41
98 IV.2.6 Analisa Sirkulasi Keuntungan (+) Kekurangan (-) Sirkulasi kendaraan apartemen melalui jalan yang tidak dilalui umum sehingga terkesan lebih nyaman dan eksklusif. Tidak terjadi crossing antara pejalan kaki dan kendaraan, sehingga pejalan kaki merasa nyaman di dalam tapak. Sirkulasi service yang berada di Sirkulasi utama antara masuk dan keluar yang berdekatan ditakutkan akan terjadi antrian ketika waktu- waktu ramai, baik di alam ataupun di luar tapak.

IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

98

IV.2.6 Analisa Sirkulasi

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Sirkulasi kendaraan apartemen

melalui jalan yang tidak dilalui umum sehingga terkesan lebih nyaman dan eksklusif.

• Tidak terjadi crossing antara pejalan kaki dan kendaraan, sehingga pejalan kaki merasa nyaman di dalam tapak.

• Sirkulasi service yang berada di

• Sirkulasi utama antara masuk dan keluar yang berdekatan ditakutkan akan terjadi antrian ketika waktu-waktu ramai, baik di alam ataupun di luar tapak.

Page 2: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

99

belakang tapak tidak mengganggu aktivitas lainnya.

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Sirkulasi masuk apartemen yang

eksklusif menciptakan kenyamanan bagi para penghuni.

• Pintu masuk kawasan untuk pusat perbelanjaan dan fasilitas seni & budaya diletakkan dekat dengan Jl. Jend. Sudirman dimaksudkan untuk memudahkan kendaraan masuk ke dalam tapak.

• Pintu keluar ke arah Jl. Bendungan Hilir dimaksudkan agar pengunjung dapat memilih arah yang diinginkan ke arah Jl. Jend. Sudirman atau ke arah pejompongan.

• Sirkulasi service melalui jalan tidak umum agar proses load – unload barang tidak terganggu dan mengganggu sirkulasi utama.

• Pintu keluar ke arah Jl. Bendungan Hilir akan menimbulkan kepadatan pada sore hingga malam hari karena pada dari jam 16.30 – 24.00 akan sangat ramai karena aktivitas kios dalam pasar, tempat makan tenda dan penjualan sayur mayur berlangsung.

• Ada crossing jalur pejalan kaki dengan sirkulasi kendaraan utama.

Page 3: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

100

Keuntungan (+) Kekurangan (-)

• Apartemen memiliki jalur sirkulasi sendiri sehingga lebih privat dan eksklusif.

• Sirkulasi service melalui jalan tidak umum agar proses load – unload barang tidak terganggu dan mengganggu sirkulasi utama.

• Ada 2 jalur pejalan kaki yang dimaksudkan untuk melayani pengunjung dari 2 jalan.

• Sirkulasi masuk dan keluar utama dari 1 pintu yanitu dari sisi Jl. Jend Sudirman. Hal ini menyebabkan kepadatan sirkulasi pada daerah ini apalagi mempertimbangkan letaknya yang berada di hook.

• Ada crossing jalur pejalan kaki.

Page 4: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

101

IV.2.7 Analisa Matahari

Alternatif 1

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Daerah privat masih mendapatkan

orientasi yang radiasi matahari tidak terik.

• Daerah publik terlindungi dari radiasi matahari yang terlalu terik oleh daerah service.

• Daerah privat masih merasakan daerah panas.

Alternatif 2

Page 5: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

102

Keuntungan (+) Kekurangan (-)

• Daerah privat yang menghadap orientasi barat dilindungi oleh daerah service.

• Daerah service diletakan di bagian belakang tapak.

• Daerah publik mendapatkan orientasi ke arah radiasi matahari yamg cukup terik. Perlu solusi pada bagian ini agar aktivitas tetap berlangsung nyaman.

Alternatif 3

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Daerah privat dan publik

dihalangi oleh daerah service dari radiasi matahari yang terik.

• Daerah service letaknya terlalu melebar dalam tapak, berada di bagian panjang.

Selain dengan analisa zona aktivitas, pengurangan radiasi matahari dapat

dilakukan melalui orientasi bangunan dengan tidak menghadap ke arah radiasi

matahari yang terik secara langsung, terutama daerah hunian. Lalu juga dengan

memberikan teritisan sehingga radiasi matahari terhalang oleh teritisan. Selain itu

juga, dalam membuat bukaan jangan berlebihan, karena membuat bukaan bukan

untuk memasukkan radiasi matahari hanya untuk memanfaatkan cahaya

mataharinya saja. Dalam membuat bukaan, tidak perlu berlebihan dalam jumlah,

Page 6: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

103

ukuran, dan bentuk bukaan, semua harus disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut

SNI, banyaknya lubang cahaya ideal dalam suatu ruang dinyatakan oleh nilai WWR

(Wall Window Ratio), yaitu perbandingan luas jendela dengan uas seluruh dinding

luar pada orientasi yang ditentukan. Dari ketentuan idealnya adalah 20 % dari luas

dinding keseluruhan.

IV.2.8 Analisa Angin

Alternatif 1 - Bangunan hunian -

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Angin dapat mengalir lebih lancar

karena bagian terpanjang menghadap arah aliran angin.

