9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN B. Hasil Beberapa alat yang sering digunakan untuk melakukan praktikum di dalam laboratorium adalah sebagai berikut : N o Nama Alat Fungsi Cara kerja Gambar 1 Ball pipet alat untuk memipet larutan pada pipet ukur dan pipet gondok huruf S untuk mengempeskan, huruf A untuk menyerap larutan dan huruf E untuk mengeluarkan larutan dari pipet ukur 2 Beaker gelas Alat untuk menampun g sementar a zat, mereaksi kan zat Masukkan larutan yang diinginkan kedalam beker gelas yang telah dibersihkan 3 cawan almuni um Untuk mengukur kadar air suatu produk pangan. Masukan bahan yang akan di ukur kadar airnya kedalam cawan almunium. 4 cawan petri untuk tempat inokulas i mikrobia masukkan bahan ke dalam cawan petri kemudian tutup serta letakkan terbalik

DocumentIV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi laporan

Citation preview

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil

Beberapa alat yang sering digunakan untuk melakukan praktikum di dalam laboratorium adalah sebagai berikut :

No

Nama Alat

Fungsi

Cara kerja

Gambar

1

Ball pipet

alat untuk memipet larutan pada pipet ukur dan pipet gondok

huruf S untuk mengempeskan, huruf A untuk menyerap larutan dan huruf E untuk mengeluarkan larutan dari pipet ukur

2

Beaker gelas

Alat untuk menampung sementara zat, mereaksikan zat

Masukkan larutan yang diinginkan kedalam beker gelas yang telah dibersihkan

3

cawan almunium

Untuk mengukur kadar air suatu produk pangan.

Masukan bahan yang akan di ukur kadar airnya kedalam cawan almunium.

4

cawan petri

untuk tempat inokulasi mikrobia

masukkan bahan ke dalam cawan petri kemudian tutup serta letakkan terbalik

5

cawan porselin

mengukur kadar abu suatu produk pangan

masukkan sampel produk ke cawan keramik, masukkan ke dalam cawan porselin, hidupkan dengan keadaan sekitar > 1000

6

elenmeyer

untuk tempat analit dalam titrasi larutan

erlenmeyer diisi dengan analit lalu diletakkan di bawah buret kemudian sambil digoyang-goyangkan sehingga dicapai titik equivalent yang diinginkan

7

hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

Larutan di dalam tabung dinaikkan ke atas hot plate

8

gelas ukur

mengukur larutan dalam skala tertentu

masukkan larutan kedalam gelas ukur yang telah dibersihkan lalu ambil larutan sesuai dengan ukuran yang diperlukan

9

kertas saring

Untuk menyaring larutan.

Kertas saring ditempelkan pada wadah tempat penyaringan

10

kondensor

untuk analisa lemak dan protein

hubungkan kondensor dengan soxhlet dan labu lemak

11

labu kedjal

Untuk menganalisa protein.

Masukan suatu produk yang akan di analisa proteinnya.

12

labu ukur

sebagai tempat pengenceran

masukkan larutan yang akan dicampurkan atau diencerkan kedalam labu ukur kemudian agar homogen perlu di shaker.

13

mortal

Untuk menghaluskan

Partikel yang kasar.

Masukan partikel tersebut, kemudian tumbuk secara perlahan dikarnakan wadah penampungnya terbuat dari keramik.

14

pipet gondok

Mengambil larutan yang berbahaya

Digunakan dengan cara di pasang Ball pipet di atasnya, yang berfungsi sebagai penyedot larutan.

15

pipet tetes

Mengambil larutan skala kecil

Dengan menyedot larutan

16

pipet ukur

untuk mengambil sejumlah larutan skala tertentu dengan ketelitian yang lebih.

Di gunakan dengan cara di pasang ball pipet di atasnya, yang berfungsi sebagai penyedot.

17

soxhlet

untuk analisa lemak

soxhlet dihubungkan dengan kondensor dan labu lemak

18

spatula besi

untuk mengambil zat padat dan utuk melakukan

Sendok zat padat yang ingin diambil dengan ujung spatula.

19

spatula kaca

hanya untuk mengaduk.

