Jaras Donny

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    1/42

    I. PENDAHULUAN

    Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan

    penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistemsaraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi

    merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat.

    Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai

    mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh

    tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai

    perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang.1

    Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf yang selanjutnya akan dihantarkan oleh

    sistem saraf tepi dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. agian sistem saraf tepi

    yang menerima rangsangan disebut reseptor! dan diteruskan menuju sistem saraf pusat oleh

    sistem saraf sensoris. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasi untuk

    kemudian jawaban atau respon diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor

    yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir. Sistem saraf yang membawa jawaban atau

    respon adalah sistem saraf motorik. agian sistem saraf tepi yang mencetuskan jawaban

    disebut efektor. "awaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan

    (#olunter) dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan (in#olunter). "awaban #olunter

    melibatkan sistem saraf somatis sedangkan yang in#olunter melibatkan sistem saraf otonom.

    $fektor dari sitem saraf somatik adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom!

    efektornya adalah otot polos! otot jantung dan kelenjar sebasea.1

    1

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    2/42

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. RESEPTOR SENSORIS

    %eseptor sensoris berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi

    tentang kondisi didalam dan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. &ndera peraba pada

    kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensiti#itas temperatur! nyeri! sentuhan!

    tekanan! getaran! dan propriosepsi. &ndera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di

    seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana. eberapa informasi dikirim di

    susunan saraf pusat dan sampai pada kortek sensoris primer sehingga kita bisa mengetahui

    ataupun mengenal rangsangannya. %angsangan sensoris dapat kita interpretasikan melalui

    frekuensi-frekuensi basis setelah terjadi potensial aksi. 'atangnya informasi atau rangsangan

    pada kulit kita itulah yang dinamakan sensasi! dan saat kita mengenal rangsangan yang

    datang dari kulit kita inilah yang dinamakan persepsi.1

    dapun indera-indera khusus pada tubuh kita seperti penciuman! penglihatan! perasa

    pada lidah! keseimbangan dan pendengaran. Sensasi yang datang pada tubuh kita diterima

    oleh reseptor yang khusus yang strukturnya lebih komplek daripada reseptor pada kulit.

    %eseptor indera ini terletak pada indera khusus pada manusia seperti mata! telinga dimana

    reseptornya dilindungi oleh jaringan-jaringan di sekitarnya. &nformasi yang datang pada

    reseptor memberikan distribusi pada daerah-daerah khusus pada kortek serebri seperti

    auditory kortek! #isual kortek yang akan diterima sebagai rangsangan khusus dan pusat

    lainnya di batang otak. 1!

    %eseptor pada kulit dapat dibagi menjadi tiga macam antara lain e*teroceptors dimana

    receptor ini memberi informasi terhadap lingkungan luar! proprioseptor merupakan receptor

    yang menerima informasi terhadap posisi otot skeletal dan sendi dan yang terakhir

    interoceptor yang berfungsi untuk memonitor fungsi organ #isceral. +ntuk lebih detailnya

    receptor pada kulit dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian yaitu nosiceptor untuk rasa

    nyeri! thermoreceptor untuk temperature! mechanoreceptor untuk rangsangan fisik! dan

    chemoreceptor untuk rangsangan kimiawi. Tiap-tiap receptor mempunyai fungsi dan struktur

    yang berbeda. Perbedaan antara somatik receptor dan #isceral receptor terletak pada lokasi

    2

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    3/42

    bukan pada strukturnya. %eseptor nyeri di wajah sama seperti reseptor nyeri di kulit! akan

    tetapi dua sensasi itu dikirim pada lokasi yang berbeda di susunan saraf pusat! bagaimanapun

    juga propriosepsi adalah sensasi somatik yang unik. Terdapat proprioseptor pada organ

    #iseral thorak dan ka#um abdominopel#ic. ,ita tidak menyadari bila organ-organ tersebut

    mulai bekerja! kita tidak bisa menceritakanyya contohnya saat spleen! appendik! ataupun

    pankreas bekerja saat itu. organ #iseral mempunyai reseptor rasa nyeri!temperatur!sentuhan

    yang lebih rendah daripada reseptor pada kulit dan informasi sensoris yang diterima

    lokasinya lebih sedikit karena daerah reseptor tersebar luas di organ.1!

    a. NOCISEPTOR

    %eseptor nyeri atau nociseptor terletak pada daerah superfisial kulit! kapsul sendi! dalam

    periostea tulang sekitar dinding pembuluh darah. "aringan dalam dan organ #iseral

    mempunyai beberapa nociseptor. %eseptor nyeri merupakan free ner#e ending dengan daerah

    reseptif yang luas! sebagai hasilnya sering kali sulit membedakan sumber rasa nyeri yang

    tepat.

    ociseptor sensitif terhadap temperatur yang ekstrim! kerusakan mekanis dan kimia

    seperti mediator kimia yang dilepaskan sel yang rusak. agaimanapun juga rangsangan yang

    kuat akan diterima oleh ketiga tipe reseptor. +ntuk itulah kita bisa merasakan sensasi rasanyeri yang disebabkan oleh asam! panas! luka yang dalam. %angsangan pada dendrit di

    nociseptor menimbulkan depolarisasi! bila segmen akson mencapai batas ambang dan terjadi

    potensial aksi di susunan saraf pusat.

    b. THERMORESEPTOR

    Temperatur reseptor atau thermorseptor merupakan free ner#e ending yang terletak pada

    dermis! otot skeletal! li#er! hipothalamus. %eseptor dingin tiga atau empat kali lebih banyak

    daripada reseptor panas. Tidak ada struktur yang membedakan reseptor dingin dan

    panas.Sensasi temperatur diteruskan pada jalur yang sama dengan sensasi nyeri. ereka

    dikirim sampai formasio retikularis! thalamus! dan korteks primer sensoris. Thermoreseptor

    merupakan phasic reseptor! aktif bila temperatur berubah! tetapi cepat beradaptasi menjadi

    temperatur yang stabil. "ika kita menghidupkan air conditioning dalam ruangan pada musim

    panas! temperatur berubah drastis pada saat pertama kali tetapi kita cepat merasakan nyaman

    karena sudah terjadi adaptasi.

    3

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    4/42

    c. MECHANORESEPTOR

    echanoreseptor sangat sensitif terhadap rangsangan yang terjadi pada membran sel.

    embran sel memiliki regulasi mekanis ion channel dimana bisa terbuka ataupun tertutup

    bila ada respon terhadap tegangan! tekanan! dan yang bisa menimbulkan kelainan pada

    membran. Terdapat tiga jenis mechanoreseptor antara lain/!0

    1. Tactile reseptor memberikan sensasi sentuhan! tekanan dan getaran. Sensasi

    sentuhan memberikan informasi tentang bentuk atau tekstur! dimana tekanan

    memberikan sensasi derajat kelainan mekanis. Sensasi getaran memberikan

    sensasi denyutan atau debaran.

    . aroreseptor untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan pada dinding pembuluh

    darah dan pada tractus digesti#us! urinarius dan sistem reproduksi.

    0. Proprioseptor untuk memonitor posisi sendi dan otot! hal ini merupakan struktur

    dan fungsi yang komplek pada reseptor sensoris

    1.Tactile reseptor

    emberikan sensasi secara lengkap tentang sumber rangsangan seperti lokasinya! bentuk!

    ukuran! tekstur. %eseptor ini sangat sensitif dan mempunyai daerah reseptif yang sempit.

    %eseptor sentuhan dan tekanan memiliki lokasi yang sedikit karena mempunyai daerah

    reseptif yang luas dan memberikan sedikit informasi terhadap rangsangannya.da beberapa

    tipe tactil reseptor pada kulit seperti free ner#e ending sentuhan dan tekanan yang terdapat

    pada sel epidermis! ner#e ending pada root hair pleksus! tactile disk (erkels)! tactil

    corpuskel (eissners)! lamelated corpuscle (Pacinian corpuscle)!dan %uffini corpuscle.

    1. 2ree ner#e ending pada epidermis untuk sensasi rasa nyeri dan suhu. %eseptor ini

    hanya terdapat pada permukaan cornea pada mata dan bagian permukaan bagian

    tubuh lainnya.

    . er#e ending root hair pleksus untuk memonitor adanya kelainan dan pergerakan

    yang melewati permukaan tubuh. Seperti saat kita memakai baju maka kita dapat

    merasakan sesuatu benda menempel pada kulit kita.

    4

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    5/42

    0. Tactile disk (erkels) merupakan reseptor sentuhan dan tekanan yang terdapat

    pada kulit yaitu pada sel epithel kulit pada lapisan stratum germinati#um.

    3. Tactil corpuscle ( eissners) menerima sensasi dari sentuhan dan tekanan dan

    getaran yang rendah. %eseptor ini terdapat pada kelopak mata! bibir! jari-jari

    tangan! puting susu dan genetalia eksterna.

    4. 5amellated corpuscle (Pacinian corpuscle) reseptor ini sensitif terhadap sentuhan

    yang dalam. ,arena reseptor ini sangat cepat beradaptasi sehingga sangat senstif

    terhadap denyutan atau getaran dengan frekuensi yang tinggi. %eseptor ini

    terdapat pada dermis! jari-jari! glandula mamae dan genetalia eksterna! pada

    permukaan dalam dan luar fascia! capsul sendi. &nformasi sensoris #isceral

    diberikan oleh corpuskel lamela di mesenteries! pancreas! dinding urethra! dankandung kemih.

    6. 7orpuscle %uffini juga sensitif terhadap tekanan dan perubahan-perubahan pada

    kulit. %eseptor ini berlokasi pada lapisan retikular dermis.

