31
Inventore hutan dengan sampling

Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

inventarisasi di dalam hutan

Citation preview

Page 1: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Inventore hutan dengan sampling

Page 2: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

• Populasi: Kumpulan individu yang mewakili karakteristik tertentu. Individu dapat berupa berbagai bentuk, misalnya hutan terdiri dari pohon, semak, satwa, dsb.

• Sampel: Bagian populasi yang secara statistik dianggap dapat mewakili karakteristik atau menggambarkan parameter suatu populasi. Tingkat keterwakilan populasi diukur dengan tingkat kepercayaan (degree of confidence).

Page 3: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

• Keuntungan sampling: cepat-murah-data sederhana/mudah untuk penarikan kesimpulan/hemat waktu.

• Dibanding metode okuler:

1. Obyektif, ada tolak ukur tertentu untuk verifikasi

2. Mudah untuk pengembangan SDM/pelatihan

3. Berlaku untuk berbagai kondisi hutan ( tempat dan waktu)

Page 4: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Intensitas sampling

Yaitu: bilangan yang menggambarkan perbandingan antara jumlah sampel dengan jumlah populasi (dec atau %)IS bergantung pada kecermatan yang diinginkan & ragam populasi.Ada 2 cara menghitung IS:1.Menghitung jumlah luas sampel untuk memenuhi tingkat

kecermatan (yang diinginkan) dan kesalahan sampling error yang diperkenankan. Titik beratnya: kecermatan, yaitu berapa jumlah sampel, waktu dan biayanya.

2.Menghitung IS sebelum ke lapangan

Page 5: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Sampling random sederhana

Setiap anggota populasi memilki peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel.

Cara memilih sampel: tabel acak atau diundi

SRS ada dua jenis:

1.Sampling with replacemen (dengan pemulihan)

2.Sampling without replacement (tanpa pemulihan)

Page 6: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Parameter yang digunakan

• Harga rata-rata dugaan

• Varians dugaan

• Kecermatan sampling

• Selang kepercayaan (CI)

Page 7: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Contoh pelaksanaan

Suatu tegakan yang luasnya 300 Ha mempunyai persebaran volume kayu per ha seperti dalam tabel. Angka2 dalam tabel menggambarkan letak individu populasi di lapangan. Untuk kesederhanaan bentuk areal dianggap bujur sangkar. Tiap angka dalam tabel merupakan suatu unit pengambilan sampel.Sampel diambil secara random, dengan IS 10%, sehingga jumlah sampel adalah 10%X300=30 buah.

Page 8: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

No

Sampel (X)

X2 No Sampel (X)

X2 No Sampel (X)

X2

1 70 4900 11 143 20449 21 157 24649

2 37 1369 12 5 25 22 77 5929

3 155 24025 13 41 1681 23 50 2500

4 16 256 14 61 3721 24 36 1296

5 30 900 15 185 34225 25 135 18225

6 42 1764 16 173 29929 26 25 625

7 62 3844 17 22 484 27 77 5929

8 45 2025 18 60 3600 28 78 6084

9 25 625 19 80 6400 29 80 6400

10 48 2304 20 60 3600 30 111 12321

Page 9: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

∑X= 2186, ∑X=230084

Perhitungan–perhitungan parameter yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Harga rata-rata X = 2186/30 = 72,87 m3/ha

Taksiran volume kayu seluruh tegakan:

300 X 72,87 = 21861 m3

Varians (S2) = ∑Xi2- (∑Xi)2/n =23000- (2186)2/30

n-1 30-1

Page 10: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

= 230084 – 159286,5 = 79797,47 = 2441,29229 29

Standar deviasi: S = √2441,292 = 49,40943 m3

Varians harga rata-rata: Sx2= S2 * ( N – n)

n N2441,292 * (300-30) = 81,3764 * 0,9 =73,23876 m3

30 300Standar eror : Sx = √73,23876 m3= 8,557965 m3

Kecermatan : P = Sx *100% =8,557965/72,87*100%=11,74% x

Page 11: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Conviden Interval pada t = 0,05:

CI = X ± t Sx = 72,87±2,042 (8,557965)

= 72,87±17,47356 = 55,39~90,34m3/Ha

Konviden interval pada t = 0,01

CI = X ± t Sx = 72,87±2,750(8,557965)

= 72,87±23,5344 = 49,33~96,40 m3/Ha

Page 12: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Sampling sistematik

Suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan suatu pola yang bersifat sistematik yang telah ditentukan terlebih dahulu.Tujuan: agar penempatan sampel diseluruh bagian populasi dapat tersebar merata. Dengan demikian diharapkan kecermatan sampel yang lebih baik untuk intensitas sampling tertentu.

