Upload
cindy-huang
View
180
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
TAKE HOME TEST KIMIA ORGANIK III
1. JELASKAN DAN GAMBARKAN STRUKTUR MASING-MASING : KARBOHIDRAT, MONOSAKARIDA, DISAKARIDA, POLISAKARIDA!
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh makhluk
hidup, meskipun jumlah kalor yang dihasilkan dari 1 gram karbohidrat hanya 4 Kal (kkal)
bila dibanding dengan protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang
utama dan murah. Karbohidrat dapat didefinisikan secara kimia sebagai derivate dari
aldehid dan keton dari alkohol polihidrik (lebih dari 1 gugus OH) atau sebagai senyawa
yang menghasilkan senyawa-senyawa ini pada hidrolisis. Karbohidrat tersusun dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Banyak karbohidrat yang
mempunyai rumus empiris CH2O, misalnya glukosa yang memiliki rumus molekul
C6H12O6 (enam kali CH2O), senyawa ini pernah disangka hidrat dari karbon sehingga
disebut karbohidrat. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dan lain sebagainya,
sedangkan di dalam tubuh, karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya ketosis,
pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk
membantu metabolisme lemak dan protein. Di dalam tubuh manusia karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Karbohidrat
tersebar luas baik dalam jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan (selulosa). Pada
tumbuhan karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
melalui proses fotosintesis..
Penyerapan sinar matahari dilaksanakan oleh kloroplas daun yaitu pada lapisan
yang disebut thylakoid. Energi sinar matahari akan meningkatkan tingkat energi electron
klorofil dalam thylakoid, dan membebaskan beberapa electron yang kemudian akan
ditangkap oleh akseptor elektron dalam suatu reaksi oksidasi. Dalam reaksi tersebut pada
prinsipnya terjadi oksidasi H2O dengan membebaskan O2 dan membentuk koenzim
tereduksi , misalnya FADH2,dan NADH+ H+. Selanjutnya terjadi reduksi CO2 yang
membentuk rantai CO2 teroksigenasi yang menghasilkan karbohidrat, asam amino, lipid
serta asam-asam hidroksil.
Pada jaringan binatang, karbohidrat dalam bentuk glukosa dan glikogen yang
berperan sebagai sumber enegi yang penting bagi aktivitas hewan tersebut. Beberapa
karbohidrat mempunyai fungsi sangat spesifik, misalnya ribosa dalam nukleoprotein sel,
galaktosa dalam lipid tertentu, dan laktosa susu. Karbohidrat dapat pula disintesis secara
kimia, dapat pula dengan mengekstraknya dari bahan nabati sumber karbohidrat, seperti
serelia, umbi-umbian, dan batang tanaman misalnya sagu.
Di dalam tubuh karbohidrat memiliki fungsi:
Sebagai sumber energi.
Menjaga keseimbangan asam basa, serta pembentukan cadangan sel, jaringan, dan
organ tubuh.
Membantu proses penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya ribosa.
Bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya lemak dan protein.
Gambar stuktur karbohidrat:
MonosakaridaMonosakarida disebut juga gula sederhana atau gula tunggal, rumus umum
monosakarida adalah Cn (H2O)n . Monosakarida tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk
karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Rumus bangun monosakarida dianggap
merupakan turunan dari gliseraldehid, yaitu gugus karbonil (aldehid) disubstitusi dengan
gugus lain sehingga menjadi D-glukosa, D-fruktosa, atau gula sederhana lain.
Gula-gula sederhana dapat dibagi lagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa,
atau heptosa tergantung dari jumlah atom karbon yang mereka miliki, atau sebagai aldosa
dan ketosa tergantung gugus fungsional yang terdapat di dalamnya.. Beberapa
monosakarida, seperti D-glukosa, D-galaktosa, dan D-fruktosa dengan cepat dan mudah
terserap melalui dinding usus kecil manusia, sedangkan monosakarida lain yang
mempunyai berat molekul sama atau lebih kecil seperti D-mannosa, L-arabinosa, L-
sorbosa hanya sebagian kecil saja yang dapat diserap, meskipun ada dalam bentuk L dan
D tetapi monosakarida yang terdapat di alam umumnya berbentuk D, dan jarang sekali
dalam bentuk L kecuali, L-fukosa yang terdapat dalam mukopolisakarida dan
mukoprotein. Semua monosakarida merupakan gula pereduksi dan paling mudah diserap
oleh darah dalam tubuh, larut dalam air dan umumnya rasanya manis.
