41
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Provinsi Sumatera Utara KAJIAN FISKAL REGIONAL SEMESTER I TAHUN 2020 Tim Penyusun: Penanggungjawab: Tiarta Sebayang (Kepala Kanwil) Ketua : Sondang Rotua Sihaloho Penulis : Yudhistira K, Albert G., Yofie H.A, Miftah NST Elimar Sinaga, Tuty Alawiyah

KAJIAN FISKAL REGIONAL...Lebih lanjut, jika dalam kondisi ekonomi stabil, maka sampai dengan akhir tahun 2019 realisasi belanja APBN di Provinsi Sumatera Utara diproyeksikan akan mencapai

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

    Provinsi Sumatera Utara

    KAJIAN FISKALREGIONAL

    SEMESTER ISEMESTER I

    TAHUN 2020

    Tim Penyusun:Penanggungjawab: Tiarta Sebayang (Kepala Kanwil)

    Ketua : Sondang Rotua Sihaloho

    Penulis : Yudhistira K, Albert G., Yofie H.A, Miftah NST

    Elimar Sinaga, Tuty Alawiyah

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

    KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    JALAN P. DIPONEGORO NO. 30 A, MEDAN 20152; TELP (061) 4553258, FAKSIMILE (061) 4148440; SUREL: [email protected];

    LAMAN: WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID/KANWIL/SUMUT

    NOTA DINASNOMOR ND-567/WPB.02/2020

    Yth : Direktur Pelaksanaan AnggaranDari : Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

    Sumatera UtaraSifat : BiasaLampiran : 1 berkasHal : Penyampaian Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Sumatera Utara

    Triwulan II Tahun 2020Tanggal : 12 Agustus 2020

    Menunjuk Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61/PB/2017 tentang

    Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional, bersama ini kami sampaikan Kajian Fiskal

    Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Sumatera Utara

    sebagaimana terlampir.

    Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

    Ditandatangani secara elektronik Tiarta Sebayang

    [@KopSurat][@KopSurat][@KopSurat][@AlamatOrganisasi][@AlamatOrganisasi][@AlamatOrganisasi]ND-567/WPB.02/2020[@Tujuan][@pengirim][@pengirim][@SifatNd][@Lampiran][@Perihal][@Perihal]12 Agustus 2020[@NamaPejabat][@Tembusan]

  • KATA PENGANTAR

    Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Sumut

    TiartaSebayang

    Puji syukur senantiasa kita panjatkan

    kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

    rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahNya

    maka Flash Report Kajian Fiskal Regional (KFR)

    Triwulan II Tahun Anggaran 2020 Kanwil Ditjen

    Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara

    dapat diselesaikan.

    Flash report KFR triwulan II ini diharapkan

    mampu memberikan gambaran kondisi fiskal,

    yang berasal dari pelaksanaan APBN maupun

    APBD; memberikan analisis parsial berdasarkan

    kondisi arus kas masuk dan arus kas keluar serta

    menggambarkan isu strategis atau berita

    terpilih yang dianggap mempunyai pengaruh

    terhadap fiskal daerah Sumatera Utara.

    Kajian ini memiliki peran penting dan

    diharapkan dapat memberikan informasi

    kepada para pemangku kepentingan secara

    luas, antara lain mengenai :

    1. Analisis kebijakan fiskal dan dampaknya

    terhadap perekonomian regional

    2. Analisis ekonomi regional dan

    pengaruhnya terhadap efektivitas fiskal

    pemerintah regional di Sumatera Utara

    3. Gambaran kondisi fiskal regional (fiscal

    condit ion), kesinambungan fiskal (fiscal

    sustainability) dan risiko fiskal (fiscal risk)

    pada Provinsi Sumatera Utara

    Pada kesempatan ini kami juga

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada seluruh pihak yang telah

    membantu penyediaan data dan informasi

    yang diperlukan.

    Kami menyadari bahwa cakupan serta kualitas

    kajian ini masih perlu terus disempurnakan.

    Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan

    saran yang bersifat membangun dari semua

    pihak yang berkepentingan, serta

    mengharapkan kiranya kerjasama yang

    sangat baik dengan berbagai pihak selama ini

    dapat ditingkatkan di masa mendatang.

    M Medan, Agustus 2020 Kepala Kantor Wilayah

    K

    Tiarta Sebayang

  • DASH BOA RD

    APBN APBD

    Rekonsiliasi

    Tingkat Inflasi Jan s.d.

    Juni 2020 (%)

    0,57

    0,140,3

    -0,29

    0,43

    -0,07

    0,390,28

    0,1

    0,84

    2,19

    0,18

    Nasional

    Sumut

    Laju Pertumbuhan

    Ekonomi (%)

    TW II 2019

    Sum

    ut

    Nasi

    onal

    5,255,05

    TW II 2020

    Sum

    ut

    Nasi

    onal

    -2,37-5,32

    Belanja Modal

    Belanja Pegawai

    Belanja Barang

    68% 32%

    57%43%

    46%54%

    Transfer 5%95%

    Bantuan Sosial 94%6%

    Pendapatan Daerah (Miliar)

    57,935.75

    15,665.4027,04%

    10,919.9320.13% 54,237.82

    Belanja Daerah (Miliar)

    1,336.2620.67%

    Transfer Pemerintah Daerah (Miliar)

    6,463.79

    Pendapatan Negara (Miliar)

    29.128,54

    10.754,9336,92%

    28.297,9749,65% 57.000,45

    Belanja Negara (Miliar)

    19.294,4953,26%

    Transfer Daerah dan Dana Desa (Miliar)

    36.227,46

    Indikator Kesejahteraan

    Garis Kemiskinan:

    Rp502.904/Kapita

    Mar 2019

    8,83

    8,63

    8,75

    Sep 2019

    Mar 2020

    Gambaran Pagu dan Realisasi

    APBN dan APBD Provinsi Sumatera Utara

    PusatDaerah

  • ii

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020

    Executive summary

    Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Sumatera Utara Triwulan II Tahun 2020 ini disusun untuk

    menganalisis perkembangan ekonomi dan fiskal regional Sumatera Utara. Selain itu, juga untuk juga

    melihat hubungan dan keterkaitan antara perkembangan ekonomi dan fiskal regional sebagai pemetaan

    kondisi fiskal suatu wilayah dan dapat digunakan sebagai rekomendasi pada proses kebijakan

    pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Lima program yang menjadi proritas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2020 yaitu memprioritaskan Pembangunan pada Peningkatan

    kesempatan kerja dan berusaha melalui penyediaan lapangan pekerjaan, dengan kegiatan terintegrasi

    yang akan dilaksanakan ialah kegiatan masyarakat miskin produktif dan revitalisasi pusat pasar,

    sedangkan pada bidang Pendidikan yaitu kegiatan penyediaan guru terbang dan pilot proyek sekolah

    unggulan yang bersih dan indah, kemudian pada bidang Infrastruktur yang baik dan berwawasan

    lingkungan akan dilaksanakan yaitu pembangunan taman kota, botanical garden, TPA regional, bank

    sampah dan pengendalian banjir sungai Babura.

    Pencapaian perekonomian dan pembangunan manusia di Provinsi Sumut pada Triwulan II Tahun

    2020 tergolong tidak lebih baik dibanding dengan pencapaian tahun 2019. Laju pertumbuhan ekonomi

    mengalami kontraksi sebesar 2,37 persen dibarengi dengan laju inflasi sebesar 0,61 persen. Kedua

    indikator tersebut lebih baik dari tingkat laju pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi secara nasional. Pada

    indikator kesejahteraan, tingkat kemiskinan kenaikan menjadi sebesar 8,7 persen dan garis kemiskinan

    yang juga mengalami kenaikan. Indikator-indikator tersebut lebih baik dari indikator kesejahteraan

    secara nasional. Menggambarkan perekonomian dan pembangunan manusia di Sumut yang berjalan

    dengan baik meski ditengah pandemi Covid-19.

    Realisasi pendapatan Triwulan II tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 14,01 persen

    sedangkan realisasi belanja pada triwulan II tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 16,01 persen jika

    dibandingkan dengan triwulan II tahun 2019. Meski ditengah pandemi, Penerimaan Pajak mengalami

    pertumbuhan sebesar 16,01 persen jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2019. Sedangkan dari sisi

    belanja, pagu belanja mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun

    2019. Penurunan ini terjadi pada belanja TKDD maupun belanja Kementerian/Lembaga, dimana hal ini

    terdapat pemotongan pagu belanja TKDD terkait dampak pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia

    di awal tahun 2020. Realisasi belanja mengalami penurunan sebesar 1,94 persen jika dibandingkan

    dengan periode yang sama di tahun 2019.

    Berdasarkan hasil pengujian eksponensial Holt-Winters Smoothing, penerimaan negara sampai

    dengan bulan September 2019 (triwulan III) diprediksi tercapai sebesar 48,87 persen dan sampai dengan

    akhir tahun akan terealisasi sebesar 68,32 persen. Sedangkan prognosis belanja negara sampai dengan

    bulan September 2019 (triwulan III) diprediksi terealisasi sebesar 59,05 persen dari pagu belanja APBN.

    Lebih lanjut, jika dalam kondisi ekonomi stabil, maka sampai dengan akhir tahun 2019 realisasi belanja

    APBN di Provinsi Sumatera Utara diproyeksikan akan mencapai 93,79 persen.

    ii

    EXECUTIVE SUMMARY

  • ii

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020

    Pagu pendapatan APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan

    tahun 2019 sebesar Rp4,24 triliun. Penurunan pagu pendapatan disebabkan menurunnya jumlah pagu

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan transfer. Begitupun pagu belanja APBD Provinsi

    Sumatera Utara tahun 2020 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp374,28

    miliar. Realisasi pendapatan s.d. triwulan II tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan periode

    yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,28 triliun. Realisasi pendapatan terbesar berasal dari

    pendapatan transfer yaitu sebesar 74,45 persen. Sementara itu, realisasi belanja s.d. triwulan II tahun

    2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar Rp2,92 triliun dibandingkan dengan periode

    yang sama tahun 2019.

