Upload
phamthien
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PRODUK KAP LAMPU APLIKASI PASIR DAN KULIT
PERKAMEN
Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd.
WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA
Abstrak
Kap lampu yang diproduksi diarahkan untuk selalu meningkatkan mutu, sehingga
persaingan dipasaran baik mengenai produk, desain, bahan dan teknik pengerjaan
dapat menungguli. Untuk itu perlu desain-desain baru yang sesuai dengan selera
konsumen.
Bagaimana menciptakan sesuatu yang unik. Sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.
Melalui kombinasi kap lampu dari aplikasi pasir dan kulit tentu citra unik sudah
didapatkan karena berbeda dari model kap lampu kebanyakan, sebagai pembeda dari
kap lampu yang sudah ada di beberapa pasaran, maka perlu diciptakan desain model
kap lampu yang sederhana dan dapat digunakan fungsi guna pakai dan nilai
keindahanya.
Produk Kap lampu yang diharapkan adalah kap lampu yang dalam penciptaanya
mencerminkan bentuk yang indah, modern, efektif sehingga menrik konsumen.adalah
kap lampu duduk ini memilki hal-hal sebagai sebagai berikut :
Harus memiliki komponen lampu yang menerangi, mencerminkan bentuk yang
fleksibel bisa digunakan di rumah, mampu mengangkat keindahan rumah dan memiliki
nilai yang artistik dan nyaman bila digunakan
.
Keyword : Kap lampu, Kreatifitas, Pasir dan Kulit Perkamen
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
. Kap lampu duduk merupakan salah satu jenis kap lampu untuk memperindah
rumah sebagai tempat tinggal. Dalam perkembanganya produk kap lampu saat ini
sudah menjadi sebagai benda hias dan memilik fungsi yang menerangi Berbagai
macam kap lampu yang tersedia di pasaran, bentuk dan bahan yang digunakan sulit
dijumpai kaplampu yang terbuat dari aplikasi pasir dan kulit perkamen dan variasi
yang sesuai dengan selera konsumen. Melihat dari kebutuhan konsumen yang semakin
meningkat maka dibutuhkan kreatifitas yang tinggi untuk mengolah ide-ide yang
muncul agar tercipta kap lampu yang memiliki kualitas yang baik. .Kap lampu yang
diproduksi diarahkan untuk selalu meningkatkan mutu, sehingga persaingan dipasaran
baik mengenai produk, desain, bahan dan teknik pengerjaan dapat menungguli. Untuk
itu perlu desain-desain baru yang sesuai dengan selera konsumen.
B. Permasalahan
Terkait dengan kap lampu penggunaan dengan bahan-bahan kulit berkualitas
dan variasi yang menarik belum ada dipasaran. Maka perlu melakukan kreatifitas
dalam membuat produk yang memancarkan ekpresi kemapanan dari konsumen yang
diharapkan dapat menambah semangat dan kedamaian di dalam rumah tangga. Kap
lampu yang merupakan produk sebagai penerang yang ditempatkan diatas meja.
Produk Kap lampu ini dalam penciptaanya mencerminkan bentuk yang indah, modern,
efektif sehingga menrik konsumen.
1. Harus memiliki komponen lampu yang menerangi
2. Harus mencerminkan bentuk yang fleksibel bisa digunakan di rumah
3. Mampu mengangkat keindahan rumah
4. Memiliki nilai yang artistik dan nyaman bila digunakan.
Mengacu pada identifikasi masalah tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kap lampu yang diharapkan konsumen adalah sebuah Kap lampu duduk dengan bahan
kulit perkamen dan pasir, kertas karton, plastik mika dan kerangka besi dengan konsep
efektif, efesien, bentuk sederhana, artistik, multifungsi dan dipasaran belum ada.
C. Pembahasan
Sebagai alasan dalam pembuatan Kap lampu yang dilengkapai dengan nilai
artistik adalah bentuk kap lampu yang ada dipasaran belum ada, sedang konsumen
lebih memilih kap lampu yang praktis .Konsumen menginginkan produk yang baru
baik bentuk maupun bahan yang digunakan.
Dengan menggunakan bahan kulit perkamen dan pasir, diharapkan bisa menambah
keindahan yang bernuansa almi dan menambah semangat bagi penggunanya.
Sumber Ide Penciptaan dalam pembuatan produk tas ini mengambil reverensi dari
majalah maupun internet adalah :
Referensi
Referensi 1 Referensi 2
Referensi 3 Referensi 4
Referensi 5 Referensi 6
Referensi 7 Referensi 8
Referensi 9 Referensi 10
https://www.google.com/search?q=Kap+lampu&tbm=isch&tbo=u&source=univ
&sa=X&ei=GBRzU5CWA5WfugSKroLACg&ved=0CDAQs
GAMBAR KERJA KAP LAMPU
APLIKASI KULIT PERKAMEN DAN PASIR PUTIH
II. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. PERSIAPAN ALAT
Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat produk kap lampu meliputi
alat manual dan masinal, adapun alat tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Alat alat masinal
a. Mesin las.