Contoh:
Glukosa
Glukosa terdapat dalam buah-buahan, madu, biji, akar, daun, dan di dalam darah.
Glukosa paling mudah dibakar pad respirasi sel, yaitu proses yang menghasilkan
energi, CO2, dan uap air.
Fruktosa
Fruktosa terdapat dalam buah-buahan dan madu. Pada madu, fruktosa bercampur
dengan glukosa, rasa fruktosa (gula buah) paling manis.
Galaktosa
Monosakarida yang terdapat pada air susu, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
Gambar struktur monosakarida:
GLUKOSA RIBOSA
GALAKTOSA
DisakaridaKarbohidrat yang tersusun dari dua satuan monosakarida yang sama atau berbeda
bila dihidrolisis, yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 (dari)
satu satuan suatu OH dari satuan lain. Ikatan yang menghubungkan kedua monosakarida
tersebut dinamakan ikatan glikosidik, yang terbentuk dengan cara kondensasi gugus
hidroksil dari salah satu atom karbon nomor 2, 4, atau 6, pada monosakarida yang kedua.
mempunyai rumus molekul C12H22O11. Disakarida terdiri atas dua heksosa yang
kekurangan satu molekul air.
Contoh:
Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam buah, batang dan biji yang manis pada tumbuhan tingkat
tinggi. Sukrosa tersusun atas glukosa dan fruktosa, hal ini terbukti pada proses
hidrolisis menggunakan asam atau dengan menggunakan enzim sukrase, dihasilkan
glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan gula pereduksi.
Laktosa
Laktosa atau gula susu terdapat dalam air susu hewan mamalia. Laktosa tersusun atas
glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan gula pereduksi.
Maltosa
Maltosa terdapat dalam biji barli yang sedang berkecambah. Biji barli adalah sejenis
padi-padian yang digunakan sebagai bahan pembuat bir dan wiski. Pada proses
hidrolisis maltosa menggunakan asam atau enzim maltase, dihasilkan 2 molekul
glukosa. Maltosa juga merupakan gula pereduksi.
Gambar struktur disakarida:
MALTOSA
PolisakaridaPolisakarida adalah karbohidrat yang tersusun oleh beberapa monosakarida yang
berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik
kerjanya. Oleh karena itu, polisakarida merupakan karbohidrat kompleks, dapat
digolongkan ke dalam dua kelompok besar secara fungsional, yaitu struktural
polisakarida dan nutrien polisakarida, apabila dimasukkan ke dalam air, polisakarida
menjadi larutan koloid atau tidak larut. Polisakarida bukan pereduksi dan tidak berasa
manis. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur, dan sebagai
sumber energi, sebagai penguat tekstur tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan
serat-serat yang dapat menstimulasi enzim-enzim pencernaan.
Contoh:
Pati (amilum)
Merupakan makanan cadangan pada biji, akar, batang, umbi, dan kormus. Apabila
pati dihidrolisis dengan air mendidih yang dibubuhi asam, akan terbentuk maltosa,
dan kemudian menjadi glukosa.
Glikogen
Glikogen terdapat pada liver(hati) dan otot hewan vertebrata.Glikogen sering
dinamakan pati hewan karena biasanya menjadi substansi makanan cadangan. Pada
proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim diastase, glikogen menghasilkan
maltosa yang kemudian menjadi glukosa. Glikogen dapat diubah menjadi glukosa,
begitu pula sebaliknya.
Selulosa
Merupakan bagian pokok dinding sel tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh alat
pencernaan mamalia. Selulosa tidak larut dalam air maupun pelarut organik, dan di
dalam tubuh merangsang otot di saluran pencernaan makanan.
Gambar struktur polisakarida:
STRUKTUR GLIKOGEN
2. APAKAH GUGUS FUNGSIONAL ITU? ADA BERAPA MACAM GUGUS
FUNGSIONAL? GAMBAR DAN JELASKAN MASING – MASING!
Gugus fungsional adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang
berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang
bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.
