Upload
rayhan-harimurthi
View
267
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
journal plastic
Citation preview
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
1/16
Kantong Plastik Untuk Mencegah Hipotermia pada Bayi
Preterm dan BBLR
Alicia E. Leadford, MD,Jamie B. Warren, MD, MPH,
Albert Manasyan, MD,
Elwyn Chomba, MD,
Ariel A. Salas, MD, Robert Schelonka, MD, and
Waldemar A. Carlo, MD
ABSTRAK
Latar Belakang dan Objek: Hipotermia berperan terhadap mortalitas dan morbiditas neonatus,
terutama pada bayi prematur dan berat lahir rendah di negara berkembang. Kantong plastik yang
menutupi badan dan ekstremitas pada bayi berat lahir sangat rendah dapat mengurangi
hipotermia. Teknik ini belum dilakukan pada bayi lebih besar atau dalam berbagai keadaan
karena sumber daya yang terbatas. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah menempatkan
bayi prematur dan berat lahir rendah dalam kantong plastik saat lahir dapat mempertahankan
normotermia.
Metode:Bayi pada usia kehamilan 26-36 minggu dan / atau dengan berat lahir 1000-2500 g
lahir di Rumah Sakit Pendidikan di Lusaka, Zambia, diacak dengan menggunakan alokasi 1:1
dan desain sejajar dengan termoregulasi standar (selimut atau sinar hangat) perawatan atau
perawatan termoregulasi standar ditambah penempatan dalam kantong plastik saat lahir. Ukuran
hasil primer adalah suhu aksila dalam WHO-didefinisikan kisaran normal (36,5-37,5C) dalam
1 jam setelah lahir.
Hasil:Sebanyak 104 bayi diacak. Pada 1 jam setelah lahir, bayi diacak untuk dimasukkan ke
dalam kantong plastik (n = 49) lebih cenderung memiliki suhu dalam kisaran normaldibandingkan dengan bayi dalam kelompok perawatan standar termoregulasi (n = 55; 59,2% vs
32,7%; risiko relatif 1,81, 95% confidence interval 1,16-2,81, P = 0,007). Suhu pada 1 jam
setelah lahir pada bayi diacak untuk ke dalam kantong plastik adalah 36,5 0,5 C
dibandingkan dengan 36,1 0,6 C pada bayi perawatan standar (P,.001). Hipertermia (.38.0
C) tidak terjadi pada bayi manapun.
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
2/16
Kesimpulan: Penempatan bayi prematur/berat lahir rendah dalam kantong plastik saat lahir
dibandingkan dengan perawatan standar termoregulasi mengurangi hipotermia tanpa
mengakibatkan hipertermia, dengan biaya terjangkau, merupakan alat teknologi yang mudah
untuk sumber daya yang terbatas.
Setiap tahun, sekitar 3 juta bayi meninggal selama periode neonatal di seluruh dunia.
Lebih dari 80% dari kematian neonatus dapat dikaitkan dengan infeksi, asfiksia lahir,
komplikasi persalinan prematur, termasuk hipotermia, dan anomali kongenital. Hipotermi telah
lama diakui sebagai risiko serius untuk bayi baru lahir, terutama prematuritas dan bayi berat
lahir rendah yang merupakan masalah, baik di negara berkembang maupun dunia.
Hipotermia pada neonatal telah dihubungkan dengan peningkatan risiko infeksi, defekkoagulasi, asidosis, terhambatnya penyesuaian sirkulasi janin bayi yang baru lahir, penyakit
membran hialin, perdarahan otak, peningkatan konsumsi oksigen, dan meningkatkan mortalitas.
Bayi paling berisiko untuk hipotermia dalam beberapa menit pertama sampai beberapa jam
setelah lahir, ketika mereka pertama kali dikeluarkan dari lingkungan suhu intrauterin.
