Kajian Variasi Jarak Dan Waktu Tanam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi berisi tentang kajian jarak waktu tamana, bagaimana dampaknya, cara mengatasi masalah akibat jarak tanam, dan solusinya. silahkan dowload

Citation preview

  • KAJIAN VARIASI JARAK DAN WAKTU TANAMJAGUNG MANIS DALAM SISTEM TUMPANG SARI

    JAGUNGMANIS (Zea mays saccharata Sturt) DAN KACANGTANAH (Arachis hypogaea L)

    ARTIKEL

    Oleh

    HERLINA0921201012

    PROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS ANDALAS

    PADANG2011

  • I. PENDAHULUAN

    Intensifikasi pertanian adalah usaha untuk mengoptimalkan lahanpertanian yang ada (Ahira, 2011). Selanjutnya Guritno (1996) cit Widiwurjani,(1999) menyatakan bahwa upaya ekstensifikasi peluangnya kecil karenaterbatasnya lahan pertanian produktif. Dengan demikian upaya intensifikasimerupakan pilihan yang perlu terus dikembangkan, yang pelaksanaannya dapatdiwujudkan antara lain dalam bentuk sistem tanam tumpangsari. Warsana ( 2009)menyatakan sistem tanam tumpangsari adalah salah satu usaha sistem tanamdimana terdapat dua atau lebih jenis tanaman yang berbeda ditanam secarabersamaan dalam waktu relatif sama atau berbeda dengan penanamanberselangseling dan jarak tanam teratur pada sebidang tanah yang sama.

    Pada umumya sistem tumpangsari lebih menguntungkan dibandingkansistem monokultur karena produktivitas lahan menjadi tinggi, jenis komoditasyang dihasilkan beragam, hemat dalam pemakaian sarana produksi dan resikokegagalan dapat diperkecil ( Beets, 1982). Disamping keuntungan di atas, sistemtumpangsari juga dapat memperkecil erosi, bahkan cara ini berhasilmempertahankan kesuburan tanah ( Ginting dan Yusuf, 1982). Keuntunganagronomis dari pelaksanaan sistem tumpangsari dapat dievaluasi dengan caramenghitung nisbah kesetaraan lahan. Nisbah kesetaraan lahan > 1 berartimenguntungkan ( Beets, 1982). Produktivitas lahan pada sistem tumpangsaridihitung berdasarkan nisbah kesetaraan lahan (NKL). Tanaman yang salingmenguntungkan maka nilai NKL didapat lebih dari satu. Apabila salah satuspesies tanaman tertekan (tidak saling menguntungkan) maka nilai NKL kurangdari satu. Produksi tumpangsari antara jagung dengan kacang hijau menunjukkannilai NKL 1.50 ini berarti diperoleh efisiensi penggunaan lahan sebesar 50% (Anonim, 2011b).

    Pola sistem tumpangsari mengakibatkan terjadi kompetisi secaraintraspesifik dan interspesifik. Kompetisi dapat berpengaruh negatif terhadappertumbuhan dan produksi tanaman. Tetapi bagaimana sistem tumpangsari dapatmeminimalkan kompetisi diantara tanaman atau dapat saling mendukung untuk

  • pertumbuhan dan produksi dan meningkatkan produktivitas per satuan luas lahan(Francis, 1986 cit Ridwan, 1992).

    Ketika dua atau lebih jenis tanaman tumbuh bersamaan akan terjadiinteraksi, masing-masing tanaman harus memiliki ruang yang cukup untukmemaksimumkan kerjasama dan meminimumkan kompetisi. Oleh karena itu,dalam tumpangsari perlu dipertimbangkan berbagai hal yaitu (1) pengaturan jaraktanam, (2) populasi tanaman, (3) umur panen tiap-tiap tanaman, (4) arsitekturtanaman (Sullivan, 2003 cit Suwarto et al., 2005) .

    Tinggi dan lebar tajuk antara tanaman yang ditumpangsarikan akanberpengaruh terhadap penerimaan cahaya matahari, lebih lanjut akanmempengaruhi hasil sintesa (glukosa) dan muara terakhir akan berpengaruhterhadap hasil secara keseluruhan (Supriyatman, 2011). Tanaman yang ditumpangsarikan juga harus memperhatikan kemampuannya dalam penyerapanunsur hara. Pilihlah tanaman yang mempunyai akar dalam dan tanaman yangberakar dangkal. Hal ini untuk menghindari persaingan unsur hara dari dalamtanah (Bangun, 1995)

    Jagung dan kacang tanah memungkinkan untuk ditanam secaratumpangsari karena kacang tanah termasuk tanaman C3, jagung tergolongtanaman C4 sehingga sangat serasi (Indriati, 2009). Jagung tergolong tanaman C4dan mampu beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan danproduksi. Salah satu sifat tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daunmempunyai laju fotosintesis lebih tinggi dibandingkan tanaman C3, fotorespirasidan transpirasi rendah, efisien dalam penggunaan air (Salisbury dan Ross, 1992).Tinggi tanaman jagung antara 100-300 cm, umur panen 70 hari dan umurberbunga 18 35 hari ( Falah, 2009). Sedangkan tinggi tanaman kacang tanahantara 30 50 cm, umur panen 95 hari dan umur berbunga 4 6 minggu (Rukmana, 1998).

    Tanaman jagung umur 1835 hari, bahwa perkembangan akar danpenyebarannya di tanah sangat cepat dan pemanjangan batang meningkat dengancepat. Tanaman mulai menyerap unsur hara dalam jumlah banyak ( Subekti,et.al., 1995). Pertumbuhan vegetatif jagung yang lebih cepat dan dominan diatastanah dibandingkan kacang tanah. Merupakan pertimbangan dalam pemilihan

  • waktu dan jarak tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah (Anonim, 2009b)

    Jarak tanam berhubungan dengan luas atau ruang tumbuh yangditempatinya dalam penyediaan unsur hara, air dan cahaya. Jarak tanam yangterlalu lebar kurang efisien dalam pemanfaatan lahan, bila terlalu sempit akanterjadi persaingan yang tinggi yang mengakibatkan produktivitas rendah. .Kepadatan populasi tanaman dapat ditingkatkan sampai mencapai daya dukunglingkungan, karena keterbatasan lingkungan pada akhirnya akan menjadipembatas pertumbuhan tanaman. Menurut prinsip faktor pembatas leibig, materiesensial yang tersedia minimum cenderung menjadi faktor pembatas pertumbuhan(Odum, 1959 dan Boughey, 1968). Pengaturan kepadatan populasi tanaman danpengaturan jarak tanam pada tanaman budidaya dimaksudkan untuk menekankompetisi antara tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai kepadatan populasitanaman yang optimum untuk mendapatkan produksi yang maksimum. Apabilatingkat kesuburan tanah dan air tersedia cukup, maka kepadatan populasi tanamanyang optimum ditentukan oleh kompetisi di atas tanah daripada di dalam tanahatau sebaliknya (Andrews dan Newman, 1970).

    Selanjutnya hasil penelitian Widiwurjani et al., (1999) bahwatumpangsari jagung manis dan bawang daun dapat meningkatkan produktivitaslahan sebesar 36% - 100%. Perbedaan ini akibat berbagai faktor, seperti tingkatpertumbuhan yang lebih tinggi, pemanfaatan yang lebih efisien terhadap sumberdaya air, sinar matahari dan unsur hara yang ada. ( Safuan et al., 2002).

    Kadekoh (2007) melaporkan bahwa hasil polong kacang tanah tertinggidicapai pada jarak tanam 40 x 10 cm. Efisiensi penggunaan lahan dan waktutertinggi dalam sistem tumpangsari kacang tanah dan jagung yang didefoliasidicapai pada jarak tanam kacang tanah 40 x 10 cm pada musim kemaraukapanpun waktu defoliasi dilakukan.

    Hasil penelitian Wahid et al., (1988) bahwa makin rapat jarak tanamjagung manis sebagai tumpangsari makin sedikit jumlah polong produksi perrumpun pada kacang tanah dan semakin tinggi persentase polong hampa. Padajarak tanam 80 x 40 cm jumlah polong produktif rumpun-1 adalah terendah yakni17,0% polong serta persentase jumlah polong hampa 23.8% dibandingkan dengan

  • jarak tanam jagung manis 120 x 40 cm yaitu persentase jumlah polong 27.5% danpersentase polong hampa terendah pada 100 x 40 cm.

    Hasil penelitian Waluya (2009) jagung adalah tanaman yang efisiendalam penggunaan sarana tumbuh. Jarak tanam jagung yang dapat digunakan80 x 20 cm dan 80 x 30 cm. Suwarto et al., (2005) menyatakan semakin tinggipopulasi jagung yang ditumpangsarikan baik dengan varietas Arjuna, Pioner 4,maupun Cargil 9 mengakibatkan penurunan hasil umbi ubi kayu yang makinbesar. Selanjutnya hasil penelitian Effendi (2008) bahwa terjadi interaksi antaraperlakuan jarak tanam dan defoliasi bunga jantan pada peubah diameter tongkol.Perlakuan kombinasi jarak tanam 70 x 20 cm dan defoliasi bunga jantan dapatmenunjukkan diameter tongkol yang lebih besar dibandingkan dengan kombinasiperlakuan lainya sebesar 14.50 cm.

    Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pola tumpangsari adalah waktutanam, karena waktu tanam berhubungan dengan pertumbuhan vegetatif,pertumbuhan vegetatif yang lebih cepat dan dominan menguasai ruang makaakan lebih mampu berkompetisi dalam memperebutkan air, unsur hara dan cahayadibandingkan dengan pertumbuhan vegetatifnya yang lambat, akhirnya akanmempengaruhi produksi. Selanjutnya Willey et al., (1982) menyatakan bahwadalam menyusun sistem tumpangsari perlu memperhatikan kepekaan tanamanterhadap persaingan selama daur hidupnya. Banyak tanaman pada periode tertentujelas sangat sensitif dan cekaman pada periode tersebut mempengaruhipertumbuhan dan hasil. Agar persaingan antara jenis tanaman sekecil mungkin,maka perlu diatur agar permintaan sumber daya pertumbuhan tertinggi untukmasing-masing jenis tanaman tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.