Asil halida
Dalam kimia, istilah asil halida atau asam halida adalah suatu senyawa yang
diturunkan dari sebuah asam karboksilat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan
gugus halida.
Jika asam tersebut adalah asam karboksilat, senyawa tersebut mengandung gugus
fungsional -COX, yang terdiri dari gugus karbonil terikat pada atom halogen seperti pada
klorin. Rumus umum untuk sebuah asil halida dapat dituliskan dengan RCOX, dimana R
dapat sebuah gugus alkil, CO adalah gugus karbonil, dan X menunjukkan atom halogen.
Gugus RCO- adalah sebuah asil halida. Asol klorida adalah asil halida yang sering
digunakan. Asil halida dibuat dengan halogenasi sebuah asam karboksilat, maka dari itu
dinamakan asam halida.
ALKOHOL
Senyawa kimia yang di dalamnya ditemukan atom O dan atom H yang saling
berikatan.Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil
alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
H H H
| | |
H-C-O-H H-C-C-O-H
| | |
H H H
metanol etanol
Alkanal merujuk pada segolongan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karbonil yang terikat pada rantai karbon di satu sisi dan atom hidrogen
di sisi yang lain. Golongan ini dikenal pula sebagai golongan aldehid (aldehid
juga merupakan nama gugus fungsional). Contoh senyawa yang paling dikenal
dari golongan ini adalah metanal atau lebih populer dengan nama trivialnya
formaldehida atau formalin
Amida
Gugus fungsional amida
Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua pengertian.
Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki gugus karbonil (C=O)
yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau suatu senyawa yang mengandung
gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah suatu bentuk anion nitrogen.
Rumus bangun umum asam alkanoat. R (radikal) dapat berupa gugus fungsional lain
Asam alkanoat (atau asam karboksilat) adalah segolongan asam organik alifatik
(rantai terbuka) yang memiliki gugus fungsional karboksil (biasa dilambangkan dengan
COOH). Semua asam alkanoat adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian
molekulnya terionisasi dengan melepas atom H menjadi ion H+.
Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam
karboksolat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat (alkandioat),
jika tiga disebut asam trikarboksilat (alkantrioat), dan seterusnya.
Formula umum ester karboksilat
Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui
penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus
organik (biasa dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang
molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat terdisosiasi menjadi ion
H+.
Benzena, juga dikenal dengan nama C6H6, PhH, dan benzol, adalah senyawa
kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai
bau yang manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah salah satu
komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri.
Benzena juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet
buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi,
namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi.
fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom fosforus dan
empat oksigen. Dama bentuk ionik, dia membawa sebuah -3 muatan formal, dan
dinotasikan PO43-.
3. APAKAH STEREOKIMIAWI ITU? JELASKAN DAN BERIKAN
CONTOH!
Jawab :
Stereokimiawi adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga
dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam satu
ruangan relatif terhadap yang lain. Tiga aspek stereokimiawi yang akan dicakup
ialah :
o Isomer geometrik : bagaimana ketegaran (ragidity) dalam molekul dapat
mengakibatkan isomeri.
o Konformasi molekul : bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini dapat
berubah.
o Kiralitas molekul : bagaimana penataan kiri atau kanan atom-atom di sekitar
sebuah atom karbon dapat mengakibatkan isomeri.
4. MENGAPA SUATU MOLEKUL DISEBUT POLAR, NON POLAR DAN
AMPHIPHILIC? JELASKAN PERBEDAANNYA SERTA GAMBARKAN
STRUKTUR KIMIAWINYA!
Jawab :
Molekul Polar
Molekul Non Polar
Molekul Amphiphilic
Suatu molekul dikatakan Amphiphilic karena molekul tersebut memiliki
sifat kepolaran yang berbeda. Contohnya yaitu Natrium Stearat. Natrium Stearat
adalah sabun yang khas, seperti semua sabun, molekul natrium stearat mempunyai
dua bagian berbeda yaitu kepala ion (ion karboksilat) dan ekor hidrokarbon
panjang yang nonpolar. Kepala ion yang bermuatan bersifat hidrofil (’suka air’)
dan ekor yang nonpolar bersifat hidrofob (’tidak suka air’)
Karena ekornya hidrofob, sabun membentuk dispersi koloid dan tidak melarut.
