34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak runtuhnya Era arsitektur Moderen dikarenakan banyak memiliki kekurangan-kekurangan pada gaya arsitekturnya menyebabkan munculnya Arsitektur Post Modern yang merupakan revisi dari arsitektur moderen. Post modern merupakan paham yang berkembang setelah runtuhnya jaman modern, postmodern memberikan pemahaman baru terhadap dunia menjadi dunia lebih lues dan mencair. Banyak pemikiran dari postmodern yang melawan aturan-aturan pada aliran modernis meskipun banyak tokoh postmodern mengatakan bahwa mereka tidak melawan pakem–pakem modernis melainkan hanya merevisinya. Post modern lebih mengacu pada liberasilme artinya manusia diperbolehkan berpikir sebebas-bebasnya yang kemudian mengacu pada kapitalisme dan liberalisme, postmodern menghalalkan manusia untuk berpikir soal hal apapaun bahkan melebihi norma, agama, budaya dan hukum. Post modern mengajarkan masyarakat untuk memiliki budaya skeptic, mempertanyakan banyak hal dan tidak 1.

Isi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hkh

Citation preview

Page 1: Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semenjak runtuhnya Era arsitektur Moderen dikarenakan banyak memiliki

kekurangan-kekurangan pada gaya arsitekturnya menyebabkan munculnya

Arsitektur Post Modern yang merupakan revisi dari arsitektur moderen.

Post modern merupakan paham yang berkembang setelah runtuhnya jaman

modern, postmodern memberikan pemahaman baru terhadap dunia menjadi

dunia lebih lues dan mencair. Banyak pemikiran dari postmodern yang melawan

aturan-aturan pada aliran modernis meskipun banyak tokoh postmodern

mengatakan bahwa mereka tidak melawan pakem–pakem modernis melainkan

hanya merevisinya.

Post modern lebih mengacu pada liberasilme artinya manusia

diperbolehkan berpikir sebebas-bebasnya yang kemudian mengacu pada

kapitalisme dan liberalisme, postmodern menghalalkan manusia untuk berpikir

soal hal apapaun bahkan melebihi norma, agama, budaya dan hukum.

Post modern mengajarkan masyarakat untuk memiliki budaya skeptic,

mempertanyakan banyak hal dan tidak begitu saja menerima satu hal meskipun

post modern menawarkan sebuah revolusi besar–besaran mengenai kebebasan

berpikir, post modern juga merupakan sebuah titik tolak kembali diangkatnya

humaniora (hal–hal yang berkaitan dengan kemanusian)

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana perkembangan Post

Modern , berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat judul “ Perkembangan

Arsitektur Era Post Modern” sebagi judul laporan pengamatan ini

1.

Page 2: Isi

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1.2.1 Bagaimana Perubahan-Perubahan yang terjadi pada era Post Moderen?

1.2.2 Bagaimana pendapat-pendapat dari para ahli mengenai era post moderen?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana perubahan perubahan yang terjadi

pada era post moderen dan juga pendapat para ahli mengenai post moderen.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui Perubahan-Perubahan yang terjadi pada era Post

Moderen.

1.3.2.2 Untuk mengetahui Bagaimana pendapat-pendapat dari para ahli

mengenai ere post moderen.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.1.1 Untuk mengetahui Perubahan-Perubahan yang terjadi pada era Post

Moderen.

1.4.1.2 Bagaimana pendapat-pendapat dari para ahli mengenai era post

moderen.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa secara umum, khususnya

Mahasiswa Arsitektur Universitas Udayana untuk dapat

menggunakan makalah ini sebagai acuan untuk melakukan

penyusunan makalah lain.

1.4.2.2 Diharapkan bermanfaat bagi masyarakat secara umum, untuk lebih

mengetahui bagaimana perkembangan-perkembangan yang terdapat

masa era ini.

2.

Page 3: Isi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Runtuhnya Arsitektur Modern

Pertanda pertama ‘berakhirnya’ arsitektur modern adalah dengan

meninggalnya keempat pencetus arsitektur modern di tahun 1950-an dan awal 1960-

an. Karya-karya para pencetus itu kini telah menjadi sumber penjiplakan dan

pendangkalan nilai-nilai modernisme. Arsitektur yang hadir dalam rupa yang

geometriknya demikian jernih, polos dan sangat mudah dijiplak dengan

menggunakan mesin gambar, mewabah ke segenap penjuru dunia. Idealisme yang

terdapat di dalam karya para pencetus itu sudah lenyap karena yang sekarang muncul

adalah ‘mass-production’ berupa modul yang boleh digandakan tanpa batas dan tanpa

kenal lingkungan. Idealismenya kini adalah efisiensi sebesar mungkin laba dan

seminimal mungkin investasi, arsitektur adalah sebuah bisnis, bukan jasa dan yang

paling penting bagi tujuan rupa arsitektur adalah kotak yang telanjang bulat adalah

pertanda kemodernan. Dengan gedung-gedung yang modern ini, apa yang terdapat di

dalam tersaksikan dari luar, seluruh permukaan menjadi tanpa selimut atau baju (‘skin

and bone’ belaka).

