24
BAB I KONSEP KUALITAS Telah dikatakan bahwa tidak ada dua butir salju yang sama. Bila kita melihat salju jatuh, adalah sangat sulit untuk membayangkan bahwa butiran – butiran itu berbeda bentuk satu sama lain. Belum lagi setiap butir memiliki struktur yang unik. Untuk mengamati perbedaan diantara dua butir salju, kita harus mengamati butiran – butiran itu secara lebih dekat. Mungkin kita dapat melakukannya dengan menggunakan kaca pembesar. Kenyataannya, semakin dekat kita melihat, semakin besar perbedaaan yang kita amati. Fenomena tersebut, variasi antar – sampel,sangat sesuai dengan produk manusia seperti halnya ciptaan alam. Sebagai contoh, bila dua papan sirkuit yang identik diamati secara cukup dekat, kita dapat mengamati bahwa jalur kecil tembaga pada papan itu sangat berbeda secara geometri, penempatan dan ketebalannya. Begitu pula dengan lokasi dan diameter lobang yang ada pada papan tersebut, lokasi dan diameternya sangat bervariasi. Semua bagian yang direkayasa dan dihasilkan menunjukkan keragaaman. Keragaman antar – sampel tidak akan nyata tanpa bantuan peralatan yang teliti untuk mengukurnya secara geometri, karakter listrik, atau 1

Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

BAB I

KONSEP KUALITAS

Telah dikatakan bahwa tidak ada dua butir salju yang sama. Bila kita

melihat salju jatuh, adalah sangat sulit untuk membayangkan bahwa butiran –

butiran itu berbeda bentuk satu sama lain. Belum lagi setiap butir memiliki

struktur yang unik. Untuk mengamati perbedaan diantara dua butir salju, kita

harus mengamati butiran – butiran itu secara lebih dekat. Mungkin kita dapat

melakukannya dengan menggunakan kaca pembesar. Kenyataannya, semakin

dekat kita melihat, semakin besar perbedaaan yang kita amati.

Fenomena tersebut, variasi antar – sampel,sangat sesuai dengan produk

manusia seperti halnya ciptaan alam. Sebagai contoh, bila dua papan sirkuit yang

identik diamati secara cukup dekat, kita dapat mengamati bahwa jalur kecil

tembaga pada papan itu sangat berbeda secara geometri, penempatan dan

ketebalannya. Begitu pula dengan lokasi dan diameter lobang yang ada pada

papan tersebut, lokasi dan diameternya sangat bervariasi.

Semua bagian yang direkayasa dan dihasilkan menunjukkan keragaaman.

Keragaman antar – sampel tidak akan nyata tanpa bantuan peralatan yang teliti

untuk mengukurnya secara geometri, karakter listrik, atau atribut bagian. Tetapi

dengan peralatan yang sangat sensitive, kita dapat sampai pada kesimpulan bahwa

tidak ada dua sampel yang benar – benar sama.

Apakah prinsip itu sama untuk perangkat lunak dan masalah – masalah

fisik? Bayangkanlah sebuah program yang pada beberapa titik selama eksekusinya

membutuhkan penyeleksian rekaman dengan urutan naik berdasarkan medan

kunci yang ditentukan. Sifat rekaman tidak dipentingkan. Sifat itu dapat berupa

rekaman karyawan, database pelanggan, koordinat peta untuk system control

penerbangan real time atau yang lainnnya.

Kontrol variasi merupakan inti dari kontrol kualitas. Pemanufakturan ingin

meminimalkan variasi antar produk yang mereka buat, bahkan dalam hal yang

kecil sekalipun, seperti menduplikasi disket. Kita ingin meminimalkan diantara

1

Page 2: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

pasangan disket yang identik. Tentu saja ini bukan masalah. Menduplikasi disket

merupakan operasi produksi yang sangat mudah, dan kita dapat menjamin bahwa

duplikasi perangkat lunak yang tepat selalu dapat dibuat. Maka dari itu mari kita

bahas bagian – bagian tersebut.