Molekul sabun yang terdispersi menyusun beberapa kelompok bundar yang
disebut misel. Di dalam misel, ekor hidrofob dari molekul sabun bersatu
membentuk lingkungan seperti minyak yang nonpolar dan terlindung dari air.
Gugus karboksilat yang bermuatan membentuk kulit misel bermuatan tinggi dan
terlarut (tersolvatasi). Misel tetap terdispersi di dalam air karena muatannya
sejenis, sehingga saling tolak. Jika air sabun bersentuhan dengan permukaan
minyak, ekor dari molekul sabun menusuk ke lapisan minyak, kemudian misel
mengangkut setitik minyak ke dalam pusatnya. Biasanya dikatakan bahwa minyak
larut dalam air sabun, namun yang dimaksud bukanlah larut dalam arti
sebenarnya, tetapi sabun hanya bertindak sebagai pengemulsi. Sabun tidak
berguna di dalam air asam karena di dalam air asam, ion karboksilat dari molekul
sabun mengambil proton dan membentuk asam lemah yang tidak mengion.
Asam lemak mengendap sebagai kerak buih karena tidak dapat membentuk misel.
Sabun juga tidak berguna dalam air sadah, yakni air yang mengandung ion
kalsium, magnesium atau besi. Ion karboksilat membentuk garam tidak larut
dengan ion di dalam air, contoh reaksinya dengan sabun stearat yaitu :
Endapan ini membentuk kerak buih yang tidak nampak yang melekat erat pada
pakaian dan menjadikan cucian berubah kusam.
Molekul detergen sama saja dengan molekul sabun, yaitu berkepala ion
dan berekor nonpolar. Detergen juga mengemulsi minyak dan lemak yang bekerja
seperti molekul sabun, tetapi karena tidak membuat endapan dengan ion yang ada
dalam air sadah, maka pakaian yang dicuci tidak berlapiskan kerak buih. Salah
satu detergen yang pertama dibuat ialah garam natrium dari lauril hidrogen sulfat.
Kebanyakan detergen sekarang adalah garam dari asam sulfonat. Detergen yang
paling lazim ialah dodesilbenzena sulfonat
5. APAKAH ADA PERBEDAAN STRUKTUR KIMIAWI ANTARA LILIN,
ASAM – ASAM LEMAK, FOSFOLIPIDS, SPHINGOLIPIDS,
GLYCOLIPIDS, TERPENOIDS, RETINOIDS, DAN STEROIDS?
GAMBARKAN DAN JELASKAN MASING – MASING!
JAWAB :
a. Lilin
Senyawaan yang terdapat dalam jumlah kecil di dalam lemak kasar (crude
oil). Jenis lilin dalam minyak jagung terdiri dari campuran persenyawaan
mirilis isobehenate dan lignoserat, serta setil signoserat.
Bila asam lemak diesterkan dengan alkohol monohidrat yang berat
molekulnya tinggi sebagai pengganti gliserol, senyawa yang dihasilkan
disebut lilin.
b. Asam – asam lemak
Asam lemak diperoleh dari hidrolisis lemak. Asam lemak yang terdapat
dalam lemak alam biasanya mengandung jumlah atom karbon yang genap
( karena disintesis dari unit 2-karbon ) dan merupakan devirat dengan
rantai lurus. Rantai dapat jenuh ( tidak mengandung ikatan rangkap ) atau
tidak jenuh ( mengandung satu atau lebih ikatan rangkap )
Asam lemak, bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati
atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini
mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan
menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak
yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
Karakteristik
Perbandingan model asam stearat (C18:0, atas), asam oleat (C18:1, tengah), dan asam α-
linolenat (C18:3, bawah). Posisi cis pada ikatan rangkap dua mengakibatkan
melengkungnya rantai dan mengubah perilaku fisik dan kimiawi ketiga asam lemak ini.
Pelengkungan tidak terjadi secara nyata pada ikatan rangkap dengan posisi trans.
c. Fosfolipids
Lipid yang selain mengandung asam lemak dan alkohol juga mengandung
residu asam fosfat, serta mempunyai basa yang mengandung nitrogen dan
unsur – unsur lainnya. Pada banyak fosfolipid, misalnya: gliserofosfolipid-
alkoholnya adalah gliserol, tetapi pada yang lainnya, misalnya:
sfingofosfolipid alkoholnya adalah sfingoin.
