18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah singkat Bank ABC PT. Bank ABC (persero) Tbk berdiri lebih dari 50 tahun yang lalu dan merupakan bank yang digagas dan diinisiasi oleh pemerintah Indonesia. Pada perkembangannya Bank ABC mulai diijinkan pemerintah menjadi bank devisa dan menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia. Selanjutnya dengan ditetapkannya Undang- undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan berbentuk hukum, Bank ABC kemudian diubah menjadi perseroan. 2. Visi dan Misi Perusahaan Visi dari Bank ABC adalah menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk memberikan nilai investasi bagi para pemegang saham. Sedangkan misinya adalah memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan pemangku kepentingan mitra pilihan utama. 3. Kantor Cabang Bank ABC Pangkalpinang Kota Pangkalpinang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bank ABC Pangkalpinang termasuk 3 bank pemerintah selain Bank Mandiri dan BRI yang pertama buka di Kota Pangkalpinang. Bank ABC Pangkalpinang telah berdiri sejak 50 tahun dan terletak di pusat Kota Pangkalpinang. Bank ABC Pangkalpinang secara positioning cukup memiliki nama yang baik di mata masyarakat dan telah memiliki banyak nasabah dan debitur loyal, karena selaku Kantor Cabang Utama, Bank ABC Pangkalpinang memiliki beberapa outlet/kantor yang mendukung bisnisnya dibeberapa kota dan kabupaten di provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Outlet Bank ABC di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No Nama Outlet Lokasi Status Outlet 1 Sungai Liat Kab. Bangka Kantor Layanan 2 Tanjung Pandan Kep. Belitung Kantor Layanan 3 Koba Kab. Bangka Tengah Kantor Layanan 4 Bangka TC Pangkal Pinang Kantor Kas 5 Muntok Kab. Bangka Barat Kantor Kas 6 Toboali Kab. Bangka Selatan Kantor Kas 7 Kas Mobil Kota Pangkalpingang Layanan Gerak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah singkat Bank ABC

PT. Bank ABC (persero) Tbk berdiri lebih dari 50 tahun yang

lalu dan merupakan bank yang digagas dan diinisiasi oleh pemerintah

Indonesia. Pada perkembangannya Bank ABC mulai diijinkan

pemerintah menjadi bank devisa dan menjadi salah satu bank

terkemuka di Indonesia. Selanjutnya dengan ditetapkannya Undang-

undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan berbentuk hukum, Bank

ABC kemudian diubah menjadi perseroan.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari Bank ABC adalah menjadi Bank yang menunjukkan

kinerja unggul untuk memberikan nilai investasi bagi para pemegang

saham. Sedangkan misinya adalah memberikan layanan prima dan

solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan pemangku

kepentingan mitra pilihan utama.

3. Kantor Cabang Bank ABC Pangkalpinang

Kota Pangkalpinang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Bank ABC Pangkalpinang termasuk 3 bank

pemerintah selain Bank Mandiri dan BRI yang pertama buka di Kota

Pangkalpinang. Bank ABC Pangkalpinang telah berdiri sejak 50 tahun

dan terletak di pusat Kota Pangkalpinang.

Bank ABC Pangkalpinang secara positioning cukup memiliki

nama yang baik di mata masyarakat dan telah memiliki banyak

nasabah dan debitur loyal, karena selaku Kantor Cabang Utama, Bank

ABC Pangkalpinang memiliki beberapa outlet/kantor yang mendukung

bisnisnya dibeberapa kota dan kabupaten di provinsi Kepulauan

Bangka Belitung dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Outlet Bank ABC di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No Nama Outlet Lokasi Status Outlet

1 Sungai Liat Kab. Bangka Kantor Layanan

2 Tanjung Pandan Kep. Belitung Kantor Layanan

3 Koba Kab. Bangka Tengah Kantor Layanan

4 Bangka TC Pangkal Pinang Kantor Kas

5 Muntok Kab. Bangka Barat Kantor Kas

6 Toboali Kab. Bangka Selatan Kantor Kas

7 Kas Mobil Kota Pangkalpingang Layanan Gerak

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

38

Bank ABC Pangkalpinang merupakan Cabang Stand Alone yakni

satu-satunya Kantor Cabang Utama Bank ABC yang ada di Provinsi

Bangka Belitung, sehingga merupakan cabang yang memiliki bisnis

perbankan cukup lengkap diantaranya produk dana, kredit dan jasa

perbankan lainnya seperti bancassurance, eABCport, haji, pajak dan

lain-lain yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis nasabah dan

debiturnya.

4. Struktur Organisasi Bank ABC

Kemajuan dan keberhasilan suatu perusahaan merupakan

perwujudan dari organisasi itu sendiri yang didukung oleh para

pegawai dan pemimpin perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi

yang tepat, maka masing-masing bagian mengetahui dengan jelas

wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan adanya pembagian tugas

dan wewenang yang baik, maka setiap pekerjaan dapat dilakukan

dengan efektif dan efisien.

5. Budaya Kerja Bank ABC

Budaya perusahaan disebut juga budaya kerja, yaitu serangkaian

anggapan-anggapan, nilai-nilai dan norma-norma yang membimbing

melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan

karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan serta pengembangan karir

dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Budaya kerja perusahaan

ini diformulasikan dalam lima pilar sebagai berikut :

a. Bank ABC adalah bank umum milik negara berstatus perseroan

b. Bank ABC berorientasi kepada pasar dan pembangunan nasional

c. Bank ABC membina hubungan saling menguntungkan dengan

nasabah dan mitra usaha lainnya.

d. Bank ABC mengakui dan menghargai kepentingan setiap pegawai.

e. Bank ABC mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan

dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya secara profesional.

