15
SISTEM INFORMASI TOUR AND TRAVEL UMRAH DI AL LATIEF TRAVELINDO Herdiesel Santoso 1 , Yuli Astuti 2 , Fadina Yandar Aryani 3 , Isma Nurjanah 4 , Suparyanto 5 1,2,3,4 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, 5 Dosen Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], 4 maisnur4 @gmail.com, 5 [email protected] Abstract The purpose of this research is to establish an Internet-based information management system that can simplify business processes in the Al-Latief Travelindo Tour and Travel Umrah company. The development stage used in this research follows the SDLC models, which consists of the following phase: the analysis, design, implementation and evaluation. The initial analysis of the system is done by using PIECE framework. The documentation results of the initial analysis process is used to as recommendation to create system’s requirements and functionality of the new system. The result of initial analysis phase is the proposed system, which needs to be translated into the system’s design. The system’s design will be created in design phase and will be expressed in terms of several documents, including process modelling, data modelling and interface design. Process modelling describes how the data moves by using DFD. There are two type data modelling phase, the first is design of conceptual database by using ERD and the second is physical database design. Interface design includes input and output design. The next phase is implementation phase which will translate the models created in the design phase into codes by using programing language. The system’s testing is also done in this phase. The evaluation result shows that the function of information system helps Al-Latief Travelindo to establish connection with the customer and to be more competent tour and travel company. Keywords— information system, travel and umrah, SDLC, PIECES, DFD Abstrak Penelitian ini bertujuan membangun sistem informasi manajemen berbasis internet yang dapat mempermudah proses bisnis di perusahan Tour and Travel umroh Al-Latief Travelindo. Tahapan pengembangan sistem mengikuti model SDLC, yaitu analisis, desain, impelementasi dan evaluasi. Analisis sistem awal menggunakan kerangka PIECE. Hasil dokumentai dari tahap analisis kelemahan sistem digunakan untuk rekomendasi kebutuhan sistem dan fungsionalitas apa saja yang akan dilakukan sistem baru. Setelah tahap analisis selesai, usulan kebutuhan sistem diterjemahkan menjadi desain sistem. Pada tahapan desain, ada beberapa dokumen yang dibuat, meliputi pemodelan proses, pemodelan data dan desain antarmuka. Permodelan proses menggambarkan bagaimana data berpindah menggunakan DFD. Tahap pemodelan data terdiri dari dua tahap yaitu, perancangan model konseptual database menggunakan ERD dan perancangan fisik database. Desain antarmuka meliputi desain output dan desain input. Tahap selanjutnya adalah implementasi dari fase desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman. Pada tahapan ini juga dilakukan pengujian sistem. Hasil evaluasi menunjukan fungsi-fungsi sistem informasi dapat membantu Al-Latief Travelindo membangun hubungan dengan konsumen dan lebih berkompeten mengatasi persaingan yang timbul antara perusahaan jasa Tour & Travel. Kata Kunci—sistem informasi, travel dan umroh, SDLC, PIECES, DFD

Jurnal Sistem Informasi Traveljurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Herdiesel Santoso1...SISTEM INFORMASI TOUR AND TRAVEL UMRAH DI AL LATIEF TRAVELINDO Herdiesel Santoso 1, Yuli Astuti2,

  • Upload
    dinhtu

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM INFORMASI TOUR AND TRAVEL UMRAH DI AL LATIEF TRAVELINDO

Herdiesel Santoso1, Yuli Astuti2, Fadina Yandar Aryani3, Isma Nurjanah4, Suparyanto5

1,2,3,4 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, 5 Dosen Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta,

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected],

4maisnur4 @gmail.com, [email protected]

Abstract The purpose of this research is to establish an Internet-based information management system that

can simplify business processes in the Al-Latief Travelindo Tour and Travel Umrah company. The development stage used in this research follows the SDLC models, which consists of the following phase: the analysis, design, implementation and evaluation. The initial analysis of the system is done by using PIECE framework. The documentation results of the initial analysis process is used to as recommendation to create system’s requirements and functionality of the new system. The result of initial analysis phase is the proposed system, which needs to be translated into the system’s design. The system’s design will be created in design phase and will be expressed in terms of several documents, including process modelling, data modelling and interface design. Process modelling describes how the data moves by using DFD. There are two type data modelling phase, the first is design of conceptual database by using ERD and the second is physical database design. Interface design includes input and output design. The next phase is implementation phase which will translate the models created in the design phase into codes by using programing language. The system’s testing is also done in this phase. The evaluation result shows that the function of information system helps Al-Latief Travelindo to establish connection with the customer and to be more competent tour and travel company. Keywords— information system, travel and umrah, SDLC, PIECES, DFD

