13
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI ATAS REWARD, PELATIHAN PROFESIONAL, NILAI SOSIAL, LINGKUNGAN KERJA, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PERSONALITAS DAN KESETARAAN GENDER TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK JOHAN WAHYUDI [email protected] SRI MULYANI [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh faktor reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kesetaraan gender terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik pada mahasiswa akuntansi semester 5 - 8 pada perguruan tinggi di Kota Bandung. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Sampel penelitian ditentukan secara random sampling dengan jumlah 194 responden. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kesetaraan gender berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik secara simultan dengan variasi yang terjelaskan sebesar 36,8%. Secara parsial, variabel reward, pelatihan professional, dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik, sedangkan nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan kesetaraan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Kata kunci: reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kesetaraan gender, karir akuntan publik PENDAHULUAN Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha mempersiapkan diri untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan. Pemilihan karir melalui suatu rangkaian proses kegiatan yang terarah dan sistematis, sehingga setiap individu akan selalu mempertimbangkan segala potensi, kecerdasan, minat/bakat maupun harapan yang akan dicapainya (Ranie & Rizal, 2012: 127). Hal ini perlu dilakukan agar karir yang akan dipilih tidak akan menimbulkan penyesalan dan kesulitan di kemudian hari. Untuk menjadi profesional dalam bidang akuntansi dapat dilakukan salah satunya dengan bekerja sebagai akuntan publik. Pada saat ini profesi akuntan publik semakin berkembang. Kebutuhan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat luas akan jasa akuntan

JURNAL PENELITIAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL PENELITIAN

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI ATAS REWARD, PELATIHAN PROFESIONAL, NILAI SOSIAL, LINGKUNGAN KERJA,

PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PERSONALITAS DAN KESETARAAN GENDER TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

JOHAN WAHYUDI [email protected]

SRI MULYANI [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh faktor reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kesetaraan gender terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik pada mahasiswa akuntansi semester 5 - 8 pada perguruan tinggi di Kota Bandung. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Sampel penelitian ditentukan secara random samplingdengan jumlah 194 responden. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kesetaraan gender berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik secara simultan dengan variasi yang terjelaskan sebesar 36,8%. Secara parsial, variabel reward, pelatihan professional, dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik, sedangkan nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan kesetaraan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Kata kunci: reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kesetaraan gender, karir akuntan publik

PENDAHULUAN

Pemilihan karir merupakan suatu proses dari individu sebagai usaha mempersiapkan diri untuk memasuki tahapan yang berhubungan dengan pekerjaan. Pemilihan karir melalui suatu rangkaian proses kegiatan yang terarah dan sistematis, sehingga setiap individu akan selalu mempertimbangkan segala potensi, kecerdasan, minat/bakat maupun harapan yang akan dicapainya (Ranie & Rizal, 2012: 127). Hal ini perlu dilakukan agar karir yang akan dipilih tidak akan menimbulkan penyesalan dan kesulitan di kemudian hari.

Untuk menjadi profesional dalam bidang akuntansi dapat dilakukan salah satunya dengan bekerja sebagai akuntan publik. Pada saat ini profesi akuntan publik semakin berkembang. Kebutuhan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat luas akan jasa akuntan

Page 2: JURNAL PENELITIAN

inilah yang menjadi pemicu perkembangan tersebut. Mahasiswa dalam merencanakan karirnya tentu mempunyai pertimbangan atau faktor yang memengaruhi dalam menentukan karir yang akan dipilih. Hal apa yang menjadi latar belakang pemilihan karir tersebut dan apa yang diharapkan mahasiswa dari pilihannya tersebut merupakan pertanyaan penting dalam pemilihan karir. Penelitian ini meneliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik antara lain faktor reward, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kesetaraan gender. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh faktor reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kesetaraan gender terhadap pilihan karir sebagai akuntan publik.

TINJAUAN PUSTAKA

Pilihan Karir

Menurut Handoko (1996:121) karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai kesempatan (Gibson dkk., 1997:305). Mereka mempertimbangkan ketertarikan, nilai dengan pilihan pekerjaan serta mencari informasi mengenai pekerjaan, karir dan jabatan. Menurut Chan (2012:53), mahasiswa setelah lulus dapat memilih karir sebagai akuntan manajemen, akuntan pemerintah, akuntan pendidik, dan akuntan publik

Teori PengharapanKonsep dari pemilihan karir berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori

pengharapan (expectancy theory). Menurut Robbins dan Judge (2009: 231), pada saat ini penjelasan yang paling diterima secara luas mengenai motivasi adalah teori pengharapan dari Victor Vroom. Teori pengharapan berargumen bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh output tertentu dan tergantung pada daya tarik output itu bagi individu tersebut. Kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan (Robbins dan Judge, 2009:232). Oleh karena itu, pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka.

