Jurnal Bibit Manggis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    1/18

    PENGARUH PERLAKUAN FISIK PADA BIJI DAN MACAM PUPUK

    ORGANIK TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT

    MANGGIS (Garcini a mangostana  L)

    (The I nf luence of Physical Treatment on Seeds and Organic Manure Kinds to

    Mangosteeen (Garcinia Mangostana L ) Budth and Growth)

    Agung Astuti   )1 , I.A.Rineksane   )1  dan Yulia Sari   )2  

    ABSTRACT

    The aim of these research was knowing the proper influence of physical

    treatmenton mangosteen seeds to rapid budth and growth mangosteen seeds plant,

    knowing the proper organic manure kind to mangosteen seeds plant growth. These

    research took place on agriculture faculty of Universitas Muhammadiyah

    Yogyakart a trial field’s in August until November 2005. A factorial Complete

     Random Project (CRP) with factorial trial project (3X2). The first factor was seeds physical treatment which consist of there parts are fresh seeds as control (P1),

     stratification seeds on 30ºC temperature for 2 weeks (P2), seeds soaking with 50ºC

    water temperature for 3 minutes (P3). Secondly was composition of seedling

    materials which consist of 2 part are land:straw bokashi (1:1) (M1), land:rice plant

    husk: fertilizer (1:1:1)(M2). The result showed that stratification physical treatment

    influence better compared with seeds soaking on 50ºC water temperature to root

    branching, fresh root weight, seed height and leaves width. Material treatment of

    land:rice plant husk: fertilizer comparison of 1:1:1 have the same influence to all

    observing variables except on root length. The treatment combination between

     stratification physical treatment with materials of land:rice plant husk: fertilizer are

    the best combine to budth and growth of mangosteen. 

    1.  Staf Pengajar Fakultas Pertanian UMY

    2.  Mahasiswa Fakultas Pertanian UMY

    I. PENDAHULUAN 

    Manggis (Garcinia mangostana L)

    adalah tanaman asli Asia Tenggara termasuk

    Indonesia. Tanaman ini mendapat julukan

    ”queen of fruit ” karena rasanya yang manis

    asam dan disukai oleh konsumen

    mancanegara. Ekspor buah manggis terus

    meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun

    1999 dan tahun 2000 ekspor manggis di

    Indonesia mengalami peningkatan yang

    sangat drastis yaitu sebesar 7.182 ton

    (Anonim, 1998). Sementara itu pada

    tahun 2002 produksi manggis di

    Indonesia mencapai 62.055 ton

    (Anonim, 2005). Melihat

     perkembangan ekspor dan hasil

     produksinya di Indonesia maka

    manggis merupakan komoditas buah-

     buahan yang mempunyai potensi tinggi

    untuk dikembangkan. Untuk memenuhi

     permintaan manggis pada saat ini, maka

     perlu diadakan perluasan area

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    2/18

     penanaman sehingga bibit yang dibutuhkan

    mengalami peningkatan terutama bibit unggul

    yang menghasilkan buah berkualitas dan

    mempunyai umur berproduksi yang singkat.

    Sifat buah manggis berbeda dengan

    tanaman buah lainnya. Pembentukan buah

    manggis bersifat apomiksis, yaitu biji

    manggis terbentuk tanpa pembuahan

    melainkan berasal dari perkembangan

     jaringan nuselus. Biji manggis akan terbentuk

    dengan sendirinya karena adanya hormon

    endogen biji. Lambatnya pertumbuhan

    manggis yang berasal dari biji disebabkan

    kurang baiknya sistem perakaran. Sistem

     perakaran yang terjadi pada biji manggis

    adalah sistem perakaran tunggal sehingga

     pertumbuhan akar serabut pada biji manggis

    tersebut sangat kurang dan mengakibatkan

    keterbatasan terhadap penyerapan unsur hara.

    Menurut Copeland (1976) faktor yang

    mempengaruhi perkecambahan benih adalah

    air, suhu, dan oksigen. Biji manggis termasuk

     jenis yang lambat dalam berkecambah,

    karena membutuhkan waktu 2  –   3 minggu

    untuk berkecambah, untuk itu perlu dipacu

    agar perkecambahan dan pertumbuhan

    selanjutnya dapat lebih cepat. Menurut

    Mulawarman (2002) biji dikatakan sulit

     berkecambah bila waktu yang diperlukan

    untuk berkecambah lebih dari seminggu dan

    memerlukan perlakuan pendahuluan untuk

    mematahkan dormansi dan mempercepat

     perkecambahan. Menurut Sutopo (1998)

    memecahkan dormansi biji dapat dilakukan

    dengan perlakuan fisik yaitu dengan

     perendaman air panas dengan tujuan

    memudahkan penyerapan air dan

     pemberian perlakuan temperatur

    tertentu atau stratifikasi.