Mesin las di gunakan untuk menyambung komponen – komponen dari kerangka
– kerangka kap lampu duduk yang akan dibuat, mesin las ada dua macam yaitu
mesin las karbit dan mesin las listrik.
2. Alat –alat manual
a. Gunting kulit .
Alat ini digunakan untuk memotong mika , benang jahit bahkan untuk memotong
kulit juga bisa.
b. Pisau potong kulit
Digunakan untuk memotong kulit, di sini ada dua macam pisau yaitu pisau kater
dan pisau khusus untuk memotong kulit tetapi kegunaannya hampir sama Cuma
ada perbedaannya sedikit kalau pisau khusus untuk kulit kegunaannya lebih
nyaman .
c. Uncek
Digunakan untuk memberi tanda pada kulit maupun pada pola agar memudahkan
didalam merakit produk kap lampu tersebut .
d. Penggaris potong.
Digunakan dalam proses pembuatan pola dan pemotongan kulit pada penggaris
potong ini terdapat lubang – lubang yang fungsinya untuk melihat tanda sudah
sesuai atau belum bahan yang akan di potong atau dengan kata lain geser atau tidak
tandanya untuk mengantisipasi pemborosan bahan .
e. Penggaris ukur.
Digunakan untuk megukur pola maupun komponen produk kap lampu penggaris
ukur ini terbuat dari logam tujuannya agar penggaris tidak muda rusak dan
ukuranya sangat tepat sekali .
f. Batu Asah
Batu asah ini berfungsi untuk mengasah pisau atau pahat kulit mentah yang kurang
tajam tetapi kalau untuk mengasah pahat harus di buatkan alur atau kracan
menurut ukuran dan bentuk pahatnya itu sendiri .
g. Palu Kulit
Palu kulit ini kegunaannya untuk memukul pada waktu memahat kulit perkamen,
pukul tersebut terbuat dari kulit yang dikeringkan memang sengaja tidak dibuat
dari bahan yang berat karena biar tidak cepat lelah didalam penggunaannya.
h. Landasan Kayu
Landasan kayu tersebut terbuat dari kayu sawo karena kayu ini seratnya lebih
halus dan padat kegunaannya untuk memahat atau menatah kulit perkamen
dengan adanya serat yang halus dan pabat tersebut tidak mudah mematahkan pahat
kulit tersebut dan kayu sawo ini tidak mudah terkena jamur /cendawan menambah
kenyamanan didalam menggunakannya.
i. Penindih dan lilin
Penindih besi dan lilin kegunaannya untuk menindih kulit pada waktu menatah
agar kulit yang sedang ditatah / dipahat tidak mudah bergeser dan menambah
kenyamanan didalam melakukan menatah dan kegunaannya lilin yang menempel
pada pada besi tersebut adalah untuk melicinkan mata pahat pada waktu pahat itu
digunakan agar mudah mencabutnya pada kayu landasan .
j. Pahat kulit perkamen
Kegunaan dari pahat kulit perkamen adalah untuk memahat kulit perkamen pada
waktu mengukir atau memahat motif pada pembuatan kap lampu, dan pahat yang
di gunakan harus disesuaikan pada tatahan atau motif yang sedang di pahatnya
jumlah pahat keseluruhan ada 21 buah dan dari jumlah itu bisa di kelompokkan
menjadi empat yaitu: Pahat pemilah, pahat penguku, pahat buk iring, pahat
bubukan.
k. Drei
Drei atau obeng berguna untuk memasang komponen – komponen lampu yaitu
terdiri dari dua jenis obeng yaitu plus dan min.
l. Kuas
Kegunaan kuas adalah untuk menyungging atau mewarna cara menggunakannya
harus di sesuaikan dengan ukuran yang di butuhkan.
