10
Interpretasi pemeriksaan fisik 1. Kompos mentis 2. Tekanan darah 100/60 mmHg Tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiapsatuan luas dinding pembuluh (Guyton,2006 :172) Tekanan darah biasanyadigambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik. Nilai tekanandarah pada orang dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer& Bare, 2001 dalamYanti: 2012). TD Sistol TD Diastol Klasifikasi TD < 90 Hipotensi 90 119 dan < 80 Normal 120 139 ata u 80 ‒ 89 Prehipertensi 140 159 ata u 90 ‒ 99 Hipertensi derajat 1 [1] ≥ 160 ata u ≥ 100 Hipertensi derajat 2 [1] 3. Nadi 108 kali/menit Denyut Nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah di dalam pembuluhdarah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan di sepanjang jalannya prmbuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulangdengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyaknya factor yang mempengaruhinya. Denyut nadi orang yang sedang beristirahat:

Interpretasi pemeriksaan fisik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Interpretasi pemeriksaan fisik1. Kompos mentis2. Tekanan darah 100/60 mmHgTekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiapsatuan luas dinding pembuluh (Guyton,2006 :172)Tekanan darah biasanyadigambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik. Nilai tekanandarah pada orang dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer& Bare, 2001 dalamYanti: 2012).TD SistolTD DiastolKlasifikasi TD

< 90Hipotensi

90 119dan< 80Normal

120 139atau80 89Prehipertensi

140 159atau90 99Hipertensi derajat 1[1]

160atau 100Hipertensi derajat 2[1]

3. Nadi 108 kali/menitDenyut Nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah di dalam pembuluhdarah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan di sepanjang jalannya prmbuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulangdengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyaknya factor yang mempengaruhinya.Denyut nadi orang yang sedang beristirahat: 60-80 kali/menit untuk orang dewasa 80-100 kali/menit untuk anak-anak 100-140 kali/menit untuk bayiNamun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan,habis berolah raga atau demam. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita demamFrekuensi N atau HR

N atau HRKlasifikasiDiagnosis Banding

< 60Bradikardi

60 100NormalTak ada kelainan

> 100Takikardi

4. Suhu 37 oCSuhu (C)KesanManajemen

< 36,5HipotermiaUntuk neonatus: Inkubator Perawatan bayi lekat (KMC:Kangaroo mother care)

36,5 37,5Normal Minum yang cukup

37,5 37,9Demam Minum yang banyak Kompres air hangat seluruh permukaan tubuh Baju yang tipis Atur suhu lingkungan

38Demam tinggi Sama seperti manajemen demam di atas Koreksi suhu denganterapi cairan Mandi air hangat Antipiretik

5. Frekuensi pernafasan 20 kali/menitSeseorang dikatakan bernapas bila menhirup O2 dan meneluarkan CO2 melalui system pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat juga dangkal.Pernapasan yang dalam mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktuinspirasi atau ekspirasi. Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil.RRKlasifikasi

< 12Bradipnea

14 20Eupnea

> 20Takipnea (napas cepat)

Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:1. UsiaBalita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun.2. Jenis kelaminLaki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan.3. Suhu tubuhSemakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. Lingkungan yang panas tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil. Untuk itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan suhu tubuh. Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekuensi.4. Posisi tubuhFrekuensi pernapasan meningkat saat ber$alan atau berlari dibandingkan posisi diam.frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.5. AktivitasSemakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.