• Diharapkan dapat tercipta cross ventilation, dengan menciptakan bentang bangunan yang tidak terlalu panjang dan bukaan yang cukup.

• Kedua bangunan hunian dapat merasakan aliran angin yang sama.

• Ruang yang tercipta antara 2 bangunan, yang terletak di bagian belakang hanya merasakan lebih sedikit angin karena terhalang oleh bangunan.

Page 7: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

104

- Bangunan pusat perbelanjaan -

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Bidang yang panjang yang

menghadap arah datangnya angin.

• Aliran angin berdasarkan arah datangnya hanya dapat dirasakan oleh 1 sisi saja. Selain itu, bentang bangunan ini cukup lebar.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengangkat permukaan sehingga udara dapat mengalir

Alternatif 2

- Bangunan hunian -

Page 8: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

105

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Masih ada angin yang dibelokan,

sehingga jarak antar bangunan dapat menjadi lorong angin.

• Bidang sudut yang menghadap aliran angina hanya menguntungkan beberapa orang saja.

• Bangunan depan menghalangi aliran angin langsung bagi bangunan di belakangnya.

-Bangunan pusat perbelanjaan -

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Dengan bagian yang dipotong

miring, sehingga ada aliran angina yang lewat di depan bidang.

• Pada bagian tengah bangunan, dengan bentang yang lebar, tidak memungkinkan adanya aliran udara.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengangkat permukaan sehingga udara dapat mengalir

Page 9: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

106

Alternatif 3 - Bangunan hunian -

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Cukup banyak bidang yang

merasakan aliran angin. • Ada kumpulan angina pada

rongga (jarak) kedua bangunan.

• Angin yang diperoleh oleh bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, selain merasakan angina langsung juga merasakan angin yang dibelokkan.

- Bangunan pusat perbelanjaan -

Page 10: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

107

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • 2 sisi bangunan dapat merasakan

aliran angin. • Pada bagian belakang banguanan

yang terpotong ke dalam, tidak merasakan atau hanya sedikit merasakan aliran angin.

IV.3 Aspek Bangunan

IV.3.1 Analisa Bentuk Bangunan

Pada dasarnya, bentuk bangunan dapat berupa: persegi, lingkaran atau

segitiga. Bentuk-bentuk tersebut merupakan bentuk dasar yang akan mengalami

perubahan bentuk. Persegi dapat berubah menjadi persegi panjang. Bentuk segitiga

pun ada yang sama sisi, sama kaki, bahkan setiap kakinya memiliki panjang yang

berbeda. Bentuk lingkaran yang tidak memiliki sudut. Setiap bentuk memiliki sifat

yang ingin ditonjolkan sesuai dengan fungsi ruang.

Bentuk dasar persegi lebih berkesan statis, mudah dikembangkan, orientasi

pada ke-empat sisi, layout ruang yang baik dan efisiensi ruang. Bentuk dasar

segitiga lebih stabil dan berkarakter kuat serta dapat terjadi pengembangan di ketiga

sisinya, tetapi kurang efisien dalam fungsi dan juga kurang fleksibel. Bentuk dasar

lingkaran berkesan lebih halus, orientasi ruang luas dan fleksibel, juga indah dilihat

dari luar, tetapi fleksibilitas ruang rendah dan juga pengembangannya sulit.

Page 11: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

108

Bentuk Bangunan Hunian (persegi penjang : pepat)

Keuntungan (+) • Hunian akan memperoleh efisiensi ruang • Sifat ketenangan lebih tercermin dengan bentuk persegi yang statis • Bentuk persegi pun mudah untuk dikembangkan apalagi untuk

menampung aktivitas yang beragam dalam bangunan hunian dengan tetap mencerminkan ke-privat-an ruang.

Bentuk Bangunan Pusat Perbelanjaan

(persegi panjang : pipih)

Page 12: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

109

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Bentuk persegi panjang dapat

memaksimalkan ruang yang diperlukan karena mudah untuk dikembangkan.

• Layout aktivitas yang cukup ramai pada pusat perbelanjaan dapat tercipta lebih baik dengan efisien ruang.

• Bentuk persegi penjang merupakan perubahan bentuk dari persegi dan lebih terkesan statis, tidak mencerminkan kedinamisan aktivitas dalam pusat perbelanjaan

Solusi untuk kekurangan: Kedinamisan suatu aktivitas masih dapat dihadirkan walaupun bentuk dasar

adalah persegi panjang, yaitu dengan melakukan perubahan arah bangunan dan kombinasi bentuk dasar sehingga kedinamisan dapat tercipta.

Bentuk Bangunan Fasilitas Seni & Budaya

(segitiga : kipas)

Keuntungan (+) Kekurangan (-) • Bentuk kipas (segitiga)

merupakan bentuk ideal untuk sebuah auditorium karena membutuhkan akustik ruang yang baik.

• Karakter kuat yang tercipta dapat menjadi daya tarik untuk masuk ke dalamnya.

• Bentuk ini perlu penyesuaian dengan bentuk-bentuk lain agar tercipta komposisi bangunan yang menarik.

Page 13: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

110

IV.3.2 Orientasi Bangunan

Untuk bangunan hunian orientasi bangunan ditekankan pada

kenyamanan huni yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan cahaya matahari

tidak langsung tanpa memasukkan panas matahari tersebut. Sehingga orientasi

bangunan menghadap utara-selatan.