Ada satu unsur lain tahun 60-an yang cukup berpengaruh dalam dunia

arsitektur namun baru diakui perannnya pada tahun 1990-an, yaitu ‘Mass Media’

( media cetak, TV, film ). Media massa menjadi bagian dari arsitektur karena media

massa menjadi wadah bagi kebebasan individual, alat diskusi / pertukaran dan

penyebar-luasan ide. Media massa menjadi pemicu timbulnya Pluralisme atau

‘kemajemukkan’ yang menjadi bahan dasar Post-Modernisme.

Kelemahan Arsitektur Modern

Arsitektur modern dianggap memiliki kelemahan yang membuatnya tidak dapat eksis

untuk jangka waktu yang lama. Kelemahan–kelemahan arsitektur modern yaitu:

3.

Page 4: Isi

Arsitektur  modern yang berdasarkan ilmu saja dianggap kaku atau tidak

manusiawi.

Proses desain yang dijalani arsitek adalah proses produksi industri.

Arsitektur dianggap sebagai produk dimana tidak mempunyai makna, hanya

berdayaguna saja.

Standardisasi industri menyebabkan hilangnya kreativitas.

Hilangnya ciri kedaerahan karena arsitektur modern adalah arsitektur

“internasional“.

Arsitektur modern karena didukung revolusi industri maka diidentikkan

dengan kapitalisme.

Intinya arsitektur modern mempunyai kelemahan terhadap sisi manusiawinya.

Arsitektur modern dianggap tidak “menyentuh” manusia padahal manusia adalah

pengguna karya arsitektur itu sendiri.

2.2 Lahirnya Arsitektur Post Modern

Pada awalnya, kata postmodern tidak muncul dalam filsafat ataupun

sosiologi.Wacana postmodern ini pada awalnya muncul dalam arsitektur dan

kemudian juga dalamsastra. Arsitektur dan sastra ‘postmodern’ lebih bernafaskan

kritik terhadap arsitektur dansastra ‘modern’ yang dipandang sebagai arsitektur

totaliter, mekanis dan kurang human.

Akhirnya, kritik terhadap seni arsitektur dan sastra modern ini menjadi kritik

terhadap kebudayaan modern pada umumnya yang dikenal sebagai era

postmodern.Benih posmo pada awalnya tumbuh di lingkungan arsitektur. Charles

Jencksdengan bukunya The Language of Postmodern Architecture (1975) menyebut

post modern sebagai upaya mencari pluralisme gaya arsitekture setelah ratusan

terkukung satu gaya.Postmodernisme lahir di St. Louis, Missouri, 15 Juli 1972, pukul

3:32 sore. Ketika pertamakali didirikan, proyek rumah Pruitt-Igoe di St. Louis di

anggap sebagai lambang arsitekturmodern. Yang lebih penting, ia berdiri sebagai

gambaran modernisme, yang menggunakan 3teknologi untuk menciptakan

masyarakat utopia demi kesejahteraan manusia. Tetapi parapenghuninya

4.

Page 5: Isi

menghancurkan bangunan itu dengan sengaja. Pemerintah mencurahkanbanyak dana

untuk merenovasi bangunan tsb. Akhirnya, setelah menghabiskan jutaan

dollar,pemerintah menyerah. Pada sore hari di bulan Juli 1972, bangunan itu

diledakkan dengandinamit.

Menurut Charles Jencks, yang dianggap sebagai arsitek postmodern yang

palingberpengaruh, peristiwa peledakan ini menandai kematian modernisme dan

menandakankelahiran postmodernisme. Akhirnya, pemikiran postmodern ini mulai

mempengaruhi berbagai bidangkehidupan, termasuk dalam bidang filsafat, lmu

pengetahuan, dan sosiologi. Postmodernakhirnya menjadi kritik kebudayaan atas

modernitas. Apa yang dibanggakan oleh pikiranmodern, sekarang dikutuk, dan apa

yang dahulu dipandang rendah, sekarang justru dihargai.Postmodern sebagai Filsafat.