Abstrak

Penelitian ini bertujuan membangun sistem informasi manajemen berbasis internet yang dapat mempermudah proses bisnis di perusahan Tour and Travel umroh Al-Latief Travelindo. Tahapan pengembangan sistem mengikuti model SDLC, yaitu analisis, desain, impelementasi dan evaluasi. Analisis sistem awal menggunakan kerangka PIECE. Hasil dokumentai dari tahap analisis kelemahan sistem digunakan untuk rekomendasi kebutuhan sistem dan fungsionalitas apa saja yang akan dilakukan sistem baru. Setelah tahap analisis selesai, usulan kebutuhan sistem diterjemahkan menjadi desain sistem. Pada tahapan desain, ada beberapa dokumen yang dibuat, meliputi pemodelan proses, pemodelan data dan desain antarmuka. Permodelan proses menggambarkan bagaimana data berpindah menggunakan DFD. Tahap pemodelan data terdiri dari dua tahap yaitu, perancangan model konseptual database menggunakan ERD dan perancangan fisik database. Desain antarmuka meliputi desain output dan desain input. Tahap selanjutnya adalah implementasi dari fase desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman. Pada tahapan ini juga dilakukan pengujian sistem. Hasil evaluasi menunjukan fungsi-fungsi sistem informasi dapat membantu Al-Latief Travelindo membangun hubungan dengan konsumen dan lebih berkompeten mengatasi persaingan yang timbul antara perusahaan jasa Tour & Travel.

Kata Kunci—sistem informasi, travel dan umroh, SDLC, PIECES, DFD

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

PENDAHULUAN

Informasi yang cepat, akurat, dan relevan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan informasi pada era globalisasi. Penelitian Lai, Shu-Fang; et al [4] mengungkapkan bahwa penggunaan Internet sebagai saluran untuk perdagangan dan informasi memberikan kesempatan bagi bisnis untuk menggunakan internet sebagai alat untuk manajemen hubungan pelanggan. Penggunaan internet layak dipertimbangkan sebuah bisnis agar dapat membangun hubungan dengan konsumen dan lebih berkompeten untuk mengatasi persaingan-persaingan yang timbul antara perusahaan jasa Tour & Travel.

Menurut McLean dan Wetherbe[2] Penerapan teknologi disertai dengan sistem informasi dapat melaksanakan komputasi numeric bervolume besar dan kecepatan tinggi, menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses. Perusahaan yang mengimplementasikan sebuah sistem informasi berbasis komputer dalam bisnis dimungkinkan dapat mempermudah perusahan dalam pengelolaan informasi serta melayani member dan konsumen. Member dan konsumen merupakan salah satu aset yang berperan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, menjaga hubungan baik dengan member dengan memberi pelayanan prima kepada member merupakan hal mutlak yang harus dilakukan.

Al-Latief Travelindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Tour & Travel yang mencakup pemesanan paket perjalanan umroh. Sistem pelayanan umroh yang diterapkan selama ini dianggap belum maksimal dan kurang efektif bagi member atau konsumen. Pendaftaran umroh dan pendaftaran member yang dilakukan saat ini masih menggunakan format pencatatan dan pelaporan secara manual. Sistem pengolah data travel secara manual berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pemrosesan data. Misalnya, dalam penulisan indentitas member atau konsumen antara dokumen satu dengan dokumen yang lain sering tidak konsisten. Sistem manual juga berpotensi menimbulkan kesalahan saat menghitung komisi dan point untuk member. Belum digunakanya teknologi internet pada sistem, menyebabkan proses penyampaian informasi berlangsung lama, memerlukan biaya yang lebih mahal serta informasi yang diterima tidak lengkap dan akurat. Misalnya, untuk mendapatkan informasi syarat dan waktu pelaksanaan umroh, konsumen harus datang ke agen travel. Hal ini memerlukan biaya yang lebih mahal. Selain itu, pada penukaran komisi member masih merasa kesulitan karena tidak bisa langsung memilih dan harus datang langsung keperusahaannya. Dalam jangka panjang, biaya yang dibutuhkan oleh pemilik usaha akan cukup besar untuk biaya promosi. Permasalahan lain yang sering dikeluhkan adalah sulitnya mengumpulkan data calon jamaah dan member yang masih bercampur dengan data lain.

