124
xi INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL PERTANIAN PADI DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi DISUSUN OLEH : DINA ARIESANDI 99330016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2004

INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI

PADA AREAL PERTANIAN PADI

DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN

PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH :

DINA ARIESANDI

99330016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2004

Page 2: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh : DINA ARIESANDI

Dengan judul : “INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI

PADA AREAL PERTANIAN PADI DESA JARANGAN

KECAMATAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN”.

Telah disetujui pada tanggal :

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs Ainur Rofieq, M Kes Dra. Roro Eko S, M.Si

Page 3: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dan diterima untuk memenuhi sebagian dari

persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Biologi

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan:

Drs. Ahsanul In’am, MM

Dewan penguji Tanda tangan

1. Drs. Ainur Rofieq, M. Kes 1.

2. Dra. Roro Eko S, M. Si 2.

3. Drs. Lud Waluyo M. Kes 3.

4. Drs Nur Widodo M. Kes 4.

Page 4: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dina Ariesandi

Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 10 April 1981

Nim : 99330016

Fakultas/jurusan : FKIP/Biologi

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi saya yang berjudul

“INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL

PERTANIAN PADI DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO

KABUPATEN PASURUAN” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain,

baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami

sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar kami besedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, Maret 2004

Yang menyatakan,

Dina Ariesandi

Page 5: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Allah “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan

ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya” (Terjemahan QS. Alia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya” (Terjemahan QS. Al--

Baqarah: 286) .Baqarah: 286) .

Dan sesungguhnya akhir itu lebih baikDan sesungguhnya akhir itu lebih baik darimu daripada permulaan darimu daripada permulaan

(Adh. Dhuha: 4 ) .(Adh. Dhuha: 4 ) .

“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia--sia, Maha sia, Maha

Suci Allah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka” (Terjemahan QS. Ali Suci Allah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka” (Terjemahan QS. Ali

Imron: 191)Imron: 191)

Skripsi ini kupersembahkan kepada :Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Ayahanda Drs . Ayahanda Drs . H. Musa m Saleh dan Alm Hj . ZubaedahH. Musa m Saleh dan Alm Hj . Zubaedah

Kakakku Liesa Fibr iant i , adikku tersayang Far ida Yanuart iKakakku Liesa Fibr iant i , adikku tersayang Far ida Yanuart i

Dan Roman Hidayat serta Kakak Tri Sasongko Terc inta.Dan Roman Hidayat serta Kakak Tri Sasongko Terc inta.

Page 6: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “INVENTARISASI

SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL PERTANIAN

PADI DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN

PASURUAN”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Muhadjir Efendi selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Bapak Drs. Ahsanul In’am, MM selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Unversitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Drs. Sukarsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi beserta dewan

dosen yang telah memberi bekal ilmu dan pendidikan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Ainur Rofieq, M. Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, pengarahan serta

dorongan moril sehingga skripsi ini dapat selesai.

6. Ibu Dra. Roro Eko S, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, pengarahan serta dorongan

moril sehingga skripsi ini dapat selesai.

Page 7: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan doa, bersusah payah

membesarkan, mendidik serta membiayai penulis sampai dapat menyelesaikan

pendidikan.

8. Kakak dan adik-adikku yang telah membantu dan mendoakanku.

9. Dosen Brawijaya beserta asisten Laboratorium Entomologi yang telah

membantu mengidentifikasi dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

dapat selesai.

10. Kakak Tri Sasongko dan keluarga. Terima kasih untuk Cinta, doa, pengertian

dan dukungannya selama Ini.

11. Teman – teman biologi 99 terutama sahabatku Evita Waindriyani, terima

kasih untuk persahabatan dan dukungannya selama ini.

12. Teman – teman kost BCT blok 5 kav 107 untuk doa dan dukungannya selama

ini, serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu

disini, Terima kasih atas dukungan, pengertian dan kebersamaan yang tidak

mungkin kulupakan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala

bantuan yang diberikan baik langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya segala saran demi sempurnanya skripsi ini sangat kami harapkan

dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun pembaca

pada umumnya.

Malang, April 2004

Penulis

Page 8: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN........................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. v

KATA PENGANTAR................................................................................ vi

ABSTRAKSI.............................................................................................. vii

DAFTAR ISI............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xi

DAFTAR TABEL....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian............................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian........................................................ 5

1.5 Batasan Masalah............................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12.1 Serangga dan Pertanian............................................. 7

12.1.1 Deskripsi Ekosistem Pertanian.................................

7

12.1.2 Potensi Tanaman Padi Sebagai Habitat Serangga..... 8

12.2 Klasifikasi Serangga.................................................. 9

12.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kelimpahan

Serangga.................................................................... 12

12.4 Potensi Serangga Dalam Pengendalian Hayati......... 13

12.4.1 Pengertian Pengendalian Hayati................................ 13

12.4.2 Potensi Musuh Alami Sebagai Pengendalian Hayati. 15

Page 9: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

12.4.3 Peranan Feromon Sex Serangga Didalam

Pengendalian Hayati................................................. 17

12.5 Deskripsi Serangga Predator..................................... 18

12.5.1 Pengertian Serangga Predator................................... 18

12.5.2 Mengenal Serangga Predator Diantara Hama

Serangga.................................................................... 18

12.5.3 Macam Macam Predator Hama Padi......................... 20

12.6 Peranan Predator Dalam Pengendalian

Hayati/Biologi........................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian............................................................... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................... 26

3.3 Populasi dan Sampling................................................... 26

3.3.1 Populasi Penelitian...................................................... 26

3.3.2 Teknik Sampling......................................................... 27

3.4 Variabel Penelitian......................................................... 28

3.4.1 Jenis Variabel.............................................................. 28

3.4.2 Definisi Operasional Variabel..................................... 28

3.5 Prosedur Penelitian......................................................... 30

3.5.1 Alat dan Bahan............................................................ 30

3.5.1.1 Alat Penelitian.......................................................... 30

3.5.1.2 Bahan Penelitian....................................................... 31

3.5.2 Cara Kerja.................................................................... 31

3.5.2.1 Tahap Persiapan....................................................... 31

3.5.2.2 Tahap Pelaksanaan................................................... 31

3.6 Teknik Analisa Data...................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Daerah Penelitian......................................... 35

Page 10: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

4.2 Hasil Temuan Spesies dan Jumlah Serangga Predator

Hama Padi................................................................... 37

4.2.1 Ragam Spesies Serangga Predator Hama Padi........... 37

4.2.2 Jumlah Perhari Spesies Serangga Predator Hama

Padi............................................................................. 58

4.3 Karakteristik Populasi................................................. 58

4.3.1 Kepadatan................................................................... 58

4.3.2 Frekuensi..................................................................... 61

4.3.3 Indeks Nilai Penting.................................................... 64

4.4 Pembahasan Hasil........................................................... 66

4.4.1 Ragam Spesies Serangga Predator Hama Padi............ 66

4.4.2 Karakteristik Populasi Serangga Predator Hama Padi. 71

4.4.3 Hubungan Antara Faktor Habitat Dengan Dinamika

Populasi....................................................................... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.................................................................... 77

5.2 Saran-saran.................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA......................................................... 80

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI

Page 11: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Morfologi umum serangga........................................................ 11

2. Denah tempat Penelitian........................................................... 35

3. Spesies Micraspis inops............................................................ 38

4. Spesies Paederus tamulus......................................................... 40

5. Spesies Ophionea ishii ishii...................................................... 42

6. Spesies Anoplogenius microgonus............................................ 44

7. Spesies Chlaenius circumdatus................................................. 46

8. Spesies Pheropsophus occipitalis............................................. 48

9. Spesies Euborellia philippinensis............................................. 49

10. Spesies Agriocnemis femina femina.......................................... 52

11. Spesies Ischnura senegalensis.................................................. 53

12. Spesies Solenopsis geminate..................................................... 55

13. Famili Mantidae........................................................................ 57

Page 12: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Spesies Serangga Predator hama padi

Perhari Yang Ditemukan Pada Siang hari

Tabel 2 Jumlah Spesies Serangga Predator hama padi

Perhari Yang Ditemukan Pada Malam hari

Tabel 3 Kepadatan absolut Total Siang hari

Tabel 4 Kepadatan Relatif Total Siang Hari

Tabel 5 Kepadatan Absolut Total malam Hari

Tabel 6 Kepadatan relatif Total Malam Hari

Tabel 7 Frekuensi Absolut Total Siang Hari

Tabel 8 Frekuensi Relatif Total Siang Hari

Tabel 9 Frekuensi Absolut Total Malam Hari

Tabel 10 Frekuensi Relatif Total Malam Hari

Tabel 11 Indeks Nilai Penting Siang Hari

Tabel 12 Indeks Nilai Penting Malam Hari

Tabel 13 Perhitungan Kepadatan Absolut dan Relatif Siang Hari

Tabel 14 Perhitungan Kepadatan Absolut dan Relatif Malam Hari

Tabel 15 Perhitungan Frekuensi Absolut dan Relatif Siang Hari

Tabel 16 Perhitungan Frekuensi Absolut dan Relatif Malam Hari

Tabel 17 Data Hasil Penelitian Abiotik

Page 13: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kunci identifikasi dikotomis untuk menemukan spesies dari

Serangga Predator Hama Padi.

Lampiran II Hasil Perhitungan Nilai Kepadatan absolut dan relatif, Frekuensi

absolut dan relatif, dan Indeks Nilai Penting dari Serangga predator

Hama Padi.

Lampiran III Foto-foto.

Page 14: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Barrion, A.T. and A.L James. 1994. Taxonomy of Rice Insect Pest and Their

Arthropod Parasites and Predators. Division of Entomology

International Rice Research Institute Manila Philiphines.

Borror, D.S, C. A, Triptehorn dan F. J. Norman. 1992. Pengenalan Pelajaran

Serangga. Alih Bahasa S. Partosoedjono. Penerbit Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Dale, D. 1994. Insect Pest of The Rice -Their Biology and Ecology. Heinrich,

E.A, Biology and Management of Rice Insects, IRRI, Wiley Eastern

Limited, New Delhi.

Gallagher, K. 1991. Pengendalian Hama Terpadu Untuk padi (Suatu

Pendekatan Ekologi). Proyek Prasarana Fisik Bappenas. Yogyakarta.

Hidayat, N. 1990. Entomologi Pertanian. Penerbit Orba Sakti. Bandung.

Julinatono, I. 2003. Mengenal Predator Diantara Hama Serangga. WWW.

google. Com.

Jacobson, M. 1972. Insect Sex Pheromones. Academic Press. New York

Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Kusmayadi, A. 1995. Serangga, Laba-laba dan Patogen Yang Membantu

(Mitra Petani Padi). Program nasional Pengendalian Hama Terpadu.

Jakarta Selatan.

Page 15: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Lilies, C. 1991. Kunci Determinasi Se rangga. Kanisius. Yogyakarta.

Mudjiono, G. 1994. Pengendalian Hayati Terhadap Serangga Hama :

Peranan Serangga Entomofagus. Lembaga Penerbit Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya Malang.

Rofieq, A. 2001. Metodologi Penelitian. UMM Press. Malang.

Rosomer, W. S. 1973. The Science of Entomology. Mac Millan Publishing Co.

Inc. New York.

Rukmana, R dan Saputra, U. S. 1997. Hama Tanaman dan Teknik

Pengendalian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.

Sudarmo, S. 1988. Tanaman Perkebunan, Pengendalian Hama Dan Penyakit.

Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Triharso. 1992. Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan Yang

Berkelanjutan. UGM. Yogyakarta

Untung, K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Penerbit Andi Offset.

Yogyakarta

Winarno, B. 1992. Pengantar Praktis Pengendalian Hama Terpadu. Penerbit

Yayasan Pembina. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Page 16: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

LAMPIRAN 1

A. Kunci identifikasi dikotomis untuk menemukan spesies dari

Serangga Predator Hama Padi.

1. Kunci identifikasi untuk spesies Micraspis inops, Paederus tamulus

dan Euborellia philippinensis .

1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh – kepala, thorax, dan abdomen

yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap...2

b. ...... Dengan hanya 2 bagian tubuh – cephalothorax (kepala yang terpadu dan

thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap

(laba-laba) .......................................................................................... 45

2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan

dengan baik)…......................................................................................3

b. Tanpa sayap ………………………………………… ... ……………46

3.a. Dengan hanya sepasang sayap…………………. .................................4

b. Dengan 2 pasang sayap…………………………… .............................7

4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan

tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap

bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti

buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan

mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa

trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang

terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)…………… ........................ 5

b. Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan

system syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan

Page 17: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,

dan predator (DIPTERA) ............................................ ………………..6

5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,

sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus

sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk

bujur telur (oval) dan cembung ......................................................……

…… ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima

b. Postlumbium kecil, postcutellum yang

subtriangular dengan puncak

yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh

darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;

cephalotheca pejantan berbentuk bulat………………………………..

................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto

6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer

di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal

VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang

terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada

mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................

............................................................. Orseclia oryzae (Wood - Mason)

b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang

sedikit dibentuk;

Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis

tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang

berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary

palpi……… ................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).

7.a. Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di

atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae

Page 18: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan

baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal

atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);

belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA)……………….....8

b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas ...................…………………..9

8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;

kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling

sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada

pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2

bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang .…………

........................................ …………Atractomorpha psittacina (de Haan)

b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari

panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio

panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada

pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah

keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping

menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen

kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi

sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan

dan lebih dari 20 mm pada betina ...........................................................

...................................…………….Atractomorpha crelunata (Fabricius)

9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang

secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,

dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan

yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari

rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segmen akhir

bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang

dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex

(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai

Page 19: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena

yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10

b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. …………………11

10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia

dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X

dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan

ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran

antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang

paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan

posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan

kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III

dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada

segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,

sekitar 50µ ; (Tubulifera) ....................... ……Haplothrips aculeatus (F)

b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris

yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng seperti

struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen

basal 2, VII – VII dan apical ½ dari VI, III-IV-V dan basal ½ dari VI

adalah kuning; segmen X abdomen ½ lebar dari segment VII pada

betina ..................................... ………Haplithrips ganglbaueri Schmutz.

11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang

overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut

yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,

kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... ………….12

b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ ………….13

12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan

berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap

depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking

Page 20: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari

syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir

yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada

sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang

keras ..................................... ………………..Telicota augias (Linnaeus)

a. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti

pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di

bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah

12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat

dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita

akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum

ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ …….

............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)

13.a. .... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan

yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung

yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)…………………14

b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula………......……15

14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori

sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian

tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang

cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping

anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-

pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir

anterior………............................................... Brevennia rehi (Lindinger)

b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat

16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping

anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi

oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;

cincin anal dengan dua baris pori-pori…… ......................…………….

Page 21: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi

15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ

atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang

menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,

semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas

digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan

tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan

kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA)…………….. ................... 16

b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas…….. .... 19

16.a. Segmen tarsal 2 memanjang kedalam cuping yang sempit dibawah

segmen distal; biasanya kehitaman hingga spesies kemerahan ......... 17

b. Tidak seperti yang disebutkan diatas ................................................. 18

17.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam

kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical

dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;

forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam

yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,

bagian yang terpisah tidak sempit .....……Chelisoches morio (Fabricus)

b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena

yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap

kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang

dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang

kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya

sempit……… ......................................................Proterus simulans (Stal)

18.a. Tepi belakang dan sudut pronotum melingkar dan melebar; sisi

segmen abdominal sedikit tumpul dan tidak berbentuk terbalik;

paramer dengan sudut apikal yang tajam ...............................................

........................................................ Euborellia philippinensis Srivastawa

Page 22: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Tepi belakang pronotum agak kotak; sisi segmen abdiminal ke-7 dan

ke-9 berbentuk terbalik; sudut apikal eksternal paramer sedikit

melingkar ............................................... Euborellia annulata (Fabricus)

19.a. Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III

pejantan dengan aksesori genital yang kompleks

(ODONATA)…………...................................................................... 20

b. Sayap yang tidak seimbang……………………................................. 21

20.a. ........... Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti

asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices (apex

puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut

normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap

kecoklatan menutupi 2 ½ sel; garis depan yang berwarna merah;

prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki;

terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang

berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara

apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna

merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang)

atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya;

batas segmen VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan

batas apikal hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva

berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan

secara apikal pada sendi tubuh genital betina…….................…………

............................................................ Ortherum testaceum (Burmeister)

b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;

sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak

dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna

kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu

lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang

sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna

Page 23: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan

abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV

hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam

pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal

tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang

sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut

panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen

VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit

menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9

terbentuk secara basal dan cembung pada puncak

(apex)………………...................................... Orthetrum sabina (Drury)

21.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang

melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs

sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap

ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)

sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);

stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap

bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,

tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang

dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah

kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,

kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4

bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-

coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)…… ..........

.........................................................................Chrysopa basalis Walker

b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva

pengangkut sampah...................................................... ……………..22

Page 24: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

22.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau

tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra

(COLEOPTERA)… ........................................................................ …23

b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses

menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar),

atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli

(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki

sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan

(bengkakan)……………………......................................................... 24

23.a. ........ Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang) Notopleural

pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari bentuk

bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae belakang yang

mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan tidak pernah

membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal menjadi 2 cuping

yang bercabang....................................................... ………………….25

b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang

tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2

cuping yang bercabang ......................................... …………………..26

24.a. Radial dan Sc + R hampir menyatu pada puncak sayap, tak bercabang;

bagian tengah dengan 3 cabang yang miring pada sepertiga apikal;

cubitus dengan 15 cabang, tridichotomous (terbagi menjadi tiga) pada

bagian tengah; ocelli (mata serangga/ noktah berwarna yang

dikelilingi cincin warna yang berbeda pada sayap kupu-kupu) dan

fontanelle (ruang bermembran dalam tengkorak pada sudut tulang

parietal) mencolok; prothorax yang membelah sepanjang anterior

tengah dan bagian posterior tengah; spesies oriental.............................

....................................................................Macrotermes gilvus (Hagen)

b. Sc + R dan sektor radial yang menyatu kearah apex dan bergabung

Page 25: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dengan ujung bagian tengah, bagian tengah bercabang pada

pertengahan dengan cabang pentadichotomous, cubitus dengan 14

cabang pembuluh darah tunggal pada sayap depan; kepala subovoid

dengan perbedaan fontanella, clypeus (area perlindungan yang keras

pada kepala seranga) yang agak lebar, sedikit membelah sepanjang

batas apikal hingga lurus, tenggelam secara dalam pada lekukan

depan; labrum (bibir bagian atas pada mulut serangga) lebih panjang

daripada lebar; sebagian berbentuk kubah; pronotum subtruncate

(memotong) dengan membelah semenit pada batas anterior tengah,

sudut anterolateral sedikit ditinggikan, batas posterior berlekuk

sedang........................................................ ……………Microtermes sp.

25.a. Tanda elytral (bagian luar yang keras biasanya berwarna terang tempat

sayap serangga Coleopterous) berombak dengan baik, garis zig zag

ganda, jelas dan tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum

menutupi dengan tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah

sepanjang batas anterior dan posterior, dan potongan garis hitam

sempit yang melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis

pejantan dengan lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang

melengkung dan semakin dalam berbatasan pada apex.........................

.................................................................Laccophilus sharpi Regimbart.

b. ........ Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi satu;

pronotum tanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior sama

sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir secara

keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi ventral......................

..................................................……………Lacchopilus parvulus Aube.

