74
KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN KARAKTERISTIK SUMBERDAYA IKAN DI DANAU LAUT TAWAR, PROVINSI ACEH LAPORAN TAHUNAN/AKHIR Husnah, Sonny Koeshenrajana, Hufiadi, Zulkarnain Fahmi, Melfa Marini, Apriadi, Raider Sigit Junianto, Rusmaniar 2013 BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

KAPASITASPENANGKAPANJARING INSANG DANKARAKTERISTIKSUMBERDAYA IKANDI DANAU LAUTTAWAR, PROVINSIACEHLAPORAN TAHUNAN/AKHIR

Husnah, Sonny Koeshenrajana, Hufiadi, Zulkarnain Fahmi, Melfa Marini,Apriadi, Raider Sigit Junianto, Rusmaniar

2013

BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUMPUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN

DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KELAUTAN DAN PERIKANANKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 2: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DANKARAKTERISTIK SUMBERDAYA IKAN DI DANAU LAUT TAWAR,

PROVINSI ACEH

BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUMPUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI

SUMBERDAYA IKANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN2013

Page 3: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

ABSTRAK

Kapasitas penangkapan dan karakteristik sumberdaya ikan merupakan komponen yang

diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya ikan karena kedua komponen tersebut akan menentukan

alokasi pemanfaatan sumberdaya ikan dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan di wilayah pengelolaan

perikanan di perairan umum. Penurunan kualitas lingkungan perairan Danau Laut Tawar dan intensitas

pemanfaatan sumberdaya ikan yang tinggi akan mempengaruhi sumberdaya ikan. Beberapa informasi

mengindikasikan adanya penurunan sumberdaya perairan dan ikan di Danau Laut Tawar. Hasil kajian

kapasitas penangkapan jaring insang diperoleh informasi bahwa pengelolaan perikanan di Danau Laut

Tawar telah mengalami excess capacity dalam jangka panjang., tingkat pemanfaatan kapasitas (CU)

penangkapan jaring depik, pada April, Mei, Juli dan Agustus sebagian besar unit jaring dalam

memanfaatkan input telah efisien yang ditandai oleh nilai efisiensi teknis (TE) mencapai 1,00. Sementara

pada Maret sebagian unit jaring berada pada kondisi yang jauh dari efisien. Nilai efisiensi jaring jaher

pada Maret Juli dan Agustus masing-masing rata-rata 0,72, 0,44 dan 0,61. Sedangkan jaring kawan

secara keseluruhan mencapai nilai efisiensi rata-rata 0,52. Untuk meningkatkan efisiensi penangkapan

jaring depik, jaring jaher dan jaring kawan, secara teknis dapat dilakukan terutama pada bulan-bulan tidak

musim ikan, melalui pengurangan intensitas penangkapan dan pengurangan input (panjang dan lebar

jaring serta jumlah pis jaring) yang menjadi instrument dalam penilaian efisiensi penangkapan. Pada

Danau Laut Tawar terdapat sebanyak 24 jenis/spesies ikan, Ikan Depik atau Eyas, Relo, Kawan, Nila,

Mas dan Mujair merupakan ikan-ikan yang dominan dan bernilai ekonomis/konsumsi penting di danau

ini.

Kata Kunci: Kapasitas penangkapan, Karakteristik, Sumberdaya ikan, Danau Laut Tawar

Page 4: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan

rahmat nya sehingga riset berjudul “Kapasitas Penangkapan Jaring Insang dan

Karakteristik Sumberdaya Ikan di Danau Laut Tawar, Provinsi Aceh” dapat terlaksana

dengan baik sesuai dengan rencana. Tujuan ini adalah untuk mendapatkan data dan

informasi sebagai berikut: (1) Kapasitas penangkapan jaring insang dan (2) Karakteristik

sumberdaya ikan (hasil tangkapan, jenis dan komposisi ikan, alat tangkap, daerah

penangkapan, panjang dan berat ikan, tingkat kematangan gonad) di Danau Laut Tawar.

