Upload
irmanto-rioble-lofty
View
7
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan power suplay meliputi rangkain kelistrikan
Citation preview
PEMERIKSAAN RANGKAIAN SUMBER
ARUS, INPUT, PROSES, DAN OUTPUT
I. Kompetensi
Memeriksa Rangkaian Sumber Arus, Input, Proses (IC Gerbang Logika) dan
Output.
II. Sub Kompetensi
1. Memeriksa rangkaian-rangkaian sumber arus listrik.
2. Memeriksa rangkaian Input.
3. Memeriksa rangkaian Proses (IC Gerbang Logika).
4. Memeriksa rangkaian Output.
III. Alat dan Bahan
1. Papan percobaan.
2. Rangkaian sumber arus listrik.
3. Rangkaian Input (Rangkaian saklar).
4. Rangkaian IC (IC Gerbang Logika AND).
5. Rangkaian Output (Rangkaian lampu LED).
IV. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.
2. Melaksanakan pengamatan sesuai dengan prosedur kerja.
3. Bertanya pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.
V. Hasil Pengamatan
1. Mengamati rangkaian power supplay dan komponen-komponennya
a. Power supplay
Power suppay adalah perangkat elektronik yang memasok energi
listrik ke beban listrik. Power supplay bisa bersumber dari arus pln
maupun dari arus yang tersimpan pada baterai.
Gambar contoh power suppay :
b. IC regulator
Fungsi Ic Regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan
Tegangan pada level tertentu secara otomatis. Ic regulator yang sering
digunakan adala seri 78xx dan 79xx.
Kelebihan dan Beberapa Seri IC Regulator Tegangan 78xx dan 79xx
antara lain :
Rangkaian catu daya menggunakan IC regulator lebih sederhana bila
dibandingkan dengan menggunakan dioda zener. Selain itu Regulator-
regulator tegangan 78xx atau 79xx memiliki presisi output sebesar ±4%,
yang relatif lebih baik daripada yang dapat diberikan oleh stabilisator
berbasis zener. Tegangan output yang dihasilkan akan bervariasi tidak
lebih dari 1% ketika tegangan catu berubah-ubah, dengan syarat bahwa
selisih tegangan catu tersebut adalah 2,5V atau lebih.
Demikian pula, tegangan output akan bervariasi tidak lebih dari 2%
ketika arus ditarik dari regulator berubah-ubah. Regulator, secara praktis,
mampu menghasilkan riak-riak gelombang yang terdapat pada tegangan
catu.
Regulator memiliki beberapa fitur lain yang cukup penting, seperti
misalnya pembatas arus, yang akan menjatuhkan tegangan output apabila
arus ditarik dari regulator secara berlebihan. Terdapat juga fitur thermal
shutdown, yang akan memutuskan arus apabila regulator terlalu panas.
Terminal-terminal atau kaki-kaki sambungan untuk regulator tegangan
adalah;
1. Input: Input ini biasanya berasal dari trafo, yang diikuti oleh
sebuah penyearah dan kapasitor perata gelombang. Tegangan catu
atau tegangan kerja yang diberikan harus memiliki selisih
minimum 2,5V lebih tinggi dari tegangan regulasi yang dibutuhkan
2. Common (Ground): Jalur catu 0V untuk input dan output
3. Output: Menghasilkan tegangan output teregulasi.
Beberapa seri IC regulator tegangan 78xx dan 79xx, dilengkapi dengan
tegangan kerja
7805 =
8 V s/d 35
V
7905 = -8
V s/d -35 V
7806 =
9 V s/d 35
V
7906 = -9
V s/d -35 V
7808 =
11 V s/d 35
V
7908 = -11
V s/d -35 V
7812 =
15 V s/d 35
V
7912 = -15
V s/d -35 V
7815 =
18 V s/d 35
V
7915 = -18
V s/d -35 V
7818 =
21 V s/d 35
V
7918 = -21
V s/d -35 V
7824 =
27 V s/d 40
V
7924 = -27
V s/d -40 V
c. Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur). Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak
ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Dioda juga dapat difungsikan
sebagai pengaman elektronik.
Didalam dioda terdapat dua jenis elektron, yaitu katoda dan anoda.
Gambar dioda :
d.
Kapasitor
Kondensator (kapsitor) adalah salah satu jenis komponen elektronika
yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara. Besaran nilai
yang diukur di kapasitor ( kondensator ) adalah kapasitansi yang di singkat
denga farad (F).
Gambar kapasitor :
e. Mengamati komponen input
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada
dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain
untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai
untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Ada berbagai macam cara menggunakan saklar contohnya :
a) Ada saklar yang penyalaanya dipencet, kemudian untuk
mematikan dengan memencet kembali.
b) Ada saklar push to on, yaitu saat saklar dipencet maka
menyala, apabila dilepaskan aliran juga putus.
c) Ada saklar push to off, yaitu saklar yang bila ditekan aliran
terputus, bila dilepaskan aliran terhubung.
d) Ada saklar elektronik, contohnya relay
e) Ada saklar kombinasi
f) Dll
Gambar macam-macam saklar :
f. Mengamati komponen output
Pengertian Seven Segment Display – Seven Segment Display (7
Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar
Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat
menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi
segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam
Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter
Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven
ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood
dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada
LED (Light Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen
dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang
diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat
ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen.
Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf
Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada
Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak
miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya.
Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga
penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal. Terdapat
beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah
Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display
(LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen (Seven Segment LED)
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan
oleh para penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan
LED (Light Emitting Diode) sebagai penerangnya. LED 7 Segmen
ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik
yang menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen
atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh
dikatakan mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus
listrik, maka Display akan menampilkan angka atau digit yang
diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7
Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen common Anode”.
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki
Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin,
sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing
Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini
merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal
Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki
Anoda Segmen LED.
LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki
Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin,
sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing
Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan
diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal)
akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.
Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen
Berikut ini adalah Blok Diagram Dasar untuk mengendalikan LED 7
Segmen :
Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang
diberikan menjadi 8 jalur yaitu “a” sampai “g” dan poin decimal
(koma) untuk meng-ON-kan segmen sehingga menghasilkan angka
atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika output dekoder adalah a,
b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka “7”. Jika
Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC
(Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi
Digital sebelum masuk ke Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah
merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri
tanpa harus menggunakan ADC.
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus
listrik yang cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada
Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan
dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka
Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk
menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada
masing-masing elemen LED.
Tabel Pengaktifan Seven Segment Display
ANGKA h g f E d c b a
0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 0
2 0 1 0 1 1 0 1 1
3 0 1 0 0 1 1 1 1
4 0 1 1 0 0 1 1 0
5 0 1 1 0 1 1 0 1
6 0 1 1 1 1 1 0 1
7 0 0 0 0 0 1 1 1
8 0 1 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 0 1 1 1 1
Catatan : 1 = ON (High), 0 = OFF (Low)
VI. Kesimpulan
Setelah melakukan praktik job ini kami dapat mengetahui rangkaian
sumber arus listrik (power supplay) dan komponen-komponennya,
mengetahui komponen input beserta komponenya, mengetahui komponen dan
rangkaian proses (IC Gerbang Logika), dan komponen output.
VII. Saran