26.a. Kepala yang diperpanjang menjadi paruh atau moncong yang berbeda;

segmen basal antena genikulat biasanya diterima pada alur dalam

moncong; tak ada labrum; tarsus 4-4-4; tibia depan biasanya tanpa

serangkaian gigi eksternal atau terpisah secara panjang kedalam

Page 26: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

cabang yang keras; ukuran dan bentuk variabel

(Curculionidae)…………………… .................................................... 27

b. Tidak dengan karakter kombinasi yang disebutkan di atas…………. 28

27.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi

panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel,

seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala,

paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan

antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang

kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,

dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata

adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai

mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang

yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan

arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar

(temperate) .......................................Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.

b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang sisi

lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra dan

sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata yang

tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada

lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral

dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang

dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies

oriental ........................................................ Hydronomidius molitor Faust

28.a. Antena lamella (paling tidak tiga); dengan sepuluh atau beberapa

segmen; coxae depan yang mencolok; pygidium yang tidak

terlindungi pada sebagian besar spesies (Scarabacida e)……………. 29

b. Tidak berantena lamella ....................................................... ………….30

29.a. Tubuh berwarna hitam dan sedikit cerah, permukaan yang diselimuti

dengan bentuk bola hingga oval dengan noktah kuning keputih-

Page 27: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

putihan; clypeus yang terpisah membelah secara anterior dan berbelok

dengan lebar secara posterior; akhiran lateral cuping pronotum

dibelakang pertengahan dan pada titik ujung posterior; panjang tubuh

sedikitnya 30 mm.................................………..Leucopholis irronata sp.

b. Tubuh yang berwarna merah kecoklatan, tidak mengkilat, secara

keseluruhan terbungkus dengan paku seperti setae; clypeus yang

melebar dibatasi dan mengangkat ke pertengahan secara apikal

(terlihat secara frontal) tidak membelah, batas lateral cuping pronotum

sedikit dibelakang bagian tengah, ujung posterior melingkar; tubuh

dengan panjang lebih dari 30 mm…………...................Leucopholis sp.

30.a. Serangga air, maxillari palpi seperti antena, panjang, sepanjang atau

lebih panjang daripada antena yang pendek; vertex dengan bentuk Y

berkesan seperti garis, antena cupula yang didahului oleh lima segmen;

rongga coxal depan terbuka di belakang; procoxae tidak

menyembunyikan prosternum; segmentasi tarsal 5-5-5; dengan atau

tanpa bagian tengah pembuluh tulang dada (sternal keel)

(Hydrophilidae)……............................................................................ 31

b. Serangga terestrial; maxila palpi yang pendek; vertex tidak terkesan

berbentuk Y; antena 11-8 bersegmen tanpa cupula; variabel pronotum

yang juga hexagonal (bersegi enam), ditarik pada akhir kedua atau

melebar hingga membulat pada bagian tengah; kepala yang

subglobular hingga benar-benar melintang; segmentasi tarsal 4-4-4, 5-

5-4 atau 5-5-5 ………………………… .............................................. 32

31.a. Berdasarkan dua baris longitudinal yang menembus terpisah secara

melebar; jarak antara mereka sepanjang jarak dari sisi scutellum

hingga membentuk pola (punctate [ditandai dengan titik, garis, bintik,

dsb] – merupakan sebuah pola) subsutural; sternal bagian tengah yang

mencapai pertengahan tulang dada (sternum) III; tubuh ventral

termasuk kepala dan thorax berwarna hitam dengan sedikit merah

Page 28: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

kecoklatan pada puncak femora dan sisi abdomen; persimpangan

mengenai kesan bentuk Y pada tingkatan pertengahan mata, kaki yang

berbentuk Y lebih pendek daripada panjang mata yang diambil secara

lateral (14:18); panjang 32-35 mm..........................................................

.......................................................Hydrophitus acuminatus Motschulsky.

b. Berdasarkan dua baris pola longitudinal masing-masing lebih dekat

dari pada jarak pola subsutural hingga sisi scutellum; sternal median

hampir mencapai puncak tulang dada III; tubuh ventral berwarna

merah kecoklatan; persimpangan kesan bentuk Y diatas pada

pertengahan mata, kaki Y lebih panjang dari panjang mata yang

diambil secara lateral (20:17); panjang 28 mm……………....................

.............................Hydrophilus nr. Bilianeatus cahmirensis Redtenbacher.

32.a. Formula tarsal 5-5-4, heteromerus dengan cakar yang terdiri dari dua;

proses sklerosa seperti pisau dibawah setiap cakar; tubuh yang silindris

dan cukup lembut; mata yang hampir melintang dengan membatasi

batas dekat antena (Meloidae) .................................. …………………33

b. Variabel formula tarsal 5-5-5, 5-5-4, 4-4-4 namun tanpa cakar seperti

tersebut........................................................................................ …….34

33.a. Tubuh yang keseluruhan hitam, tertutup dengan rambut putih yang

tebal, mata yang miring dengan antena dasar dibawah titik puncak;

antena yang warnanya sama dengan tubuh kecuali scape (dasar antena

serangga) yang kecoklatan, pedicel (suatu hal yang kecil (seperti

Subordinat) yang berstruktur seperti tangkai pada binatang), sebagian

segmen dorsal III seluruhnya tertutup dengan rambut dorsal dan

rambut hitam lateral dan ventral; scape hampir 3 kali sepanjang

pedicel, segmen III lebih panjang daripada segmen IV, sepertiga lebih

pendek daripada gabungan panjang IV dan V…… ....Cylindrothorax sp.

b. Tubuh berwarna hitam kecuali pronotum yang berwarna oranye

kecoklatan; mata yang melintang dengan antena dasar yang hampir

Page 29: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

sejajar dengan tingkat anterior mata; batas pronotum ditandai alur yang

menaikkan lingkaran luar, batas lateral dan posterior berwarna coklat

gelap, sepertiga anterior dengan bagian dalam yang melintang; elytra

dengan biru yang berkilauan; keseluruhan antena berwarna hitam, dua

kali scape sepanjang pedicel, segmen III sepanjang segmen IV..............

....................................…………Cylindrothorax melanocephala Fabricus

34.a. Segmentasi tarsal 3-3-3 (setiap tarsus dengan 3 segmen, biasanya tiap

4 segmen dengan dua segmen basal yang meluas dan pilose (yang

tertutup dengan rambut) yang padat di bawahnya, kedua, menghasilkan

cuping yang panjang di bawah, tiga menit dan tertutup, keempat

panjang); kepala yang benar-benar deplexed atau tenggelam kedalam

prothorax; tubuh yang oval melebar dan sangat cembung; keseluruhan

abdomen tertutup elytra; 5-6 adalah sternum yang tampak, sternite

basal dengan garis femoral lengkung yang menuju ke bagian belakang

dari dalam coxae akhir; antena 8-11 bersegmen batang (Coccinellidae)

................................................................................................. ……….35

b. Segmentasi tarsal 5-5-5 atau 5-5-4, bentuk tubuh biasanya panjang,

tidak begitu cembung, kepala tidak benar-benar tenggelam dalam

prothorax………….. ........................................................................... 36

35.a. Clypeus meluas secara lateral; antena 8 bersegmen; garis postcoxal

(coxa akhir) yang lengkap, cakar tarsal yang sederhana, benar-benar

tebal pada dasarnya; tubuh yang oval hingga bulat telur dan cukup

cembung diatas, elytra dengan tiga longitudinal diantaranya……….. 37

b. Clypeus tidak meluas secara lateral, sudut anterolateral clypeus

dihasilkan maju; antena 11 bersegmen; garis postcoxal tidak lengkap;

cakar tarsal biasanya berbentuk cuping; genae meluas hingga mata;

mandible (rahang bawah) yang bifid (dipisahkan oleh cuping yang

dalam menjadi dua bagian) pada apex; tubuh yang bulat melebar

Page 30: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

hingga oval panjang dengan atau tanpa titik atau pita longitudinal

yang melebar……… ........................................................................... 38

36.a. Pronotum subglobular; seluruh kaki berwarna hitam kecoklatan; femur

(tulang paha) secara keseluruhan hitam kecoklatan; segmen akhir palpi

berwarna coklat; area basal elytra kecoklatan tidak sangat dekat

dengan ptrotonum ……. ................................ Paederus tamulus Erichson

b. Pronotum yang bulat memanjang; semua kaki kuning kecoklatan

kecuali apex femur III; segmen terminal palpi kecoklatan; area basal

elytra kecoklatan dekat dengan pronotum ........Paederus Fuscipes Curtis

37.a. Discal dan sutural (suatu simpangan komponen yang serupa) vittae

(belang warna) hitam keduanya melebar, jangkauan dasar elytra dan

menyatu dengan basal, pita discal biasanya lebih berbeda 2 kali lebar

daripada luas yang kuning dan pita sutura yang diambil secara

terpisah; kepala yang berwarna kuning atau keseluruhan merah dengan

area vertex yang hitam pada pejantan dan semuanya hitam pada betina,

pronotum yang berwarna kuning kecoklatan; menembus kepala dan

pronotum dengan baik dan jarang dan lebih kuat dan dekat pada elytra

….......................................................……….Brumoides lineatus (weise)

b. Kedua vitta (garis warna) sutural dan discal sempit dan berwarna

hitam;

discal pita jarang lebih dari dua kali lebar daripada pita kuning dan

sutural dan tidak pernah menyatu dengan pita sutural; hanya pita

sutural yang mencapai batas elytra; warna yang sama dengan B.

lineatus....................................... ………..Brumoides Suturalis (Fabricus)

38.a. Tidak ada jalur tibia pada semua kaki………….................................. 39

b. Tibia II dan III dengan jalur………………......................................... 40

39.a. Elytral epipleura lebar, cekung dan menurun keluar…………. .......... 41

Page 31: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Elytral epipleura sedang, cekung dengan lemah dan hampir horizontal;

tubuh yang melebar oval memanjang dan sedikit cembung; prostenum

tanpa carina (struktur yang berbentuk terbalik); garis abdominal yang

tidak lengkap; pronotum yang berwarna kuning kemerahan dengan

satu atau dua pasang kuadrat hingga totol hitam yang suboval; elytron

secara normal dengan sepasang pada tiap-tiap tepi hitam yang

melintang, median, dan totol pada tiap post median dan subapical; pita

sutural yang sempit dan melebar setelah ditengah; paramere pendek

dan sedikit kasar, sekitar sepanjang potongan basal; infundibulum

panjang …..................................……Harmonia octomaculata (Fabricus)

40.a. Elytra dengan tiga cuping hitam atau marking subhumeral sedikit

berbentuk Y, pita postmedian hitam berombak dan menyatu dengan

batas sutural, titik subquadrat hitam pada tiga perempat batas

eksternal, dan satu bintik hitam pada tiap akhir batas sutural; setiap

elytron dengan 5 bintik; prostenum dengan sepasang carina yang

meluas benar-benar meluas diluar level coxa depan; garis abdominal

berbentuk garpu V seperti pada bagian eksternal, tibia III dengan

perbedaan jalur apical………… .................coccinella repandu Thunberg

b. Bintik Elytral globuilar dan subglobular dan terpisah dengan baik dari

yang lain kecuali hampir bintik yang berdampingan dibelakang

scutellum; setiap elytron dengan 4 bintik; pita sutural tidak ada kecuali

di dasar ............................................Coccinella septempunctata Linnaeus

41.a. Elytra dengan lapisan longitudinal; pronotum dengan tanda

hitam………......................................................................................... 42

b. Elytra keseluruhan kuning hingga kuning kemerahantanpa tanda hitam

.............................................................................................................. 43

42.a. Relatif melengkung dan lebih pendek daripada M.Hirashima dan M.

Yasumatsui; paramere subglobular nyata pada setengah apikal, apex

cuping bagian tengah memotong………. .. Micraspis discolor (Fabricus)

Page 32: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Sutural dan pita discal mencolok ............................. …………………44

43.a. Pita sutural hitam; tipis dan sempit pada kedua akhirannya tapi

melebar secara gradual; tidak ada pita discal; sepertiga posterior

pronotum berwarna hitam pada bagian tengah m sepasang bintik

berbentuk bola di atasnya (kadang-kadang seluruh basal setengah

hitam tanpa bintik diatas tapi dengan 2-3 anterior bergerigi tajam);

elytra berwarna oranye kecoklatan; kapsul siphon yang kerasnya

sedang; lengan luarnya agak keras dan lengan dalam pendek dan

memotong pada ujung; tubuh siphon oval pendek, sekitar 4/5 waktu

selebar panjangnya; kepalanya sedikit menyempit daripada separuh

lebar pronotal dan jarak interocular sedikit pendek daripada 0.5 lebar

kepala; sisi apikal segmen terminal antena benar-beanar memotong

dengan miring; carina prosternal melebar secara terpisah; siphon cukup

keras dan melengkung lemah dengan sclera yang ramping dan lebih

panjang sclera pada apikal akhir; kapsul siphon sangat panjang dan

ramping pada inner proses, yang terakhir jarang lebih pendek darip

pada proses luar; perbandingan slender tegmen; apex potongan median

benar-benar melengkung secara dorsal dan menajam pada apex disisi

pandang; sangat sempit; sisi paralel dengan ujung yang membelah;

kemerahan dengan kepala coklat kekuningan, antena, pronotum,

scutelum, kaki dan abdomen kecuali untuk area hitam

median………… ..........................................Micraspis hirashimai Sasaji.

b. Tubuh yang hampir hemispherical, sedikit panjang dari pada lebar

kepala yang melebar berbeda dari pada separuh lebar pronotum; jarak

interocular hampir separuh melebar seperti lebar kepala; sisi apikal

segmen antena 11 membelah sedikit miring; siphon relatif ramping dan

agak melengkung; kapsul siphon ramping dengan proses luar yang

lebih lama dari proses dalam; tegmen ramping dan panjang, sekitar 2/5

sepanjang sipho; potongan median ramping; lebih dari 3/5 tegmen

melengkung lemah secara lateral; oranye kecoklatan; kepala coklat

Page 33: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

kekuningan hingga oranye kecoklatan dengan antena yang gelap dan

bagian mulut; bagian bawah thorax dan abdomen seluruhnya coklat

dan kakinya kuning kecoklatan………….... Micraspis yasumatsui Sasaji

44.a. Pita discal yang melebar dan melengkung, 2/3 kali melebar dari pada

pita sutural, dan tidak mencapai distal dan akhir proximal elytra;

separuh pronotum posterior hitam dan separuh apikal kuning; warna

umum coklat kekuningan ……........................Micraspis inops (Mulsant)

b. Pita discal yang lebih sempit dari pada pita sutural area median; kedua

pita lebih sempit dari pada latar belakang elytra kuning kemerahan,

mencapai akhir proximal elytra; pronotum kehitaman kecuali batas

kuning lateral; warna umum kuning kemerahan………..........................

........................................................................ Micraspis vincta (Gorham)

45.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ;

elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal

dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran

pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan

tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang

panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,

phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan)

b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid

predator ................................................................................................ 46

46.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal

lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,

tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada

dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan

pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga

dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;

kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning……. .......................................

Page 34: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

................................................................. Anaxipha longipennis (Serville)

b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala

dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel

hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat,

dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua

hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan

dorsum abdominal, kaki kuning keputihan……… ..........................……

.........................................................................Metioche vittaticolis (Stal)

2. Kunci identifikasi untuk spesies Agriocnemis femina femina dan

Ischnura senegalensis.

1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh – kepala, thorax, dan abdomen

yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap...2

b. Dengan hanya 2 bagian tubuh – cephalothorax (kepala yang terpadu

dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki

sayap (laba-laba) ................................................................................ 25

2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan

dengan baik)…......................................................................................3

b. Tanpa sayap ………………………………………… ... ……………26

3.a. Dengan hanya sepasang sayap…………………. .................................4

b. Dengan 2 pasang sayap…………………………… .............................7

4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan

tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap

bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti

buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan

mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa

trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang

terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)…………… ........................ 5

Page 35: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system

syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan

metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,

dan predator (DIPTERA) ............................................ ………………..6

5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,

sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus

sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk

bujur telur (oval) dan cembung ......................................................……

…… ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima

b. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak

yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh

darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;

cephalotheca pejantan berbentuk bulat………………………………..

................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto

6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer

di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal

VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang

terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada

mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................

..............................................................Orseclia oryzae (Wood- Mason)

b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang

sedikit dibentuk;

Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis

tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang

berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary

palpi……… ................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).

7.a. Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di

Page 36: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae

(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan

baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal

atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);

belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA)……………… .....8

b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas ...................…………………..9

8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;

kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling

sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada

pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2

bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang .…………

........................................ …………Atractomorpha psittacina (de Haan)

b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari

panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang

fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan

1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan;

area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci

pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil;

klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit

bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih

dari 20 mm pada betina ..........................................................................

...................................…………….Atractomorpha crelunata (Fabricius)

9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang

secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,

dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan

yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari

rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment

akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal

yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex

Page 37: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai

sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena

yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10

b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. …………………11

10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia

dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X

dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan

ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran

antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang

paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan

posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan

kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III

dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada

segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,

sekitar 50µ ; (Tubulifera) ....................... ……Haplothrips aculeatus (F)

b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris

yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield)

seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada

segmen basal 2, VII – VII dan apical ½ dari VI, III-IV-V dan basal ½

dari VI adalah kuning; segmen X abdomen ½ lebar dari segment VII

pada betina ............................. ………Haplithrips ganglbaueri Schmutz.

11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang

overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut

yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,

kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... ………….12

b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ ………….13

12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan

Page 38: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap

depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking

coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari

syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir

yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada

sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang

keras ..................................... ………………..Telicota augias (Linnaeus)

b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti

pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di

bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah

12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat

dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita

akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum

ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ …….

............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)

13.a. ...... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan

yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung

yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)……................ 14

b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula . ……………15

14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori

sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian

tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang

cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping

anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-

pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir

anterior………............................................... Brevennia rehi (Lindinger)

b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat

16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping

anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi

Page 39: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;

cincin anal dengan dua baris pori-pori…… ......................…………….

........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi

15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ

atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang

menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,

semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas

digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan

tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan

kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA)…………….. ................... 16

b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas…….. ... 17

16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam

kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical

dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;

forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam

yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,

bagian yang terpisah tidak sempit .....……Chelisoches morio (Fabricus)

b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena

yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap

kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang

dari pada luasnya segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil;

pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit……….

..............................................................................Proterus simulans (Stal)

17.a. Dua pasang sayap subequal; sterna I dan III pejantan dengan aksesoris

genital yang lengkap (ODONANTA)……………… .......................... 18

b. Sayap yang tidak seimbang…………………….................................. 19

18.a. Capung yang lebar, panjang 27-42 mm, sel berbentuk seperti cakram

Page 40: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

(diskoidal) terbagi longitudinal kedalam segitiga dan supra segitiga;

sayap tampak horisontal bila ia berbaring, sayap belakang melebar

daripada sayap depan dan mengitari anal pada kedua jenis kelamin;

sayap segitiga yang berbeda, titik ruang depan dalam sayap depan, dan

memanjang menurut panjangnya dan dekat arculus pada sayap depan,

mata yang globular, menyentuh atau agak terpisah ............... ……….20

b. Agak kecil dengan panjang 18-32 mm, capung (damselflies-serangga

Odonanta, seperti capung dengan sayapnya yang akan menutup tubuh

ketika beristirahat) dengan tubuh yang ramping; sayap depan dan

belakangsama pada bentuk dan pembuluhnya; sell discoidal

bersegiempat, tidak terpisah secara longitudinal; mata yang terpisah

secara melebar...................................................................................... 21

19.a. Radial dan Sc + R hampir menyatu dengan apex ayap, tidak bercabang;

bagian tengah dengan 3 cabang yang miring dalam apaikal 1/3; cubitus

dengan 15 cabang, tiga perbedaan pada bagian tengah; ocelli dan

fontanel yang mencolok; prothorax yang membelah sepanjang anterior

tengah dan bagian posterior tengah; species oriental ……………..........