Untuk bangunan pusat perbelanjaan, pemaksimalan ruang adalah yang

terpenting sehingga arah hadap bangunan ini menyesuaikan tapak

Bangunan fasilitas seni & budaya lebih bergantung pada pengaturan

cahaya buatan karena yang terutama adalah akustik ruangan. Sehingga orientasi

bangunan ini lebih bebas, dengan perletakkan di daerah yang jauh dari

kebisingan.

Page 14: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

111

IV.3.3 Analisa Gubahan Massa Bangunan

Pada Gedung Multi Fungsi ini, perlu beberapa pertimbangan dalam

menentukan pola massa bangunan, yaitu:

• Pertimbangan terhadap aktifitas yang memerlukan ruang untuk

melakukan kegiatan di dalamnya.

• Pertimbangan terhadap efisiensi dan efektifitas pelayanan yang ada.

• Pertimbangan terhadap orientasi bangunan dan view.

• Pertimbangan terhadap pemanfaatan lahan yang ada.

• Orientasi terhadap penampilan arsitektural bangunan.

• Pertimbangan terhadap sirkulasi dan pencapaian.

Pertimbangan orientasi bangunan dan view dari tapak keluar tapak

pada bangunan ini, ada 3 pertimbangan, yaitu:

• Orientasi terpusat yaitu orientasi bangunan ke arah dalam tapak.

Biasanya dilakukan saat view sekitar tapak kurang baik, ingin

menciptakan privasi pada ruang tengah yang tercipta, dan ingin

menciptakan interaksi terpusat.

• Orientasi linier yaitu orientasi bangunan yang berderet, memanjang

pada satu sisi. Orientasi ini menciptakan pemisahan antara 2 sisi.

• Orientasi terarah yaitu orientasi bangunan yang mengarah pada suatu

arah dimana biasanya merupakan daya tarik atau view yang menarik.

Orientasi terarah juga dapat memberikan kesan mengundang dan

terbuka.

Page 15: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

112

Dalam penerapan pola massa bangunan, ada 2 macam massa yang

dapat digunakan, yaitu:

1. Pola Massa Tunggal

• Sifat bangunan terpusat

• Bentuk bangunan condong mengarah vertikal

• Kebutuhan lahan sedikit

• Pencapaian sirkulasi cepat dan efisien

• Pengawasan dan pemeliharaan bangunan mudah

2. Pola Massa Majemuk

• Sifat bangunan menyebar dan menuntut pada suatu titik kegiatan

• Pola letak massa lebih dinamis

• Pemisahan beberapa kelompok kegiatan

• Memerlukan lahan yang lebih luas

• Adanya kebebasan dalam mengolah massa bangunan dalam tapak

Keadaan yang dihadapi dalam proyek ini adalah luas tapak yang

sempit, yang hanya memungkinkan perkembangan bangunan secara vertikal,

memerlukan pelayanan kegiatan dan serkulasi yang efisien dan efektif,

bersifat mengundang karena salah satu fungsinya sebagai pusat perbelanjaan

dan fasilitas seni & budaya.

Page 16: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

113

IV.3.4 Analisa Selubung Bangunan

Topik/ tema proyek ini adalah arsitektur hemat energi. Hal yang

perlu diperhatikan adalah bagaimana dapat penggunaan pencahayaan dan

penghawaan buatan yang optimal (tidak berlebihan). Di daerah tropis,

seperti Indonesia ini, dimana matahari bersinar sepanjang tahun,

pencahayaan alami di siang hari dimanfaatkan secara maksimal, sehingga

dapat mengurangi penggunaan pencahayaan buatan. Hal yang paling penting

bagi daerah tropis lembab seperti Indonesia ini adalah masalah penghawaan,

sehingga perlu diperhatikan radiasi matahari yang langsung dapat

menaikkan suhu dalam ruangan, yang berarti akan memaksakan kerja

penghawaan buatan pada suhu yang rendah sehingga energi listrik yang

digunakan pun menjadi besar.

Penentuan penerapan selubung bangunan perlu diperhatikan. Dalam

proyek ini agar tercapai topik/ tema hemat energi, bagaimana dapat

memanfaatkan cahaya matahari tanpa mendapat dampak dari radiasi

matahari, yaitu dengan cara:

1. Teras (balkon) sebagai ruang pengantara sehingga radiasi matahari tidak

langsung merambat ke dalam ruangan.

2. Kisi-kisi (sunshading) terutama di daerah yang tingkat radiasi

mataharinya cukup tinggi.

3. Bidang masif dengan sedikit / tanpa bukaan diharapkan dapat

mengurangi permabatan radiasi matahari.

Page 17: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

114

4. Penggunaan teritisan untuk menghalangi radiasi matahari langsung

masuk ke dalam ruangan dan juga dapat berfungsi sebagai pencegah

tampias hujan ke dalam ruangan.

5. Penggunaan material yang perambatan terhadap radiasi mataharinya

lambat dan material yang low maintenance karena curah hujan di

Indonesia tinggi.

IV.3.5 Analisa Struktur

Berdasarkan bentuk massa bangunan yang berkembang ke arah

vertikal, maka sistem struktur yang diterapkan dalam proyek ini adalah

sistem struktur rangka yang terdiri dari balok (beam) dan kolom (post).