Fosfolipid merupakan golongan senyawa lipid yang terdiri atas empat komponen, yaitu:
← 1) asam lemak,
← 2) gugus fosfat,
← 3) alkohol yang mengandung nitrogen, dan
← 4) suatu kerangka.
Fosfolipid memiliki kerangka gliserol. Fosfolipid memilik 2 gugus asil. Pada posisi
ketiga dari kerangka gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino
alkohol. Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan
ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan.
Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian
ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air.Fosfolipid di golongkan sebagai Lipid
Amfipatik.Fungsi dari fosfolipid antara lain sebagai bahan penyusun membran
sel.Beberapa funsi bilogik lan nya anatara lain adalah sebagai surfaktan paru yg
mencegah perlekatan dinding alveoli paru sewaktu ekspirasi.Plasmalogen adalah suatu
lipid yg mirip dengan Fosfolipid banyak di dapati sebagai komponen penyusun membran
sel saraf dan otot.Gugus asil pertama plasmalogen terikat pada kerangka gliserolnya oleh
ikatan eter,bukannya ikatan ester seperti fosfolipid.
d. Sphingolipids
Mempunyai dasar sphingosine yang melekat rantai asam lemak tunggal
dan fosforilasi pada gugus ujung ( sphingomyelin ) atau satu atau lebih
residu gula.
e. Glycolipids
Senyawa asam lemak dengan karbohidrat, mengandung nitrogen, tetapi
tidak mengandung fosfat.
f. Terpenoids
g. Retiniods
h. Steroids
Steroid sering ditemukan bersama – sama dengan lemak yang dapat
dipisahkan dari lemak setelah penyabunan, sebab mereka terdapat dalam
residu yang tidak disabunkan. Semua steroid mempunyai inti siklik sama
yang menyerupai fenantren ( cincin A. B, dan C ) dengan mana cincin
siklopentana ( cincin D ) terikat. Akan tetapi kejenuhan cincin – cincin
tidak sama, sehingga zat induk ( yang jenuh sempurna ) lebih baik disebut
siklopentanopre-hidrofenantren.
6. APA BEDANYA ANTARA MOLEKUL LIPIDA ALIFATIS DAN
AROMATIS? GAMBAR DAN JELASKAN!
Dalam, khususnya kimia organik, alifatik merujuk pada rantai karbon
yang terbuka. Penggunaannya dikontraskan dengan siklik yang merupakan rantai karbon
tertutup. Sedangkan senyawa karbon aromatis merupakan bentuk senyawa karbon dengan
cincin tertutup yang yang biasanya berbau khas.contoh benzene dan toluen
[sunting] Contoh
Etana
Isobutana atau 2-metil-propana
Asetilen atau etuna
7. APAKAH BEDANYA ANTARA LEMAK JENUH DAN TAK
JENUH? JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH!
1) Lemak jenuh adalah lemak yang terdiri dari trigliserida, termasuk di dalamnya
adalah asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap di
antara atom-atom karbon pada rantai asam lemak; yaitu atom karbon pada rantai asam
lemak jenuh dengan atom hidrogen. Ada beberapa jenis asam lemak jenuh alami,
yang membedakan adalah jumlah atom karbon, dari 1 sampai 24. Contoh yang umum
dari asam lemak jenuh adalah asam butirat dengan 4 atom karbon (terdapat dalam
mentega), asam laurat dengan 12 atom karbon (terdapat dalam susu sapi, minyak
kelapa, minyak kelapa sawit), asam miristat dengan 14 atom karbon (terdapat dalam
tanaman pala, susu sapi), asam palmitat dengan 16 atom karbon (terdapat dalam
minyak kelapa dan daging), asam stearat dengan 18 atom karbon (terdapat dalam
daging dan minyak coklat).
Asam Butirat
Asam butirat
Nama umum (trivial) asam butirat
Nama sistematik asam n-butanoat
Rumus kimia C4H8O2
Asam butirat merupakan asam lemak jenuh berantai pendek yang
tersusun dari 4 atom karbon (C H 3CH2CH2-COOH). Asam ini terkandung
dalam mentega.
