Isi Penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh dari sebuah penelitian

Citation preview

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    1/57

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Sirosis hati adalah suatu keadaan yang menggambarkan stadium akhir dari

    fibrosis hepatik dimana sel hepatosit yang mati digantikan oleh jaringan ikat fibrosa.

    Keadaan patologis ini berlangsung secara progresif yang ditandai dengan distorsi

    dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Sirosis hati secara klinis

    di bagi menjadi sirosis hati kompensata yang berarti belum adanya gejala klinis yang

    nyata dan sirosis hati dekompensata yang ditandai gejala-gejala dan tanda klinis

    yang jelas. Sirosis hati merupakan stadium terakhir dari penyakit hati kronis. Sudah

    dikenal sejak berabad-abad yang lalu bahwa pada sirosis hati terjadi peningkatan

    pengerasan atau kekakuan hati. 1

    Hati yang mengalami sirosis kehilangan karakteristik fisiologis hati normal,

    peningkatan tekanan darah di dalam sinusoid akibat meningkatnya resistensi

    vaskular intrahepatik disalurkan kembali ke vena porta. Hal ini mengakibatkan

    hipertensi portal. Karena vena porta tidak memiliki katup, peningkatan tekanan ini

    disalurkan balik ke jaringan vaskular lain sehingga terjadi splenomegali, pirau portal-

    ke-sistemik, varises esofagus, asites dan komplikasi sirosis lainnya.

    !ada sirosis dengan hipertensi portal, masalah gawat yang sering dihadapi

    adalah perdarahan varises esofagus. Hal ini merupakan hasil akhir dari suatu proses

    yang berawal dari peninggian tekanan porta, diikuti pembentukan dan dilatasi

    progresif dari varises dan berakhir dengan perdarahan. !erdarahan varises

    mengakibatkan tingginya morbiditas dan mortalitas."

    !ada sirosis hati prevalensi varises esofagus adalah "#$ % &'$ dan

    sepertiganya akan mengalami perdarahan varises, serta ('$ dari yang selamat pada

    1

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    2/57

    perdarahan pertama akan mengalami perdarahan berulang.) !asien sirosis dengan

    perdarahan saluran cerna memiliki angka mortalitas #($ dalam setahun, hampir

    setengahnya meninggal selama * minggu dari awal episode perdarahan.

    #

    !erubahan ukuran varises dari ukuran kecil ke besar berjalan dengan

    kecepatan #$-1$ per tahun. +isiko terjadinya perdarahan dipengaruhi oleh

    beberapa hal diantaranya pada varises yang diklasifikasikan sebagai varises besar

    dimana diameternya lebih dari # mm atau varises yang termasuk derajat dan ,

    tingkat keparahan penyakit hati yg dinilai dengan skor Child-Pugh, pada varises

    esofagus lebih banyak terjadi pada pasien Child-Pughkelas dibandingkan dengan

    pasien Child-Pughkelas /$ vs )'$0 dan terdapatnya tanda-tanda merah pada

    dinding varises saat endoskopi.*,(

    leh karena hal tersebut diatas maka perlu dilakukan skrining, terutama pada

    pasien dengan probabilitas tinggi untuk terjadinya varises esofagus. Sejak

    pertengahan tahun 122', protokol internasional merekomendasikan bahwa seluruh

    pasien sirosis hati dilakukan skrining untuk mendeteksi adanya varises esofagus.

    3eteksi dini adanya varises sebelum terjadi perdarahan pertama adalah penting.

    34amico dkk /12220 pada studi pencegahan primer varises esofagus jelas

    menunjukkan bahwa risiko perdarahan varises dapat dikurangi dari #'$ menjadi

    sekitar 1#$ untuk varises esofagus besar.&

    !emeriksaan gold standard untuk mengetahui adanya varises esofagus

    adalah endoskopi /esophagogastroscopy0. Hingga saat ini pemeriksaan endoskopi

    terhadap penderita sirosis hati sudah menjadi protokol untuk mendiagnosis varises

    esofagus. Semua penderita sirosis harus dideteksi adanya varises esofagus pada

    saat pertama diagnosis dibuat. Saat ini konsensus dari 5H, 6aveno 7 dan S83

    /American Association for the Study of Liver Diseases0 merekomendasikan skrining

    semua pasien sirosis untuk mendeteksi adanya varises esofagus, skrining ini harus

    diulang kembali setiap -" tahun pada penderita sirosis hati yang belum terdapat

    2

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    3/57

    varises esofagus dan setiap 1- tahun pada penderita sirosis dengan varises

    esofagus kecil.2,1'

    !emeriksaan endoskopi adalah tindakan invasif yang tidak ditoleransi denganbaik oleh pasien karena tidak nyaman dan sering tidak dapat dilakukan karena

    kontraindikasi dan memerlukan biaya tinggi. Sehingga banyak pasien yang menolak

    terutama pada pasien yang tidak mengalami pendarahan sebelumnya.11 6erbagai

    pemeriksaan non-invasif yang sederhana telah disarankan, seperti rasio lobus hati

    kanan dan kadar albumin serum, jumlah trombosit atau menilai rasio jumlah trombosit

    dengan ukuran limpa, pemeriksan marker-marker potensial seperti glikoprotein, asam

    hyaluronik dan laminin, prokolagen dan kolagen tipe 7, namun kesemuanya itu

    masih memperlihatkan hasil yang belum memuaskan, dan meskipun kriteria seleksi

    tersebut sudah sangat sederhan tetapi jarang diaplikasikan, hampir tidak digunakan

    dalam praktek klinis. kibatnya, perlu untuk mencari penilaian lainnya yang dapat

    memprediksi keberadaan varises esofagus. Studi terbaru menemukan pengukuran

    kekakuan hati oleh suatu alat Transient Elastography /9:0 yang dikenal dengan

    ;ibroscan. ni adalah salah satu pengukuran non invasif untuk mengevaluasi fibrosis

    hati.1,1"

    9: atau ;ibroscan yang digunakan untuk mengukur tingkat elastisitas atau

    kekakuan hati, telah divalidasi untuk diagnosis non-invasif fibrosis hati.1),1#,1*Sehingga

    dapat digunakan juga untuk memprediksi adanya varises esofagus pada pasien

    sirosis hati, dengan demikian dapat membantu dalam memilih pasien sirosis yang

    akan dilakukan pemeriksaan penyaringan endoskopi.1(

    6eberapa penelitian memperlihatkan bahwa 9: dapat memprediksi tingkat

    varises esofagus, seperti Ka

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    4/57

    pressure gradient /H!7>0, dimana pada H!7> = 1' mmHg dengan cut off point

    fibroscan hatinya 1",* k!a di dapatkan ?+ ',22 dan pada H!7> = 1 mmHg

    dengan cut off pointfibroscan hatinya 1(,* k!a didapatkan ?+ ',2. !enelitianini juga menunjukkan hubungan antara kekakuan hati dan kejadian varises esofagus

    dimana didapatkan nilai ?+ ',(* dengan nilai sensitifitasnya 2'$.12 Sedangkan

    @guyen dkk /''(0, mendapatkan pada nilai pengukuran kekakuan hati (,# k!a di

    dapatkan varises esofagus besar, sedangkan pada nilai *,( k!a didapatkan banyak

    kejadian perdarahan akibat pecahnya varises esofagus, dengan nilai prediktif positif

    /!!70 = 2'$. '

    3an diperkuat oleh penelitian Aung dkk /''&0, menemukan

    kekakuan hati ini sangat berkorelasi dengan adanya varises esofagus.1

    6elum ada data tentang penggunaan nilai kekakuan hati atau ;ibroscan hati

    sebagai metode diagnostik non invasive untuk mendeteksi adanya varises esofagus

    pada penderita sirosis hati di ndonesia. 9ujuan dari penelitian ini adalah untuk

    menentukan apakah nilai fibroscaan hati dapat digunakan untuk memprediksi secara

    tidak langsung adanya varises esofagus. Aika pengukuran kekakuan hati bisa

    memprediksi adanya varises esofagus pada pasien sirosis hati, maka kita bisa

    memilih pasien-pasien dengan sirosis hati yang akan dilakukan tindakan endoskopi

    skrining. !enelitian ini dapat memberikan data untuk memprediksi adanya varises

    esofagus dengan pengukuran fibroscan hati, sehingga bermanfaat dalam

    penyaringan sebelum dilakukan endoskopi atau pada pasien yang menolak dan

    mempunyai kontra indikasi untuk dilakukan endoskopi.

    4

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    5/57

    1.2. Identifikasi Masalah

    pakah uji diagnostik fibroscan hati dapat dipergunakan untuk mengetahuiadanya varises esofagus dan varises esofagus besar pada pasien Sirosis Hati

    1.3. Tuuan Penelitian

    1.".1. ?mum B

    Cengetahui uji diagnostik fibroscan hati dalam menilai adanya varises

    esofagus Dpada pasien Sirosis Hati.

    1.".. Khusus B

    1. Cengetahui cut off point nilai fibroscan hati untuk mendiagnosis

    adanya varises esofagus

    . Cengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi

    negatif, rasio kemungkinan positif dan rasio kemungkinan negatif nilai

    fibroscan hati dalam memperkirakan adanya varises esofagus.

    ". Cengetahui cut off point nilai fibroscan hati untuk mendiagnosa varises

    esofagus besar.

    ). Cengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi

    negatif, rasio kemungkinan positif dan rasio kemungkinan negatif nilai

    fibroscan hati dalam memperkirakan varises esofagus besar

    1.!. Hi"#tesis Penelitian

    ?ji diagnostik fibroscan hati dapat digunakan untuk mengetahui adanya varises

    esofagus dan varises esofagus besar pada pasien sirosis hati

    1.$. Manfaat Penelitian

    5

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    6/57

    @ilai Cut of point pada penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memprediksi

    adanya varises esofagus dan varises esofagus besar pada pasien sirosis hati

    Sebagai sumber informasi mengenai pemeriksaan ;ibroscan hati untuk

    memprediksi secara tidak langsung varises esofagus

    Ceningkatkan pengetahuan mengenai ;ibroscan sebagai alat non-invasif dalam

    memprediksi varises esofagus

    6

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    7/57

    1.%. &erangka nse"tual

    7

    +esistensi aliran portal E

    liran darah portal E

    ;aktor-faktor vasodilatasi/nitric oxide0

    !embentukan Saluran7askuler baru9ekanan !ortal E

    ;ibrosisFKekakuan/sirosis Hati0

    7asodilatasi Splangnik

    ;aktor-faktor angiogenik E/ 7:>;0

    utoimun nfeksi Cetabolik 9oksin

    nflamasi sel hati

    ktivasi sel stelata hati E

    Catrik :kstraseluler E Kolagen

    8aminin

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    8/57

    BAB II

    TIN'AUAN &EPU(TA&AAN

    2.1. (ir#sis Hati

    Sirosis hati adalah suatu keadaan yang menggambarkan stadium akhir dari

    fibrosis hepatik dimana sel hepatosit yang mati digantikan oleh jaringan ikat fibrosa.

