Upload
trinhbao
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Telah dibuat unil PHA unluk rektilinier skaner, ujilaboratorium dengan menggunakan sumber Co , Cs , Na dan60 137 22
PHA dengan aras bawah ber-
PEMBUATAN PHA UNTUK REKTILINIER SKANER
Bambang Supardiyono, J. Kamadi, Tejo Purnomo
Pusal Penelilian Nuklir Yogyakarla
ABSTRAK
I menunjukkkan bahv{a resolusi131geser tiap 0,1 V dan aras alas telap 0,1 V pada operasidif'erensial ada-lah 6 %, 9,5 %, 10 % dan 10,6 Yo. Uji slabilitas pencacahan menunjukkan kelelitian sebesar 98 % danuji linieritas penguatan menunjukkan kemiringan sebesar 57°.Resolusi yang disyaratkan adalah 9 % untuk sumber Cs137
dengan demikian PHA tersebut cukup laik bila dipergunakanpad a rektilinier skaner.
ABSTRACT
Na and I sources.22 131
6 %,9,5 %, 10 % and 10,6 % with 0.1 V lower level shif'lingand 0.1 V upper level discrimination on dif'f'erentialoperation. The accuracy of' the stability tesl is 98 % andthe liniearity amplif'ication is 57 degree. For Cs137
source, 9 Yo resolution is required. so this PHA is suilablef'or rectiliniear scanner.
indicate that the
hasA pulse high analyser CPHA) f'or rectiliniear scannerbeen constructed. Laboratorium test, using Co ,Cs ,60 137
PHA resolution is
I. PENDAHULUAN
Reklilinier skaner adalah peralatan dalam bidang kedok
teran nuklir yang dipergunakan untuk memperoleh gambaran
(image) dua dimensi dari bagian/organ tubuh dalam pemeriksa
an in vivo dengan menggunakan radiof'armaka pemancar gamma.
Berdasarkan f'ungsi dari bagian rektilinier skaner,
secara garis besar dapat dibagi dalam empat unit, yaitu unit
PHA, unit penampil, unit pengontrol dan unit mekanik Csta-
Uni t PHA berf'ungsi merubah gejala radiasi menjadi
pulsa listrik, menapis tinggi pulsa listrik yang tidak di-
453
454
kehendaki dan meloloskan pulsa yang sesuai dengan tenaga
sumber radiasi yang di gunakan , dan selanjutnya pulsa ter
sebut diproses oleh unit penampil, untuk ditampilkan dalam
bentuk gambar dua dimensi yang memberi informasi tentang
aktifitas dan letak dari organ tubuh. Unit pengontrol ber-
fungsi mengatur pergerakan (pergeseran) detektor, mengatur
pencacahan persatuan waktu dan mengatur penampilan, sedang
kan unit mekanik berfungsi sebagai penyangga detektor dan
tempat motor penggerak detektor.
Penelitian pembuatan rektilinier skaner dilakukan oleh
empat group peneliti, dalam makalah ini hanya dibahas me
ngenai pembuatan PHA sesuai dengan tugas penulis.
II. DASAR TEORI
A. Rangkaian PHA
Rangkaian PHA dapat juga dikalakan sebagai rangkaian
speklromeler gamma yang lerdiri dari pengual awal (PA), pe
ngual linier (PL), penganalisis saluran lunggal (PST), rale
meler (Rill, dan penyedi a daya tegangan tinggi (TT) ser la
deleklor NaITL sebagai lransduser.
agram kolak rangkaian PHA.