    .!aroreseptor

    aroreseptor bisa memonitor perubahan dari tekanan. aroreseptor terdiri dari free

    ner#e ending yang bercabang didalam jaringan elastic pada dinding organ berongga! seperti

    pembuluh darah! bagian pernafasan! pencernaan dan tractus urinarius. ila ada perubahan

    tekanan dinding jaringan elastik mengecil atau membesar.aroreseptor memonitor dinding

    pembuluh darah yang besar seperti arteri carotis! aorta. 8al ini juga mempengaruhi regulasi

    dari kerja jantung sehingga pembuluh darah tetap mengalir pada organ 9organ #ital.

    aroreseptor pada paru juga memonitor derajat ekspansi dari paru.0

    ".Proprioseptor

    Proprioseptor memonitor perubahan posisi sendi dan otot! adanya tegangan pada

    tendon dan ligamen dan kontraksi dari otot. Proprioseptor dapat dibagi menjadi/0

    1. uscle spindle yang terdapat pada otot skeletal memonitor panjang dari otot dan

    tanda tegangan dari reflek.

    5

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    6/42

    . :olgi tendon yang fungsinya mirip dengan corpuscle %uffini tetapi berlokasi di

    otot skeletal dan tendon. %angsangan pada reseptor dapat berupa tekanan pada

    tendon sehingga terjadi kontraksi otot.

    0. %eseptor capsul pada sendi. %eseptor ini sangat kaya dengan free ner#e ending

    yang bisa mendeteksi tekanan! sentuhan dan pergerakan dalam sendi. danya

    perubahan posisi tubuh merupakan hasil dari integrasi informasi pada reseptor ini

    dan juga pada musle spindle! golgi tendon organ! dan reseptor pada telinga dalam.

    #. CHEMORESEPTOR

    Spesialisasi pada neuron chemoresepti# dapat dideteksi dengan perubahan kecil dari

    konsentrasi kimia. +mumnya chemoreseptor berespon terhadap substansi water-soluble danlipid-soluble yang larut dalam cairan.7hemoreseptor tidak mengirim informasi pada kortek

    primer sensoris! jadi kita tidak tahu adanya sensasi yang diberikan kepada reseptor tersebut.

    Saat informasi sensoris datang lalu diteruskan menuju batang otak yang merupakan pusat

    otonomik yang mengatur pusat respirasi dan fungsi cardio#askuler. euron pada pusat

    respirasi merespon konsentrasi ion hidrogen (p8) dan tingkat karbondioksida pada cairan

    cerebrospinal. euron chemoresepti#e ini berlokasi di carotid bodies! dekat arteri karotis

    inaerna pada tiap sisi leher! dean aortik bodies diantara cabang utama lengkungan aorta.

    %eseptor ini memonitor p8 dan karbondioksida dan tingkat oksigen pada darah arteri.

    Serabut 9 serabut afferent meninggalkan carotid dan aortik bodies mencapai pusat respirasi

    dengan berjalan ke ner#us &; (glossopharyngeal) dan ; (#agus). 0

    6

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    7/42

    !. TRAKTUS ASCENDENS MEDULA SPINALIS

    Saat memasuki medula spinalis serabut saraf sensoris berbagai tipe dan fungsi dipilih

    serta dipisahkan menjadi berkas atau traktus saraf. eberapa serabut saraf menghubungkan

    segmen medula spinalis! sementara yang lain naik dari medula spinalis ke pusat-pusat yang

    lebih tinggi dan menghubungkan medula spinalis dan otak. Semua ini disebut serabut

    ascendens atau traktus ascendens. Substantia alba medula spinalis terdiri atas traktus

    ascendens dan traktus descendens.Traktus ascendens menghantarkan informasi aferen dapat

    atau tidak dapat mencapai kesadaran. &nformasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok/

    1. &nformasi eksteroseptif! yang berasal dari luar tubuh seperti rasa nyeri! suhu dan raba

    . &nformasi proprioseptif! yang berasal dari dalam tubuh seperti otot dan sendi.

    OR$ANISASI ANATOMIN%A

    &nformasi umum dari ujung sensoris tepi dihantarkan melalui susunan saraf oleh suatu

    seri neuron. 5intasan ascendens yang menuju kesadaran terdiri dari 0 neuron /0

    7

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    8/42

    1. euron ordo pertama mempunyai badan sel dalam ganglion radiks posterior

    medula spinalis! suatu prosesus tepi berhubungan dengan ujung reseptor sensoris!

    sementara suatu prosesus sentralis memasuki medula spinalis melalui radiks

    posterior untuk bersinaps dengan ujung neuron ordo kedua

    . euron ujung kedua mempunyai suatu akson yang berdecussatio (menyilang

    kesisi yang berlawanan) dan naik ke tingkat susunan saraf sentral yang lebih

    tinggi untuk bersinaps dengan ujung neuron ordo ketiga.

    0. euron ordo ketiga terdapat dalam talamus dan mengeluarkan serabut proyeksi

    melintasi daerah sensoris korteks serebri.

    &UN$SI TRAKTUS ASCENDENS

    Sensasi rasa nyeri dan suhu naik dalam traktus spinothalamikus lateralis! raba dan

    tekanan ringan naik kedalam traktus spinothalamikus anterior. %aba diskriminatif

    (kemampuan untuk melokalisir secara tepat daerah tubuh yang diraba dan menyadari bahwa

    dua titik yang disentuh secara serempak) naik dalam kolumna alba posterior termasuk juga

    informasi dari otot-otot dan sendi-sendi yang berkaitan dengan gerakan dan posisi! disamping

    itu sensasi getaran juga naik dalam kolumna alba posterior. &nformasi tidak sadar otot! sendi!

    kulit dan jaringan subkutan mencapai serebelum melalui traktus spinoserebelaris anterior dan

    posterior serta melalui traktus cuneoserebelaris.Traktus ascendens lainya untuk informasi

    nyeri suhu dan raba dialirkan ke kolikulus superior dari otak tengah melalui traktus

    spinotectalis untuk keperluan refleks spino#isual. Traktus spinoretikularis merupakan lintasan

    dari otot dan sendi dan kulit ke formasio retikularis. Sementara traktus spinooli#arius

    merupakan lintasan tidak langsung untuk informasi aferen yang mencapai serebelum.0!3

    a. Tra't(s Spi)ot*ala+ic(s Lateralis U)t(' Rasa N,eri Da) S(*(

    8

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    9/42

    %eseptor nyeri dan suhu dalam kulit dan jaringan lainya merupakan ujung saraf bebas.

    &mpuls nyeri!panas dan dingin memasuki medula spinalis dari ganglion radiks posterior

    melanjutkan keujung kolumna grisea posterior dan membagi diri menjadi cabang ascendens

    dan descendens. 7abang-cabang ini berjalan dalam satu atau dua segmen medula spinalis dan

    membentuk traktus posterolateralis lissauer. Serabut dari neuron ordo pertama ini berakhir

    dengan cara bersinaps dengan sel-sel dalam kolumna grisea posterior termasuk sel-sel dalam

    substantia gelatinosa.

    kson dari neuron ordo kedua menyilang secara obli

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    10/42

    dalam nukleus posterolateralis #entralis thalamus melintas ke posterior kapsula interna dan

    korona radiata untuk mencapai daerah somastatik dalam girus postsentralis korteks serebri.

    Paruhan kontralateral tubuh diwakili secara terbalik! tangan dan mulut terletak di inferior!

    tungkai terletak di superior! kaki dan anogenital pada permukaan medial hemisferium. 'ari

    sini informasi ditransmisikan pada daerah korteks serebri untuk digunakan area motorik dan

    area asosiasi parietal. Peranan korteks serebri adalah menginterpretasikan informasi sensorik

    pada tingkat kesadaran.3

    b. Tra't(s Spi)ot*ala+i'(s A)terior U)t(' Raba Da) Te'a)a) Ri)-a)

    irip seperti traktus spinothalamikus lateralis yang memberi kontribusi untuk traktusposterolateralis dari lisssouer! diduga neuron ordo pertama berakhir dengan sel kelompok

    substantia gelatinosa dalam kolumna grisea posterior.kson neuron ordo kedua menyilang

    obli

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    11/42

    spinotektalis membentuk lemiscus spinalis (untuk raba kasar dan tekanan diduga diapresiasi

    disini).

    kson neuron ordo ketiga dalam nukleus posterolateralis #entralis thalamus melalui

    posterior kapsula interna dan korona radiata mencapai daerah somastetik dalam giruspostsentralis korteks serebri. Paruhan kontralateral tubuh diwakili sacara terbalik tangan dan

    mulut terletak di inferior. presiasi sadar! raba dan tekanan tergantung pada aktifitas korteks

    serebri. 8arus ditekankan bahwa rasa hanya dapat dilokalisir secara kasar! dan hanya

    memungkinkan diskriminasi intensitas yang sangat kecil.

    c. Col(+)a Alba Posterior &ascic(l(s $racilis Da) &ascic(l(s C()eat(s U)t('

    Rasa Raba Dis'ri+i)ati/0 Rasa $etara)0 Rasa Se)#i Otot Sa#ar

    kson masuk medula spinalis radik ganglion posterior dan melintas columna alba

    posterior sisi yang sama. 'isini serabut membagi diri menjadi cabang ascenden panjang dan

    descenden pendek. cabang descenden melintas turun dalam sejumlah segmen yang #ariabel!

    memberi cabang contralateral yang bersinap dengan sel dalam cornu grisea posterior ! dengan

    neuron internunsial dan dengan sel cornu anterior! jelas bahwa serabut descenden pendek

    terlibat dengan reflek intersegmental. Serabut ascenden panjang juga berakhir dengan cara

    bersinap dengan sel cornu grisea posterior neuron internunsial dan sel cornu anterior.'istribusi ini meluas meliputi beberapa segmen medula spinalis. Pada serabut descenden

    pendek! berperan dalam reflek intersegmental.anyak serabut ascenden yang panjang

    berjalan dalam columna alba posterior sebagai fasciculus gracillis dan cuneatus. 2asciculus

    gracillis ditemukan disepanjang seluruh medula spinalis dan mengandung serabut ascenden

    panjang saraf sacral! lumbal dan enam saraf thorakal bagian bawah. 2asciculus cuneatus

    terletak dilateral pada segmen thorakalis atas dan ser#ikalis medula spinalis serta dipisahkan

    dari fasciculus gracillis oleh septum. 2asciculus cuneatus mengandung serabut ascenden

    panjang enam serabut saraf thorakal dan semua ner#us spinalis ser#ikalis.3

    Serabut fasciculucs gracillis dan cuneatus naik ipsilateral dan berakhir dengan bersinaps

    dengan neuron ordo ke dua dalam nuklei gracillis dan cuneatus medula oblongata. kson

    ordo ke dua ini juga disebut dengan serabut arkuata interna! memanjang anteromedial di

    sekeliling substantia grisea centralis dan menyilang median ! berdecusatio dengan serabut

    yang bersesuaian pada sisi yang berlawanan dalam decusatio sensorik! Serabut kemudian

    naik sebagai berkas tunggal dan kompak yaitu lemniskus medialis melalui medula oblongata!

