Upload
vuanh
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TUGAS AKHIR
AUDIT KESELAMATAN JALAN
(Studi Kasus Jalan Yogyakarta-Karangnongko km 27-33, Kulon Progo, Yogyakarta)
Disusun oleh:
NURSAL AMRI
20070110084
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011
ii
HALAMAN PENGESAHAN
AUDIT KESELAMATAN JALAN
(Studi Kasus Jalan Yogyakarta-Karangnongko km 27- 33, Kulon Progo Yogyakarta)
Tugas Akhir Ini Telah Dipertahankan dan Disyahkan Didepan
Dewan Penguji Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pada Hari/tanggal : / Agustus 2011
Tim Dewan Penguji
I. Ir. Wahyu Widodo, M.T.
Ketua Tim Penguji Tanggal:
II. Ir. Sigit Haryanto, M.T
Anggota Tim Penguji Tanggal:
III. Ir. Anita Widianti,M.T
Penguji Merangkap Sekretaris Tanggal:
iii
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.
(QS Alam Nasyrah :6-8)
Kegagalan merupakan awal dari kebesaran jangan pernah merasa putus asa untuk mencapai suatu impian/ cita-cita
“orang yang takut melangkah karena takut salah dia orang yang gagal
Berani success berarti berani gagal
“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, Setiap hidup adalah perjuangan. Setiap penggal masa adalah kesempatan untuk
berbenah diri”
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir Saya persembahkan untuk :
Orang Tua Tercinta :
“mengerahkan semua tenaga dan pikiran sehingga anaknya dapat menjadi seorang
yang seperti sekarang ini. Tiada cukup yang telah dan akan anakmu lakukan untuk
membalas Kasih Sayang yang telah Ayah dan Bunda berikan dengan Setulus Hati,
kecuali hanya Allah Subhanahu Wata’ala yang dapat membalas kebaikannya. Ar-
Rahman dan Ar-RahimNya akan selalu menyayangi dan melindungi Ayah dan
Bunda sebagaimana yang telah Ayah dan Bunda lakukan sejak kami anak-anakmu
masih berada diKandungan (Rahim) hingga saat ini..…”
Udo/Uni/Ulong
Terima kasih banyak atas bantuan dan motivasi yang selalu of to date
My Best Friends Forever :
Hardianto (Terima Kasih atas nasehat, dan diskusinya), gara ganteng alias
itob, Mito, Gifar (Terima Kasih atas dukungan dan motivasi semuah). Kiki, Rintang,
Tori, Zulfan dan Zakia Rizki (Terima Kasih atas dukungannya dan bantuannya),
kawan-kawan Rokata (Terima Kasih atas Diskusi dan Candanya yang selalu Segar
dan Up to Date dan refresingnya, akang dan kanda Erwin (Terima Kasih atas
nasehat dan dukungannya).
Jesen, Suriamir, Miza, Suryadi, Iin, Lina, Ima,Ghalih, Noaf, Zee, Gigih,
Niko, Safta, Windi, Komar, Aidil, Adi Naon, Adit, Odis, Neno, Anton, Rahamat dan
teman semuanya yang tak bisa terhitung (Terima Kasih atas dukungannya,
bercandanya selama ini dan semuanya) maaf ya jikalau saudaramu ini ada salah
kata atau kata-kata yang berlebihan.
v
Semua Personil Kos Yoga putra) :
Bang dul, Imam, Nanang, Sepi, Anggi, Harto, Hanung, Doni, Hafis, Defri, Alex,
Tian, Ian, Yasin, Kampret, Indra, Bira, Ruly, Jezdi, Ipung, Geri.
“Skripsi ini juga saya persembahkan kepada Bunda dan Bidadariku tercinta yang
selalu memdampingi ketika suka maupun duka.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Karena hanya atas
rahmat dan hidayah serta pertolongan-Nya semata saya bisa menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarganya dan para
sahabatnya serta pengikutnya yang setia.
Tugas akhir dengan judul “Audit Keselamatan Jalan, Studi Kasus Jalan
Yogyakarta-Karangnongko km 27-33 ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Teknik, pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini dimulai dari persiapan judul,
pencarian lokasi, pencarian referensi sampai dengan pembuatan analisis yang
memerlukan banyak bimbingan, kerja sama, pengarahan, koreksi dan saran dari
berbagai pihak. Sehingga pada akhirnya penelitian dan Tugas Akhir inidapat
terselesaikan dengan baik. Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak M. Heri Zulfiar, S.T., M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Bapak Ir. Wahyu Widodo, M.T. Sebagai Dosen Pembimbing I Tugas Akhir .