    !engertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai suatu keadaan disorganisasi yang

    difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul regeneratif yang dikelilingi jaringan

    yang mengalami fibrosis. Secara lengkap, Sirosis Hati adalah suatu penyakit dimana

    sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sitem arsitektur hati

    mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat

    /fibrosis0 disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi. Sirosis hati secara klinis

    di bagi menjadi sirosis hati kompensata yang berarti belum adanya gejala klinis yang

    nyata dan sirosis hati dekompensata yang ditandai gejala-gejala dan tanda klinis

    yang jelas /misalnya G asites, edema dan ikterus0. Sirosis hati kompensata

    merupakan kelanjutan dari proses hepatitis kronis dan pada satu tingkat tidak terlihat

    perbedaannya secara klinis. Sedangkan berdasarkan morfologi, sherlock membagi

    sirosis hati atas " jenis, yaitu mikronodular, makronodular dan campuran /yang

    memperlihatkan gambaran mikro dan makronodular0. Hal ini hanya dapat dibedakan

    melalui pemeriksaan biopsi hati.1,

    Kelainan anatomis terjadi karena pada sirosis terjadi perubahan bentuk

    parenkim hati, sehingga terjadi penurunan perfusi dan menyebabkan terjadinya

    hipertensi portal. Hipertensi portal merupakan gabungan hasil peningkatan resistensi

    8

    3ilatasi saluran vena

    gastrointestinal yg sudahada sebelumnya 7arises :sofagus

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    9/57

    vaskular intra hepatik dan peningkatan aliran darah melalui sistem portal. Secara

    mekanik resistensi vaskular intrahepatik berasal dari fibrosis yang terjadi pada

    sirosis.

    !atogenesis fibrosis hati merupakan suatu proses yang sangat kompleks

    yang diakibatkan oleh suatu respon penyembuhan setelah timbulnya penyakit hati

    akut dan merupakan proses lanjut dari penyakit hati kronis..!roses yang terjadi pada

    fibrosis hati dikaitkan dengan respon inflamasi terhadap hepatic stellate cells dan

    adanya akumulasi matriks esktraselular",)

    !ermulaan dan perkembangan fibrosis hati dipengaruhui oleh aktivasi hepatic

    stellate cells yang dipicu sitokin seperti 9>;-1 yang mengaktivasi en

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    10/57

    Initiation Phase, merupakan fase aktivasi hepatic stellate cells menjadi

    miofibroblas yang bersifat proliferatif, fibrogenik dan kontraktil. 9erjadi induksi cepat

    terhadap hepatic stellate cells akibat rangsangan parakrin yang berasal dari sel-selinflamasi, hepatosit yang rusak, sel-sel duktus biliaris serta dari perubahan awal

    komposisi matriks ekstraseluler. !erbahan-perubahan itu menyebabkan hepatic

    stellate cells responsif terhadap berbagai sitokin dan stimulus lokal lainnya.",&,2

    Prepetuation Phase, terjadi respon selular akibat proses initiation.

    !repetuation phase meliputi tahap proliferasi,fibrogenesis, peningkatan kontraktilitas,

    pelepasan sitokin proinflamasi, retinoidslos, kemotaksis dan degradasi matriks. !ada

    tahap proliferasi terjadi peningkatan jumlah hepatic stellate cells oleh berbagai

    rangsang mitogenik dan aktivasi tirosin kinase hepatic stellate cells 6erbagai

    rangsang mitogenik antara lain oleh platelet derived gro#th factor /!3>;0, yang

    merupakan rangsang utama, oleh endotelin $ /:9-10, trombin, fi"ro"last gro#th factor

    /9;>0, dan insulin-like gro#th factor/>;0. Ketiga substansi yang diebutkan terakhir

    adalah ligands reseptor tirosin kinase hepatic stellate cells +angsangan pada

    reseptor tirosin kinase hepatic stellate cells oleh berbagaia gro#th factor yang

    disebutkan diatas juga menyebabkan peningkatan jumlah hepatic stellate cells%9ahap

    fibrogenesis, terjadi peningkatan matriks ekstraselular yang desebabkan oleh

    pengaruh 9>;-1 yang dihasilkan oleh hepatic stellate cells& sel Kupffer dan platelet.

    Sitokin lain yang merangsang produksi matriks ekstraselular adalah connective tissue

    gro#th factor /9>;0. ktivasi 9>;- 1 dipengaruhi oleh berbagai substansi,

    diantaranya matrix metallo proteinase /CC!0 dan tissue plasminogen activator /9!0G

    tahap kenaikan kontraktilitas hepatic stellate cells !eningkatan kontraktilitas

    disebabkan oleh karena adanya kontraksi sinusoid dan jaringan hati sirotikG 9ahap

    pelepasan sitokin proinflamasi dari hepatic stellate cells Cerupakan tahap pelepasan

    9>;- 1, ;>;, !3>;, hepatic gro#th factor /H>;0, dan platelet activating factor

    /!;0 selanjutnya terjadi pelepasan kemotraktan monosit dan limfosit. 9ahap

    10

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    11/57

    pembuangan retinoids hepatic stellate cells 'retinoids loss( ditandai dengan

    pengeluaran substansi tersebut ke ruang ekstraselularG 9ahap akumulasi. 3itandai

    dengan terjadinya pengerahan hepatic stellate cellspada lokasi radang, baik denganmigrasi langsung maupun melalui proses kemotaksis, setelah terjadinya proliferasi

    lokal hepatic stellate cells%9ahap degradasi matriks. Cerupakan tahap akhir dari

    perpetuation phase& tahap ini diatur oleh keseimbangan antara CC! dan

    antagonisnya yaitu tissue inhi"itor metallo proteinase /9C!0. 9erdapat jenis

    degradasi matriks yaituB degradasi patologis yang disebabkan oleh CC!- dan CC!-

    2, dimana kedua enambar 1. Aalan ktivasi sel stelata saat kerusakan hati 2

    6erbagai jenis sistem scoringtelah dipakai untuk stagefibrosis hati dari hasil

    biopsi, tetapi skor yang direkomendasikan saat ini ialah skor menurut C:97+ yang

    diajukan oleh !oynard dkk. Iang terdiri dari # stage yaitu B ; B tanpa fibrosis

    / normal 0G ;1 B fibrosis portal, ekspansi fibrosis sekitar

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    12/57

    ;B fibrosis periportal, fibrosis mulai memperluas ke dalam ruang periportal, tetapi

    tidak menghubungkan dengan daerah portal yang lainG ;"B fibrosis septal, Aaringan

    ikat fibrosa sekarang menghubungkan triad !ortal sekitarnya dan mulai memperluaske vena sentral dan mendistorsi bentuk lobulusG ;)B sirosis, sebagian besar wilayah

    !ortal sekarang dihubungkan oleh jaringan fibrosa, dan beberapa daerah portal dan

    vena sentral juga terhubung sehingga arsitektur hati sudah mengalami kerusakan."

    >ambar . Stageskoring C:97+"

    2.2. E"ide)i#l#gi

    Sirosis hepatis merupakan penyakit yang banyak dijumpai, baik di negara

    maju maupun di negara berkembang. 6erdasarkan laporan kesehatan tahunan 5H

    tahun '', diketahui bahwa estimasi angka mortalitas penduduk di dunia akibat

    sirosis hepatis sebesar 1,)$. Keseluruhan insidensi sirosis di merika serikat /S0 di

    perkirakan "*' per 1''.''' penduduk. !ada penderita sirosis hepatis di S, terjadi

    sekitar "#.''' kematian setiap tahunnya. Sirosis merupakan penyebab kematian

    kesembilan di S dan bertanggung jawab atas 1,$ dari seluruh kematian. 1,"' 3i

    ndonesia data prevalensi sirosis hepatis didapat melalui laporan-laporan dari

    beberapa pusat pendidikan, di +S.3r.Sardjito Iogyakarta jumlah pasien sirosis

    hepatis berkisar ),1 $ dari pasien yang dirawat di bagian penyakit dalam dalam

    12

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    13/57

    kurun waktu 1 tahun /'')0. 3i Cedan dalam kurun waktu ) tahun dijumpai pasien

    sirosis hati sebanyak &12 pasien dari seluruh pasien penyakit di bagian penyakit

    dalam.

    1

    3i bagian ilmu penyakit dalam +S.3r.C.3jamil padang antara tahun 12(&-

    12 sirosis hati ditemukan sebanyak "2$ dari semua penyakit hati yang dirawat.

    Selain itu selama tahun 12&1-12&) terdapat 12$ pasien dari #1) penderita yang

    dirawat dengan sorosis hati bermanifestasi perdarahan saliran cerna bagian atas."",")

    !erawatan di +umah Sakit sebagian besar kasus terutama ditujukan untuk

    mengatasi berbagai komplikasi yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran cerna

    bagian atas. !erdarahan varises mengakibatkan tingginya morbiditas dan mortalitas.

