If you can't read please download the document
Upload
iain
View
25
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Islamic Science Environtment Technology and Society
Citation preview
Edu Sains JURNAL PENDIDIKAN SAINS DAN MATEMATIKA
Diterbitkan Oleh:
JURUSAN TARBIYAH STAIN PALANGKA RAYA
Penanggung Jawab Drs. Fahmi, M.Pd
Pimpinan Redaksi
Fitri Diana Wulansari, M.Sc
Sekretaris Redaksi
Sri Fatmawati, M.Pd
Penyunting Ahli Prof. Eng. Mikrajuddin Abdullah (ITB)
Dr. Chairil Anwar (UGM) Dr. Ari Widodo, Ph.D (UPI)
Dr. Tutut Sholihah, M.Pd (STAIN Palangka Raya) Dr. Desi Erawati, M.Ag (STAIN Palangka Raya)
Dr. H. Abdul Qodir, M.Pd (STAIN Palangka Raya)
Sekretariat Imam Supiyan, S.Pd.I
Alamat Redaksi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya
Jl. G. Obos Kompleks Islamic Center Palangka Raya Kalimantan Tengah 73111 Telp. (0536)3239447 Fax. (0536)3222150 e-mail: [email protected]
Edu Sains JURNAL PENDIDIKAN SAINS DAN MATEMATIKA
DAFTAR ISI Penerapan Metode Discovery dalam Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Elastisitas dan Gerak Harmonik Sederhana pada Siswa Kelas XI Semester 1 SMAN-2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2011/2012 Atin Supriatin dan Sunawan
Analisa Minat dan Motivasi Belajar Mahasiswa dengan Angket Respon Model ARCS Santiani
Pembelajaran I-SETS (Studi pada Pembelajaran Kimia Dasar Program Studi Tadris Biologi STAIN Palangka Raya Tahun akademik 2012/2013) Mukhlis Rohmadi
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Bekerjasama Mahasiswa pada Mata Kuliah Teknik Pengelolaan Laboratorium Program Studi Tadris Biologi Jumrodah dan Noor Hujjatusnaini
Pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dengan Meta-Cognisi Questioning pada Materi Teknik Pengintegralan Emi Artuti
Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Praktikum Fisika Dasar I Suhartono
Metode Sederhana Penentuan Jumlah Unit Pengulangan Glukosa Dalam Amilosa Sebagai Media Pembelajaran Materi Karbohidrat Fitri Diana Wulansari
https://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLUUNCMGZ1bVdsYkE/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLUUNCMGZ1bVdsYkE/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLUUNCMGZ1bVdsYkE/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLUUNCMGZ1bVdsYkE/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLUUNCMGZ1bVdsYkE/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLcDZuWXRjWHcyYm8/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLYzF3MDJYUktPOXc/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLYzF3MDJYUktPOXc/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLdVpuQm1yVm9iUnM/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLdVpuQm1yVm9iUnM/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLdVpuQm1yVm9iUnM/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLdVpuQm1yVm9iUnM/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLdVpuQm1yVm9iUnM/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLMmJGdm8tUnctM2c/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLMmJGdm8tUnctM2c/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLMmJGdm8tUnctM2c/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLMmJGdm8tUnctM2c/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLXzluaC1GWndST0U/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLXzluaC1GWndST0U/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLeDJjWmU1VGhodUU/edithttps://docs.google.com/file/d/0Bzqw7DEWkbmLeDJjWmU1VGhodUU/editPEMBELAJARAN I-SETS (Studi Pada Pembelajaran Kimia Dasar Program Studi Tadris Biologi STAIN Palangka
Raya Tahun Akademik 2012/2013)
Mukhlis Rohmadi*
Abstrak
Pembelajaran yang dilaksanakan di mata pelajaran maupun mata kuliah sains (IPA)
selama ini jarang sekali dikaitkan dengan teknologi yang berhubungan. Pada dasarnya, ilmu
sains berhubungan erat dengan teknologi yang dikembangkan. Untuk lebih membuat
bermaknanya pembelajaran kimia dasar, maka perlu dikembangkan pembelajaran I-SETS
(Islamic, Science, Environment, Technology and Society). Hal ini merupakan tantangan bagi
para pendidik untuk mengembangkan model pembelajaran I-SETS.