Aduk larutan dengan ujung spatula

20

tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

Zat dimasukkan ke dalam tabung reksi

21

termometer

Untuk mengukur suhu

letakkan thermometer pada benda yang akan diukur suhunya.

Alat-alat laboratorium Kimia dan kegunaannya

Alat-Alat Laboratorium Kimia

Alat-alat yang digunakan saat praktikum kimia sangatlah beragam. Tetapi, umumnya alat-alat yang digunakan berbahan dasar Kaca. Alat-alat Laboratorium tersebut memiliki fungsi, ukuran serta cara penggunaan yang berbeda-beda.

Dalam hal memanaskan bahan, alat yang digunakan hendaknya harus memiliki Label Pyrex (tahan panas, tebal, dan tidak mudah retak) saat digunakan.

I. Alat-alat Pemanasan

a. Pembakar Gas (Burner)

Berfungsi : Untuk memanaskan bahan dengan Bahan bakar Gas

Bagian-bagian dari pembakar gas ini:

1. Pipa Pemasukan Gas

2. Lubang Pemasukan Udara

3. Pipa pencampuran gas dan udara

b. Kaki Tiga

Berfungsi sebagai Tungku, dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan diantara ketiga kakinya tempat api untuk pemanasan. Kaki tiga ini umumnya terbuat dari Besi.

c. Segitiga Porselin

Berfungsi sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti cawan porselin yang akan dipanaskan diatas kaki tiga. Umumnya dibuat dari Kawat tahan panas.

d. Pemanas Spritus

Berfungsi Sebagai sumber pemanas yang diletakkan pada bagian bawah kaki tiga. Terbuat dari kaca yang dilengkapi sumbu serta tutup dari plastik.

e. Kasa

Digunakan sebagai alat perata panas, sehingga pamanasan zat-zat dalam wadah seperti gelas piala akan merata.

Biasanya diletakkan pada bagian atas Kaki tiga, sebagai alas.

Terbuat dari kawat yang dilapisi dengan abses.

f. Gegep (penjepit)

Berfungsi untuk membantu pengambilan alat-alat yang tidak boleh diambil dengan tangan secara langsung. Umumnya terbuat dari kayu atau atau besi yang pada bagian tengah nya berbentuk bulatan untuk menjepit tabung reaksi.

g. Penangas Air

Berfungsi sebagai pemanasan zat-zat dengan menggunakan uap air.

h. Cawan porselin (crucible)

Digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetri sehingga menjadi bentuk yang stabil.

Merupakan mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselin tahan panas, aluminia. Pada saat Crus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu yang mendadak menyebabkan cawan/ crus pecah. Ukuran Cawan Porselin ini 35 cc.

i. Pinggan porselin (Evaporating Dish)

Digunakan untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering dan mengkristalkan zat dan untuk menyublimkan Zat.

Merupakan Kaca yang berbentuk mangkuk dan terbuat dari keramik.

II. Alat-alat Gelas

Sebelum digunakan, alat-alat harus diperiksa, apakah ada cacat serta kebersihannya dengan teliti.Apabila ternyata alat tersebut retak, jangan diteruskan untuk penggunaannya. Kebersihan alat sangat penting untuk orang yang bekerja di Laboratorium kimia. Data yang dihasilkan menjadi tidak akurat jika percobaan dilakukan dalam wadah yang terkontaminasi.

a. Gelas Wadah

Botol sebagai wadah pereaksi dibedakan oleh warnanya yaitu botol berwarna (gelap) untuk zat yang tidak tahan cahaya, oksidasi dan lainnya dan botol tidak berwarna. Mulut wadah juga bermacam-macam, yaitu mulut kecil untuk zat yang mudah menguap dan berasap, sedangkan yang bermulut besar untuk pereaksi selain itu.

b. Alat-Alat Untuk Mereaksikan Zat

1. Tabung Reaksi

Terbuat dari kaca bersilikat tahan panas, terdiri drai berbagai ukuran.

Berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia, untuk mereaksikan larutan dalam skala kecil, dan sebagai tempat untuk mencampurkan larutan satu dengan larutan yang lain.