3. Bapak Ir. Sigit Haryanto, M.T. Sebagai Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.
4. Seluruh Dosen dan Karyawan teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta atas semua dukungan dan bantuannya selama ini.
5. Kedua Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan,
motivasi, nasehat, doa, dan curahan kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
6. Kepolisian Resor Kulon Progo dan Dirjen Pekerjaan Umum (P2JJ) atas
kerjasama dan bantuannya dalam penelitian tugas Akhir.
vii
7. Teman-temanku Hardianto R mayuna, Kiki aditia, Rintang restu, Tori, Zulfan,
Zakia rizki dan kost Yoga putra dan kos rokata online yang telah memberikan
semua bantuan yang penulis perlukan.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi bidang Sipil. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima
kasih.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh
Yogyakarta, Agustus 2011
Penulis
viii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
INTISARI ......................................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
E. Batasan Masalah ............................................................................ 6
F. Keaslian Penelitian ......................................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Keselamatan jalan .......................................................................... 11
B. Audit keselamatan jalan ................................................................. 14
BAB III. LANDASAN TEORI
A. Kecelakaan Lalu Lintas .................................................................. 19
B. Tipe dan karakteristik kecelakaan lalu lintas ................................. 22
C. Faktor Penyebab Kecelakan Lalu Lintas........................................ 23
D. Daerah rawan kecelakaan lalu lintas .............................................. 26
E. Parameter Perencanaan Geometrik jalan ....................................... 30
F. Strategi peningkatan keselamatan. ................................................ 49
ix
BAB IV. METODE PENELITIAN
A. Bagan Alir Penelitian .................................................................... 51
B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 52
C. Waktu Penelitian ........................................................................... 53
D. Jenis Data ...................................................................................... 53
E. Alat Penelitian ................................................................................ 54
F. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 55
G. Cara Analisis Data.......................................................................... 56
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karateristik Kecelakaan ................................................................ 61
B. Analisis Geometrik Jalan ............................................................... 73
C. Audit Keselamatan Jalan ................................................................ 84
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................ 112
B. Saran ............................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 117
LAMPIRAN ..................................................................................................... 119
x
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 3.1 Dimensi Kendaraan Rencana ........................................................... 32
Tabel 3.2 Batasan Kecepatan Rencana ............................................................ 33
Tabel 3.3 Jarak Pandang Henti Minimum........................................................ 36
Tabel 3.4 Jarak Pandang Menyiap Rencana .................................................... 39
Tabel 3.5 Lebar Badan Jalan ............................................................................ 42
Tabel 3.6 Lebar Bahu Jalan .............................................................................. 43
Tabel 3.7 Klasifikasi Kelas Jalan Berdasarkan Beban Gandar Maksimum .... 46
Tabel 3.8 Klasifikasi Jalan .............................................................................. 48
Tabel 5.1 Jumlah Kejadian Kecelakaan dan Jumlah Korban ........................ 61
Tabel 5.2 Jumlah Kecelakaan Per-Segmen ...................................................... 62
Tabel 5.3 Kecelakaan Berdasarkan Waktu Kejadian ....................................... 65
Tabel 5.4 Jenis Kelamin Korban Kecelakaan Yang Meninggal Dunia ........... 67
Tabel 5.5 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Faktor Penyebab ......................... 69
Tabel 5.6 Jumlah Kejadian Berdasarkan Tipe Kecelakaan .............................. 70
Tabel 5.7 Jumlah Usia Yang Terlibat Kecelakaan .......................................... 72
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Geometrik Jalan Pada Tikungann jl chudori ..... 75
Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Geometrik Jalan Tikungann jl ahmad dahlan ... 75
Tabel 5.10 Perhitungan Jarak Pandang Henti Berdasarkan Spot Speed ........... 77