Penelitian ini ada satu masalah yang diangkat dan akan dijawab, yaitu
bagaimanakah pembelajaran I-SETS pada mata kuliah Kimia Dasar? Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui konsep pembelajaran I-SETS pada mata kuliah Kimia Dasar dan
memberikan alternatif cara untuk melaksanakan pembelajaran kimia dasar yang bernilai Islam
dan memenuhi unsur SETS.
Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Kimia Dasar pada semester ganjil tahun Akademik 2012/2013. Penelitian ini adalah
penelitian pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan model pembelajaran I-
SETS, yaitu pembelajaran yang menghubungkan keterkaitan unsur Science, Environment,
Technology, Society yang dilandasi oleh nilai Islam (Islamic). Dalam penerapannya, terlihat
bahwa aktifitas mahasiswa meningkat dan mendapatkan pengalaman belajar baru dalam dunia
ipa, yaitu belajar tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuannya saja namun mengaitkannya
pada unsur lain, serta tidak ditinggalkannya unsur Islam.
Kata Kunci : I-SETS, Pembelajaran, kimia, islam, sains, lingkungan, teknologi, masyarakat
Abstract
Implemented learning in science subjects has been rarely associated with related
technology. Basically, science is closely related to the technology developed. To further make
meaningless learning basic chemistry, it is necessary to develop I-SETS (Islamic, Science,
Environment, Technology and Society) learning. This is a challenge for educators to develop
I-SETS learning models.
This issues of this study is "how to I-SETS learning on Basic Chemistry course?"
This study aims to determine the concept of I-SETS learning course on Basic Chemistry and
provides an alternative way to carry out a valuable learning basic chemical elements of Islam
and SETS.
In this study, subjects were students who take Basic Chemicals courses at academic
year 2012/2013. This research is the development of research used to develop the learning
models I-SETS, which is the connecting link elements of learning Science, Environment,
Technology, Society which is based on Islamic values. In application, it is seen that the student activity are increased and gain new experience in the science, and learning not only
learn science alone but relate it to other agencies, as well as an element of abandonment is
not Islam.
Keyword : I-SETS, Learning, chemistry, islamic, science, environment, technology, society
* Penulis adalah Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Palangka Raya, alumni Universitas Negeri Semarang dan
Universitas Sebelas Maret. Korespondensi : [email protected]
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang dilaksanakan di mata pelajaran maupun mata kuliah sains
(IPA) selama ini jarang sekali dikaitkan dengan teknologi yang berhubungan. Pada
dasarnya, ilmu sains berhubungan erat dengan teknologi yang dikembangkan. Dalam
pengembangannya, teknologi ini akan memberikan dampak pada lingkungan dan
masyarakat yang menggunakan teknologi dari sains tersebut. Namun, selama ini jarang
sekali pendidik (Guru atau Dosen) yang mengembangkan pembelajaran yang mengaitkan
keempat unsur tersebut. Dalam dokumen-dokumen dari pusat kurikulum Depdiknas,
pendekatan SETS (Sciene, Environment, Technology and Society) atau SALINGTEMAS
(Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat) merupakan salah satu pendekatan yang
dianjurkan dalam proses belajar mengajar sains. Pendekatan SETS ini bermuara pada
kemanfaatan sebesar-besarnya transformasi sains ke dalam bentuk teknologi bagi
kepentingan masyarakat, dengan memberi nilai ekonomis produk hasil transformasi
tersebut tanpa harus merugikan atau merusak lingkungan.1
Pembelajaran yang mengaitkan keempat unsur tersebut pertama kali dikenalkan di
Malaysia dengan istilah STM (Sains, Teknologi dan Masyarakat) yang mengabaikan faktor
lingkungan yang ada. Kemudian dikembangkan di Indonesia dengan menambahkan faktor
keempat, yaitu lingkungan. Namun sebagai insan beragama Islam, alangkah baiknya
apabila unsur Islam dimasukkan dan diterapkan dalam pembelarajan sains. Sehingga dalam
pengembangannya, pembelajaran tidak hanya mengaitkan unsur Sains, Lingkungan,
Teknologi dan Masyarakat saja, namun didasari oleh unsur agama yang menjadi dasar
