8
Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular Susi Japit 1), William Jonathan 2) STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: [email protected] Abstrak Dibalik sisi berbahaya yang dimiliki ular, ular juga berperan penting bagi kesejahteraan hidup manusia. Namun kebanyakan masyarakat masih memiliki pandangan yang negatif terhadap ular dan menganggap setiap ular berbahaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengatasi masalah yang terjadi dengan merancang suatu sistem pendeteksi jenis ular yang sudah terkomputerisasi dimana metode penelitiannya menggunakan metode studi literatur. Sistem dirancang menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan menggunakan database Microsoft Access 2003 dan dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows XP atau versi Windows yang lebih tinggi. Dengan sistem ini, data yang di-input secara manual akan diolah dengan sistem manajemen database yang lebih baik. Hasil penelitian ini akan membuat masyarakat dapat membedakan jenis ular yang berbahaya dan tidak berbahaya serta dapat mengetahui berbagai data tentang berbagai jenis ular. Kata Kunci: pendeteksian, Sistem Pakar. Abstract Behind the danger of snakes. snakes also contribute to human welfare. However, most people still have a negative view of snakes and think all snakes are danger. This research aims to design a detection system of snakes that have been computerized. The study uses literature study. The system is designed using Microsoft Visual Basic 6.0 and Microsoft Access 2003 database, which run on Microsoft Windows XP operating system or higher versions of Windows. In this system, the data to be input manually will be treated with a good database management system. Results of this study will be made public can distinguish Which snakes are dangerous and not dangerous and can find a variety of information about different types of snakes. Keywords: detection, Expert Systems. 1. Pendahuluan Ular adalah binatang liar berbahaya yang habitatnya terdekat dengan kehidupan manusia. Sebagai bukti, saat ini ular masih dapat kita jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, gua, pantai, laut, bahkan di saluran – saluran air perkotaan. Dibalik sisi berbahaya yang dimiliki ular, ular juga berperan penting bagi kesejahteraan hidup manusia. Ular adalah predator alami tikus, hama aktif yang memakan padi sebagai sumber energi utama masyarakat Indonesia. Ular juga merupakan makanan burung – burung karnivora seperti elang, burung hantu, rajawali, dll. Artinya, keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi tikus yang sangat cepat berkembang di satu kawasan sekaligus ikut mempertahankan jumlah burung – burung karnivora yang semakin menipis akibat berkurangnya makanan yang di dapat, dan akibat ulah manusia tentu saja. Dari kedua sisi yang telah dijabarkan, masyarakat banyak masih memiliki paradigma yang negatif terhadap ular. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang memiliki phobia terhadap ular. Tetapi dewasa ini juga sudah bermunculan masyarakat yang mengerti tentang ular dan mencintai keberadaan ular, bahkan ada yang telah menjadikan ular sebagai koleksi dan binatang peliharaan. Hal-hal tersebut diatas yang mendasari peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang diberi judul Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular. Solusi yang diberikan sistem adalah memberikan informasi yang cukup akurat dan membantu masyarakat dalam mempelajari jenis ular dan membedakan antara ular yang berbahaya / berbisa dan ular yang tidak berbahaya. 2. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu. Proses pengumpulan

J06-SUSI Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular JIMMY 06

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular

Susi Japit1), William Jonathan2)

STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548

e-mail: [email protected]

Abstrak Dibalik sisi berbahaya yang dimiliki ular, ular juga berperan penting bagi kesejahteraan hidup

manusia. Namun kebanyakan masyarakat masih memiliki pandangan yang negatif terhadap ular dan

menganggap setiap ular berbahaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengatasi masalah yang

terjadi dengan merancang suatu sistem pendeteksi jenis ular yang sudah terkomputerisasi dimana metode penelitiannya menggunakan metode studi literatur. Sistem dirancang menggunakan bahasa

pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan menggunakan database Microsoft Access 2003 dan

dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows XP atau versi Windows yang lebih tinggi. Dengan

sistem ini, data yang di-input secara manual akan diolah dengan sistem manajemen database yang lebih baik. Hasil penelitian ini akan membuat masyarakat dapat membedakan jenis ular yang berbahaya dan

tidak berbahaya serta dapat mengetahui berbagai data tentang berbagai jenis ular.