..................................................................... Macrotermus gilvus (Hagen)

b. Sc + R dan sektor radial menyatu kearah apex dan bergabung dengan

ujung medius, cabang medius pada separuh pertengahan dengan lima

perbedaan cabang, cubitus dengan 14 cabang pembuluh tunggal pada

sayap depan; kepala subovoid dengan fontanel yang berbeda, clypeus

yang lebarnya sedang, sedikit membelah sepanjang batas apikal hingga

lurus, masuk kedalam pada cekungan depan; labrum yang lebih

panjang dari pada lebarnya, berbentuk seperti kubah; pronotum sub-

menembus dengan membelah pada batas tengah anterior, sudut

anterolateral yang sedikit naik, batas posterior yang sedikit

berlekuk………...............................................................Microtermes sp.

Page 41: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

20.a. Sayap belakang segitiga yang melintang; sayap yang transparan

dengan warna coklat terang pada apices, bintik lebar sayap basal

mencapai sebelum kepala (ante-nodal) dan sayap sudut tornal pada

pejantan; pterostigma berwarna coklat gelap kemerahan yang

menutupi 2 ½ sel; bagian depan sangat merah; prothorax dan thorax

berwarna coklat kemerahan sama dengan kaki; distal akhir femora dan

permukaan dalam tibia coklat kehitaman; abdomen basal yang

melebar, meruncing secara apikal; memiliki bentuk yang terbalik dan

merah tua terang; lamina genital pejantan telanjang atau dengan

beberapa rambut emas yang panjang pada luar permukaannya; batas

segmen VIII melebar dengan nyata dan batas tepi yang melebar

dengan tepi apikal hitam dengan plat ventral kecil; vulva segitiga yang

pendek sedikit bengkok secara ventral dan apikal terhadap poros tubuh

pada genital betina…………. ..............Orthetrum testaceum (Burmeister)

b. Sayap belakang segitiga yang bebas dari pembuluh yang melintang;

sayap yang transparan dengan sedikit tanda pada apices dan tepi sayap;

pterostigma hitam dh median coklat kekuningan, menutupi 2 sel;

bagian depan kuning; sangat berbentuk notch hingga membentuk

segitiga pada permukaan depan; prothorak kuning terang; thorax dan

abdomen kuning kehijauan dengan tanda hitam; segmen IV dan VI

dengan bintik oval dorsal hitam yang melebar pada basal sepertiga

yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina hingga

bergabung dengan cincin apikal hitam yang sangat lebar pada IV dan

V; genital pejantan dengan rambut panjang yang lebat; segmen VII

plat ventral betina dengan notch yang cembung di akhir dimana sedikit

terdapat ruang ventral; bentuk ventral plat ke 9 basal dan

menggelembung pada apex………… ............ Orthethrum sabina (Drury)

21.a. Arculus berada diluar Ax2; labrum biru metalik……………. ............. 22

b. Arculus sedikit diluar Ax2………………………………………........ 23

Page 42: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

22.a. Bagian anal superior lebih pendek dari pada inferior dan 3 tulang

belakang (2 apikal dan 1 basal); bagian inferior bersisi paralel lateral

dan dengan rambut pada bagian dalam; bagian bawah protothorax

hijau kebiruan dan biru pada cuping anterior dan posterior; posterior

median dan cuping posterior sedikit dikembangkan; sayap depan

dengan 5-6 saraf posnodal dan 4 pada sayap belakang…………............

..........................................................Agriocnemis femina-femina (Brauer)

b. Bagian anal superior lebih panjang dari pada inferior dan tanpa tulang

belakang , bagian inferior dengan ruangan ujung yang melengkung;

cuping anterior, bagian bawah dan cuping posterior ekstrem berwarna

hijau apel; cuping posterior bercuping tiga dengan cuping tengah yang

dihasilkan di belakang; sayap depan dengan 6 saraf postnodal, dan 5-6

di belakang sayap………………........... Agriocnemis pygmaea (Rambur)

23.a. Batang bagian anal muncul dari tepi sayap belakang, lebih atau kurang

dibawah titik dimana bertemu anal yang melintang (saraf pendek pada

dasar sayap yang melebar dari Cu2 + IA (anal pertama) hingga batang

anal atau bagian sayap yang tersembunyi); pterostigma sayap depan

pejantan dan sayap belakang bentuknya berbeda dan berukuran 8

postnodal di sayap depan; segmen X pejantan dengan sepasang

tubercel apikal secara dorsal; terdapat nintik postocular; thorax dengan

tanda hitam yang berbeda; tubuh yang hitam dan hijau; abdomen

segmen VII pejantan berwarna biru cerah dan kemerahan hingga hijau

pudar pada betina; panjang abdominal 25 mm ........................................

..................................................................... Ischnura senegalis (rambur)

b. Bagian batang anal yang menonjol dari tepi belakang pada titik dimana

anal melintang bertemu dengan batang anal ....................................... 24

24.a. Segmen VIII betina dengan apikal ventral tulang belakang; pterostigma

sayap depan hampir dua kali ukuran itu pada sayap belakang tetapi

keduanya abu-abu kehitaman; batas costal dan distal (terpisah dari

Page 43: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

bagian tengah tubuh) melebar berwarna putih menutupi tiga bagian sel;

sayap depan dengan 9 saraf postnodal dan 8 dalam sayap belakang;

abdomen pejantan sangat ramping dan termasuk panjang, I-III

berwarna biru langit pucat, IV-VII kuning pucat dan VIII-X biru, X

dengan membentuk bintik X dorsal yang berwarna hitam dan biru yang

melebar pada sisinya; bagian anal hitam, panjang superior 0.5 dari

segmen X dan apex berbentuk melengkung; bagian inferior kecil,

dikelilingi tuberkel; bagian anal betina sangat kecil, kerucut dan hitam;

vulva tidak terlalu mencolok dan biru pucat............................................

...................................................................Aciagnon occidentale Laidlaw

b. Segmen VII betina tanpa tulang ventral apikal; pterostigma sayap

depan sangat miring, berbentuk wajik, hitam kecoklatan dengan sudut

luar dan tepi costal putih yang menyempit, diwarnai dengan biru pada

permukaan sayap paling atas; sayap depan dengan 14 saraf posnodal

dan 12 pada sayap belakang; dorsum abdominal biru metalik gelap,

ventral coklat hingga kuning kecoklatan; segmen abdominal IX dan X

dengan tanda lateral berbentuk V yang terbalik berwarna

kuning……………….. ..........Pseudagrion pilidorsum pilidorsum Brauer

25.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S;

elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal

dan internal timpanum (membran yang menutupi organ pendengaran

pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan

tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang

panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,

phytophagous…………. ..............................Euscyrtus concinnus (Haan)

b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid

predator……… .................................................................................... 26

26.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal

lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,

Page 44: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

tanpa pembukuh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada

dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan

pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga

dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;

kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning……. ......................................

................................................................ Anaxipha longipennis (Serville)

b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin;

kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan

pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna

coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke

dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap

dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan…………… ...................

.........................................................................Metioche vittaticolis (Stal)

3. Kunci identifikasi untuk spesies Chlaenius circumdatus, Pheropsophus

dan Anoplogenius microgonus.

1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh – kepala, thorax, dan abdomen

yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap.... 2

b. Dengan hanya 2 bagian tubuh – cephalothorax (kepala yang terpadu

dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki

sayap (laba-laba)................................................................................ 47

2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan

dengan baik)…......................................................................................3

b. Tanpa sayap ………………………………………… ... ……………48

3.a. Dengan hanya sepasang sayap…………………. .................................4

b. Dengan 2 pasang sayap…………………………… .............................7

4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan

Page 45: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap

bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti

buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan

mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa

trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang

terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)…………… ........................ 5

b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system

syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan

metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,

dan predator (DIPTERA) ............................................ ………………..6

5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,

sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus

sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk

bujur telur (oval) dan cembung ......................................................……

…… ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima

b Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak

yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh

darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;

cephalotheca pejantan berbentuk bulat………………………………..

................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto

6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer

di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal

VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang

terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada

mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................

............................................................. Orseclia oryzae (Wood - Mason)

b Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk;

Page 46: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis

tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang

berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary

palpi……… ................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).

7.a. ......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas

abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae

(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan

baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal

atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);

belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA)……………… .....8

b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas ...................…………………..9

8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;

kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling

sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada

pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2

bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang .…………

........................................ …………Atractomorpha psittacina (de Haan)

b Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari

panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio

panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada

pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah

keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping

menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen

kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi

sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan

dan lebih dari 20 mm pada betina ...........................................................

...................................…………….Atractomorpha crelunata (Fabricius)

9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang

Page 47: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,

dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan

yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari

rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment

akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal

yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex

(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai

sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena

yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10

b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. …………………11

10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia

dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X

dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan

ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran

antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang

paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan

posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan

kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III

dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada

segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,

sekitar 50µ ; (Tubulifera) ....................... ……Haplothrips aculeatus (F)

b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris

yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng seperti

struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen

basal 2, VII – VII dan apical ½ dari VI, III-IV-V dan basal ½ dari VI

adalah kuning; segmen X abdomen ½ lebar dari segment VII pada

betina ..................................... ………Haplithrips ganglbaueri Schmutz.

11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang

Page 48: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut

yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,

kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... ………….12

b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ ………….13

12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan

berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap

depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking

coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari

syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir

yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada

sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang

keras ..................................... ………………..Telicota augias (Linnaeus)

b Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti

pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di

bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah

12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat

dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita

akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum

ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ …….

............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)

13.a. ....... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan

yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung

yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)……............ …14

b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula ... ……………15

14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori

sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah

dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerari yang

dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii

Page 49: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-pori triocular

tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior……… ........

...................................................................... Brevennia rehi (Lindinger)

b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat

16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping

anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi

oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;

cincin anal dengan dua baris pori-pori…… ......................…………….

........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi

15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ

atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang

menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,

semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas

digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan

tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan

kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA)…………….. ................... 16

b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas……..... 17

16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam

kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical

dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;

forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam

yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,

bagian yang terpisah tidak sempit .....……Chelisoches morio (Fabricus)

b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena

yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap

kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang

dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang

kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit ..

Page 50: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

...............................................................………Proterus simulans (Stal)

17.a. ........ Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III

pejantan dengan aksesori genital yang kompleks(ODONATA).. ….18

b. Sayap yang tidak seimbang……………………............................... 19

18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang

seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices

(apex, puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan

sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah

gelap kecoklatan menutupi 2 ½ sel; garis depan yang berwarna

merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama

dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan

dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang

meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan

berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup

(telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada

permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan

yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral

yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral

sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital

betina…… ..........................…………Ortherum testaceum (Burmeister)

b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;

sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak

dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna

kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu

lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang

sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna

hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan

abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV

hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam

Page 51: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal

tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang

sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut

panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen

VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit

menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9

terbentuk secara basal dan cembung pada puncak

(apex)………………. ...................................Orthetrum sabina (Drury)

19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang

melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs

sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap

ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)

sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);

stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap

bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,

tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang

dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah

kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,

kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4

bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-

coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)…… ..........

.........................................................................Chrysopa basalis Walker

b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva

pengangkut sampah...................................................... ……………..20

20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau

tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra

(COLEOPTERA)… ........................................................................ …21

b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses

Page 52: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar),

atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli

(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki

sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan

(bengkakan)……………………. ....................................................... 22

21.a. Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang)

Notopleural pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari

bentuk bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae

belakang yang mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan

tidak pernah membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal

menjadi 2 cuping yang bercabang (lateral)…………………. ........... 22

b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang

tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2

cuping yang bercabang ......................................... …………………..23

22.a Coxa posterior tidak mecapai elytra; meta sternum dengan suture yang

melintang, lebah terestrial dengan kaki yang digunakan untuk

merangkak atau berlari ............................................................. ……..24

b. Coxa posterior yang mencapai elytra; meta sternum tanpa suture yang

melintang; kaki belakang yang berambut dan digunakan untuk

berenang; coxa III luas tanpa plat longitudinal, metasternal metacoxal

suture melengkung (Dytiscidae)................................................ …….25

23.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi

panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel,

seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala,

paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan

antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang

kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,

dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata

adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai

mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang

yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan

Page 53: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang

sabar……………............................. Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.

b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang

sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra

dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata

yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi

daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur

elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah

lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih,

spesies oriental..........................................Hydronomidius molitor Faust.

24.a. Antena yang muncul di depan kepala diatas dasar mandible (rahang

bawah); kepala yang melebar sepanjang mata selalu lebih lebar dari

pada thorax; cuping maxilla dalam dengan kait yang mudah

digerakkan pada bagian akhir; clypeus meluas lateral diluar dasar

antena; elytra dengan tanda atau bintik putih hingga kuning terang;

lebah harimau (Cicindellidae) ............................................................ 26

b. Antena muncul lebih lateral di sisi kepala antara mata dan dasar

mandible; kepala yang melebar melintang pada mata selalu lebih

sempit daripada thorax; cuping maxilla dalam tanpa kait yang mudah

digerakkan; clypeus tidak meluas lateral diluar batas mandible; pola

elytral berubah; Lebah tanah (Carabidae)…….. ................................ 27

25.a. Tanda elytral berombak dengan baik, garis zigzag ganda, jelas dan

tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum menutupi dengan

tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah sepanjang batas

anterior dan posterior, dan potongan garis hitam sempit yang

melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis pejantan dengan

lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang melengkung dan

semakin dalam berbatasan pada apex……. ............................................

.................................................................Laccophilus sharpi Regimbart.

b. Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi

satu; pronotumtanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior

Page 54: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

sama sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir

secara keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi

ventral……………......................................Lacchopilus parvulus Aube.

26.a. Labrum bagian kanan dengan 3 sub apikal berambut panjang dalam

baris; area sub basal dengan pita kuning melintang yang menyempit;

kepala dan pronotum sedikit kasar, belang didekat mata; setengah

beralur longitudinal hampir 0.5 kali lebar area posterior pronotum,

seperlima posterior dengan belang longitudinal; tanda bintik kuning

elytral median miring dan lebih luas daripada keseluruhan, bintik

subapical lebih kecil pada pejantan dan bintik subhumeral yang paling

kecil pada betina; panjang 15-17 mm……..................... cicindela sp. A

b. Labrum bagian kiri dengan 4 subapikal dan 1 sub median berambut

panjang, setiap sisi labrum dengan bintik kuning segi empat yang

melebar, apex labrum dengan 3-5 kaki pada beberapa betina; kepala

yang belang lebih jauh di belakang mata; pronotum depan berbentuk

V yang dangkal, seperlima posterior tanpa belang longitudinal; bintik

putih elytral biasanya globular dan sama jauhnya; panjang 13.5-16

mm…………… ......................................Cicindela sexpunctata Fabricus

27.a. Abdomen dengan 7 atau 8 sterna yang tampak; mandible dengan

setigerous (yang memiliki bulu) yang menembus scrobe (lubang/alur);

elytra membelah pada apex………… ................................................ 28

b Abdomen dengan 6 sterna yang tampak; mandible (mandibula) tanpa

setigerous yang menembus scrobe; elytra biasanya tidak membelah

pada apex…………… ........................................................................ 31

28.a Costa pada elytra yang lemah, samar-samar dan redup terhubung

sebelum apex; berwarna hitam kecuali pronotum kuning kecoklatan

dengan beberapa tanda coklat secara medial dan apikomedial;

pronotum dan elytra yang berambut; kepala yang berambut sedang;

rambut kecil yang tegak di belakang kepala secara latero ventral, dan

dengan sedikit tanda hingga seperti jaringan hingga tanda di depan

Page 55: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dan vertex; labrum yang sedikit dibulatkan secara apikal dengan 5

rambut-rambut ; panjang 6-7 mm .................................... Brachinus sp.

b. Costa pada elytra yang kuat, berbeda dan terpisah secara apikal;

panjang 13-22 mm ………………………………………………….29

29.a. Pita elytra yang miring pada bagian tengah seperti zig-zag dan tidak

mencapai costa 2 atau sangat kecil dan sempit hanya mencapai alur 2

dan dihentikan antara costa 4, 5, 7 dan 8; bintik humeral (pundak)

meluas hingga alur 5; keseluruhan panjang epipleura berwarna

kuning; pronotum berwarna hitam dengan pita oblong kuning pada

tiap sisi alur median longitudinal; keseluruhan propleuron berwarna

kuning kecuali bintik hitan dekat coxa I, batas anterior dan dorsal;

vertex dengan pita median hitam yang melebar, akhir apicalnya

sangat cekung dan berada dibawah mata; panjang 17-20 mm ..............

................................................................Pheropsophus javanus (Dejan)

b. Pita elytra median melintang melebar mencapai costae 2 ................. 30

30.a. Bintik humeral luas dan subglobular berisikan subbasal seta dalam

alur 5; pronotum dengan pita lateral sempit dan kekuningan tidak

mencapai anterior dan posterior apices (apex), hanya melebar

berlawanan secara medial pada seta midlateral; propleuron coklat

kemeraan dengan pita kuning sepanjang batas dorsal menjadi

subposteromarginal subtriangle; vertex dengan pita median yang

melebar yang mencapai keseluruhan median bagian depan, mengerut

di bagian tengah dan area subbasal; panjang 12-21 mm .......................

...................................................... Pheropsophus occipitalis (MacLeay)

b. Bintik humeral yang kecil dan memanjang, dibawah seta sub basal

pada alur 5; pronotum kuning kecoklatan dengan pita hitam berbentuk

I; vertex pita tengah yang menyempit pada sebagian basal, tidak

mencapai bagian depan; panjang 16 mm ...............................................

......................................................... Pheropsophus jessoensis Morawitz

Page 56: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

31.a. Prothorax yang panjang, menggelembung ditengah, anterior yang

sempit dan posterior dengan atau tanpa seta dalam alur lateral; elytra

kemerahan sama pada prothorax; dengan pita hitam atau biru yang

melebar sepanjang separuh apikal atau sebelum apex dengan sepasang

bintik putih pada tepi pita apikal (beberapa spesies dengan pasangan

lain sepanjang tepi pita posterior atau dengan pita biru hingga hitam

pada dasar elytra)………………........................................................ 32

b. Prothorax yang subsilindrical dengan sisi yang hampir paralel dan

permukaan dorsal yang tak berbulu; hitam cemerlang hingga tidak

mengkilap dan ditandai; prothorax biasanya lebih lebar dari pada

memanjang…………. ......................................................................... 33

32.a. Prothorax berwarna merah dan hampir panjang dengan striae

melintang, menggelembung dibawah bagian tengah namun mengerut

sebelum dasar; sisi lateral dengan 1 seta; sebagian elytra apical atau

lebih hitam dengan bintik putih keperakan dibawah pita hitam bagian

tengah dalam iterval 5 dan 6, separuh basal adalah merah; kepala

yang hitam dan sedikit menyempit keatas hingga leher; femur 1 hitam

kecuali basal kuning yang ketiga dan dengan beberapa tulang

belakang yang terpencar; panjang 7-8.3 mm..........................................