    Total pendapatan konsolidasian Provinsi Sumatera Utara Triwulan II tahun 2020 mencapai Rp31

    triliun. Sedangkan total belanja konsolidasian mencapai Rp44,2 triliun. Pendapatan maupun belanja

    sama-sama mengalami penurunan, hal ini diakibatkan oleh Covid-19 yang mempengaruhi berbagai

    sektor, sehingga mengakibatkan defisit anggaran sebesar 42,1 persen atau minus Rp13 triliun.

    Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, surplus/defisit mengalami penurunan sebesar 6

    persen.

    Dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Sumatera Utara,

    BPS Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan survey mengenai Sosial Demografi Dampak Covid-19

    Provinsi Sumatera Utara 2020. Berdasarkan hasil suvei tersebut, pandemi Covid-19 sangat

    mempengaruhi masyarakat Provinsi Sumut, terutama pada tingkatan masyarakat menengah kebawah.

    Aktivitas perekonomian juga menurun sehingga berdampak pada penurunan pendapatan bahkan sampai

    dengan PHK. Dampak pandemi Covid-19 secara kuantitatif terlihat dari perekonomian Provinsi Sumut

    yang terkontraksi hingga 2,37 persen.

    iii

    EXECUTIVE SUMMARY

    iii

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR i

    EXECUTIVE SUMMARY ii

    DAFTAR ISI iv

    DAFTAR TABEL v

    DAFTAR GRAFIK vi

    BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL……………………………… 1 A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO......................…………………………....................... 1

    B. INFLASI .............................................................................................…………………………...................... 2

    C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN.............................................................................. .................... .............................................................................................…………………………......................

    4

    BAB II PERKEMBANGAN ANALISIS DAN PELAKSANAAN APBN TINGKAT REGIONAL...........…………………………………………………………................................................

    5

    A. PENDAPATAN NEGARA ........................................................................................................... .. 6

    B. BELANJA NEGARA ........................................................................................................................ 8

    C. PROGNOSIS REALISASI APBN ................................................................................................. 10

    BAB III

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD .......................……………

    12

    A. PENDAPATAN NEGARA ........................................................................................................... .. 13

    B. BELANJA NEGARA ........................................................................................................................ 15

    C. PROGNOSIS REALISASI APBN ................................................................................................. 17

    BAB IV

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ………………….........................................................

    18

    BAB V BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ........................................................................ 23

    A. DAMPAK COVID-19 TERHADAP PROVINSI SUMUT ..................................................... ........................................................................

    23

    ii

    i

    Daftar isi

    iv

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020

    DAFTAR tabel

    Tabel II.1 Pagu dan Realisasi APBN di Provinsi Sumatera Utara s.d. Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (miliar) ............................................

    5

    Tabel II.2 Realisasi PNBP Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Sumatera Utara............. 7

    Tabel II.3 Rincian Penerimaan PNBP Lainnya Triwulan II Tahun 2020............. ....... 7

    Tabel II.4 Rincian Belanja Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2020............. 8

    Tabel II.5 Rincian Belanja TKDD Triwulan II Tahun 2020 (miliar rupiah) ............. 9

    Tabel II.6 Hasil Winters’ Method Plot untuk Realisasi Belanja APBN dan Penerimaan...................................................................................................... ............. .......

    10

    Tabel II.7 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 (miliar rupiah) .........................................................................................

    11

    Tabel III.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sumatera Utara s.d. Akhir Triwulan II Tahun 2020 dan Tahun 2019 (dalam miliar Rp).................................

    12

    Tabel III.2 Prognosis Pendapatan Provinsi Sumatera Utara s.d akhir tahun 2020 ...

    17

    Tabel III.3 Prognosis Pendapatan Provinsi Sumatera Utara s.d akhir tahun 2020....

    17

    Tabel IV.1 Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sumatera Utara Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)..................................................................................................................................

    18

    Tabel IV.2

    Realisasi Konsolidasian tahun 2020 dan 2019....................................................

    20

    iii

    ii

    i

    Daftar tabel

    v

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020

    Grafik I.1 Laju Pertumbuhan PDRB (dalam persen, y-to-y) dan Nominal PDRB

    ADHB dan ADHK 2010 (dalam milyar rupiah, y-to-y)............................... 1

    Grafik I.2 Sumber Pertumbuhan PDRB (y-to-y) (dalam persen)…………………...

    2

    Grafik I.3 Inflasi Provinsi Sumut (m-to-m dan kumulatif) dan Nasional

    (kumulatif) …………………………………………………………………………...........

    2

    Grafik I.4 Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Antara

    Prov.Sumut dan Nasional........................................................................................

    3

    Grafik I.5

    Gini Ratio Antara Prov. Sumut dan Nasional ................................................

    3

    Grafik II.1

    Realisasi Penerimaan Perpajakan Provinsi Sumatera Utara Triwulan II

    Tahun 2020...................................................................................................................

    6

    Grafik II.2 Realisasi KUR Triwulan II Tahun 2020 Berdasarkan Skema.................

    9

    Grafik II.3 Penyaluran UMi Triwulan II Tahun 2020 (Akad dalam miliar

    rupiah)......... .................................................................................................................

    10

    Grafik III.1 Komposisi dan Sumber PAD di Provinsi Sumatera Utara TW.I TA

    2020……………................................................................................................................

    13 Grafik III.2

    5 (Lima) Pemda dengan Realisasi Terbesar Penerimaan Pajak Daerah..

    14 Grafik III.3 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah untuk 5 Pemda dengan

    Realisasi Terbesar .........................................................................................................

    14

    Grafik III.4

    Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan...............

    14

    Grafik III.5

    Realisasi Pendapatan Transfer Prov. Sumatera Utara s.d. Triwulan I

    2020 (dalam triliun Rp)...............................................................................................

    15

    Grafik III.6 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Prov. Sumatera Utara TW. I

    2020..................................................................................................................................

    15

    Grafik III. 7 Komposisi Belanja di Provinsi Sumatera Utara TW. II 2019 dan

    2020........................................................................................................ ......................... 15

    Grafik III. 8 Belanja Operasi Prov. Sumut Tw. II tahun 2019 dan 2020.......................... 16

    Grafik III. 9 Belanja Modal Prov. Sumatera Utara TW.II 2020.............................................. 16

    Grafik III. 10 Lima Pemda Realisasi Terbesar Belanja Tak Terduga

    (dalam miliar rupiah) .................................................................................................. 16

    vi

    Daftar GRAFIK

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020

    Grafik III.11 Sepuluh Besar Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan TW. II

    Tahun 2020(dalam miliar rupiah) .................................................................... 17

    Grafik IV.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian s.d. Triwulan II

    Tahun 2020 dan 2019 ............................................................................................ 19

    Grafik IV.2 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Sumut

    triwulan II 2020 Daerah dan Pusat......................................................................... 19

    Grafik IV.3 Perbandingan Pendapatan Perpajakan Pempus dan Pemda s.d.

    Triwulan II Tahun 2020............................................................................................ 20

    Grafik IV.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah

    terhadap Konsolidasian di Provinsi Sumut triwulan II Tahun 2020..... 21

    Grafik IV.5 Tabel Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sumut Triwulan II

    Tahun 2020.................................................................................................................. 22

    Grafik V.1 Komposisi Status Pekerjaan (dalam persen) .................................................. 23

    Grafik V.2 Status WFH (dalam persen) ..................................................................................... 24

    Grafik V.3 Status Pendapatan (dalam persen) ....................................................................... 24

    Grafik V.4 Pekerja yang Dirumahkan (dalam persen) ....................................................... 24

    Grafik V.5 Persentase Masyarakat yang mengalami Penurunan Pendapatan Per

    Kelompok Pendapatan (dalam persen) ........................................................... 25

    Grafik V.6 Pengeluaran Rumah Tangga selama Pandemi (dalam persen) ................ 25

    Daftar GRAFIK

    vii

  • BAB I

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

    Aek Sijornih, Tapanuli Selatan

  • 1 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    BAB I

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

    Untuk mewujudkan masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat dalam Kehidupan

    karena iman dan taqwa, Pemerintah Provinsi Sumut dalam Rencana Kerja Pembangunan

    Daerah (RKPD) menargetkan sasaran makro pembangunan yang ingin dicapai pada tahun

    2020 yang direvisi dikarenakan pandemi Covid-19 menjadi : (1) pertumbuhan ekonomi

    sebesar 2,20 – 2,60 persen; (2) angka pengangguran terbuka sebesar 7-10 persen; dan (3)

    Gini Rasio pada kisaran 0,320.

    A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

    Laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumut pada triwulan II tahun 2020 dibandingkan

    dengan triwulan II tahun 2019 (y-to-y) mengalami kontraksi sebesar 2,37 persen. Nilai

    PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp197.64 triliun dan atas dasar harga konstan

    2010 sebesar Rp130,23 triliun. Laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumut semenjak triwulan

    IV tahun 2018 hingga triwulan I tahun 2020 selalu diatas tingkat pertumbuhan PDB

    Nasional. Pada triwulan I ini, laju pertumbuhan PDRB antara Provinsi Sumut dan Nasional

    menunjukkan selisih yang cukup besar, sebesar 1,68 persen.

    Grafik I.1

    Laju Pertumbuhan PDRB (dalam persen, y-to-y)

    Sumber : BPS, 2020.

