42
Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Kelompok 1

Jaringan Distribusi Tegangan Menengah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik kekonsumen (beban), merupakan hal penting untuk dipelajari. Mengingat penyaluran tenaga listrik ini, prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu dari pembangkit tenaga listrik penghasil energi listrik, disalurankan ke jaringan transmisi (SUTET) langsung ke gardu induk. Dari gardu induk tenaga listrik disalurkan ke jaringan distribusi primer (SUTM), dan melalui gardu distribusi langsung ke jaringan distribusi sekunder (SUTR), tenaga listrik dialirkan kekonsumen.

Citation preview

Jaringan Distribusi Tegangan Menengah

Jaringan Distribusi Tegangan MenengahKelompok 1Pendahuluan Pemanfaatan Tenaga ListrikSelain memberikan manfaat, tenaga listrik mempunyai potensi membahayakan bagi manusia dan berpotensi merusak lingkungan. Beberapa permasalahan di bidang ketenaga listrikan bila dilihat dari sisi pemanfaatan tenaga listrik banyak ditemukan instalasi tenaga listrik yang digunakan masih banyak yang belum memenuhi standar dan peralatan listrik yang beredar di masyarakat banyak yang belum memenuhi standar.Disamping itu, untuk menjamin keselamatan manusia di sekitar instalasi,keselamatan pekerja, keamanan instalansi dan kelestarian fungsi lingkungan, usaha penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik harus memenuhi ketentuan mengenai keselamatan ketenaga-listrikan.Tenaga listrik sebagai bagian dari bentuk energi dan cabang produksi yang penting bagi negara sangat menunjang upaya dalam memajukan dan mencerdaskan bangsa.Sebagai salah satu hasil pemanfaatan kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak,tenaga listrik perlu dipergunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk(pusat beban) yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan satu kesatuan yang terinterkoneksi. Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem distribusi.

Kualitas Daya ListrikSecara umum, baik buruknya sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik terutama adalah ditinjau dari kualitas daya yang diterima oleh konsumen. Kualitas Daya yang baik, antara lain meliputi: kapasitas daya yang memenuhi dan tegangan yang selalu konstan dan nominal. Tegangan harus selalu di jaga konstan, terutama rugi tegangan yang terjadi di ujung saluran.Tegangan yang tidak stabil dapat berakibat merusak alat-alat yang peka terhadap perubahan tegangan (khususnya alat-alat elektronik).Demikian juga tegangan yang terlalu rendah akan mengakibatkan alat-alat listrik tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya.Salah satu syarat penyambunganalat-alat listrik, yaitu tegangan sumber harus sama dengantegangan yang dibutuhkan oleh peralatan listrik tersebut. Tegangan terlalutinggi akan dapat merusak alat-alat listrik.

Keselamatan Pemanfaat Tenaga ListrikKeselamatan yang berhubungan dengan ketenagalistrikan (electricalsafety) pada dasarnya adalah segala upaya atau langkah-langkahpengamanan terhadap instalasi tenaga listrik, peralatan serta pemanfaatlistrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman, baik bagi pekerja maupunmasyarakat umum. Untuk itu, perlusosialisasi yang intensif untuk mencegah terjadinya bahaya dari listrik, baikterhadap jiwa manusia maupun harta benda.Resiko atas suhu yang berlebihan pada instalasi listrik adalah:(1) Bahaya api,(2) Api dapat menyebabkan hilangnya nyawa,(3) Kematian karena kejut listrik biasanya hanya menimpa pada satu orangsaja.Kematian karena kebakaran yang terjadi pada tempat dengan orang banyak, seperti tempat tempat hiburan, pertokoan dan industri, dapat menimpa pada banyak orang pada satu kali kejadian.