................................................ Archicolliuris bimaculata (Redtenbacher)

b. Prothorax hitam dan sedikit pendek, bersinar dan lembut dengan 6

setae pada tiap sisi, dasar dengan 4 alur yang mencolok; elytra yang

hitam berkilau dengan sedikit warna coklat kemerahan dan bintik

putih keperakan dalam interval 4 sebelum apex pada tiap elytra; femur

1 coklat menyala dan keseluruhan tertutup dengan banyak rambut

disekeliling keseluruhan panjangnya; panjang 6 mm… ...Odacantha sp

33.a. Prothorax yang subsilindrikal atau segi empat namun dengan gigi

yang kecil dalam batas postero lateral yang berlawanan pada

Page 57: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

pasangan akhir bulu yang menembus; tibia I normal atau dengan

cakar seperti gigi yang dikembangkan secara lateral……………. .... 34

b. Prothorax melebar dan biasanya lebih lebar daripada

memanjang……… ............................................................................. 35

34.a. Kepala, prothorax dan abdomen termasuk elytra berwarna hijau

metalik, hampir menembus dan berambut dengan baik; labrum

berwarna coklat seperti tiga cuping dengan 2 setae pada tiap

cuping;ces femora I-III hitam; seperempat scape apikal kehitaman dan

lebih luas dari pada sedikit bengkok dan separuh basal kecoklatan;

tepi depan di depan mata bersisi paralel; pronotum 2 kali lebih

panjang daripada melebar; pojok apikolateral elytra dengan gigi kecil

yang tajam; panjang 9-11 mm………….. .......Drypta geniculata (Klug)

b. Kepala dan prothorax coklat, elytra hitam sepanjang sutura, basal,

dan tepi lateral dengan pita coklat menutupi punggung 3-7; kepala

yang sedikit menembus dibelakang mata; pronotum yang sedikit lebih

panjang dari pada yang melebar dan menembus dengan padat;

tembusan elytral pada interval dan pada punggung; labrum coklat tiga

cuping dengan cuping lateral dari pada lateral akut; apice femora I-III

coklat kemerahan; setengah apikal hingga sepertiga scape coklat

kehitaman; tepi depan di depan mata bertemu secara apikal; pojok

apiko lateral mengelilingi elytra; panjang 7-9 mm.................................

..........................................................................Drypta japonica (Bates)

35.a. Labrum benar-benar berbentuk V (notch) secara apiko medial;

mentum membatasi 2 seta dekat dengan pembatasan tengah; clypeus

lurus hingga sedikit membatasi; batas elytra tanpa lipatan internal

kearah apex......................................................................................... 36

b. Labrum dan clypeus memotong apikal atau labrum benar-benar

mengelilingi apex; mentum dengan gigi, lurus atau membatasi; batas

elytra dengan atau tanpa lipatan internal kearah apex…………. ....... 37

Page 58: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

36.a. Sepasang supraorbital setae; clypeus yang lurus hingga batas yang

tidak jelas; pronotum yang tidak berambut dan benar-benar dibatasi

secara lateral, sepertiga latero apical dengan sepasang setae, sepertiga

basal dengan sepasang alur longitudinal yang panjang; keseluruhan

elytra hitam, alur 5 dan 6 menyatu sebelum apex dan tidak mencapai

dasar elytra; alur 7 menyatu dengan alur 8 menjadi bagian alur apikal

keatas hingga ujung alur 4; alur 1 dengan lubang bulu basal dan

menyatu kearah alur 2; labrum dengan 4 seta; panjang 15-20 mm ......

....................................................................Diplocheila polita (Fabricus)

b. Dua pasang seta supra orbital; clypeus yang sedikit membatasi;

pronotum yang menembus dengan baik dengan striae (tanda linear

pada permukaan) terang yang mencolok dan alur lateral longitudinal

yang dangkal; alur elytral 1 dan 2 menyatu secara basal pada

lubang/pori-pori bulu, alur 3 dan 4 dan 5 dan 6 menyatu secara

terpisah pada apices mereka sebelum alur apikal; alur 7 terpisah dari 8

kearah apex ; labrum dengan 6 setae; panjang 14 mm………...............

........................................................................Submera latifrons (Dejan)

37.a. Pronotum bersisi midlateral dan membelok menuju seta lateral pada

tiap sisinya; pronotum posterior berbentuk segitiga; kepala dengan

dua pasang seta yang supra orbital ................................................... 38

b. Sisi lateral pronotum lebih atau kurang melingkari; pronotum

memotong secara posterior; kepala dengan sepasang supra-orbital seta

............................................................................................................ 39

38.a. Seluruh tubuh hitam dengan batas pronotun lateral dan elytra kuning;

kepala; prothorax, dan elytra sangat reticulate (mengatur atau diatur

dalam kotak yang kecil atau dengan menyilangkan garis); antena

coklat kehitaman kecuali segmen coklat III dan IV; berambut kecuali

pada segmen basal 4; elytra memotong secara apikal dan garis linear

Page 59: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

pada permukaan yang terang (striae) dan menembus dengan jarang;

panjang 5.3 mm .................... Pentagonica nr. Erichsoni Schimidt-Goebel

b............ Tubuh yang hitam kecuali pronotum merah; antena yang hitam kecuali

segmen basal 4 yang berwarna coklat hingga coklat gelap; panjang 6

mm ............................................ Pentagonica ruficollis Schimidt-Goebel

39.a. Batas elytral tanpa lipatan internal yang mengarah ke apex; segmen

antena III-XI berambut dengan seta yang panajng kearah apex,

sepertiga segmen basal III dan seluruh segmen I dan II tidak berambut

............................................................................................................ 40

b. Batas elytral dengan lipatan internal menuju apex; segmen antena

IV-XI dengan bagian bawah yang halus ........................................... 41

40. a. Garis anterior marginal pada pronotum dalam dan menyeluruh, pojok

posterolateral kaku dan sepertiga posterior padat dengan lubang yang

berdekatan; kepala berwarna coklat kemerahan antara mata; labrum

dengan 6 seta subapikal dan rambut-rambut apico lateral; alur elytra 2

dengan pori-pori bulu basal, seluruh alur lengkap, alur 3 dan 4

menyatu kearah apex yang sama hingga 5 dan 6, alur ke 7 meluas

hingga ujung 3 dan 4; apices (apex) elytra kecoklatan dengan sedikit

membatasi; tanpa stria scutelum; lebah yang berwarna hitam cerah

dengan batas pronotum dan elytra yang berwarna kuning; panjang 8,6

mm ........................................................Anoplogenius microgonus Bates

b. Garis batas anterior pronotum yang bagus dan berhenti di tengah,

sudut posterolateral mengelilingi dan sedikit ditandai dengan garis

antara sudut dengan alur median longitudinal; alur 2 sangat pendek

mencapai level alur 1 yang menonjol; elytra berwarna hitam

kecoklatan hingga kepala dan pronotum dengan bintik kekuningan,

dalam alur 508 dekat dengan pundak (humeral) dan dasar dan sub

apikal 7-9; terdapat seta scutella; panjang 6.5 mm ..................................

Page 60: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

..................................................Egadroma quinquepustulata (Weideman)

41.a. Elytra dengan tanda kuning atau ba tas lateral elytra kuning .............. 42

b. Keseluruhan elytra hitam tanpa tanda kuning .................................... 43

42.a. Ellytra dengan 3 tanda kuning, dalam pundak, 2 garis melintang alur 4

hingga batas mid lateral elytra dan 1 sepanjang batas sub apikal sutura

menutupi sutura hingga alur; pronotum kasar yang berwarna hitam

menjadi perantara dengan batas berwarna merah kecoklatan; kepala

yang hijau metalik dengan clypeus kecoklatan dan labrum persegi

coklat kekuningan; panjang 13 mm ................... Chlaenius xanthospilus

b. Elytra dengan 2 tanda subapikal atau seluruh batas lateral berwarna

kuning .................................................................................................. 44

43.a. Pronotum hijau metalik mengkilap dengan 2 baris dari sedikit garis

jarang yang diluruskan hingga alur median longitudinal, area discal

yang terang; tersebar secara luas dari sedikit garis yang dangkal dan

sekitar seperempat lebih lebar daripada panjangnya (3:4), kepala yang

berwarna dengan pronotum, lembut dan bergaris dengan baik di

belakang kepala, dan dengan 2-3 alur yang terang sepanjang area supra

orbital; labrum yang merah; elytra dengan 5 stria zigzag menuju apex,

terpisah dari 6 dan 7; panjang 15 mm .....................................................

.................................................................Chlaenius quadricolor Fabricus

b. Pronotum biru metalik hingga hitam mengkilat, hampir sepanjang

lebarnya (19.5:21); cakram pronotal sedikit bergaris dan dengan stria

yang melintang sepanjang alur median; kepalayg berwarna dengan

pronotum, garis yang bagus hingga clypeus dan sedikit kasar

dibelakang mata; labrum berwarna merah dengan 3 bintik hitam kecil;

stria elytral 3 dan 4 disatukan secara apikal dengan ujung yang

menggabungkan stria 7, stria 5 dan 6 terpisah dan samar-samar

tersambung pada stria 7 .......................................................Chlaenius sp

44.a. Seluruh batas elytral kuning ............................................................... 45

Page 61: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Batas elytral hitam dengan tanda sub apikal berwarna kuning .......... 46

45.a. Batas elytral kuning yang melebar menutupi alur 7 hingga batas elytra

dan epipleura, pita yang sedikit sempit secara apikal hingga batas

sutura; pronotum melebar pada bagian tengah dan mengerut hanya

diatas seta lateral, cakram sedikit kasar dengan ruangan luas dengan

lubang yang agak dangkal; kepala cukup baik dengan jaringan seperti

tanda dibelakang mata dorsal dan 2-3 merupakan alur cembung yang

bagus antara mata yang memancar dari area supra orbita; labrum

melintang dan kuning dengan 6 seta sub apikal; kepala dan pronotum

hijau-biru metalik, elytra hitam dan kaki kuning kecuali coxa yang

berwarna hitam hingga coklat kemerahan; panjang 15 mm ...................

.................................................................... Chlaenius circumdatus Brulle

b. Batas elytral berwarna kuning sempit tidak mencapai alur 7, pita yang

melebar kearah apex; batas lateral pronotum melingkar secara gradual

dengan pita kuning tipis dan sempit; panjang 11 mm .............................

.......................................................................... Chlaenius inops Chaudoir

46.a. Elytra dengan tanda kuning pada interval 4, dan 6 hingga 8 dengan ke-

enam interval yang memiliki pita terpanjang; pronotum yang cukup

dalam, punctum yang disebarkan secara rata dan seragam; kepala yang

halus di belakang; ditandai dengan permukaan yang kasar dengan baik

(punctate) dan cukup lembut dibagian depan kecuali stria yang miring

(oblique) dekat area suborbital: clypeus yang halus dan dengan lubang

yang bagus; labrum yang berwarna coklat kemerahan, sempit

dibelakang, dan seta yang melebar berlawanan secara subapikal lateral;

antena IV-VIII hitam, IX-XI coklat, III coklat kecuali akhir yang

kehitaman, scape dan pedicel yang berwana kuning kecoklatan; elytra

tumpul berwarna hitam, prothorax hitam dengan kilauan hijau biru

metalik lateral dan kepala hijau biru mengkilap; panjang 14.5 mm .......

.........................................................................................Chlaenius sp. A

Page 62: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Elytron dengan tanda kuning pada interval 4, dan 7 hingga 8, dengan

ke-enam interval tanpa pita atau dikurangi hingga 3 seperti membentuk

bintik kecil atau berdampingan dengan interval 4 hingga 6 dan sebuah

bintik pada interval 8; pronotum dengan carina yang lebih mencolok

diantara lubang; kepala dengan bintik yang terang, striae longitudinal

median pendek antara mata dan stria oblique pada puncak

keberadaannya; clypeus dengan lubang kecil yang terpencar-pencar

tidak rata; labrum yang hitam dan batas apikal kemerahan; antena

scape dan pedicel coklat kekuningan; segmen III coklat gelap denga

akhiran hitam, IV hingga VI kehitaman dan VII hingga XI kuning

kecoklatan; femora dan dorsum tibia berwarna kuning, lutut, ventral

tibia dan keseluruhan tarsi hitam; panjang 13 mm ........ Chlaenius sp. B

47.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S;

elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal

dan internal timpanum (membran yang menutupi organ pendengaran

pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan

tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang

panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,

phytophagous…………. ..............................Euscyrtus concinnus (Haan)

b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid

predator……… .................................................................................... 48

48.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal

lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,

tanpa pembukuh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada

dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan

pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga

dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;

kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning……. ......................................

................................................................ Anaxipha longipennis (Serville)

Page 63: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin;

kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan

pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna

coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke

dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap

dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan…………… ...................

.........................................................................Metioche vittaticolis (Stal)

4. Kunci identifikasi untuk spesies Ophionea ishii ishii

1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh – kepala, thorax, dan abdomen

yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap.... 2

b. ....... Dengan hanya 2 bagian tubuh – cephalothorax (kepala yang terpadu dan

thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap

(laba-laba) .......................................................................................... 37

2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan

dengan baik)…......................................................................................3

b. Tanpa sayap ………………………………………… ... ……………38

3.a. Dengan hanya sepasang sayap…………………. .................................4

b. Dengan 2 pasang sayap…………………………… .............................7

4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan

tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap

bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti

buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan

mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa

trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang

terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)…………… ........................ 5

b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system

Page 64: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan

metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,

dan predator (DIPTERA) ............................................ ………………..6

5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,

sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus

sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk

bujur telur (oval) dan cembung ......................................................……

…… ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima

c. Postlumbium kecil, postcutellum yang

subtriangular dengan puncak

yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh

darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;

cephalotheca pejantan berbentuk bulat………………………………..

................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto

6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer

di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal

VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang

terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada

mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................

.............................................................Orseolia oryzae (Wood - Mason)

1. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk;

Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis

tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang

berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary

palpi……… ................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).

7.a. ......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas

Page 65: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae

(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan

baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal

atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);

belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA)……………… .....8

b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas ...................…………………..9

8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;

kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling

sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada

pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2

bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang .…………

........................................ …………Atractomorpha psittacina (de Haan)

b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih

pendek dari

panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang

fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan

1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan;

area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci

pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil;

klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit

bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih

dari 20 mm pada betina ..................Atractomorpha crelunata (Fabricius)

9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang

secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,

dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan

yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari

rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment

akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal

yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex

Page 66: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai

sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena

yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10

b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. …………………11

10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia

dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X

dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan

ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran

antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang

paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan

posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan

kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III

dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada

segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,

sekitar 50µ ; (Tubulifera) ....................... ……Haplothrips aculeatus (F)

b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris

yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield)

seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada

segmen basal 2, VII – VII dan apical ½ dari VI, III-IV-V dan basal ½

dari VI adalah kuning; segmen X abdomen ½ lebar dari segment VII

pada betina ............................. ………Haplithrips ganglbaueri Schmutz.

11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang

overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut

yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,

kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... ………….12

b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ ………….13

12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan

Page 67: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap

depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking

coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari

syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir

yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada

sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang

keras ..................................... ………………..Telicota augias (Linnaeus)

b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti

pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di

bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah

12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat

dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita

akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum

ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ …….

............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)

13.a. ...... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan

yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung

yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)……................ 14

b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula . ……………15

14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori

sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian

tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang

cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping

anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-

pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir

anterior………............................................... Brevennia rehi (Lindinger)

b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat

16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping

anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi

Page 68: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;

cincin anal dengan dua baris pori-pori…… ......................…………….

........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi

15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ

atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang

menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,

semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas

digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan

tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan

kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA)…………….. ................... 16

b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas…….. ... 17

16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam

kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical

dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;

forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam

yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,

bagian yang terpisah tidak sempit .....……Chelisoches morio (Fabricus)

b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena

yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap

kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang

dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang

kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit ..

...............................................................………Proterus simulans (Stal)

17.a. ........ Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III

pejantan dengan aksesori genital yang kompleks (ODONATA)...... 18

b. Sayap yang tidak seimbang……………………............................... 19

Page 69: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang

seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices

((apex) puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan

sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah

gelap kecoklatan menutupi 2 ½ sel; garis depan yang berwarna

merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama

dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan

dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang

meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan

berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup

(telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada

permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan

yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral

yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral

sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital

betina…… ..........................…………Ortherum testaceum (Burmeister)

b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;

sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak

dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna

kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu

lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang

sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna

hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan

abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV

hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam

pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal

tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang

sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut

panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen

VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit

Page 70: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9

terbentuk secara basal dan cembung pada puncak

(apex)………………. ...................................Orthetrum sabina (Drury)

19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang

melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs

sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap

ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)

sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);

stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap

bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,

tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang

dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah

kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,

kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4

bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-

coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)…… ..........

.........................................................................Chrysopa basalis Walker

b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva

pengangkut sampah...................................................... ……………..20

20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau

tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra

(COLEOPTERA)…......................................................................... …21

b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses

menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar),

atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli

(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki

sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan

(bengkakan)……………………. ....................................................... 22

Page 71: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

21.a. Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang)

Notopleural pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari

bentuk bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae

belakang yang mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan

tidak pernah membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal

menjadi 2 cuping yang bercabang (lateral)…………………. ........... 22

b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang

tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2

cuping yang bercabang ......................................... …………………..23

22.a Coxa posterior tidak mecapai elytra; meta sternum dengan suture yang

melintang, lebah terestrial dengan kaki yang digunakan untuk

merangkak atau berlari ............................................................. ……..24

b. Coxa posterior yang mencapai elytra; meta sternum tanpa suture yang

melintang; kaki belakang yang berambut dan digunakan untuk

berenang; coxa III luas tanpa plat longitudinal, metasternal metacoxal

suture melengkung (Dytiscidae)................................................ …….25

23.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi

panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel,

seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala,

paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan

antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang

kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,

dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata

adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai

mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang

yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan

arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang

sabar……………............................. Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.

b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang

sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra

dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata

Page 72: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi

daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur

elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah

lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih,

spesies oriental..........................................Hydronomidius molitor Faust.

24.a. Antena yang muncul di depan kepala diatas dasar mandible (rahang

bawah); kepala yang melebar sepanjang mata selalu lebih lebar dari

pada thorax; cuping maxilla dalam dengan kait yang mudah

digerakkan pada bagian akhir; clypeus meluas lateral diluar dasar

antena; elytra dengan tanda atau bintik putih hingga kuning terang;

lebah harimau (Cicindellidae) ............................................................ 26

b. Antena muncul lebih lateral di sisi kepala antara mata dan dasar

mandible; kepala yang melebar melintang pada mata selalu lebih

sempit daripada thorax; cuping maxilla dalam tanpa kait yang mudah

digerakkan; clypeus tidak meluas lateral diluar batas mandible; pola

elytral berubah; Lebah tanah (Carabidae)…….. ................................ 27

25.a. Tanda elytral berombak dengan baik, garis zigzag ganda, jelas dan

tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum menutupi dengan

tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah sepanjang batas

anterior dan posterior, dan potongan garis hitam sempit yang

melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis pejantan dengan

lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang melengkung dan

semakin dalam berbatasan pada apex… ...Laccophilus sharpi Regimbart

b. Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi

satu; pronotumtanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior sama

sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir secara

keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi ventral…………….

.................................................................... Lacchopilus parvulus Aube.

