Upload
dwimay-fawzy
View
62
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 1
PENDAHULUAN
i tengah perkembangan media massa di Indonesia,komunikasi hampir
diidentikkan dengan komunikasi massa. Perhatian yang diberikan pada dunia
komunikasi massa begitu besar.Lihat saja, misalnya khusus menulis
artikel,latihan menjadi presenter televisi,khusus menjadi penyiar radio atau
latihan jurnalistik di berbagai kampus begitu menari perhatian banyak orang.
Ini bisa menunjukkan betapa banyak orang yang sesungguhnya ingin terlibat
dalam kegiatan komunikasi massa. Bukan hanya menjadi komunikan atau
konsumen media saja, melainkan ingin juga menjadi komunikator dalam
komunikasi massa.
Tidak begitu halnya dengan Komunikasi antarpribadi(KAP). Perhatian kita
terhadap KAP lebih rendah dibandingkan dengan perhatian pada komunikasi
massa. Jarang ada iklan di media massa yang melatih keterampilan
komunikasi antarpribadi. Padahal kemampuan interpersonal atau antarpribadi
ini sudah dipandang sebagai salah satu kecerdasan manusia yang dinamakan
kecerdasan interpersonal seperti yang dikemukakan David Coleman dalam
kecerdasan jamaknya(multiple intellegence). Artinya, kemampuan
interpersonal merupakan salah satu kunci sukses penting kehidupan manusia.
Apabila demikian halnya, tentu sangat penting memiliki keterampilan
komunikasi antarpribadi sebagai salah satu unsur relasi interpersonal.
Tentu saja agar kita bisa memahami KAP ini dengan baik mula-pertama
kita harus belajar pengertian dan definisi KAP. Oleh karena itu, Pada kegiatan
belajar pertama kita akan mempelajari pengartian dan definisi KAP.Selanjutnya
, kita akan beranjak lebih jauh dengan melihat KAP dengan kegiatan
komunikasi manusia secara umum atau secara keseluruhan. Pada dua
D
BAB
1
Komunikasi Antarapribadi dalam Komunikasi Manusia
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 2
kegiatan berlajar pertama Modul 1 ini , kita lebih memfokuskan pada
komunikasi dan KAP ini.
Di tengah perkembangan teknologi komunikasi yang kini suadh menjadi
bagian hidup keseharian banyak orang maka kita pun tak bisa mengabaikan
perkembangan tersebut. Memang perkembangan teknologi komunikasi
kinimemungkinkan manusia berkomunikasi tanpa harus berada pada tempat
yang sama. Namun kegiatan komunikasi yang memungkinkan terjadinya
perubahan sikap, pendapat atau perilaku pada komunikasi bisa terjadi,tanpa
orang harus bertemu secara langsung .soal ini akan dibahas pada kegiatan
belajar 3. Sendangkan bagaimana KAP ini mendukung atau menunjang
kmunikasi yang tidak dikategorikan KAP, seperti komunikasi kelompok dan
komunikasi massa
PENGERTIAN dan DENFINISI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
Kisah Keluarga Umar
Pak Umar dan istrinya tengah membicarakan anaknya, Asep yang menginjak usia remaja. Keduanya merasa khawatir dengan prestasi belajar anaknya itu. Akhir-Akhir ini, anaknya lebih suka dan lebih sering bermain dengan teman-teman sekolahnya. Sepulang sekolah Asep tidak langsung pulang, tetapi Asep langsung bermain dengan teman-temannya. Apabila ditaya, Asep selalu saja beralasan belajar bersama dengan teman-temannya. Akan tetapi, tatkala didesak untuk memperlihatkan hasil belajar bersamannya,Asep tidak bisa menunjukannya. ini tangung jawab kita, pak. Bukan ibu saja yang harus mengingatkan si Asep tuh,kata Bu Umar. iya tangung jawab kita berdua. Akan tetapi, Asep kan lebih dekat sama ibunya ketimbang bapaknya,jadi ibu saja yang menasihati dia. Lagian, Bapak suka emosi.Nanti,bukannya mendengar omongan bapak, malah merajuk,jawab Pak Umar. jadi, harus ibu nih,ujar Bu Umar sambil tersenyum. Pak Umar tersenyum juga. Karena misinya berhasil. Dia enggan menegur anaknya yang kelas 3 SMP itu. Pak Umar merasa dirinya tak begitu pandai berbicara dengan anaknya sendiri. Apabila omongannya tak formal seperti sedang berbicara pada atasan Pak Umar, pastilah penuh dengan bentakan. Alih-alih anaknya berbicara malah sebaiknya,menutup diri. Berbeda betul dengan ibunya. Asep sering berbicara dari hati ke hati dengan ibunya. Nasihat ibu Umar juga bisa masuk pada Asep. Tetapi kapan,sebaiknya Ibu bicara sama si Asep? tanya Bu Umar Bagaimana kalau malam nanti saja ? Ajak dia ngobrol saat makan malam. Bapak kan kebetulan ada rapat, jadi pulangnya agak malam. Ibu bisa bicara dengan si Asep lebih bebas........
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 3
Kisah diatas menunjukkan bagaimana komunikasi antarpribadi belangsung
dalam keluarga. Percakapan suami istri yang seperti itu merupakan percakapan
yang umum terjadi di tengan keluarga. Pasangan suami-istri itu ingin
berkomunikasi dengan anaknya untuk merubah prilaku anaknya yang agak lalai
belajar sehingga prestasinya disekolah menurun. Dalam pada itu, saat
merencanakan komunikasi dengan anak itu,pasanga suami-istri itu juga
berdialog tentang siapa yang akan bicara pada anaknya.Akhirnya disepakati,Ibu
Umarlah yang akan berkomunikasi dengan Asep.
Kisah diatas merupakan kisah yang biasa kita jumpai dalam hidup sehari-
hari. Ada begitu banyak kegiatan komunikasi antarpribadi dalam kehidupan kita.
Bahkan kita pun sangat terbiasa mempraktikkan kegiatan komunikasi
antarpribadi itu dalam hidup keseharian. Kita tentu pernah curhatpada salah satu
teman kita, kita pernah menyaksikan bagaimana seorang pria melontarkan bujuk-
rayu padakekasihnya.
Rupanya, begitu seringnya kita terlihat dalam komunikasi antarpribadi itu
sampai-sampai kita terkadang tk sempat lagi memikirkan apa sebenarnya
komunikasi antarpribadi.Kita jadi memandang komunikasi antarpribadi itu seolah
sama dengan udara yang kita hirup. Jarang kita memikirkan atau
merenungkannya. Semuanya berlangsung begitu saja,dan dipandang sebagai
keterampilan yang datang begitu saja seperti keterampilan kita menghirup
udara saat bernafas.
Kita baru memikirkan masalah komunikasi antarpribadi itu apabila muncul
masalah. Taruhlah, kita berada dalam situasi konflik dengan rekan kita itu.
Kita mulai berfikir,mencari cara yang baik untuk memperbaikan hubungan itu.Kita
mereka-reka, bagaimana rekan kita itu dan cara terbaik untuk berbicara
dengannya. Kita juga mulai memikirkan bagaimana cara masuk ke pokok
persoalan.Apakah langsung ke pokok persoalan atau kita berbicara dengan hal-
hal ringan dulu sebelum masuk ke pokok persoalan.
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
Sekarang kita mengenal lebih dalam komunikasi antarpribadi,sebagai slah
satu konteks komunikasi manusia.Cara yang paling penting mudah untuk
mengenal sesuatu biasanya dengan membandingkan atau membedakan dengan
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 4
hal lain. Misalnya, kita bisa mengetahui satu benda disebut sendok dengan cara
membedakannya dengan benda yang bukan sendok. Nah, begitu juga halnya
dengan komunikasi antarpribadi. Kita bisa mengenal komunikasi antarpribadi
dengan cara membedakan dari komunikasi non-antarpribadi. Kita
membandingkan komunikasi antarpribadi dengan bentuk-bentuk komunikasi lain,
yang tentunya sudah kita ketahui.