Hipotermia dapat terjadi pada bayi di semua negara, termasuk negara dengan iklim tropis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk mencegah hipotermia
dengan ruang persalinan yang hangat (25C), pengeringan langsung, dan resusitasi di bawah
radian warmer, kontak kulit ke kulit dengan ibunya, atau inkubator. Teknik dengan biaya rendah
yang digunakan untuk mencegah hipotermia pada bayi berat lahir rendah dan sangat rendah di
negara maju dapat disebarluskan ke dunia berkembang.
Hilangnya panas secara evaporasi adalah penyebab utama kehilangan panas pada bayi
baru lahir selama 30 menit pertama setelah lahir. Insensible water loss dan barier kulit yang
imatur berkontribusi terhadap risiko peningkatan hipotermia pada bayi. Pembungkus
polyethyleneatau kantong plastik yang digunakan pada saat lahir di ruang bersalin mengurangi
hipotermia pada bayi berat lahir rendah dan sangat rendah. Diperkirakan bahwa kantong plastik
ini dianggap dapat mengurangi kehilangan panas evaporasi/konveksi, insensible water loss, dan
kebutuhan untuk metabolisme produksi panas. McCall, dkk dalam review Cochrane (termasuk 3
studi pembungkus polyethylene digunakan dalam waktu 10 menit dari kelahiran pada bayi
dengan usia kehamilan ibu 32 minggu), menyimpulkan bahwa penggunaan bahan pembungkus
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
3/16
plastik atau kantong plastik menurunkan hipotermia segera setelah lahir dan penelitian masa
depan disarankan untuk menentukan kelayakan penggunaannya di negara-negara miskin. The
Neonatal Resuscitation Programmerekomendasikan penggunaan kantong plastik sebagai sarana
untuk mencegah hipotermia pada bayi yang lahir pada usia gestasi kurang dari 29 minggu.
The International Liaison Committee on Resuscitationmerekomendasikan penggunaan
kantong plastik sebagai teknik tambahan yang standar dilakukan di ruang bersalin untuk bayi
berat lahir rendah. Kantong plastik merupakan pilihan yang terjangkau untuk negara
berkembang. Uji coba saat ini dirancang untuk menguji hipotesis bahwa penggunaan tas plastik
(polyethylene) mulai dari lahir mengurangi hipotermia tanpa menyebabkan hipertermia pada 1
jam setelah lahir pada bayi prematur dan berat lahir rendah. Percobaan ini dinilai lebih matang
dibandingkan studi sebelumnya.
METODE
Desain StudiDalam kontrol trial secara random yang dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan di Lusaka,
Zambia, strategi perawatan standar termoregulasi (kelompok kontrol) dibandingkan dengan
strategi yang termasuk standar termoregulasi perawatan dan penempatan bayi dalam tas
polietilen dengan biaya rendah (kelompok intervensi). Studi ini disetujui oleh dewan review
kelembagaan Internasional University of Alabama di Birmingham, Oregon Health & Science
University dan University Teaching Hospital di Lusaka, Zambia (Clinicaltrials.gov identifier
NCT01403623).
Bayi yang lahir di rumah sakit yang memenuhi syarat untuk dimasukkan jika usia
kehamilan diantara 26 minggu 0 hari sampai 36 minggu 6 hari saat lahir sebagai estimasi terbaik
obstetrik (dengan periode terakhir menstruasi, tinggi fundus dan USG yang dievaluasi oleh tim
obstetrik) atau jika berat lahir mereka antara 1000 dan 2500 gram. Bayi tidak dimasukkan jika
mereka memiliki cacat dinding abdomen, myelomeningocele, anomali kongenital, dan gangguan
kulit yang jelas. Para ibu dari anak yang memenuhi syarat diidentifikasi pada saat masuk unit
persalinan untuk pendekatan dan persetujuan sebelum melahirkan atau dalam waktu 10 menit
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
4/16
setelah melahirkan jika persetujuan itu tidak mungkin. Informed consent tertulis dari ibu
diperoleh untuk setiap bayi. Pendaftaran dilakukan di bulan Agustus sampai Oktober 2011.
Pengacakan bayi dilakukan pada siang maupun malam hari.