Sistem rangka ini terdiri dari sistem penahan gaya gravitasi (vertikal) dan

sistem penahan gaya lateral (horizontal).

Sistem Penahan Gaya Gravitasi

Beban gravitasi merupakan beban yang berasal dari beban mati

struktur dan beban hidup yang besarnya disesuaikan dengan fungsi

bangunan. Struktur lantai merupakan bagian terbesar dari struktur bangunan

dan biasanya merupakan kombinasi dari pelat dengan balok induk atau balok

anak atau rusuk, yang ketebalannya tergantung pada bentang, beban, dan

kondisi tumpuannya.

Page 18: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

115

Ditumpu oleh balok anak yang ditempatkan sejajar satu dengan yang lainnya dan perhitungan pelat dapat dianggap sebagai balok tipis yang ditumpu olh banyak tumpuan.

Pelat ditumpu oleh rusuk, anak balok yang jarak satu dengan lainnya sangat bedekatan, sehingga secara visual hampir sama dengan pelat satu arah.

Pelat yang keempat sisinya ditumpu oleh balok dengan perbandingan lx / ly ≤ 2

Pelat lantai langsung ditumpu oleh kolom tanpa penebalan si sekeliling kolom (drop level) dan / atau kepala kolom. Beban vertikal langsung dipikul oleh kolom dari segala arah. Pada puncak kolom terdapat penebalan pelat lantai dan / atau kepala kolom, sehingga sapat memikul gaya geser atau momen lentur yang lebh besar.

Page 19: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

116

Pelat dua arah yang ditumpu oleh rusuk dua arah. Memberi kekakuan yang cukup besar, sehingga dapat memikul beban vertikal atau dapat digunakan untuk bentang lantai yang besr.

Tabe 4.15. Sistem Struktur Lantai

Penggunaan sistem struktur lantai yang diterapkan pada proyek ini

adalah berdasarkan beban yang ditanggung oleh strutur tersebut sehingga

dapat menggunakan struktur yang lebih efektif dan efisien sehingga floor to

floordapat diperpendek karena kesesuaian penggunaan sistem struktur.

Dengan floor to floor yang dapat diperpendek maka beban strutur pun bisa

dikurangi.

Sistem Penahan Gaya Lateral

Berdasarkan jenisnya, sistem struktur bangunan tinggi (sistem

penahan lateral) ada beberapa, yaitu:

Page 20: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

117

Shear Wall Rigid Frame Frame Tube Struktur penahan beban

lateral: dinding yang menerus dari atas ke

bawah

Struktur penahan lateral: kolom yang diletakkan dengan

bentang yang cukup lebar (ada keteraturan

modul dtruktur)

Struktur penahan lateral: kolom yang diletakkan dengan

jarak yang lebih rapat

Kolom: dinding geser yang berfungsi sebagai

pemikul beban (bearing wall)

Semakin besar bentang, ukuran kolom semakin

besar

Bentang yang kecil (rapat) sehingga ukuran kolom

cenderung kecil. Bukaan pada dinding

geser hanya sekitar 5% dari luasan dinding

Fleksibilitas cukup besar karena jarak modul strukturnya disesuaikan dengan

kebutuhan

Fleksibilitas dalam ruang sangat tinggi.

Tampak bangunan monoton dan terlalu

masif

Tampak bangunan dapat memperlihatkan kolom ataupun tidak

Tampak bangunan terlihat rapat baik

kolom diperlihatkan ataupun tidak.

Tabel 4.16. Sistem Struktur Bangunan Tinggi

Page 21: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

118

Jenis sistem struktur bangunan tinggi tidak hanya 3 jenis tersebut,

dalam perkembangannya merupakan kombinasi dari 3 jenis tersebut di atas,

bahkan ada perkembangan seperti penggunaan bracing (ikatan angin),

sehingga semakin banyak jumlah lapis bangunan tinggi yang bisa dibangun.

Pada bangunan tinggi biasanya diterapkan core (inti bangunan)

dimana pada bangunan kantor berisi daerah service seperti lift, tangga

kebakaran, WC, ruang AHU, dll, sedangkan pada bangunan hunian berisi lift

dan / atau tangga kebakaran. Melihat hubungan antar core dengan

bangunan, sistem struktur bangunan tinggi merupakan hubungan antar

perimeter core dengan perimeter bangunan artinya core memiliki struktur

yang memikul beban core, bangunan memiliki struktur yang memikul beban

bangunan, selain beban core, lalu antar struktur ini dihubungkan dengan

balok induk. Sistem struktur core pun seperti yang diuraikan diatas. Sistem

struktur core dan bangunan bisa memiliki sistem yang sama atau berbeda,

sebagai contoh:

Gambar. 4.1. Sistem Struktur Core - Bangunan

Page 22: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

119

Melihat fungsi proyek ini yang merupakan hunian, pusat

perbelanjaan dan fasilitas seni & budaya, pertimbangan sistem struktur yang

diterapkan adalah modul struktur yang tepat, pengaturan ruang yang lebih

fleksibel tetapi juga bisa teratur dengan tampilan fasade yang tidak monoton.