    Pada penelitian Ningsih dan

    Mahendra (1999) salah satu cara

    mempercepat dan meningkatkan

     perkecambahan biji yaitu dengan

    merendam biji Srikaya dalam air panas

    dengan suhu 900C. Penelitian Sri (1998)

    menyimpulkan bahwa biji kopi tanpa

     stratifikasi dan biji dengan stratifikasi 1

    minggu,  stratifikasi  2 minggu,

     stratifikasi 3 minggu dengan suhu 30°C

    menunjukkan pertumbuhan yang sama

     pada parameter tinggi bibit, panjang

    akar bibit, berat segar bibit tetapi bibit

    dengan perlakuan stratifikasi cenderung

    lebih baik daripada bibit yang tidak

    diperlakukan. Pada penelitian

      Pertumbuhan bibit manggis

    setelah berkecambah, dilaporkan juga

    mempunyai masalah pada pertumbuhan

    akar, sehingga semai biji diarahkan

     pada pembentukan akar yang lebih

    cepat. Pertumbuhan akar yang baik

    dipacu oleh medianya antara lain

    kompos bokashi. Hasil peragian bahan

    organik tersebut adalah berupa asam

    amino, hormon tanaman, vitamin, anti

     biotik, gula, alkohol, asam laktat dan

    senyawa organik lain yang langsung

    dapat diserap oleh akar tanaman

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    3/18

    (Wididana dan Wibisono, 1996). Hasil

     penelitian Kasirin et. al.,  (1994) komposisi

    media tanah, sekam padi dan pupuk kandang

    (1:1:1) merupakan media pembibitan yang

     paling baik untuk pembibitan manggis

    dibandingkan dengan media lainnya. Pada

     penelitian ini digunakan komposisi media

    tanaman meliputi tanah : bokashi jerami (1:1)

    dan tanah:sekam:pupuk kandang (1:1:1).

    Dengan adanya perlakuan fisik pada biji

    manggis dan macam pupuk organik yang

    sesuai untuk pertumbuhan bibit tanaman

    manggis diharapkan akan mempercepat

     perkecambahan dan memperbanyak akar

     pada bibit tanaman manggis sehingga

     pertumbuhannnya akan lebih cepat. 

    Tujuan penelitian adalah : (1)

    Mengetahui pengaruh perlakuan fisik pada

     biji manggis yang sesuai untuk mempercepat

     perkecambahan dan pertumbuhan bibit

    tanaman manggis. (2) Mengetahui macam

     pupuk organik yang sesuai untuk

     pertumbuhan bibit tanaman manggis. (3)

    Mengetahui kombinasi perlakuan fisik biji

    dan macam pupuk organik untuk

     pertumbuhan bibit tanaman manggis

    II. METODOLOGI PENELITIAN 

    Penelitian akan dilaksanakan di rumah

     plastik Fakultas Pertanian Univesitas

    Muhammadiyah Yogyakarta, Gamping,

    Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

    Waktu penelitian dimulai pada bulan Juni  –  

    Oktober 2005. Bahan-bahan yang digunakan

    adalah biji manggis, Benlate, media tanam

    tanah, bokashi jerami, pupuk kandang

    sapi. Alat yang digunakan adalah

    termometer, baki, polibag ukuran 25x35

    cm, cetok, timbangan, alat tulis,

    timbangan, LAM.

    Penelitian dilakukan dengan

    menggunakan metode percobaan

    lapangan, yang disusun dalam

    rancangan acak lengkap (RAL) dengan

    rancangan percobaan faktorial (3x2).

    Faktor pertama adalah pelakuan fisik

     biji yang terdiri dari tiga aras yaitu Biji

    segar sebagai kontrol (P1), biji di

     stratifikasi pada suhu 30°C selama dua

    minggu (P2

    ), Biji direndam dengan

    suhu air 500C selama 3 menit (P3).

    Faktor kedua adalah komposisi media

     pembibitan terdiri dari 2 aras yaitutanah : bokashi jerami (1:1) (M

    1) dan

    tanah : sekam padi : pupuk kandang

    (1:1:1)(M2

    ). Dengan demikian ada 6

    kombinasi perlakuan masing-masing

    diulang 3 kali, setiap ulangan terdiri 3

    tanaman sampel, 3 tanaman korban dan

    1 tanaman cadangan, sehingga total ada

    6 x 3 x 7 = 126 tanaman.

    Variabel pengamatan meliputi 1).

    saat kecambah (hari), 2). Kecepatan

     berkecambah (hari), 3). Percabangan

    akar, 4). Panjang akar (cm), 5). Berat

    kering akar (g), 6) berat segar akar (g),

    7) jumlah tunas, 8). Tinggi tanaman(cm), 9) luas daun (cm²), 10). Berat

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    4/18

    segar daun (g), 11). Berat kering daun (g).

