Upload
shasya-grey
View
80
Download
26
Embed Size (px)
DESCRIPTION
2
Citation preview
Perkembangan Sirkuit Anestesi
Pendahuluan
Sistem penghantaran anestesi (Anesthesia Delivery System) telah bekembang mulai
dari peralatan yang sederhana hingga menjadi suatu sistem yang sangat kompleks yang terdiri
dari mesin anestesi, sirkuit anestesi, vaporizer, pembuangan gas serta monitor. Bagi seorang
ahli anestesi, pemahaman terhadap fungsi dari sistem penghantaran anestesi ini sangatlah
penting. Berdasarkan fakta dari data American Society of Anesthesiologists (ASA), Caplan
menemukan bahwa meskipun tuntutan dari pasien terhadap kesalahan dari sistem
penghantaran anestesi jarang terjadi, akan tetapi ketika itu terjadi maka akan menjadi suatu
masalah yang besar, yang sering mengakibatkan kematian atau kerusakan otak yang
menetap.1,2
Sirkuit anestesi atau dikenal dengan sistem pernafasan merupakan sistem yang
berfungsi menghantarkan oksigen dan gas anestesi dari mesin anestesi kepada pasien yang
dioperasi. Sirkuit anestesi merupakan suatu pipa/tabung yang merupakan perpanjangan dari
saluran pernafasan atas pasien. Komponen sirkuit anestesi pada saat sekarang ini terdiri dari
kantong udara, pipa yang berlekuk-lekuk, celah untuk aliran udara segar, katup pengatur
tekanan dan penghubung pada pasien. Aliran gas dari sumber gas berupa campuran oksigen
dan zat anestesi akan mengalir melalui vaporizer dan bersama zat anestesi cair tersebut keluar
menuju sirkuit. Campuran oksigen dan zat anestesi yang berupa gas atau uap ini disebut
sebagai fresh gas flow (FGF) (aliran gas segar). Sistem pernafasan atau sirkuit anestesi ini
dirancang untuk mempertahankan tersedianya oksigen yang cukup di dalam paru sehingga
mampu dihantarkan darah kepada jaringan dan selanjutnya mampu mengangkut
karbondioksida dari tubuh. Sistem pernafasan ini harus dapat menjamin pasien mampu
bernafas dengan nyaman, tanpa adanya peningkatan usaha bernafas, tidak menambah ruang
rugi (dead space) fisiologis serta dapat menghantarkan gas/agen anestesi secara lancar pada
sistem pernafasan pasien. Sampai saat ini berbagai teknik dan modifikasi sirkuit anestesi
telah dikembangkan dan masing-masing mempunyai efisiensi, kenyamanan dan kerumitan
sendirisendiri.3,4
Sirkuit anestesi diklasifikasikan sebagai rebreathing dan non-rebreathing berdasarkan
ada tidaknya udara ekspirasi yang dihirup kembali. Sirkuit ini juga diklasifikasikan sebagai
open, semi open, semi closed dan closed berdasarkan ada tidaknya (1) reservoir bag, (2)
udara ekspirasi yang dihirup kembali (rebreathing exhaled gas), (3) komponen untuk
menyerap korbondioksia ekspirasi (CO2 absorber) serta (4) katup satu arah (Tabel 1).
Meskipun dengan pengklasifikasian tersebut kadang menyebabkan kebingungan
dibandingkan pemahaman. 4,5
Tabel 1. Klasifikasi sirkuit Anestesi 5
Sistem Insuflasi
Istilah insuflasi menunjukkan peniupan gas anestesi di wajah pasien. Meskipun
insuflasi dikategorikan sebagai breathing system, mungkin istilah ini lebih baik bila dianggap
sebagai suatu teknik anestesi tanpa hubungan langsung antara sebuah rangkaian alat
pernafasan dengan pasien. Karena anak-anak sering menolak penempatan masker wajah atau
melalui intravena, insuflasi berguna sekali untuk induksi pasien anak-anak dengan anestesi
inhalasi (gambar 1). Hal ini berguna untuk situasi yang lain.4
Gambar 1. Insuflasi agen anestesi di wajah pasien anak selama induksi
Pada pembedahan ophtalmic (mata) dengan anestesi local, akumulasi CO2 di bawah kain
(drapping) kepala dan leher, dapat berbahaya. Insuflasi O2 dan udara di wajah pasien pada
laju aliran tinggi (>10 L/menit) dapat menghindari masalah ini (gambar 2). Karena insuflasi
menghindari kontak langsung dengan pasien, maka hembusan gas rebreathing tidak akan
terjadi jika alirannya cukup tinggi. Pada teknik ini ventilasi tidak dapat dikontrol sehingga
gas yang masuk mengandung sejumlah udara atmosfer yang tidak dapat diprediksi.4