    !ada sirosis hati prevalensi varises esofagus adalah "# % &'$ dan sepertiganya

    akan mengalami perdarahan varises, serta ('$ dari yang selamat akan mengalami

    perdarahan berulang. !asien sirosis dengan perdarahan saluran cerna memiliki

    angka mortalitas #($ dalam setahun, hampir setengahnya meninggal selama *

    minggu dari awal episode perdarahan.),#

    2.3. Eti#l#gi

    !enyebab utama sirosis di merika adalah hepatits /*$0, penyakit hati

    alkoholik /1$0, hepatitis plus penyakit hati alkoholik /1#$0, kriptogenik /1&$0,

    hepatitis 6, yang bersamaan dengan hepatitis 3 /1#$0, dan penyebab lain /#$0

    Sedangkan di ndonesia terutama akibat infeksi virus hepatitis 6 dan . Hasil

    penelitian di ndonesia menyebutkan bahwa virus hepatitis 6 menyebabkan sirosis

    sebesar )'-#'$ dan virus hepatitis "'-)'$, sedangkan 1'-'$ penyebabnya

    tidak diketahui, alkohol sebagai penyebab sirosis hati di ndonesia mungkin

    frekuensinya kecil sekali karena belum ada datanya.1

    13

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    14/57

    9abel 1. Sebab-sebab Sirosis danFatau penyakit hati kronik 1

    2.!. Hi"ertensi P#rtal

    Sistem portal adalah semua sistem vena yang mengalirkan darah menuju hati

    yang berasal dari saluran cerna di rongga abdomen, limpa, dan kantong empedu.

    7ena portal masuk kehati melalui porta hepatik, yang membagi menjadi bagian

    14

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    15/57

    yang masing-masing membagi menuju tiap lobus. 7ena porta merupakan penyatuan

    dari vena mesentrika superior dan lienalis.

    7ena portal terletak di anterior kaput pankreas setinggi vertebra lumbal ,sedikit sebelah kanan garis tengah, memanjang #,#-& cm dari porta hepatik. 3i dalam

    hati vena portal membentuk cabang yang mengaliri hati yang berjalan seiring dengan

    arteri hepatika. 7ena mesentrika superior merupakan muara dari aliran darah vena

    yang berasal dari intestinal, kolon dan kaput pankreas. Sedangakan vena lienalis

    merupakan muara #-1# cabang dari vena di hilus limpa, dan dari beberapa vena

    gastrika breves yang bermuara di sepanjang vena lienalis yang terletak diekor dan

    badan pankreas. 7ena menampung darah dari kaput pankreas dan vena

    gastroepiploika kiri yang bermuara didekat limpa, dan darah dari mesentrika inferior

    yang berasal dari kolon kiri dan rektum. 7ena mesentrika biasanya bermuara

    dibagian sepertiga tengah.

    Kecepatan aliran vena portal mencapai 1'''-1''' mlFmenit dan memasok

    ($ kebutuhan oksigen total. 3alam keadaan normal tekanan vena portal berkisar (

    mmHg. 9ekanan portal normal berkisar antara #-1'mmHg. Hipertensi portal timbul

    bila terdapat kenaikan tekanan dalam sistem portal yang sifatnya menetap diatas nilai

    normal. 3isebut hipertensi portal bila tekanan portal lebih dari 'cm air atau

    1#mmHg."#,"*

    Kelainan anatomis terjadi karena pada sirosis terjadi perubahan bentuk

    parenkim hati, sehingga terjadi penurunan perfusi dan menyebabkan terjadinya

    hipertensi portal. Hipertensi portal merupakan gabungan hasil peningkatan resistensi

    vaskular intra hepatik dan peningkatan aliran darah melalui sistem portal. +esistensi

    intra hepatik meningkat melalui cara yaitu secara mekanik dan dinamik. Secara

    mekanik resistensi berasal dari fibrosis yang terjadi pada sirosis, sedangkan secara

    dinamik berasal dari vasokontriksi vena portal sebagai efek sekunder dari kontraksi

    aktif vena portal dan septa myofibroblas, untuk mengaktifkan sel stelata dan sel-sel

    15

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    16/57

    otot polos. 9onus vaskular intra hepatik di atur oleh vasokonstriktor /norepineprin,

    angiotensin , leukotrin dan trombioksan 0 dan di perkuat oleh vasodilator /seperti

    nitrat oksida0.!ada sirosis peningkatan resistensi vaskular intra hepatik disebabkan juga

    oleh ketidak seimbangan antara vasokontriktor dan vasodilator yang merupakan

    akibat dari keadaan sirkulasi yang hiperdinamik dengan vasodilatasi arteri splanknik

    dan arteri sistemik. Hipertensi portal ditandai dengan peningkatan cardiac output dan

    penurunan resistensi vaskular sistemik. 7asodilatasi arteri splanknik mendahului

    peningkatan aliran darah portal, yang selanjutnya menjadikan hipertensi portal yang

    lebih berat. 7asodilatasi arteri splanknik berasal dari pelepasan vasodilator endogen

    seperti nitric oksida, glukagon dan peptide vasointestianal aktif. !eningkatan gradien

    tekanan porto kava mendahului terjadinya kolateral vena portal sistemik sebagai

    usaha untuk dekompresi sistem vena portal. 7arises esofagus adalah kolateral yang

    paling penting karena tingginya kecendrungan untuk terjadinya perdarahan. 7arises

    esofagus terjadi ketika gradien tekanan vena portal meningkat di atas 1' mmHg."#,"(,"&

    >ambar ". !atofisiologi hipertensi portal dan perdarahan varises "#

    16

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    17/57

    2.$. *arises Es#fagus

    !erdarahan varises gastro-esofagus, merupakan salah satu komplikasi

    terbanyak dari hipertensi portal akibat sirosis, terjadi sekitar 1'-"'$ seluruh kasusperdarahan saluran cerna bagian atas. !ada sirosis hati prevalensi varises esofagus

    adalah "# % &'$ dan sepertiganya akan mengalami perdarahan varises, serta ('$

    dari yang selamat akan mengalami perdarahan berulang.) !asien sirosis dengan

    perdarahan saluran cerna memiliki angka mortalitas #($ dalam setahun, hampir

    setengahnya meninggal selama * minggu dari awal episode perdarahan.#

    !erubahan ukuran varises dari dari ukuran kecil ke besar berjalan dengan

    kecepatan #-1$ per tahun. +isiko terjadinya perdarahan dipengaruhi oleh

    beberapa hal diantaranya pada varises yang diklasifikasikan sebagai varises besar

    dimana diameternya lebih dari # mm, tingkat keparahan penyakit hati yg dinilai

    dengan skor hild-!ugh, pada varises esofagus lebih banyak terjadi pada pasien

    hild-!ugh kelas dibandingkan dengan pasien hild-!ugh kelas /$ vs )'$0

    dan terdapatnya tanda-tanda merah pada dinding varises saat endoskopi.*,(

    17

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    18/57

    >ambar ). !rogresifitas peningkatan diameter varises esofagus pertahun *

    7arises esofagus terjadi jika aliran darah menuju hati terhalang. liran tersebut

    akan mencari jalan lain, yaitu ke pembuluh darah di esofagus, lambung, atau rektum

    yang lebih kecil dan lebih mudah pecah. 9idak seimbangnya antara tekanan aliran

    darah dengan kemampuan pembuluh darah mengakibatkan pembesaran pembuluh

    darah /varises0. 7arises esofagus biasanya tidak bergejala, kecuali jika sudah robek

    dan berdarah. !endarahan varises esofagus merupakan hasil akhir dari suatu proses

    18

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    19/57

    yang berawal dari peninggian tekanan porta, diikuti pembentukan dan dilatasi

    progresif dari varises dan berakhir dengan rupture dan pendarahan."

    >ambar #. !embentukan varises dan mekanisme perdarahan varises "

    7arises esophagus dapat ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan

    endoskopi. Saat ini konsensus dari 5H, 6aveno 7 dan S83 /American

    Association for the Study of Liver Diseases0 merekomendasikan skrining semua

    pasien sirosis untuk mendeteksi adanya varises esofagus, skrining ini harus diulang

    kembali setiap -" tahun pada penderita sirosis hati yang belum terdapat varises

    esofagus dan setiap 1- tahun pada penderita sirosis dengan varises esofagus kecil.

    Sedangkan bila ditemukan varises besar, harus secepatnya dikerjakan terapi

    pencegahan untuk mencegah perdarahan pertama.2,1'.9abel . +ekomendasi pencegahan pertama perdarahan varises esofagus 2,1'

    19

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    20/57

    ngka kematian rata-rata pada serangan perdarahan pertama pada sebagian

    besar penelitian menunjukkan sekitar #'$. ngka kematian ini berhubungan erat

    dengan beratnya penyakit hati. 3alam pengamatan rata-rata selama 1 tahun, angka

    kematian rata-rata akibat perdarahan varises berikutnya adalah sebesar # $ pada

    pasien dengan hild kelas , #$ pada hild kelas 6 dan #' $ pada hild kelas .

    5alaupun kreatinin serum dapat dipakai sebagai prediktor ketahanan hidup secara

    menyeluruh pada beberapa penelitian, klasifikasi Child-Pugh-Turcotte masih

    dianggap lebih superior dibanding prediktor-prediktor lain, dalam menentukan

    mortalitas dalam * minggu atau "' hari setelah perdarahan pertama.

    20

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    21/57

    9abel ". Sistem Skor yang 3ipakai Cenurut ara hild-!ugh-9urcotte *

    21

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    22/57

    2.%. Transient Elast#gra"h+ ,TE -

    ?ntuk mendiagnosa adanya fibrosis hati, pemeriksaan yang paling akurat

    adalah menggunakan pemeriksaan histopatologi biopsi hati. 5alaupun begitu,

    metode ini tidaklah sempurna 1''$. 6iopsi hati seringkali ditolak oleh pasien, karena

    sifatnya invasif. 9idak tertutup pula kemungkinan untuk timbulnya komplikasi karena

    dilakukannya biopsi hati. Selain itu, sampling errorjuga sering terjadi. Selain biopsi,

    dikenal juga pemeriksaan pencitraan, seperti ?S>, 9 dan C+. 9etapi pemeriksaan

    pencitraan ini semua masih memiliki kekurangan, yaitu belum dapat untuk

    mendeteksi tanda- tanda dan gejala awal dari fibrosis dan juga tidak dapat

    membedakan antara perubahan hepatitis kronis dengan stadium awal sirosis. 9etapi,

    teknologi saat ini tengah mengembangkan pemeriksaan pencitraan yang baru,

    dimana dapat digunakan untuk mengukur tingkat elastisitas atau kekakuan dari hati,

    yaitu Transient Elastrography atau ;ibroscan. 1) ;ibroscan suatu tehnologi

    elestrografi, mampu untuk menentukan stadium fibrosis hati lebih sensitif dengan

    mengukur rerata kekakuan hati dimana kekakuan hati dihubungkan terhadap derajat

    fibrosis. Studi melaporkan akurasi diagnosis stadium fibrosis yang dievaluasi dengan

    skor C:97+ ;1, ;, ;" dan ;) masing-masing adalah 2'$, &&$, 21$ dan

    22$.1*,"2

    ;ibroscan dilengkapi dengan probe transduser ultrasonik yang dipasangkan

    pada suatu vibrator. Sebuah getaran amplitudo ringan dan frekuensi rendah

    ditransmisikan dari vibrator ke jaringan oleh transduser. >etaran ini menginduksi

    gelombang yang berjalan secara elastis yang menyebar melalui jaringan. Sehingga

    dapat menilai elastisitas suatu jaringan yang berhubungan langsung dengan

    kekakuan jaringan. Semakin kaku atau keras suatu jaringan maka semakin cepat

    perambatan gelombangnya. 6ila gelombang bergerak lebih cepat berarti hilangnya

    22

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    23/57

    elastisitas atau kekakuan lebih meningkat. Hasil elastisitas atau kekakuan hati

    dinyatakan dalam kilopascal /k!a0. !emeriksaan ini dapat dilakukan dengan mudah,

    murah, dan tidak ada efek samping walaupun obesitas, asites dan jarak interkostalisyang sempit, merupakan hal-hal yang dapat menghambat keakuratan tes ini.