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan PublikRobbins dan Judge (2009:173) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang

ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberi makna bagi lingkungan mereka. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tetapi ada berbagai macam faktor yang memengaruhinya. Faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya tersebut.

Page 3: JURNAL PENELITIAN

Mahasiswa selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi yang berhubungan dengan profesi akuntan baik secara formal maupun secara informal. Informasi tersebut dapat memberikan persepsi yang berbeda pada setiap mahasiswa sesuai dengan karakteristik kepribadiannya dan pengetahuan intelektualnya. Persepsi seseorang tidak selamanya sama dan tepat, tetapi dapat berbeda dari kenyataan yang obyektif. Cara individu dalam pengambilan dan kualitas dari pilihan terakhir mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka (Robbins dan Judge, 2009:173). Dalam hal ini, Mahasiswa akuntansi akan memilih profesi tertentu karena dia mempunyai persepsi yang baik terhadap profesi tersebut.

Akuntan PublikMenurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa

akuntan publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tersebut. Jenis jasa yang dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik adalah jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa reviu atas informasi keuangan historis dan jasa asurans lainnya.

Hipotesis Penelitian1. Reward

Reward adalah semua return baik finansial maupun nonfinansial yang diterima karyawan karena jasa yang disumbangkan ke perusahaan (Handoko, 1996:87). Reward dapat berupa finansial yaitu berbentuk gaji, adanya dana pensiun, potensi kenaikan gaji, maupun bentuk non finansial seperti pengakuan profesional (Luthans, 2005:142). Dalam melakukan pertimbangan pemilihan karir, para mahasiswa lulusan jurusan akuntansi menempatkan gaji sebagai alasan utama (Kunartinah, 2003:35). Pengakuan profesional meliputi hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan prestasi, kesempatan untuk berkembang dan cara untuk bisanaik pangkat. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H2: Semakin tinggi reward yang diberikan maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar

2. Pelatihan ProfesionalMenurut Chan (2012:2), mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik

memerlukan pelatihan kerja karena untuk menjadi akuntan publik yang dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik tidak cukup hanya dengan pendidikan formal saja namun juga harus ditunjang oleh pengalaman praktik di lapangan dengan jam kerja yang memadai. Pelatihan professional berupa pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan di luar lembaga, pelatihan rutin di dalam lembaga, dan kesempatan memperoleh pengalaman kerja yangbervariasi. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H3: Semakin banyak pelatihan professional yang diberikan maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar

Page 4: JURNAL PENELITIAN

3. Nilai-Nilai SosialNilai-nilai sosial merupakan faktor yang memperlihatkan kemampuan seseorang atau nilai

seseorang dapat dilihat dari sudut pandang orang lain di lingkungannya (Siregar, 2006:18). Nilai-nilai sosial meliputi kesempatan menjalankan kegiatan sosial, kesempatan berinteraksidengan orang, kesempatan menjalankan hobi, perhatian terhadap perilaku individu, kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain dan gengsi pekerjaan di mata orang lain. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H4: Semakin baik nilai-nilai sosial maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar

4. Lingkungan Kerja

Profesi akuntan perusahaan menurut persepsi mahasiswa akuntansi lebih bersifat rutin dan banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan di belakang meja, sedangkan pekerjaan sebagai akuntan publik lebih atraktif, lebih banyak membutuhkan waktu, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan merupakan faktor lingkungan kerja (Aprilyan, 2011:43). Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H5: Semakin baik lingkungan kerja maka minat masiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar

5. Pertimbangan Pasar KerjaPertimbangan pasar kerja selalu dipertimbangkan mahasiswa dalam pemilihan karir,

karena terpuruknya keadaan perekonomian dan sulitnya mencari kerja, mengakibatkan mahasiswa memperhatikan pasar kerja, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek (Andrianti, 2001:88). Menurut Wheller (1983:4) pertimbangan pasar kerja meliputi empat aspek, yaitu tersedianya lapangan pekerjaan, keamanan kerja, akses lowongan pekerjaan, dan kesempatan promosi. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H6: Semakin baik pertimbangan pasar kerja maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar

6. PersonalitasChan (2012:55) mengatakan bahwa, personalitas merupakan salah satu determinan yang

potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan kondisi tertentu. Personalitas berarti karakteristik psikologi dari dalam yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Menurut Aprilyan (2011:65), mahasiswa akuntansi yang mengejar kesempurnaan, loyalitas, pengakuan atas prestasinya, serta menyenangi tantangan dan mau menerima tugas sulit cenderung memilih karir akuntan publik. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H7: Semakin cocok personalitas seseorang dengan pekerjaan menjadi akuntan publik makaminat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar

Page 5: JURNAL PENELITIAN

7. Kesetaraan GenderGender adalah pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial budaya

(Showalter, 1989:3). Secara terminologis, gender bisa didefinisikan sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan (Lips, 1993:4). Kesetaraan gender adalah suatu kondisi dimana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, seimbang dan harmonis. Kondisi ini dapat terwujud apabila terdapat perlakuan adil antara perempuan dan laki-laki. Penerapan kesetaraan gender harus memperhatikan masalah kontekstual dan situasional, bukan berdasarkan perhitungan secara sistematis dan tidak bersifat universal (Marzuki, 2011 :8). Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:

H8: Kesetaraan gender berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Pengaruh secara Simultan dihipotesiskan sebagai berikut:H1: Reward, pelatihan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar

kerja, dan kesetaraan gender berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntanpublik

METODE PENELITIAN

Rancangan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian asosiatif (Sugiyono, 2007 : 89) yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui signifikan tidaknya hubungan antara variabel reward, pelatihan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan kesetaraan gender terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 program studi akuntansi semester lima

(5) sampai dengan semester delapan (8) di perguruan tinggi di Kota Bandung. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan simple random sampling. Adapun ukuran sampel ditentukan dengan rumus Coachran (Rea dan Parker, 1997:117) yaitu cara mencari sampel pada populasi yang banyak atau tidak diketahui. Dari perhitungan diperoleh hasil bahwa sampel dalam penelitian ini adalah 196 orang.

Teknik Pengumpulan DataDalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian

lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan terdiri dari wawancara dan penyebaran kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, responden dapat memilih jawaban yang tersedia. Pada kuesioner yang dibuat, peneliti menetapkan skala likert.

Metode Analisis Data1. Uji kualitas data: uji validitas dan uji reliabilitas2. Uji hipotesis: Pengujian hipotesis menggunakan metode regresi logistic

Page 6: JURNAL PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Profil Responden

jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 196 dan yang berhasil diterima kembali adalah 192 kuesioner.

Tabel 1 Gambaran Responden Berdasarkan Gender

Jenis kelamin Jumlah PresentaseLaki-laki 90 orang 47 %Perempuan 102 orang 53 %Jumlah 192 orang 100 %Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 2 Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan Kuliah

Angkatan Kuliah Jumlah Presentase2009 139 orang 72 %2010 53 orang 28 %Jumlah 192 orang 100 %Sumber: Data primer yang diolah

Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik

Tabel 3 Pilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Kota Bandung

No Pilihan Karir Frekuensi Presentase1 Akuntan Publik 85 44 %2 Akuntan Manajemen 65 34 %3 Akuntan Pemerintah 15 8 %4 Akuntan pendidik 5 3 %5 Non Akuntan 22 11 %

Jumlah 192 100 %Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4 Pilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Kota Bandung Berdasarkan Gender

No Pilihan KarirLaki-laki Perempuan JumlahF % F % F %

1 Akuntan Publik 52 61 % 33 39 % 85 100 %2 Akuntan Manajemen 21 32 % 44 68 % 65 100 %3 Akuntan Pemerintah 8 53 % 7 47 % 15 100 %4 Akuntan pendidik 1 20 % 4 80 % 5 100 %5 Non Akuntan 8 36 % 14 64 % 22 100 %

