13
Volume 14, Nomor 1, Febru ari 2010 ISSN : 1411.3554 INOVASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI . /t'n x,l rit YOGY,4KAITTA

Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bekatul

Citation preview

Page 1: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

Volume 14, Nomor 1, Febru ari 2010 ISSN : 1411.3554

INOVASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI

.

/t'n

x,lrit

YOGY,4KAITTA

Page 2: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

IHOTEKJurnal lnovasl dan Apllkasl Teknologl

Volume 14, Nomor L, Februari 2010

DAFTAR ISI

. Daftar Isi ............ i

. lvlodel Pembelajaran melalui Media Schlangenleiterspieluntuk Peningkatan Kemampuan Berbicara Guru Bahasa

Jerman di Malang 1 - 10

M. Kharis

' Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Bahan DodolBatang dan Buah Pepaya untuk Meningkatkan Kapasitas

Produksi Industri Kecil di Pedesaan 11 - 24

Ti'wan

' Magang Kewirausahaan Finishing Keramik bagi Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan 25 - 32

Darumoyo Dewoj ati dan Kas iyan

. Membuka Peluang Bisnis Olahraga Kebugaran (Fitness danSenam) dalam Mengembangkan Program Industri Olahragamelalui Program Kuliah Kewirausahaan ............. 33 - 45

Ch. Fajar Sriwahyuniati, Endang Rini 5., Apng NugrohoAM., dan Faidillah Kurniawan

. Pelatihan Penggunaan Internet sebagai Media PenelusuranSumber Pustaka bagi Guru-guru Pendidikan Kewarga-negaraan Se-Kota Yogyaka:ta 46 - 54Mukhamad Murdiono

. Pelatihan Pengolahan Bekatul sebagai Makanan Fungsionaldalam Pembuatan Aneka Makanan di Kelurahan Wedo-martani Kecamaran Ngemplak Sleman Yogyakarta 55 - 65

Rizqie Auliana

. Introduksi Teknciogi Pengolahan Hijauan Pakan dan LimbahSapi sebagai Suatu Sistern Usaha Pertanian Terpadu diTepian Daerah Aliran Sungai (DAS) Frogo KecamatanLendah Kulonprogo 66 - 7lSetyo Utomo danNur Rasntinati

Page 3: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

PELATIHAN PENGOLAHAN BEKATULSEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAT DALAM PEMBUATAN

ANEKA MAKANAN DI KELURAHAN WEDOMARTANIKECAMATAN NGEMPLAK SLENIAN YOGYAKARTA

Oleh: Rizqie AulianaFT Universitas Negeri YogYakarta

AbstractActivity program of PPM Reguler about exploiting of rice bran or bekatul

as component of food having potency as functional food because content gizi

and its lhe benefit for health in Kelurahan Wedomartani has been compiled dur-

ing survey that in location in big supply rice bran. Skilled training processed

this rice bran has successfully is executed carefully during 3 times looks in the

face in the fornn of the management of training in a word, that is theory phase,

phase practice and motivation phase. Theory matter given is (a) nutrition poten-

tial about rice bran for health; (b) knowledge about functional food; (c) prepara-

tion and cooking rice bran; (d) sanitary hygiene in processing rice bran; and (e)

packaging rice bran product. Theory matter is given py] during 180 minutes.

Practice matter given is processing rice branl to become four barium food

products rice brarl that is: rice bran meals, brownies bekatul steanl bekatui ti-wul ayti and bekatul coconut cookies. This matter given during 360 minutes by

the way of dividing pariicipant in 4 group. R-esult from competition in moti-vation phase is obtained tbyl 5 food product with addition rice bran is varying

either continental food and also traditional food, ihat is: pudding bekatul young

coconut, cake caramel bekatul good time bekatul cookies, nagasari bekatul and

klepon bekatul.This training told is success because has as according to Indikator

success specified, that is 6aining expressed is success if 90% participant followtraining till finish and proved from presensi presence, and 80% participant has

enough value in information test and skilled so that expressed is creative and

can process rice bran to become multifarious of food product at the time ofcompetition. R.esult of assessment of presence shows result of 99% participant

to come to follow training til1 finish and 96Yo training participant has know-ledge either. While from position or response to eristence of rice bran 86,404

expressed agrees if bekatul is applied as component of nourishment and it is

good to is consumed. Whiie evaluating practicing (skilled) has seen more than

60% has owned good ability in preparation, process and presentation, whereas

100% participant has owned creativity.

