Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Provinsi Sumatera Utara
KAJIAN FISKALREGIONAL
SEMESTER ISEMESTER I
TAHUN 2020
Tim Penyusun:Penanggungjawab: Tiarta Sebayang (Kepala Kanwil)
Ketua : Sondang Rotua Sihaloho
Penulis : Yudhistira K, Albert G., Yofie H.A, Miftah NST
Elimar Sinaga, Tuty Alawiyah
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA UTARA
JALAN P. DIPONEGORO NO. 30 A, MEDAN 20152; TELP (061) 4553258, FAKSIMILE (061) 4148440; SUREL: [email protected];
LAMAN: WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID/KANWIL/SUMUT
NOTA DINASNOMOR ND-567/WPB.02/2020
Yth : Direktur Pelaksanaan AnggaranDari : Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sumatera UtaraSifat : BiasaLampiran : 1 berkasHal : Penyampaian Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Sumatera Utara
Triwulan II Tahun 2020Tanggal : 12 Agustus 2020
Menunjuk Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61/PB/2017 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional, bersama ini kami sampaikan Kajian Fiskal
Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Sumatera Utara
sebagaimana terlampir.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Ditandatangani secara elektronik Tiarta Sebayang
[@KopSurat][@KopSurat][@KopSurat][@AlamatOrganisasi][@AlamatOrganisasi][@AlamatOrganisasi]ND-567/WPB.02/2020[@Tujuan][@pengirim][@pengirim][@SifatNd][@Lampiran][@Perihal][@Perihal]12 Agustus 2020[@NamaPejabat][@Tembusan]
KATA PENGANTAR
Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Sumut
TiartaSebayang
Puji syukur senantiasa kita panjatkan
kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahNya
maka Flash Report Kajian Fiskal Regional (KFR)
Triwulan II Tahun Anggaran 2020 Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara
dapat diselesaikan.
Flash report KFR triwulan II ini diharapkan
mampu memberikan gambaran kondisi fiskal,
yang berasal dari pelaksanaan APBN maupun
APBD; memberikan analisis parsial berdasarkan
kondisi arus kas masuk dan arus kas keluar serta
menggambarkan isu strategis atau berita
terpilih yang dianggap mempunyai pengaruh
terhadap fiskal daerah Sumatera Utara.
Kajian ini memiliki peran penting dan
diharapkan dapat memberikan informasi
kepada para pemangku kepentingan secara
luas, antara lain mengenai :
1. Analisis kebijakan fiskal dan dampaknya
terhadap perekonomian regional
2. Analisis ekonomi regional dan
pengaruhnya terhadap efektivitas fiskal
pemerintah regional di Sumatera Utara
3. Gambaran kondisi fiskal regional (fiscal
condit ion), kesinambungan fiskal (fiscal
sustainability) dan risiko fiskal (fiscal risk)
pada Provinsi Sumatera Utara
Pada kesempatan ini kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah
membantu penyediaan data dan informasi
yang diperlukan.
Kami menyadari bahwa cakupan serta kualitas
kajian ini masih perlu terus disempurnakan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua
pihak yang berkepentingan, serta
mengharapkan kiranya kerjasama yang
sangat baik dengan berbagai pihak selama ini
dapat ditingkatkan di masa mendatang.
M Medan, Agustus 2020 Kepala Kantor Wilayah
K
Tiarta Sebayang
DASH BOA RD
APBN APBD
Rekonsiliasi
Tingkat Inflasi Jan s.d.
Juni 2020 (%)
0,57
0,140,3
-0,29
0,43
-0,07
0,390,28
0,1
0,84
2,19
0,18
Nasional
Sumut
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%)
TW II 2019
Sum
ut
Nasi
onal
5,255,05
TW II 2020
Sum
ut
Nasi
onal
-2,37-5,32
Belanja Modal
Belanja Pegawai
Belanja Barang
68% 32%
57%43%
46%54%
Transfer 5%95%
Bantuan Sosial 94%6%
Pendapatan Daerah (Miliar)
57,935.75
15,665.4027,04%
10,919.9320.13% 54,237.82
Belanja Daerah (Miliar)
1,336.2620.67%
Transfer Pemerintah Daerah (Miliar)
6,463.79
Pendapatan Negara (Miliar)
29.128,54
10.754,9336,92%
28.297,9749,65% 57.000,45
Belanja Negara (Miliar)
19.294,4953,26%
Transfer Daerah dan Dana Desa (Miliar)
36.227,46
Indikator Kesejahteraan
Garis Kemiskinan:
Rp502.904/Kapita
Mar 2019
8,83
8,63
8,75
Sep 2019
Mar 2020
Gambaran Pagu dan Realisasi
APBN dan APBD Provinsi Sumatera Utara
PusatDaerah
ii
KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020
Executive summary
Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Sumatera Utara Triwulan II Tahun 2020 ini disusun untuk
menganalisis perkembangan ekonomi dan fiskal regional Sumatera Utara. Selain itu, juga untuk juga
melihat hubungan dan keterkaitan antara perkembangan ekonomi dan fiskal regional sebagai pemetaan
kondisi fiskal suatu wilayah dan dapat digunakan sebagai rekomendasi pada proses kebijakan
pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.
Lima program yang menjadi proritas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2020 yaitu memprioritaskan Pembangunan pada Peningkatan
kesempatan kerja dan berusaha melalui penyediaan lapangan pekerjaan, dengan kegiatan terintegrasi
yang akan dilaksanakan ialah kegiatan masyarakat miskin produktif dan revitalisasi pusat pasar,
sedangkan pada bidang Pendidikan yaitu kegiatan penyediaan guru terbang dan pilot proyek sekolah
unggulan yang bersih dan indah, kemudian pada bidang Infrastruktur yang baik dan berwawasan
lingkungan akan dilaksanakan yaitu pembangunan taman kota, botanical garden, TPA regional, bank
sampah dan pengendalian banjir sungai Babura.
Pencapaian perekonomian dan pembangunan manusia di Provinsi Sumut pada Triwulan II Tahun
2020 tergolong tidak lebih baik dibanding dengan pencapaian tahun 2019. Laju pertumbuhan ekonomi
mengalami kontraksi sebesar 2,37 persen dibarengi dengan laju inflasi sebesar 0,61 persen. Kedua
indikator tersebut lebih baik dari tingkat laju pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi secara nasional. Pada
indikator kesejahteraan, tingkat kemiskinan kenaikan menjadi sebesar 8,7 persen dan garis kemiskinan
yang juga mengalami kenaikan. Indikator-indikator tersebut lebih baik dari indikator kesejahteraan
secara nasional. Menggambarkan perekonomian dan pembangunan manusia di Sumut yang berjalan
dengan baik meski ditengah pandemi Covid-19.
Realisasi pendapatan Triwulan II tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 14,01 persen
sedangkan realisasi belanja pada triwulan II tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 16,01 persen jika
dibandingkan dengan triwulan II tahun 2019. Meski ditengah pandemi, Penerimaan Pajak mengalami
pertumbuhan sebesar 16,01 persen jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2019. Sedangkan dari sisi
belanja, pagu belanja mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun
2019. Penurunan ini terjadi pada belanja TKDD maupun belanja Kementerian/Lembaga, dimana hal ini
terdapat pemotongan pagu belanja TKDD terkait dampak pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia
di awal tahun 2020. Realisasi belanja mengalami penurunan sebesar 1,94 persen jika dibandingkan
dengan periode yang sama di tahun 2019.
Berdasarkan hasil pengujian eksponensial Holt-Winters Smoothing, penerimaan negara sampai
dengan bulan September 2019 (triwulan III) diprediksi tercapai sebesar 48,87 persen dan sampai dengan
akhir tahun akan terealisasi sebesar 68,32 persen. Sedangkan prognosis belanja negara sampai dengan
bulan September 2019 (triwulan III) diprediksi terealisasi sebesar 59,05 persen dari pagu belanja APBN.
Lebih lanjut, jika dalam kondisi ekonomi stabil, maka sampai dengan akhir tahun 2019 realisasi belanja
APBN di Provinsi Sumatera Utara diproyeksikan akan mencapai 93,79 persen.
ii
EXECUTIVE SUMMARY
ii
KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020
Pagu pendapatan APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp4,24 triliun. Penurunan pagu pendapatan disebabkan menurunnya jumlah pagu
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan transfer. Begitupun pagu belanja APBD Provinsi
Sumatera Utara tahun 2020 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp374,28
miliar. Realisasi pendapatan s.d. triwulan II tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,28 triliun. Realisasi pendapatan terbesar berasal dari
pendapatan transfer yaitu sebesar 74,45 persen. Sementara itu, realisasi belanja s.d. triwulan II tahun
2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar Rp2,92 triliun dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2019.