Diharapkan dengan adanya informasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap dunia

perikanan terutama kepada pemerintah daerah dan lembaga pendidikan kapasitas

penangkapan jaring insang dan karakteristik sumberdaya ikan di Danau Laut Tawar.

Ucapan terima kasih kami tujukan terutama kepada pihak-pihak yang telah

membantu terlaksananya penelitian ini:

1. Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah

2. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah

3. Dr. Ir. Sonny Koeshenrajana Peneliti Sosial Ekonomi

4. Ir. Nurochman, Penyuluh Perikanan Kabupaten Aceh Tengah

5. Peneliti dan teknisi di Laboratorium Koleksi Ikan, Hidrobiologi dan Kimia BPPPU

6. Mahasiswa Fakultas Perikanan, Universitas Islam Ogan Komering Ilir (UNISKI)

7. Selauruh aparatur desa dan nelayan di sekeliling Danau Laut Tawar

Demikianlah semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi dunia perikanan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Palembang, Desember 2013

Tim Peneliti

Page 5: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................iii

DAFTAR ISI ......... ............................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................v

DAFTAR TABEL . ............................................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................vii

PENDAHULUAN

1.1. Latar Beakang ..............................................................................................................1

1.2. Tujuan ..........................................................................................................................2

1.3. Sasaran .........................................................................................................................2

METODELOGI PENELITIAN

2.1. Kerangka Pemikiran dan Alur Pendekatan Pemecahan Masalah Penelitian ...............3

2.2. Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................................................3

2.3. Pendekatan dalam Penelitian .......................................................................................3

2.4. Kebutuhan Data ... .......................................................................................................4

2.5. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................................5

2.5.1. Kapasitas Penagkapan Jaring Insang .............................................................5

2.5.2. Karakteristik Sumberdaya Ikan .....................................................................8

GAMBARAN UMUM DANAU LAUT TAWAR

3.1. Gambaran Umum Danau Laut Tawar .........................................................................9

3.2. Kondisi Danau Laut Tawar ..... ....................................................................................10

KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN KARAKTERISTIKSUMBERDAYA IKAN

4.1. Kapasitas Penangkapan Jaring Insang .........................................................................13

4.1.1. Karakteristik perikanan ......................................................................................13

4.1.2. Kapasitas Penangkapan Jaring Mujaher ............................................................20

4.1.3. Efiseensi Jaring Kawan ......................................................................................22

4.1.4. Pembahasan ........ ..............................................................................................23

Page 6: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

4.2. Karakteristik Sumberdaya Ikan ...................................................................................27

4.2.1. Keragaman Jenis Ikan .......................................................................................27

4.2.2. Beberapa Kajian Biologi Ikan Dominan Danau Laut Tawar ............................29

4.2.2.1. Panjang Berat .......................................................................................29

4.2.2.2. Kematangan Gonad Beberapa Jenis Ikan Dominan ............................31

4.2.2.3. Fekunditas Beberapa Jenis Ikan Dominan ...........................................33

4.2.2.4. Diameter Telur Beberapa Jenis Ikan Dominan ...................................34

4.2.3. Karakteristik Biologi .........................................................................................35

4.2.4. Parameter kondisi lingkungan sumber daya ikan ..............................................42

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka pemikiran dan alur pemecahan masalah penelitian. AlurPengelolaan ) ( ) .... ................................................................................3

Gambar 2.2. Peta Bathimetri perairan Danau Laut Tawar, Provinsi Aceh(Dokumentasi : Husnah et all., 2012) .. .........................................................4

Gambar 3.1. Fluktuasi muka air Danau Laut Tawar September 2012-Agustus 2013......... 9

Gambar 3.2. Aktifitas yang terdapat di Danau Laut Tawar ...............................................11

Gambar 4.1. Perahu jaring insang tanpa mesin dan perahu menggunakan mesin ..............13

Gambar 4.2. Trajektori efisiensi perikanan di Danau Laut Tawar ... ................................15

Gambar 4.3. Produksi aktual dan produksi potensial (ton) perikanan di Danau LautTawar tahun 2001-20012 ..............................................................................17