Tabel 5.11Jarak Pandang Menyiap Berdasarkan Spot Speed ........................... 80
Tabel 5.12 Periksa Kondisi Umum Jalan ......................................................... 84
Tabel 5.13 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 86
Tabel 5.14 Daftar Periksa Alinyemen Jalan ..................................................... 86
Tabel 5.15 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 88
Tabel 5.16 Daftar Periksa Lajur Tambahan Atau Lajur Putar Arah ................ 89
Tabel 5.17 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 90
Tabel 5.18 Daftar Periksa Lalu Lintas Tak Bermotor ...................................... 90
Tabel 5.19 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 92
Tabel 5.20 Daftar Periksa Pemberhentian Bus Atau Kendaraan ..................... 92
Tabel 5.21 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 93
xi
Tabel 5.22 Daftar Periksa Kondisi Penerangan ............................................... 93
Tabel 5.23 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 94
Tabel 5.24 Daftar Periksa Rambu Dan Marka Jalan ........................................ 95
Tabel 5.25 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya Dan Tidak ........................ 97
Tabel 5.26 Daftar Periksa Bangunan Pelengkap Jalan..................................... 97
Tabel 5.27 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya Dan Tidak ........................ 98
Tabel 5.28 Daftar Periksa Kondisi Permukaan Jalan ....................................... 99
Tabel 5.29 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 99
Tabel 5.30 Jumlah Persentase Perbandingan Antara Kata Ya dan Tidak ........ 100
Tabel 5.31 Indikator-Indikator Penyebab Kecelakaan ..................................... 102
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian ................................................................... 51
Gambar 4.2 Denah Lokasi................................................................................ 52
Gambar 5.1 Jumlah Kejadian Kecelakaan ....................................................... 61
Gambar 5.2 Jumlah Korban Kecelakaan Berdasarkan Tingkat keparahan ...... 62
Gambar 5.3 Jumlah Kecelakaan Per-Segmen .................................................. 64
Gambar 5.4 Kecelakaan Berdasarkan Waktu Kejadian ................................... 66
Gambar 5.5 Jenis Kelamin Korban KecelakaanYang Meninggal Dunia ......... 67
Gambar 5.6 Faktor Yang Terlibat Kecelakaan ................................................ 67
Gambar 5.7 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Proses Kejadian ...................... 71
Gambar 5.8 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Jenis Tabrakan ........................ 71
Gambar 5.9 Jumlah Korban Kecelakaan Berdasarkan Usia ........................... 72
Gambar 5.10 Kondisi Umum Badan Jalan Yogyakarta-
Karangnongko km 27 ................................................................. 103
Gambar 5.11 Saluran Drainasi Yang Tidak Terawat ....................................... 104
Gambar 5.12 Kondisi Penyeberangan (Zebra Cross) ...................................... 106
Gambar 5.13 Kondisi Pemakai Sepeda Dan Tak Bermotor ............................ 106
Gambar 5.14 Kondisi Genangan Air Pada Bahu Jalan .................................... 107
Gambar 5.15 Kondisi Permukaan Jalan Yang Rusak .................................... 108
Gambar 5.16 Kondisi Bahu Jalan ................................................................... 109
Gambar 5.17 Kondisi Trotoar Jalan ................................................................ 110
Gambar 5.18 Letak Posisi Tiang Listrik ......................................................... 111
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Spot Speed
Lampiran 2 Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah N0 :
376/KTP/M/2004.Tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan
Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional.
Lampiran 3 Leger Jalan/Data Perencanaan Jalan
xiv
INTISARI Pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata yang meningkat pesat di Kota Yogyakarta, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sektor tranportasi, terutama pada prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Jalan Yogyakarta-Karangnongko merupakan jalan arteri dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan Kabupaten Kulon Progo di Provinsi D.I.Yogyakarta dengan Kabupaten Purworejo di Provinsi Jawa Tengah. Antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 Kepolisian Resor Kulon Progo mencatat ada 108 kejadian kecelakaan. Kecelakaan tersebut banyak terjadi di ruas jalan Yogyakarta-Karang nongko kilometer 27-33. Karena seringnya terjadi kecelakaan pada ruas jalan tersebut, maka perlu dilakukan analisis terhadap penyebab kecelakaan lalu lintas. Audit Keselamatan Jalan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi situasi yang beresiko tinggi atau potensi terjadinya kecelakaan.Penelitian ini menggunakan daftar periksa dan difokuskan pada jawaban ‘tidak’ serta diidentifikasikan pada sarana dan prasarana penunjang lainnya yang belum memenuhi standar dan persyaratan secara teknis. Data primer dapat dari pengamatan langsung di lapangan dengan mengukur kecepatan sesaat (spot speed) dan memantau fasilitas lalu lintas di sepanjang ruas jalan, sedangkan data sekunder berupa data kecelakaan dari tahun 2007-2010 diperoleh dari kepolisian Resor Kulon Progo dan data perencanaan/Leger jalan dari Dirjen Pekerjan Umum (Perencanaan,Pengawasan Jalan dan jembatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2007 sampai dengan 2010 di jalan Yogyakarta-Karang nongko Km 27-33 terjadi kecelakaan sebanyak 108 kejadian dengan korban kecelakaan meninggal dunia sebanyak 30 orang, mengalami luka berat sebanyak 67 orang, dan luka ringan sebanyak 114 orang. Jumlah kejadian kecelakaan yang paling banyak terjadi pada kilometer 31 dan pada segmen (31+000)-(31+200) sebanyak 9 kejadian, meninggal dunia 5 korban, luka berat 6 korban, dan luka ringan 2 korban. Waktu kecelakaan paling banyak terjadi pada waktu pagi hari (41 kejadian). Jumlah jenis kelamin korban kecelakaan yang meninggal dunia terbanyak adalah laki-laki yaitu 24 orang. Faktor penyebab kecelakaan terbesar adalah manusia (77 kejadian atau 71.30%) dan tipe kecelakaan terbanyak berdasarkan proses kejadinya adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 22 perkara dan berdasarkan jenis tabrakannya adalah head on sebanyak 24 perkara. Jumlah korban terbanyak berusia (22-30 tahun)sebanyak 58 korban kecelakaan). Dari hasil penerapan daftar periksa di lapangan ditemukan beberapa indikasi permasalahan yaitu masih ada bahu jalan yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan ataupun untuk berjualan bensin serta untuk penempatan pamflet. Tidak adanya lajur khusus untuk sepeda atau kendaraan lain seperti becak. Trotoar hanya ada dikilometer 27-28 karena termasuk salah satu pusat Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo. Untuk kilometer selanjutnya tidak ada trotoar sehingga pejalan kaki menggunakan bahu jalan sebagi sarana jalan kaki, lebar bahu jalan yang tidak seimbang antar bahu jalan sebelah kanan dan kiri, drainase kurang perhatian dan perawatan sehingga menimbulkan genangan air yang terjadi pada musim hujan. Untuk penempatan tiang listrik dan tiang telepon sudah cukup tepat, tetapi untuk tanaman pohon yang berada di bahu jalan masih perlu adanya pengecekan yang rutin agar tidak mengganggu jarak pandang pengguna jalan.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan yang menyeluruh di Yogyakarta, sebagai
salah satu dampak dari pembangunan ekonomi Nasional, sangat memberi
pengaruh pada peningkatan perkembangan masyarakat, baik kegiatan
ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Dengan kondisi alam dan budaya
Yogyakarta yang khas, menempatkan sektor pariwisata berkembang lebih
pesat dari sektor lain, bahkan sudah menjadi sumber andalan pendapatan asli
daerah, sangat berperan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintah ibu kota provinsi, juga
merupakan pusat administrasi, bisnis, perdagangan, pendidikan, pariwisata
dan budaya. Sebagai pusat kegiatan provinsi, kota Yogyakarta membutuhkan
sarana dan prasarana tranportasi yang memenuhi syarat aman, nyaman, lancar,
teratur tumbuh secara ekonomis.
Pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata yang meningkat
pesat di Kota Yogyakarta, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan sektor tranportasi, terutama pada prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan. Semakin banyak orang melakukan perjalanan, berakibat
langsung pada peningkatan mobilitas kendaraan dijalan raya, namun
sayangnya pembangunan jalan relatif tidak dapat mengimbangi dan ini
merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi untuk menjaga agar sistem
jalan tetap dapat terpengaruh. Disamping kemacetan lalu-lintas yang sering
2
terjadi pada ruas jalan perkotaan, juga terdapat persoalan kecelakaan lalu-
lintas jalan raya yang akhir ini terlihat menonjol dan cendrung menunjukkan
peningkatan setiap tahun. Data kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor
Kulon Progo Yogyakarta memperlihatkan bahwa kejadian kecelakaan banyak
terjadi pada ruas jalan arteri.
Kecelakaan lalu lintas dijalan raya merupakan suatu kejadian yang
tidak diharapkan atau tidak dapat terduga oleh setiap orang baik lokasi atau
waktu kejadiannya. Biasanya kecelakaan disebabkan oleh banyak faktor dan
analisis terhadap karakteristik suatu kejadian kecelakaan dalam suatu periode
waktu tertentu, akan dapat mengidentifikasi elemen-elemen keamanan jalan
yang memiliki kontribusi penyebab kecelakaan, seperti pemakai jalan,
kendaraan, serta kondisi jalan dan lingkungan. Telah banyak peneliti
melakukan suatu penelitian terhadap faktor faktor penyebab terjadinya
kecelakaan, dan banyak hasil dari penelitian tersebut menjelaskan manusia
sebagi faktor dominan penyebab kecelakan lalu lintas, walaupun sebenarnya
banyak pula bukti yang menunjukkan bahwa kondisi jalan dan lingkungan
sangat mendukung terjadinya suatu pristiwa kecelakan.
