jurnal skrisi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    1/10

    HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

    DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TAHUN

    DI KELURAHAN SIMPANG TIGA PEKANBARU

    TAHUN 2013

    Zarina Andalas Putri John¹, Lita², Abdurrahman Hamid³

    STIkes Hang Tuah Pekanbaru

    Jl. Mustafa Sari No. 5 Tangkerang Selatan Pekanbaru Telp (0761) 33815, 7077627,

    7636927 Fax (0761) 863646

    Jl. Obor 3 No. 23 Duri-Barat, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Telp (0765)

    94543, 08974366903,

    Kode pos 28884email: [email protected]

    Abstrak

    Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas yang tidak sama dengan orang dewasa. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri dan perilaku sosial. Usia 4-6

    tahun merupakan masa emas bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan Anak Usia

    Dini (PAUD) dapat membangun struktur perkembangan anak yang optimal. Tujuan penelitian ini

    adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara PAUD dengan perkembangan anak usia4-6 tahun. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional   yang

    dilakukan terhadap 92 responden pada bulan Maret 2013 di Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru

    diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling   . Peneliti menggunakan formatDDST untuk mengukur perkembangan anak. Hubungan PAUD dengan perkembangan anak usia

    4-6 tahun di analisis dengan menggunakan kolmogorov-smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara PAUD dengan perkembangan anak usia 4-6 tahun p

    value = 0,000. Oleh karena itu anak harus mendapatkan stimulasi yang dapat membangunstruktur perkembangan.

    Kata kunci: Pendidikan Anak Usia Dini, Perkembangan Anak, Anak Usia 4-6

    Tahun.

    Abstract

    The children has characteristic which has different with a dult. In the progress of childrendevelopment, it has physical characteristic, cognitive, self concept, and social behavior. The preschool children (4-6 years old) is the golden age for children to get education. Early

    childhood education can building structure of optimal children development. The purpose of this

    research was to know the correlation between early childhood education and childrendevelopment in 4-6 years old. The method of this research was quantitative with cross sectional

    approach done to 92 respondents in March 2013 at Simpang Tiga District Pekanbaru, drawn by

    using consecutive sampling technique. The researcher by DDST form to measuring children

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    2/10

    development. The correlation between early childhood education and children development in 4-

    6 years old was analized by kolmogorov-smirnov. Finally, the result of this research was a

     significant correlation between early childhood education and children development in 4-6 years

    old with p-value = 0.000. Because of that, the child need stimulation for building structure ofdevelopment.

     Keyword: Early childhood education, children development, children in 4-6 yearsold.

    PENDAHULUAN

    Masa anak merupakan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1

    tahun), usia bermain atau toddler (1-2½

    tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga

    remaja (11-18 tahun) (Hidayat, 2009).Rentang ini berbeda antara anak yang satu

    dengan yang lainnya mengingat latar belakang anak berbeda. Pada anak terdapatrentang perubahan perkembangan yaitu

    rentang cepat dan lambat. Dalam proses

     perkembangan anak memiliki ciri fisik,

    kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial.

    Anak memiliki karakteristik tertentu

    yang khas yang tidak sama dengan orangdewasa, aktif, dinamis, antusias dan ingin

    tahu terhadap apa yang dilihat, didengar,

    dirasakan dan tidak pernah berhenti

     bereksplorasi serta belajar. Anak bersifategosentris, memiliki rasa ingin tahu secara

    alamiah, merupakan makhluk sosial, unik,

    kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa

    yang paling potensial untuk belajar (Sujiono,

    2009).Anak usia dini adalah sosok individu

    yang sedang menjalani suatu proses

     perkembangan dengan pesat dan

    fundamental bagi kehidupan selanjutnya.Menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003

    ayat 1, rentang anak usia dini adalah 0-6

    tahun. Masa tersebut merupakan masakeemasan (the golden years) yangmerupakan masa di mana anak mulai

     peka/sensitif untuk menerima berbagai

    rangsangan (Sujiono, 2009). Untuk itu

     proses pembelajaran sebagai bentuk

     perlakuan yang diberikan pada anak harusmemperhatikan karakterisrik yang dimiliki

    setiap tahap perkembangan anak.