    Hasil penelitian Barus (2004) melaporkan bahwa waktu tanam kedelai( 20 hari sebelum tanam jagung, 10 hari sebelum tanam jagung kedelai ditanamserempak dengan jagung, 10 hari setelah tanam jagung) yang di tumpangsarikandengan jagung mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polongtanaman-1, jumlah tanaman-1, berat biji plot-1, berat 100 biji kedelai dan bobotpipilan kering. Saat tanam yang paling baik untuk tanaman kedelai padatumpangsari kedelai dan jagung adalah pada perlakuan yaitu 20 hari sebelumtanam jagung. Selanjutnya hasil penelitian Wardhana (2010) melaporkan bahwa

  • perlakuan waktu tanam jagung manis ( waktu bersamaan, 2 MST, 4 MST ubijalar) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap panjang batang ubi jalar,jumlah cabang dan jumlah daun. Waktu tanam jagung manis juga berpengaruhsangat nyata terhadap tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun jagungmanis.

    Berdasarkan uraian diatas penulis telah melakukan penelitian tentangkajian variasi jarak dan waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsarijagung manis dan kacang tanah.

    II. BAHAN DAN METODA

    2.1 Tempat dan waktuPenelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan STIP-GK

    Kelurahan Teratai Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari ProvinsiJambi. Jenis tanahnya Ultisol, pada ketinggian 24 m diatas permukaan laut.Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas PertanianUniversitas Andalas.2.2 Metoda penelitian

    Peneletian ini faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK)dengan 3 ulangan.Adapun perlakuannya sebagai berikut :Faktor pertama : Jarak tanam jagung manis (J) dengan taraf:J1 = 90 x 20 cmJ2 = 70 x 20 cmJ3 = 50 x 20 cmFaktor kedua : Waktu tanam jagung (W) dengan tarafW1 = Jagung ditanam bersamaan dengan kacang tanahW2 = Jagung ditanam 2 minggu setelah tanam kacang tanahW3 = Jagung ditanam 4 minggu setelah tanam kacang tanah

  • 2.3 Pelaksanaan penelitian2.3.1. Analisis tanahAnalisis tanah awal di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian UniversitasAndalas,2.3.2. Penyiapan benih

    Daya tumbuh benih lebih dari 90%, . Benih jagung yang dibutuhkanadalah sebanyak 750 g (2 benih tiap lubang tanam). Sedangkan kacang tanahyang ditanam adalah kacang tanah varietas Kelinci, sebanyak 5 kg polongkering (2 benih tiap lubang tanam).2.3.3. Pengolahan tanah

    Pengolahan lahan diawali dengan pengukuran lahan sesuai kebutuhanlahan lalu membersihkan lahan dari gulma. Pengolahan tanah dilakukan 2 kali,pencangkulan pertama sedalam 30 cm fungsinya untuk memecahkan bongkahtanah agar diperoleh tanah yang gembur.2.3.4. Pengapuran

    Kebutuhan kapur setara 2 x Al-dd, setelah dianalisis tanah bernilai 4.50 meAl 100 g-1 tanah maka dosis kapur diberikan sebesar 9 ton ha-1 setara 6.48 kg7.2 m-2. Pemberian kapur dilakukan dengan cara menyebar kapur secara meratapada petakan dan diaduk marata dengan tanah, waktu pengapuran dilakukan 2minggu sebelum tanam.

    2.3.5. PenanamanLubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalaman lubang tanam 3 cm,

    dan tiap lubang diisi 2 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan denganperlakuan yaitu 90 x 20 cm, 70 x 20 cm dan 50 x 20 cm, untuk tanamankacang tanah ditanam diantara barisan tanaman jagung, jarak tanam dalambarisan 20 cm, untuk monokultur jagung jarak tanamnya 70 x 20 cm sedangkanuntuk monokultur kacang tanah dengan jarak tanam 30 x 20 cm.2.3.6. Pemupukan

    Pupuk kandang digunakan sebanyak 20 ton ha-1 setara 14.4 kg 7.2 m-2.Pemberian pupuk kandang ini dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Dengan caradisebar pada petakan dan diaduk merata. Untuk pupuk anorganik dosis pupuk

  • Urea 50 kg ha-1, TSP 100 kg ha-1, KCl 100 kg ha-1. Pupuk Urea, TSP, KCldiberikan pada waktu tanam dengan cara pupuk disebarkan ke petakan.2.3.7. Penyulaman

    Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati.Waktu penyulaman dilakukan 1 minggu setelah tanam. Bahan sulaman diambildari tanaman cadangan yang sama pertumbuhanya dengan tanaman dilapangan.Jumlah dan jenis benih pada penyulaman sama dengan perlakuan.2.3.8. Penjarangan

    Benih ditanam 2 biji per lubang, kemudian diperjarang pada umur 2minggu setelah tanam, di mana ditinggalkan tanaman yang tegap dan sehat saja(seragam) sehingga mencapai populasi yang diinginkan sesuai dengan jarak tanamyang digunakan. Tanaman yang tumbuhnya tidak baik, dipotong dengan guntingyang tajam tepat di atas permukaan tanah.

    2.3.9. PenyianganPenyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman

    pengganggu (gulma). Penyiangan dimulai 2 minggu setelah tanam, waktu intervalpenyiangan dilakukan 1 minggu sekali. Cara penyiangan dilakukan denganmencabut gulma dan mencangkul. Pada waktu tanaman berbunga tidak dilakukanpenyiangan setelah selesai pembungaan atau mulai pembentukan buah dilakukanpenyiangan kembali sesuai dengan kebutuhan.

    2.3.10. PembumbunanPembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 minggu ( mulai

    membentuk ginofor), bertujuan untuk memperkokoh posisi batang, sehinggatanaman tidak mudah rebah. Selain itu juga untuk menutup akar yangbermunculan di atas permukaan tanah, pada tanaman kacang tanah pembumbunandilakukan untuk mempermudah ginofor masuk kedalam tanah dan ginoformenjadi buah. Caranya, tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diurukdengan cangkul, kemudian ditimbun ke pangkal batang tanaman.

  • 2.3.11. PenyiramanSetelah benih ditanam, dilakukan penyiraman satu kali sehari , kecuali bila

    tanah telah lembab (hujan), penyiraman sampai 1 minggu sebelum berbunga.

    2.3.12. Pengendalian hama dan penyakitSetelah 4 hari setelah tanam benih mulai tumbuh. Pengendalian untuk

    mencegah lalat bibit dimulai 4 hari setelah tanam . Penyemprotan dilakukandengan interval 4 hari sekali. Pestisida dipergunakan adalah Sidamethrin, Metadordan Regent , dengan dosis 2 ml/ liter air.

    2.3.13. PanenPanen jagung :

    Tanaman jagung manis dipanen berumur 70 hari, jagung dipanen padafase masak susu, ciri jagung yang dipanen apabila buah jagung ditekanmengeluarkan air seperti susu, kelobot (bungkus janggel jagung) berwarna cokelatmuda dan kering serta rambut jagung kering.Panen kacang tanah

    Umur panen 110 hari, sebagai kriteria penentuan saat panen sebagaiberikut : Sebagian besar daun menguning dan gugur, sebagian besar polong (80%)telah tua, kulit polong cukup keras dan berwarna coklat kehitaman-hitaman, kulitbiji tipis dan mengkilat, batang mulai mengeras, rongga polong telah berisi penuhdengan biji dan keras. Sebelum panen lahan disiram, agar pada waktu panenmemudahkan pengambilan polong. Panen dilakukan dengan mencabut batangtanaman secara hati-hati agar polong tidak tertinggal dalam tanah.

    2.4 PengamatanVariabel respon yang diamati adalah :

    2.4.1. Tanaman jagung1. Tinggi tanaman jagung (cm)

    Pengamatan tinggi tanaman jagung dimulai dari pangkal batang sampaikeujung daun tertinggi dengan meluruskan daun. Pengamatan dilakukan mulaipada umur 2 minggu setelah tanam sampai tanaman mengeluarkan bunga jantan,Interval waktu pengamatan 1 minggu.