Gambar 4.4. Grafik excess fishing capacity pemanfaatan perikanan di Danau LautTawar, Aceh Tengah 2001-2012 ...................................................................17

Gambar 4.5. Distribusi efisiensi unit jaring depik ............................................................18

Gambar 4.6. Distribusi pemanfaatan variable input (VIU) unit jaring depik .....................19

Gambar 4.7. Distribusi efisiensi unit jaring jaher ............................................................20

Gambar 4.8. Distribusi pemanfaatan variable input (VIU) unit jaring mujaher ................21

Gambar 4.9. Distribusi efisiensi unit jaring kawan .........................................................21

Gambar 4.10. Tingkat pemanfaatan variable input (VIU) unit jaring kawan .....................22

Gambar 4.11. Grafik hubungan panjang berat beberapa jenis ikan dominan Danau LautTawar 2013 ............... ....................................................................................29

Garnbar 4.12. Nisbah kelamin ikan Depik, Relo dan Bontok di Danau Laut Tawar2013 ........................ ....................................................................................30

Garnbar 4.13. TKG beberapa ikan dominan Danau Laut Tawar 2013 ...............................31

Garnbar 4.14. Fekunditas beberapa ikan dominan Danau Laut Tawar 2013 .....................32

Garnbar 4.15. Distribusi diameter Telur 3 jenis ikan dominan Danau Laut Tawar2013 ........................ ....................................................................................33

Gambar 4.16. % Genus Fitoplankton dan Zooplankton pada setiap kelas yang terdapatdi Danau Laut Tawar pada Maret dan Juni 2013 ........ ................................34

Page 8: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Gambar 4.17. Kelimpahan Fitoplankton dan Zooplankton yang terdapat di Danau LautTawar pada Maret dan Juni 2013 ................................................................35

Gambar 4.18. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (DI) FitoplanktonDanau Laut Tawar 2013 ..............................................................................36

Gambar 4.19. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (DI) ZooplanktonDanau Laut Tawar 2013 ..............................................................................37

Gambar 4.20. Kelimpahan Spesies pada setiap kelas perifiton yang terdapat di DanauLaut Tawar pada Maret dan Juni 2013......................................................... 37

Gambar 4.21. Kelimpahan Perifiton (sel/100 ml) Danau Laut Tawar 2013 ....................... 38

Gambar 4.22. Kelimpahan Perifiton (sel/m2) Danau Laut Tawar 2013 ............................39

Gambar 4.23. Indeks Keanekaragaman (H’) Perifiton Danau Laut Tawar 2013 ...............39

Gambar 4.24. Jumlah genera perifiton pada setiap family Danau Laut Tawar 2013 .........40

Gambar 4.25. Kelimpahan perifiton pada setiap stasiun pengamatan diDanau LautTawar 2013 ... ..............................................................................................40

Gambar 4.26. Kelimpahan genera perifiton pada setiap waktu penelitian di Danau LautTawar 2013 ... ..............................................................................................41

Gambar 4.27. Indek Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (DI) OrganismeBentos Danau Laut Tawar 2013 ..................................................................41

Gambar 4.28. Suhu udara dan air pada Maret, Juni dan Agustus 2013 ..............................42

Gambar 4.29. pH pada Maret, Juni dan Agustus 2013 .......................................................43

Gambar 4.30. COD dan BOD pada Maret Juni dan Agustus 2013 ....................................44

Gambar 4.31. Oksigen Terlarut (DO) Danau Laut Tawar pada Maret Juni dan Agustus2013 ............... .............................................................................................. 44

Gambar 4.32. TN dan TP pada Maret, Juni dan Agustus 2013 .........................................45

Gambar 4.33. Alkalinitas dan Hardnes pada Maret, Juni dan Agustus 2013 ....................46

Gambar 4.34. Kecerahan dan kedalaman pada Maret, Juni dan Agustus 2013 ................. 47

Gambar 4.35. TSS dan TDS pada Maret, Juni dan Agustus 2013 ...................................48

