8
CHARACTERIZATION OF BACTERIAL AND FUNGAL BIOFILMS IN CHRONIC RHINOSINUSITIS Disusun oleh : Retno Setyowati 01.208.5759 Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan THT-KL Rumah Sakit Islam Sultan Agung Periode 30 juli – 25 Agustus 2012 Universitas Islam Sultan Agung Semarang 2012

Jurnal THT Carakteristik Biofilm

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

CHARACTERIZATION OF BACTERIAL AND FUNGAL BIOFILMS IN CHRONIC RHINOSINUSITIS

Disusun oleh :

Retno Setyowati

01.208.5759

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan THT-KL

Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Periode 30 juli – 25 Agustus 2012

Universitas Islam Sultan Agung

Semarang

2012

Page 2: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

Latar BelakangTerdapat bukti yang meyakinkan bahwa ada

biofilm yang terdapat dimukosa pada pasien rinosinusitis kronis. Sedikit yang diketahui tentang spesies ini yaitu merupakan biofilm.

Page 3: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

Tujuan Penelitianpenelitian ini dikembangkan oleh fluoresensi

in situ hibridisasi (FISH) protokol untuk karakterisasi biofilm bakteri dan jamur pada CRS

Page 4: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

Kriteria inklusi dan waktu penelitian Kriteria inklusi

Penderita rinosinusitis yang sudah mennyetujui dan berpartisipasi dalam studi ini.

Kriteria eksklusi Pasien yang berumur <18 tahun, kehamilan, kekebalan dikompromikan pasien, dan penurunan fungsi mukosiliar• Waktu Penelitian di

dari rujukan praktek rhinologi di Australia.

Page 5: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

Metode Penelitian 50 pasien CRS dan 10 kontrol direkrut. Probe FISH (Fluoresensi hibridisasi in situ) untuk bakteri Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, dan pseudomonas aeruginosa dan probe universal untuk jamurnya diterapkan pada spesimen sinus mukosa dan kemudian dianalisis menggunakan mikroskop laser scanning confocal.

Page 6: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

Hasil Penelitian1. Demografi

kelompok CRS terdiri dari 29 pria dan 21 wanita dg usia rata-rata 47,62 ± 12,74 tahun. Kelompok kontrol terdiri dari 2 pria dan 8 wanita dengan usia rata-rata 44,70 ± 16,16 tahun. Dari 10 pasien kontrol, 8 menjalani hypophysectomy transsphenoidal, 1 dekompresi saraf optik, dan 1 mengalami perbaikan kebocoran cairan serebrospinal.

2. Pra Op

dari kelompok CRS dinilai menggunakan RAST dimodifikasi, dan tak satupun dari kelompok kontrol positif telah dimodifikasi pengujian RAST

Page 7: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

Hasil penelitian3. Intraoperatif

20 pasien memiliki CRS dengan polip, 28 tdak memiliki polip. 4. Biofilm

36 dari 50 pasien CRS memiliki biofilm, ini berbeda dengan 0/10 kelompok kontrol. S. aureus merupakan organisme pembentuk biofilm yang paling umum. 11 dari 50 pasien CRS karakteristiknya biofilm jamur

Page 8: Jurnal THT Carakteristik Biofilm

KesimpulanPenelitian ini terbesar dari jenisnya telah

menggunakan protokol FISH yang dikombinasikan dengan laser scanning microscopy confocal untuk menunjukkan biofilm pada mukosa sinus pasien CRS. Telah divalidasi kriopreservasi jaringan sinus mukosa untuk analisis biofil tertunda. Protokol ini telah mengidentifikasi S. aureus sebagai organisme pembentuk biofilm yang paling umum dan menyoroti sifat polimikroba penyakit ini.