  • 2. Indek luas daun rata-rata ( )Indeks Luas Daun Rata-rata ( ) , yaitu nisbah antara total luas daun

    (A) dengan luas lahan (P), menggambarkan kemampuan tanaman menyerapradiasi matahari untuk proses fotosintesis, ( ) diperoleh dengan mengukurseluruh daun yang terbuka sempurna, untuk luas daun jagung diukur denganmenggunakan rumus = panjang daun x luas daun x 0.75 ( Stickler, 1961)sedangkan luas daun kacang tanah menggunakan alat leaf area meter, waktupengamatan dilakukan umur 15, 25, 35, 45, dan 55 hari setelah tanam.Indeks luas daun dihitung dengan rumus :

    3. Laju tumbuh tanaman rata-rata ( )Laju tumbuh tanaman rata-rata merupakan laju pertambahan berat kering

    biomass total tanaman per satuan luas tanah per satuan waktu rata-rata selamaperiode tertentu. Pengamatan laju tumbuh tanaman rata-rata dilakukan 5 kali,waktu pengamatan 15, 25,35, 45 dan 55 hari, dengan interval 10 hari,menggunakan rumus sebagai berikut:

    4. Laju asimilasi bersih rata-rata ( )Laju asimilasi bersih yaitu laju penambahan bobot kering total tanaman

    persatuan luas daun persatuan waktu rata-rata selama periode tertentu.. Padapercobaan ini, pengamatan LAB dilakukan sebanyak 5 kali dengan periodepuluhan, yang dimulai 15 HST sampai 55 HST, untuk tiap interval waktudihitung dengan rumus :

    ILD =

    LTT = ( ) ( mg cm-2 hari -1)

    LAB =( )( )( )( ) ( mg cm-2 hari -1)

  • Keteranganw1 = bobot kering tanaman pada waktu t1w2 = bobot kering tanaman pada waktu t2p = luas tanah untuk satu tanaman/rumpunt2 = waktu pengamatan berikutnya setelah t1t1 = waktu pengamatan awal pada periode tertentuA1 = luas daun pada waktu t1A2 = luas daun pada waktu t25. Berat tongkol dengan kelobot (g)

    Pengamatan terhadap berat tongkol dengan kelobot ( ada tangkai, rambutjagung dan klobot) pada setiap tanaman sampel dihitung pada saat panen.6. Berat tongkol tanpa kelobot (g)

    Pengamatan terhadap berat tongkol tanpa kelobot (tanpa tangkai, tanparambut jagung dan tanpa klobot) dihitung pada saat panen

    7. Hasil (ton ha-1)Hasil (dalam satuan ton ha-1), caranya menimbang tongkol tanpa klobot

    pada setiap tanaman sampel, berat tongkol tanpa klobot dari 3 tanaman sampel dirata-ratakan, lalu di konversikan ke hektar, dihitung pada saat panen.

    2.4.2. Tanaman Kacang tanah1. Tinggi tanaman (cm)

    Tinggi tanaman kacang tanah diukur mulai dari pangkal batang sampai ketitik tumbuh. Pengamatan dimulai pada waktu tanaman berumur 2 minggu setelahtanam dengan interval waktu pengamatan seminggu sekali sampai 10 MST.

    2. Jumlah cabang ( cabang )Pengamatan jumlah cabang dilakukan dengan menghitung cabang utama

    (cabang primer) yang terbentuk pada batang tanaman. Pengamatan dilakukan saatpanen.

    Hasil (ton ha-1)=

  • 3. Indeks luas daun (ILD)Indeks luas daun (ILD), yaitu nisbah antara luas daun (A) dengan luas

    jarak tanam (P), menggambarkan kemampuan tanaman menyerap radiasi matahariuntuk proses fotosintesis, luas daun diukur dengan menggunakan alat leaf areameter, waktu pengamatan 15, 25, 35, 45 dan 55 hari setelah tanam, dihitungdengan rumus :

    4. Laju tumbuh tanaman rata-rata ( )Laju tumbuh tanaman rata-rata (LTT)merupakan laju pertambahan berat

    kering biomass total tanaman per satuan luas tanah per satuan waktu rata-rataselama periode tertentu. Pengamatan laju tumbuh tanaman rata-rata dilakukan 6kali, waktu pengamatan 15, 25, 35, 45 dan 55 hari setelah tanam, denganinterval 10 hari, dihitung menggunakan rumus sebagai berikut

    5. Laju asimilasi bersih rata-rata ( )Laju asimilasi bersih rata-rata (LAB) yaitu laju penambahan bobot kering

    total tanaman per satuan luas daun per satuan waktu, dengan interval 10 hari yangmenggambarkan laju fotosintesis bersih (kapasitas tanaman mengakumulasi bahankering) per cm2 daun per hari rata-rata. Waktu pengamatan umur 15, 25, 35, 45dan 55 hari setelah tanam, dihitung menggunakan rumus :

    Keteranganw1 = bobot kering tanaman pada waktu t1w2 = bobot kering tanaman pada waktu t2

    LTT = ( ) ( mg cm-2 hari -1)

    LAB =( )( )( )( ) ( mg cm-2 hari -1)

    ILD =

  • p = luas satu tanaman/rumpunt2 = waktu pengamatan berikutnya setelah t1t1 = waktu pengamatan awal pada periode tertentuA1 = luas daun pada waktu t1A2 = luas daun pada waktu t2

    6. Bobot 100 biji ( g )Pengamatan dilakukan setelah panen dengan menimbang 100 biji setiap

    tanaman sampel, diambil secara acak. Hasil penimbangan dikonversikan padakadar air biji 8%. Sebelum ditimbang ditentukan dulu kadar air bijinya

    7. Hasil (ton ha-1)Hasil (dalam satuan ton ha-1) merupakan berat biji kering diperoleh

    dengan cara 3 hasil tanaman di rata-ratakan pada kadar air 8% lalu di konversikanke hektar.

    2.4.3. Indek Kompetisi (IK)

    NA = jumlah tanaman ANB = jumlah tanaman BN'A = perbandingan produksi tanaman A yg ditanam secara tumpang sari

    terhadap produksi tanaman A yg ditanam secara monocropingN'B = perbandingan produksi tanam B tumpang sari thdp produksi tan B

    monocroping.2.4.4. Nisbah kesetaraan lahan (NKL)

    Nisbah kesetaraan lahan dapat dihitung untuk mengetahui tingkat efisiensilahan dalam sistem tumpangsari yang dicobakan. Menurut Beet, 1982 citHernita (2003), NKL dapat dihitung dengan menggunakan rumus

    BK = ( )

    Hasil (ton ha-1)=

    NKL = +

    IK = (N'A - NA)(N'B - NB)/(NA)(NB)

  • 2.4.5. Efisiensi sistem pertanaman (ESP)

    KeteranganLa = Yab/YaaLb = Yba/YbbTa = waktu untuk jagung (hari)Tb = waktu untuk kacang tanah (hari)T = waktu total keseluruhan sistem tumpangsari

    2.5 Analisis DataModel statistik yang dipakai untuk melihat pengaruh kedua faktor tersebut

    sebagai berikutYijk = +i + Jj + Wk + JWjk + ijkYijk = respon hasil tanaman terhadap blok ke-i, jarak tanam ke-j, waktu tanam

    ke-k = nilai tengah perlakuani = pengaruh blok ke-i, i= 1,2,3Jj = pengaruh jarak tanam ke-j, j= 1,2,3Wk = pengaruh waktu tanam ke-k, k= 1,2,3JWjk = pengaruh interaksi jarak tanam ke-j dan waktu tanam ke-k ijk = Pengaruh pengacakan

    Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan sidik ragamdilanjutkan dengan uji Duncans Multiple Range Test (DMRT) pada taraf =5%dengan menggunakan software Microsoft exsel dan statistik 8.

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1. Keadaan umum selama percobaanLokasi percobaan mempunyai ketinggian tempat 24 m di atas permukaan

    laut, dengan curah hujan rata-rata selama percobaan 237.8 mm bulan-1, curahhujan per bulan diantaranya bulan Januari 219 mm bulan-1, Februari 304 mmbulan-1, Maret 140 mm bulan-1, April 320.5 mm bulan-1, Mei 205.5 mm bulan-1,yang termasuk dalam tipe iklim A berdasarkan Schmidt-Fergutson. (StasiunKlimatologi Jambi. 2011).

    Pertumbuhan tanaman jagung memerlukan curah hujan ideal 200-300 mmbulan-1 dan harus merata, suhu optimum 23-270C, sedangkan kacang tanah

    ESP= +

  • menghendaki curah hujan 300-500 mm bulan-1, suhu optimum 24-270C(Adisarwanto 2005 cit Sianturi, 2008). Berdasarkan keadaan curah hujan dilokasipercobaan untuk syarat pertumbuhan tanaman jagung dan kacang tanah cukupmemenuhi syarat, untuk itu dalam pemeliharaannya masih di perlukan dilakukanpenyiramanan.

    Hasil analisis tanah awal lahan percobaan menunjukkan kondisi pH(pHH2O) tanah sebesar 4.56 termasuk dalam kriteria agak masam, kandungan Ntotalnya 0.15 % termasuk kriteria rendah, kandungan P tersedia (ppm) 46.6termasuk kriteria tinggi, Al-dd (me 100 g-1) 4.50 termasuk sedang, sedangkanK-dd (me 100 g-1) yaitu 2.21 termasuk sangat tinggi ( Hardjowigeno, 2003).Data diatas menunjukkan bahwa kondisi pH (pH H2O) lahan percobaan rendaholeh karena itu perlu dilakukan tindakan pengapuran.

    3.2 Pertumbuhan dan hasil tanaman3.2.1. Tinggi tanaman jagung manis.

    Tinggi tanaman jagung ternyata hanya ditentukan oleh faktor tunggal jaraktanam dan waktu tanam, berdasarkan hasil sidik ragam bahwa jarak tanammenunjukkan perbedaan yang nyata, waktu tanam jagung manis setelah kacangtanah juga menunjukkan perbedaan yang nyata. Nilai rata-rata tinggi tanamanjagung pada berbagai perlakuan jarak tanam dan waktu tanam disajikan padaTabel 1.Tabel 1. Tinggi tanaman jagung manis umur 7 MST kajian variasi jarak dan

    waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacangtanah (MST)

    Rata-rata0 +2 +4---cm---

    90 x20 cm 189.73 188.51 180.97 186.40a70 x 20 cm 189.60 188.48 176.30 184.79a50 x 20 cm 181.90 180.42 171.99 178.10bRata-rata 187.08a 185.80a 176.42b

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris dan kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang samatidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

  • Tabel 1 menunjukkan bahwa, tinggi tanaman jagung manis umur 7 MSTuntuk jarak tanam 90 x 20 cm tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 70 x 20cm tetapi berbeda nyata dengan 50 x 20 cm. Diduga tinggi tanaman jagung manistidak berbeda nyata dikarenakan jarak tanam antara 90 x 20 cm dan 70 x 20 cmrelatif sama persaingan antara tanaman memperebutkan unsur hara, air dan cahayasehingga menunjukkan tinggi tanaman yang tidak berbeda nyata.

