20
The effect of massage on neonatal jaundice in stable preterm newborn infants : a randomized controlled trial Fransisca Ancelia 2014-061-148 Efek Masase terhadap Jaundice Neonatorum pada Neonatus Kurang Bulan Mahdi Basiri-Moghadam, Kokab Basiri-Moghadam, Mojtaba Kianmehr, Somaye Jani

Jurding

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurding

Citation preview

Page 1: Jurding

The effect of massage on neonatal jaundice in stable preterm newborn

infants : a randomized controlled trial

Fransisca Ancelia2014-061-148

Efek Masase terhadap Jaundice Neonatorum pada Neonatus Kurang Bulan

Mahdi Basiri-Moghadam, Kokab Basiri-Moghadam, Mojtaba Kianmehr, Somaye Jani

Page 2: Jurding

Abstrak

• Tujuan:– Mengevaluasi efek terapi masase/pijat pada bilirubin

transkutan pada bayi kurang bulan yang stabil• Metode:– RCT di RS Shahid Hasheminejhad, Iran.– Kontrol & masase (20 menit, 2x/hari), selama 4 hari– Dinilai bilirubin transkutan dan jumlah ekskresi per hari

dan dibandingkan

Page 3: Jurding

Abstrak

• Hasil:– 40 neonatus, masing-masing kelompok = 20– Terdapat perbedaan signifikan dalam frekuensi defekasi

dan kadar bilirubin– Peningkatan freuensi defekasi dan penurunan kadar

bilirubin pada kelompok masase• Kesimpulan:– Dengan terapi masase/pijat, kadar bilirubin pada neonatus

preterm dapat dikendalikan dan fototerapi dapat ditunda

Page 4: Jurding

PendahuluanCukup bulan

Kurang bulan

60%

80%Neonatal jaundice

Kernicterus

75%

Fatal

25%

Tetap hidup

80% memiliki gejala sisa pada

sistem saraf

Butuh pencegahan

Terapi yang ada sekarang:• Exchange transfusion• Fototerapi• Agen farmakologi

Efek samping

Page 5: Jurding

Pendahuluan• Masase/pijat bayi merupakan tradisi di Asia dan Afrika• Bangladesh 96% memijat bayi 3x sehari• Kondisi NICU stress ↑, stimulasi taktil ↓• Teknik pijat yang berbeda hasil yang konstan/mirip

Pijat Stimulasi nervus vagus

Stimulasi saraf perifer

Pelepasan gastrin dan chloecytokinin

Meningkatkan kekuatan digesti dan

ekskresi bilirubin

↑ mekonium mengandung

bilirubin

Mencegah jaundice

Page 6: Jurding

Metodologi

• RCT• RS Shahid Hasheminejhad, Mashhad, Iran• Januari-November 2014• Jumlah sampel minimal per grup = 13

Page 7: Jurding

Metodologi

• Kriteria inklusi:– Orangtua bersedia– Kondisi pasien stabil– Brat lahir: 1500-2500g– Usia gestasi 34-36 minggu– Skor APGAR menit ke-5: 8-10– Konsumsi ASI– Tidak ada penyakit saat lahir

seperti asfiksi neonatal, kondisi hemolitik, PDA, RDS, dan sepsis

• Kriteria eksklusi:– Orangtua tidak bersedia– Dimulainya fototerapi– Tranda infeksi selama

penelitian– Meninggalkan RS

sebelum penelitian selesai

Page 8: Jurding

Metodologi

• Penilaian bilirubin transkutan dilakukan setiap hari selama 4 haridengan alat Bilitest (Technomedica) buatan Rusia

• Penilaian dilakukan tiga kali (1x di dahi, 2x di toraks) dan diambil rata-ratanya

• Ibu diminta mengisi form untuk mengetahui frekuensi defekasi bayi setiap harinya selama 4 hari