Filsafat postmodern pertama kali muncul di Perancis pada sekitar tahun 1970-

an,terlebih ketika Jean Francois Lyotard menulis pemikirannya tentang kondisi

legitimasi erapostmodern, dimana narasi-narasi besar dunia modern (seperti

rasionalisme, kapitalisme,dan komunisme) tidak dapat dipertahankan lagi.

Pada awalnya post modern lahir dari kritik terhadaparsitektur modern, dan

harus di akui kata postmodern itu sendiri muncul sebagai bagiandari modernitas.

Ketika postmodern mulai memasuki ranah filsafat, post dalam postmoderntidak

dimaksudkan sebagai sebuah periode atau waktu, tetapi lebih merupakan sebuah

konsep yang hendak melampaui segala hal modern. Konsep postmodernitas yang

seringdisingkat sebagai postmodern ini merupakan sebuah kritik atas realitas

modernitas yangdianggap telah gagal dalam melanjutkan proyek pencerahannya.

Nafas utama dari postmodern adalah penolakan atas narasi-narasi besar yang

muncul pada dunia modern dengan ketunggalan terhadap pengagungan akal budi dan

mulaimemberi tempat bagi narasi-narasi kecil, lokal, tersebar, dan beranekaragam

untuk bersuara dan menampakkan dirinya.C.S. Lewis ketika ia berkata, ketika

memperjelas pandangan Nietzsche sche “Mygood is my good, and your good is your

good” (kebaikanku adalah kebaikanku, dankebaikanmu adalah kebaikanmu),

Kebenaran bagi generasi post modern adalah relatif, tidak absolut.

5.

Page 6: Isi

Postmodern adalah paham yang berkembang setelah jaman modern,

postmodern memberikan pemahaman baru terhadap dunia menjadi dunia lebih lues

dan mencair. Banyak pemikiran dari postmodern yang melawan aturan – aturan pada

aliran modernis meskipun banyak tokoh postmodern mengatakan bahwa mereka tidak

melawan pakem – pakem modernis melainkan hanya merevisinya. Postmodern lebih

mengacu pada liberasilme artinya manusia diperbolehkan berpikir sebebas-bebasnya

yang kemudian mengacu pada kapitalisme dan liberalisme, postmodern menghalalkan

manusia untuk berpikir soal hal apapaun bahkan melebihi norma, agama, budaya dan

hukum. Postmodern mengajarkan masyarakat untuk memiliki budaya skeptic,

mempertanyakan banyak hal dan tidak begitu saja menerima satu hal meskipun

postmodern menawarkan sebuah revolusi besar–besaran mengenai kebebasan

berpikir, postmodern juga merupakan sebuah titik tolak kembali diangkatnya

humaniora (hal–hal yang berkaitan dengan kemanusian) ditengah robotis manusia

yang dipicu oleh kekakuan modernism kemudian lahirlah pemikiran bahwa manusia

adalah mahluk yang berpikir dan apabila ada pembatasan terhadap ruang berpikir

manusia maka akan menghilangkan sifat manusia yang paling dasar itu sendiri.

2.3 Tokoh-Tokoh Pada Post Moderen dan ajarannya

1. Friedrich Wilhelm Nietzsche sche (1844-1900)

Lahir di Rochen, Prusia 15 Oktober 1884. Pada masa sekolah dan mahasiswa,

ia banyakberkenalan dengan orang-orang besar yang kelak memberikan pengaruh

terhadappemikirannya, seperti John Goethe, Richard Wagner, dan Fredrich Ritschl.

Karier bergengsiyang pernah didudukinya adalah sebagai Profesor di Universitas

Basel.Menurutnya manusia harus menggunakan skeptisme radikal terhadap

kemampuanakal. Tidak ada yang dapat dipercaya dari akal. Terlalu naif jika akal

dipercaya mampumemperoleh kebenaran. Kebenaran itu sendiri tidak ada. Jika orang

beranggapan denganakal diperoleh pengetahuan atau kebenaran, maka akal sekaligus

merupakan sumberkekeliruan.

6.

Page 7: Isi

2. Jacques Derrida (Aljazair, 15 Juli 1930–Paris, 9 Oktober 2004)

Seorang filsuf Prancis keturunan Yahudi dan dianggap sebagai pendiri

ilmudekonstruktivisme, sebuah ajaran yang menyatakan bahwa semuanya di-

konstruksi olehmanusia, juga bahasa. Semua kata-kata dalam sebuah bahasa merujuk

kepada kata-kata laindalam bahasa yang sama dan bukan di dunia di luar bahasa.

Derrida dianggap salah satufilsuf terpenting abad ke 20 dan ke 21. Istilah-ilstilah

falsafinya yang terpenting adalahdekonstruksi, dan difference.