    Tetapi jarak tanam 50 x 20 cm menunjukkan perbedaan yang nyataterhadap tinggi tanaman jagung manis yaitu menunjukkan tinggi tanaman yangterendah. Ini diduga jarak tanam 50 x 20 cm relatif rapat sehingga terjadipersaingan yang tinggi antara tanaman dalam memperebutkan unsur hara, air dancahaya, keadaan di atas menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam makatinggi tanaman jagung manis semakin rendah dibanding dengan jarak tanamyang jarang.

    Untuk perlakuan waktu tanam jagung manis, terhadap tinggi tanamanjagung manis bahwa waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanahtidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanam jagung manis 2MST kacang tanah tetapi berbeda nyata dengan waktu tanam jagung manis 4MST kacang tanah. Diduga akar tanaman jagung pada awal pertumbuhan mamputumbuh dengan baik sehingga pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis dapattumbuh dengan baik. Tetapi untuk waktu tanam 4 MST menunjukkan tinggitanaman jagung manis terendah. Diduga akar tanaman jagung manis tertekanpertumbuhannya akibat perakaran kacang tanah telah berkembang pesat akibatnyakacang tanah lebih tinggi kompetisinya.

    3.2.2. Indeks luas daun rata-rata ( ) jagung manis.Indeks luas daun adalah jumlah luas daun total tanaman per satuan luas

    tanam. Pengamatan jagung manis dilaksanakan sebanyak 5 kali, pengamatandilakukan yaitu umur 15 HST, 25 HST, 35 HST, 45 HST dan 55 HST. Hasil sidikragam, bahwa jarak tanam menunjukkan perbedaan yang nyata sedangkan danwaktu tanam tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Nilai jagung maniskajian variasi jarak dan waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsarijagung manis dan kacang tanah disajikan pada Tabel 2.

  • Tabel 2. jagung manis hasil kajian variasi jarak dan waktu tanam jagungmanis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacangtanah (MST) Rata-rata0 +2 +4

    90 x20 cm 3.13 3.12 3.10 3.12a70 x 20 cm 3.16 3.15 3.14 3.15a50 x 20 cm 4.11 4.28 3.79 4.06b

    Keterangan: Angka rata-rata pada kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang sama tidakberbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Tabel 2 menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh nyata terhadap ILDjagung manis umur 55 HST. Jarak tanam 90 x 20 cm tidak berbeda nyata dengan70 x 20 cm tetapi berbeda nyata dengan 50 x 20 cm ini diduga dengan jarak tanamyang rapat maka indeks luas daun semakin tinggi dibandingkan jarak tanam yangjarang karena indeks luas daun adalah luas daun total persatuan luas tanam.

    3.2.3. jagung manis umur 45-55 HST (mg cm-2 hari-1)Laju asimilasi bersih berhubungan dengan indeks luas daun, daun yang

    menerima cahaya matahari lebih banyak mampu menghasilkan fotosintat yangtinggi dibandingkan dengan daun yang kurang atau terlindung cahaya matahari.Makin banyak daun menerima cahaya matahari makin tinggi . Hasil sidikragam Jagung dapat dilihat pada. Bahwa ada interaksi antara jarak danwaktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacangtanah, untuk lebih jelasnya jagung dapat dilihat Tabel 3.Tabel 3. jagung umur 45-55 HST kajian variasi jarak dan waktu tanam jagung manis

    dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacang tanah (MST)0 +2 +4

    ------ mg cm-2hari -1---- -----90 x 20 cm 0.04aA 0.03bA 0.02cA70 x 20 cm 0.06aB 0.05bB 0.03cB50 x 20 cm 0.03aC 0.02bC 0.01cC

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris terakhir yang diikuti huruf kecil dan kolom yang diikutioleh huruf besar yang sama tidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

  • Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa perlakuan jarak tanam 90 x 20cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah (LAB 0.04mg cm-2hari -1 ) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanam jagungmanis 2 MST kacang tanah ( penurunan sebesar 0.01 mg cm-2hari -1 ) dan waktutanam jagung manis 4 MST kacang tanah (penurunan sebesar 0.02 mg cm-2hari -1). Jarak tanam 70 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan (tertinggi 0.06 mg cm-2hari -1) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktutanam jagung manis 2 MST kacang tanah (penurunan sebesar 0.01 mg cm-2hari -1) dan waktu tanam jagung manis 4 MST kacang (penurunan sebesar 0.03 mgcm-2hari -1). Jarak tanam 50 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan(0.03 mg cm-2hari -1) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanamjagung manis 2 MST kacang tanah (penurunan sebesar 0.01 mg cm-2hari -1) danwaktu tanam jagung manis 4 MST kacang tanah (penurunan sebesar 0.02 mg cm-2hari -1).

    Bahwa jarak tanam berhubungan dengan waktu tanam, jarak tanam yangjarang dan waktu tanam jagung manis bersamaan nya lebih tinggidibandingkan waktu tanam jagung manis 4 MST. Jarak tanam berhubungandengan ketersediaan unsur hara, air dan cahaya, semakin rapat jarak tanam makakompetisi semakin tinggi akhirnya nya rendah. Waktu tanam berkaitankecepatan tanaman menguasai ruang, tanaman yang cepat tumbuhnya akan lebihtinggi kompetisinya dibandingkan tanaman yang tumbuhnya lambat. Karenakacang tanah tumbuh duluan 4 minggu dari jagung, maka kacang tanah menguasairuang baik perakaran dan bagian atas, akibatnya jagung rendah.

    Bahwa waktu tanam berkaitan dengan jarak tanam, waktu tanam jagungmanis bersamaan dengan jarak tanam semakin rapat maka rendah, semakinrapat jarak tanam maka kompetisi di antara tanaman semakin tinggi dalampengambilan unsur hara, air dan cahaya, sehingga mempengaruhitanaman jagung. Waktu tanam jagung bersamaan dengan kacang tanahdan jarak tanam 70 x 20 cm menunjukkan tertinggi dibandingkanperlakuan lainnya, diduga merupakan waktu tanam yang tepat danjarak tanam yang optimal.

  • 3.2.4. jagung manisLaju tumbuh tanaman sangat dipengaruhi oleh indeks luas daun, jarak

    tanam dan waktu tanam jagung manis akan mempengaruhi indeks luas daun,semakin rapat jarak tanam maka indeks luas daun semakin tinggi. Tetapi antaradaun tanaman ada terlindung mengakibatkan proses fotosintesis tidak berlangsungakhirnya fotosintat yang dihasilkan rendah, maka juga rendah. Waktu tanamyang tidak tepat mengakibatkan tanaman tercekam akhirnya jagung rendah.Hasil sidik ragam untuk tanaman jagung dapat dilihat (Lampiran 11.4),bahwa perlakuan jarak dan waktu tanam jagung manis menunjukkan perbedaanyang nyata. Untuk melihat pengaruh jagung dapat dilihat Tabel 4.Tabel 4. tanaman jagung pada umur 45-55 HST kajian variasi jarak dan

    waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah.

    Jarak tanamJagung manis

    Waktu tanam jagung setelah kacang tanah(MST)

    Rata-rata0 +2 +4------ mg cm-2hari -1----

    90 x 20 cm 0.41 0.38 0.36 0.38a70 x 20 cm 0.52 0.46 0.45 0.48b50 x 20 cm 0.39 0.36 0.34 0.36cRata-rata 0.44a 0.40b 0.39b

    Keterangan: Angka-angka pada baris dan kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang samatidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Tabel 4 dapat dilihat bahwa jagung untuk jarak jarak tanam 90 x20 cm berbeda nyata dengan 70 x 20 cm dan 50 x 20 cm. Jarak tanam 70 x 20 cmberbeda nyata dengan 50 x 20 cm. Jarak tanam 50 x 20 cm menunjukkanyang terendah 0.36 mg cm-2hari -1 dibandingkan jarak tanam 90 x 20 cm dan70 x 20 cm ( 0.38 mg cm-2hari -1 dan 0.48 mg cm-2hari -1 ). Ini didugajarak tanam yang rapat berhubungan juga dengan tanaman jagung yangtinggi, karena daun saling menutupi sehingga penerimaan cahaya matahari kecil,hasil fotosintesis rendah sehingga tanaman juga rendah. Untuk jaraktanam 70 x 20 cm menunjukkan yang tinggi ini diduga fotosintat yang

  • tinggi akan mempengaruhi ke aktifan bakteri rhizobium, akhirnya dari simbiosiskacang tanah dan Rhizobium menyumbangkan N untuk tanaman jagung.

    3.2.5. Berat tongkol dengan klobot (g)

    Berdasarkan hasil sidik ragam dapat dilihat pada (Lampiran 11.5)menunjukkan bahwa adanya interaksi antara jarak tanam dan waktu tanam jagungmanis terhadap berat tongkol dengan klobot, hasil uji beda rata-rata terhadapberat tongkol dengan klobot berdasarkan kajian variasi jarak dan waktu tanamjagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah disajikanpada Tabel 5.

    Tabel 5. Berat tongkol dengan klobot (g) jagung manis kajian variasi jarak danwaktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacang tanah (MST)0 +2 +4

    ------ g-----90 x 20 cm 320.60aA 313.48bA 309.51cA70 x 20 cm 282.78aB 279.34bB 258.00cB50 x 20 cm 204.10aC 188.10bC 176.44cC

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris terakhir yang diikuti huruf kecil dan kolom yang diikutioleh huruf besar yang sama tidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Bahwa jarak tanam 90 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaandengan kacang tanah (berat tongkol dengan klobot tertinggi yaitu 320.60 g)menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MSTkacang tanah (penurunan 7.12 g) dan waktu tanam jagung manis 4 MST kacangtanah terhadap berat tongkol dengan klobot( penurunan 11.09 g). Sedangkanjarak tanam 70 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan dengankacang tanah (282.78 g) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanamjagung manis 2 MST kacang tanah (penurunan 3.44 g). Waktu tanam jagungmanis 4 MST kacang tanah terhadap berat tongkol dengan klobot (penurunan24.78 g).