26.a. Labrum bagian kanan dengan 3 sub apikal berambut panjang dalam

baris; area sub basal dengan pita kuning melintang yang menyempit;

kepala dan pronotum sedikit kasar, belang didekat mata; setengah

Page 73: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

beralur longitudinal hampir 0.5 kali lebar area posterior pronotum,

seperlima posterior dengan belang longitudinal; tanda bintik kuning

elytral median miring dan lebih luas daripada keseluruhan, bintik

subapical lebih kecil pada pejantan dan bintik subhumeral yang paling

kecil pada betina; panjang 15-17 mm……..................... cicindela sp. A

b. Labrum bagian kiri dengan 4 subapikal dan 1 sub median berambut

panjang, setiap sisi labrum dengan bintik kuning segi empat yang

melebar, apex labrum dengan 3-5 kaki pada beberapa betina; kepala

yang belang lebih jauh di belakang mata; pronotum depan berbentuk

V yang dangkal, seperlima posterior tanpa belang longitudinal; bintik

putih elytral biasanya globular dan sama jauhnya; panjang 13.5-16

mm…………… ......................................Cicindela sexpunctata Fabricus

27.a. Abdomen dengan 7 atau 8 sterna yang tampak; mandible dengan

setigerous (yang memiliki bulu) yang menembus scrobe (lubang/alur);

elytra membelah pada apex………… ................................................ 28

b Abdomen dengan 6 sterna yang tampak; mandible (mandibula) tanpa

setigerous yang menembus scrobe; elytra biasanya tidak membelah

pada apex…………… ........................................................................ 29

28.a Spesies yang kecilnya sedang; panjang 13-15 mm; keseluruhan

pronotum hitam; pita hitam pada vertex meluas hingga sisi depan

mata dan sedikit dorsal dibawah supraorbital setae, lutut atau apice

femora sedikit; merah kecoklatan; dan beralur 3 dengan sub apikal

setae yang panjang; costa 1 lurus basal, semua costa elytra sangat

mencolok menghasilkan alur yang jelas; keseluruhan proepisterna

hitam.........................................................................Pheropsophus sp A

b. Merupakan spesies yang besar; panjangnya 19-22 mm; pronotum

hitam dengan sepasang pita longitudinal kuning; vertex dengan pita

median hitam; sebagia n anteriornya tinggi di depan supraotbital setae

yang mencapai pertengahan mata; lutut dengan pita hitam yang

mencolok, keseluruhan ventro apikal setengah coklat kehitaman dan

seperempat inner apikal coklat gelap pada pejantan; beralur 2 dengan

Page 74: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

seta subapikal yang panjang; costa 1 sedikit menyimpang secara basal;

seluruh costa elytra menghasilkan alur dangkal yang mencolok;

bagian tengah proepisterna kuning………. .............Pheropsophus sp. B

29.a Prothorax yang panjang, menonjol ditengah, anterior yang sempit dan

posterior dengan atau tanpa seta dalam alur lateral; elytra kemerahan

sama pada prothorax; dengan pita hitam atau biru yang melebar

sepanjang separuh apikal atau sebelum apex dengan sepasang bintik

putih pada tepi pita apikal (beberapa spesies dengan pasangan lain

sepanjang tepi pita posterior atau dengan pita biru hingga hitam pada

dasar elytra) ......................................................................................... 30

b. Prothorax yang subsilindrical dengan sisi yang hampir paralel dan

permukaan dorsal yang tak berbulu; hitam cemerlang hingga tidak

mengkilap dan ditandai; prothorax biasanya lebih lebar dari pada

memanjang………… ........................................................................... 31

30.a. Segmen tarsal keempat sederhana, tidak memiliki dua lubang; kepala

berbintik; prothorax yang halus atau stria yang melintang; kepala,

prothorax dan elytra yang kehitaman ................................................. 32

b. ..........Segmen tarsal keempat memiliki dua lubang; kepala yang sedikit hingga

sangat berbintik; pronotum yang sangat berbintik ............................. 33

31.a. Kepala, prothorax dan abdomen termasuk elytra berwarna hijau

metalik, hampir menembus dan berambut dengan baik; labrum

berwarna coklat seperti tiga cuping dengan 2 setae pada tiap cuping;

apices femora I-III hitam; seperempat scape apikal kehitaman dan

lebih luas dari pada sedikit bengkok dan separuh basal kecoklatan; tepi

depan di depan mata bersisi paralel; pronotum 2 kali lebih panjang

daripada melebar; pojok apikolateral elytra dengan gigi kecil yang

tajam; panjang 9-11 mm………….. ................ Drypta geniculata (Klug)

b. Kepala dan prothorax coklat, elytra hitam sepanjang sutura, basal, dan

tepi lateral dengan pita coklat menutupi punggung 3-7; kepala yang

Page 75: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

sedikit menembus dibelakang mata; pronotum yang sedikit lebih

panjang dari pada yang melebar dan menembus dengan padat;

tembusan elytral pada interval dan pada punggung; labrum coklat tiga

cuping dengan cuping lateral dari pada lateral akut; apice femora I-III

coklat kemerahan; setengah apikal hingga sepertiga scape coklat

kehitaman; tepi depan di depan mata bertemu secara apikal; pojok

apiko lateral mengelilingi elytra; panjang 7-9 mm ..................................

............................................................................Drypta japonica (Bates)

32.a. Prothorax berwarna merah dan hampir panjang dengan striae

melintang, menggelembung dibawah bagian tengah namun mengerut

sebelum dasar; sisi lateral dengan 1 seta; sebagian elytra apical atau

lebih hitam dengan bintik putih keperakan dibawah pita hitam bagian

tengah dalam iterval 5 dan 6, separuh basal adalah merah; kepala yang

hitam dan sedikit menyempit keatas hingga leher; femur 1 hitam

kecuali basal kuning yang ketiga dan dengan beberapa tulang belakang

yang terpencar; panjang 7-8.3 mm.........................................…………..

.................................................. Archicolliuris bimaculata (Redtenbacher)

b. .........Prothorax hitam dan sedikit pendek, bersinar dan lembut dengan 6 setae

pada tiap sisi, dasar dengan 4 alur yang mencolok; elytra yang hitam

berkilau dengan sedikit warna coklat kemerahan dan bintik putih

keperakan dalam interval 4 sebelum apex pada tiap elytra; femur 1

coklat menyala dan keseluruhan tertutup dengan banyak rambut

disekeliling keseluruhan panjangnya; panjang 6 mm ……Odacantha sp

33.a. Prothorax tanpa sepasang seta lateral; elytra dengan 1-2 pita hitam

kebiruan dan 4 bintik .......................................................................... 34

b. Prothorax dengan sepasang seta lateral; elytra dengan 2 pita hitam

kebiruan dan 2 bitik putih .................................................................. 35

34.a. Elytra dengan 2 pita biru kehitaman, satu yang terkecil pada dasar dan

melebar pada kanan bawah dengan pita panjang pada tiap elytron

Page 76: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

sepanjang lebarnya elytron; keempat bintik sepanjang batas pita; bintik

anterior pada interval 5 dua kali lebar bintik posterior pada interval 4

dan 5; prothorax agak berkerut pada apikal dan area basal dan sudut

melintang apikal; panjang 6.6-7.8 mm .......Ophionea indica (Thunberg)

b. Elytra dengan 1 pita hitam didekat bagian tengah, tidak ada pita basal;

bintik putih pada elytra hampir sama dengan ukurannya; separuh bintik

anterior tenggelam dalam pita dan interval 5 melebar sepanjang area

tersebut untuk menampung bintik; bintik posterior pada interval 4 dan

5 dengan pita prothorax yang berbeda dan hampir berkerut melintang

membentuk lubang kecil yang miring; panjang 7-71 mm ......................

.................................................... Ophionea nigrofasciata Schmidt-Goebel

35 a. Setiap elytra dengan 2 pori pada interval 5 dari tiap elytron dan 10

pada interval 3, bintik putih pada interval 4 sedikit berbentuk seperti

kacang dan kecil; sisi belakang kepala lurus dan dengan beberapa

rambut; bagian apikal dan batas prothorax berada di bawah setae

dengan rambut-rambut yang pendek; 2 setae yang panjang nyata .........

.......................................................Ophionea interstitialis Schmidt-Goebel

b. Elytra tanpa lubang pori-pori pada interval 5 dan dengan kurang dari

10 lubang pori-pori pada interval 3 ..................................................... 36

36.a. Bintik putih keperakan yang panjang; lebih dari 0.5 kali panjang pita

posterior; interval 3 dengan 9 lubang pori-pori; bagian belakang kepala

sedikit melingkar; prothorax yang menggelembung di bawah posterior

yang mengerut; panjang 7 mm ..................... Ohionea ishii hoashii Habu

b. Bintik putih keperakan; secara nyata kurang dari separuh panjang pita

posterior; interval 3 dengan 8 pori-pori; bagian belakang kepala

dibelakang mata kurang melingkar namun tidak lurus; prothorax yang

menggelembung di bawah setae; panjang 6.4-7 mm ...............................

........................................................................... Ohionea ishii ishii Habu

Page 77: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

37.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ;

elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal

dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran

pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan

tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang

panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,

phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan)

b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid

predator ................................................................................................ 38

38.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal

lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,

tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada

dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan

pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga

dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;

kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning……. .......................................

................................................................. Anaxipha longipennis (Serville)

b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala

dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel

hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat,

dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua

hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan

dorsum abdominal, kaki kuning keputihan.....Metioche vittaticolis (Stal)

5. Kunsi identifikasi untuk spesies Solenopsis geminata

1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh – kepala, thorax, dan abdomen

yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap ...2

Page 78: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Dengan hanya 2 bagian tubuh – cephalothorax (kepala yang terpadu

dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki

sayap (laba-laba) ............................................................................... 36

2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan

dengan baik)….......................................................................................3

b. Tanpa sayap ………………………………………… .... ……………37

3.a. Dengan hanya sepasang sayap…………………. ..................................4

b. Dengan 2 pasang sayap……………………………..............................7

4.a. Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan

tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap

bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti buah

berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan mesothorax

banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa trochanter (segmen

kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang terbelit,

jantan/betina (STREPSIPTERA)…………… .......................................5

b. .........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system

syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan

metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,

dan predator (DIPTERA)............................................. ………………..6

5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,

sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus

sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk bujur

telur (oval) dan cembung ... …Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima

b. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak

yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh

darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;

cephalotheca pejantan berbentuk bulat …….. ........................................

Page 79: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

................................................... Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto

6.a. Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer

di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal

VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang

terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada

mulut artropoda; sebagai organ perasa)………. .....................................

...............................................................Orseclia oryzae (Wood - Mason)

b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk;

gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis tepi

depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang berpigmen

tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary palpi……… ...

.................................................... Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).

7.a. .......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas

abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae

(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan

baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal

atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);

belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA)………………......8

b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .................... …………………..9

8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;

kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling

sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada pejantan;

kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2 bagian sulci

(permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang .......................................

..........................……………………Atractomorpha psittacina (de Haan)

b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari

panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang

fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan

Page 80: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan;

area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci

pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil;

klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit bengkok;

spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih dari 20

mm pada betina ................................Atractomorpha crelunata (Fabricius).

9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang

secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,

dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan

yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari

rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment akhir

bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang dapat

dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex (puncak)

abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai sirip perut,

ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena yang

bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae) ....................................... 10

b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas.................. …………………11

10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia

dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X

dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan

ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran

antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang

paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan

posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan

kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III

dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada

segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,

sekitar 50µ; (Tubulifera)................................. Haplothrips aculeatus (F)

b. Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris

Page 81: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield)

seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada

segmen basal 2, VII – VII dan apical ½ dari VI, III-IV-V dan basal ½

dari VI adalah kuning; segmen X abdomen ½ lebar dari segment VII

pada betina ......................................... Haplothrips ganglbaueri Schmutz.

11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang

overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut

yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,

kupu-kupu (LEPIDOPTERA)............................................. ………….12

b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................. ………….13

12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan

berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap

depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking

coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari

syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir

yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada

sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang

keras ................................................................ Telicota augias (Linnaeus)

b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti

pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di bawah

bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah 12 (Sc)

dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat dengan sel,

syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita akhir berada

pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum ke costa, sayap

belakang dengan 6 titik oranye………Potanthus confucius (Fruhstorfer)

13.a. ......... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan

yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung

yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)……….. ........... 14

b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula ………………15

Page 82: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori

sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah

dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerarii yang

dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii

dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-pori triocular

tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior……… ........

......................................................................... Brevennia rehi (Lindinger)

b. 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat

16 pasang cerci namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping anal

cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi oleh

sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu; cincin anal

dengan dua baris pori-pori …… ..…Pseudoccus saccharicola Takahashi

15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ

atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang

menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,

semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas

digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan

tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan

kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA)…………….. .................... 16

b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas……….. 17

16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam

kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical

dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;

forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam

yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,

bagian yang terpisah tidak sempit………………Chelisoches morio (Fabricus)

b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena

yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap

kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang

Page 83: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil;

pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit ..............

.................................................................………Proterus simulans (Stal)

17.a. Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III

pejantan dengan aksesori genital yang kompleks (ODONATA)…..... 18

b. Sayap yang tidak seimbang…………………….................................. 19

18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti

asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices ((apex)

puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut

normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap

kecoklatan menutupi 2 ½ sel; garis depan yang berwarna merah;

prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki;

terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang

berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara apikal

meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna merah tua

cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang) atau dengan

beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya; batas segmen

VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan batas apikal

hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva berbentuk segitiga

berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan secara apikal pada

sendi tubuh genital betina…… .....……Ortherum testaceum (Burmeister)

b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;

sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak

dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna

kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu

lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang sangat

dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna hitam di

depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan abdomen

berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV hingga VI

Page 84: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam pada basal

sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina

hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang sangat lebar pada

bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut panjang yang sangat

banyak; pelat vental betina berada pada segmen VII dengan notch

cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit menjauhi ventral;

plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9 terbentuk secara

basal dan cembung pada puncak (apex)……...Orthetrum sabina (Drury)

19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang

melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs

sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap

ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)

sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);

stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap

bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,

tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang

dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah

kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,

kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4

bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-

coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)....................

...........................................................................Chrysopa basalis Walker

b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva

pengangkut sampah........................................................ ……………..20

20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau

tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra

(COLEOPTERA)…… ......................................................................... 35

b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses

Page 85: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

menyangkutkan) dan melepaskan jahitan basal (fundamental/dasar),

atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli

(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki

sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan

(bengkakan)…………………….......................................................... 21

21.a. Sayap depan dan belakang berukuran sama, tajam, dan pembuluh

dengan ujung abdomen yang meluas keluar dengan baik pada saat

istirahat, tidak ada hamuli dan saraf yang melintang; terdapat ujung

sayap; pembuluh M dan Cu yang bercabang banyak; biasanya terdapat

fontanel; antena yang moniliform (membentuk seperti dawai, embun

atau manik-manik); 4 tarsi yang bersegmen (ISOPTERA) ................. 22

b. Sayap depan yang berbeda dari ukuran sayap belakang, tajam, dan

memiliki pembuluh, dan sepanjang atau sedikit keluar dari ujung

amdomen saat istirahat, terdapat hamuli; dengan atau tanpa pembuluh

yang menyilang dalam 4 sayap yang bermembran, tidak terdapat ujung

sayap; pembuluh M dan Cu tidak banyak bercabang; tidak terdapat

fontanel; antena yang biasanya membengkok, berbentuk seperti

pemukul atau berbentuk filial; tarsi 3-5 yang bersegmen

(HYMENOPTERA) ............................................................................ 23

22.a. Skala anterior sayap yang menutupi paling tidak pada dasar skala

posterior; sayap yang sedikit retikular, pembuluh Sc + R dan sektor

radial dengan 2 garis longitudinal tipis dekat apex, sektor radial

dengan 5-7, bagian tengah yang bercabang membentuk seperti garpu

secara apikal; cubitus sayap depan dengan 8 cabang dan 11 pada sayap

belakang; pronotum yang luas dan membelah pada tepi anterior

mediannya; terdapat ocelli (mata pada serangga) (Rhinotermitidae) ......

................................................................ Coptotermes formosanus Shiraki

b. Skala sayap anterior pendek, tidak mencapai hingga dasar skala

posterior; sayap yang tidak seluruhnya reticulum (Termitidae) ......... 24

Page 86: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

23.a. Sektor 4 bercabang secara radial dan median pada apex, cubitus yang

bercabang banyak multidikotomus; kepala yang ovoid dengan ocelli

dan fontanell yang kecil; clypeus yang kecil sedikit memotong secara

apikal, labrum yang berbentuk kubah; pronotum yang yang lebar

sepanjang tepi anterior dan posterior yang sempit; Spesies Afrika .........

............................................................Macrotermes natalensis (Haviland)

b. Radial dan Sc + R hampir menyatu pada ujung sayap, tidak bercabang;

medius dengan 3 cabang yang miring (oblique) pada sepertiga apikal;

cubitus dengan 15 cabang, tridikotomus (tiga pembedaan) pada bagian

tengah; ocelli dan fontanell yang tampak mencolok; prothorax yang

membelah sepanjang anterior tengah dan bagian posterior tengah;

Spesies oriental ...........................................Macrotermes gilvus (Hagen)

24.a. Tibia belakang yang bercabang atau terdapat cabang, satu (bagian

tengah ketika terdapat 2) diubah menjadi calcar (mengandung calsium

carbonat) melalui perkembangan dari rambut-rambut sisir atau gigi

pada tepi tarsal bagian dalam; sebuah hubungan yang berbentuk

rambut dikembangkan sedikit berbatasan dengan basitarsus; jika kedua

cabang tidak berkurang atau non-sederhana, lalu pada akhirnya

beberapa tubuh rambut ditonjolkan dan basitarus belakang melebar,

atau pertama 1 atau 2 segmen metasoma membentuk tonjolan .......... 25

b. Tibia belakang dengan 1 atau 2 cabang (tidak ada dalam beberapa

Ichneumonidae), namun tidak dirubah untuk pemangkasan; kadang-

kadang kepadatan rambut-rambut sikat meluas berkembang pada

basitarsus dan apex tibia ..................................................................... 26

25.a. ........ Pronotum lateral dan mesopleuron (prepectus) overlap (keluar jalur) dan

dengan gerakan bebas yang sungguh-sungguh, bagian bawah cuping

pronotal dikelilingi (pronotum dan prepectus menyatu dalam dryinidae,

tapi antena 10 bersegmen), tutup cuping spirakel pronotum tidak

Page 87: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dibatasi dengan rambut-rambut yang berdekatan (prepectus yang

nampak); sayap belakang tanpa sel basal yang tertutup....................... 27

b. Pronotum lateral dan mesopleuron bertemu dengan batas carina dan

dengan pergerakan bebas yang sedikit antara mereka; bagian bawah

cuping pronotal meruncing pada titik tersebut .................................... 28

26.a. Segmen antena ketiga adalah yang terpanjang, sepanjang kombinasi

panjang scape dan pedicel; segmen 4 hingga 9 agak keras dan

memiliki panjang yang sama; segmen 10 hingga 15 sedikit pendek

daripada 4 hingga 9; segmen 9-13 coklat terang mangkuk scutella

sangat dekat dengan posterior sisi akhir thorax dengan setae dan

seperti jaringan subglobular hingga rectangular (melintang); sel yang

radial subtriangular dengan “lengan” yang tidak sama (15:25), sudut

dalam sel dikelilingi pembuluh yang berlawanan; penghuni – Hydrellia

dan Notiphila pupae ........................................................ Eucolidea sp.A

b. Segmen antena ketiga yang lebih pendek daripada segmen ke empat,

segmen antena ke tujuh lebih panjang, sepanjanh tiap segmen 8 hingga

15 dan 1.45 kali lebih panjang daripada segmen ke tiga; keempat dan

keenam hampir sama pada ukuran dan panjang; segmen 1-4 coklat

kekuningan; mangkuk scutella jauh dari akhir posterior thorax, sisi

dengan tanda jaringan yang tidak jelas; sel radial berbentuk segitiga

lebih tipis daripada Eucoilidea sp. A dan dengan lengan yang sama,

sudut sel bagian dalam dikelilingi pembuluh yang melintang secara

berlawanan dibawah pembuluh horizontal; penghuni – Hydrellia dan

Nothiphila pupae ............................................................ Eucolidea sp. B

27.a. Antena 10 bersegmen pada kedua jenis kelamin; betina biasanya tanpa

sayap dengan tarsi depan yang memiliki chelae (Drynidae) ............... 29

b. Antena 13 yang bersegmen; segmen apikal yang globular; tarsi depan

Page 88: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

pada kedua kelamin sederhana, tidak memiliki chelae, tidak memiliki

bentuk sayap; kepala yang ditekan hingga sedikit cembung; ocelli

lateral dekat dengan batas posterior kepala; muka dengan gerigi

diantara rongga antena; thorax tanpa punuk atau seperti pola yang

menggelembung, propedeum kuadrat yang halus dan dibatasi secara

lateral dan secara posterior; kaki yang pendek, coklat kehitaman

dengan tarsus kuning; sayap yang transparan sangat jelas, pubescence

(bagian yang lembut pada bagian tubuh bawah binatang, khususnya

serangga) diluar sel yang tertutup, tanda (noda) yang mencolok

(Bethylidae; larva parasit Cnaphalocrocis dan Marasmia lipatan daun

(leaffolders) ...............................................Goniozus nr. Triangle Kieffer

28.a. Segmen metazoma 1 atau 2 membentuk gelembung dan tanda yang

sangat tajam dari keseluruhan; tiap pojok thorax posteroventral dengan

kelenjar metapleural (Formicidae) ...................................................... 30

b. Segmen metazoma 1 tidak menggelembung; tidak terdapat kelenjar

metapleural........................................................................................... 31

29.a. Maxillary palpi 2 bersegmen; cakar yang melebar dengan 3 rambut-

rambut pendek yang keras pada akhir alur longitudinal; segmen V

dengan sebuah baris 6 menit lamellae pada separuh distal, apex dengan

6 lamellae; segmen I tarsi depan lebih panjang dari pada segmen IV

(11:9); kecuali antena testaccous hitam dan kaki yang berwarna kuning

; penghuni – Nephotetix cincticeps dan N. nigropictus ...........................