Gambar 1 menunjukkan di-
UNITPENAMPIL
DET
.1 PAl ' I PL I ·PST
TT I I RM
Gambar 1. Diagram kotak rangkaian PHA
455
Prinsip kerja rangkaian PHA adaiah sebagai berikut, de
tektor sintiiasi NaITL menerima radiasi gamma dari organ
tubuh yang diperiksa, gejaia radiasi tersebut oieh detektor
diubah menjadi gejal a 1istr i k C pulsa), yang kemudi an di
teruskan ke PA yang berfungsi sebagai penyesuai impedansi
dan pembentuk puisa. Pulsa-puisa dari PA diteruskan ke PL
yang berfungsi memperkuat puisa yang masuk sehingga dapat
diproses oleh PST, penganaiisis saiuran tunggal berfungsi
sebagai penapis yaitu akan meneruskan puisa yang dikehendaki
dan menahan pulsa yang tidak dikehendaki. Keiuaran dari PST
sebagai masukan RM dan masukan unit penampii, jumlah cacah
persatuan waktu ditampiikan dalam bentuk angka pada penampii
8 digit. Rat.emet.er dikendalikan oleh osiiat.or 1 MHz, dan
wakt.u pencacahan dapat. diatur secara otomat.is at.au manual
dengan mengat.ur sakiar.
B. Pengujian
Untuk menget.ahui aiat. yang teiah dibuat. berfungs~ baik
at.au t.idak, perlu dilakukan serangkaian uji/test. t.erhadap
alat. t.ersebut.. Ada beberapa cara dalam meiakukan pengujian
yaitu uji iaborat.orium dan uji iapangan, uji lapangan saat
ini belum diiaksanakan, karena menunggu unit-unit. lain yang
sedang dalam proses penyelesaian.
Uji laboratorium unit. PHA meiiputi uji stabiiitas pen
cacahan, uji linierit.as penguat.an, menghitung resoiusi PHA,
disamping pengukuran resoiusi PHA diiakukan juga pengukuran
resoiusi dengan menggunakan MCA sebagai bahan pembanding.
Uji stabiiit.as pencacahan dengan cara mencacah akti
vit.as sumber pada daerah t.enaganya, kemudian dicari ketidak
past.ian relat.if sehingga akan diperoieh keleiitian unit PHA.
Uji linieritas penguat.an dilakukan pencacahan unt.uk
beberapa sumber radiasi gamma, kemudian dibuat. grafik
hubungan antara tenaga dengan tinggi puisa, dari grafik t.er
sebut. dapat. dihitung kemiringan grafik sehingga diperoleh
1i nier i tasnya.
456
Pengukuran resolusi dilakukan dengan cara melakukan
pencacahan aktivitas sumber dengan aras bawah yang bergeser
setiap 0,1 V dan aras atas 0,1 V pada operasi diferensial.
Oari hasil pencacahan, dibuat grafik hubungan antara cacah
persatuan waktu dengan tinggi aras bawah, dari grafik ter
sebut bisa dihitung resolusi dari unit PHA.
Pengukuran resolusi dengan MCA, dengan cara menghubung-kan keluaran dari dengan AD<:
tersebut,
penguat
berdasarkan gambar
1i ni er
Cdisplay) dari
pada MCA
MCA, dapat
diketahui resolusinya.
III. HASIL PENGUJIAN
A. Pengujian Stabilitas Pencacahan
Pencacahan dilakukan dengan waktu cacah 10 detik dan
dilakukan sepuluh kali pada tenaga puncak dari sumber Co60dengan 1ebar jendel a sebesar 0.1 V.danCs
137Hasil
Na22
pencacahan
I131tersebut di atas disajikan dalam bentuk
tabel, berdasarkan tabel tersebut dapat dihitung ketidak-
pasti an pencacahan dari masi ng-masi ng sumber. Hasi 1 per-
hitungan menunjukkan ketidakpastian pencacahan untuk sumber
CCo ) sebagai pat okan, maka ketidak60pastian pencacahan PHA adalah sebesar 2 % atau PHA mempunyai
stabilitas pencacahan sebesar lebih kurang 98 %.
adal ah sebesar
1,6sebesar
sebesarsebesar 0,6 %, Na22
kalau diambil ketidakpastian
Cs1372 %,
I131maksimumpencacahan
Co60
1 ,2 % dan
B. Uji Linieritas Penguatan
Oal am penguj ian 1inieritas pengua tan , sumber radiasi
gamma yang dipergunakan sarna dengan sumber yang dipergunakan
pad a pengujian stabili tas pencacahan. Kemudi an di1akukan
pengamatan/pengukuran tinggi pulsa dari masing-masing sumber
pada tenaga puncak. Oari hasil pengukuran tinggi pulsa dan
tabel tenaga sumber radiasi gamma. dibuat grafik hubungan
tenaga dengan tinggi pulsa Cgambar 2). berdasarkan grafiktersebut dapat dicari kemiringan/linieritas penguatan.
