41
BAB II  IMPACT OF JE T 2.1 PENDAHULUAN  Impact of jet  merupakan suatu percobaan yang menyelidiki tentang pengaruh mom entum tumbuk an sua tu fluida terhada p suatu per muk aan (vane). Flu ida ya ng mengalir melalui nosel akan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dibanding sebelum mel alui nosel. Per uba han kec epa tan ini aka n me nimbul kan per ubaha n momen tum karen a kecepa tan berba nding lurus terhadap momentum (  P=m.v). Moment um yang  besar ketika menumbuk suatu bidang akan menimbulkan gaya yang besar pula. Gaya yang timbul berupa gaya to lak yang dialami bid ang yang ditumbuk (dalam percobaan ini fluida menumbuk pada (vane). Dal am mek ani ka fluida kit a sang at erat hub ung ann ya den gan tekana n dan kec epa tan . Karena dua fun gsi ters ebu t ada lah pok ok mengapa bis a terj adi proses mekan ik. ekanan dan kecepa tan pada dasarn ya memil iki nilai yang berbalik . !rtiny a  jika suatu substansi memiliki kecepatan yang tinggi maka substansi tersebut akan memiliki tekanan yang rendah" begitu juga sebaliknya. #$% 2.1. 1 Tujua n Praktikum Impact of Je t  Dalam praktikum ini para praktikan diharapkan mampu& $. Mengetahui prinsip kerja nosel yaitu mengubah tekanan menjadi kecepatan. '. Mengukur be sarnya gaya tolak yang di akibatkan ol eh se mburan ai r yang keluar dari nosel. . Mengetahui pengaruh bentuk permukaan vane terhadap besarnya gaya yang ditimbulkan oleh semburan air melalui nosel. . Mengh itung laju al iran massa dari hydraulic bench ke impact of jet  #'%.  $

Jet Impact Kel 10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Fenomena Dasar

Citation preview

BAB IIIMPACT OF JET2.1 PENDAHULUAN

Impact of jet merupakan suatu percobaan yang menyelidiki tentang pengaruh momentum tumbukan suatu fluida terhadap suatu permukaan (vane). Fluida yang mengalir melalui nosel akan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dibanding sebelum melalui nosel. Perubahan kecepatan ini akan menimbulkan perubahan momentum karena kecepatan berbanding lurus terhadap momentum (P=m.v). Momentum yang besar ketika menumbuk suatu bidang akan menimbulkan gaya yang besar pula. Gaya yang timbul berupa gaya tolak yang dialami bidang yang ditumbuk (dalam percobaan ini fluida menumbuk pada (vane).

Dalam mekanika fluida kita sangat erat hubungannya dengan tekanan dan kecepatan. Karena dua fungsi tersebut adalah pokok mengapa bisa terjadi proses mekanik. Tekanan dan kecepatan pada dasarnya memiliki nilai yang berbalik. Artinya jika suatu substansi memiliki kecepatan yang tinggi maka substansi tersebut akan memiliki tekanan yang rendah, begitu juga sebaliknya. [1]2.1.1 Tujuan Praktikum Impact of Jet Dalam praktikum ini para praktikan diharapkan mampu:

1. Mengetahui prinsip kerja nosel yaitu mengubah tekanan menjadi kecepatan.

2. Mengukur besarnya gaya tolak yang diakibatkan oleh semburan air yang keluar dari nosel.

3. Mengetahui pengaruh bentuk permukaan vane terhadap besarnya gaya yang ditimbulkan oleh semburan air melalui nosel.4. Menghitung laju aliran massa dari hydraulic bench ke impact of jet [2].2.2 DASAR TEORI1. Momentum

Momentum adalah besaran yang berhubungan dengan kecepatan dan massa suatu benda. Dalam mekanika klasik, momentum (dilambangkan dengan P) diartikan sebagai hasil perkalian dari massa dan kecepatan, sehingga menghasilkan vektor. Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v diartikan sebagai [3]:

Di bawah ini persamaan momentum antara nozzle dan plat dimana titik referensinya adalah sumbu x.

Untuk plat datar, = 900

=

Dimana:

P = momentum (kg.m/s)

m = massa (kg)

v= kecepatan (m/s)F = gaya fluida yang keluar dari nosel (N)

= massa jenis (kg/m3)

Q= debit (m3/s)

V= volume (m3)

= sudut defleksi (0)A= luas permukaan (m2)

= laju aliran massa (kg/s)2 Bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli [4].

Di bawah ini persamaan Bernoulli antara nozzle dan plat dimana titik referensinya adalah sumbu x.

dimana and

maka,

Dimana:

P = tekanan (Pa)

Pn, Pp= tekanan masuk, keluar (Pa)

g = gravitasi bumi (m/s2)h, s= ketinggian (m)Zn, Zp= ketinggian masuk, keluar (m)

u, v= kecepatan masuk dan keluar (m/s)

,

= massa jenis (kg/m3)

3 Kontinuitas

Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain. Persamaan kontinuitas berlaku untuk semua fluida, semua jenis aliran, semua keadaan (steady dan unsteady) dengan atau tanpa adanya reaksi kimia di dalam aliran tersebut. Berikut bentuk umum persamaan kontinuitas [5]:

Di bawah ini persamaan kontinuitas antara nozzle dan plat dimana titik referensinya adalah sumbu x.