belajar dan pedoman dasar manusia dan ilmu. Namun pada kenyataan di lapangan jarang
pengajar yang mengajarkan secara keterkaitan kesemua unsur tersebut. Pada pembelajaran
dan hasil evaluasi sehari-hari diketahui bahwa guru dan dosen sains sering mengeluhkan
tentang hasil pembelajaran sains yang relatif rendah. Namun demikian, hasil belajar
terlihat memuaskan dibandingkan dengan keseharian dalam pembalajaran dan evaluasi dari
sains. Dengan kata lain, kejanggalan hasil belajar seperti diungkap di atas memang benar
terjadi.2
Oleh karena itu, untuk lebih membuat bermaknanya pembelajaran kimia dasar,
maka perlu dikembangkan pembelajaran I-SETS (Islamic, Sciene, Environment,
Technology and Society). Hal ini merupakan tantangan bagi para pendidik untuk
mengembangkan model pembelajaran I-SETS. Model pembelajaran SETS sendiri
memiliki kelebihan yaitu: (a) SETS memberi peluang pada peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan sekaligus kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan hasil
analisis dan sintesis yang bersifat komprehensif dengan memperhitungkan aspek Sains,
Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan; (b)
SETS memberi wadah secara mencukupi pada para pendidik dan peserta didik untuk
menuangkan kemampuan berkreasi dan berinovasi dibidang minatnya dengan landasan
SETS secara kuat; (c) SETS memberi kesempatan pendidik dan peserta didik untuk
mengaktualisasikan diri dengan keistimewaan atau kelebihan SETS.3
1 Binadja, Achmad.2006. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kimia SMA Melalui Penerapan KBK Bervisi
dan Berpendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society).Semarang:Jurusan Kimia FMIPA
UNNES. Hal. 3 2 Ibid. Hal 5. 3 Binadja, Achmad.2005a.Pedoman Praktis Pengembangan Bahan Pembelajaran Berdasar Kurikulum 2004
Bervisi dan Berpendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) Atau (Sains, Lingkungan,
Teknologi, dan Masyarakat). Implikasinya Pada Pengembangan Silabus Subjek Sains. Makalah Ilmiah.
Disajikan pada Seminar Nasional MIPA UNNES, Semarang 10 Desember 2005
Dengan adanya kelebihan-kelebihan tersebut, maka perlu dikembangkan
pembelajaran SETS yang ada kaitannya dengan nilai-nilai Islam, atau peneliti
menyebutnya dengan I-SETS.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketahui sejumlah masalah penting yang
segera terindentifikasi dari berbagai informasi di atas berdasarkan fakta di lapangan adalah:
1. Pembelajaran sains, utamanya Kimia Dasar kurang memperhatikan faktor teknologi, lingkungan dan masyarakat yang berhubungan
2. Pembelajaran pada mata kuliah Kimia Dasar kurang menekankan faktor Nilai Islam yang disesuaikan dengan unsur ETS, namun hanya menekankan nilai Islam sesuai unsur Science
saja 3. Ketiadaan waktu yang cukup bagi pendidik untuk mengembangkan pembelajaran I-SETS
karena kepadatan kegiatan di kampus/sekolah dan pekerjaan luar kantor 4. Kebanyakan pendidik sains, termasuk kimia, merasa telah membelajarkan pengetahuan yang
mereka ampu secara kontekstual. Bila hal ini betul, maka pembelajaran yang mereka berikan
akan menjadi lebih komprehensif bila dilakukan dengan pembelajaran I-SETS. Namun Hal
ini belum terjadi
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini ada satu masalah yang
diangkat dan akan dijawab, yaitu :
bagaimanakah pembelajaran I-SETS (Islamic, Science, Technology
and Society) pada mata kuliah Kimia Dasar?
Maka dari itu diharapkan masalah tersebut dapat terjawab sempurna dan dapat
dirasakan manfaat dari hasil penelitian ini.
Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang ada dan berdasarkan latar belakang yang telah
dijabarkan, maka penelitian ini diarahkan dapat bertujuan :
a. mengetahui konsep pembelajaran I-SETS pada mata kuliah Kimia Dasar untuk Tadris Biologi
b. memberikan alternatif cara untuk melaksanakan pembelajaran kimia dasar yang bernilai Islam dan memenuhi unsur SETS.
Manfaat Penelitian
Dari kegiatan penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
a. Bagi kalangan pendidik : (1) Dapat memperoleh alternatif cara untuk mengatasi masalah pembelajaran kimia
dasar yang lebih baik, efisien, efektif, menyenangkan, bermakna dan bernilai
Islam.