1. Kualitas

American Heritage Dictionary mendefinisikan kata kualitas

sebagai sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu. Sebagai atribut

dari sesuatu, kualitas mengacu pada karakteristik yang dapat diukur,

susuatu yang dapat kita bandingkan dengan standar yang sudah

diketahui, seperti panjang, warna, sifat, kelistrikan, kelunakan, dst.

Tetapi perangkat lunak, yang sebagaian besar merupakan entitas

intelektual, lebih menantang untuk dikarakterisasi daripada objek fisik.

Pengukuran karakteristik program benar – benar ada. Properti tersebut

mencakup kompleksitas siklomatik, kohesi dan jumlah function point

serta baris kode. Bila kita mengamati sebuah item dengan didasarkan

pada sifat pengukurannya, maka ada 2 jenis kualitas yang ada, yaitu

kualitas desain dan kualitas konformansi. Kedua kualitas tersebut kan

dijabarkan sebagai berikut:

1. Kualitas desain

Mengacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer

terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi dan

spesifikasi kinerja, semua membrikan kontribusi terhadap

kualitas desain. Maka kualitas dari suatu produk akan

bertambah bilamana produk yang dihasilkan sesuai dengan

spesifikasi yang ditentukan.

2. Kualitas konformansi

Merupakan tingkat dimana spesifikasi desain terus diikuti

selama pembuatan. Semakin tinggi tingkat konformansi, maka

akan semakin tinggi pula tingkat kualitas konformansi.

2

Page 3: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

Dalam pengembangan perangkat lunak kualitas desain mencakup syarat

spesifikasi dan desain system. Kualitas konformansi itu sendiri adalah suatu

masalah yang difokuskan pada implementasi. Bila implementasi mengikuti desain

dan system yang dihasilkan memenuhi persyaratan dan tujuan kinerja maka

kualitas konformansi akan semakin tinggi.

2. Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian dan

pengujian yang digunakan pada keseluruhan siklus pengembangan

untuk memastikan bahwa setiap produk memenuhi persyaratan yang

ditetapkan. Kontrol kualitas mencakup loop ( kalang ) umpan balik

pada proses yang menciptakan produk kerja. Kombinasi pengukuran

dan umpan balik memungkinkan kita memperbaiki proses bila produk

kerja yang diciptakan gagal memenuhi spesifikasi mereka. Pendekatan

tersebut memandang control kualitas sebagai bagian proses

pemanufakturan. Aktifitas kualitas control dapat menjadi otomatis

sepenuhnya, manual secara keseluruhan atau kombinasi antara peranti

otomatis dan interaksi manusia. Konsep kunci kualitas kontrol adalah

bahwa semua produk kerja memiliki spesifikasi yang telah ditentukan

dan dapat diukur dimana kita dapat membandingkan output dari setiap

proses. Kalang menjadi penting untuk meminimalkan cacat yang

dihasilkan.

3. Jaminan Kualitas

Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen.

Tujuan jaminan kualitas adalah untuk memberikan data yang

diperlukan oleh manajemen untuk menginformasikan masalah kualitas

produk, sehingga dapat memberikan kepastian & konfidensi bahwa

kulitas produk dapat memenuhi sasaran. Jika data yang diberikan

melalui jaminan kualitas mengidentifikasikan adanya masalah maka

adalah tanggung jawab manajemen untuk menetapkan masalahnya dan

3

Page 4: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

mengaplikasikan sumber – sumber daya yang diperlukan untuk

memecahkan masalah kualitas tersebut.

4. Biaya Kualitas

Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk

mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan

dengan aktivitas. Studi tentang biaya kualitas dilakukan untuk

memberikan garis dasar bagi biaya kualitas yang sedang digunakan,

untuk mengidentifikasikan kemungkinan perngurangan biaya kualitas

serta memberikan basis perbandingan yang ternormalisasi. Basis

normalisasi hampir selalu dalam dolar. Sekali kita menormalisasi biaya

dalam basis dolar, kita memiliki data yang diperlukan untuk

mengevaluasi di mana ada kemungkinan untuk mengembangkan

proses kita. Lebih dari itu, kita dapat mengevaluasi pengaruh

perubahan dalam factor yang berbasis dolar.

