16

ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December
Page 2: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

ii

Editors: Prof. Dr. Wahyu Widada, M.Pd. Dwi Yanti

Proceeding

Conference On Mathematics, Science, And Education (COMSE 2017) Bengkulu, December 21-23, 2017.

“The Reinforcement of Educational Character Based on Local Wisdom in Global Era”

Reviewers: 1. Prof. Dr. Drs. Hartanto Sunardi, M.Pd, S.T, S.Si. (University of PGRI Adi

Buana Surabaya) 2. Prof. Dr. Sudarwan Danim (University of Bengkulu) 3. Prof. Dr. Wahyu Widada, M.Pd. (University of Bengkulu) 4. Dr. Saleh Haji, M.Pd. (University of Bengkulu) 5. Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd. (University of Bengkulu) 6. Dr. Bihanuddin, M.Pd. (SMA N. 2 Bengkulu)

Held by:

Postgraduate Study Program of Mathematics Education Faculty of Teacher Training and Education University ofBengkulu

Publisher:

Page 3: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

462

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

SEGIEMPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

LUBUKLINGGAU

Sukasno, Yufitri Yanto, Ivan Sada Regi

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP-PGRI Lubuklinggau

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep

Siswa Kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Lubuklinggau dibandingkan dengan kelas VIII

lainnya. Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII-8 SMPN 1 Lubuklinggau pada

materi pokok Segiempat? (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan

pemahaman konsep matematika pada materi segiempat? Jenis penelitian ini

berbentuk deskriptif. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII-8 SMP Negeri

1 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan

18 perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik triangulasi yaitu

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data hasil observasi dianalisis secara

deskriptif dan dilakukan wawancara guna mengetahui faktor penyebabnya serta

pengumpulan dokumen sebagai bukti yang memperkuat hasil analisis. Berdasarkan

analisis data dapat disimpulkan bahwa Kemampuan pemahaman konsep siswa kelas

VIII-8 SMP Negeri 1 Lubuklinggau berada pada kategori cukup yaitu dengan rata-

rata skor keseluruhan indikator pemahaman konsep sebesar 1,84. Faktor-faktor

yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep adalah: (1) Catatan siswa

tidak lengkap, (2) soal-soal yang dikerjakan siswa kurang bervariasi (3) kurangnya

contoh soal tentang konsep-konsep matematika (4) kurangnya pemahaman siswa

terhadap konsep lain yang berkaitan dengan konsep matematika yang sedang

dipelajari.

Kata kunci: Analisis, Segiempat, Kemampuan Pemahaman Konsep

PENDAHULUAN

Matematika dikenal sebagai ilmu yang tersusun secara hierarkis dan terjalin

dalam hubungan fungsional yang erat yang menekankan pada proses deduktif yang

memerlukan penalaran logis dan aksimatik (Herdiana & Soemarmo, 2014:3).

Sriyanto (2007:15) dalam bukunya menyatakan secara umum diberikannya

matematika disekolah adalah untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar

sanggup mengahadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dunia yang selalu

berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, dan

kritis. Serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola

pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai

ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Agustina (2016:2) bahwa

matematika tidak ada artinya kalau hanya dihafalkan, belajar matematika dengan

Page 4: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

463

pemahaman yang mendalam dan bermakna akan membawa siswa merasakan

manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari hal ini dikarenakan pemahaman

konsep merupakan hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan.

Tujuan pembelajaran matematika di dalam Permendiknas RI No 22 Tahun

2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan yaitu, tujuan pertama dalam

pembelajaran matematika pada pendidikan menengah adalah agar siswa

memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat

dalam pemecahan. Sriyanto (2007:2) menjelaskan matematika tidak mempelajari

objek yang secara langsung dapat ditangkap oleh indera manusia dikarenakan objek

matematika adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip yang semuanya berperan

membentuk proses berpikir matematis. Untuk itu peranan pemahaman konsep

dalam pembelajaran matematika sangat dibutuhkan, agar siswa dapat

mengaplikasikannya serta mengkomunikasikan ide-ide atau konsep matematika

pada taraf berpikir yang lebih tinggi.