Tim borcher (1999) menjelaskan komunikasi antarpribadi ini dengan
melihatnya dengan pendekatan konteksual dan pendekatan perkembangan dari
pendenkatan konteks komunikasi, komunikasi antarpribadi berlangsung dengan
melihatkan harus beberapa orang, dan orang-orang tersebut memiliki kedekatan
(proximity) secara fisik, menggunakan banyak saluran indra, dan umpan baliknya
seketika. Padangan dengan pendekatan konteksualini tak memperhitungkan
dimensi relasi diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
Sedangkan pendekatan perkembangan, memandang relasi dengan
sesama itu berbeda-beda. Meski manusia melakukan kontak dan komunikasi,
namun dalam di dalamnya ada derajat relasi yang berbeda. Bayangkan saja,
pasti ada perbedaan cara kita membangun relasi antara salesman yang datang
ke rumah kita, dan relasi dengan relasi teman akrab kita. Komunikasi dengan
teman kita itulah yang dinamakan komunikasi antarpribadi. Bukan komunikasi
dengan salesman yang tidak kita kenal. Itulah yang harus diperhatikan saat kita
hendak memahami komunikasi antarpribadi, menurut pandangan perkembangan
ini. Dari sudut pandang ini, yang dinamakan komunikasi antarpribadi itu adalah
komunikasi yang berlangsung diantara orang-orang yang sudah mengenal satu
sama lain dengan cukup lama. Di sini titik tekannya ada pada keunikan manusia
yang berkomunikasi, bukan pada tindakan manusia dalam dunia sosial.
Ini berati, pada pendakatan kontekstual seperti yang diuraikan diatas,
tidaklah termasuk komunikasi antarpribadi apabila digunakan medium,sebutalah
telepon, dalam melakukan komunikasi. Oleh karena pendekatan ini menyebutkan
adanya syarat kedekatan secara sifik ringkasanya,orang yang berkomunikasi
hadir pada tempat yang sama. Sedangkan dari sisi perkembangan manusia
sebagai pribadi sangat diperhatungkan, bukan sekedar terjadinya komunikasi.
Oleh karena itulah,istilahnya komunikasi antarpribadi yang berarti dalam
komunikasi tersebut yang terlihat adalah pribadi-pribadi.
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 5
Pada sisi lain, kita juga mengenal konteks-konteks komunikasi. Kita bisa
kembalikan pada kisah bapak dan ibu umar diatas. Kita bisa menilai
,kendalayang dihadapi Pak Umar untuk menasihati Asep adalah kendala yang
sifatnya spikologis. Pak Umar tahu siapa dirinya yang wataknya tak
memungkinkannya untuk bisa menasihati anaknya. Ini berarti, komunikasi
antarpribadi itu berlangsung dalam kebutuhan, hasrat, nilai-nilai, dan kepribadian
pada orang yang terlibat dalam komunikasi itu. Namun,juga bukan hanya dalam
konteks psikologis komunikasi tersebut ber langsung melainkan ada konteks
konteks lainya.
Tatkala Pak Umar juga merasa, Asep lebih dekat dengan ibunya ketimbang
ayahnya sehingga meminta Bu Umar untuk berbicara menunjukan adanya
konteks relasional. Konteks relasional ini berkaitan dengan cara kita bereaksi
terhadap orang lain. Saat diputuskan Asep akan diajak bicara ibunya pada
malam hari, saat makam malam, sebelum Pak Umar pulang menunjukan konteks
situasi. Konteks situasi ini berkaitan dengan lokasi yang secara psikologis
dianggap tepat. Penunjukan waktu saat makan malam pun sekaligus menunjukan
konteks lingkungan, yakin konteks tempat berlangsungnya komunikasi itu yakni
dimeja makan yang merupakan ruang bagi segenap anggota keluarga. Konteks
lainnya, yakni konteks budaya adalah kesediaan Bu Amir untuk mengikuti tuga
dari suaminya. Secara kultueal, dianggap tepat bagi Bu Amir untuk mengikuti
kehendak suaminya karena secara kultur dipandang merupakan kebaikan untuk
mengikuti keputusan suami. Artinya dalam interaksi dan komunikasi itu ada nilai-
nilia kultur seperti soal kesantunan, bagaimana sebaiknya berbicara dan
seterusnya.
Konteks-konteks komunikasi antarpribadi yang diuraikan di atas
menunjukkan, komunikasi antarpribadi itu sungguhnya merupakan kegiatan dan
betuk komuniaksi yang cukup rumit. Dalam komunikasi ini, bukan hanya proses
menyampaikan pesan dari komunikator pda komunikan, namun di dalamnya ada
juga konteks-konteks yang mempengaruhi berlangsungnya komunikasi tersebut.
Namun, kita hendaknya harus bisa membedakan konteks-konteks
komunikasi antarpribadi yang diuraikan tadi dengan sisi konteks dalam
mempelajari komunikasi antarpribadi yang sudah dibahas sebelumnya. Konteks-
konteks komunikasi yang diantarakan terdiri atas konteks relasional dan konteks
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 6
kultural menunjukkan bahwa setiap tindak komunikasi tidak berlangsung di ruang
hanpa melainkan selalu berlangsung dalam konteks tertentu. Sedangkan
pendekatan konteks dalam melihat komunikasi antarpribadi merupakan salah
satu pendekatan dalam mempelajari komunikasi antarpribadi.
Dengan demikian, dalam mempelajari komunikasi antarpribadi ini,kita akan
memandang komunikasi antarpribadi bukan hanya dalam artian konteks, tetapi
juga haus dalam artian perkembanganya. Kita juga bisa memandang komunikasi
antarpribadi ini sebagai kegiatan yang tekait konteks tertentu, namun kedekatan
yang terjadi di sini bukan hanya kedekatan fisik, tetapi lebih kedekatan
spikologis,yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, di sini, kita
memandang komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung
dalam konteks tertentu yang didalamnya pihak-pihak yang telibat memiliki
kedekatan satu sama lain dan komunikasinya dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
B. DEFINISI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
Kita bisa membuat definisi komunikasi antarpribadi dengan memahami dua
kata yang membentuka istilah ini,yakni komunikasi dan antarpribadi.komunikasi,
secara sederhana bisa kita artikan, sebagai pertukaran pesan antara komunikator
dan komunikan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan antarpribadi dapat
diartikan sebagai berhubungan dengan atau melibatkan relasi personal atau
sosial yang mengembangkan sistem-sistem ekspektasi bersama, pola-pola
keterikatan emosinal, dan cara-cara penyesuaian sosial. Apabila dipandukan,
kedua kata itu dalam istilah komunikasi antarpribadi maka bisa diartikan sebagai
proses pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan untuk
mengembangkan sistem ekspektasi bersama, pola-pola keterikatan secara
emosinal, dan cara-cara penyesuaian bersama.
Ini berarti, dalam komunikasi antarpribadi ada relasi yang sifatnya pribadi
diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Apabila maka diantara pihak-pihak
yang terlibat saling mengenal secara pribadi maka komunikasinya makin bersifat
personal(mempribadi). Apabila sebaliknya yang terjadi maka komunikasi yang
berlangsung akan bersifat tidak mempribadi(impersonal). Apabila komunikasi
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 7
diantara orang-orang dengan komunikasi yang berlangsung antara suami dan
istrinya atau komunikasi yang berlangsung diantara sepasang kekasih.