Gambar 4.36. Turbidity dan klorofil pada Maret, Juni dan Agustus 2013 .......................49

Gambar 4.37. DHL dan TOC pada Maret, Juni dan Agustus 2013 ..................................49

Page 9: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan FGD ....... .........................................................................................55

Lampiran 2. Jenis-jenis ikan Danau Laut Tawar 2013 .......................................................102

Lampiran 3. Dokumentasi Pemaparan dengan Bupati Aceh Tengah 2013.........................106

Lampiran 4. Beberapa Enomerator Danau Laut Tawar 2013 .............................................107

Lampiran 5. Sampel Hasil Eksperimen, Feeding Habit dan Koleksi Enomerator .............108

Lampiran 6. Beberapa hasil penelitian BP3U 2012-2013 yang telah diinformasikankepada masyarakat .........................................................................................110

Page 10: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di

Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam. Secara

geografis danau ini terletak pada 04o 34’43” LU dan 96o55’25” BT. Danau Laut Tawar

mempunyai 42 daerah tangkapan air dengan luas total 14803.22 Ha. Secara administrasi

daerah tangkapan air tersebut berada pada wilayah Kecamatan Lut Tawar, Kebayakan,

Bebesan dan Kecamatan Bintang. Danau ini memiliki arti penting bagi masyarakat

Gayo yaitu sebagai sumber air bersih bagi masyarakat setempat, pertanian, industri dan

perikanan. Dalam kaitannya dengan perikanan, terdapat dua jenis aktifitas perikanan di

danau ini yaitu, perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Perikanan merupakan salah satu sektor yang memanfaatkan sumberdaya

perairan dan ikan. Penurunan kualitas lingkungan perairan Danau Laut Tawar dan

intensitas pemanfaatan sumberdaya ikan yang tinggi akan mempengaruhi sumberdaya

ikan. Beberapa informasi mengindikasikan adanya penurunan sumberdaya perairan dan

ikan di Danau Laut Tawar (BP DAS Krueng Aceh, 2009; Muchlisin, 2009; Serambi

News, 2009).

Hasil desk study Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum pada tahun 2012

menunjukkan produksi ikan rata-rata mencapai 525 ton/tahun yang berasal dari alat

tangkap jaring insang tetap (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, 2010; Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah, 2009). Produksi ikan Danau Laut

Tawar dari tahun 2006 hingga 2010 mengalami penurunan sebanyak 13.83 % dari 578

ton/tahun menjadi 498 ton/tahun dengan. Pada tahun 2010, produksi ikan di dominasi

oleh jenis ikan introduksi yaitu ikan nila dan mas dengan persentase 30.14% dan

20.36% dari produksi total sebesar 50.1 ton, sedangkan produksi ikan depik (Rasbora

tawarensis) yang merupakan ikan endemik Danau Laut Tawar hanya 7.35% (Laporan

Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, 2006-2010). Penurunan

populasi ikan depik ini sangat tinggi yang diindikasikan dengan hasil tangkapan per

unit upaya (catch per unit effort/CPUE) pada tahun 1970 sebesar 1.17/kg/m2 jaring

menjadi 0.02 kg/m2 jaring pada tahun 2009 (Muchlisin, 2010).

Page 11: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

2

Pengelolaan kapasitas penangkapan merupakan suatu pendekatan pengelolaan

sumberdaya perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan

ikan. Variabel yang digunakan dalam kapasitas penangkapan diantaranya adalah ukuran

kapal, ukuran mesin kapal, ukuran jaring, dan teknologi alat bantu penangkapan. Oleh

karena itu, membatasi kapasitas upaya penangkapan dilakukan melalui pembatasan

variabel-variabel tersebut (Nikijuluw, 2002). Selain variabel tersebut, karakteristik

sumberdaya ikan juga diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya ikan. Berdasarkan

permasalahan tersebut di atas dan juga permohonan dari Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Aceh maka pada tahun 2013 dilakukan penelitian kapasitas penangkapan dan

karakteristik sumberdaya ikan di Danau Laut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi

Aceh.