Total pendapatan konsolidasian Provinsi Sumatera Utara Triwulan II tahun 2020 mencapai Rp31
triliun. Sedangkan total belanja konsolidasian mencapai Rp44,2 triliun. Pendapatan maupun belanja
sama-sama mengalami penurunan, hal ini diakibatkan oleh Covid-19 yang mempengaruhi berbagai
sektor, sehingga mengakibatkan defisit anggaran sebesar 42,1 persen atau minus Rp13 triliun.
Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, surplus/defisit mengalami penurunan sebesar 6
persen.
Dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Sumatera Utara,
BPS Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan survey mengenai Sosial Demografi Dampak Covid-19
Provinsi Sumatera Utara 2020. Berdasarkan hasil suvei tersebut, pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi masyarakat Provinsi Sumut, terutama pada tingkatan masyarakat menengah kebawah.
Aktivitas perekonomian juga menurun sehingga berdampak pada penurunan pendapatan bahkan sampai
dengan PHK. Dampak pandemi Covid-19 secara kuantitatif terlihat dari perekonomian Provinsi Sumut
yang terkontraksi hingga 2,37 persen.
iii
EXECUTIVE SUMMARY
iii
KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
EXECUTIVE SUMMARY ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GRAFIK vi
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL……………………………… 1 A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO......................…………………………....................... 1
B. INFLASI .............................................................................................…………………………...................... 2
C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN.............................................................................. .................... .............................................................................................…………………………......................
4
BAB II PERKEMBANGAN ANALISIS DAN PELAKSANAAN APBN TINGKAT REGIONAL...........…………………………………………………………................................................
5
A. PENDAPATAN NEGARA ........................................................................................................... .. 6
B. BELANJA NEGARA ........................................................................................................................ 8
C. PROGNOSIS REALISASI APBN ................................................................................................. 10
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD .......................……………
12
A. PENDAPATAN NEGARA ........................................................................................................... .. 13
B. BELANJA NEGARA ........................................................................................................................ 15
C. PROGNOSIS REALISASI APBN ................................................................................................. 17
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ………………….........................................................
18
BAB V BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ........................................................................ 23
A. DAMPAK COVID-19 TERHADAP PROVINSI SUMUT ..................................................... ........................................................................
23
ii
i
Daftar isi
iv
KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020
DAFTAR tabel
Tabel II.1 Pagu dan Realisasi APBN di Provinsi Sumatera Utara s.d. Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan Tahun 2020 (miliar) ............................................
5
Tabel II.2 Realisasi PNBP Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Sumatera Utara............. 7
Tabel II.3 Rincian Penerimaan PNBP Lainnya Triwulan II Tahun 2020............. ....... 7
Tabel II.4 Rincian Belanja Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2020............. 8
Tabel II.5 Rincian Belanja TKDD Triwulan II Tahun 2020 (miliar rupiah) ............. 9
Tabel II.6 Hasil Winters’ Method Plot untuk Realisasi Belanja APBN dan Penerimaan...................................................................................................... ............. .......
10
Tabel II.7 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 (miliar rupiah) .........................................................................................
11
Tabel III.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sumatera Utara s.d. Akhir Triwulan II Tahun 2020 dan Tahun 2019 (dalam miliar Rp).................................
12
Tabel III.2 Prognosis Pendapatan Provinsi Sumatera Utara s.d akhir tahun 2020 ...
17
Tabel III.3 Prognosis Pendapatan Provinsi Sumatera Utara s.d akhir tahun 2020....
17
Tabel IV.1 Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sumatera Utara Triwulan II Tahun 2020 (dalam juta rupiah)..................................................................................................................................
18
Tabel IV.2
Realisasi Konsolidasian tahun 2020 dan 2019....................................................
20
iii
ii
i
Daftar tabel
v
KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020
Grafik I.1 Laju Pertumbuhan PDRB (dalam persen, y-to-y) dan Nominal PDRB
ADHB dan ADHK 2010 (dalam milyar rupiah, y-to-y)............................... 1
Grafik I.2 Sumber Pertumbuhan PDRB (y-to-y) (dalam persen)…………………...
2
Grafik I.3 Inflasi Provinsi Sumut (m-to-m dan kumulatif) dan Nasional
(kumulatif) …………………………………………………………………………...........
2
Grafik I.4 Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Antara
Prov.Sumut dan Nasional........................................................................................
3
Grafik I.5
Gini Ratio Antara Prov. Sumut dan Nasional ................................................
3
Grafik II.1
Realisasi Penerimaan Perpajakan Provinsi Sumatera Utara Triwulan II
Tahun 2020...................................................................................................................
6
Grafik II.2 Realisasi KUR Triwulan II Tahun 2020 Berdasarkan Skema.................
9
Grafik II.3 Penyaluran UMi Triwulan II Tahun 2020 (Akad dalam miliar
rupiah)......... .................................................................................................................
10
Grafik III.1 Komposisi dan Sumber PAD di Provinsi Sumatera Utara TW.I TA
2020……………................................................................................................................
13 Grafik III.2
5 (Lima) Pemda dengan Realisasi Terbesar Penerimaan Pajak Daerah..
14 Grafik III.3 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah untuk 5 Pemda dengan
Realisasi Terbesar .........................................................................................................
14
Grafik III.4
Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan...............
14
Grafik III.5
Realisasi Pendapatan Transfer Prov. Sumatera Utara s.d. Triwulan I
2020 (dalam triliun Rp)...............................................................................................
15
Grafik III.6 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Prov. Sumatera Utara TW. I
2020..................................................................................................................................
15
Grafik III. 7 Komposisi Belanja di Provinsi Sumatera Utara TW. II 2019 dan
2020........................................................................................................ ......................... 15
Grafik III. 8 Belanja Operasi Prov. Sumut Tw. II tahun 2019 dan 2020.......................... 16
Grafik III. 9 Belanja Modal Prov. Sumatera Utara TW.II 2020.............................................. 16
Grafik III. 10 Lima Pemda Realisasi Terbesar Belanja Tak Terduga
(dalam miliar rupiah) .................................................................................................. 16
vi
Daftar GRAFIK
KAJIAN FISKAL REGIONAL TW II TAHUN 2020
Grafik III.11 Sepuluh Besar Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan TW. II
Tahun 2020(dalam miliar rupiah) .................................................................... 17
Grafik IV.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian s.d. Triwulan II
Tahun 2020 dan 2019 ............................................................................................ 19
Grafik IV.2 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Sumut
triwulan II 2020 Daerah dan Pusat......................................................................... 19
Grafik IV.3 Perbandingan Pendapatan Perpajakan Pempus dan Pemda s.d.
Triwulan II Tahun 2020............................................................................................ 20
Grafik IV.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Daerah
terhadap Konsolidasian di Provinsi Sumut triwulan II Tahun 2020..... 21
Grafik IV.5 Tabel Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sumut Triwulan II
Tahun 2020.................................................................................................................. 22
Grafik V.1 Komposisi Status Pekerjaan (dalam persen) .................................................. 23
Grafik V.2 Status WFH (dalam persen) ..................................................................................... 24
Grafik V.3 Status Pendapatan (dalam persen) ....................................................................... 24
Grafik V.4 Pekerja yang Dirumahkan (dalam persen) ....................................................... 24
Grafik V.5 Persentase Masyarakat yang mengalami Penurunan Pendapatan Per
Kelompok Pendapatan (dalam persen) ........................................................... 25
Grafik V.6 Pengeluaran Rumah Tangga selama Pandemi (dalam persen) ................ 25
Daftar GRAFIK
vii
BAB I
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Aek Sijornih, Tapanuli Selatan
1 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
BAB I
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Untuk mewujudkan masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat dalam Kehidupan
karena iman dan taqwa, Pemerintah Provinsi Sumut dalam Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) menargetkan sasaran makro pembangunan yang ingin dicapai pada tahun
2020 yang direvisi dikarenakan pandemi Covid-19 menjadi : (1) pertumbuhan ekonomi
sebesar 2,20 – 2,60 persen; (2) angka pengangguran terbuka sebesar 7-10 persen; dan (3)
Gini Rasio pada kisaran 0,320.
A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumut pada triwulan II tahun 2020 dibandingkan
dengan triwulan II tahun 2019 (y-to-y) mengalami kontraksi sebesar 2,37 persen. Nilai
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp197.64 triliun dan atas dasar harga konstan
2010 sebesar Rp130,23 triliun. Laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumut semenjak triwulan
IV tahun 2018 hingga triwulan I tahun 2020 selalu diatas tingkat pertumbuhan PDB
Nasional. Pada triwulan I ini, laju pertumbuhan PDRB antara Provinsi Sumut dan Nasional
menunjukkan selisih yang cukup besar, sebesar 1,68 persen.
Grafik I.1
Laju Pertumbuhan PDRB (dalam persen, y-to-y)
Sumber : BPS, 2020.
Struktur PDRB Provinsi Sumut menurut lapangan usaha pada triwulan II tahun 2020
didominasi oleh sektor tersier (sektor jasa) sebesar 44,37 persen, kemudian disusul oleh
sektor sekunder (sektor pengolahan) sebesar 32,98 persen dan sektor primer (sektor
pertanian dan pertambangan) sebesar 22,65 persen. Tiga bidang dengan pertumbuhan
PDRB terbesar (y-to-y) yaitu bidang Informasi dan Komunikasi sebesar 5,42 persen,
administrasi pemerintahan sebesar 3,09 persen dan pertanian sebesar 1,42 persen.