Roloff (dalam Berger & Chaffe,1987:490) menyebut komunikasi antarpribadi
sebagai produksi,transmisi,dan interpretasi simbol-simbol oleh mitra-mitra yang
berrelasi. Sedangkan baskin dan Aronoff (1980:4) menyebut komunikasi
antarpribadi sebagai pertukaran pesan diantara pribadi-pribadi yang bertujuan
membangun kesamaan makna. Definisi Baskin dan Aronoff ini agak dekat
dengan definisi Griffin (2003:52) yang menyakan komunikasi antarpribadi proses
menciptakan makna bersama yang unik
Rubin dan rubin (2001) dengan tegas menyebutkan komunikasi antarpribadi
itu merupakan prilaku yang diarahkan tujauan (goal-directed). Tujuan disini
muncul mengikuti motif yang terjadi dasar tindakan. Motiflah yang mendorong
seseorang berperilaku untuk mencapai tujuannya. Sebenarnya, baik Baskin dan
Aronoff maupun Griffin , dalam definisi di atas juga menunjukan secara implisit
bahwa tujuan komunikasi merupakan pokok komunikasi antarpribadi. Baskin
Aronoff menyebutkan dengan membangun kesamaan makna dan Griffin
menyebutakan menciptakan makna bersama yang unik. Dalam pandangan
Rubin dan Rubin, orang menggunakan komunikasi sebagai perangkat untuk
membentuk konsep dirinya (seperti kebutuhan ego) dan untuk memenuhi
kebutuhan spiko- sosial pihak lain.
Ada juga yang menyatakan bahwa komunikasi antarpribadi itu merupakan
satu bentuk komunikasi yang khusus yang terjadi manakala dua orang atau lebih
beriknteraksi secara simultan satu sama lain dan sama-sama saling
memperngaruhi satu sama lain. Di sini yang ditekankan adalah adanya interaksi
yang simultan dan saling mempengaruhi. Interaksi dan saling mempengaruhi
tersebut tidak saling di lakukan melalui kata-kata,tetapi juga lewat pesan
nonverbal, seperti kontak mata,senyum atau mimik wajah yang menyertai
percakapan yang akrab diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi
antarapribadi itu.
Tujuan yang disebutkan Rubin dan Rubin (2001) itu didasarkan pada
kebutuhan. Keduanya menyebutkan tiga kebutuhan antarpribadi yang
primer,yakni inklusi,afeksi dan kontrol. Inklusi berkaitan dengan kebutuhan untuk
menjadi bagian dari satu kelompok,berafiliasi dengan orang lain,memiliki sahabat
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 8
atau mengajak orang lain ke dalam kelompok tertentu. Afeksi merupakan
kebutuhan untuk mencintai atau dicintai orang lain.sedangkan Kontrol berkaitan
dengan kebutuhan untuk menjalankan kekuasaan pada orang lain atau
memberikan kekuasaan pada orang lain. Kebutuhan-kebutuhan ini berkembang
dari kebutuhan antarpribadi yang bersifal internal.
Namun, disamping kebutuhan primer tersebut oleh Rubin dan Rubin (2001)
disebut juga motif utama, ada juga motif yang disebutnya sebagai motif yang kuat
mendorng manusia melakukan tindakan komunikasi antarpribadi. Ada tiga
kategori untuk motif yang kuat ini, yakni kesenangan,relaksasi dan pelarian.
Kesenangan mencerminkan kebutuhan untuk dihibur, bersenang-senang atau
kesenangan. Relaksasi mencerminkan kebutuhan untuk santai,istirahat atau
merasa nyaman. Sedangkan pelarian mencerminkan kebutuhan untuk
menghindari dari kegiatan-kegiatan dan kecermasan lewat berkomunikasi
dengan orang lain.
Rubin dan Rubin (2001) juga menunjukkan dalam mengkaji komunikasi
antarpribadi setidaknya ada 5 pertanyaan yang harus dijawab. Pertanyaan-
pertanyaan itu mencakup;mengapa kita berbicara ,pada siapa kita berbicara,apa
yang kita bicarakan,bagaimana kita berbicaradan apa dampak (outcome)
pembicaraan itu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa dalam
komunikasi antarpribadi ada 5 hal yang harus diperlihatkan, yakni motif
komunikator, sosok komunikan, isi pesan yang disampaikan, cara komunikator
menyampaikan isi pesan pada komunikan, dan dampak dari komunikasi tersebut
yang pada dasarnya merupakan tujuan komunikasi.
Dengan demikian,bisa dinyatakan bahwa komunikasi antarpribadi itu
merupakan komunikasi yang bertujuan yang berlangsung diantara dua orang
atau lebih dan suasana yang akrab dan masing-masing pihak yang
berkomunikasi saling mempengaruhi.suasana akrab dan salin mempengaruhi
diantara orang-orang yang telihat itu merupakan kekhasan komunikasi
antarpribadi.
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 9
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KOMUNIKASI MANUSIA
Kisah Keluarga Pak Karta
Minggu pagi, Pak Karta, istri, dan kedua anaknya baru saja selesai berolahraga bersama dilapangan kompleks perumahan tempat mereka tinggal. Sambil melepas lelah, dan menunggu datangnya korn, Pak Karta dan istrinya berbincang0bincang sambil bercanda dengan anak-anaknya. Membincangkan kelucuan kedua anaknya yang kini sudah berusia remaja pada saat keduanya masih balita Koran datang, mereka merbut ingin membaca terlebih dahulu karena koran yang mereka langganani ada 4 bagian maka masing-masing mendapatkan bagiannya. Semuanya terdiam, asyik membaca koran. Lalu, diantara mereka tukar-menukar bagian koran yang sudah dibacanya.
Selesai membaca semua bagian,percakapan di antara mereka berlangsung lagi. Namun, belum tuntas percakapan itu, anak pertama mereka Iman,kedatangan teman sekolahnya. Iman dan temannya pun asyik berbincang-bincang diteras rumah. Terkadang keduanya tertawa terbahak-bahak, kemudian keduanya Terlibat dalam pembicaraanserius. Sepintas terdengar, mereka sedang menganalisis pertandingan sepak bola antara manchester United dan Arsenal yang akan disiarkan langsung malam nanti di televisi. Di ruang tamu,Pak Karta, istri,dan anaknya mendiskusikan berita yang baru mereka baca bersama. ketiganya tertarik pada berita yang sama yakni soal rendahnya kemampuan berbahasa asing. Khususnya Bahasa Inggris,siswa-siswi Indonesia. aneh belajar Bahasa Inggrisnya kan bertahun-tahun. Di SD sudah ada pelajaran itu. Dilanjutkan di SMP dan SMA. Tetapi begitu jadi mahasiswa disuruh membaca buku berbahasa Inggris saja kelabakan, ujar Pak Karta sambil mengernyitkan dahinya. Tapi kalau bicara sama oang tua atau temannya sok bahasa Inggris-inggrisan, timpal Bu Karta. Salah guru, salah siswa atau salah cara mengajar ya Pak. Kok jadi begitu. Kamu bagaimana? sambung Bu Karta sambil mengarahkan pandangannya sama anaknya. Abis gurunya nggak cocok bener ngajarnya. Bikin bete. Jadi, Inggris kita nggak fine, jawab anaknya. Jangan menyalahkan orang. Tidak baik. Memangnya kamu bahus Bahasa Inggrisnya. Berapa buku berbahasa Inggris yang sudah kamu baca. Daripada sibuk menyalakan orang lain mending sibuk belajar,nasihat Pak Karta Iya mending rajin belajar, sambung Bu Karta.