Penyebab timbulnya api/kebakaran pada instalasi adalah(1) Peralatan listrik dibawah standard,(2) bencana alam,(3) manusia sebagai konsumen,(4) karena keawaman,(5) salah penggunaan,(6) kelalaian,(7) kesengajaan.Manusia sebagai pemasang (instalatir), karena penyimpangan dari peraturan, kelalaian, dan kesengajaan. Manusia sebagai pemeriksa karena kurang teliti, kelalaian, kesengajaan, dan kegagalan pengamanan atau sistem.Untuk menangkal bahaya api listrik yaitu dengan(1) Perlengkapan listrik dipilih yang memenuhi standard teknik (IECStandard) dan sesuai dengan lingkungan instalasinya, agar tidak terjadi percikan api,(2) Dimontase dengan ketentuan instalasi yang benar, atau sesuai dengan instruksi manual dari pembuatnya, kalaupun ada, dan semua sambungan dan hubungan dilakukan dengan erat,(3) Instalasi sebaiknya diperiksa dan diuji secara periodik untuk mengetahui kemungkinan kerusakan, termasuk longgarnya sambungan/hubungan,(4) Dengan melengkapi gawai proteksi arus sisa yang tepat, dapatmenghindari kegagalan pengamanan atau sistem,(5) Hindari kelebihan beban pada konduktor agar tidak timbul panas pada instalasi.Untuk mencegah timbulnya api disarankan agar: Dilakukan penertiban mutu perlengkapan listrik yang ada dipasaran, Penyuluhan secara terus menerus lewat berbagai kesempatan, seminar, media massa,media elektronik dan sebagainya.

Sistem Ketenaga listrikanTenaga listrik sebagai bagian dari bentuk energi dan cabang produksi yang penting bagi negara sangat menunjang upaya dalam memajukan dan mencerdaskan bangsa.Sebagai salah satu hasil pemanfaatan kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak, tenaga listrik perlu dipergunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Yang dimaksud dengan sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (pusat beban) yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah satu kesatuan yang terinterkoneksi. Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama,yaitu: pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem distribusi.Suatu sistem distribusi menghubungkan semua beban yang terpisah satudengan yang lain kepada saluran transmisi. Hal ini terjadi pada gardu-garduinduk (substation) di mana juga dilakukan transformasi tegangan dan fungsifungsipemutusan (breaker) dan penghubung beban (switching).

Klasifikasi Sistem Tenaga ListrikTegangan pada generator besar biasanya berkisar di antara 13,8 kV dan 24 kV. Tetapi generator besar yang modern dibuat dengan tegangan bervariasi antara 18kV dan 24 kV.Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai untuk transmisi, yaitu 115 kV dan 765 kV.Tegangan tinggi standar (high voltage, HV standard) di luar negeri adalah 70 kV, 150 kV, dan220 kV.Tegangan tinggi-ekstra standar (extra high voltage, HV standard) adalah 500 kV dan 700 kV.Keuntungan transmisi (transmission capability) dengan tegangan lebih tinggi akan menjadi jelas jika kita melihat pada kemampuan transmisi (transmission capability) suatu saluran transmisi. Kemampuan ini biasanya dinyatakan dalam Mega-Volt-Ampere (MVA).Tetapi kemampuan transmisidari suatu saluran dengan tegangan tertentu tidak dapat diterapkan dengan pasti, karena kemampuan ini masih tergantung lagi pada batasan-batasan termal dari penghantar, jatuh tegangan (drop voltage) yang diperbolehkan,keandalan, dan persyaratan kestabilan sistem.

Regulasi Sektor Ketenaga listrikanAgar sektor ketenaga listrikan dapat menyediakan tenaga listrik yang andal, aman, memperhatikan lingkungan, efisien dan tetap menjaga nilaiaset milik negara, maka dilakukan regulasi. Kerangka Regulasi meliputi:1) aspek keteknikan,2) peraturan keselamatan ketenagalistrikan,3) persiapan penataan struktural,4) persiapan pemenuhan standar lingkungan,5) standar teknis untuk keandalan dan efisiensi sistem,6) aturan operasi sistem, dan7) program nasional. Regulasi aspek keteknikan,

Persyaratan Umum Instalasi Listrik harus mengacu pada PUIL-2000,sebagai acuan dalam perancangan, pemasangan, pengamanan dan pemeliharaan instalasi di dalam bangunan. Peraturan Instalasi Ketenaga listrikan untuk perancangan instalasi mengacu SNI, IEC, PUIL atau Standar lain berdasarkan the best engineering practies dan dilakukan oleh Perusahaan Jasa Perancangan Teknik yang telah disertifikasi. Peraturan Instalasi ketenaga listrikan untuk bidang konstruksi, dilaksanakan oleh perusahaan jasa konstruksi bidang ketenaga listrikan yang telah disertifikasi.Hasil konstruksi/pemasangan perlu diinspeksi oleh inspektur (perorangan) atau perusahaan jasa inspeksi teknik.Testing atau pengujian dilakukan untuk memastikan dan menjamin instalasi tenaga listrik telah memenuhi standar keselamatan dan standar unjuk kerja.Testing ini dilakukan oleh lembaga/perusahaan jasa inspeksi teknik yang telah diakreditasi.