Page 13: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Sistematik sampling dengan awal random

PU X X2 PU X X2 PU X X2

1 32 1024 11 20 400 21 14 196

2 45 2025 12 22 484 22 20 400

3 36 1296 13 38 1444 23 90 8100

4 62 3844 14 100 10000 24 125 15625

5 142 20164 15 130 16900 25 149 22201

6 223 49729 16 200 40000 26 141 19881

7 185 34225 17 207 42849 27 60 3600

8 155 24025 18 120 14400 28 25 625

9 135 18225 19 40 1600 29 11 121

10 70 4900 20 59 3481 30 7 49

∑ 2663 361813

Page 14: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Harga rata2 = 2663/30=88,77 m3/haVarians : S2 = 4325,082Standar deviasi (S) = 65,76535

Varians harga rata2 = Sx=129,7524Standar eror= 11,39089Kecermatan (P) = 12,83%CI (t=0,05)=65,5-112,03Ci (t=0,01)=31,32-120,09

Page 15: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

1. Continous strip sampling

2. Line plot sampling

3. Uniform systematic distribution

Page 16: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Continous strip sampling(sampling jalur sistematis)

Dasar pemilihan: dilakukan pada kondisi areal yang luas, ragam populasi kurang dikenal, kesulitan medan maupun akomodasi dan keterbatasan sarana/prasarana di lapangan.

IS= luas plot x 100%

Jarak antar jalur

Page 17: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Contoh 1

Dipelosok misal, HA primer. HA tersebut belum pernah dibuka. IH baru akan pertama kali dilakukan, sehingga belum tersedia sarana petunjuk di lapangan. Jalan menuju ke lapangan cukup sukar. Petunjuk utama adalah peta sederhana, sungai sebagai sarana lalu lintas dan petunjuk alam. Jalur yang dibuat: lebar 20m dan panjang sepanjang-panjangnya dengan sekat yang dibuat dengan panjang 100m. Di dalam jalur akan terdapat ruas-ruas seperti halnya petak-petak seluas 20 x 100 m2 = 0,2 HaDengan menggunakan kompas dan tali sebagai sumbu tengah dibuatlah jalur selebar 10 m di sebelah kanan dan kiri sumbu tersebut.

Page 18: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Contoh perhitungan

Lebar jalur 20 m. Data tegakan dalam jalur setiap panjang ruas 100 m tsb dibuatlah sekat-sekat. Volume tegakan lepas tebang dijumpai dengan sebaran volume jenis komersial disajikan berikut ini. Hitunglah taksiran volume tegakan tersebut.Misal IS=1%, maka jarak antar jalur adalah 2000/1=2000m=2km

Page 19: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

2000m or 2km

100 m

500m

1 2 3 4

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Page 20: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Jalur Plot ke 1

2 3 4 5 ∑Xj ∑Xj2

I 12 8 7 9 10 46 438

II 10 10 12 6 12 50 524

III 7 8 13 10 8 46 446

IV 16 14 8 15 5 58 766

∑Xi 45 40 40 40 35 200 2174

Volume tegakan (m3) pada sampling jalur sistematik

Page 21: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Rumus varians harga rata-rata untuk sampling jalur sistematik

Sx2= 1 ∑(∑xi)2-(∑∑xj)2 =

ij2 i1 (452+402+402+402+352)- (2002/5)5*42

= 0,625m3,

Sx = √0,625=0,7906CI =10± (2,093x0,7906)=10 ± 1,6547m3

P = 0,7906/10 * 100% = 7,9%

Page 22: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Line plot sampling/Sampling garis sistematik

Dasar: mirip dengan sampling jalur sistematik,biasanya untuk survey permudaan.

Page 23: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Page 24: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Contoh perhitungan

Dengan menggunakan populasi yang sama, pada line plot sampling, IS adalah setengahnya.

Page 25: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Jalur Plot ke 1

3 5 ∑xi

I 12 7 10 29

II 10 12 12 34

III 7 13 8 28

IV 16 8 5 29

∑ 45 40 35 120

∑xi2

841

1156

784

841

14400

Page 26: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

• Hitunglah harga rata-rata, varians,kecermatan dan CInya?

Page 27: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Uniform sistematic distribution (USD)

Dasar: bentuk sampel, jarak antar rintisan dan jarak antar sampel sama (seragam), biasanya untuk IH pada areal tidak begitu luas dan sudah dikelola secara intensif (mis hutan jati dan pinus di Jawa.PU biasanya berbentuk lingkaran, luas disesuaikan umur tegakan.Contoh:Umur tegakan luas plot (ha) θ plot(m)KU I dan II 0,02 7,98KU III dan IV 0,04 11,28KU V ke atas 0,1 17,84

Page 28: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Contoh

Luas tegakan jati 21 Ha,umur 50 tahun, sebagai penentuan titik awal, digunakan tabel random, misal 4711,maka dipeta kita ambil angka terakhirnya, 1 sbg sb x dan 1 sbg sb y,skala peta 1:10.000 (100m di lapangan=1 cm di peta), jarak antar PU, 200mx200m, luas PU;0,1 Ha, IS=0,1/4*100%=2,5%,

jumlah PU=jumlah populasi/luas PU=21Ha/0,1 Ha=5,25 atau 5 plot

Page 29: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi
Page 30: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

Sebaran diameter per pohon

PU 1 2 3 4 5

56,48,40 36,38,50 40,46 8.48,50,56

46,52,32,35

Lbds/plot=1,3039

0,936 0,8357 0,9434 0,9276

Lbds/ha=

13,039

9,36 8,357 9,434 9,276

Page 31: Inventarisasi Hutan Dengan Sampling Revisi

• Lbds = 1/4 ∑ Лd2 = ∑0,7854 d2

• Hitung :

Lbds rata-rata

Varians rata-rata

Standar error

Kecermatan

CI