Dalam hidup keseharian kita,memang kita akan selalu terlibat dalam
kegiatan komunikasi. Semua bentuk komunikasi kita lakukan setiap harinya. kita
terlihat dalam kegiatan komunikasi massa, saat menonton televisi, membaca
koran atau mendengarkan radio. Kita juga terlibat dalam komunikasi kelompok,
saat di ruang kelas misalnya, mendikusikan dampak komunikasi massa pada
kehidupan manusia. Kita juga terlibat dalam komunikasi Antarpribadi, saat
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 10
memdiskusikan isi pemberitaan media massa untuk ditempatkan pada konteks
diri kita sendiri, seperti yang dilakukan keluarga Pak Karta di atas.
Berita tentang rendahnya kemampuan berbahasa asing rata-rata siswa
kita, dibaca ribuan atau mungkin ratusan ribu orang. Pembacaanya sendiri bisa
saja tak peduli siapa yang menulisnya. Hal yang penting bagi pembaca adalah
apa yang ditulisnya, bukan siapa yang penulisnya. Apalagi penulis berita itu,
bukan orang yang mereka kenal. Penulisnya hanya dikenal dengan sebutan
profesinya saja, wartawan.
Namun, tatkala isi berita itu didiskusikan keluarga Pak Karta dan dijadikan
dasar untuk menasihati anaknya agar lebih giat belajar Bahasa Inggris barulah
dari komunikasi yang impersonal menjadi komunikasi yang melibatkan pribadi-
pribadi. Seperti sudah kita bahas pada kegiatan Belajar 1 sebelumya, relasi dan
komunikasi di antara pribadi-pribadi itulah yang membuat satu komunikasi
menjadi komunikasi antarpribadi. Di antara anggota keluarga Pak Karta tentu
sudah saling mengenal satu sama lain sehingga derajat komunikasi
antarpribadinya juga tinggi.
Bahkan komunikasi antarpribadi yang terjadi pada keluarga itu, bukan
hanya satu melainkan dua kegiatan komunikasi antarpribadi sekaligus. Antara
Pak Karta,istri,dan anaknya,serta antara anak Pak Karta dan seseorang
temannya. Kedua komunikasi antarpribadi itu berlangsung pada saat yang sama.
Hanya berbeda ruang saja. Satu diruang tamu, satu lagi di teras rumah.
Namun kedua-duanya sama, isi komunikasinya terkait dengan isi
komunikasi yang disampaikan melalui media massa. Di ruang tamu dibahas soal
belajar bahasa. Di teras rumah dibahas soal pertandingan sepak bola yang akan
disiarkan langsung nanti malam.
Kini kita melihat lebih mendalam lagi soal komteks komunikasi. Sepintas
pada kegiatan Belajar 1 sudah disebutkan bahwa komunikasi antarpribadi itu
merupakan slah satu konteks komunikasi. Dengan memandang komunikasi
antarpribadi sebagai slah satu konteks komunikasi maka fokus perhatian kita
bukan pada berapa banyak khalayak atau komunikasi yang terlibatmelainkan
lebih pada suasana komunikasinya. Itu sebabnya, banyak ahli komunikasi yang
lebih suka menyebut istilah konteks komunikasi dibandingkan dengan jenis
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 11
komunikasi. Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi
antarbudaya, dan komunikasi massa adalah kontesk komunikasi.
Itu sebabnya, fenomena yang diuraikan dalam kisah diatas, sebenarnya
juga merupakan gambaran bagaimana manusia masuk dan terlihat dalam
berbagai kontesk komunikasi. Adakalanya masuk ke dalam konteks komunikasi
massa saat menonton televisi atau membaca koran, namun pada kali lain masuk
dalam konteks komunikasi antarpribadi. konteks-konteks komunikasi tersebut
memang merupakan kebutuhan manusia sendiri. Adakalanya manusia
membutuhkan informasi tentang lingkungan sosialnya seperti perkembangan
politik sehingga masuk kedalam konteks komunikasi massa. Akan tetapi,
manusia pun membutuhkan informasi tentang dunia pribadi orang lain, seperti
orang-orang yang memiliki relasi khusus, yaitu anggota keluarga, sahabat, atau
kekasih sehingga memasuki konteks komunikasi antarpribadi.
Komunikasi tersebut pada dasranya memrupakan pertukaran pesan dan
pesan yang mempengaruhi aspek-aspek kehidupan orang yang terlibat di dalam
komunikasi tersabut. Slah satu aspek yang terpengaruh oleh komunikasi adalah
relasi diantara sesama manusia. Seperti sudah kita ungkapan sebelumnya, relasi
inilah yang membedakan antara komunikasi antarpribadi dan komunikasi bukan
antarpribadi. Meski sebenarnya, terkadang sulit juga untuk mengelompokkan
secara pasti mana komunikasi yang antarpribadi dan mana yang bukan
anatrpribadi atau inmpersonal. Karena bisa saja, komunikasi tersebut dari sisi
relasi berada di tengah-tengah antara komunikasi antarpribadi dna komunikasi
yang impersonal.
Mengapa demikian ? sebab meski komunikasi pada dasarnya merupakan
pertukaran pesan, namun bukan hanya pesan saja yang disampaikan dan dan
terlibat dalam komunikasi. Derajat keakraban, komitmen, kepercayaan, kejujuran,
keterbukaan,penerimaan, dan empati emosinal yang bebeda-beda dan berubah
di dalam semua relasi juga terlibat dalam kegiatan komunikasi, khususnya
komunikasi antarpribadi.
Pesan juga tidak hanya disampaikan melalu kata-kata, atau biasa
dinamakan komunikasi verbal. Akan tetapi, disampaikan melalui secara
nonverbal, seperti mimik wajah, gerak tangan atau sorot mata. Kita bisa
memahami apa yang disampaikan lawan bicara kita bukan hanya dari kata-kata
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 12
yang diucapkan, tetapi juga fdari cara mengatakan dan intonasinya. Kata-kata
menggunakapkan apa pesan yang disampaikan, intonasi menunjukkan
bagaimana pesan disampaikan.
Salah satu tujuan komunikasi manusia adalah unutk mencapai kesamaan
makna. Pesan yang kita sampaikan bisa tertangkap dengan baik maknanya.
Apabila makna pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik maka
kemungkinan terjadinya perubahan sikap, pendapat, dan perilaku pada lawan
komunikasi menjadi makin besar. Kita tak mungkin mengharapkan terjadinya
perubahan sikap dan pendapat apabila makna pesan tersebut tidak diterima
dengan baik oleh lawan komunikasi kita.
Untuk memahami komunikasi antarpribadi, ada baiknya kita memahami
apa yang terjadi pada diri kita saat komunikasi tersebut berlangsung. Kita bisa
melihatnya melelui model proses Individual Komunikasi Antarpribadi (Baskin
&Aronoff, 1980:7) seperti berikut ini.
Pesan Pesan Umpan balik Sumber :baskin dan Aronoff, (1980:7)
Gambar 1.1. model proeses Individual Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Individual
Fungsi Fungsi Ekpektasi Fungsi Encoder Fungsi
Penerima Decoder penyampaian
Pribadi
Kebutuhan
Persepsi
nilai
Stimulus Stimulus
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 13
Gambar 1.1 menunjukkan, individual yang melakukan interaksi komunikasi,
secara bersaman mengirim dan menerima pesan yang dimediasi melalui
kebutuhan, persepsi dan nilai-nilainya. Begitu individual tersebut menyadari
bahwa stimulus yang disampai padanya itu mengandung makna, artinya individual
itu sedang men-decode pesan. Jadi makna itu terkait dengan stimulus yang
didasari ekspektasi (kebutuhan, perseps, dan nilai) individu. Pesan ditransmisikan
individu apabila ada gagasan yang muncul dari kebutuhan,persepsi, dan nilai
individu yang kemudian di-decode ke dalam bentuk-bentuk simbolik, seperti kata-
kata, yang selanjutnya disampaikan pada orang lain. Apabila individu menerima
pesan dan memberikan respon pada pesan ini maka respon tersebut menjadi
stimulus-pesan untuk melahirkan komunikasi apabila diterima dalam bentuk
umpan balik.