    Proses perkembangan anak dapat

     berlangsung secara alamiah, tetapi prosestersebut sangat tergantung kepada orang

    dewasa atau orang tua. Periode pentingdalam perkembangan anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan

    dasar akan mempengaruhi dan menentukan

     perkembangan anak selanjutnya. Pada masa

     balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,

    emosional, dan intelegensia berjalan sangat

    cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan

    moral serta dasar-dasar kepribadian juga

    dibentuk pada masa ini. Pada masa periode

    kritis ini, diperlukan rangsangan ataustimulasi yang berguna agar potensi anak

     berkembang. Perkembangan anak akan

    optimal bila interaksi diusahakan sesuaidengan kebutuhan anak pada berbagai tahap

     perkembangannya, bahkan sejak bayi masih

    dalam kandungan (Adriana, 2011).Sejak lahir sampai usia 3 tahun anak

    memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir

    yang sudah mulai dapat menyerap

     pengalaman-pengalaman melaluisensorinya, usia satu setengah tahun sampai

    kira-kira 3 tahun mulai memiliki kepekaan

     bahasa dan sangat tepat untukmengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap). Berdasarkan hasil

     penelitian di bidang neurologi terbukti

     bahwa 50% kapasitas kecerdasan anak

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    3/10

    terbentuk pada kurun waktu empat tahun

     pertama sejak kelahirannya. Pada saat anak

    mencapai usia delapan tahun, maka perkembangan otak anak telah mencapai

    80% perkembangan otak berada pada

    rentang usia tersebut. Masa ini disebut jugamasa keemasan pada anak (Susanto, 2011).Lembaga PAUD adalah suatu

    lembaga yang memberikan layanan

     pengasuhan, pendidikan dan pengembangan bagi anak lahir sampai enam tahun, baik

    yang diselenggarakan oleh instansi

     pemerintah dan nonpemerintah.

    Kelembagaan PAUD di Indonesia memiliki peran yang penting dalam memacu

     peningkatan angka partisipasi anak usia dini

    yang mengikuti layanan PAUD. Partisipasimasyarakat dalam mendukung program

     pengembangan anak usia dini sekarang ini

    semakin baik, karena pada dasarnya sudah

     banyak lembaga PAUD yang berdiri atasdasar kebutuhan masyarakat.

    Penelitian yang dilakukan oleh

     Natadjaja (2007) dengan judul Studi perbandingan perkembangan anak balita

    secara kognitif, motorik, afektif

    menunjukkan adanya perbedaan

     perkembangan anak yang dipengaruhi olehtempat penitipan anak. Kualitas pengasuhan

    yang diberikan sangat berperan penting

    dalam perkembangan anak.Menurut Sujiono (2009) anak yang

    dititipkan di tempat penitipan anak yang

    memperkerjakan pengasuh terlatih, memilikiinteraksi sosial yang baik, perkembangan

    kognitif yang pesat, dan lebih aktif jika

    dibandingkan dengan anak yang hanya

     berada di rumah bersama pengasuh yangtidak terlatih serta tidak memahami tahap

     perkembangan anak.

    Usia 4-6 tahun merupakan masa

     peka yang penting bagi anak untukmendapatkan pendidikan. Pengalaman yang

    diperoleh anak dari lingkungan, termasuk

    stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa,akan mempengaruhi kehidupan anak di

    masa yang akan datang. Oleh karena itu

    diperlukan upaya yang mampu menfasilitasi

    anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan

     pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan

    dan minat anak (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).PAUD merupakan salah satu bentuk

     penyelenggaraan pendidikan yang

    didasarkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik

    (koordinasi motorik halus dan kasar),

    kecerdasan (daya pikir, daya cipta,

    kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),sosio emosional (sikap dan perilaku serta

     beragama), bahasa dan komunikasi sesuai

    dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia

    dini. Pemberian pendidikan sejak dini yang

     baik pada anak memberikan pengaruh pada

     proses perkembangan anak. Menurut UU no22 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