  • Jarak tanam 50 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaandengan kacang tanah (204.10 g). Menunjukkan perbedaan yang nyata denganwaktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanah (penurunan 16.00 g) dan waktutanam jagung manis 4 MST kacang tanah terhadap berat tongkol dengan klobot(penurunan 27.66 g).

    Bahwa jarak tanam ada hubungan dengan waktu tanam, semakin rapatjarak tanam dengan waktu tanam duluan jagung maka berat tongkol yangdihasilkan rendah. Diduga ada hubungan dengan laju asimilasi bersih jagung, bilahasil laju asimilasi bersihnya kecil akhirnya juga mempengaruhi rendahnya berattongkol dengan klobot, jarak tanam melampaui batas optimum maka kompetisitinggi terhadap unsur hara, air dan cahaya sehingga fotosintat yang dihasilkanrendah akhirnya berat tongkol dengan klobot juga rendah.

    Waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah dan jaraktanam 90 x 20 cm (nilai angka tertinggi 320.60 g) menunjukkan perbedaan yangnyata dengan jarak tanam 70 x 20 cm( penurunan 37.82 g) dan 50 x 20 cm(penurunan sebesar 116.50 g). Waktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanahdan jarak tanam 90 x 20 cm (313.48 g) menunjukkan perbedaan yang nyatadengan jarak tanam 70 x 20 cm (penurunan sebesar 34.14 g) dan 50 x 20. Waktutanam jagung manis 4 MST kacang tanah dan jarak tanam 90 x 20 cm (309.51g) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan jarak tanam 70 x 20 cm(penurunan sebesar 41.51 g) dan 50 x 20 (penurunan sebesar 133.07 g)menunjukkan berat tongkol dengan klobot terendah (176.44 g).

    Waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah dan jaraktanam 90 x 20 cm menunjukkan nilai angka tertinggi (320.60 g), waktu tanamjagung manis 4 MST kacang tanah (penurunan sebesar 37.82 g) dan jarak tanam50 x 20 cm menunjukkan angka terendah (176.44 g) terhadap berat tongkoldengan klobot. Bahwa waktu tanam jagung manis berhubungan dengan jaraktanam jagung manis. Waktu tanam jagung yang lambat dan jarak tanam yangsemakin rapat berat tongkol dengan klobot semakin rendah.

    Diduga pertumbuhan perakaran tanaman jagung tertekan karenaperkembangan perakaran tanaman kacang tanah telah berkembang dengan pesat,sehingga perakaran jagung dangkal, perakaran yang dangkal maka akar sedikit

  • pengambilan unsur hara didalam tanah, sedikitnya unsur hara yang diambildidalam tanah akhirnya mempengaruhi rendahnya berat tongkol dengan klobot.

    3.2.6 Berat tongkol tanpa klobot (g)Berat tongkol tanpa klobot tanaman jagung ternyata ditentukan oleh

    pengaruh faktor tunggal jarak tanam jagung manis. Berdasarkan berat tongkoltanpa klobot maka sidik ragam dapat dilihat pada (Lampiran 11.6) yangmenunjukkan bahwa perlakuan waktu tanam tidak menunjukkan perbedaan yangnyata. Sedangkan jarak tanam menunjukkan perbedaan yang nyata, hasil ujibeda rata-rata terhadap berat tongkol tanpa klobot disajikan pada Tabel 6.

    Tabel 6.Berat tongkol tanpa klobot jagung kajian variasi jarak dan waktutanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacangtanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung setelah kacang tanah(MST)

    Rata-rata0 +2 +4------ g----

    90 x 20 cm 293.28 292.86 289.26 291.80a70 x 20 cm 241.54 240.34 238.27 240.05b50 x 20 cm 157.30 147.50 146.85 150.55c

    Keterangan: Angka-angka pada kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang sama tidak berbedanyata menurut DNMRT 5%

    Dari Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 90 x 20 cmmenunjukkan perbedaan yang nyata dengan 70 x 20 cm dan 50 x 20 cm didugapengaruh jarak tanam terhadap berat tongkol tanpa klobot dipengaruhi olehkepadatan tanaman. Semakin rapat jarak tanam maka kompetisi semakin tinggidalam pengambilan unsur hara, air, CO2 dan cahaya, juga berhubungan denganlaju asimilasi bersih yang dihasilkannya kecil, sehingga bahan organik yangterakumulasi pada berat tongkol semakin rendah.

    Peningkatan berat tongkol berhubungan erat dengan besar fotosintat yangdialirkan ke bagian tongkol, apabila transport fotosintat kebagian tongkol tinggimaka semakin besar tongkol yang dihasilkan. Dalam hal ini yang berperan

  • menentukan hasil tanaman adalah hasil fotosintat yang terdapat pada daun. batangyang di transfer saat pengisian biji.

    Waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MSTkacang tanah tetapi berbeda nyata dengan waktu tanam jagung manis 4 MSTkacang tanah, diduga waktu tanam jagung manis tanaman tidak tertekan selamafase generatif sehingga translokasi fotosintat dari organ batang dan daun padasaat pengisian biji pada tanaman tidak terganggu.

    3.2.7. Produksi jagung manis (ton ha-1)Berdasarkan produksi jagung manis yang dikonversikan ke hektar maka

    sidik ragam dapat dilihat pada (Lampiran 11.7), menunjukkan bahwa perlakuanwaktu tanam tidak berbeda nyata. Sedangkan jarak tanam menunjukkanperbedaan yang nyata. Hasil uji beda rata-rata terhadap produksi jagung disajikanpada Tabel 7.Tabel 7. Produksi jagung manis per hektar kajian variasi jarak dan waktu

    tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dankacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung setelah kacang tanah(MST)

    Rata-rata0 +2 +4

    ------ ton ha-1----90 x 20 cm 16.29 16.27 15.74 16.10a70 x 20 cm 16.77 16.69 16.55 16.67a50 x 20 cm 15.29 14.34 14.28 14.64b

    Keterangan: Angka rata-rata pada kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang sama tidakberbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Bahwa waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah, waktutanam jagung manis 2 MST kacang tanah dan waktu tanam jagung manis 4 MSTkacang tanah tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, tetapi waktu tanambersamaan menunjukkan hasil tertimggi 16.12 ton ha-1, sedangkan hasil terendahdiperoleh pada waktu tanam 4 MST yaitu 15.52 ton ha-1. Sedangkan perlakuanjarak tanam jagung manis 90 x 20 cm tidak menunjukkan perbedaan yang nyatadengan jarak tanam 70 x 20 cm tetapi berbeda nyata dengan jarak tanam 50 x 20

  • cm, hasil yang tertinggi diperoleh jarak tanam 70 x 20 cm sebanyak 16.67 ton ha-1 , sedangkan yang terendah pada jarak tanam 50 x 20 cm yaitu sebesar 14.64 tonha-1. Ini diduga keadaan ruang tumbuh yang rapat menyediakan unsur hara yangminim sehingga produksi jagung juga kecil. Dari keadaan ini dapat dijelaskanbahwa jarak tanam mempengaruhi perbedaan hasil, semakin rapat tanamansemakin kecil produksi yang didapat, ini diduga kompetisi tinggi diantaratanaman memperebutkan air, unsur hara dan cahaya yang dalam keadaan terbatas.

    3.2.8 Tinggi tanaman kacang tanah (cm)

    Tinggi tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.Berdasarkan tinggi tanaman kacang tanah hasil kajian variasi jarak dan waktutanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah,maka hasil sidik ragam dapat dilihat pada (Lampiran 11.8). Bahwa perlakuanjarak dan waktu tanam menunjukkan perbedaan yang nyata, hasil rata-rataterhadap tinggi tanaman kacang tanah disajikan pada Tabel 8.Tabel 8. Tinggi tanaman kacang tanah kajian variasi jarak dan waktu tanam

    jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacangtanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacangtanah (MST) Rata-rata0 +2 +4---cm---

    90 x 20 cm 59.56 58.44 56.5 58.17a70 x 20 cm 59.62 58.74 56.67 58.34a50 x 20 cm 61.38 59.31 57.06 59.25bRata-rata 60.19a 58.83b 56.74c

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris dan kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang samatidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Dari Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 90 x 20cm tidak berbeda nyata dengan 70 x 20 cm tetapi berbeda nyata dengan 50 x 20cm (59.25 cm) menunjukkan angka tertinggi. Diduga jarak tanam yang sempitterjadi persaingan yang tinggi dalam memanfaatkan cahaya. Sehingga batangtanaman kacang tanah terangsang kearah vertikal menuju arah matahari. Bahwa

  • pada titik tumbuh terdapat horman auksin bila terangsang atau aktif yangmengakibatkan terjadi pembelahan dan pembesaran sel mengakibatkanbertambahnya tinggi tanaman.

    Waktu tanam bersamaan menunujukan perbedaan yang nyata denganwaktu tanam 2 MST dan 4 MST, diduga tanaman jagung lebih cepat tumbuh danmampu bersaing dengan tanaman kacang tanah, sedangkan 4 MST menunjukanangka terendah karena tanaman jagung tertekan pertumbuhannya karena tanamankacang tanah tumbuh lebih dulu dan lebih tinggi kompetisinya, sehinggamenunjukan tinggi tanaman jagung terendah.