Pemahaman konsep merupakan modal awal didalam pembelajaran

matematika setelah pengetahuan, jika pemahaman siswa akan konsep matematika

masih dikategori yang rendah tentunya ini akan menjadi penghambat dalam

menyelesaikan permasalahan matematika pada tingkat selanjutnya seperti soal

matematika yang membutuhkan penalaran, pemecahan masalah hingga

mengaplikasikan dan mengkomunikasikan suatu konsep matematika di dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman konsep matematika yang baik, siswa

akan mudah mengingat, menggunakan, dan menyusun kembali suatu konsep yang

telah dipelajari serta dapat menyelesaikan berbagai variasi soal matematika.

Martunis (2014:76) menyatakan bahwa kurangnya kemampuan siswa dalam

memahami konsep matematika mengakibatkannya sulit untuk mengkomunikasikan

ide-ide atau konsep yang terdapat di dalam matematika secara lisan maupun

tulisan, sehingga mengakibatkan siswa kesulitan mengerjakan soal-soal dalam

bentuk permasalahan menyebabkan rendahnya prestasi siswa.

Berdasarkan temuan pada studi pendahuluan di SMP Negeri 1 Lubuklinggau

melalui wawancara terhadap beberapa guru matematika yang mengajar di kelas

VIII tentang hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dari 10 kelas, pada

VIII-8 memiliki rata-rata hasil belajar yang masih rendah dibandingkan kelas

yang lainnya. Pada studi pendahuluan ini siswa diberikan 18 soal dimana terdapat

10 soal berbentuk pilihan ganda, 5 soal berupa isi dan 3 soal dalam bentuk esai.

Setelah dilakukan tes pendahuluan pada tanggal 13 April 2017 di kelas VIII-8

mengenai kemampuan pemahaman konsep didapatkan bahwa hasil tes sebesar 3%

siswa yang dikategorikan memahami konsep dengan baik dan 17% siswa dalam

kategori cukup baik, sedangkan 80% masih mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal yang diberikan.

Dari 18 soal yang diberikan kepada siswa, salah satu kesulitan siswa dalam

pemahaman konsep aljabar terlihat pada soal nomor 1 yang diambil dari buku

matematika kelas VIII karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni Tahun 2008.

Page 5: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

464

Kesalahan siswa dalam menentukan jumlah variabel pada bentuk aljabar

sangatlah tinggi, ini dikarenakan siswa belum memahami unsur-unsur yang

terdapat pada aljabar seperti suku, variabel, konstanta maupun koefisien sehingga

mereka cenderung susah membedakan yang mana variabel maupun suku yang

terdapat didalam bentuk aljabar. Dari 36 siswa yang diujikan hanya 1 orang siswa

yang menjawab dengan benar, 35 siswa menyatakan bahwa terdapat 3 variabel

pada bentuk aljabar tersebut. Tentunya ini harus mendapatkan perhatian yang

lebih dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa agar kesalahan

tersebut tidak terjadi secara berkelanjutan.

Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk memahami, memaknai,

mengidentifikasi, serta mampu menjelaskan kembali konsep tersebut secara

terperinci (Akmil, dkk 2012:25). Sedangkan menurut Kilpatrik, dkk kemampuan

pemahaman konsep merupakan kemampuan yang berkenaan dengan memahami

ide-ide matematika yang meyeluruh dan fungsional (Lestari & Yudhanegara,

2015:81). Hal ini sejalan dengan pendapat Saltifa, dkk (2012:73) yang menyatakan

bahwa pemahaman konsep merupakan tingkat kemampuan siswa yang paham

tentang konsep matematika serta dapat menjelaskan dan menyatakan ulang dengan

bahasa mereka sendiri konsep-konsep tersebut.

Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/PP/2004 Tanggal

11 November 2004 (Wardani, 2008:10-11) menguraikan beberapa indikator

pemahaman konsep adalah mampu:

a. Menyatakan ulang sebuah konsep

b. Mengklasifikasi objek menurut sifat- sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya,

c. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep,

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika,

e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,

f. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi

tertentu,

g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

Pemahaman konsep berkaitan erat terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa, bukan hanya selama proses pembelajaran di kelas tetapi juga

luar sekolah. Menurut Sari (2013:4) Adapun faktor yang menyebabkan siswa

mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika disebabkan oleh hal-hal

seperti:

Pada bentuk aljabar 2𝑥2 + 3𝑥𝑦 − 𝑦2

terdapat… variabel.

a. 1 c. 3

b.2 d. 4

Page 6: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

465

a. Siswa tidak bisa menangkap konsep dengan benar dan tidak mengerti lambang

yang digunakan dalam bahasa matematika serta menggunakannya.

b. Siswa tidak dapat memahami asal-usul suatu rumus, artinya siswa tahu apa

rumus dan teorema namun tidak mengetahui bagaimana rumus itu digunakan.

c. Kurangnya pengetahuan siswa yang pada akhirnya menghambat dalam

memecahkan masalah matematika, sementara materi terus berlanjut sampai

selesai.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka permasalahan penelitian ini dapat

drumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimana kemampuan pemahaman konsep

segiempat siswa kelas VIII-8 di SMP Negeri 1 Lubuklinggau tahun pelajaran

2017/2018?, dan 2) Faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan pemahaman

konsep segiempat siswa kelas VIII-8 di SMP Negeri 1 Lubuklinggau?

METODE PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 1

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa adalah 35 orang.

Data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan cara triangulasi yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam

pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dengan tes kemampuan

pemahaman konsep melalui soal berbentuk uraian, wawancara terhadap siswa dan

dokumentasi terhadap bahan ajar dan catatan siswa selama proses pembelajaran

pada materi pokok segiempat.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terhadap

hasil jawaban siswa pada tes yang diberikan oleh peneliti terkait materi segiempat.

Observasi ini bertujuan untuk menganalisis dan mengumpulkan data tentang

kemampuan siswa dalam setiap indikator pemahaman konsep pada materi

segiempat. Wawancara dilakukan setelah data dari hasil tes kemampuan

pemahaman konsep dihitung. Data hasil wawancara digunakan untuk merumuskan

solusi terbaik dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa LKS, buku cetak

dan catatan siswa yang digunakan siswa selama proses pembelajaran pada materi

pokok segiempat. Data dari dokumentasi catatan digunakan untuk meningkatkan

pemahaman atau meyakinkan peneliti terhadap data hasil tes siswa secara lebih

mendalam.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data deskriptif dengan menggunakan perhitungan rata-rata skor. Analisis

data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memeriksa lembar jawaban siswa sehingga didapatkan skor per indikator pada

setiap soal kemampuan pemahaman konsep segiempat.

b. Menentukan pencapaian indikator kemampuan pemahaman konsep yang

diperoleh siswa berdasarkan pedoman penskoran kemampuan pemahaman

konsep seperti pada tabel 1.

Tabel 1

Page 7: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

466

Pedoman Penskoran Pemahaman Konsep

1.

