6
BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA Kampus Depok, Depok 16424 Tel. 081513319773 e-mail [email protected] website www.mwaum.ui.ac.id BK MWA UI UM 20 Kenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016 Oleh: Sandi Aria Mulyana / FISIP UI 2012 (Wakil Kepala Bidang Kajian MWA UI UM 2015) Pada masa pemilihan Calon Rektor UI tahun 2014 lalu, Prof. Anis sebagai salah satu calon Rektor UI menanggapi rekomendasi kebijakan mahasiswa tentang penolakan kanaikan biaya pendidikan, bahwa biaya pendidikan tidak akan mengalami kenaikan khusus di tahun 2015. “Pada dasarnya kami TELAH MEMIKIRKAN berbagai cara untuk membantu mahasiswa agar BOP mahasiswa UI khususnya tahun 2015 TIDAK ADA PERUBAHAN. Bila suatu saat diperlukan untuk melakukan penyesuaian sebagaimana di atur dalam kedua aturan hukum di atas (Permenristekdikti No 55 Tahun 2013 dan Permenristekdikti 74 Tahun 2014), maka kami akan mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang terkait...” - Prof. Muhammad Anis Hal tersebut menjadi angin segar bagi mahasiswa, khususnya calon mahasiswa baru untuk mendapatkan biaya kuliah yang terjangkau oleh semua kalangan. Dan terbukti janji itu dapat dipenuhi sampai tahun 2015. Akan tetapi janji itu hanya dijamin untuk tahun 2015. Lalu bagaimana dengan tahun 2016? Merujuk pada tanggapan Prof. Anis, apabila suatu saat diperlukan maka akan dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut merujuk kepada tiga kemungkinan, yaitu: tidak ada perubahan, mengalami kenaikan, atau bahkan dapat saja diturunkan dari tahun sebelumnya. Dan penyesuaian biaya pendidikan terjadi apabila suatu saat diperlukan, artinya bisa terjadi kapan saja menyesuaikan dengan kondisi UI saat itu. Hal tersebut tergantung pada dua hal: pertama niat baik dari Prof. Anis sebagai Rektor UI yang memegang penuh hak pengambilan keputusan untuk tidak merubah biaya pendidikan, dan kedua kondisi keuangan dan kebutuhan UI di tahun 2016. Kondisi-kondisi yang mempengaruhi perubahan biaya pendidikan di UI dapat dianalisis dari beberapa hal, yaitu: (1)inflasi, (2)alokasi dana BOPTN, (3)pembangunan fisik, (4)kuota bidikmisi dan vokasi, serta (5)perhitungan dari Student Unit Cost (SUC).

kajian pengantar inflasi boptn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengantar

Citation preview

Page 1: kajian pengantar inflasi boptn

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA

Kampus Depok, Depok 16424 Tel. 081513319773

e-mail [email protected] website www.mwaum.ui.ac.id

BK MWA UI UM 2015

Kenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016

Oleh: Sandi Aria Mulyana / FISIP UI 2012 (Wakil Kepala Bidang Kajian MWA UI UM 2015)

Pada masa pemilihan Calon Rektor UI tahun 2014 lalu, Prof. Anis sebagai salah satu

calon Rektor UI menanggapi rekomendasi kebijakan mahasiswa tentang penolakan kanaikan

biaya pendidikan, bahwa biaya pendidikan tidak akan mengalami kenaikan khusus di tahun

2015.

“Pada dasarnya kami TELAH MEMIKIRKAN berbagai cara untuk membantu mahasiswa

agar BOP mahasiswa UI khususnya tahun 2015 TIDAK ADA PERUBAHAN. Bila suatu

saat diperlukan untuk melakukan penyesuaian sebagaimana di atur dalam kedua aturan

hukum di atas (Permenristekdikti No 55 Tahun 2013 dan Permenristekdikti 74 Tahun

2014), maka kami akan mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang terkait...”