    11

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    12/42

    pons! dan otak tengah. Serabut berakhir dengan bersinaps dengan ordo ke tiga dalam nukleus

    postero lateralis #entralis thalamus.

    kson neuron ordo ke tiga meninggalkan dan melintas melalui posterior capsula minterna

    dan corona radiata untuk mencapai daerah somestetik pada gyrus postcentralis cortek cerebri.Paruhan conteralateral tubuh diwakili secara terbalik! tangan dan mulut diinferior. 'engan

    cara ini! kesan seperti raba dengan tingkat intensitas halus! lokalisasi yang tepat dan

    diskriminasi dua titik dapat diapresiasi. %asa getaran dan posisi bagian tubuh yang berbeda-

    beda dapat diketahui secara sadar.Sejumlah serabut dalam fasciculus cuneatus segmen

    ser#ikalis dan thorakalis atas! setelah berakhir pada neuron ordo kedua nukleus cuneatus!

    direlay dan berjalan sebagai akson neuron ordo kedua untuk memasuki cerebellum melalui

    pedunkulus cerebellaris inferior sisi yang sama . lintasan ini disebut Tractus

    7uneocerebellaris dan serabut diketahui sebagai serabut arkuata e*terna. 2ungsi serabut ini

    untuk mengalirkan informasi rasa otot sendi ke cerebellum.

    TRACTUS SPINOCERE!ELLARIS POSTERIOR UNTUK RASA SENDI OTOT KE

    CERE!ELLUM

    #. Tra't(s Spi)ocerebellaris Posterior

    kson yang memasuki medula spinalis dari radi* ganglion posterior memasuki columna

    grisea posterior serta berakhir dengan bersinap pada neuron ordo kedua pada dasar dari

    columna grisea posterior. euron ini secara kolektif diketahui sebagai nukleus dorsalis

    (7olumna 7larck). kson neuron ordo kedua ini memasuki posterolateral columna alba

    lateral pada sisi yang sama dan naik sebagai tractus spinocerebellaris posterior ke medulla

    oblongata. 'isini tractus bersatu dengan pedunkulus cerebellaris inferior dan berakhir pada

    corte* cerebellaris. Perhatikan bahwa ia tidak naik ke kortek cerebri. ,arena nukleus dorsalis

    hanya membentang dari segmen ser#ikalis kedelapan ke arah kaudal ke segmen lumbal ketiga

    dan keempat! akson ini memasuki medula spinalis radik posterior segmen lumbal bawah dan

    sacral naik dalam columna alba posterior sehingga mencapai segmen lumbal ketiga atau

    keempat masuk ke nukleus dorsalis Serabut spinocerebellaris posterior menerima informasi

    dari otot sendi! spindel-spindel otot! organ-organ tendon dan reseptor-reseptor sendi badan

    dan anggota gerak bawah. &nformasi mengenai tegangan otot dan tendon serta gerakan-

    gerakan otot dan sendi digunakan oleh serebellum dalam mengkoordinasi gerakan-gerakan

    anggota gerak serta mempertahankan postur.3

    12

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    13/42

    e. Tract(s Spi)ocerebellaris A)terior

    kson yang memasuki medula spinalis ganglion radik posterior berakhir dengan bersinap

    dengan neuron ordo kedua dalam nukleus dorsalis pada basis columna grisea anterior.

    Sebagian besar akson neuron ordo kedua menyilang sisi yang berlawanan dan naik sebagai

    tractus spinocerebellaris anterior pada columna alba sisi yang berlawanan. Sebagian kecil

    akson naik sebagai tractus spinocerebellaris anterior dalam columna alba sisi yang sama.

    Setelah naik melalui medula oblongata dan pons! serabut masuk kedalam cerebellum melalui

    pedunkulus cerebellaris superior dan berakhir dalam cortek cerebellaris.'iduga bahwa

    serabut yang menyilang kesisi yang berlawanan dalam medula spinalis menyilang kembali

    dalam cerebellum. Tractus spinocerebellaris anterior mengalirkan informasi otot sendi dari

    spindel-spindel otot! organ-organ tendon! reseptor-reseptor sendi badan dan anggota gerak

    atas dan bawah. 'iduga juga bahwa melalui facia ini cerebellum menerima informasi dari

    kulit dan facia superficial.!3

    /. Tract(s C()eocerebellaris

    13

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    14/42

    Serabut ini berasal dari nukleus cuneatus dan memasuki cerebellum melalui pedunculus

    cerebellaris inferior sisi yang sama. Serabut ini diketahui sebagai serabut arkuata e*terna

    posterior dan fungsinya adalah mengalirkan informasi rasa otot sendi ke cerebellum.

    LINTASANLINTASAN ASCENDEN LAINN%A

    -. Tract(s Spi)otectalis

    kson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berjalan ke substantia

    grisea yang bersinap pada neuron ordo kedua yang tidak diketahui. kson neuron ordo kedua

    menyilang bidang median dan naik sebagai tractus spinotectalis dalam columna alba

    anterolateral yang terletak berdekatan dengan tractus spinothalamikus lateralis. Setelah

    melintasi medula oblongata dan pons berakhir dengan bersinap dengan neuron dalam

    colicullus utak tengah . lintasan ini memberikan informasi aferen untuk reflek spino#isualis

    serta membawa gerakan-gerakan mata dan kepal kearah sumber stimuli.

    *. Tract(s Spi)oretic(laris

    kson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berakhir pada neuron ordo

    kedua yang tidak diketahui dalam substantia grisea. kson neuron ordo kedua ini naik dalam

    medula spinalis sebagai tractus spinoreticularis dalam columna alba lateralis. Sebagian besar

    serabut ini tidak menyilang dan berakhir dengan cara bersinap dengan neuron formatio

    reticularis dalam medula oblongata! pons! otak tengah. Tractus spinoreticularis memberikan

    lintasan aferen untuk formatio reticularis yang memainkan peranan penting dalam

    mempengaruhi tingkat kesadaran.0

    i. Tract(s Spi)oOli2ari(s

    kson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berakhir pada neuron ordo

    ke dua yang tidak diketahui dalam columna grisea posterior. kson dalam neuron ordo kedua

    melintasi garis tengah dan naik sebagai tractus spino-oli#arius dalam substantia alba pada

    sambungan columna anterior dan lateralis. kson ini berakhir dengan bersinap pada neuron

    ordo ketiga dalam nuklei oli#arius medula oblongata. kson ini melintasi garis tengah dan

    14

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    15/42

    memasuki cerebellum melalui pedunculus cerebellaris inferior. Tractus spino-oli#arius

    mengalirkan informasi dari organ-organ kulit dan proprioseptif ke cerebellum.

    3. Tract(s Se)sori' 4iseralis

    Sensasi yang timbul dari #isera berlokasi dalam toraks dan abdomen memasuki medula

    spinalis melalui radiks posterior. adan-badan sel neuron orde pertama terletak dalam

    ganglion radiks posterior. Prosesus tepi sel ini menerima impuls saraf dari ujung reseptor

    regangan dan nyeri dalam #isera. Prosesus sentral! setelah masuk medula spinalis bersinaps

    dengan neuron orde kedua dalam substansia grisea! kemungkinan ke dalam columna grisea

    anterior atau lateralis .kson-akson neuron orde kedua diduga bersatu dengan traktus

    spinothalamicus dan naik serta barakhir pada neuron orde ketiga dalam nukleus posterolateral

    #entral thalamus. Tujuan akhir akson neuron orde ketiga kemungkinan terdapat pada girus

    postcentralis korteks serebri. banyak serabut #iseral aferen yang memasuki medula spinalis

    bercabang dan berpartisipasi dalam aktifitas refleks.3

    C. TRAKTUS DESENDEN MEDULA SPINALIS

    euron motorik dalam kolumna grisea anterior medula spinalis mengirimkan akson-

    akson untuk menginer#asi otot skelet melalui radiks-radiks anterior medula spinalis. euron-

    neuron motorik ini disebut sebagai lower motor neuron dan merupakan lintasan umum akhir

    ke otot.5ower motor neuron secara konstan mengalami pemboman impuls saraf yang turun

    dari medula oblongata! pons! otak tengah dan korteks serebri. 'emikian juga dengan impuls

    yang masuk sepanjang serabut sensorik radiks posterior. Serabut saraf yang turun dalam

    substantia alba dari pusat saraf supraspinal dipisahkan menjadi berkas saraf yang dipisahkan

    menjadi berkas saraf yang disebut traktus desenden. euron-neuron supraspinal ini beserta

    traktusnya disebut upper motor neuron dan memberikan banyak lintasan terpisah yang dapat

    mempengaruhi aktifitas motorik.

    OR$ANISASI ANATOMIS

    Pengendalian akitifitas otot skelet dari kortek serebri dan pusat-pusat lebih tinggi lainya

    dihantarkan melalui susunan saraf boleh suatu seri-seri neuron. 5intasan desenden kortek

    serebri seringkali terbentuk dari tiga neuron /

    15

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    16/42

    1. euron ordo pertama! mempunyai badan sel dalam kortek serebri. ksonya turun

    untuk bersinaps pada neuron orde kedua! suatu neuron internunseal yang terletak

    dalam columna grisea anterior medula spinalis

    . euron orde kedua pendek dan bergabung dengan neuron orde ketiga yaitu lower

    motor neuron dalam kolumna grisea anterior.