Gambar 2. Insuflasi O2 dan udara di bawah tirai kepala (drapping)
Sistem Open-Drop
Meskipun anestesi tetes terbuka (open drop) tidak digunakan lagi dalam kedokteran
modern, tapi ada makna bersejarah yang akan dijelaskan di sini. Penggunaan sistem open
drop diawali oleh Simpson yang pertama kali menggunakan kloroform pada tahun 1847
dengan cara sederhana yaitu dengan menyiramkan zat ini pada sebuah sapu tangan dan
diletakkan menutupi mulut dan hidung penderita sehingga ia dapat menghirup uapnya.6
Kemudian Schimmelbusch (1860-1895), seorang ahli bedah di Berlin menggunakan masker
yang dapat dipakai untuk memberikan kloroform, etil klorida atau dietil eter.7 Masker
Schimmelbusch berupa masker rangka besi dengan cekungan untuk mengumpulkan agen
anestesi yang berlebihan dan dilengkapi rangka kawat yang dapat dilepas untuk menahan
kain penutup (gambar 3).8
Pada teknik ini sejumlah zat anestesi inhalasi diteteskan melalui masker yang
dipasang pada wajah penderita diatas mulut dan hidung. Zat anestesi yang mudah menguap,
seperti ether atau halothane menetes di atas kain tipis yang menutupi wajah (masker
Schimmebusch), digunakan pada wajah pasien. Zat anestesi diteteskan secara perlahan-lahan
di atas masker kemudian dialirkan oksigen yang cukup dibawahnya sehingga didapatkan
sirkulasi udara yang baik di bawah masker. Ketika proses inspirasi, udara melewati kain,
menguapkan agen cair dan membawa zat anestesi dalam konsentrasi tinggi pada pasien.
Penguapan menurunkan temperatur masker, mengakibatkan kondensasi uap air dan
pengembunan serta penurunan tekanan uap anestesi (tekanan uap sebanding dengan suhu).
Turunan dari anestesi open drop modern adalah menggunakan vaporizer draw over yang
tergantung pada usaha nafas pasien untuk mengambil udara ruangan melalui ruang
vaporizer.4
Sistem Draw-Over
Alat draw-over merupakan rangkaian nonbreathing yang menggunakan udara sekitar
sebagai pengangkut gas, walaupun suplemen O2 dapat digunakan jika tersedia. Walaupun
alat ini sederhana, tetapi konsentrasi udara dan oksigen yang masuk dapat diprediksi dan
dikontrol. Alat ini dapat dilengkapi dengan perlatan yang memungkinkan Intermitent
Positive- Pressure Ventilation (IPPV) dan pembuangan pasif, serta Continuous Positive
Airway Pressure (CPAP) dan Positive End-Expiratory Pressure (PEEP). 4
Gambar 3. Masker Schimmelbusch
Pada sebagian besar dasar alat (gambar 4), udara diambil melalui alat penguap
resistensi rendah saat pasien inspirasi. Pasien bernafas spontan dengan udara ruang dan agen
inhalasi, sering menimbulkan saturasi oksigen (SpO2) <90%, sehingga dalam situasi ini
diperlukan IPPV, suplemen oksigen, atau keduanya. Fraksi inspirasi oksigen (FIO2) dapat
ditambahkan dengan menggunakan reservoir tabung terbuka sekitar 400 mL, yang melekat
pada sebuah T-piece di sisi atas vaporizer. Kisaran tidal volume dan laju pernafasan
disebutkan bahwa laju aliran oksigen 1 L/menit memberikan FIO2 (30-40%) atau dengan 4
L/menit memberikan FIO2 (60-80%).4 Beberapa sistem draw-over komersial yang tersedia
memiliki beberapa sifat, diantaranya mudah dibawa, kuat, resistensi rendah terhadap aliran
gas, dapat digunakan dengan beberapa agen, serta dapat mengontrol pengeluaran uap.
Gambar 4. Diagram skema rangkaian anestesi draw-over
Keuntungan dari sistem draw-over adalah sederhana dan mudah dibawa. Meskipun
begitu terdapat beberapa kelemahan pada sistem ini. Tidak adanya reservoir bag,
menyebabkan kedalaman tidal volume tidak dapat dinilai selama ventilasi spontan. Adanya
katup nonrebreathing, katup PEEP, dan rangkaian saringan tertutup (filter-close) yang berada
pada kepala pasien, menyebabkan kesulitan pada pembedahan kepala dan leher serta pada
kasus-kasus anak. Jika kepala ditutupi, maka katup nonbreathing sering tertutup juga.4
EMO merupakan sistem anestesi draw over yang dirancang oleh Epstein dan
Machintosh di Oxford pada tahun 1952 (Gambar 5).