    Struktur PDRB Provinsi Sumut menurut lapangan usaha pada triwulan II tahun 2020

    didominasi oleh sektor tersier (sektor jasa) sebesar 44,37 persen, kemudian disusul oleh

    sektor sekunder (sektor pengolahan) sebesar 32,98 persen dan sektor primer (sektor

    pertanian dan pertambangan) sebesar 22,65 persen. Tiga bidang dengan pertumbuhan

    PDRB terbesar (y-to-y) yaitu bidang Informasi dan Komunikasi sebesar 5,42 persen,

    administrasi pemerintahan sebesar 3,09 persen dan pertanian sebesar 1,42 persen.

    PDRB Provinsi Sumut menurut komponen pengeluaran pada triwulan II tahun 2020

    kesemuanya mengalami pertumbuhan negatif kecuali pada pengeluaran konsumsi

  • 2 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    pemerintah sebesar 1,54%. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga masih

    mendominasi struktur PDRB sebesar 51,56 persen, kemudian komponen ekspor barang

    dan jasa sebesar 32,03 persen dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar

    30,71 persen. Sumber pertumbuhan terbesar PDRB adalah pengeluaran konsumsi rumah

    tangga sebesar 2,42 persen, kemudian pembentukan modal tetap bruto sebesar 2,38

    persen dan lainnya sebesar 0,15 persen. Berdasarkan lapangan usaha, sumber

    pertumbuhan PDRB adalah sektor pertanian sebesar 1,49 persen, diikuti oleh sektor

    perdagangan sebesar 1,08 persen dan sektor konstruksi sebesar 0,52 persen.

    Grafik I.2

    Sumber Pertumbuhan PDRB (y-to-y) (dalam persen)

    Sumber : BPS, 2020.

    B. INFLASI

    Grafik I.3

    Inflasi Provinsi Sumut (m-to-m dan kumulatif) dan Nasional (kumulatif) (dalam persen)

    Sumber : BPS, 2020.

    Pada akhir triwulan II, bulan Juni 2020, Provinsi Sumut mengalami deflasi sebesar -

    0,07 persen (m-m) yang sebelumnya mengalami inflasi pada bulan Mei 2020 sebesar 0,43

    persen dan bulan April 2020 mengalami deflasi sebesar 0,29 persen. Inflasi kumulatif

    Provinsi Sumatera sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 0,61 persen, lebih rendah dari

    tingkat inflasi nasional sebesar 1,09 persen.

  • 3 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN

    Persentase penduduk miskin pada Provinsi Sumut mengalami kenaikan, yang

    sebelumnya persentase penduduk miskin sebesar 8,63 persen pada September 2019

    menjadi 8,75 persen pada Maret 2020. Demikian juga pada garis kemiskinan, mengalami

    peningkatan yang sebelumnya Rp490.120 per kapita per bulan pada September 2019

    menjadi Rp502.904 per kapita per bulan pada Maret 2020.

    Grafik I.5 Gini Ratio Antara Prov Sumut dan Nasional

    Sumber : BPS, 2020.

    D. ANALISIS INDIKATOR

    Perekonomian Sumatera Utara mengalami goncangan akibat dari pandemi Covid-19,

    yang ditandai dengan laju perekonomian yang mencatatkan kontraksi 2,37 persen (y-on-y).

    Semua bidang lapangan usaha juga terkontraksi kecuali pengeluaran bidang

    pemerintahan, pertanian dan komunikasi. Ketiga bidang tersebut merupakan rem dari

    Grafik I.4 Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Antara Prov Sumut dan Nasional

    Sumber : BPS, 2020.

  • 4 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    kontraksi ekonomi agar tidak terlalu dalam. Dari bidang pengeluaran, kontraksi

    perekonomian direm oleh konsumsi pemerintah baik dari pengeluaran rutin seperti gaji

    pegawai maupun dari dana penanganan Covid-19 baik berupa belanja bidang kesehatan

    maupun jaring pengaman sosial.

    Tingkat inflasi di Sumut masih terkendali disebabkan berkurangnya konsumsi rumah

    tangga sehingga produsen tidak memiliki kemungkinan untuk menaikkan harga. Produsen

    lebih memilih untuk memilih alternatif selain selain menaikkan harga. Sempat terjadi inflasi

    pada bulan Mei disebabkan oleh bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sehingga produsen

    memiliki kesempatan menaikkan harga.

    Pada indikator kesejahteraan, sangat terpengaruh terhadap keadaan pandemi Covid-

    19 ini. Persentase penduduk miskin dan garis kemiskinan mengalami kenaikan, namun

    masih lebih baik dibandingkan tingkat nasional. Naiknya persentase penduduk miskin

    diakibatkan berkurangnya lapangan kerja dan juga naiknya garis kemiskinan. Kenaikan

    dari harga makanan juga merupakan faktor dari naiknya penduduk miskin. Kenaikan harga

    makanan disebabkan oleh sempat berkurangnya suplai bahan makanan dikarenakan

    adanya aksi penimbunan pada awal pandemi covid-19.

    Walaupun terdapat kenaikan pada persentase penduduk miskin, Gini Ratio masih

    stabil dikisaran 0,315-0,317. Menandakan ketimpangan pendapatan tidak berubah

    signifikan. Namun dikarenakan kenaikan dari garis kemiskinan, mengakibatkan banyak

    penduduk yang berstatus pra sejahtera dan berada dekat dengan garis kemiskinan,

    berubah status menjadi penduduk miskin.

    Sumatera Utara mempunyai pekerjaan rumah yang besar dalam menghadapi

    kontraksi ekonomi ini. Keseimbangan antara protokol kesehatan dan bidang ekonomi

    merupakan hal yang harus dicapai. Bila keadaan pandemi di Sumut tidak kunjung

    membaik, usaha penyelamatan ekonomi akan semakin sulit. Oleh karenanya perlu untuk

    segera melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan terlebih dahulu untuk

    memenuhi persyaratan di bidang epidemiologi. Kemudian rangsang konsumsi dengan

    realisasi pengeluaran pemerintah, jaring pengaman sosial dan insentif lainnya untuk

    pengamanan sisi permintaan. Untuk pengamanan sisi penawaran dilakukan dengan

    penyelamatan UMKM, insentif kredit dan pemberian kredit modal kerja.

  • BAB II

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

    Bukit Lawang, Langkat

  • 5 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    BAB II

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

    Kinerja Pelaksanaan APBN perlu secara rutin diukur agar dapat diketahui kendala

    dan permasalahan dalam implementasinya, sehingga output yang dihasilkan akan

    semakin optimal. Oleh karenanya, pembahasan ini dimaksudkan untuk dapat

    menggambarkan bagaimana kinerja pelaksanaan APBN di wilayah Provinsi Sumatera

    Utara secara ringkas yang mencakup Pendapatan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi,

    Belanja Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa, serta

    Kinerja Manajemen Investasi Pusat. Kinerja Pelaksanaan APBN di Provinsi Sumatera

    Utara secara keseluruhan tercermin pada Format I-Account sebagaimana disajikan dalam

    tabel II.1.

    Tabel II. 1. Pagu dan Realisasi APBN di Provinsi Sumatera Utara Triwulan II Tahun 2020 (miliar)

    Kementerian Lembaga

    2019 2020

    Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

    A,Pendapatan dan Hibah 28.079,18 9.568,79 34.08 29.128,54 10.754,93 36.92

    I. Penerimaan Dalam Negeri 28.079,18 9.568,79 34.08 29.128,54 10.754,93 36.92

    Penerimaan Perpajakan 26.833,00 8.580,53 31.98 27.575,00 9.782,68 35.48

    Penerimaan Negara Bukan Pajak 1.246,18 988,26 79,30 1.553,54 972,25 65,02

    II. Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    B,Belanja Negara 67.485,72 33.695,25 49,93 57.000,45 28.297,97 49,65

    I. Belanja Pemerintah Pusat 24.102,20 10.912,42 45,28 20.772,99 9.003,48 43,34

    1. Belanja Pegawai 9.086,68 5.251,73 57,80 9.261,07 4.874,29 52,63

    2. Belanja Barang 8.984,39 3.987,69 44,38 7.178,27 2.781,42 38,75

    3. Belanja Modal 6.002,01 1.663,62 27,72 4.303,17 1.336,69 31,06

    4. Bantuan Sosial 29,11 9,38 32,21 30,48 11,08 36,36

    II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 43.383,52 22.782,83 52,51 36.227,46 19.294,49 53,26

    1. Transfer ke Daerah 38.931,47 20.177,59 51,83 31.731,87 16.913,64 53,30

    DAU 25.258,00 14.627,97 57,91 23.134,20 13.747,71 59,43

    DBH 1.882,63 617,33 32,79 1.536,45 759,81 49,45

    DAK Fisik 3.613,22 358,53 9,92 2.418,35 325,78 13,47

    DAK Non Fisik 8.041,00 4.505,45 56,03 4.240,48 1.829,30 50,91

    DID 136,62 68,31 50,00 402,39 251,04 62,39

    2. Dana Desa 4.452,05 2.605,24 58,52 4.495,59 2.380,85 52,96

    C,Surplus/(Defisit) -39,406.54 -24,126.46 -27,871.91 -17,543.04

    Sumber : Aplikasi SPAN pertanggal 24 Juli 2020

    Pada sisi penerimaan, penerimaan Pajak mengalami pertumbuhan sebesar 14,01

    persen jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2019 yaitu dari Rp8,58 triliun pada

  • 6 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    triwulan II tahun 2019 menjadi Rp9,78 triliun di tahun 2020, Hal ini menjadi keberhasilan

    Kanwil DJP Sumut I dan II di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

    Pada sisi Belanja, pagu belanja megalami penurunan jika dibandingkan dengan

    periode yang sama di tahun 2019, penurunan pagu belanja terjadi baik untuk belanja

    Kementerian/Lembaga maupun belanja TKDD, perubahan pagu diambil untuk

    mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia di awal tahun

    2020. Perubahan ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang

    Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

    Anggaran 2020. Dari sisi realisasi, realisasi belanja mengalami penurunan pertumbuhan

    sebesar 16,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.