1.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan :

Tujuan ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi sebagai berikut :

a. Kapasitas penangkapan jaring insang di Danau Laut Tawar

b. Karakteristik sumberdaya ikan di Danau Laut Tawar

Sasaran :

Sedangkan sasaran yang diinginkan adalah tersedianya data dan informasi dasar

tentang:

a. Kapasitas penangkapan jaring insang di Danau Laut Tawar

b. Karakteristik sumberdaya ikan (hasil tangkapan, jenis dan komposisi ikan, alat

tangkap, daerah penangkapan, panjang dan berat ikan, tingkat kematangan gonad) di

perairan Danau Laut Tawar .

Page 12: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Kerangka pemikiran dan alur pendekatan pemecahan masalah penelitian

Gambar 2.1. Kerangka pemikiran dan alur pemecahan masalah penelitian . AlurPengelolaan ) ( )

2.2. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dari Januari – Desember 2013 di perairan Danau Laut

Tawar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Gambar 2.2). Dua belas (28) stasiun

pengambilan sampel air dan 3 kecamatan pengambilan sampel ikan ditentukan

berdasarkan purpossive random sampling yang didasarkan pada perbedaan

mikrohabitat.

KAPASITASPENANGKAPAN

IKAN

KARAKTERISTIKSUMBERDAYA

IKAN

PEMANFAATAN &PENGELOLAANSUMBERDAYA

IKAN

SUMBERDAYA PERAIRANDAN IKAN DANAU LAUT

TAWAR

PEMANFAATANMULTI SEKTOR

Pertanian,Pertambangan,

Pemukiman, Industri,Perikanan, dll

BENCANA ALAM DANPROSES ALAMIAH

DEGRADASI LINGKUNGAN DANSUMBERDAYA HAYATI PERAIRAN

KRUENG PEUSANGAN

PENGELOLAAN TERPADU/EKOSISTEM, SEKTOR, DISIPLIN

ILMU DAN STAKEHOLDER

Sektor Perikanan

PENELITIAN

Page 13: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

2.3. Pendekatan dalam Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dengan pendekatan pengumpulan data primer dan

data sekunder. Data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran pustaka, laporan teknis,

dan hasil penelitian yang relevan dari instansi terkait (Dinas Kelautan dan Perikanan,

lembaga penelitian di Provinsi Aceh dan lembaga penelitian lainnya), dengan materi

berasal dari berbagai sumber multi media dan dari lembaga atau instansi terkait. Data

primer dikumpulkan dari tiga kali survey inventarisasi pada 12 stasiun pengamatan di

lapangan.

2.4. Kebutuhan Data

Data Sekunder yang dikumpulkan mencakup:

Karakteristik kegiatan penangkapan ikan ( hasil tangkapan, jenis,dan komposisi ikan)

Jenis data primer yang dikumpulkan mencakup:

1. Kapasitas penagkapanjaring insang tetap

2. Karakteristik sumberdaya ikan (hasil tangkapan, jenis dan komposisi, alat tangkap

dan daerah penangkapan, panjang, berat, TKG).

Gambar 2.2. Peta Bathimetri perairan Danau Laut Tawar, Provinsi Aceh(Dokumentasi : Husnah et all., 2012)

Page 14: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

2.5. Teknik Pengumpulan data

2.5.1. Kapasitas Penangkapan jaring insang

2.5.1.1. Sumber Data

Data diperoleh melalui kegiatan penelitian di sentra-sentra pendaratan ikan unit

jaring insang yang beroperasi di Danau Laut Tawar. Data primer dari hasil pengukuran

langsung di lapangan dan hasil wawancara dengan nelayan pelaku penangkapan. Data

sekunder berasal dari data statistik perikanan dan data yang berasal dari pencatatan

enumerator.