Asam Laurat
Asam laurat
Nama umum (trivial) asam laurat
Nama sistematik asam dodekanoat
Rumus kimia C12H24O2
Asam laurat merupakan asam lemak jenuh berantai sedang yang tersusun
dari 12 atom karbon (CH3(CH2)10COOH).Sumber utama asam lemak ini
adalah minyak kelapa, yang dapat mengandung 50% asam laurat, serta
minyak biji sawit (palm kernel oil). Sumber lainnya adalah susu sapi.
Titik lebur asam laurat 44oC dan titik didh 225oC sehingga pada suhu ruang
berwujud padat berwarna putih dan mudah mencair jika dipanaskan. Asam ini
larut dalam pelarut polar (air) dan juga larut dalam lemak karena gugus
hidrokarbon (metil) di satu ujung dan gugus karboksil di ujung lain. Sifat ini
dimanfaatkan dalam industri pencuci, misalnya sampo. Natrium laurilsulfat
adalah turunan yang paling sering dipakai dalam industri sabun dan sampo.
Pada industri kosmetik, asam laurat berfungsi sebagai pengental, pelembab,
dan pelembut.
Asam Miristat
Asam miristat
Nama umum (trivial) asam miristat
Nama sistematik asam tetradekanoat
Rumus kimia C14H28O2
Asam miristat merupakan asam lemak jenuh yang tersusun dari 14 atom
karbon (CH3(CH2)12COOH). Asam ini pertama kali diekstrak dari tanaman
pala (Myristica fragrans). Meskipun demikian, aroma khas pala tidak berasal
dari asam ini melainkan dari minyak atsiri yang juga dapat dijumpai pada
buah tanaman ini.
Asam Palmitat
Asam palmitat
Nama umum (trivial) asam palmitat
Nama sistematik asam heksadekanoat
Rumus kimia C16H32O2
Sumber utama asam palmitat adalah tumbuh-tumbuhan dari famili
Palmaceae, seperti kelapa (Cocos nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis
guineensis). Minyak kelapa mengandung hampir semuanya palmitat (92%).
Minyak kelapa sawit mengandung sekitar 50% palmitat. Produk hewani juga
banyak mengandung asam lemak ini (mentega, keju, susu, dan daging).
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom
karbon (CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang asam palmitat berwujud padat
berwarna putih. Titik leburnya 63,1oC. Asam palmitat adalah produk awal
dalam proses biosintesis asam lemak. Dari asam palmitat, pemanjangan atau
penggandaan ikatan berlangsung lebih lanjut. Dalam bidang industri, asam
palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan pewarnaan. Dari
segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting, namun memiliki
daya antioksidasi yang rendah.
Asam Stearat
Asam stearat
Nama umum (trivial) asam stearat
Nama sistematik asam oktadekanoat
Rumus kimia C18H36O2
Asam stearat adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari lemak
hewani serta minyak masak. Berwujud padat pada suhu kamar, dengan rumus
kimia CH3(CH2)16COOH. Kata stearat berasal dari bahasa Yunani “stear”
yang berarti “lemak padat”. Asam stearat dapat diperoleh dengan mereaksikan
lemak hewan dengan air pada suhu dan tekanan tinggi. Asam ini juga dapat
diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati.
Dalam bidang industri, asam stearat digunakan sebagai bahan pembuatan
lilin, sabun, plastik, kosmetika, dan untuk melunakkan karet. Titik lebur asam
stearat adalah 69,6oC dan titik didihnya 361oC. Reduksi asam stearat
menghasilkan stearil alkohol.
2) Lemak tak jenuh merupakan lemak atau asam lemak yang memiliki satu atau
lebih ikatan rangkap dalam rantai asam lemaknya. Molekul lemak tak jenuh
dibedakan menjadi 2, yaitu:
Monounsaturated
Molekul lemak adalah monounsaturated jika mengandung satu ikatan
rangkap.
Polyunsaturated
Molekul lemak adalah polyunsaturated jika mengandung lebih dari satu ikatan
rangkap. Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya
memiliki dua bentuk: cis dan trans. Akibat polarisasi atom H, asam lemak cis
memiliki rantai yang melengkung. Asam lemak trans karena atom H-nya
berseberangan tidak mengalami efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif
lurus.