Melakukan Road Safety Audit (RSA) atau Audit Keselamatan Jalan
(AKJ) pada jalan yang sudah ada merupakan cara produktif untuk
mengidentifikasi situasi yang beresiko tinggi, sehingga situasi tersebut dapat
dihilangkan atau ditangani lebih cepat untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya kecelakan atau mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan.
3
B. Rumusan Masalah
Kecelakaan yang banyak membawa korban jiwa yang terjadi dijalan,
harus ditindak lanjuti dengan melakukan secara optimal dengan melakukan
penelitian secara mendalam oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang
lalu lintas dan Penyelenggara jalan. Sesuai UU No 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Namun pada kenyataannya mekanisme
tersebut jarang dilaksanakan, demikian pula pada proyek-proyek penanganan
kontruksi jalan yang menjadi kewenangan penyelenggara jalan dan para ahli
dibidang jalan, belum sepenuhnya memperhatikan aspek keselamatan jalan
kebanyakan para ahli dibidang jalan disibukkan oleh masalah pemenuhan
oleh sistem jaringan jalan dan penanganan kontruksi jalan. Sehingga
pertimbangan keselamatan belum begitu dapat tempat yang memadai.
Ada beberapa jalan yang sudah ada di Indonesia menjadi subyek
Road Safety Audit (RSA), karena tidak dapat dihindari bahwa sebagian besar
diantara akan berisi bentuk-bentuk akan meningkatkan resiko terjadinya
kecelakan lalu lintas bila benar-benar terjadi. Data kecelakaan lalu-lintas
Resor Kulon Progo selama periode 4 tahun terakhir ini terus meningkat, selain
ruas jalan arteri, jalan kolektor, juga jalan kolektor yang memiliki tingkat
kejadian yang sangat menonjol. Salah satu jalan yang memiliki fungsi dan
peran yang sangat strategis jalan Yogyakarta-Karangnongko. Pada ruas jalan
ini nampak bahwa tingkat kecelakaan sangat tinggi, sedangkan penelitian
secara mendalam khususnya terhadap elemen-elemen geometrik jalan yang
selama ini belum pernah dilakukan pada kilometer 27-33 ini.
4
Banyak hasil penelitian mengatakan status jalan Yogyakarta-
Karangnongko bahwa turunnya kinerja keselamatan jalan banyak dilatar
belakangi oleh tidak terkontrolnya dengan baik pembangunan daerah sisi
jalan, program penanganan jalan serta lingkungan dan adanya ketidak
mantapan sistem operasi lalu lintas yang mengakibatkan terjadinya
penyimpangan pada jalan yang ada terutama pada elemen-elemen jalan
sehubungan dengan keselamatan lalu lintas. Untuk itu perlu dilakukan usaha
peningkatan keselamatan jalan dengan pemeriksaaan terhadap elemen-elemen
jalan dan melakukan Audit Keselamat Jalan atau Road Safety Audit (RS A).
Dari sudut pandang keselamatan jalan, desain geometri merupakan
faktor penting dalam Road Safety Audit (RSA). Kurangnya kapasitas jalan
bisa mangakibatkan kemacetan lalu lintas, sehingga dapat meningkatkan rasa
frustasi pengemudi, ketidak sabaran dan mengakibatkan tingkat kecelakaan
yang lebih tinggi. Persoalan yang diakibatkan dari kombinasi berbagai elemen
geometris yang tidak tepat dapat juga menyebabkan terjadinya kecelakaan
lalu lintas. Elemen tersebut diantaranya adalah Alinyemen Horizontal,
Alinyemen Vertikal, Kombinasi Elinyemen Horizontal dan Vertikal,
Superelevasi, Penampang Melintang, maupun jarak pandang inilah persoalan
yang harus diperiksa kembali. Dalam hal ini yang akan di identifikasi adalah
resiko bahaya yang ditimbulkan terhadap keselamatan jalan.
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka tujuan
penelitian Audit Keselamatan Jalan ini dilakukan untuk :
1. Menentukan karakteristik kecelakaan terbanyak pada ruas jalan
Yogyakarta-Karang nongko pada km 27-33 berupa : jumlah kecelakaan
berdasarkan faktor penyebab kecelakaan didaerah rawan, jumlah korban,
jenis kelamin korban kecelakaan, usia jumlah korban kecelakaan dan
mengklasifikasikan jumlah korban kecelakaan berdasarkan tipe
kecelakaan.
2. Melakukan Audit atau menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan pada
ruas jalan Yogyakarta-Karang nongko km 27-33.