4.1.2 Produk Pinjaman Bank ABC

Bank ABC dalam melayani masyarakat untuk mengelola dana

nasabah menawarkan banyak sekali jenis pinjaman, di antaranya :

1. Kredit untuk Pembelian Rumah

Adalah fasilitas kredit untuk pembelian rumah tinggal, apartemen,

rumah susun, ruko/ rukan, rumah peristirahatan (villa), dan pembelian

kavling/tanah matang di real estate yang konstruksinya dibiayai oleh

Bank, pembangunan/renovasi, refinancing dan Take Over. Fasilitas

adalah minimal kredit Rp 15 juta dan maksimal Rp 5 miliar.

2. Kredit Griya Multiguna

Manfaatkan rumah tinggal anda untuk memperoleh kredit yang dapat

digunakan untuk berbagai keperluan (multiguna) dengan manfaat yang

diperoleh nasabah dapat memilih metode fasilitas penarikan yang

diinginkan sebagai berikut :

a. Dual Facility (sistem penarikan terbagi dua), yaitu:

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

39

Sebesar 60% dari maksimum kredit ditarik sekaligus dan kredit

bersifat aplopend.

Sisanya sebesar 40% dari maksimum kredit dapat ditarik sesuai

kebutuhan debitur dan kredit bersifat Rekening Koran/RC

terbatas.

b. Single Facility, yaitu sistem penarikan kredit sebesar 100% dari

maksimum secara sekaligus dan bersifat aplop

Persyaratan

a. Warga Negara Indonesia.

b. Berpenghasilan, untuk pegawai tetap masa kerja minimal 2 tahun,

profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

profesi/usahanya.

c. Maksimal kredit 80% dari nilai transaksi tanah dan bangunan yang

diagunkan.

d. Plafon Kredit :

Untuk Multiguna Single Facility minimal kredit sebesar Rp

50.000.000 dan maksimal Rp 2.500.000.000

Untuk Multiguna Dual Facility minimal kredit sebesar Rp

250.000.000 dan maksimal Rp 2.500.000.000

e. Jangka Waktu Kredit :

Untuk fasilitas kredit yang bersifat aplopend maksimal 10

(sepuluh) tahun.

Untuk fasilitas kredit bersifat rekening Koran (R/C terbatas),

maksimal 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang (revolving).

f. Self financing minimal sebesar 20% dari nilai taksasi

3. Kredit Fleksi

Produk layanan Bank ABC memberikan kemudahan

memperoleh kredit tanpa agunan dengan fasilitas kredit Rp5 juta s/d

Rp50 juta (apabila payroll tidak melalui Bank ABC) dan Rp100 juta

(apabila payroll melalui Bank ABC) dengan manfaat yang diperoleh

sebagai berikut : (a) Leluasa dalam pemanfaatan dan (b) Fleksibel

jangka waktu pembayaran maksimal 5 tahun atau disesuaikan dengan

kemampuan.

4. Kredit Mobil

Kredit mobil merupakan fasilitas kredit untuk pembelian

kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 dengan jaminan berupa

kendaraan bermotor yang dibiayai tersebut dengan fasilitas minimal

kredit Rp 5 juta dan maksimal Rp1 miliar. Manfaat yang diperoleh

nasabah leluasa dalam penggunaan dana, misalnya untuk :

a. Pembelian kendaraan roda empat baru (segala jenis/merek)

b. Pembelian kendaraan roda dua baru (hanya untuk merek Yamaha,

Honda dan Suzuki).

c. Fleksibel, jangka waktu pembayaran maksimal 5 (lima) tahun atau

disesuaikan dengan kemampuan.

d. Bunga kompetitif dan bebas propisi.

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

40

5. Kredit Instant

Produk dan layanan ini memfasilitasi kredit bagi para pemegang

Deposito, Tabungan dan Giro. Manfaat yang diperoleh sebagai berikut:

a. Dana segar bebas pakai tanpa pencairan Deposito, Tabungan atau

Giro.

b. Suku bunga Deposito, Tabungan atau Giro tetap diterima.

c. Fleksibel, maksimal 12 bulan.

d. Multy currency (penerimaan kredit dalam Rupiah atau USD.

e. Cepat, proses dapat ditunggu.

6. Kredit bagi wirausaha

Kredit bagi wirausaha adalah fasilitas kredit diatas Rp.50 Juta

s/d Rp.1 Milyar yang diberikan untuk usaha produktif dalam bentuk

kredit modal kerja dan kredit investasi dengan jangka waktu kredit

maksimal s/d 5 tahun. Keunggulan yang diberikan oleh Bank ABC

adalah:

a. Proses lebih cepat dengan persyaratan mudah

b. Suku bunga bersaing dengan jangka waktu hingga 5 tahun

c. Plafond hingga maksimal Rp.1 Milyar

d. Dapat take over dari bank lain

Persyaratan Umum :

a. Warga Negara Indonesia (WNI)

b. Usaha telah berjalan minimal 1 tahun

c. Mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan fotokopi :

Kartu keluarga (KK) dan KTP suami isteri

Surat Nikah (bagi yang telah menikah)

Surat ijin usaha (SIUP, TDP, HO dan SITU) atau surat

keterangan kelurahan/ kecamatan untuk kredit s/d Rp.150 Juta

NPWP

Sertifikat Jaminan dan PBB tahun terakhir, BPKB dan SHPTU

4.1.3 Kredit Usaha Rakyat

Kredit Usaha Rakyat (KUR) ABC adalah fasilitas kredit s/d Rp500

juta yang diberikan untuk usaha produktif dalam bentuk kredit modal kerja

dan kredit investasi dengan jangka waktu kredit maksimal s/d 5 tahun.

Keunggulan yang diberikan oleh Bank ABC adalah :

a. Proses lebih cepat dengan persyaratan mudah

b. Suku bunga bersaing dengan jangka waktu hingga 5 tahun

c. Plafond hingga maksimal Rp500 juta

Persyaratan umum :

a. Warga Negara Indonesia (WNI)

b. Usaha telah berjalan minimal 1 tahun

c. Mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan fotokopi :

Kartu keluarga (KK) dan KTP suami isteri

Surat Nikah (bagi yang telah menikah)

Surat ijin usaha (SIUP, TDP, HO dan SITU) atau surat keterangan

kelurahan/ kecamatan

NPWP untuk kredit di atas Rp50 Juta.