     Nasional berkaitan dengan PAUD tertulis

     pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “PAUDdiselenggarakan bagi anak sejak lahir

    sampai dengan anak enam tahun dan bukan

    merupakan prasyarat untuk mengikuti

     pendidikan dasar”. Fungsi dari PAUD adalah untuk

    mengembangkan seluruh kemampuan yang

    dimiliki anak sesuai dengan tahapan perkembangan, mengenalkan anak dengan

    dunia sekitar, mengembangkan sosialisasi

    anak, mengenalkan peraturan danmenanamkan disiplin pada anak,

    memberikan kesempatan anak untuk

    menikmati masa bermainnya serta

    memberikan ekspresi stimulasi kultural(Sujiono, 2009). Sesuai dengan keunikan

    dan pertumbuhan anak usia dini maka

     penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia

    dini disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilakui oleh anak usia

    dini. Upaya PAUD bukan hanya dari sisi

     pendidikan saja, tetapi termasuk upaya pemberian gizi dan kesehatan anak sehingga

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    4/10

    dalam pelaksanaan PAUD dilakukan secara

    terpadu dan komprehensif (Sujiono, 2009).

    Penelitian sebelumnya mengenaiPAUD yang dilakukan oleh Apriana (2009),

    dengan judul Hubungan Pendidikan Anak

    Usia Dini (PAUD) Dengan PerkembanganKognitif Anak Usia Prasekolah di DesaTinjomoyo Kecamatan Banyumanik

    Semarang dengan hasil penelitian

    menunjukkan bahwa ada hubungan yangsignifikan antar Pendidikan Anak Usia Dini

    (PAUD) dengan perkembangan kognitif

    anak usia presekolah (p value = 0,000).

    Berdasarkan hasil wawancaradengan salah seorang guru TK bahwa anak

    yang sudah pernah mengikuti PAUD

     berbeda perkembangannya dengan anakyang tidak mengikuti PAUD. Anak yang

     pernah mengikuti pendidikan usia dini

    sebelumnya lebih mandiri, percaya diri serta

    interaksi sosialnya lebih matang dari padaanak yang tidak mengikuti PAUD. Tujuan

    dari penelitian ini adalah untuk

    mendiskripsikan keikutsertaan anak usia prasekolah serta untuk mengetahui

    hubungan pendidikan usia dini terhadap

     perkembangan anak.

    METODOLOGIJenis penelitian ini merupakan

     penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif koleratif. Penelitian ini

    menggunakan pendekatan cross sectional.

    Proses pengambilan sampel dalam penelitianini menggunakan teknik sampling yaitu

    consecutive sampling. Consecutive sampling

    merupakan teknik pengambilan sampel yang

    dilakukan dengan memilih sampel yangmemenuhi kriteria penelitian sampai kurun

    waktu tertentu sehingga jumlah sampel

    terpenuhi (Sugiyono,2009).

    Besarnya jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 92 sampel yang telah

    dibulatkan. Jumlah ini diperoleh dari rumus

    uji hipotesis untuk populasi yang tidakdiketahui yang dikemukakan oleh Hidayat

    (2010) dengan Z²1-α/2 = 1,96 , d = 10%

    (0,1). Dalam memudahkan pengambilan

    sampel, penelitian ini telah menetapkankriteria inklusi yaitu anak berumur

    maksimal 6 tahun pada awal Maret 2013,

    anak yang telah berumur 4 tahun, bersediamenjadi responden.Pengumpulan dalam terdiri dari data

     primer dan data sekunder. Pengumpulan

    data primer terdiri dari 2 bagian yaitu untukmengukur variabel perkembangan anak

    menggunakan DDST, sedangkan untuk

    Variabel PAUD non formal menggunakan

    kuesioner. Pengumpulan data sekunder berasal dari sumber-sumber yang telah ada

     berupa laporan yang berhubungan dengan

     penelitian seperti data jumlah anak usia 4-6tahun dari kelurahan.