Aliran steady, jadi:

Dimana:

= massa alir 1, 2 (kg/s)

1, 2

= massa jenis (kg/m3)A1, A2

= luas penampang (m2)

v1, v2

= kecepatan (m/s)

= massa jenis (kg/m3)

V1, V2

= volume masuk, keluar (m3)

v

= kecepatan (m/s)Qin,Qout= debit masuk, keluar (m3/s)

A1, A2

= luas permukaan (m2)

= laju aliran massa (kg/s)2.2.1 Pengetahuan Umum Tentang Impact of Jet

Impact of jet adalah salah satu contoh peristiwa tumbukan. Dalam hal ini tumbukan terjadi antara pancaran fluida dengan vane. Teori yang mendasari peristiwa ini adalah teori momentum untuk fluida. Fluida yang mengalir melalui nosel akan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dibanding sebelum melalui nosel. Perubahan kecepatan ini akan menimbulkan perubahan momentum karena kecepatan berbanding lurus terhadap momentum (P=m.v). Momentum yang besar ketika menumbuk suatu bidang akan menimbulkan gaya yang besar pula. Gaya yang timbul berupa gaya tolak yang dialami bidang yang ditumbuk (dalam percobaan ini fluida menumbuk pada vane).

Menurut arah arus fluida saat meninggalkan permukaan impact-nya , impact of jet dapat dikelompokkan menjadi simetris dan asimetris. Berikut ini adalah skema gambar impact of jet simetris:

Gambar 2.1 Simetris Jet [5].

Gambar 2.1 adalah gambaran impact of jet simetris. Dikatakan simetris jika impact yang mengenai permukaan vane berbelok secara simetris dengan X sebagai sumbu simetri. Sedangkan skema impact of jet asimetris ditunjukan oleh gambar 2.2 di bawah ini:

Gambar 2.2 Asimetris Jet [5].

Jika permukaan impact tidak simetris dengan sumbu vertikalnya dalam hal ini sumbu X, pancaran fluida meninggalkan permukaan yang mengakibatkan reaksi gayanya tidak nol. Bagian yang diberi tanda garis putus-putus merupakan control volume asimetris jet.

Eksperimen ini didasarkan pada momentum yang terjadi akibat tumbukan pancaran air dengan plat. Gambar tumbukan antara semburan air terhadap vane bisa dilihat pada gambar 2.3 berikut:

(a) (b)

Gambar 2.3 Skema Tumbukan (a) Flat vane dan (b) hemispherical vane [5].Secara umum prinsip kerja impact of jet dapat dilihat pada skema gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Skema impact of jet [5].Prinsip kerja impact of jet seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 adalah air yang berada di tangki penampung dihisap oleh pompa kemudian dialirkan menuju nosel melalui flow meter dan Delivery valve. Pada flow meter laju aliran fluida diukur dan jumlah melalui fluida yang mengalir akan diatur dengan delivery valve dan dialirkan meuju nozzle.Di dalam nosel, tekanan fluida dirubah menjadi kecepatan, kemudian disemprotkan ke vane. Fluida yang disemprotkan nosel akan menumbuk vane akan menyebabkan naiknya permukaan weight beam. Oleh karena itu digunakan jockey weight untuk membuatnya seimbang. Keseimbangan ini dapat dilihat pada balance adjustment. Dari sini kita dapat mengukur momentum yang terjadi akibat tumbukan air dengan plat. Dapat dilihat dengan pengaturan jockey weight pada weight beam seperti skema pada gambar 2.5. a)

b)Gambar 2.5 Sketsa Pengukuran Jet Impact a)saat setting nol

b ) saat pengambilan data [5].Gambar 2.5 (a) menunjukan posisi jockey weight saat seting nol yaitu sebelum vane menerima gaya tolak dari semburan air dari nozzle. Setelah vane menerima semburan air dari nozzle maka vane menerima gaya tolak yang besarnya bisa dihitung dengan menggeserkan jockey weight diatas weigh beam sampai tailly berada pada posisi setimbang sesuai gambar 2.5 (b). Gambar 2.6 dibawah ini menunjukkan semburan nosel dengan laju aliran massa m (kg/s) sepanjang sumbu x dengan kecepatan Uo (m/s) kemudian kecepatan fluida keluar setelah didefinisikan dengan sudut adalah U1 (m/s).