Dalam pemetaan 1:1 dan desain paralel, bayi secara acak ditugaskan untuk 1 dari 2
kelompok perawatan pada saat lahir. Pengacakan terjadi pada saat lahir atau di 10 menit pertama
setelah lahir. Bayi kembar 2 atau lebih diacak secara individual. Pengacakan dibutakan dan
dibuat dengan menggunakan amplop tertutup, diberi nomor, disusun oleh generator nomor
secara acak. Studi investigator tetap menjaga amplop tertutup dan dibuka pada saat melahirkan.
Rumah Sakit Pendidikan Lusaka sebagai rumah sakit rujukan tersier merupakan rumah
sakit pendidikan di ibukota Zambia. Sekitar 11.000-13. 000 kelahiran per tahun, hampir secaraeksklusif mendapat rujukan berisiko tinggi. Staf bangsal meliputi bidan, residen kebidanan dan
ginekologi, dan ahli obstetri. Mereka terampil dalam USG dan persalinan secara sesar.
Pemantauan janin elektronik selama persalinan tidak tersedia.
Staf NICU meliputi perawat, residen pediatri, ahli pediatri dan neonatologist. Sekitar
3000 bayi yang baru lahir dengan prematur dan matur dirawat di NICU setiap tahunnya, dengan
angka kematian berkisar 40%. Terdapat inkubator, radian warmer, cairan intravena, suplemen
oksigen, ventilator, dan obat- obat intravena. Kamar bayi dan NICU memilik pemanas ruang
yang mencapai suhu kamar tujuan 25C, tapi ini sulit untuk dipertahankan karena sewaktu-
waktu pintu dan jendela terbuka. Lusaka memiliki iklim tropis dekat khatulistiwa, namun
memiliki kisaran suhu dari bulan Agustus sampai Oktober 17-35C, karena ketinggian tinggi
(4265 meter di atas permukaan laut).
Grup KontrolBayi secara acak dengan kelompok kontrol dikirim dan segera diletakkan di perut ibu,
kemudian dikeringkan dengan selimut, diberikan rangsang, tali pusat dipotong, dan plasenta
dilahirkan. Selanjutnya jika resusitasi diperlukan, kamar anak dengan radian warmer dan
perlengkapan lainnya di unit persalinan dan pengiriman sudah disiapkan. Jika bayi dilahirkan
melalui operasi caesar, langkah awal pada bayi adalah dikeringkan dan dirangsang di bawah
radian warmer di ruang operasi kemudian dikirim ke kamar anak di unit persalinan. Praktik
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
5/16
resusitasi mengikuti protokol WHO Essential Newborn Care and Helping Babies Breathe
Training. Bayi di kirim ke ruangan bayi, dimana mereka ditimbang, dibungkus (dengan selimut
yang diberikan oleh keluarga, biasanya kain handuk dan selimut besar), ditutupi dengan topi,
dan diposisikan di bawah radian warmer atau box terbuka. Pada awal suhu axila diperoleh padasaat di timbang di kamar anak dan diulang 1 jam setelah lahir. Pengukuran temperatur diperoleh
dengan termometer digital.
Ibu dan bayi dapat dipulangkan dari rumah sakit sejak 6 jam postpartum jika bayi tidak
dirawat NICU. Jika bayi lahir di siang, sore, atau malam, mereka dipulangkan dari rumah sakit
keesokan harinya. Bayi dirawat di NICU jika mereka memiliki berat badan lahir kurang dari
1400 gram, memiliki gangguan pernapasan, atau memiliki tanda-tanda abnormal lain yang
membutuhkan observasi atau terapi. Bayi berat lahir sangat rendah secara rutin keluar dari
rumah sakit dari NICU ketika sudah mencapai berat1500 gram dan dinyatakan stabil secara
medis, termasuk suhu normal dalam box terbuka.
