Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL
TINJAUAN HUKUM TERHADAP PERALIHAN KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN DENGAN MODAL SWASTA ASING MENJADI SWASTA
NASIONAL
(STUDI KASUS PENGAMBILALIHAN PT NNT OLEH PT AMI)
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Mencapai Derajat S-1 Pada
Program Studi Ilmu Hukum
Oleh :
AFRIADI WILANTARA
D1A 012 011
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
TINJAUAN HUKUM TERHADAP PERALIHAN KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN DENGAN MODAL SWASTA ASING MENJADI SWASTA
NASIONAL
(STUDI KASUS PENGAMBILALIHAN PT NNT OLEH PT AMI)
AFRIADI WILANTARA
D1A012011
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui proses peralihan saham PT
NNT kepada PT AMI, (2) Untuk mengetahui konsekwensi satus hukum masing-
masing perusahaan dalam peralihan saham tersebut. Penelitian ini menggunakan
penelitian hukum normatif, Karena berdasarkan pada studi kepustakaan, yang
dipadukan dengan data dari studi kasusnya. Metode pendekatan yang digunakan
ialah Pendekatan perundang-undangan (Statute Approach) dan pendekatan
konseptual (conceptual Approach). Tehnik analisis terhadap data yang diperoleh
dianalisis secara kualitatif. Pola fikir yang dipergunakan bersifat deduktif yaitu
memberikan gambaran umum terlebih dahulu yang seterusnya dihubungkan
menjadi bagian-bagian khusus. Hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan
tentang proses peralihan saham PT NNT kepada PT AMI serta konsekwensi status
hukum para pihak dalam peralihan saham tersebut.
Kata kunci : Pengambialiahan PT NNT oleh PT AMI
LEGAL REVIEW ON THE TRANSITION OF COMPANY OWNERSHIP
WITH FOREIGN PRIVATE CAPITAL TO NATIONAL PRIVATE
COMPANY
(CASE STUDY OF TAKEOVER PT NNT’S BY PT AMI)
ABSTRACT
The objectives of this research are (1) to find out the process of transfer of PT
NNT shares to PT AMI, (2) to find out the consequences of the legal status of each
company in the transfer of the shares. This research uses normative legal
research, because it is based on literature study, which is combined with data
from the case study. The approach method used is the statute approach and
conceptual approach. Analysis techniques for the data obtained were analyzed
qualitatively. The mindset that is used is deductive in that it provides a general
description first which is then linked into special parts. the results of this study
are to explain the process of transferring shares of PT NNT to PT AMI and the
consequences of the legal status of the parties in the transfer of the shares.
Keywords: the Takeover of PT NNT By PT AMI
I. PENDAHULUAN
Peralihan kepemilikan perusahaan yang dalam istilah hukum disebut dengan
proses pengambilalihan/akuisisi. Istilah pengambilalihan sebelumnya tidak
dikenal dalam hukum perusahaan yang berlaku di Indonesia (dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang) ataupun peraturan Perundang-undangan
lainnya. Tapi dalam prakteknya istilah pengambilalihan/akuisisi telah lama
digunakan1.
Pada Tahun 2016 PT Amman Mineral Internasional yang merupakan
perusahaan swasta Nasional yang pemegang sahamnnya adalah AP Investement
dan Medco Energi. Kini PT Amman Mineral Internasional telah mengambil alih
82.2% dari saham PT NNT. Dan sisanya 17,8% saham yang tidak diambilalih
dimiliki oleh PT Pukuafu Indah. Sebagai perusahaan Nasional, PT NNT telah
berganti logo dan nama perusahaan menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara
(PT AMNT)2.
Proses peralihan saham PT NNT kepada PT AMI tentu melalui proses-
proses hukum dengan melihat beberapa faktor seperti keberlangsungan
operasional, karyawan perusahaan, mitra usaha, masyarakat sekitar dan proses
divestasi perusahaan. Hal ini sebagaimana yang diatur di dalam Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
1Habib Adjie, Penggabungan Peleburan dan Pengambilalihan Dalam Perseroan Terbatas,
Mandar Maju, Bandung 2003, hlm 14. 2https://katadata.co.id/berita/2016/11/03/jadi-perusahaan-swasta-nasional-newmont-
berganti-nama, dipublished pada Tanggal 3 November 2016.