Jumlah 90 47 % 102 53 % 192 100%Sumber: Data primer yang diolah

Page 7: JURNAL PENELITIAN

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Tabel 5 Hasil Uji Validitas dan Uji ReliabilitasItem-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

no1 124.5573 98.332 .467 .817

no2 124.8021 103.468 .233 .825

no3 124.5677 100.812 .431 .819

no4 123.8750 100.822 .438 .819

no5 124.4167 105.438 .153 .827

no6 124.6042 105.392 .149 .827

no7 124.1146 100.364 .419 .819

no8 124.2708 105.340 .207 .825

no9 124.3073 102.308 .359 .821

no10 123.9427 103.321 .266 .824

no11 125.0260 104.235 .249 .824

no12 124.0052 99.785 .394 .820

no13 125.3854 101.463 .334 .822

no14 124.7135 102.017 .273 .824

no15 124.2760 100.861 .370 .821

no16 124.3906 102.972 .321 .822

no17 124.1406 104.792 .194 .826

no18 125.3698 102.297 .266 .824

no19 124.0104 100.806 .478 .818

no20 124.7969 99.911 .397 .820

no21 123.3438 105.127 .238 .825

no22 123.7760 102.908 .355 .821

no23 123.6146 104.699 .256 .824

no24 124.0104 102.607 .333 .822

no25 124.6146 103.966 .232 .825

no26 124.3073 104.350 .256 .824

no27 124.0833 104.464 .282 .824

no28 124.4271 100.602 .416 .819

no29 124.2865 99.493 .534 .816

no30 124.2500 103.728 .290 .823

no31 124.4479 101.369 .397 .820

no32 124.5521 100.762 .413 .819

no33 124.1198 102.933 .250 .825

no34 124.9792 104.460 .152 .828

no35 124.8542 104.062 .211 .826

Dari tabel 5 diperoleh bahwa semua indikator valid dalam menjelaskan variabel-variabel tersebut. Hal ini dapat didentifikasi dari nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari r tabel 0.141. Nilai Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

Page 8: JURNAL PENELITIAN

Pengujian Simultan

Tabel 6 Uji SimultanOmnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 61.687 7 .000

Block 61.687 7 .000

Model 61.687 7 .000

Tabel 7 Koefisien DeterminasiModel Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 201.955a .275 .368

Dari tabel 6 terlihat bahwa nilai signifikansi adalah 0,00 < 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dalam artian reward, pelatihan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kesetaraan gender secara simultan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Pada tabel 7 menunjukan nilai Negelkerke R square sebesar 0.368 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 36.8% sisanya sebesar 63.2% dijelaskan oleh variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian.

Pengujian Parsial

Tabel 8 Uji ParsialVariables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp (B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a

Reward 1.594 .422 14.254 1 .000 4.923 2.152 11.261

Pelatihan Profesional 1.007 .423 5.679 1 .017 2.737 1.196 6.267Nilai Sosial .017 .421 .002 1 .967 1.017 .445 2.324Lingkungan Kerja .021 .468 .002 1 .965 1.021 .408 2.552Pertimbangan Pasar Kerja

.107 .337 .102 1 .750 1.113 .576 2.154

Personalitas .774 .336 5.319 1 .021 2.169 1.123 4.186Kesetaraan Gender -.047 .251 .035 1 .851 .954 .583 1.561Constant -12.046 2.117 32.383 1 .000 .000

Page 9: JURNAL PENELITIAN

Tabel 8 menunjukan hasil pengujian regresi logistik pada tingkat signifikansi 5%. Dari pengujian regresi logistik di atas maka diperoleh persamaan regresi logistic sebagai berikut:

Logit (Y) = -12,046+1,594 X1+1,007 X2+0,017 X3+0,021 X4 +0,107 X5+ 0,774 X6 - 0,047 X7

1. Urutan faktor yang diperhatikan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor reward yaitu:1) Lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang.2) Ada pengakuan apabila berprestasi.3) Gaji yang tinggi.4) Potensi kenaikan gaji.5) Ada dana pensiun.6) Memerlukan banyak cara untuk naik pangkat. Hasil pengujian regresi logistik pada tabel 8 menunjukan signifikansi pada P < 0,05; yang berarti HA2 tidak dapat ditolak, dalam artian semakin tinggi reward yang diberikan maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar.

2. Urutan faktor yang diperhatikan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor pelatihan profesional yaitu:1) Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi.2) Pelatihan kerja sebelum mulai bekerja.3) Sering mengikuti latihan di luar lembaga4) Sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga.

Hasil pengujian regresi logistik pada tabel 8 menunjukan signifikan pada P < 0,05; yang berarti HA3 tidak dapat ditolak, dalam artian semakin banyak pelatihan professional yang diberikan maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar.