    Penurunan ini terjadi sejalan dengan perubahan postur dan Rincian APBN dimana

    sebagian belanja yang telah dianggarankan di awal tahun 2020 tidak dapat direalisasikan

    setelah adanya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun Anggaran 2020.

    A. PENDAPATAN NEGARA

    Pendapatan Negara secara garis besar dikelompokkan ke dalam Penerimaan

    Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), untuk penerimaan hibah

    terencana merupakan kewenangan pemerintah pusat, sehingga tidak ditatausahakan di

    tingkat provinsi.

    1. Penerimaan Perpajakan

    Grafik II. 1. Realisasi Penerimaan Perpajakan Provinsi Sumatera Utara Triwulan II 2020

    Sumber: Aplikasi SPAN per tanggal 24 Juli 2020

  • 7 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Penerimaan perpajakan merupakan sumber pendapatan terbesar di Provinsi

    Sumatera Utara dengan kontribusi sebesar Rp10,19 triliun dari total pendapatan negara

    yang sebesar Rp11,19 triliun pada triwulan II 2020. Walau masih dalam kondisi pandemi

    Covid-19, penerimaan perpajakan ini mampu tumbuh sebesar 16,01 persen jika

    dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, penerimaan PPh Non Migas

    masih menjadi primadona dalam capaian penerimaan perpajakan dengan capaian

    sebesar Rp6,56 triliun. Sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan pertumbuhan

    komponen penerimaan Pajak di Sumatera Utara masih bersumber dari pajak atas

    konsumsi rumah tangga.

    2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

    Tabel II. 2. Realisasi PNBP Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Sumatera Utara

    Jenis PNBP 2019 2020 Pertumbuhan (%)

    Pendapatan BLU 446.278.982.633 451.304.470.239 1,13

    PNBP Lainnya 541.980.790.624 542.737.660.097 0,14

    Total 988.259.773.257 994.042.130.336 0,59

    Sumber: Aplikasi OMSPAN (diolah), 2020.

    Selain optimalisasi sektor pajak, salah satu langkah kebijakan fiskal di bidang

    pendapatan negara adalah optimalisasi PNBP dari BLU, dan PNBP Lainnya. Tercatat

    PNBP triwulan II tahun 2020 terjadi pertumbuhan positif sebesar 0,59 persen jika

    dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2019. Jika di lihat dari jenis PNBP,

    Pendapatan BLU dan PNBP lainnya mengalami peningkatan dengan pertumbuhan

    masing-masing sebesar 1,13 persen dan 0,14 persen jika dibandingkan dengan periode

    yang sama pada tahun 2019.

    Tabel II.3. Rincian Penerimaan PNBP Lainnya Triwulan II Tahun 2020

    Jenis PNBP Lainnya Realisasi Kontribusi (%)

    Pendapatan dari Penjualan. Pengelolaan BMN.& Iuran Badan Usaha 11.467.209.252 2.11

    Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum 188.175.933.918 34.67

    Pendapatan Kesehatan. Perlindungan Sosial dan Keagamaan 164.367.866.642 30.28

    Pendapatan Pendidikan. Budaya. Riset dan Teknologi 41.585.643.800 7.66

    Pendapatan Jasa Transportasi. Komunikasi dan Informatika 75.522.586.022 13.92

    Pendapatan Jasa Lainnya 5.744.780.415 1.06 Pendapatan Bunga. Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan

    12.091.770.513 2.23

    Pendapatan Denda 2.351.123.230 0.43

    Pendapatan Lain-lain 41.430.746.305 7.63

    Total 542.737.660.097 100.00

    Sumber: Aplikasi SPAN per tanggal 24 Juli 2020.

  • 8 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Untuk rincian penerimaan dari PNBP Lainnya dapat di lihat pada tabel II.3 di atas.

    Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum memberikan kontribusi tertinggi dengan

    nilai Rp188,17 miliar (34,67 persen).

    B. BELANJA NEGARA

    Sama seperti sebuah rumah tangga, Negara juga membelanjakan kekayaan bersihnya

    untuk menunaikan kewajibannya dalam menjalankan pemerintahan demi tercapainya

    tujuan bernegara. Oleh karenanya pemerintah akan melakukan belanja negara yang

    dalam APBN diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar yaitu Belanja Pemerintah

    Pusat dan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

    1. Belanja Pemerintah Pusat

    Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2020

    sebesar Rp20,77 triliun dan lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama

    pada tahun 2019 yang sebesar Rp24,10 triliun. Penurunan pagu ini disebabkan oleh

    kebijakan pemerintah pusat dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 sebagai

    langkah dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan

    Dunia di awal tahun 2020. Penurunan alokasi pagu juga diikuti dengan penurunan

    realisasi jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Sebagian belanja

    yang telah direncanakan di awal tahun 2020 khususnya belanja barang (perjalanan dinas)

    dan belanja fisik tidak dapat dilaksanakan dikarenakan perubahan postur APBN untuk

    menangani dampak pandemi Covid-19. Secara persentase belanja modal tahun 2020

    lebih baik dibandingkan tahun 2019 dengan capaian sebesar 31,06 persen. Untuk belanja

    pegawai. penyerapan masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. hal ini disebabkan

    salah satunya THR hanya dibayarkan untuk PNS Eselon III ke bawah dan pensiunan serta

    belum dibayarkannya Gaji 13 di bulan Juli seperti pada tahun 2019.

    Tabel II.4. Rincian Belanja Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2020 (miliar rupiah)

    Jenis Belanja Tahun 2019 Tahun 2020

    Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

    Pegawai 9.086,68 5.251,73 57,80 9.261,07 4.874,29 52,63

    Barang 8.984,39 3.987,69 44,38 7.178,27 2.781,42 38,75

    Modal 6.002,01 1.663,62 27,72 4.303,17 1.336,69 31,06

    Sosial 29,11 9,38 32,21 30,48 11,08 36,36

    Total 24.102,20 10.912,42 45,28 20.772,99 9.003,48 43,34

    Sumber: Aplikasi OMSPAN pertanggal 24 Juli 2020.

  • 9 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Grafik II.2. Realisasi KUR Triwulan II Tahun 2020 Berdasarkan Skema

    Kecil Mikro TKI

    Jlh Salur 927.538.270.962 2.020.838.239.274 3.119.520.693

    Jlh Outstanding 814.115.773.615 1.696.566.931.806 2.752.808.641

    Jlh Debitur 4.637 69.640 434

    -50.000 100.000

    -1.000.000.000.000 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000

    2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

    Selain Belanja Pemerintah Pusat, belanja TKDD juga mengalami penurunan pagu jika

    dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Dari 6 dana transfer di tabel II.5.

    DAK Fisik. Dana Desa dan sebagian DAK Non Fisik (Dana BOS) disalurkan oleh KPPN

    Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Utara. DAK fisik mengalami penurunan alokasi

    yang signifikan dibanding tahun 2019, dimana hal ini peruntukan DAK Fisik di prioritaskan

    untuk bidang pendidikan dan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Untuk fisik dari

    bidang lainnya berdasarkan PMK-76/PMK.07/2020, Provinsi Sumatera Utara mendapat

    alokasi DAK Fisik cadangan sebesar Rp403,39 triliun sehingga total alokasi DAK Fisik

    Provinsi Sumatera Utara menjadi Rp2,41 triliun. Untuk penyerapan DAK Fisik secara

    persentase. penyerapan DAK Fisik tahun 2020 lebih baik dibandingkan dengan periode

    yang sama tahun 2019. Sedangkan Dana Desa juga mengalami penurunan pagu dan

    realisasi jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, dari Rp325,78 miliar

    realisasi DAK Fisik sebesar Rp11,64 miliar telah disalurkan untuk fokus pencegahan

    pandemi Covid-19. Peruntukan Dana Desa juga berubah ditahun 2020 dengan alokasi

    sebesar 40 persen disalurkan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat

    Desa yang terkena dampak pandemi Covid-19.

    Tabel II.5. Rincian Belanja TKDD Triwulan II Tahun 2020 (miliar rupiah)

    Jenis Belanja Tahun 2019 Tahun 2020

    Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

    DAU 25.258,00 14.627,97 57,91 23.134,20 13.747,71 59,43

    DBH 1.882,63 617,33 32,79 1.536,45 759,81 49,45

    DAK Fisik 3.613,22 358,53 9,92 2.418,35 325,78 13,47

    DAK Non Fisik 8.041,00 4.505,45 56,03 4.240,48 1.829,30 50,91

    DID 136,62 68,31 50,00 402,39 251,04 62,39

    Dana Desa 4.452,05 2.605,24 58,52 4.495,59 2.380,85 52,96

    Total 43.383,52 22.782,83 52,51 36.227,46 19.294,49 53,26

    Sumber: Aplikasi SIMTRADA dan OMSPAN, 2020.

    3. Manajemen Investasi Pusat

    Sumber : Aplikasi SIKP (diolah)

  • 10 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Kondisi Penyaluran Program Kredit KUR triwulan II tahun 2020 pada Provinsi

    Sumatera Utara dapat dilihat pada Grafik II.5 dan Tabel II.2. Skema KUR Mikro masih

    menjadi pilihan masyarakat dengan jumlah debitur sebanyak 69.640 debitur pada triwulan

    II tahun 2020. Sedangkan untuk UMi triwulan I tahun 2020. jumlah akad sebesar Rp7,55

    Miliar dengan jumlah debitur sebesar 1.101 debitur.