    0. euron orde ketiga menginer#asi otot skelet melalui radiks anterior ner#us spinalis.

    &UN$SI TRAKTUS DESCENDEN

    Traktus kortikospinalis merupakan lintasan yang berkaitan dengan gerakan terlatih!

    berbatas jelas! #olunter terutama bagian distal anggota gerak. Traktus retikospinalis dapat

    mempermudah atau menghambat aktifitas neuron motorik alfa dan gamma pada kolumnagrisea anterior sehingga mempermudah atau menghambat gerakan #olunter dan aktifitas

    refleks. Traktus spinotectalis berkaitan dengan gerakan refleks postural sebagai respon

    terhadap stimulasi #isual.Serabut-serabut yang berhubungan dengan neuron simpatis dalam

    kolumna grisea lateralis berkaitan dengan refleks pupilodilatasi sebagai respon terhadap

    keadaan gelap. Traktus rubrospinalis bertindak baik terhadap neuron motorik alpa dan gama

    pada kolumna grisea anterior dan mempermudah aktifitas otot ekstensor. Traktus

    #estibulospinalis bekerja pada neuron motorik dalam kolumna grisea anterior mempermudah

    otot ekstensor! menghambat aktifitas otot fleksor yang berkaitan dalam keseimbangan.

    Traktus oli#ospinalis berkaitan dalam aktifitas muskuler. Serabut otonomik desenden

    berkaitan dengan pengendalian aktifitas #iseral.3

    a. Tract(s Corti'ospi)alis

    Serabut corticospinal timbul sebagai akson sel-sel piramidal yang terletak dalam lapisan

    kelima kortek cerebri sepertiga berasal dari kortek motorik primer (area 3)! sepertiga darikortek motorik sekunder (area 6)! sepertiga dari area parietalis (area-area 0! 1! dan )=

    sehingga! duapertiga dari serabut timbul gyrus precentralis serta sepertiga timbul dari gyrus

    postcentralis. ,arena stimulus listrik terhadap bagian-bagian berbeda dari gyrus precentralis

    menimbulkan kontraksi bagian-bagian berbeda dari sisi tubuh yang berlawanan! kita dapat

    mewakili bagian tubuh pada corte* ini. Perhatikan bahwa daerah yang mengendalikan muka

    terletak di inferior dan anggota gerak bawah terletak di superior dan pada permukan medial

    hemisfer. 8omunculus merupakan gambaran tubuh yang mengalami distorsi! dengan

    16

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    17/42

    berbagai bagian yang mempunyai ukuran yang sebanding dengan daerah cortek cerebri yang

    diperuntukan bagi pengendalianya.

    Serabut desendens berkon#ergensi pada corona radiata dan kemudian melintasi e*remitas

    posterior capsula interna. Serabut diorganisis sehingga terdekat dengan genu berkaitandengan ser#ical tubuh yang terletak di medialis sementara yang terletak di posterior berkaitan

    dengan e*tremitas inferior yang terletak di lateral. ,emudian tractus berlanjut melalui tiga

    perlima bagian tengah basis pedunculi otak tengah .Saat memasuki pons! taktus terbagi

    menjadi banyak serabut yaitu serabut pontoserebral tras#ersa. 'alam medula oblongata!

    serabut dikelompokan secara bersama di batas anterior membentuk pembesaran yang disebut

    sebagai traktus piramidalis. Pada sambungan medula oblongata dan medula spinalis! sebagian

    serabut menyilang garis tengah pada decussatio pyramidum dan memasuki kolumna alba

    anterior dari medula spinalis untuk membantu traktus cortiko spinalis lateralis. Serabut

    selebihnya tidak menyilang dalam decussatio! tetapi turun dalam columna alba medula

    spinalis sebagai traktus cortiko spinalis anterior. Serabut ini akhirnya menyilang garis tengah

    pada columna grisea anterior segmen-segmen medula spinalis dalam daerah ser#ikalis dan

    torakalis atas.Traktus kortikospinalis turun sepanjang medula spinalis dimana serabutnya

    berakhir dalam kolumna grisea anterior semua segmen-segmen medula spinalis. Sebagian

    besar serabut kortikospinal bersinaps dengan neuron internunsial! yang pada giliranya

    bersinaps dengan neuron motorik alpa dan beberapa neuron motorik gama. 8anya serabut

    kortikospinal terbesar bersinaps langsung dengan neuron motorik.3!4

    Penting untuk dimengerti bahwa traktus kortikospinalis tidak merupakan satu-satunya

    lintasan yang melayani gerakan #olunter. alahan! membentuk lintasan yang bersesuaian

    dengan kecepatan dan ketangkasan pada gerakan-gerakan #olunter dan karena itu digunakan

    dalam melakukan gerakan-gerakan terlatih yang cepat. anyak gerakan #olunter dasar!

    sederhana ini diduga dihantarkan oleh traktus-traktus descenden lain.

    CA!AN$ TRAKTUS KORTIKOSPINALIS

    1. 7abang ini diberikan secara dini pada saat turun dan kembali ke korteks serebri

    untuk menghambat daerah korteks yang berdekatan.

    17

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    18/42

    . 7abang ini melintas ke nuklei lentiformis dan caudati!nukleus rubrum!nukleus

    orifarius serta formatio retikularis . cabang ini menjaga agar daerah-darah

    subcortikal mendapat informasi mengenai akti#itas kortikal. Sekali dalam

    keadaan waspada daerah-daerah subkortikal bereaksi dan mengirimkan impuls ke

    neuron motorik alpha dan gamma melalui lintasan desendens lainnya.

    b. Tra't(s Retic(lospi)alis

    'iseluruh otak tengah! pons dan medula oblongata terdapat kelompok-kelompok sel-sel

    saraf dan serabut saraf yang tersebar dan secara kolektif dikenal sebagai formatio reticularis.

    'ari pons! nueron ini mengirimkan akson-akson! yang sebagian besar tidak menyilang! ke

    medula spinalis dan membentuk tractus reticulospinalis medula pontine. 'ari medula neoron-

    neuron yang sama mengirimkan akson secara menyilang dan tidak menyilang terhadap

    medula spinalis lalu membentuk traktus retikulospinalis medularis.Serabut retikulospinalis

    dari pons turun melalui kolumna alba anterior! sementara serabut dari medula oblongata turun

    dalam kolumna alba lateralis. ,edua sel serabut ini memasuki kolumna grisea anterior

    medula spinalis dan mempermudah atau menghambat aktifitas dari neuron motorik alpa dan

    gama. 'engan cara ini traktus retikulospinalis mempengaruhi gerakan-gerakan #olunter dan

    aktifitas reflek. Saat ini diduga bahwa serabut retikulospinalis termasuk serabut otonom

    descenden. ,arena itu traktus retikulospinalis memberikan suatu lintasan melalui hipotalamus

    dapat mengendalikan aliran keluar simpatik dan parasimpatik.4

    c. Tra't(s Tectospi)alis

    Serabut traktus ini timbul sel-sel saraf dalam kolikulus superior otak tengah. Sebagian

    besar serabut ini menyilang garis tengah segera setelah keluar dari asalnya dan turun melalui

    batang otak yang berdekatan melalui fasikulus longitudinalis medialis. Traktus tectospinalis

    turun melalui kolumna alba anterior medula spinalis berdekatan dengan fisura mediana

    anterior. Sebagian besar serabut berakhir dalam kolumna grisea anterior segmen-segmen

    cer#ikalis bagian atas medula spinalis dengan cara bersinaps dengan neuron internonsea.

    Serabut ini diduga mengurusi gerakan-gerakan refleks postural sebagai respon terhadap

    stimulus #isual.

    #. Tra't(s R(brospi)alis

    18

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    19/42

    ukleus rubrum terletak dalam tegmentum otak tengah setinggi kolikulus superior.

    kson-akson neuron dalam nukleus ini menyilang garis tengah setinggi nukleus dan turun

    sebagai traktus rubrospinalis melalui pons dan medula oblongata untuk memasuki kolumna

    alba lateralis medula spinalis. Serabut yang berakhir dengan cara bersinaps dengan neuron

    internosea pada kolumna grisea anterior medula spinalis.euron-neuron nukleus rubrum

    menerima impuls aferen melalui hubungan dengan korteks serebri dan serebelum. ,eadaan

    ini diduga merupakan suatu lintasan tidak langsung yang penting dengan korteks serebri dan

    serebelum yang mempengaruhi aktifitas neuron motorik alpa dan gama medula spinalis.