Contoh asam lemak tak jenuh:
Asam Oleat
Asam oleat atau asam Z-Δ9-oktadekenoat merupakan asam lemak tak
jenuh yang banyak dikandung dalam minyak zaitun. Asam ini tersusun dari
18 atom C dengan satu ikatan rangkap di antara atom C ke-9 dan ke-10. Selain
dalam minyak zaitun (55-80%), asam lemak ini juga terkandung dalam
minyak bunga matahari kultivar tertentu, minyak raps, serta minyak biji
anggur. Rumus kimia: CH3(CH2)7CHCH(CH2)7)COOH. Asam lemak ini pada
suhu ruang berupa cairan kental dengan warna kuning pucat atau kuning
kecokelatan. Asam ini memiliki aroma yang khas. Ia tidak larut dalam air,
titik leburnya 15.3°C dan titik didihnya 360°C. Asam oleat memberikan
minyak zaitun karakteristik yang unik dan dalam bidang kuliner minyak
zaitun menempati posisi "terhormat" di antara minyak-minyak masak yang
lain.
Asam Linolenat
α-Linolenic acid
Asam linolenat merupakan asam lemak tak jenuh majemuk
(polyunsaturated fatty acid, PUFA) yang tersusun dari rantai 18 atom C. Salah
satu isomer asam linolenat adalah asam α-linolenat (ALA) yang merupakan
asam lemak Omega-3 yang memiliki khasiat lebih daripada asam-asam lemak
lain, khususnya dalam mencegah rusaknya membran sel. Asam α-linolenat
nabati dapat diperoleh misalnya dari minyak biji flax (Linum usitatissimum)
(55%), biji ganja (Cannabis sativa) (20%), dan biji raps (Brassica napus)
(9%). Asam lemak ini juga merupakan prekursor asam lemak Omega-3 yang
dijumpai pada tubuh manusia: asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam
dokosaheksaenoat (DHA).
Asam Ricinoleat
Asam ricinoleat atau asam Δ9-hidroksioktadekenoat merupakan asam
lemak tak jenuh yang tersusun dari 18 atom karbon. Struktur asam ini mirip
dengan asam oleat namun memiliki gugus hidroksil (OH), sebagai pengganti
atom H, yang terikat pada atom C ke-7 dari pangkal (gugus karboksil).
Nama senyawa ini diambil dari sumbernya, yaitu minyak jarak (Ricinus
communis) yang mengandung 90% asam ricinoleat ('ricinoleat' berarti 'oleat
dari jarak'). Minyak jarak atau dikenal pula sebagai minyak kastroli memiliki
manfaat bermacam-macam di bidang industri, mulai dari otomotif, cat, hingga
farmasi.
Asam Linoleat
Asam linoleat merupakan asam lemak polyunsaturated Omega 6. Asam ini
berwujud cairan tidak berwarna. Asam linoleat merupakan asam karboksilat
dengan 18 atom C dan 2 ikatan rangkap cis, ikatan rangkap pertama terletak
pada atom karbon ke-6 dari omega terakhir. Asam ini digunakan dalam
biosintesis prostaglandins yang ditemukan dalam membran sel lemak. Asam
linoleat terkandung dalam minyak nabati, khususnya minyak bunga matahari.
Asam Arakidonat
Asam arakidonat disebut juga asam lemak Omega 6 (20:6). Asam
arakidonat merupakan asam karboksilat dengan 20 atom C dan 4 ikatan
rangkap cis, dimana ikatan rangkap pertama terletak pada karbon ke-6 dari
omega terakhir. Asam ini merupakan bagian dari asam arakidat jenuh yang
terkandung dalam minyak kacang.
Asam Palmitoleinat
Nama lain dari asam palmitoleinat adalah asam 9-heksadekenoat yang
termasuk asam lemak monounsaturated. Asam ini merupakan hasil reaksi
biosintesis dari asam palmitat dengan bantuan enzim Δ9-desaturase.
Asam palmitoleinat terkandung dalam minyak hewani dan minyak nabati.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asam lemak jenuh
hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam
lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon
penyusunnya. Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin mudah membeku dan
juga semakin sukar larut. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi)
daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi
dengan oksigen (mudah teroksidasi).