Kata Kunci: pendeteksian, Sistem Pakar.

Abstract Behind the danger of snakes. snakes also contribute to human welfare. However, most people

still have a negative view of snakes and think all snakes are danger. This research aims to design a detection system of snakes that have been computerized. The study uses literature study. The system is

designed using Microsoft Visual Basic 6.0 and Microsoft Access 2003 database, which run on Microsoft Windows XP operating system or higher versions of Windows. In this system, the data to be input

manually will be treated with a good database management system. Results of this study will be made public can distinguish Which snakes are dangerous and not dangerous and can find a variety of

information about different types of snakes.

Keywords: detection, Expert Systems.

1. Pendahuluan Ular adalah binatang liar berbahaya yang habitatnya terdekat dengan kehidupan manusia.

Sebagai bukti, saat ini ular masih dapat kita jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, gua, pantai, laut, bahkan di saluran – saluran air perkotaan.

Dibalik sisi berbahaya yang dimiliki ular, ular juga berperan penting bagi kesejahteraan hidup manusia. Ular adalah predator alami tikus, hama aktif yang memakan padi sebagai sumber energi utama masyarakat Indonesia. Ular juga merupakan makanan burung – burung karnivora seperti elang, burung hantu, rajawali, dll. Artinya, keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi tikus yang sangat cepat berkembang di satu kawasan sekaligus ikut mempertahankan jumlah burung – burung karnivora yang semakin menipis akibat berkurangnya makanan yang di dapat, dan akibat ulah manusia tentu saja.

Dari kedua sisi yang telah dijabarkan, masyarakat banyak masih memiliki paradigma yang negatif terhadap ular. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang memiliki phobia terhadap ular. Tetapi dewasa ini juga sudah bermunculan masyarakat yang mengerti tentang ular dan mencintai keberadaan ular, bahkan ada yang telah menjadikan ular sebagai koleksi dan binatang peliharaan.

Hal-hal tersebut diatas yang mendasari peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang diberi judul “Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular”. Solusi yang diberikan sistem adalah memberikan informasi yang cukup akurat dan membantu masyarakat dalam mempelajari jenis ular dan membedakan antara ular yang berbahaya / berbisa dan ular yang tidak berbahaya.

2. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu. Proses pengumpulan

52

data dilakukan dengan studi Literatur. Studi Literatur dilakukan untuk memahami tentang sistem pakar dan jenis- jenis ular melalui internet, buku, dan dokumen-dokumen yang berhubungan.

Setelah melakukan mengumpulkan data, penelitian dikembangkan dengan konsep dasar dalam pengembangan sistem pakar, yang memiliki tahap-tahap sebagai berikut: penilaian keadaan, penilaian keadaan, penilaian keadaan, perancangan, pengujian, dokumentasi dan dokumentasi. Penilaian Keadaan untuk mengidentifikasi masalah dan tujuan umum dari sistem serta memverifikasi kesesuaian sistem pakar dengan masalah. Penilaian Keadaan untuk menentukan sumber pengetahuan, mendapatkan pengetahuan tentang masalah yang akan dibahas dan mempelajari, menambah dan mengatur pengetahuan. Perancangan untuk memilih bahasa pemrograman yang akan digunakan dan membangun konsep perancangan sistem. Pengujian untuk melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun dan memodifikasi pengetahuan sistem. Dokumentasi untuk membuat user dictionary sebagai panduan untuk memudahkan user dalam menggunakan sistem. Pemeliharaan untuk memelihara sistem dan memperbaharui pengetahuan sistem.