Grup IntervensiBayi secara acak untuk kelompok intervensi menerima perawatan yang sama, kecuali
mereka yang ditempatkan dalam kantong plastik (non medis, biaya terjangkau[3 sen per
kantong] kantong polietilen densitas rendah berukuran 10 x 8 x 24 inch yang menutupi badan
dan ekstremitas. Penempatan dalam kantong plastik terjadi setelah pengeringan singkat pada
perut ibu sementara tali pusat sedang dipotong dan bayi diserahkan ke dokter anak atau asisten
dan tidak lebih dari 10 menit setelah lahir. Bayi tetap dalam kantong plastik selama setidaknya 1
jam setelah lahir, pada saat suhu aksila diukur. Kantong plastik dilepas pada 1 jam usia jika suhu
bayi berada di kisaran normal (36,5-37,5C) atau lebih tinggi. Bayi dengan suhu di bawah
kisaran normal tetap dalam kantong plastik sampai suhu normal diperoleh.
Semua data penelitian dikumpulkan oleh 2 penulis (AL dan JBW) dan 2 asisten peneliti
yang telah dilatih oleh penulis. Semua pengukuran suhu diambil dengan 3 termometer digital
yang sama. Hard copy dari data penelitian dikontrol oleh para peneliti dan disimpan dalam
kantor terkunci dan terus dilindungi password saat ditransfer ke file digital.
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
6/16
OutcomeHasil utama adalah normotermia pada 1 jam. Suhu diklasifikasikan per pedoman WHO.
Normotermia didefinisikan per pedoman WHO sebagai suhu ketiak dari 36,5-37,5C (97,7-99,5
F). Suhu diperoleh dengan termometer digital ditempatkan di ketiak bayi. Hipotermia
didefinisikan sebagai suhu, 36,5C (97,7 F). Hipertermia didefinisikan sebagai suhu lebih dari
38,0C (100,4 F). Suhu diperoleh dengan termometer digital ditempatkan di ketiak.
Hasil sekunder ditentukan sebelumnya pada pasien yang dirawat di NICU termasuk
hipotensi, hipoglikemia, kejang selama 24 jam pertama setelah lahir, sindrom gangguan
pernapasan, displasia bronkopulmonalis, pneumotoraks, sepsis, cedera otak besar (didefinisikan
sebagai perdarahan intraventrikular kelas 3 atau 4 atau leukomalasia periventrikular),necrotizing enterocolitis, perforasi usus, perdarahan paru, dan kematian sebelum pulang yang
ditetapkan sebelumnya.
Analisis StatistikUkuran sampel diperkirakan berdasarkan data historis dari pusat studi yang
menunjukkan baseline hipotermia 60% dalam kisaran berat badan lahir. Kami menghipotesiskan
ada 30% pengurangan risiko absolut (50% pengurangan relatif) dari hipotermia dengan
penggunaan kantong plastik.Dengan level kepercayaan 95%, kekuatan 80% dan menggunakanmetode koreksi berkelanjutan, ukuran sampel dari 50 janin tiap kelompok dibedakan
secukupnya untuk mendeteksi perbedaan antar grup.
Statistik deskriptif digunakan untuk membandingkan karakteristik dasar dari kelompok
belajar. Variabel kontinyu dibandingkan dengan uji t Student.
Proporsi dibandingkan dengan menggunakan statistik yang tepat Mantel-Haenszel
x2/Fisher 's. Untuk analisis risiko hasil primer, rasio risiko dan interval kepercayaan untuk
estimasi titik ini dihitung dengan menggunakan tabel kontingensi. Semua data dianalisis dengan
SPSS 17.0 untuk Windows (IBM SPSS Statistics, IBM Corporation, Chicago, IL). Semua uji
statistik 2-tailed, dan nilai-nilai nilai P
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
7/16
HASIL
Partisipasi Studi
Dilakukan proses randomisasi dari 104 bayi. Namun sebelumnya terdapat 2 bayi yangmeninggal dari total 106 bayi, sehingga yang dilakukan sebagai sampel hanya 104 bayi. Dari
104 bayi tersebut dibagi secara acak menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Dari
semua bayi dalam percobaan ini, 86 (83%) memiliki suhu 36.5oC pada 10 menit setelah lahir, 10
bayi pada kelompok intervensi memiliki umur kehamilan
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
8/16
dari bayi pada kedua kelompok memiliki hipertermia. Tak satu pun dari bayi timbul efek
samping kulit yang disebabkan oleh kantong plastik.