Biaya kualitas dapat dibagi kedalam biaya – biaya yang

dihubungkan dengan pencegahan, penilaian dan kegagalan. Biaya

pencegahan meliputi:

1. Perencanaan kualitas

2. Kajian teknis formal

3. Perlengkapan pengujian

4. Pelatihan

Biaya penilaian meliputi aktifitas untuk memperoleh wawasan

mengenai kondisi produk awal pada masing – masing proses. Contoh

biaya ini meliputi:

1. Inspeksi in – proses dan interproses

2. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan

3. Pengujian

4

Page 5: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

Biaya kegagalan adalah biaya yang akan hilang bila tidak ada cacat

yang muncul sebelum produk disampaikan kepada pelanggan. Biaya

kegagalan dapat dibagi lagi kedalam biaya kegagalan internal dan

eksternal. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang diadakan bila

kita mendeteksi adanya suatu kesalahan dalam produk sebelum produk

dipasarkan. Biaya kegagalan internal ini meliputi:

1. Pengerjaan kembali

2. Perbaikan

3. Analisis mode kegagalan

Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang berhubungan dengan

cacat yang ditemukan setelah produk disampaikan kepada pelanggan.

Contoh – contoh biaya kegagalan eksternal meliputi:

1. Resolusi keluhan

2. Penggantian dan pengembalian produk

3. Dukungan help line

4. Kerja jaminan

5

Page 6: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

BAB II

PERGERAKAN KUALITAS

Pada masa sekarang ini, para manajer senior diseluruh dunia industry

mengetahui bahwa kualitas produk yang tinggi diterjemahkan kedalam

penghematan biaya dan peningkatan garis dasar. Tetapi kasusnya tidak selalu

demikian. Pergerakan kualitas dimulai sekitar tahun 1940 dengan kerja seminal

dari W. Edward Deming dan melalui pengujian yang pertama kali di jepang.

Dengan menggunakan gagasan Deming sebagai dasar, orang – orang jepang

mengembangkan sebuah pendekatan sistematis untuk mengeliminasi penyebab

cacat produk. Selama tahun 1970-an dan 1980-an, pemikiran mereka menyebar ke

dunia barat dan disebut Total Quality Manajement ( TQM ). Meskipun istilah

yang digunakan perusahaan dan penulis berbeda – beda, ada empat langkah

kemajuan dasar yang biasa ditemui dan menjadi fondasi dari banyak program

TQM yang baik.

Langkah pertama disebut kaizen dan mengacu pada system peningkatan

proses yang kontinu. Tujuan dari kaizen adalah mengembangkan sebuah proses

( dalam hal ini adalah proses perangkat lunak ) yang kelihatan, dapat diulang, dan

dapat diukur. Kaizen memiliki konsep berpikir, yaitu

Masalah adalah kumpulan sesuatu yang berharga dan orang bukan

masalah. Yang benar, jadikan orang menjadi pemecah masalah. Kalau

tidak mengalami kesulitan, “ide perbaikan” tidak akan muncul.

Bila ada kesalahan segera perbaiki. Pertanyakan cara kerja yang

sekarang, lebih baik memikirkan cara untuk melaksanakan perbaikan dari

pada mencari alasan mengapa tidak bisa.

Jangan mengandalkan uang untuk Kaizen, lebih baik melakukan Kaizen

pekerjaan dulu dari pada equipment. Dan yang terpenting, jangan

menunggu sempurna, 50% OK, segera lakukan.

6

Page 7: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

Lihat dengan mata kepala sendiri, cari penyebab sesungguhnya dengan

jujur dengan menanyakan 5 kali mengapa-mengapa-mengapa-mengapa

dan mengapa, sehingga akar permasalahan dapat diketahui dengan baik.

Kaizen itu tidak terbatas, karena ruang yang paling luas di dunia ini

adalah ruang untuk membuat perbaikan. Dibanding ‘pengetahuan’ 1

orang masih lebih baik ‘ide’ 10 orang.