Dekonstruksi

Istilah dekontruksi untuk pertama kalinya muncul dalam tulisan-tulisan

Derrida pada saat ia mengadakan pembacaan atas narasi-narasi metafisika

Barat.Jacques Derrida menunjukkan bahwa kita selalu cenderung untuk melepaskan

teks dari konteksnya. Satu term tertentu kita lepaskan dari konteks (dari jejaknya) dan

hadir sebagaimakna final. Inilah yang Derrida sebut sebagai logosentrisme . Metode

dekonstruksimerupakan proyek filsafat yang berskala raksasa karena Derrida sendiri

menunjukkanbahwa filsafat barat seluruhnya bersifat logosentris. Dengan demikian,

dekonstruksi mengkritik seluruh proyek filsafat barat.

Differance

Dalam karyanya, Of Grammatology, Derrida berusaha menunjukkan bahwa

strukturpenulisan dan gramatologi lebih penting dan bahkan “lebih tua” ketimbang

yang dianggapsebagai struktur murni kehadiran diri (presence-to- self), yang

dicirikan sebagai kekhasanatau keunggulan lisan atau ujaran.Derrida menyatakan

bahwa signifikasi selalu merujuk ke tanda-tanda lain dan kita tidakakan pernah

sampai ke suatu tanda yang hanya merujuk ke dirinya sendiri. Maka, tulisanbukanlah

tanda dari sebuah tanda, namun lebih benar jika dikatakan bahwa tulisan adalahtanda

7.

Page 8: Isi

dari semua tanda-tanda. Dan proses perujukan yang tidak terhingga (infinite) dantidak

habis-habisnya ini tidak akan pernah sampai ke makna itu sendiri.

Inilah pengertian“tulisan” yang ingin ditekankan Derrida. Derrida

menggunakan istilah arche-writing, yaknitulisan yang merombak total keseluruhan

logika tentang tanda. Jadi, tulisan yang dimaksudDerrida bukanlah tulisan (atau

tanda) sederhana, yang dengan mudah dianggap mewakilimakna tertentu.Dilihat

dengan cara lain, tulisan merupakan prakondisi dari bahasa, dan bahkantelah ada

sebelum ucapan oral. Maka tulisan malah lebih “istimewa” daripada ujaran.Tulisan

adalah bentuk permainan bebas dari unsur-unsur bahasa dan komunikasi.

Tulisanmerupakan proses perubahan makna terus-menerus dan perubahan ini

menempatkan dirinyadi luar jangkauan kebenaran mutlak (logos).Jadi, tulisan bisa

dilihat sebagai jejak, bekas-bekas tapak kaki, yang harus kitatelusuri terus-menerus,

jika ingin tahu siapa si pencetus (yang kita anggap sebagaimakna yang mau dicari).

Proses berpikir, menulis dan berkarya berdasarkan prinsip jejakinilah yang

disebut Derrida sebagai differance.Differance adalah kata Perancis yang jika

diucapkan pelafalannya persis samadengan kata difference. Kata-kata ini berasal dari

kata differer-differance-difference, tidakhanya dengan mendengar ujaran (karena

pelafalannya sama), tetapi harus melihattulisannya.

Di sinilah letak keistimewaan kata ini, hal inilah yang diyakini

Derridamembuktikan bahwa tulisan lebih unggul ketimbang ujaran.Proses differance

ini menolak adanya petanda absolut atau “makna absolute,”makna transendental, dan

makna universal, yang diklaim ada oleh De Saussure dan olehpemikiran modern pada

umumnya.Menurut Derrida, penolakan ini harus dilakukan karena adanya penjarakan

(spacing), dimana apa yang dianggap sebagai petanda absolut sebenarnya hanyalah

selalu berupa jejak dibelakang jejak. Selalu ada celah atau kesenjangan antara

penanda dan petanda, antara teksdan maknanya. Celah ini membuat pencarian makna

absolut mustahil dilakukan. Setelah 5“kebenaran” ditemukan, ternyata masih ada lagi

jejak “kebenaran” lain di depannya, danbegitu seterusnya.Jadi, apa yang dicari

manusia modern selama ini, yaitu kepastian tunggal yang “adadi depan,” tidaklah ada

dan tidak ada satu pun yang bisa dijadikan pegangan. Karena, satusatunya yang bias

8.

Page 9: Isi

dikatakan pasti, ternyata adalah ketidakpastian, atau permainan.Semuanya harus

ditunda atau ditangguhkan (deferred) sembari kita terus bermain bebasdengan

perbedaan (to differ).