No Indikator Ketentuan Jawaban Skor

1 Menyatakan ulang

sebuah konsep

Tidak menjawab 0

Tidak dapat menyatakan ulang konsep 1

Dapat menyatakan ulang sebuah konsep tetapi

masih banyak kesalahan 2

Dapat menyatakan ulang konsep tetapi belum

tepat 3

Menyatakan sebuah konsep dengan benar/tepat 4

2 Mengklasifikasi

objek menurut sifat

tertentu sesuai

dengan konsepnya

Tidak menjawab 0

Tidak dapat mengklasifikasikan objek sesuai

dengan konsep 1

Dapat menyebutkan sifat-sifat sesuai dengan

konsep tetapi masih banyak kesalahan 2

Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu

tetapi tidak sesuai dengan konsepnya 3

Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu

sesuai dengan konsepnya 4

3 Memberikan

contoh dan non

contoh dari konsep

Tidak menjawab 0

Tidak dapat memberikan contoh dan non contoh 1

Dapat memberikan contoh dan non contoh tetapi

masih banyak kesalahan 2

Dapat memberikan contoh dan non contoh tetapi

belum tepat 3

Memberi contoh dan non contoh dengan

benar/benar 4

4 Menyajikan konsep

dalam bentuk

representasi

matematika

Tidak menjawab 0

Tidak dapat menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika 1

Dapat menyajikan sebuah konsep dalam bentuk

representasi matematika tetapi banyak kesalahan 2

Dapat menyajikan sebuah konsep dalam bentuk

representasi matematika tetapi belum tepat 3

Dapat menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika dengan benar 4

5 Mengembangkan

syarat perlu atau

cukup dari suatu

konsep

Tidak menjawab 0

Tidak dapat menggunakan atau memilih

prosedur atau operasi yang digunakan 1

Dapat menggunakan atau memilih

prosedur/operasi yang digunakan tetapi masih

banyak kesalahan

2

Dapat menggunakan atau memilih

prosedur/operasi yang digunakan tetapi masih

belum tepat

3

Page 8: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

467

No Indikator Ketentuan Jawaban Skor

Dapat menggunakan atau memilih

prosedur/operasi yang digunakan dengan tepat 4

6 Menggunakan,

memanfaatkan dan

memilih prosedur

tertentu

Tidak menjawab 0

Tidak dapat menggunakan, memanfaatkan dan

memilih prosedur atau operasi 1

Dapat menggunakan, memanfaatkan dan

memilih prosedur atau operasi tetapi masih

banyak kesalahan

2

Dapat menggunakan, memanfaatkan dan

memilih prosedur tertentu tetapi belum tepat 3

Dapat menggunakan, memanfaatkan dan

memilih prosedur tertentu dengan benar 4

7 Mengaplikasikan

konsep/algoritma

kepemecahan

masalah

Tidak menjawab 0

Tidak dapat mengaplikasikan rumus sesuai

prosedur dalam menyelesaikan soal pemecahan

masalah

1

Dapat mengaplikasikan rumus sesuai prosedur

dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah

tetapi banyak salah

2

Dapat mengaplikasikan rumus sesuai prosedur

dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah

tetapi belum tepat

3

Dapat mengaplikasikan rumus sesuai prosedur

dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah

dengan tepat

4

Modifikasi Kasum (Mawaddah dan Maryanti, 2016:79-80)

c. Menentukan kategori kemampuan siswa dalam setiap indikator pemahaman

konsep siswa seperti sangat baik, baik, cukup, rendah, dan sangat rendah.

Adapun pedoman dalam menentukan kategori kemampuan pemahaman konsep

siswa dijelaskan pada tabel 2.

Tabel 2

Interpretasi Skor Kemampuan Pemahaman Konsep

Rata-rata Skor Kategori

3,3 – 4,0 Sangat Baik

2,5 – 3,2 Baik

1,7 – 2,4 Cukup

0,9 – 1,6 Rendah

0,0 – 0,8 Sangat Rendah

Page 9: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

468

Modifikasi (Mawaddah dan Maryanti, 2016:81)

d. Mendiagnosis lebih dalam subjek penelitian dengan melakukan wawancara

kepada siswa untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap materi segiempat.

e. Melakukan analisis dokumentasi terhadap LKS, buku cetak dan buku catatan

yang digunakan siswa selama proses pembelajaran di kelas, untuk mengamati

proses pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan guru.

f. Menetapkan kesimpulan dan menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada siswa yang telah mempelajari materi bangun

datar segiempat pada kelas VII. Pelaksanaan tes kemampuan pemahaman konsep

dilakukan pada tanggal 31 Juli 2017 dilanjutkan wawancara terhadap siswa pada

tanggal 24 Agustus 2017, sedangkan dokumentasi dilakukan selama 7 hari setelah

pelaksanaan tes. Berdasarkan hasil observasi terhadap lembar jawaban siswa pada

tes kemampuan pemahaman konsep segiempat diperoleh data sebagai berikut:

a. Kemampuan pemahaman konsep segiempat siswa berdasarkan kategori

pemahaman konsep

Distribusi jumlah siswa berdasarkan kategori pemahaman konsep dari

hasil tes disajikan dalam tabel 3.

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman Konsep

Berdasarkan Kategori Pemahaman Konsep

No Kategori

Frekuensi

Siswa Persentase

1 Sangat Baik 5 14%

2 Baik 1 3%

3 Cukup 6 17%

4 Rendah 22 63%

5 Sangat Rendah 1 3%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi diperoleh

siswa berada pada kategori rendah yaitu sebesar 63% (22 siswa dari 35 siswa)

dan frekuensi terendah diperoleh siswa berada pada kategori baik 3% (1 siswa

dari 35 siswa) dan sangat rendah yaitu sebesar 3% (1 siswa dari 35 siswa). Skor

rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 1,84 pada kategori cukup.

