14
KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL – UPL) RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN … A. LATAR BELAKANG Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dengan posisi geografis yang terletak di antara 0°55’00” - 3°21’00” Lintang Selatan dan 98°35’00” - 100°32’00” Bujur Timur dengan luas wilayah tercatat 6.011,35 km² dan garis pantai sepanjang 1.402,66 km. Secara geografis, daratan Kabupaten Kepulauan Mentawai ini terpisahkan dari Provinsi Sumatera Barat oleh laut, yaitu dengan batas sebelah utara adalah Selat Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah timur berbatasan dengan Selat Mentawai, serta sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 4 pulau besar ditambah pulau-pulau kecil (252 buah). Keempat pulau besar ini adalah Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Pada tahun 2010 ini secara geografis dan administratif, Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 10 kecamatan, 43 desa dan 202 dusun. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan Pagai Selatan dengan luas wilayah 901,08 km² (14,99%) dan ibukota kecamatan adalah Bulasat; 2. Kecamatan Sikakap dengan luas wilayah 278,45 km² (4,63%) dan ibukota kecamatan adalah Sikakap;

Kak Ukl Upl Pelabuhan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Studi Lingkungan Pembangunan Pelabuhan

Citation preview

KERANGKA ACUAN KERJAPENYUSUNAN DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL UPL) RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dengan posisi geografis yang terletak di antara 05500 - 32100 Lintang Selatan dan 983500 - 1003200 Bujur Timur dengan luas wilayah tercatat 6.011,35 km dan garis pantai sepanjang 1.402,66 km. Secara geografis, daratan Kabupaten Kepulauan Mentawai ini terpisahkan dari Provinsi Sumatera Barat oleh laut, yaitu dengan batas sebelah utara adalah Selat Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah timur berbatasan dengan Selat Mentawai, serta sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 4 pulau besar ditambah pulau-pulau kecil (252 buah). Keempat pulau besar ini adalah Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Pada tahun 2010 ini secara geografis dan administratif, Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas 10 kecamatan, 43 desa dan 202 dusun. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah sebagai berikut :1. Kecamatan Pagai Selatan dengan luas wilayah 901,08 km (14,99%) dan ibukota kecamatan adalah Bulasat;

2. Kecamatan Sikakap dengan luas wilayah 278,45 km (4,63%) dan ibukota kecamatan adalah Sikakap;

3. Kecamatan Pagai Utara dengan luas wilayah 342,02 km (5,69%) dan ibukota kecamatan adalah Saumanganyak;

4. Kecamatan Sipora Selatan dengan luas wilayah 268,47km (4,47%) dan ibukota kecamatan adalah Sioban;

5. Kecamatan Sipora Utara dengan luas wilayah 383,08 km (6,37%) dan ibukota kecamatan adalah Sido Makmur;

6. Kecamatan Siberut Selatan dengan luas wilayah 508,33 km (8,46%) dan ibukota kecamatan adalah Maileppet;

7. Kecamatan Siberut Barat Daya dengan luas wilayah 649,08 km (10,80%) dan ibukota kecamatan adalah Pasakiat Taileleu;

8. Kecamatan Siberut Tengah dengan luas wilayah 739,87 km (12,31%) dan ibukota kecamatan adalah Saibi Samukop;

9. Kecamatan Siberut Utara dengan luas wilayah 816,11 km (13,58%) dan ibukota kecamatan adalah Muara Sikabaluan;

10. Kecamatan Siberut Barat dengan luas wilayah 1.124,86 km (18,71%) dan ibukota kecamatan adalah Simalegi (Betaet).Dengan kondisi geografis Mentawai sebagai kepulauan, maka diperlukan transportasi laut sebagai penghubung antar daerah di Kabupaten Kepulauan Mentawai maupun wilayah lain diluarnya. Untuk mendukung kegiatan transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pemerintah Daerah berencana membangun sarana Pelabuhan yang terletak di

Kegiatan pembangunan pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Mentawai tentunya dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan baik dari kegiatan pra konstruksi hingga operasional. Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 22, menyatakan bahwa Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai lingkungan hidup, dengan kriteria dampak penting ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; luas wilayah penyebaran dampak, intensitas dan lamanya dampak berlangsung, banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak; sifat kumulatif dampak, berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dan/atau kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkaitan dengan hal tersebut dan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, kegiatan pembangunan Pelabuhan bukan merupakan kegiatan wajib AMDAL, namun termasuk kegiatan yang wajib memiliki dokumen lingkungan hidup UKL UPL karena salah satu fasilitas dermaga memiliki panjang 20 m dan luas pelabuhan 6000 m2.Dalam rangka implementasi peraturan perundang-undangan tersebut, maka pada Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai melaksanakan Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan B. MAKSUD DAN TUJUAN1. Maksud

Kegiatan ini diselenggarakan dengan maksud untuk menyediakan dokumen pengelolaan lingkungan hidup pembangunan Pelabuhan sebagai panduan pengambil kebijakan dalam mengelola lingkungan pelabuhan.