3. Mengidentifikasi tingkat terjadinya kecelakaan dan yang menyebabkan
padat terjadi Kecelakaan. Pada ruas-jalan Yogyakarta-Karangnongko km
27-33.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian secara umum yang dapat diperoleh dengan
melakukan penelitian ini :
1. Meningkatkan kesadaran diantara para perencana atau pihak-pihak yang
terkait dengan perencanaan dan penanganan jalan akan pentingnya
perencangan yang berorientasi pada prinsip-prinsip keselamatan jalan.
6
2. Sebagai bahan masukan dan penyusunan pedoman audit dan pemeriksaan
jalan yang berorientasi keselamatan jalan dengan memanfaatkan secara
oftimal data kecelakaan pada jalan yang telah ada.
3. Sebagai wacana dan Aplikasi ilmu pengetahuan, terutama tinjauan
terhadap standar perencanaan jalan yang berorientasi pada keselamatan
jalan.
Sedangkan manfaat khusus yang dapat diperoleh dengan dilaksanakan
Audit Keselamatan Jalan ini adalah :
1. Memberikan suatu usulan rancangan jalan yang aman kepada pihak
penyelenggara jalan, dalam upaya mengurangi biaya perbaikan jalan
secara seluruh.
2. Sebagai input bagi pengambil kebijakan didalam mengambil keputusan
terhadap rencana Tata Bangunan dan Lingkungan khususnya pada ruas
jalan Yogyakarta-Karang nongko.
E. Batasan Masalah
Untuk membatasi lingkup permasalahan sehingga permasalahan tidak
melenceng dari tujuan penelitian, maka diberikan batasan batasan masalah
sebagai berikut :
1. Analisis dalam menentukan lokasi rawan kecelakaan dilakukan
berdasarkan data studi kecelakaan di jalan Yogyakarta-Karang nongko
km 27-33 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
7
2. Audit Keselamatan jalan memerlukan cheklist sebagai item pemeriksaan
audit. Dalam penelitian ini cheklist yang digunakan adalah bersumber
dari Dirjen Pekerjaan Umum (Perencanaan, Pengawasan Jalan dan
Jembatan Yogyakarta).
3. Audit Keselamatan Jalan dilakukan pada jalan yang sudah beroperasi.
4. Pendeteksian persoalan keselamatan jalan secara mendetail hanya pada
lokasi kritis atau lokasi rawan kecelakaan.
5. Analisis terhadap Alinyemen vertikal dan horizontal hanya dilakukan
secara subyektif berupa pengamatan penulis.
F. Keaslian Penelitian
Tugas Akhir dengan judul ” Audit Keselamatan Jalan “ Studi kasus
pada ruas jalan Yogyakarta-Karang nongko km 27-33. Belum pernah
dilakukan penelitian sebelumnya. Di jurusan teknik sipil, fakultas teknik,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil
penelitian Lucyiana (2006) menunjukkan bahwa bahwa daerah rawan
kecelakaan pada jalan tentara Yogyakarta adalah pada km 5 dengan jumlah
kecelakaan sebanyak 42 kejadian yang terjadi antara tahun 2002-2005. Pada
daerah rawan kecelakaan tersebut terdapat beberapa hal yang belum sesuai
dengan harapan pengguna jalan seperti lampu penerangan jalan yang belum
ada disebagian ruas jalan dan belum lengkapnya rambu lalu lintas ( Rambu
larangan berhenti, menyiap, serta pengurangan kecepatan.
8
Widyastuti (2006) dalam Hastuti (2007), menunjukkan bahwa lokasi
rawan kecelakaan pada jalan Yogyakarta-Parangtritis adalah pada km 21.
Penyebab terjadinya kecelakan adalah geometri jalan yang lurus sehingga
banyak pengendara yang melaju kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak
hati-hati serta belum lengkapnya sistem perambuan.
Fauziah (2007) melakukan penelitian di Jalan Magelang Km 5-5,5.
Faktor terbanyak penyebab kecelakaan adalah manusia sebesar 91,63%.
Faktor jalan dan lingkungan sebesar 8,33%. Tipe kecelakaan terbanyak adalah
kecelakaan pejalan kaki (KPK) dan berdasarkan jenis tabrakan adalah
backing. Pada daerah rawan kecelakaan jalan tersebut dapat beberapa hal yang
belum sesuai dengan harapan pengguna jalan seperti lampu penerangan jalan
yang tidak memadai, bahu jalan dan trotoar yang digunakan untuk parkir
kendaraan atau untuk jualan, serta lebar lajur, lajur, bahu jalan dan saluran
drainase yang blum sesuai dengan persyaratan.