Berdasarkan uraian dan paparan tersebut, dalam proses peralihan saham PT
NNT kepada PT AMI terdapat beberapa permasalahan baik dalam proses
peralihan saham maupun konsekwensi hukumnya bagi para pihak.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
penyusun akan mengkaji permasalahan yaitu (1) Bagaimana proses peralihan
saham PT NNT kepada PT AMI, (2) Bagaimana konsekwensi satus hukum
masing-masing perusahaan dalam peralihan saham tersebut.
Adapun tujuan dalam penulisan ini yaitu (1) Untuk mengetahui proses
peralihan saham PT NNT kepada PT AMI, (2) Untuk mengetahui konsekwensi
satus hukum masing-masing perusahaan dalam peralihan saham tersebut. Manfaat
dari penelitian ini yaitu : secara Akademis untuk memenuhi persyaratan dalam
mencapai derajat Starata 1 (S1) program studi ilmu hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Mataram. Secara praktis untuk memberikan sumbangsih pemikiran
dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu hukum, serta
untuk menambah bahan kajian teoritis diranah pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu hukum, dalam batasan pelaku bisnis. Terutama pada hukum
perusahaan khususnya mengenai peralihan saham perusahaan asing menjadi
perusahaan nasional. Secara sosiologis diharapkan melalui penelitian ini
masyarakat umum dan khususnya masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten
Sumbawa Barat agar lebih memahami proses peralihan saham PT NNT.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
normatif, Karena berdasarkan pada studi kepustakaan, yang dipadukan dengan
data dari studi kasusnya. Suatu analisis normatif pada hakekaknya menekankan
pada metode deduktif sebagai pegangan utama, dan metode induktif sebagai
penunjang3. Penelitian ini dulakukan untuk mengidentifikasi konsep-konsep,
kaidah-kaidah dan norma-norma hukum yang ada dengan menggunakan bahan
kepustakaan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Metode
pendekatan yang digunakan ialah Pendekatan perundang-undangan (Statute
Approach) dan pendekatan konseptual (conceptual Approach). Tehnik analisis
terhadap data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif yaitu analisis yang
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam dari bahan hukum yang
diperoleh baik bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Pola fikir yang
dipergunakan bersifat deduktif yaitu memberikan gambaran umum terlebih dahulu
mengenai proses pengambilalihan perusahaan untuk seterusnya dihubungkan
menjadi bagian-bagian khusus yang membahas tentang proses peralihan saham PT
NNT kepada PT AMI.
3Amirudin dan H. Zainal asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajagrafindo
Persada, Jakarta 2014, hlm 166.
II. PEMBAHASAN
Proses Peralihan Saham PT NNT Kepada PT AMI
PT Newmont Nusa Tenggara yang di singkat PT NNT adalah suatu
perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum Negara
Republik Indonesia berdasarkan akta pendirian No. 164 Tanggal 18 November
1986, yang dibuat dihadapan Arikanti Natakusumah, S,H. Notaris di Jakarta.
Yang mendapat pengesahan dari menkumham berdasarkan surat keputusan No.
C28255-HT.01.01.TH86 tanggal 27 November 1986, dan telah di Umumkan di
Berita Negara Republik Indonesia No. 40 Tanggal 19 Mei 1988, Tambahan No.
4924.
PT NNT menandatangani kontrak karya dengan Pemerintah Indonesia pada
2 Desember 1986. Kontrak tersebut menjadi pijakan awal untuk melakukan
eksplorasi dan penambangan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Persejutuan Kontrak
Karya antara Pemerintah Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara ini
disepakati dan dibuat di Jakarta oleh/dan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh
Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia5.