PDRB Provinsi Sumut menurut komponen pengeluaran pada triwulan II tahun 2020
kesemuanya mengalami pertumbuhan negatif kecuali pada pengeluaran konsumsi
2 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
pemerintah sebesar 1,54%. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga masih
mendominasi struktur PDRB sebesar 51,56 persen, kemudian komponen ekspor barang
dan jasa sebesar 32,03 persen dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar
30,71 persen. Sumber pertumbuhan terbesar PDRB adalah pengeluaran konsumsi rumah
tangga sebesar 2,42 persen, kemudian pembentukan modal tetap bruto sebesar 2,38
persen dan lainnya sebesar 0,15 persen. Berdasarkan lapangan usaha, sumber
pertumbuhan PDRB adalah sektor pertanian sebesar 1,49 persen, diikuti oleh sektor
perdagangan sebesar 1,08 persen dan sektor konstruksi sebesar 0,52 persen.
Grafik I.2
Sumber Pertumbuhan PDRB (y-to-y) (dalam persen)
Sumber : BPS, 2020.
B. INFLASI
Grafik I.3
Inflasi Provinsi Sumut (m-to-m dan kumulatif) dan Nasional (kumulatif) (dalam persen)
Sumber : BPS, 2020.
Pada akhir triwulan II, bulan Juni 2020, Provinsi Sumut mengalami deflasi sebesar -
0,07 persen (m-m) yang sebelumnya mengalami inflasi pada bulan Mei 2020 sebesar 0,43
persen dan bulan April 2020 mengalami deflasi sebesar 0,29 persen. Inflasi kumulatif
Provinsi Sumatera sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar 0,61 persen, lebih rendah dari
tingkat inflasi nasional sebesar 1,09 persen.
3 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN
Persentase penduduk miskin pada Provinsi Sumut mengalami kenaikan, yang
sebelumnya persentase penduduk miskin sebesar 8,63 persen pada September 2019
menjadi 8,75 persen pada Maret 2020. Demikian juga pada garis kemiskinan, mengalami
peningkatan yang sebelumnya Rp490.120 per kapita per bulan pada September 2019
menjadi Rp502.904 per kapita per bulan pada Maret 2020.
Grafik I.5 Gini Ratio Antara Prov Sumut dan Nasional
Sumber : BPS, 2020.
D. ANALISIS INDIKATOR
Perekonomian Sumatera Utara mengalami goncangan akibat dari pandemi Covid-19,
yang ditandai dengan laju perekonomian yang mencatatkan kontraksi 2,37 persen (y-on-y).
Semua bidang lapangan usaha juga terkontraksi kecuali pengeluaran bidang
pemerintahan, pertanian dan komunikasi. Ketiga bidang tersebut merupakan rem dari
Grafik I.4 Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan Antara Prov Sumut dan Nasional
Sumber : BPS, 2020.
4 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
kontraksi ekonomi agar tidak terlalu dalam. Dari bidang pengeluaran, kontraksi
perekonomian direm oleh konsumsi pemerintah baik dari pengeluaran rutin seperti gaji
pegawai maupun dari dana penanganan Covid-19 baik berupa belanja bidang kesehatan
maupun jaring pengaman sosial.
Tingkat inflasi di Sumut masih terkendali disebabkan berkurangnya konsumsi rumah
tangga sehingga produsen tidak memiliki kemungkinan untuk menaikkan harga. Produsen
lebih memilih untuk memilih alternatif selain selain menaikkan harga. Sempat terjadi inflasi
pada bulan Mei disebabkan oleh bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sehingga produsen
memiliki kesempatan menaikkan harga.
Pada indikator kesejahteraan, sangat terpengaruh terhadap keadaan pandemi Covid-
19 ini. Persentase penduduk miskin dan garis kemiskinan mengalami kenaikan, namun
masih lebih baik dibandingkan tingkat nasional. Naiknya persentase penduduk miskin
diakibatkan berkurangnya lapangan kerja dan juga naiknya garis kemiskinan. Kenaikan
dari harga makanan juga merupakan faktor dari naiknya penduduk miskin. Kenaikan harga
makanan disebabkan oleh sempat berkurangnya suplai bahan makanan dikarenakan
adanya aksi penimbunan pada awal pandemi covid-19.
Walaupun terdapat kenaikan pada persentase penduduk miskin, Gini Ratio masih
stabil dikisaran 0,315-0,317. Menandakan ketimpangan pendapatan tidak berubah
signifikan. Namun dikarenakan kenaikan dari garis kemiskinan, mengakibatkan banyak
penduduk yang berstatus pra sejahtera dan berada dekat dengan garis kemiskinan,
berubah status menjadi penduduk miskin.
Sumatera Utara mempunyai pekerjaan rumah yang besar dalam menghadapi
kontraksi ekonomi ini. Keseimbangan antara protokol kesehatan dan bidang ekonomi
merupakan hal yang harus dicapai. Bila keadaan pandemi di Sumut tidak kunjung
membaik, usaha penyelamatan ekonomi akan semakin sulit. Oleh karenanya perlu untuk
segera melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan terlebih dahulu untuk
memenuhi persyaratan di bidang epidemiologi. Kemudian rangsang konsumsi dengan
realisasi pengeluaran pemerintah, jaring pengaman sosial dan insentif lainnya untuk
pengamanan sisi permintaan. Untuk pengamanan sisi penawaran dilakukan dengan
penyelamatan UMKM, insentif kredit dan pemberian kredit modal kerja.
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Bukit Lawang, Langkat
5 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kinerja Pelaksanaan APBN perlu secara rutin diukur agar dapat diketahui kendala
dan permasalahan dalam implementasinya, sehingga output yang dihasilkan akan
semakin optimal. Oleh karenanya, pembahasan ini dimaksudkan untuk dapat
menggambarkan bagaimana kinerja pelaksanaan APBN di wilayah Provinsi Sumatera
Utara secara ringkas yang mencakup Pendapatan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi,
Belanja Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa, serta
Kinerja Manajemen Investasi Pusat. Kinerja Pelaksanaan APBN di Provinsi Sumatera
Utara secara keseluruhan tercermin pada Format I-Account sebagaimana disajikan dalam
tabel II.1.
Tabel II. 1. Pagu dan Realisasi APBN di Provinsi Sumatera Utara Triwulan II Tahun 2020 (miliar)
Kementerian Lembaga
2019 2020
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
A,Pendapatan dan Hibah 28.079,18 9.568,79 34.08 29.128,54 10.754,93 36.92
I. Penerimaan Dalam Negeri 28.079,18 9.568,79 34.08 29.128,54 10.754,93 36.92
Penerimaan Perpajakan 26.833,00 8.580,53 31.98 27.575,00 9.782,68 35.48
Penerimaan Negara Bukan Pajak 1.246,18 988,26 79,30 1.553,54 972,25 65,02
II. Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
B,Belanja Negara 67.485,72 33.695,25 49,93 57.000,45 28.297,97 49,65
I. Belanja Pemerintah Pusat 24.102,20 10.912,42 45,28 20.772,99 9.003,48 43,34
1. Belanja Pegawai 9.086,68 5.251,73 57,80 9.261,07 4.874,29 52,63
2. Belanja Barang 8.984,39 3.987,69 44,38 7.178,27 2.781,42 38,75
3. Belanja Modal 6.002,01 1.663,62 27,72 4.303,17 1.336,69 31,06
4. Bantuan Sosial 29,11 9,38 32,21 30,48 11,08 36,36
II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 43.383,52 22.782,83 52,51 36.227,46 19.294,49 53,26
1. Transfer ke Daerah 38.931,47 20.177,59 51,83 31.731,87 16.913,64 53,30
DAU 25.258,00 14.627,97 57,91 23.134,20 13.747,71 59,43
DBH 1.882,63 617,33 32,79 1.536,45 759,81 49,45
DAK Fisik 3.613,22 358,53 9,92 2.418,35 325,78 13,47
DAK Non Fisik 8.041,00 4.505,45 56,03 4.240,48 1.829,30 50,91
DID 136,62 68,31 50,00 402,39 251,04 62,39
2. Dana Desa 4.452,05 2.605,24 58,52 4.495,59 2.380,85 52,96
C,Surplus/(Defisit) -39,406.54 -24,126.46 -27,871.91 -17,543.04
Sumber : Aplikasi SPAN pertanggal 24 Juli 2020
Pada sisi penerimaan, penerimaan Pajak mengalami pertumbuhan sebesar 14,01
persen jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2019 yaitu dari Rp8,58 triliun pada
6 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
triwulan II tahun 2019 menjadi Rp9,78 triliun di tahun 2020, Hal ini menjadi keberhasilan
Kanwil DJP Sumut I dan II di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
Pada sisi Belanja, pagu belanja megalami penurunan jika dibandingkan dengan
periode yang sama di tahun 2019, penurunan pagu belanja terjadi baik untuk belanja
Kementerian/Lembaga maupun belanja TKDD, perubahan pagu diambil untuk
mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia di awal tahun
2020. Perubahan ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang
Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020. Dari sisi realisasi, realisasi belanja mengalami penurunan pertumbuhan
sebesar 16,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.