Inilah yang ditawarkan Derrida, dan posmodernitas adalah permainan dengan

ketidakpastian. Postmodern dan Positivisme Nietzsche adalah tokoh postmodern yang

temasuk pengkritik pandanganpositivisme August Comte. Menurut Comte, subyek

(manusia-red) mampu menangkap faktakebenaran, sejauh hal itu faktual, dapat

didindara, positif dan eksak. Akan tetapi menurutNietzsche , manusia tidak tidak

dapat menangkap fakta. Apa yang dilakukan manusia untukmenangkap objek itu

hanyalah sekedar interpretasi. (ST. Sunardi,1999:67-68) .

Banyak pernyataan bahwa Nietzsche tidak percaya bahwa kita bisa

mengetahui. Fakta kebenaran itu tidak ada, yang ada hanyalah interpretasi dan dan

perspektif.Maka dengan dengan sendirinya tidak ada kebenaran universal yang

tunggal. Penafsiran itutidak itu tidak menghasilkan makna final, yang ada hanyalah

pluralitas. (ST.Sunardi,1999:180) sehingga bagi Nietzsche , kebenaran adalah suatu

kekeliruan yangberguna untuk mempertahankan arus hidup.Tanggapan Terhadap

PostmodernKonsepsi epistemologis post-modern yang belum jelas merupakan

persoalan yangcukup mendasar. Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam interpretasi,

setiap orangmempunyai sudut pandang dan perspektif sendiri-sendiri (berbeda-beda).

Dalam perpektif,subjek-subjek tertentu bisa dianggap benar, namun bias jadi keliru

bagi perspektif subjekyang lain.

Jika pada masa Modern, manusia mengingkari agama oleh karena

pengaruhrasionalitas, namun pada masa Postmodern ini manusia mengingkari agama

denganirrasionalitas. Pada postmodern ini bermunculan agama-agama baru buatan

manusia (–isme) yang merupakan hasil sinkritisme dan pluralisme. Tidak ada

kebenaran absolut dalama agama apapun atau mungkin bahkan dalam kitab suci

apapun, yang ada adalah kebenaran relatif, kebenaran menurut masing-masing yang

memandangnya, sehingga manusia di sinisebagai hakim penentu kebenaran, dan

bukan Tuhan yang menjadi penentu kebenaranmelalui Kitab Suci yang

diwahyukannya.

9.

Page 10: Isi

Derrida, melalui teori Dekonstruksi-nya, telah mengantarkan kita pada

sebuahmodel semiotika ketidakberaturan atau semiotics of chaos. Dekonstruksi

menolakkemapanan, menolak obyektivitas tunggal dan kestabilan makna. Karena itu,

Dekonstruksi membuka ruang ‘kreatif’ seluas-luasnya dalam proses pemaknaan dan

penafsiran. ItulahDekonstruksi, yang membuat setiap orang bebas memberi makna

dan mentafsirkan suatu obyek tanpa batas. Ruang makna terbuka luas. Penghancuran

terhadap suatu makna olehmakna baru melahirkan makna-makna lain. Demikian

seterusnya. Sehingga, demikian bebasdan banyaknya makna dan tafsiran, membuat

era dekontruktivisme dianggap era matinyamakna. Makna menjadi tidak berarti lagi.

Fenomena postmodernisme ini memunculkan berbagai macam persoalan

tentang peran iman dan agama. Ketika manusia tidak lagi percaya akan rasionalitas

yang dianggaptelah gagal melanjutkan proyek pencerahannya, maka dunia tidak lagi

diatur oleh kebenarantunggal dan sistem mekanis. Segala bentuk kebenaran tunggal

ditolak dan direlativkan,demikian juga agama, teologi dan ajaran iman. Pada saat

itulah manusia berada dalamkotak-kotak individualisme yang berdiri sendiri. Ada

yang kemudian jatuh kepada ekstrim.

10.

Page 11: Isi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penyusunan

Lokasi Penyusunan makalah dilakuan sepenuhnya di rumah penulis.

Adapun eksperimen ini dilaksanakan tanggal 21–24 Februari 2016.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumber yang diperoleh, data dapat dibagi menjadi :

3.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui buku-buku berkaitan dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3.2.2 Data S e kunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui media

internet, sesuai dengan topik yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah suatu metode khusus yang

dipergunakan sebagai alat mencari atau memperoleh data, mencatat

peristiwa-peristiwa, serta keterangan-keterangan maupun karakteristik-

karakteristik.

Adapun teknik yang dipergunakan penulis dalam memperoleh data :

3.3.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah metode yang dilakukan dengan cara

mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasikan

pengetahuan yang ada dalam kepustakaan (informasi dari media

internet yang menunjang penelitian).