PT NNT mulai beroperasi penuh melalui izin Operasi Produksi untuk Blok
Batu Hijau oleh Pemerintah Indonesia yang berlaku pada 1 Maret 2000 sampai
dengan 28 Februari 2030. Artinya, PT Newmont dapat mengelola pertambangan
4Lembar Keterbukaan Informasi Sehubungan Dengan Transaksi Material, PT Medco
Energi Internasional, diterbitkan di Jakarta, Tanggal 24 Agustus 2016, hlm 2. 5H.Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia, Rajawali Press, Jakarta 2008, hlm 449.
selama 30 tahun sejak dimulainya operasi tambang sesuai Surat Keputusan Dirjen
Pertambangan Umum No.148.K/20.01/DJP/2000 tanggal 28 April 20006.
Landasan Hukum Peralihan Saham PT NNT Kepada PT AMI adalah
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batu Bara, Kontrak karya (contrackt of work) PT NNT dengan pemerintah
Indonesia tanggal 2 Desember tahun 1986.
Komposisi saham PT NNT dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership BV
(NTP BV) yang memiliki 56% saham, kemudian sisa PT Pukuafu Indah sebesar
17,8%, PT Daerah Maju Bersaing (Pemda) 24% dan PT Indonesia Masbaga
sebesar 2,2%7. Pada tanggal 30 Juni 2016 PT PT Amman Mineral Internasional
telah menandatangani tiga perjanjian jual beli saham masing-masing dengan Nusa
Tenggara Partnership BV, PT Indonesia Masbaga Investama dan PT Multi Daerah
Bersaing. PT Amman Mineral Internasional (PT AMI) telah mengambil alih
82.2% dari saham PT NNT. Dan sisanya yang tidak diambilalih 17,8% masih
dimiliki oleh PT Pukuafu Indah8.
PT Amman Mineral Internasional (PT AMI) adalah suatu perseroan terbatas
yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia
6Ibid.
7https://katadata.co.id/berita/2014/07/07/ini-pemilik-saham-newmont-nusa-tenggara,
dipublished pada Tanggal 7 Juli 2014. 8https://www.suara.com/bisnis/inilah-komposisi-pemegang-saham-baru-newmont,
dipublished pada Tanggal 3 November 2016.
berdasarkan akta perdirian Nomor 30 Tanggal 29 September 2015 yang dibuat
dihadapan Martina, S.H., notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan
menkumham berdasarkan surat pengesahan Nomor AHU-2458437.Ah.01.01
tahun 2015 tanggal 29 September 2015, dan telah didaftarkan dalam daftar
perseroan pada Menkumham dibawah Nomor AHU-3559688.AH.01.11 tahun
2015 tanggal 29 September 20159.
PT Amman Mineral Internasional (PT AMI) adalah perusahaan Indonesia
yang pemegang sahamnya adalah AP Investment sebesar 1% dan Medco Energi
yang dalam hal ini PT Amman Mineral Ventura sebesar 99%10
.
Latar Belakang dan Alasan Penjualan Saham PT NNT Kepada PT AMI
adalah Newmont rupanya lebih memilih menjual seluruh sahamnya dari pada
harus membangun smelter dan melakukan divestasi saham. Sejak awal,
perusahaan asal Amerika Serikat ini memang enggan untuk membangun smelter
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara (UU Minerba). Namun Newmont berdalih keputusan
penjualan saham tersebut sesuai dengan prioritas strategis perusahaan untuk
menurunkan utang, mendanai proyek-proyek bermarjin tinggi, serta menciptakan
value bagi pemegang saham.
Dalam Proses peralihan saham perusahaan PT NNT kepada PT AMI
melalui beberapa tahapan diantaranya : Tahap I Pembuatan Perjanjian Pengikatan
Jual Beli Saham (PPJBS) antara PT AMI, PT NNT, PT DMB dan PT Indonesia
Masbaga tangal 31 Maret 2016 atau biasa juga disebut perjanjian pendahuluan.
9Lembar Keterbukaan Informasi Sehubungan Dengan Transaksi Material. Op.Cit, hlm 2.