Penurunan ini terjadi sejalan dengan perubahan postur dan Rincian APBN dimana
sebagian belanja yang telah dianggarankan di awal tahun 2020 tidak dapat direalisasikan
setelah adanya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun Anggaran 2020.
A. PENDAPATAN NEGARA
Pendapatan Negara secara garis besar dikelompokkan ke dalam Penerimaan
Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), untuk penerimaan hibah
terencana merupakan kewenangan pemerintah pusat, sehingga tidak ditatausahakan di
tingkat provinsi.
1. Penerimaan Perpajakan
Grafik II. 1. Realisasi Penerimaan Perpajakan Provinsi Sumatera Utara Triwulan II 2020
Sumber: Aplikasi SPAN per tanggal 24 Juli 2020
7 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Penerimaan perpajakan merupakan sumber pendapatan terbesar di Provinsi
Sumatera Utara dengan kontribusi sebesar Rp10,19 triliun dari total pendapatan negara
yang sebesar Rp11,19 triliun pada triwulan II 2020. Walau masih dalam kondisi pandemi
Covid-19, penerimaan perpajakan ini mampu tumbuh sebesar 16,01 persen jika
dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, penerimaan PPh Non Migas
masih menjadi primadona dalam capaian penerimaan perpajakan dengan capaian
sebesar Rp6,56 triliun. Sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan pertumbuhan
komponen penerimaan Pajak di Sumatera Utara masih bersumber dari pajak atas
konsumsi rumah tangga.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Tabel II. 2. Realisasi PNBP Triwulan II Tahun 2020 Provinsi Sumatera Utara
Jenis PNBP 2019 2020 Pertumbuhan (%)
Pendapatan BLU 446.278.982.633 451.304.470.239 1,13
PNBP Lainnya 541.980.790.624 542.737.660.097 0,14
Total 988.259.773.257 994.042.130.336 0,59
Sumber: Aplikasi OMSPAN (diolah), 2020.
Selain optimalisasi sektor pajak, salah satu langkah kebijakan fiskal di bidang
pendapatan negara adalah optimalisasi PNBP dari BLU, dan PNBP Lainnya. Tercatat
PNBP triwulan II tahun 2020 terjadi pertumbuhan positif sebesar 0,59 persen jika
dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2019. Jika di lihat dari jenis PNBP,
Pendapatan BLU dan PNBP lainnya mengalami peningkatan dengan pertumbuhan
masing-masing sebesar 1,13 persen dan 0,14 persen jika dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun 2019.
Tabel II.3. Rincian Penerimaan PNBP Lainnya Triwulan II Tahun 2020
Jenis PNBP Lainnya Realisasi Kontribusi (%)
Pendapatan dari Penjualan. Pengelolaan BMN.& Iuran Badan Usaha 11.467.209.252 2.11
Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum 188.175.933.918 34.67
Pendapatan Kesehatan. Perlindungan Sosial dan Keagamaan 164.367.866.642 30.28
Pendapatan Pendidikan. Budaya. Riset dan Teknologi 41.585.643.800 7.66
Pendapatan Jasa Transportasi. Komunikasi dan Informatika 75.522.586.022 13.92
Pendapatan Jasa Lainnya 5.744.780.415 1.06 Pendapatan Bunga. Pengelolaan Rekening Perbankan dan Pengelolaan Keuangan
12.091.770.513 2.23
Pendapatan Denda 2.351.123.230 0.43
Pendapatan Lain-lain 41.430.746.305 7.63
Total 542.737.660.097 100.00
Sumber: Aplikasi SPAN per tanggal 24 Juli 2020.
8 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Untuk rincian penerimaan dari PNBP Lainnya dapat di lihat pada tabel II.3 di atas.
Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum memberikan kontribusi tertinggi dengan
nilai Rp188,17 miliar (34,67 persen).
B. BELANJA NEGARA
Sama seperti sebuah rumah tangga, Negara juga membelanjakan kekayaan bersihnya
untuk menunaikan kewajibannya dalam menjalankan pemerintahan demi tercapainya
tujuan bernegara. Oleh karenanya pemerintah akan melakukan belanja negara yang
dalam APBN diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar yaitu Belanja Pemerintah
Pusat dan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
1. Belanja Pemerintah Pusat
Alokasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2020
sebesar Rp20,77 triliun dan lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama
pada tahun 2019 yang sebesar Rp24,10 triliun. Penurunan pagu ini disebabkan oleh
kebijakan pemerintah pusat dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 sebagai
langkah dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan
Dunia di awal tahun 2020. Penurunan alokasi pagu juga diikuti dengan penurunan
realisasi jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Sebagian belanja
yang telah direncanakan di awal tahun 2020 khususnya belanja barang (perjalanan dinas)
dan belanja fisik tidak dapat dilaksanakan dikarenakan perubahan postur APBN untuk
menangani dampak pandemi Covid-19. Secara persentase belanja modal tahun 2020
lebih baik dibandingkan tahun 2019 dengan capaian sebesar 31,06 persen. Untuk belanja
pegawai. penyerapan masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. hal ini disebabkan
salah satunya THR hanya dibayarkan untuk PNS Eselon III ke bawah dan pensiunan serta
belum dibayarkannya Gaji 13 di bulan Juli seperti pada tahun 2019.
Tabel II.4. Rincian Belanja Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2020 (miliar rupiah)
Jenis Belanja Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
Pegawai 9.086,68 5.251,73 57,80 9.261,07 4.874,29 52,63
Barang 8.984,39 3.987,69 44,38 7.178,27 2.781,42 38,75
Modal 6.002,01 1.663,62 27,72 4.303,17 1.336,69 31,06
Sosial 29,11 9,38 32,21 30,48 11,08 36,36
Total 24.102,20 10.912,42 45,28 20.772,99 9.003,48 43,34
Sumber: Aplikasi OMSPAN pertanggal 24 Juli 2020.
9 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Grafik II.2. Realisasi KUR Triwulan II Tahun 2020 Berdasarkan Skema
Kecil Mikro TKI
Jlh Salur 927.538.270.962 2.020.838.239.274 3.119.520.693
Jlh Outstanding 814.115.773.615 1.696.566.931.806 2.752.808.641
Jlh Debitur 4.637 69.640 434
-50.000 100.000
-1.000.000.000.000 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000
2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Selain Belanja Pemerintah Pusat, belanja TKDD juga mengalami penurunan pagu jika
dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Dari 6 dana transfer di tabel II.5.
DAK Fisik. Dana Desa dan sebagian DAK Non Fisik (Dana BOS) disalurkan oleh KPPN
Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Utara. DAK fisik mengalami penurunan alokasi
yang signifikan dibanding tahun 2019, dimana hal ini peruntukan DAK Fisik di prioritaskan
untuk bidang pendidikan dan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Untuk fisik dari
bidang lainnya berdasarkan PMK-76/PMK.07/2020, Provinsi Sumatera Utara mendapat
alokasi DAK Fisik cadangan sebesar Rp403,39 triliun sehingga total alokasi DAK Fisik
Provinsi Sumatera Utara menjadi Rp2,41 triliun. Untuk penyerapan DAK Fisik secara
persentase. penyerapan DAK Fisik tahun 2020 lebih baik dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2019. Sedangkan Dana Desa juga mengalami penurunan pagu dan
realisasi jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, dari Rp325,78 miliar
realisasi DAK Fisik sebesar Rp11,64 miliar telah disalurkan untuk fokus pencegahan
pandemi Covid-19. Peruntukan Dana Desa juga berubah ditahun 2020 dengan alokasi
sebesar 40 persen disalurkan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat
Desa yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Tabel II.5. Rincian Belanja TKDD Triwulan II Tahun 2020 (miliar rupiah)
Jenis Belanja Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
DAU 25.258,00 14.627,97 57,91 23.134,20 13.747,71 59,43
DBH 1.882,63 617,33 32,79 1.536,45 759,81 49,45
DAK Fisik 3.613,22 358,53 9,92 2.418,35 325,78 13,47
DAK Non Fisik 8.041,00 4.505,45 56,03 4.240,48 1.829,30 50,91
DID 136,62 68,31 50,00 402,39 251,04 62,39
Dana Desa 4.452,05 2.605,24 58,52 4.495,59 2.380,85 52,96
Total 43.383,52 22.782,83 52,51 36.227,46 19.294,49 53,26
Sumber: Aplikasi SIMTRADA dan OMSPAN, 2020.