    Traktus ini mempermudah aktifitas otot-otot fleksor dan menghambat aktifitas otot ekstensor

    dan grafitasi.

    e. Tra't(s 4estib(lospi)alis

    uklei #estibularis terletak dalam pons dan medula oblongata di bawah atap #entrikulus

    keempat. uklei #estibularis menerima serabut aferen dari telinga dalam melalui saraf

    #estibularis serta dari serebelum. euron-neuron #estibularis merupakan asal dari akson-

    akson yang membentuk traktus #estibulospinalis. Traktus ini turun tanpa menyilang melalui

    medula spinalis dalam kolumna alba anterior. Serabut ini berakhir dengan neuron internosea

    kolumna grisea medula spinalis.Telinga dalam dan serebelum melalui traktus ini

    mempermudah aktifitas otot-otot ekstensor serta menghambat aktifitas otot fleksor yang

    berhubungan dengan pemeliharaan keseimbangan.4

    /. Tra't(s Oli2ospi)alis

    Traktus oli#ospinalis diduga timbul dari nukleus oli#arius inferior dan turun dalam

    kolumna alba lateralis medula spinalis! untuk mempengaruhi aktifitas neuron motorik dalam

    kolumna grisea anterior. Saat ini terdapat keraguan dalam keberadaan traktus ini.6

    -. Serab(t Desce)#e) Oto)o+i'

    Pusat-pusat yang lebih tinggi susunan saraf pusat berhubungan dengan pengendalian

    aktifitas otonom yang terletak dalam korteks serebri! hipotalamus! kompleks amigdaloidea!

    formatio retikularis. ,endatipun traktus-traktus yang berbatas jelas belum diketahui!

    penelitian lesi-lesi medula spinalis memperlihatkan terdapatnya traktus-traktus otonom

    descendens dan kemungkinan membentuk bagian dari traktus retikulospinalis.Serabut ini

    timbul dari neuron pada pusat yang lebih tinggi dan menyilang garis tengah dalam batang

    19

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    20/42

    otak. 'iduga turut dalam kolumna alba lateralis medula spinalis dan berakhir dengan

    bersinaps pada sel-sel motorik otonom dalam kolumna grisea lateral pada tingkat-tingkat

    torakal dan lumbal atas (aliran keluar simpatis) dan tingkat sakral tengah (parasimpatis)

    medula spinalis.6

    *. Tra't(s I)terse-+e)tal

    Traktus ascendens dan descendens pendek yang berasal dan berakhir dalam medula

    spinalis! terdapat dalam kolumna alba anterior lateralis dan posterior. 2ungsi lintasan ini

    adalah saling menghubungkan neuron-neuron tingkat segmental yang berbeda! dan penting

    terutama dalam refleks spinal intersegmental.6

    20

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    21/42

    III. KESIMPULAN

    1. asukan dari sistem sensorik memainkan peranan penting didalam mengontrol fungsi

    motorik! dengan melalui koneksi-koneksi didalam korteks sensorimotorik atau jaras-

    jaras serebelum. Sebaliknya! impuls dari korteks sensorimotorik 9 melalui jarasdesenden 9 mempengaruhi fungsi neuron sensorik didalam sumsum tulang belakang!

    batang otak! dan talamus.

    . "aras senden terdiri dari /

    Traktus Spinothalamicus 5ateralis +ntuk %asa yeri 'an Suhu

    Traktus Spinothalamikus nterior +ntuk %aba 'an Tekanan %ingan

    7olumna lba Posterior/ 2asciculus :racilis 'an 2asciculus 7uneatus +ntuk

    %asa %aba 'iskriminatif! %asa :etaran! %asa Sendi >tot Sadar

    Traktus Spinocerebellaris Posterior

    Tractus Spinocerebellaris nterior Tractus 7uneocerebellaris

    0. "asar 'esenden terdiri dari /

    Tractus 7ortikospinalis

    Traktus %eticulospinalis

    Traktus Tectospinalis

    Traktus %ubrospinalis

    Serabut 'escenden >tonomik

    Traktus &ntersegmental

    DA&TAR PUSTAKA

    1. http/??www.neuroanatomy.wisc.edu?sc@A?te*t?P3?Pathway.htm

    . http/??www.mona.uwi.edu?fpas?courses?physiology?neurophysiology?'escendingPath

    ways.htm

    21

    http://www.neuroanatomy.wisc.edu/sc97/text/P4/Pathway.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.neuroanatomy.wisc.edu/sc97/text/P4/Pathway.htm
  • 8/10/2019 Jaras Donny

    22/42

    0. ardjono! ahar! Sidarta! Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit 'ian %akyat.

    "akarta/ BB3. 8al 1-6.

    3. artini! frederic.Fundamental Of Anatomy & Physiology. $disi A. Pearson

    &nternational edition. ew york. Page 3@6-410

    4. 'uus! Peter.Diagnosis Topik Neurologi. $:7. $disi . "akarta. 8al @! 3

    6. Snell! S! %ichard.Neuroanatomi Klinik. $:7. $disi . "akarta. 8al 064-0C0.

    A&ASIA

    I. DE&INISI

    22

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    23/42

    fasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak.

    fasia tidak termasuk gangguan perkembangan bahasa (disebut juga disfasia)! gangguan

    bicara motorik murni!ataupun gangguan berbahasa sekunder akibat gangguan pikiran primer!

    misalnya skiDofrenia. fasia mencakup gangguan berbahasa secara menyeluruhwalaupun

    biasanya terdapat gangguan yang lebih menonjol daripada gangguan lainnya. Tercakup di

    dalam afasia adalah gangguan yang lebih selektif! misalnya gangguan membaca (ale*ia) atau

    gangguan menulis (agrafia). :angguan yang berkaitan misalnya apraksia (gangguan belajar

    atau ketrampilan)! gangguan mengenal (agnosia)! gangguan menghitung (akalkulias)! serta

    defisit perilaku neurologis seperti demensia dan delirium. &ni semua bisa muncul bersama-

    sama dengan afasia atau muncul sendiri.1

    II. ETIOLO$I

    fasia adalah suatu tanda klinis dan bukan penyakit.fasia dapat timbul akibat cedera

    otak atau proses patologik pada area lobus frontal! temporal atau parietal yang mengatur

    kemampuan berbahasa! yaitu rea roa! rea Eernicke! dan jalur yang menghubungkan

    antara keduanya. ,edua area ini biasanya terletak di hemisfer kiri otak dan pada kebanyakan

    orang! bagian hemisfer kiri merupakan tempat kemampuan berbahasa diatur. Pada dasarnya

    kerusakan otak yang menimbulkan afasia disebabkan oleh stroke! cedera otak traumatik!

    perdarahan otak aku dan sebagainya. fasia dapat muncul perlahan-lahan seperti pada kasustumor otak. fasia juga terdaftar sebagai efek samping yang langka dari fentanyl! suatu

    opioid untuk penanganan nyeri kronis.1

    III. PATO&ISIOLO$I

    fasia terjadi akibat kerusakan pada area pengaturan bahasa di otak. Pada manusia!

    fungsi pengaturan bahasa mengalami lateralisasi ke hemisfer kiri otak pada @6-@@F orang

    yang dominan tangan kanan (kinan) dan 6BF orang yang dominan tangan kiri (kidal).Pada

    pasien yang menderita afasia! sebagian besar lesi terletak pada hemisfer kiri.fasia paling

    sering muncul akibat stroke! cedera kepala! tumor otak! atau penyakit degeneratif. ,erusakan

    ini terletak pada bagian otak yang mengatur kemampuan berbahasa! yaitu area roca dan area

    Eernicke.rea roca atau area 33 dan 34 roadmann! bertanggung jawab atas pelaksanaan

    motorik berbicara. 5esi pada area ini akan mengakibatkan kersulitan dalam artikulasi tetapi

    penderita bisa memahami bahasa dantulisan. rea Eernicke atau area 31 dan 3 roadmann!

    merupakan area sensorik penerima untuk impuls pendengaran. 5esi pada area ini akan

    mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa.

    23

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    24/42

    Secara umum afasia muncul akibat lesi pada kedua area pengaturan bahasa di atas.

    Selain itu lesi pada area disekitarnya juga dapat menyebabkan afasia transkortikal. fasia

    juga dapat muncul akibat lesi pada fasikulus arkuatus! yaitu penghubung antara area roca

    dan area Eernicke.

    I4. KLASI&IKASI

    'asar untuk mengklasifikasi afasia beragam! diantaranya ada yang mendasarkan

    ,epada/0

    anifestasi klinik

    'istribusi anatomi dari lesi yang bertanggung jawab bagi defek

    :abungan pendekatan manifestasi klinik dengan lesi anatomik

    erdasarkan manifestasi klinik! afasia dapat dibedakan atas/

    fasia tidak lancar atau non-fluent

    fasia lancar atau fluent

    erdasarkan lesi anatomik! afasia dapat dibedakan berdasarkan/

    1. Sindrom afasia peri-sil#ian

    . fasia roca (motorik! ekspresif)

    0. fasia Eernicke (sensorik! reseptif)

    3. fasia konduksi

    4. Sindrom afasia daerah perbatasan (borderDone)

    6. fasia transkortikal motorik

    A. fasia transkortikal sensorik

    C. fasia transkortikal campuran

    @. Sindrom afasia subkortikal

    1B. fasia talamik

    11. fasia striatal

    1. Sindrom afasia nonlokalisasi dan fasia global

    Sebagai tambahan! ada yang disebut dengan parafasia. Parafasia ialah mensubstitusi

    kata. da jenis parafasia! yaitu parafasia semantik (#erbal) dan parafasia fonemik (literal).

    Parafasia semantik ialah mensubstitusi satu kata dengan kata lain! misalnya GkucingH dengan

    24

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    25/42

    GanjingH. Parafasia fonemik ialah mensubstitusi suatu bunyi dengan bunyi lain! misalnya

    GbirH dengan GkirH.3

    4. DIA$NOSIS

    'iagnosis afasia ialah berdasarkan tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada

    pemeriksaan fisik dan kejiwaan. Sedangkan pemeriksaan tambahan lainnya dilakukan untuk

    mengetahui penyebab kerusakan otaknya. anifestasi ,linik yang ditemukan diantaranya/

    1. fasia tidak lancer

    Pada afasia ini! output atau keluaran bicara terbatas. Penderita menggunakan kalimat

    pendek dan bicara dalam bentuk sederhana. Sering disertai artikulasi dan irama bicara yang

    buruk. :ambaran klinisnya ialah/

    Pasien tampak sulit memulai bicara

    Panjang kalimat sedikit (4 kata atau kurang per kalimat)

    :ramatika bahasa berkurang dan tidak kompleks

    rtikulasi umumnya terganggu

    &rama bicara terganggu

    Pemahaman cukup baik! tapi sulit memahami kalimat yang lebih kompleks

    Pengulanan (repetisi) buruk

    ,emampuan menamai! menyebut nama benda buruk

    . fasia lancar

    Pada afasia ini penderita bicara lancar! artikulasi dan irama baik! tetapi isi bicara tidak

    bermakna dan tidak dapat dimengerti artinya. Penderita tidak dapat mengerti bahasa

    sehingga tidak dapat berbicara kembali. :ambaran klinisnya ialah/

    ,eluaran bicara yang lancar

    Panjang kalimat normal

    rtikulasi dan irama bicara baik

    Terdapat parafasia

    ,emampuan memahami pendengaran dan membaca buruk

    %epetisis terganggu

    enulis lancar tapi tidak ada arti

    25

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    26/42

    Seorang afasia yang non-fluen mungkin akan mengatakan dengan tidak lancar dan

    tertegun-tegun/ Gmana... rokok... beli.HSedangkan seorang afasia fluen mungkin akan

    mengatakan dengan lancar/ Grokok beli tembakau kemana situ tadi gimana dia toko jalanH

    0. fasia roca (motorik! ekspresif)'isebabkan lesi di area roca. Pemahaman auditif

    dan membaca tidak terganggu! tetapi sulit mengungkapkan isi pikiran. :ambaran klinis

    afasia roca ialah bergaya afasia non-fluent.