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa Perusahaan Al-Latief Travelindo Yogyakarta membutuhkan sebuah sistem untuk pendaftaran member dan pendaftaran umroh. METODE PENELITIAN

Tahapan pengembangan sistem mengikuti model System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain. Ada empat focus utama yang akan ditekankan pada perkembangan sistem informasi berbasis komputer yaitu fokus pada data, fokus pada informasi, fokus kepada pendukung keputusan, dan fokus pada komunikasi[3]. Langkah-

3

langkah yang dilakukan dalam pengembangan sistem menggunakan metode SDLC dapat dilihat pada diagram alir pada gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Pengembangan Sistem Dengan SDLC

1. Analisis Sistem Tahapan analisis adalah tahapan di mana sistem yang sedang berjalan dipelajari

dan sistem pengganti diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari sistem baru.

a. Analisis Sistem Awal Analisis sistem awal terfokus pada aliran data dan poses bisnis yang sedang berjalan di Al Latief Travelindo. Untuk mempermudah cara melakukan analisa sistem awal, kami menggunakan kerangka PIECES yang menguraikan analisis ke dalam 6 fokus analisis kelemahan yaitu kinerja, informasi, ekonomi, keamanan , efisiensi, dan pelayanan[1].

b. Analisi Kebutuhan Sistem Hasil dokumentai dari tahap analisis kelemahan sistem digunakan untuk rekomendasi fungsionalitas apa saja yang akan dilakukan sistem baru. Menurut Al Fatta[1], untuk mempermudah sistem analis menentukan keseluruhan requirement secara lengkap, maka analis membagi kebutuhan sistem ke dalam 2 jenis. Jenis pertama adalah Kebutuhan Fungsional (Functional requirement). Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Jenis kedua adalah Kebutuhan Non Fungsional (Nonfunctional Requirements). Requirement jenis ini adalah tipe requirement yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem.

2. Desain Sistem

Pada tahapan desain ada beberapa dokumen yang akan dibuat, meliputi pemodelan proses (process modeling), pemodelan data (data modeling) dan desain antarmuka [1].

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

a. Pemodelan Proses (Process Modelling) Pemodelan prosess mengilustrasikan aktivitas – aktivitas dan bagaimana data berpindah di Al Latief Travelindo. Untuk menggambarkan proses model di Al Latief Travelindo digunakan Data Flow Diagram (DFD). DFD yang digambarkan terdiri dari Diagram Context (DFD Level 0), DFD Level 1 dan DFD Level 2.

b. Pemodelan Data (Data Modelling) Tahap-tahap dalam desain database yang dipakai dalam penelitian ini yaitu, perancangan model konseptual database menggunakan E-R (Entity Relationship) diagram dan tahap perancangan fisik database. Tahap-tahap dalam membuat ERD yaitu[5] : a. Mengidentifikasi setiap entitas yang terlibat.

b. Mengidentifikasi setiap atribut dalam setiap entitas yang terlibat.

c. Mengidentifikasi setiap kerelasian yang mungkin terjadi dalam setiap entitas

yang terlibat

c. Desain Interface Desain antarmuka pengguna disini adalah desain antarmuka untuk masukan (input) dan keluaran (ouput) pengguna website Al Latief Travelindo. Desain interface atau antarmuka terdiri dari lima tahap desain, yaitu desain menu perangkat lunak, desain form masukan, desain form keluaran, desain aplikasi server dan desain aplikasi klien[1].

