10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini banyak masyarakat telah terperangkap dalam pola pikir yang rasional dan meninggalkan dimensi batin, sehingga melahirkan gaya hidup yang yang materialis dan hedonis. Yang berarti hanya memikirkan kehidupan duniawi tanpa memikirkan kehidupan akhirat. Akibatnya banyak peyimpangan kemanusiaan yang terjadi di segala lini kehidupan, misalnya : korupsi terjadi dimana-mana, penindasan terhadap kaum yang lemah, penyalahgunaan kekuasaan, eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, dll. Disisi lain ada yang meninggalkan kehidupan dunia dan berharap mendapatkan kebahagiaan batin yang akhirnya menghantarkan mereka pada singgasana kemuliaan kelak di akhirat. Dari pemahaman ini mereka tidak mau tahu atau bersifat apatis terhadap hiruk pikuk kehidupan dunia, karena menurut mereka segala kehidupan dunia hanya kesia-siaan belaka. Melihat gejala seperti ini, peran tasawuf sangat dibutuhkan di era modern sekarang ini, tasawuf selayaknya bisa dijadikan rujukan dalam kehidupan yang dilematis tersebut. B. Rumusan Masalah 1 | Page

Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah akhlak tasawuf

Citation preview

Page 1: Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era modern ini banyak masyarakat telah terperangkap dalam pola pikir

yang rasional dan meninggalkan dimensi batin, sehingga melahirkan gaya hidup

yang yang materialis dan hedonis. Yang berarti hanya memikirkan kehidupan

duniawi tanpa memikirkan kehidupan akhirat. Akibatnya banyak peyimpangan

kemanusiaan yang terjadi di segala lini kehidupan, misalnya : korupsi terjadi

dimana-mana, penindasan terhadap kaum yang lemah, penyalahgunaan

kekuasaan, eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, dll.

Disisi lain ada yang meninggalkan kehidupan dunia dan berharap

mendapatkan kebahagiaan batin yang akhirnya menghantarkan mereka pada

singgasana kemuliaan kelak di akhirat. Dari pemahaman ini mereka tidak mau

tahu atau bersifat apatis terhadap hiruk pikuk kehidupan dunia, karena menurut

mereka segala kehidupan dunia hanya kesia-siaan belaka. Melihat gejala seperti

ini, peran tasawuf sangat dibutuhkan di era modern sekarang ini, tasawuf

selayaknya bisa dijadikan rujukan dalam kehidupan yang dilematis tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi akhlak tasawuf dalam era modern ini ?

2. Bagaimana urgensi akhlak tasawuf di era modern ini?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi akhlak tasawuf dalam era modern ini.

2. Untuk mengetahui urgensi akhlak tasawuf di era modern.

1 | P a g e

Page 2: Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Akhlaq Tasawuf

Fungsi akhlaq tasawuf secara umum dapat dibagi menjadi 2 aspek yaitu yang

pertama aspek mengenai sejarah akhlaq tasawuf sejak lahir dan juga mengenai

paradigma yang masih tersisa sampai sekarang. Aspek yang kedua yaitu fungsi

akhlaq tasawuf dengan melihat realitas kehidupan modern sekarang ini.

1. Aspek pertama antara lain :

a. Meneladani Akhlaq Rasulullah SAW

Rasulullah sebagai Uswatun Khasanah (Suri Tauladan yang baik) bagi

umatnya, walaupun Rasulullah sudah Maksum (terjaga dari perbuatan dosa)

tapi Rasulullah senantiasa berdzikir memohon mpun kepada Allah,

senaniasa mendekatkan diri kepada Allah, hidup sederhana, menjauhi

kenikmatan duniawi yang menyesatkan dengan maksud agar umatnya pun

melakukan apa yang Rasulullah ajarkan sehingga umatnya tidak tersesat olh

gemerlap kenikmatan duniawi yang menyesatkan.

b. Menyeimbangkan antara keduniawian (Kebutuhan Material) dengan

kehidupan spiritualitas ( Kebutuhan Rohani/Agama).