6. Lidah keringBerdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga menjadi dehidrasiringan, sedang, atau berat. Dehidrasi Ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan)Gejala :Muka memerahRasa sangat hausKulit kering dan pecah-pecah Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanyaPusing dan lemahKram otot terutama pada kaki dan tanganKelenjar air mata berkurang kelembabannyaSering mengantuk Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang7. Turgor kulit menurunTurgor adalah elastisitas dari kulit. Diukur : berapa lama kulit dan jaringan dibawahnya kembali ke bentuk awal setelah ditarik. Normal : < 3 detik.8. Pemeriksaan jantung, paru, abdomen, ekstremitas normal9. Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi)DefinisiHipernatremia(kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.PenyebabPada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah natrium. Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air.Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:1) fungsi ginjal yang abnormal2) diare3) muntah4) demam5) keringat yang berlebihan.Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut.Pada orang tua biasanya rasa haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf-saraf hausnya masih berfungsi.Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik.Orang tua yang minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air. Hipernatemia selalu merupakan keadaan yang serius, terutama pada orang tua. Hampir separuh dari seluruh orang tua yang dirawat di rumah sakit karena hipernatremia meninggal. Tingginya angka kematian ini mungkin karena penderita juga memiliki penyakit berat yang memungkinkan terjadinya hipernatremia.Hipernatremia dapat juga terjadi akibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak air, seperti yang terjadi pada penyakit diabetes insipidus. Kelenjar hipofisa mengeluarkan terlalu sedikit hormon antidiuretik (hormon antidiuretik menyebabkan ginjal menahan air) atau ginjal tidak memberikan respon yang semestinya terhadap hormon. Penderita diabetes insipidus jarang mengalami hiponatremia jika mereka memiliki rasa haus yang normal dan minum cukup air.Penyebab utama dari hipernatremi:1) Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa2) Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)3) Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)4) Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)5) Penyakit sel sabit6) Diabetes insipidus.GejalaGejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak.Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:1) kebingungan2) kejang otot3) kejang seluruh tubuh4) koma5) kematian.DiagnosaDiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.PengobatanHipernatremia diobati dengan pemberian cairan.Pada semua kasus terutama kasus ringan, cairan diberikan secara intravena (melalui infus).Untuk membantu mengetahui apakah pembelian cairan telah mencukupi, dilakukan pemeriksaan darah setiap beberapa jam.Konsentrasi natrium darah diturunkan secara perlahan, karena perbaikan yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan otak yang menetap.Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi natrium.Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebih spesifik. Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon antidiuretik (vasopresin).

10. Urin Banyak dan encerPoliuria adalah suatu keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam meningkat melebihi batas normal disebabkan gangguan fungsi ginjal dalam mengkonsentrasi air kemih. Definisi lain adalah volume air kemih lebih dari 3 liter/hari, biasanya menunjukkan gejala klinik bila jumlah air kemih antara 4-6 liter/hari. Poliuri biasanya disertai dengan gejala lain akibat kegagalan ginjal dalam memekatkan air kemih antara lain rasa haus, dehidrasi dan lain-lain.16Menurut Brenner, poliuri dibagi 2 macam: Poliuria non fisiologis: pada orang dewasa, poliuri didapatkan bila air kemih lebih dari 3 liter/hari. Poliuria fisiologis: volume air kemih dibandingkan dengan volume air kemih yang diharapkan karena rangsangan yang sama, dikatakan poliuri bila volume air kemih lebih besar dari volume yang diharapkan.Poliuri terdapat pada berbagai keadaan, meskipun diabetes insipidus merupakan penyebab yang sering terjadi. Adapun penyakit lain yang perlu diperhatikan adalah diabetes melitus yang tidak terkontrol, polidipsi psikosis, hiperkalsemia, hipokalemi, dan lain-lain.