11.

Page 12: Isi

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis bersifat kualitatif,

merupakan suatu metode mengungkapkan cara mengamati, memahami, dan

menafsirkan fakta-fakta atau hipotesa, sesuai dengan logika-logika yang

diungkapkan.

12.

Page 13: Isi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian PostModern

Postmodern merupakan paham yang berkembang setelah runtuhnya jaman

modern, postmodern memberikan pemahaman baru terhadap dunia menjadi

dunia lebih lues dan mencair. Banyak pemikiran dari postmodern yang melawan

aturan-aturan pada aliran modernis meskipun banyak tokoh postmodern

mengatakan bahwa mereka tidak melawan pakem–pakem modernis melainkan

hanya merevisinya.

4.2 Pendapat para Ahli mengenai Post moderen

Menurut Lyotard  mendefinisikan postmodern sebagai ketidakpercayaan pada

arsitektur bergaya modernisme. Terdapat dua garis besar yang cukup berpengaruh

dan dipakai untuk melegitimasi ilmu pengetahuan.

Menurut Antoni Giddens. Postmodernisme adalah sebuah estetika, sastra, politik

atau filsafat sosial, yang merupakan dasar dari upaya untuk menggambarkan suatu

kondisi, atau suatu keadaan, atau sesuatu yang berkaitan dengan perubahan pada

lembaga-lembaga dan kondisi-kondisi sebagai postmodernita. postmodernisme adalah

"fenomena budaya dan intelektual".

Menurut Josh McDowell & Bob Hostetler menawarkan definisi berikut

postmodernisme: "Suatu pandangan dunia yang ditandai dengan keyakinan bahwa

tidak ada kebenaran dalam pengertian objektif tetapi diciptakan bukan ditemukan.".

Kebenaran adalah "yang diciptakan oleh budaya spesifik dan hanya ada di budaya"

Menurut Tony Cliff. Postmodernisme The theory of rejecting theories atau teori

menolak/membantah teori Lin. 

13.

Page 14: Isi

Menurut Al Gore It's the combination of narcissism and nihilism that really

defines postmodernism," (Kombinasi dari narsisme dan nihilismelah yang

memberikan arti pada postmodernisme) 

Menurut Marvin Harris postmodernisme meru pakan gerakan intelektual yang

(sedikit) bertentangan dengan modernisme. Istilah ini lebih menitikberatkan

pemahaman budaya dalam konteks khusus. Postmodernisme juga tidak memiliki

paradigma penelitian yang lebih istimewa.

Menurut Michael Foucault,

postmodernisme akan menghubungkan antara ilmu dan alasan. IImu akan mencari

“best answer”. Namun, jawaban yang hadir dalam pandangan post modernisme akan

menolak generalisasi. Kebenaran, lebih mengandal kan pada kemampuan fiksi

persuasif, relativitas, lokal, plural, tak menentu, dan penafsiran.

Menurut Habermas

 postmodernisme itu sebagai langkah “counter culture”, artinya kebudayaan elit atau

kebudayaan massa pada masa modernisme justru dihancurkan.

Menurut Pauline Rosenau 

mendefinisikan Postmodern secara gamblang dalam istilah yang berlawanan antara

lain: Pertama, postmodernisme merupakan kritik atas masyarakat modern dan

kegagalannya memenuhi janji-janjinya. Juga postmodern cenderung mengkritik

segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas

4.3 Macam-macam Aliran dalam Arsitektur Post-modern

Aliran-aliran dalam Arsitektur Post-modern dibedakan berdasarkan

konsep perancangan dan reaksi terhadap lingkungannya. Di dalam Evolutionary Tree-

nya, Charles Jenks mengelompokan arsitektur post-modern kedalam 6 (enam) aliran.

14.

Page 15: Isi

Aliran-aliran ini menurutnya sudah ada sejak tahun 1960-an. Keenam aliran tersebut

adalah:

a.       Historicism

Pemakaian-pemakaian elemen klasik (misalnya: Ionic, Doric dan Corinthiant) pada

bangunan yang dikombinasikan dengan pola-pola modern.

Tokoh: Aero Saarinen, Phillip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyionori

Kikutake.

b.      Straight Revivalisme

Pembangkitan kembali neo-klasik ke dalam bangunan yang bersifat monumental

dengan irama komposisi berulang dan simetris.

Tokoh: Aldo Rossi, Monta Mozuna, Ricardo Bofill, Mario Botta.

c.       Neo-vernacularism

Menghidupkan kembali elemen tradisional yang membuat bentuk dan bangunan

lokal.