Page 9: Jurding

Metodologi• Pemijatan hari #1 #4, 2x sehari, @20 menit, 1 jam setelah

pemberian ASI pagi dan siang• Suhu ruangan: 24-28°C,• Tangan dicuci dengan menyeluruh• Digunakan almond oil (Barij Essence Pharmaceutical Co., Iran)• Pemijatan dilakukan dengan tangan kosong yang hangat• Pemijatan dengan teknik Field, et. al

• Kelompok kontrol menerima perlakuan standar NICU

Page 10: Jurding

Metodologi

Page 11: Jurding

Metodologi

• SPSS 14• Untuk menentukan distribusi normal: uji

Kolmogorov-Smirnov • Perbandingan variabel kuantitatif kedua grup: uji T

sampel independen, uji Mann-Whitney• Membandingkan jenis kelamin dan jenis persalinan:

uji chi-square• Hasil variabel kuantitatif diuji ulang dengan ANOVA• Nilai P < 0.05 dianggap signifikan

Page 12: Jurding

Hasil48 pasien memenuhi kriteria inklusi

8 (16,6%) menolak berpartisipasi

40 pasien 20 (50%)

kelompok kontrol20 (50%)

kelompok intervensiHari ke-3

6 (30%) butuh fototerapi

1 (5%) butuh fototerapi

14 (70%) menyelesaikan penelitian

19 (95%)menyelesaikan penelitian

Page 13: Jurding

Hasil

• Tidak ada perbedaan demografik pada kedua kelompok

Page 14: Jurding
Page 15: Jurding

PembahasanPenelitian lain:• Chen J, et. al (2011):– Kontrol vs. intervensi pemijatan– Pada neonatus cukup bulan– Perbedaan kadar bilirubin yang signifikan– Peningkatan frekuensi defekasi

• Kianmehr M, et. al (2014):– Kontrol vs. intervensi pemijatan– Neonatus cukup bulang yang menjalani fototerapi– Penurunan kadar bilirubun serum lebih banyak– Peningkatan frekuensi defekasi

Page 16: Jurding

PembahasanPenelitian lain:• Ludington-Hoe SM, et. al (2001):– Efek kontak kulit (kangaroo care) ibu-bayi– Neonatus yang menerima fototerapi– Penurunan kadar bilirubin lebih banyak

• Wei X, et. al (2003):– Kontrol vs. intervensi pemijatan– Neonatus cukup bulan dengan jaundice fisiologis– Indeks kadar bilirubin transkutan lebih rendah secara

signifikan

Page 17: Jurding

PembahasanPenelitian lain:• Harrison LL, et. al (2000)– Efek sentuhan lembut manusia terhadap fungsi fisiologis

dan perilaku neonatus kurang bulan– Tidak ada perbedaan signifikan terhadap durasi fototerapi

• Modrcin-Talbott MA, et. al (2003)– Efek sentuhan lembut manusia terhadap bio-behavioural

pada neonatus kurang bulan– Tidak ada perbedaan signifikan terhadap durasi fototerapi

Page 18: Jurding

Pembahasan

Pijat Stimulasi nervus vagus

Stimulasi saraf perifer

Pelepasan gastrin dan chloecytokinin

Meningkatkan kekuatan digesti dan

ekskresi bilirubin

↑ mekonium mengandung

bilirubin

Mencegah jaundice

Page 19: Jurding

Pembahasan

• Limitasi penelitian– Tidak dilakukan penilaian kadar bilirubin serum (masalah

etika)– Validitas eksternal terbatas (hanya pada 1 rumah sakit)– Tidak dapat digunakan untuk neonatus dengan resiko

tinggi dan berat badan lahir sangat rendah• Saran– Penelitian lebih lanjut mengenai efek jangka panjang

pemijatan

Page 20: Jurding

Kesimpulan

• Kadar bilirubin meningkat lebih sedikit pada neonatus kurang bulang yang diberikan intervensi berupa masase/pemijatan

• Masase/pemijatan dapat mencegah peningkatan bilirubin yang eksesif dan mengurangi kebutuhan fototerapi dan exchange transfusion