Page 10: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

469

b. Kemampuan pemahaman konsep segiempat siswa pada soal tes

Instrumen soal yang digunakan pada tes kemampuan pemahaman konsep

ini ada 4 soal, soal yang digunakan merupakan soal pemahaman konsep terhadap

materi segiempat yang berbentuk uraian. Penyebaran skor kemampuan

pemahaman konsep untuk setiap butir soal, disajikan pada tabel 4.

Tabel 4

Deskripsi Skor Kemampuan Pemahaman Konsep

Untuk Setiap Butir Soal

No No Soal Rata-rata Skor Kategori

1 1a 1,70 Rendah

2 1b 1,93 Cukup

3 1c 2,83 Baik

4 1d 1,74 Cukup

5 2a 2,74 Baik

6 2b 2,44 Baik

7 3 1,55 Rendah

8 4a 1,14 Rendah

9 4b 1,16 Rendah

c. Kemampuan Pemahaman Konsep Segiempat Berdasarkan Indikator

Penyebaran skor kemampuan pemahaman konsep segiempat berdasarkan

pada tujuh indikator pemahaman konsep, dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5

Deskripsi Skor Kemampuan Pemahaman Konsep

Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep

No Indikator Pemahaman Konsep Rata-rata

Skor Kategori

1 Menyatakan ulang sebuah konsep. 2,30 Cukup

2 Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat

tertentu sesuai dengan konsepnya 1,94 Cukup

Page 11: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

470

3 Memberikan contoh dan bukan contoh dari

suatu konsep. 1,91 Cukup

4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematika 1,90 Cukup

5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat

cukup dari suatu konsep 1,56 Rendah

6 Menggunakan dan memanfaatkan serta

memilih prosedur atau operasi tertentu 1,76 Cukup

7 Mengaplikasikan konsep atau algoritma

pada pemecahan masalah 1,52 Rendah

Berdasarkan tabel 5 di atas diketahui bahwa rata-rata skor tertinggi adalah

2,30 yaitu pada indikator menyatakan ulang kembali sebuah konsep. Hal ini

berarti bahwa sebagian besar siswa mampu menyatakan ulang data/informasi

yang diberikan pada soal tersebut. Sedangkan rata-rata skor terendah adalah 1,52

pada indikator mengaplikasikan suatu konsep atau algoritma ke dalam

pemecahan masalah. Hal ini berarti siswa kurang mampu menyelesaikan soal-

soal pemecahan masalah.

PEMBAHASAN

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memahami konsep

pada materi segiempat serta faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

pemahaman konsep segiempat. Data yang digunakan dalam mendeskripsikan

kemampuan pemahaman konsep siswa yaitu data berdasarkan indikator

kemampuan pemahaman konsep, yang diperoleh dari menghitung rata-rata skor

hasil tes pada materi segiempat. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan pemahaman konsep segiempat melalui wawancara terhadap siswa

setelah dilakukan analisa terhadap hasil tes. Analisis terhadap setiap indikator

pemahaman konsep segiempat dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menyatakan ulang sebuah konsep

Berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban tes kemampuan pemahaman

konsep segiempat pada indikator menyatakan ulang kembali sebuah konsep,

rata-rata skor indikator ini sebesar 2,30 atau dalam kategori cukup, hanya 3 (9%)

siswa dengan kategori sangat baik, 6 (17%) siswa pada kategori baik dan 17

siswa (49%) dalam kategori cukup sedangkan kategori rendah 9 siswa (26%),

tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah.

Rendahnya jumlah siswa yang dapat menyatakan ulang konsep disebabkan

oleh pola catatan siswa yang peneliti temui ada beberapa siswa yang memiliki

catatan yang tidak lengkap tentang dua garis yang sejajar. Sehingga 27 siswa

tersebut tidak dapat menjawab dengan tepat tentang dua garis yang sejajar.