(2) Meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan pembelajaran I-SETS.
(3) Tersedianya model pembelajaran I-SETS guna membantu meringankan pengadaan bahan ajar dalam peningkatan pembelajaran yang islami.
b. Bagi Peserta Didik : (1) Meningkatkan motivasi belajar kimia dasar karena pembelajaran I-SETS yang
bersifat aplikatif.
(2) Meningkatkan kebermaknaan belajar kimia dengan digunakannya model pembelajaran I-SETS.
KAJIAN TEORI
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru sedemikian rupa
sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik.4 Dari pengertian tersebut
dapat diambil kesimpulan secara sederhana yaitu pembelajaran adalah usaha yang
dilakukan pendidik guna menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik pada
proses belajar mengajar.
Adapun ciri-ciri dari pembelajaran sendiri adalah (a) Pembelajaran dilakukan
dengan sadar dan direncanakan secara sistematis; (b) Pembelajaran dapat menumbuhkan
perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (c) Pembelajaran dapat menyediakan bahan
belajar yang menarik dan menantang bagi siswa; (d) Pembelajaran dapat menggunakan alat
bantu balajar yang tepat dan menarik; (e) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar
yang aman dan menyenangkan bagi siswa; (f) Pembelajaran dapat membantu siswa siap
menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.5
Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology, and Society)
Dalam pembelajaran SETS, proses belajar mengajarnya tetap memberikan materi
sains sebagai materi utama, akan tetapi didalamnya juga diperhatikan dan ditambahkan
mengenai lingkungan, teknologi dan masyarakat yang ada hubungan dengan materi yang
sedang diajarkan. Adapun hubungan antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
dalam pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1, Kaitan semua unsur dalam pembelajaran SETS
Adapun pembelajaran SETS sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Tetap memberi penekanan pada subjek pembelajarannya.
Peserta didik di bawa ke situasi untuk setidaknya memahami kemanfaatan konsep sains yang terkait dengan konsep yang dibelajarkan dalam subjek pembelajaran ke
bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat.
Peserta didik diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains ke bentuk teknologi tersebut.
Peserta didik diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara konsep yang dibelajarkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi berbagai
keterkaitan antar unsur tersebut.
Peserta didik dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian penggunaan konsep sains, terkait dengan konsep yang dibelajarkan tersebut, bila diubah dalam
bentuk teknologi berkenaan.
4 Darsono, Max.2000.Belajar dan Pembelajaran.Semarang:IKIP Semarang Press. 5 Ibid
Dalam konteks konstruktivisme, memberi peluang peserta didik untuk dapat diajak berbincang tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik
awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik bersangkutan6
Pembelajaran I-SETS (Islamic, Science, Environment, Technology, and Society)
Pembelajaran I-SETS merupakan pengembangan pembelajaran SETS yang telah
ada. Dalam pembelajaran ini, proses belajar mengajarnya tetap memberikan materi sains
sebagai materi utama, akan tetapi didalamnya juga diperhatikan dan ditambahkan
mengenai lingkungan, teknologi dan masyarakat yang ada hubungan dengan materi yang
sedang diajarkan, tidak ketinggalan unsur nilai Islam yang terkandung dalam pembelajaran
tersebut, sehingga selain memperoleh ilmu dan tekologinya, peserta didik juga mengetahui
nilai Islam yang ada.7
Konsep pembelajaran I-SETS tidak jauh berbeda dengan pembelajaran SETS,
hanya menambahkan nilai Islam dalam mengaitkan keempat unsur SETS tersebut.
Gambaran hubungan komponen I-SETS adalah sebagai berikut :
Gambar 2, Kaitan semua unsur dalam pembelajaran I-SETS
Pembelajaran I-SETS sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut8 :
Tetap memberi penekanan pada subjek pembelajarannya serta mengaitkan pemikiran peserta didik untuk berpikir tentang teknologi dan kemanfaatan pada masyarakat serta
dampak pada lingkungannya
Peserta didik diajak berpikir mengenai konsep nilai Islam yang sesuai dengan subjek pembelajaran yang ada
Peserta didik dituntut untuk menghubungkan kemanfaatan materi pembelajaran dengan hubungannya terhadap teknologi yang tidak bertentangan dengan nilai Islam
Peserta didik dituntut untuk mencari kemanfaatan materi pembelajaran terhadap masyarakat dan lingkungan yang mengedepankan nilai Islam
6 Binadja, Achmad.2005a.Pedoman Praktis Pengembangan Bahan Pembelajaran Berdasar Kurikulum 2004
Bervisi dan Berpendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) Atau (Sains, Lingkungan,
Teknologi, dan Masyarakat). Implikasinya Pada Pengembangan Silabus Subjek Sains. Makalah Ilmiah.