Gambar 2.6 Vane symmetrical about x- axis [2].Laju momentum masuk sistem dalam sumbu-x adalah:J = uo(kg m/s2)

(2.1)Laju momentum meninggalkan sistem adalah:J = u1 cos (kg m/s2) (2.2)

Gaya vane pada arah x sama dengan perubahan laju momentum:F = (uo - u1) cos (N)

(2.3)

Dalam keadaan ideal, nosel diasumsikan isotachatic atau kecepatan konstan u0 = uiF = uo (1- cos ) (N)

(2.4)

Keterangan : J = Laju momentum masuk sistem (kg m/s2)J= Laju momentum meninggalkan sistem (kg m/s2)F = Gaya fluida yang keluar dari nosel (N)

( = Sudut defleksi (0)

u0= Kecepatan fluida sebelum terdefleksi (m/s)

u1= Kecepatan fluida setelah terdefleksi (m/s)= Laju aliran massa (Kg/s) [2].

Vane memiliki beberapa bentuk variasi yang juga memiliki besar gaya yang bervariasi pula tergantung bentuk tersebut seperti yang dituliskan dalam tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Pengaruh variasi bentuk vane [2].BentukF

I90 1 muo

>1201.5 muo

)1802 muo

\300.87muo

2.2.2 Jenis-Jenis NozzleNozzle adalah alat untuk mengekspansikan fluida sehingga kecepatannya bertambah [5]. Sedangkan Fungsi nozzle secara umum adalah untuk meningkatkan kecepatan aliran fluida yang diikuti dengan penurunan tekanan.

Jenis nozzle sangat lah beragam tergantung penggunaannya. Termasuk dalam sebuah turbojet engine, yaitu memiliki dua jenis nozzle yaitu:

a. Nozzle konvergen

Yaitu nozzle yang memiliki luasan tetap atau sering disebut dengan istilah fixed geometry nozzle. Bentuk dari nozzle ini memiliki ciri pengecilan luas penampang dari section 1 ke section 2 seperti gambar 2.7 berikut:

Gambar 2.7 Nozzle konvergen [8].

Contoh nozzle konvergen adalah Nozzle tipe senapan. Nozzle ini banyak digunakan dengan power sprayer untuk pengaplikasian insektisida dan fungisida. Nozzle ini menghasilkan droplet bervariasi mulai dari kasar hingga halus, tergantung pada tekanan pompa [9].

Bentuk nozzle tipe senapan disa dilihat di gambar 2.8 berikut:

Gambar 2.8 Nozzle tipe senapan [11].

b. Nozzle divergenYaitu nozzle yang memiliki luasan tetap seperti nozzle konvergen. Namun berbeda dalam bentuk luas permukaannya yaitu nozzle ini memiliki ciri pembesaran luas penampang dari section 1 ke section 2. Bentuk ini sering disebut dengan diffuser seperti gambar 2.9 berikut:

Gambar 2.9 Nozzle divergen [8].Contoh nozzle divergen adalah Nozzle pada Air mancur. Nozzle air mancur adalah salah satu jenis peralatan aquarium yang digunakan untuk mendistribusikan air. Air di transfer melalui nozzle dan membentuk garis air sesuai dengan bentuk nozzle.Bentuk Nozzle air mancur disa dilihat di gambar 2.10 berikut:

Gambar 2.10 Nozzle Air Mancur [9].c. Nozzle konvergen-divergen (C-D nozzle)

Yaitu nozzle yang memiliki luasan variable. Pada nozzle ini, aliran lebih dulu berkumpul pada minimum area atau throat, kemudian dikembangkan melalui bagian divergen dan keluar disebelah kanan.

Gambar 2.11 Nozzle konvergen-divergen [8].

Contoh nozzle konvergen-divergen adalah Exhaust Nozzle pada turbojet engine. Saat mesin jet menggunakan nozzle konvergen-divergen, fluida jet yang keluar melewati nozzle tersebut akan mencapai kecepatan supersonik.Bentuk Exhaust nozzle disa dilihat di gambar 2.12 berikut:

Gambar 2.12Exhaust nozzle [17].

2.2.3 Aplikasi impact of jeta. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Roket Air Tangki roket air sebagian berisi air, sedangkan bagian lain diisi udara bertekanan. Pada saat roket terlepas udara menekan air, Nozzle yang berada di bagian bawah rocket mempengaruhi besar tekan akibatnya daya luncur rocket menjadi semakin kencang, selain nozzle kecepatan/ daya luncur juga dipengaruhi oleh daya tekan udara.

Gambar 2.13 Rocket Air [9].b. Mesin Jet Ski Mesin kendaraan jetski membangkitkan tekanan fluida air dengan menggunakan beberapa buah propeler, dan mengalirkan air bertekanan tersebut keluar melewati sebuah nozzle untuk membangkitkan daya dorong kendaraan ini..

Gambar 2.14 Mesin Jet Ski [9].c. Nozzle Air mancurAir pada air mancur Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Perbedaan tekanan udara dapat menimbulkan aliran air dari tempat rendah ke tempat tinggi dengan adanya nozzle luncuran air akan bervariasi tergantung dari tipe nozzle yang digunakan.