    Keadaan fibrosis hati dapat sangat mudah dinilai, handal, dan layak pada lebih dari

    2#$ penderita sirosis hati. !ada sirosis, rentang pengukuran kekakuan hati berkisar

    diantara 1,#-(#,# k!a.1),1*

    >ambar *. !engukuran Kekakuan Hati menggunakan ;ibroscan 1*

    ;ibroscan tidak seakurat biopsi hati, teknik ini adalah non-invasif, tidak

    menimbulkan nyeri dan tidak ada ada kontra indikasi terhadap pasien, lebih fleksibel

    dalam meningkatkan kenyamanan pasien serta lebih murah, lebih dapat diterima

    untuk penilaian serial dari waktu ke waktu. ;ibroscan berperan penting pada pasien

    di mana biopsi sulit atau tidak mungkin dilakukan, serta pada pasien yang menolak

    dilakukan biopsi. Sehingga modalitas terbaru ini dapat menjadi alternatif sebagai

    pengganti pemeriksaan biopsi hati yang cukup invasif. 1),)'

    spek penting dari pengukuran elastisitas hati ini adalah sudah terdapatnya

    batasan nilai untuk membedakan dari tingkatan fibrosis pada penyakit hati kronis.

    9abel ). 6atasan nila fibroscan sesuai dengan etiologi )'

    23

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    24/57

    >ambar (. Hubungan batasan nilai fibroscan dengan tingkatan fibrosis )'

    6eberapa penelitian memperlihatkan bahwa 9: dapat memprediksi tingkat

    varises esofagus, seperti Ka

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    25/57

    *,( k!a didapatkan banyak kejadian perdarahan akibat pecahnya varises esofagus,

    dengan nilai prediktif positif /!!70 = 2'$. ' 3an diperkuat oleh penelitian Aung dkk

    /''&0, menemukan kekakuan hati ini sangat berkorelasi dengan adanya varisesesofagus.1

    BAB III

    METDE PENELITIAN

    3.1. P#"ulasi dan (a)"el

    !opulasi penelitian ini adalah penderita sirosis hati yang kontrol ke !oliklinik

    Khusus Hati dan !encernaan dan penderita sirosis hati yang dirawat di nstalasi

    +awat nap !enyakit 3alam +S?! dr. C. 3jamil !adang.

    Sampel adalah penderita yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak terdapat

    kriteria eksklusi. 9erhadap subyek yang potensial dilakukan skrining awal, dijelaskan

    protokol penelitian dan dimintai persetujuan penelitian /informed consent0.

    6esar sampel penelitian ditentukan dengan rumusB

    n J /LMN710O /LN71O70P/?1-?0

    J /1,*)NQ',1"0 O /1,&N',1)O','#0P/',('-',2#0

    Keterangan B

    n J jumlah sampel

    25

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    26/57

    LM J kesalahan tipe , ditetapkan sebesar #$ maka LMJ 1,*)

    LJ kesalahan tipe , ditetapkan sebesar 1'$ maka L J 1,&

    ?1J nilai ? yang sudah diketahui dari diagnostik sebelumnya. sebesar ',('?1 - ? J !erbedaan ? minimal yang dianggap bermakna ditetapkan sebesar

    ',#

    ? J @ilai ? fibroscan J ',(' O ',# J ',2#

    71J ?1B / % ?10P O Q ?1B /1 O ?10P % Q ?1P J ',1"

    7 J ?B / % ?0P O Q ?B /1 O ?0P % Q ?P J ','#

    3engan rumus diatas didapatkan jumlah sampel sebesar 2 orang

    3.2. Desain Penelitian

    !enelitian ini adalah penelitian observasional dengan metode potong lintang

    /cross-sectional study0 dengan pengukuran dilakukan secara single "lind.

    3.3. Te)"at dan /aktu Penelitian

    9empat B nstalasi rawat jalan dan rawat inap, 6agian lmu !enyakit 3alam, +S?!.

    C. 3jamil !adang

    5aktu B * /enam0 bulan

    Aadwal B 9abel perkiraan waktu penelitian

    &egiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan I* Bulan * Bulan *I!ersiapanproposal

    !engumpulandata primernalisis data!enyusunantesisSeminar!erbaikantesis?jian

    26

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    27/57

    3.!. &riteria Inklusi dan Eksklusi

    Kriteria inklusiB

    1.

    !enderita sirosis hati yang didiagnosa secara klinis dan dikonfirmasi denganultrasonografi abdomen serta nilai fibroscan hatinya R 1,# k!a dan setuju untuk

    mengikuti prosedur penelitian.

    Kriteria :ksklusiB

    1. !enderita sirosis hati yang sedang perdarahan

    . !enderita sirosis hati yang sedang menggunakan obat-obat yang mempengaruhi

    hemodinamik portal / propanolol, isosorbid mononitrat0". !enderita sirosis hati yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan fibroscan / sites

    yang masif, obesitas0

    3.$. Definisi "erasi#nal

    1. 3iagnosa sirosis hati ditegakan berdasarkan gambaran klinis, serta dikonfirmasi

    dengan ultrasonografi abdomen /menggunakan alat combison )'0 dan dengan

    nilai ;ibroscan R 1.# k!a. Kriteria klinis sirosis hati ditetapkan berdasarkan

    kriteria Soeharjono dan Soebandiri yaitu ditemukannya # dari ( kelainan berikut

    ini, eritema palmaris, spider naevi, hepato-splenomegali, hematemesis dan

    melena, sirkulasi kolateral dan varises esophagus, edema tungkaiFasites, rasio

    albumin dan globulin terbalik.. 7arises esofagus adalah pelebaran pembuluh darah vena esofagus yang

    menonjol ke lumen dan jelas terlihat dengan alat endoskopi.". 3erajat varises esophagus dinilai menurut Endoscopis Diagnosis and

    classification of Esophageal )arices in *apan, dengan kriteria sebagai berikut B7arises esofagus derajat /7:-0 B

    7arises lurus straight line varices /;10

    7arises esofagus derajat /7:-0 B

    27

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    28/57

    7arises berbentuk untaian manik-manik /rosary like varices0 yang

    menempati 1F" lumen /;0

    7arises esofagus derajat /7:-0 B

    7arises antara tingkat dengan tingkat " / varises tingkat yang sudah

    punya varises besar dan berkelok-kelok dan atau varies yang menempati

    lebih 1F" lumen 0 /;"0

    ). 7arises esofagus kecil adalah sesuai dengan varises esofagus derajat

    #. 7arises esofagus besar adalah sesuai dengan varises esofagus derajat dan

    *. 9indakan endoskopi /esophagogastroscopy0 dilakukan oleh konsultan

    gastroenterohepatologi di instalasi 3iagnostik 9erpadu +S 3r.C. 3jamil !adang

    dengan memakai alat B fleQible >astroscope !entaQ :!K % 1''', Aapan.

    !ersiapannya antara lain B puasa minimal * jam sebelum dilakukan pemeriksaan,

    sebelum pemeriksaan endoskopi dimulai pasien diberikan injeksi buscopan dan

    sulfas atropine masing-masing 1ampul secara C seta Tylocain spray.

    (. !emeriksaan kekakuan hati dilakukan oleh konsultan gastroenterohepatologi di

    nstalasi 3iagnostik 9erpadu +S 3r.C. 3jamil !adang dengan memakai alat B

    ;ibroscan /:chosens, !aris, !erancis0, Hasil kekakuan hati dinyatakan dalam

    kilopascal /k!a0.

    3.%. Pr#t#k#l Penelitian

    1. Semua penderita yang memenuhi sarat diikutkan dalam penelitian dan sebelum

    penelitian dimulai, diminta persetujuan dan kesedian penderita untuk mengikuti

    penelitian

    28

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    29/57

    . Setelah memenuhi kriteria inklusi U eksklusi kemudian dicatat data dasar B nama,

    umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, alamat, obat-obat yang konsumsi

    dan riwayat perdarahan /hematemesis atau melena0.". 3ilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu albumin, globulin dan penanda

    serologis hati.). 3ilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis derajat varises esofagus

    berdasarkan Endoscopis Diagnosis and classification of Esophageal )arices in

    *apan dan dikelompokan menjadi non varises apabila pada pemeriksaan

    endoskopi tidak ditemukan varises, varises kecil apabila pada pemeriksaan

    endoskopi ditemukan varises esofagus derajat / ;1 0 dan varises besar jika pada

    pemeriksaan endoskopi ditemukan varises esofagus derajat dan / ; U ;" 0#. 9erhadap semua pasien dilakukan pemeriksaan kekakuan hati dengan

    menggunakan fibroscan /:chosens, !aris, !erancis0, dimana hasilnya dinyatakan

    dalam kilopascal /k!a0.*. 3ata yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode kurva +eceiver

    ,perating Characteristic/+0. Selanjutnya diuji sensitifitas /Se0 dan spesifisitas

    /Sp0, nilai prediksi positif /@!!0, nilai prediksi negatif /@!@0 dan rasio

    kemungkinan positif /+K!0 serta rasio kemungkinan negatif /+K@0.