Untuk bangunan dengan tinggi maksimal 20 lantai dengan konstruksi beton

dan 30 lantai untuk konstruksi baja, penggunaan sistem struktur rigid frame

sudah dapat menahan keseluruhan beban.

Pondasi

Proyek ini direncanakan memiliki tinggi maksimal bangunan 12

lantai dengan lantai podium yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan dan

fasilitas seni & budaya. Proyek ini pun menyediakan parkir di lantai

basement. Untuk memenuhi kebutuhan ruang-ruang tersebut, struktur

pondasi yang dapat diterapkan adalah pondasi dalam dengan jenis, seperti:

1. Pondasi Rakit : digunakan untuk lantai basement

2. Pondasi tiang pancang (terdiri dari kelompok yang diikat dengan pelat

pengikat yaitu poer (pile cap)

3. Pondasi tiang bor

4. Pondasi rakit + pondasi tiang pancang.

Yang perlu diperhatikan pada lantai basement yang tidak menggunakan

pondasi rakit tetapi hanya menggunakan pondasi tiang pancang adalah:

1. Untuk menahan beban tanah sekeliling basement diperlukan counter fort

yang juga untuk menahan dinding beton basement.

Page 23: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

120

2. Ada 2 lapis pelat lantai, yaitu pelat lantai bawah untuk menahan tanah

lalu setelah sloof ada pelat lantai basement.

3. Tiang pancang dengan pile cap disambungkan dengan sloof.

Pemisahan Bangunan (Dilatasi)

Dilatasi diperlukan terutama pada daerah yang rawan gempa untuk

meminimalkan keretakkan struktur bangunan. Dilatasi diterapkan pada

pertemuan bangunan rendah dan tinggi, antara bangunan induk dan

bangunan sayap, bangunan dengan siku (seperti berbentu U, T, H, dll), juga

pada bangunan yang sangat panjang tidak dapat menahan deformasi. Ada

beberapa pemisahan bangunan yang umum digunakan:

1. Dilatasi dengan Dua Kolom

• Menggunakan 2 kolom sehingga terjadi penumpukan kolom pada

titik tertentu.

• Harus kedap air.

• Lebih stabil

2. Dilatasi dengan Balok Kantilever

• Terbatas oleh panjang bentang balok kantilever (maksimal 1/3

bentang balok induk), sehingga bentang antar kolom yang terjadi

dilatasi sebesar 2/3 bentang antar kolom.

• Tidak memakan ruang yang terlalu berlebih dibandingkan dengan

dilatasi 2 kolom.

Page 24: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

121

3. Dilatasi dengan Balok Gerber

• Digunakan untuk mempertahankan jarak antar kolom agar tetap

sama, pada balok kantilever diberi balok gerber (balok tambahan

yang ditumpangkan)

• Tidak ada jaminan sistem ini akan aman karena dikhawatirkan balok

gerber akan lepas dan jatuh.

4. Dilatasi dengan Konsol

• Jarak antar kolom dapat dipertahankan tetap sama.

• Tinggi langit-langit di daerah dilatasi lebih rendah karena adanya

konsol.

• Biasa digunakan untuk konstruksi pre-fabrikasi dimana konsol

berfungsi sebagai tumpuan balok pre-fabrikasi.

IV.3.6 Analisa Utilitas dalam Bangunan

Sistem Transportasi Vertikal dalam Bangunan

Sistem transportasi vertikal dalam bangunan meliputi: elevator (lift),

dumbwaiter, eskalator dan tangga darurat. Tetapi hanya elevator, eskalator

dan tangga darurat saja yang diterapkan dalam proyek ini karena

penggunaan dumbwaiter kurang efisien diterapkan dalam proyek ini dengan

pertimbangan pengeluaran yang harus dikeluarkan lagi untuk membeli alat.

Page 25: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

122

• Elevator

Ada 2 jenis elevator yang umum digunakan, yaitu jenis dengan

motor penggerak (traction lift) dan jenis dengan dongkrak hidrolik

(hydraulic lift).

Traction Lift (dengan motor)

Gambar 4.2. Lift Motor Penggerak

Motor di atas Motor di bawah • Kecepatan 2.5 – 9 m/s. • Kecepatan terbatas hanya sekitar

1 m/s. • Pergerakan lift sangat halus. • Hanya mampu melyani sampai 8

lantai. • Sangat efisien dalam

penggunaan energi. • 50 % lebih mahal dari lift dengan

motor di atas. • Harga lift mahal.

Tabel 4.17. Lift dengan Motor

Page 26: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

123

Hydraulic Lift (dengan domgkrak hidrolik)

Gambar 4.3. Lift Hidrolik

• Ada 2 jenis : piston di atas tanah dan piston tertanam. • Kecepatan 0.30 – 0.90 m/s. • Dapat mengangkut sampai dengan beban 10 ton (dengan tuas tunggal)

dan 50 ton (dengan tuas ganda). • Tidak mengakibatkan tambahan beban di puncak bangunan. • Hanya digunakan untuk melayani lantai yang jumlahnya sedikit.• Ada kemungkinan bau minyak merebak ke dalam kereta lift. • Tidak membutuhkan beban pengimbang (counter weight). • Menimbulkan suara yang lebih berisik daripada yang menggunakan

motor. Tabel 4.18. Lift dengan Dongrak Hidrolik

Jumlah lift untuk 1 zona pelayanan (single zone service) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus: N = Lnetto . P . T