Gambar 2.15 Nozzle Air Mancur [9].b. Aplikasi dalam Dunia Industri

1 Turbin pleton Turbin implus adalah turbin air yang cara kerjanya dengan merubah seluruh energi air (yang terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi puntir, contohnya adalah turbin pelton.

Gambar 2.16 Turbin pleton [10]2 Mesin turbojet (turbojet engine)Semua mesin jet berfungsi untuk menghasilkan fluida jet dan mengeluarkannya melalui exhaust nozzle dan menghasilkan daya dorong. Fluida jet dapat dihasilkan melalui proses pembakaran, penyimpanan tekanan, dan juga pembangkitan tekanan.

Gambar 2.17Mesin turbojet [10]2.2.4 Rumus Perhitungan Impact of jetRumus perhitungan yang digunakan pada pengujian impact of jet adalah sebagai berikut:1. Laju aliran massa ( (kg/s) 2.52. Kecepatan fluida keluar dari nosel (u)

2.63. Kecepatan fluida sebelum terdefleksi (u0)

= 2.74. Momentum masuk sistem (J) QUOTE J = u0 (kg.m/s2)

2.85. Momentum meninggalkan sistem (J)

J = uo x x cos (kg.m/s2)

2.96. Gaya pada vane (F)F = 4.g.y QUOTE (N)

2.107. Perubahan momentum (J)

J = J J

2.11Keterangan :

F = Gaya fluida yang keluar dari nosel (N)

( = Sudut defleksi (0)

u0= Kecepatan fluida sebelum terdefleksi (m/s)

u = Kecepatan fluida setelah terdefleksi (m/s)J= perubahan momentum

(kg.m/s2)J= momentum masuk sistem

(kg.m/s2)J= momentum meninggalkan sistem

(kg.m/s2) = Laju aliran massa

(kg/s)

V= Volume bench

(m3)

A= Luas penampang nosel

(m2)t= waktu pengujian

(s)

g= percepatan grafitasi

(m/s2)

s= jarak/ketinggian fluida

(m)(= Massa jenis air

(kg/m3) [2].

2.2.5 Alat dan Prosedur Pengujian Impact of jet2.2.5.1 Bagian-Bagian Alat Beserta FungsinyaSecara keseluruhan, alat uji impact of jet ditunjukan oleh gambar 2.18 (a) sebagai susunan impact of jet dan gambar 2.18 (b) adalah alat uji impat of jet yang ada di Laboratorium Termofluida Teknik Mesin Universitas Diponegoro.

(a) (b)

Gambar 2.18 (a) Arrangement of apparatus [2],(b) Peralatan yang digunakan dalam pengujian [19].

1. Nozzle Nozzle adalah alat yang berfungsi untuk merubah tekanan pada fluida menjadi kecepatan. Gambar nozzle ditunjukan oleh gambar 2.19.

Gambar 2.19 Nozzle 2. Jockey weight Jockey weight adalah alat yang berfungsi sebagai pemberat weight beam, agar tetap sejajar ketika vane terkena impact dan untuk pembacaan nilai besaran gaya tolak. Gambar Jockey weight ditunjukan oleh gambar 2.20.

Gambar 2.20 Jockey weight 3. Adjusting nut

Adjusting nut adalah baut yang berfungsi untuk kalibrasi kedataran weight beam. Gambar Adjusting nut ditunjukan oleh gambar 2.21.

Gambar 2.21 Adjusting nut 4. Supply hose Supply hose adalah alat yang berfungsi mengalirkan air dari pompa sentrifugal ke nosel pada impact of jet. Gambar supply hose ditunjukan oleh gambar 2.22.

Gambar 2.22 Supply hose

5. Retraining screw

Retraining screw adalah baut untuk menampatkan vane pada weight beam. Gambar retraining screw ditunjukan oleh gambar 2.23.

Gambar 2.23 Retraining screw

6. Tally Tally adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi sejajar dari weight beam saat setting nol maupun saat menerima gaya tekan ait dari nozzle. Gambar tally ditunjukan oleh gambar 2.24.

Gambar 2.24 Tally 7. VaneVane adalah suatu bidang berbentuk lingkaran datar/cekung berfungsi sebagai daerah sasaran yang dikenai impact . Gambar vane ditunjukan oleh gambar 2.25.

Gambar 2.25 Vane 8. Pompa sentrifugal

Pompa sentrifugal adalah mesin fluida untuk mengalirkan air dari hidrolic bench ke supply hose. Gambar pompa sentrifugal ditunjukan oleh gambar 2.26.

Gambar 2.26 Pompa sentrifugal 9. Weight beamWeight beam adalah batang yang salah satu sisinya terdapat skala, digunakan untuk membaca besarnya gaya impact . Gambar weight beam ditunjukan oleh gambar 2.27.

Gambar 2.27 Weight beam 10. Drain pipe

Drain pipe adalah pipa untuk pembuangan air dari impact of jet. Gambar drain pipe ditunjukan oleh gambar 2.28.