Tujuan sertifikasi tenaga teknika.Klasifikasi tenaga teknik sesuai kualifikasi.b.Memastikan pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga teknik yang kompeten.c.Memastikan tenaga teknik yang bekerja di dalam negeri bersertifikasi.d.Menjamin tersediannya tenaga teknik memahami tentang keandalan,keselamatan dan lindungan lingkungan.e.Tenaga Teknik untuk Usaha Penunjang Tenaga Listrik.f. Kualifikasinya ditentukan menurut standar kompetensi.g.Sertifikasi dilakukan oleh Organisasi Profesi yang berakreditasi.

Standarisasi dan SertifikasiTujuan sertifikasi kompetensi adalah untuk memberi kerangkapembangunan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang harmonis dandigunakan sebagai acuan bagi seluruh sektor, untuk menghasilkan tenagakerja Indonesia yang kompeten, profesional dan kompetitif.Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenaga listrikan, meliputi:1) Perumusan Standar Kompetensi,(2) Akreditasi dan Sertifikasi Kompetensi,(3) Pembinaan dan Pengawasan,(4) Sanksi Administrasi, dan(5) Ketentuan Peralihan.

Pembahasan Sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik kekonsumen (beban), merupakan hal penting untuk dipelajari. Mengingat penyaluran tenaga listrik ini, prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu dari pembangkit tenaga listrik penghasil energi listrik, disalurankan ke jaringan transmisi (SUTET) langsung ke gardu induk. Dari gardu induk tenaga listrik disalurkan ke jaringan distribusi primer (SUTM), dan melalui gardu distribusi langsung ke jaringan distribusi sekunder (SUTR), tenaga listrik dialirkan kekonsumen. Dengan demikian sistem distribusi tenaga listrik berfungsi membagikan tenaga listrik kepada pihak pemakai melalui jaringan tegangan rendah (SUTR), sedangkan suatu saluran transmisi berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik bertegangan ekstra tinggi ke pusat-pusat beban dalam daya yang besar (melalui jaringan distribusi).

Pada gambar disamping ini dapat dilihat, bahwa tenaga listrik yang dihasilkan dan dikirimkan ke konsumen melalui Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, Gardu Induk, Saluran Transmisi, Gardu Induk, Saluran Distribusi,dan kemudian ke beban (konsumen tenaga listrik).

Gambar 1. Sistem pendistribusian tenaga listrikSistem pembangkit (generation plant) terdiri dari satu atau lebih unit pembangkit yang akan mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik dan harus mampu menghasilkan daya listrik yang cukup sesuai kebutuhan konsumen. Sistem transmisi berfungsi mentransfer energi listrikdari unit-unit pembangkitan di berbagai lokasi dengan jarak yang jauh ke sistem distribusi, sedangkan sistem distribusi berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke konsumen, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Sistem Pendistribusian Tenaga Listrik1. Sistem Pendistribusian LangsungSistem pendistribusian langsung merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara langsung dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, dan tidak melalui jaringan transmisi terlebih dahulu.Sistem pendistribusian langsung ini digunakan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik berada tidak jauh dari pusat-pusat beban, biasanya terletak daerah pelayanan beban atau dipinggiran kota.2. Sistem Pendistribusian Tak LangsungSistem pendistribusian tak langsung merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik jauh dari pusat-pusat beban, sehingga untuk penyaluran tenaga listrik memerlukan jaringan transmisi sebagai jaringan perantara sebelum dihubungkan dengan jaringan distribusi yang langsung menyalur kantenaga listrik ke konsumen.

Karakteristik Jaringan Distribusi Saluran Kabel TanahPada gardu induk, pemutus tenaga dengan relai proteksi (non directional).Jaringan penghantar; Multicore belted cable, Single belted cable,Ukuran 95 mm2, 150 mm2, 240 mm2, Tingkat kontinuitas pelayanan tinggi, Sistem 3 fasa dengan gardu distribusi kapasitas besar.Struktur jaringan: Radial open ring, pada jarak yang sangat pendek dapat dipertimbangkan sistem radial.Jangkauan pelayanan; maksimum 8 km panjang rute lintasan.Rugi tegangan; Diatur pada batas normal operasi dengan:Tap changer pada transformator tenaga di gardu induk (on-load).Tap changer off load 5 % pada gardu distribusi.