    3. fasia Eernicke (sensorik! reseptif)'isebabkan lesi di area Eernicke. Pada kelainan

    ini pemahaman bahasa terganggu. Penderita tidak mampu memahami bahasa lisan dan

    tulisan sehingga ia juga tidak mampu menjawab dan tidak mengerti apa yang dia sendiri

    katakan. :ambaran klinis afasia Eernicke ialah bergaya afasia fluent.

    4. fasia konduksi disebabkan lesi di daerah fasciculus arcuatus yaitu penghubung

    antara area sensorik (wernicke) dan area motorik (broca) . lesi ini menyebabkan

    kemampuan berbahasa dan pemahaman yang baik tetapi adanya gangguan repetisi atau

    pengulangan.

    6. afasia transkortikal 'isebabkan lesi di sekitar pinggiran area pengaturan bahasa. Pada

    dasarnya afasia transkortikal ditandai oleh terganggunya fungsi berbahasa tetapi didapati

    repetisi bahasa yang baik dan terpelihara.

    A. fasia transkortikal motorik ditandai dengan tanda afasia roca dengan bicara non-

    fluent! tetapi repetisi atau kemampuan mengulangnya baik dan terpelihara.

    C. fasia transkortikal sensorik ditandai dengan tanda afasia Eernick dengan bicara

    fluent! tetapi repetisi atau kemampuan mengulangnya baik dan terpelihara.

    @. fasia transkortikal campuran ditandai dengan campuran tanda afasia roca dan

    Eernicke. penderita bicara non-fluent atau tidak lancar! tetapi juga disertai

    kemampuan memahami bahasa yang buruk! sementara kemampuan mengulang atau

    repetisi tetap baik.

    1B. fasia talamik disebabkan lesi pada talamus! dan afasia striataldisebabkan lesi pada

    capsular triatal! yang keduanya juga berperan dalam pengaturan bahasa

    11. fasia anomik merupakan suatu afasia dimana penderita kesulitan menemukan kata

    dan tidak mampu menamai benda yang dihadapkan kepadanya. icara! gramatika dan

    irama lancar! tetapi sering tertegun ketika mencari kata dan mengenal nama objek.

    1. fasia global adalah bentuk afasia yang paling berat. &ni disebabkan lesi yang luas

    yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa pada otak. ,eadaan ini ditandai

    oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa spontan dan menjadi beberapa patah

    26

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    27/42

    kata yang diucapkan secara berulang-ulang! misalnya Gbaaah! baaah! baaahH atau

    Gmaaa! maaa! maaaH.

    Pemahaman bahasa hilang atau berkurang. %epetisi! membaca dan menulis juga

    terganggu berat. fasia global hampir selalu disertai dengan hemiparese atau hemiplegia.

    4I. Pe+eri'saa) ta+ba*a)

    Pemeriksaan laboratorium! hanya diperlukan tergantung dari penyebab kerusakan

    otaknya. 'iagnosis afasia terutama berasal dari pemeriksaan klinik dan kejiwaan

    karena afasia merupakan tanda klinis.Pemeriksaan radiologi! biasanya dilakukan dalam hal

    untuk melokalisasi lesi dan mendiagnosa penyebab kerusakan otak. 7T (7omputed

    Tomography) Scan efektif untuk mengetahui adanya perdarahan otak atau stroke iskemik

    yang sudah lebih dari 3C jam. %& (agnetic %esonance &maging) mampu mendeteksi stroke

    sesegera mungkin sampai 1 jam setelah onset. Penggunaan kontras mungkin perlu untuk

    mendeteksi tumor.3

    4II. PENATALAKSANAAN

    Penatalaksanaan afasia terlebih dahulu didasarkan pada penyebabnya! misalnya

    stroke! perdarahan akut! tumor otak! dan sebagainya.Tidak ada penanganan atau terapi untuk

    afasia yang benar-benar efektifdan terbukti mengobati. Saat ini! penanganan yang palingefektif untuk mengobati afasia adalah dengan melakukan terapi wicara?bina wicara.

    Prinsip umum dari terapi wicara adalah/

    Terlepas dari jenis terapi afasia yang digunakan! hasilnya akan lebih baik jika

    intensitas terapi ditingkatkan. 'engan kata lain! hasil terapi akan lebih baik jika

    pasien melakukan beberapa sesiterapi selama beberapa hari dibandingkan dengan

    melakukan banyak sesi terapi dalam sehari dengan jumlah hari yang lebih banyak

    pula.3

    $fekti#itas terapi afasia akan meningkat jika terapis menggunakan berbagai bentuk

    stimulus sensori. Sebagai contoh! stimulus audio dalam bentuk musik! dan stimulus

    #isual dalam bentuk gambar-gambar! serta lukisan. "enis stimulus ini sebaiknya

    digunakan secara rutin selama mengikuti sesi terapi afasia.

    Peningkatan kesulitan dalam praktek latihan tes berbahasa selama mengikuti sesi

    terapi akan memberikan hasil yang lebih baik.erikut merupakan beberapa bentuk

    terapi afasia yang paling sering digunakan! seperti diuraikan dalan situs about/

    27

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    28/42

    a. Terapi kognitif linguistik

    entuk terapi ini menekankan pada komponen-komponen emosional bahasa. Sebagai

    contoh! beberapa latihan akan mengharuskan pasien untuk menginterpretasikan karakteristik

    dari suara dengan nada emosi yang berbeda-beda. da juga yang meminta pasien

    mendeskripsikan arti kata seperti kata Igembira.I 5atihan-latihan seperti ini akan membantu

    pasien mempraktekkan kemampuan komprehensif sementara tetap fokus pada pemahaman

    komponen emosi dari bahasa.

    b. Program stimulus

    "enis terapi ini menggunakan berbagai modalitas sensori. Termasuk gambar-gambar

    dan musik. Program ini diperkenalkan denngan tingkat kesukaran yang meningkat dari

    tingkat yang mudah ke tingkat yang sulit.

    c. Stimulation 2ascilitation Therapy

    "enis terapi afasia ini lebih fokus pada semantik (arti) dan sintaksis (sususan kalimat)

    dari bahasa. Stimulus utama yang digunakan selama terapi adalah stimulus audio. Prinsip

    terapi ini yaitu! peningkatan kemampuan berbahasa akan lebih baik jika dilakukan dengan

    pengulangan.

    d. Terapi kelompok (group therapy)'alam terapi ini! pasien disediakan konteks sosial untuk mempraktekkan kemampuan

    berkomunikasi yang telah mereka pelajari selama sesi pribadi. Selain itu! mereka juga akan

    mendapatkan umpan balik dari para terapis dan pasien lainnya. 8al ini bisa juga dilakukan

    dengan anggota keluarga. $feknya akan sama sekaligus juga mempererat komunikasi pasien

    dengan orang-orang tercinta mereka.0!3

    e. P7$ (Promoting phasicJs 7ommunicati#e $ffecti#eness)

    &ni merupakan bentuk terapi pragmatik yang paling terkenal. "enis terapi afasia ini

    bertujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan percakapan

    sebagai alatnya. 'alam terapi ini! pasien akan terlibat percakapan dengan terapis. +ntuk

    menstimulus komunikasi yang spontan! jenis terapi ini akan menggunakan lukisan-lukisan!

    gambar! serta benda-benda #isual. enda-benda ini akan digunakan oleh pasien sebagai

    sumber ide untuk dikomunikasikan dalam percakapan. Pasien dan terapi secara bergiliran

    akan menyampaikan ide-ide mereka.

    28

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    29/42

    f. Transcranial agnetic Stimulation (TS)

    Terapi ini dilakukan dengan mendekatkan magnet langsungke area otak yang diduga

    menghambat pemulihan kemampuan berbahasa setelah stroke. 'engan menekan fungsi dari

    bagian otak tersebut! maka pemulihan diharapakan akan semakin cepat. eberapa studi telah

    menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tetapi! masih diperlukan studi yang lebih

    besar untuk membuktikan efekti#itas terapi ini.3

    4III. PRO$NOSA

    Prognosa hidup untuk pendertia afasia tergantung pada penyebab afasia. Suatu

    tumor otak dapat dihubungkan dengan angka harapan hidup yang kecil! sedangkan afasia

    dengan stroke minor mungkin memiliki prognosis yang sangat baik. Prognosis hidup

    ditentukan oleh penyebab afasia tersebut.Prognosis kesembuhan kemampuan berbahasa

    ber#ariasi! tergantung pada ukuran lesi dan umur serta keadaan umum pasien. Secara umum!

    pasien dengan tanda klinis yang lebih ringan memiliki kemungkinan sembuh yang lebih baik.

    fasia roca secara fungsional memiliki prognosis yang lebih baik daripada afasia Eernicke.