    Pertanyaan untuk variabel PAUD

    terdiri dari 1 pertanyaan yang digunakan

    untuk mengetahui apakah anak mengikutiPAUD atau tidak. Selanjutnya peneliti

    menambahkan 2 pertanyaan pendukung

    untuk mengetahui pada umur berapa anakmulai mengikuti PAUD serta alasan orang

    tua mengikutsertakan anak dalam PAUD

    sebelum umur 4 tahun. Pertanyaan pada

    lembar kuesioner berupa dichotomouschoice yang menyediakan 2 jawaban yaitu

    ya dan tidak, sedangkan untuk pertanyaan

     pendukung menggunakan multiple choice.Pengolahan data dengan memeriksa

    lembar observasi ( format DDST) dan

    kuesioner. Analisis univariat dilakukandengan menggunkan statistik deskriptif.

    Sedangkan untuk analisis bivariat dilakukan

     pengolahan dengan menggunakan uji

    kolmogorov-smirnov.

    HASIL

    Analisis Univariat

    Analisis univariat dilakukan dengantujuan untuk mendeskripsikan karakteristik

    masing-masing variabel yang diteliti.

    Penelitian ini mendapatkan bahwa frekuensi jenis kelamin anak usia 4-6 tahun dengan

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    5/10

     jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki

    yaitu 47 anak (51,1%)

    Tabel 1.Distribusi Frekuensi Anak Usia 4-6 Tahun

    Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan

    Simpang Tiga Pekanbaru Tahun 2013

    Penelitian ini menunjukkan bahwa

     paling banyak jenis pekerjaan ayah yang

    mempunyai anak usia 4-6 tahun diKelurahan Simpang Tiga Pekanbaru adalah

    swasta dengan jumlah 63 orang (68,5%).Tabel 2.Distribusi Frekuensi Orang Tua Menurut

    Jenis Pekerjaan Ayah di Kelurahan Simpang

    Tiga Pekanbaru Tahun 2013

     No Pekerjaan ayah Frekuensi %

    1 PNS 14 15,2

    2 Wiraswasta 15 16,3

    3 Swasta 63 68,5

    Total 92 100,0

    Sebagian besar ibu yang mempunyai

    anak usia 4-6 tahun di Kelurahan SimpangTiga Pekanbaru tidak bekerja dengan jumlah

    60 orang (65,2%).

    Tabel 3Distribusi Frekuensi Orang Tua Menurut

    Jenis Pekerjaan Ibu di Kelurahan Simpang

    Tiga Pekanbaru Tahun 2013

    Pendidikan terkahir ayah yang paling

    dominan adalah SMA dengan jumlah yang

    45 orang (48,9%).Tabel 4.

    Distribusi Frekuensi Orang Tua Berdasarkan

    Jenis Pendidikan Terakhir Ayah diKelurahan Simpang Tiga Pekanbaru 2013 

    Sebanyak 53 ibu (57,3%) dengan

     pendidikan terakhir SMA.

    Tabel 5.Distribusi Frekuensi Orang Tua BerdasarkanJenis Pendidikan Terakhir Ibu di Kelurahan

    Simpang Tiga Pekanbaru 2013

    Berdasarkan hasil penelitian ini

    didapatkan bahwa mayoritas anak usia 4-6

    tahun mengikuti TK dan tidak PAUDdengan jumlah 47 responden (51,1%).