Hasil SekunderKebanyakan bayi dipulangkan dari rumah sakit dengan ibunya dalam 24 jam. Dua puluh
tiga dari 104 bayi (14 pada kelompok intervensi dan 9 pada kelompok kontrol, P = .13) dirawat
di NICU tidak terkait dengan intervensi percobaan. Di antara bayi yang dirawat di NICU, tidak
ada perbedaan signifikan yang ditemukan pada suhu rata-rata setelah 24 jam dirawat, lama
tinggal di rumah sakit, atau kematian (7 [14%] dari 49 pada kelompok intervensi dibandingkan 3
[5%] dari 55 di kelompok kontrol, P = .13). Hipotensi, hipoglikemia, kejang dalam 24 jampertama setelah lahir, displasia bronkopneumoni, pneumotoraks, cedera otak utama, perforasi
usus, atau perdarahan paru tidak didokumentasikan dalam salah satu bayi studi selama mereka
masuk NICU.
DISKUSI
Percobaan ini menunjukkan posisi atau penempatan badan (trunkus) dan ekstremitas ke
dalam kantong plastik segera atau beberapa saat setelah lahir pada bayi- bayi yang lahir dengan
berat rendah atau prematur menurunkan hipotermia pada 1 jam setelah lahir tanpa meningkatkan
risiko hipertermia. Pemeriksaan suhu bayi dilakukan langsung kurang lebih 10 menit setelah
lahir dan pada pemeriksaan tersebut menunjukkan lebih 80% bayi pada penelitian ini mengalami
hipotermia dan kemudian dilakukan dokumentasi pada permasalahan ini, meskipun bayi dalam
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
9/16
kondisi matur atau memiliki berat badan bayi yang cukup, dilakukan penggunaan kantong
plastik yang di beberapa negara berkembang memang dianjurkan untuk pengunaan ini (umur
kehamilan
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
10/16
hasil klinis ini. Hasil ini digunakan sebagai batas keamanan keputusan untuk menentukan bayi
ke NICU dibuat saat setelah lahir terutama terkait dengan berat lahir atau status pernapasan. Jadi
penentuannya tidak mungkin tergantung pada intervensi percobaan. Keterbatasan lainnya adalah
kurangnya kontrol dari suhu lingkungan di ruang bersalin dan area resusitasi. Rumah sakit tidakmemiliki AC/ pemanas sentral, dan pengontrolan temperatur yang ketat tidak memungkinkan.
Hal ini dapat mempengaruhi temperatur bayi dan penelitian tidak dapat mengontrol hal ini.
Namun, meskipun suhu lingkungan dapat mempengaruhi suhu bayi baru lahir, kantong plastik
mampu mengurangi hipotermia saat lahir tanpa menyebabkan hipertermia dalam suhu
lingkungan yg tidak stabil. Berdasarkan pedoman WHO bayi dikeringkan setelah lahir, tapi ini
tidak diperlukan ketika kantong plastik digunakan.
Sama seperti yang kita temukan dipercobaan saat ini, hipertermia belum pernah
dilaporkan dalam uji coba kantong plastik terkontrol secara acak. Selanjutnya ada bukti invitro
yang menunjukkan bahwa kantong plastik tidak selalu menyebabkan hipertermia. Kami
mempelajari pemakaian kantong plastik terhadap termoregulasi normal, bukan terhadap kontak
kulit ke kulit dengan ibu, khususnya bayi karena preterm atau berat lahir rendah sering kali
harus dipisahkan dari ibu segera setelah lahir. Data telah dipublikasikan mengenai manfaat
termoregulasi kontak kulit dengan ibu.
Essential Newborn Care Curriculum- WHOmemasukkan kontak kulit ke kulit dengan
ibu pada beberapa jam pertama setelah lahir untuk termoregulasi dan pemberian ASI awal.