Dalam melakukan Kaizen, keselamatan dan kualitas jangan dilupakan.

Langkah kedua, yang dilakukan hanya setelah kaizen dicapai disebut

atarimae hinshitsu. Langkah ini mengamati hal yang tidak terlihat yang

mempengaruhi proses dan bekerja untuk mengoptimasi pengaruhnya terhadap

proses tersebut. Contohnya, proses perangkat lunak dapat dipengaruhi oleh

pergantian staf yang tinggi, yang disebabkan oleh reorganisasi yang terus menerus

pada sebuah perusahaan. Struktur organisasi sangat berpengaruh untuk

meningkatkan kualitas perangkat lunak. Atarimae hinshitsu akan menyebabkan

manajemen mengusulkan perubahan – perubahan dalam cara di mana reorganisasi

dilakukan.

Sementara dua langkah pertama berfokus pada proses, langkah

selanjutnya yang disebut kansei ( diterjemahkan sebagai “lima indra” )

berkonsentrasi pada pemakai produk ( dalam hal ini perangkat lunak ). Pada

dasarnya dengan mengamati cara pemakai mengaplikasikan produk, kansei

membawa pada peningkatan dalam produk itu sendiri dan secara potensial kepada

proses yang diciptakannya.

Akhirnya, langkah yang disebut miryokuteki hinshitsu, meluaskan

perhatian manajemen pada produk langsung. Langkah ini merupakan langkah

yang berorientasi pada bisnis yang mencari peluang dalam area yang berkaitan,

yang dapat diidentifikasi dengan mengamati penggunaan produk dipasar. Dalam

dunia perangkat lunak, miryokuteki hinshitsu dapat dilihat sebagai godaan untuk

menemukan produk baru dan menguntungkan atau aplikasi yang merupakan

perkembangan dari sebuah system berbasis computer yang sudah ada.

7

Page 8: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

BAB III

JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK

Ada banyak definisi tentang kualitas perangkat lunak yang terdapat

diberbagai literature. Secara umum kualitas perangkat lunak didefinisikan sebagai

konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara

eksplisit dan karakteristik implicit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak

yang dikembangkan secara professional. Ada pertanyaan kecil yang muncul,

apakah definisi tersebut dapat dimodifikasi dan diperluas. Kenyataanya definisi

yang definitif mengenai perangkat lunak dapat membuka perdebatan yang tidak

pernah berakhir, untuk itu definisi tersebut ada menekan tiga hal penting, yaitu:

1. Kurangnya penyesuaian terhadap kebutuhan juga menunjukan

rendahnya kualitas.

2. Standar yang ditetapkan menetapkan serangkaian criteria

pengembangan yang menuntun cara perangkat lunak direkayasa. Jika

criteria itu tidak diikuti, hamper pasti menimbulkan kualitas yang

kurang baik.

3. Ada serangkaian kebutuhan implicit yang sering tidak dicantumkan

( misalnya kebutuhan akan kemampuan pemeliharaan yang baik ). Bila

perangkat lunak dapat berhasil menyesuaikan dengan kebutuhan

eksplisitnya, tetapi gagal memenuhi kebutuhan implisitnya, maka

kualitas perangkat lunak tersebut perlu diragukan.

1. Masalah – masalah latar belakang

Jaminan kualitas merupakan aktivitas mendasar bagi banyak bisnis

yang menghasilkan produk yang akan digunakan oleh orang lain. Sebelum

abad ke-20, jaminan kualitas merupakan tanggung jawab dasar dari ahli

yang membuat sebuah produk. Jaminan kualitas formal dan fungsi control

yang pertama diperkenalkan di Bell Labs pada tahun 1916 dan dengan

cepat menyebar ke seluruh dunia industri.