    Tabel 6

    Distribusi Frekuensi Anak MenurutPendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di

    Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru Tahun

    2013

     No Jenis kelamin Frekuensi %

    1 Laki-laki 47 51,1

    2 Perempuan 45 48,9

    Jumlah 92 100,0

     No Pekerjaan ibu Frekuensi %

    1 PNS 5 5,42 Wiraswasta 1 1,1

    3 Swasta 26 28,3

    4 Tidak bekerja 60 65,2

    Jumlah 92 100,0

     No Pendidikan

    ayah

    Frekuensi %

    1 SMP 4 4,3

    2 SMA 45 48,9

    3 S1/S2 43 46,7

    Jumlah 92 100,0

     No Pendidikanibu

    Frekuensi %

    1 SD 1 1,1

    2 SMP 3 3,3

    3 SMA 53 57,3

    4 S1/S2 35 38,0

    Jumlah 92 100,0

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    6/10

     No Pendidikan Anak

    Usia Dini (PAUD)

    Frekuensi %

    1 TK dan PAUD 19 20,7

    2 TK dan tidak PAUD 47 51,1

    3 Tidak TK dan TidakPAUD

    26 28,3

    Total 92 100,0

    Berdasarkan hasil penelitian inidapat dilihat bahwa sebagian besar

     perkembangan anak usia 4-6 tahun normal

    yaitu 60 anak (65,2%).Tabel 7.

    Distribusi Frekuensi Anak Menurut

    Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun di

    Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru Tahun2013 

    Analisis Bivariat

    Analisis bivariat digunakan untukmengetahui hubungan antara variabel

    independent   PAUD dengan variabeldependent   perkembangan anak usia 4-6tahun. Uji statistik pada penelitian ini

    menggunakan uji kolmogorov-smirnov 

    untuk mengetahui apakah ada hubunganantara PAUD dengan perkembangan anak

    usia 4-6 tahun. Hubungan antara variabel

    independent   dan variabel dependent   dalam

     penelitian ini dapat terlihat dari tabel berikut:

    Tabel 8.

    Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) dengan Perkembangan Anak Usia4-6 Tahun

    PAUD Perkem

     bangan

    Anak

    Usia 4-6

    Tahun

     Nilai

    Stati

    stik

     Normal Suspect

     N % N %

    TK danPAUD

    19 100 0 0

    TK dan

    Tidak

    PAUD

    38 80,9 9 19,1 3,05

    Tidak

    TK dan

    TidakPAUD

    3 11,5 23 88,5

    Jumlah 60 65,2 32 34,8

    Berdasarkan tabel 8 diatas, 19 anak

    yang mengikuti TK dan PAUD dengan nilai

     perkembangan normal dan tidak ada suspect,sedangkan pada anak yang hanya mengikuti

    salah satu diantara TK dan PAUD atau tidak

    mengikuti keduanya terdapat nilai

     perkembangan anak yang  suspect . Dari

    hasil uji statistik kolmogorov-smirnov diperoleh p = 0,000 ( p < α) sehingga ada

    hubungan yang bermakna antara PAUDdengan perkembangan anak usia 4-6 tahun.

    PEMBAHASAN

    Analisis Univariat

    Pendidikan Anak Usia Dini

    Berdasarkan hasil penelitian yang telahdilakukan pada 92 anak usia dini

    menunjukkan bahwa sebagian besar anak

    mengikuti TK tetapi tidak PAUD yaitu berjumlah 47 anak (51,1%). Berdasarkan

    hasil penelitian yang dilakukan oleh Apriana(2009), menjelaskan bahwa tidak ikut serta

    anak dalam program PAUD dikarenakan adanya anggapan bahwa anak berusia 3 tahun atau kurang masih perlu memusatkan

    kegiatannya didalam rumah bersama orang

     No Perkembangan

    anak usia 4-6tahun

    Frekuensi %

    1 Normal 60 65,2

    2 Suspect 32 34,8

    Total 92 100,0

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    7/10

    tua dan keluarga lainnya. Serta kurangnya

    motivasi orang tua untuk mengikutsertakan

    anak dalam program PAUD.Banyak faktor yang mempengaruhi

    motivasi orang tua untuk tidak

    mengikutsertakan anak dalam programPAUD antara lain pengetahuan, pendidikan,lingkungan, kepribadian dan ekonomi.