    3.2.9. kacang tanahIndeks luas daun adalah luas daun total persatuan luas tanam. Indeks luas

    daun yang optimum juga ditentukan oleh ruang tumbuh. Bila luas daun melebihiluas ruang tumbuh, maka daun ada ada yang terlindung. Daun yang terlindungtidak efektif karena tidak dapat melakukan fotosintesis. Berdasarkantanaman kacang tanah dari hasil percobaan dapat dilihat pada (Lampiran 11.9)yang menunjukkan bahwa adanya interaksi antara perlakuan jarak tanam danwaktu tanam. Hasil uji beda tanaman kacang tanah dapat dilihat padaTabel 9.

    Tabel 9. tanaman kacang tanah hasil kajian variasi jarak dan waktu tanamjagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacangtanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacang tanah(MST)

    0 +2 +490 x 20 cm 1.81aA 1.76abA 1.73bA70 x 20 cm 1.86aA 1.82abB 1.78bA50 x 20 cm 2.86aB 2.52bC 2.26cB

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris terakhir yang diikuti huruf kecil dan kolom yang diikutioleh huruf besar yang sama tidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Dari Tabel 9 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 90 x 20 cm danwaktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah ( 1.81) tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MST

  • kacang tanah(penurunan sebesar 0.05). Tetapi berbeda nyata dengan waktu tanamjagung manis 4 MST kacang tanah (penurunan 0.08). Jarak tanam 70 x 20cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah ( 1.86)tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanam jagung manis 2MST kacang tanah tetapi berbeda nyata dengan waktu tanam jagung manis 4MST kacang tanah (penurunan 0.09).

    Sedangkan jarak tanam 50 x 20 cm dan waktu tanam jagung manisbersamaan dengan kacang tanah menunjukkan perbedaan yang nyata dengan 2MST kacang tanah dan 4 MST kacang tanah. Bahwa jarak tanam berhubungandengan waktu tanam, semakin rapat jarak tanam dan waktu tanam jagung yanglambat menunjukkan yang rendah. Diduga jarak tanam sangat eratmempengaruhi begitu juga waktu tanam sangat erat mempengaruhi indeksluas daun, dikarenakan jarak tanam yang rapat akan menentukan yang besardan tanaman kacang tanah yang terlindung lama oleh jagung mengakibatkanindeks luas daun yang besar. Waktu tanam jagung manis bersamaan dengan jaraktanam 90 x 20 cm tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan jarak tanam70 x 20 cm tetapi berbeda nyata dengan jarak tanam 50 x 20 cm. Waktu tanamjagung manis 2 MST dengan jarak tanam 90 x 20 cm menunjukkan perbedaanyang nyata dengan jarak tanam 70 x 20 cm dan jarak tanam 50 x 20 cm. Waktutanam jagung manis 4 MST dengan jarak tanam 90 x 20 cm tidak menunjukkanperbedaan yang nyata dengan jarak tanam 70 x 20 cm tetapi berbeda nyata denganjarak tanam 50 x 20 cm. Diduga waktu tanam jagung manis berpengaruh terhadap

    kacang tanah dikarenakan kacang tanah lama terlindung oleh tanamanjagung.

    3.2.10. tanaman kacang tanahLaju asimilasi bersih merupakan indikator penumpukan bahan kering pada

    tanaman. Berdasarkan tanaman kacang tanah dari hasil penelitian dapatdilihat pada (Lampiran 11.10) yang menunjukkan bahwa perlakuan waktu tanamjagung manis menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan jarak tanam jagungmanis juga menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap kacang tanah,hasil uji beda kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 10.

  • Tabel 10 menunjukkan bahwa kacang tanah berdasarkan jaraktanam 90 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacangtanah (0.05 mg cm-2hari -1 ) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktutanam jagung manis 2 MST (0.04 mg cm-2hari -1 ) kacang tanah dan waktu tanamjagung manis 4 MST kacang tanah (0.03 mg cm-2hari -1 ). Masing-masing

    menurun sebesar 0.01 mg cm-2hari -1.

    Tabel 10. tanaman kacang tanah (45-55 HST) kajian variasi jarak danwaktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacang tanah (MST)0 +2 +4

    ------ mg cm-2hari -1-----90 x 20 cm 0.05aA 0.04bA 0.03cA70 x 20 cm 0.09aB 0.07bB 0.06cB50 x 20 cm 0.02aC 0.02aC 0.01bC

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris yang diikuti huruf kecil dan kolom yang diikuti oleh hurufbesar yang sama tidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Bahwa jarak tanam 70 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaandengan kacang tanah ( 0.09 mg cm-2hari -1 ) juga menunjukkan perbedaanyang nyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanah (penurunan0.02 mg cm-2hari -1) dan waktu tanam jagung manis 4 MST kacang tanah(penurunnan 0.03 mg cm-2hari -1). Angka yang menurun pada jarak tanam 50 x 20cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah (0.02 mgcm-2hari -1 ) tidak berbeda nyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MSTkacang tanah (0.02 mg cm-2hari -1) tetapi berbeda nyata waktu tanam jagungmanis 4 MST kacang tanah (0.01 mg cm-2hari -1). Bahwa jarak tanam adahubungan dengan waktu tanam, jarak tanam yang rapat dengan waktu tanamjagung yang lambat maka nilai semakin rendah ini diduga jarak tanamyang jarang mampu menghasilkan laju asimilasi bersih yang tinggi dibandingkanyang rapat. Jarak tanam yang rapat mempengaruhi pembentukan klorofil danenzim, bila klorofil yang terbentuk tidak sempurna maka proses fotosintesis akanterganggu, juga bila kekurangan cahaya maka pembentukan enzim juga

  • terganggu. Enzim yang yang terganggu akan mengganggu proses fotosintesisakhirnya fotosintat yang terbentuk berkurang.

    3.2.11. kacang tanahLaju tumbuh tanaman merupakan indikator pertumbuhan tanaman yang

    dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Berdasarkan kacangtanah dari hasil percobaan dapat dilihat pada (Lampiran 11.11) yangmenunjukkan bahwa perlakuan waktu tanam menunjukkan perbedaan yangnyata. Sedangkan jarak tanam juga menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasiluji beda kacang tanah dapat di lihat pada Tabel 11.

    Tabel 11 menunjukkan untuk kacang tanah bahwa jarak tanam 90 x20 cm berbeda nyata dengan 70 x 20 cm dan 50 x 20 cm. Unutk jarak tanam 50 x20 cm menunjukkan yang terendah diduga ada hubungan dengan indeksluas daun, jarak tanam yang rapat mempunyai indeks luas daun yang tinggi, tetapiantara daun saling menutupi atau ternaung.Tabel 11. kacang tanah hasil kajian variasi jarak dan waktu tanam jagung

    manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah.

    Jarak tanam jagungmanis

    Waktu tanam jagung manis setelahkacang tanah (MST)

    Rata-rata0 +2 +4------ mg cm-2hari -1-----

    90 x 20 cm 0.24 0.24 0.27 0.25a70 x 20 cm 0.25 0.29 0.29 0.28b50 x 20 cm 0.20 0.21 0.22 0.21cRata-rata 0.23a 0.25b 0.26c

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris dan kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang samatidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Kurangnya daun menerima cahaya matahari akan mempengaruhimengurangi fotosintesis dan akhirnya mengurangi fotosintat yang berguna untukpertumbuhan dan penyediaan makanan bagi Rhizobium. Menurut Bethlenfalvaydan Phillip (1977) naungan menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya yangdapat diterima oleh daun tanaman kacang tanah sehingga menyebabkan fotosintatkurang tersedia bagi Rhizobium untuk menfiksasi N sehingga menurunkan

  • kemampuan kacang tanah dalam memfiksasi N. Sehingga mempengaruhi lajutumbuh tanaman kacang tanah.

    Untuk waktu tanam, waktu tanam bersamaan berbeda nyata dengan 2MST dan waktu tanam 4 MST terhadap kacang tanah, waktu tanam 4 MSTkacang tanah menunjukkan angka tertinggi, ini diduga waktu tanam jagung yanglambat memberi kesempatan tanaman kacang tanah untuk memperoleh cahayamatahari lebih lama. Sehingga fotosintesis dapat berjalan dengan baik sehinggalaju tumbuh tanaman kacang tanah juga didapat dengan hasil yang tinggi.Penurunan intensitas cahaya saat fase pertumbuhan cepat (60-90 HST) dalamwaktu yang lama akan menurunkan fotosintat dan laju pertumbuhan relatif.Penurunan 45% selama 30 hari pada waktu tanam bersamaan menurunkanpertumbuhan 3-4 kali dibandingkan tanpa naungan.3.2.12. Jumlah cabang kacang tanah

    Cabang yang dihitung adalah cabang yang tumbuh pada batang tanamankacang tanah (cabang primer). Cabang adalah tempat tumbuhnya daun, bungadan buah. Cabang merupakan indikasi terhadap produksi tanaman. Berdasarkanrata-rata jumlah cabang tanaman kacang tanah kajian variasi jarak dan waktutanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanahdari. Hasil percobaan dapat dilihat pada yang menunjukkan bahwa perlakuanwaktu tanam tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, sedangkan jarak tanammenunjukkan perbedaan yang nyata, hasil uji beda rata-rata jumlah cabangdapat dilihat pada Tabel 12.Tabel 12. Rata-rata jumlah cabang tanaman kacang tanah kajian variasi jarak

    dan waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagungmanis dan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacangtanah (MST)

    Rata-rata0 +2 +4---cabang--

    90 x 20 cm 4.33 4.33 4.78 4.48 a70 x 20 cm 4.33 4.44 4.22 4.33ab50 x 20 cm 4.00 4.33 4.22 4.19b

    Keterangan: Angka rata-rata pada kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang sama tidakberbeda nyata menurut DNMRT 5%

  • Dari Tabel 12 menunjukkan bahwa variasi jarak tanam dan waktu tanamjagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah terhadapjumlah cabang kacang tanah. Bahwa perlakuan jarak tanam 90 x 20 cm tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata dengan 70 x 20 cm, tetapi berbeda nyatadengan 50 x 20 cm.