- Prof. Muhammad Anis

Hal tersebut menjadi angin segar bagi mahasiswa, khususnya calon mahasiswa baru

untuk mendapatkan biaya kuliah yang terjangkau oleh semua kalangan. Dan terbukti janji itu

dapat dipenuhi sampai tahun 2015. Akan tetapi janji itu hanya dijamin untuk tahun 2015.

Lalu bagaimana dengan tahun 2016?

Merujuk pada tanggapan Prof. Anis, apabila suatu saat diperlukan maka akan

dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut merujuk kepada tiga kemungkinan, yaitu:

tidak ada perubahan, mengalami kenaikan, atau bahkan dapat saja diturunkan dari tahun

sebelumnya. Dan penyesuaian biaya pendidikan terjadi apabila suatu saat diperlukan, artinya

bisa terjadi kapan saja menyesuaikan dengan kondisi UI saat itu. Hal tersebut tergantung pada

dua hal: pertama niat baik dari Prof. Anis sebagai Rektor UI yang memegang penuh hak

pengambilan keputusan untuk tidak merubah biaya pendidikan, dan kedua kondisi keuangan

dan kebutuhan UI di tahun 2016.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi perubahan biaya pendidikan di UI dapat

dianalisis dari beberapa hal, yaitu: (1)inflasi, (2)alokasi dana BOPTN, (3)pembangunan fisik,

(4)kuota bidikmisi dan vokasi, serta (5)perhitungan dari Student Unit Cost (SUC).

Page 2: kajian pengantar inflasi boptn

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA

Kampus Depok, Depok 16424 Tel. 081513319773

e-mail [email protected] website www.mwaum.ui.ac.id

BK MWA UI UM 2015

Pertama, isu utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan biaya pendidikan

adalah inflasi. Inflasi dalam perekonomian berdampak pada kenaikan harga barang. Secara

sederhana, inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus

menerus. Inflasi memberikan dampak kenaikan yang meluas kepada harga barang lainnya,

akibatnya biaya kebutuhan hidup manusia akan meningkat. Contohnya kenaikan harga bahan

bakar minyak (bbm) saat ini memiliki dampak yang luas terhadap kenaikan harga barang

kebutuhan pokok dan beban operasional masyarakat. Di UI pun inflasi sangat berpengaruh

terhadap beban operasional, terutama gaji dosen, tenaga kependidikan, dan pejabat struktural.

Saat ini beban operasioanl UI berjumlah 1,4 Triliun, atau 72% dari total pengeluaran UI,

artinya UI membutuhkan pemasukan lebih besar untuk menutupi biaya operasional. Dan

sumber utama pemasukan untuk biaya operasional berasal dari biaya operasional pendidikan

mahasiswa.

Dalam RKA UI tahun 2015 perbandingan anggaran pemasukan biaya pendidikan

(BP) dan non-biaya pendidikan (non-BP) yaitu 64% dan 36%. Apabila UI tidak mencoba

meningkatkan penerimaan dari non-bp, sementara biaya operasional terus menaik, maka UI

akan mencari sumber pendapatan dari biaya pendidikan, akibatnya biaya pendidikan akan

naik.

Kedua, salah satu pemasukan UI berasal dari Pemerintah berupa Bantuan Operasional

Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Universitas Indonesia merupakan PTN dengan perolehan

BOPTN tertinggi hampir setiap tahunnya. Tahun ini UI mendapat BOPTN sebesar 400

Milyar, artinya kontribusi BOPTN dalam pendapatan UI cukup besar yaitu mencapai 20%

dari keseluruhan target pendapatan tahun ini. Dalam hal ini, apabila pemerintah mengurangi

besaran BOPTN maka UI harus menutupi lubang yang kosong tersebut. Salah satu cara yang

sangat mungkin oleh UI untuk lakukan dengan meningkatkan dari biaya pendidikan dan

biaya non pendidikan.