300 . PB . m

dengan N = jumlah lift

Lnetto = luas netto per orang

P = % beban puncak lift

Page 27: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

124

T = waktu perjalanan bolak balik lift (s)

PB = perkiraan penghuni bangunan

m = daya angkut / kapasitas lift

dimana diketahui bahwa:

Lnetto = 24 m2

P = 3%

T = (2h + 4s)(n – 1) + s(3m + 4) detik

S

= [(2 x 3.6) + (4 x 1) (12-1) + 1(3 x 12 + 4)] / 1

= (7.2 + 4)11 + 40

= 123.2 + 40 = 163.2 s ≈ 163 s

PB = 3 m2 lantai netto/orang

m = 12

N = Lnetto . P . T

300 . PB . m

= (24 . 3 . 163) / (300. 3. 12)

= 1.08 ≈ 2 lift

Asumsi Kebutuhan Lift

Jumlah Unit Jumlah

Lift

Jumlah Lift

Service

The 18th Residences 32 x 12 unit = 384

unit

2 1

The Groove Suites 12 lapis, 151 unit 2 1

Page 28: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

125

Ratio Lift 12 lapis, 250 unit 4 2

Tabel 4.19. Perbandingan Jumlah Lift

Untuk apartemen perlu diperhatikan:

1. Bagi setiap 300 unit perlu disediakan 1 lift barang.

2. Lift barang diperlukan jika blok hunian dimana pintu utama berada

ditempatkan pada ketinggian 2 lantai dari lantai dasar.

3. Kapasitas lift yang digunakan minimal untuk 12 orang.

4. Unit hunian tidak boleh berdekatan dengan ruang mesin lift.

• Eskalator

Pemilihan eskalator dan ramp berjalan (travelator sudut

kemiringannya lebih kecil dibanding eskalator) didasarkan pada jumlah

maksimum orang yang perlu dipindahkan dalam waktu lima menit.

Eskalator dan ramp berjalan digerakkan oleh motor listrik yang berputar

secara tetap dan dilengkapi dengan pegangan tangan yang bergerak sama

cepatnya dengan kecepatan anak tangga / ramp. Kecepatan yang biasa

digunakan adalah antara 0.45 – 0.60 m/s, tetapi dengan rancangan khusus,

eskalator dapat dipercepat di atas 0.70 m/s.

Eskalator hanya mempunyai 2 jenis, yaitu jalur tunggal (untuk 1

orang berdiri) dengan lebar 60 cm -81 cm, dan jalur ganda (untuk 2 orang

berdiri bersamaan) dengan lebar 100 cm – 120 cm. Kemiringan maksimum

adalah 350, dengan ketinggian maksimum 20 m. Sedangkan untuk ramp

Page 29: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

126

berjalan hanya mampu mempunyai ketinggian maksimum 150, dengan

kecepatan antara 0.60 – 1.33 m/s.

Ada beberapa jenis eskalator yang dapat diterapkan pada bangunan

pusat perbelanjaan, yaitu:

• Sepasang eskalator beralur tunggal

• Sepasang eskalatir beralur ganda

Ada 3 macam perletakkan eskalator, yaitu: bersilangan, sejajar dengan arus

manusia yang berputar, dan sejajar dengan arus manusia yang menerus.

Gambar 4.4. Eskalator

Gambar di atas menunjukkan dimensi kebutuhan ruang eskalator

dengan:

Elevasi (m) L (m) Perkiraan Dimensi 3.5 11.0 Tinggi Pegangan Tangan : A = 0.85 m

Tinggi Rangka Struktur : B = 0.95 m Lebar alur : C = 1.40 m (alur tunggal) C = 1.70 m (alur ganda) Tinggi Ruang Bebas : D = 2.30 m

4.0 12.0 4.5 12.8 5.0 13.7 5.5 14.5 3.6 25.4

Tabel 4.20. Dimensi Eskalator

Page 30: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

127

• Tangga Darurat

Tangga darurat digunakan untuk sirkulasi saat keadaan darurat,

seperti kebakaran, sehingga ada beberapa persyaratan dalam memenuhi

fasilitas ini. Salah satunya adalah keberadaan pintu keluar, persyaratannya

adalah:

1. Pintu harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 2 jam

2. Pintu harus dilengkapi dengan minimal 3 engsel.

3. Pintu harus dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis

4. Pintu dilengkapi dengan tuas / tungkai pembuka pintu yang berada di

luar ruang tangga (kecuali di lantai dasar), dan harus memudahkan

dibuka dalam keadaan panik.

Gambar 4.5. Tangga Darurat Lantai Dasar

5. Pintu dilengkapi tanda peringatan : “TANGGA DARURAT – TUTUP

KEMBALI”

6. Pintu harus dicat dengan warna merah.

Page 31: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

128

7. Jarak jangkau pintu tangga darurat maksimal 30 m (untuk bangunan

tanpa sprinkler) dan 45 (untuk bangunan dengan sprinkler) dari titik

terjauh.

8. Lebar pintu keluar minimum 80 cm, sedang lebar tangga kebakaran dan

koridor minimum 120 cm.