3. Manajemen Investasi Pusat
Sumber : Aplikasi SIKP (diolah)
10 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Kondisi Penyaluran Program Kredit KUR triwulan II tahun 2020 pada Provinsi
Sumatera Utara dapat dilihat pada Grafik II.5 dan Tabel II.2. Skema KUR Mikro masih
menjadi pilihan masyarakat dengan jumlah debitur sebanyak 69.640 debitur pada triwulan
II tahun 2020. Sedangkan untuk UMi triwulan I tahun 2020. jumlah akad sebesar Rp7,55
Miliar dengan jumlah debitur sebesar 1.101 debitur.
Penyaluran UMi pada triwulan II tahun 2020 berjumlah 148.509 debitur dengan
jumlah akad sebesar Rp491,83 miliar. Adapun penyaluran Umi tertinggi terdapat pada
Kota Medan diikuti Kabupaten Langkat di posisi kedua. Berikut 10 Kabupaten/Kota
penyaluran Umi tertinggi di provinsi Sumatera Utara.
Grafik II. 3. Penyaluran UMi Triwulan II Tahun 2020 (Akad dalam miliar rupiah)
Sumber: Aplikasi SIKP UMi (diolah)
4. Prognosis Realisasi APBN
Prognosis Realisasi APBN di Provinsi Sumatera Utara diukur menggunakan
pendekatan forecasting menggunakan eksponensial Holt-Winters Smoothing terhadap
realisasi belanja dan pendapatan pada periode beberapa tahun sebelumnya.
Tabel II. 6. Hasil Winters’ Method Plot untuk Realisasi Belanja APBN dan Penerimaan
Sumber : Hasil output eksponensial Holt-Winters Smoothing
Medan LangkatDeli
SerdangSerdang Bedagai
Batu Bara
Tapsel AsahanTanjung
BalaiKaro Tapteng
Jlh Akad 120,26 104,11 65,73 43,21 26,90 19,59 19,80 14,28 17,55 11,61
Jlh Debitur 28.478 25.554 21.552 17.077 10.173 7.932 7.142 5.835 4.899 4.121
0,0050,00100,00150,00
010.00020.00030.000
11 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Berdasarkan hasil pengujian eksponensial Holt-Winters Smoothing dalam tabel
II.6, didapatkan prognosis realisasi penerimaan dan realisasi APBN sampai dengan
triwulan IV tahun 2020 yang tersaji dalam tabel II.5 berikut ini.
Tabel II.7. Tabel Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 (miliar rupiah)
Uraian Pagu Perkiraan Realisasi s.d.
TW III
Perkiraan Realisasi s.d.
TwIV
Rp. % Realisasi Thdp Pagu
Rp. % Realisasi Thdp Pagu
Pendapatan Negara
29,128.54 14,235.12 48.87 19,900.62 68.32
Belanja Negara 57,000.45 33,658.77 59.05 53,460.72 93.79
Surplus/Defisit -27,871.91 -19,423.65 -33,560.10
Sumber : Hasil output eksponensial Holt-Winters Smoothing (diolah)
Prognosis penerimaan negara sampai dengan bulan September 2019 (triwulan III)
diprediksi tercapai sebesar 48,87 persen dan sampai dengan akhir tahun akan terealisasi
sebesar 68,32 persen atau sekitar Rp19,9 triliun. Sedangkan prognosis belanja negara
sampai dengan bulan September 2019 (triwulan III) diprediksi terealisasi sebesar 59,05
persen dari pagu belanja APBN. Lebih lanjut, jika dalam kondisi ekonomi stabil, maka
sampai dengan akhir tahun 2019 realisasi belanja APBN di Provinsi Sumatera Utara
diproyeksikan akan mencapai 93,79 persen atau sebesar Rp 53,46 triliun.
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Batu Katak Ecotourism, Langkat
12 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel III.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sumatera Utara s.d. Akhir Triwulan II
Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam miliar Rp)
Uraian Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % %*
Pendapatan 62,176.80 24,945.80 40.12% 57,935.75 15,665.40 27.04%
PAD 13,920.57 4,639.18 33.33% 12,814.28 3,793.38 29.60% 24.22%
Pajak Daerah 9,638.01 3,269.50 33.92% 9,224.82 2,997.19 32.49%
Retribusi Daerah 739.34 149.70 20.25% 742.17 99.33 13.38%
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
956.48 610.43 63.82% 650.53 372.26 57.22%
Lain-Lain PAD yang Sah 2,586.74 609.55 23.56% 2,196.76 324.60 14.78%
Pendapatan Transfer 45,935.57 19,543.34 42.55% 40,672.19 11,663.22 28.68% 74.45%
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
38,345.25 16,782.10 43.77% 35,840.19 10,872.10 30.33%
Dana Bagi Hasil Pajak 1,648.20 414.33 25.14% 1,423.35 345.07 24.24%
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)
335.97 125.25 37.28% 168.29 72.63 43.16%
Dana Alokasi Umum 25,215.22 12,545.22 49.75% 23,812.77 8,920.91 37.46%
Dana Alokasi Khusus 11,145.86 3,697.29 33.17% 10,435.78 1,533.49 14.69%
Transfer Pemerintah Pusat- Lainnya 4,573.16 1,263.86 27.64% 2,493.47 344.61 13.82%
Dana Otonomi Khusus - - - - - -
Dana Penyesuaian & Dana Desa 4,573.16 1,263.86 27.64% 2,493.47 344.61 13.82%
Transfer Pemerintah Provinsi 2,910.60 1,471.82 50.57% 2,238.53 446.51 19.95%
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 2,624.76 1,467.44 55.91% 2,029.46 440.98 21.73%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 285.84 4.38 0.00% 209.07 5.52 2.64%
Transfer Bantuan Keuangan 106.56 25.56 23.99% 100.00 0.00 0.00%
Bantuan Keuangan dari Pemprov/Kab/Kota Lainnya
106.56 25.56 23.99% 100.00 0.00 0.00%
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
2,320.66 763.29 32.89% 4,449.28 208.79 4.69% 1.33%
Pendapatan Hibah 1,918.71 51.24 2.67% 1,603.62 56.94 3.55%
Pendapatan Dana Darurat 0.00 0.00 - 518.80 31.29 -
Pendapatan Lainnya 401.95 712.05 177.15% 2,326.86 120.56 5.18%
JUMLAH PENDAPATAN 62,176.80 24,945.80 40.12% 57,935.75 15,665.40 27.04%
Belanja 54,612.10 13,837.27 25.34% 54,237.82 10,919.93 20.13%
Belanja Pegawai 21,951.72 7,827.17 35.66% 22,392.19 6,690.64 29.88%
Belanja Barang 15,879.92 3,158.32 19.89% 14,575.83 2,008.17 13.78%
Belanja Bunga 22.89 5.17 22.58% 58.27 2.22 3.82%
Belanja Subsidi 3.26 0.86 26.46% 21.50 0.70 3.26%
Belanja Hibah 3,440.92 1,676.73 48.73% 4,265.79 501.59 11.76%
Belanja Bantuan Sosial 171.60 31.97 18.63% 150.69 25.85 17.15%
Belanja Bantuan Keuangan 2,347.14 326.85 13.93% 2,377.87 179.81 7.56%
Belanja Modal 10,630.57 788.13 7.41% 9,546.12 599.49 6.28%
Belanja Tidak Terduga 164.08 22.07 13.45% 849.57 911.46 107.28%
Transfer Pemerintah Daerah 8,268.04 2,844.92 34.41% 6,463.79 1,336.26 20.67%
Transfer Bagi Hasil ke Desa 3,868.33 1,699.93 43.94% 2,255.52 862.31 38.23%
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 3,868.33 1,699.93 43.94% 2,255.52 862.31 38.23%
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
- - - - - -
Transfer Bantuan Keuangan 4,399.71 1,145.00 26.02% 4,208.27 473.95 11.26%
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya
226.35 0.00 0.00% 240.89 8.27 -
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa
3,752.58 949.13 25.29% 3,595.58 335.70 9.34%
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya
420.78 195.87 46.55% 371.81 129.98 34.96%
JUMLAH BELANJA & TRANSFER 62,880.14 16,682.20 26.53% 60,701.62 12,256.19 20.19%
Surplus/Defisit -703.35 8,263.60 -2,765.87 3,409.21
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah %*=persentase terhadap total pendapatan
13 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
79,01%
2,62%
9,81%8,56%
Grafik III.1Komposisi dan Sumber PAD di Provinsi Sumatera
Utara
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Kekayaan Daerah Yang DipisahkanLain-lain PAD Yang Sah
Pagu pendapatan APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp4,24 triliun. Penurunan pagu pendapatan
disebabkan menurunnya jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan transfer.
Begitu juga pagu belanja APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 mengalami sedikit
penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp374,28 miliar. Penurunan pagu belanja
di antaranya berasal dari pos belanja barang dan belanja modal sebagai implementasi
dari kebijakan untuk melakukan efisiensi, refocusing, dan realokasi anggaran yang
kegiatannya dipergunakan dan/atau dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.