Banyak orang yang hanya sekedar mencari dunianya saja dan kebutuhan

rohaninya tidak pernah dicari sehingga terjadi ketimpangan antara nafsu dari

diri sendiri dengan aturan agama, sehingga banyak orang yang melakukan

suatu hal dan dia tidak menyadarinya karena yang mengontrolnya adalah

hawa nafsu. Apabila kita menuruti hawa nafsu atau mengejar dunia saja

maka kita tidak akan pernah puas, sehingga kita perlu menyeimbangkannya

dengan cara mengisi nilai-nilai spiritual pada setiap aspek kehidupan yaitu

dengan mempelajari dan mengamalkan apa yang ada dalam Al-Qur’an dan

Hadits.

2 | P a g e

Page 3: Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

2. Aspek kedua antara lain :

a. Penguat Psikis (Penghilang Stres)

Kehidupan dunia dipenuhi dengan persaingan, peraturan yang dipakai

bagaikan di hutan yaitu siapa yang kuat dialah yang bertahan, dalam

mempertahankan posisi dalam bersaing terkadang ada pihak-pihak yang

melakukan persaingan tidak sehat sementara keinginan bersaing tinggi

sehingga terkadang menimbulkan pikiran dan membuat stres, dalam kondisi

demikian akhlaq tasawuf sebagai media untuk menghilangkan stress yaitu

denagn cara Muhassabah (intropeksi diri) menyadari bahwa semua yang ada

di dunia ini adalah milik Allah dan akan kembali pada Allah.

b. Penguat Tali Persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah).

Dalam kehidupan modern ini semua orang disibukkan dengan dunianya

masing-masing sehingga tidak jarang orang yang tidak sempat bertemu atau

bersosialisasi dengan masyarakat atau bahkan dengan tetangga sendiri,

bahkan rata-rata kehidupan perkotaan sekarang ini melekt dengan rasa

egoism yang tinggi (individualis), dalam hal seperti ini Akhlaq Tasawuf

berfungsi sebagai pengingat bahwa perlunya hidup bermasyarakat, saling

tolong-menolong dalam hal kebaikan, dan bahwasannya sesama muslim

terutama adalah bersaudara.1

B. Urgensi Akhlaq Tasawuf

Urgensi adalah mempraktekkan tasawuf secara aktif dalam setiap aktifitas

manusia modern dan menjadikan tasawuf sebagai alat bantu dalam mengingatkan

dan membangunkan orang modern dari tidur spiritualnya yang panjang dan

mencampakkan nilai-nilai moral yang besumber dari agama.2

Nasr agaknya temasuk di antara sedikit pemikir Muslim kontemporer

terkemuka pada tingkat internasional yang banyak memberikan perhatian besar

pada masalah-masalah manusia modern.

1 ) www.belajar-ngeblog.cc.cc/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us -x-none.html2 ) Mariyatin, Urgensi Tasawuf Dalam Kehidupan Modern (Telaah Atas Pemikiran Tasawuf HAMKA), 5 September 2013

3 | P a g e

Page 4: Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

Menurut Nasr, krisis peradaban modern bersumber dari penolakan (negation)

tehadap hakekat ruh dan penyingkiran ma’nawiyah secara gradual dalam

kehidupan manusia. Manusia modern mencoba hidup dengan roti semata;

merekan bahkan berupaya “membunuh” Tuhan dan menyatakan kebebasan dari

kehidupan akhirat.konsekuensi lebih lanjut dari perkembangan ini, ujar Nasr,

kekuatan dan daya manusia mengalami eksternalisasi. Dengan eksternalisasi ini

manusia kemudian “menaklukkan” dunia secara tanpa batas. Manusia

menciptakan hubungan baru dengan alam melalui proses desakralisasi alam itu

sendiri. Dalam kerangka hubungan baru ini, alam di pandang tak lebih dari

sekedar objek dan sumber daya yang perlu dimanfaatkan dan dieksploitasi

semaksimal mungkin.3

Seperti diktakan Nasr, manusia modern memperlakukan alam sama dengan

pelacur; mereka menikmati dan mengeksploitasi kepuasan darinya tanpa rasa

kewajiban dan tanggung jawab apa pun. Inilah yang menciptakan berbagai krisis

dunia modern, tidak hanya krisis dalam kehidupan spiritual tapi juga dalam

kehidupan sosial sehari-hari.4 Idealnya, manusia sebagai penguasa di muka bumi

ini secara “ke atas” sebagai “hamba Allah”, sedangkan secara “ke bawah”