Keywords: rice bran, motivation, steam rice bran bro'wnies

55

Page 4: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

56

A. PENDAHULUANMasalah kesehatan dan sosial

mulai timbul ketika usia harapan hi-dup bertambah. Perubahan gaya hidupdan pola makan telah meningkatkanpenyakit degeneratif seperti penyakitjantung koroner, atherosklerosis, pe-nyakit Aizheimer, disfungsi imunitas,diabetes mellitus, tumor, dan kanker.Penyakit degeneratif diduga kuat dise-babkan oleh senyawa radikal bebasdan upaya pencegahannya dapat dila-kukan dengan mengkonsumsi makan-an fungsional yang banyak ditemukandisekitar kita dengan harga terjang-kau. Telah diketahui bahwa panganlokal seperti umbi-umbian, biji-bijiandan kacang-kacangan merupakansumber pangan lokal yang baik untukpencegahan penyakit degeneratif. Sa-lah satu pangan lckal murah dan mu-dah dijumpai adalah bekatul y?ng me-rupakan limbah dan hasil sampingpenggilingan padi.

Bekatul (rice bran) adalah hasilsamping penggilingan padi yang ter-diri dari lapisan aleuron, endospermdan germ ('www.wikipedia.ordwiki/bran/ 20 April 2009). Ditinjau dariproduksi padi di Kabupaten Sleman,saat ini terjadi surpfus di mana pro-duksi beras rata-rata sebesar 83.000ton pertahun. Pada tahun 2008 pro-duksi padi di Sleman meningkat se-besar 9,18 % dibanding tahun 20Ai.lvleningkatnya produksi padi tentuakan membawa dampak pada mening-katnya jumlah bekatul sebagai hasilsamping penggilingan padi sehinggadisebui sebagai limbah. Kabupaten

Sleman merupakan wilayah pedesaanyang masyarakatnya hidup dari ber-tani, diantaranya adalah KelurahanWedomartani Kecamatan NgemplakKabupaten Sleman Yogyakarta. Desaini terletak di wilayah utara ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta denganjumlah pedusunan sebanyak 25 dusun.Hampir 80% penduduk asli adalah pe-tani baik pemilik maupun buruh tani.serta ditemukan beberapa rumah peng-gilingan serta banyak penggilingan ke-liiing yang menghasilkan limbah be-katul.

Potensi bekatui sebagai makan-an bergizi telah banyak diteliti, namunpemanfaatan dan pengembangannyasebagai makanan yang layak dan mu-dah belum banyak dilakukan. Kondisiini terkendala persepsi bahwa bekatuladalah pakan ternak yang tidak ber-harga meskipun penelitian tentang po-tensinya sebagai makanan fungsicnaltelah banyak dilalcukan. Berbagai ha-sil penelitian meaunjukkan bahwa be-kaftrl bernilai gai tinggi, mengandungsenyawa bioaktif antioksidan" dan me-ngandung serat rice bran sacharida.Antioksidan menghambat kejadiankencing manis, penyakit Alzheimer,pencegahan penyakit jantung dankanker (Adom K dan Liu R" 2002).Antioksidannya terutama vitamin Edan orlzanol, serta lemak tidak jenuh-nya mampu sebagai penumn koles-terol, dan rice bran sacharida pence-gah kanker (Godber J, Xu Z, FlegstedM, Walker 7,20C2; Roiuer C, Sieben-morgen T, 2004). Penelitian Gescher,A (2007) konsumsi bekatul menurun-

Inoteiq Volume 14, Nomor l, Februari 20i0

Page 5: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

kan 51% risiko kanker adenoma di-saluran usus.

Potensi bekatul sebagai makan-

an fungsional berkorelasi dengan pro-duksi beras sebagai konsumsi utama

makanan pokok masyarakat lndone-sia. Bekatul dapat diolah menjadi pi-lihan makanan yang layak dengan gizicukup serta mampu menjadi rnakanan

fungsional yang meningkatkan per-baikan grzi dan status kesehatan ma-syarakat. Menurut BPS, beras sebagaikonsumsi makanan pokok masyarakatIndonesia memilki data produksi padimencapai 53,13 juta ton gabah keringgiling pada tahun 20A7 {Tempo on-line, 4lvlaret 2007). Sebagai perban-dingan di USA, i0 persen dari totalproduksi padi dapat menghasilkan be-katul, sehingga jika dikonversi d.ari

53,13 juta ton produksi padi nasionalmaka diperkirakan dapat dihasiikan5,3 juta ton bekatui.