    Terakhir! afasia akibat penyakit yang tidak dapat atau sulit disembuhkan! misalnya tumor

    otak! memiliki tingkat prognosis yang buruk.3

    DISATRIA

    29

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    30/42

    I. De/i)isi

    'isartria adalah gangguan bicara yang diakibatkan cidera neuromuscular! gangguan

    bicara inidiakibatkan luka pada system saraf! yang pada gilirannya mempengaruhi bekerja

    baiknya satu ataubeberapa otot yang diperlukan untuk berbicara. 'isartria adalah gangguan

    artikulasi yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf pusat yang secaralangsung

    mengontrol akti#itas otot-otot yang berperan dalam proses artikulasi dalam

    pembentukansuara pengucapan. 'isartria adalah suatu jenis kelainan bicara khususnya pada

    kelainan artikulasi yang berdampak padakejelasan produksi bunyi bicara! pada umumnya

    dikarenakan adanya gangguan atau kelainan padasusunan saraf pusat! dan biasanya

    berdampak pula pada gerakan -gerakan motorik ( motorik kasarataupun halus ) sesuai dengan

    tingkat atau derajat keparahan?kerusakan yang terjadi.4

    II. Etiolo-i

    'isartia dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain /

    1. 'isartria dapat juga disebabkan oleh penyakit serebellum! karena kehilangan

    koordinasi yangmenyebabkan bicara pelo dan sering berbicara eksplosif! atau bicaranya

    dengan kalimat 9kalimat terpenggal9penggal yang disebut scanning speech.

    . ,erusakan otak (,elainan neuromuscular! ,elainan sensorimotor! Palsi serebral!

    ,elainan persepsi)

    4

    0. :angguan Peredaran 'arah >tak (:P'>) (7erebro#ascular accident (7K) ) (stroke)

    ,arenatrombosis!emboli atau pendarahan! saluran darah ke sebagian otak terhambat.

    3. :angguan iokimia. Pembuatan neurotransmitor tidak cukup atau neutransmitor

    terlalu cepat dihanyutkan sehinggapenyampaian rangsangan terganggu. Penyakit

    yasthenia gra#is misalnya diakibatkan diakibatkankurangnya asetikolin sehingga otot-

    otot cepat capai. Penyakit Parkinson disebabkan kekuranganproduksi dopamine.

    4. Trauma,arena jatuh! pukulan atau luka sebagian dari sistem saraf rusak.

    6. eoplasma (tumor)Sebuah tumor ini membuat tekanan pada sebagian sistem saraf.

    A. ,eracunan,eracunan dapat disebabkan racun! alkohol (penyakit ,orsakow) atau obat.

    C. %adang%adang di otak (ensefalitis)! di saraf (neuritis) atau di otot (miositis).

    @. Sistem saraf diserang #irus (misalnya poliomyelitis) atau prion (penyakit 7reutDfeldt-

    "acob)

    1B. 'egenerasi progresif Semakin banyak bagian sistem saraf terkena. Penyebab bisa

    keturunan! seperti misalnya Ldistrofiaotot keturunan! penyakit 8untington atau penyakit

    Eilson. Pada penyakit Eilson terdapatkekurangan putih telur pengikat tembaga! yang

    30

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    31/42

    mengakibatkan tembaga terendap di striatum dan dihati. Pada penyakit ultiple Sclerose!

    oleh karena reaksi oto-imun! terjadi peningkatan demielinisasi(pemecahan lapis

    pelindung mielin akson).

    11. ,elainan ,ongenitalSejak kelahiran sedah terdapat kerusakan di sistem saraf sentral!

    yang menyebabkan bicara tidak berkembang dengan baik.

    1. 2aktor 5ingkungana. Sosial $konomi %endahSeseorang dengan keluarga social

    ekonmi rendah akan mengalami keterlambatan dalam berbahasakarena fasilitas berbahasa

    dan pendidikan yang rendah pula dari orang tua.

    10. 2aktor Psikososialntara lain! stimulasi moti#asi belajar! kualitas interaksi anak dan

    orang tua.4

    13. 2aktor ,eluarga dan dat &atiadatntara lain! pekerjaan keluarga! pendidikan! jumlah

    saudara! jenis kelamin! stabilitas rumah tangga!kepribadian orang tua! adat istiadat.

    III. &a'tor resi'o

    Periode kehamilana. &nfeksi selama persalinan terutama infeksi #irus T>%78 atau

    (To*oplasma! %ubela! 7itomegalo#irus!herpes atau hepatitis).Peradarahan selama

    kehamilanPerdarahan selama kehamilan paling sering disebabkan karena placental

    complications! diantaranyaplacenta pre#ia! abruptio placentae! #asa pre#ia! circum#allate

    placenta! and rupture of the marginalsinus. ,ondisi tersebut mengakibatkan gangguantransportasi oksigen dan nutrisi ke bayi yangmengakibatkan gangguan pada otak

    janin.Perdarahan awal kehamilan juga berhubungan dengan kelahiran prematur dan bayi lahir

    beratrendah. Prematur dan berat bayi lahior rendah juga merupakan resiko tinggi terjadinya

    autismc. >bat-obatan yang diminum selama kehamilan terutama trimester pertama.

    Pemberian obatThaliodomide pada awal kehamilan dapat mengganggu pembentukan sistem

    susunan saraf pusatyang mengakibatkan autismd. 6

    danya 2etal topi atau aternal topi! yaitu kondisi alergi pada janin yang

    diakibatkanmasuknya bahan penyebab alergi melalui ibu. danya :erakan bayi gerakan

    refluks oesefagial(hiccupps?cegukan) yang berlebihan sejak dalam kandungan terutama

    terjadi malam hari. 'idugadalam kedaaan tersebut bayi terpengaruh pencernaan dan

    aktifitasnya oleh penyebab tertentutermasuk alergi ataupun bahan-bahan toksik lainnya

    selama kehamilan. Periode persalinanPersalinan adalah periode yang paling menentukan

    dalam kehidupan bayi selanjutnya. eberapakomplikasi yang timbul selama periode ini

    sangat menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. ila terjadi gangguan dalam

    31

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    32/42

    persalinan maka yang paling berbahaya adalah hambatan aliran darah danoksigen ke seluruh

    organ tubuh bayi termasuk otak. 6

    >rgan otak adalah organ yang paling sensitif danpeka terhadap gangguan ini! kalau

    otak terganggu maka sangat mempengaruhi kualitas hidup anakbaik dalam perkembangan

    dan perilaku anak nantinya:angguan persalinan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

    gangguan bicara dan bahasa adalah/

    a. Pemotongan tali pusat terlalu cepat

    b. sfiksia pada bayi (nilai P:% S7>%$ rendah M 6 )

    c. ,omplikasi selama persalinand.

    '.5amanya persalinane.

    $.letak presentasi bayi saat lahir

    f. erat lahir rendah ( M 4BB gram)

    g. Prematur0. Periode usia bayi. 'alam kehidupan awal di usia bayi! beberapa kondisi

    awal atau gangguan yang terjadi dapatmengakibatkan gangguan pada optak yang akhirnya

    dapat beresiko untuk terjadinya gangguanautism dan gangguan wicara

    ,ondisi atau gangguan yang beresiko untuk terjadinya gangguan bicara dan bahasa adalah

    sebagaiberikut /6

    a. &nfeksi berat saat bayi! seperti sepsis! meningitis dan sebagainya

    b. %iwayat pemberian obat-obatan tertentu yang mengganggu persarafan telinga.c. ,egagalan kenaikan berat badan

    d. ,elainan bawaan / kelainan jantung bawaan! kelainan genetik! kelainan metabolik.

    e. :angguan neurologi atau saraf / trauma kepala! kejang! otot atipikal! kelemahan

    otot dansebagainya.

    f. 5ingkungan bahasa

    g. 5ingkungan keluarga yang tidak harmonis! penuh pertentangan! permusuhan! emosi

    dan kekerasan serta minimal dalam sentuhan kasih sayang dan kekeluargaan.

    h. 5ingkungan yang sepii. %iwayat keterlambatan bicara pada keluarga.

    I4. Pato/isiolo-i

    :angguan artikulasi (disatria)+ntuk dapat mengucapkan kata-kata sebaiknya!

    sehingga bahasa yang didengar dapat ditangkapdengan jelas dan tiap suku kata dapat

    mendengar secara terperinci! maka mulut! lidah! bibir!plataum mol dan pita suaraserta otot-

    otot pernafasan harus melakukan gerakan tangkas ! timbulah cara berbahasa (#erbal) yang

    kurang jelas. Pada pidato ada kata-kata yang seolah-olah ditelanterutama pada akhir kalimat.

    32

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    33/42

    :ejala ini biasanya disebabkan oleh karena integrasi gerakan otot-ototpernafasan di dalam

    mekanisme mengeluarkan kata-kata dalam kalimat tidak sempurna. 4!6

    da kalanya lidah atau mulut sakit karena adanya stomatitis sehingga sehingga lidah

    dan mulut tidakdapat ditutup sebaik-baiknya. "uga dalam hal ini kata-kata tidak dapat

    diucapkan sejelas-jelasnya.Soal pengucapan kata-kata secara jelas dan tegas dinamakan

    artikulasi. :angguan artikulasidinamakan disatria. Pada disatria hanya cara mengucapkannya

    saja yang terganggu tetapi tatabahasanya baik. Pada lesi + unilateral!sebagi gejala bagian

    dari hemiparesis! dijumpai disatriayang ringan sekali. 'alam hal ini terbatasnya kebebasan

    lidah untuk bergerak kesatu sisi merupakansebab dari gangguan artikulasi. 'isatria +

    yang berat timbul akibat lesi + bilateral. Sepertipada paralisis pseudobulbaris! disitu lidah

    sukar dikeluarkan dan umumnya kaku untuk digerakankeseluruh arah.