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

41

4.2 Pola Penyaluran KUR Bank ABC

Berdasarkan hasil observasi kepada bank dan wawancara kepada pelaku

usaha penerima dana KUR dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pola penyaluran dana KUR yang dilakukan oleh bank ABC

Bank ABC terus mendukung pemberdayaan usaha kecil di berbagai

pelosok daerah dengan menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). KUR

merupakan produk kredit Bank ABC dengan plafond hingga Rp500 juta

untuk usaha kecil yang feasible, namun belum bankable. Pembiayaan

mendapat fasilitas penjaminan dari perusahaan penjamin yang telah

ditunjuk pemerintah, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo)

dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).

Menurut Pimpinan Cabang Bank ABC, penyaluran kredit usaha

kecil ini merupakan bentuk keseriusan Bank ABC dalam membantu dalam

memberdayakan usaha kecil di Bangka Belitung sekaligus untuk

meningkatkan porsi kredit Bank ABC untuk segmen usaha mikro, kecil

dan menengah. Harapannya bahwa fasilitas KUR ini akan dapat menjadi

salah satu rangsangan bagi pengembangan perekonomian daerah dengan

berbasis pada pengembangan usaha mikro dan kecil serta pemberdayaan

wirausahawan baru.

Bank ABC menyalurkan KUR dengan tiga pola penyaluran, yaitu

disalurkan langsung kepada debitur, disalurkan melalui koperasi, dan

disalurkan melalui perusahaan inti untuk usaha plasma/binaan. Selain itu,

bagi debitur yang berhasil dalam meningkatkan kapasitas usahanya, bank

ABC memberikan penghargaan untuk kepada debitur untuk memperoleh

kredit yang lebih besar, yang dinamakan kredit Wirausaha.

Penyaluran kredit melalui channeling atau linkage program

merupakan salah satu strategi Bank ABC dalam meningkatkan kredit

usaha kecil, terutama untuk menjangkau usaha mikro, serta menggiatkan

perkembangan lembaga keuangan yang ada di masyarakat, yaitu Koperasi

dan BPR.

Selain melalui pola linkage program BPR dan koperasi, Bank ABC

juga memiliki pola penyaluran kredit kepada para usaha mikro melalui

pola inti plasma dan melalui penyaluran kredit dan pembinaan oleh

lembaga perguruan tinggi atau institusi lain. Penyaluran kredit dengan pola

inti plasma bekerjasama dengan perusahaan inti (avalis) yang ikut

berperan sebagai pembina usaha sekaligus sebagai penjamin usaha.

2. Sistem Pembiayaan KUR

a. Agunan dan Agunan Tambahan

Jaminan atas KUR yang diperoleh debitur adalah barang atau

objek yang dibiayai dari pencairan kredit tersebut ditambah dengan

agunan tambahan berupa tanah/bangunan minimal 30% dari

maksimum kredit. Persyaratan penyediaan nilai agunan sebesar 30%

dari nilai kredit sebagai bentuk komitmen dari debitur atas

pembiayaan yang dilakukan.

Agunan dan agunan tambahan menjadi permasalahan dalam

penyaluran KUR, hal ini disebabkan adanya benturan kepentingan

yang berbeda antara pemerintah, perusahaan penjamin kredit,

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

42

perbankan dan debitur. Pemerintah menginginkan agar penyaluran

KUR sebanyak mungkin sebagai indikator kunci keberhasilan

pemerintah. Dari sisi perusahaan penjamin kredit, penyaluran KUR

maksimum dapat memberikan penerimaan premi penjaminan semakin

besar, juga jumlah Non Performing Loan (NPL) kecil merupakan

indikator kesuksesan program penjaminan. Bagi perbankan,

penyaluran KUR yang besar dengan NPL rendah merupakan bisnis

menguntungkan. Sedangkan dari sisi debitur memperoleh kredit

dengan mudah dan tanpa agunan adalah harapan dari pelaku UMKM.

Oleh karena itu, pemerintah telah memberikan jaminan melalui

perusahaan penjamin hingga 70% dari plafond kredit, dengan harapan

perbankan akan lebih berani menyalurkan pinjaman. Namun demikian,

jika tujuan pemerintah hanya pada besarnya nilai penyaluran kredit,

maka seharusnya nilai penjaminan tidak hanya 70% namun perlu

hingga 100%. Hal ini yang dapat memperkuat komitmen perbankan

untuk menyalurkan kredit tanpa agunan tambahan. Jika ini yang

dilakukan pemerintah maka UMKM dan perbankan akan sangat

diuntungkan. Agunan tambahan ini bukan dimaksudkan untuk

mempersulit proses kredit, namun semata-mata untuk memitigasi

resiko. Apabila menurut analis, ternyata bank belum yakin dengan

kemampuan dan keseriusan debitur untuk mengembalikan kredit,

khususnya terkait dengan karakter debitur, maka bank memerlukan

komitmen dari calon debitur dalam bentuk agunan tambahan.

b. Bunga Kredit

Pembiayaan KUR dengan suku bungan tetap dinilai lebih sesuai

dibandingkan pola bunga mengambang atau anuitas, karena jumlah

kewajiban bunga yang harus dibayar oleh debitur bersifat tetap

(Fixed). Dalam hal ini debitur tidak perlu lagi menghitung berapa

kewajiban dan berapa besar bunga yang harus dibayarkan ke bank

setiap bulannya. Debitur juga dapat diuntungkan apabila dalam masa

kredit terjadi masalah ekonomi yang mengakibatkan naiknya suku

bunga pinjaman.

Hasil wawancara dengan manajer kredit bahwa suku bunga yang

diterapkan KUR masih belum sesuai dengan harapan debitur. Hal ini

dikarenakan ada keinginan dari debitur agar menggunakan sistem bagi

hasil, suku bunga bersifat rate minded, yaitu menginginkan adanya

pengenaan suku bunga terendah, sehingga apabila ada bank lain yang

menawarkan suku bunga lebih kecil memungkinkan untuk beralih

bank lain. Oleh karena itu, kenyataan ini harus menjadi perhatian

perbankan dan pemerintah jika ingin meningkatkan penyaluran KUR.