    3.0. Pen+aian Data dan Analisis (tatistik

    3ilakukan analisis deskriptif terhadap data yang meliputi karakteristik penderita

    berupa umur, jenis kelamin, temuan hasil endoskopi dan riwayat perdarahan.

    3ata yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan metode kurva +eceiver

    ,perating Characteristic /+0 yaitu suatu metode statistik yang merupakan hasil

    tarik ulur antara nilai sensitifitas dan spesifisitas pada berbagai alternatif cut of point

    yang disajikan dalam bentuk grafik. Sehingga akan di dapatkan Area nder the

    Curve /?0 serta cut off pointyang direkomendasikan pada pemeriksaan fibroscan

    dalam mendiagnosa adanya varises esofagus dan varises esofagus besar.

    29

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    30/57

    ? adalah luas wilayah yang dihasilkan oleh kurva + yang digunakan

    untuk menilai keakuratan suatu diagnosis. >aris diagonal merupakan garis dimana

    nilai sensitifitas dan spesifisitas selalu #'$. pabila ? dari suatu alat diagnostikmakin dekat garis diagonal maka akan semakin buruk hasilnya. !enentuan cut off

    point adalah berdasarkan nilai sensitivitas dan spesifisitas yang paling optimal

    berdasarkan analisis +.

    3ilakukan penghitungan sensitifitas /Se0, spesifisitas /Sp0, nilai prediksi positif

    /@!!0, nilai prediksi negatif /@!@0 dan rasio kemungkinan positif /+K!0 serta rasio

    kemungkinan negatif /+K@0. 7ariabel yang diukur adalah jumlah positif benar / true

    positive& 9! 0, negatif benar / true negative, 9@ 0, positif palsu / false positive, ;! 0,

    dan negatif palsu / false negative, ;@ 0. Sensitivitas dihitung dengan rumus B 9! F /9!

    O ;@0, spesifisitas dihitung dengan rumus B 9@ F /9@ O ;!0, @!! dihitung dengan

    rumus B 9! F /9! O ;!0, @!@ dihitung dengan rumus B 9@ F /9@ O ;@0. +K! dihitung

    dengan rumus nilai sensitivitas B /1 % spesifisitas0 sedangkan +K@ dihitung dengan

    rumus /1 % sensitivitas0 B spesifisitas.

    Sensitivitas menunjukan kemampuan uji diagnostik guna mendeteksi adanya

    penyakit. Spesifisitas menunjukan kemampuan uji diagnostik guna menentukan

    bahwa objek tidak sakit. @!! menunjukan probabilitas seseorang menderita penyakit

    bila uji diagnostiknya positif. @!@ menunjukan probabilitas seseorang tidak menderita

    penyakit bila hasil uji diagnostiknya negatif. 9idak seperti @!! dan @!@ yang di

    pengaruhi oleh prevalensii penyakit, pada variabel +K! dan +K@ tidak di pengaruhi

    oleh prevalensi penyakit, dimana +K! adalah perbandingan antara hasil positif pada

    kelompok yang memang positif dibandingkan dengan hasil positif pada kelompok

    yang negatif sedangkan +K@ adalah perbandingan antara hasil negatif pada

    kelompok yang positif dibandingkan dengan hasil negatif pada kelompok yang negatif.

    !ada umumnya, nilai +K! di atas 1' dan +K@ di bawah ',1 dianggap mempunyai

    nilai diagnostik yang baik.

    30

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    31/57

    3.. &erangka Penelitian

    Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

    31

    !enderita Sirosis Hati

    nalisa Statistik

    9idak ada 7:7 :

    Kecil6esar

    -

    S

    p

    e

    s

    if

    i

    s

    i

    t

    Esophagogastroscopy ;ibroscan

    @ilai Kekakuan Hatidengan satuan

    kilopascal / k!a0

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    32/57

    BAB I*

    HA(IL PENELITIAN

    !.1 &arakteristik dasar "enelitian

    !ada penelitian ini didapatkan karakteristik dari 2 orang pasien sirosis hati

    seperti terlihat pada table di bawah ini

    9abel #. Karakteristik pasien sirosis hati

    Karakteristik mean SD

    ?mur /th0 #,& / V 1',0

    N (%)

    Aenis Kelamin8aki-8aki " /(2,"$0

    !erempuan * /',($0

    9emuan :ndoskopi@on 7arises 5 (17,2%)

    7arises Kecil 6 (20,7%)7arises 6esar 18 (62,1%)

    +iwayat !erdarahanda !erdarahan 13 (44,8%)

    9idak ada !erdarahan 16 (55,2%)

    3ari tabel diatas terlihat bahwa dari 2 orang penderita sirosis hati pada

    penelitian ini, usia rata-ratanya adalah #,& tahun /S3 1', tahun0 dengan rentang

    umur berkisar antara 2-() tahun. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, (2,"$ dari

    pasien sirosis hati pada penelitian ini adalah laki-laki dan ',($ nya perempuan.

    32

    s

    -@ilai

    !rediksi

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    33/57

    !ada temuan endoskopi memperlihatkan bahwa pasien sirosis hati yang sudah

    terdapat varises sebesar &,&$ atau sebanyak ) pasien sedangkan yang tidak ada

    varises sebesar 1(,$ atau sebanyak # pasien, denga rincian lebih banyak pasiensirosis hati yang varises esofagus besar yaitu *,1$ yang kemudian diikuti pasien

    dengan varises esofagus kecil sebanyak ',($ dan terakhir pasien yang tidak ada

    varisesnya sebanyak 1(,$.

    3ari tabel diatas juga dapat kita ketahui bahwa pasien sirosis yang mempunyai

    riwayat perdarahan sebesar )),&$ sedangkan yang tanpa perdarahan sebesar

    ##,$.

    !.2 Cut off point fir#s4an untuk )endiagn#sis adan+a 5arises es#fagus

    Hasil analisis kurva + pemeriksaan kekakuan hati menggunakan fibroscan

    dalam memprediksi adanya varises esofagus dapat dilihat pada kurva berikut ini,

    dimana temuan endoskopi menunjukan bahwa pasien sirosis hati yang ada

    varisesnya sebanyak &,& $ yaitu ) pasien sedangkan yang tidak varises sebanyak

    1(,$ yaitu # pasien.

    9abel *. Hasil pemeriksaan endoskopi ada tidaknya varises esofagus

    pada pasien sirosis hati

    End#sk#"i

    *arises N 6

    !ositif ) &,&$

    @egatif # 1(,$

    33

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    34/57

    Aumlah 2 1''$

    >ambar &. Kurva + dari pengukuran kekakuan hati pasien sirosis hati

    dalam memprediksi adanya varises esofagus

    3ari Hasil kurva + diatas ditemukan bahwa area under the curve /?0

    pemeriksaan fibroscan ',&& /2#$ interval kepercayaan ',(#-1,'10.

    34

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    35/57

    >ambar 2. Kurva Cut off pointoptimal nilai fibroscan dalam memprediksi adanya

    varises esofagus pada pasien sirosis hati

    9abel (. nalisis + dari pengukuran fibroscan pasien sirosis hati dalam

    memprediksi adanya varises esofagus

    35

    NoPositive ifGreater

    Sensitivity

    Specicity

    1 !Specici

    ty

    t"an ore#$a to a

    1 12&0 1&00 0&00 1&00

    2 13&4 1&00 0&20 0&803 15&' 0&'5 0&20 0&80

    4 1'&0 0&'1 0&20 0&80

    5 20&2 0&'1 0&40 0&60

    6 20&6 0&'1 0&60 0&40

    7 21&1 0&87 0&60 0&40

    8 23&7 0&87 0&80 0&20

    ' 26&3 0&83 0&80 0&20

    10 27&' 0&7' 0&80 0&20

    11 30&4 0&75 0&80 0&20

    12 32&0 0&70 0&80 0&20

    13 32&5 0&70 1&00 0&0014 33&7 0&66 1&00 0&00

    15 35&3 0&62 1&00 0&0016 36&1 0&58 1&00 0&00

    17 37&2 0&54 1&00 0&0018 43&0 0&50 1&00 0&00

    1' 48&2 0&45 1&00 0&0020 4'&1 0&41 1&00 0&00

    21 51&6 0&37 1&00 0&00

    22 55&' 0&33 1&00 0&00

    23 61&1 0&2' 1&00 0&00

    24 64&6 0&25 1&00 0&0025 66&8 0&20 1&00 0&00

    26 68&7 0&16 1&00 0&00

    27 72&1 0&12 1&00 0&0028 76&0 0&00 1&00 0&00

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    36/57

    6erdasarkan analisis Kurva + didapatkan bahwa ".( k!a merupakan cut

    off point optimal pada penelitian ini, oleh karena pada angka tersebut di dapatkan

    hasil maksimal baik angka sensitifitasnya maupun spesifisitasnya.

    !.3 (ensitifitas7 s"esifisitas7 nilai "rediksi "#sitif7 nilai "rediksi negatif7 rasi#

    ke)ungkinan "#sitif7 serta rasi# ke)ungkinan negatif "e)eriksaan

    fir#s4an dala) )endiagn#sis adan+a 5arises es#fagus

    9abel &. Hasil pemeriksaan fibroscan berdasarkan cut off point",( k!a

    dibandingkan endoskopi dalam mendiagnosis adanya varises esofagus

    36

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    37/57

    6erdasarkan tabel & diatas terlihat bahwa hasil positif benar sebanyak 1

    orang /a0, positif palsu sebanyak 1 orang /b0, negatif palsu sebanyak " orang /c0 dan

    negatif benar sebanyak # orang /d0 sehingga dapat dihitung sensitifitas dengan rumus

    B a F a O c J &(,#$, spesifisitas dengan rumus B d F b O d J &'$, nilai prediksi positif

    dengan rumus B a F a O b J 2#$, nilai prediksi negatif dengan rumus B d F c O d J

    #(,1$, rasio kemungkinan positif dengan rumus B /a F a O c0 F /b F b O d0 J ),"( dan

    rasio kemungkinan negatif dengan rumus B /c F a O c0 F /d F b O d0 J ',#.