Gambar 5. Unit Vaporizer EMO dengan IOB
Ini merupakan peralatan anestesi inhalasi draw-over yang paling terkenal pada saat
itu. Bagi Angkatan perang India alat ini merupakan perlengkapan anestesi yang penting di
tempat-tempat terpencil dimana tentara bertugas. OIB (Oxford Inflating Bellow) merupakan
alat yang digunakan untuk bantuan ventilasi manual.9 Sedangkan peralatan Triservice
merupakan sistem draw over yang dibuat oleh tentara Inggris untuk digunakan pada saat
perang (Gambar 6).10
Gambar 6. Peralatan Triservice
Rangkaian MAPLESON
Insuflasi dan sistem draw-over memiliki beberapa kelemahan diantaranya kurangnya
kontrol terhadap konsentrasi gas inspirasi dan kedalaman anestesi, ketidakmampuan untuk
membantu atau mengontrol ventilasi, tidak ada perlindungan terhadap udara panas ekspirasi
atau kelembaban, manajemen jalan nafas yang sulit selama pembedahan pada kepala dan
leher, serta polusi ruang operasi karena gas buang yang besar. Sistem Mapleson
diperkenalkan di Inggris oleh Prof. WW Mapleson tahun 1954. Sistem mapleson ini
memecahkan beberapa masalah ini dengan menambahkan komponen (pipa pernafasan, fresh
gas inlets yaitu sisi tempat masuknya gas segar, katup APL (Adjustable Pressure-Limitting)
yaitu katup untuk menyesuaikan batas tekanan, dan reservoir bag) dalam sirkuit pernafasan
(Gambar 7). Lokasi dari komponen-komponen ini relatif menentukan kinerja sirkuit dan
merupakan dasar dari klasifikasi Mapleson (tabel 2).4
Sirkuit Mapleson cukup ringan, sederhana dan tidak memerlukan katup searah.
Efisiensinya ditentukan oleh gas segar yang dibutuhkan untuk mengeliminasi CO2. Karena
tidak ada katup searah dan absorpsi CO2 maka rebreathing dicegah dengan katup pengurang
tekanan. Selama pernapasan spontan, udara alveoli yang mengandung CO2 akan dikeluarkan
melalui katup (APL). Bila aliran gas segar melebihi ventilasi semenit alveoli sebelum inhalasi
terjadi maka kelebihannya akan dibuang melalui katup (Gambar 8).1,4,10, 11
Gambar 7. Komponen Rangkaian Mapleson
Gambar 8. Katup APL
Komponen-komponen Rangkaian Mapleson
Tabung Pernafasan (Breathing Tubes)
Tabung pernafasan bergelombang terbuat dari karet (dapat digunakan lagi) atau
plastik (sekali pakai) menghubungkan komponen-komponen dari rangkaian Mapleson kepada
pasien (gambar 7). Diameter tabung yang besar (22 mm) menghasilkan jalur resistensi rendah
dan reservoir yang potensial untuk gas-gas anestesi). Untuk meminimalkan kebutuhan FGF,
volume tabung pernafasan pada sebagian besar rangkaian Mapleson harus setidaknya sama
besar dengan volume tidal pasien. Compliance tabung pernafasan menentukan compliance
dari sirkuit. (Compliance didefinisikan sebagai perubahan volume yang dihasilkan oleh
perubahan tekanan). Tabung pernafasan panjang dengan compliance tinggi meningkatkan
perbedaan antara volume gas yang dikirim ke sirkuit oleh reservoir bag atau ventilator,
dengan volume sebenarnya yang dikirim ke pasien. Contohnya, jika sebuah rangkaian
pernafasan dengan compliance 8 mL gas/cm H2O adalah tekanan selama pengiriman, tidal
volume menjadi 20 cm H2O, 160 mL tidal volume akan hilang pada rangkaian. 160 mL
menggambarkan kombinasi dari kompresi gas dan ekspansi tabung pernafasan. Ini
merupakan pertimbangan penting pada setiap sirkuti yang memberikan ventilasi tekanan
positif melalui tabung pernafasan (seperti sistem lingkar). 4,11,12
Fresh Gas Inlet
Gas (anestesi dengan oksigen atau udara) dari mesin anestesi secara terus menerus
masuk ke sirkuit melalui fresh gas inlet. Katup APL (Adjustable Pressure – Limiting) Saat
gas-gas anestesi memasuki sirkuti pernafasan, tekanan akan meningkat jika aliran gas lebih
besar daripada kombinasi jumlah gas yang dihirup pasien dan sirkuit. Gas-gas yang keluar
dari sirkuit melalui sebuah katup APL mengontrol penambahan tekanan ini (Gambar 8).