Saat ini suku bunga KUR berkisar 14% per tahun sedangkan suku

bunga acuan (BI Rate) berkisar 7% speed yang diperoleh berarti

mencapai 7%. Oleh karena itu, pernyataan yang kurang menarik dinilai

wajar apabila mengacu pada speed ideal yang kurang 2-3% maka suku

bunga untuk KUR ideal diangka 9-11%.

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

43

c. Angsuran Pokok/Bunga dan Jangka waktu kredit

Pembayaran yang dilakukan oleh UMKM terhadap kewajiban

KUR umumnya telah sesuai menggunakan pola pembayaran tetap

selama jangka waktu tertentu sesuai dengan akad dan tidak tergantung

kepada cash flow dan laba/rugi (3 tahun). Hal tersebut mudah

diterapkan, karena sesuai dengan karakteristik UMKM yang lemah

dari sisi manajerial, sehingga berdampak terhadap laporan keuangan

yang dihasilkan.

Namun demikian perlu diperhatikan tidak semua pelaku UMKM

cocok dengan sistem tersebut, diantaranya ada yang menginginkan

sistem pembayaran secara rekening koran, yaitu pembayaran dilakuan

hanya bunga atas plafond pinjaman yang digunakan dan pokok dibayar

diakhir masa kredit atau memperpanjangnya untuk masa satu tahun

berikutnya. Hal demikian dikarenakan beberapa debitur menghendaki

adanya kesesuaian dengan jenis usaha yang dijalani dengan kebutuhan

modal kerja berulang.

3. Hambatan dalam penyaluran kredit

a. Sosialisasi KUR

Sebagian besar debitur mendapatkan informasi KUR justru dari

petugas bank pada saat mengajukan permohonan kredit. Pelaku

UMKM banyak belum mengerti, bahkan diantaranya belum

mengetahui mengenai KUR. Setelah mendapat penjelasan dan

diarahkan oleh petugas bank, pelaku UMKM mengerti tentang manfaat

KUR.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Koperasi dan UKM

bahwa debitur menyatakan mendapatkan informasi KUR dari televisi

diantaranya dan juga mendapatkan informasi dari teman yang telah

mengajukan KUR. Banyak diantara UMKM yang belum mempunyai

keberanian untuk bermitra dengan bank. Kondisi ini harus disikapi

oleh semua pihak, perbankan yang sudah mulai kompetitif

menyalurkan kredit harus lebih agresif untuk mendapatkan nasabah

berprospek, agar kemajuan pemenuhan target kredit lebih terarah dan

tetap menjaga kinerja kredit secara umum. Demikian juga pemerintah

disamping terus melakukan sosialisasi dan edukasi juga dari sisi

regulasi harus pro UMKM, sedangkan para pelaku UMKM harus terus

membekali kemampuan teknis dan manajerial.

b. Pemprosesan permohonan KUR

Standar waktu yang diperlukan untuk memproses permohonan

KUR (form lengkap disampaikan ke bank sampai keluar surat

keputusan kredit) adalah 6 (enam) hari kerja. Hasil wawancara dengan

manajer kredit diperoleh bahwa debitur menyatakan telah

mendapatkan perlakuan baik dari bank ABC dan memproses

permohonan KUR cukup cepat, namun demikian terdapat juga debitur

yang menunggu proses lebih dari 2 minggu.

Keterlambatan proses permohonan kredit disebabkan oleh

banyak hal, diantaranya, pertama tidak terkontrolnya jumlah pemohon

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

44

dengan pekerjaan dari petugas kredit. Kedua, pemprosesan lama

disebabkan oleh kurang lengkapnya pemenuhan syarat administrasi

(seperti KTP jatuh tempo, belum memiliki NPWP dan sebagainya).

Ketiga, permohonan disampaikan kepada outlet layanan bank ABC

(bukan outlet pemprosesan kredit) sehingga permohonan akan

diteruskan ke cabang stand alone yang memiliki kewenangan

memproses kredit dan keempat karakteristik UMKM pada umumnya,

yaitu lemah dalam menuangkan konsep dan perencanaan usaha,

sehingga petugas bank memerlukan waktu lebih dalam menggali detil

nasabah dan prospek usaha.

Walaupun KUR dijamin oleh pemerintah sehingga relatif aman,

namun dalam pelaksanaannya petugas bank juga dihadapkan pada

aturan internal yang harus mengedepankan asas kehati-hatian. Hal ini

ini karena ada anggapan di masyarakat bahwa KUR adalah dana hibah

dari pemerintah.

c. UMKM belum berkelompok

KUR adalah produk pembiayaan perbankan bersifat mass

product yang diperuntukan bagi UMKM dalam jumlah sangat banyak

sehingga strategi perbankan dalam menjangkau UMKM adalah melalui

linkage atau pihak ketiga agar dalam pelaksanaanya lebih efektif dan

efisien. Strategi perbakan tersebut belum optimal karena rataan

UMKM masih banyak yang belum tergabung dalam asosiasi atau

kelompok diantaranya karena merasa nyaman kalau mengurus usaha

sendiri.

Oleh karena itu, diperlukan intensifikasi sosisalisasi dan edukasi

dari pemerintah atau dinas terkait termasuk perbankan dalam

memberikan pemahaman kepada UMKM untuk dapat lebih

berkomunikasi, menjalin kerjasama dengan sesama UMKM,

kooperatif dan terbuka dengan petugas bank untuk berdiskusi dalam

menjalankan usaha sehingga petugas bank dapat memantau dan

menyusun strategi pengembangan permodalan terkait perkembangan

usahanya.