Seperti yang sudah dikemukakan pada kegiatan Belajar 1 tadi, keakraban
dan saling mempengaruhi merupakan karakteristik komunikasi antarpribadi. Oleh
karena itu, semakin mengenal atau mengetahui dengan baik lawan komunikasi
kita makin memungkinkan kita untuk menggambarkan prilaku lawan komunikasi
atau mengetahuimenduga bagaimana perilaku lawan komunikasi kita. Sekaitan
dengan Gambar 1.1 di atas, penting untuk ditekankan disini bahwa dalam
komunikasi antarpribadi orang yang terlibat di dalamnya berperan menjadi
pengirim dan penerima pesan.
Dalam konteks komunikasi manusia sekarang ini, komunikasi antarpribadi
bisa merupakan bagian komunikasi massa. Wartawan yang sudah erat
hubungannya dan balik pula interaksinya dengan sumber beritanya, menjadikan
kegiatan komunikasi antarpribadinya dengan sumber berita sebagai bahan untuk
menulis berita yang kemudian disebarkan melalui komunikasi masa. Sebaliknya
dalam banyak percakapan keseharian kita, separti kisah keluarga Pak Karta di
atas,materi percakapan diantara dua orang yang akrab dan saling kenal baik
dapat bersumber dari informasi yang dipeolehnya melalai komunikasi massa atau
bisa juga diperolehnya melalui kegiatan komunikasi intrapribadi/intrapersonal yang
intens.
Dalam komunikasi antarpribadi ini,manusia bisa mendapatkan suasana
komunikasi yang bener-bener manusiawi (human). Oleh karena dalam komunikasi
antarpribadi,hubungan antarmanusia (human retions) merupakan warna
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 14
utamanya. Bisa dikatakan , dengan gencarnya impersonal dalam kehiduan sehari-
hari kita, komunikasi antarpribadi menjadi sarana untuk menemukan kembali diri
kita. Dalam komunikasi antarpribadi manusia berhubungan dengan sesama
manusia melalui suasana yang manusiawi. Ideal komunikasi yang didambakan
banyak kalangan, termasuk konsep komunikasi tanpa kekarasan (non-violance
communications) tang memperlakukan pihak yang terlibat dalam komunikasi itu
sebagai manusia bisa di wujudkan dalam komunikasi komunikasi antarpribadi ini.
Di sini manusia bisa menemukan kehangatan, keakraban atau ketulusan.
Oleh karena itu, kini kajian komunikasi antarpribadi sudah berkembang jauh
menyentuh beberapa aspek kehidupan manusia. Mulai dari komunikasi
antarpribadi untuk layanan kesehatan yang menjelaskan hubungan dokter dan
pasiennya. Komunikasi antarpribadi untuk konseling rumah tangga, seperti
hubungan suami-istri dan hubungan orang tua-anak atau komunikais antarpribadi
untuk menjelaskan hubungan romantis mulai dari sepasang kekasih hingga
sepasang manusia usia lanjut. Namun kesemua kajian tersebut menunjukan hal
yang sama, yakni bagaimana kita memperlakukan lawan komunikasi sbagai
manusia yang memiliki kebutuhan. Persepsi, dan nilai-nilai dalam relsi yang
manusiawi.
Bagaiman hubungan komunikasi antarpribadi ini dengan kegiatan
komunikasi manusia ditegaskan sevcara tidak langsung oleh Everette M. Rogers
melalui teorinya yang tekenal, yakni teori difusi inovasi. Teori yang sering jadi
acuan untuk perubahan sosial melalui diseminasi inovasi itu menunjukkan bahwa
komunikasi massa efektif untuk mengubah perilaku lebih efektif untuk
menyebarluaskan informasi atau pengatahuan tentang inovasi. Sedangkan untuk
mengubah perilaku lebih efektif menggunakan saluran komunikasi antarpribadi.
Komunikasi antarpribadi itu ditunjukkan dalam inovasi dengan antara tokoh
masyarakat atau orang yang sudah menggunakan inovasi dengan orang yang
belum menggunakan inovasi tersebut.
Namun, yang tepenting di sini komunikasi antarpribadi sebagai salah satu
bentuk komunikasi manusia juga melibatkan unsur-unsur pokok komunikasi, yakni
pengirim, pesan,media, gangguan, penerima, efek, dan umpan alik. Unsur-unsur
pokok tersebut penting untuk mendapat perhatian kita karena semua tindak
komunikasi kita pada dasarnya menggunakan unsur-unsur poko tersebut. Apabila
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 15
kia mendalami lebih jau unsur-unsur komunikasi antarpribadi itu maka kita bisa
melihat unsur-unsur tersebut seperti berikut ini.
1. Manusia : Pengirim/penerima pesan (-pesan) komunikasi
2. Pesan : Isi/kandungan komunikasi
3. Media : Saluran untuk menyampaikan pesan
4. Gangguan : Hambatan dalam bentuk kemampuan menerima/mengirim
pesan
5. Umpan balik: Informasi yang dipeoleh melalui pertukaran pesan
6. Efek : Bisa bersifat fisik, emosil, kognitif, atau panduan dari
Ketiganya
Tentu saja komunikasi apa pun, termasuk komunikasi antarpribadi,
berlangsung dalam konteks tertentu. Oleh karena manusia yang terlibatdalam
kegiatan komunikasi tersebut tidaklah berdiam dalam ruang hampa. Oleh karena
itu, setelah keenam unsur tadi, ada yang manambahkan unsur lain, yakni konteks.
Adapun yang dimaksud dengan konteks adalah faktor-faktor (a) lingkungan,
seperti lingkungan fisik, misalkan ruangan tempat komunikasi berlangsung, (b)
situasianal, seperti keadaan sosial, keadaan spikolog, ruang, dan waktu, serta (c)
budaya, seperti nilai-nilai dan keyakinan. Kesemua faktor tersebut
memepengaruhui dampak atau efek komunikasi yang dilakukan. Gambar 1.1 di
atas, sebenarnya sudah menunjukkan bagaimana ekspektasi pribadi yang terdiri
dari kebutuhan, persepsi, dan nilai-nilai itu mempengaruhi kegiatan komunikasi
kita.
Dengan unsur konteks ini, kembali hendak ditegaskan bahwa komunikai
antarpribadi ini dipengaruhi faktor lingkungan, yang di dalamnya termasuk pula
lingkungan komunikasi manusia. Setidaknya lingkungan komunikasi manusia ini
bisa dilihat dari taraf komunikasinya, yakni komunikasi intrapribadi, komunikasi
antarpribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Tentu saja dalam
lingkungan komunikasi yang seperti itu, di antara taraf-taraf komunikasi tersebut
saling mempengaruhi. Satu sama lain saling bergantung dan membeli pengaruh
karena taraf-taraf komunikasi tersebut merupakan bentuk komunikasi yang di
dalamnya setiap manusia bisa terlibat.
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 16
Kembali pada teori difusi inovasi tadi, kita bisa melihat keunggulan atau
kegunaan komunikasi antarpribadi, yakni dalam mengubah sikap dan perilaku.