Gas-gas pengeluaran akan memasuki atmosfir ruang operasi atau sebaiknya ditampung oleh
sebuah saluran pembuangan. Semua katup-katup APL memungkinkan variabel ambang
tekanan untuk ventilasi. Katup APL harus sepenuhnya terbuka selama ventilasi spontan,
sehingga tekanan pada sirkuit yang tertinggal dapat diabaikan saat inspirasi dan ekspirasi.
Ventilasi bantuan dan kontrol memerlukan tekanan positif selama inspirasi untuk
mengembangkan paru. Penutupan sebagian dari katup APL membatasi gas keluar,
memungkinkan tekanan positif pada sirkuit selama kompresi reservoir bag.
Reservoir Bag (Breathing Bag)
Reservoir bag berfungsi sebagai penyimpan gas anestesi dan sebuah cara untuk
menghasilkan ventilasi tekanan positif. Komponen ini dirancang untuk meningkatkan
compliancenya, ketika volumenya meningkat. Tiga tahap yang jelas berbeda dari pengisian
reservoir bag dapat dilihat (gambar 9). Setelah reservoir bag untuk orang dewasa mencapai
kapasitas 3 L (tahap I), tekanan naik dengan cepat ke puncak (tahap II). Peningkatan volume
lebih lanjut akan menyebabkan tekanan berada pada posisi plateu atau sedikit menurun (tahap
III). Efek ini membantu melindungi paru pasien melawan tingginya tekanan udara ketika
katup APL tanpa sengaja berada dalam posisi tertutup, sementara gas segar terus mengalir ke
dalam sirkuit.4,11,12
Gambar 9. Fase peningkatan compliance dan elastisitas reservoir bag.
Tabel 2. Klasifikasi Mapleson
Karakteristik Kinerja Rangkaian Mapleson
Rangkaian Mapleson ringan, murah dan sederhana. Efisiensi sirkuit pernafasan
diukur dengan FGF yang diperlukan untuk menghilangkan sebanyak mungkin CO2
rebreathing. Karena tidak ada katup searah atau CO2 absorber pada sirkuit Mapleson,
rebreathing dicegah dengan mengalirkan gas melalui katup APL sebelum inspirasi. Biasanya
terdapat beberapa rebreathing udara ekspirasi dalam sirkuit Mapleson. Aliran yang melalui
rangkaian mengatur jumlah udara rebreathing tersebut. Untuk meminimalkan terjadinya
rebreathing, diperlukan FGF yang tinggi. Selama ventilasi spontan, gas alveolar yang
mengandung CO2 akan dihembuskan ke dalam tabung pernafasan atau langsung melalui
sebuah katup APL yang terbuka. Sebelum inhalasi terjadi, jika FGF melebihi menit ventilasi
alveolar, masuknya FGF akan memaksa gas alveolar yang tersisa dalam tabung pernafasan
untuk keluar melalui katup APL. Jika volume tabung pernafasan sama dengan atau lebih
besar dari tidal volume pasien, inspirasi berikutnya hanya akan berisi gas segar. 4,14
Sistem Mapleson A
Sistem mapleson A atau dikenal sebagai sistem Magill merupakan susatu sistem
yang populer digunakan di Inggris (Gambar 10). Pada pernafasan spontan, selama ekspirasi,
bagian pertama dari gas ekspirasi berasal dari dead space anatomi dan tidak mengandung
CO2. Gas tersebut berjalan sepanjang tabung corrugated hingga reservoir bag, akan tetapi
tidak memasukinya karena kapasitas tabung corrugated melebihi volume tidal. Ketika
reservoir bag diisi dan tekanan sirkuit meningkat, katup ekspirasi (katup APL) akan
terangkat. Pada keadaan ini gas yang akan keluar pada siklus respirasi adalah gas alveoli
yang mengandung CO2. Pada fase ekspirasi yang selanjutnya, FGF yang memasuki reservoir
bag selanjutnya akan mengalir melalui tabung corrugated dan mendorong gas alveoli yang
tersisa. Sistem ini baik dalam mengeluarkan gas alveoli. Pada sistem ini rebreathing tidak
terjadi hingga FGF turun di bawah 70 % dari minute volume. 4,14
Ketika digunakan untuk ventilasi mekanik dengan kompresi manual dari reservoir
bag, kemampuan dari sistem ini untuk mengeluarkan gas alveoli dari sistem ini menjadi