Namun, dalam studi besar, hipotermia terjadi pada 43% dan 49% dari berat lahir normal dan
bayi berat lahir rendah, meskipun 75% rata- rata karena kontak kulit ke kulit dengan ibunya
selama 24 jam pertama setelah lahir.
Penggunaan kantong plastik atau pembungkuspolyethilenepada bayi- bayi dengan berat
lahir rendah di ruang bersalin adalah hal yang umum dilakukan di negara berkembang.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kantong plastik atau pembungkus mengurangi
hipotermia pada bayi dengan usia kandungan 29 minggu.
Meskipun bayi di bawah 26 minggu dan 1000 gram dimasukkan ke dalam percobaan ini,
mereka merupakan bagian kecil dari bayi yang terdaftar. Bayi yang lebih besar juga memiliki
kesulitan mempertahankan suhu normal di beberapa menit sampai jam setelah lahir, dan
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
11/16
penelitian saat ini menunjukkan bahwa kantong plastik juga dapat mengurangi hipotermia pada
bayi ini. Prevalensi relatif cukup tinggi pada hipotermia, bahkan bayi yang cukup besar
disarankan didaftarkan pada percobaan saat ini memungkinkan bayi ini mendapat manfaat dari
penempatan dalam kantong plastik segera setelah lahir.
Ada keterbatasan menunjukkan bukti yang kuat mengenai studi tentang termoregulasi
pada bayi berat lahir prematur atau berat lahir rendah di negara- negara berkembang. Sebuah uji
coba terkontrol secara acak, yang mana terdaftar 110 bayi, dalam rentang 24- 34 minggu usia
gestasi di NICU Malaysia, menunjukkan bahwa meskipun pembungkus plastik meningkatkan
suhu, 78% bayi pada kelompok pengobatan menjadi hipotermia, meski kejadian hipotermia
sedikit berkurang. Hipotermia telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko mortalitas. Hal ini
diterima dan menjadi standar yang logis di NICU dan sekitar lingkungan persalinan di dunia
untuk memberikan perlindungan termal terhadap bayi baru lahir dan temperatur saat masuk
untuk menentukan keberhasilan resusitasi. Studi kontrol acak yang besar yang dibutuhkan untuk
menentukan jika ada perbaikan temperatur segera setelah lahir memberikan harapan yang baik
untuk hasil jangka panjang.
Uji coba terkontrol acak ini mendukung hipotesis bahwa penempatan bayi lahir prematur
dan berat lahir rendah dalam kantong plastik segera setelah lahir mengurangi hipotermia dan
meningkatkan normotermia tanpa menyebabkan hipertermia/ komplikasi lain. Karena tingginya
kejadian hipotermia dalam populasi yang diteliti, hasil ini mungkin paling umum untuk populasi
dengan tingginya tingkat hipotermia. Penempatan bayi saat lahir di kantong plastik, adalah
intervensi yang murah dan pencegahan yang cukup menjanjikan pada bayi yang baru lahir,
dimana ketersediaan radian warmer dan inkubator terbatas.
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
12/16
REFERENSI
1.
Liu L, Johnson HL, Cousens S, et al; Child Health Epidemiology Reference Group ofWHO and UNICEF. Global, regional, and national causes of child mortality: an
updated systematic analysis for 2010 with time trends since 2000. Lancet.
2012;379(9832): 21512161
2. Lawn JE, Kerber K, Enweronu-Laryea C, Cousens S. 3.6 million neonatal deathswhat is progressing and what is not? Semin Perinatol. 2010;34(6):371386
3. Silverman WA, Fertig JW, Berger AP. The influence of the thermal environmentupon the survival of newly born premature infants. Pediatrics. 1958;22(5):876886
4. Day RL, Caliguiri L, Kamenski C, Ehrlich F. Body temperature and survival ofpremature infants. Pediatrics. 1964;34:171181
5. Klaus MH, Fanaroff AA. Care of the HighRisk Neonate. 6th ed. St. Louis, MO: W. B.Saunders Company; 2001
6. Mullany LC, Katz J, Khatry SK, LeClerq SC,Darmstadt GL, Tielsch JM. Neonatalhypothermia and associated risk factors among newborns of southern Nepal. BMC
Med.2010;8:43
7. Laptook AR, Salhab W, Bhaskar B; Neonatal Research Network. Admissiontemperature of low birth weight infants: predictors and associated morbidities.