10Ibid
Tahap II Persetujuan dari organ perusahaan yaitu RUPS. Tahap III Pemberitahuan
kepada ESDM (Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota). Tahap IV Laporan
perubahan penyertaan modal ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Tahap V Pembuatan dan penandatanganan Akta Jual Beli Saham. Dan Tahap VI
Pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan HAM.
Dalam proses pengambialihan saham PT NNT senilai US$2,6 miliar atau
setara sekitar Rp.33,8 triliun11
tersebut, PT Amman Mineral Internasional
bekerjasama dengan AP Investment, dan mendapat dukungan pendanaan berupa
dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan
Bank Negara Indonesia (BNI).
Konsekwensi Satus Hukum Masing-Masing Perusahaan Dalam Peralihan
Saham Tersebut
Menurut pasal 1 Ayat 11 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas “Pengambialalihan adalah perbuatan hukum oleh badan
hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut”. Jadi dalam
status hukum perusahaan para pihak yaitu PT NNT yang semula memiliki saham
56%, PT Multi Daerah Bersaing yang semula memiliki saham 24% dan PT
Indonesia Masbaga yang semula memiliki saham 2,2% kini semua saham ketiga
perusahaan tersebut dengan total keseluruhan 82,2% saham telah diambil aloh
oleh PT AMI. sebagai perusahaan yang diambilalih ke tiga peruysahaan tersebut
masih tetap ada dengan semua hak dan kewajibannya, hanya saja kepemilikan
11
https://bisnis.tempo.co/agus-arifin-kuasai-newmont-nilai-transaksi-usd-26-miliar,
dipublished pada Tanggal 1 Juli 2016.
saham dan pengendalian operasi produksi dan manajemen perusahaan diambilalih
oleh PT AMI.
Sebagaimana yang terdapat dalam Shareholders Arrangement Relating PT
Amman Mineral Internasional-Summary of Key Terms Shareholders Arrangement
tanggal 23 Agustus 2016 dan Share Sale and Purchase Agreement antara PT NNT
dengan PT AMI tanaggal 28 September 2016 menyebutkan bahwa hak dan
kewajiban para pihak12
: (1) Dalam hal deviden tanggal penyelesaian jumlahnya
kurang dari USD 321.194.813.81 maka PT NNT berhak untuk segera mengakhiri
sale purchase agreement dan pengakhiran tersebut dianggap sebagai suatu
kegagalan atas “persyaratan pemdahuluan bersama” yang diatur dalam sale
purchase agreement. (2) Meskipun saham PT NNT resmi diambilalih oleh PT
AMI kewajiban divestasi saham PT NNT sebesar 7% tetap harus ditawarkan
kepada pemerintah, artinya PT AMI hanya berhak mendapatkan saham 75,2%
dari 82,2% saham PT NNT. Hal ini sebagai mana diatur dalam Pasal 97 Ayat 1
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. (3) Membayar jumlah deviden
sebesar kepemilikan AMI kurang lebih 82,2% dari jumlah saham PT NNT. (4) PT
Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang merupakan perusahaan yang sahamnya
diambilalih, wajib memiliki komisaris independen yang direkomendasikan oleh
PT Daerah Maju Bersaing (PT DMB) yang merupakan BUMD milik pemerintah
Provinsi NTB, pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat dan pemerintah
12
Lembar Keterbukaan Informasi Sehubungan Dengan Transaksi Material. Op.Cit, hlm 1.
daerah Kabupaten Sumbawa Besar. (5) PT AMI sebagai perusahaan tambang
pemegang Kotrak Karya (KK) Wajib mengubah status kontraknya menjadi Ijin
Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) agar dapat mengekspor konsentrat. Sesuai
peraturan pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. (6) Luas wilayah untuk eksplorasi
minereal logam PT AMI maksimal 25.000 ha. Sesuai dengan pasal 53 Undang-
Undang Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Barat13
.