hilang, sehingga selama inspirasi FGF akan keluar melalui katup APL. Pada keadaan ini
sistem menjadi tidak efisisen dan diperlukan FGF 3 kali menit volume untuk mencegah
rebreathing.Sistem Lack merupakan coaxial dari sistem mapleson A (Gambar 11). 4,14
Sistem Mapleson B dan C
Kedua sistem ini pada dasarnya adalah sama dan untuk mengurangi tingkat
rebreathing pada tingkat yang dapat diterima, diperlukan FGF sama atau dua kali menit
volume diperlukan selama ventilasi spontan ataupun terkontrol. Dari dua sirkuit ini, sistem
mapleson C menjadi kurang efisien karena tidak memiliki tabung yang berfungsi menjaga
pemisahan gas alveoli dengan dead space dari gas ekspirasi, dan seluruh volume ekspirasi
akan bercampur dalam reservoir bag. Meski begitu, merupakan sistem yang baik untuk
ventilasi manual pasien sebelum intubasi. 4,14
Sistem Mapleson B dan C
Kedua sistem ini pada dasarnya adalah sama dan untuk mengurangi tingkat
rebreathing pada tingkat yang dapat diterima, diperlukan FGF sama atau dua kali menit
volume diperlukan selama ventilasi spontan ataupun terkontrol. Dari dua sirkuit ini, sistem
mapleson C menjadi kurang efisien karena tidak memiliki tabung yang berfungsi menjaga
pemisahan gas alveoli dengan dead space dari gas ekspirasi, dan seluruh volume ekspirasi
akan bercampur dalam reservoir bag. Meski begitu, merupakan sistem yang baik untuk
ventilasi manual pasien sebelum intubasi. 4,14
Gambar 10. Mapleson A
Gambar 11. Sistem Lack
Gambar 12. Mapleson B
Gambar 13. Mapleson C
Sistem Mapleson D, E dan F
Sistem ini pada dasarnya merupakan sistem T-pieces. Sistem ini digunakan secara
luas di Amerika dibandingkan sistem mapleson A atau B. 14
Sistem T-pieces
Sistem T-pieces didefinisikan sebagai sirkuit nafas dimana FGF masuk diantara sisi
pasien dan sisi lubang ataupun katup ekspirasi. Definisi fungsional ini kadang
membingungkan karena sistem ini tidak harus memiliki suatu cabang terpisah untuk sisi
ekspirasi. Karena sistem ini juga mencakup sistem yang sepertinya tidak terlihat sebagai T-
pieces. Sistem Mapleson D, E dan F berbeda hanya pada akhir dari cabang ekspirasi dari T-
pieces, dan kinerja dari tiga sistem ini adalah sama. 4,14
Sistem Mapleson D
Sistem ini merupakan sistem T-piece yang memiliki cabang ekspirasi (tabung
corrugated) dengan reservoir bag dan katup APL pada bagian akhir tabungnya (Gambar 14).
Selama ventilasi spontan sistem ini bekerja serupa dengan mapleson E dan F, bahwa volume
tidal adalah kurang dari volume dari tabung corrugated ekspirasi. Jika volume tidal melebihi
volume tabung corrugated ekspirasi, campuran gas ekspirasi akan dihirup dari reservoir bag. 4,14
Selama ventilasi kontrol sistem ini lebih efisien dibandingkan dengan mapleson A,
B, atau C. Efisiensi ini disebabkan pemisahan pipa FGF dengan katup APL (yang terletak
jauh dari pasien). Desain ini memungkinkan bahwa sebagian besar gas yang dihirup selama
inspirasi merupakan FGF. Sistem Bain merupakan coaxial dari sistem mapleson D (Gambar
15). 4,14
Gambar 14. Sistem Mapleson D
Gambar 15. Sistem Bain
Sistem Mapleson E
Sistem Mapleson E merupakan T-pieces yang sederhana dengan akhir cabang
ekspirasi yang terbuka yang menggantikan reservoir bag. Sistem ini hanya untuk pernafasan
spontan. Ukuran dan bentuk dari tabung cabang ekspirasi adalah penting. Tabung ini harus
memiliki diameter yang cukup untuk menghasilkan resistensi yang rendah pada aliran gas,
akan tetapi diameter yang terlalu besar akan menghasilkan campuran antara gas ekspirasi dan
FGF sehingga menyebabkan efisiensi yang berkurang. Kapasitas tabung cabang ekspirasi
harus melebihi volume tidal untuk menghindari kemungkinan terhirupnya udara bebas.