Pediatrics. 2007; 119(3). Available at: www.pediatrics.org/ cgi/
content/full/119/3/e643
8. Kambarami R, Chidede O. Neonatal hypothermia levels and risk factors for mortalityin a tropical country. Cent Afr J Med. 2003; 49(9-10):103106
http://www.pediatrics.org/http://www.pediatrics.org/5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
13/16
9. Sodemann M, Nielsen J, Veirum J, Jakobsen MS, Biai S, Aaby P. Hypothermia ofnewborns is associated with excess mortality in the first 2 months of life in
GuineaBissau, West Africa. Trop Med Int Health. 2008;13(8):980986
10.Kumar V, Shearer JC, Kumar A, Darmstadt GL. Neonatal hypothermia in lowresource settings: a review. J Perinatol. 2009;29(6): 401412
11. Hill JR, Rahimtulla KA. Heat balance and the metabolic rate of new-born babies inrelation to environmental temperature; and the effect of age and of weight on basal
metabolic rate. J Physiol. 1965;180(2):239265
12.Bissinger RL, Annibale DJ. Thermoregulation in very low-birth-weight infants duringthe golden hour: results and implications. Adv Neonatal Care. 2010;10(5):23023
13. Mullany LC, Katz J, Khatry SK, LeClerq SC, Darmstadt GL, Tielsch JM. Risk ofmortality associated with neonatal hypothermia in southern Nepal. Arch Pediatr
Adolesc Med. 2010;164(7):650656
14.Dahm LS, James LS. Newborn temperature and calculated heat loss in the deliveryroom. Pediatrics. 1972;49(4):504513
15.Byaruhanga R, Bergstrom A, Okong P. Neonatal hypothermia in Uganda: prevalenceand risk factors. J Trop Pediatr. 2005;51(4): 212215
16.Moss W, Darmstadt GL, Marsh DR, Black RE, Santosham M. Research priorities forthe reduction of perinatal and neonatal morbidity and mortality in developing country
communities. J Perinatol. 2002;22(6):484495
17.World Health Organization, Department of Reproductive Health and Research.Thermal Protection of the Newborn: A Practical Guide. Geneva, Switzerland. 1997.
18.Hammarlund K, Nilsson GE, Oberg PA, Sedin G. Transepidermal water loss innewborn infants. V. Evaporation from the skin and heat exchange during the first
hours of life. Acta Paediatr Scand. 1980;69(3):385392
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
14/16
19.MacDonald MG, Mullett MD, Seshia MM. Averys Neonatalogy, Pathophysiologyand Management of the Newborn. 6th ed. Philadelphia, PA: Lippincott Williams and
Wilkins; 2005
20. Vohra S, Frent G, Campbell V, Abbott M, Whyte R. Effect of polyethylene occlusiveskin wrapping on heat loss in very low birth weight infants at delivery: a randomized
trial. J Pediatr. 1999;134(5):547551
21. Vohra S, Roberts RS, Zhang B, Janes M, Schmidt B. Heat Loss Prevention (HeLP) inthe delivery room: a randomized controlled trial of polyethylene occlusive skin
wrapping in very preterm infants. JPediatr. 2004;145 (6):750753
22.Cramer K, Wiebe N, Hartling L, Crumley E, Vohra S. Heat loss prevention: asystematic review of occlusive skin wrap for premature PEDIATRICS Volume 132,
Number 1, July 2013 e133 at Indonesia:AAP Sponsored on August 26, 2013
pediatrics.aappublications.org Downloaded from neonates. J Perinatol.