Sedangkan dari hasil dokumentasi peneliti terhadap buku bahan ajar tentang

Page 12: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

471

memahami jenis dan sifat segiempat tidak terdapat pembahasan tentang

kesejajaran pada materi segiempat. Hal ini diperkuat berdasarkan hasil

wawancara ketika peneliti menanyakan tentang sifat dan jenis segiempat ada

siswa yang hanya menjawab dengan menyebutkan nama-nama segiempat namun

ada juga yang mampu menjawab jenis dan sifat-sifat segiempat.

b. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya

Dari hasil analisis terhadap jawaban tes kemampuan pemahaman konsep

segiempat pada indikator mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu

sesuai dengan konsepnya, rata-rata skor indikator ini sebesar 1,94 atau dalam

kategori cukup, hanya 3 (9%) siswa dengan kategori sangat baik, 6 (17%) siswa

pada kategori baik dan 17 siswa (49%) dalam kategori cukup sedangkan kategori

rendah 9 siswa (26%), tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah.

Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti dari buku bahan ajar yang

digunakan peneliti menemukan adanya pembahasan mengenai garis yang sama

panjang. Hal ini menyebabkan jumlah siswa yang mendapatkan skor terendah

menjadi sedikit. Sedangkan sebagian siswa yang belum mampu menjawab soal

secara tepat disebabkan kondisi siswa tersebut. Hal ini diperkuat dari hasil

wawancara saat peneliti menanyakan apa yang menyebabkan siswa masih

bingung saat mengerjakan soal ada siswa yang menjawab karena gugup,

kelelahan dan kondisi kelas yang kurang kondusif sehingga mereka tidak fokus

dalam mengerjakan soal yang diberikan.

c. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

Dari hasil analisis terhadap jawaban tes kemampuan pemahaman konsep

segiempat pada indikator memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu

konsep, rata-rata skor indikator ini sebesar 1,91 atau dalam kategori cukup,

hanya 3 (9%) siswa dengan kategori sangat baik, 5 (14%) siswa pada kategori

baik dan 18 siswa (51%) dalam kategori cukup sedangkan kategori rendah 9

siswa (26%), tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah.

Rendahnya jumlah siswa yang mampu memberikan contoh dan bukan

contoh dari suatu konsep disebabkan oleh catatan siswa yang kurang lengkap,

sehingga siswa belum mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu

konsep secara benar. Hal ini diperkuat dengan hasil dokumentasi terhadap bahan

ajar yang siswa gunakan, peneliti tidak menemukan pembahasan mengenai

indikator memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. Berdasarkan

hasil wawancara tentang soal yang diberikan saat tes, siswa menjawab kurang

memahami soal yang diberikan karena biasanya diberikan soal berupa mencari

luas, keliling.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika

Pada hasil analisis terhadap jawaban tes kemampuan pemahaman konsep

segiempat pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematika, rata-rata skor indikator ini sebesar 1,90 atau dalam kategori cukup,

hanya 4 (11%) siswa dengan kategori sangat baik, 2 (6%) siswa pada kategori

Page 13: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

472

baik dan 15 siswa (43%) dalam kategori cukup sedangkan kategori rendah 11

siswa (31%), siswa yang berada pada kategori sangat rendah sebanyak 3 (9%).

Dari lembar jawaban siswa diketahui bahwa siswa mengetahui rumus

bangun trapesium tersebut namun tidak memahami hal apa saja yang dapat

dimasukkan ke dalam rumus karena siswa tidak menyajikan informasi yang ada

sehingga kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 4b tersebut. Rendahnya

jumlah siswa yang mampu memberikan indikator menyajikan konsep dalam

berbagai bentuk representasi matematika disebabkan oleh catatan siswa yang

kurang lengkap dan tidak ditemuinya mengenai luas, sehingga 29 siswa belum

mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika

secara benar.

Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti dari buku bahan ajar yang

digunakan peneliti menemukan adanya pembahasan mengenai panjang sisi

persegi, namun hal ini tidak menyebabkan meningkatnya jumlah siswa yang

mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. Berdasarkan

hasil wawancara tentang soal yang diberikan saat tes, siswa menjawab kurang

memahami soal yang diberikan karena biasanya diberikan soal berupa mencari

luas, keliling, atau panjang jika telah diketahui yang lainnya.

e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep

Pada hasil analisis terhadap jawaban tes kemampuan pemahaman konsep

segiempat pada indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari

suatu konsep diperoleh rata-rata skor sebesar 1,56 atau dalam kategori rendah,

hanya 5 (14%) siswa dengan kategori sangat baik, 1 (3%) siswa pada kategori

baik dan 2 siswa (6%) dalam kategori cukup sedangkan kategori rendah 23 siswa

(66%), siswa yang berada pada kategori sangat rendah sebanyak 4 (11%).