Kurangnya kapasitas tabung cabang ekspirasi dapat dikompensasi dengan meningkatkan FGF
(Gambar 16). 4,14
Gambar 16. Sistem Mapleson E
Sistem Mapleson F (Jackson-Rees)
Sistem ini berbeda dengan sistem mapleson D, dimana katup APL ekspirasi terletak
pada ujung distal reservoir bag yang terbuka yang dapat diatur oleh operator. Sistem ini
umumnya digunakan untuk mengatur ventilasi selama transport pasien dan pasien yang
diintubasi. Sistem ini juga populer digunakan pada anestesi anak karena memiliki dead space
dan resistensi yang minimal. Kekurangan sistem ini meliputi kebutuhan akan FGF yang
tinggi untuk mencegah rebreathing, terjadinya tekanan yang tinggi dan barotrauma jika katup
ekspirasi tertutup serta kurangnya humidifikasi. 4,14
Gambar 17. Sistem Mapleson F (Jackson-Rees)
Sistem Lingkar / Sistem Circle
Meskipun rangkaian Mapleson mengatasi beberapa kelemahan dari insuflasi dan
sistem draw-over, tingginya FGF yang diperlukan untuk mencegah terjadinya rebreathing
menyebabkan pemborosan agen anestesi, polusi ruang operasi dan hilangnya panas pasien
dan kelembaban. Upaya untuk menghindari masalah ini, sistem lingkar menambahkan
beberapa komponen ke dalam sirkuit pernafasan.1,4,11,14
Komponen-komponen Sistem Lingkar Carbon dioksida absorbent (Pengisap CO2)
Rebreathing gas alveolar memelihara panas dan kelembaban. CO2 pada gas yang
dihembuskan harus dihilangkan untuk mencegah hiperkapni. Secara kimiawi CO2 bergabung
dengan air untuk membentuk asam karbonat. CO2 absorbent (seperti sodalime atau baralime)
mengandung garam hidroksida yang mampu menetralkan asam karbonat. Produk akhir reaksi
meliputi panas (termasuk panas netralisasi), air dan kalsium karbonat. Sodalime adalah CO2
absorbent yang umum dan mampu menyerap untuk 23 L CO2 per 100 g absorbent.
Perubahan warna dari sebuah indikator pH oleh peningkatan konsentrasi ion hidrogen
memberi tanda terpakainya alat penyerap. Absorbent harus diganti bila 50-70 % telah
berubah warna. Meskipun butiran yang telah digunakan dapat kembali ke warna aslinya jika
diistirahatkan, tetapi pemulihan kapasitas CO2 absorbent yang terjadi tidak signifikan.
Ukuran butiran menunjukkan dengan daya serap permukaan yang tinggi dari butiran-butiran
kecil dan aliran gas dengan resistensi yang rendah dari butiran-butiran yang besar. Garam-
garam hidroksida mengiritasi kulit dan selaput lendir. Meningkatkan kekerasan sodalime
dengan menambahkan silika meminimalkan resiko menghirup debu natrium hidrokida.
Karena kapur barium hidroksida memasukkan air ke dalam struktur tersebut (air kristal),
sehingga cukup keras tanpa silika. Tambahan air ditambahkan untuk kedua absorbent selama
pembungkusan untuk memberi kondisi yang optimal untuk pembentukan asam karbonat.
Sodalime komersial memiliki kandungan air 14 – 19 %. Butiran penyerap dapat menyerap
dan kemudian melepaskan sejumlah volatile anestesi (anestesi yang mudah menguap) secara
signifikan. Alat ini dapat merespon untuk induksi yang tertunda atau muncul. Sodalime yang
lebih kering besar kemungkinan akan menyerap dan mengurangi anestesi inhalasi. 1,4,11,14
Carbon dioksida absorbers
Butiran-butiran penyerap yang terkandung dalam satu atau dua tabung yang melekat
antara kepala dan alas lapisan. Bersama-sama, unit ini disebut absorbers (gambar 18).
Meskipun besar, tabung ganda memungkinkan penyerapan CO2 yang lebih lengkap,
frekuensi perubahan absorbent lebih sedikit/tidak banyak, dan resistensi aliran gas lebih
rendah. Untuk memastikan penyerapan lengkap, tidal volume pasien tidak boleh melebihi
volume udara ruang antara butiran penyerap, yang kurang lebih sama dengan 50% dari
kapasitas penyerap. Indikator pewarna dapat dipantau melalui dinding transparan penyerap.
Terpakainya penyerap biasanya pertama terjadi pada lokasi dimana gas dihembuskan
memasuki penyerap dan sepanjang dinding tabung yang halus. Absorbers generasi yang lebih
baru dapat digunakan hingga CO2 ditemukan dalam gas yang dihirup yang dapat diamati
pada monitor gas anestesi, yang menunjukkan saatnya tabung untuk diganti. 1,4,11,14
Gambar 18. Carbon dioksida absorbers
Undirectional Valves (Katup searah)
Katup searah, yang berfungsi sebagai katup pengecek, mengandung sebuah keramik
atau piringan (disk) mika yang diletakkan horizontal di atas sebuah tempat katup berbentuk
cincin (gambar 19). Selanjutnya aliran gas mendorong piringan ke atas, memungkinkan gas
untuk mengalir melalui sirkuit. Aliran balik mendorong piringan melawan tahanan, mencegah
refluks. Kerusakan katup biasanya disebabkan oleh piringan yang bengkok atau wadah yang
tidak sesuai. Katup ekspirasi menerima gas alveolar yang lembab.