    Penyaluran UMi pada triwulan II tahun 2020 berjumlah 148.509 debitur dengan

    jumlah akad sebesar Rp491,83 miliar. Adapun penyaluran Umi tertinggi terdapat pada

    Kota Medan diikuti Kabupaten Langkat di posisi kedua. Berikut 10 Kabupaten/Kota

    penyaluran Umi tertinggi di provinsi Sumatera Utara.

    Grafik II. 3. Penyaluran UMi Triwulan II Tahun 2020 (Akad dalam miliar rupiah)

    Sumber: Aplikasi SIKP UMi (diolah)

    4. Prognosis Realisasi APBN

    Prognosis Realisasi APBN di Provinsi Sumatera Utara diukur menggunakan

    pendekatan forecasting menggunakan eksponensial Holt-Winters Smoothing terhadap

    realisasi belanja dan pendapatan pada periode beberapa tahun sebelumnya.

    Tabel II. 6. Hasil Winters’ Method Plot untuk Realisasi Belanja APBN dan Penerimaan

    Sumber : Hasil output eksponensial Holt-Winters Smoothing

    Medan LangkatDeli

    SerdangSerdang Bedagai

    Batu Bara

    Tapsel AsahanTanjung

    BalaiKaro Tapteng

    Jlh Akad 120,26 104,11 65,73 43,21 26,90 19,59 19,80 14,28 17,55 11,61

    Jlh Debitur 28.478 25.554 21.552 17.077 10.173 7.932 7.142 5.835 4.899 4.121

    0,0050,00100,00150,00

    010.00020.00030.000

  • 11 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Berdasarkan hasil pengujian eksponensial Holt-Winters Smoothing dalam tabel

    II.6, didapatkan prognosis realisasi penerimaan dan realisasi APBN sampai dengan

    triwulan IV tahun 2020 yang tersaji dalam tabel II.5 berikut ini.

    Tabel II.7. Tabel Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 (miliar rupiah)

    Uraian Pagu Perkiraan Realisasi s.d.

    TW III

    Perkiraan Realisasi s.d.

    TwIV

    Rp. % Realisasi Thdp Pagu

    Rp. % Realisasi Thdp Pagu

    Pendapatan Negara

    29,128.54 14,235.12 48.87 19,900.62 68.32

    Belanja Negara 57,000.45 33,658.77 59.05 53,460.72 93.79

    Surplus/Defisit -27,871.91 -19,423.65 -33,560.10

    Sumber : Hasil output eksponensial Holt-Winters Smoothing (diolah)

    Prognosis penerimaan negara sampai dengan bulan September 2019 (triwulan III)

    diprediksi tercapai sebesar 48,87 persen dan sampai dengan akhir tahun akan terealisasi

    sebesar 68,32 persen atau sekitar Rp19,9 triliun. Sedangkan prognosis belanja negara

    sampai dengan bulan September 2019 (triwulan III) diprediksi terealisasi sebesar 59,05

    persen dari pagu belanja APBN. Lebih lanjut, jika dalam kondisi ekonomi stabil, maka

    sampai dengan akhir tahun 2019 realisasi belanja APBN di Provinsi Sumatera Utara

    diproyeksikan akan mencapai 93,79 persen atau sebesar Rp 53,46 triliun.

  • BAB III

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

    Batu Katak Ecotourism, Langkat

  • 12 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    BAB III

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

    Tabel III.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sumatera Utara s.d. Akhir Triwulan II

    Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rp)

    Uraian Triwulan II 2019 Triwulan II 2020

    Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % %*

    Pendapatan 62,176.80 24,945.80 40.12% 57,935.75 15,665.40 27.04%

    PAD 13,920.57 4,639.18 33.33% 12,814.28 3,793.38 29.60% 24.22%

    Pajak Daerah 9,638.01 3,269.50 33.92% 9,224.82 2,997.19 32.49%

    Retribusi Daerah 739.34 149.70 20.25% 742.17 99.33 13.38%

    Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

    956.48 610.43 63.82% 650.53 372.26 57.22%

    Lain-Lain PAD yang Sah 2,586.74 609.55 23.56% 2,196.76 324.60 14.78%

    Pendapatan Transfer 45,935.57 19,543.34 42.55% 40,672.19 11,663.22 28.68% 74.45%

    Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

    38,345.25 16,782.10 43.77% 35,840.19 10,872.10 30.33%

    Dana Bagi Hasil Pajak 1,648.20 414.33 25.14% 1,423.35 345.07 24.24%

    Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)

    335.97 125.25 37.28% 168.29 72.63 43.16%

    Dana Alokasi Umum 25,215.22 12,545.22 49.75% 23,812.77 8,920.91 37.46%

    Dana Alokasi Khusus 11,145.86 3,697.29 33.17% 10,435.78 1,533.49 14.69%

    Transfer Pemerintah Pusat- Lainnya 4,573.16 1,263.86 27.64% 2,493.47 344.61 13.82%

    Dana Otonomi Khusus - - - - - -

    Dana Penyesuaian & Dana Desa 4,573.16 1,263.86 27.64% 2,493.47 344.61 13.82%

    Transfer Pemerintah Provinsi 2,910.60 1,471.82 50.57% 2,238.53 446.51 19.95%

    Pendapatan Bagi Hasil Pajak 2,624.76 1,467.44 55.91% 2,029.46 440.98 21.73%

    Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 285.84 4.38 0.00% 209.07 5.52 2.64%

    Transfer Bantuan Keuangan 106.56 25.56 23.99% 100.00 0.00 0.00%

    Bantuan Keuangan dari Pemprov/Kab/Kota Lainnya

    106.56 25.56 23.99% 100.00 0.00 0.00%

    Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

    2,320.66 763.29 32.89% 4,449.28 208.79 4.69% 1.33%

    Pendapatan Hibah 1,918.71 51.24 2.67% 1,603.62 56.94 3.55%

    Pendapatan Dana Darurat 0.00 0.00 - 518.80 31.29 -

    Pendapatan Lainnya 401.95 712.05 177.15% 2,326.86 120.56 5.18%

    JUMLAH PENDAPATAN 62,176.80 24,945.80 40.12% 57,935.75 15,665.40 27.04%

    Belanja 54,612.10 13,837.27 25.34% 54,237.82 10,919.93 20.13%

    Belanja Pegawai 21,951.72 7,827.17 35.66% 22,392.19 6,690.64 29.88%

    Belanja Barang 15,879.92 3,158.32 19.89% 14,575.83 2,008.17 13.78%

    Belanja Bunga 22.89 5.17 22.58% 58.27 2.22 3.82%

    Belanja Subsidi 3.26 0.86 26.46% 21.50 0.70 3.26%

    Belanja Hibah 3,440.92 1,676.73 48.73% 4,265.79 501.59 11.76%

    Belanja Bantuan Sosial 171.60 31.97 18.63% 150.69 25.85 17.15%

    Belanja Bantuan Keuangan 2,347.14 326.85 13.93% 2,377.87 179.81 7.56%

    Belanja Modal 10,630.57 788.13 7.41% 9,546.12 599.49 6.28%

    Belanja Tidak Terduga 164.08 22.07 13.45% 849.57 911.46 107.28%

    Transfer Pemerintah Daerah 8,268.04 2,844.92 34.41% 6,463.79 1,336.26 20.67%

    Transfer Bagi Hasil ke Desa 3,868.33 1,699.93 43.94% 2,255.52 862.31 38.23%

    Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 3,868.33 1,699.93 43.94% 2,255.52 862.31 38.23%

    Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

    - - - - - -

    Transfer Bantuan Keuangan 4,399.71 1,145.00 26.02% 4,208.27 473.95 11.26%

    Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya

    226.35 0.00 0.00% 240.89 8.27 -

    Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

    3,752.58 949.13 25.29% 3,595.58 335.70 9.34%

    Transfer Bantuan Keuangan Lainnya

    420.78 195.87 46.55% 371.81 129.98 34.96%

    JUMLAH BELANJA & TRANSFER 62,880.14 16,682.20 26.53% 60,701.62 12,256.19 20.19%

    Surplus/Defisit -703.35 8,263.60 -2,765.87 3,409.21

    Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah %*=persentase terhadap total pendapatan

  • 13 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    79,01%

    2,62%

    9,81%8,56%

    Grafik III.1Komposisi dan Sumber PAD di Provinsi Sumatera

    Utara

    Pajak Daerah

    Retribusi Daerah

    Hasil Kekayaan Daerah Yang DipisahkanLain-lain PAD Yang Sah

    Pagu pendapatan APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 mengalami penurunan

    dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp4,24 triliun. Penurunan pagu pendapatan

    disebabkan menurunnya jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan transfer.

    Begitu juga pagu belanja APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 mengalami sedikit

    penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp374,28 miliar. Penurunan pagu belanja

    di antaranya berasal dari pos belanja barang dan belanja modal sebagai implementasi

    dari kebijakan untuk melakukan efisiensi, refocusing, dan realokasi anggaran yang

    kegiatannya dipergunakan dan/atau dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.

    Untuk realisasi pendapatan s.d. Triwulan II tahun 2020 mengalami penurunan

    yang cukup tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp9,28

    triliun, yang disebabkan oleh merosotnya realisasi PAD dan kebijakan refocusing,

    penyesuaian alokasi, dan pergeseran anggaran terutama pada anggaran transfer ke

    daerah. Hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang menyerang tanpa pandang

    bulu sehingga berimbas pada pembatasan aktifitas masyarakat guna mencegah

    penularan Covid-19 yang lebih besar. Realisasi pendapatan terbesar sendiri berasal dari

    pendapatan transfer yaitu sebesar 74,45 persen. Sementara itu, realisasi belanja s.d.