Gambar 2.28 Drain pipe 11. Hydraulic benchHydraulic bench adalah meja yang mempunyai bak, berfungsi untuk mengukur debit air yang digunakan. Gambar Hydraulic bench ditunjukan oleh gambar 2.29.

Gambar 2.29 Hydarulic bench 12. Delivery valve

Delivery valve adalah katup untuk mengatur besarnya pembuangan air pada bak penampung. Gambar delivery valve ditunjukan oleh gambar 2.30.

Gambar 2.30 Delivery valve

13. Torque meter

Torque meter adalah alat bantu untuk mengukur torsi. Gambar Torque meter ditunjukan oleh gambar 2.31.

Gambar 2.31 Torque meter

14. Tachometer

Tachometer adalah alat untuk mengukur putaran poros dari motor. Gambar Tachometer ditunjukan oleh gambar 2.32.

Gambar 2.32 Tachometer 15. Volume meter

Volume meter adalah alat untuk mengukur volume air pada hidrolic bench. Gambar volume meter ditunjukan oleh gambar 2.33. Gambar 2.33 Volume meter16.Motor listrik

Motor listrik adalah alat yang memberikan daya pada pompa sentrifugal untuk berputar. Gambar motor ditunjukan oleh gambar 2.34.

Gambar 2.34 Motor listrik

17.Stopwatch

Stopwatch adalah alat untuk mengukur waktu untuk air dalam hidrolic bench mencapai 5 liter. Gambar stopwatch ditunjukan oleh gambar 2.35.

Gambar 2.35 Stopwatch [19]

18. Cover Plate Cover plate seperti pada gambar 2.36 berfungsi sebagai penahan/ pelindung air agar air yang keluar dari nozzle tidak keluar dari area hydraulic bench saat proses penyemburan air berlangsung.

Gambar 2.36 Cover plate[132.2.5.2 Prosedur Pengujian Impact of jet

Prosedur percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :1. Meletakkan impact of jet di atas hydraulic bench.2. Menyambung pipa air ke supply hose.3. Memasang vane datar4. Meletakkan jockey weight pada posisi nol.

5. Memutar pengatur pegas sehingga weight beam dalam kondisi kesetimbangan.

6. Mengatur variasi bukaan penuh, 2/3, dan 1/3 pada delivery valve.7. Mengatur rpm motor 1250 dan 1500 rpm.8. Mengatur jockey weight sehingga posisi weight beam konsisinya setimbang, mencatat berapa skala yang terbaca pada weight beam dari posisi nol.

9. Mencatat waktu yang dibutuhkan hingga volume pada hydraulic bench mencapai 5 liter sebanyak 5 kali.10. Mencatat nilai y dan torsi.11. Atur kecepatan ke 0 rpm.

12. Posisikan jockey weight ke titik nol.13. Lakukan kembali langkah nomor 6 sampai 10 dengan menggunakan vane cekung.

14. Matikan motor dan memasukkan data hasil pengujian ke tabel.2.2.5.3 Diagram Alir Pengujian

Diagram alir pengujian impact of jet disusun pada gambar 2.36 dibawah ini:

Gambar 2.36 Diagram alir pengujian impact of jet2.3 PENGOLAHAN DATA

2.3.1 Data Hasil Praktikum

Data standar pengujian adalah sebagai berikut:1. Massa jenis air (()

= 103 kg/m32. Diameter nosel (d)

= 10 mm

3. Luas penampang nosel (A)

= 78, 5 mm2

4. Massa dari jockey weight (m)

= 0,6 kg

5. Jarak antara pusat vane dengan daerah batas= 0,15 m

6. Tinggi vane diatas nosel (s)

= 35 mm = 0,035 mData hasil praktikum adalah sebagai berikut:

a. Vane cekung 1250 rpmTabel 2.2 Data pengujian impact of jet untuk vane cekung 1250 rpmKecepatanBukaanV(m3)y (m)Torsi (Nm)t (s)

t1(s)t2(s)t3(s)trata-rata(s)

1250 Rpmpenuh0.0050.0407.0323232222.67

2/30.0050.0387.0223232323

1/30.0050.0277.0227263027.67

b. Vane cekung 1500 rpmTabel 2.3 Data pengujian impact of jet untuk vane cekung 1500 rpmKecepatanBukaanV(m3)y(m)Torsi (Nm)t (s)

t1(s)t2(s)t3(s)trata-rata(s)

1500rpmpenuh0.0050.0757.0915151615.33

2/30.0050.0727.0816161515.67

1/30.0050.0647.0717171817.33

c. Vane datar 1250 rpm Tabel 2.4 Data pengujian impact of jet untuk vane datar 1250 rpmKecepatanBukaanV (m3)y(m)Torsi (Nm)t (s)

t1(s)t2(s)t3(s)trata-rata(s)

1300 rpmpenuh0.0050.0167.0322222222

2/30,0050.0177.0323222322.67

1/30.0050.0147.0425242424.67

d. Vane datar 1500 rpm Tabel 2.5 Data pengujian impact of jet untuk vane datar 1500 rpmKecepatanBukaanV (m3)y(m)Torsi (Nm)t (s)

t1(s)t2(s)T3(s)trata-rata(s)