3. Implementasi Pada tahapan implementasi sistem terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan,

yaitu : a. Implementasi Basis Data

Tahap implementasi basis data merupakan upaya untuk membangun basis data fisik hasil perancangan yang ditempatkan dalam media penyimpan (disk) dengan bantuan DBMS pada sistem informasi travel di Allatief Travellindo. DBMS yang dipilih menggunakan MariaDB. Alasan memilih MariaDB karena memiliki performa tinggi, fleksibel, gratis dan memiliki semua kemampuan MySQL[7].

b. Pengkodean Tahap ini merupakan tahap dimana pemrograman menulis program dengan bahasa pemrograman yang telah diplih yaitu PHP. Desain peangkat lunak manajemen travel di Allatief Travelindo yang telah disetujui, diubah dalam bentuk kode-kode program. Untuk mempermudah dan mempercepat pengkodean dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, digunakan framework codeigniter. Framework codeigniter dipilih karena fitur – fitur standar sudah tersedia di Codeigniter seperti paging, validation, routing, dan masih banyak lagi. Codeigniter menerapkan lingkungan pengembangan dengan metode MVC ( Model-View-Controller )[6].

c. Implementasi Interface Implementasi interface atau antarmuka terdiri dari lima tahap desain, yaitu implementasi menu perangkat lunak, implementasi form masukan, implementasi form keluaran, implementasi aplikasi server dan implementasi aplikasi klien[1].

4. Evaluasi

Langkah terakhir dari SDLC di mana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari perangkat lunak yang telah dibuat.

5

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Sistem

a. Analisis Sistem Awal Berikut ini kami sajikan gambaran dan usulan sistem yang hendak ditawarkan

secara global melalui tabel 1.

Tabel 1. Usulan Sistem yang Ditawarkan Secara Global

Jenis Analisis Kelemahan Sistem Lama Sistem Yang Diajukan

PERFORMANCE Sistem pengolah data travel secara manual menimbulkan kesalahan dalam pemrosesan data. Selain itu proses pencarian data akan memakan waktu yang lama.

Sistem berbasis computer dapat meminimalkan kesalahan, perhitungan dihitung dengan perangkat lunak secara otomatis, dan disimpan dalam basis data, sehingga dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan data.

INFORMATION Sistem pengolah data travel secara manual menyebabkan proses penyampaian informasi berlangsung lama, memerlukan biaya yang lebih mahal ataupun informasi yang diterima tidak akurat dan lengkap.

Teknologi berbasis komputer maka informasi yang disampaiakan menjadi lebih cepat, informasi menjadi lebih lengkap dan akurat. Semua informasi dapat ditampilkan melalui website.

ECONOMY Dalam jangka panjang biaya yang biaya yang dibutuhkan oleh pemilik usaha akan cukup besar untuk biaya promosi. Untuk mendapatkan informasi syarat dan waktu pelaksanaan umroh, pelanggan harus datang ke agen travel, hal ini memerlukan biaya yang lebih mahal

Dalam jangka pendek biaya yang dibutuhkan akan cukup besar. Tetapi untuk jangka panjang akan menjadi lebih sedikit karena hanya mengeluarkan biaya hosting dan domain. Bagi pengunjung biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah karena untuk mendaptakn informasi dapat melalui website.

CONTROL Sistem pengolahan data secara manual akan sulit melakukan control karena pemrosesan data dilakukan oleh manusia sehingga kemungkinan terjadi kesalahan akan besar.

Sistem berbasis computer akan memudahkan control sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dapat ditekan.

EFICIENCY Sistem pengolahan data travel secara manual kurang efisien karena perlu melakukan dokumentasi secara manual.

Sistem berbasis computer lebih efisien karena dokumentasi akan dilakukan secara otomatis.

SERVICES Pelayanan pada member dan calon jamaah umroh akan memakan banyak waktu karena harus menunggu pemrosesan data.