19Gardu distribusiGardu beton dengan dilengkapi:Load breakswitch pada kabel keluarIsolating switch pada kabel masuk(Kadang-kadang dipakai juga load breakswitch pada kabelmasuk)Pengaman transformator dengan HRC fused.Pembatas beban dengan relai pembatas dan trafo tegangan pada pelanggan tegangan menengah.Gardu kiosk/metal (lad).Perlengkapan sama dengan gardu beton.Kapasitas 1 transformator maksimum 630 kVA.Tingkat kontinuitas pelayanan.Orde menit untuk pemulihan gangguan.Orde detik (short break) pada gardu dengan memakai, network protector (automatic change over).

Karakteristik Jaringan Distribusi Saluran Udara

Pada gardu induk: pengaman circuit breaker dengan automaticredoser (pemutus balik).Jaringan PenghantarA 3 C, A 2C, ACSRSingle core cableTwisted cableUkuran 35 mm2, 50 mm2, 70,mm2, 150 mm2, 187;5 mm2, 240mm2.Secara umum penggunaan pada daerah dengan kepadatan bebanrendah:PedesaanKota kecilDaerah penyanggaKonstruksi " Antara"

Sifat PelayananJangkauan luasTingkat keandalan penyaluran relatif rendahTingkat perawatan tinggi.Pemeliharaan lebih sulitSistem 3 fasa dan atau 1 fasa.Kapasitas-kapasitas TransformatorPada gardu beton, kapasitas besar.Pada gardu portal/cantol, kapasitas 25 kVA, 50 kVA , 160 kVA, 250kVA, 315 kVA, 400 kVA, sistem 3 fasa atau 25 kVA, 50 kVA satu fasa pada sistem jaringan netral bersama.Cut-out fused dan arrester untuk proteksi transformator distribusi.Gardu distribusi beton, portal, cantol.

Berdarkan Sistem PenyaluranSaluran Udara (Overhead Lines)

Keuntungannyaa. Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk perluasan beban.b. Dapat digunakan untuk penyaluran tenaga listrik pada tegangan diatas 66 kV.c. Lebih mudah dalam pemasangannya.d. Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi.

Kerugiannyaa. Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai,tertimpa pohon, dsb.b. Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk menempatkan saluran,c. Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi.

b. Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)

Keuntungannyaa. Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai,tertimpa pohon, dsb.b. Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yangtinggi,c. Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna danlebih indah dipandang,d. Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara

Kerugiannyaa. Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengansaluran udara,b. Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titikgangguan tidak mudah (susah),c. Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam didalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui.Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi ini terbanyak digunakan untuk konsumen jaringan Tegangan Menengah yang digunakan di Indonesia.Ciri utama jaringan ini adalah penggunaan penghantar telanjang yang ditopang dengan isolator pada tiang besi/beton.Penggunaan penghantar telanjang, dengan sendirinya harus diperhatikan faktor yang terkait dengan keselamatan ketenagalistrikan seperti jarak aman minimum yang harus dipenuhi penghantar bertegangan 20 kV tersebut antar Fase atau dengan bangunan atau dengan tanaman atau dengan jangkauan manusia.

Komponen Utama Konstruksi SUTMPenghantara. Penghantar Telanjang(bc : bare conductor)Konduktor dengan bahan utama tembaga(cu) atau alluminium (al) yang di pilin bulat padat , sesuai spln 42 -10 : 1986 dan spln 74 : 1987. Pilihan konduktor penghantar telanjang yang memenuhi pada dekade ini adalah aac atau aaac.Sebagai akibat tingginya harga tembaga dunia, saat ini belum memungkinkan penggunaan penghantar berbahan tembaga sebagai pilihan yang baik.b. Penghantar Berisolasi Setengah Aaac-S(half insulated single core)Konduktor dengan bahan utama aluminium ini diisolasi dengan material xlpe (croslink polyetilene langsung), dengan batas tegangan 6 kv dan harus memenuhi spln no 43-5-6 tahun 1995c.Penghantar Berisolasi Penuh (three single core)

IsolatorPada jaringan sutm, isolator pengaman penghantar bertegangan dengan tiang penopang/travers dibedakan untuk jenis konstruksinya adalah :Isolator Tumpu

b. Isolator Tarik

c. Peralatan Hubung (switching)Pada percabangan atau pengalokasian seksi pada jaringan sutm untuk maksud kemudahan operasional harus dipasang pemutus beban (load break switch : lbs), selain lbs dapat juga dipasangkan fused cut-out (fco).