Untuk realisasi pendapatan s.d. Triwulan II tahun 2020 mengalami penurunan
yang cukup tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp9,28
triliun, yang disebabkan oleh merosotnya realisasi PAD dan kebijakan refocusing,
penyesuaian alokasi, dan pergeseran anggaran terutama pada anggaran transfer ke
daerah. Hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang menyerang tanpa pandang
bulu sehingga berimbas pada pembatasan aktifitas masyarakat guna mencegah
penularan Covid-19 yang lebih besar. Realisasi pendapatan terbesar sendiri berasal dari
pendapatan transfer yaitu sebesar 74,45 persen. Sementara itu, realisasi belanja s.d.
Triwulan II tahun 2020 juga mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar
Rp2,92 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Hal ini disebabkan
penurunan jumlah realisasi pada hampir semua jenis belanja, yaitu belanja pegawai,
barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan belanja modal.
Hanya belanja tak terduga yang mengalami peningkatan realisasi sebesar Rp685 miliar
dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
A. Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penerimaan PAD Triwulan II tahun
2020 di Sumatera Utara didominasi
oleh pendapatan Pajak Daerah
mencapai Rp2,99 triliun atau 79,01
persen dari total penerimaan PAD
sebesar Rp3,79 triliun.
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah
14 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Pemprov Sumut
TW. II 2019 2.269,85 523,68 217,89 4,64 30,71
TW. II 2020 2.347,86 425,48 229,73 35,73 33,19
(dala
m m
ilia
r ru
pia
h)
Grafik III.25 (Lima) Pemda dengan Realisasi Terbesar
Penerimaan Pajak Daerah
dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB), Pajak Rokok, dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
b) Penerimaan Retribusi Daerah
Kota Medan merupakan penerima retribusi daerah tertinggi di Sumatera Utara.
Namun penerimaan retribusi Kota Medan s.d. Triwulan II tahun 2020
mengalami penurunan
sebesar Rp3,50 miliar
dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya.
Penerimaan retribusi terbesar
berasal dari retribusi izin
mendirikan bangunan, retribusi
pelayanan persampahan
kebersihan, dan retribusi parkir di tepi jalan umum.
c) Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan Hasil Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan di
wilayah Sumatera Utara
didominasi oleh Pemprov Sumut
dimana mayoritas berasal dari
perolehan bagian laba atas
penyertaan modal pada
Perusahaan Milik Daerah/BUMD.
Meskipun demikian, pendapatan dari jenis ini hanya menyumbang sebesar 9,81 persen
dari total PAD.
209,98
48,5716,19
14,57 12,86
Pemprov. Sumut
Tapanuli Selatan
Deli Serdang Simalungun Medan
Triwulan II Tahun 2020
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2019), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2019), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah
Grafik III.4 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Medan Deli Serdang
Tanjung Balai
Pemprov Sumut
Serdang Bedagai
TW. II 2019 35,92 15,21 12,10 19,80 12,60
TW. II 2020 32,43 19,78 16,97 14,06 12,17
(dala
m m
ilia
r ru
pia
h) Grafik III.3
Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah untuk5 Pemda dengan Realisasi Terbesar
(dalam miliar rupiah)
Medan Deli Serdang
a) Penerimaan Pajak Daerah
Berdasarkan Grafik III.2,
penerimaan Pajak Daerah
di Sumatera Utara
didominasi oleh pemerintah
Provinsi Sumatera Utara.
Penerimaan Pajak Daerah
Provinsi Sumatera Utara
lebih banyak bersumber
Batubara Simalungun
15 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
2. Pendapatan Transfer
Penerimaan transfer terbesar
di Provinsi Sumatera Utara
s.d. Triwulan II tahun 2020
berasal dari Pendapatan
Transfer Pemerintah Pusat
sebesar Rp10,87 triliun atau
93,22 persen dari total
penerimaan transfer sebesar Rp11,66 triliun. Penerimaan DAU memberikan kontribusi
yang signifikan sebesar Rp8,92 triliun atau 76,49 persen dari total realisasi pendapatan
transfer Triwulan II tahun 2020.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pendapatan tertinggi dari jenis ini
adalah Pendapatan Lainnya sebesar
Rp120,56 miliar atau sebesar 57,74
persen dari total penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah sebesar
Rp208,79 miliar. Realisasi Pendapatan
Lainnya di antaranya adalah dana bagi
hasil pajak dari provinsi dan
pemerintah daerah lainnya.
B. Belanja Daerah
1. Belanja Daerah Berdasarkan Jenis Belanja
Grafik III.7
Komposisi Belanja di Provinsi Sumatera Utara TW. II 2019 dan 2020
94,14%
5,70% 0,16%
TW.II 2019
Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terduga 86,16%
5,49%8,35%
TW.II 2020
Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terduga
Transfer Pemerintah
Pusat
Transfer Pemerintah
Pusat Lainnya
Transfer Pemerintah
Provinsi
Bantuan Keuangan
DAU = 8.920,91
1951,20
344,61 446,51-
27,27%
14,99%57,74%
Grafik III.6Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Prov. Sumatera Utara TW. II 2020
Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana Darurat
Pendapatan Lainnya
Sumber : LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah
Grafik III.5 Realisasi Pendapatan Transfer Prov. Sumut s.d.
Triwulan II tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Sumber : LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah
16 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal
Peralatan & Mesin
Belanja Modal
Gedung & Bangunan
Belanja Modal
Jalan, Irigasi & Jaringan
Belanja Modal Aset
Tetap Lainnya
163.02
125.74
86.68
213.07
10.98
(dala
m m
ilia
r ru
liah)
Grafik III.9Belanja Modal Prov. Sumatera Utara TW.II 2020
(dal
am m
iliar
ru
pia
h)
Belanja Pegawai
Belanja Barang & Jasa
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuang
an
Realisasi 7.827,17 3.158,32 5,17 0,86 1.676,73 31,97 326,85
TW. II 2019
Grafik III.8
Belanja Operasi Prov. Sumut Tw. II tahun 2019 dan 2020
Realisasi Belanja Operasi menjadi komposisi realisasi belanja terbesar yaitu Rp9,41
triliun atau 86,16 persen dari total realisasi belanja pada triwulan II tahun 2020.
Berdasarkan Grafik III.8, pada triwulan II tahun 2020 terjadi penurunan jumlah realisasi
pada semua jenis belanja dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Hal ini
disebabkan adanya kebijakan untuk melakukan efisiensi dan refocusing/realokasi
anggaran yang kegiatannya dipergunakan/dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.
Realisasi pembentukan aset di
Provinsi Sumatera Utara sebesar
Rp599,49 miliar atau 5,49 persen
dari keseluruhan realisasi belanja
triwulan II tahun 2020. Realisasi
tertinggi pembentukan aset
adalah belanja Modal Jalan,
Irigasi, dan Jaringan sebesar
Rp213,07 miliar atau 35,54
persen. Penyerapan belanja modal yang masih rendah disebabkan beberapa proyek
masih dalam tahapan proses lelang pengadaan barang dan jasa terutama pengadaan
konstruksi melalui lelang secara
elektronik.
Realisasi belanja tidak terduga
terdapat pada 30 pemerintah derah
dengan realisasi belanja tidak terduga
seluruh Provinsi Sumatera Utara
sebesar Rp911,46 miliar dengan
(dal
am m
iliar
rup
iah)
Belanja Pegawai
Belanja Barang & Jasa
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuanga
n
Realisasi 6.690,64 2.008,17 2,22 0,70 501,59 25,85 179,81
TW. II 2020
Pemprov. Sumut
Medan Deli Serdang
Labusel Pematang Siantar
574,90
150,15
60,48 38,97 24,27
Grafik III.10Lima Pemda Realisasi Terbesar Belanja Tak Terduga
(dalam miliar rupiah)
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah
Sumber : LKPD Prov/Kab/Kota (2020), diolah
17 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
pengeluaran terbesar berada pada Pemprov.Sumut (sebesar Rp574,90 miliar atau
67,73 persen dari keseluruhan realisasi belanja tak terduga pada triwulan II tahun
2020).
2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Grafik III.11
Sepuluh Besar Belanja Daerah BerdasarkanKlasifikasi UrusanTW. II Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)
Urusan Pendidikan merupakan pagu tertinggi dalam Belanja APBD di Provinsi Sumatera
Utara yaitu sebesar Rp15,30 triliun dengan capaian realisasi tertinggi sebesar Rp4,65
triliun (30,44 persen).
C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Akhir Tahun
1. Prognosis Pendapatan
Berdasarkan rata-rata realisasi
pendapatan terhadap target akhir tahun
selama 5 (lima) tahun terakhir,
diproyeksikan realisasi pendapatan APBD
di Provinsi Sumatera Utara pada akhir
tahun 2020 sekitar Rp56,34 triliun (92,92
persen).