Gambar 4.6. Potongan Tangga Darurat

Gambar 4.7. Dimensi Ideal Tangga Darurat

Sistem Pencahayaan

Sistem pancahayaan ada 2 jenis yaitu pencahayaan alami dan buatan.

Topik / tema proyek ini adalah hemat energi sehingga sebisa mungkin

Page 32: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

129

memanfaatkan pencahayaan alami. Tetapi pencahayaan buatan tetap

dibutuhkan terutama saat malam hari, dan juga sebagai decorative lighting

di pusat perbelanjaan dan juga permainan lighting pada galeri dan

auditorium teater. Untuk mendapatkan pencahayaan matahari alami,

orientasi dan bukaan pada selubung bangunan perlu diperhatikan, terutama

untuk hunian sehingga energi listrik untuk pencahayaan buatan di siang hari

se-minimal mungkin. Bukaan dapat berupa jendela, plaza, skylight.

Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan yang diterapkan dalam proyek ini adalah sistem

penghawaan alami dan juga sistem penghawaan buatan. Sistem penghawaan

buatan dengan menggunakan AC (Air Conditioning) yang diletakkan pada

lantai hunian 3-12, beberapa lokasi pusat perbelanjaan (seperti swalayan)

dan juga fasilitas seni & budaya. Ada 2 sistem penghawaan buatan, yaitu

secara langsung dan tidak langsung.

Proses pertukaran udara yaitu kompresor memompakan cairan Freon

yang dingin ke unit dalam ruangan, melalui pipa tembaga (yang diinsulasi).

Pada unit dalam ruangan, udara akan ditiupkan oleh blower melalui sela-sela

kumparan evaporator. Akibat penyerapan panas, cairan Freon berubah

menjadi gas Freon dan dialirkan kembali ke unit luar, selanjutnya oleh

kondensor, gas Freon didinginkan dan berubah menjadi cairan dan siap

dialirkan ke unit dalam ruangan. Air pembuangan dialirkan ke luar oleh pipa

pembuangan.

Page 33: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

130

Gambar 4.8. Skema Pertukaran Udara

Sistem penghawaan buatan secara langsung menggunakan beberapa

jenis AC, yaitu:

AC Window

• Kondensor, kompresor, evaporator, dan blower berada dalam 1 kotak.

• Air pembuangan ditampung di bagian bawah kotak untuk disalurkan ke luar.

• Kapasitas 0.5 – 2 pk

AC Split • Ada 2 unit, unit kuar dan unit dalam.

• Unit luar terdiri dari kondensor dan kompresor.

• Unit dalam terdiri dari evaporator dan blower.

Page 34: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

131

• Kapasitas 0.5 – 3 pk

AC Unit Paket

• Unit paket kadang dihubungkan dengan saluran udara (ducting)

• Kadang mempunyai 2 unit terpisah

• Unit luar: kondensor, kompesor, blower.

• Unit dalam: evaporator, saringan udara, filter dan panel control.

• Kapasitas sampai 10 pk. Tabel 4.21. Jenis AC

Sistem penghawaan buatan secara tidak langsung tidak

menggunakan freon, melainkan menggunakan air es (chilled water) dengan

suhu sekitar 50 C. Sistem ini dikenal dengan sistem AC sentral. Peralatan

yang diperlukan adalah:

• AHU (Air Handling Unit) berfungsi sebagai:

Page 35: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

132

1. Mencampur udara balik dari ruangan dengan udara luar pada

persentase tertentu.

2. Mendinginkan udara tersebut sesuai dengan suhu yang

diinginkan.

3. Menyaring udara hingga bersih dari partikel debu.

4. Mengalirkan sejumlah udara dingin ke ruangan yang

membutuhkan melalui saluran udara (ducting).

• Mesin pembuat air es (chiller)

1. Air Cooled Chiller

2. Water Cooled Chiller

Gambar 4.9. Chiller

• Kondensor berfungsi untuk melepas kalor refrigeran ke medium

sekelilingnya (air atau udara) agar refrigeran dapat dikondensasikan

dan diuapkan kembali ke evaporator. Ada 3 jenis yang umum

digunakan: Air Cooled Condenser, Water Cooled Condenser dan

Evaporator Condenser.

Page 36: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

133

Gambar 4.10. Kondensor

• Menara Dingin berfubgsi sebagai alat penukar kalor dan massa di

antara air dengan udara sehingga air pendingin komdensor dengan

suhu tinggi dapat diturunkan, dan untuk selanjutnya air dapat

digunakan untuk kebutuhan pendingin kondensor.

Gambar 4.11. Menara Dingin

Page 37: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

134

Sistem penghawaan buatan secara tidak langsung dialirkan melalui

saluran udara (ducting). Ada 3 sistem zona pengendalian pasokan udara,

yaitu:

Sistem Zona Tunggal – • VV (pasokan volume

udara tidak tetap) • CV (pasokan volume

udara tetap)

• Biasanya digunakan untuk ruangan besar, seperti ruang pertemuan, bioskop / teater, perpustakaan, laboratorium

• Biaya awal relative murah • Sederhana dan mudah perancangan,

pemasangan dan perawatannya. • Saluran udara utama membutuhkan

dimensi yang sangat besar • Boros ruangan • Tidak sulit mengatur suhu dan

kelembaban udara untuk ruangan yang banyak jika tidak dilengkapi oleh pengatur suhu udara (thermostat)

Sistem Zona Ganda - VV • Perlu pengendalian yang terpisah bagi zona yang ingin dilayani.