............................................Tetrodontochelys sakaii (Esaki & Hashimoto)

b. ......... Maxillary palpi 3 hingga 4 bersegmen; kuku/cakar yang melebar seperti

diatas namun dengan 5 rambut seperti pasak; segmen V dengan baris

16-20 dari lamellae dan sekelompok 8-10 lamellae pada apex, daerah

proximal dengan tepi yang bergerigi tajam; segmen I tarsi depan

sepanjang segmen IV; berwarna kemerahan dengan petiole hitam,

Page 89: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

vertex dan abdomen yang berwarna coklat; penghuni- N. virescens. N.

nigropictus, dan Recilia dorsalis ............................................................

....................................................................Tetrodontochelys lucens Olmi

30.a. Terdapat satu petiole (tonjolan)............................................................ 32

b. Terdapat dua petiole (tonjolan)............................................................ 33

31.a. Abdomen dan femur belakang berwarna hitam; tibia depan tanpa

punggung dorsal, segmen antena ke-2 bersih dan halus, segmen III

tidak berdekatan dua kali sepanjang segmen IV; sayap yang coklat

yang sangat gelap, piringan atau propodeum yang berkerut pada

betina; segmen III antena pejantan sepanjang atau sedikit pendek dari

segmen IV; clypeus yang sangat lembut mengelilingi pada keseluruhan

tepinya hingga sangat lemah namun sisi yang membatasi melebar;

gaster yang halus dan lembut; pygidium yang melebar dengan sisi

yang melengkung ............................................ Larra carbonaria (Smith)

b. Abdomen yang halus dan kemerahan kecuali 3 segmen apikal yang

berwarna gelap; tibia depan dengan punggung dorsal; segmen antena

ke –2 tertutup dengan rambut, III hampir duakali sepanjang IV; sayap

yang bersih; cakram atau propodeum dengan carina medium yang

redup, secara basal dengan menusuk terpisah dan padat reticulum pada

betina; segmen III antena pejantan nyata lebih panjang dari pada IV;

clypeus dihasilkan secara medial menjadi halus dan tidak bergaris

secara distal dan sangat dangkal membatasi cuping; gaster tidak

bercorak pada betina dan diikat dengan berkas keperakan pada

pejantan; pygidium yang sangat halus dengan tusukan yang amat

lembut ..............................................................Larra sanguinea Williams

32.a. Kepala dan thorax dorsumd dengan alur panjang melintang yang

mencolok (dengan carina yang sangat dalam) pada pronotum dan

mesoscutum dan longitudinal pada mesoscutellum, sudut anterolateral

pronotum yang bergerigi; madibula kanan dengan 5-gigi; clypeus

Page 90: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dengan 7 gigi tumpul; carina depan yang melebar terpisah; antena 12

yang bersegmen; pembuluh Rs + M mencapai sayap apex; sel discoidal

(yang berbentuk cakram) pertama bersisi 5; sel diskoidal kedua

berbentuk trapesium; sel cubital 1 dan 3 hampir berukuran sama;

gaster yang menempel hingga keseluruhan (batang) tubuh dengan

tonjolan tunggal, puncak tunjolan tipis datar dan cekung pada bagian

tengah; semut hitam .....................................................Odontoponera sp

b. Kepala dan thorax lembut hingga bercorak sedang; pembuluh yang

berubah-ubah........................................................................................ 34

33.a. Kepala (kadang-kadang memiliki carina dengan baik sepanjang

sisinya), thorax, dan abdomen ditutupi dengan rambut panjang yang

sedang, halus dan hitam cerah; carina depan muncul secara lemah;

noda yang tipis; pembuluh Rs dan M agak menyimpang setelah

persimpanganplat kotak di dasar atau persimpangan pembuluh r atau

setelah perluasan dasar yang lalu dari persimpangan pembuluh yang

sama; separuh apikal Cu cembung dan tampak menyatu pada ujung A

dibawah notch (bentuk V yang membatasi ujung atau permukaan)

sayap; sel diskoidal yang sangat lebar; Cu dekat hingga pertengahan M

+ Cu; M dan Cu tidak mencapai batas sayap; antena yang coklat

kecuali scape yang hitam; petiole yang menyempit pada ujung dalam

pandangan lateral; sub-memotong pada pandangan posterior; segmen

abdominal II (T2) biasanya lebih panjang daripada yang lain I atau III ..

..........................................................................................Componotus sp

b. Kepala, thorax, dan abdomen yang hitam pudar ditutupi dengan

rambut-rambut pendek, berpola secara nyata dengan carina yang

melintang pada propodeum dan petiole; carina frontal yang kecil

namun meluas dengan baik; stigma yang agak luas; Rs dan M berasal

dari titik yang berbeda; sell discoidal pertama kecil dan subrectangular;

Cu-a tertutup hingga apex M + Cu; M dan Cu sedikit dihapus kearah

Page 91: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

apex mereka dan paralel ke yang lainnya; antena yang merah

kehitaman hingga coklat, hitam kearah scape; petiole yang mengitari

apex; abdominal tergite I sepanjang II ..............................Diacamma sp.

34.a. Sel discoidal pertama sangat triangular (segitiga) ke arah dasarnya,

pembuluh M lurus hampir mencapai batas sayap Rs dengan perluasan

setelah menyatu dengan apex sayap; sangat panjang hingga hampir

bertemu Cu didekat notch sayap; sel cubital pertama menyempit

kearah sel median; Sc + R tidak paralel hingga Rs + M; spirakel

propodeal yang memanjang; tonjolan subglobular dengan puncak yang

datar; pedicel yang sedikit panjang dari lebarnya .........Pheidologeton sp

b. ..........Sel discoidal pertama berbentuk trapesium, pembuluh M sangat pendek

dan Rs tidak mencapai tepi sayap dan tidak pernah menyatu hingga

R1; pembuluh A pendek tidak bertemu Cu; sel cubital pertama

menyempit pada kedua akhiran dengan Sc + R paralel hingga Rs + M;

spirakel propodeal yang subglobular; tonjolan pertama dipisah pada

bagian tengah seecara dorsal; pedicel yang gblobular.............................

..................................................................Solenopsis geminata (Fabricus)

35.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi

panjang (rectangular); tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala

mantel, seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang

kepala, paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral,

dan antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang

kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,

duakali lebih pankang daripada yang melebar; ruang antara mata

adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai

mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang

yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan

arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar

(temperate).................... ……………Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.

Page 92: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang

sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra

dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata

yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada

lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral

dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang

dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies

oriental ........................................................ Hydronomidius molitor Faust

36.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ;

elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal

dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran

pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan

tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang

panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,

phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan)

b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid

predator ................................................................................................ 37

37.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal

lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,

tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada

dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan

pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga

dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;

kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning……. .......................................

................................................................. Anaxipha longipennis (Serville)

b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala

dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel

hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat,

Page 93: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua

hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan

dorsum abdominal, kaki kuning keputihan…Metioche vittaticolis

(Stal)

6. Kunci identifikasi untuk Famili Mantidae

1 a Sayap ada…………...…………….…………………………………. 2

b Sayap tidak ada, vestigial atau rudimenter ……....………...…....….. 3

2 a Sayap depan sangat kecil, tumbuh tidak seimbang dengan sayap

belakang, bentuknya seperti tongkat (club), sayap belakang besar

seperti kipas; antenna paling sedikit satu ruas dengan perkembangan

sisi samping yang panjang, ukuran serangga sangat kecil, jantan

sayapnya seperti tali, merupakan serangga parasit…...… Strepsiptera

b Ciri-ciri tidak seperti 3 a ……...…..…….................………..………..4

3 a Tubuh seperti serangga,dengan kepala yang jelas dan kaki beruas-

ruas ..................................................................................................... 5

b Tubuh tidak seperti serangga, dengan tidak ada kepala dan kaki yang

jelas biasanya tidak dapat bergerak………....…..………….…….… 6

4 a Paruh muncul dari bagian depan kepala, tekstur pangkal sayap depan

(kira-kira 2/3 bagian sayap) seperti mika atau kulit, ujung sayap (1/3)

bagian bersifat membran, ujung sayap saling tumpang tindih

(overlapping) apabila serangga sedang hinggap.………….. Hemiptera

b Paruh muncul dari bagian belakang kepala, sering terletak pada dasar

kaki depan; sayap depan dengan tekstur yang seragam, ujung sayap

tidak atau sedikit saja saling tumpang tindih……..………. Homoptera

Page 94: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

5 a Sayap depan ada tetapi rudimenter, sayap belakang absen berubah

menjadi halteres, tarsi hampir selalu 5 ruas….……..…..…….. Diptera

b Tidak ada sayap atau dengan 4 sayap yang rudimenter,tidak ada

halters, jumlah tarsi beragam………………….…….....…………..… 7

6 a Antara thorax dan abdomen sama lebar dan hampir menyatu sama lain,

tubuh tertutup dengan sisik atau lilin, bentuk mulut penghisap

( serangga bersisik)…….....................................….....…… Homoptera

b Endoparasit terhadap serangga lain, tubuh tidak tertutup oleh sisik

atau lilin, tipe mulut tidak seperti 6 a.…..……….……… Strepsiptera

7 a Mempunyai antena,ukuran beragam………….....................…........… 8

b Tidak ada antena, ukuran 1,5 mm atau kurang………………. Proturan

8 a Tubuh tertutup bulu/sisik, tipe mulut penghisap, merupakan ngengat

yang tak bersayap….……………..................…………... Lepidoptera

b Tubuh tidak tertutup bulu/sisik, tipe mulut tidak seperti 8 a …...…… 9

9 a Alat mulut memanjang kearah ventral seperti paruh, tubuh silinder,

ukuran kurang dari 8 mm……...……............…………….. Mecoptera

b Alat mulut tidak seperti 9 a; ukuran dan bentuk tubuh beragam...... 10

10 a Tarsi 3 ruas, pangkal ruas tarsi depan membesar….……. Embioptera

b Tarsi 2 - 4 ruas, pangkal ruas tarsi depan tidak membesar..…..…… 11

11 a Kaki belakang dengan femur yang membesar, digunakan untuk

meloncat, ukuran lebih dari 5 mm………….…...……… Orthoptera

b Kaki belakang tanpa femur yang membesar, ukuran kurang dari

10 mm…...............................................................…….…..… Isoptera

Page 95: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Dari kunci Ordo diatas diteruskan dengan kunci untuk mencari famili

1.a. Femur kaki belakang jelas lebih besar daripada kaki depan..……….. 2

b. Femur kaki belakang tidak seperti 1 (a)………………….………...... 5

2.a. Antena sama panjang atau lebih panjang dari panjang seluruh tubuh. 3

b. Antena panjangnya kira-kira separuh atau lebih pendek dari panjang

seluruh tubuh……………………………………………………....... 4

3.a. Tarsi 3 ruas, ovipositor panjang seperti jarum.………..…… Gryllidae

b Tarsi 4 ruas, ovipositor panjang seperti pedang……….. Tettigoniidae

4.a. Tibia kaki depan membesar dan digunakan untuk menggali

……………………………………………………….. Gryllotalpidae

b. Tibia kaki depan tidak seperti pada 4 (a),ovipositor pendek. Acrididae

5.a. Antena pendek, tubuh besar dan memanjang, kaki depan berubah

fungsinya untuk memegang mangsa, femur dilengkapi dengan

duri-duri………………………………………………..….. Mantidae

b Antena pendek, kaki depan tidak untuk memegang…………..….…. 6

6.a. Badan pipih, memanjang; ada yang menyerupai bentuk daun

dan bentuk ranting..…..………………………....…….. Phasmatidae

b Badan oval, tebal dan nampak keras, umumnya berwarna coklat agak

mengkilap.………………………………………………..…Blatidae

Page 96: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 3. Densitas absolut total pada siang hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan

Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. No Spesies Hari ke- Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Agriocnemis

femina femina

12.00 10.80 4.00 0.00 6.00 6.80 6.00 10.80 12.00 4.00 6.00 4.00 7.60 6.40 96.40

2 Anoplogenius

microgonus

4.40 0.00 3.20 2.40 2.40 4.00 2.40 0.00 4.40 3.20 2.40 3.20 0.00 2.40 34.40

3 Chlanius

circumdatus

0.00 0.00 0.00 2.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.80

4 Ischnura

senegalensis

8.00 0.00 2.80 2.80 5.60 3.60 5.60 0.00 8.00 2.80 5.60 2.80 0.00 3.20 50.80

5 Micraspis

inops

21.60 19.60 10.80 12.00 9.60 15.20 9.60 19.60 21.60 10.80 9.60 10.80 15.60 18.80 205.20

6 Ophionea ishii

ishii

0.00 0.00 2.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 0.00 2.00 0.00 0.00 6.00

7 Pheropsophus

occipitalis

0.00 6.80 0.00 0.00 1.60 0.00 1.60 6.80 0.00 0.00 1.60 0.00 4.00 0.00 22.40

8 Paederus

tamulus

4.00 4.00 2.40 2.80 2.00 1.60 2.00 4.00 4.00 2.40 2.00 2.40 2.80 2.40 38.80

9 Solenopsis

geminata

10.40 6.80 9.60 10.40 6.00 0.00 6.00 6.80 10.40 9.60 6.00 9.60 6.80 10.40 108.80

Total 60.40 48.00 34.80 33.20 33.20 31.20 33.20 48.00 60.40 34.80 33.20 34.80 36.80 43.60

Page 97: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 4. Densitas relatif total pada siang hari tiap spesies serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan

Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

No Spesies Hari ke- Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Agriocnemis femina

femina

0.20 0.23 0.11 0.00 0.18 0.22 0.18 0.23 0.20 0.11 0.18 0.11 0.21 0.15 2.31

2 Anoplogenius

microgonus

0.07 0.00 0.09 0.07 0.07 0.13 0.07 0.00 0.07 0.09 0.07 0.09 0.00 0.06 0.89

3 Chlanius circumdatus 0.00 0.00 0.00 0.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08

4 Ischnura senegalensis 0.13 0.00 0.08 0.08 0.17 0.12 0.17 0.00 0.13 0.08 0.17 0.08 0.00 0.07 1.29

5 Micraspis inops 0.36 0.41 0.31 0.36 0.29 0.49 0.29 0.41 0.36 0.31 0.29 0.31 0.42 0.43 5.03

6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.00 0.06 0.00 0.00 0.17

7 Pheropsophus

occipitalis

0.00 0.14 0.00 0.00 0.05 0.00 0.05 0.14 0.00 0.00 0.05 0.00 0.11 0.00 0.54

8 Paederus tamulus 0.07 0.08 0.07 0.08 0.06 0.05 0.06 0.08 0.07 0.07 0.06 0.07 0.08 0.06 0.95

9 Solenopsis geminata 0.17 0.14 0.28 0.31 0.18 0.00 0.18 0.14 0.17 0.28 0.18 0.28 0.18 0.24 2.73

Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Page 98: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 5. Densitas Absolut total pada malam hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa

Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

No Spesies Hari ke - Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Euborellia

Philippinensis

2.80 3.20 3.60 2.00 3.20 2.40 2.40 2.80 0.00 2.00 3.20 2.80 2.00 2.00 34.40

2 Famili Mantidae 3.20 0.00 1.60 0.00 1.60 1.60 0.00 0.00 2.00 1.60 0.00 1.60 1.60 1.60 16.40

3 Micraspis inops 3.20 2.80 0.00 4.00 4.40 0.00 0.00 2.80 2.80 2.80 3.60 0.00 2.80 2.80 32.00

Total 9.20 6.00 5.20 6.00 9.20 4.00 2.40 5.60 4.80 6.40 6.80 4.40 6.40 6.40

Tabel 6 Densitas relatif total pada malam hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan

Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

No Spesies Hari ke - Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Euborellia

Philippinensis

0.30 0.53 0.69 0.33 0.35 0.60 1.00 0.50 0.00 0.31 0.47 0.64 0.31 0.31 6.36

2 Famili Mantidae 0.35 0.00 0.31 0.00 0.17 0.40 0.00 0.00 0.42 0.25 0.00 0.36 0.25 0.25 2.76

3 Micraspis inops 0.35 0.47 0.00 0.67 0.48 0.00 0.00 0.50 0.58 0.44 0.53 0.00 0.44 0.44 4.88

Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Page 99: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 7 Frekuensi absolut total pada siang hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan

Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

No Spesies Hari ke - Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Agriocnemis femina

femina

1.00 1.00 0.60 0.00 0.80 0.80 0.80 1.00 1.00 0.60 0.80 0.60 0.80 0.80 10.60

2 Anoplogenius

microgonus

1.00 0.00 0.80 0.80 0.80 1.00 0.80 0.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.00 0.80 9.40

3 Chlanius circumdatus 0.00 0.00 0.00 0.60 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.60

4 Ischnura senegalensis 1.00 0.00 0.60 0.60 1.00 0.80 1.00 0.00 1.00 0.60 1.00 0.80 0.00 0.80 9.20

5 Micraspis inops 1.00 1.00 1.00 1.00 0.80 1.00 0.80 1.00 1.00 1.00 0.80 1.00 0.80 1.00 13.20

6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.60 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.60 0.00 0.60 0.00 0.00 1.80

7 Pheropsophus

occipitalis

0.00 1.00 0.00 0.00 0.80 0.00 0.60 1.00 0.00 0.00 0.60 0.00 0.80 0.00 4.80

8 Paederus tamulus 1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.60 0.80 1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 11.80

9 Solenopsis geminata 1.00 1.00 1.00 1.00 0.60 0.00 0.60 1.00 1.00 1.00 0.60 0.60 1.00 0.80 11.20

Total 6.00 5.00 5.40 4.80 5.60 4.20 5.40 5.00 6.00 5.40 5.40 5.20 4.20 5.00

Page 100: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 8 Frekuensi relatif total pada siang hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan

Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

No Spesies Hari ke - Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Agriocnemis femina

femina

0.17 0.20 0.11 0.00 0.14 0.19 0.15 0.20 0.17 0.11 0.15 0.12 0.19 0.16 2.05

2 Anoplogenius

microgonus

0.17 0.00 0.15 0.17 0.14 0.24 0.15 0.00 0.17 0.15 0.15 0.15 0.00 0.16 1.79

3 Chlanius circumdatus 0.00 0.00 0.00 0.13 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.13

4 Ischnura senegalensis 0.17 0.00 0.11 0.13 0.18 0.19 0.19 0.00 0.17 0.11 0.19 0.15 0.00 0.16 1.73

5 Micraspis inops 0.17 0.20 0.19 0.21 0.14 0.24 0.15 0.20 0.17 0.19 0.15 0.19 0.19 0.20 2.57

6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 0.00 0.12 0.00 0.00 0.34

7 Pheropsophus

occipitalis

0.00 0.20 0.00 0.00 0.14 0.00 0.11 0.20 0.00 0.00 0.11 0.00 0.19 0.00 0.96

8 Paederus tamulus 0.17 0.20 0.15 0.17 0.14 0.14 0.15 0.20 0.17 0.15 0.15 0.15 0.19 0.16 2.28

9 Solenopsis geminata 0.17 0.20 0.19 0.21 0.11 0.00 0.11 0.20 0.17 0.19 0.11 0.12 0.24 0.16 2.15

Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Page 101: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 9 Indeks Nilai Penting total pada siang hari tiap spesies serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan

Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

No Spesies Hari ke- Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Agriocnemis femina

femina

0.37 0.43 0.23 0.00 0.32 0.41 0.33 0.43 0.37 0.23 0.33 0.23 0.40 0.31 4.36

2 Anoplogenius

microgonus

0.24 0.00 0.24 0.24 0.22 0.37 0.22 0.00 0.24 0.24 0.22 0.25 0.00 0.22 2.68

3 Chlanius

circumdatus

0.00 0.00 0.00 0.21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.21

4 Ischnura

senegalensis

0.30 0.00 0.19 0.21 0.35 0.31 0.35 0.00 0.30 0.19 0.35 0.23 0.00 0.23 3.02

5 Micraspis inops 0.52 0.61 0.50 0.57 0.43 0.73 0.44 0.61 0.52 0.50 0.44 0.50 0.61 0.63 7.61

6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.00 0.17 0.00 0.00 0.51

7 Pheropsophus

occipitalis

0.00 0.34 0.00 0.00 0.19 0.00 0.16 0.34 0.00 0.00 0.16 0.00 0.30 0.00 1.49

8 Paederus tamulus 0.23 0.28 0.22 0.25 0.20 0.19 0.21 0.28 0.23 0.22 0.21 0.22 0.27 0.22 3.24

9 Solenopsis geminata 0.34 0.34 0.46 0.52 0.29 0.00 0.29 0.34 0.34 0.46 0.29 0.39 0.42 0.40 4.89

Page 102: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 10 Indeks Nilai Penting total pada malam hari tiap spesies serangga predator hama padi yang ditemukan di desa

Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

No Spesies Hari ke- Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Euborellia

Philippinensis

0.64 1.10 1.26 0.83 0.68 1.23 2.00 1.06 0.00 0.65 1.03 1.21 0.73 0.62 13.03

2 Famili

Mantidae

0.68 0.00 0.74 0.00 0.42 0.78 0.00 0.00 0.92 0.58 0.00 0.79 0.58 0.56 6.05

3 Micraspis

inops

0.68 0.90 0.00 1.17 0.89 0.00 0.00 0.94 1.08 0.77 0.97 0.00 0.69 0.82 8.92

Page 103: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Perhitungan

A. Desa Jarangan

1) Total area pengamatan

Ukuran plot = 5000 m2

Jumlah plot = 5

Total = 5 × 5000 = 25.000

25.000 Total area = ——— = 2,5 ha 10.000

2) Kepadatan absolut

Ni

Di = —

L

Di adalah Kepadatan absolut untuk spesies i.

Ni adalah Jumlah individu untuk spesies i.

L adalah Luas total area pengamatan

3) Kepadatan relatif

Di RDi = ——

�D

RDi adalah kepadatan relatif untuk spesies i.

Di adalah kepadatan absolut spesies i.

ÓD adalah total kepadatan semua spesies

Page 104: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 13. Densitas absolut dan relatif siang Hari

No Nama spesies Hari

ke

Ni

Di = —

L

Total Di RDi = ——

�D

Total

1 Micraspis inops 1 54/2,5 = 21,60 21,60/60,8 = 0,36

2 Agriocnemis femina femina 1 30/2,5 = 12,00 12/60,8 = 0,20

3 Ischnura senegalensis 1 21/2,5 = 8,40 8,40/60,8 = 0,14

4 Paederus tamulus 1 10/2,5 = 4,00 4,00/60,8 = 0,07

5 Anoplogenius microgonus 1 11/2,5 = 4,40 4,40/60,8 = 0,07

6 Solenopsis geminata 1 26/2,5 = 10,40

60,80

10,40/60,8 = 0,17

1,01

1 Micraspis inops 2 49/2,5 = 19,60 19,60/48 = 0,41

2 Agriocnemis femina femina 2 27/2,5 = 10,80 10,80/48 = 0,23

3 Paederus tamulus 2 10/2,5 = 4,00 4,00/48 = 0,08

4 Solenopsis geminata 2 17/2,5 = 6,80 6,80/48 = 0,14

5 Pheropsophus occipitalis 2 17/2,5 = 6,80

48,00

6,80/48 = 0,14

1,00

1 Micraspis inops 3 27/2,5 = 10,80 10,80/34,80 = 0,31

2 Agriocnemis femina femina 3 10/2,5 = 4,00 4,00/34,80 = 0,11

3 Ischnura senegalensis 3 7/2,5 = 2,80 2,80/34,80 = 0,08

4 Paederus tamulus 3 6/2,5 = 2,40 2,40/34,80 = 0,07

5 Anoplogenius microgonus 3 8/2,5 = 3,20 3,20/34,80 = 0,09

6 Solenopsis geminata 3 24/2,5 = 9,60 9,60/34,80 = 0,28

7 Ophionea ishii ishii 3 5/2,5 = 2,00

34,80

2,00/34,80 = 0,06

1,00

1 Micraspis inops 4 30/2,5 = 12,00 12,00/33,20 = 0,36

2 Chlaenius circumdatus 4 7/2,5 = 2,80 2,80/33,20 = 0,08

3 Ischnura senegalensis 4 7/2,5 = 2,80 2,80/33,20 = 0,08

4 Paederus tamulus 4 7/2,5 = 2,80 2,80/33,20 = 0,08

5 Anoplogenius microgonus 4 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07

6 Solenopsis geminata 4 26/2,5 = 10,40

33,20

10,40/33,20= 0,31

1,00

1 Micraspis inops 5 24/2,5 = 9,60 9,60/33,20 = 0,29

2 Agriocnemis femina femina 5 15/2,5 = 6,00

6,00/33,20 = 0,18

Page 105: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

3 Ischnura senegalensis 5 14/2,5 = 5,60 5,60/33,20 = 0,17

4 Paederus tamulus 5 5/2,5 = 2,00 2,00/33,20 = 0,06

5 Anoplogenius microgonus 5 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07

6 Solenopsis geminata 5 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18

7 Pheropsophus occipitalis 5 4/2,5 = 1,60

33,20

1,60/33,20 = 0,05

1,00

1 Micraspis inops 6 38/2,5 = 15,20 15,20/31,20 = 0,49

2 Agriocnemis femina femina 6 17/2,5 = 6,80 6,80/31,20 = 0,22

3 Ischnura senegalensis 6 9/2,5 = 3,60 3,60/31,20 = 0,12

4 Paederus tamulus 6 4/2,5 = 1,60 1,60/31,20 = 0,05

5 Anoplogenius microgonus 6 10/2,5 = 4,00

31,20

4,00/31,20 = 0,13

1,00

1 Micraspis inops 7 24/2,5 = 9,60 9,60/33,20 = 0,29

2 Agriocnemis femina femina 7 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18

3 Ischnura senegalensis 7 14/2,5 = 5,60 5,60/33,20 = 0,17

4 Paederus tamulus 7 5/2,5 = 2,00 2,00/33,20 = 0,06

5 Anoplogenius microgonus 7 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07

6 Solenopsis geminata 7 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18

7 Pheropsophus occipitalis 7 4/2,5 = 1,60

33,20

1,60/33,20 = 0,05

1,00

1 Micraspis inops 8 49/2,5 = 19,60 19,60/48 = 0,41

2 Agriocnemis femina femina 8 27/2,5 = 10,80 10,80/48 = 0,23

3

Paederus tamulus 8 10/2,5 = 4,00

4,00/48 = 0,08

4 Solenopsis geminata 8 17/2,5 = 6,80 6,80/48 = 0,14

5 Pheropsophus occipitalis 8 17/2,5 = 6,80

48,00

6,80/48 = 0,14

1,00

1 Micraspis inops 9 54/2,5 = 21,60 21,60/60,8 = 0,36

2 Agriocnemis femina femina 9 30/2,5 = 12,00 12/60,8= 0,20

3 Ischnura senegalensis 9 21/2,5 = 8,40 8,40/60,8 = 0,14

4 Paederus tamulus 9 10/2,5 = 4,00 4,00/60,8 = 0,07

5 Anoplogenius microgonus 9 11/2,5 = 4,40 4,40/60,8 = 0,07

6 Solenopsis geminata 9 26/2,5 = 10,40

60,80

10,40/60,8 = 0,17

1,01

Page 106: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

1 Micraspis inops 10 27/2,5 = 10,80 10,80/34,80 = 0,31

2 Agriocnemis femina femina 10 10/2,5 = 4,00 4,00/34,80 = 0,11

3 Ischnura senegalensis 10 7/2,5 = 2,80 2,80/34,80 = 0,08

4 Paederus tamulus 10 6/2,5 = 2,40 2,40/34,80 = 0,07

5 Anoplogenius microgonus 10 8/2,5 = 3,20 3,20/34,80 = 0,09

6 Solenopsis geminata 10 24/2,5 = 9,60 9,60/34,80 = 0,28

7 Ophionea ishii ishii 10 5/2,5 = 2,00

34,80

2,00/34,80 = 0,06

1,00

1 Micraspis inops 11 24/2,5 = 9,60

9,60/33,20 = 0,29

2 Agriocnemis femina femina 11 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18

3 Ischnura senegalensis 11 14/2,5 = 5,60 5,60/33,20 = 0,17

4 Paederus tamulus 11 5/2,5 = 2,00 2,00/33,20 = 0,06

5 Anoplogenius microgonus 11 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07

6 Solenopsis geminata 11 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18

7 Pheropsophus occipitalis 11 4/2,5 = 1,60

33,20

1,60/33,20 = 0,05

1,00

1 Micraspis inops 12 27/2,5 = 10,80 10,80/34,80 = 0,31

2 Agriocnemis femina femina 12 10/2,5 = 4,00 4,00/34,80 = 0,11

3 Ischnura senegalensis 12 7/2,5 = 2,80 2,80/34,80 = 0,08

4 Paederus tamulus 12 6/2,5 = 2,40 2,40/34,80 = 0,07

5 Anoplogenius microgonus 12 8/2,5 = 3,20 3,20/34,80 = 0,09

6 Solenopsis geminata 12 24/2,5 = 9,60 9,60/34,80 = 0,28

7 Ophionea ishii ishii 12 5/2,5 = 2,00

34,80

2,00/34,80 = 0,06

1,00

1 Micraspis inops 13 39/2,5 = 15,60 15,60/36,80 = 0,42

2 Agriocnemis femina femina 13 19/2,5 = 7,60 7,60/36,80 = 0,21

3 Paederus tamulus 13 7/2,5 = 2,80 2,80/36,80 = 0,08

4 Solenopsis geminata 13 17/2,5 = 6,80 6,80/36,80 = 0,18

5 Pheropsophus occipitalis 13 10/2,5 = 4,00

36,80

4,00/36,80 = 0,12

1,00

1 Micraspis inops 14 47/2,5 = 18,80 18,80/43,60 = 0,43

2 Agriocnemis femina femina 14 16/2,5 = 6,40 6,40/43,60 = 0,15

3 Ischnura senegalensis 14 8/2,5 = 3,20

43,60

3,20/43,20 = 0,07

1,00

Page 107: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

4 Paederus tamulus 14 6/2,5 = 2,40 2,40/43,20 = 0,06

5 Anoplogenius microgonus 14 6/2,5 = 2,40 2,40/43,60 = 0,06

6 Solenopsis geminata 14 26/2,5 = 10,40

10,40/43,60 =0,24

Tabel 14 Kepadatan absolut dan relatif malam hari

No Nama spesies Hari

ke

Ni

Di = —

L

Total Di RDi = ——

�D

Total

1 Micraspis inops 1 8/2,5 = 3,20 3,20/9,20 = 0,35

2 Famili Mantidae 1 8/2,5 = 3,20 3,20/9,20 = 0,35

3 Euborellia philippinensis 1 7/2,5 = 2,80

9,20

2,80/9,20 = 0,30

1,00

1 Micraspis inops 2 7/2,5 = 2,80 2,80/6,00 = 0,47

2 Euborellia philippinensis 2 8/2,5 = 3,20

6,00 3,20/6,00 = 0,53

1.00

1 Famili Mantidae 3 4/2,5 = 1,60 1,60/5,20 = 0,31

2 Euborellia philippinensis 3 9/2,5 = 3,60

5,20 3,60/5,20 = 0,69

1,00

1 Micraspis inops 4 10/2,5 = 4,00 4,00/6,00 = 0,67

2 Euborellia philippinensis 4 5/2,5 = 2,00

6,00 2,00/6,00 = 0,33

1,00

1 Micraspis inops 5 13/2,5 = 5,20 5,20/10,00 = 0,52

2 Famili Mantidae 5 4/2,5 = 1,60 1,60/10,00 = 0,32

3 Euborellia philippinensis 5 8/2,5 = 3,20

10,00

3,2010,00 = 0,16

1,00

1 Famili Mantidae 6 4/2,5 = 1,60 1,60/4,00 = 0,40

2 Euborellia philippinensis 6 6/2,5 = 2,40

4,00 2,40/4,00 = 0,60

1,00

1 Euborellia philippinensis 7 6/2,5 = 2,4 2,4 2,4/2,4 = 1 1,00

1 Micraspis inops 8 10/2,5 = 4,00 4,00/6,80 = 0,59

2 Euborellia philippinensis 8 7/2,5 = 2,80

6,80 2,80/6,80 = 0,41

1,00

1 Micraspis inops 9 9/2,5 = 3,60 3,60/5,60 = 0,64

2 Famili Mantidae 9 5/2,5 = 2,00

5,60 2,00/5,60 = 0,36

1,00

1 Micraspis inops 10 10/2,5 = 4,00 4,00/7,60 = 0,53

2 Euborellia philippinensis 10 5/2,5 = 2,00 2,00/7,60 = 0,26

3 Famili Mantidae 10 4/2,5 = 1,60

7,60

1,60/7,60 = 0,21

1,00

Page 108: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

1 Micraspis inops 11 9/2,5 = 3,60 3,60/6,80 = 0,53

2 Euborellia philippinensis 11 8/2,5 = 3,20

6,80 3,20/6,80 = 0,47

1,00

1 Euborellia philippinensis 12 7/2,5 = 2,80 2,80/4,40 = 0,64

2 Famili Mantidae 12 4/2,5 = 1,60

4,40 1,60/4,40 = 0,36

1,00

1 Micraspis inops 13 7/2,5 = 2,80 2,80/6,40 = 0,44

2 Euborellia philippinensis 13 5/2,5 = 2,00 2,00/6,40 = 0,31

3 Famili Mantidae 13 4/2,5 = 1,60

6,40 1,60/6,40 = 0,25

1,00

1 Micraspis inops 11 9/2,5 = 3,60 3,60/7,20 = 0,50

2 Euborellia philippinensis 14 5/2,5 = 2,00 2,00/7,20 = 0,28

3 Famili Mantidae 14 4/2,5 = 1,60

7,20

1,60/7,20 = 0,22

1,00

4) Frekuensi (F) dengan rumus :

Ji

Fi = —

K

Fi adalah frekuensi absolut spesies i.

Ji adalah jumlah individu dimana spesies i terdapat.

K adalah jumlah total sampel yang didapat.

5) Frekuensi Relatif (RF) dengan rumus :

Fi

RFi = —

ÓF

RFi adalah frekuensi relatif spesies i.

Fi adalah frekuensi absolut spesies i.

ÓF adalah total frekuensi untuk semua spesies.

Page 109: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 15. Frekuensi absolut dan relatif siang Hari

No Nama spesies Hari Ji F = —

Total Fi RF = —

Total

1 Micraspis inops 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

2 Agriocnemis femina femina 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

3 Ischnura senegalensis 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

4 Paederus tamulus 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

5 Anoplogenius microgonus 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

6 Solenopsis geminata 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

1 Micraspis inops 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

2 Agriocnemis femina femina 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

3 Paederus tamulus 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

4 Solenopsis geminata 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

5 Pheropsophus occipitalis 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

1 Micraspis inops 3 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,15

2 Agriocnemis femina femina 3 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11

3 Ischnura senegalensis 3 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11

4 Paederus tamulus 3 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

5 Anoplogenius microgonus 3 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

6 Solenopsis geminata 3 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19

7 Ophionea ishii ishii 3 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11

1 Micraspis inops 4 5/5 = 1,00 1,00/4,80 = 0,21

2 Chlaenius circumdatus 4 3/5 = 0,60 0,60/4,80 = 0,13

3 Ischnura senegalensis 4 3/5 = 0,60 0,60/4,80 = 0,13

4 Paederus tamulus 4 4/5 = 0,80 0,80/4,80 = 0,17

5 Anoplogenius microgonus 4 4/5 = 0,80 0,80/4,80 = 0,17

6 Solenopsis geminata 4 5/5 = 1,00 1,00/4,80 = 0,21

1 Micraspis inops 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14

2 Agriocnemis femina femina 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14

Ischnura senegalensis 5 5/5 = 1,00 1,00/5,60 = 0,18

Page 110: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

3 Ischnura senegalensis 5 5/5 = 1,00 1,00/5,60 = 0,18

4 Paederus tamulus 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14

5 Anoplogenius microgonus 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14

6 Solenopsis geminata 5 3/5 = 0,60 0,60/5,60 = 0,11

7 Pheropsophus occipitalis 5 4/5 = 0,80

5,60

0,80/5,60 = 0,14

1,00

1 Micraspis inops 6 5/5 = 1,00 1,00/4,20 = 0,24

2 Agriocnemis femina femina 6 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19

3 Ischnura senegalensis 6 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19

4 Paederus tamulus 6 3/5 = 0,60 0,60/4,20 = 0,14

5 Anoplogenius microgonus 6 5/5 = 1,00

4,20

1,00/4,20 = 0,24

1,00

1 Micraspis inops 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

2 Agriocnemis femina femina 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

3 Ischnura senegalensis 7 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19

4 Paederus tamulus 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

5 Anoplogenius microgonus 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

6 Solenopsis geminata 7 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11

7 Pheropsophus occipitalis 7 3/5 = 0,60

5,40

0,60/5,40 = 0,11

1,00

1 Micraspis inops 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

2 Agriocnemis femina femina 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

3 Paederus tamulus 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

4 Solenopsis geminata 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

5 Pheropsophus occipitalis 8 5/5 = 1,00

5,00

1,00/5,00 = 0,20

1,00

1 Micraspis inops 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

2 Agriocnemis femina femina 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

3 Ischnura senegalensis 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

4 Paederus tamulus 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

5 Anoplogenius microgonus 9 5/5 = 1,00

6,00

1,00/6,00 = 0,17

1,01

6 Solenopsis geminata 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17

Page 111: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

3 Ischnura senegalensis 10 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11

4 Paederus tamulus 10 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

5 Anoplogenius microgonus 10 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

6 Solenopsis geminata 10 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19

7 Ophionea ishii ishii 10 3/5 = 0,60

5,40

0,60/5,40 = 0,11

1,00

1 Micraspis inops 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

2 Agriocnemis femina femina 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

3 Ischnura senegalensis 11 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19

4 Paederus tamulus 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

5 Anoplogenius microgonus 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15

6 Solenopsis geminata 11 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11

7 Pheropsophus occipitalis 11 3/5 = 0,60

5,40

0,60/5,40 = 0,11

1,00

1 Micraspis inops 12 5/5 = 1,00 1,00/5,20 = 0,19

2 Agriocnemis femina femina 12 3/5 = 0,60 0,60/5,20 = 0,12

3 Ischnura senegalensis 12 4/5 = 0,80 0,80/5,20 = 0,15

4 Paederus tamulus 12 4/5 = 0,80 0,80/5,20 = 0,15

5 Anoplogenius microgonus 12 4/5 = 0,80 0,80/5,20 = 0,15

6 Solenopsis geminata 12 5/5 = 1,00 1,00/5,20 = 0,19

7 Ophionea ishii ishii 12 3/5 = 0,60

5,20

0,60/5,20 = 0,12

1,00

1 Micraspis inops 13 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19

2 Agriocnemis femina femina 13 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19

3 Paederus tamulus 13 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19

4 Solenopsis geminata 13 5/5 = 1,00 1,00/4,20 = 0,24

5 Pheropsophus occipitalis 13 4/5 = 0,80

4,20

0,80/4,20 = 0,19

1,00

1 Micraspis inops 14 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20

2 Agriocnemis femina femina 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16

3 Ischnura senegalensis 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16

4 Paederus tamulus 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16

5 Anoplogenius microgonus 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16

6 Solenopsis geminata 14 4/5 = 0,80

5,00

0,80/5,00 = 0,16

1,00

Page 112: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Tabel 16. Frekuensi absolut dan relatif malam hari