    Berdasarkan hasil penelitian masih

    ditemukan orang tua dengan pendidikanterakhir SD maupun SMP. Menurut Admin

    (2011), pengetahuan sangat erat kaitannya

    dengan pendidikan dimana diharapkan

    seseorang dengan pendidikan tinggi, makaorang tersebut semakin luas

     pengetahuannya. Namun perlu ditekankan

     bahwa orang yang berpendidikan rendahtidak berarti mutlak berpengetahuan rendah

     pula.

    Tingkat pengetahuan orang tua

    sangat berpengaruh terhadap perkembangananak. Orang yang memahami cara

    menstimulasi anak maka akan mempelajari

    aspek-aspek perkembangan anak baikmotorik kasar, motorik halus, bahasa, serta

     personal-sosial anak. Sebaiknya anak

    diikutsertakan dalam program PAUD

    dengan tujuan agar kebutuhan anak bisaterpenuhi dan sekaligus untuk merangsang

     perkembangan anak mencapai

     perkembangan optimal. Selain itu, dengantingkat pendidikan orang tua yang baik,

    maka orang tua lebih mudah menerima

    informasi yang disampaikan oleh peneliti.

    Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun

    Hasil penelitian menggunakan alat

    ukur DDST dengan hasil menunjukkan 60anak (65,2%) dengan nilai perkembangan

    normal, 32 anak (34,8%) dengan nilai

     perkembangan suspect dan tidak terdapat

    anak dengan nilai perkembanganunstestable. Menurut Kania (2006) anak

    yang mendapat stimulasi terarah akan lebih

    cepat berkembang dibandingkan anak yangkurang bahkan tidak mendapat stimulasi.

    Pemberian stimulasi akan lebih efektif

    apabila memperhatikan kebutuhan-

    kebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangan. Penyebab perkembangan

    yang suspect kemungkinan disebabkan

    karena kurangnya stimulasi yang didapatoleh anak.Menurut Hidayat (2009) terdapat

     perbedaan rentang perkembangan antara

    anak yang satu dengan anak yang lainmengingat latar belakang anak berbeda.

    Pada anak terdapat rentang perubahan

     perkembangan yaitu rentang cepat dan

    lambat. Artinya setiap anak mempunyaitahap perkembangan yang berbeda-beda,

    tergantung dari stimulasi yang didapat oleh

    anak yang berguna untuk merangsang perkembangan anak sehingga mencapai

     perkembangan yang optimal. Stimulasi

    dapat diberikan oleh orang tua maupun

     pengasuh baik dirumah, tempat penitipananak, maupun lembaga pendidikan.

    Analisis Bivariat

    Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini

    dengan Perkembangan Anak Usia 4-6

    Tahun

    Hasil penelitian menunjukkan bahwamayoritas orang tua mengikutsertakan

    anaknya masuk TK dan tidak PAUD

    dengan hasil perkembangan anak normalyaitu sebanyak 38 anak (80,9%). Hasil uji

    statistik kolmogorov-smirnov diperoleh p =

    0,000 ( p < α) sehingga ada hubungan yang bermakna antara PAUD dengan

     perkembangan anak usia 4-6 tahun. Hal itu

    menggambarkan bahwa pendidikan yang

    diberikan pada anak usia dini akanmempengaruhi proses tumbuh kembang

    anak baik dalam aspek personal-sosial,

    motorik kasar, motorik halus ,serta bahasa.

    Keempat aspek tersebut tentu saja berpengaruh terhadap kemampuan kognitif

    anak.

    Terdapat perbedaan perkembanganyang signifikan antara anak yang mengikuti

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    8/10

    TK dan PAUD, TK tanpa PAUD dan tidak

    TK dan tidak PAUD. Anak yang mengikuti

    TK atau PAUD akan mendapatkanstimulasi-stimulasi yang lebih dibandingkan

    dengan anak yang tidak mengikuti TK atau

    PAUD. Hal itu disebabkan karena selainmendapat stimulasi yang dapat merangsang perkembangan dari orang tua di rumah, anak

     juga mendapatkan stimulasi-stimulasi dari

    PAUD.Anak yang mengikuti TK atau

    PAUD akan mendapatkan stimulasi-

    stimulasi yang lebih dibandingkan dengan

    anak yang tidak mengikuti TK atau PAUD.Hal itu disebabkan karena selain mendapat

    stimulasi yang dapat merangsang

     perkembangan dari orang tua di rumah, anak juga mendapatkan stimulasi-stimulasi dari

    PAUD.