Patofisiologi urin pekat dan encerPermeabilitas tubulus distal dan duktus kolingens kortikalis terhadap air dikontrol oleh konsentrasi ADH, yang juga disebut vasopressin. Dengan kadar ADH yang tinggi, segmen-segmen tubulus ini menjadi permeable terhadap air, tetapi bila tidak ada AD H, segmen-segmen ini tidak permeable tehadap air. Karakterisitik yang khusus ini menyediakan suatu mekanisme untuk pengaturan derajat pengenceran dan pemekatan urin.12Ada suatu mekanisme yang kuat untuk mengatur osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium, yang bekerja dengan cara menngubah ekskresi air oleh ginjal, da tidak bergantung pada kece[atan ekskresi zat terlarut. Pelaku utama dari sistem umpan balik ini dalah hormone antidiuretik (ADH).12Bila osmolaritas cairan tubuh meningkat di atas normal (yaitu, zat terlarut dalam cairan tubuh menjadi terlalu pekat), kelenjar hipofisis posterior akan menyekresi lebih banyak ADH, yang meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan duktus kolingens terhadap air. Keadaan ini memungkinkan terjadinya reasorbsi air dalam jumlah besar dan penurunan volume urin, tetapi tidak mengubah kecepatan ekskresi zat terlarut oleh ginjal secara nyata.12Bila terdapat kelebihan air di dalam tubuh dan osmolaritas cairan ekstrasel menurun, sekresi ADH oleh hipofisis posterior akan menurun. Oleh sebab itu, permeabilitas tubulus distal dan duktus koligentes terhadap air akan menurun, kecepat sekresi ADH sangat menentukan encer atau pekatnya urin yang akan dikeluarkan oleh ginjal.12Osmolaritas CES bergantung pada jumlah relative H2O dibandingkan dengan zat terlarut. Pada konsentrasi zat terlarut dan keseimbangan cairan normal, cairan tubuh dikatakan isotonic pada osmolaritas 300 mosm/l. apabila terdapat banyak H2O relative terhadap jumlah zat terlarut, cairan tubuh bersifat hipotonik, yang berarti cairan tersebut terlalu encer. Apabila terjadi deficit H20 relatif terhadap jumlah zat terlart cairan tubuh menjadi lebih pekat dan bersifat hipertonik.13Secara umum osmoralitas CES sama di seluruh tubuh. Dengan mengetahui bahwa gaya yang mendorong reasorpsi H2O disepanjang tubulus adalah gradient osmotic antara lumen tubulus dan cairan intersitium di sekitarnya, berdasarkan pertimbangan osmotic bahwa ginjal tidak dapat mengeksresi urin dengan konsentrasi yang lebih rendah atau tinggi daripada cairan tubuh. Memeang hal ini akan berlaku jika osmolaritas cairan intersitium yang mengililingi tubulus ginjal sama dengan cairan tubuh lain.13Untungnya pada cairan interstitium medulla kedua ginjal terdapat gradient osmotic vertical besar. Konsentrasi cairan interstitium secara progresif meningkat dari batas korteks turun ke kedalaman medulla ginjal sampai mencapai maksimum 1200 mosm/l pada manusia di taut dengan pelvis ginjal. Gradient osmotic vertical ini tetap konstan tanpa bergantung pada keseimbangan cairan tubuh.13Adanya gradient ini memungkinkan ginjal menghasilkan urin dengan konsentrasi antara 100 1200 mosm/l bergantung pada status hidrasi tubuh. Apakah tubuh berada pada keseimbangan cairan yang ideal , dihasilkan urin isotonic dengan kecepatan 1ml/ menit. Apabila tubuh mengalami hidrasi berlebihan ginjal mampu menghasilkan urin encer dalam volume yang besar (sampai 25ml/menit dan hipotonik yaitu 100 mosm/l) sehingga kelebihan H2O dapat dieiminasi dari tubuh. Ginjal mampu menghasilkan urin pekat dalam jumlah sedikit ( sampai 0.3 ml/menit dengan konsentrasi hipertonik yaitu 1200 mosm/l) apabila tubuh mengalami dehidrasi sehingga H2O tertahan ditubuh.13

Keadaan umumKompos mentisKompos mentisNormal

Tekanan darah100/60 mmHg100/60 120/80 mmHgNormal

Nadi108 kali/menit60-80 kali/menit untuk orang dewasa

Takikardia

Suhu37 oC36,5-37,5 oCNormal

Frekuensi pernafasan20 kali/menit14-20 kali/menitNormal

LidahKeringTidak keringDehidrasi Ringan

TurgorMenurun< 3 DetikTidak normal

Pemeriksaan jantung, paru, abdomen, dan ekstremitasNormalNormalNormal

Kadar natrium dalam darah> 145 mEq/L darah135 145 mEq/L darahHipernatremia

Urin Banyak dan encer1,2 sampai 1,5 liter dan tidak encerTidak normal