8
1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I akan dibahas dan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, p erumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, serta manfaat dari penelitian ini. 1.1 Latar Belakang Autisme adalah gangguan dalam perkembangan neur ologis berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain di sekitarnya secara wajar (Sutadi, 2002 dalam Hadis ,2006). Sedangkan menurut Sasanti (2004) dalam Suhadianto (2009), autisme adalah sekumpulan gejala klinis atau sindrom yang dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang sangat bervariasi dan berkaitan satu sama lain. Pada intinya gangguan pada anak autis mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Ketidakmampuan dalam berkomunikasi ini disebabkan adanya kerusakan sebagai fungsi otak (Integrity Sensory Disorder ). Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat 400.000 penderita autis dari sekitar 300 juta jumlah penduduk Amerika Serikat . National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) memperkirakan bahwa autisme pada tahun 2000 mendekati 50 100 per 10.000 kelahiran. Penelitian Frombonne (2003) menghasilkan prevalensi dari autisme beserta spektrumnya ( Autism Spectrum Disorder /ASD) adalah 60 per 10.000 ( best current estimate). Data terbaru dari Centre for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan, 1 per 110 anak di sana menderita autis. Angka ini naik 57 persen dari data tahun 2002 yang memperkirakan angkanya 1 per 150 anak. Di Inggris, data terbaru tentang jumlah anak autis adalah 62,6 per 10.000. Autisme secara umum telah diketahui terjadi empat kali lebih sering pada anak laki -laki dibandingkan yang terjadi pada anak perempuan.

ITS Undergraduate 13828 Chapter1 48461

  • Upload
    tiara

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hj

Citation preview

  • 1

    BAB IPENDAHULUAN

    Pada Bab I akan dibahas dan dijelaskan mengenai latarbelakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkuppenelitian, tujuan penelitian, serta manfaat dari penelitian ini.

    1.1 Latar BelakangAutisme adalah gangguan dalam perkembangan neur ologis

    berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasidan berhubungan dengan orang lain di sekitarnya secara wajar(Sutadi, 2002 dalam Hadis ,2006). Sedangkan menurut Sasanti(2004) dalam Suhadianto (2009), autisme adalah sekumpulangejala klinis atau sindrom yang dilatarbelakangi oleh berbagaifaktor yang sangat bervariasi dan berkaitan satu sama lain. Padaintinya gangguan pada anak autis mencakup bidang interaksisosial, komunikasi, dan perilaku. Ketidakmampuan dalamberkomunikasi ini disebabkan adanya kerusakan sebagai fungsiotak (Integrity Sensory Disorder ).

    Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat 400.000 penderitaautis dari sekitar 300 juta jumlah penduduk Amerika Serikat .National Information Center for Children and Youth withDisabilities (NICHCY) memperkirakan bahwa autisme padatahun 2000 mendekati 50 100 per 10.000 kelahiran. PenelitianFrombonne (2003) menghasilkan prevalensi dari autisme besertaspektrumnya (Autism Spectrum Disorder /ASD) adalah 60 per10.000 (best current estimate). Data terbaru dari Centre forDisease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan, 1per 110 anak di sana menderita autis. Angka ini naik 57 persendari data tahun 2002 yang memperkirakan angkanya 1 per 150anak. Di Inggris, data terbaru tentang jumlah anak autis adalah62,6 per 10.000. Autisme secara umum telah diketahui terjadiempat kali lebih sering pada anak laki -laki dibandingkan yangterjadi pada anak perempuan.

  • 2

    Sedangkan di Indonesia, sebuah penelitian yang dilakukanoleh Budiman (2001) memperlihatkan bahwa pada tahun 1987penderita autisme 1 per 500 anak dan pada tahun 2001 menjadi 1per 150 anak. Pada tahun 2003, angka autisme telah mencapai152 per 10.000, meningkat tajam dibanding sepuluh tahun yanglalu yang hanya 2-4 per 10.000 anak. Melihat angka tersebut,dapat diperkirakan di lndonesia setiap tahun akan lahir lebihkurang 69.000 anak penyandang autis (Hadiyanto, 2003). Data-data tersebut dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini :

    Gambar 1.1 Data statistik jumlah anak autis di beberapa negara

    Gejala autisme mulai tampak pada anak sebelum mencapaiusia 3 tahun. Gejala autisme berbeda beda dalam kuantitas dankualitas. Menurut Williams & Wright (2007) ada beberapa gejalayang hampir pasti sama pada se tiap anak autis adalah tidak dapatmelakukan kontak mata dengan baik, tidak merespon jikadipanggil, tampak berada dalam dunianya sendiri, gangguanperilaku (hiperaktif), mengalami gangguan pada aspek kognitifdll. Begitu luasnya karakteristik autis sehin gga disebut sebagaispectrum (ASD : Autism Spectrum Disorder).

    Beberapa gangguan pada anak autis membuat merekamengalami kesulitan dalam memfokuskan perhatian ketika prosespembelajaran. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk

  • 3

    mengurangi gangguan-gangguan tersebut, salah satunya dapatmelalui terapi. Terapi merupakan suatu bentuk pembelajarandengan berbagai macam teknik seperti terapi bermain mengajarianak untuk memakai media permainan yang ada dan melatih anakuntuk berinteraksi dengan sesama ser ta masih banyak terapi yangdapat dilakukan. Salah satu terapi yang belum banyakpenerapannya adalah terapi musik. Beberapa pendapatmengungkapkan tentang alasan pemilihan musik sebagaialternatif terapi, seperti yang diungkapkan oleh olehVeskarisyanti (2008) yang mengatakan bahwa musik akanmembuat suasana menjadi menyenangkan . Jenis musik yangbiasa digunakan untuk terapi adalah musik klasik seperti karyaMozart, Vivaldi dll. Beberapa penelitian telah dilakukanmengenai pengaruh musik klasik terhadap ana k autis salahsatunya adalah penelitian Suhadianto (2009) yang menghasilkankesimpulan bahwa musik klasik (Mozart) berpengaruh terhadapmemori anak autis. Sejauh ini musik yang lazim digunakan untukterapi adalah musik klasik padahal ada jenis musik lain s epertisalah satunya Murotal (lantunan Al -Quran digital). MenurutKhan (2003) dalam Wijaya (2009) Murotal juga membawapengaruh positif bagi pendengarnya seperti halnya musik klasik.Hal ini diperkuat oleh penelitian Nurhayati (1997) yangmenghasilkan kesimpulan bahwa efek murotal juga tidak kalahdibandingkan efek mozart sendiri , terbukti bayi berumur 48 jammenunjukkan respon tersenyum dan tampak lebih tenang ketikadiperdengarkan musik murotal.

    Berangkat dari beberapa fakta yang telah diungkapkan terk aitdengan gangguan autisme dan terapi, khususnya terapi musik,maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menguji apakahterapi musik berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anakautis dengan pendekatan pada ilmu ergonomi khususnyaergonomi kognitif. Kaitan pemilihan terapi musik denganergonomi adalah bahwa musik dapat membantu seseorang dalamfungsi kognitif, psikologis, fisik, perilaku dan social(Veskariyanti, 2008). Mengingat salah satu permasalahan yang

  • 4

    dihadapi oleh anak autisme adalah kelemahan pada aspekkognitif,dimana sistem kognitif merupakan proses pengolahaninformasi pada sistem otak manusia dalam konteks manusia danlingkungannya. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujianapakah ada perubahan antara sebelum dan sesudah perlakuanterapi musik diberikan. Jenis musik yang digunakan adalah musikKlasik dan Murotal. Untuk membantu proses pengujian tersebutdigunakan media permainan sebagai alat untuk mengevaluasiadanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Oleh karena ituterlebih dahulu perlu ditentukan indikator serta parameterpenilaian terkait proses pengujian tersebut. Selain itu jugadilakukan evaluasi awal ketika sebelum diberi perlakuan terapimusik dan evaluasi akhir ketika setelah diberi perlakuan terapimusik, evaluasi dilakukan pada sistem pengolahan informasi(human brain) yang mengacu pada model generic ergonomikognitif.