    Data hasil pengamatan dianalisis

    menggunakan sidik ragam ( Analisis of

    variance) apabila ada beda nyata antar

     perlakuan, dilanjutkan dengan uji jarak

     berganda Duncan ( Duncan ‘ s multiple range

    test) pada taraf kesalahan 5 %.

    HASIL DAN PEMBAHASAAN

    Hasil analisis menunjukkan tidak

    terjadi saling pengaruh (interaksi) antara

     perlakuan fisik biji dan macam pupuk organik

     pada semua variabel perkecambahan dan

     pertumbuhan bibit manggis, kecuali pada

    variabel berat segar akar. Hasil analisis uji f

    dan uji DMRT rerata variabel saat

     berkecambah dan kecepatan berkecambah

    disajikan pada tabel 1, rerata percabangan

    akar, panjang akar dan berat kering akar

    disajikan pada tabel 2, Rerata berat segar akar

     pada bulan ke-4 disajikan pada tabel 3 dan

    rerata

     jumlah tunas, tinggi bibit, luas daun,

     berat segar daun dan berat kering daun

     bibit manggis dengan berbagai

     perlakuan pada bulan ke-4.

    Tabel 1. Rerata kecepatan dan saat

     berkecambah biji manggis dengan berbagai

     perlakuan (hari)

    PerlakuanSaat

     berkecambah

    Kecepatan

     berkecambah

    Perlakuan

    fisik :

    Segar

    StratifikasiRendam

    50ºC

    Media :

    Bokashi

     jerami

    Tanah:seka

    m:pupuk

    kandang

    12,17a

    11,00b11,17b

    11,33p

    11,56p

    13,40a

    12,29b12,29b

    12,56p

    12,82p

    Interaksi (-) (-)Keterangan : Angka Rerata pada baris atau kolom

    yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf = 5 %.

    Tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi.

    Tabel 2. Rerata percabangan akar, panjang akar dan berat kering akar pada bulan

    ke- 4 setelah tanam

    Perlakuan Percabangan akarPanjang akar

    (cm)

    Berat kering akar

    (g)

    Perlakuan fisik :Segar

    Stratifikasi

    Rendam 50ºC

    Media :

    Bokashi jerami

    Tanah:sekam:pupuk

    kandang

    23,00b

    41,67a

    23,67b

    27,22p

    31,67p

    7,30a

    9,92a

    7,97a

    9,44p

    7,34p

    0,17a

    0,26a

    0,16a

    0,18p

    0,21p

    Interaksi (-) (-) (-)Keterangan : Angka Rerata pada baris atau kolom yang diikuti huruf yang sama

    menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji F pada taraf = 5 %. Tanda

    (-) menunjukkan tidak adanya interaksi.

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    5/18

    Tabel 3. Rerata berat segar akar pada bulan ke-4 setelah tanam (g)  

    Perlakuan fisik

    Media Tanam

    RerataBokashi jerami Tanah : sekam padi : pupukkandang

    Biji segar

     stratifikasi

    Rendam air

    50ºC

    0,52c

    1,73a

    0,54bc

    1,10abc

    1,24ab

    1,13abc

    0,81

    1,49

    0,84

    Rerata 0,93 1,16 (+)Keterangan : Angka Rerata pada baris atau kolom yang diikuti huruf yang sama

    menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji F pada taraf = 5 %. Tanda(+) menunjukkan tidak adanya interaksi

    Tabel 4. Rerata jumlah tunas, tinggi bibit, luas daun, berat segar daun dan beratkering daun bibit manggis dengan berbagai perlakuan pada bulan ke-4

    PerlakuanJumlah

    tunas

    Tinggi

     bibit (cm)

    Luas

    daun

    (cm 2 )

    Berat

    segar

    daun (g)

    Berat

    kering

    daun (g)

    Perlakuan fisik :

    Segar

    Stratifikasi

    Rendam 50ºC

    Media :

    Bokashi jeramiTanah:sekam:pupuk

    kandang

    2,80a

    3,02a

    3,55a

    2,96p3,29p

    5,72b

    8,15a

    6,97ab

    6,79p7,10p

    12,13b

    13,53a

    11,77b

    12,14p12,84

    0,61a

    1,07a

    0,49a

    0,70p0,73p

    0,19a

    0,24a

    0,16a

    0,19p0,19p

    Interaksi (-) (-) (-) (-) (-)Keterangan : Angka Rerata pada baris atau kolom yang diikuti huruf yang sama

    menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji F dan DMRT pada taraf =5 %. Tanda (-) menunjukkan tidak adanya interaksi.