2. Tujuan Tujuan dari Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) ini adalah melindungi lokasi pelabuhan penyeberangan dan sekitarnya dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup

Apabila kegiatan ini dilaksanakan, maka akan sangat berdampak positif terhadap berbagai segi antara lain :

keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia;

kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem;

kelestarian fungsi lingkungan hidup;

mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;

menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia;

mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;

mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan mengantisipasi isu lingkungan global.C. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) dilaksanakan di lokasi Pembangunan Pelabuhan yang berada di Desa/ Kelurahan ..., Kecamatan ..., Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.D. SUMBER DANA

Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan berasal dari dana APBD Tahun Anggaran 2015 pada DPA Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN1. Uraian Kegiatan

a) Melakukan pengkajian terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan.

b) Melakukan analisis dampak lingkungan secara terpadu mencakup dimensi sumber dampak dan jenis dampak yang ditimbulkan, evaluasi besaran dan sebaran dampak;

c) Melakukan analisis terhadap dampak kumulatif

d) Melakukan Pengkajian Pengelolaan dampak Lingkungan secara terpadu

e) Menyusun Dokumen UKL UPL.

2. Batasan Kegiatan

Guna mencapai maksud dan tujuan agar tercapainya sasaran yang diharapkan, maka kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku yang memuat uraian sebagai berikut :

a) Melakukan survey pendahuluan, meliputi peninjauan lapangan dan pengumpulan data sekitar lokasi rencana kegiatan;

b) Melakukan pengumpulan data primer tentang kualitas lingkungan meliputi Pengambilan dan Pengukuran sampel lingkungan berdasarkan peraturan yang berlaku dengan data maksimal (fisika, kimiawi, biologis) pada laboratorium terakreditasi ISO 14025, yang meliputi data :

Kualitas udara,

Intensitas kebisingan,

Kualitas Air Laut,

Kualitas Air Tanah

Kualitas Air Permukaan

Organisme perairan

Pengambilan sampel uji dilakukan secara proporsional dan harus mewakili kondisi-kondisi spesifik dari setiap kawasan, serta mewakili setiap zona peruntukan lahan, sehingga diperoleh data rona awal yang tidak hanya menggambarkan kondisi kawasan secara keseluruhan namun juga dapat memberikan gambaran tentang kekhususan beberapa lokasi dikarenakan kontur yang berbeda dari kawasan lainnya, ataupun kegiatan yang telah ada sebelumnya.

c) Melakukan pengumpulan data sekunder yang meliputi data :

Iklim

Hidrologeologi

Sosial, ekonomi dan kesehatan

Serta studi pustaka dan literatur data-data pendukung lainnya

d) Melaksanakan survey lapangan yang meliputi inventarisasi flora dan fauna yang ada disekitar lokasi rencana kegiatan persepsi masyarakat tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan.

e) Pengukuran lapangan kondisi topografi

f) Pengolahan dan analisa data beserta perkiraan tentang kegiatan yang memungkinkan untuk berada disekitar kawasan terkait dengan daya dukung dan daya tampung lingkungannya

g) Penyusunan Laporan Pendahuluan

h) Penyusunan Dokumen Draft UKL UPL

Identitas Pemrakarsa

Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Nama rencana usaha dan/atau kegiatan

Lokasi rencana usaha dan/ atau kegiatan

Skala/ besaran rencana usaha dan/ atau kegiatan

Garis besar komponen rencana usaha dan/ atau kegiatan

Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

Jumlah dan Jenis Izin PPLH Yang Dibutuhkan

i) Presentasi Dokumen UKL UPL di Instasi Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai.

j) Penyusunan laporan Final UKL - UPL

F. PRODUK YANG DIHASILKAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah : Dokumen lingkungan hidup mengenai kajian tentang Kelayakan Lingkungan terhadap kegiatan-kegiatan yang ada dan yang akan dilaksanakan khususnya untuk pembangunan area pelabuhan laut di wilayah Desa/Kelurahan , Kecamatan , Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, yang dilengkapi dengan laporan mengenai seluruh kegiatan survey/ analisa kualitas lingkungan termasuk hasil analisanya serta foto dokumentasi dan laporan pendukung lainnya.G. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN (TIME SCHEDULE)

Waktu yang penyelesaian pekerjaan perencanaan selama 4 bulan atau 120 hari (seratus dua puluh) hari kalender.