4.3 Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal

perusahaan yang berpengaruh terhadap peningkatan penyaluran KUR. Melalui

kuesioner yang telah diisi dan wawancara dengan Kepala Cabang dan Manajer

Kredit, dan Dinas Koperasi dan UMKM Pangkalpinang yang dianggap

memiliki kapasitas sebagai pengambil keputusan program KUR, kemudian

dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode paried comparison

(perbandingan berpasangan) sehingga diperoleh bobot dari masing-masing

variabel internal. Demikian pula dengan pemberian peringkat (rating),

penentuan peringkat dilakukan oleh tiga responden kunci yang sama dan data

yang diambil adalah data rataan dari ketiga responden tersebut, sehingga

didapatkan nilai terboboti dari faktor-faktor tersebut.

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

45

1. Analisis faktor penentu internal

Dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan

kelemahan sebagai faktor strategis internal, selanjutnya diberikan

bobot serta peringkat (rating) untuk setiap faktor (Lampiran 8), maka

dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 10. Hasil evaluasi

matriks ini selanjutnya digabungkan dengan hasil evaluasi matrik

eksternal dan dengan menggunakan Matriks Internal-Eksternal

kemudian matriks tersebut akan dipetakan posisi perusahaan dalam

suatu diagram untuk mempermudah merumuskan formulasi alternatif

strategi bisnisnya.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa

persyaratan kredit cukup mudah dan cepat diakui sebagai faktor paling

penting dalam kegiatan penyaluran KUR dengan nilai skor 0,467 dan

merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memberikan

yang terbaik bagi debitur, hal ini terkait dengan adanya Positioning

Bank ABC diantara Bank lainnya (nilai skor 0,399). Namun demikian,

Perusahaan memiliki kelemahan pada kegiatan proses kredit yang

hanya dapat dilakukan di Kantor Cabang (tidak dilayani di kantor

cabang pembantu) dengan nilai skor 0,264.

Tabel 10. Faktor Strategis Internal

2. Analisis faktor penentu eksternal

Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal

perusahaan berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang

berpengaruh terhadap peningkatan penyaluran KUR. Dengan

memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan

Persyaratan kredit cukup mudah dan cepat 0,127 3,67 0,467

Positioning Bank ABC diantara Bank

lainnya 0,109 3,67 0,399

Teknologi online system Bank ABC 0,120 3,00 0,361

Tingkat kesehatan bank secara umum

berada pada kondisi sehat dan memiliki

tingkat likuiditas yang baik

0,097 3,67 0,357

Dukungan SDM secara kualitatif cukup

memadai 0,113 3,00 0,340

Loyalitas nasabah dan debitur Bank ABC 0,102 3,00 0,306

Kelemahan

Proses kredit hanya dapat dilakukan di

Kantor Cabang 0,132 2,00 0,264

Jumlah tenaga analis kredit yang terbatas 0,095 1,67 0,158

Terbatasnya jumlah outlet bank ABC 0,104 1,33 0,139

Jumlah 1,000 2,791

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

46

strategis, kemudian memberikan bobot serta peringkat (rating)

(Lapiran 9) maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Faktor Strategis Eksternal

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang

Dukungan pemerintah daerah terhadap

KUR 0,170 3,33

0,567

Perekonomian dan pendidikan masyarakat

terus meningkat 0,146 3,33 0,488

Pangsa pasar (market share) untuk

pembiayaan masih terbuka luas 0,150 3,00 0,451

Ancaman

Pesaing usaha sejenis yang semakin ketat

(Bank & BPR) 0,138 3,00 0,415

Fluktuatifnya daya beli masyarakat 0,150 2,67 0,401

Adanya program bantuan kredit langsung

dari pemerintah dan BUMN (seperti

program CSR) 0,118 3,00 0,355

Situasi politik, hukum dan peraturan

daerah yang kurang kondusif 0,126 2,67 0,338

Jumlah 1,000 3,014

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa dukungan

pemerintah daerah terhadap KUR (skor 0,567) merupakan kesempatan

atau peluang yang dapat diraih oleh perusahaan dalam peningkatan

penyaluran KUR. Karakteristik yang dibangun adalah kepercayaan

dari mitra perusahaan (koperasi dan avalis) termasuk UMKM sebagai

debitur. Selain itu, perusahaan juga memiliki ancaman, yaitu bank

daerah yang ikut berpartisipasi dalam penyaluran KUR (skor 0,415)

dan secara umum akan berpengaruh terhadap penyaluran KUR bank

ABC dalam meningkatkan pangsa pasarnya.

4.4 Analisis Strategi Peningkatan Penyaluran KUR

Dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan, selanjutnya akan

dilakukan analisis internal eksternal yang menghasilkan matriks Internal-

Eksternal (IE) sehingga dapat diketahui posisi perusahaan untuk memper-

mudah dalam pemilihan alternatif strategi.

Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif

strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi dalam

penyaluran KUR. Dengan total nilai pada matriks internal sebesar 2,791 maka

Bank ABC memiliki faktor internal yang tergolong sedang atau rataan dalam

melakukan kegiatan penyaluran KUR di Pangkalpinang. Total nilai matriks

eksternal sebesar 3,014 memperlihatkan respon yang diberikan oleh Bank ABC

kepada lingkungan eksternal tergolong tinggi. Secara lengkap matriks dan

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

47

posisi Bank ABC dalam penyaluran KUR relatif terhadap bank yang

menyalurkan KUR dapat dilihat dalam Gambar 6.

I

Growth

II

Growth

III

Retrenchment

IV

Stability

V

Growth and

stability

VI

Retrenchment

VII

Growth

VIII

Growth

IX

Retrenchment

Gambar 6. Matriks IE Bank ABC

Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal

dipetakan dalam matriks, maka posisi perusahaan saat ini adalah pada kotak di

kuadran kedua yang berarti inti strategi yang diterapkan perusahaan adalah

strategi pertumbuhan. Dengan posisi tersebut maka strategi tingkat perusahaan

yang dapat dikembangkan adalah Intensive Strategy dan paling tepat yang

dapat dilakukan adalah market penetration dan market development.