2. Prognosis Belanja
Berdasarkan realisasi belanja 5 (lima) tahun
terakhir, diproyeksikan realisasi belanja
pada akhir tahun 2020 sebesar Rp47,45
triliun (84,90 persen).
15,30
7,355,77
3,81 1,58 1,15 1,05 0,850,55 0,52
4,66
2,13
0,80 1,65 0,21 0,39 0,29 0,220,22 0,13
30,44%29,04%
13,79%
43,28%
13,22%
33,62%
27,92%
26,09%
39,74%
25,16%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
45,00%
50,00%
-
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum & Penataan
Ruang
Administrasi Pemerintahan
Perumahan Rakyat & Kawasan
Permukiman
Lingkungan Hidup
Ketentraman & Ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat
Pertanian Kepemudaan & Olah Raga
Perhubungan
Pagu Realisasi Persentase
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah
Sumber: LKPD Prov/Kab/kota (2020), diolah
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASI
Pulau Pandang, Batu bara
18 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN
Tabel IV.1.
Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah
Provinsi Sumut Triwulan II Tahun 2020 (dalam Juta rupiah)
Uraian TW II 2020 %
Kenaikan/ Penurunan
TW II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi
Pendapatan Negara 9,625,945 21,469,672 31,095,617 -9%
34,187,663
Pendapatan Perpajakan
8,719,817.46
3,370,021.47
12,089,838.92
12%
10,749,682
Pendapatan Bukan Pajak
906,127.42
1,484,203.95
2,390,331.37
-25%
3,195,991
Hibah -
129,451.66
129,451.66
2%
126,814
Transfer -
16,485,995.29
16,485,995.29
-18%
20,115,175
Belanja Negara 28,160,830 16,033,986 44,194,816 -9%
48,078,507
Belanja Pemerintah
7,633,573.91
14,936,759.55
22,570,333.46 -8%
24,473,949
Transfer
20,527,256.56
1,097,226.33
21,624,482.88 -8%
23,604,558
Surplus/(Defisit)
(18,534,885.59)
5,435,686
(13,099,199.09) -6%
(13,890,844)
Pembiayaan 0
940,488.83
940,488.83 -97%
27,841,466
Penerimaan Pembiayaan Daerah
0
1,131,715.58 1,131,716 -96%
28,250,195
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
0
191,226.75 191,227 -53%
408,729
Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran
-18,534,886 6,376,175 (12,158,710) -187%
13,950,622
Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut Triwulan II Tahun 2020 (diolah)
Total pendapatan konsolidasian Provinsi Sumut Triwulan II tahun 2020 mencapai
Rp31 triliun. Sedangkan total belanja konsolidasian mencapai Rp44,2 triliun.
Pendapatan maupun belanja sama-sama mengalami penurunan, hal ini diakibatkan
oleh Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor, sehingga mengakibatkan defisit
anggaran sebesar 42,1 persen atau minus Rp13 triliun. Dibanding periode yang sama
tahun sebelumnya, surplus/defisit mengalami penurunan sebesar 6 persen. Defisit
terjadi karena penurunan belanja tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan, oleh
karena itu, besarnya belanja yang dikeluarkan belum tertutupi oleh besarnya
pendapatan. Defisit ini lebih kecil dibanding triwulan sebelumnya karena
Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah belum optimal dalam penyerapan
anggaran dikarenakan pandemi Covid-19 yang mengharuskan Kementerian/Lembaga
dan Pemerintah Daerah belum bisa melakukan kegiatan/program serta adanya
19 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Grafik IV.1
Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian s.d. Triwulan II Tahun 2020 dan
2019
Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut 2020 (diolah)
Pajak PNBP Hibah Transfer
2020 12.089. 2.390.3 129.452 16.485.
2019 10.749. 3.195.9 126.813 20.115.
(10.000.000)-
10.000.000 20.000.000 30.000.000
GrafikIV.2
Perbandingan Komposisi Pendapatan
Konsolidasian di Provinsi Sumut triwulan II 2020
Daerah danPusat
Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K
Pemda Sumut 2020 (diolah)
kebijakan physical distancing yang mengharuskan seluruh pegawai untuk Work From
Home (WFH).
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan Pemerintah Konsolidasian terdiri dari Penerimaan Perpajakan, Pendapatan
Negara Bukan Pajak, Transfer ke Daerah dan Hibah.
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Pada triwulan II tahun 2020, Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi
Sumut yang berasal dari Perpajakan mengalami kenaikan sebesar 12 persen
dengan nilai total pendapatan yaitu Rp12 triliun. Namun berbanding terbalik dengan
Pendapatan Negara Bukan Pajak mengalami penurunan yang cukup tinggi dengan
total pendapatan Rp2,3 triliun atau turun sebesar 25 persen dibanding periode yang
sama ditahun sebelumnya.
Pendapatan Hibah justru
naik sebesar 2 persen dari
tahun 2019 dengan total
pendapatan Rp129,4 miliar,
sedangkan pendapatan transfer
mengalami penurunan sebesar
18 persen dengan total
pendapatan Rp16,5 triliun.
Total pendapatan pajak
konsolidasian triwulan II tahun
2020 adalah sebesar Rp12
triliun yang terdiri atas
Pendapatan Pemerintah Pusat
sebesar Rp8,7 triliun dan
Pendapatan Pemerintah Daerah
Rp3,3 triliun. PNBP terdiri atas
Pendapatan Pemerintah Pusat
sebesar Rp906 miliar dan
Pendapatan Pemerintah Daerah Rp1,5 triliun. Sedangkan pendapatan yang berasal
dari Hibah dari Daerah sebesar Rp129,5 miliar dan pendapatan dari transfer daerah
sebesar Rp16,5 triliun.
Diantara empat jenis pendapatan negara konsolidasian, realisasi pendapatan
transfer untuk daerah pada tahun 2020 memiliki proporsi yang paling besar dibanding
pendapatan lainnya, yaitu sebesar 53 persen dari total pendapatan negara
konsolidasian tahun 2020. Angka tersebut cukup jauh dibandingkan pendapatan
0% 50% 100%
Pajak
`Hibah
Daerah Pusat
20 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Grafik IV.3
Perbandingan Pendapatan Perpajakan Pempus dan Pemda s.d. Triwulan II Tahun 2020
Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut Tahun 2020 (diolah)
y = -13476x + 8E+06R² = 0,000
y = 73676x + 1E+06R² = 0,760
-
5.000.000,00
10.000.000,00
TW II 2018 TW II 2019 TW II 2020
Pusat
Daerah
Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut, LKPD-K Pemda Sumut 2020, BPS
Sumut (diolah)
perpajakan dengan proporsi sebesar 38,8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber pendapatan di Provinsi Sumut masih didominasi oleh transfer dari
Pemerintah Pusat dikarenakan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat saat ini
berfokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan
Transfer Ke Daerah (TKD). Sehingga dengan adanya pemanfaatan TKD diharapkan
terjadi peningkatan laju pertumbuhan perekonomian di Provinsi Sumatera Utara.
2. Analisis Perubahan
Berdasarkan pendapatan perpajakan konsolidasian, pemerintah pusat memberikan
kontribusi sebesar 72% terhadap penerimaan perpajakan konsolidasian, sedangkan
pendapatan perpajakan daerah memberikan konstribusi sebesar 28%.
Pendapatan perpajakan pemerintah pusat mengalami tren yang positif pada tiga
tahun terakhir dengan besar kenaikan rata-rata Rp1,3 triliun setiap tahunnya. Begitu
pun pendapatan perpajakan pemerintah daerah mengalami tren positif di tiga tahun
terakhir, dengan rata-rata kenaikan Rp736,7 milyar setiap tahunnya. Dibanding
periode triwulan II Tahun 2019, pendapatan perpajakan konsolidasian mengalami
kenaikan sebesar 12 persen. Meski dilanda dampak ekonomi global yaitu pandemi
Covid-19, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumut ditriwulan II Tahun 2020 merupakan
penyumbang terbesar terhadap struktur ekonomi pulau sumatera meski mengalami
penurunan sebesar 4,75 persen dibanding triwulan I tahun 2020.
3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasi
Pada triwulan II tahun 2020,
PDRB atas dasar harga
berlaku di Provinsi Sumut
mencapai 197,64 triliun
dengan pertumbuhan
ekonomi terkontraksi 2,36
persen (y-y) dan penurunan
sebesar 4,75 persen
terhadap triwulan sebelumnya
Tabel IV. 2 Realisasi Konsolidasian Tahun 2020 dan 2019
Uraian 2020 2019
Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan
Penerimaan
Perpajakan
12,089,838.92 12% 10,749,682 1%
PNBP 2,390,331.37 -25% 3,195,991 61%
Total 14,480,170.29 - 13,945,673 -
PDRB/Pertum. Ekonomi
197,64 triliun -2,36% 197 triliun 5,25%
21 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Grafik IV.4
Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan
Daerah terhadap Konsolidasian di Provinsi Sumut triwulan II
Tahun 2020
Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut
Tahun 2020 (diolah)
4.102 2.380
1.140 20.527
11
8.916,75 3.168,42
970,00 1.097,23
177,16
0% 20% 40% 60% 80%100%
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Transfer
Bantuan Sosial
da
lam
Mili
ar
rup
iah
Pusat
Daerah
(q-q). Hal ini disebabkan oleh kontraksi beberapa lapangan usaha akibat pandemi
Covid-19.