Isu pengurangan dana alokasi boptn untuk PTN-BH yang besar, seperti UI, pernah

dikonfirmasi oleh Abdel dari hasil audiensi dengan Prof. Intan, Direktur Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

pada tanggal 8 Oktober 2015. Prof. Intan mengatakan, Kemenristekdikti mempunyai rencana

anggaran untuk menghitung ulang distribusi dana alokasi BOPTN. Dana BOPTN pada PTN-

Page 3: kajian pengantar inflasi boptn

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA

Kampus Depok, Depok 16424 Tel. 081513319773

e-mail [email protected] website www.mwaum.ui.ac.id

BK MWA UI UM 2015

BH besar akan sedikit berkurang, lalu dialihkan kepada PTN-BH kecil lainnya dan PTN di

daerah-daerah yang masih mendapatkan porsi BOPTN yang kecil. Pengurangan alokasi dana

BOPTN UI masih wajar, melihat UI dekat dengan pusat kota yang memiliki akses yang luas

untuk mencari sumber pendanaan lain. Selain itu status UI sebagai PTN-BH memberikan

konsekuensi kepada UI untuk lebih mandiri mendapatkan sumber pendanaan selain dari

bantuan pemerintah pusat.

Ketiga, apabila dilihat dari Rencana Kerja Anggaran UI 2016 yang sedang disusun,

maka terhadap beberapa pembangunan UI yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. Adapun

pembangunan tersebut antara lain adalah: laboratorium, bangunan untuk para spesialis, pusat

komputer, perpustakaan, dan pelayanan-pelayanan lainnya kepada mahasiswa. Meskipun

baru dalam tahap perencanaan dan belum disahkan, Rencana Kerja Anggaran UI 2016 yang

sedang disusun memberikan gambaran bahwa pada tahun 2016 nanti akan terdapat banyak

pembangunan yang akan dikejar oleh UI ke depannya. Dikarenakan banyaknya pembangunan

tersebut tentu sangat berkaitan erat dengan adanya anggaran-anggaran yang dibutuhkan oleh

UI untuk dapat melakukan pembangunan. Dengan adanya pembangunan-pembangunan

tersebut perlu diadakannya pemantauan lebih lanjut mengenai bagaimana UI mendapatkan

pendanaan untuk menyelenggarakan kegiatan pembangunan sebagaimana yang telah

disebutkan di atas dan jangan sampai hal ini berdampak kepada kenaikan biaya pendidikan

mahasiswa secara drastis pada tahun 2016 dengan dalih bahwa UI akan melakukan kenaikan

biaya pendidikan demi tercapainya pembangunan UI ke arah yang lebih baik, yakni dengan

melakukan pembangunan sesuai dengan 6 poin di atas secara bersamaan dan terburu-buru.

Keempat, perubahan biaya pendidikan juga dipengaruhi oleh perolehan kuota

bidikmisi yang diterima oleh UI. Menurut data Direktorat Kemahasiswaan UI, kouta

bidikmisi yang diterima UI tahun 2015 sebanyak 350 orang, jumlah ini menurun dari tahun

2014 dan 2013 sebanyak 600 orang. Padahal daya serap mahasiswa yang tergolong bidikmisi

di UI pada tahun 2015 jumlahnya 376 orang, 26 orang sisanya merupakan tanggungjawab UI

untuk mencarikan beasiswa lain. Sisa 26 orang dengan asumsi beban biaya kuliah yang sama

dengan bidikmisi lainnya, sebesar Rp.2.400.000 per orang per semester, maka beban UI dari

sisa kuota bidikmisi sebesar Rp.62.400.000. Data lainnya menunjukan, jumlah mahasiswa

dengan kemampuan ekonomi yang masuk standar bidikmisi, yaitu pendapatan orangtua

dibawah Rp.3000.000 perbulan, sebanyak 463 orang. Pilihan UI dalam mengatasi hal ini,

Page 4: kajian pengantar inflasi boptn

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA

Kampus Depok, Depok 16424 Tel. 081513319773

e-mail [email protected] website www.mwaum.ui.ac.id

BK MWA UI UM 2015

yaitu pertama membantu mencarikan beasiswa lain, kedua menutupi dengan anggaran

BOPTN dan ventura, atau ketiga mengambil dari anggaran penerimaan UI yang bersumber

dari biaya pendidikan, karena hal ini termasuk kedalam beban subsidi silang mahasiswa.