457
Hasil perhi~ungan menunjukkan bahwa pengua~an PHA mempunyai
kemiringan sebesar 570 a~au mempunyai linieri~as sebesar
73 %.
(KeV)
1332,5
1173,2
1000
661,6
500
360
-------- - - - ---- /________ - - - - - - -/- - ;y C 60- - - - __ - - - - I- --0
Ie 60IIII
o 2 4 6 8 10Gambar 2. Linieri~as pengua~an
C. Pengukuran Resolusi
Pengukuran/perhi~ungan resolusi PHA berdasarkan grafik
spek~rum ~enaga gamma dari sumber radiasi yang dipergunakan.
Gambar 3, menunjukkan spek~rum gamma
perhi~ungan berdasarkan grafik ~ersebu~
dari sumber Co ,60diperoleh resolusi
sebesar 5 % pada puncak ~enaga 1,17 MeV dan resolusi sebesar
4,8 % pada ~enaga 1,33 MeV, gambar 4 menunjukkan spek~rum
~enaga Cs dengan resolusi sebesar 9,5 %.137
C/10 detik
750
500
250
o
C/10 det.ikl'
6000
5000
4000
3000
2000
1000
458
Gambar 3. Spektrum tenaga Co 60
o 1 2 3 4X X X1 2
5 CV)
Gambar 4. Spektrum tenaga Cs137
459
Gambar 5 merupakan spek~rum ~enaga darl Na dengan resolusi22
sebesar 10 % pada ~enaga 0,511 MeV Canihilasi) dan gambar 6
menunjukkan spek~rum ~enaga dari sumber I dengan~3~
resolusi sebesar 11 % pada 0,36 MeV.
C/l0 de~ik
2000
1500
1000
500
o 1 2 3
IIIIIIII
--r-r Ir II II III II II I Ii"tl-I 1 I
x 4 . (V)
C/l0 detik
2000
1500
1000
500
o
Gambar 5. Spektrum tenaga Na22
Gambar 6. Spek~rum ~enaga I~31
4 (V)
460
Sebagai bahan bandingan, dilakukan pembuat.an spekt.rum
t.enaga gamma dengan menggunakan MCA, gambar 7a menunjukkan
spekt.rum t.enaga dari Co dengan resolusi sebesar 3,5 % dan603 %, gambar 7b adalah spekt.rum t.enaga dari Cs dengan reso137lusi 8 %.
Gambar 7a. Spekt.rum Co00
Gambar 7b. Spekt.rum Cs 137
461
Gambar 7c adalah spektrum tenaga dari Na dengan resolusi22
sebesar 10 %, untuk sumber I diperoleh resolusi sebesar131
12 % Ctanpa foto spektrum).
Gambar 7c. Spektrum Na22
Tabel 1. Hasil pencacahan pada tenaga puncak.
CoNo
60CsNaI
XX 13722131
12
1
538 5045412214314172
511 5255489219714143
542 4915422217513854
521 4975453214513675
529 5115415219414305
515 5155423212313887
527 5085495215314498
535 5235479215514089
513 52054952193140910
545 517545421911438- X 527,7511,25454,82157,11410,5
S11,7510,7532,5525,0523,83
KTPN
2 ?~2 %0,5 %1,2 %1,5 %
462
D. Peralatan Pengujian
Peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pengujian
PHA antara lain :
Lemari timbal, dimensi (25 x 22 x 22) em, ketebalan'3,5 em.
Detektor sintilasi 2 x 2" merk Harshaw tipe 8S8
Sumber standar
Co aktivitas2,48 /--lCi60 Csaktivitas10,18 /--lCi137 Naaktivitas0,86 /--lCizz I aktivitas0,80 /--lCi131
MCA Canberra 8100
Kondisi (seting) peralatan pada waktu pengujian adalah
sebagai berikut, tegangan tinggi diatur pada 450 V, tinggi
aras bawah dari PST digeser setiap 0,1 V dengan lebar jen
dela tetap sebesar 0,1 V, lama peneaeahan adalah 10 detik
dan jarak sumber delektor 10 em.