Berdasarkan selisih angka pertumbuhan ekonomi dan kenaikan pendapatan tersebut,
menunjukkan masih adanya potensi pendapatan sebagai akibat dari pertumbuhan
ekonomi yang belum dioptimalkan, khususnya oleh pemerintah daerah. Namun, secara
umum pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi Sumut berpengaruh positif
terhadap kenaikan pendapatan konsolidasian.
C. BELANJA KONSOLIDASIAN
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Berdasarkan klasifikasi
ekonomi (jenis belanja),
komposisi pengeluaran
pemerintah triwulan II
tahun 2020 secara umum
hampir sama, yaitu
realisasi belanja pegawai
yang lebih besar jika
dibandingkan dengan
belanja yang lainnya.
Secara proporsi, belanja
pegawai pemerintah daerah lebih besar dibandingkan belanja pemerintah pusat,
masing-masing sebesar 62% dan 15% dari total konsolidasian belanja pemerintah.
Selain belanja pegawai, terdapat perbedaan yang mencolok antara pengeluaran
pemerintah pusat dan pengeluaran pemerintah daerah yaitu pada transfer. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk pemerintah daerah masih sangat tergantung terhadap
transfer dari pemerintah pusat dalam penanggulangan pencegahan Covid-19 di
daerah.
2. Analisis Perubahan
Komposisi belanja konsolidasian triwulan II tahun 2020 didominasi oleh transfer ke
daerah sebesar 51 persen, diikuti oleh belanja pegawai dan belanja barang.
Komposisi ini sedikit berbeda tahun 2019, belanja pegawai mengalami kenaikan 2
persen, sedangkan belanja barang mengalami penurunan sekitar 2 persen.
Peningkatan belanja barang diharapkan sesuai dengan kebijakan pemerintah agar
realisasi Belanja Pemerintah Pusat tidak menumpuk di triwulan IV.
22 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
28%
15%
5%
51%
1%
2019
Grafik IV.5
Tabel Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sumut Triwulan II Tahun 2020
3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Pada Triwulan II tahun 2020, Neraca Keuangan Pemerintah Konsolidasian di
Provinsi Sumut mengalami defisit Rp13,1 triliun. Sebagian besar defisit ini
merupakan efek dari penurunan Pendapatan Konsolidasian Provinsi Sumut diikuti
penurunan belanja pemerintah. Namun, periode kali ini, terjadi penurunan belanja
negara sejalan dengan kenaikan pendapatan konsolidasian juga dibanding periode
yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan penetapan kebijakan rencana
anggaran defisit. Di Provinsi Sumut kebijakan ini dinilai cukup berhasil jika ditinjau
dari tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar
2,37 persen lebih besar dari tingkat pertumbuhan nasional yang mengalami
penurunan sebesar 5,32 persen serta mengalami penurunan dibanding periode
sebelumnya. Hal ini menandakan ekonomi Provinsi Sumut termasuk stabil meski
terjadi penurunan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup besar secara nasional.
D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO (PDRB)
Berdasarkan laporan operasional, yang menunjukkan perkembangan realisasi belanja
pemerintah (pusat dan daerah) di Sumut terhadap perkembangan PDRB Sumut. Pada
triwulan II tahun 2020, rasio belanja pemerintah terhadap PDRB Sumut sebesar 22,36
persen. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan rasio pada tahun 2019 yang
sebesar 24,41 persen. Selain itu, baik realisasi belanja pemerintah maupun PDRB
sama-sama mengalami tren turun. Dalam hal ini dapat diambil suatu hipotesis bahwa
belanja pemerintah merupakan salah satu variabel penting yang kemungkinan dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumut. Oleh karena itu,
Optimalisasi belanja pemerintah melalui implementasi Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN), peningkatan daya beli masyarakat dan dukungan di sektor diharapkan
dapat mendorong pemulihan ekonomi di triwulan III dan IV.
31%
13%
5%
51%
0%
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Transfer
Bantuan Sosial
2020
Sumber: LKPP Kanwil DJPb Prov. Sumut dan LKPD-K Pemda Sumut 2020 (diolah)
BAB V
BERITA/ISU FISKAL REGIONAL
Pulau Mursala, Sibolga
23 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
BAB V
BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Dampak COVID-19 Terhadap Provinsi Sumatera Utara
Terkait dengan pandemi Covid-19 BPS Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan
survei mengenai Sosial Demografi Dampak Covid-19 Provinsi Sumatera Utara 2020. Survei
diadakan pada bulan April 2020. Tujuan survei adalah untuk mendukung percepatan
penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Sumatera Utara. Survei menggunakan sampel
sebanyak 4.064 responden warga Sumatera Utara. Untuk dampak ekonomi yang diukur
antara lain adalah :
- PHK Akibat Pandemi Covid-19
- Status WFH pekerja
- Dampak terhadap pendapatan
- Kelompok pendapatan yang paling terdampak
- Aktivitas pengeluaran
Pengaruh pandemi Covid-19 mempengaruhi pelaku usaha. Dengan kebijakan
pembatasan sosial dari pemerintah, berakibat pada menurunnya aktifitas ekonomi. Hasil
survei memperlihatkan bahwa 2,14 persen baru saha mengalami PHK dan sebagian besar
dari mereka adalah pekerja laki-laki.
Grafik V.1
Komposisi Status Pekerjaan (dalam persen)
Sumber : BPS, 2020.
Karena dengan pemberlakuan kebiasaan baru seperti physical distancing, maka banyak
pekerjaan yang dikerjakan dari rumah atau dikenal sebagai Work From Home (WFH).
Sebanyak 21,4 persen menyatakan bahwa pekerjaannya saat ini tidak mungkin dikerjakan
secara WFH.
24 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Grafik V.2
Status WFH (dalam persen)
Sumber : BPS, 2020.
Dengan berkurangnya aktivitas perekonomian disebabkan karena pembatasan sosial,
berkurang pula pendapatan yang diterima. Sebanyak 43,14 persen mengalami penurunan
pendapatan, 55,57 persen menyatakan pendapatan yang diterimanya tetap dan hanya 1,3
persen menyatakan adanya peningkatan pendapatan.
Grafik V.3
Status Pendapatan (dalam persen)
Sumber : BPS, 2020.
Pelaku usaha sedapat mungkin untuk menghindari PHK, alternatif yang dapat diambil
adalah merumahkan sebagian dari pekerjannya. Terdapat 24,76 persen pekerja yang
dirumahkan. Dan dari para pekerja yang dirumahkan tersebut, 58,66 persen mengalami
penurunan pendapatan.
Grafik V.4
Pekerja yang Dirumahkan (dalam persen)
Sumber : BPS, 2020.
25 |
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sumut
Berdasarkan dari kelompok pendapatan, bagi masyarakat yang berpenghasilan diatas
7,2 juta perbulan, terdapat 33,15 persen yang mengalami penurunan pendapatan. Untuk
yang berpenghasilan antara 1,8 juta sampai dengan 7,2 juta, terdapat 35,99 persen yang
mengalami penurunan pendapatan. Dan masyarakat miskin, dengan pendapatan kurang
dari 1,8 juta perbulan mengalami penurunan pendapatan sebanyak 70,22 persen.
Grafik V.5
Persentase Masyarakat yang mengalami Penurunan
Pendapatan Per Kelompok Pendapatan (dalam persen)
Sumber : BPS, 2020.
Walaupun terdapat penurunan kegiatan perekonomian, ternyata menyebabkan
perbedaan pengeluaran. Terdapat 62,48 persen yang menyatakan peningkatan
pengeluaran dan 15,11 persen menyatakan penurunan pengeluaran.
Sumber : BPS, 2020.
Dari hasil survei tersebut diatas, pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi masyarakat
Provinsi Sumut, terutama pada tingkatan masyarakat menengah kebawah. Aktivitas
perekonomian juga menurun sehingga berdampak pada penurunan pendapatan bahkan
sampai dengan PHK. Sebagaimana tersebut pada bab sebelumnya, dampak pandemi
Covid-19 secara kuantitatif terlihat dari perekonomian Provinsi Sumut yang terkontraksi
hingga 2,37 persen.
Grafik V.6 Pengeluaran Rumah Tangga selama Pandemi (dalam persen)
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA UTARABIDANG PEMBINAAN PELAKSANAAN ANGGARAN II
GEDUNG KEUANGAN NEGARAJALAN DIPONEGORO NO.30 A MEDAN 20152
TELP. (061) 4553253-4513044 FAX. (061) 4538600-4148440
@kanwildjpbsumut @kanwildjpbsumut @[email protected] djpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/sumut
Page 1Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 3Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 3Page 3