Disajikan pada Seminar Nasional MIPA UNNES, Semarang 10 Desember 2005 7 Pembelajaran I-SETS merupakan pengembangan pembelajaran SETS yang telah ada. Pengembangan ini
dilakukan peneliti atas dasar pemikiran bahwa konsep nilai Islam sangat penting dalam pembelajaran SETS.
Sehingga peneliti menambahkan unsur Islam dalam pembelajaran tersebut 8 Merupakan pengembangan ciri-ciri pembelajaran SETS yang dikembangkan oleh peneliti
METODE PENELITIAN
Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 4 bulan, dari mulai perencanaan,
pengumpulan bahan ajar dan materi yang ada, pelaksanaan, analisis sampai dengan
penulisan hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun
Akademik 2012/2013.
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Kimia Dasar pada semester ganjil tahun Akademik 2012/2013 Jurusan Tarbiyah
STAIN Palangka Raya.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang digunakan untuk
mengembangkan model pembelajaran I-SETS, yaitu pembelajaran yang menghubungkan
keterkaitan unsur Science, Environment, Technology, Society yang dilandasi oleh nilai
Islam (Islamic). Hasil penelitian yang diharapkan adalah sebuah konsep pembelajaran baru
yang dapat digunakan untuk pembelajaran di mata kuliah lainnya. Penelitian dimulai
dengan mengumpulkan sumber atau bahan ajar kimia dasar dan mencari teknologi yang
berhubungan serta mencari kemanfaatan kepada masyarakat dan lingkungan serta
merumuskan nilai Islam yang mendasari dan sesuai dengan keempat unsur tersebut. Untuk
memperoleh data yang dikehendaki, direncanakan kegiatan berikut:
1. Mengumpulkan dan mereview materi dan bahan ajar dasar dari mata kuliah Kimia Dasar untuk Tadris Biologi
2. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Perkuliahan Kimia Dasar untuk Tadris Biologi berdasarkan ciri pembelajaran I-SETS
3. Menyusun silabus dan satuan acara perkuliahan untuk mata kuliah Kimia Dasar untuk Tadris Biologi
4. Mengembangkan bahan ajar Kimia Dasar yang menghubungkan unsur Science, Environment, Technology dan unsur Society yang selalu mengaitkannya dengan Nilai
Islam (Islamic)
5. Mengaplikasikan bahan ajar yang ada pada perkuliahan Kimia Dasar untuk Tadris Biologi dan meengobservasi kegiatan pembelajaran apakan sesuai kaidah I-SETS atau
belum
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan metode
grounded theory. Dalam penelitian dengan pendekatan grounded theory ini memiliki aspek
yaitu tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan sebuah teori dengan menggunakan
pendekatan orientasi pengembangan atau conctrust oriented.9 Pendekatan ini dipilih
adalah untuk menghasilkan dan mengembangkan teori, yaitu mengembangkan teori SETS
menjadi I-SETS.
Instrumen Penelitian
Dalam menjawab masalah penelitian, pemikiran yang dikembangkan adalah
keberadaan penelitian ini sebagai bahan penyusunan pedoman pembelajaran I-SETS mata
kuliah kimia dasar di Tadris Biologi. Untuk memperoleh data yang dikehendaki,
direncanakan menggunakan instrumen sebagai berikut :
1. Dokumentasi, yaitu untuk menentukan unsur ETS dan I sehingga pembelajaran tepat sasaran
9 Dimuat dalam Metode Penelitian Kualitatif karya Djaman Satori dan Aan Komariah yang diterbitkan
Penerbit Alfabeta Bandung tahun 2011 (Cetakan Ke-3) halaman 35
2. Observasi, merupakan pengamatan langsung terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung ataupun tidak langsung, untuk memperoleh data.10 Observasi ini
dilakukan untuk melihat aktifitas mahasiswa dan proses pembelajaran yang dilaksanakan