    Perlakuan waktu tanam untuk jumlah cabang tidak menunjukkanperbedaan yang nyata ini diduga disebabkan faktor genetik tanaman. Hasilpercobaan jumlah cabang kacang untuk jarak tanam 90 x 20 cm jumlah cabang4.48, jarak tanam 70 x 20 cm jumlah cabang 4.33, sedangkan jarak tanam 50 x 20cm menunjukkan jumlah cabang 4.19. Jumlah cabang kacang tanah ditentukanoleh faktor genetik tanaman..

    3.2.13. Berat 100 biji (g)

    Berat 100 biji merupakan indikator penumpukan bahan organik yangterdapat pada biji. Berdasarkan rata-rata berat 100 biji tanaman kacang tanahdari hasil percobaan dapat dilihat pada (Lampiran 11.13) yang menunjukkanbahwa perlakuan jarak tanam tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.Sedangkan waktu tanam menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji bedarata-rata berat 100 biji kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 13.

    Dari Tabel 13 rata-rata berat 100 biji tanaman kacang tanah kajian variasijarak dan waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dankacang tanah. menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 90 x 20 cm tidakberbeda nyata dengan 70 x 20 cm dan 50 x 20 cm. Sedangkan perlakuan waktutanam menunjukkan perbedaan yang nyata.

  • Tabel 13. Rata-rata berat 100 biji tanaman kacang tanah kajian variasi jarak danwaktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung setelah kacang tanah (MST)0 +2 +4

    ---g--90 x 20 cm 40.82 42.14 47.0570 x 20 cm 40.50 42.78 44.5650 x 20 cm 40.38 47.59 41.60Rata-rata 40.57a 44.17b 44.40b

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris terakhir yang diikuti huruf kecil yang sama tidak berbedanyata menurut DNMRT 5%

    Diduga disebabkan lamanya kacang tanah dan jagung tumbuh bersama-sama maka terjadi kompetisi didalam memperebutkan cahaya sehingga dapatditunjukan dengan ringannya berat biji sebagai penerima fotosintat (sink). Biladilihat deskripsi berat biji kacang tanah 45 g 100 biji-1 ( Sumarno , 1999). Bijidari hasil percobaan rata-rata beratnya kecil dari 45 g/100 biji, diduga kacangtanah lama terlindung oleh tanaman jagung sehingga terjadi persainganmemperebutkan cahaya, akibatnya fotosintat yang dihasilkan rendah.

    Berat 100 biji tanaman kacang tanah, waktu tanam jagung manis 4 MSTkacang tanah menunjukkan terberat (44.40 g), waktu tanam jagung manisbersamaan dengan kacang tanah menunjukkan teringan (40.57 g). Ditambahkanoleh Bewley dan Black (1985) cit Bustamam (2004) bahwa berdasarkanpengelompokan biji kacang tanah ada biji kecil berukuran sekitar 20 g/100 biji,biji sedang sekitar 50 g/100 biji dan biji besar lebih dari 50 g/100 biji. Varietaslokal pada umumnya memiliki biji kecil yaitu 30-40 g/100 biji.3.2.14. Produksi kacang tanah (ton ha-1)

    Berdasarkan rata-rata produksi kacang tanah kajian variasi jarak dan waktutanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanahdari hasil percobaan dapat dilihat pada (Lampiran 11.14). Bahwa perlakuan jaraktanam menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan waktu tanam tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji beda rata-rata produksi kacangtanah dapat dilihat pada Tabel 14.

  • Tabel 14. Rata-rata produksi tanaman kacang tanah kajian variasi jarak danwaktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacang tanah (MST)0 +2 +4

    ---ton ha-1---90 X20 cm 1.94 1.93 2.0670 X 20 cm 1.86 1.93 2.0750 X 20 cm 1.85 1.90 1.95Rata-rata 1.88a 1.92a 2.03b

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris terakhir yang diikuti huruf kecil yang sama tidak berbedanyata menurut DNMRT 5%

    Hasil kacang tanah dari hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 10,waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah tidak menunjukkanperbedaan yang nyata dengan tanam jagung manis 2 MST kacang tanah terhadapproduksi kacang tanah tetapi berbeda nyata dengan waktu tanam 4 MST. Didugatanaman kacang tanah lama ternaungi oleh jagung, sehingga mengurangipenerimaan cahaya matahari oleh tanaman kacang tanah. Hasil fotosintat yangterbentuk pada organ-organ vegetatif juga rendah, hasil fotosintatditranslokasikan kebagian generatif (biji) juga rendah.

    Selanjutnya Hanway (1969) menyatakan bahwa suatu tanaman ternaungi,maka intensitas cahaya yang diterima akan berkurang sehingga menyebabkanfotosintesis tidak berlangsung secara optimal. Kondisi ini akan mempengaruhijumlah fotosintat yang dihasilkan. Bila jumlah fotosintat tidak terpenuhi untukpertumbuhan dan perkembangan tanaman akan mempengaruhi produksi.3.2.15. Indeks kompetisi

    Indeks kompetisi merupakan indikator kompetisi diantara tanaman dalamsistem tumpangsari. Indeks kompetisi dapat terjadi secara intra spesifik dan interspesifik di antara tanaman. Kompetisi intraspesifik biasanya lebih besardibandingkan interspesifk dikarenakan pertumbuhan tanaman sama sehinggamemperebutkan unsur hara, air dan cahaya dalam kebutuhan yang sama. Hasilsidik ragam (Lampiran 11.15) menunjukkan bahwa indeks kompetisi berdasarkan

  • perlakuan jarak tanam menunjukkan berbeda nyata, sedangkan perlakuan waktutanam menunjukkan tidak berbeda nyata, untuk rata-rata perlakuan dapat dilihatpada Tabel 15.

    Tabel 15. Rata-rata indeks kompetisi hasil kajian variasi jarak dan waktu tanamjagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacangtanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacangtanah (MST) Rata-rata

    0 +2 +490 x 20 cm 0.10 0.08 0.06 0.08a70 x 20 cm 0.13 0.11 0.10 0.12ab50 x 20 cm 0.17 0.15 0.12 0.15b

    Keterangan: Angka rata-rata pada kolom terakhir yang diikuti huruf kecil yang sama tidakberbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Dari Tabel 15 menunjukkan bahwa indeks kompetisi untuk jarak tanam90 x 20 cm ( bernilai 0.08) tidak berbeda nyata dengan 70 x 20 cm (bernilai 0.12)tetapi berbeda nyata dengan jarak tanam 50 x 20 cm ( bernilai 0.15), didugasemakin rapat jarak tanam maka kompetesi antara tanaman semakin tinggi. Biladilihat indek kompetisi pada tumpangsari jagung dan kacang tanah indekskompetisinya kecil dari 0.33, berarti kompetisi antara jagung manis dan kacangtanah indeks kompetisinya kecil.

    Bila antara dua tanaman mempunyai kompetisi yang kecil dan salingbersinergisme maka indeks kompetisinya kecil. Bila mempunyai kompetisiinterspesifiknya kecil dibandingkan dengan intraspesifiknya maka indekskompetisinya kecil, berarti jagung manis dan kacang tanah dapatditumpangsarikan karena jagung memiliki batang yang tinggi dan cepat tumbuhserta memiliki sebaran daun selang seling dan bentuk daun pita sehingga tanamanjagung masih memberi kesempatan sebagian cahaya sampai kebawah, ini dapatdimanfaatkan oleh tanaman kacang tanah. Sedangkan kacang tanah memilikibatang yang rendah dan tajuk yang rimbun sehingga dapat mengatur kelembabandan suhu mikro.

    Jika nilai indeks kompetisi kurang dari satu akan mengakibatkankeuntungan hasil dalam sistem tanam campuran dan sebaliknya jika indeks

  • kompetisi lebih dari satu kombinassi tanaman tersebut akan menyebabkankerugian.

    3.2.16. Nisbah kesetaraan lahanNisbah kesetaraan lahan (NKL) adalah jumlah nisbah hasil antara tanaman

    yang ditumpangsarikan terhadap hasil tanaman yang ditanam secara tunggal padatingkat managemen yang sama. NKL merupakan salah satu cara menghitungproduktivitas lahan yang ditanam dua atau lebih jenis tanaman yangditumpangsarikan. Sistem tumpangsari akan lebih menguntungkan bila NKL lebihbesar dari 1 . Berdasarkan nisbah kesetaraan lahan dari hasil percobaan bahwaperlakuan jarak tanam menunjukkan perbedaan yang nyata,. sedangkan waktutanam juga menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji beda rata-rata nisbahkesetaraan lahan dapat dilihat pada Tabel 16.

    Pada Tabel 16 menunjukkan nisbah kesetaraan lahan untuk jarak tanam90 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah(angka tertinggi 1.57 %) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan waktu tanamjagung manis 2 MST kacang tanah (penurunan sebesar 0.05%) dan waktu tanamjagung manis 4 MST kacang tanah (penurunan sebesar 0.22%).Tabel 16. Nisbah kesetaraan lahan berdasarkan kajian variasi jarak dan waktu

    tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dankacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacang tanah (MST)0 +2 +4

    90 X20 cm 1.57aA 1.52bA 1.35cAB70 X 20 cm 1.60aA 1.58aB 1.37bA50 X 20 cm 1.41aB 1.38aC 1.32bB

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris yang diikuti huruf kecil dan pada kolom yang diikutihuruf besar yang sama tidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

    Jarak tanam 70 x 20 cm dan waktu tanam jagung manisbersamaandengan kacang tanah (1.60%) tidak menunjukkan perbedaan yangnyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanah (penurunan sebesar

  • 0.02%) tetapi berbeda nyata dengan waktu tanam jagung manis 4 MST kacangtanah (penurunan sebesar 0.23). Jarak tanam 50 x 20 cm dan waktu tanam jagungmanis bersamaan dengan kacang tanah(1.41) tidak menunjukkan perbedaan yangnyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanah(penurunan sebesar0.03%) tetapi berbeda nyata dengan waktu tanam jagung manis 4 MST kacangtanah ( penurunan sebesar 0.09).