Memang seperti dibahas di atas, efek komunikasi antarpribadi itu adalah
perubahan pada sisi fisik,emosi,kognitif-ada juga yang biasa menyebutnya
perubahan sikap, pendapat, dan perilaku atau paduan ketiganya, tetapi yang
terpenting adalah kemampuan mengubah prilaku. Saat orang tua memberi nasihat
pada anaknya,usulan istri pada suaminya, permintaan mahasiswa pada
dosennya, atau ajakan adikpada kakaknya, semuanya menunjukkan kegiatan
komunikasi antarpribadi yang dilakukan untuk mengubah prilaku. Misalnya,
mahasiswa meminta supaya dosennya memperbaiki nilai ujian akhir semester,
istri meminta suaminya untuk mengurangi atau berhenti merokok, dan adik
meminta kakaknya agar membantunya mengerjakan perkerjaan rumah.
Dengan demikian, komunikasi antarpribadi sebagai salah satu bentuk
komunikasi manusia memegang peran besar dalam kehidupan manusia.
Keutamaan komunikasi antarpibadi adalah kemampuannya dalam mengubah
perilaku. Meski komunikasi antarpribadi juga bisa mengubah sikap dan pendapat
lawan komunikasi. Dimensi lain dari komunikasi antarpribadi ini adalah suasana
akrab dan saling mempengaruhi di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI
ANTARPRIBADI
Kisah Manto dan Marni
Sudah biasa, setiap menjelang ujian Tengah semester (UTS) atau Ujian
Akhir Semester (UAS) Manto menelepon Marni, sekedar memberi dukungan
moral pada kekasihnya yang mengingatkannya untuk rajin belajar. Tentu saja ,
sambil melepas rindu. Ini merupakan bentuk perhatian Manto pada Marni, dan
pemberi semangat belajar itu memang selalu dinantikan Marni.
Manto dan marni mulia berpacaran sejak mereka tamat SMU. Namun,
mereka tak diterima diperguruan tinggi yang sama. Malah berbeda pula kotanya.
Manto kuliah di Bandung dan Marni di Yogyakarta. Mereka hanya bisa bertemu
pada liburan semester.
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 17
Meski begitu, komunikasi di antara dua insan yang kasmaran itu bukan
berarti jarang. Keduanya saling tahu keadaan masing-masing lewat media
komunikasi. Terkadang lewat telepon, terkadang lewat sms, terkadang pula lewat
e-mail. Apabila ingin mendapat kisah yang agak panjang,biasanya memakai e-
mail. Apabila ngobrol secara virtual keduanya bisa asik chatting. Hanya setiap
menjelang UTS atau UAS secara khusus Manto menelepon Marni karena bagi
mahasiswa mana pun UTS dan UAS merupakan paristiwa penting dalam kegiatan
belajarnya sehingga Manto merasa perlu memberikan dukungan moral dan
mengingatkan supaya lebih giat belajar.
Oleh karena itu, Manto sedikit flu saj Marni tahu, dan begitu juga
sebaliknya. Teknologi komunikasi membantu Marno dan Marni menjaga dan
meningkatkan relasi di antara keduannya.
Apakah kisah di atas menunjukkan konteks komunikasi antarpribadi?
Sejak lama ada perbedaan tentang hal ini. Apabila menggunakan perdekatan
konteksual, jelas ini bukan peristiwa komunikasi antarpribadi. Oleh karena dua
orang yang terlibat dalam komunikasi itu, berbeda lokasinya. Satu tinggal di
Bandung da satu lagi di Yogyakarta. Akan tetapi, apabila menggunakan
pendekatan perkembangan, ini jelas termasuk komunikasi antarpribadi dengan
mengingat sifat relasi di antara orang yang berkomunikasi tersebut. Ada derajat
keintiman yang tinggi di antara keduanya. Juga saling mengenal pribadi masing-
masing. Maklumlah keduanya memang orang yang sedang berkasih-kasihan yang
tertentunya saling membuka dirinya pada pasangannya.
Di kalangan ilmuwan komunikasi sendiri kini banyak dikaji tentang CMC
(computer-mediated communication) atau HCMC (human computer-mediated
communication). Ini merupakan komunikasi yang mengunakan media komputer
yang membrntuk jaringan, seperti Internet. Chatting merupakan salah satu bentuk
HCMC, seperti tang dilakukan Manto dan Marni diatas yang ngobrol melalu
perantaraan layar komputer yang tersambung ke internet. Keduanya menjalin
komunikasi yang konteksnya antarpribadi.
Dalam komunikasi manusia sekarang ini, media komunikasi memang
semakin penting saja perannya. Terutama media yang sering dinamakan sebagai
hasil dari konvergensi/integrasi beberapa sistem komunikasi yang tadinya
terpisah. Awalnya, radio, saluran telekomunikasi, media cetak, media elektronik,
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 18
satelit dan jaringan lahir apa yang dinamakan dengan media sendiri. Kini menyatu
sehingga lahir apa yang apa yang dinamakan dengan media baru, yang memiliki
kemampuan sebagai media komunikasi yang melebihi kemapuan media
sebelumnya. Istilah media baru sendiri biasanya dipandang membingungkan
karena pada awalnya semua media saat baru muncul merupakan media baru.
Namun, istilah media baru di sini adalah media yang terbentuk karena
konvergernsi/intergrasi sistem media tadi.
Lahirnya media baru memungkinakan menjadi saluran komunikasi di antara
dua orang yang akrab, saling mengenal , memiliki keterlibataab emosional, dan
saling mempengaruhi bisa belangsung. Meski orang yang berkomunikai tersebut
tidak berada pada ruang yang sama atau saling berhadap-hadapan secara fisik.
Apalagi komunikasi antarpribadi dipandang pihak-pihak yang ada berkomunikasi
saling berhadapan secara fisik atau bertatap muka maka tidak ada komunikasi
antarpribadi dalam komunikasi diantara dua orang atau lebih menggunakan media
komunikasi meski mereka akrab satu sama lain.
Namun, apabila komunikasi antarpribadi dipandang sebagai salah satu
konteks komunikasi yang ditandai dengan keakraban dan saling pengaruh di
antara pihak-pihak yang berkomunikasi maka komunikasi antarpribadi pun
sebenarnya disa berlangsung dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.
Pandangan ini menunjukkan, komunikasi antarpribadi itu bukan menekankan pada
adanya dua orang atau lebih yang berhadap-hadapan melainkan lebih menekan
pada iklim komunikasi yang terbangun diantara pihak-pihak yang berkomunikasi.
Apalagi, seperti dinyatakan Chenault (19998), dalam CMC orang yang
terlibat di dalamnya membawa permasalahan nyata kehidupan dan
kepribadiannya ke dalam kehidupan virtual sehingga dalam CMC semua
kandungan emosi terlibat didalamnya. Bahkan disebutkan Chenault, CMC
merupakan cara baru untuk relasi pribadi. Dalam CMC orang bisa membina dan
mengembangkan keakraban dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Meski tanpa menyebut secara khusus komunikasi antarpribadi, Harris
(1990:2) dalam human Communication saat menguraikan komunikasi yang baik
menunjuk opada kondisi komunikasi antarpribadi. Menurut Harris,keterampilan
menyimak(listening) dan bersimpati . ditegaskan pula oleh Harris, hal terpenting
dalam komunikasi adalah menyampaikan pesan melalui medium terbaik atau
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 19
melalui kombinasi media, misalnya tatap muka , telepon atau komunikasi tertulis.
Ini menunjukkan bahwa komunikasi dua arah atau dinamakan juga komunikasi
dialogis, bisa menggunakan media yang tentu saja termasuk di dalamnya CMV
itu.
Hal yang kurang lebih sama ditegaskan Tella dan Mononen-Aaltonen
(1998) yang membagi komunikasi menjadi komunikasi intapribadi, Komunikasi
dialogis (komunikasi antarpribadi), komunikasi monologis (komunikasi massa),
dan komunikasi telelogis, komunikasi dialogis itu, bisa menggunakan teknologi
berbasis komputer yang memungkinkan terjadinya dialog. Oleh karena dalam
pandangan keduanya, dialog itulah yang menjadi ciri utama komunikasi
antarpribadi. Ini seperti yang digambarkan harris (1990:2) seperti berikut.