    Saat berkecambah biji manggis

    Berdasarkan tabel 1 saat berkecambah

     biji manggis menunjukkan tidak adanya

    interaksi tetapi ada beda nyata antar

     perlakuan fisik biji. Perlakuan fisik biji di

     stratifikasi  (11,00 hari) tidak berbeda nyata

    dengan perlakuan fisik biji direndam air 50ºC

    (11,17 hari) tetapi berbeda nyata dengan

     perlakuan fisik biji segar (12,17 hari). Saat

     berkecambah pada perlakuan  stratifikasi

    cenderung lebih cepat dari perlakuan

    rendam air 50ºC dan perlakuan biji

    segar menunjukkan saat berkecambah

     paling lambat.

    Pada perlakuan macam pupuk

    organik menunjukkan tidak ada beda

    nyata, hal ini berarti tanah:bokashi

     jerami dan tanah:sekam:pupuk kandang

    memberikan pengaruh yang sama

    terhadap saat berkecambah bibit

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    6/18

    manggis. Kedua macam pupuk organik

    mempunyai porositas atau dapat mengikat air

    dengan baik sehingga dapat menyediakan air

     bagi biji yang diperlukan pada awal

     perkecambahan (Lakitan, 1996).

    Kecepatan kecambah biji manggis

    Berdasarkan tabel 1 kecepatan

    kecambah biji manggis menunjukkan tidak

    adanya interaksi antara komposisi media

    dengan perlakuan fisik biji tapi ada beda

    nyata antar perlakuan fisik biji. Perlakuan

    fisik biji dengan direndam menggunakan air

    dengan suhu 50°C(12,29 hari) tidak berbeda

    nyata dengan biji di  stratifikasi (12,29 hari)

    namun berbeda nyata dengan biji segar (13,40

    hari). Perlakuan fisik biji dengan di

     stratifikasi dan direndam menggunakan air

    dengan suhu 50 ºC memberikan hasil saat

    kecambah biji paling cepat yaitu 12,29 hari.

    Perkecambahan benih paling lambat terjadi

     pada perlakuan fisik biji segar selama 13,40.

    Media yang digunakan untuk perkecambahan

    manggis yaitu tanah:bokashi jerami dan tanah

    : sekam padi : pupuk kandang menunjukkan

    tidak ada beda nyata. Kedua macam pupuk

    organik memiliki porositas yang besar karena

    terdapat bahan jerami, pupuk kandang, sekam

     padi.

    Percabangan akar

    Berdasarkan tabel 2 percabangan akar

    menunjukkan tidak ada interaksi tetapi ada

     beda nyata antar perlakuan fisik biji.

    Percabangan akar perlakuan fisik biji

     stratifikasi (41,67) berbeda nyata dengan biji

    segar (23,00) dan perlakuan fisik biji di

    rendam air 50ºC (23,67). Percabangan

    akar pada perlakuan fisik biji

     stratifikasi menunjukkan rerata yang

     paling tinggi sedangkan perlakuan fisik

     biji segar menunjukkan percabangan

    akar yang paling rendah. Hal ini

    menunjukkan bahwa perlakuan fisik biji

     stratifikasi  dapat memacu percabangan

    akar karena penyerapan unsur hara oleh

     biji menjadi lebih baik dan

     pertumbuhan bibit lebih cepat. Selain

    itu suplai fotosintat dari tajuk ke akar

    lebih banyak, sehingga pertumbuhan

    akar sekunder lebih banyak. Fotosintat

    dipengaruhi oleh ketersediaan unsur

    hara dan air yang cukup pada tanaman

    serta kemampuan penyerapannya oleh

    tanaman.

    Pada perlakuan macam pupuk

    organik menunjukkan tidak ada beda

    nyata, hal ini berarti tanah:bokashi

     jerami dan tanah:sekam:pupuk kandang

    memberikan pengaruh yang sama

    terhadap percabangan akar, namun

    demikian media tanah:sekam:pupuk

    kandang cenderung memiliki

     percabangan akar yang banyak (31,67)

    dibandingkan dengan pupuk organik

     bokashi (27,22).

    Panjang akar

    Berdasarkan tabel 2 panjang

    akar pada bulan ke-4 menunjukkan

    tidak adanya interaksi dan tidak ada

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    7/18

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    8/18

     beda nyata antara perlakuan fisik biji dan

    komposisi media. Kombinasi perlakuan fisik

     biji stratifikasi dengan media bokashi jerami

    memberikan hasil berat segar paling tinggi

    yaitu sebesar 1,73 g, namun tidak berbeda

    nyata dengan kombinasi perlakuan fisik biji

    segar dengan media tanah : sekam padi :

     pupuk kandang (1,10g), perlakuan fisik biji

     stratifikasi dengan media tanah : sekam padi :

     pupuk kandang (1,24g) dan perlakuan fisik

     biji rendam air dengan suhu 50ºC (1,13g).