4.5 Analisis Matriks SWOT

Setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dan diperoleh inti strategi

perusahaan, maka selanjutnya adalah menyusun faktor-faktor strategi bagi

perusahaan dengan menggunakan matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 12.

a. STRATEGI S – O

Kolom strategi S–O adalah strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada. Beberapa strategi

yang dapat digunakan berkenaan dengan strategi ini adalah :

1. Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada

Pada tahun 2012, jumlah debitur KUR Bank ABC Cabang

Pangkalpinang terus bertambah. Hal ini didukung dengan data yang

diperoleh di Bank ABC pada Tabel 13. Untuk itu, bank ABC

melakukan strategi perluasan pasar secara berkala dan terus menerus

melalui program penyaluran kredit channeling atau linkage program

bekerjasama dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Selain melalui

pola linkage program koperasi, Bank ABC juga memiliki pola

penyaluran kredit kepada para usaha mikro melalui pola inti plasma

bekerjasama dengan perusahaan inti (avalis) yang ikut berperan

sebagai pembina usaha sekaligus sebagai penjamin.

Kuat Rata-rata Lemah 4.0 3.0 2.0

Tinggi

Menengah

Rendah

1.0

1.0

2.0

3.0

Tota

l S

kor

Eval

uas

i F

akto

r E

kst

ernal

Total Skor Evaluasi Faktor Internal

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

48

Tabel 12. Matriks SWOT Bank ABC

Internal

Eksternal

STRENGTH – S

S1. Persyaratan kredit

cukup

mudah dan cepat

S2. Dukungan SDM

memadai

S3. Positioning Bank

ABC diantara Bank

lainnya

S4. Tingkat kesehatan

bank

S5. Teknologi online

system Bank ABC

S6. Loyalitas nasabah dan

debitur Bank ABC

WEAKNESS – W

W1. Jumlah tenaga

analis kredit yang

terbatas

W2. Proses kredit

hanya dapat

dilakukan di

Kantor Cabang

W3. Terbatasnya

jumlah outlet

Bank ABC

OPPORTUNITIES – O

O1. Dukungan pemerintah

daerah terhadap KUR

O2. Pangsa pasar (market

share) untuk

pembiayaan masih

terbuka luas

O3. Perekonomian dan daya

beli masyarakat terus

meningkat

STRATEGI S – O

1. Memperluas dan

mempertahankan pasar

yang sudah ada (O1,

O2,O3,S1,S2,S3)

2. Mempertahankan

komitmen terhadap

mutu layanan produk

dan mensosialisasikan-

nya kepada seluruh

pegawai (O1,O2,O3,

S1,S3,S6)

STRATEGI W – O

1. Melakukan

promosi dengan

efektif dan efisien

(O2,O3,W1, W3)

2. Meningkatkan

kinerja pemasaran

dalam menganali-

sis permintaan

pasar (O1,O2,

W2,W3)

THREATS – T

T1. Fluktuatifnya daya beli

masyarakat

T2. Pesaing usaha sejenis

semakin ketat T3. Situasi politik, hukum

dan peraturan daerah

yang kurang kondusif

T4. Adanya program

bantuan kredit langsung

dari pemerintah dan

BUMN

STRATEGI S-T

1. Mempertahankan dan

menjaga mutu layan-

an bank ABC

(T1,T2,T4, S1,S2,S3)

2. Meningkatkan kerja-

sama dengan koperasi

dan perusahaan avalis

(T2,T4,S1,S4,S5,S6)

STRATEGI W-T

1. Mempertahankan

bunga kredit dan

angsuran

(T1,T2,T4,W1,W3)

2. Memperbaiki

jaringan pemasaran

(T2,T4,W1,W2,

W3)

Keterangan : - (Oi ; Si) atau (Oi ; Wi) atau (Ti ; Si) atau (Ti ; Wi)

menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan internal dalam

menghasilkan pilihan strategi

- i = 1,2,……..n

Tabel 13. Pertumbuhan debitur KUR

KETERANGAN Tahun

2010 2011 2012

Jumlah Debitur 54 115 152

Growth (%) 0 113 32

Sumber : Bank ABC (2012)

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

49

2. Mempertahankan komitmen pihak manajemen terhadap mutu

layanan produk dan terus berusaha melakukan sosialisasi kepada

seluruh pegawai.

Perhatian manajemen terhadap mutu layanan saat ini sudah

cukup baik, yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi kepada

pegawai di tingkat bawah terutama terhadap petugas kredit yang

berhubungan langsung dengan pemprosesan kredit. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan memanfaatkan struktur organisasi yang

ada sampai kebijakan perusahaan tersebut benar-benar dimengerti

dan dilaksanakan di lapangan. Hal yang tidak kalah pentingnya

adalah memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga

mutu layanan dan alasan mengapa pegawai harus melakukan hal

tersebut. Dengan cara itu diharapkan pegawai maupun petugas

kredit dapat menjaga mutu layanan kredit pada setiap tahapan

proses pelayanan kredit atas dasar kesadaran sendiri.

b. STRATEGI W - O

Kolom strategi W–O adalah strategi yang dipakai oleh

perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki perusahaan

dengan memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat

dilakukan adalah :

1. Melakukan promosi dengan efektif dan efisien

Program KUR merupakan program nasional dengan

melibatkan bank pelaksana penyalur KUR terdiri atas lima bank

umum konvensional, dua bank umum syariah, dan 26 Bank

Pembangunan Daerah (BPD). Namun demikian, banyak nasabah

atau debitur yang tidak mengetahui pasti pola-pola penyaluran

KUR sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, Bank

ABC berinisatif untuk melakukan promosi melalui website,

majalah, media surat kabar lokal dan berkunjung ke pelaku-pelaku

UMKM.

2. Meningkatkan kinerja pemasaran dalam menganalisis permintaan

pasar.

Kinerja pemasaran penyaluran KUR oleh Bank ABC

memang tidak semasif BRI. Hal ini disadari oleh Bank ABC masih

mencari simpul-simpul kekuatan UMKM di Pangkalpinang beda

dengan BRI yang memang memiliki core bisnis di UMKM.