1600 rpmpenuh0.0050.0397.0716161515.67

2/30.0050.0387.0816161616

1/30.0050.0347.0817171717

2.3.2 Perhitungan Data Hasil Praktikum A. Perhitungan 1 sampel kecepatan 1250 rpmPerhitungan untuk vane datar, kecepatan 1250 rpm,

a. Bukaan Penuh

1) Laju aliran massa

2) Kecepatan keluar dari nosel setelah terdefleksi

m/3) Kecepatan masuk fluida

= 2,74 m/s

4) Momentum masuk sistem dalam sumbu x

= 2,777 x 0,227 = 0,631 kg.m/s

5) Momentum meninggalkan sistem

Dimana untuk vane datar = 90

J = 0,227x 2,777 x cos 90

= 0

6) Gaya vane

= 39,2 x 0,016 = 0,627 N7) Perubahan laju momentum

J = J J = 0,631 - 0

= 0,631 kg.m/sB. Perhitungan 1 sampel kecepatan 1250 rpmPerhitungan untuk vane cekung, kecepatan 1250 rpm,

a. Bukaan Penuh

1) Laju aliran massa

2) Kecepatan keluar dari nosel setelah terdefleksi

m/3) Kecepatan masuk fluida

= 2,687 m/s

4) Momentum masuk sistem dalam sumbu x

= 2,687 x 0,221 = 0,593 kg.m/s

5) Momentum meninggalkan sistem

Dimana untuk vane datar = 90

J = 0,221x 2,687 x cos 90

= 0

6) Gaya vane

= 39,2 x 0,040 = 1,568 N7) Perubahan laju momentum

J = J J = 0,593 - 0

= 0,592 kg.m/s

2.3.3Perhitungan Ralat

A. Perhitungan Ralat 1 Sampel Kecepatan 1250 rpm

Perhitungan ralat untuk vane datar, kecepatan 1250 rpm,

a. Bukaan Penuh

1) Laju aliran massa

Dimana :

= Laju aliran massa

= massa jenis air

Q = debit

t = waktu

kg/s

= 0,010 x 0,005 = 0,5 x10-4 kg/sRalat Nisbi ( RN )

= 0,022 %

Keseksamaan

= 99,978 %

2) Kecepatan Keluar dari nozel

Ralat Nisbi ( RN ) =

Keseksamaan = 100% - RN = 100% - 0,022% = 99,978%3) Kecepatan masuk

m/s

m/s

Ralat Nisbi (RN) =

Keseksamaan = 100% - 0,024% = 99,976%4) Momentum Masuk Sistem

m/s

Ralat Nisbi (RN) =

Keseksamaan = 100% - 0,046% = 99,954%

5) Momentum Meningalkan system

SHAPE \* MERGEFORMAT

Ralat Nisbi (RN) = = ~ (tak terdefinisikan )

Keseksamaan = 100% - RN = ~ (tak terdefinisikan)

6) Gaya Vane

Ralat Nisbi (RN) =

Keseksamaan = 100% - RN = 100% - 3,1% = 96,9%

B. Perhitungan Ralat 1 Sampel Kecepatan 1250 rpm

Perhitungan ralat untuk vane datar, kecepatan 1250 rpm,

a. Bukaan Penuh1) Laju aliran massa

Dimana :

= Laju aliran massa

= massa jenis air

Q = debit

t = waktu

kg/s

= 0,0097 x 0,005 = 0,49 x10-4 kg/sRalat Nisbi ( RN )

= 0,022 %

Keseksamaan

= 99,978 %

2) Kecepatan Keluar dari nozel

Ralat Nisbi ( RN ) =

Keseksamaan = 100% - RN = 100% - 0,022% = 99,978%

3) Kecepatan masuk

m/s

m/s

Ralat Nisbi (RN) =

Keseksamaan = 100% - 0,024% = 99,976%4) Momentum Masuk Sistem

m/s

Ralat Nisbi (RN) =

Keseksamaan = 100% - 0,046% = 99,975%

5) Momentum Meningalkan system

SHAPE \* MERGEFORMAT

Ralat Nisbi (RN) = = ~ (tak terdefinisikan )

Keseksamaan = 100% - RN = ~ (tak terdefinisikan)6) Gaya Vane

Ralat Nisbi (RN) =

Keseksamaan = 100% - RN = 100% - 1,2% = 98,8%

2.3.4 Hasil data perhitungan dan Analisa

a. Vane cekung 1250 rpmTabel 2.6 Hasil perhitungan data pengujian impact of jet untuk vane cekung 1250 rpmKecepatanBukaanQ ()Y(m)Torsi (Nm)T (Sekon) (Kg/s)U (m/s)U (m/s)J (Kg.m/s)J' (Kg.m/s)JF

(Kg.m/s)(Newton)

