6
3. Intervensi a. Intoleran aktifitas Berhubungan dengan: kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O 2 Tujuan: Berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan/diperlukan. Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktifitas yang dapat diukur. Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda toleransi fisiologis. INTERVENSI RASIONAL 1. Kaji respon pasien terhadap aktifitas frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah yang nyata selama/sesudah aktifitas. 2. Instruksikan tehnik penghematan energi (menggunakan kursi saat mandi, duduk, menyisir rambut atau menyikat gigi, lakukan aktifitas dengan perlahan). 3. Berikan dorongan untuk 1. Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologis stress terhadap aktifitas dan bila ada merupakan indicator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktifitas. 2. Dapat mengurangi penggunaan energi dan membantu keseimbangan antara suplai antara suplai dan kebutuhan O 2 .

Inter Vens ij

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ghbfh

Citation preview

Page 1: Inter Vens ij

3. Intervensi

a. Intoleran aktifitas Berhubungan dengan: kelemahan umum, ketidakseimbangan

antara suplai dan kebutuhan O2

Tujuan:

Berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan/diperlukan.

Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktifitas yang dapat diukur.

Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda toleransi fisiologis.

INTERVENSI RASIONAL

1.      Kaji respon pasien terhadap aktifitas

frekuensi nadi, peningkatan tekanan darah

yang nyata selama/sesudah aktifitas.

2.      Instruksikan tehnik penghematan energi

(menggunakan kursi saat mandi, duduk,

menyisir rambut atau menyikat gigi, lakukan

aktifitas dengan perlahan).

3.      Berikan dorongan untuk melakukan

aktifitas/perawatan diri bertahap jika dapat

ditoleransi. Berikan bantuan sesuai

kebutuhan.

1.      Menyebutkan parameter membantu dalam

mengkaji respon fisiologis stress terhadap

aktifitas dan bila ada merupakan indicator

dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan

tingkat aktifitas.

2.      Dapat mengurangi penggunaan energi dan

membantu keseimbangan antara suplai

antara suplai dan kebutuhan O2.

3.      Kemajuan aktifitas bertahap mencegah

penurunan kerja jantung tiba.

Sumber : Marllyn Doengoes, (2000)

b. Curah jantung, penurunan, resti, b/d Peningkatan afterload, vasokontriksi,

iskemia myokardia, hypertropi/rigiditas (kekakuan) ventrikuler, 

Tujuan:

Mempertahankan tekanan darah dalam rentang individu yang dapat

diterima.

Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil dalam rentang dan

pasien.

Page 2: Inter Vens ij

INTERVENSI RASIONAL

1.      Pantau tekanan darah.

2.     Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan

perifer.

3.      Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.

4.      Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan

masa pengisian kapiler.

Catat edema umum/tertentu.

6.      Beri lingkungan tenang, nyaman, kurangi

aktifitas/keributan lingkungan dan batasi

jumlah pengunjung dan lamannya tinggal.

7.      Pertahankan pembatasan aktifitas (jadwal

istirahat tanpa gangguan, istirahat di tempat

tidur/kursi), bantu pasien melakukan aktifitas

perawatan diri sesuai kebutuhan.

8.      Lakukan tindakan yang nyaman (pijatan

punggung dan leher, meninggikan kepala

1. Perbandingan dari tekanan memberikan

gambaran yang lebih lengkap tentang

keterlibatan/bidang masalah vaskuler

2.

3. Denyutan karotis, jugularis, radialis, dan

femoralis mungkin diamati atau tekanan

palpasi. Denyutan pada tungkai mungkin

menurun: efek dari vasokontraksi.

4.

3.     Bunyi jantung IV umum terdengar pada

hipertensi berat dan kerusakan fungsi adanya

krakels mengi dapat mengindikasi kongesti

paru sekunder terhadap atau gagal jantung

kronik.

4.      Mungkin berkaitan dengan vasokontraksi

atau mencerminkan dekompensasi atau

penurunan curah jantung.

5.      Mengindikasi gagal jantung, kerusakan

ginjal atau vaskuler.

6.      Membantu untuk menurunkan rangsangan

simpatis, menurunkan relaksasi.

7.      Menurunkan stress dan ketegangan yang

mempengaruhi tekanan darah dan perjalanan

penyakit hipertensi.

8.      Mengurangi ketidaknyamanan dan dapat

Page 3: Inter Vens ij

INTERVENSI RASIONAL

tempat tidur).

9.      Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi, dan

panduan imajinasi.

10. 

menurunkan rangsang simpatis.

9.      Menurunkan rangsangan stress membuat

efek tenang, sehingga akan menurunkan

tekanan darah.

Sumber : Marllyn Doengoes, (2000)

c.       Nyeri (akut), sakit kepala berhubungan dengan: peningkatan tekanan vaskuler serebral.

Tujuan:

melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang/tidak terkontrol

Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan

INTERVENSI RASIONAL

1. Mempertahankan tirah baring selama fase akut.

2.      Berikan kompres dingin pada dahi, pijat

punggung, dan leher, tenang, redupkan lampu

kamar, tehnik relaksasi.

2. Hilangnya/minimalkan aktifitas vasokonstriksi

yang dapat menurunkan dan sakit kepala,

misalnya: batuk panjang, mengejan saat BAB,

dan lain-lain.

3.

4.      Bantu pasien dalam ambulasi sesuai

kebutuhan.

1.      Meminimalkan stimulasi atau

menurunkan relaksasi.

4. Menurunkan tekanan vaskuler serebral

dan yang memperlambat/ memblok

respon simpatis efektif dalam

menghilangkan sakit kepala dan

komplikasi.

5.

3.      Menyebabkan sakit kepala pada adanya

tekanan vaskuler serebral karena aktifitas

yang meningkatkan vaskonotraksi.

4.      Pusing dan pengelihatan kabur sering

berhubungan dengan sakit kepala.

Page 4: Inter Vens ij

INTERVENSI RASIONAL

5.      Berikan cairan, makanan lunak, perawatan

mulut yang teratur bila terjadi perdarahan

hidung atau kompres di hidung telah dilakukan

untuk menghentikan perdarahan.

6.      Kolaborasi dalam pemberian analgesic dan

antiancietas.

5.      Menaikkan kenyamanan kompres hidung

dapat mengganggu menelan atau

membutuhkan nafas dengan mulut,

menimbulkan stagnasi sekresi oral dan

mengeringkan mukosa.

6.      Dapat mengurangi tegangan dan

ketidaknyamanan yang diperbuat oleh

stress.

Sumber : Marllyn Doengoes, (2000)