Pelayanan pada member dan calon jamaah umroh akan lebih cepat karena pemrosesan dan pengecekan data dilakukan dengan komputer.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

b. Analisis Kebutuhan Sistem 1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional sistem informasi travel usulan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kebutuhan Fungsional Sistem Informasi Travel Usulan

Ada empat user yang akan menggunakan sistem informasi ini, yaitu admin,

member dan visitor, jamaah umroh. Untuk setiap user, tanggung jawab dan hak aksesnya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Pembagian User Beserta Tugas dan Hak Aksesnya

Kategori Pengguna

Tugas Hak Akses

Admin 1. Dapat memperbaharui konten website. 2. Menerima, menolak atau memblokir member. 3. Melakukan pengaturan terhadap member,

melihat komisi dan voucher member. 4. Melakukan pengaturan calon peserta umroh 5. Membalas pesan

Administrator

Member 1. Melihat profilnya 2. Melihat komisi dan point 3. Menukarkan point 4. Mendapatkan informasi umum website 5. Mengirim Pesan

Member

Visitor 1. Mendapatkan informasi umum website 2. Mendaftar umroh 3. Mengirim Pesan

Vistor

Jamaah Umroh 1. Mendapatkan informasi umum website 2. Mendaftar member 3. Mengirim testimoni dan pesan

Jamaah Umroh

No. Requirement Nama Requirement

SPO-01 Sistem harus dapat mengorganisasi penggunanya SPO-02 Sistem harus dapat memperbaharui artikel atau berita SPO-03 Sistem harus dapat memperbaharui album dan galeri SPO-04 Sistem harus dapat membalas pesan SPO-05 Sistem harus dapat menampilkan komisi dan poin SPO-06 Sistem harus dapat melakukan perhitungan komis secara otomatis SPO-07 Sistem harus dapat digunakan untuk mendaftar sebagai member SPO-08 Sistem harus dapat menggorganisasi membernya SPO-09 Sistem harus dapat digunakan untuk penukaran poin member SPO-10 Sistem harus dapat digunakan untuk mendaftar umroh SPO-11 Sistem harus dapat menggorganisasi pendaftaran umroh

7

2. Kebutuhan Non Fungsional

a. Operasional

Berikut ini adalah penjabaran tentang spesifikasi hardware, software dan server webhosting yang dibutuhkan.

1. Kebutuhan hardware Hardware minimum untuk pembuatan perangkat lunak adalah dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Processor Celeron Dual Core 2.16 GHz b. RAM 512 MB c. Harddisk 80 GB d. LCD beresolusi 1024x768 pixels, Mouse, Keyboard

2. Kebutuhan software Berikut adalah spesifikasi minimal perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengoperasian sistem: a. Microsoft Windows 7 dan Linux Ubuntu 12.0 b. Browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox

3. Kebutuhan Server Webhosting Kebutuhan webhosting untuk meletakan perangkat lunak yang dibuat agar dapat diakses dengan baik adalah sebagai berikut : a. Memory 1 Gb b. Processor single core xeon 2.4 GHz c. Hardisk SSD 30GB d. Transfer Rate 2TB per bulan.

b. Kebutuhan Keamanan

Sistem diharapkan memberikan jaminan keamanan seperti : 1. Sistem menjamin keamanan data user (dari sisi aplikasi) diluar sisi keamanan

jaringan 2. Sistem menjamin konsistensi data sehingga data yang diakses oleh user yang

berbeda akan tetap sama 3. Sistem harus menyediakan fasilitas otentikasi dan otorisasi user

c. Kebutuhan Kinerja

Sistem diharapkan memberikan jaminan kinerja seperti : 1. Sistem bersifat user friendly, sehingga mudah dan cepat dipahami, dan juga

tentunya lebih mudah digunakan 2. Sistem bersifat stabil baik dalam kondisi saat data yang dimiliki sedikit atau

banyak dan juga tidak terpengaruh banyaknya user yang sedang menggunakan sistem ini

3. Tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu. 4. Tidak pernah gagal dalam menampilkan dan menambah data.

2. Desain Sistem

Pada tahapan desain ada beberapa dokumen yang akan dibuat, meliputi pemodelan proses (process modeling), pemodelan data dan desain antarmuka.

a. Pemodelan Proses (Process Modelling) DFD yang digambarkan terdiri dari Diagram Context (DFD Level 0), DFD Level

1 dan DFD Level 2. Gambar 2 menujukan DFD Level 1 sistem informasi travel di Allatief Travelindo.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Gambar 2. DFD Level 1 Sistem Informasi Travel