1.V. PEMBAH.~AN
Berdasarkan hasil uji stabilitas peneaeahan dengan
keti dakpasti an (KTPN) sebesar 2 Yo (maksi mum), menunj ukkan
bahwa unit PHA mempunyai ketelitian eukup tinggi, mengingat
KTPN dari sumber radiasi tipikal sebesar 2,5 Yo, dengan demi
kian PHA lersebut eukup baik bila dipergunakan pada rekti
linier skaner.
Linieritas penguatan dengan kemiringan sebesar 570 me
nunjukkan bahwa perubahan tenaga sebesar 100 KeV akan mem
berikan perubahan tinggi pulsa sebesar 0,7 V dan dapat di
katakan 1inieri tas pengua tan dari PHA sebesar 73 Yo. Ideal,
linieritas penguatan adalah 100 %, tetapi dalam praktek nilai
ideal tersebul sulit dieapai. Meskipun linieritas PHA
sebesar 73 % alat tersebut eukup baik bila dipasang pada
rektilinier skaner, mengingat isotrop yang dipergunakan
dalam kedokleran nuklir umumnya berlenaga rendah, tunggal
463
dan mempunyai wak~u paroh pendek. Maka ~inggi pulsa keluar
an dapa~ dinaikkan dengan eara memper~inggi pengua~an a~au
dengan menaikkan ~egangan ~inggi. Sebagai eon~oh un~uk
sumber I dengan ~enaga 0,360 MeV akan menimbulkan pulsa.13.1
2,5 V, ~inggi pulsa ~ersebu~ dapa~ dinaikkan menjadi 5 V,
dengan demikian sua~u sumber dengan ~enaga lebih besar dari
0,7 MeV akan menimbulkan pulsa jenuh, karena ~inggi pulsa
keluaran dari pengua~ 1inier maksimum adalah 10 V. Dalam
prak~ek, penga~uran PHA adalah dengan menga~ur aras bawah
dari PST yai~u dengan memu~ar po~ensiomeler (linier), unluk
menghindari kekeliruan karena po~ensiome~er linier sedangkan
pengua~an ~idak 1inier maka per1u diser~akan ~abel peng
a~uran (posisi) dengan isotop yang dipergunakan, tabel 2
menunjukkan posisi potensiome~er dengan isotop yang dihitung
berdasarkan gambar 2. Dengan demikian pemakai (user) tinggal
meneoeokkan saja antara posisi potensiometer dengan isolop
yang dipergunakan.
Tabel 2. Posisi Potensiometer
No Iso~opTenaga (KeV)Potensimeter('I)
1
I 35 1,40.1Z~ 2
Ie 140 2,4099m 3
I 360 5,00.13.1 4
In 393 6,40.1.13m
Resolusi PHA pada daerah tenaga lebih besar dari 1 MeV
sekitar 6 %, sedangkan pada daerah lebih keeil dari 1 MeV
menunjukkan resolusi seki~ar 10 %, mengingat bahwa rek~ili
nier skaner dipergunakan pada daerah ~enaga rendah. maka
hanya di~injau resolusi pada daerah ~enaga lebih keeil dari
0,66 MeV. Berdasarkan resolusi hasil pengujian, dibuat
grafik hubungan resolusi dengan ~enaga (gambar 8), dari
grafik ~ersebu~ dapa~ disimpulkan bahwa un~uk PHA perubahan
~enaga sebesar 300 KeV akan menimbulkan perubahan resolusi
464
sebesar 1 Yo, sedangkan dengan MCA perubahan tenaga sebesar
100 KeV akan menimbulkan perubahan resolusi sebesar 1,5 Yo,
dengan demikian dapat dika.takan bahwa pada daerah t.enaga
rendah resolusi PHA dapat dikatakan tetap.