    Bahwa jarak tanam jagung manis ada hubungan dengan waktu tanamjagung manis terhadap nisbah kesetaraan lahan. Semakin rapat jarak tanam dansemakin lambat menanam jagung maka nisbah kesetaraan lahan semakin rendah.Hasil rata-rata jagung dan kacang tanah masing-masing 16.77 dan 1.86 ton/ha,dibandingkan jarak tanam dan waktu tanam bersamaan 15.29 dan 1.85 didugarendahnya nisbah kesetaraan lahan dipengaruhi rendahnya produksi kacangtanah.

    3.2.17. Efisiensi sistem pertanamanEfisiensi sistem pertanaman merupakan indikator bahwa sistem

    tumpangsari dapat lebih efisien atau tidak dibandingkan dengan monokultur.Berdasarkan efisiensi sistem pertanaman tumpangsari jagung manis dan kacangtanah, hasil percobaan dapat dilihat pada . Menunjukkan bahwa adanya interaksiperlakuan jarak dan waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagungmanis dan kacang tanah. Hasil uji beda rata-rata efisiensi sistem pertanamandapat dilihat pada Tabel 17.Tabel 17. Rata-rata efisiensi sistem pertanaman kajian variasi jarak dan waktu

    tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dankacang tanah.

    Jarak tanamjagung manis

    Waktu tanam jagung manis setelah kacang tanah (MST)0 +2 +4

    90 x 20 cm 1.35aA 1.32aA 1.15bAB70 x 20 cm 1.43aB 1.36bA 1.19cA50 x 20 cm 1.26aC 1.16bB 1.13cB

    Keterangan: Angka rata-rata pada baris terakhir yang diikuti huruf kecil dan pada kolom yangdiikuti huruf besar yang sama tidak berbeda nyata menurut DNMRT 5%

  • Dari Tabel 17 dapat diterangkan bahwa jarak tanam 90 x 20 cm danwaktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah tidak menunjukkanperbedaan yang nyata dengan waktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanahtetapi berbeda nyata dengan waktu tanam jagung manis 4 MST kacang tanah.Jarak tanam 70 x 20 cm dan waktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacangtanah ( nilai angka tertinggi 1.43 ) menunjukkan perbedaan yang nyata denganwaktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanah dan waktu tanam jagung manis4 MST kacang tanah. Jarak tanam 50 x 20 cm dan waktu tanam jagung manisbersamaan dengan kacang tanah menunjukkan perbedaan yang nyata denganwaktu tanam jagung manis 2 MST kacang tanah dan waktu tanam jagung manis 4MST kacang tanah ( angka terendah 1.13).

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan kajian variasi jarak dan waktu tanam jagung

    manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah dapatdinyatakan sebagai berikut1. Interaksi antara jarak tanam jagung manis dan waktu tanam jagung manis

    dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah, yang menunjukannisbah kesetaraan lahan tertinggi adalah jarak tanam 70 x 20 cm dan waktutanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah yaitu sebesar 1.60%.

    2. Untuk jarak tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah, yang menunjukan nisbah kesetaraan lahan tertinggi adalahjarak tanam 70 x 20 cm yaitu sebesar 1.60%.

    3. Untuk waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manisdan kacang tanah, yang menunjukan nisbah kesetaraan lahan tertinggi adalahjagung manis ditanam bersamaan dengan kacang tanah yaitu sebesar 1.60%.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jarak tanam dan waktu tanamjagung manis dalam sistem tumpangsari jagung manis dan kacang tanah respon

  • yang terbaik diperoleh jarak tanam jagung manis adalah 70 x 20 cm dan jagungmanis ditanam bersamaan dengan kacang tanah.

    4.2. SaranBerdasarkan hasil percobaan dapat disarankan dalam sistem tumpangsari

    jagung manis dan kacang tanah dapat menggunakan jarak tanam 70 x 20 cm danwaktu tanam jagung manis bersamaan dengan kacang tanah.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2009. Tanaman jagung manis (Sweet corn). BPTP. MarosAnonim. 2011. Kompetisi inter dan intra spesifik sebagai faktor pembatas biotik.BPTP. MalangAndrews, R. E. dan E. I. Newman. 1970. Root density and competition for

    nutrient. Plant Ecol. 5 : 147-161.Ahira, A. 2011. Hasil melimpah dengan penerapan intensifikasi pertanian

    (http://www.anneahira.com/intensifikasi-pertanian.htm) di akses 13Oktober 2011.

    Bangun,Y.N. 1995. Tumpangsari jagung dengan yute. Pusat perpustakaan dankomunikasi penelitian dan balai informasi pertanian . Lampung

    Barus.,W.A. 2004. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang ditumpangsarikan dengan jagung terhadap pengaturan saat tanam danjarak tanam. Universitas Amir Hamzah. Medan.

    Beets, W.C. 1982. Multiple cropping and tropical farming system . Gower PublCo., Chicago

    Boughey, A. S. 1968. Ecology of population. The Mac-Millan Co., New YorkEffendi, S. 2008. Cropping system suatu cara untuk stabilisasi produksi pertanian.

    Penataran PPS Bidang Agronomi dalam pola bertanam. LembagaPenelitian Bogor

    Falah,R.N. 2009. Budidaya jagung manis. Balai Besar Pelatihan Pertanian.Lembang

  • Ginting, A.N. dan H. Yusuf. 1983. Aliran permukaan dan erosi pada lahanbeberapa jenis tanaman dan hutan. Puslithut. Garut.

    Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.Kadekoh,I . 2007. Komponen hasil dan hasil kacang tanah berbeda jarak tanam

    dalam system tumpangsari dengan jagung yang didefoliasi pada musimkemarau dan musim hujan. J.Agroland 14(1):11-17

    Odum, E.P. 1959. Fundamentals of ecology. 2nd. WB Saunders. London.Ridwan M. 1992. Pengaruh jumlah benih jagung per lubang tanam dalam pola

    tumpangsari jagung dengan kedelai terhadap produksi dan nisbahkesetaraan lahan. Pendidikan Pasca Sarjana KPK-UNAND Padang.

    Rukmana, R. 1988. Kacang tanah. Kanisius. Yogyakarta.Safuan, L.O., I. U. Warsono., L. Prihastuti., E .S. Wahyuni .,E.Hestin.,

    Oktavidiati. Hernawan., R u d i, Desyanti., N.H.Elis., M. Suwena.2002.Pertanian terpadu suatu strategi untuk mewujudkan pertanianberkelanjutan. IPB. Bogor.

    Salisbury, F.B. and C. W. Ross. 1992. Plant physiology. 4th Edition. California.Wadsworth Publ. Co.

    Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi gulma. Gramedia. Pustaka utama. Jakarta.Slatyer, R.O. 1971. Physiological significance of internal water realition to crop

    yield. InPhysiological Aspects of Crop Yield.J.D. Eastin, F.A. Haqskins,C.Y. Sullivan and C.H.M. Van Bavel (Eds).Am.Soe.Agron.Crop.Sci.Mapegau Amer, Madison Wisconsin.p: 53-87.

    Soejono, A.T. 2004. Kajian jarak antar baris tebu dan jenis tanaman palawijadalam pertanaman tumpangsari. Fak. Pertanian.UGM. Yogyakarta

    Stickler, F.C., Weaden dan A. W. Pauli. 1961. Leaf area determination in grainsorghum. Agron. J. 53(3):187-188

    Subekti, N. A., R. Syafruddin., Efendi, dan S. Sunarti. 1995. Morfologi tanamandan fase pertumbuhan jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

    Supriyatman, B. 2011. Introduksi Teknologi Tumpangsari Jagung dan KacangTanah. Karya Ilmiah

    Suwarto, S. Yahya, Handoko, M. A. Chozin. .2005 .Kompetisi tanaman jagungdan ubi kayu dalam sistem tumpangsari. USU. Medan

    Wahid,A.S., M.S.Pandang, I.H. Utomo dan Bahar.1988. Pengaruh jarak tanamtumpangsari terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah danjagung. Agrican. Vol.3 no.2.

  • Waluya, A. .2009. Gulma pada tanaman jagung Di Kebun Percobaan Cikabayan,Institut Pertanian Bogor. Penguasaan Sarana Tumbuh.DepartemenAgronomi Dan Hortikultura.Institut Pertanian Bogor.

    Warsana.2009. Introduksi teknologi tumpangsari jagung dan kacang tanah.BPTP.Jawa Tengah.

    Wardhana, W. 2010. Pengaruh waktu tanam terhadap pertumbuhan dan produksipada sistem tanam tumpangsari ubi jalar dan jagung manis. DepartemenAgronomi Dan Hortikultura Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor

    Widiwurjani, W. H. Nugroho, B. Guritno. 1999.Kompetisi tanaman bawang daun(Allium fistulosum) dan jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) padasistim tumpangsari akibat pengaturan penanaman. Fakultas Pertanian,Unibraw

    Willey, R.W., dan M.R. Rao., M. S. Reddy dan M. Natarajan. 1982. Croppingsystem with sorghum. Sorghum in the eighties. Proc. Of the Inter Symp.on Sorghum Patancheru, A.P. India.p.477-489.