Kegiatan PPM ini mencoba me-ningkatkan l:etahanan pangan denganmemanfaatkan limbah seralia lokaiberpotensi sebagai rnakanan fungsio-nal melalui diversifftasi produk olah-an. Bahan yang berupa limbah untukmakanan ternak perlu diubah dan di-olah menjadi makanan yang layakkonsumsi sekaligus mempertahankankandungan senyawa bioaktif yang ter-dapat didalamnya. Makanan fungsi-onai mempunyai tiga fungsi dasar,

yaitu sensori (warna, penampilan me-narik, citarasa enak), bernilai giziiioggt, dan memberikan pengaruh fi-sioiogis yang menguntungkan bagitubuh. Fungsi fisiologis yang diharap-kan dari makanan fungsionai adalah

57

pencegahan timbulnya penyakit, me-ningkatkan daya tahan tubuh, regulasikondisi ritmik tubuh, memperlambatproses penuaan, dan penyehatan kem-bali (r e c ov ery). (Ar diansyah Michwandalam http://io.ppi-jepang.org/ 1 0/1 I .-

htrr/12 April2009).

B. METODE PELAKSANAANPPM ini mengambil sasaran ibu

rumah tangga dan masyarakat tani pe-rempuan di Kelurahan Wedomartanisebanyak 22 orang. Waktu PPM 5 bu-lan dengan waktu pelatihan tiga kalitatap muka, yaitu tanggal 28 dan 29Oktober 2009 serta 1 Nopember 2009.Ibu-ibu peserta ini merupakan perv/a-kilan dusun yang memiiiki kemampu-an untuk mensosialisasikannya kem-bali kepada warga masyarakat di''vila-yahnya. Pemilihan ibu-ibu peseca di-lakukan cleh pihak Kelurahan dan ke-mudian diputuskan oleh pihak Dusun.Berdasarkan pennasalahan yang di-angkat dalam kegiatan PPM ini, yaitumasih terbatasnya pengetahuafl, p€-mahaman dan ketrampilan yang dimi-liki oleh rnasyarakat petani perempu-an atau ibu-ibu tentang potensi beka-tul baik gizi maupun manfaatnya bagikesehatan, maka kepada mereka di-ajarkan cara pemanfaatan bekatul da-lam pengolahan makanan sehinggamenjadi berbagai produk makananyang layak konsumsi. Berbagai meto-<ie juga digunakan untuk- menyelesai-kan permasalahan tersebut sebagai be-rikut.1. Penyelenggaraanpelatihan teori un-

tuk meningkatkan pengetahuan gizidengan materi seperti berikut.

Pelatihan Pengolahan Bek-aiul sebagai Makanan Fungsional dalam Pembuatan Aneka Makanan

Page 6: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

58

a.

1l

J

vI':i

l

b.

Potensi gizi bekatul sebagai bahanmakanan berpotensi makanan fung-sional.Pemanfaatan bekatul sebagai bahanmakanan dan teknik olahnya yangtepat menjadi makanan layak kon-sumsi serta cara pengemasannya.Sanitasi higiene dalam pengolahanbekatul.

Metode pembelajaran dalam pe-latihan teori ini menggunakan metodeceramah dan demonstrasi. Metode ce-ramah dipilih untuk menyampaikanteori dan konsep-konsep subsiansiyang sangat prinsip dan perrting, yangharus dikuasai oleh peserta pelatihan.Substansi tersebut berupa materi po-kok yaitu berkaitan dengan pengeta-huan tentang gni, potensi gizi danmanfaat bekatul bagi kesehatan. Se-dangkan metode demonstrasi sangaipenting keberadaanya dalam kegiatanpelatihan ini, karena dalam pelatihansuafu proses kerja akan lebih mudahdiikuti oleh peserta pelatihan mana-kala ketrampilan yang akan ditrans-formasikan bisa dieksplisitkan secarakonkrit melalui demonstrasi. Adapunmateri yang menggunakan pendekatanmetode demonstrasi pada pelatihanteori adalah cara pengemasan.