    9abel 2. Hasil uji diagnostik fibroscan dalam mendiagnosis adanya varises esofagus

    Pop$asi

    cut of point(Pa)

    Se(%)

    Sp(%)

    NP(%)

    NN(%)

    *+P

    *+N

    -*./ '5% +

    n 2' 23,7 87,5 80 '5 57,1 4,370,25 0,88

    0,75!1,01

    !.! Cut off point fir#s4an untuk )endiagn#sis 5arises es#fagus esar

    3ari hasil analisis kurva + pemeriksaan kekakuan hati menggunakan

    fibroscan dalam memprediksi adanya varises esophagus besar dapat dilihat pada

    tabel dibawah ini. 9emuan endoskopi menunjukan bahwa pasien sirosis hati yang

    37

    *.S/N(Pa)

    N.S+.P

    varises ()varises(!

    ) $a"

    23,7 21 1 22

    12,5!23,6 3 4 7

    $a" 24 5 2'

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    38/57

    dikatagorikan memiliki varises esofagus besar sebanyak *,1$ yaitu 1& pasien

    sedangkan yang tidak besar sebanyak "(,2$ yaitu 11 orang pasien.

    9abel 1'. Hasil pemeriksaan endoskopi ada tidaknya varises esofgus besar

    pada pasien sirosis hati

    Endoskopi

    Varises besar N %

    Positif 18 62,1%

    Ne9atif 11 37,'%

    $a" 2' 100%

    38

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    39/57

    >ambar 1'. Kurva + dari pengukuran kekakuan hati pasien sirosis hati

    dalam memprediksi varises esofagus besar

    3ari Hasil kurva + diatas ditemukan bahwa area under the curve /?0

    pemeriksaan fibroscan ',&( /2#$ interval kepercayaan ',(1-1,'"0.

    >ambar 11. Kurva Cut off pointoptimal nilai fibroscan dalam memprediksi

    varises esofagus besar pada pasien sirosis hati

    39

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    40/57

    9abel 11. nalisis + dari pengukuran fibroscan pasien sirosis hati

    dalam memprediksi varises esofagus besar

    6erdasarkan analisis Kurva + didapatkan bahwa ".# k!a, merupakan cut

    off point optimal pada pemeriksaan fibroscan dalam memprediksi adanya varises

    esofagus besar pada pasien sirosis hati, oleh karena pada angka tersebut di dapatkan

    hasil maksimal baik angka sensitifitasnya maupun spesifisitasnya.

    40

    NoPositive ifGreater

    Sensitivity

    Specicity

    1 :Specicity

    t"an or e#$ato a

    1 12&0 1&00 0&00 1&00

    2 13&4 1&00 0&0' 0&'1

    3 15&' 1&00 0&18 0&82

    4 1'&0 1&00 0&27 0&73

    5 20&2 1&00 0&36 0&64

    6 20&6 1&00 0&45 0&55

    7 21&1 1&00 0&55 0&45

    8 23&7 1&00 0&64 0&36

    ' 26&3 1&00 0&73 0&27

    10 27&' 0&'4 0&73 0&27

    11 30&4 0&88 0&73 0&27

    12 32&0 0&83 0&73 0&27

    13 32&5 0&83 0&82 0&18

    14 33&7 0&78 0&82 0&18

    15 35&3 0&72 0&82 0&18

    16 36&1 0&67 0&82 0&18

    17 37&2 0&61 0&82 0&18

    18 43&0 0&61 0&'1 0&0'

    1' 48&2 0&56 0&'1 0&0'

    20 4'&1 0&50 0&'1 0&0'

    21 51&6 0&44 0&'1 0&0'

    22 55&' 0&3' 0&'1 0&0'

    23 61&1 0&33 0&'1 0&0'

    24 64&6 0&28 0&'1 0&0'

    25 66&8 0&22 0&'1 0&0'

    26 68&7 0&17 0&'1 0&0'

    27 72&1 0&17 1&00 0&00

    28 76&0 0&00 1&00 0&00

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    41/57

    !.$ (ensitifitas7 s"esifisitas7 nilai "rediksi "#sitif7 nilai "rediksi negatif7 rasi#

    ke)ungkinan "#sitif7 serta rasi# ke)ungkinan negatif "e)eriksaan

    fir#s4an dala) )endiagn#sis 5arises es#fagus esar

    9abel 1. Hasil pemeriksaan fibroscan berdasarkan cut off point",# k!a

    dibandingkan endoskopi dalam mendiagnosis varises esofagus

    besar

    6erdasarkan tabel 1 diatas terlihat bahwa hasil positif benar sebanyak 1#

    orang /a0, positif palsu sebanyak orang /b0, negatif palsu sebanyak " orang /c0 dan

    negatif benar sebanyak 2 orang /d0 sehingga dapat dihitung sensitifitas dengan rumus

    B a F a O c J &"$, spesifisitas dengan rumus B d F b O d J &$, nilai prediksi positif

    dengan rumus B a F a O b J &&$, nilai prediksi negatif dengan rumus B d F c O d J (#$,

    rasio kemungkinan positif dengan rumus B /a F a O c0 F /b F b O d0 J ),*1 dan rasio

    kemungkinan negatif dengan rumus B /c F a O c0 F /d F b O d0 J ','.

    9abel 1". Hasil uji diagnostik fibroscan dalam mendiagnosis varises esofagus besar

    Pop$asi

    cut of point(Pa)

    Se(%)

    Sp(%)

    NP(%)

    NN(%)

    *+P

    *+N

    -*./ '5% +

    n 2' 32,5 83 82 88 75 4,610,20 0,87

    0,71!1,03

    41

    *.S/

    N N.S+.P

    (Pa)varises ;esar

    ()varises ;esar

    (!) $a"

    32,5 15 2 17 12,5! 32,4 3 ' 12

    $a" 18 11 2'

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    42/57

    BAB *

    PEMBAHA(AN

    9elah dilakukan penelitian terhadap 2 orang pasien sirosis hati secara klinis

    yang kemudian dikonfirmasi dengan pemeriksaan ?S> abdomen serta mempunyai

    nilai fibroscan R 1.# k!a, yang kontrol ke poliklinik khusus hati dan pencernaan dan

    yang dirawat di nstalasi +awat nap !enyakit 3alam +S?! dr. C. 3jamil !adang

    selama * bulan dari bulan Auni '1 sampai bulan 3esember '1.

    $.1 &arakteristik dasar "enelitian

    Secara keseluruhan usia pasien sirosis hati pada penelitian ini rata-rata #,&

    tahun /S3 1',0, usia terendah yang ditemukan 2 tahun dan tertinggi () tahun.

    ?sia rerata ini tidak jauh berbeda dengan laporan Aulius /12&20 didapatkan usia

    reratanya #",# tahun /S3 1",#0,)1Setiawan /''10 mendapatkan usia rerata #),1

    tahun /S3 1,#0,)?tama /''0 mendapatkan usia rerata ##,) tahun /S3 1',#0,)"

    begitu juga mir /''"0 mendapatkan usia rerata #) tahun /S3 1',#0,)) !rihatini

    /''#0 mendapatkan usia rerata #*,* tahun /S3 1,"0,)# dan Ciro /''(0 usia

    reratanya #',( tahun /S3 1',10,)* 6utt dkk /''20 mendapatkan usia rata-rata

    pasien dengan sirosis hati #(,' tahun /S3 *,'0.)(

    Lakareya /'1'0 pada penelitianya yang melibatkan (# orang pasien sirosis

    hati mendapatkan usia rerata sedikit lebih muda yaitu ))," tahun /S3 &,&0,)&

    sedangkan :ric nguyen /'1'0 mendapatkan usia rerata pada 1&" subyeknya

    sebesar ##, tahun /S3 11,*0)2dan Stefanescu mendapatkan usia reratanya ##,*

    tahun /S3 2,#0.#' Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa penyakit sirosis hati

    banyak muncul pada usia #' tahun ke atas karena berkaitan dengan masa yang

    dibutuhkan cukup lama untuk terjadinya sirosis hati setelah terinfeksi virus hepatitis.

    42

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    43/57

    3ari 2 subyek yang diikutkan dalam penelitian ini, terdapat (2,"$ laki-laki

    dan ',($ sisanya perempuan dengan perbandingan ",& B 1. Hal ini sesuai dengan

    prevalensi sirosis hati di ndonesia, dimana penderita sirosis hati lebih banyakterdapat pada populasi laki-laki dari pada perempuan dengan perbandingan antara

    -),# B 1. !ada penelitian lainnya, masih di tempat yang sama, Aulius /12&)0

    mendapatkan perbandingan laki-laki dan perempuan ," B 1,"" ?tama /''0

    mendapatkan ) B 1,)" mir /''"0 mendapatkan ",) B 1 )) dan Ciro /''(0

    mendapatkan , B 1.)*Sujaya /122*0 di Surabaya juga mendapatkan pasien sirosis

    terbanyak pada laki-laki dengan perbandingan laki-laki dan perempuan ,# B 1.#1

    9arigan /12220 di +umah Sakit !ringadi Cedan mendapatkan perbandingannya ,B

    1.#

    !ada penelitian Lakareya /'1'0 juga didapatkan perbandingan ,2 B 1 yaitu

    #* orang subyek laki-laki atau sekitar (),($ dan sisanya #,"$ yaitu 12 orang

    perempuan.)&!enelitian lainya yang dilakukan oleh @guyen Khac dkk /'1'0 yang

    melibatkan 1&" orang subyek terdapat *),#$ laki-laki dan "#,#$ perempuan,)2

    begitu juga penelitian Stefanescu dkk mendapatkan proporsi laki-laki lebih banyak di

    bandingkan perempuan yaitu #&,)$ laki-laki dan )1,*$ perempuan.#'

    $.2 Cut off point fir#s4an untuk )endiagn#sis adan+a 5arises es#"hagus

    6erdasarkan analisis Kurva + didapatkan bahwa ".( k!a merupakan cut

    off point optimal pada penelitian ini berdasarkan perpotongan kurva sensitifitas dan

    kurva spesifisitas, dengan nilai area under the curve /?0 nya ',&& /2#$ interval

    kepercayaan ',(#-1,'10. !emeriksaan diagnostik dengan nilai ? sebesar ',&& atau

    bila dipersentasekan menjadi &&$ artinya bila pemeriksaan fibroscan tersebut

    dilakukan pada 1'' pasien sirosis hati maka akan memberikan kesimpulan yang

    benar dalam menentukan ada tidaknya varises esofagus pada && pasien sirosis hati.