No Nama spesies Hari

ke

Ji Fi = — K

Total Fi RFi = — ÓF

Total

1 Micraspis inops 1 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33

2 Famili Mantidae 1 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33

3 Euborellia philippinensis 1 4/5 = 0,80

2,40

0,80/2,40 = 0,33

1,00

1 Micraspis inops 2 3/5 = 0,60 0,60/1,40 = 0,43

2 Euborellia philippinensis 2 4/5 = 0,80

1,40 0,80/1,40 = 0,57

1.00

1 Famili Mantidae 3 3/5 = 0,60 0,60/1,40 = 0,43

2 Euborellia philippinensis 3 4/5 = 0,80

1,40 0,80/1,40 = 0,57

1,00

1 Micraspis inops 4 4/5 = 0,80 0,80/1,60 = 0,50

2 Euborellia philippinensis 4 4/5 = 0,80

1,60 0,80/1,60 = 0,50

1,00

1 Micraspis inops 5 5/5 = 1,00 1/2,40 = 0,42

2 Famili Mantidae 5 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33

3 Euborellia philippinensis 5 3/5 = 0,60

2,40

0,60/2,40 = 0,25

1,00

1 Famili Mantidae 6 3/5 = 0,60 0,60/1,60 = 0,38

2 Euborellia philippinensis 6 5/5 = 1,00

1,60 1,00/1,60 = 0,63

1,00

1 Euborellia philippinensis 7 4/5 = 0,80 0,80 0,80/0,80 = 1,00 1,00

1 Micraspis inops 8 4/5 = 0,80 0,80/1,80 = 0,44

2 Euborellia philippinensis 8 5/5 = 1,00

1,80 1,00/1,80 = 0,56

1,00

1 Micraspis inops 9 5/5 = 1,00 1,00/1,60 = 0,63

2 Famili Mantidae 9 3/5 = 0,60

1,60

0,60/1,60 = 0,38

1,00

1 Micraspis inops 10 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33

2 Euborellia philippinensis 10 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33

3 Famili Mantidae 10 4/5 = 0,80

2,40

0,80/2,40 = 0,33

1,00

1 Micraspis inops 11 4/5 = 0,80 0,80/1,80 = 0,44

2 Euborellia philippinensis 11 5/5 = 1,00

1,80 1,00/1,80 = 0,56

1,00

1 Euborellia philippinensis 12 4/5 = 0,80 0,80/1,40 = 0,57

2 Famili Mantidae 12 3/5 = 0,60

1,40

0,60/1,40 = 0,43

1,00

Page 113: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

1 Micraspis inops 13 3/5 = 0,60 0,60/2,40 = 0,25

2 Euborellia philippinensis 13 5/5 = 1,00 1,00/2,40 = 0,42

3 Famili Mantidae 13 4/5 = 0,80

2,40

0,80/2,40 = 0,33

1,00

1 Micraspis inops 14 5/5 = 1,00 1,00/2,60 = 0,38

2 Euborellia philippinensis 14 4/5 = 0,80 0,80/2,60 = 0,31

3 Famili Mantidae 14 4/5 = 0,80

2,60

0,80/2,60 = 0,31

1,00

6. Indeks Nilai Penting (Importance value:IV)

IVi = RDi + RFi

INP adalah Indeks nilai penting

RDi adalah Densitas relatif spesies i

RFi adalah Frekuensi relatif spesies i

Indeks Nilai Penting untuk siang hari

Agriocnemis femina femina

Hari ke 1 : 0,20 + 0,17 = 0,37

Hari ke 2 : 0,23 + 0,20 = 0,43

Hari ke 3 : 0,11 +0,11 = 0,23

Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 5 : 0,18 + 0,14 = 0,32

Hari ke 6 : 0,22+ 0,19 = 0,41

Hari ke 7 : 0,18 + 0,15 = 0,33

Hari ke 8 : 0,23 + 0,20 = 0,43

Hari ke 9 : 0,20 + 0,17 = 0,37

Hari ke 10 : 0,11 + 0,11 = 0,23

Hari ke 11 : 0,18 + 0,15 = 0,33

Hari ke 12 : 0,11 + 0,12 = 0,23

Hari ke 13 : 0,21 + 0,19 = 0,40

Hari ke 14 : 0,15 + 0,16 = 0,31

Total : 4,36

Anoplogenius microgonus

Page 114: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Hari ke 1 : 0,07 + 0,17 = 0,24

Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 3 : 0,09 + 0,15 = 0,24

Hari ke 4 : 0,07 + 0,17 = 0,24

Hari ke 5 : 0,07 + 0,14 = 0,22

Hari ke 6 : 0,13 + 0,24 = 0,37

Hari ke 7 : 0,07 + 0,15 = 0,22

Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 9 : 0,07 + 0,17 = 0,24

Hari ke 10 : 0,09 + 0,15 = 0,24

Hari ke 11 : 0,07 + 0155 = 022

Hari ke 12 : 0,09 + 0,15 = 0,25

Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 14 : 0,06 + 0,16 = 0,22

Total : 1,79

Chlaenius circumdatus

Hari ke 1 : 0,00 + 0,17 = 0,00

Hari ke 2 : 0,00 + 0,20 = 0,00

Hari ke 3 : 0,00 +0,19 = 0,00

Hari ke 4 : 0,08 + 0,21 = 0,21

Hari ke 5 : 0,00 + 0,14 = 0,00

Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 9 : 0,00 + 0,00= 0,00

Hari ke 10 : 0,00 + 0,00= 0,00

Hari ke 11 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 12 : 0,00 + 0,00= 0,00

Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Total : 0,21

Page 115: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Ischnura senegalensis

Hari ke 1 : 0,13 + 0,17 = 0,30

Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 3 : 0,08 + 0,11 = 0,19

Hari ke 4 : 0,08 + 0,13 = 0,21

Hari ke 5 : 0,17 + 0,18 = 0,35

Hari ke 6 : 0,12 + 0,19 = 0,31

Hari ke 7 : 0,17 + 0,19 = 0,35

Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 9 : 0,13 + 0,17 = 0,30

Hari ke 10 : 0,08 + 0,11 = 0,19

Hari ke 11 : 0179 + 0,19 = 035

Hari ke 12 : 0,08 + 0,15= 0,23

Hari ke 13 : 0,00 + 0,00= 0,00

Hari ke 14 : 0,07 + 0,16= 0,23

Total : 3,02

Micraspis inops

Hari ke 1 : 0,36 + 0,17 = 0,52

Hari ke 2 : 0,41 + 0,20 = 0,61

Hari ke 3 : 0,31 +0,19 = 0,50

Hari ke 4 : 0,36 + 0,21 = 0,57

Hari ke 5 : 0,29 + 0,14 = 0,43

Hari ke 6 : 0,49 + 0,24 = 0,73

Hari ke 7 : 0,29 + 0,15 = 0,44

Hari ke 8 : 0,41 + 0,20 = 0,61

Hari ke 9 : 0,36 + 0,17 = 0,52

Hari ke 10 : 0,31 + 0,19 = 0,50

Hari ke 11 : 0,29 + 0,15 = 0,44

Hari ke 12 : 0,31 + 0,19 = 0,50

Hari ke 13 : 0,42 + 0,19 = 0,61

Hari ke 14 : 0,43 + 0,20 = 0,63

Page 116: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Total : 7,61

Ophionea ishii ishii

Hari ke 1 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 3 : 0,06 + 0,11 = 0,17

Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 5 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 10 : 0,06 + 0,11 = 0,17

Hari ke 11 : 000 + 0,00 = 0,00

Hari ke 12 : 0,06 + 0,12 = 0,17

Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Total : 0,51

Pheropsophus occipitalis

Hari ke 1 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 2 : 0,14 + 0,20 = 0,34

Hari ke 3 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 5 : 0,05 + 0,14 = 0,19

Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 7 : 0,05 + 0,11 = 0,16

Hari ke 8 : 0,14 + 0,20 = 0,34

Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 10 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 11 : 0,05 + 0,11 = 0,16

Hari ke 12 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 13 : 0,11 + 0,19 = 0,30

Page 117: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Total : 1,49

Paederus tamulus

Hari ke 1 : 0,07 + 0,17 = 0,23

Hari ke 2 : 0,08 + 0,20 = 0,28

Hari ke 3 : 0,07 + 0,15 = 0,22

Hari ke 4 : 0,08 + 0,17 = 0,25

Hari ke 5 : 0,06 + 0,14 = 0,20

Hari ke 6 : 0,05 + 0,14 = 0,19

Hari ke 7 : 0,06 + 0,15 = 0,21

Hari ke 8 : 0,08 + 0,20 = 0,28

Hari ke 9 : 0,07 + 0,17 = 0,23

Hari ke 10 : 0,07 + 0,15 = 0,22

Hari ke 11 : 0,06 + 0,15 = 0,21

Hari ke 12 : 0,07 + 0,15 = 0,22

Hari ke 13 : 0,08 + 0,19 = 0,27

Hari ke 14 : 0,06 + 0,16 = 0,22

Total : 3,24

Solenopsis geminata

Hari ke 1 : 0,17 + 0,17 = 0,34

Hari ke 2 : 0,14 + 0,20 = 0,34

Hari ke 3 : 0,28 + 0,19 = 0,46

Hari ke 4 : 0,31 + 0,21 = 0,52

Hari ke 5 : 0,18 + 0,11 = 0,29

Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 7 : 0,18 + 0,11 = 0,29

Hari ke 8 : 0,14 + 0,20 = 0,34

Hari ke 9 : 0,17 + 0,17 = 0,34

Hari ke 10 : 0,28 + 0,18 = 0,46

Hari ke 11 : 0,18 + 0,11 = 0,29

Hari ke 12 : 0,28 + 0,12 = 0,39

Page 118: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Hari ke 13 : 0,16 + 0,24 = 0,42

Hari ke 14 : 0,24 + 0,16 = 0,40

Total : 4,89

Indeks Nilai Penting untuk malam hari

Euborellia philippinensis

Hari ke 1 : 0,30 + 0,33 = 0,64

Hari ke 2 : 0,53 + 0,57 = 1,10

Hari ke 3 : 0,69 + 0,57 = 1,26

Hari ke 4 : 0,33 + 0,50 = 0,83

Hari ke 5 : 0,32 + 0,33 = 0,65

Hari ke 6 : 0,60 + 0,63 = 1,23

Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 2,00

Hari ke 8 : 0,41 + 0,56 = 0,97

Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 10 : 0,26 + 0,33 = 0,60

Hari ke 11 : 0,47 + 0,56 = 1,03

Hari ke 12 : 0,64 + 0,57 = 1,21

Hari ke 13 : 0,31 + 0,42 = 0,73

Hari ke 14 : 0,28 + 0,31 = 0,59

Total : 12,83

Famili Mantidae

Hari ke 1 : 0,35 + 0,33 = 0,68

Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 3 : 0,31 + 0,43 = 0,74

Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 5 : 0,16 + 0,25 = 0,41

Hari ke 6 : 0,40 + 0,38 = 0,78

Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 9 : 0,36 + 0,50 = 0,86

Hari ke 10 : 0,21 + 0,33 = 0,54

Page 119: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Hari ke 11 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 12 : 0,36 + 0,43 = 0,79

Hari ke 13 : 0,25 + 0,33 = 0,58

Hari ke 14 : 0,22 + 0,31 = 0,53

Total : 5,91

Micraspis inops

Hari ke 1 : 0,35 + 0,33 = 0,68

Hari ke 2 : 0,47 + 0,43 = 0,90

Hari ke 3 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 4 : 0,67 + 0,50 = 1,17

Hari ke 5 : 0,52 + 0,42 = 0,94

Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 8 : 0,59 + 0,44 = 1,03

Hari ke 9 : 0,64 + 0,50 = 1,14

Hari ke 10 : 0,53 + 0,33 = 0,86

Hari ke 11 : 0,53 + 0,44 = 0,97

Hari ke 12 : 0,00 + 0,00 = 0,00

Hari ke 13 : 0,44 + 0,25 = 0,69

Hari ke 14 : 0,50 + 0,38 = 0,88

Total : 9,26

Page 120: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

DATA HASIL PENELITIAN ABIOTIK

Tabel 17 Kondisi Lingkungan Abiotik Di Daerah Pertanian Padi Desa Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 No Faktor

Abiotik Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

1 Suhu (0c) 31 29 31 28 32 28 30 27 32 28

Kelembaban

(%)

69 44 59 47 70 43 49 40 70 43

Kec. Angin 3,15 3,15 3,15 3,15 3,15

Intensitas

cahaya (klux)

385

(X100)

307

(X10)

589

(X100)

307

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

723

(X100)

225

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

2 Suhu (0c) 31 29 32 28 30 28 31 27 30 28

Kelembaban

(%)

69 44 59 47 70 43 49 40 70 43

Kec. Angin 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94

Intensitas

cahaya(klux)

385

(X100)

307

(X10)

589

(X100)

307

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

723

(X100)

385

(X10)

225

(X100)

305

(X10)

3 Suhu (0c) 30 29 29 27 29 28 30 29 29 27

Kelembaban

(%)

46 80 51 80 57 80 57 78 57 80

Kec. Angin 3,92 3,92 3,92 3,92 3,92

Intensitas

cahaya (klux)

448

(X10)

993

(X1)

670

(X10)

980

(X1)

644

(X10)

990

(X1)

670

(X10)

998

(X1)

220

(X10)

983

(X1)

Page 121: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

4 Suhu (0c)

30 28 29 27 30 28 31 29 29 28

Kelembaban(

%)

69 77 59 80 70 78 49 75 70 80

Kec. Angin 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55

Intensitas

cahaya (klux)

385

(X100)

448

(X10)

589

(X100)

644

(X10)

385

(X100)

670

(X10)

590

(X100)

644

(X10)

385

(X100)

220

(X10)

5 Suhu (0c)

31 29 32 28 30 28 31 27 30 28

Kelembaban

(%)

69 44 59 47 70 43 49 40 70 43

Kec. Angin 4,65 4,65 4,65 4,65 4,65

Intensitas

cahaya (klux)

385

(X100)

307

(X10)

589

(X100)

307

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

723

(X100)

385

(X10)

225

(X100)

305

(X10)

6 Suhu (0c) 28 29 28 28 28 28 27 28 29 29

Kelembaban

(%)

60 68 56 68 60 60 59 60 57 68

Kec. Angin 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29

Intensitas

cahaya (klux)

521

(X10)

325

(X10)

587

(X10)

228

(X10)

689

(X10)

450

(X10)

965

(X10)

300

(X10)

970

(X10)

350

(X10)

7 Suhu (0c) 31 29 31 28 32 28 30 27 32 28

Kelembaban 69 44 59 47 70 43 49 40 70 43

Page 122: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

(%)

Kec. Angin 4,74 4,74 4,74 4,74 4,74

Intensitas

cahaya (klux)

385

(X100)

307

(X10)

589

(X100)

307

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

723

(X100)

225

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

8 Suhu (0c) 30 28 29 27 30 28 31 29 29 28

Kelembaban

(%)

69 77 59 80 70 78 49 75 70 80

Kec. Angin 4,24 4,24 4,24 4,24 4,24

Intensitas

cahaya (klux)

385

(X100)

448

(X10)

589

(X100)

644

(X10)

385

(X100)

670

(X10)

590

(X100)

644

(X10)

385

(X100)

220

(X10)

9 Suhu (0c) 29 27 29 26 30 28 29 27 28 26

Kelembaban

(%)

66 68 63 68 71 60 63 56 66 68

Kec. Angin 3,48 3,48 3,48 3,48 3,48

Intensitas

cahaya (klux)

448

(X10)

993

(X1)

670

(X10)

980

(X1)

644

(X10)

990

(X1)

670

(X10)

998

(X1)

220

(X10)

983

(X1)

10 Suhu (0c)

28 29 28 28 28 28 27 28 29 29

Kelembaban

(%)

60 68 56 68 60 60 59 60 57 68

Kec. Angin 3,05 3,05 3,05 3,05 3,05

Intensitas 521 325 587 228 689 450 965 300 970 350

Page 123: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

cahaya(klux) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10)

11 Suhu (0c) 30 29 29 28 29 28 29 27 30 28

Kelembaban

(%)

69 44 59 47 70 43 49 40 70 43

Kec. Angin 3,52 3,52 3,52 3,52 3,52

Intensitas

cahaya (klux)

521

(X10)

325

(X10)

587

(X10)

228

(X10)

689

(X10)

450

(X10)

965

(X10)

300

(X10)

970

(X10)

350

(X10)

12 Suhu (0c) 29 27 29 26 30 28 29 27 28 26

Kelembaban

(%)

66 68 63 68 71 60 63 56 66 68

Kec. Angin 2,48 2,48 2,48 2,48 2,48

Intensitas

cahaya (klux)

448

(X10)

993

(X1)

670

(X10)

980

(X1)

644

(X10)

990

(X1)

670

(X10)

998

(X1)

220

(X10)

983

(X1)

13 Suhu (0c) 31 29 31 28 32 28 30 27 32 28

Kelembaban

(%)

69 44 59 47 70 43 49 40 70 43

Kec. Angin 3,76 3,76 3,76 3,76 3,76

Intensitas

cahaya (klux)

385

(X100)

307

(X10)

589

(X100)

307

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

723

(X100)

225

(X10)

385

(X100)

305

(X10)

14 Suhu (0c) 28 29 28 28 28 28 27 28 29 29

Page 124: INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA

xi

Kelembaban

(%)

60 68 56 68 60 60 59 60 57 68

Kec. Angin 3,42 3,42 3,42 3,42 3,42

Intensitas

cahaya (klux)

521

(X10)

325

(X10)

587

(X10)

228

(X10)

689

(X10)

450

(X10)

965

(X10)

300

(X10)

970

(X10)

350

(X10)