2. Penyelenggaraan pelatihan praktikpengolahan bekatul rnenjadi anekamakanan.

Praktik dilakukan mulai dari ca-ra mempersiapkan bekatul sebagai ba-hanmakanan dan pengolahannya men-jadi: rice bran meals, brownies beka-tul lcukus, bekatul tiwui ayu dan be-katul kelapa cookies.

Metocie pembelajaran yang di-gunakan untuk kelancaran pelatihanadalah demonstrasi dan metode latih-an. Metode demonstrasi diberikanagar peserta melihat prosedur praktikdengan baik dan kemudian dapatmengikuti melalui latihan. Metode la-tihan atau praktik ini diberikan kepadapara peserta pelatihan dengan harapanpeserta pelatihan akan mempunvaipengalaman langsung dengan melaku-kan sendiri atau mempraktikan materipelatihan tentang prosedur atau lang-kah kerja dalam pengolahan bekatul.

3. Penyelenggaraan lomba mengolahbekatul untuk memotivasi peman-faatan bekatul sebagai bahan ma-kanan bernilai gizi.

Metode yang digunakan adalahlatihan (praktik) oleh peserta dan pe-ngamatan ketika penilaian.

Adapun prosedur pelaksanaankegiatan PFM dapat dijelaskan seba..gai be'rikut sesuai tahap-tahap yangditetapkan sebagai berikut.

l. Tahap Pelatihan TeoriTahap ini dilakukan melalui pe-

nyelenggaraan pelatihan untuk me-ningkatkan pengetahuan gizi yang me-nitikberatkan pada kernampuan kog-nitif rnengenai hal-hal berikut.a. Potensi gizi bekatul sebagai bahan

makanan berpotensi makanan fung-sional.

b. Pemanfaatan bekatul sebagai bahanmakanan dan teknik olahnya yangtepat menjadi makanan layak kon-sumsi.

Inete\ \blume 14, Nomor 1, Februari 20i0

Page 7: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

c. Sanitasi higiene dalam pengoiahan

bekatul.

2. Tahap Pelatihan PraktikTahap ini dilakukan melalui Pe-

nyelenggaraan pelatihan ketrampilanmengolah bekatul yang menitikberat-kan pada kemamPuan mengolah beka-

tul menjadi empat Produk makanan

berbahan bekatul, materi pelatihan

yang diberikan sebagai berikut.a. Praktikdiversifikasi pengolahan be-

katul menjadi: rice bran meals,

brownies bekatul kukus, bekatultiwul ayu dan bekatul kelaPa

cookies.b. Pengemasan aneka olahan bekatul

jika akan diperdagangkan.

3. Tahap MotivasiTahap motivasi bertujuan mem-

bangkitkan keinginan unfuk mengolah

bekatul menjadi berbagai produk ma-

kanan setelah memahami manfaatnyayang pentrng unfuk kesehatan. Tahap

ini dilalrukan dengan cara "Lombamasak aneka olahan bekatul".Lomba ini dilakukan Pada acara Pe-nutupan kegiatan yaitu setelah pelatih-

an teori dan praktik dengan harapan

teiah memahami cara mengembang-kan olahan bekatul. Pada lomba ini di-harapkan diperoleh kreatifitas peserta

serta ditemukan berbagai resep baru

dan berbagai produk makanan ber-ba-

han bah; bekatul. Prosedur Yang di-lalcukan sebagai berikut.a. Membagi peserta Pelatihan atau

ibu-ibu peserta sejumlah 22 orang

dalam lima kelomPok (tim) se-

59

hingga perkelompok terdiri dari 4-5 orang.

b. Setiap kelompok dibebaskan untukberkreasi membuat atau menciPta-

kan kue atau kudaPan berbahan be-

katul.c. Kepada setiap kelompok (tim) di-

beri bantuan biaYa RP20.000 dan

bantuan biaya tersebut sekaligus

sebagai batas maksimal biaYa be-

lanja.d. Pemenang lomba ditetaPkan tiga

kelompok (tim), yaitu Juara I de-

ngan hadiah beruPa uang Pembina-an sebesar Rp200.000, Juara II de-

ngan hadiah uang Pembinaan sebe-

sar Rp150.000, dan Juara III de-

ngan hadiah uang Pembinaansebesar Rp100.000.