    Penelitian ini menunjukkan sebagian

     besar anak dengan nilai perkembangannormal tersebut mengikuti PAUD. Orang tua

    mengaku perkembangan anak mengalami

    kemajuan setelah mengikuti PAUD. Hal inisesuai dengan yang dikemukakan oleh

    Wong (2009) bahwa cepat atau lambatnya

     perkembangan anak tergantung dari individu

    atau lingkungan. Mengacu pada pernyataandari orang tua tersebut, kemungkinan

    lingkungan PAUD memberi pengaruh

     positif kepada perkembangan anak.Usia 4-6 tahun merupakan masa

     peka yang penting bagi anak untuk

    mendapatkan pendidikan. Pengalaman yangdiperoleh anak dari lingkungan, termasuk

    stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa,

    akan mempengaruhi kehidupan anak di

    masa yang akan datang. Oleh karena itudiperlukan upaya yang mampu memfasilitasi

    anak dalam masa tumbuh kembangnya

     berupa kegiatan pendidikan dan

     pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhandan minat anak (Kementrian Pendidikan

     Nasional, 2010).

    KESIMPULAN1.  Sebagian besar responden adalah

    anak dengan kategori perkembangannormal dan lebih banyak yang

    mengikuti TK dan tidak PAUD.

    2. 

    Dari hasil penelitian didapatkan anakyang mengikuti PAUD sertamengikuti TK lebih baik tingkat

     perkembangannya dari pada anak

    yang hanya mengikuti PAUD atauTK saja serta anak yang tidak PAUD

    dan tidak TK. Anak yang mengikuti

    PAUD dan TK seluruhnya

    mempunyai tingkat perkembanganyang normal dan tidak ada yang

     suspect . Sedangkan pada anak yang

    mengikuti TK tetapi tidak PAUDserta anak yang tidak TK dan tidak

    PAUD terdapat kategori

     perkembangan suspect .

    3.  Hasil uji kolmogorov-smirnov menunjukkan ada perbedaan yang

    signifikan antara perkembangan anak

    yang mengikuti PAUD dengan anakyang tidak mengikuti PAUD.

    SARAN

    1.  Bagi orang tua anak usia 4-6 tahunOrang tua hendaknya mampu

    meningkatkan pemahaman tentang

     pentingnya peranan PAUD terhadap perkembangan anak dengan

    mengikuti program khusus parenting

    sehingga orang tua termotivasi untukmengikutsertakan anaknya dalam

     program PAUD. Selain itu orang tua

    diharapkan untuk aktif membawa

    anak ke Posyandu agar bisamemantau pertumbuhan dan

     perkembangan anak setiap bulannya

    atau bisa juga memeriksakan

     perkembangan anak dengan DDSTyang bisa dilakukan oleh tenaga

    kesehatan yang ada di Puskesmas.

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    9/10

    2.  Bagi Posyandu Simpang Tiga

    Supaya lebih memperhatikan

     perkembangan anak usia 4-6 tahundi daerah Simpang Tiga.

    Mengadakan penyuluhan tentang

     perkembangan anak usia dini, sertacara menstimulasi perkembangananak usia dini.

    3.  Bagi institusi pendidikan

    Bagi institusi pendidikan, khususnyauntuk perkembangan ilmu

    keperawatan, bagi tenaga pengajar

    dan mahasiswa disarankan untuk

    dapat menggunakan hasil penelitianini sebagai salah satu sumber

    informasi mengenai keterlibatan dan

     pengaruh PAUD terhadap proses perkembangan anak sehingga dapat

    dijadikan salah satu cara untuk

     penstimulasian perkembangan anak.