8

Page 9: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

Selama masa – masa awal penghitungan ( tahun 1950-an dan 1960-

an ), kualitas merupakan tanggung jawab pemrograman. Standar jaminan

kualitas untuk perangkat lunak diperkenalkan pada pengembangan

perangkat lunak kontrak militer selama tahun 1970-an dan telah menyebar

dengan cepat ke dalam pengembangan perangkat lunak komersial. Dengan

memperluas definisi yang sudah disajikan sebelumnya, jaminan kualitas

perangkat lunak merupakan “ pola tindakan yang sistematik dan

terencana” yang dibutuhkan untuk menjamin kualitas perangkat lunak.

Sekarang implikasi itu adalah banyak pilihan yang berbeda dalam suatu

organisasi yang memiliki jaminan kualitas perangkat lunak, teknisi

perangkat lunak, manajer proyek, pelanggan, penjual dan individu yang

bekerja dalam sebuah kelompok SQA ( Software Quality Assurance ).

Kelompok SQA berfungsi sebagai perwakilan in-house pelanggan

yaitu orang yang akan melakukan SQA harus memperhatikan perangkat

lunak dari sudut pandang pelanggan. Apakah perangkat lunak cukup

memenuhi factor kualitas?. Sudahkah pengembangan perangkat lunak

dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan?. Sudahkan disiplin

teknik dengan tepat memainkan perannya sebagai bagian dari aktifitas

SQA?. Kelompok SQA harus menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut

untuk memastikan bahwa kualitas perangkat lunak benar – benar terjaga.

2. Jaminan kualitas perangkat lunak terdiri dari berbagai tugas yang

berhubungan dengan dua konstituen yang berbeda. Dua kontstituen

tersebut adalah perekayasa perangkat lunak yang mengerjakan kerja teknis

dan kelompok SQA yang bertanggung jawab terhadap perencanaan

jaminan kualitas, kesalahan, penyimpanan rekaman, analisis dan

pelaporan. Perekayasan perangkat lunak menekankan kualitas dengan

mengaplikasi metode teknis formal serta pengukuran yang solid,

melakukan kajian teknis formal dan melakukan pengujian perangkat lunak

yang terencana dengan baik. Tugas kelompok SQA adalah membantu tim

rekayasa perangkat lunak dalam pencapaian produk akhir yang berkualitas

9

Page 10: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

tinggi. The Software Engineering Institute merekomendasikan serangkaian

aktivitas SQA yang menekankan rencana jaminan kualitas, kesalahan,

penyimpanan rekaman, analisis dan pelaporan. Berikut ini adalah aktifitas

yang dilakukan oleh kelompok SQA:

1. Menyiapakan rencana SQA untuk suatu proyek. Rencana ini

dikembangkan selama perencanaan proyek dan dikaji oleh

semua kelompok yang tertarik. Aktivitas jaminan kualitas yang

dilakukan oleh tim rekayasa perangkat lunak dan kelompok

SQA diatur oleh rencana. Rencana tersebut mengidentifikasi

hal – hal berikut:

a. Evaluasi yang dilakukan

b. Audit dan kajian yang dilakukan

c. Standar yang dapat diaplikasikan pada proyek

d. Prosedur untuk pelaporan dan penelusuran kesalahan

e. Dokumen yang dihasilkan oleh kelompok SQA

f. Jumlah umpan balik yang diberikan pada tim proyek

perangkat lunak.

2. Berpartisipasi dalam pengembangan deskripsi proses

pengembangan proyek. Tim rekayasa perangkat lunak memilih

sebuah proses bagi kerja yang akan dilakukan. Kelompok SQA

mengkaji deskripsi proses supaya sesuai dengan kebijakan

organisasional, standar perangkat lunak internal, standar baku

eksternal ( ISO 9001 ) dan bagian rencana perangkat lunak lain.

3. Mengkaji akrifitas rekayasa perangkat lunak untuk

memverifikasi pemenuhan proses perangkat lunak yang sudah

ditentukan. Kelompok SQA mengidentifikasi, mendokumentasi

dan menelusuri deviasi proses serta membuktikan apakah

koreksi sudah dilakukan.