Tiang a. Tiang kayuSpln 115 : 1995 berisikan tentang tiang kayu untuk jaringan distribusi, kekuatan, ketinggian dan pengawetan kayu sehingga pada beberapa wilayah pengusahaan pt pln persero bila suplai kayu memungkinkan, dapat digunakan sebagai tiang penopang penghantar penghantar sutm.

b. Tiang besiAdalah jenis tiang terbuat dari pipa besi yang disambungkan hingga diperoleh kekuatan beban tertentu sesuai kebutuhan.Walaupun lebih mahal, pilihan tiang besi untuk area/wilayah tertentu masih diijinkan karena bobotnya lebih ringan dibandingkan dengan tiang beton. Pilihan utama juga dimungkinkan bilamana total biaya material dan transportasi lebih murah dibandingkan dengan tiang beton akibat diwilayah tersebut belum ada pabrik tiang beton.c. Tiang betonUntuk kekuatan sama, pilihan tiang jenis ini dianjurkan digunakan di seluruh pln karena lebih murah dibandingkan dengan jenis konstruksi tiang lainnya termasuk terhadap kemungkinan penggunaan konstruksi rangkaian besi profil.

Spesifikasi teknis material

a. penghantar Konstruksi menggunakan penghantar telanjang aac dan aaac.Untuk kawat petir (shield/earth wire) dipakai penghantar dengan luas penampang 16 mm2. Kawat acsr digunakan untuk kondisi geografis tertentu (antara lain memerlukan bentangan melebihi jarak standar untuk memperkecil andongan dan memperkuat gaya mekanis). b. Spesifikasi konstruksi tiangSpesifikasi tiang kayu yang dapat digunakan pada jaringan distribusi harus memenuhi spln 115:1995 tentang tiang kayu untuk jaringan distribusi.

Jenis isolatorIsolator tumpu dan isolator tarik yang digunakan dapat dengan material dasar keramik atau gelas ataupun polimer.Dimensi dan kekuatan jenis-jenis isolator tumpu dan tarik dapat dilihat pada gambar konstruksi.Jenis konektorKonektor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyambung kawat penghantar.Jenis konektor yang digunakan ada beberapa macam yaitu :A. Joint sleeve connector (sambungan lurus)B. Paralel groove connector (sambungan percabangan)C. Live line connector (sambungan sementara yang bisa dibuka pasang)Joint sleeve adalah jenis konektor yang digunakan untuk sambungan penghantar pada posisi lurus. Tap connector adalah jenis konektor yang digunakan untuk sambungan penghantar pada titik pencabangan. Live line connector adalah jenis konektor yang digunakan untuk pekerjaan dalam keadaan bertegangan (pdkb).

Peralatan hubung (switching)Pada jaringan sutm digunakan juga peralatan switching untuk optimasi operasi distribusi. Sesuai karakteristiknya, peralatan hubung dapat dibedakan atas :1. Pemisah (disconnecting switch = ds)2. Pemutus beban (load break switch = lbs) Peralatan proteksi jaringan sutm1. Pemisah dengan pengaman lebur (fused cut-out )2. Pemutus balik otomatis (automatic recloser)3. Saklar seksi otomatis (automatic sectionalizer)4. Penghantar tanah (shield wire