Kondisi Baki debet yang makin meningkat dari tahun ke tahun

dapat dilihat pada Tabel 14.

c. STRATEGI S – T

Kolom strategi S-T adalah strategi yang menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman-

ancaman yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :

1. Mempertahankan dan menjaga mutu layanan produk yang

dihasilkan untuk meningkatkan loyalitas debitur

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

50

Penyaluran KUR maupun kredit usaha kecil dan menengah,

Bank ABC telah didukung dengan jaringan yang tersebar di

seluruh pelosok Tanah Air, yaitu 51 sentra kredit kecil (SKC), 114

unit kredit kecil (UKC), 20 sentra kredit menengah (SKM), 64

kantor cabang tunggal, 57 cabang syariah dan didukung 980 kantor

layanan.

Untuk meningkatkan layanan kepada debitor kredit usaha

kecil, Bank ABC telah mengimplementasikan teknologi secara

online sehingga memungkinkan proses aplikasi kredit usaha kecil

menjadi lebih cepat dan mudah. Selain KUR Bank ABC, Bank

ABC juga memiliki produk kredit lainnya yang ditujukan para

usaha kecil, yaitu kredit Bank ABC Wirausaha, kredit Bank ABC

Usaha Berkembang, dan kredit Bank ABC Usaha Maju.

Dengan dukungan teknologi dan pelayanan petugas kredit di

SKC maupun UKC diharapkan debitur merasa kenyamanan dan

keamanan dalam memilah dan memilih layanan kredit yang cocok

dengan kebutuhan.

2. Meningkatkan kerjasama dengan koperasi dan perusahaan avalis

Program KUR telah digulirkan pada awal bulan November

tahun 2007. Sedangkan tujuan pembentukan program KUR adalah

untuk mempercepat pembangunan sektor riil dan pemberdayaan

usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan akses pembiayaan

kepada UMKM dan koperasi serta penanggulangan kemiskinan

melalui perluasan kesempatan kerja.

Pemerintah dalam melakukan program KUR telah

menganggarkan dana yang cukup besar yakni mencapai Rp 20

miliar untuk setiap tahunnya. Khusus penyaluran dengan pola

linkage program, penyaluran kredit melalui channeling atau

linkage program merupakan salah satu strategi Bank ABC dalam

meningkatkan kredit usaha kecil, terutama untuk menjangkau

usaha mikro, serta menggiatkan perkembangan lembaga keuangan

yang ada di masyarakat, yaitu Koperasi dan BPR. Selain itu, pola

penyaluran kredit kepada para usaha mikro melalui pola inti

plasma bekerjasama dengan perusahaan inti (avalis) yang ikut

berperan sebagai pembina usaha sekaligus sebagai penjamin usaha.

Tabel 14. Pertumbuhan Baki Debet KUR

KETERANGAN Tahun

2010 2011 2012

Baki Debet 3,323 7,494 11,497

PL (Performing Loan) 3,323 7,494 11,497

NPL (Non Performing

Loan) - - -

Kolektibility 100 100 100

Growth (%) 0 126 53

Sumber : Bank ABC (2012)

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

51

d. STRATEGI W – T

Kolom strategi W-T adalah strategi perusahaan untuk berusaha

meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk

berusaha menghindar dari ancaman yang ada. Beberapa strategi yang

dapat dilakukan adalah :

1. Mempertahankan bunga kredit dan lamanya angsuran

Keberhasilan KUR tak lepas dari kualitas konsep skema

penjaminan, dengan adanya penjaminan ini, dari sisi penetrasi

KUR menjadi lebih kencang sebab nasabah yang tadinya tidak

bankable tapi usahanya maju sekarang boleh dapat kredit.

Pemerintah menerapkan sistem bunga baru pada KUR, yaitu

pemberian bunga tetap (flat) dan akan dikenakan per bulan.

Besarannya 0,95% untuk usaha mikro dan 0,57% untuk usaha ritel.

Bunga KUR ritel sebesar 13-15 % per tahun kini menjadi

6,84% setahun. Sementara bunga KUR mikro dari semula 22-24 %

menjadi hanya 11,4% per tahun. Lama angsuran kredit adalah 3

(tiga) tahun.

2. Memperbaiki jaringan pemasaran

Program penyaluran KUR oleh bank ABC melalui beberapan

jalur distribusi, baik pola langsung ke debitur, lingkage programe

(koperasi, BPR dan perusahan Avalis). Hal-hal yang perlu

diperbaikan dalam penyaluran kredit adalah melalui kantor Cabang

dan jarak UMKM yang masih jauh dengan SKC maupun UKC.

Bank ABC berupaya untuk menjemput bola, yaitu berkunjung ke

debitur/nasabah memperkenalkan pola penyaluran dana KUR.

4.6 Prioritas Strategi

Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan delapan alternatif strategi

yang dapat digunakan oleh perusahaan. Selanjutnya adalah penentuan prioritas

strategi. Prioritas strategi merupakan tahap akhir dari analisis formulasi

strategi. Pemilihan strategi untuk menentukan strategi yang terbaik menurut

prioritas dilakukan dengan menggunakan alat bantu analisis QSPM.

Pembobotan dilakukan pada masing-masing faktor penentu internal dan

eksternal yang dipergunakan sama dengan bobot yang digunakan pada matriks

IFE dan EFE. Penilaian Alternative Score (AS) digunakan sebagai penentu

daya tarik relatif dari berbagai alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis

SWOT, didasarkan pada sejauhmana faktor tersebut mempengaruhi strategi

yang dibuat. Responden dari alat analisis ini adalah Kepala Cabang, Manajer

Kredit dan Dinas Koperasi dan UKM. Nilai AS dari ketiga pakar tersebut dapat

dilihat pada Lapiran 10.