    Triwulan II tahun 2020 juga mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar

    Rp2,92 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Hal ini disebabkan

    penurunan jumlah realisasi pada hampir semua jenis belanja, yaitu belanja pegawai,

    barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan belanja modal.

    Hanya belanja tak terduga yang mengalami peningkatan realisasi sebesar Rp685 miliar

    dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

    A. Pendapatan Daerah

    1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Penerimaan PAD Triwulan II tahun

    2020 di Sumatera Utara didominasi

    oleh pendapatan Pajak Daerah

    mencapai Rp2,99 triliun atau 79,01

    persen dari total penerimaan PAD

    sebesar Rp3,79 triliun.

    Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah

  • 14 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Pemprov Sumut

    TW. II 2019 2.269,85 523,68 217,89 4,64 30,71

    TW. II 2020 2.347,86 425,48 229,73 35,73 33,19

    (dala

    m m

    ilia

    r ru

    pia

    h)

    Grafik III.25 (Lima) Pemda dengan Realisasi Terbesar

    Penerimaan Pajak Daerah

    dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

    (BBNKB), Pajak Rokok, dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

    b) Penerimaan Retribusi Daerah

    Kota Medan merupakan penerima retribusi daerah tertinggi di Sumatera Utara.

    Namun penerimaan retribusi Kota Medan s.d. Triwulan II tahun 2020

    mengalami penurunan

    sebesar Rp3,50 miliar

    dibandingkan periode yang

    sama tahun sebelumnya.

    Penerimaan retribusi terbesar

    berasal dari retribusi izin

    mendirikan bangunan, retribusi

    pelayanan persampahan

    kebersihan, dan retribusi parkir di tepi jalan umum.

    c) Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

    Penerimaan Hasil Kekayaan

    Daerah yang Dipisahkan di

    wilayah Sumatera Utara

    didominasi oleh Pemprov Sumut

    dimana mayoritas berasal dari

    perolehan bagian laba atas

    penyertaan modal pada

    Perusahaan Milik Daerah/BUMD.

    Meskipun demikian, pendapatan dari jenis ini hanya menyumbang sebesar 9,81 persen

    dari total PAD.

    209,98

    48,5716,19

    14,57 12,86

    Pemprov. Sumut

    Tapanuli Selatan

    Deli Serdang Simalungun Medan

    Triwulan II Tahun 2020

    Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2019), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2019), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah

    Grafik III.4 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah

    yang Dipisahkan

    Medan Deli Serdang

    Tanjung Balai

    Pemprov Sumut

    Serdang Bedagai

    TW. II 2019 35,92 15,21 12,10 19,80 12,60

    TW. II 2020 32,43 19,78 16,97 14,06 12,17

    (dala

    m m

    ilia

    r ru

    pia

    h) Grafik III.3

    Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah untuk5 Pemda dengan Realisasi Terbesar

    (dalam miliar rupiah)

    Medan Deli Serdang

    a) Penerimaan Pajak Daerah

    Berdasarkan Grafik III.2,

    penerimaan Pajak Daerah

    di Sumatera Utara

    didominasi oleh pemerintah

    Provinsi Sumatera Utara.

    Penerimaan Pajak Daerah

    Provinsi Sumatera Utara

    lebih banyak bersumber

    Batubara Simalungun

  • 15 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    2. Pendapatan Transfer

    Penerimaan transfer terbesar

    di Provinsi Sumatera Utara

    s.d. Triwulan II tahun 2020

    berasal dari Pendapatan

    Transfer Pemerintah Pusat

    sebesar Rp10,87 triliun atau

    93,22 persen dari total

    penerimaan transfer sebesar Rp11,66 triliun. Penerimaan DAU memberikan kontribusi

    yang signifikan sebesar Rp8,92 triliun atau 76,49 persen dari total realisasi pendapatan

    transfer Triwulan II tahun 2020.

    3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

    Pendapatan tertinggi dari jenis ini

    adalah Pendapatan Lainnya sebesar

    Rp120,56 miliar atau sebesar 57,74

    persen dari total penerimaan lain-lain

    pendapatan daerah yang sah sebesar

    Rp208,79 miliar. Realisasi Pendapatan

    Lainnya di antaranya adalah dana bagi

    hasil pajak dari provinsi dan

    pemerintah daerah lainnya.

    B. Belanja Daerah

    1. Belanja Daerah Berdasarkan Jenis Belanja

    Grafik III.7

    Komposisi Belanja di Provinsi Sumatera Utara TW. II 2019 dan 2020

    94,14%

    5,70% 0,16%

    TW.II 2019

    Belanja Operasi

    Belanja Modal

    Belanja Tak Terduga 86,16%

    5,49%8,35%

    TW.II 2020

    Belanja Operasi

    Belanja Modal

    Belanja Tak Terduga

    Transfer Pemerintah

    Pusat

    Transfer Pemerintah

    Pusat Lainnya

    Transfer Pemerintah

    Provinsi

    Bantuan Keuangan

    DAU = 8.920,91

    1951,20

    344,61 446,51-

    27,27%

    14,99%57,74%

    Grafik III.6Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

    Prov. Sumatera Utara TW. II 2020

    Pendapatan Hibah

    Pendapatan Dana Darurat

    Pendapatan Lainnya

    Sumber : LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah

    Grafik III.5 Realisasi Pendapatan Transfer Prov. Sumut s.d.

    Triwulan II tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

    Sumber : LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah

  • 16 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Belanja Modal Tanah

    Belanja Modal

    Peralatan & Mesin

    Belanja Modal

    Gedung & Bangunan

    Belanja Modal

    Jalan, Irigasi & Jaringan

    Belanja Modal Aset

    Tetap Lainnya

    163.02

    125.74

    86.68

    213.07

    10.98

    (dala

    m m

    ilia

    r ru

    liah)

    Grafik III.9Belanja Modal Prov. Sumatera Utara TW.II 2020

    (dal

    am m

    iliar

    ru

    pia

    h)

    Belanja Pegawai

    Belanja Barang & Jasa

    Belanja Bunga

    Belanja Subsidi

    Belanja Hibah

    Belanja Bantuan Sosial

    Belanja Bantuan Keuang

    an

    Realisasi 7.827,17 3.158,32 5,17 0,86 1.676,73 31,97 326,85

    TW. II 2019

    Grafik III.8

    Belanja Operasi Prov. Sumut Tw. II tahun 2019 dan 2020

    Realisasi Belanja Operasi menjadi komposisi realisasi belanja terbesar yaitu Rp9,41

    triliun atau 86,16 persen dari total realisasi belanja pada triwulan II tahun 2020.

    Berdasarkan Grafik III.8, pada triwulan II tahun 2020 terjadi penurunan jumlah realisasi

    pada semua jenis belanja dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Hal ini

    disebabkan adanya kebijakan untuk melakukan efisiensi dan refocusing/realokasi

    anggaran yang kegiatannya dipergunakan/dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.

    Realisasi pembentukan aset di

    Provinsi Sumatera Utara sebesar

    Rp599,49 miliar atau 5,49 persen

    dari keseluruhan realisasi belanja

    triwulan II tahun 2020. Realisasi

    tertinggi pembentukan aset

    adalah belanja Modal Jalan,

    Irigasi, dan Jaringan sebesar

    Rp213,07 miliar atau 35,54

    persen. Penyerapan belanja modal yang masih rendah disebabkan beberapa proyek

    masih dalam tahapan proses lelang pengadaan barang dan jasa terutama pengadaan

    konstruksi melalui lelang secara

    elektronik.

    Realisasi belanja tidak terduga

    terdapat pada 30 pemerintah derah

    dengan realisasi belanja tidak terduga

    seluruh Provinsi Sumatera Utara

    sebesar Rp911,46 miliar dengan

    (dal

    am m

    iliar

    rup

    iah)

    Belanja Pegawai

    Belanja Barang & Jasa

    Belanja Bunga

    Belanja Subsidi

    Belanja Hibah

    Belanja Bantuan Sosial

    Belanja Bantuan Keuanga

    n

    Realisasi 6.690,64 2.008,17 2,22 0,70 501,59 25,85 179,81

    TW. II 2020

    Pemprov. Sumut

    Medan Deli Serdang

    Labusel Pematang Siantar

    574,90

    150,15

    60,48 38,97 24,27

    Grafik III.10Lima Pemda Realisasi Terbesar Belanja Tak Terduga

    (dalam miliar rupiah)

    Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah

    Sumber : LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah

  • 17 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    pengeluaran terbesar berada pada Pemprov.Sumut (sebesar Rp574,90 miliar atau

    67,73 persen dari keseluruhan realisasi belanja tak terduga pada triwulan II tahun

    2020).

    2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

    Grafik III.11

    Sepuluh Besar Belanja Daerah BerdasarkanKlasifikasi UrusanTW. II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

    Urusan Pendidikan merupakan pagu tertinggi dalam Belanja APBD di Provinsi Sumatera

    Utara yaitu sebesar Rp15,30 triliun dengan capaian realisasi tertinggi sebesar Rp4,65

    triliun (30,44 persen).

    C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Akhir Tahun

    1. Prognosis Pendapatan

    Berdasarkan rata-rata realisasi

    pendapatan terhadap target akhir tahun

    selama 5 (lima) tahun terakhir,

    diproyeksikan realisasi pendapatan APBD

    di Provinsi Sumatera Utara pada akhir

    tahun 2020 sekitar Rp56,34 triliun (92,92

    persen).

    2. Prognosis Belanja

    Berdasarkan realisasi belanja 5 (lima) tahun

    terakhir, diproyeksikan realisasi belanja

    pada akhir tahun 2020 sebesar Rp47,45

    triliun (84,90 persen).