3. Wawancara terbatas, untuk melihat tanggapan mahasiswa setelah dilaksanakan pembelajaran I-SETS.
Analisis Hasil Penelitian
Analisis hasil penelitian disesuaikan dengan masalah yang ada, yaitu menganalisis
proses pembelajaran I-SETS pada materi perkuliahan Kimia Dasar Tahun Akademik
2012/2013 untuk Tadris Biologi. Analisis hasil penelitian merupakan analisis deskriptif
berupa tabulasi data pengembangan pembelajaran I-SETS.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini memperoleh hasil yaitu berupa review materi dan bahan ajar dengan
materi dasar yaitu Materi dan Perubahannya, Ikatan Kimia, Stoikiometri, Larutan, Larutan
dan Asam Basa, Kinetika Kimia dan Laju Reaksi, Termokimia, Kimia Inti dan Radiokimia,
Kimia Organik, Karbohidrat dan Protein, serta terakhir adalah Lemak. Kemudian dalam
pelaksanaannya menentukan standar kompetensi dan sebagainya disesuaikan dengan ciri I-
SETS. Dalam penyusunannya, semua materi dibuat keterkaitan semua unsur dalam I-
SETS. Indikator yang dibuat tidak mengurangi indikator minimal yang diharapkan dari
tujuan perkuliahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, namun tetap menambah
keterkaitan kelima unsur yang digunakan.
Dalam penerapannya, terlihat bahwa motivasi belajar mahasiswa meningkat, hal
ini sesuai dengan pengamatan bahwasanya banyaknya mahasiswa yang antusias untuk
bertanya, menjawab, dan diskusikan materi. Selain itu tanggapan mahasiswa merasa
senang dan mendapatkan pengalaman belajar baru dalam dunia ipa, yaitu belajar tidak
hanya mempelajari ilmu pengetahuannya saja namun mengaitkannya pada unsur lain, serta
tidak ditinggalkannya unsur Islam.
Tabel 1, Tabulasi hasil observasi aktifitas mahasiswa
No Aktifitas mahasiswa Tabulasi hasil
1 Antusiasme bertanya Rata-rata 2-3 kali per
mahasiswa per tatapmuka
2 Antusiasme menjawab Rata-rata 4-5 kali per
mahasiswa per tatapmuka
3 Aktifitas diskusi
a. Aktifitas menyampaikan pendapat Rata-rata 3-4 kali per
mahasiswa per tatapmuka
b. Aktifitas menyanggah pendapat orang lain Rata-rata 1-2 kali per
mahasiswa per tatapmuka
c. Antusiasme memperhatikan dan mencatat
pendapat orang lain Tinggi
4 Aktifitas menulis dan mencatat materi
berhubungan unsur I-SETS Tinggi
5 Aktifitas mengerjakan tugas Tinggi
Berdasar pengalaman mahasiswa dalam mempelajari ipa selama ini jarang
dikaitkan dengan unsur teknologi, lingkungan, masyarakat sampai unsur Islam, namun
hanya beberapa materi tertentu saja yang selalu dikaitkan.