(7) PT AMI Wajib merampungkan pembangunan pabrik pengolahan tambang
(smelter) yang diperkirakan akan mempu menanpung sekitas 2 juta hingga 2,6
juta konsentrat dalam 5 tahun. Progress pembangunan smelter akan dicek
pemerintah setiap enam bulan. hal ini berdasarkan pasal 170 Undang Nomor 4
tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Barat. (8) Kewajiban pajak
PT AMI menggunakan prinsip prevailing yaitu mengikuti aturan pajak yang
berlaku. Hal ini bersadaskan Pasal 131 Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. (9) Hukum yang berlaku adalah
Hukum Negara Republik Indonesia, apabila terjadi peselisihan akan di selesaikan
di Singapore Internasional Arbitration Center (SIAC).
Setelah diakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) resmi
mengganti nama dan logo perusahaan pada 2 November 2016 menjadi PT Amman
Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT). Dalam Proses dan Pasca Peralihan Saham
PT NNT Kepada PT AMI banyak terjadi permasalahan hukum, diantaranya :
13
http://psdg.bgl.esdm.go.id, dipublished pada Tahun 2016.
pertama, dalam peralihan saham PT NNT oleh PT AMI melanggar ketentuan yang
terdapat dalam pasal 112 Ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara yang menyebutkan bahwa penjualan saham
dilakukan secara berurutan (pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik
Negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha swasta nasional), akan tetapi
dalam prosesnya saham PT NNT langsung dibeli oleh perusahaan swasta nasional
yaitu PT AMI.
Permasalahan hukum yang kedua, ketentuan devestasi saham asing kepada
pemegang saham nasional berdasarkan kontrak karya antara PT NNT dengan
pemerintah Indonesia. Periode operasi PT NNT dimulai pada 1 Januari 2000,
maka bersadasarkan Pasal 24 Ayat 4 dari kontrak karya PT NNT dengan
Pemerintah Indonesia, kewajiban divestasi saham dimulai pada tahun ke-lima
yaitu tahun 2005, demikian seterusnya sehingga pada tahun 2010, kewajiban
divestasi saham tersebut sudah mencapai 51%. Kewajiban ini bahkan dipertegas
oleh putusan sidang arbitrase penyelesaian sengketa antara Pemerintah Indonesia
dengan PT NNT atas pelanggaran PT NNT terhadap kewajiban divestasi saham.
Sidang arbitrase tersebut dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 8 sampai dengan 13
Desember 2008 dan dilaksanakan dibawah prosedur arbitrase United Nation
Commission on International Trade Law (UNCITRAL) dan pada tanggal 31
Maret 2009 Majelis Arbitrase (Arbitral Tribunal) mengeluarkan putusan akhir
yang pada pokoknya memenangkan Pemerintah Republik Indonesia.
Permasalahan hukum yang ketiga, tanggungjawab perusahaan terhadap
karyawan pasca pengambilalihan saham. Tindakan pengambilalihan haruslah
memperhatikan para karyawan sebagai mana yang diatur dalam pasal 126 Ayat
(1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pada faktanya perusahaan (PT AMNT) yang katanya berbendera nasional
itu justru menerapkan manajemen yang dianggap mencekik hak-hak para
karyawannya dengan dalih efisiensi antara lain, melakukan program pensiun dini
terhadap sejumlah karyawan, menghilangkan bonus yang biasa diberikan pada
setiap produksi dan setiap departemen ditekankan agar melakukan efisiensi biaya
minimal 50 persen14
.
Permasalahan hukum yang keempat, pada hakikat folosifis nya berdasarkan
latar belakang pengambilalihan saham PT NNT oleh PT AMI adalah didasarkan
pada pemikiran bahwa dengan kepemilikan saham Pemerintah akan terjadi
peralihan manfaat atau keuntungan dan peralihan kendali atas sumber daya alam
mineral Indonesia dari perusahaan asing ke Pemerintah Indonesia. yang
merupakan pelaksanaan dari konstitusi Indonesia Undang-Undang Dasar 1945
pasal 33 Ayat (3), akan tetapi hal itu berbanding terbalik dengan apa yang
dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat yang sampai saat ini tidak
merasakan manfaat kemakmuran dari peralihan perusahaan asing tersebut (PT
NNT) menjadi perusahaan nasional (PT AMNT).
14
http://pulausumbawanews.net/khianati-komitmen-manajemen-ptamnt-diprotes-karyawan/
dipublished pada Tanggal 19 Juni 2017.
III. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang tertuang dalam pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut : (1) PT Amman Mineral Internasional (PT AMI) telah
menandatangani tiga perjanjian jual beli saham, masing-masing dengan PT
Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), PT Multi Daerah Bersaing yang memiliki
dan PT Indonesia Masbaga yang memiliki. Dengan nilai transaksi senilai US$ 2,6
miliar atau setara sekitar Rp.33,8 triliun. Dalam proses peralihan saham tersebut
melalui bebrapa tahapan. Pertama, pembuatan perjanjian pengikatan jual beli
(PPJBS) antara para pihak dalam hal ini PT AMI, PT NNT, PT Multi daerah
Bersaing dan PT Indonesia masbaga pada tanaggal 31 maret 2016. Kedua, pejulan
saham tersebut harus dengan persetujuan organ perusahaan yaitu RUPS. Ketiga,
pemberitahuan kepada menteri ESDM, gubernur NTB, Bupati Sumbawa barat dan
Bupati Sumbawa Besar. Keempat, melaporkan perubahan penyertaan modal ke
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kelima, Pembuatan dan
penandatanganan Akta Jual Beli Saham pada tanggal 30 Juni 2016. Keenam,
Pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan HAM atas proses peralihan saham
tersebut. (2) Dalam hal status hukum perusahaan para pihak yang diambilalih
yaitu PT NNT yang semula memiliki saham 56%, PT Multi Daerah Bersaing yang
semula memiliki saham 24% dan PT Indonesia Masbaga yang semula memiliki
saham 2,2% kini semua saham ketiga perusahaan tersebut dengan total
keseluruhan 82,2% saham telah diambilalih oleh PT AMI. sebagai perusahaan
yang diambilalih ke tiga perusahaan tersebut masih tetap ada dengan semua hak
dan kewajibannya, hanya saja kepemilikan saham dan pengendalian operasi
produksi dan manajemen perusahaan diambilalih oleh PT AMI.
Saran
Disarankan kepada pemerintah sudah seharusnya BUMN pertambangan
dijadikan instrumen utama dalam pembelian saham-saham perusahaan
pertambangan yang dikenai kewajiban divestasi saham. Bukan sebaliknya,
BUMN pertambangan hanya sebagai penonton, menyaksikan BUMN perbankan
membiayai perusahaan lain bukan BUMN untuk Mengusahakan kegiatan
pertambangan minerba. Padahal sumber daya alam Indonesia harus
diselenggarakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bukan sebesar-besar
kemakmuran kelompok-kelompok kecil pemilik akses dan/atau modal.
DAFTAR PUSTAKA
Buku, Majalah dan Artikel
Amiruddin, dan Asikin Zainal. Pengantar Metode Penelitian Hukum, Cet. ke 9,
Edisi revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016.
Habib Adjie. Penggabungan Peleburan dan Pengambilalihan Dalam Perseroan
Terbatas, Mandar Maju, Bandung 2003.
PT Medco Energi Internasional. Lembar Keterbukaan Informasi Sehubungan
Dengan Transaksi Material. PT Medco Energi Internasional. Jakarta 2016.
Salim HS. Hukum Pertambangan di Indonesia, Rajawali Press, Jakarta 2008.
Peraturan-Peraturan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas. LN No. 106 Tahun 2007.
Republik Indonesai, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. LN No. 4 Tahun 2009. TLN No.
4959.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang
Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas. LN No.
40 Tahun 1998.
Internet
https://katadata.co.id/berita/2016/11/03/jadi-perusahaan-swasta-nasional-
newmont-berganti-nama, diakses pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 13.17.
https://bisnis.tempo.co/agus-arifin-kuasai-newmont-nilai-transaksi-usd-26miliar,
diakses pada tanggal 2 Juli 2018 pukul 20.00 Wita.
http://pulausumbawanews.net/khianati-komitmen-manajemen-ptamnt-diprotes-
karyawan/ diakses pada tanggal 3 Juli 2018 pukul 11.30 Wita.