    Berat segar akar yang paling rendah terjadi

     pada kombinasi perlakuan fisik biji segar

    dengan media bokashi jerami sebesar (0,52

    g). Hal ini menunjukkan kombinasi perlakuan

    fisik biji  stratifikasi  dengan media bokashi

     paling berpengaruh dalam pertumbuhan berat

    segar akar. Hal ini diduga berhubungan

    dengan kandungan bakteri yang terdapat

    dalam EM 4 terutama bakteri  Lactobacillus 

    sp (bakteri asam laktat) dan ragi Yeast  dalam

     jumlah cukup. Substansi bioaktif yang

    dihasilkan oleh ragi berguna untuk

     pertumbuhan sel dan pembentukan akar

    (Indriyani, 1999), dengan bertambahnya

     panjang akar maka berpengaruh terhadap

     berat segar akar. Berat segar akar yang tinggi

    sangat membantu dalam proses pertumbuhan

    dan perkembangan tanaman karena akar

    merupakan organ vegetatif utama yang

    menyediakan air, mineral dan bahan-bahan

    yang penting untuk pertumbuhan dan

     perkembangan tanaman (Gardner dkk , 1999).

    Jumlah tunas 

    Pertumbuhan jumlah tunas suatu

    tanaman ditandai dengan munculnya

    tunas pada biji tanaman sehingga

    tanaman tersebut akan berkembang

    menjadi tanaman baru yang nantinya

    akan melakukan metabolisme sendiri.

    Berdasarkan tabel 4 jumlah tunas bibit

    manggis pada bulan ke-4 menunjukkan

    tidak adanya interaksi dan tidak ada

     beda nyata antara komposisi media

    tanam dengan perlakuan fisik biji

    manggis. Hal ini menunjukkan

     perlakuan fisik biji manggis dan

    komposisi media tanam tidak saling

    mempengaruhi jumlah tunas bibit

    manggis. Meskipun demikian pada

     perlakuan fisik biji direndam air dengan

    suhu 50ºC jumlah tunasnya cenderung

     paling banyak yaitu (3,55).

    Media tanah:sekam:pupuk

    kandang mampu menghasilkan tunas

     paling banyak yaitu sebesar 3,29

    dibandingkan dengan media tanam

    tanah: bokashi jerami yaitu sebesar 2,96

    namun dari kedua perlakuan media

    tidak menunjukkan adanya beda nyata.

    Pemunculan tunas pada kedua media

    yang dicobakan tidak berbeda nyata.

    Hal ini karena kedua perlakuan media

    yang dicobakan sama-sama

    mengandung bahan organik walaupun

    volume pupuk kandang yang digunakan

     berbeda.

    Tinggi bibit

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    9/18

      Berdasarkan tabel 4 tinggi tanaman

     pada bulan ke-4 menunjukkan tidak ada

    interaksi antara perlakuan fisik biji manggis

    dan media tanam namun ada beda nyata antar

     perlakuan fisik. Perlakuan fisik biji

     stratifikasi ( 8,15cm) tidak berbeda nyata

    dengan perlakuan fisik biji segar (5,72cm)

    namun berbeda nyata dengan perlakuan fisik

     biji direndam dengan air 50ºC (6,97cm).

    Tinggi tanaman pada perlakuan fisik biji

     stratifikasi  menunjukkan rerata yang paling

    tinggi dan perlakuan fisik biji segar

    menunjukkan rerata yang paling rendah. Hal

    ini dikarenakan pada biji  stratifikasi

    mempunyai panjang akar dan percabangan

    akar yang banyak sehingga dapat menyerap

    air dan hara dengan maksimal yang kemudian

     pada perlakuan fisik biji  stratifikasi memiliki

    tinggi bibit yang tertinggi. Hal ini

    menunjukkan bahwa perlakuan  stratifikasi 

     belum mampu mempengaruhi tinggi bibit,

    tetapi sangat dipengaruhi oleh

     perkecambahan,perakaran,ketersediaan unsur

    hara, air, dan kondisi lingkungan lainnya.

    Pada perlakuan macam pupuk organik tidak

    menunjukkan adanya beda nyata antar

     perlakuan, Media tanam

    tanah:sekam:pupukkandangcenderung

    menunjukkan tinggi bibit tertinggi sedangkan

     pupuk organik tanah: bokashi menghasilkan

    tinggi bibit terendah.

    Luas Daun

    Berdasarkan tabel 4 luas daun pada

     bulan ke-4 menunjukkan tidak ada interaksi

    tetapi ada beda nyata antar perlakuan

    fisik biji. Luas daun pada perlakuan

    fisik  stratifikasi  (13,53 cm²) tidak

     berbeda nyata pada perlakuan fisik biji

    segar (12,13 cm²) dan perlakuan fisik

     biji direndam air 50ºC (11,77 cm²).