Tokoh: Darbourne and Darke, Joseph Isherick, Aldo Van Eyck.

d.      Contextualism (Urbanist + ad Hoc)

Memperhatikan lingkungan dalam penempatan bangunan sehingga didapat komposisi

lingkungan yang serasi. Aliran ini juga sering disebut Urbanism.

Tokoh: Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling.

e.       Metaphor and Metaphisical

Mengekspresi eksplisit dan implicit ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) ke

dalam bentuk bangunan.

Tokoh: Stinley Tigerman, Antonio Gaudi, Mimoru Takeyama.

f.       Post-Modern space

Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen

bangunan itu sendiri.

Tokoh: Peter Eisenman, Robert Stern, Charler Moore, Kohn, Pederson-Fox.

15.

Page 16: Isi

4.4 Ciri-Ciri Arsitektur Post Moderen

Ciri-ciri arsitektur postmodern yaitumengakomodasi fungsi dan bentuk yang

dirasa perlu untuk hadir dalam rancangan, misalnya arsitektur tradisional,

simbolisme, dekorasi, dan sebagainya. Tidak semua bangunan postmodern terlihat

futuristik. Memang benar, karena bangunan postmodern banyak yang didesain

dengan cara yang tidak sama seperti pendahulunya, misalnya bangunan icon

postmodern “Pompidou Center” di Paris, dimana semua struktur bangunannya berada

di luar dan terlihat futuristik.Dalam desain interior bergaya post modern bisa dilihat

dari perpaduan kursi futuristik dan cupboard vintage dalam satu ruangan yang sama

tapi tetap tercipta suasana yang harmonis dan nyaman. Gaya post modern

mencerminkan seorang yang cosmopolitan, kreatif, artsy dengan ide-ide yang tidak

biasa dan sama sekali tidak tradisional.

4.5 Bentuk langgam dan contoh bangunan Post moderen yang ada di bali

Pastiche

Pastiche didefinisikan sebagai karya yang mempunyai konotasi negatif karena

mengandung unsur-unsur pinjaman, miskin kreativitas, orisinalitas, keotentikan, dan

kebebasan. Eksistensi karya pastiche sangat tergantung pada eksistensi kebudayaan

masa lalu, karya-karya, serta idiom-idiom estetik yang ada sebelumnya.

Bangunan kompleks pertokoan ini menggunakan idiom estetika pastiche,

karena gaya atau langgam arsitektur romawi digunakan begitu saja tanpa adanya

sebuah kreativitas untuk memodifikasi, sehingga terlihat sebuah karya arsitektur

dengan imitasi murni.

16.

Page 17: Isi

Gambar 1 Bangunan Pastiche

Parody

Parody adalah suatu karya yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan

tidak puas, tidak senang, tidak nyaman berkenaan dengan 6 intensitas gaya atau karya

masa lalu yang dirujuk. Parody menjadi semacam bentuk oposisi atau kontras di

antara berbagai karya, atau gaya. Satu karya atau gaya dihadapkan dengan karya atau

gaya lainnya dengan maksud menyindir atau membuat lelucon darinya. Dalam bidang

arsitektur, apa yang menjadi sasaran parody tidak saja karya atau arsitek tertentu,

tetapi juga konvensi ikonik gaya. Dengan demikian, arsitektur berciri parody ialah

karya arsitektur yang komposisi desainnya cenderung diambil dari dan dengan

mempermainkan sedemikian rupa gagasan, gaya atau ungkapan khas seseorang atau

suatu budaya arsitektur, sehingga membuatnya tampak absurd.

Bangunan ini sengaja menggabungkan bentuk fasade bangunan modern

dikombinasikan dengan bentuk payung untuk menghasilkan karya arsitektur dengan

bentuk baru. Sasaran dalam karya ini adalah konvensi ikonik payung.

17.

Page 18: Isi

Gambar 2 Bangunan Parody

Kitsch

Kitsch sering ditafsirkan sebagai sampah artistik atau selera rendah, yang

menyiratkan miskinnya orisinalitas, keotentikan, kreativitas, dan kriteria estetik,

disebabkan oleh sangat bergantung pada keberadaan objek, konsep, atau kriteria yang

bersifat eksternal, seperti seni tinggi, objek sehari-hari, mitos, agama, tokoh, dan

sebagainya. Kitsch memassakan objek langka, objek precious dan unik, dan sekaligus

mempopulerkan juga nilai-nilai kebudayaan dari objek-objek tersebut. Arsitektur

berciri kitsch adalah karya arsitektur yang berkaitan dengan selera rendah, yaitu

rendahnya bakuan estetik yang dimilikinya.