NOURAIAN KEGIATANWAKTU PELAKSANAAN (BULAN)

IIIIIIIV

1234123412341234

1.Persiapan

2.Pengumpulan Data :

a. Data Primer

b. Data Sekunder

3.Tahap Analisis

4.Pembahasan Dokumen UKL UPL di Instansi Lingkungan Hidup

5.Penyusunan Laporan

a. Laporan Pendahuluan

b. Laporan Draft UKL - UPL

c. Laporan Final UKL UPL

H. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

1. Tenaga Ahli

a. Ketua Tim/ Team LeaderSarjana S1 Teknik Lingkungan yang memiliki Sertifikat Pelatihan AMDAL yang dikeluarkan assosiasi dan berpengalaman minimal 5 tahun dalam penyusunan dokumen lingkungan, bertugas melakukan koodinasi terhadap seluruh kegiatan, tenaga ahli maupun dengan pihak instansi terkait.

Tugas dan tanggung jawab Team Leader meliputi :

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan penyusunan Dokumen UKL UPL secara keseluruhan.

Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan Study/Kajian yang optimal dan dapat dipertanggungjawabkan.

Merumuskan dan membuat rencana garis besar sistem dan pentahapan dalam pelaksanaan pekerjaan Study/Kajian.

Menyusun program kerja termasuk didalamnya penjadwalan rapat pembahasan materi Study/Kajian secara berkala.

b. Ahli Biologi

Sarjana Teknik (S1) Biologi yang berpengalaman minimum 5 tahun sebagai penganalisis lingkungan biologi dalam penyusunan AMDAL/ UKL - UPL.

Tugas dan Tanggung jawabnya antara lain meliputi :

Mengidentifikasi dan menganalisa data-data kondisi lingkungan hayati dan non hayati kawasan yang mempengaruhi skenario perencanaan pelabuhan.

Mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan masalah yang berkaitan dengan keasrian flora dan fauna di lokasi kegiatan

Melakukan analisa terhadap faktor-faktor biologi serta pengelolaan sumber daya hayati.

Memberi masukan penyusunan arahan pengendalian pembangunan

c. Ahli Tata Ruang dan TransportasiSarjana Teknik (S1) Teknik Planologi yang berpengalaman 5 Tahun dalam penyusunan AMDAL/ UKL-UPL. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi secara teknis terhadap seluruh proses pekerjaan yang terkait dengan kesesuaian ruang lokasi rencana kegiatan dan kondisi transportasi di wilayah studi.

Tugas pokok Ahli Tata Ruang dan Transportasi adalah :

Melakukan identifikasi kesesuaian ruang lokasi rencana pembangunan pelabuhan.

Melakukan identifikasi dan analisis potensi, peluang dan kendala pengembangan kawasan pelabuhan.

Mempersiapkan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian kondisi keruangan dan kondisi lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan pelabuhan.

Melakukan analisis pengembangan kawasan berdasarkan kondisi dasar kawasan, kesesuaian dan daya dukung lahan juga kelayakan lokasi untuk pengembangan kawasan pelabuhan.

d. Ahli Kelautan

Sarjana S1 Kelautan yang berpengalaman 5 Tahun dalam penyusunan AMDAL/ UKL - UPL. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi secara teknis terhadap seluruh proses pekerjaan di perairan yang terkait dengan identifikasi kondisi fisik, kimiawi dan biologis perairan.

Tugas pokok Ahli Kelautan adalah :

Melakukan identifikasi potensi, peluang dan kendala pengembangan kawasan perairan di sekitar kawasan pelabuhan.