4. Tahap EvaluasiPada tahap ini kePada Peserta

pelatihan diberikan: (1) tes pengetahu-

an dan angket sikaP ciua kali dalambentuk pretest dan posttest. Pretest

diberikan sebelum pelaksanaan peia-

tihan bersamaan dengan acara Pem-bukaan, dan post test diberikan setelah

pelatihan berakhir bersamaan dengan

penutupan kegiatan; (2) tes ketrampil-an yang dilalcukan melalui pengamat-

an dengan lembar pengamatan ketikapelatihan praktik dan dengan melihat

hasil ketika pelaksanaan lomba.

5. HasilKeberhasilan Pelatihan ditetaP-

kan dengan indikator. Indikator keber-

hasilan, yaitu pelatihan dinyatakan ber-

hasil apabila 90ok peserta mengikutipelatihan sampai selesai dan dibukti-

an Furrgsional dalam Pembuatan l\'neka Makanan

Page 8: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

60

kan dari presensi kehadiran, dan B\a/opeserta memiliki nilai cukup dalam tespengetahuan serta ketrampilan se-hingga dinyatakan kreatif dan dapatmengolah bekatul menjadi aneka pro-duk makanan pada saat lomba.

C. HASIL DAN PEMBAIIASAN1. Materi Pelatihan

Pelatihan ketrampilan mengo lahbekatul pada kegiatan ini telah berha-sil dilaksanakan dengan baik selamatiga kali tatap muka berupa penye-lenggaraan pelatihan secara singkat.Pelatihan dimulai dari teori, praktikdan diakhiri dengan iomba sebagaibenfuk mctivasi kepada peserta. IVla-teri pelatihan telah disusun sesuai ke-butuhan dan berdasarkan survei padaibu-ibu rumah tangga yang iebih me-ny*kai makanan (kudapan) dan mi-nurrran yang sehat dan bermanfaatbagi kesehatan baik bagi diri maupunkeluarganya. Survei juga melihat ke-mrrdahan dalam memperoleh bekatulserta kemudahan dalam mempersiap-kannya. Pemilihan materi juga menye-suaikan dengan kemampuan ibu-ibupeserta serta lama proses pengolahandan jenis makanan. Materi yang di-berikan terdiri dari dua bagian yaifuteori dan praktik. Materi ini kemudiandisusun menjadi sebuah modul yangakan memudahkan peserta dalammempelajarinva.

Maieri peiaiihan diberikan padatahap teori dan tahap praktik. Tahapteori untuk meningkatkan pengetahu-an gizi yang menitikberatkan pada ke-rnampuan kognitif mengenai potensigizi bekaful sebagai bahan makanan

yang berpotensi sebagai makanan fu ng-sional. Pelatihan dilakukan dengan me-tode ceramah dan tanya jawab sertadidukung oleh metode demonstrasi.Materi yang diberikan adalah (a) po-tensi gizi dan manfaat bekatul bagikesehatan, (b)pengetahuan tentang ma-kanan fungsional, (c) persiapan danteknik olah bekatuf (d) prinsip sani-tasi hygiene dalam pengolahan beka-tul, dan (e) pengemasan produk olah-an bekatul. Materi teori diberikan se-lama 180 menit dengan diselingi isti-rahat. Sebelum maieri teori diberikank-epada peserta dibagikan lembar pre-test terlebih dahulu yang hasilnyaakan dibandingkan denganpos ttest se-bagai bentuk evaluasi pengetahuan.

Materi praktik diberikan padatahap pelatihan praktik. Tahap ini di-lakukan melalui penyelenggaraan pe-iatihan ketrampilan mengclah bekatulyang menitikberatkan pada kemam-puan mengolah bekatul menjadi em-par produk makanan berbahan beka-tul, yaifu: rice brsn meals, brov,'niesbekatitl kukus, bekatul tiwul ayu cianbekatul kelapa cookies. Materi ini di-berikan selama 360 menit Cengan caramembagi peserta dalam empat kelom-poig yaitu kelompok rice bran mecls,kelompok brownies bekatul kukus,kelompok bekatul tiwul ayu, kelom-pok bekatui kelapa cookies. Pemberi-an materi diawali dengan penjelasandan demonstrasi cara pembuatanprodulq kemudian kepada peserta di-persilakan untuk melakukan sendiricara membuat produk mulai dari per-siapan sampai produk jadi dan siap di-konsumsi. Hasil produk yang sudah

Inotelq Voiume 14, Nomor i, Februari 2010

Page 9: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

jadi kemudian dievaluasi bersama se-

hingga peserta menjadi tahu keku-

rangan dan kelebihan produk Yangsudah dibuat. Dengan demikian me-

reka juga memperoleh Pengetahuantentang karakteristik produk rice bran

meal, brownies, tiwr-rl ayu dan cook-

ies.