Bangunan ini memassakan bentuk-bentuk topi yang sangat unik dan precious. Bentuk

mengutamakan kriteria estetika.

18.

Page 19: Isi

Gambar 3 Bangunan Kitsch

Camp

Camp adalah satu idiom estetik, yang meskipun sering diperbincangkan,

namun masih menimbulkan pengertian yang kontradiktif. Disatu pihak sering

diasosiasikan dengan pembentukan makna; di pihak lain, justru diasosiasikan dengan

kemiskinan makna. Camp sangat menjunjung tinggi konsep-konsep keindahan,

kebaruan, dan keotentikan. Sebagai bentuk seni, camp menekankan dekorasi, tekstur,

permukaan sensual, dan gaya dengan mengorbankan isi. Arsitektur dengan ciri camp

adalah karya arsitektur yang komposisi desainnya dicirikan oleh sifat estetisasi,

pengindahan atau penggayaannya

yang sangat berlebihan, distorsif,

artificial dan teatrikal.

Bangunan ini menampilkan bentuk

baru yang luar biasa dan sangat jauh

dari kesan alami. Tetapi terlihat

penggunaan duplikat besi.

19.

Page 20: Isi

Gambar 4 Bangunan Camp

Skizofrenia

Skizofrenia merupakan bahasa posmodern yang dihasilkan dari

persimpangsiuran penanda, gaya, dan ungkapan dalam satu karya, yang menghasilkan

makna-makna kontradiktif, ambiguity, terpecah, atau samar-samar. Arsitektur berciri

Skizofrenia ialah karya arsitektur yang mencerminkan adanya kekacauan struktur

psikis, yakni putusnya rantai pertandaan, di mana bentuk (penanda) tidak dikaitkan

dengan satu makna (petanda) dengan cara pasti, sehingga menimbulkan

kesimpangsiuran makna.

Pada bangunan ini terlihat penggunaan gaya arsitektur yang simpangsiur, sehingga

antara satu elemen dengan elemen bangunan tidak terlihat adanya satu rangkaian

hubungan, hubungan yang terputus tersebut menghasilkan ungkapan yang ambigu.

20.

Page 21: Isi

Gambar 5 Bangunan Skizofrenia

21.

Page 22: Isi

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.1.1 Pada Era post moderen terdapat dua ajaran atau aliran yang di anut yaitu

Differance yang beranggapan bahwa setiap orang memiliki fikiran yang

berbeda sehingga akan menghasilkan karya yang berbeda-beda pula,dan

yang ke dua Dekonstruksi yaitu konsep yang beranggapan bahsa semuanya

tidak pasti atau ketidakpastian jadi pada era post moderen terjadi erubahan

mengenai konsep-konsep atau pahan-pahan mengenai arsitektur,

5.1.2 Pada era post moderen banyak para ahli yang memiliki pendapat yang

berbeda beda namun hampis semuanya mengacu pada perubahan yang

terjadi pada era moderen atau mengganti konsep dan aturan pada era

moderen.

5.2 Saran

5.2.1 Disarankan kepada Mahasiswa secara umum, Mahasiswa Arsitektur

Universitas Udayana khususnya, untuk dapat menyusun karya tulis lainnya,

mengacu pada karya tulis ilmiah ini.

5.2.2 Disarankan kepada Masyarakat pada umumnya agar dapat menggunakan

makalah ini sebagai salah satu sumber informasi mengenai Arsitektur

PostModern.

22.

Page 23: Isi

DAFTAR PUSTAKA

https://ffredo.wordpress.com/2010/09/25/masa-modern-akhir-1950-

1960an/

diakses pada : 20 Februari 2016

https://asoyyati.wordpress.com/2014/01/30/sejarah-dan-perkembangan-

ilmu-pada-masa-post-modern/

diakses pada : 22 Februari 2016

https://www.academia.edu/8401812/Arsitektur_Post_Modern

diakses pada : 22 Februari 2016

http://www.kompasiana.com/ujangbandeung/metafisika-logosentris-

dalam-tantangan-derrida_54f5f72aa33311a17c8b468a

diakses pada : 25 Februari 2016

http://www.seniberpikir.com/logosentrisme-dalam-metodologi-ilmu-

hubungan-internasional/

diakses pada : 25 Februari 2016

Lason , Magali Sarvati . 1993. BEHIND THE POSTMODEREN

FACADE: Architectural Change In Late Twentieth – Century America.

Kalivorno.

Karen A, Franck Lynda H, Schneekloth

New Jersey Institue Of Technology, State of unversity of new york

1913-1991, ORDERING SPACE :Type In Architecture And Design

23.