Nurhotib (2010) dalam Sariat. (2010) melakukan penelitian di Jalan
Wates Km 1-2,9 pada tahun 2004-2008 jumlah korban kecelakaan luka
ringan sebanyak 25 orang, faktor penyebabnya adalah kendaraan sebanyak
10 perkara, sepeda motor sebanyak 21, dan tipe kecelakaan berdasarkan
proses kejadian adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 9 perkara,
head on sebanyak 10 perkara. Pada daerah rawan kecelakaan tersebut
ditemukan beberapa indikasi permasalahan seperti masih banyaknya bahu
jalan yang digunkan untuk parkir kendaraan atau untuk jualan bensin,
9
pamflet-pamflet, warung yang mengganggu jarak pandang, bahu jalan
tergenang air dan saluran drainase yang rusak
Hastuti ( 2007) melakukan penelitian di jalan Yogyakarta-Prambanan
km 10-11. Antara tahun 2001-2005 jumlah korban kecelakaan luka ringan
sebanyak 27 orang, faktor penyebab kecelakaan adalah manusia sebanyak 25
orang dan sepeda motor sebanyak 26 orang. Tipe kecelakaan berdasarkan
proses kejadiannya adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 8 perkara
dan backing sebanyak 10 perkara. Pada daerah rawan kecelakaan jalan
tersebut ditemukan beberapa indikasi permasalahan yaitu kurangnya rambu-
rambu peringatan pada persimpangan, masih banyak bahu jalan dan trotoar
yang digunakan untuk parkir kendaraan atau untuk jualan, lebar jalur, lajur,
bahu jalan, dan saluran drainase yang belum sesuai dengan persyaratan.
Sariat (2010) melakukan penelitian di jalan Magelang-Yogyakarta.
Pada tahun 2005-2009 jumlah kecelakaan sebanyak 23 kejadian dan korban
kecelakaan meninggal dunia 4 orang, luka berat 10 orang, luka ringan 27
0rang, faktor penyebab kecelakaan yaitu faktor manusia sebanyak 11
kejadian, kendaraan 8 kejadian, jalan dan lingkungan 4 kejadiana. Tipe paling
banyak terjadinya adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 10
perkara dan jenis tabrakan yang terjadi adalah HO (head on) yaitu sebanyak
11 perkara. Jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah jenis kendaraan
berat 5 perkara, kendaraan ringan 8 perkara, sepeda motor 20 perkara dan
kendaraan tak bermotor 8 perkara. Berdasarkan jenis kelamin yang terlibat
kecelakaan yaitu perempuan 10 orang, dan laki-laki 32 orang. Pada daerah
10
rawan kecelakaan jalan tersebut ditemukan beberapa indikasi permasalahan
yaitu kurangnya rambu-rambu peringatan pada persimpangan, masih banyak
bahu jalan yang digunkan untuk parkir kendaraan atau untuk berjualan, serta
lebar jalur, lajur, bahu jalan dan saluran drainase yang belum sesuai dengan
persyaratan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keselamatan jalan
Secara umum keselamatan infrastruktur jalan dapat diartikan sebagai
upaya dalam menanggulangi kecelakaan yang terjadi di jalan raya (Road
Crash), yang tidak hanya disebabkan oleh faktor kondisi kendaraan maupun
pengemudi, namun disebabkan pula oleh banyak faktor, antara lain: kondisi
alam (cuaca), desain ruas jalan (alinyemen vertikal dan horizontal, jarak
pandang pengemudi, kondisi kerusakan perkerasan, kelengkapan rambu atau
petunjuk jalan, pengaruh budaya dan pendidikan masyarakat sekitar jalan dan
bahkan peraturan/kebijakan lokal yang berlaku dapat secara tidak langsung
memicu terjadinya kecelakaan dijalan raya, misalnya penetapan lokasi sekolah
dasar di pinggir jalan arteri.
Warpani (2002) mengatakan bahwa berbagai upaya pengendalian lalu-
lintas melalui rekayasa dan upaya lain, selain bertujuan melancarkan arus
lalu lintas yang terutama adalah menjamin keselamatan berlalu lintas.
Konsep sampai dengan selamat adalah upaya menghindarkan terjadinya
kecelakaan lalu lintas
Menurut Direktorat Jendral Perhubungan Darat (2006, dalam
Hardianto 2011) ada beberapa permasalahan dalam transportasi, baik itu
secara umum, teknik, sosial, maupun, institusional.