Sumber : Harris, (1990:2)
Gambar 1.2
Komunikasi
CMC seperti dlam bentuk chatting memungkinkan apa yang diungkapankan
Harris dala Gambar 1.2 tadi bisa terjadi. Umpan balik atas pesan bisa
berlangsung. Hanya berbeda dalam pesan komunikasinya karena lebih
mengunakan tulisan bukan lisan sehingga keterampilan menyimak digantikan
dengan keterampilan membaca. Komunikasi yang dua arah dan bersimpati
Pengirim Penerima
Pesan Pesan
Pengirim Pengirim
Medium Medium
Penerima Penerima
Umpan-Balik
Komunikasi yang terbaik dalah dua arah
Mengembangkan keterampilan minyimak dan bersimpati
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 20
terhadap lawan komunikasi bisa dikembangankan dalam CMC. Oleh karena,
komunikasi antarpribadi melalui CMC ini mulai menjadi perhatiaan banyak ahli
untuk melihat berbagai aspeknya.
Dengan perkembangan teknologi komunikasi, penggunaan wabcam
memungkinkan orang bisa menatap atau melihat wajah lawan bicaranya di layar
monitor komputernya. Artinya, sebagian bahasa tubuh pihak-pihak yang
berkomunikasi,khususnya mimik wajah, bisa terlihat. Artinya pesan-pesan
komunikasi bukan hanya disampaikan melalui suara atau teks,melainkan juga
melalui bahasa tubuh.
Hanya memang ada aspek-asepk yang berubah dalam CMC ini
dibandingngkan dengan komunikasi non-CMC atau komunikasi konvensional.
Misalnya, ungkapan-ungkapan emotif dalam komunikasi lisan digantikan dengan
simbol-simbol huruf dalam komunikasi tertulis atau intonasi dalam berbicara
digantikan dengan penggunaan huruf kapital dan tanda-tanda baca. Hal seperti ini
biasanya dilakukan manakala dua orang yang sudah amat akrab berkomunikasi
dengan cara chatting. Dalam percakapan melalui telepon,pesan lisan yang
disampaikan bisa disampaikan seperti dalam komunikasi konvendional hanya
saja satu sama lain tidak bisa tertatap wajah meski dalam perkembangan
berikutnya kini sudah pula memungkinkan orang saling melihat wajah lawan
bicara melalui layar monitor komputer.
Pokok soalnya untuk komunikasi anatrpribadi dalaCMC ini adalah orang
kuminkasi tidak berhadap-hadapan atautidak berada pada ruang yang sama.
Namun, sejak perkembangan teknologi komunikasi khususnya telepon,seperti
sudah dikemukakan pada kegiatan belajar 1, soal bertatap muka atau berhadap-
hadapan ini tidak selalu menjadi kriteria komunikasi antarpribadi. Kriteria
komunikasi antarpribadi lebih ditekankan pada iklim komunikasi yang bersifat
human atau menunjukkan keakraban dan relasiantarpribadi yang lebih abik di
antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.
Persoalan lain terkait dengan CMC ini dikakemukakan lea dan Spears
dalam Chenault (1998). Keduanya mengajukan sejumlah argumen yang
menunjukkan kemampuan CMC dalam menumbuhkembangkanrelasi pribadi. Ada
tiga aspek yang menjadi dasar untuk menumbuhhkembangkan relasi pribadi, yaitu
(a) keedakatan fisik , (b) interaksi tatap muka, dan (c) komunikasi non verbal
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 21
sebagai proses penting dalam mengembangkan relasi di antara manusia.
Ketiganya tidak ada dalam komunikasi antarpribadi dengan CMC.
Akan tetapi, padangan yang dikemukakan lea dan spears itu, menurut
Chenault (1998), bisa dibantah. Oleh karena itu sebenarnya. Isi pesan yang tinggi
kandungan sosio-emosionalnya ada dalam CMC. Bahkan kandungan sosio-
emosional pesan dalam CMC itu ada pula dalam CMC yang berlatar organisasi
dan berorientasi penugasan. Karena itu simpulkan bahwa CMC menyampaikan isi
pesan yang mengandung emosi dan membentuk kesan.
Di sini kita tentu tidak akan terlibat dalam perdebatan lebih jauh mengenai
komunikasi antarpribadi dalam CMC ini. Oleh karena itu di sini yang hendak
dikemukakan adalah kita hidup dalam dunia dalam dunia yang teknologi
komunikasinya sudah berkembang pesat. Teknologi komunikasi tersebut
mengubah banyak kebiasaan kita dalam berkomunikasi. Contoh paling mudah
untuk ini adalah makin banyaknya orang yang berkomunikasi dengan SMS
sebagai salah satu bentuk CMC tersebut. Mulai dari urusan perkerjaan atau bisnis
sampai dengan urusan pribadi seperti yang dilakukan sepasang kekasih
menggunakan SMS ini.
Tenologi komunikasi tersebut mengubah pula bentuk0bentuk komunikasi
antarpribadi manusia. Tahap muka itu tidak selalu berarti bertemu atau berada
pada ruang atau tempat yang sama karena bisa saja dilakukan secara virtual
sehingga yang bertatap muka tidak berada pada tempat yang sama. Pesan yang
disampaikan pun tidak lagi hanya dalam bentuk kata-kata melainkan bisa paduan
kata-kata dan tulisan sekaligus seperti yang digunakan dalam teleconference
melalui saluran internet.
Jadi, CMC harus kita terima sebagai salah satu fenomema komunikasi
manusia yang berkembang akibat perkembangan teknologi komunikasi. Ada
aspek-aspek dalam komunikasi konversional yang berubah akibat CMC ini,
termasuk cara kita melihat komunikasi manusia. Sekalipun CMC menjadi
perdebataan dikalangan ahli komunikasi termasuk mengkategorikan CMC dalam
bentuk atau bagian komunikasi manusia, namun praktik CMC dalam hidup
keseharian kita sudah berlangsung.
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 22
HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DENGAN KEGIATAN KOMUNIKASI
LAIN.
Keputusan Pak Undang
Pak Undang seorang usahawan konveksi. Bukan pengusaha besar. Akan
tetapi, usahawan kecil yang ulet dan sangat bangga dengan pekerjaannya. Usaha
konveksi sudah digelutinya lebih dari 20 tahun. Kayawan yang berkerja di
perusahan konveksunya tidak banyak hanya 9 orang semuanya dikenalnya
dengan baik secara pribadi. Bahkan pak Udang hafal di mana sekolah dan kelas
berapa anak-anak karyawannya.
Sebagai usaha keluarga, Pak Undang sudah sejak awal melibatkan,
Angga, anaknya dalam usaha ini. Bukan sebagai karyawan, tetapi menjadikan
kegiatan usahanya itu sebagai sarana belajar bagi anaknya untuk berbisnis. Pak
Undang mengajarkan cara-cara berbisnis dengan belajar langsung pada usaha
ini.
Oleh karena itu, Pak Undang sering terlibat percakapan yang mendalam
dengan anaknya itu. Hubungan ayah-anak itu menguntungkan untuk kegiatan
belajar. Anaknya bisa bertanya langsung pada Pak Undang apabila ada hal-hal
yang belum dipahaminya. Pak Undang pun bisa memeriksa pemahaman dan
kemampuan anaknya dalam menyerap pengetahuan berbisbis yang diajarkannya.
Dalam mengambil keputusan Pak Undang selalu mengajak anaknya
berdiskusi. Bagi Pak Undang ini adalah cara mengajari anaknya dalam
pengambilan keputusan. Bagi Angga, ini adalah cara untuk mempengaruhi
keputusan yang akan diambil anaknya.