61

2. Hasil Evaluasi Pelatihan TeoriEvaluasi pelatihan teori dilaku-

kan untuk mengetahui Pemahamanpeserta akan manfaat bekatul bak gizimaupun potensinya sebagai bahan

makanan layak konsumsi. Evaluasidilakukan menggunakan tes Penge-tahuan yang diberikan dua kali se-

belum pelaksanaan pelatihan yaitupada acara pembukaan dan sesudah

pelatihan yaitu pada acara penutupan.

Hasil secara lengkap adalah:

etahuan Peserta Pelatiha

<iiamati dengan lembar pengamatanyang terdiri dari tiga kriteria, yaitu:persiapan, proses pengolahan dan pe-

nyajian. Evaluasi praktik juga dilihatdeugan dukungan ketika lomba Yangciimasukkan dalam kiiteria kreatifitasdan penyajian. Hasil secara lengkap

sebagai berikut.

3. Hasii Evaluasi Pelatihan PraktikEvaluasi pelatihan Praktik dila-

kukan untuk mengetahui kemamPuanpeserta dalam mengolah bekatui men-jadi aneka produk makanan. Evaluasidiiakukan pada saat proses atau prak-

tik membuat rice bran meals, brow-nies bekatul kukus, bekatul tiwul ayudan bekatul kelapa cookies. Peserta

Tabel 1. Hasil Evaluas e an n

Nilai Pre test Post test

N o/o N th

Rendah (< 60) 4 18 I 4

Sedane (60 - 80) 7 32 6 27

Tineei (> 80) l1 50 15 69

Total 22 100 22 100

Tabel2. Hasil Evaluasi Praktik Peserta Pelatihan (N:5 kelo

Nilai Persiapan ProsesPengolahan

Penyajian Kreatilitas

Rendah (< 60) I

Sedans (60 - 80) 2 1 1

Tinsei (> 80) 3 4 3 5

Total 5 5 5 5

@ sebagai lr{akanan Fungsienal dalam Pembuatan Aneka Makanan

Page 10: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

4. Evaluasi Sikap (Respon) pesertaPelatihan

Evaluasi sikap atau respon dibe-dakan menjadi dua, yaitu sikap ter-hadap keberadaan bekatul sebagai ba-han makanan bergizi dan sikap terha-dap kegiatan pelatihan berupa keber-manfaatannya. Berikut ini adalah hasilevaluasi respon yang diperoleh mela-lui pretest dan posttest dengan angketsikap seperti berikut.

Tabel3. Hasil Evaluasi Sikap

kan sebagai bahan dalam pembuatananeka produk makanan. Lomba inijuga bertujuan untuk menumbuhkankreatifitas dalam memanfaatkan beka-tul dalam masakan sehingga akan di-peroleh berbagai aneka olahan. Diha-rapkan setelah mencoba berbagaiolahan bekatul pada saat pelatihanpraktik dan teiah tahu manfaatnyayang penting untuk kesehatan padasaat pelatihan teori maka peserta dapatmenciptakan aneka olahan dan kemu-dian mau memanfaatkannya sebagairnakanan sehari-hari.

Tema yang diangkai dalam lom-ba adalah "Lomba masak anekaolahan bekatul". Lomba ini dilaku-kan pada hari terakhir pelatihan yaitupada acara penutupan kegiatan, yaifusetelah pelatihan teori dan praktikdengan harapan telah memahami caramengembangkan olahan bekatul. pro-sedur lomba disepakati bersama anta-ra tim dengan peserta. Prosedur yangdilakukan sebagai berikut.a. N{errrbagi peserta pelatihan atau

ibu-ibu peserta sejumiah 22 orangdalam lima kelompok (tim) se-hingga perkelompok terdiri dari 4-5 orang peserta.

b. Setiap kelompok dibebaskan untukberkreasi membuat atau mencipta-kan kue atau kudapan berbahanbekatul.

c. Kepada setiap kelompok (tim) di-beri bantuan biaya Rp20.000 danbantuan biaya tersebut sekaligussebagai batas maksimal biaya be-lanja.