B. PERSIAPAN BAHAN
a. Besi beton
Besi beton tersebut bahan yang untuk membuat kerangka dari kap lampu karya
tugas akhir , setelah menjadi kerangka besi beton di cat hitam agar tidak berkarat.
b. Plastik mika
Plastik mika tersebut bahan untuk menutup bodi kerangka dari kap lampu yang
fungsinya sebagai dasaran menempempelkan kulit. yaitu plastik mika transparan
dan plastik mika putih.
c. Kertas Malaga
Kertas malaga kegunaannya untuk membuat pola kap lampu.
d. Kulit Perkamen
Kulit perkamen dalam pembuatan kap lampu ini sebagai bahan aplikasi yang
fungsinya untuk menerapkan motif pahatan wayang purwa tersebut.
e. Pasir Putih
Pasir Putih dalam pembuatan kap lampu ini sebagai bahan aplikasi yang fungsinya
untuk memberi motif /tektur permukaan kap lampu tersebut.
f. Cat Tembok
Cat tembok adalah bahan untuk mengecat tembok tetapi juga bagus untuk
mengecat atau menyungging kulit perkamen biasa yang dipakai adalah cat tembok
mowilek karena warna yang dihasilkan bagus dan awet.
g. Sandi Coulour
Cat sandi coulour cat yang mudah dan cocok digunakan pada bahan bahan kulit ,
bahan kayu ,keramik dan lain sebagainya .warna yang dihasilkan juga bagus dan
awet.
h. Lem putih PVAc
Lem putih PVA c ini adalah bahan untuk mengelim kayu tetapi juga bagus untuk
adonan utuk mencampur warna sungging atau mewarna kulit perkamen.
i. Lem kuning
Lem kuning ini di gunakan untuk mengelem pada proses merakit komponen –
komponen dari kap lampu yang di buat secara keseluruhan .
j. Cat bron / cat emas
Cat bron / cat emas ini di gunakan untuk mengecat bagian kaki pada kap lampu .
C. PEMBUATAN KERANGKA
Proses pembuatan kerangka dari besi ini dalam pembuatanya harus di sesuaikan
bahan dan barang yang akan dibuat. Langkah selanjutnya dalam proses pembuatan kap
lampu ini adalah pembuatan pola, untuk menghasilkan pola yang tepat sesuai ukuran
gambar desain yaitu dengan menggunakan metode aksis.
Pemolaan kulit memerlukan kecermatan, ketelitian, perhitungan dan kerapihan
terutama pada kulit tersamak. Pola pola itu harus diusahakan saling menutup
(interlocking) untuk mencegah sisa yang berlabihan serta dapat memanfaatkan kulit
semaksimal mungkin. Secara garis besar ada dua cara pemolaan yaitu melakukan
pemolaan komponen komponen produk secara lengkap di atas lembaran kulit, perlu
diperhatikan bahwa satu lembar kulit seringkali kualitas dan ketebalannya tidak sama,
sehingga untuk membuat produk berkualitas tinggi memilih kulit yang tidak cacat.
Setelah pola jadi langkah berikutnya memotong bahan, dalam proses pemotongan ini
hasil yang diharapkan sesuai dengan pola jadi tidak boleh meleset, karena akan
berpengaruh hasil produk tersebut. Pemilihan kulit yang cermat dan tepat akan
menghasilkan produk yang berkualitas, seorang pemotong harus memiliki yang cukup
tentang kualitas yang diminta untuk komponen komponen yang berbeda dalam suatu
produk.
III. PROSES PRODUKSI
Dalam proses memotong bahan kulit perkamen ini harus di sesuakan atau diperhatikan
dalam memilih tebal tipisnya bahan agar di dalam tahapan pekerjaan selanjutnya lebih
mudah dan hasilnya memuaskan.
Dalam proses menatah atau memahat ini terlebih dahulu mengecek ketajaman
pahat yang akan di gunakan dan harus di sesuaikan pada motif pahatan yang dipakai
pada penciptaan kap lampu kulit tersebut karena baik dan tidaknya dalam pekerjaan
pemahatan ini ditentukan pada ketajaman pahat, memilih pahat harus benar dan
sesuai dengan motif yang di pahat atau digunakan, memakai landasan kayu yang
seratnya padat dan keras dan pakai penindih agar tidak mudah geser selain itu yang
harus diperhatikan lagi adalah perasaan tenang , teliti, tekun, cermat dan serius ini
adalah kunci untuk membuat barang yang bagus dan berkualitas tinggi.
Dalam proses menyungging atau mewarna pakai bahan cat ini yang harus
diperhatikan adalah dalam mencampur warna, menyusun warna, memilih warna harus
tepat, dan benar karena semua pekerjaan ini kunci keberhasilan untuk membuat
sunggingan atau pewarnaan yang berkualita, proses penyunggingan atau pewarnaan
diawali dari warna muda ke warna yang lebih tua.