Dari soal nomor 3 terlihat bahwa siswa tidak dapat menentukan panjang

setiap sisi bangun layang-layang tersebut selain itu kemampuan siswa dalam

menggunakan konsep phytagoras yang diperlukan untuk menentukan sisi-sisi

bangun layang-layang tersebut selain itu juga terjadi kesalahan rumus yang

digunakan untuk menentukan keliling bangun layang-layang, siswa tidak

menggunakan rumus keliling namun rumus luas yang siswa gunakan.

Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti dari buku bahan ajar yang

digunakan peneliti menemukan adanya pembahasan mengenai keliling layang-

layang, namun bentuk contoh soal yang diberikan pada buku tersebut merupakan

soal umum tanpa menerapkan konsep lain. Sehingga hal ini tidak menyebabkan

adanya peningkatan terhadap jumlah siswa yang mampu mengembangkan syarat

perlu dan syarat cukup dari suatu konsep. Berdasarkan hasil wawancara tentang

soal yang diberikan saat tes, siswa menjawab kurang memahami soal yang

diberikan, dan ketika ditanyakan mengenai konsep phytagoras siswa menjawab

hanya sebatas mengenal tanpa tahu cara menggunakannya.

f. Menggunakan atau memanfaatkan serta memilih suatu prosedur atau operasi

tertentu

Page 14: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

473

Hasil analisis terhadap jawaban tes kemampuan pemahaman konsep

segiempat pada indikator menggunakan atau memanfaatkan serta memilih suatu

prosedur atau operasi tertentu diperoleh rata-rata skor sebesar 1,76 atau dalam

kategori cukup, hanya 5 (14%) siswa dengan kategori sangat baik, 1 (2%) siswa

pada kategori baik dan 6 siswa (17%) dalam kategori cukup sedangkan kategori

rendah 20 siswa (57%), siswa yang berada pada kategori sangat rendah sebanyak

3 (9%). Hasil analisis terhadap soal nomor 2a diketahui bahwa siswa telah

memahami soal yang diberikan dan dapat menentukan hasil jawaban namun

tidak menggunakan prosedur yang benar dalam penyelesaian soal tersebut, hal

ini disebabkan siswa lebih mengutamakan hasil dari pada langkah-langkah

penyelesaian soal tersebut.

Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti dari buku bahan ajar yang

digunakan peneliti menemukan adanya pembahasan mengenai diagonal belah

ketupat serta terdapat contoh soal yang serupa dengan soal tes nomor 2a.

Sehingga hal ini menyebabkan adanya peningkatan terhadap jumlah siswa yang

mampu menggunakan atau memanfaatkan serta memilih suatu prosedur atau

operasi tertentu. Berdasarkan hasil wawancara tentang bentuk soal yang

diberikan oleh guru, siswa menjawab mencari panjang atau lebar jika telah

diketahui luasnya.

g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah

Pada hasil analisis terhadap jawaban tes kemampuan pemahaman konsep

segiempat pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pada

pemecahan masalah diperoleh rata-rata skor sebesar 1,52 atau pada kategori

rendah, hanya 5 (14%) siswa dengan kategori sangat baik, 1 (3%) siswa pada

kategori baik dan 2 siswa (6%) dalam kategori cukup sedangkan kategori rendah

23 siswa (66%), siswa yang pada kategori sangat rendah sebanyak 4 (11%).

Dari lembar jawaban siswa diketahui bahwa siswa belum dapat

mengaplikasikan konsep phytagoras pada penyelesaian kedua soal tersebut.

Tingginya jumlah siswa yang tidak mampu indikator mengaplikasikan konsep

atau algoritma pada pemecahan masalah disebabkan oleh siswa yang belum

mempelajari konsep phytagoras, hal ini mengakibatkan 15 siswa kesulitan dalam

menyelesaikan soal yang diberikan sehingga tidak dapat indikator

mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah dengan tepat.

Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti dari buku bahan ajar yang

digunakan peneliti menemukan adanya contoh soal dan pembahasan mengenai

konsep phytagoras dalam menentukan sisi bangun segiempat. Namun soal-soal

yang diberikan oleh guru tidak menggunakan konsep phytagoras sehingga hal

ini menyebabkan tingginya jumlah siswa yang tidak dapat indikator

mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Hal ini

diperkuat dari hasil wawancara terhadap siswa, saat peneliti menanyakan apakah

siswa mengerjakan soal yang menggunakan konsep phytagoras siswa menjawab

tidak pernah dan soal yang diberikan hanya tentang mencari luas, keliling dan

tinggi tanpa mengaplikasikan konsep lain.

Page 15: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

474

SIMPULAN

1. Kemampuan Pemahaman Konsep

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

rata-rata skor kemampuan pemahaman konsep segiempat untuk siswa kelas VIII-8

SMP Negeri 1 Lubuklinggau sebesar 1,84 yaitu pada kategori cukup, sedangkan

rata-rata skor pada setiap indikator pemahaman konsep adalah sebagai berikut:

a. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep sebesar 2,30 dengan kategori cukup,

b. Indikator mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai konsepnya

sebesar 1,94 dengan kategori cukup,

c. Indikator memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep sebesar 1,91

dengan kategori cukup,

d. Indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika

sebesar 1,90 dengan kategori cukup,

e. Indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep

sebesar 1,56 dengan kategori rendah,

f. Indikator menggunakan atau memanfaatkan serta memilih suatu prosedur atau

operasi tertentu sebesar sebesar 1,76 dengan kategori cukup

g. Indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah

sebesar 1,52 dengan kategori rendah.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemahaman Konsep

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi terhadap sumber belajar dan

catatan siswa diketahui bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa SMP Negeri

1 Lubuklinggau dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut ini:

a. Catatan siswa yang tidak lengkap sehingga siswa cenderung lupa dengan apa

yang disampaikan oleh guru,

b. Soal-soal yang biasa dikerjakan oleh siswa lebih pada memasukan informasi

pada rumus yang telah ada,

c. Kurangnya contoh soal pada sumber belajar yang membahas mengenai konsep-

konsep dasar pada materi segiempat,

d. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep lain seperti phytagoras dalam

menyelesaikan soal-soal segiempat.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Lisna. 2016. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri 4 Sipirok Kelas VII

Melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Jurnal Eksakta. Vol 1

2016, Hal 1-12.

Akmil, dkk. 2012. Implementasi CTL Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep

Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol 1 No 1, Hal 24-29.

Hedriana, Haris & Soemarmo, Utari. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.

Bandung: Refika Aditama.

Page 16: ISBN 978-602-8043-83-0publikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Prosiding... · 2018. 3. 24. · Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education Bengkulu, 21-23 December

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017 ISBN 978-602-8043-83-0

475

Lestari, K.E & Yudhanegara, M.R. 2015. Pelitian Pendidikan Matematika Cetakan

Kedua. Bandung: PT Refika Aditama.

Martunis, dkk. 2014. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi

Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas melalui Model Pembelajaran

Generatif. Jurnal Didaktik Matematika. ISSN: 2355-4185 Vol 1 No 2, Hal

75-84.

Mawaddah, S & Maryanti, R. 2016. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Siswa SMP dalam Pembelajaran Menggunakan Model Penemuan

Terbimbing (Discovery Learning). EDU-MAT Jurnal Pendidikan

Matematika. Vol 4 No 1, Hal 76-85.

Nuharini, Dewi & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Saltifa, Poni, dkk. 2012. Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam

Memahami Konsep Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No

1, Hal 73-76.

Sari, A M 2013. Analisis Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Model

Pembelajaran Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Segitiga Studi

Deskriptif di Kelas VII SMP Negeri 2 Plered Kab. Cirebon. Cirebon:

Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tidak Dipublikasikan.

Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakarta: Indonesia

Cerdas (Anggota IKAPI).

Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs

Untuk Optimalisasi Pencapaian Tujuan. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.