3. Urutan faktor yang diperhatikan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor nilai-nilai sosial yaitu:1) Memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang.2) Memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain.3) Memperhatikan perilaku individu.4) Kesempatan untuk menjalankan hobi.5) Gengsi Pekerjaan di mata orang lain6) Kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial. Hasil pengujian regresi logistik pada tabel 8 menunjukan signifikansi pada P > 0,05; yang berarti HA4 ditolak. Dari hasil pengujian terhadap hipotesis tersebut, diperoleh bukti empiris bahwa nilai-nilai sosial tidak berpengaruh signifikan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, dalam artian semakin baik nilai-nilai sosial maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik tidak semakin besar. Mahasiswa

Page 10: JURNAL PENELITIAN

akuntansi memiliki persepsi bahwa pekerjaan akuntan publik kurang memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kurang memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, kurang memberikan kesempatan dalam menjalankan hobi, dan lebih memperhatikan perilaku individu. Akuntan publik juga dipandang memiliki gengsi dalam pekerjaan dan memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain. Dengan demikian, mahasiswa akuntansi yang mempertimbangkan nilai-nilai sosial dalam memilih karir cenderung tidak memilih akuntan publik sebagai profesi yang akan dipilih setelah lulus kuliah nantinya.

4. Urutan faktor yang diperhatikan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor lingkungan kerja yaitu:1) Pekerjaannya lebih banyak tantangan.2) Sering lembur.3) Ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna.4) Tingkat kompetensi antar karyawan tinggi.5) Pekerjaan rutin.6) Pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan.7) Lingkungan kerjannya menyenangkan.

Hasil pengujian regresi logistik pada tabel 8 menunjukan signifikansi pada P > 0,05; yang berarti HA5 ditolak. Dari hasil pengujian terhadap hipotesis tersebut, diperoleh bukti empiris bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, dalam artian semakin baik lingkungan kerja maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik tidak semakin besar. Mahasiswa akuntansi memiliki persepsi bahwa pekerjaan akuntan publik merupakan pekerjaan yang memiliki tantangan yang besar, intensitas lembur yang sering, tekanan kerja yang tinggi untuk mencapai pekerjaan yang sempurna, tingkat kompetensi karyawan yang tinggi, pekerjaan yang bersifat rutin, pekerjaan yang memerlukan waktu lama untuk diselesaikan, dan lingkungan pekerjaan yang kurang menyenangkan. Mahasiswa yang tidak menyukai lingkungan pekerjaan akuntan publik seperti disebutkan di atas cenderung untuk tidak memilih akuntan publik sebagai pilihan karir setelah lulus kuliah nantinya.

5. Urutan faktor yang diperhatikan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor pertimbangan pasar kerja yaitu:1) Ketersediaan lapangan pekerjaan2) Kemudahan dalam mengakses lowongan pekerjaan3) Kemudahan promosi4) Keamanan kerja

Hasil pengujian regresi logistik pada tabel 8 menunjukan signifikansi pada P > 0,05; yang berarti HA6 ditolak. Dari hasil pengujian terhadap hipotesis tersebut, diperoleh bukti empiris bahwa pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh signifikan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, dalam artian semakin baik pertimbangan pasar kerja maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik tidak semakin besar. Hal ini

Page 11: JURNAL PENELITIAN

dikarenakan mahasiswa yang berminat bekerja sebagai akuntan publik sebagian besar terutama ingin mendapat pengalaman kerja yang banyak saja dengan kata lain pekerjaan akuntan publik bukan untuk pekerjaan jangka panjang.

6. Urutan faktor yang diperhatikan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor personalitas yaitu:1) Loyalitas terhadap pekerjaan2) Mengejar kesempurnaan dalam setiap tugas3) Menyukai tantangan4) Pengakuan atas prestasi5) Dapat menerima tugas yang sulitHasil pengujian regresi logistik pada tabel 8 menunjukan signifikansi pada P < 0,05; yang berarti HA7 tidak dapat ditolak. Dari hasil pengujian terhadap hipotesis tersebut, diperoleh bukti empiris bahwa personalitas berpengaruh signifikan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, dalam artian semakin cocok personalitas seseorang dengan pekerjaan menjadi akuntan publik maka minat mahasiswa untuk berkarir sebagai akuntan publik semakin besar.

7. Urutan faktor yang diperhatikan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor kesetaraan gender yaitu:1) Hak dan kewajiban pria dan wanita dalam dunia kerja akuntan.2) Jaminan kehidupan masa depan.3) Ruang lingkup pekerjaan yang terbatas.