Konstruksi SUTM

Konstruksi SUTM Sistem 3 KawatKonstruksi SUTM Sirkit Tunggal -Konstruksi tiang penumpu (line pole) dan kelengkapannya-Konstruksi tiang sudut kecil dengan sudut 15 s/d 30 dan kelengkapannya-Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 30- 60 dan kelengkapannya-Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 60- 90 dan kelengkapannya-Konstruksi tiang awal (riser pole) dan kelengkapannya -Konstruksi tiang peregang (tension pole) dan kelengkapannya -Konstruksi tiang pencabangan ( tee- off pole)-Konstruksi saklar tiang (pole switch)-Konstruksi tiang akhir (end pole)-Konstruksi penopang tiang 2. Konstruksi SUTM Sirkit GandaKonstruksi sutm sirkit ganda pada dasarnya sama dengan konstruksi sutm sirkit tunggal, dengan pertimbangan sebagai berikut :1) panjang tiang sekurang-kurangnya 12 meter.2) posisi tiang sudut, tiang akhir harus diperkuat dengan konstruksi penopang.3) tidak menggunakan satu tiang awal untuk atau arus kabel naik tm.4) kebutuhan material konstruksi menjadi dua kali lebih banyak pada satu tiang konstruksi.5) tidak memasang saklar tiang pada tiang yang sama.6) sutm dioperasikan dari transformator yang sama.7) instalasi load break switch pada jaringan sutm lurus 3. Konstruksi Penopang Tiang-Instalasi guywire/treckschoor-Konstruksi penghantar pengikat (bending wire) sutm pada isolator tumpu dengan menggunakan bending wire atau preformed tie-Konstruksi transisi sutm horizontal ke sutm vertikal-Konstruksi khususKonstruksi SUTM sistem 4 kawat ( jaringan sutm dengan penghantar netral )Konstruksi sutm sistem 4 kawat merupakan konstruksi sutm dengan ciri-ciri pemakaian panghantar netral pada sistem tegangan menengah yang di bumikan pada tiap-tiap tiang. Penghantar netral sisi tegangan menengah ini juga merupakan penghantar netral sisi tegangan rendah, sehingga dinamakansistem distribusi dengan penghantar netral bersama ( multi grounded common netral ).Pada sistem ini konstruksi satuan udara menggunakan banyak model konstruksi , vertikal, delta, horizontal simetris, baik untuk konstruksi fasa-3 maupun fasa-1.Konstruksi SUTM dua sirkit (ganda)Konstruksi sirkit ganda pada saluran udara tm di bagi atas 2 proses :A) tambahan saluaran pada tiang saluran yang sudah adaB) konstruksi saluran ganda yang sama sekali baruKonstruksi SUTM Tiga SirkitKonstruksi sutm 3 sirkit pada 1 tiang sebaiknya dihindari, mengingat masalah operasi pemeliharaan dan kontinuitas pelayanan.

Konstruksi Palang Sangga (Cross Arm, Travers)Berkaitan dengan arah tarikan kawat yang harus mengikuti arah jalan(raya), apakah lajur lurus atau berbelok dalam beberapa derajat, makadiperlukan palang sangga sesuai dengan kebutuhan perlengkapan dalampemasangan Saluran Udara Tegangan Menengah.

Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik-Komunikasi untuk Pembagian Beban-Komunikasi untuk Pemeliharaan-Komunikasi untuk Keperluan Administratip

Komunikasi dengan Kawat-Saluran Telekomunikasi-Komunikasi dengan Pembawa Saluran Tenaga

Gambar Peralatan Pengait untuk komunikasi Pembawa (PLC)

kesimpulanYang dimaksud dengan sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (pusat beban) yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah satu kesatuan yang terinterkoneksi. Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem distribusi.Sistem pembangkit (generation plant) terdiri dari satu atau lebih unit pembangkit yang akan mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik dan harus mampu menghasilkan daya listrik yang cukup sesuai kebutuhan konsumen.Sistem jaringan tenaga listrik adalah penyaluran energi listrik daripembangkit tenaga listrik (power station) hingga sampai kepada konsumen(pemakai) pada tingkat tegangan yang diperlukan. Sistem tenaga listrik initerdiri dari unit pembangkit, unit transmisi dan unit distribusi.Pada percabangan atau pengalokasian seksi pada jaringan sutm untuk maksud kemudahan operasional harus dipasang pemutus beban (load break switch : lbs), selain lbs dapat juga dipasangkan fused cut-out (fco).5. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama.6. Jarak aman adalah jarak antara bagian aktif/fase dari jaringan terhadap benda-benda disekelilingnya baik secara mekanis atau elektromagnetis yang tidak memberikan pengaruh membahayakan.7. Konstruksi SUTM terdiri dari bermacam-macam jenis tergantung dari kebutuhan dan kepetingannya.