Gambar : Proses memotong kulit perkamen
/kulit mentah
Gambar : Proses nenatah /
memahat kulit perkamen
Gambar : Proses menyungging
Gambar : Proses menempelkan
pasir
Setelah masing-masing komponen kulit perkamen yang sudah selesai di pahat dan
sungging atau di warna maka proses selanjutnya dirakit sesuai dengan posisi masing
masing komponen, dalam pengerjaan perakitan ini digunakan lem kuning untuk
membantu merekatkan masing masing komponen yang akan dirakit kemudian kedua
komponen dilem sampai rata dan di tunggu sampai kering , setelah kering kedua
komponen tersebut di rakit, proses ini adalah merakit semua komponen yang telah
dijahit sebelumnya hingga menjadi sebuah produk yang sesuai dengan desain yang
direncanakan. Perlu diperhatikan dalam proses perakitan ini adalah dalam penggunaan
bahan perekat atau lem harus benar benar kering dalam pengulasannya, karena bila
dalam keadaan basah ditempelkan maka tidak menempel maksimal.
Proses finishing merupakan tahapan akhir pembuatan karya, bertujuan untuk
menghilangkan sisa-sisa lem dan kotoran yang tidak diperlukan, finishing yang
dikenal dengan pekerjaan purna rupa atau penyelesaian akhir merupakan salah satu
dari keteknikan yang harus dikuasai dalam proses pembuatan produk kriya kulit.
Pada proses finishing ini dikerjakan bertujuan untuk menambah penampilan atau
kualitas produk lebih sempurna hasilnya. Finishing bisa dilakukan dengan cara
menghilangkan sisa - sisa bahan yang ada di suatu produk yang sudah tidak terpakai.
Gambar : Proses merakit dari semua
komponen
Gambar : Proses pemasangan
kerangka plastik
Gb. Jadi Ukuran
156,5 cm x 36 cm x 20 cm
Kesimpulan
Produk Kap lampu yang diharapkan adalah kap lampu yang dalam
penciptaanya mencerminkan bentuk yang indah, modern, efektif sehingga menrik
konsumen.adalah kap lampu duduk ini memilki hal-hal sebagai sebagai berikut :
1. Harus memiliki komponen lampu yang menerangi
2. Harus mencerminkan bentuk yang fleksibel bisa digunakan di rumah
3. Mampu mengangkat keindahan rumah
4. Memiliki nilai yang artistik dan nyaman bila digunakan
Reverensi
Agus Sachari, (1984). Paradigma Desai Indonesia, CV. Rajawali: Jakarta.
Alwi Hasan, (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.CV Balai Pustaka: Jakarta
Deddy.S Adimiharja, (1996). Desain Kerajinan Kulit. Balai Pustaka: Jakarta.
Djelantik, (2004). Estetika Sebuah Pengantar: Arti: Bandung
Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jilid 9 (1989).PT.Cipta Adi Pustaka: Jakarta.
Gunarto, (1979). Pengolahan Teknik Kerajinan Kulit. Direktorat Pendidikan Kejuruan
dan Kebudayaan: Jakarta.
Mikke Susanto, (2002). Diksi Rupa. Kanisius: Yogyakarta
Sagio dan Samsugi, (1991). Wayang Kulit Gagarag Yogyakarta. Jakarta: Haji Mas
Agung.
Sharmi Ranti, (1990). Lampu. PT. Pustaka sinar Harapan: Jakarta.
Soedarsono, (1986). Kesenian, Bahasa, Dan Foklor Jawa. Yogyakarta: Proyek
Penelitian Dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi) Direktorat
Jendaral Kebudayaan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Sugeng Toekio, (2002) Kria Indonesia. Jakarta: Proyek Penelitian Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan nasional.
Sunarto, (1995). Seni Tatah Sungging. Kanisius: Yogyakarta
---------, (2001). Pengetahuan Bahan Kulit Untuk Seni Dan Industri. Kanisius:
Yogyakarta
https://www.google.com/search?q=Kap+lampu&tbm=isch&tbo=u&source=univ
&sa=X&ei=GBRzU5CWA5WfugSKroLACg&ved=0CDAQs
BIODATA PENULIS
1. a. Judul Makalah : Produk Kap lampu Aplikasi Pasir dan Kulit
Perkamen
b. Bidang Ilmu : Seni Budaya
2. Penulis
a. Nama lengkap : Drs. Marsudi, M.Pd
b. Nip : 1965 01241994121003
c. Jenis Kelamin : Pria
d. Pangkat / golongan : Pembina TK.I/ IV b
e. Jabatan : Widyaiswara Madya
f. Alamat Kantor : Jln. Kaliurang KM. 12.5, Klidon, Sukoharjo
Ngaglik, Seman, Yogyakarta
g. Alamat Rumah : RT.04. RW.11 Kandangsari, Sukoharjo
Ngaglik, Seman, Yogyakarta
h. No.Tlp.HP ,Email : 0274 896165
HP.08125248905/ ,[email protected]
Yogyakarta , 02 Oktober 2014
Penulis
Drs.Marsudi, M.Pd