12
1. Umum
Semakin rendah kesadaran tertib lalu lintas, hal ini dapat dilihat
dimana pemakai jalan menyeberang sesukanya dan masih banyak kasus
lain yang dapat dijumpai di jalan dan kurangnya sosialisasi mengenai
keselamatan jalan dan belum terkontrolnya sistem pengawasan serta
pengendalian transportasi di jalan dan terminal.
2. Sosial
Masalah yang tidak kalah penting adalah masyarakat itu sendiri,
rendahnya kesadaran dan kepedulian serta pengetahuan masyarakat
terhadap keselamatan merupakan faktor terbesar dalam mendukung
terjadinya kecelakaan.
3. Institusional
Jika dilihat dari sudut hukum, lemahnya peraturan perundangan-
undangan yang berakibatkan kurang tegasnya dalam penegak hukum,
seperti persidangan pelanggaran rambu-rambu yang dapat diwakilkan
dengan cara menitipkan sejumlah uang kepada aparat. Masih sedikitnya
dukungan lembaga pemerintah dan swasta yang berhubungan dengan
masalah keselamatan jalan serta pendanaan yang masih jauh dengan yang
diharapkan dan kurangnya mendapatkan perioritas.
Beberapa permasalahan yang terjadi dibidang prasarana tranportasi
dan lalu lintas jalan yang dihadapi dalam peningkatan keselamatan jalan
antara lain (Dirjen Perhubungan Darat dalam Sariat 2010) :
13
1. Kondisi jalan dan Jembatan banyak yang rusak
Pada saat ini kondisi jalan yang rusak di Indonesia cukup banyak
bahkan di Jakarta sebagai ibu kota negara masih kurang mampu
mengatasi kerusakan jalan, khususnya kerusakan jalan selama musim
hujan dan banjir. Kondisi di luar jawa lebih parah seperti Kalimantan,
Sumatra, maupun pulau lainnya. Dengan anggaran yang sangat
terbatas maka sistem pelaksanaan pembangunan dan perbaikan jalan di
Indonesia perlu dilakukan skala prioritas Anggaran yang digunakan
untuk pembangunan jalan dan rehabilitas jalan yang rusak.
2. Banyaknya daerah rawan kecelakaan
Banyaknya daerah, ruas jalan maupun titik rawan kecelakaan yang
belum tertangani secara terintergrasi lintas sektoral, hal ini dapat
dilihat banyaknya rambu yang dipasang oleh masing- masing instansi
yang berwenang dalam pemasangan rambu seperti Dinas Perhubungan,
Kepolisian dan Jasa Raharja. Karena banyaknya daerah rawan
kecelakan maka harus segera diantisipasi oleh pihak yang berwenang
antara lain kimpraswil dalam hal teknis jalan. Perhubungan dalam hal
rekayasa dan manajemen lalu lintas serta kepolisian dalam
pengaturan lalu lintas.
3. Keberadaan rambu dan marka jalan kurang dipatuhi
Pada umumya kecelakaan lalu lintas terjadi di awali dengan
pelanggaran lalu lintas, terutama pelanggaran rambu-rambu dan marka
jalan. Hal ini tersebut dapat terjadi karena rekayasa dan manajemen
14
lalu lintas yang kurang baik, seperti perletakan rambu-rambu yang
terhalang oleh pohon dan ukuran rambu yang terlalu kecil, pada
persimpangan dapat dikarenakan waktu siklus traffic light yang pendek
serta pelanggaran batas kecepatan rencana pada suatu ruas jalan.
4. Perlintasan sebidang masih membahayakan jalan pemakai jalan
Sebagian besar perlintasan antara jalur kareta api dengan jaringan
jalan di Indonesia. Khususnya di pulau jawa masih banyak yang
menggunakan sistem perlintasan sebidang dan beberapa belum
dipasang pintu perlintasan, sudah banyak sekali menelan korban yang
terjadi dengan demikian sangat membahayakan bagi pemakai jalan
untuk kedepannya.
B. Audit keselamatan jalan
a. Pengertian Umum
Audit Keselamatan Jalan adalah suatu bentuk pengujian formal
suatu ruas jalan yang ada dan yang akan datang atau proyek lalu lintas,
berbagai pekerjaan yang berinteraksi dengan penggunaan jalan yang
dilakukan secara independen, oleh penguji yang dipercaya dalam
melihat potensi kecelakaan dan penampilan keselamatan suatu ruas jalan
(Austroads dalam panduan teknis AKJ, 2005)
Audit Keselamatan Jalan merupakan salah satu cara untuk
mencegah kecelakaan bagi jalan yang sudah beroperasi atau jalan yang
baru dibuka. Audit Keselamatan Jalan pada jalan baru perlu dilakukan