Bukaan Penuh0.0050.047.0322.670.2212.8122.6870.5930.0000.5931.568

1250 rpmBukaan 2/30.0050.0387.02230.2172.7722.6450.5750.0000.5751.490

Bukaan 1/30.0050.0277.0227.670.1812.3042.1500.3880.0000.3881.058

b. Vane cekung 1500 rpmTabel 2.7 Hasil perhitungan data pengujian impact of jet untuk vane cekung 1500 rpm

KecepatanBukaanQ ()Y(m)Torsi (Nm)T (Sekon) (Kg/s)U (m/s)U (m/s)J (Kg.m/s)J' (Kg.m/s)JF

(Kg.m/s)( Newton )

Bukaan Penuh0.0050.0757.0915.330.3264.1594.0751.3290.0001.3292.940

1500 rpmBukaan 2/30.0050.0727.0815.670.3194.0683.9831.2710.0001.2712.822

Bukaan 1/30.0050.0647.0717.330.2893.6793.5841.0340.0001.0342.509

c. Vane datar 1250 rpmTabel 2.8 Hasil perhitungan data pengujian impact of jet untuk vane datar 1250 rpmKecepatanBukaanQ ()Y(m)Torsi (Nm)T (Sekon) (Kg/s)U (m/s)U (m/s)J (Kg.m/s)J' (Kg.m/s)JF

(Kg.m/s)(Newton)

Bukaan Penuh0.0050.0167.03220.2272.8982.7770.6310.0000.6310.627

1250 rpmBukaan 2/30,0050.0177.0322.670.2212.8122.6870.5930.0000.5930.666

Bukaan 1/30.0050.0147.0424.670.2032.5842.4480.4960.0000.4960.549

d. Vane datar 1500 rpmTabel 2.9 Hasil perhitungan data pengujian impact of jet untuk vane datar 1500 rpmKecepatan BukaanQ ()Y(mTorsi (Nm)T (Seko) (Kg/s)U (m/s)U (m/s)J (Kg.m/s)J' (Kg.m/s)J

(Kg.m/s)F

(Newton)

1500 rpm

Bukaan Penuh0.0050.0397.0715.670.3194.0683.9831.2710.0001.2711.529

Bukaan 2/30.0050.0387.08160.3133.9843.8971.2180.0001.2181.490

Bukaan 1/30.0050.0347.08170.2943.7503.6571.0760.0001.0761.333

2.4 PEMBAHASAN

2.4.1 Grafik dan Analisa Grafik

a. Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane cekung 1250 rpm

Gambar 1.23 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane cekung 1250 rpm

Dari grafik diatas, pada vane cekung 1250 rpm terlihat profil dari momentum dan juga gaya vane memiliki profil yang linear. Pada bukaan penuh nilai gaya dan momentum memiliki nilai yang paling tinggi kemudian diikuti bukaan 2/3 dan 1/3. Ini membuktikan bahwa jika katup dibuka penuh, maka gaya yang dihasilkan akan semakin besar, karena bukaan katub besar, debit yang masuk semakin besar. Begitu juga nilai dari momentum.

b. Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane cekung 1500 rpm

Gambar 1.25 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane cekung 1500 rpm

Dari grafik diatas, pada vane cekung 1500 rpm terlihat profil dari gaya yang dihasilkan dari momentum semakin meningkat. Pada bukaan penuh nilai gaya dan momentum memiliki nilai yang paling tinggi kemudian diikuti bukaan 2/3 dan 1/3. Ini membuktikan bahwa jika katup dibuka penuh, maka gaya yang dihasilkan akan semakin besar, karena bukaan katub besar, debit yang masuk semakin besar.

c. Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane datar 1250 rpm

Gambar 2.28 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane datar 1250 rpm

Dari grafik diatas, pada vane datar 1250 rpm terlihat profil dari momentum dan juga gaya vane memiliki profil yang tidak linear. Pada bukaan penuh gaya memiliki nilai lebih rendah dibanding bukaan 2/3 dan lebih tinggi 1/3. Hasil ini tidak sesuai dengan teori bahwa jika katup dibuka penuh, maka gaya yang dihasilkan. Ketidaksesuaian ini kemungkinan disebabkan oleh faktor alat (tools error) maupun praktikan saat melalukan pengujian (humans error). Namun untuk momentum tetap sesuai teori yaitu nilai tertinggi adalah saat bukaan penuh, kemudian 2/3, dan 1/3. d.Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane datar 1500 rpm

Gambar 1.24 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane datar 1500 rpmDari grafik diatas, pada vane datar 1500 rpm terlihat profil dari momentum dan juga gaya vane memiliki profil yang linear. Pada bukaan penuh nilai gaya dan momentum memiliki nilai yang paling tinggi kemudian diikuti bukaan 2/3 dan 1/3. Ini membuktikan bahwa jika katup dibuka penuh, maka gaya yang dihasilkan akan semakin besar, karena bukaan katub besar, debit yang masuk semakin besar. Begitu juga nilai dari momentum.2.5 KESIMPULAN DAN SARAN2.5.1 Kesimpulan1. Posisi jockey weight pada vane cekung memiliki nilai lebih besar dari pada vane datar. Dari rumus dasar, F = 4gy, dimana y adalah posisi jockey weight. Maka untuk vane cekung akan menghasilkan gaya yang lebih besar dibandingkan dengan gaya yang terjadi pada vane datar.