Gambar 19. Sebuah katup searah
Inhalasi membuka katup inspirasi, memungkinkan pasien untuk bernafas campuran
dari gas segar dan gas yang dihembuskan yang sudah melalui penyerap CO2. Secara
bersamaan, katup ekspirasi menutup untuk mencegah rebreathing dari hembusan gas yang
masih mengandung CO2. Selanjutnya aliran gas dari pasien selama penghembusan
(exhalation) membuka katup ekspirasi. Gas ini keluar masuk (dikeluarkan) melalui katup
APL atau rebreathing oleh pasien setelah melalui penyerap. Penutupan katup inspirasi selama
ekspirasi mencegah pengeluaran gas dari percampuran dengan gas segar pada cabang
inspirasi. Kerusakan katup searah memungkinkan terjadinya rebreathing CO2, sehingga
menyebabkan hiperkapni. 1,4,11,14
Optimalisasi desain sistem circle (sistem lingkar)
Meskipun komponen-komponen utama sistem lingkar (katup searah,inlet gas segar,
katup APL, penyerap CO2 dan sebuah reservoir bag) dapat ditempatkan dalam beberapa
susunan, tetapi berikut ini susunan yang lebih dianjurkan (Gambar 20).
Gambar 20. Sebuah sistem lingkar
Katup searah tertutup secara relatif ke pasien untuk mencegah aliran balik ke cabang
inspirasi jika kebocoran rangkaian berkembang. Namun katup searah tidak ditempatkan di Y-
piece, karena menyebabkan kesulitan untuk mengkonfirmasi kondisi dan fungsi yang tepat
dari katup selama operasi. Inlet gas segar / fresh gas inlet ditempatkan antara penyerap dan
katup inspirasi. Posisinya di hilir (ujung) dari katup inspirasi akan memungkinkan gas segar
untuk memotong jalan pasien selama pengeluaran nafas dan menjadi pemborosan (sia-sia).
Gas segar yang ditempatkan antara katup ekspirasi dan penyerap akan diencerkan oleh gas
resirkulasi. Selanjutnya, anestesi inhalasi dapat diserap atau dilepaskan oleh butiran sodalime,
sehingga memperlambat induksi dan kemunculannya. Katup APL harus ditempatkan tepat
sebelum abesorber untuk memelihara kapasitas penyerapan dan untuk mengurangi
pengeluaran gas segar. Resistensi terhadap udara ekspirasi berkurang dangan menempatkan
reservoir bag di cabang komponen ekspirasi. Kompresi reservoir bag selama ventilasi
terkontrol akan mengeluarkan gas ekspirasi melalui katup APL, sehingga juga memelihara
absorbent. 1,4,11,14
Karakteristik Kinerja Sistem Lingkar
Kebutuhan gas segar
Dengan adanya absorber, sistem lingkar dapat mencegah rebreathing CO2 pada FGF
rendah atau yang dianggap rendah (</= 1 L) atau bahkan FGF yang sama dengan
pengambilan gas anestesi dan oksigen dari pasien dan rangkaian itu sendiri (anestesi sistem).
Pada aliran gas segar lebih dari 5 L/menit, rebreathing begitu minimal sehingga CO2
absorber biasanya tidak diperlukan. Dengan FGF rendah, konsentrasi oksigen dan anestesi
inhalasi bervariasi yang mencolok antara gas yang dihirup (gas pada fresh gas inlet) dan gas
inspirasi (gas pada inspiratory limb dari tabung pernafasan), yang merupakan campuran gas
segar dan gas yang dihembuskan yang telah melewati penyerap. Semakin besar laju FGF,
semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengubah konsentrasi gas segar anestesi, yang
tercermin dalam sebuah perubahan konsentrasi gas inspirasi anestesi. Kecepatan aliran
induksi dan pemulihan yang lebih tinggi, dapat mengkompensasi kebocoran dalam sirkuit dan
mengurangi resiko campuran gas tak terduga. 1,4,11,14
Dead space
Bagian dari tidal volume yang tidak mengalami ventilasi alveolar disebut ruang
kosong (dead space). Setiap peningkatan dalam dead space harus disertai oleh peningkatan
yang sesuai pada tidal volume jika ventilasi alveolar tetap tidak berubah. Karena terdapatnya
katup searah, perangkat dead space dalam suatu sistem lingkar terbatas pada daerah distal
titik percampuran gas inspirasi dan ekspirasi di Y-piece. Tidak seperti rangkaian Mapleson,
tabung nafas panjang tidak mempengaruhi dead space. Seperti rangkaian Mapleson, panjang
rangkaian mempengaruhi compliance dan dengan demikian sejumlah volume tidal akan
hilang ke rangkaian selama tekanan ventilasi positif. Sistem lingkar pada anak mungkin
memiliki suatu septum yang membagi gas inspirasi dan ekspirasi di Ypiece dan tabung-
tabung pernafasan dengan compliance rendah untuk mengurangi dead space, meskipun alat
ini jarang digunakan dalam praktek saat ini.