Mengidentifikasi potensi pencemaran beserta mempersiapkan antisipasi terhadap penyebaran pencemar;

Ikut memberikan masukan dalam penyusunan rencana, khusus terhadap pembangunan bangunan diatas laut dan juga sarana pendukung kegiatan di lautan.

e. Ahli Sosial, Ekonomi dan Budaya

Sarjana (S1) Sosial yang berpengalaman minimum 5 Tahun dalam penyusunan AMDAL/ UKL UPL.

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi :

Mengumpulkan data dan informasi, identifikasi, inventarisasi, review pada aspek-aspek sosial, ekonomi dan demografi kependudukan, serta pemberdayaan pemerintah setempat dan masyarakat, partisipasi masyarakat, kinerja pelaku pembangunan, konsep pembangunan dengan berbasis pada masyarakat sesuai visi dan misi pembangunan, potensi dan peluang pengembangan kelembagaan.

Menyusun pelaporan tentang hasil dari upaya-upaya pemerintah setempat dan pemberdayaan masyarakat, partispasi masyarakat dan swasta, peranan dan kontribusi dalam pembangunan pelabuhan ini. Sebagai tenaga ahli Sosial untuk melakukan Sosialisasi Visi Dan Misi Kegiatan Kepada Masyarakat, Pemda dan Swasta (Stakeholder) di sekitar lokasi proyek .

Sebagai tenaga ahli ekonomi pembangunan bertanggung jawab dalam melakukan analisa ekonomi yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat terhadap keberadaan kawasan pelabuhan tersebut

Menumbuh-kembangkan kesadaran pemerintah setempat dan masyarakat untuk berperan aktif dalam perencanaan dan pembangunan pelabuhan.

f. Ahli Sipil Sarjana Teknik (S1) Sipil yang berpengalaman minimum 5 tahun dibidang bangunan sipil khususnya kegiatan pembangunan pelabuhan khususnya dermaga. Memiliki sertifikat keahlian Ahli Muda Perencana Bangunan.

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain meliputi :

Menganalisa model bangunan yang sesuai dengan kontur dan daya dukung lingkungan sekitar sesuai dengan zonasi pemanfaatan ruangnya

Menganalisa kekuatan bangunan pada zona-zona yang telah dibagi sesuai dengan kondisi geologis kawasan pelabuhan.

Menghitung kwantitas dari bahan dan kebutuhan yang lainnya untuk pembangunan sesuai dengan kondisi pekerjaan yang ada.

Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam hal pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.2. Tenaga Pendukunga. Asisten Tenaga Ahli :

1) Asisten Tenaga Ahli Lingkungan

2) Asisten Tenaga Ahli Sosial, Ekonomi dan Budaya

b. Tenaga Pendukung :

1) Surveyor

2) Sekretaris

3) Operator Komputer.

I. PELAPORAN

Membuat laporan dan mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan di .... Sebagai hasil produk kegiatan jasa konsultansi diperlukan berbagai macam laporan. Konsultan harus menyiapkan dan menyerahkan laporan secara berurutan sesuai dengan tahapan dan jadwal pelaksanaan kegiatan kepada Pengguna Jasa Laporan yang diserahkan terdiri dari:

1. Laporan Pendahuluan

Laporan ini antara lain berisi tentang penjelasan rinci yang meliputi :

a. Gambaran umum lokasi studi dan rencana kegiatan

b. Metodologi kerja yang digunakan

c. Rencana Survey Kerja Lapangan

d. Organisasi Kerja Lapangan

2. Laporan Draft UKL UPL Laporan ini antara lain berisi tentang penjelasan rinci yang meliputi :

a. Uraian tentang Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang, maksud dan tujuan studi serta peraturan perundang-undangan yang terkait.

b. Uraian rencana kegiatan yang jabarkan berdasarkan tahapan kegiatan, yaitu: tahap Konstruksi dan tahap Operasi

c. Uraian tentang Rona Lingkungan Hidup yang merupakan hasil analisa dari data yang diperoleh saat survey di lapangan baik primer maupun sekunder.

d. Uraian tentang dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan karena kegiatan

e. Uraian tentang Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

3. Laporan Final UKL UPL Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Draft UKL UPL konsep setelah mendapat masukan / koreksi dari pemberi tugas dan telah mendapatkan rekomendasi layak lingkungan dari Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai.

J. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja pekerjaan Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL) Rencana Pembangunan Pelabuhan disusun sebagai panduan dalam pelaksanaannya.

Kab. Kepulauan Mentawai, .. 2015

PENGGUNA ANGGARAN

NIP. .