4. Mengaudit produk kerja perangkat lunak yang ditentukan untuk

membuktikan kesesuaian dengan produk kerja yang ditentukan

tersebut sebagai bagian dari proses perangkat lunak. Kelompok

10

Page 11: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

SQA mengkaji produk kerja yang dipilih yaitu

mengidentifikasi, mendokumentasi, dan melacak deviasi serta

membuktikan apakah koreksi telah dilakukan dan secara

periodic melaporkan hasil kerjanya kepada manajer proyek.

5. Memastikan bahwa deviasi pada kerja dan produk kerja

perangkat lunak didokumentasi dan ditangani sesuai prosedur

pendokumentasian. Deviasi dapat ditemukan pada rencana

proyek, deskripsi proses, standar yang dapat diaplikasikan atau

produk kerja teknik.

6. Mencatat ketidak – sesuaian dan melaporkannya kepada

manajemen senior. Item – item yang tidak sesuai ditelusuri

sampai item itu diubah.

11

Page 12: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

BAB IV

KESIMPULAN

1. American Heritage Dictionary mendefinisikan kata kualitas sebagai

sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu.

2. Ada 2 jenis kualitas yang ada, yaitu kualitas desain dan kualitas

konformansi.

1. Kualitas desain adalah mengacu pada karakteristik yang

ditentukan oleh desainer terhadap suatu item tertentu. Nilai

material, toleransi dan spesifikasi kinerja, semua membrikan

kontribusi terhadap kualitas desain.

2. Kualitas konformansi adalah merupakan tingkat dimana

spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan. Semakin

tinggi tingkat konformansi, maka akan semakin tinggi pula

tingkat kualitas konformansi.

3. Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian dan

pengujian yang digunakan pada keseluruhan siklus pengembangan

untuk memastikan bahwa setiap produk memenuhi persyaratan yang

ditetapkan. Kontrol kualitas mencakup loop ( kalang ) umpan balik

pada proses yang menciptakan produk kerja. Konsep kunci kualitas

kontrol adalah bahwa semua produk kerja memiliki spesifikasi yang

telah ditentukan dan dapat diukur dimana kita dapat membandingkan

output dari setiap proses. Kalang menjadi penting untuk

meminimalkan cacat yang dihasilkan.

4. Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen.

Tujuan jaminan kualitas adalah untuk memberikan data yang

diperlukan oleh manajemen untuk menginformasikan masalah kualitas

produk, sehingga dapat memberikan kepastian & konfidensi bahwa

kulitas produk dapat memenuhi sasaran.

5. Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk

mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan

dengan aktivitas. Studi tentang biaya kualitas dilakukan untuk

12

Page 13: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

memberikan garis dasar bagi biaya kualitas yang sedang digunakan,

untuk mengidentifikasikan kemungkinan perngurangan biaya kualitas

serta memberikan basis perbandingan yang ternormalisasi. Biaya

kualitas dapat dibagi kedalam biaya – biaya yang dihubungkan dengan

pencegahan, penilaian dan kegagalan. Biaya pencegahan meliputi:

1. Perencanaan kualitas

2. Kajian teknis formal

3. Perlengkapan pengujian

4. Pelatihan

Biaya penilaian meliputi aktifitas untuk memperoleh wawasan

mengenai kondisi produk “pertama kali” pada masing – masing proses.

Contoh biaya ini meliputi:

a. Inspeksi in – proses dan interproses

b. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan

c. Pengujian

Biaya kegagalan adalah biaya yang akan hilang bila tidak ada cacat

yang muncul sebelum produk disampaikan kepada pelanggan. Biaya

kegagalan dapat dibagi lagi kedalam biaya kegagalan internal dan

eksternal. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang diadakan bila

kita mendeteksi adanya suatu kesalahan dalam produk sebelum produk

dipasarkan. Biaya kegagalan internal ini meliputi:

a. Pengerjaan kembali

b. Perbaikan

c. Analisis mode kegagalan

Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang berhubungan dengan

cacat yang ditemukan setelah produk disampaikan kepada pelanggan.

Contoh – contoh biaya kegagalan eksternal meliputi:

a. Resolusi keluhan

b. Penggantian dan pengembalian produk

c. Dukungan help line

d. Kerja jaminan

13

Page 14: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

6. Ada empat langkah kemajuan dasar yang biasa ditemui dan menjadi

fondasi dari banyak program TQM yang baik.