    15,30

    7,355,77

    3,81 1,58 1,15 1,05 0,850,55 0,52

    4,66

    2,13

    0,80 1,65 0,21 0,39 0,29 0,220,22 0,13

    30,44%29,04%

    13,79%

    43,28%

    13,22%

    33,62%

    27,92%

    26,09%

    39,74%

    25,16%

    0,00%

    5,00%

    10,00%

    15,00%

    20,00%

    25,00%

    30,00%

    35,00%

    40,00%

    45,00%

    50,00%

    -

    2,00

    4,00

    6,00

    8,00

    10,00

    12,00

    14,00

    16,00

    18,00

    Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum & Penataan

    Ruang

    Administrasi Pemerintahan

    Perumahan Rakyat & Kawasan

    Permukiman

    Lingkungan Hidup

    Ketentraman & Ketertiban

    Umum serta Perlindungan Masyarakat

    Pertanian Kepemudaan & Olah Raga

    Perhubungan

    Pagu Realisasi Persentase

    Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah

    Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah

  • BAB IV

    PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASI

    Pulau Pandang, Batu bara

  • 18 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

    KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

    A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN

    Tabel IV.1.

    Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah

    Provinsi Sumut Triwulan II Tahun 2020 (dalam Juta rupiah)

    Uraian TW II 2020 %

    Kenaikan/ Penurunan

    TW II 2019

    Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi

    Pendapatan Negara 9,625,945 21,469,672 31,095,617 -9%

    34,187,663

    Pendapatan Perpajakan

    8,719,817.46

    3,370,021.47

    12,089,838.92

    12%

    10,749,682

    Pendapatan Bukan Pajak

    906,127.42

    1,484,203.95

    2,390,331.37

    -25%

    3,195,991

    Hibah -

    129,451.66

    129,451.66

    2%

    126,814

    Transfer -

    16,485,995.29

    16,485,995.29

    -18%

    20,115,175

    Belanja Negara 28,160,830 16,033,986 44,194,816 -9%

    48,078,507

    Belanja Pemerintah

    7,633,573.91

    14,936,759.55

    22,570,333.46 -8%

    24,473,949

    Transfer

    20,527,256.56

    1,097,226.33

    21,624,482.88 -8%

    23,604,558

    Surplus/(Defisit)

    (18,534,885.59)

    5,435,686

    (13,099,199.09) -6%

    (13,890,844)

    Pembiayaan 0

    940,488.83

    940,488.83 -97%

    27,841,466

    Penerimaan Pembiayaan Daerah

    0

    1,131,715.58 1,131,716 -96%

    28,250,195

    Pengeluaran Pembiayaan Daerah

    0

    191,226.75 191,227 -53%

    408,729

    Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

    -18,534,886 6,376,175 (12,158,710) -187%

    13,950,622

    Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut Triwulan II Tahun 2020 (diolah)

    Total pendapatan konsolidasian Provinsi Sumut Triwulan II tahun 2020 mencapai

    Rp31 triliun. Sedangkan total belanja konsolidasian mencapai Rp44,2 triliun.

    Pendapatan maupun belanja sama-sama mengalami penurunan, hal ini diakibatkan

    oleh Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor, sehingga mengakibatkan defisit

    anggaran sebesar 42,1 persen atau minus Rp13 triliun. Dibanding periode yang sama

    tahun sebelumnya, surplus/defisit mengalami penurunan sebesar 6 persen. Defisit

    terjadi karena penurunan belanja tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan, oleh

    karena itu, besarnya belanja yang dikeluarkan belum tertutupi oleh besarnya

    pendapatan. Defisit ini lebih kecil dibanding triwulan sebelumnya karena

    Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah belum optimal dalam penyerapan

    anggaran dikarenakan pandemi Covid-19 yang mengharuskan Kementerian/Lembaga

    dan Pemerintah Daerah belum bisa melakukan kegiatan/program serta adanya

  • 19 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Grafik IV.1

    Perbandingan Komposisi Pendapatan

    Konsolidasian s.d. Triwulan II Tahun 2020 dan

    2019

    Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut 2020 (diolah)

    Pajak PNBP Hibah Transfer

    2020 12.089. 2.390.3 129.452 16.485.

    2019 10.749. 3.195.9 126.813 20.115.

    (10.000.000)-

    10.000.000 20.000.000 30.000.000

    GrafikIV.2

    Perbandingan Komposisi Pendapatan

    Konsolidasian di Provinsi Sumut triwulan II 2020

    Daerah danPusat

    Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K

    Pemda Sumut 2020 (diolah)

    kebijakan physical distancing yang mengharuskan seluruh pegawai untuk Work From

    Home (WFH).

    B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

    Pendapatan Pemerintah Konsolidasian terdiri dari Penerimaan Perpajakan, Pendapatan

    Negara Bukan Pajak, Transfer ke Daerah dan Hibah.

    1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

    Pada triwulan II tahun 2020, Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi

    Sumut yang berasal dari Perpajakan mengalami kenaikan sebesar 12 persen

    dengan nilai total pendapatan yaitu Rp12 triliun. Namun berbanding terbalik dengan

    Pendapatan Negara Bukan Pajak mengalami penurunan yang cukup tinggi dengan

    total pendapatan Rp2,3 triliun atau turun sebesar 25 persen dibanding periode yang

    sama ditahun sebelumnya.

    Pendapatan Hibah justru

    naik sebesar 2 persen dari

    tahun 2019 dengan total

    pendapatan Rp129,4 miliar,

    sedangkan pendapatan transfer

    mengalami penurunan sebesar

    18 persen dengan total

    pendapatan Rp16,5 triliun.

    Total pendapatan pajak

    konsolidasian triwulan II tahun

    2020 adalah sebesar Rp12

    triliun yang terdiri atas

    Pendapatan Pemerintah Pusat

    sebesar Rp8,7 triliun dan

    Pendapatan Pemerintah Daerah

    Rp3,3 triliun. PNBP terdiri atas

    Pendapatan Pemerintah Pusat

    sebesar Rp906 miliar dan

    Pendapatan Pemerintah Daerah Rp1,5 triliun. Sedangkan pendapatan yang berasal

    dari Hibah dari Daerah sebesar Rp129,5 miliar dan pendapatan dari transfer daerah

    sebesar Rp16,5 triliun.

    Diantara empat jenis pendapatan negara konsolidasian, realisasi pendapatan

    transfer untuk daerah pada tahun 2020 memiliki proporsi yang paling besar dibanding

    pendapatan lainnya, yaitu sebesar 53 persen dari total pendapatan negara

    konsolidasian tahun 2020. Angka tersebut cukup jauh dibandingkan pendapatan

    0% 50% 100%

    Pajak

    `Hibah

    Daerah Pusat

  • 20 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Grafik IV.3

    Perbandingan Pendapatan Perpajakan Pempus dan Pemda s.d. Triwulan II Tahun 2020

    Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut Tahun 2020 (diolah)

    y = -13476x + 8E+06R² = 0,000

    y = 73676x + 1E+06R² = 0,760

    -

    5.000.000,00

    10.000.000,00

    TW II 2018 TW II 2019 TW II 2020

    Pusat

    Daerah

    Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut, LKPD-K Pemda Sumut 2020, BPS

    Sumut (diolah)

    perpajakan dengan proporsi sebesar 38,8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa

    sumber pendapatan di Provinsi Sumut masih didominasi oleh transfer dari

    Pemerintah Pusat dikarenakan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat saat ini

    berfokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan

    Transfer Ke Daerah (TKD). Sehingga dengan adanya pemanfaatan TKD diharapkan

    terjadi peningkatan laju pertumbuhan perekonomian di Provinsi Sumatera Utara.

    2. Analisis Perubahan

    Berdasarkan pendapatan perpajakan konsolidasian, pemerintah pusat memberikan

    kontribusi sebesar 72% terhadap penerimaan perpajakan konsolidasian, sedangkan

    pendapatan perpajakan daerah memberikan konstribusi sebesar 28%.

    Pendapatan perpajakan pemerintah pusat mengalami tren yang positif pada tiga

    tahun terakhir dengan besar kenaikan rata-rata Rp1,3 triliun setiap tahunnya. Begitu

    pun pendapatan perpajakan pemerintah daerah mengalami tren positif di tiga tahun

    terakhir, dengan rata-rata kenaikan Rp736,7 milyar setiap tahunnya. Dibanding

    periode triwulan II Tahun 2019, pendapatan perpajakan konsolidasian mengalami

    kenaikan sebesar 12 persen. Meski dilanda dampak ekonomi global yaitu pandemi

    Covid-19, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumut ditriwulan II Tahun 2020 merupakan

    penyumbang terbesar terhadap struktur ekonomi pulau sumatera meski mengalami

    penurunan sebesar 4,75 persen dibanding triwulan I tahun 2020.

    3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

    Konsolidasi

    Pada triwulan II tahun 2020,

    PDRB atas dasar harga

    berlaku di Provinsi Sumut

    mencapai 197,64 triliun

    dengan pertumbuhan

    ekonomi terkontraksi 2,36

    persen (y-y) dan penurunan

    sebesar 4,75 persen

    terhadap triwulan sebelumnya

    Tabel IV. 2 Realisasi Konsolidasian Tahun 2020 dan 2019

    Uraian 2020 2019

    Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

    Penerimaan

    Perpajakan

    12,089,838.92 12% 10,749,682 1%

    PNBP 2,390,331.37 -25% 3,195,991 61%

    Total 14,480,170.29 - 13,945,673 -

    PDRB/Pertum. Ekonomi

    197,64 triliun -2,36% 197 triliun 5,25%

  • 21 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Grafik IV.4

    Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan

    Daerah terhadap Konsolidasian di Provinsi Sumut triwulan II

    Tahun 2020

    Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut

    Tahun 2020 (diolah)

    4.102 2.380

    1.140 20.527

    11

    8.916,75 3.168,42

    970,00 1.097,23

    177,16

    0% 20% 40% 60% 80%100%

    Belanja Pegawai

    Belanja Barang

    Belanja Modal

    Transfer

    Bantuan Sosial

    da

    lam

    Mili

    ar

    rup

    iah

    Pusat

    Daerah

    (q-q). Hal ini disebabkan oleh kontraksi beberapa lapangan usaha akibat pandemi

    Covid-19.