Penjurian lomba juga disepakatibersama antara tim dengan peserta

Adapun sikap peserta terha<iap kegiat-an pelatihan pernanfaatan dan potensigizn,va bagi kesehaian bekatul aCalahsebagai berikut.

Tabei 4. Hasil Evaluasi SikapT

5. Lomba lVlasak Aneka OiahanBekatu!

Lomba masak ini diadakan se_bagai bentuk tahap motivasi kepadapeserta bahwa bekatul dapat diguna_

Potensi BekatulNilai Pre test Post test

N G,/,/o N o//oRendah (< 60) 8 36.s J 13.6Sedang (6080)

8 '36,5 9 4t

Jinggi (> 80) 6 27 10 45,4Total 22 100 22 100

erhadap KesiatanKriteria N o//o

Kurang bermanfaatBermanfaat 7 32Sangat berman at 15 68Total 22 100

62

Page 11: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

dengan kesepakatan juri dilakukanoleh peserta bersama tim. Prosedurnyaadalah produk kelompok 1 dinilai olehtim bersama kelompok 2, 3,4 dan 5.

Demikian pula selanjutnya. Hasilakhir kemudian dievaluasi bersama-

sama sehingga dicapai kesepakatan

pemenang. Dengan demikian tidakada peserta yang kecewa dan merasa

produknya tidak layak untuk dlkon-sumsi. Hasil lomba secara lengkaP

sebagai beriicut.a. Diperoleh 5 produk makanan de-

ngan tambahan bekatul yang ber-variasi baik kudapan kontinentalmaupun kudapan tradisional yaitu:puding bekatul kelapa muda, cake

caramel bekatul, good time bekatulcookies, nagasari bekotul dan kle-on bekatul.

b. Pemenang lomba: juara I Pudingbekatul kelapa muda, juara II cake

caramel bekatul dan juara III gcodtime bekatui cookes. Sedangkanrrrr;tan berikutnya adalah nagasari

bekatul dan klepon bekatul.Hasil pelaksanaan kegiatan

PPM menunjukkan bahwa ibu-ibu Pe-serta pelatihan memiliki pengetahuaqsikap dan ketrampilan yang baik da-lam memahami potensi bekatul seba-

gai bahan makanan berylzi tinggiyang berpotensi sebagai makananfungsional sehingga berrnanfaat untukkesehatan. Hasil ini ditunjukkan darites pengetahuan dan lembar Penga-matan praktik. Hasil tersebut juga nte-

nunjukkan bahwa pelatihan yang di-berikan telah memberikan manfaat da-

lam meningkatkan pemahaman untukmemanfaaikan bekatul dalam kon-

63

sumsi sehari-hari. Berdasarkan hasilevaluasi respon atau sikap diketahuibahwa menurut peserta adanya pela-

tihan ini sangat berguna dan berman-faat, sehingga mereka menyadari be-

katul bukan sekedar limbah penggi-lingan padi yang hanya dimanfaatkanuntuk pakan ternak.

Pelatihan ini dikatakan berhasilkarena telah sesuai dengan Indikatorkeberhasilan yang ditetapkan, yaitupelatihan d.inyatakan berhasil apabila90% peserta mengikuti pelatihan sam-

pai selesai dan dibuktikan dari presen-

si kehadiran, dan 80% peserta memili-ki nilai cukup dalam tes pengetahuan

serta ketrampilan sehingga dinyatakankreatif dan dapat mengolah bekafulmenjadi aneka produk makanan pada

saat lomba. Hasil penilaian kehadiranmenunjukkan hasil 99Ya pesetta da-

tang unt-uk mengikuti pelatrhan sam-pai selesai dan 96o/o peserta pelatihanmemiliki pengetahuan baik. Sernen-

tara dari sikap atau respon terhadap

keberadaan bekatu! 86,4Vo menYata-

kan setuju jika bekatul digunakansebagai bahan makanan bergizi danlayak dikorsumsi. Sedangkan evaluasipraktik (keteraryilan) sudah terlihatlebih dari 60% telah memiliki kemam-puan baik dalam persiapan, proses danpenyajia4 sementara 100% peserta

sudah memiliki kreatifitas.Output yang diharapkan dalam

kegiatan pelatihan pemanfaatan beka-tui adalah peserta memiliki kompe-tensi kognitil afektif dan psikomotordalam memanfaatkan bekatul sebagai

bahan makanan yang berpotensi seba-

gai makanan fungsional. Selain itu,

p"tutit un Pengolahan Bekatul sebagai l,{akanan Fungsicnal dalam Pemt'uatan Aneka Makanan