2. Perbandingan gaya pada vane datar dan vane cekung,a. pada bukaan penuh:

Pada putaran 1250 rpm = 0,627 : 1,568 Pada putaran 1500 rpm = 1,529 : 2,940b. pada bukaan 2/3:

Pada putaran 1250 rpm = 0,666 : 1,49 Pada putaran 1500 rpm = 1,49 : 2,822c. pada bukaan 1/3:

Pada putaran 1250 rpm = 0,549 : 1,058 Pada putaran 1500 rpm = 1,333 : 2,509

3.Terjadi kesalahan pengambilan data uji pada impact of jet terhadap vane datar saat kecepatan motor 1250 rpm. Kemungkinan diakibatkan error pada alat atau kesalahan dari praktikan. 2.5.2 Saran 1. Pembacaan pada tally harus teliti agar diperoleh data yang akurat.

2. Karena pengaruh getaran yang menyebabkan pembacaan skala tidak akurat, sebaiknya kekakuan pegas ditambah atau diberi peredam.3. Untuk setiap sehabis ataupun sebelum praktikum alat-alat percobaan diharapkan sesegera mungkin dikalibrasi lagi untuk mengurangi error yang terjadi.4. Praktikan harus menguasai prosedure pengujian dan dapat melaksanakan pengujian dengan benar supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data.Ganesan,Dr V, 2005, Gas Turbines second edition, New Delhi : Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.Mengatur rpm motor 1250 dan 1500 rpm

Mengatur variasi bukaan penuh, 2/3, dan 1/3 pada delivery valve

Memasang vane datar

Meletakkan jockey weight pada posisi nol

Mengatur adjusting nut dan spring sehingga weight beam

dalam kondisi kesetimbangan

Menyambung pipa air ke supply hose

Meletakkan impact of jet di atas hydraulic bench

Mulai

B

A

A

B

Mengatur jockey weight sehingga posisi weight beam konsisinya setimbang, mencatat berapa skala yang terbaca pada weight beam dari posisi nol

Mencatat waktu yang dibutuhkan hingga volume pada hydraulic bench mencapai 5 liter sebanyak 3 kali

Mencatat nilai y dan torsi

Matikan motor dan memasukkan data hasil pengujian ke tabel

Selesai

Atur kecepatan ke 0 rpm

Posisikan jockey weight ke titik nol

Ganti vane cekung

Ya

Tidak

,

2,898

90

sin

'

u

m

J

,

2,812

90

sin

'

u

m

J

23

_1462659521.unknown

_1463001764.unknown

_1463001768.unknown

_1463001772.unknown

_1463001776.unknown

_1463001778.unknown

_1463001779.unknown

_1463001780.unknown

_1463001777.unknown

_1463001774.unknown

_1463001775.unknown

_1463001773.unknown

_1463001770.unknown

_1463001771.unknown

_1463001769.unknown

_1463001766.unknown

_1463001767.unknown

_1463001765.unknown

_1462661492.unknown

_1463001760.unknown

_1463001762.unknown

_1463001763.unknown

_1463001761.unknown

_1462661710.unknown

_1462661926.unknown

_1463001758.unknown

_1463001759.unknown

_1463001757.unknown

_1462662179.unknown

_1462661779.unknown

_1462661851.unknown

_1462661719.unknown

_1462661580.unknown

_1462661638.unknown

_1462661553.unknown

_1462661134.unknown

_1462661379.unknown

_1462661435.unknown

_1462661296.unknown

_1462660284.unknown

_1462660320.unknown

_1462660252.unknown

_1462654647.unknown

_1462656504.unknown

_1462656784.unknown

_1462657617.unknown

_1462658550.unknown

_1462658566.unknown

_1462656939.unknown

_1462657331.unknown

_1462657417.unknown

_1462657540.unknown

_1462657401.unknown

_1462657160.unknown

_1462656805.unknown

_1462656582.unknown

_1462656729.unknown

_1462656520.unknown

_1462656227.unknown

_1462656313.unknown

_1462656415.unknown

_1462655545.unknown

_1462656042.unknown

_1462656092.unknown

_1462654719.unknown

_1402002480.unknown

_1402201324.unknown

_1402201336.unknown

_1402201343.unknown

_1402282344.unknown

_1402282346.unknown

_1402282347.unknown

_1402282345.unknown

_1402201344.unknown

_1402201342.unknown

_1402201330.unknown

_1402201333.unknown

_1402201327.unknown

_1402201318.unknown

_1402201321.unknown

_1402201315.unknown

_1402001334.unknown

_1402001337.unknown

_1402001338.unknown

_1402001333.unknown