Sementara itu permasalahan terkait Program Vokasi pertama adalah persoalan

pembangunan. Saat ini, ada sekitar tiga ribu mahasiswa yang menuntut ilmu di Vokasi. Dua

gedung yang telah berdiri saat ini di lahan fakultas Vokasi, nampaknya menemui tuntutan

untuk menampung jumlah mahasiswa yang begitu banyaknya secara layak. Selain itu,

tuntutan kurikulum yang menitikberatkan pada praktik memaksa vokasi untuk terus

memperbanyak laboratorium praktik.

Mendapatkan dana dari mahasiswa menjadi jalan yang paling cepat dan mudah

prosesnya dibanding mengusahakannya dari pos lain, seperti misalnya ventura. Untuk

mendapatkan tambahan dana dari profit yang dihasilkan ventura, dibutuhkan waktu, dan oleh

karenanya UI harus menunggu lebih lama, sementara tuntutan atas pembangunan universitas

kian meningkat, seiring dengan cita-cita UI untuk menjadi universitas yang unggul di Asia.

Kelima, terkait dengan perhitungan SUC dan penerimaan biayan non-bp adalah dua

hal yang berkaitan. Kedua hal tersebut adalah dua faktor paling utama dalam penentuan

pembiayaan UI dari mahasiswa. Perlu dicermati kembali bahwa UI dengan status PTN BH

berhak mengoperasikan diri selayaknya sebuah perseroan terbatas, namun tetap dalam batas

yang ditentukan undang-undang. Pemberian status PTN BH terhadap universitas juga

bukanlah secara serta merta melainkan dengan proses evolusi yang panjang dan bersifat

selektif. Status PTN BH hanya diberikan kepada universitas yang diharapkan mampu

melahirkan berbagai inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak terkecuali

untuk UI. Dengan harapan seperti yang telah dipaparkan, maka apabila UI tidak bisa

membuktikan diri, evaluasi status UI sebagai PTN BH wajib dilakukan.

Penghitungan SUC wajib dilakukan kembali mengingat SUC adalah syarat utama

bagi pemerintah untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Dalam hal ini,

pelibatan mahasiswa dalam penghitungan SUC adalah hal yang krusial demi menjamin

transparansi dan akuntabilitas. SUC adalah syarat mutlak apabila akan dilakukan penyesuaian

biaya yang ditanggung oleh mahasiswa sebagaimana diatur dalam Pasal 88 ayat (2) UU a

quo.

Page 5: kajian pengantar inflasi boptn

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA

Kampus Depok, Depok 16424 Tel. 081513319773

e-mail [email protected] website www.mwaum.ui.ac.id

BK MWA UI UM 2015

Oleh karena itu, kesimpulan berdasarkan kondisi dan permasalahan diatas, biaya

pendidikan di UI pada tahun 2016 diperkirakan akan mengalami kenaikan, dengan asumsi UI

tidak melakukan hal yang berbeda ditahun depan terkait permasalahn sistem dan kondisi

keuangan. Tetapi apabila suatu saat dilakukan penyesuaian biaya pendidikan, sesuai dengan

tanggapan Rektor UI sebelumnya, maka UI harus mendiskusikannya dengan pihak-pihak

yang terkait, khususnya dengan pihak yang terkena secara langsung terhadap penyesuaian

tersebut, yaitu Mahasiswa.