Resistensi
Katup searah dan absorber meningkatkan resistensi sistem lingkar, terutama pada laju
respirasi yang tinggi dan tidal volume yang besar. Meskipun demikian, bayi prematur dapat
diventilasi dengan sukses dengan menggunakan sistem lingkar.
Pemeliharaan kelembaban dan panas
Sistem penghantaran gas medis memberikan gas-gas yang tidak dilembabkan ke
sirkuit anestesi pada suhu kamar. Gas ekspirasi dipenuhi dengan uap air pada suhu tubuh.
Oleh karena itu, panas dan kelembaban gas inspirasi tergantung pada proporsi relatif dari gas
rebreathing ke gas segar inspirasi. Aliran yang tinggi akan disertai dengan kelembaban yang
relatif rendah, sedangkan aliran yang rendah memungkinkan saturasi air yang lebih besar.
Butiran absorbent menghasilkan sumber panas yang signifikan dan kelembaban di dalam
sistem lingkar.
Kontaminasi bakteri
Resiko terdapatnya mikroorganisme pada komponen-komponen sistem lingkar secara
teoritis dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan pada pasien yang menggunakan
sirkuit ini berikutnya. Karena alasan ini, penyaring bakteri kadang-kadang ditambahkan ke
dalam tabung pernafasan inspirasi atau ekspirasi atau di Y-piece.
Kekurangan sistem lingkar
Meskipun sebagian besar masalah rangkaian Mapleson terselesaikan oleh sistem
lingkar, sistem ini tetap memiliki kekurangan, seperti ukuran lebih besar dan kurang praktis
dibawa, meningkatnya kompleksitas, mengakibatkan resiko tinggi pemutusan atau malfungsi,
meningkatkan resistensi, dan kesulitan memprediksi konsentrasi gas inspirasi selama FGF
rendah. 1,4,11,14
DAFTAR PUSTAKA
1. Brockwell RC, Andrews JJ. Inhaled Anesthetic Delivery Systems. In: Miller‟s
Anesthesia.7th ed. San Fransisco : Elsevier, 2010. ebook
2. Eisenkraft JB, Longnecker DE, Brown DL, Newman MF, Zapol WM. Anesthesia
Delivery System. In: Anesthesiology. New York : McGraw-Hill, 2008; 767 – 820
3. Bready LL, Mullin RM, Noorily SH. Anesthesia Breathing System. In: Decision
Making in Anesthesiology. 4th ed. Texas : Mosby Elsevier, 2007; 14-8
4. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Breathing System. In: Clinical Anesthesiology.
4th ed. McGraw-Hill. New York: Lange Medical Books, 2006; 242-52
5. Roth PA, Howley JE. Anesthesia Delivery Systems. In: Basic of Anesthesia. 5th ed.
Philadelphia: Elsevier, 2007; 185-205
6. Michael AE, Ramsay, MD. Anesthesia and Pain Management at Baylor University
Medical Center. New York: BUMC Proceedings, 2000; 151- 65.
7. Atkinson RS, Rushman, GB, Lee, Alfred J. A Synopsis of Anaesthesia - Asian
Economic ed. Singapore: Elsevier, 1988; 4 - 12
8. Col AK, Bhargava. Early Devices for Inhalation of Ether and Chloroform. Indian
Journal Anaesthesia, 2003: 47(3); 176 - 7
9. Col AK, Bhargava. Anaesthetic Devices. Indian Journal Anaesthesia, 2003: 47(6);
437-8
10. Aitkenhead AR, Rowbotham DJ, Smith G. Anaesthetic Apparatus. In: Textbook of
Anesthesia. 4th ed. Philadelphia: Livingstone, 2002; 380 – 90
11. Barrash Pg, Cullen BF, Stoelting RK. Delivery System for Inhaled Anesthetics. In:
Clinical Anesthesia. 5th ed. Yale: Lippincott Williams & Wilkins, 2006; 558-94
12. Ward CS. Breathing Attachment and Their Components. In: Anaesthetic Equipment –
Physical Principles and Maintenance.2nd ed. Portsmouth: Baillier Tindall, 1985; 122
- 70
13. Ward C, Moyle JT, Davey A. Breathing System and Their Components. In: Ward‟s
Anaesthetic Equipment. 4th ed. London: Saunders, 1992; 109 - 30
14. White DC, Calkins J. Anesthetic Machine and Breathing System. In: General
Anesthesia. 5th ed. Philadelphia: Butlerworth International edition, 1989; 440 – 54