• Thermostat pada tiap zona mengatur sebuah damper untuk mengendalikan laju aliran udara dingin menuju zona tertentu.

• Beban pendingin rendah = laju aliran udara diturunkan = kapasitas pendingin menurun.

Tabel 4.22. Sistem Zona Pengendalian Pasokan Udara

Jaringan Pemipaan

Jaringan pemipaan dalam bangunan dibedakan menjadi 2, yaitu

pemipaan air bersih dan pemipaan air kotor. Jaringan pemipaan ini dialirkan

dalam satu jalur yang disembunyikan dalam shaft.

Page 38: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

135

Gambar 4.12. Shaft

Untuk memudahkan maka pipa-pipa tersebut dibedakan dengan

warna.

Fungsi Pipa Warna Pipa Air Bersih Biru Air Buangan Kuning Air Limbah Cokelat Air untuk Sprnkler Merah

Tabel 4.23. Warna Pipa

• Jaringan Air Bersih

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sumber air bersih dapat

diperoleh melalui PAM (Perusahaan Air Minum) dan sumur dalam.

Penggunaan air PAM sebagai sumber air utama sedangkan air dari

sumur dalam (deep well) sebagai air cadangan.

Page 39: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

136

Ada 3 jenis pasokan yaitu: pasokan air ke atas tanpa tanki

penampung di bawah, pasokan air ke atas dengan tangki penampung di

bawah dan pasokan air ke bawah dengan tangki penmapung di atas. Dari

ketiga jenis pasokan tersebut, yang paling efektif dan tidak rentan

mengalami kesulitan pendistribusian adalah pasokan air ke bawah

dengan tangki penampung di atas. Distribusi air ke bawah lebih mudah

karena menggunakan gaya gravitasi sehingga pemenuhan kebutuhan air

bersih dapat cepat diperoleh.

Gambar 4.13. Tipe Distribusi Air Bersih

• Jaringan Air Kotor

Jaringan air kotor ada beberapa pemipaan yaitu air kotor cair dan

air kotor padat. Air kotor cair adalah buangan air yang berasal dari floor

Page 40: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

137

drain dan wastafel kamar mandi yang perlu disaring dari limbah kimia

sabun. Air kotor padat adalah buangan padat dari toilet.

Pembuangan Sampah

Jalur distribusi pembuangan sampah yang efektif adalah adanya 1

pusat pembuangan setiap lantai yang langsung disalurkan ke pembuagan

utama di lantai bawah. Pembuangan sampah dapat hanya ditampung di

pembuangan utama kawasan di bawah dan ada juga pembuangan sampah

yang langsung dibakar di pembakaran lantai dasar.

IV.3.7 Sistem Penangkal Petir

Sistem Franklin (sistem Konvensional). Sebuah batang yang

runcing dari bahan cooper spit yang dipasang pada paling atas bangunan,

dan dihubungkan dengan batang tembaga menuju elektroda tanah (mencapai

permukaan air). Daerah yang dilindungi sari sambaran petir berbentuk

segitiga kerucut dengan ujung penyalur petir pada puncaknya. Di sistem ini

hanya menggunakan sebuah spit pengangkal petir yang dipasang pada

tempat tertinggi.

Sistem Faraday (sangkar faraday). Pada prinsipnya seperti franklin

tetapi dibuat memanjang atau berbentuk sangkar sehingga jangkauan lebih

luas. Sistem ini dipakai pada bangunan yang punya atap yang luas. Dalam

satu bangunan menggunakan lebih dari 4 spit sebagai penangkal petir.

Page 41: IV.2.6 Analisa Sirkulasi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2010-1-00028-ar bab 4.2.pdf · bangunan tidak sama kualitasnya karena bangunan di belakang, ... Persegi

138

Sistem Radio Aktif. Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi.

Satu bangunan cukup menggunakan sebuah penangkal petir.

Alatnya disebut Preventor, yang bekerja berdasarkan reaksi netralisasi ion

dengan menggunakan bahan radio aktif. Keseluruhan kebocoran pada alat

ini dapat mengakibatkan radiasi. Oleh karena itu, alat ini dilararang.

Sebagai gantinya ada system penangkal petir model Energi Froide

(electrostatic Field) atau yang terkenal dengan EF. EF Lightning Protection

System merupakan system penangkal petir modern. Ada 3 prinsip yang

sangat penting dimiliki oleh EF: Penyaluran arus petir yang sangat kedap

atau tertutup terhadap obyek sekitar dengan menggunakan terminal

penerima dan kabel penghantar khusus yang memiliki sifat isolasi tegangan

tinggi. Menciptakan electron bebas awal yang besar sebagai streamer

emission pada bagian puncak dari system terminal. Penggabungan EF

Terminal dengan EF Carier yang memiliki isolasi tegangan tinggi

memberikan jaminan keamanan terhadap obyek yang dilindungi.

Sistem penangkal petir ini terbagi dalam 2 yaitu: EF Terminal yang

diletakkan dipuncak bangunan sebagai penangkal petir dan EF Carier (kabel

Penghantar ) yang masuk kedalam tanah.