Akan tetapi dengan kondisi-kondisi tersebut, apabila dilihat dari perspektif lainnya, apakah

UI perlu menaikan biaya kuliah ditahun 2016? TIDAK PERLU

UI Tidak Perlu Menaikan Biaya Pendidikan Tahun 2016

Kenaikan biaya pendidikan UI tahun 2016 merupakan keputusan yang tidak

diperlukan. Alasan diperlukannya kenaikan biaya pendidikan di UI sebetulnya hanya satu,

yaitu UI membutuhkan uang untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya yang semakin

meningkat. Akan tetapi, apabila melihat kondisi saat ini dan kedepannya, seperti yang telah

dibahas pada tuilsan sebelumnya, UI dapat melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan

sebagai PTN-BH untuk mencegah kenaikan biaya pendidikan. Sebelumnya Prof. Anis pernah

membahas biaya pendidikan tidak perlu mengalamai perubahan dengan beberapa langkah

strategis peningkatan pendapatan non-BP. Langkah yang akan diambil dalam rangka

peningkatan pendapatan non-BP antara lain:

1. Pengembangan Endowment Fund, ventura komersial dan kerjasama dalam bidang

penelitian dan pengabdian masyarakat, baik dengan pihak luar negeri maupun dalam

negeri.

2. Meningkatkan penerimaan BOPTN-BH melalui peningkatan kinerja UI sebagai

institusi pendidikan dengan menjadikan akreditasi nasional, akreditasi internasional

dan jumlah publikasi internasional sebagai sasaran strategis.

3. Revitalisasi Pusat Kajian (Pusat Riset) agar menjadi ujung tombak penelitian dan

inovasi UI yang mampu berperan dalam menyelesaian masalah masalah nasional

seperti ketahanan pangan, energi, perubahan iklim dlsb.

Page 6: kajian pengantar inflasi boptn

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA

Kampus Depok, Depok 16424 Tel. 081513319773

e-mail [email protected] website www.mwaum.ui.ac.id

BK MWA UI UM 2015

4. Integrasi lembaga penerbitan di lingkungan UI menjadi satu “UI Publishing” yang

kuat dan terkemuka di Indonesia dan Asia.

5. Meningkatkan Kemitraan dengan Masyarakat dan Industri melalui:

a. penajaman topik kelompok riset terapan agar dihasilkan produk riset yang

inovatif dan dapat dikomersialisasikan;

b. peningkatan peran inkubator bisnis agar dapat mendorong produk riset yang

telah ada segera dapat diindustrialisasikan

c. percepatan terwujudnya science park dan techno park melalui kemitraan untuk

mendekatkan dunia industri dan penciptaan riset yang berkelanjutan

d. kolaborasi dan jejaring dengan stakeholders yang memiliki potensi

e. pengelolaan aset UI yang dapat menjadi sumber ventura dan mendatangkan

revenue secara optimal

6. UI membuka akses informasi seluas-luasnya, seperti peluncuran Sistem Informasi

Beasiswa Universitas Indonesia, langkah ini tentunya akan sangat membantu semua

pihak yang peduli dan ingin berkontribusi terhadap proses pendidikan di UI secara

transparan dan akuntabel

7. menggelar acara malam apresiasi kepada pemberi beasiswa seperti yang dilaksanakan

pada 7 Nopember 2014, dengan acara ini diharapkan bisa mengetuk semua pihak

untuk dapat membantu kelangsungan pendidikan di UI

Hal tersebut adalah langkah-langkan yang akan dilakuakan oleh Prof. Anis untuk

memenuhi janjinya agar UI tidak perlu menaikan biaya pendidikan ditahun 2015. Penulis

sangat sepakat terhadap rencana strategis Prof. Anis dalam meningkatkan penerimaan Non-

BP untuk mencegah kenaikan biaya pendidikan 2015. Begitu pula untuk tahun 2016, apabila

langkah-langkah tersebut dilakukan sebagaimana mestinya, maka kenaikan biaya pendidikan

tidak diperlukan pada tahun 2016 dan tahun-tahun seterusnya. . Hemat penulis, optimalisasi

tata kelola keuangan dalam rangka meningkatkan pemasukan non-BP dan penghitungan

kembali SUC adalah hal yang saling mendukung demi terciptanya UI sebagai PTN BH yang

tidak melanggar ketentuan pada UU a quo.