Page 12: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

64

peserta juga diharapkan memiliki rno-tivasi untuk mensosialisasikan man-faat bekatul dan pengolahan bekatulmenjadi aneka makanan kepada war-ganya pada kegiatan Posyandu mau-pun PKK sehingga semua wargamengetahui manfaat bekatul sebagaibahan makanan layak konsumsi.Sedangkan outcome sebagai kelanjut-annya mengharapkan agar kegiatanpemanfaatan bekatul sebagai bahanmakanan yang layak konsumsi dapatmeningkatkan kesehatan peserta pela-tihan dan jangka panjangnya dapatmembantu meningkatkan kesehatanwarga.

I}. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpuian

Kesimpulan yang dapat ditarikdari kegiatan PPiryI reguler ini sebagaiberkut.a. Peserta pelatihan telah rnemiiiki

pengeiahuan dan pemaharnan ten-tang manfaat bekatui sebagai ma-kanan bergizi yang berpotensi se-bagai makanan fungsional dan haiini telah ditunjukkan oleh nilai tespengetahuan.

b. Peserta pelatihan sudah bisa mem-persiapkan dan mengolah bekatuldengan teknik olah yang benar.

c. Peserta pelatihan ielah mengetahuiberbagai produk di.rersif,ftasi ataupengembangan olahan bekatui se-hingga dapat diterirna masyarakatsecara luas.

d. Peserta pelatihan telah mengetahuiprinsip penerapan sanitasi higienepada pengolahan bekaf,rl.

e. Peserta pelatihan telah mengetahuicara mengemas produk olahan be-katul yang telah dibuat dengan caradan bahan pengemas yang baik.

2. SaranSaran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut.a. Perlu adanya pendampingan dari

pihak terkait seperti kelurahan se-hingga sosialisasinya seakin luasdan output dan outcome-nya dapattercapai.

b. Perlu pengembangan lebih lanjutagar diperoleh produk berbahanbekatul lebih banyak lagi.

DAFTAR PUSTAKAAdom K, Liu R. 2AA2. "Antioxidant

Activity of Grains". Journal ofAgricultural and Foori Chemis-try, 5C(21) :6 I 82- 6 L 87 .

Ardiansyah Michwan dalam httn:l/ic.ppiiepang"org/ I 0/ 1 1 .htrn/1 2April 2AA9. Sehai den CantikDengan Bekatul.

Astuti, Ma^ry. 1997. *Makanan Fung-sional dan Perafurannya". Agri-tech 17 :29-32.

Godber J, Xu Z, Hegsted M, WalkerT: "Rice and Rice Bran Oil inFunctional Foods Development".Louisiana Agriculture, 2002,as(a):9-10.

Roy, H. dan Lundy, S. 2005. "RiceBran". Pennington NutritionSeries No 8.

Inoiek, Volume 14, Nomor l, Februari 2010

Page 13: Jurnal Inotek-pelatihan Pengolahan Bekatul

Widowati, Sri. 2000. "Pemanfaatan

Hasil Samping PenggilinganPadi Dalam Menunjang SistemAgroindustri di Pedesaan". Bu-letin Agrobio, 4 (l): 33-38.

Wilson, T. dalam http://mct.aacrjour-nals.orglco ntentl 41 9 I 1287. abstra

ct?ck:nck/5 Januari 2009."Whole Fat Rice Bran Reducesthe Development of EarlYAortic Atherosclerosis in HY-percholesterolemic HamstersCompared with Wheat Bran".

65

Nutrition Research, Volume 22,

Issue 1 1, Pages 1319-1332.

Winarno, FG. 1999. Kumpulan Ma-kanan Tradisional I. PKMTPAU Pangan dan Gizi IPBBogor.

Wirosuhardlo. 1995. PengembanganSikap Pengusaha Makanan Tra-disional melalui Pendidikan Ma-najemen. Prosiding WidyakaryaNasional Khasiat Makanan Tra-disional. LIPI Jakarta

Pelatihan Pengolahan Bekatul sebagai lvlakanan Fungsional ,jalam Pembuatan Aneka Makanan