    1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan pada uraian latar belakang di atas maka,

    permasalahan yang akan dibahas pada penelitian Tugas Akhir iniantara lain :

    a. Bagaimana menguji bahwa terapi musik memberikanpengaruh pada aspek kognitif anak autis.

    b. Manakah diantara musik klasik dan musik murotal yangdapat dikatakan berpengaruh signifikan pada aspekkognitif anak autis.

    1.3 Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini

    antara lain :1. Menentukan indikator serta parameter penilaian aspek

    kognitif anak autis kaitannya terhadap proses terapi yangdilakukan.

    2. Melakukan penilaian pre-treatment (sebelum dilakukanterapi) dan post-treatment (setelah dilakukan terapi).

  • 5

    3. Mengetahui pengaruh terapi musik terhadap aspekkognitif anak autis.

    4. Mengetahui letak kelemahan pada sistem kognitif anakautis kaitannya dalam proses pengolahan informasi.

    1.4 Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari penelitian Tugas Akhir ini antara lain :a. Memberi masukan baru dalam dunia belajar dan mengajar

    khususnya pada aspek kognitif anak autis dan anak normalsecara umum.

    b. Memperoleh pengetahuan baru tentang terapi musik untukanak autis.

    1.5 Ruang Lingkup PenelitianAgar pembahasan dalam penelitian ini lebih terfokus, makadidefinisikan beberapa batasan dan asumsi.

    1.5.1 Batasan PenelitianAdapun batasan yang digunakan dalam penelitian ini

    antara lain :a. Faktor yang dibandingkan adalah musik klasik karya

    Mozart pada edisi The Mozart Effect (Music ForChildren) Vol. 1 yaitu Allegro Moderato (K.211) dan(K.304) serta Murotal yaitu surat Al -Khafi.

    b. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitubasic dan intermediate dimana masing-masingkelompok terdiri dari 4 kelompok.

    c. Anak yang menjadi sampel adalah anak yang minimal1 bulan di pusat terapi autis.

    d. Lama pengujian selama 3 bulan untuk semua steppengujian.

  • 6

    1.5.2 Asumsi PenelitianAdapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini

    antara lain :a. Umur dan jenis kelamin tidak mempengaruhi proses

    terapi.b. Kondisi lingkungan selama proses penelitian adalah

    sama.

    1.6 Sistematika PenulisanLaporan Tugas Akhir ini terdiri dari enam bab dengan

    sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUANPada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah

    yang menjadi basis dilakukannya penelitian ini, perumusanmasalah, tujuan dari penelitian, ruang lingkup yang berisi batasandan asumsi yang digunakan dalam penelitian, serta manfaat yangakan dicapai dalam penelitian ini.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKAPada bab ini dijelaskan mengenai teori -teori yang terkait

    dengan ergonomi kognitif, autisme serta teori mengenaiperhitungan kuantitatif Analysis of Variance .

    BAB III METODOLOGI PENELITIANBab ini berisi tahapan penelitian yang mengacu pada

    tahapan ilmiah, maka setiap penelitian memerlukan adanyakerangka berpikir (metodologi) penelitian sebagai landasanberpijak agar proses penelitian berjalan sistematis, terstruktur, danterarah. Metodologi penelitian ini meliputi tahapan -tahapanproses penelitian atau urutan langkah yang harus dilakukan dalammenjalankan penelitian sesuai gambar 3.1.

  • 7

    BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATABab ini berisi pengumpulan data sesuai dengan kondisi

    eksisting pada objek penelitian, penentuan indikator penilaianserta parameter penilaian selanjutnya pengambilan data tentangpenilaian pre-treatment lalu dilakukan treatment selama 3bulandanpengambilan data post-treatment. Data yang didapat diolahsecara kuantitatif dengan metode Analysis of Variance .

    BAB V ANALISIS DAN DISKUSIBab ini membahas mengenai analis is dari hasil

    pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.Analisa yang dimaksud adalah analisa mengenai tentang prosesergonomi kognitif selama proses eksperimen.

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARANBab ini berisi tentang penarikan kesimpulan dari

    penulisan tugas akhir serta pemberian saran yang bergu na untukpenelitian selanjutnya.

  • 8

    (halaman ini sengaja untuk dikosongkan )