7
Laporan Individu Kimia Organik EKSTRAKSI KAFEIN DAN PEMURNIANNYA DENGAN PROSES SUBLIMASI Oleh: KAHFI ARDHIAN (131810401057) KELOMPOK 4 (empat) Kelas B

Kahfi Kaffein

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ekstraksi kafein

Citation preview

Laporan Individu Kimia OrganikEKSTRAKSI KAFEIN DAN PEMURNIANNYA DENGAN PROSES SUBLIMASI

Oleh:

KAHFI ARDHIAN (131810401057)KELOMPOK 4 (empat)Kelas B

LABORATORIUM KIMIA ORGANIKJURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS JEMBER2014HasilData dan PerhitunganBerat Teh: 5 gramBentuksebelum di sublimasi: Serbuk kasarBentuk setelah di sublimasi: serbuk kasar seperti kristalWarnasebelum disublimasi : coklatWarna setelah disublimasi : putih kecoklatanBau sebelum disublimasi : DiklorometanaTitik leleh kafein: 200CBerikut tabel hasil pengamatan ekstraksi kafein daun teh :No.PerlakuanWujud (warna)BauMassaTitik didih

1.Pemanasan dan penambahan Cair, berwarna coklat kehitamanSeperti teh

2.PendinginanTetaptetap

3.Ekstraksi pertamaCair, setelah didiamkan berwarna putih (bening) kekuninganBau CH2Cl2

4.Ekstraksi keduaTetapBau CH2Cl2

5.Penambahan MgSO4Lebih beningCH2Cl2

6.DestilasiGumpalan serbukCH2Cl2

7.SublimasiSerbuk coklat

PEMBAHASAN :Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 gr/gmol dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6,9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (tachycardia).Banyak senyawa nitrogen dalam tumbuhan mengandung atom nitrogen basa dan karena itu dapat diekstrak dari dalam bahan tumbuhan itu dengan asam encer. Senyawa ini disebut alkaloid yang artinya mirip alkali. Setelah ektraksi, alkaloid bebas dapat diperoleh dengan pengolahan lanjutan dengan basa dalam air.Alkaloid adalah basa organik yang mengandung amina sekunder, tersier atau siklik. Diperkirakan ada 5500 alkaloid telah diketahui, dan alkaloid merupakan golongan senyawa metabolit sekunder terbesar dari tanaman, Tidak ada satupun definisi yang memuaskan tentang alkaloid, tetapi alkaloid umumnya mencakup senyawasenyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya sebagai bagian dari sistem siklik. Secara kimia, alkaloid adalah golongan yang sangat heterogen berkisar dari senyawa-senyawa yang sederhana seperti coniiene sampai ke struktur pentasiklik strychnine. Banyak alkaloid adalah terpenoid di alam dan beberapa adalah steroid. Lainnya adalah senyawa-senyawa aromatik, contohnya colchicine.Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.Pada sistem heterogen, reaksi berlangsung antara dua fase atau lebih. Jadi pada sistem heterogen dapat dijumpai reaksi antara padat dan gas, atau antara padat dan cairan. Cara yang paling mudah untuk menyelesaikan persoalan pada sistem heterogen adalah menganggap komponen-komponen dalam reaksi bereaksi pada fase yang sama. Pada praktikum kali ini, langkah pertama yang dilakukan yakni memasukkan 5 kantung teh kedalam beaker glass lalu ditambahkan aquades dan Sodium karbonat. Penambahan Sodium karbonat bertujuan untuk mengikat kafein yang ada di dalam teh. Larutan kemudian di panaskan hingga mendidih. Pemanasan ini untuk berfungsi untuk melarutkan Sodium karbonat, karna Sodium karbonat larut pada suhu tinggi. Setelah mendidih, cairan dituang kedalam corong pemisah. Lalu dimasukkan kembali aquades kedalam beaker glass. Hal ini dilakukan untuk mengangkat sisa sisa cairan yang masih tertinggal di beaker glass dengan dipanaskan juga. Setelah itu cairan dimasukkan kedalam corong pemisah. Lalu disiapkan garam NaCl dan dietil eter yang kemudian dimasukkan kedalam corong pemisah. Penambahan NaCl untuk mengikat air yang ada dalam larutan. Penambahan dietil eter juga berfungsi sebagai pelarut. Corong pemisah kemudian dikocok secara perlahan dan sesekali dibuka tutupnya agar gas yang terkandung dalam corong keluar. Setelah dirasa cukup, corong pemisah diletakkan pada tiang penjepit dan ditunggu hingga terbentuk 2 fasa cairan yakni polar dan non polar. Kemudian kita ambil larutan yang non polar yakni yang berada dibawah dengan cara membuka kran corong dan menuangkan cairan ke tabung erlenmeyer hingga cairan non polar habis. Jika sudah habis, maka kran ditutup dan ditambahkan lagi dietil eter pada corong pemisah. Dikocok kembali dan sesekali dibuka tutup corong agar gas dapat keluar. Lalu di buka lagi tutup kran dan dituang larutan non polar kedalam tabung erlenmeyer tadi. Kedalam tabung erlenmeyer ditambahkan MgSO4 yang berfungsi untuk mengikat air pada larutan. Larutan kemudian dituang kedalam tabung labu alas bulat dan didekantasi dengan menggunakan penangas air pada suhu yang telah ditentukan. Ditunggu hingga cairan menguap seluruhnya dan hanya meninggalkan kafein yang tertinggal pada dinding tabung. Setelah itu tabung diangkat dan diambil kafein yang menempel tadi dengan sendok stainless hingga bersih. Kafein diletakkan didalam baskom yang terbuat dari bahan stainless. Langkah berikutnya yakni dilakukan proses sublimasi dengan cara meletakkan 3 lembar kertas saring diatas kafein dan menindihnya dengan beaker glass yang sudah diisi dengan air. Kemudian baskom dipanaskan pada suhu tertentu. Namun kelompok kami gagal pada percobaan ini karna kafein kita gosong dan tidak dapat digunakan untuk langkah selanjutnya. Seharusnya kafein slalu dilihat tiap 10 sekon atau secara kontinu agar tidak gosong seperti yang kita alami.