bekedudukan “khalifah Allah”. Dengan begitu manusia akan dapat menjaga

keseimbangan hidupnya, bukan malah menjadi budak egonya sendiri.5

Fungsi tasawuf dalam hidup adalah menjadikan manusia berkepribadian

yang shalih dan berperilaku baik dan mulia serta ibadahnya berkualitas. Mereka

yang masuk aliran tasawuf dalam mengisi kesehariannya diharuskan untuk hidup

sederhana, jujur, istiqomah dan tawadhu’. Jadi tujuan terpenting tasawuf adalah

lahirnya akhlaq yang baik dan menjadi pang yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya tasawuf melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan

kehalusan budi pekerti. Sikap batin dan kehalusan budi pekerti yang tajam ini

menyebabkan ia akan selalu mengutamakan pertimbangan kemanusiaan pada

3 ) Azyumardi Azra, “Tradisionalisme Nasr: Eksposisi dan Refleksi”, dalam (Ulumul Qur’an, Vol V, No. 1, th. 1994), hlm. 107-1084 ) S.H. Nasr, Man and Nature: the Spiritual Crisis of Modern Man (London : Allen and Unwin, 1967), hlm. 185 ) S.H. Nasr, “Tradisionalisme Islam in the Modern World” (London & New York: Kegan Paul International, 1987), hlm. 71

4 | P a g e

Page 5: Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

setiap masalah yang dihadapi. Dengan cara demikian, ia akan terhindar dari

melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela menurut agama.

Demikian pula tarikat yang terdapat dalam tasawuf akan membawa manusia

memiliki jiwa istiqamah, jiwa yang selaliu diisi dengan nilai –nilai ketuhanan. Ia

selalu mempunyai pegangan dalam hidupnya. Keadaan demikian menyebabkan ia

tetap tabah dan tidak mudah terhempas oleh cobaan yang akan membelokkannya

ke jurang kehancuran. Dengan demikian, stres, putus asa dan lainnya akan dapat

dihindari.

Berkenaan dengan tarekat ini Nurcholis Madjid mengatakan, bahwa dengan

mengikuti tarekat berarti kita menempuh jalan yang benar secara mantab dan

konsisten. Orang yang demikian dijanjikan Tuhan akan memperoleh karunia

hidup bahagia ini ialah hidup sejati, yang dalam ayat suci tersebut diumpamakan

dengan air melimpah ruah. Dalam literatur kesufian, air karunia Illahi itu disebut

“air kehidupan”. Inilah yang secara simbolik dicari oleh para pengamal tarekat,

yang wujud sebenarnya adalah “pertemuan” dengan Tuhan dengan Ridho Nya.6

6 ) Nurcholis Madjid, Islam Agama Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1995), Cetakan. 1, hlm. 109

5 | P a g e

Page 6: Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Tasawuf memiliki dua aspek :

a.meneladani akhlak rasulullah SAW karena rasulullah sebagai

suri tauladan yang baik dan beliau selalu mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

b. keseimbangan antara dunia dan akhirat, pemenuhan

kebutuhan tidak hanya secara badaniah saja tetapi secara

spritiual juga karena manusia adalah makhluk yang dualisme.

terdiri dari jasad dan ruh, jika salah satu tidak terpenuhi dapat

menimbulkan penyakit bagi salah satu unsur.

2) Urgensi tasawuf dalam masyarakat modern adalah penyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Manusia yang tidak mengenal akhirat dan cenderung memenuhi kebutuhan dunia saja cenderung merusak hanya untuk memenuhi nafsu dunia saja, tidak peduli apakah itu merugikan diri sendiri atau orang lain.

6 | P a g e

Page 7: Isi Akhlak Tasawuf Sudah Berhalaman Nomor

DAFTAR PUSTAKA

www.belajar-ngeblog.cc.cc/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us -x-none.html

Mariyatin, Urgensi Tasawuf Dalam Kehidupan Modern (Telaah Atas Pemikiran Tasawuf HAMKA), 5 September 2013

Azyumardi Azra, “Tradisionalisme Nasr: Eksposisi dan Refleksi”, dalam (Ulumul Qur’an, Vol V, No. 1, th. 1994)S.H. Nasr, Man and Nature: the Spiritual Crisis of Modern Man (London : Allen and Unwin, 1967)S.H. Nasr, “Tradisionalisme Islam in the Modern World” (London & New York: Kegan Paul International, 1987)

Nurcholis Madjid, Islam Agama Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1995), Cetakan. 1, hlm. 109

7 | P a g e