15
10
o 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Gambar 8. Resolusi vs.t.enaga
1200
Hasil· akhir Cgambar 2 dimensi) dari rekt.ilinier skaner, di
samping tergant.ung dari hasil pencacahan PHA yang akan
menimbulkan gambar gelap/terang sesuai dengan akt.ivit.as
organ t.ubuh yang diamati, juga tergant.ung dari resolusi PHA,
karena resolusi yang t inggi akan mendukung stabilit.as
pencacahan mempunyai ketelitian t.inggi.
465
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian yang ~elah dilakukan, dengan
hasil s~abili~as pencacahan 98 %, linieri~as pengua~an se
besar 73 % sera~ resolusi 9,5 % un~uk sumber Cs ~idak'137
berbeda jauh dengan resolusi yang disyara~kan yai~u sebesar
9 %, dan berdasarkan pembahasan yang ~elah dilakukan. Maka
penganalisa ~inggi pulsa CPHA) yang ~elah dibuat cukup baik
apabila dipasang pada rektilinier skaner.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami ucapkan ~erima kasih pada saudara Supardjan ser~a
rekan-rekan di Kelompok Rekayasa dan Li~bang Instrumentasi
dan Elektronika Nuklir, yang telah membantu secara langsung
maupun tidak langsung sampai terlaksananya peneli~ian kami.
ACUAN
1. Belcher and Vetter., "Radioisotop In Medical Diagnosis",Bu~~erworth & Co, London, England, 1971.
2. James A. Sorenson and Michael EP Helps. ,clear Medicine", Grand and Stratton Inc,1987.
"Physics In NuNew York, USA,
3. IAEA., "Quality Control of Nuclear Medicine Ins~ruments",Vienna, 1984.
4. Nicholson., "Nuclear Electronics",London, 1974.
TANYA JAWAB
John Wiley & Sons,
t. Sudiyanto
Apa~ah sudah dipikirkan hasit ~hirnya datam ptot, apa~ah
sistem penampit yang dipakai?
JAWABAN
Direncanakan penampi t da.ta<:8ambar 2 dimensi'> men8e-una~anmonitor PC dan hasitnya dapat diprint <:diceta~'>.
466
2. Arief Rivay
Gambar 1 daLa~ makaLa~. apakah detektor yang termasuk
di daLa~ kota~ diagram PHA juga dibuat?
Hengapa resoLusi (FWHH) pada PHA dan pada HCA tidak me-
nunjukkan kondisi ekivaLensi
11 % FWHff. pada HCA = 12 %
(misaL I pada PHA =131
FWHH. sedangkan untuk
sumber-sumber Lainnya berLawanan).
JAWABAN
- Detektor tidak ter~~uk sistem PHA yang dibuat. DaLam
haL ini detektor digambar untu.~ memberikan informasi
bahwa pULsa datang dari detektor.
- Bi La diambi L titiR Cs sebagai titik tengah. terL i-137
hat bahwa untuk sumber dengan energi Lebih besar maupun
Lebih Reei L. grafik resoLusinya adaLah simetris. baik
untuk PHA maupun HCA. Untuk PHA mempunyai kenaikRan 1 %
untuk perubahan 100 KeV. sedangRan untuk HCA adaLah
1,5 %, jadi IJ-v:J.jarbiLa pada I • resoLusi HCA 12 %.131
3. Dewi ta
Berapa maksimum dan minimum peneaeahan yang diperoLeh.
Rarena itu mempengaruhi kontras gambar?
JAWABAN
TipikaL untuk sumber yang dipergunaRan sekitar 20 ~Ci (in
vivo_1 memberikan eacah 250 e/det.
4. Didi Gayani
- ApaRah pemi Lihan isotop itu denga.n potensio yang mewa
kiLi perubahan threshoLd?
- Berapa Lebar puLsa output dari PHA yang dibuat?
JAWABAN
- Benar. digunaRan ten-turn potensio sebagai pengatur
aras bawah (Lower LeveL) penganaLisa saLuran tunggaL.
PULsa output adaLah 5 VoLt/500 nanD detik.