    Perlakuan fisik biji  stratifikasi

    menunjukkan daun yang terluas

    daripada perlakuan yang lainnya. pada

     perlakuan fisik biji  stratifikasi

    mempunyai daun yang terluas karena

     pada biji  stratifikasi saat berkecambah

    dan kecepatan berkecambah

    menunjukkan yang tercepat, dalam hal

     perkembangan akarnya juga baik

    sehingga air dan unsur hara yang

    diserap oleh akar dapat membantu

    dalam proses pembentukan tunas dan

    daun, tanaman yang masih muda

    memiliki laju asimilasi yang tinggi

    sehingga luas daun yang dihasilkan

     juga tinggi. Semakin besar luas daun

    maka semakin tinggi pula laju

    fotosintesis yang dilakukan (Gardner

    dkk, 1991). Pada perlakuan media,

    tanah:sekam:pupuk kandang cenderung

    menghasilkan luas daun paling tinggi

    (12,84 cm²) , perlakuan pupuk organik

    tanah: bokashi jerami menunjukkan

    luas daun paling rendah (12,11 cm² )

    Berat Segar Daun 

    Berdasarkan tabel 4 berat segar

    daun pada bulan ke-4 menunjukkan

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    10/18

    tidak ada interaksi perlakuan fisik biji

    manggis dan media tanam dan tidak ada beda

    nyata antar perlakuan. Hal ini menunjukkan

     perlakuan fisik biji dan media tanam tidak

    saling mempengaruhi berat segar daun.

    Meskipun demikian perlakuan fisik biji

     stratifikasi  cenderung menghasilkan berat

    segar daun paling tinggi (1,07 g)

    dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal

    ini dikarenakan pada perlakuan fisik biji

     stratifikasi memiliki daun yang luas. Semakin

    tebal dan luas daun maka berat segar daun

     pada perlakuan fisik biji  stratifikasi  semakin

    tinggi. Pada perlakuan media,

    tanah:sekam:pupuk kandang cenderung

    menghasilkan berat segar paling tinggi

    (0,73g) dibandingkan perlakuan lainnya.

    Berat segar daun sangat berhubungan dengan

    ketebalan daun. Semakin tebal daun yang ada

    maka berat segar daun juga semakin besar

    3. Berat kering daun

    Berdasarkan tabel 4 pada variabel

     berat kering daun menunjukkan tidak ada

    interaksi dan tidak ada beda nyata antar

     perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa

     perlakuan fisik biji dan media tanam tidak

    saling mempengaruhi berat kering daun.

    Perlakuan fisik biji yang dicobakan

     pada variabel berat kering daun perlakuan

     stratifikasi  cenderung  menunjukkan rerata

     paling tinggi sebesar 0,24 g lebih berat dari

     pada perlakuan biji segar sebesar 0,19 g

    maupun perendaman biji dengan air suhu

    50ºC sebesar 0,16 g.

    Media tanam bokashi jerami

    maupun media tanam

    tanah:sekam:pupuk kandang cenderung

    menunjukkan rerata yang sama yaitu

    0,19 g. Berat kering daun merupakan

     berat segar daun setelah melalui proses

     pengovenan. Jika hasil fotosintat tinggi

    maka berat segar daun maupun berat

    kering daun juga meningkat. Selain itu

     berat kering daun juga dipengaruhi oleh

    ketebalan daun, semakin besar

    ketebalan daun maka semakin tinggi

     berat keringnya.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Dari hasil penelitian dapat diambil

    kesimpulan: 

    1.  Perlakuan fisik  stratifikasi

     berpengaruh lebih baik

    dibandingkan dengan perendaman

     biji dengan air 50ºC terhadap

     percabangan akar, berat segar akar,

    tinggi bibit dan luas daun.

    2. 

    Perlakuan media pupuk kandang :

    sekam padi : tanah dengan

     perbandingan 1 :1: 1 berpengaruh

     baik pada semua variabel

     pengamatan kecuali pada panjang

    akar dan berat segar akar.

    3.  Kombinasi perlakuan antara

     perlakuan fisik  stratifikasi  dengan

    media pupuk kandang : sekam padi

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    11/18

    : tanah merupakan kombinasi terbaik

    untuk perkecambahan dan pertumbuhan

     bibit manggis. 

    Saran

    Proses perkecambahan biji dapat

    dipercepat dengan perlakuan fisik biji

     stratifikasi, sedangkan pupuk organik yang

    dapat meningkatkan percabangan akar yaitu

    dengan media tanah:sekam padi:pupuk

    kandang dengan perbandingan 1:1:1

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 1998. Produksi Tanaman Sayuran

    dan Buah-buahan Tropik. BPS.