    @ilai ? ini dipakai untuk mengukur akurasi uji diagnostik secara umum. @ilai ?

    43

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    44/57

    ',# sFd 1, semakin mendekati 1 maka semakin baik uji diagnostik tersebut. nterpretasi

    nilai ? ialah sebagai berikut B

    #'-*'$ B sangat lemah

    *'-('$ B lemah

    ('-&'$ B sedang

    &'-2'$ B baik

    2'-1''$ B sangat baik

    Celihat hasil ? dari penelitian ini yang sebesar &&$ maka pemeriksaan fibroscan

    sebagai alat untuk uji diagnostik dalam menilai varises esofagus pada pasien sirosis

    hati dapat dikatagorikan baik.

    Hasil ? ini tidak jauh berbeda dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Ka

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    45/57

    sensitifitas sebesar &(,#$, spesifisitas &'$, nilai prediksi positif 2#$, nilai prediksi

    negatif #(,1$, rasio kemungkinan positif ),"( dan rasio kemungkinan negatif ',#.

    @ilai sensitifitas &(,#$ berarti probabilitas hasil positif pemeriksaan fibroscandapat mendeteksi adanya varises esofagus pada penderita sirosis hati dengan hasil

    endoskopi positif sebesar &(,#$ atau dengan kata lain bahwa &(,#$ diantara subyek

    yang sudah terdapat varises esofagus dapat di deteksi dengan uji diagnostik

    fibroscan. @ilai spesifisitas &'$ berarti probabilitas hasil negatif pemeriksaan

    fibroscan dapat mendeteksi adanya varises esofagus dengan hasil endoskopi negatif

    sebesar &'$, hal ini menunjukan bahwa varises esofagus dapat disingkirkan pada

    &'$ pasien yang tidak terdapat varises.

    @ilai prediksi positif 2#$ berarti bahwa kemungkinan adanya varises esofagus

    dengan endoskopi positif sebesar 2#$ apabila hasil pemeriksaan fibroscan tersebut

    positif. @ilai prediksi negatif #(,1$ berarti bahwa kemungkinan adanya varises

    esofagus dengan endoskopi negatif sebesar #(,1$ apabila hasil pemeriksaan

    fibroscan pasien tersebut negatif.

    Sesuai dengan kepustakaan nilai rasio kemungkinan bervariasi antar ' sampai

    tidak terhingga, hasil uji diagnostik yang positif kuat akan memberikan nilai rasio

    kemungkinan positif yang jauh lebih besar dari 1, hasil uji yang negatif kuat akan

    memberikan nilai rasio kemungkinan negatif mendekati ', dan hasil uji yang sedang

    memberikan rasio kemungkinan positifnya disekitar nilai 1. !ada penelitian ini dengan

    nilai rasio kemungkinan positif ),"( dan rasio kemungkinan negatif ',#.

    Hal ini sesuai dengan yang di harapkan, dimana pada alat uji diagnostik yang

    terutama di pergunakan untuk skrining ada atau tidak adanya suatu penyakit, maka di

    harapkan agar nilai sensitifitasnya tinggi sehingga akan lebih banyak yang terjaring.

    3engan demikian akan meningkatkan kewaspadaan terhadap komplikasi yang

    berbahaya seperti perdarahan akibat pecahnya varises esofagus.

    45

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    46/57

    Ka

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    47/57

    !ada penelitian yang dilakukan oleh ;oucher dkk /''*0 mendapatkan hasil

    ? ',(" atau ("$ pada pemeriksaan fibroscan dengan cut off point(,# k!a dalam

    mendiagnosis adanya varises esofagus besar pada penderita sirosis hati.

    #)

    penelitianulia /''20 yang melibatkan 1)2 subyek memperoleh hasil ? yang lebih rendah

    dibandingkan dengan penelitian ini, dimana cut off point yang diambil hampir sama

    yaitu " k!a dengan ? *2$.## astera dkk /''20 mendapatkan hasil ? &($

    dengan cut off point"',# k!a.#" Lakareya dkk /'1'0 mendapatkan pada cut off point

    1(,( k!a mendapatkan hasil ? nya &1$ dalam mendiagnosa adanya varises

    esofagus pada penderita sirosis hati,)&

    sedangkan @guyen Khac /'1'0 pada

    penelitiannya dengan cut off pointyang jauh lebiih besar yaitu )& k!a mendapatkan

    nilai ? sebesar (*$.)2 !ada penelitian-penelitian terbaru seperti yang dilakukan

    oan dkk /'110 mendapatkan nilai ? sebesar (&$ pada cut off point"1 k!a #*

    serta Stefanescu dkk /'110 dalam penelitiannya mendapatkan adanya varises

    esofagus besar pada penderita sirosis hati pada cut off point"& k!a dengan ?

    sebesar *2$.#'

    $.$ (ensitifitas7 s"esifisitas7 nilai "rediksi "#sitif7 nilai "rediksi negatif7 rasi#

    ke)ungkinan "#sitif7 serta rasi# ke)ungkinan negatif "e)eriksaan

    fir#s4an dala) )endiagn#sis 5arises es#fagus esar

    6erdasarkan pemeriksaan fibroscan dengan nilai cut off point ",# k!a

    didapatkan, sensitifitas fibroscan dalam mendiagnosis adanya varises esophagus

    besar pada pasien sirosis hati sebesar &"$, spesifisitas &$, nilai prediksi positif

    &&$, nilai prediksi negatif (#$, rasio kemungkinan positif ),*1 dan rasio kemungkinan

    negatif ','.

    @ilai sensitifitas &"$ berarti probabilitas hasil positif pemeriksaan fibroscan

    dapat mendeteksi adanya varises esofagus pada penderita sirosis hati dengan hasil

    47

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    48/57

    endoskopi positif sebesar &"$ atau dengan kata lain bahwa &"$ diantara subyek

    yang sudah terdapat varises esofagus dapat di deteksi dengan uji diagnostik

    fibroscan. @ilai spesifisitas &$ berarti probabilitas hasil negatif pemeriksaanfibroscan dapat mendeteksi adanya varises esofagus dengan hasil endoskopi negatif

    sebesar &$, hal ini menunjukan bahwa varises esofagus dapat disingkirkan pada

    &$ pasien yang tidak terdapat varises. @ilai prediksi positif &&$ berarti bahwa

    kemungkinan adanya varises esofagus dengan endoskopi positif sebesar &&$ apabila

    hasil pemeriksaan fibroscan tersebut positif. @ilai prediksi negatif (#$ berarti bahwa

    kemungkinan adanya varises esofagus dengan endoskopi negatif sebesar (#$

    apabila hasil pemeriksaan fibroscan pasien tersebut negatif. !ada penelitian ini nilai

    rasio kemungkinan positif ),*1 dan rasio kemungkinan negatif ','.

    Hasil penelitian ini juga sesuai dengan yang di harapkan yaitu mendapatkan

    nilai sensitifitas yang relatif tinggi sehingga akan lebih banyak penderita yang terjaring,

    yang dianggap varises esofagusnya besar sehingga kewaspadaan dan

    penanganannya akan lebih serius dan komperhensif.

    ;oucher dkk /''*0 pada penelitian mendapatkan hasil sensitifitas,

    spesifisitas, nilai prediksi positif dan prediksi negatif uji diagnostik fibroscan dalam

    menilai adanya varises esofagus besar dengan baku emas endoskopi pada sirosis

    hati pada cut off point(,# k!a dengan hasil ? ("$, masing masing adalah &&$,

    #"$, )#$ dan 2'$.#) !enelitian ulia /''20 dengan hasil ? yang lebih rendah

    yaitu *2$ pada cut off point " k!a didapatkan hasil sensitifitas, spesifisitas, nilai

    prediksi positif, nilai prediksi negatif, rasio kemungkinan positif dan rasio kemungkinan

    negatif masing-masing adalah #&,)$, (,$, *2,$, *1,2$, ,1 dan ',#&.##

    astera dkk /''20 dengan nilai ? &($ dan cut off point "',# k!a

    mendapatkan hasil sensitifitas (($, spesifisitas (&$, nilai prediksi positif *&$ dan

    nilai prediksi negatifnya &)$.#" Sedangkan penelitian Lakareya dkk /'1'0 pada cut

    48

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    49/57

    off point1(,( k!a dengan hasil ? nya &1$ mendapatkan hasil sensitifitas 1''$,

    spesifisitas 11,"$, nilai prediksi positif "(,"$ dan nilai prediksi negatifnya 1''$.#"

    @guyen Khac /'1'0 dengan cut off point)& k!a dengan nilai ? sebesar(*$ mendapatkan hasil sensitifitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan nilai prediksi

    negatif masing-masing adalah (",$, (,$, )),1$, 2',)$.)2!ada penelitian yang

    dilakukan oleh oan dkk /'110 dengan nilai ? (&$ dan pada cut off point"1 k!a di

    dapatkan hasil sensitifitas &"$, spesifisitas *$, nilai prediksi positif (*,$ dan nilai

    prediksi negatifnya (1,"$.#*Stefanescu dkk /'110 dalam penelitiannya pada cut off

    point"& k!a dengan ? sebesar *2$ mendapatkan hasil sensitifitas, spesifisitas,

    nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif, rasio kemungkinan positif dan rasio

    kemungkinan negatif masing-masing adalah ##,*$, (#,"$, )(,"$, &1$, ,# dan

    ',#2.#'

    49

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    50/57

    BAB *I

    PENUTUP

    %.1 &esi)"ulan

    1. @ilai cut off point ".( k!a merupakan nilai fibroscan hati untuk

    mendiagnosis adanya varises esofagus dengan nilai area under the curve

    /?0 &&$.

    . !ada cut off point",( k!a dengan nilai ? &&$ dalam memperkirakan

    adanya varises esofagus pada penderita sirosis hati didapatkan sensitifitas

    sebesar &(,#$, spesifisitas &'$, nilai duga positif 2#$, nilai duga negatif

    #(,1$, rasio kemungkinan positif ),"( dan rasio kemungkinan negatif ',#.