    >rang awam berpendapat lidahnya menjadi pendek . 5esi + lain yang

    biasmenimbulkan disatria terletak dijaras-jaras yang menghantarkan implus koordinatif yang

    bersumberpada serebelum! atau yang menyalurkan implus dari ganglia basalis! pada disatri

    sereberal! kerjasama gerak antara otot lidah!bibir!pita suara dan otot-otot yang membuka dan

    menutup mulutbersimpang siur! sehingga kelancaran dan konyinuitas kalimat yang diucapkan

    sangat terganggu!7ara berbahasa penyakit serebelum disebut ekplosif! karena kata-kata yang

    diucapkan terputus-putus dengan nada yang berdentam. 6!A

    'isatria yang dijumpai pada penyakit Parkinson! disebabkanoleh karena gerakan ototyang lamban dan kaku. Sehingga cara berbahasanya lambat dan kaku.Sehingga cara

    berbahasanya lambat !monoton! lemah! dan menggetar. Pada disatria 5 akan terdengar

    berbagai macam disatria tergantung pada kelompok otot yangterganggu. Pada penderita

    dengan paralisis bulbaris terutama lidah yang lumpuh dan cara berbicaradengan lidah yang

    lumpuh dikenal sebagaiGpeloH. "ika platum mole lumpuh!disatria yang timbulbersifat sengau

    8al ini sering dijumpai miestania gra#is. Penyakit-penyakit yang dapatmembangkitkan

    disatria ialah polineuritis! difteria! siringobulbia! distrofia muskulorum progresi#adan

    miatenia gra#is.,elainan bawaan pada frenulum lingua bias menimbulkan disatria juga. 5fal

    S! T! 5! % dan dapatdiucapkan jika ujung lidah bebas untuk bergerak. "ika frenulum lingua

    mengikat lidah sampaiujungnya juga! maka disatria timbul.

    'engan jalan operasi! pada mana ujung lidah dibebaskan darifrenulum itu! disatria akan

    hilang.er#us hipoglosus (;&&)! er#us ini mempersarafi otot lidah. 5esi 5 akan

    mengakibatkan atrofiunilateral atau bilateral dan fasikulasi! yang paling baik dinilai saat lidah

    berada didasr mulut dalamkeadaan istirahat. Saat menjulurkan lidah! kelemahan unilateral

    mengakibatkan de#iasi lidah kearahlesi. :erakan lidah ke sisi kiri-kanan dapat terganggu dan

    33

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    34/42

    menjadi lambat pada atrofi dan kelemahanbilateral! tetapi hal ini lebih sering merupakan

    tanda kerusakan + bilateral (kortikobulbar).'isartria rtikulasi atau berbicara harus

    dibedakan dari fungsi berbahaya yang lebih tinggi dangangguan-gangguannya 9disfasia.

    rtikulasi normal tergantung dari ! koordinasi laring! faring! lidah!bibir! dan respirasi oleh

    jaras kortikobulbar! bulbar! serebelar! dan ekstrapiramidal.Selain menilai percakapan pasien!

    harus dilakukan tes mengulang frase-frase yang agak sulit.A

    5esi pada bagian spesifik yang mengontrol jaras saraf dapat menyebabkan abnormalitas

    yang khasseperti/

    N Paralisis palatum 9bicara sengau (seperti bicara lewat hidung)!

    N 5esi serebelum 9bicara tidak jelas! dengan pola stakato atau skrining ireguler!

    N 5esi ekstrapiramidal 9bicara dengan nada monoton dan lemah!

    N ,erusakan kortikobulbar bilateral 9bicara lambat! menggerutu! Lspastik.

    E>7lingkungan!kerusakan!emosi /1. masalahh pendengaran /kongenital!didapat.

    gangguang bahasa / ekspresif!reseptik0. perkembangan terlambatdari poin di atas akan

    menyebabkan gangguan bicara!gangguan bicara akan menyebabkan1. keluarga /

    cemas!kurang pengetahuan!koping keluarga tdk efektif.. hubungan sosial / gangguan

    komunikasi #erbal!gangguan bermain! isos!interaksi sosial.0. perkembangan akan menjadi

    intelegensia sehingga produktifitas akam menurun danmenyebabkan resiko ketergantungan

    V. Ta)#a $e3alaKara'teristi' Disatria

    Terdapat beberapa tanda dan gejala klinis dari disatria! diantaranya/

    a. ,etidaktepatan artikulasi

    b. ,ekacauan wicara

    c. ,ekacauan fonemd. 'urasi #okal yang pendeke. Perpanjangan pada fonemf. %ata-

    rata bicara yang lambatg. 7epat atau tersentak-tersentakh. ,etidaktepatan

    penjedahani. Tidak dapat dipahami j. rtikulasi buruk?tidak jelask. Susunan kata tidak

    tepatl.Artikulasi lebih sedikit pada konteks bicara dibandingkan pada satu katam.

    lat artikulasi yang kurang kuat dan kurang terkontroln. Satu nada! nada dan

    kenyaringan sering tidak terkontrol dan tidak jelaso. Suara parau! kasar?keras!

    breathiness! dan hipernasalitasp. ,ehilangan pendengaran

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    35/42

    'isartria tidak memiliki komplikasi! melainkan disartria merupakan komplikasi dari

    beberapapenyakit syaraf! diantaranya = stroke! myasthenia gra#is! parkinson.

    4II. Pe+eri'saaa) #ia-)osti'

    Pemeriksaan diagnostic pada disatria diantaranya adalah /

    1. $% (rainstem $#oked %esponse udiometry)merupakan cara pengukuran

    e#oked potensial (akti#itas listrik yang dihasilkan saraf K&&&! pusat-pusatneural dan

    traktus di dalam batang otak) sebagai respon terhadap stimulus auditorik.

    . Pemeriksaan audiometricPemeriksaan audiometri diindikasikan untuk anak-anak

    yang sangat kecil dan untuk anak-anak yangketajaman pendengarannya tampak

    terganggu. da 3 kategori pengukuran dengan audiometri /a. udiometri tingkah laku!

    merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan dengan melihatrespon dari anak

    jika diberi stimulus bunyi. %espon yang diberikan dapat berupa menoleh ke

    arahsumber bunyi atau mencari sumber bunyi. Pemeriksaan dilakukan di ruangan

    yang tenang ataukedap suara dan menggunakan mainan yang berfrekuensi tinggi.

    Penilaian dilakukan terhadaprespon yang diperlihatkan anak.b. udiometri bermain!

    merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan sambil bermain!misalnya anak

    diajarkan untuk meletakkan suatu objek pada tempat tertentu bila dia

    mendengarbunyi.

    C

    'apat dimulai pada usia 03 tahun bila anak cukup kooperatif.c.udiometri bicara. Pada tes ini dipakai kata-kata yang sudah disusun dalam silabus

    dalam daftaryang disebut / phonetically balance word 5T (P 5ist). nak diminta

    untuk mengulangi kata-katayang didengar melalui kaset tape recorder. Pada tes ini

    dilihat apakah anak dapat membedakanbunyi s! r! n! c! h! ch. :una pemeriksaan ini

    adalah untuk menilai kemampuan anak dalampembicaraan seharihari dan untuk

    menilai pemberian alat bantu dengar (hearing aid).d. udiometri objektif! biasanya

    memerlukan teknologi khusus.

    0. 7T scan kepalauntuk mengetahui struktur jaringan otak! sehingga didapatkan

    gambaran area otak yang abnormal.

    3. Timpanometri digunakan untuk mengukur kelenturan membrana timpani dan

    system osikular. Selain tes udiometri! bisa juga digunakan tes intelegensi. Paling

    dikenal yaitu skala Eechsler! yang menyajikan0 skor intelegen! yaitu &O #erbal! &O

    performance! dan &O gabungan

    4. $$:

    6. $:

    35

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    36/42

    4III.Pe)atala'sa)aa)

    Penatalaksanaan pada penderita disatria diantaranya dapat dilakukan terapi berupa /

    1. 5atihan bicara dengan baik.

    . Pada anak dapat dilakukan 5ogopedi (terapi bicara).Perlu diperhatikan ada tidaknya

    mikrosefali! anomali telinga luar! otitis media yang berulang!sindrom Eilliam (fasies

    $lfin! perawakan pendek! kelainan jantung! langkah yang tidak mantap)!celah

    palatum! dan lain-lain.C:angguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh anak

    menirukangerakan mengunyah! menjulurkan lidah! dan mengulang suku kata pa! ta!

    pata! pataka.

    36

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    37/42

    DA&TAR PUSTAKA

    1.Sidiarto 5! ,usumoputro S. 7ermin 'unia ,edokteran o.03! fasia Sebagai :angguan

    ,omunikasi Pada ,elainan >tak.agian eurologi 2akultas ,edokteran +ni#ersitas

    &ndonesia. "akarta.

    .,irshner 8S! "acobs '8. eedicine eurology Specialties/ phasia. BB@.#ailable at/

    http/??emedicine.medscape.com?article?1104@33-print

    0.Pennstate! 8ealth Q 'isease &nformation. phasia. B1B#ailable at/

    http/??www.hmc.psu.edu?healthinfo?a?aphasia.htm

    3.ational &nstitute >n 'eafness and >ther 7ommunication 'isorders. phasia! Koice!

    Speech and 5anguage 8ealth &nfo. B1B.#ailable at/

    http/??www.nidcd.nih.go#?health?#oice?aphasia.html

    4.5umbantobing S! eurologi ,linis! Pemeriksaan 2isik dan ental. ab ;&/ erbahasa.

    2akultas ,edokteran +ni#ersitas &ndonesia. "akarta. BBC

    6.:uyton7! 8all "$. ab 4A/ ,orteks Serebri= 2ungsi &ntelektual >tak= dan Proses elajar

    dan engingat. uku jar 2isiologi ,edokteran $disi @. Penerbit uku ,edokteran $:7.

    "akarta. 1@@A.

    A.Price S! Eilson 5. agian &;/ Penyakit eurologi! Pemeriksaan eurologis! $#aluasi

    Penderita eurologis. Patofisiologi/ ,onsep ,linis Proses Penyakit $disi 3. Penerbit uku,edokteran $:7! "akarta. 1@@4.

    C.Suwono E". fasia Sensorik atau Eernicke. 'iagnosis Topik eurologi/ natomi!

    2isiologi! Tanda! :ejala $disi &&. Penerbit uku ,edokteran $:7. "akarta. 1@@4.

    37

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    38/42

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    39/42

    39

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    40/42

    40

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    41/42

    41

  • 8/10/2019 Jaras Donny

    42/42