Pada proses tertentu sistem akan secara otomatis menambahkan data-data tertentu, contohnya : id secara otomatis, password, kapan data tersebut dibuat dan kapan data tersebut terakhir diperbaharui. Sehingga data yang masuk ke sistem berbeda dengan data yang disimpan dan ditampilkan sistem, contohnya data yang masuk ke sistem adalah data konten website, sedangkan data yang keluar adalah data konten website 2.

b. Pemodelan Data (Data Modelling) 1. Desain Konseptual Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan desain

konseptual sistem informasi travel di Al Latief Travelindo. Kerelasian yang mungkin dapat terjadi dalam Entitas dan ERD yang terkait dengan sistem informasi travel di Al Latief Travelindo dapat di tunjukan pada table 4 dan gambar 3.

Tabel 4. Daftar Kerelasian antar Entitas

Entitas Yang Berhubungan Nama

Kerelasian Jenis

Kerelasian Representasi

Entitas 1 Entitas 2

Visitor Mail Menulis 1-ke-n Penghubung visitor_id dalam entitas mail

Albums Galleries Memiliki 1-ke-n Penghubung album_id dalam entitas galleries

Categories Posts Memiliki 1-ke-n Penghubung category_id dalam entitas posts

9

Posts Sliders Memiliki 1-ke-n Penghubung post_id dalam entitas sliders

Kota Provinsi Menempati n-ke-1 Penghubung provinsi_id dalam entitas kota

Kota jamaah_umroh Ditempati n-ke-1 Penghubung kota_id dalam entitas jamaah_umroh

jamaah_umroh Members Mendaftar 1-ke-1 Penghubung jamaah_id dalam entitas member

Members Komisi Mendapat 1-ke-n Penghubung member_id dalam entitas komisi

Members Voucher Mendapat 1-ke-n Penghubung member_id dalam entitas voucher

Users Albums Menulis 1-ke-n Penghubung user_id dalam entitas albums

Users Categories Menulis 1-ke-n Penghubung user_id dalam entitas categories

Users Mail Membalas 1-ke-n Penghubung user_id dalam entitas mail

Users jamaah_umroh Menyetujui 1-ke-n Penghubung user_id dalam entitas jamaah_umroh

Gambar 3. ERD Sistem Informasi Travel

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

2. Desain Fisik Nama tabel : jamaah_umroh Fungsi : Menyimpan data jamaah_umroh Kunci Primer : id Kunci tamu : user_id, referral

Tabel 5. Rancangan Fisik Tabel jamaah_umroh

Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan

Id integer 11 Primary Key

Nik varchar 16 Unique Key

Referral Varchar 16 Foreign Key

Nama Varchar 50

tempat_lahir Varchar 30

tgl_lahir Date

Umur Integer 3

Pekerjaan Varchar 50

gol_darah Enum A','B','O','AB'

tinggi_badan Integer 5

berat_badan Integer 5

no_paspor Varchar 40

masa_berlaku_paspor Integer 11

tgl_pembuatan_paspor Varchar 50

Alamat Text

provinsi_id Integer 11

kota_id Integer 11

kode_pos Integer 11

Telepon Varchar 15

Email Varchar 50

pin_bb Varchar 25

nama_ahliwaris Varchar 100

hp_ahliwaris Varchar 15

hub_ahliwaris Varchar 50

created_at datetime

updated_at datetime

Status Enum 0,1

c. Desain Antarmuka Perangkat Lunak Desain interface atau antarmuka terdiri dari lima desain, yaitu desain menu

perangkat lunak, desain form masukan, desain form keluaran, desain aplikasi server dan desain aplikasi klien. Desain menu perangkat lunak meliputi desain menu – menu yang akan di tampilkan dalam aplikasi yang dibuat. Menu aplikasi yang dibuat terdiri dari tiga

11

bagian yaitu menu halaman depan, menu halaman member dan menu halaman administrator. Gambar 4 menunjukkan menu halaman depan.

Gambar 4. Rancangan Menu Halaman Depan

Form masukan dirancang berdasarkan kebutuhan aliran data pada DFD dan database yang dihasilkan. Desain form masukan terdiri dari form masukan halaman depan dan form masukan halaman administrator. Gambar 5 menunjukan form masukan pendafaran umroh di halaman depan website.