Gambar 1. Gambar Pengembangan Sistem Pakar

Metode perancangan yang dilakukan terdiri dari perancangan flowchart user, entity relationship

diagram (ERD), database dan site map.

Gambar 2. Flowchart User

Gambar 2. Flowchart

ERD adalah suatu pemodelan dari basis data relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam

dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu

� 53

Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular (Susi Japit)

dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya.

Gambar 3. ERD Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular

Database yang digunakan adalah berjenis database relational. Database relational tersebut

terdiri dari beberapa tabel yaitu: Tabel 1. Tabel Jenis

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

Nama Text 50 Nama Ular Warnabadan Text 255 Warna badan Ular Motif Text 255 Motif Ular Ventral Text 255 Warna Perut Ular Kepala Text 255 Kepala Ular Panjang Text 10 Panjan Ular Jenis Text 50 Jenis Ular

Tabel 2. Tabel Penjelasan

Tabel 3. Tabel Password

Gambar 4. Site Map

3. Analisis dan Hasil Analisis sistem pakar pendeteksian jenis ular terdiri dari analisis permasalahan dan analisis

sistem usulan.

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

Nama Text 50 Nama Ular Penjelasan Memo - Penjelasan Ular

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

User Text 50 Nama User Password Text 50 Password

54

3.1 Analisa permasalahan Keterbatasan pengetahuan masyarakat awam mengenai ular kerap menjadi masalah yang

menghantui masyarakat dan berujung kepada ketakutan yang berlebihan ketika menjumpai ular. Dimana apabila menemukan ular berkeliaran masyarakat akan kebingungan dalam mengambil tindakan yang berakhir dengan membunuh ular tersebut tanpa mengetahui apakah ular tersebut berbahaya atau tidak. Dapat kita katakan bahwa hampir dari semua lapisan masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang ular, sehingga ular seolah-olah menjadi hewan yang membawa masalah serius sehingga dan harus dibasmi.

3.2 Analisis sistem usulan Berdasarkan masalah di atas, rancangan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut: sistem

pakar dapat diakses melalui 2 bagian, yaitu sebagai pakar dan sebagai user operator. Sistem pakar apabila akan diakses oleh pakar harus memasukkan user id dan password. Apabila login menjadi pakar dapat melakukan penambahan dan perbaikan pada data yang salah pada sistem pakar tersebut. Dengan cara melakukan check pada data yang diperlukan pada sistem tersebut.Login sebagai user bertujuan untuk menelusuri dan mendeteksi jenis ular yang ditemukan oleh user atau sebagai penambah pengetahuan tentang tindakan yang harus dilakukan jika bertemu ular maupun penanganan jika digigit ular berbisa.

3.3 Tampilan Hasil Implementasi Berikut ini adalah tampilan hasil eksekusi sistem pakar pendeteksian jenis ular terdiri dari:

1. Layar Utama Pada layar utama pengguna dapat memilih role apakah login sebagi user maupun pakar.

Gambar 5. Layar Utama

2. Layar Menu User Pada layar ini pengguna telah teridentifikasi sebagai user dan dapat menggunakan setiap menu pada

menu user. Rancangan

Gambar 6. Layar menu user

3. Layar Menu Deteksi Pada menu deteksi ini user akan terlebih dahulu ditampilkan layar pertanyaan tentang panjang ular dan

kemudian ke layar pendeteksian. Pada layar ini user dapat melakukan pendeteksian terhadap ular yang ditemukan.

Gambar 7. Layar Pertanyaan Panjang Ular

� 55

Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular (Susi Japit)

Gambar 8. Layar Pendeteksian

4. Layar Hasil Deteksi Pada layar ini hasil dari pendeteksian akan ditampilkan beserta dengan gambar ular dan

penjelasannya.

Gambar 9. Layar Hasil Deteksi

5. Layar Kemungkinan Pada layar ini jika dari hasil deteksi tidak ditemukan jenis ular yang sesuai maka akan muncul

kemungkinan ular yang di cari.