2. Gelas Piala/Gelas Kimia/Gelas Bekker

Terbuat dari kaca Borosilikat yang tahan panas hingga suhu 2000c. Ukuran : 50 mL, 100 mL, 300 mL, 500 mL, 1000 mL.

Berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, dan media pemanasan cairan.

3. Labu Erlenmeyer

Berupa gelas yang berdiameter semakin keatas semakin kecil. Terbuat dari kaca borosilikat. Dengan skala sepanjang dindingnya dan memiliki berbagai ukuran dari 50 mL s/d 500 mL.

Berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan (pyrex), menampung fitrat hasil penyaringan, dan menampung titran (larutan yang dititrasi) pad proses titrasi.

III. Alat-alat Pengukur Volume

a. Gelas Ukur

Merupakan gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca yang tidak tahan panas. Ukuran gelas ini dimulai dari 25 mL s/d 250 mL.

Berfungsi untuk mengukur larutan yang akan diuji, tempat penampungan larutan sementara sebelum dipindahkan ketempat lainnya.

b. Labu Ukur/Labu Takar

Berupa labu dengan leher panjang dan memiliki tutup yang tebuat dari kaca. Ukuran Labu ini dimulai dari 25 mL s/d 2 L.

Berfungsi untuk pengenceran Larutanm dan membuat larutan standar atau larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya.

c. Pipet Ukur

Pipet Gondok.

Terbuat dari gelas dengan bagian tengahnya membesar. Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume yang setepat-tepatnya.

Pipet Skala/mohr.

Pipet yang dibubuhi skala sepanjanh dindingnya. Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume desimal.

d. Buret

Berupa tabung kaca yang memiliki skala disepanjang dindingnya dan memiliki kran pada ujungnya. Ukuran buret ini dimulai dari 5 dan 10 mL (mikro buret) dengan skala 0.01 mL, dan 25 mL dan 50 mL dengan skala 0.05 mL.

Digunakan sebagai media titrasi atau tempat titran.

IV. Alat Lain

a. Pengaduk gelas/Spatula

Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia ketika melakukan reaksi kimia, untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

Memiliki ukuran yang beragam yaitu, besar, sedang dan kecil tergantung gelas yang digunakan.

b. Gelas Arloji

Berfungsi untuk meletakkan zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain waktu pemanasan dan menguapkan cairan, serta untuk tempat bahan-bahan yang ingin ditimbang diatas neraca, agar neraca tetap bersih.

Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.

c. Corong

Terbuat dari gelas atau plastik. Digunakan untuk memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya.

Terdiri dari corong besar dan kecil.

d. Botol semprot

Berfungsi :

Membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa endapan

Mengeluarkan air/cairan dalam jumlah terbatas

Tempat menyimpan air

Merupakan botol yang dilengkapi tutup dan selang untuk mengeluarkan air. Terbuat dari plastik dan memilliki ukuran kecil, sedang dan besar.

e. Karet Penghisap

Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan(suction), mengambil udara (aspirate) dan mengularkan (empty).

Biasanya Karet penghisap ini berpasangan dengan pipet skala ata pipet gondok.

f. Pipet tetes

Terbuat dari kaca yang ujungnya runcing dan ujung atasnya disertai karet penghisap.

Berfungsi untuk mengambil cairan dalam skala kecil, dan memindahkan cairan dari satu tempat ketempat yang lain.

g. Hot Plat/ Penanggas/ Kompor listrik

Berfungsi untuk memanaska bahan yang akan diuji coba. Merupakan alat yang dihubunghkan langsung kelistrik dengan tombol pengatur suhu dan tombol pemutar batang pengaduk.

h. Desikator

Berfungsi untuk tempat penyimpanan zat supaya tetap kering. Dibagian bawah desikator terdapat silikajel yang berfungsi menyerap air dari bahan yang dikeringkan didalam eksikator.

i. Neraca digital

Digunakan untuk mengukur massa atau untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan dengan hitungan yang tepat.

j. Penyangga Statip dan alas statip

Digunakan untuk menahan Buret (meletakkan buret) pada waktu titrasi