10 Ibid halaman 105
Tabel 2, Tabulasi hasil wawancara terbatas
No Pertanyaan Tabulasi hasil
1 Pernah memperoleh pengalaman belajar dengan
konsep SETS? 90% belum pernah
2 Pernah memperoleh informasi pembelajaran
mengaitkan unsur SETS? 95% belum pernah
3 Tanggapan penggunaan pembelajaran I-SETS 95% menjawab menarik
4 Apakah belajar manggunakan kosep I-SETS
sulit? 88% menjawab tidak
5 Apakah anda akan belajar menggunakan konsep
I-SETS pada semua mata kuliah? 80% menjawab mungkin
Dalam pelaksanaanya, ada beberapa hambatan, namun hambatan ini tidak terlalu
mengganggu pelaksanaan pembelajaran I-SETS. Hambatan yang ada antara lain11 :
a. Kurangnya referensi materi kimia dasar yang mengaitkan unsur sains dengan Islam b. Kurangnya pemahaman mahasiswa dalam mengaitkan kelima unsur dalam I-SETS c. Basic/kemampuan awal dosen adalah dari sekolah dan perguruan tinggi umum bukan
perguruan tinggi agama, sehingga perlu banyak belajar dan membaca referensi agama
d. Kemampuan awal mahasiswa mayoritas dari non-ipa dan non keagamaan (dari sekolah umum bukan madrasah/pondok pesantren)
e. Dalam pengaitan unsur Islam sendiri banyak kekeliruan bahwasanya harus menggunakan dalil al Quran/Hadits, padahal sejatinya adalah dari nilai keislaman dan
walau boleh menggunakan dalil
Pelaksanaan pembelajaran I-SETS ini berjalan baik dan sesuai dengan harapan
awal yaitu pelaksanaan pembelajaran yang mengaitkan kelima unsur dalam I-SETS
tersebut. Dalam pelaksanaannya, perlu banyak referensi yang utama dan mudah
dilaksanakan adalah melalui internet, baik melalui web penyedia informasi ataupun web
akademik dan jurnal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
a. Pembelajaran ipa sebaiknya mengaitkan unsur pembelajaran lain selain unsur pengetahuan (sains) saja. Karena dalam pembelajarannya saat berbicara sains akan
terkait pula dengan unsur teknologi, lingkungan, masyarakat dan islam
b. Pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan unsur teknologi, lingkungan, masyarakat dan islam lebih menarik perhatian mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan
motivasi tinggi
c. Perlunya menambah khasanah ilmu dengan cara banyak mencari referensi berkaitan dengan I-SETS
Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :
a. Pembelajaran dengan I-SETS ini sebaiknya lebih dikembangkan lagi dalam pembelajaran kimia dasar
b. Pembelajaran dengan I-SETS ini sebaiknya lebih dikembangkan lagi dalam pembelajaran ipa yang lain, baik pada tingkat perguruan tinggi ataupun tingkat sekolah
menengah
11 Hasil observasi dan review selama pelaksanaan penelitian
c. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai I-SETS ini untuk dikembanngkan model/metode pembelajaran yang tepat.
PUSTAKA
Binadja, Achmad.2005a.Pedoman Praktis Pengembangan Bahan Pembelajaran Berdasar
Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, and Society) atau (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan
Masyarakat).Semarang:Laboratorium SETS UNNES
Binadja, Achmad.2005b.Pedoman Praktis Pengembangan Silabus Pembelajaran Berdasar
Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, and Society) atau SALINGTEMAS (Sains, Lingkungan, Teknologi,
dan Masyarakat).Semarang:Laboratorium SETS UNNES
Binadja, Achmad.2006.Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kimia SMA Melalui
Penerapan KBK Bervisi dan Berpendekatan SETS (Science, Environment,
Technology and Society).Semarang:Jurusan Kimia FMIPA UNNES
Darsono, Max.2000.Belajar dan Pembelajaran.Semarang:IKIP Semarang Press
Purwanti,Eko.2006.Pemilihan dan Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Pembelajaran
Bervisi SETS. Makalah disajikan dalam seminar nasional dan workshop standar
isi dan kompetensi kurikulum bervisi SETS tanggal 3 Juni 2006 yang diadakan
oleh Lab SETS UNNES.Semarang:FIP UNNES
Rohmadi, Mukhlis.2010.Pembelajaran dengan Pendekatan CEP (Chemo-
Entrepreneurship) yang bervisi SETS (Science, Environment, Technology and
Society) guna Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.Surakarta:Tesis P. Sains PPs
UNS
Rokhimawan, Mohamad Agung.2002.Prestasi Belajar Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon
Berwawasan SETS Peserta didik Kelas I Catur Wulan 3 SMU Negeri 7 Semarang
Tahun Ajaran 2001/2002. Skripsi.Semarang:Jurusan Kimia, FMIPA-UNNES
Saptorini.2004.Strategi Belajar Mengajar Kimia.Semarang:UNNES
Satori, Djaman dan Aan Komariah.2011.Metode Penelitian Kualitatif Cetakan ke-
3.Bandung:Alfabeta
Sugandi, Achmad.2004.Teori Pembelajaran.Semarang:UNNES Press
Yrk, Nuray; Morgil, nci; Seken, Nilgn.2009.The effects of science, technology,
society and environment (STSE) education on students career planning
(Education Journal). Ankara, Tukey: Hacettepe University