    Jakarta.

    Anonim, 2005. Luas Panen, Produktivitas dan

    Produksi Manggis 2002,

    http:database1.deptan.go.id/ditbuah

    /indek,php?f=komoditas/kom_view

    .php&id=103.9 hal

    Copeland, L. O. 1976.  Principle of seed

     science and technology. Burgress

     pub. Co. Minnesota. P. 55-101

    Gardner F, Pearce B, Michell R, 1991,

    Fisiologi Tanaman Budidaya, UI

    Press, Jakarta, 245 hal

    Hanum, F dan L. J. G Vander Haesen, 1997.

     Plant Resources of South East Asia.

    Auxiliary Plant. Prosea Bogor. 389

    Kasirin, Suharto dan Soegito, 1994. Pengaruh

    Komposisi Media Terhadap

    Pertumbuhan Bibit Batang Bawah

    Manggis (Garcinia Mangostana L).

    Badan Penelitian dan

    Pengembangan Hortikultura Solok.

    Sumatera Barat. Jurnal

     Hortikultura II(4):19-48

    Lakitan. B. 1996. Fisiologi

    Pertumbuhan dan

    Perkembangan Tanaman. PT

    Raja Grafindo Persada.

    Jakarta. 215 p

    Mulawarman, 2002. Pengelolaan Benih

     Pohon, Sumber Benih dan

     Penanganan Benih. ICRAF

    dan Winrock International.

    Bogor. Indonesia. 46p

     Ningsih, K dan Mahendra, D. P., 1999.

    Pengaruh Perlakuan Biji

    Srikaya Terhadap

    Perkecambahan. www.smu-net.com. 2 hal

    Sri W, 1998. Usaha Mempercepat

    Perkecambahan Benih dan

    Pertumbuhan bibit Kopi

    dengan Stratifikasi dan

    Konsentrasi Sitosim. Fakultas

    Pertanian Universitas

    Muhammadiyah Yogyakarta

    (tidak dipublikasikan

    Sutopo L, 1998. Teknologi Benih. PT

    Raja Grafindo Persada. Jakarta.

    223 hal

    Usman, 1999. Pengaruh pemberian

    giberelin dan media tanam

    terhadap pertumbuhan manggis.

    Laporan penelitian UMM, Tidak

    dipublikasikan.

    Wididana dan Wibisono, 1996.

     Pertanian Akrab Lingkungan Kyusei dengan Teknologi

     Efective Mikroorganisme (EM

    4). 16 h Dalam Seminar

     Nasional Teknologi Pertanian

    Organik Universitas Siliwangi. Tasik

    Malaya

    http://www.smu-net.com/http://www.smu-net.com/http://www.smu-net.com/http://www.smu-net.com/http://www.smu-net.com/

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    12/18

     

    LAMPIRAN. Histogram percabangan akar, panjang akar, berat kering akar, jumlah

    tunas, tinggi bibit, luas daun, berat segar daun, berat kering akar dan grafik

     berat segar akar 

     

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    1 2 3 4

    Bulan

       P  e  r  c  a   b  a  n  g  a  n  a   k  a  r

    Biji segar 

    Biji stratifikasi

    Biji rendam

    air 50ºC   0

    10

    20

    30

    40

    1 2 3 4

    Bulan

       P  e  r  c  a   b  a  n  g  a  n  a   k  a  r

    Bokashi jerami

    Tanah:Sekam:P

    pk kandang

     

    (a) (b)

    Gambar 1. Perkembangan cabang akar berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,

    (b) macam pupuk organik

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    1 2 3 4

    Bulan

       P

      a  n   j  a  n  g  a   k  a  r   (  c  m   )

    Biji segar 

    Biji stratifikasi

    Biji rendam

    air 50ºC   0

    2

    4

    6

    8

    10

    1 2 3 4

    Bulan

       P  a

      n   j  a  n  g  a   k  a  r   (  c  m   )

    Bokashi jerami

    Tanah:Sekam:Ppk

    kandang

     

    (a) (b)

    Gambar 2. Perkembangan panjang akar berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,

    (b) macam pupuk organik

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    13/18

    0

    0,1

    0,2

    0,3

    2 3 4

    Bulan

       B  e  r  a

       t   k  e  r   i  n  g  a   k  a  r   (  g   )

    Biji segar 

    Biji stratifikasi

    Biji rendam air 

    50ºC   0

    0,05

    0,1

    0,15

    0,2

    0,25

    2 3 4

    Bulan

       B  e  r  a   t   k  e  r   i  n  g  a   k  a  r   (  g   )

    Bokashi jerami

    Tanah:Sekam:P

    pk kandang

     

    (a) (b)

    Gambar 3. Perkembangan berat kering akar berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,