    Berdasarkan selisih angka pertumbuhan ekonomi dan kenaikan pendapatan tersebut,

    menunjukkan masih adanya potensi pendapatan sebagai akibat dari pertumbuhan

    ekonomi yang belum dioptimalkan, khususnya oleh pemerintah daerah. Namun, secara

    umum pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi Sumut berpengaruh positif

    terhadap kenaikan pendapatan konsolidasian.

    C. BELANJA KONSOLIDASIAN

    1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

    Berdasarkan klasifikasi

    ekonomi (jenis belanja),

    komposisi pengeluaran

    pemerintah triwulan II

    tahun 2020 secara umum

    hampir sama, yaitu

    realisasi belanja pegawai

    yang lebih besar jika

    dibandingkan dengan

    belanja yang lainnya.

    Secara proporsi, belanja

    pegawai pemerintah daerah lebih besar dibandingkan belanja pemerintah pusat,

    masing-masing sebesar 62% dan 15% dari total konsolidasian belanja pemerintah.

    Selain belanja pegawai, terdapat perbedaan yang mencolok antara pengeluaran

    pemerintah pusat dan pengeluaran pemerintah daerah yaitu pada transfer. Hal ini

    menunjukkan bahwa untuk pemerintah daerah masih sangat tergantung terhadap

    transfer dari pemerintah pusat dalam penanggulangan pencegahan Covid-19 di

    daerah.

    2. Analisis Perubahan

    Komposisi belanja konsolidasian triwulan II tahun 2020 didominasi oleh transfer ke

    daerah sebesar 51 persen, diikuti oleh belanja pegawai dan belanja barang.

    Komposisi ini sedikit berbeda tahun 2019, belanja pegawai mengalami kenaikan 2

    persen, sedangkan belanja barang mengalami penurunan sekitar 2 persen.

    Peningkatan belanja barang diharapkan sesuai dengan kebijakan pemerintah agar

    realisasi Belanja Pemerintah Pusat tidak menumpuk di triwulan IV.

  • 22 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    28%

    15%

    5%

    51%

    1%

    2019

    Grafik IV.5

    Tabel Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sumut Triwulan II Tahun 2020

    3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional

    Pada Triwulan II tahun 2020, Neraca Keuangan Pemerintah Konsolidasian di

    Provinsi Sumut mengalami defisit Rp13,1 triliun. Sebagian besar defisit ini

    merupakan efek dari penurunan Pendapatan Konsolidasian Provinsi Sumut diikuti

    penurunan belanja pemerintah. Namun, periode kali ini, terjadi penurunan belanja

    negara sejalan dengan kenaikan pendapatan konsolidasian juga dibanding periode

    yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan penetapan kebijakan rencana

    anggaran defisit. Di Provinsi Sumut kebijakan ini dinilai cukup berhasil jika ditinjau

    dari tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar

    2,37 persen lebih besar dari tingkat pertumbuhan nasional yang mengalami

    penurunan sebesar 5,32 persen serta mengalami penurunan dibanding periode

    sebelumnya. Hal ini menandakan ekonomi Provinsi Sumut termasuk stabil meski

    terjadi penurunan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup besar secara nasional.

    D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL

    BRUTO (PDRB)

    Berdasarkan laporan operasional, yang menunjukkan perkembangan realisasi belanja

    pemerintah (pusat dan daerah) di Sumut terhadap perkembangan PDRB Sumut. Pada

    triwulan II tahun 2020, rasio belanja pemerintah terhadap PDRB Sumut sebesar 22,36

    persen. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan rasio pada tahun 2019 yang

    sebesar 24,41 persen. Selain itu, baik realisasi belanja pemerintah maupun PDRB

    sama-sama mengalami tren turun. Dalam hal ini dapat diambil suatu hipotesis bahwa

    belanja pemerintah merupakan salah satu variabel penting yang kemungkinan dapat

    mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumut. Oleh karena itu,

    Optimalisasi belanja pemerintah melalui implementasi Program Pemulihan Ekonomi

    Nasional (PEN), peningkatan daya beli masyarakat dan dukungan di sektor diharapkan

    dapat mendorong pemulihan ekonomi di triwulan III dan IV.

    31%

    13%

    5%

    51%

    0%

    Belanja Pegawai

    Belanja Barang

    Belanja Modal

    Transfer

    Bantuan Sosial

    2020

    Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut 2020 (diolah)

  • BAB V

    BERITA/ISU FISKAL REGIONAL

    Pulau Mursala, Sibolga

  • 23 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    BAB V

    BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

    Dampak COVID-19 Terhadap Provinsi Sumatera Utara

    Terkait dengan pandemi Covid-19 BPS Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan

    survei mengenai Sosial Demografi Dampak Covid-19 Provinsi Sumatera Utara 2020. Survei

    diadakan pada bulan April 2020. Tujuan survei adalah untuk mendukung percepatan

    penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Sumatera Utara. Survei menggunakan sampel

    sebanyak 4.064 responden warga Sumatera Utara. Untuk dampak ekonomi yang diukur

    antara lain adalah :

    - PHK Akibat Pandemi Covid-19

    - Status WFH pekerja

    - Dampak terhadap pendapatan

    - Kelompok pendapatan yang paling terdampak

    - Aktivitas pengeluaran

    Pengaruh pandemi Covid-19 mempengaruhi pelaku usaha. Dengan kebijakan

    pembatasan sosial dari pemerintah, berakibat pada menurunnya aktifitas ekonomi. Hasil

    survei memperlihatkan bahwa 2,14 persen baru saha mengalami PHK dan sebagian besar

    dari mereka adalah pekerja laki-laki.

    Grafik V.1

    Komposisi Status Pekerjaan (dalam persen)

    Sumber : BPS, 2020.

    Karena dengan pemberlakuan kebiasaan baru seperti physical distancing, maka banyak

    pekerjaan yang dikerjakan dari rumah atau dikenal sebagai Work From Home (WFH).

    Sebanyak 21,4 persen menyatakan bahwa pekerjaannya saat ini tidak mungkin dikerjakan

    secara WFH.

  • 24 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Grafik V.2

    Status WFH (dalam persen)

    Sumber : BPS, 2020.

    Dengan berkurangnya aktivitas perekonomian disebabkan karena pembatasan sosial,

    berkurang pula pendapatan yang diterima. Sebanyak 43,14 persen mengalami penurunan

    pendapatan, 55,57 persen menyatakan pendapatan yang diterimanya tetap dan hanya 1,3

    persen menyatakan adanya peningkatan pendapatan.

    Grafik V.3

    Status Pendapatan (dalam persen)

    Sumber : BPS, 2020.

    Pelaku usaha sedapat mungkin untuk menghindari PHK, alternatif yang dapat diambil

    adalah merumahkan sebagian dari pekerjannya. Terdapat 24,76 persen pekerja yang

    dirumahkan. Dan dari para pekerja yang dirumahkan tersebut, 58,66 persen mengalami

    penurunan pendapatan.

    Grafik V.4

    Pekerja yang Dirumahkan (dalam persen)

    Sumber : BPS, 2020.

  • 25 |

    Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut

    Berdasarkan dari kelompok pendapatan, bagi masyarakat yang berpenghasilan diatas

    7,2 juta perbulan, terdapat 33,15 persen yang mengalami penurunan pendapatan. Untuk

    yang berpenghasilan antara 1,8 juta sampai dengan 7,2 juta, terdapat 35,99 persen yang

    mengalami penurunan pendapatan. Dan masyarakat miskin, dengan pendapatan kurang

    dari 1,8 juta perbulan mengalami penurunan pendapatan sebanyak 70,22 persen.

    Grafik V.5

    Persentase Masyarakat yang mengalami Penurunan

    Pendapatan Per Kelompok Pendapatan (dalam persen)

    Sumber : BPS, 2020.

    Walaupun terdapat penurunan kegiatan perekonomian, ternyata menyebabkan

    perbedaan pengeluaran. Terdapat 62,48 persen yang menyatakan peningkatan

    pengeluaran dan 15,11 persen menyatakan penurunan pengeluaran.

    Sumber : BPS, 2020.

    Dari hasil survei tersebut diatas, pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi masyarakat

    Provinsi Sumut, terutama pada tingkatan masyarakat menengah kebawah. Aktivitas

    perekonomian juga menurun sehingga berdampak pada penurunan pendapatan bahkan

    sampai dengan PHK. Sebagaimana tersebut pada bab sebelumnya, dampak pandemi

    Covid-19 secara kuantitatif terlihat dari perekonomian Provinsi Sumut yang terkontraksi

    hingga 2,37 persen.

    Grafik V.6 Pengeluaran Rumah Tangga selama Pandemi (dalam persen)

  • KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA UTARABIDANG PEMBINAAN PELAKSANAAN ANGGARAN II

    GEDUNG KEUANGAN NEGARAJALAN DIPONEGORO NO.30 A MEDAN 20152

    TELP. (061) 4553253-4513044 FAX. (061) 4538600-4148440

    @kanwildjpbsumut @kanwildjpbsumut @[email protected] djpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/sumut

    Page 1Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 3Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 3Page 3