    4.  Bagi penelitiDisarankan bagi peneliti selanjutnya

    dapat melakukan penelitian

    selanjutnya, terkait dengan pengaruh permainan edukatif terhadap

     perkembangan anak usia dini dan

    faktor- faktor yang mempengaruhi

    ibu mengikutsertakan anak dalam program PAUD.

    1 Zarina Andalas Putri John;Peneliti: Mahasiswa 2009 Program

    Studi Ilmu Keperawatan STIKes

    Hang Tuah Pekanbaru.2 Ns. Lita, M.Kep; Dosen

    Pembimbing 1: Staf Pengajar

    Program Studi Ilmu Keperawatan

    STIKes Hang Tuah Pekanbaru.3 Ns. Abdurrahman Hamid; Dosen

    Pembimbing 2: Staf Pengajar

    Program Studi Ilmu Keperawatan

    STIKes Hang Tuah Pekanbaru.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Peneliti bersyukur kepada ALLAHSWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

    angurah-Nya sehingga penelitian ini dapat

    terselesaikan, terima kasih kepada dosen

     pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2yang telah memberikan bimbingan dalam

     penyelesaian penelitian ini, kepada kedua

    orang tua yang telah memberikan do’a dandukungan, kepada Kelurahan Simpang TigaPekanbaru yang telah memberikan izin

     penelitian serta kepada anak-anak usia 4-6

    tahun beserta orang tua yang telah bersediamenjadi responden serta terima kasih kepada

     pihak-pihak terkait dalam berjalannya proses

     penyelesaian penelitian ini yang mungkin

    tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

    DAFTAR PUSTAKA

    Admin. (2011).  Definisi pengetahuan dan

     serta faktor-faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan. 

    Diperoleh dari http://duniabaca.com/. Adriana, D. (2011). Tumbuh kembang dan

    terapi bermain pada anak . Jakarta:

    Salemba Medika. Apriana, R. (2009).  Hubungan pendidikan

    anak usia dini (PAUD) dengan

     perkembangan kognitif anak usia

     prasekolah di Desa Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang.

    Skripsi tidak dipublikasikan. 

    Hidayat, A. A. (2009).  Pengantar ilmukeperawatan anak 1. Buku 1. 

    Jakarta: Salemba Medika. 

    Hidayat, A. A. (2010).  Metode penelitiankeperawatan dan teknik analisis

      data. Jakarta: Salemba 

    Kania, N. (2006). Stimulasi tumbuh

    kembang anak untuk mencapaitumbuh kembang yang optimal . 

    Disampaikan pada seminar  

    “Stimulasi Tumbuh Kembang Anak” 

    Bandung, 11 Maret 2006. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). 

     Pedoman pengembangan program

     pembelajaran di Taman Kanak-kanak . Buku tidak dipublikasikan. 

    http://duniabaca.com/http://duniabaca.com/

  • 8/17/2019 jurnal skrisi

    10/10

     Natadjaja, L. (2007). Tempat penitipan anak

    mewah, menengah dan sederhana

    (Studi perbandingan perkembangan

    anak balita secara kognitif, motorik,afektif). E- Jurnal ,35. Diperoleh dari 

    http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/inex.php/ars/article/view/16745 Sugiyono. (2009).  Metode penelitian

    kuantitatif kualitatif da R&D. 

    Bandung: Alfabeta. Sujiono, Y. N. (2009).  Konsep dasar

     pendidikan anak usia dini. Jakarta: 

    Indeks Permata Puri Media 

    Susanto, A. (2011).  Perkembangan anakusia dini. Jakarta : Kencana. 

    Wong, D. L., Hockenberry- Eaton, M.,

    Wilson, D., Winkelstein, M. L., &Schwartz, P.  Buku ajar keperawatan 

     pediatrik Volume 1. Jakarta: EGC

    http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/inex.php/ars/article/view/16745http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/inex.php/ars/article/view/16745http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/inex.php/ars/article/view/16745http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/inex.php/ars/article/view/16745http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/inex.php/ars/article/view/16745