2005;25(12):763769
23.Carroll PD, Nankervis CA, Giannone PJ, Cordero L. Use of polyethylene bags inextremely low birth weight infant resuscitation for the prevention of hypothermia.
JReprodMed. 2010;55(1-2):913
24.Knobel RB, Wimmer JE Jr, Holbert D. Heat loss prevention for preterm infants in thedelivery room. J Perinatol. 2005;25(5):304308
25.Baumgart S, Engle WD, Fox WW, Polin RA. Effect of heat shielding on convectiveand evaporative heat losses and on radiant heat transfer in the premature infant. J
Pediatr. 1981;99(6):948956
26.Baumgart S. Reduction of oxygen consumption, insensible water loss, and radiantheat demand with use of a plastic blanket for low-birth-weight infants under radiant
warmers. Pediatrics. 1984;74(6): 10221028
5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
15/16
27.McCall EM, Alderdice F, Halliday HL, Jenkins JG, Vohra S. Interventions to preventhypothermia at birth in preterm and/or low birthweight infants. Cochrane Database
Syst Rev. 2010;(3):CD004210 e134 LEADFORD et al
28.Kattwinkel J, ed. Neonatal Resuscitation. 6th ed. Elk Grove Village, IL: AmericanAcademy of Pediatrics; 2011
29.Perlman JM, Kattwinkel J, Richmond S, et al; International Liaison Committee onResuscitation. The International Liaison Committee on Resuscitation (ILCOR)
consensus on science with treatment recommendations for pediatric and neonatal
patients: pediatric basic and advanced life support. Pediatrics. 2006;117(5). Available
at:www.pediatrics.org/cgi/content/full/117/ 5/e955
30.Christensson K, Bhat GJ, Eriksson B, Shilalukey-Ngoma MP, Sterky G. The effect ofroutine hospital care on the health of hypothermic newborn infants in Zambia. J Trop
Pediatr. 1995;41(4):210214
31.Mullany LC, Katz J, Khatry SK, Leclerq SC, Darmstadt GL, Tielsch JM. Incidenceand seasonality of hypothermia among newborns in southern Nepal. Arch Pediatr
Adolesc Med. 2010;164(1):7177
32.Agourram B, Bach V, Tourneux P, Krim G, Delanaud S, Libert JP. Why wrappingpremature neonates to prevent hypothermia can predispose to overheating. J Appl
Physiol. 2010;108(6):16741681
33.Conde-Agudelo A, Belizn JM, Diaz-Rossello J. Kangaroo mother care to reducemorbidity and mortality in low birthweight infants. Cochrane Database Syst Rev.
2011; (3):CD002771
34.Moore ER, Anderson GC, Bergman N. Early skin-to-skin contact for mothers andtheir healthy newborn infants. Cochrane Database Syst Rev. 2007;(3):CD003519
35.World Health Organization, Department of Reproductive Health and Research.Essential newborn care. Geneva, Switzerland. 2010. Available at:
http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/117/http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/117/5/22/2018 Journal Translate Plastic Bag
16/16
www.who.int/maternal_ child_adolescent/documents/newborncare_
course/en/index.html. Accessed April 30,2013
36. Darmstadt GL, Kumar V, Yadav R, et al. Introduction of community-based skin-to-skin care in rural Uttar Pradesh, India. J Perinatol. 2006;26(10):597604
37.Rohana J, Khairina W, Boo NY, Shareena I. Reducing hypothermia in preterm infantswith polyethylene wrap. Pediatr Int. 2011;53 (4):468474 at Indonesia:AAP
Sponsored on August 26, 2013.
http://www.who.int/maternal_%20child_adolescent/documents/newborncare_%20course/en/index.html.%20Accessed%20April%2030http://www.who.int/maternal_%20child_adolescent/documents/newborncare_%20course/en/index.html.%20Accessed%20April%2030http://www.who.int/maternal_%20child_adolescent/documents/newborncare_%20course/en/index.html.%20Accessed%20April%2030http://www.who.int/maternal_%20child_adolescent/documents/newborncare_%20course/en/index.html.%20Accessed%20April%2030