Gambar 5. Rancangan Form Pendaftaran Umroh Halaman Depan

Form keluaran pada sistem informasi travel ini berupa formulir hasil pendaftaran jamaah umroh. Form keluaran sistem dapat dilihat pada gambar 6.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Gambar 6. Rancangan Form Keluaran Pendaftaran Umroh

Perancangan aplikasi Server meliputi tampilan halaman administrator pada

website Al – Latief Travelindo.

Gambar 7. Rancangan Halaman Dashboard Administrator

Perancangan aplikasi Klien meliputi tampilan halaman depan pada website Al –

Latief Travelindo secara umum menggambarkan menu – menu utama.

13

Gambar 8. Rancangan Halaman Menu Beranda

3. Implementasi a. Implementasi Basis Data

Tahap selanjutnya adalah membangun basis data fisik hasil perancangan, yang ditempatkan dalam media penyimpan dengan bantuan DBMS MariaDB sistem informasi travel di Allatief Travellindo. Gambar 9 memperlihatkan transformasi dari model data yang telah selesai dibuat struktur basis data sesuai DBMS yang dipilih pada tabel jamaah_umroh.

Nama tabel : jamaah_umroh Fungsi : Menyimpan data jamaah_umroh Kunci Primer : id Kunci tamu : user_id, referral

Gambar 9. Implementasi Tabel jamaah_umroh

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

b. Pengkodean Desain perangkat lunak manajemen travel di Allatief Travelindo yang telah

disetujui, diubah dalam bentuk kode-kode program bahasa pemograman PHP. Contoh model dalam sistem informasi travel di Allatief Travelindo dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Pengkodean model jamaah_umroh

c. Implementasi interface Implementasi interface atau antarmuka terdiri dari lima tahap desain, yaitu

implementasi menu perangkat lunak, implementasi form masukan, implementasi form keluaran, implementasi aplikasi server dan implementasi aplikasi klien. Implementasi Form masukan berdasarkan desain yang sudah dibuat diperlihatkan pada gambar 11.

Gambar 11. Implementasi Form Pendaftaran Umroh

KESIMPULAN

Dalam hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem informasi tour and travel menyediakan informasi tentang umrah dan

member. 2. Sistem Informasi tour and travel dapat mempermudah member dalam penukaran

voucher atau komisi yang didapat melalui online. 3. Sistem Informasi tour and travel membantu Al-Latief Travelindo bersaing dengan

perusahaan jasa Tour & Travel lainnya

15

SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil pengamatan di lapangan maka perlu

dikemukakan beberapa saran untuk pengembangan rancangan sistem lebih lanjut : 1. Validasi sistem informasi untuk selanjutnya dapat dilakukan penambahan metode

pengujian. 2. Perangkat Lunak dikembangkan dengan 2 model DBMS, yaitu model relasional

dan non-relasional. Basis data non-relasional diterapkan untuk proses-proses yang membutuhkan kecepatan, jumlah data besar dan non transaksional. Sehingga keterbatasan basisdata relasional dapat tertutup dengan kelebihan basis data non-relasional.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fatta, H., 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[2] Kadir, Abdul., 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Publisher, Yogyakarta.

[3] Kristanto, Andri., 2007, Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya, Penerbit Gava

Media, Klaten.

[4] Lai, Shu-Fang; Hsiao, Ying-Chien; Yang, Yi-Feng; Huang, Yuan-Chih; Lee, I-Chao.,

(2009), The Mediating Influence of Service Quality Satisfaction and Information Trust on

the e-CRM Process Model: An Empirical Bank Marketing Research, Journal of American

Academy of Business, Cambridge, Vol 15, Edisi 1 (Sep 2009), pp. 243-253.

[5] Sutanta, E., 2011, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual, Penerbit Andi, Yogyakarta. nformation Technology, vol 18, hal 152-159. [6] https://ellislab.com/codeigniter , diakses pada hari Senin, tanggal 28 Desember 2015 pukul 09:45 [7] https://mariadb.com/kb/en/mariadb/about-mariadb/, diakses pada hari Senin, tanggal 28 Desember 2015 pukul 09:45