1. Langkah pertama disebut kaizen dan mengacu pada system

peningkatan proses yang kontinu. Tujuan dari kaizen adalah

mengembangkan sebuah proses ( dalam hal ini adalah proses

perangkat lunak ) yang kelihatan, dapat diulang, dan dapat

diukur.

2. Langkah kedua, yang dilakukan hanya setelah kaizen dicapai

disebut atarimae hinshitsu. Langkah ini mengamati hal yang

tidak terlihat yang mempengaruhi proses dan bekerja untuk

mengoptimasi pengaruhnya terhadap proses tersebut.

3. Langkah selanjutnya yang disebut kansei ( diterjemahkan

sebagai “lima indra” ) berkonsentrasi pada pemakai produk

( dalam hal ini perangkat lunak ).

4. Akhirnya, langkah yang disebut miryokuteki hinshitsu,

meluaskan perhatian manajemen pada produk langsung.

Langkah ini merupakan langkah yang berorientasi pada bisnis

yang mencari peluang dalam area yang berkaitan, yang dapat

diidentifikasi dengan mengamati penggunaan produk dipasar.

7. Secara umum kualitas perangkat lunak didefinisikan sebagai

konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang

dinyatakan secara eksplisit dan karakteristik implicit yang diharapkan

bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara professional.

8. Kenyataanya definisi yang definitif mengenai perangkat lunak dapat

membuka perdebatan yang tidak pernak berakhir, untuk itu definisi

tersebut berfungsi menekan tiga hal penting, yaitu:

1. Kurangnya penyesuaian terhadap kebutuhan juga menunjukan

rendahnya kualitas.

2. Standar yang ditetapkan menetapkan serangkaian criteria

pengembangan yang menuntun cara perangkat lunak

direkayasa.

14

Page 15: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

3. Ada serangkaian kebutuhan implicit yang sering tidak

dicantumkan ( misalnya kebutuhan akan kemampuan

pemeliharaan yang baik ).

9. Berikut ini adalah aktifitas yang dilakukan oleh kelompok SQA:

1. Menyiapakan rencana SQA untuk suatu proyek. Rencana ini

dikembangkan selama perencanaan proyek dan dikaji oleh

semua kelompok yang tertarik. Aktivitas jaminan kualitas yang

dilakukan oleh tim rekayasa perangkat lunak dan kelompok

SQA diatur oleh rencana. Rencana tersebut mengidentifikasi

hal – hal berikut:

a. Evaluasi yang dilakukan

b. Audit dan kajian yang dilakukan

c. Standar yang dapat diapikasikan pada proyek

d. Prosedur untuk pelaporan dan penelusuran kesalahan

e. Dokumen yang dihasilkan oleh kelompok SQA

f. Jumlah umpan balik yang diberikan pada tim proyek

perangkat lunak.

2. Berpartisipasi dalam pengembangan deskripsi proses

pengembangan proyek.

3. Mengkaji akrifitas rekayasa perangkat lunak untuk

memverifikasi pemenuhan proses perangkat lunak yang sudah

ditentukan.

4. Mengaudit produk kerja perangkat lunak yang ditentukan untuk

membuktikan kesesuaian dengan produk kerja yang ditentukan

tersebut sebagai bagian dari proses perangkat lunak.

5. Memastikan bahwa diviasi pada kerja dan produk kerja

perangkat lunak didokumentasi dan ditangani sesuai prosedur

pendokumentasian.

6. Mencatat ketidak – sesuaian dan melaporkannya kepada

manajemen senior.

15

Page 16: Jaminan Kualitas Perangkat Lunak

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. http://wisnu.firmansyah.blogspot.com

2. http://www.google.com

3. http://www.ilmukomputer.com

4. http://translate.google.com

5. http://books.google.com

6. Aunur Rofiq Mulyanto. 2008. Rekayasa Perangkat Lunak. 3nd Edition.

16