Gambar 10. Layar Kemungkinan

6. Layar Jenis Ular Pada layar ini user dapat melihat jenis ular yang tersedia.

56

Gambar 11. Layar Jenis Ular

7. Layar Tips Pada layar ini user dapat mempelajari bagaimana cara menghadapi ular dan penanganan terhadap

orang yang tegigit ular.

Gambar 12. Layar Tips

8. Layar Help Layar Help ini berisi tentang info program.

Gambar 13. Layar Help

9. Layar Login Pakar Pada layar ini user yang masuk sebagai pakar akan diminta untuk mengisi user name dan password.

Gambar 14. Layar Login Pakar

� 57

Sistem Pakar Pendeteksian Jenis Ular (Susi Japit)

10. Layar Menu Pakar Pada layar ini pengguna telah teridentifikasi sebagai pakar dan dapat menggunakan setiap menu pada

menu pakar.

Gambar 15. Layar Menu Pakar

11. Layar Tambah Data Pada layar ini pakar dapat melakukan penambahan data untuk jenis ular yang baru.

Gambar 16. Layar Tambah Data

12. Layar Ganti Data Pada layar ini pakar dapat melakukan perubahan data baik mengupdate maupun menghapus data.

Gambar 17. Layar Ganti Data

13. Layar User Baru (Pakar) Pada layar ini pakar dapat menambah pakar baru.

Gambar 18. Layar User Baru

58

14. Layar Ganti Password Pada layar ini pakar dapat melakukan perubahan password.

Gambar 19. Layar Ganti Password

4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti adalah Aplikasi sistem pakar pendeteksian jenis

ular dapat digunakan untuk mempercepat pencarian dan pengaksesan terhadap ilmu pengetahuan oleh masyarakat atau orang-orang yang membutuhkan informasi tentang jenis ular. Dengan adanya aplikasi ini tidak perlu menunggu seorang pakar ular atau harus mancari buku – buku pengetahuan ular. Pada aplikasi sistem pakar pendeteksian jenis ular bisa juga digunakan sebagai panduan bagi masyarakat dalam membedakan jenis ular dan cara menghadapi ular. Aplikasi ini memiliki tampilan-tampilan yang user friendly dan menarik. Untuk pengembangan aplikasi ini dikemudian hari, pertimbangkan saran penulis terhadap beberapa hal berikut : Dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang lebih luas lagi dari pengetahuan yang ada dimilikinya. Aplikasi sistem pakar yang dibangun ini, perlu beberapa penyempurnaan dari bagian menginput data sehingga dapat menginput gambar secara langsung pada sistem pakar ini. Aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan lagi menjadi aplikasi sistem pakar yang lebih baik sehingga dapat memunculkan persentase kemungkinan.

Referensi Buku Teks : [1] Andi. Mahir dalam 7 Hari : Microsoft Access 2003. MADCOMS. 2005 [2] Fronckowiak. John W. Helda. David J. Visual Basic 6 Database Programing. IDC Books

Worldwide, Inc. 1999. [3] Hasan, Abu. Modul Akuisisi Pengetahuan. Rangkuman Akuisisi Pengetahuan. 2001. [4] Lipschutz. Martin M. Lipschutz. Seymor. Pengolahan Data, Penerbit Erlangga. 1990. [5] Setford. Steve. Intisari Ilmu Ular dan Reptilia Lainnya. Penerbit Erlangga. 2005. [6] Simarmata. Janner. Perancangan Basis Data. Penerbit Andi: Yogyakarta. 2007. [7] Kurniardi A. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2000. [8] Kuserini. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2006. [9] Marlinda L. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2004. [11] Pramana HW. Pemrograman Microsoft Access 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2004. [12] Sabarguna SB. Analisis dan Perancangan Sistem. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi

Offset. 2005. [13] Kristanto H. Konsep Dan Perancangan Database. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. 2003.