Strategi yang diperoleh dari hasil matriks SWOT adalah sebagai berikut :

Strategi 1 : Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada

Strategi 2 : Mempertahankan komitmen terhadap mutu layanan produk dan

mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai

Strategi 3 : Melakukan promosi dengan efektif dan efisien

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

52

Strategi 4 : Meningkatkan kinerja pemasaran dalam menganalisis permintaan

pasar

Strategi 5 : Mempertahankan dan menjaga mutu layanan bank ABC

Strategi 6 : Meningkatkan kerjasama dengan koperasi dan perusahaan

Avalis

Strategi 7 : Mempertahankan bunga kredit dan lamanya waktu angsuran

Strategi 8 : Memperbaiki jaringan pemasaran

Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat terlihat bahwa strategi terbaik

yang diserahkan untuk dilakukan perusahaan adalah mempertahankan bunga

kredit dan lamanya waktu angsuran dengan nilai TAS tertinggi, yaitu 7,380.

Seluruh alternatif strategi dapat diperingkatkan sebagai berikut :

a. Teknis administratif (skim kredit dan layanan)

1. Mempertahankan bunga kredit dan lamanya waktu angsuran (TAS;

7,380)

2. Mempertahankan komitmen terhadap mutu layanan produk dan

mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai (TAS;7,126)

3. Mempertahankan dan menjaga mutu layanan bank ABC (TAS; 6,896)

b. Pasar (analisis dan promosi)

1. Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada (TAS; 6,866)

2. Meningkatkan kinerja pemasaran dalam menganalisis permintaan pasar

(TAS; 6,762)

3. Memperbaiki jaringan pemasaran (TAS; 6,761)

4. Melakukan promosi dengan efektif dan efisien (TAS; 6,696)

c. Manajerial (kemitraan)

1. Meningkatkan kerjasama dengan koperasi dan perusahaan Avalis

(TAS; 6,199)

Peringkat tersebut menunjukkan urutan prioritas strategi setelah

dilakukan pembobotan. Strategi yang memiliki bobot yang paling besar adalah

yang menjadi prioritas utama yang dapat dilaksanakan. Tetapi, apabila strategi

yang menjadi prioritas utama belum atau tidak dapat dilaksanakan, maka dapat

menggunakan strategi lain yang nilainya lebih rendah dari strategi utama dan

seterusnya.

Prioritas strategi tersebut dibuat sebagai langkah awal untuk memulai

pelaksanaan strategi-strategi yang ada pembobotanya dilakukan oleh suatu

perusahaan. Strategi pertama bukan menjadi penentu sukses untuk strategi

setelahnya, tetapi memiliki hubungan yang saling mendukung. Keterbatasan

yang dimiliki perusahaan menyebabkan semua strategi tidak dapat diterapkan

dalam waktu yang bersama-sama.

4.7 Implikasi Manajerial

Skema Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah skema kredit atau

pembiayaan khusus diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi yang usahanya

layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang

ditetapkan perbankan. Tujuan akhir diluncurkan Program KUR adalah

meningkatkan perekonomian, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga

kerja.

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

53

Berdasarkan pada prioritas strategi yang telah dikembangkan oleh Bank

ABC Cabang Pangkalpinang. Strategi dikelompokkan berdasarkan pada teknis

administratif, pasar dan manajerial. Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa

implikasi manajerial yang dapat digunakan oleh manajemen dalam menetapkan

strategi peningkatan penyaluran KUR. Implikasi-implikasi manajerial tersebut

meliputi:

1. Mempertahankan bunga kredit.

Program kredit yang dijalankan pemerintah merupakan program

kredit yang bersubsidi. Bentuk subsidi tersebut adalah penetapan suku

bunga kredit program yang lebih rendah dari suku bunga di pasar umum.

Dalam penetapan suku bunga KUR, pemerintah melalui agen bank-bank

pemerintah menetapkan suku bunga 14 persen per tahun. Pembebanan

bunga KUR 14% per bulan sangat rendah karena tidak adanya provisi

(biaya yang dipungut dari Bank). Ada berbagai faktor yang menjadi

pertimbangan bagi pihak bank dalam melakukan seleksi pengajuan kredit.

Dua jenis prinsip yang biasa diterapkan dalam mempertimbangkan

pengajuan kredit (analisis kredit), yaitu prinsip 5C dan prinsip 6A.

2. Meningkatkan mutu layanan produk KUR

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Bank ABC dalam meningkatkan

mutu layanan produk KUR diawali dengan peningkatan kapasitas account

officer (AO), proses persetujuan, syarat pemberian kredit dan proses

pengendalian kredit. Indikator, kebutuhan, tindakan dan waktu

pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Indikator, kebutuhan, tindakan dan waktu pelaksanaan

Indikator

Prioritas

Kebutuhan

(Need)

Tindakan

(Action)

Waktu

Pelaksanaan

Kapasitas

Account

Officer(AO)

Memiliki account

officer yang

berkapasitas dalam

menilai kredit

Melakukan pelatihan

kepada AO untuk

mempertajam analisis

kredit

Jangka

pendek

Proses

Persetujuan

Kredit

Persetujuan kredit

tidak berbelit-belit

Menjamin bahwa

proses pengajuan dan

pencairan kredit yang

cepat

Jangka

pendek

Syarat

Pemberian

Kredit

Persetujuan kredit

yang mudah

Menjamin bahwa

syarat pemberian

kredit yang mudah

Jangka

pendek

Proses

Pengendalian

Kredit

Sistem internal

control

terhadap pekerjaan

AO

Merancang sistem

pelaporan yang jelas

untuk menghindari

dan mengendalikan

terjadinya penyele-

wengan pemberian

kredit

Jangka

pendek

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · melaksanakan tugas. Budaya perusahaan memadukan kepentingan ... profesional dan pengusaha minimal 5 tahun telah menjalankan

54

3. Mempertahankan dan memperluas pasar dan meningkatkan kinerja

pemasaran

Selain peningkatan mutu layanan produk KUR, yang perlu dilakukan

oleh Bank ABC untuk meningkatkan penyaluran KUR adalah memperluas

pasar dan meningkatkan kinerja pemasaran. Memperluas pasar dapat

dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada pelaku-pelaku usaha

yang direkomendasi oleh Dinas Koperasi dan UKM. Kinerja pemasaran ini

dimaksudkan untuk memperoleh target yang diinginkan oleh Bank ABC

cabang Pangkalpinang.