Hasil pengujian regresi logistik pada tabel 8 menunjukan signifikansi pada P > 0,05; yang berarti HA8 ditolak, dalam artian kesetaraan gender tidak berpengaruh signifikan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dari hasil analisis menunjukan bahwa kesetaraan gender berpengaruh negatif terhadap pilihan karir sebagai akuntan publik. Hal tersebut menunjukan bahwa mahasiswa akuntansi kurang berminat untuk bekerja pada Kantor Akuntan Publik karena pekerjaan akuntan publik menuntut tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam bekerja. Meskipun demikian, persamaan secara menyeluruh antara laki-laki dan perempuan tidak bias diterima oleh mahasiswa akuntansi. Bagaimanapun juga, fungsi organ reproduksi bagi perempuan akan membawa konsekuensi logis dalam kehidupan bermasyarakat dan bekerja, seperti hamil dan menyusui.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Secara simultan, variabel reward, pelatihan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kesetaraan gender berpengaruh terhadappemilihan karir sebagai akuntan publik. Variabel-variabel tersebut dapat menjelaskan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebesar 36,8% dan sisanya 63.2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.

Page 12: JURNAL PENELITIAN

2. Secara parsial, variabel reward, pelatihan professional dan personalitas berpengaruh secara signifikan dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, sedangkan variabel nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan kesetaraan gender tidak berpengaruh signifikan dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.

Dengan berbagai analisis yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan sebagai berikut:1. Kepada para akademisi, guna meningkatkan mutu lulusan pekerja intelektual yang siap

pakai perlu diupayakan keseragaman kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi dengan memeberikan informasi mengenai jenis karir yang dapat dipilih setelah lulus kuliah secara lebih dini dan memberikan mata kuliah konsentrasi bagi mahasiswa akuntansi sehingga mereka dapat lebih awal memikirkan profesi yang akan digelutinya dan dapat lebih professional pada salah satu bidang profesi yang relevan dalam dunia kerja saat ini.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang akan dan telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam memilih karir dan untuk memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya.

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah ruang lingkup penelitian dengan tempat penelitian tidak hanya di Kota Bandung saja dan tidak hanya mahasiswa semester 5-8.

4. Dalam menentukan indikator atau item pada kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian sebaiknya dilakukan melalui survey pendahuluan terlebih dahulu pada Kantor Akuntan Publik supaya indikator pada kuesioner dapat mencerminkan keadaan sebenarnya dari Kantor Akuntan Publik.

5. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat pertanyaan tertutup. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk membuat penggabungan pertanyaan tertutup dengan pertanyaan terbuka untuk mencegah pengaruh bias dari tidak adanya respon atas jawaban responden.

DAFTAR PUSTAKA

Andrianti. 2001. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Jawa Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol. 2, No.1, 66-90.

Aprilyan, Lara A. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik. Semarang: Universitas Diponegoro.

Chan, A. S. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi - Vol 1, No. 1, Januari 2012 , 53-58.

Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donnelly Jr., J. H. 1997. Organizations: Behavior Structure Processes, Ninth Edition. Chicago: Irwin.

Page 13: JURNAL PENELITIAN

Handoko, T. H. 1996. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Kunartinah. 2003. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 10. No. 20. Semarang: P3M STIE Stikubank.

Lips, Hilary M. 1993. Sex and Gender: An Introduction. London: Myfield Publishing Company.

Luthans, F. 2005. Organizational Behavior, 10th Edition. New York: McGraw-Hill.

Marzuki. 2011. Kajian Awal Tentang Teori-Teori Gender. Universitas Negeri Yogyakarta , 1-15.

Ranie, Z. A., & Rizal, M. 2012. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Pada Perguruan Tinggi Di Sumut). Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, Vol.5 No.3 Desember 2012 , 123-134.

Rea, L. M., & Parker, R. A. 1997. Designing and Conducting Survey Research: A Comprehensive Guid. San Fransisco: Jossey Bass.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2009. Organizational Behavior, 13th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Showalter, E. 1989. Speaking Of Gender. London: Routledge.

Siregar, R. 2006. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Terhadap Pilihan Karir. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Walgito, B. 1997. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Wheller, K. G. 1983. Perceptions of labour Market Variable by College Student in Business, Education, and Psychology. Journal of Vocational Behavior Vo. 22 , 1-11.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tetang Akuntan Publik

www.ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori diakses pada tanggal 13 Juni 2013