    ". @ilai cut off point ".# k!a merupakan nilai fibroscan hati untuk

    mendiagnosis adanya varises esofagus besar dengan nilai area under the

    curve /?0 &($.

    ). !ada cut off point",# k!a dengan nilai ? &($ dalam memperkirakan

    adanya varises esofagus besar pada penderita sirosis hati didapatkan

    sensitifitas sebesar &"$, spesifisitas &$, nilai duga positif &&$, nilai duga

    negatif (#$, rasio kemungkinan positif ),*1 dan rasio kemungkinan negatif

    ','.

    %.2 (aran

    50

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    51/57

    !emeriksaan fibroscan hati pada cut off point".( k!a dapat dijadikan

    alternatif pemeriksaan dalam memprediksi adanya varises esofagus pada

    pasien sirosis hati.

    !emeriksaan fibroscan hati pada cut off point".# k!a dapat dijadikan

    alternatif pemeriksaan dalam memprediksi adanya varises esofagus besar

    pada pasien sirosis hati

    DA8TA9 PU(TA&A

    1. @urdjanah S. Sirosis Hati. 3alamB ru 5S, 6ambang S, drus , editor. 6uku ajar

    ilmu penyakit dalam jilid ed.7.AakartaB !usat !enerbitan 3epartemen lmu

    !enyakit 3alam ;K?G ''2B **&-*(".

    . 6osch A, >arcia-!agan A, 6er, 6erastrointestinal

    6leeding. Semin 8iver 3is.''&G &B "-#.). 9sokos C, 9urk ::. :sophageal variceal hemorrhage presenting as sudden death

    in outpatients.Arch Pathol La" .ed ''G 1*B 112(-1''.#. 34amico >, >arcia-9sao >, !agliaro 8. @atural history and prognostic indicators of

    survival in cirrhosisB a systematic review of 11& studies. Aournal of Hepatology

    ''*G ))B 1(-"1.

    *. Cerli C, @icolini >, ngeloni S, et al. ncidence and natural history of smalloesophageal varices in cirrhotic patients. A Hepatol ''"G"&B**-(.

    (. 9he @orth talian :ndoscopic lub for the Study and 9reatment of :sophageal

    7arices. !rediction of the first variceal haemorrhage in patients with cirrhosis of the

    liver and esophageal varices. prospective multi-center study. @ :ngl A Ced

    12&&G"12B2&"-2&2.&. 34mico >, !agliaro 8, 6osch A. !harmacological treatment of portal hypertensionB

    an evidence-based approach. Sem 8iv 3is 1222G12B)(#-#'#.

    51

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    52/57

    2. 3e ;ranchis +. +evising consensus in portal hypertensionB report of the 6aveno 7

    consensus workshop on methodology of diagnosis and therapy in portal

    hypertension. / !epatol '1'G #"B (*-(*&.1'. >arcia-9sao >, Sanyal A, >race @3, et al. !reventionand management of

    gastroesophageal varices and varicealhemorrhage in cirrhosis. !epatology ''(G

    )*B 2-2"&.11. Spiegel 6C, 9argownik 8, 3ulai >S. :ndoscopic screening for esophageal varices

    in cirrhosisB is it ever cost effectiveW Hepatology ''"G"(B"**-((.1. Aijo 7. herian, @andan 3eepak, +ajesh !rabhu !onnusamy, et al. @on-invasive

    !redictors of :sophageal 7arices. 9he Saudi Aournal of >astroenterology '11

    1(/10B*)-&.1". 9homopoulos K, 8abropoulou K, Cimidis K!. @on-invasive predictors of the

    presence of large oesophageal varices in patients with cirrhosis. 3ig 8iver 3is

    ''"B"#B)("-&.1). Sandrin 8, ;ourXuet 6, HasXuenoph AC, et al. 9ransient elastographyB a new non-

    invasive method for assessment of hepatic fibrosis. ?ltrasound Ced.6iol. ''"G

    2B1('#-1(1".

    1#. 7erveer , de Knegt +A. @on-invasive measurement of liver fibrosisB pplication of

    the ;ibroScane in hepatology. Scand A >astroenterol Suppl ''*G)"B-&.1*. 8 castera, T ;orns, lberti. @on-invasive evaluation of liver fibrosis using

    transient elastography. Aournal of Hepatology ''&G )&B &"#-&)(.1(. 3el !oggio !, olombo S. s transient elastography a useful tool for screening liver

    diseaseW 0orld / 1astroenterol ''2G 1#B 1)'2-1)1).1&. Ka, et a. 8iver stiffness measurement selects

    patients with cirrhosis at risk of bearing large oesophageal varices. A Hepatol

    ''*G)#B"'-S.12. 7i

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    53/57

    1. Aung HS, Kim IS, Kwon as, et al. ?sefulness of liver stiffness measurement for

    predicting the presence of esophageal varices in patients with liver cirrhosis.

    Korean A Hepato''&G1)B")-#'.. Hernomo K. Sirosis Hati . 3alamB li Sulaiman, @urul akbar, 8aurentius .

    8esmana, et al. 6uku jar lmu !enyakit Hati. edisi pertama, !enerbitanB AayabadiG

    ''(B ""#-")#.". ;riedman S8. Cechanisms of disease B Cechanism of hepatic ;ibrosis and

    therapeutics implication. >astro U Hepatologi. @atrure lini !ract 1BB'')B2&-1'#.). 6ataller +, 6renner 3. 8iver fibrosis. A lin nvest ''#B11#B'2-1&.#. 5alace K, 6urt 3, 5irght C. 8iver fibrosis. 6iochemical Aournal ''&G)11B1-&*. !ratt 3S, Kaplan CC. :valuation of 8iver function in 3isorders of the

    >astrointestinal system. Kaspar 3K, ;ansi S /eds0 Harison !rinciple of nternal

    Cedicine, 1*th ed Cc >raw Hill. @ew Iork ''#B1&1"-1&1*(. Safadi +, ;riedman S8. +ole hepatic stellate cells activation. A Ced. >astroenterol

    ''B)/)0&. 6ataller +, 6renner 3. 8iver fibrosis. A lin nvest ''#B11#B'2-1&.2. ;riedman S8. 8iver fibrosis % from bench to bedside. A Hepatol "B''"BS"&-S#""'. mirudin +. ;ibrosis Hati. 3alamB li Sulaiman, @urul akbar, 8aurentius .

    8esmana, et al. 6uku jar lmu !enyakit Hati. edisi pertama, !enerbitanB AayabadiG

    ''(B ""#-")#."1. +amon 6, 3aud 6. 8iver fibrosis. 9he Aournal of linical nvestigation.

    ''#G11#B'2-1&.". !oynard 9, 6edossa !, polon !. @atural history of liver fibrosis progression in

    patients with chronic hepatitis . 9he 6S7+, C:97+, 8@7+, and

    3S7+ groups. 8ancet 122(G ")2B -&""". Aulius. Hepatitis 6 pada penderita penyakit hati di rumah-rumah sakit di Sumbar.

    6uku kumpulan laporan penelitian ;akultas Kedokteran ?niversitas ndalas

    !adang 3ari hati sampai ke mataZ. 12&)B 1-*"). Aulius, Hanif. Sirosis Hepatis di +S?! 3r.C.3jamil !adang. Simposium sehari

    penyakit hati, ;K ?S? Cedan. 12&)B1-1""#. 5aspodo S. Hipertensi !ortal. 3alamB li Sulaiman, @urul akbar, 8aurentius .

    8esmana, et al. 6uku jar lmu !enyakit Hati. edisi pertama, !enerbitanB AayabadiG

    ''(B ")(-"*#.

    "*. 3adamo !.!ortal irculation. the ndividualist.www.dadamo

    53

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    54/57

    "(. nnalisa 6erastroenterology. ''1, 1)/"0B 1#'-1#("&. Autabha +, Aensen 3C. cute ?pper >astrointestinal bleeding dalam urrent

    3iagnosis U 9reatment in >astroenterology Cc>raw-HillFppleton U 8ange.

    ''B1)#-1*)"2. Liol C, Handra-8uca , Kettaneh , et al. @oninvasive assessment of liver fibrosis

    by measurement of stiffness in patients with chronic hepatitis . Hepatology

    ''#G)1/10B)&-#))'. A I ;ung, 8ai, C ; Iuen. linical pplication of 9ransient :lastography

    / ;ibroscan 0 in 8iver 3iseases. 9he Hongkong Cedical 3iary. ''2G 1)B11B -#.

    )1. Aulius. !enyebaran hepatitis didalam keluarga dan di masyarakat. Simposium

    problematik penyakit hati di ndonesia. Konfrensi kerja nasional !!H-!>-!:>,

    Canado. 12&2B 1-1#.). Setiawan !6, !urnama :, @usi . Korelasi varises esofagus dan gastropati

    kongestif penderita sirosis hati. !ertemuan lmiah @asional T !!H, Cedan. ''1B

    ('.)". ?tama . !erbandingan efektivitas kombinasi propanolol dan isosorbid

    mononitrat dengan propanolol dalam perbaikan hemodinamik portal pada sirosis

    hati. 9esis, 6agian lmu !enyakit 3alam ;K-?nand, !adang, ''B 1-2'.)). mir :. Hubungan antara hemodinamik vena portal dengan tingkat gastropati

    hipertensi portan dan varises esofagus pada sirosis hati. 9esis, 6agian lmu

    !enyakit 3alam ;K-?nand, !adang. ''"B 1-*2.)#. !rihatini A, 8esmana 8, Canan , et al. 3etection of esophageal varices in liver

    cirrhosis using non-invasive parameters. cta Cedica ndonesiana, 9he

    ndonesian Aournal of nternal Cedicine. ''#B"(/"0B1*-"1.)*. Ciro S. Hubungan antara parameter non-invasif dengan derajat varises esofagus

    pada sirosis hati. 9esis. 6agian lmu !enyakit 3alam ;K-?nand, !adang. ''(B 1-

    &.)(. 6utt S, hmed !, 8iaXat !, hmad H. study of malnutrition among chronic liver

    disease patients. !akistan A @utr ''2G&/20B1)*#-(1.

    54

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    55/57

    )&. Lakareya 9, +a

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    56/57

    56

  • 5/20/2018 Isi Penelitian

    57/57