    (b) macam pupuk organik

    Grafik Berat Segar Akar 

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    1 2 3 4

    Bulan pengamatan

        B   e   r   a   t    S   e   g   a   r    A    k   a   r    (   g    )

    P1M1

    P1M2

    P2M1

    P2M2

    P3M1

    P3M2

     

    Gambar. 4. Grafik perkembangan berat segar akar bulan 1 sampai bulan 4 pada

    semua perlakuan.keterangan gambar : P1M1 = Biji segar & bokashi jerami 

    P1M2 = Biji segar & tanah+sekam+pupuk kandangP2M1 = Biji stratifikasi & bokashi jerami

    P2M2 =Biji stratifikasi & tanah+sekam+pupuk kandangP3M1 = Biji direndam suhu 50ºC & bokashi jeramiP3M2= Biji direndam suhu 50ºC & tanah+sekam+pupuk kandang

    0

    1

    2

    3

    4

    1 2 3 4

    Bulan

       J  u  m   l  a   h   t  u  n  a  s

    Biji segar 

    Biji s tratifikasi

    Biji rendam

    air 50ºC  0

    1

    2

    3

    4

    1 2 3 4

    Bulan

       J  u  m   l  a   h   t  u  n  a  s

    Bokashi

     jerami

    Tanah:Sekam

    :Ppk kandang

     

    (a) (b)

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    14/18

    Gambar 5. Perkembangan jumlah tunas berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,

    (b) macam pupuk organik

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    1 2 3 4

    Bulan

       t   i  n  g  g   i   b   i   b   i   t   (  c  m   )

    Biji segar 

    Biji stratifikasi

    Biji rendam

    air 50ºC   0

    2

    4

    6

    8

    1 2 3 4

    Bulan

       T   i  n  g  g   i   b   i   b   i   t   (  c  m   )

    Bokashi

     jerami

    Tanah:Sekam

    :Ppk kandang

     

    (a) (b)

    Gambar 6. Perkembangan tinggi bibit berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,

    (b) macam pupuk organik

    0

    50

    100

    150

    1 2 3 4

    Bulan

       L

      u  a  s   d  a  u  n   (  m  m   ²   )

    Biji segar 

    Biji stratifikasi

    Biji rendam

    air 50ºC

    0

    50

    100

    150

    1 2 3 4

    Bulan

       L

      u  a  s   d  a  u  n   (  m  m   ²   )

    Bokashi jerami

    Tanah:Sekam:

    Ppk kandang

     

    (a) (b)

    Gambar 7. Perkembangan luas daun berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,

    (b) macam pupuk organik

    0

    0,5

    1

    1,5

    1 2 3 4

    Bulan

       B  e  r  a   t  s  e  g  a  r   d  a  u  n

       (  g   )

    Biji segar 

    Biji stratifikasi

    Biji rendam

    air 50ºC   0

    0,2

    0,4

    0,6

    0,8

    1 2 3 4

    Bulan

       B  e  r  a   t  s  e  g  a  r   d  a  u  n

    Bokashi jerami

    Tanah:Sekam:

    Ppk kandang

     

    (a) (b)

    Gambar 8. Perkembangan berat segar daun berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,(b) macam pupuk organik

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    15/18

     

    0

    0,05

    0,1

    0,15

    0,2

    0,25

    1 2 3 4

    Bulan

       B  e  r  a   t   k  e  r   i  n  g   d  a  u  n

       (  g   )

    Biji segar 

    Biji s tratifikasi

    Biji rendam air 

    50ºC

    0

    0,050,1

    0,15

    0,2

    0,25

    1 2 3 4

    Bulan

       B  e  r  a   t   k  e  r

       i  n  g   d  a  u  n

       (  g   )   Bokashi

     jeramiTanah:Sekam

    :Ppk kandang

     

    (a) (b)

    Gambar 9. Perkembangan berat kering daun berdasarkan, (a) perlakuan fisik biji,

    (b) macam pupuk organik

    FOTO-FOTO

    Gambar b. Perlakuan fisis biji Stratifikasi dioven suhu 30ºC selama 2 minggu

    Gambar. c Perlakuan fisis Biji direndam air suhu 50ºC

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    16/18

     

    Gambar d. Media tanam bokashi jerami + tanah

    Gambar e. media tanam pupuk kandang:tanah:sekam

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    17/18

     

    Gambar f. Panjang akar, percabangan akar, jumlah daun dan tinggi bibit tanaman

    manggis umur 2 bulan

    Gambar g. Panjang akar, percabangan akar, jumlah daun dan tinggi bibit tanaman

    manggis umur 3 bulan

    Gambar h. Panjang akar, percabangan akar, jumlah daun dan tinggi bibit tanamanmanggis umur 4 bulan

  • 8/17/2019 Jurnal Bibit Manggis

    18/18