Keputusan yang diambil itu biasanya disosialisasikan pada pertemuan rutin
harian sore hari dengan para karyawannya. Setiap sore selalu ada pertemuan
sekitar 10 menit antara Pak Undang dan ke-9 karyawannya. Dalam pertemuan ini
dibahas berbagai hal tentang perkerjaan. Adakalanya Pak Undang mendengarkan
apa yang disampaikan karyawannya. Adakalanya juga para karyawan
mendengarkan urain Pak Undang. Keputusan yang sudah didiskusikan dengan
anaknya pun disampaikan dalam berkomunikasi dengan para karyawan.
Komunikasilah yang diyakini Pak Undang sebagai rahasia keberhasilannya
menjaga kelangsungan usaha. Bahkan Pak Undang mengatakan pada anaknya,
kunci keberhasilan bisnis adalah komunikasi.
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 23
Dalam hidup keseharian manusia, taraf, konteks, atau bentuk
komunikasi itu memang tak dipilah-pilah. Akan tetapi, semuanya berlangsung
begitu saja. Orang beralih dari komunikasi antarpribadi ke komunikasi yang
impersonal. Peralihan taraf atau konteks komunikasi itu dilakukan sesuai dengan
kebutuhan komunikasi saat itu. Mirip Pak Undang, setelah berkomunikasi
antarpribadi dengan anaknya saat pengambilan keputusan dilanjutkan dengan
komunikasi kelompok dengan para karyawannya. Sebelum atau sesudah
komunikasi kelompok dengan karyawannya, bisa saja Pak Undang memanggil
salah satu karyawannya untuk membicarakan masalah-masalah pribadi,seperti
menanyakan kesembuhan istri karyawan itu.
Kita membeda-bedakan taraf atau konteks komunikasi itu hanya untuk
memudahkan kita untuk mempelajari komunikasi manusia. Namun, dalam praktik
komunikasi manusia, taraf atau konteks kkomuniakasi dipergunakan silih berganti
pada tempat yang sama. Misalnya seorang staf dikantor perusahaan air minum,
menerima tamu yang menyampaikan keluhan air minum. Setelah itu dia menerima
istri dan anaknya diruang kerja. Lalu memimpin rapat staff. Pada saat istirahat dia
makan siang sambil menonton berita di televisi.
Maka, taraf atau konteks komunikasi itu dapat diibaratkan sebagai satu
bidang yang membentang mulai dari komunikasi intrapribadi sampai kekomunikasi
massa. Kita sebagai makhluk sosial melompat dari suatu bidang ke bidang lainnya
sesuai dengan kebutuhan dan keperluan komunikasi kita. Antara suatu taraf atau
konteks komunikasi dengan taraf atau konteks lainnya itu, adakalanya atau
bahkan sering kali saling berkaitan dan saling menopang. Misalnya, berdasarkan
obrolan ringan dengan keluarganya seorang wartawan lemudian menuliskan
menuliskan bagian-bagian dari obrolan itu untuk rubrik kolom di media cetaknya.
Hal ini membawa kita pada istilah dunia privat (pribadi) dan dunia publik.
Pada dunia privat, kita tentu membahas berbagai hal yang sifatnya pribadi dalam
lingkup komunikasi antarpribadi. Misalnya, suami istri membahas rencana biaya
pendidikan anaknya yang akan masuk ke perguruan tinggi. Dalam dunia publik
kita membahas berbagai hal yang sifatnya publik. Misalnya dalam rapat kantor
atau kegiatan merayakan peringatan HUT Kemerdekaan di perumahan tempat
kita tinggal.
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 24
Sepeti halnya antara komunikasi intrapribadi dan komunikasi massa yang
saling berhubungan satu sama lain, begitu juga halnya antara dunia privat dan
dunia publik kita. Kedua dunia itu saling berhubungan satu sama lain. Kita hanya
menjalankan peran sesuai untuk masing-masing dunia itu dan berkomunikasi
sesuai dengan tuntutan peran pada masing-masing dunia itu. Oleh karena bisa
saja dunia publik kemudian di bawa pula ke dunia privat dalam konteks
komunikasi antarpribadi. Misalnya, saat kita menceritakan isi rapat yang diikuti di
kantor kepada anggota keluarga yang lainnya dalam suasana santai.
Pada dasarnya, ada bagian-bagian dari dunia privat kita yang di bawa
kedunia publik dan ada pula bagian dari dunia publik ke dunia privat. Kita antara
lain membawanya melalui komunikasi. Isi pesan dalam komunikasi antar pribadiya
yang disampaikan kepada lawan komunikasi kita sebagian berasal dari
komunikasi kelompok atau komunikasi massa dan begitu pula sebaliknya.
Mengapa hal tesebut dilakukan manusia? Sebab dunia publik dan dunia
privat itu memang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Itu sebabnya,
apa yang terjadi pada dunia publik bisa mempengaruhi dunia privat kita sehingga
apa yang di komunikasikan di dunia publik disampikan kembali dalam dunia privat.
Misalnya, rapat dikantor sebuah perusahaan konsultan memutuskan untuk
menaikan gaji karyawan sebesar 20% tentu akan mempengaruhi dunia pribadi
karyawannya perusaahaan itu. Tentu saja isi komunikasidi dalam publik akan di
sampaikan dalam komunikasi antar pribadi dalam dunia privat. Begitu juga halnya,
apa yang dikomunikasikan dalam dunia privat tidak senuanya di komunikasikan
dalam dunia publik melalui komunikasi kelompok atau komunikasi antarpribadi.
Khususnya yang berkenan dengan komunikasi antarpribadi, adakalanya
untuk urusan yang bersifat publik dikomunikasikan melalui komunikasi
antarpribadi karena iklim atau suasana komunikasi antarpribadi memungkinkan
pertukaran pesan secara lebih intens dan mempribadi, seperti yang dilakukan Pak
Undang dalam kisah diatas. Relasi antarpribadi yang mengembangkan keakraban
dan kedekatan, memungkinkan hal-hal yang terungkapkan dalam relasi formal
atau relasi impersonal. Karena itu, menjadi lebih besar kemungkinan mencapai
pengertian yang sama sebagai landasan semua bentuk komunikasi manusia.
Tentu saja, sekali lagi, tidak semua isi komunikasi antar pribadi seperti
yang dilakukan Pak Undang diatas tidak disampaikan dalam komunikasi kelompok
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia
Bacaan Kuliah KAP Page 25
melalui rapat dikantornya. Akan tetapi, relasi pribadi antar Pak Undang dan
anaknya yang akan menjadi kader di perusahaannya lebih memungkinkan
pertukaran pengetahuan, gagasan atau perasaan untuk membangun kesamaan
pengertian. Relasi pribadi antara Pak Undang dan anaknya berbeda derajatnya
dengan relasi pribadi Pak Undang dan para karyawannya. Ada dimensi-dimensi
dalam relasi itu yang berbeda. Oleh karena itu perbedaan itu maka tingkat
keakraban komunikasi antar pribadi yang berlangsung pun berbeda-beda.
Dengan demikian, dengan memperhatikan dunia privat dengan dunia
publik, sebenarnya manusia melakukan semua konteks komunikasi, melalui dari
komunikasi intrapribadi hingga kominikasi massa. Oleh karena antara duia privat
dan dunia publik itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi maka kegiatan
mengkomunikasikan dunia privat dan dunia publik itu berlangsung dalam suatu
taraf dan konteks komunikasi. Isi pesan yang disampikan dalam komunikasi
antarpribadi bisa disampaikan kembali dalam komunikasi kelompok atau
komunikasi massa dan begitu pula sebaliknya.