2.5.1.2. Analisis Data

a. Pra-Analisis Data

Teknik DEA dalam penelitian ini menggunakan model Bankers, Charnes and

Cooper (BCC), model BCC tersebut mampu menjelaskan efisiensi pada aktivitas

ekonomi yang bersifat variable return to scale, seperti pada prilaku aktivitas perikanan

tangkap yang bersifat decreasing return to scale (Fauzi dan Anna 2005). Sifat

variable return to scale dapat dicermati melalui pola perubahan produksi sebagai akibat

perubahan upaya penangkapan dalam suatu fungsi produksi perikanan lestari.

Data bulanan hasil kegiatan survei penangkapan ikan jaring insang sebagai

output (hasil tangkapan) dan upaya penangkapan ikan dari unit jaring. Dataset kapal

yang berkaitan dengan inputan kapal digunakan sebagai input data. Inputan dibedakan

menjadi 2, yaitu input tetap (fixed input) dan input yang berubah (variable input data).

Sebagai input tetap (fixed input) adalah panjang dan lebar jaring (m) )( ,nfx .

Selanjutnya, faktor lainnya yang bersifat berubah-ubah, seperti:, jumlah pis jaring

)( ,nvx .

Jumlah hasil tangkapan jenis ikan m oleh alat tangkap j (Ujm) ditetapkan sebagai

output data. Mengingat tidak semua hasil tangkapan memberikan kontribusi secara

terus menerus terhadap total hasil tangkapan, maka hanya dipilih beberapa jenis ikan

yang secara relatif terus menerus memberikan kontribusi total hasil tangkapan sebagai

output data.

Untuk mendapatkan gambaran dinamika efisiensi teknis dan kapasitas

penangkapan secara komprehensif, pengkajian akan didekati berdasarkan perhitungan

single output dan multi output.

Page 15: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Nilai efisiensi teknis diperoleh melalui penghitungan dengan teknik DEA.

Analisis efisiensi teknis dilakukan dengan membandingkan nilai efisiensi antar unit alat

tangkap yang dijadikan sebagai DMU (decision making unit). Proses penghitungan

yaitu dengan menentukan nilai konstanta dari output (µ), fixed input (x) dan variable

input pada masing-masing DMU sehingga diperoleh nilai efisiensi penangkapan

berdasarkan tingkat pemanfaatan kapasitas (CU) penangkapan dan tingkat pemanfaatan

kapasitas variabel input (VIU).

b. Analisis Data

Dengan menggunakan metoda pengukuran output-oriented, efisiensi teknis

ditentukan sebagai maksimum penambahan output yang dimungkinkan dengan tanpa

perubahan pada faktor tetap (fixed factors) produksi. Sedangkan, kapasitas

penangkapan didefinisikan sebagai kemampuan industri penangkapan ikan untuk

menghasilkan output potensial.

Dalam kajian ini, efisiensi kapasitas pemanfaatan (capacity utilization) suatu alat

tangkap dianalisis dengan mengunakan data envelopment analysis (DEA), yaitu suatu

pendekatan matematika atau pemrograman linear. Data dianalisa dengan bantuan

software DEAP version 2.1. Pertama, hasil tangkapan kita tentukan sebagai vektor

output, u dan factor inputan sebagai vektor input, x. Sehingga, ada m outputs, n inputs,

dan j industri penangkapan ikan atau pengamatan. Input dibagi menjadi fixed inputs (xf)

dan variable inputs (xv). Kapasitas output dan nilai pemanfaatan sempurna dari input.

Selanjutnya dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Fare et

al.,1989).

1,,

z

Max (Output)

subject to :

J

jjmjjm uzu

11 , ,,...,2,1 Mm (Fixed input)

J

jjnjnj xxz

1

, fxn

J

jjnjnjnj xxz

1

, vxn (Variable input)

Page 16: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

,0jz Jj ,...,2,1

,0jn vxn

dimana zj adalah variable intensitas untuk j tahun pengamatan; 1 nilai efisiensi teknis

atau proporsi dengan mana output dapat ditingkatkan pada kondisi produksi pada

tingkat kapasitas penuh; dan *jn adalah rata-rata pemanfaatan variable input (variable

input utilization rate, VIU), yaitu rasio penggunaan inputan secara optimum xjn terhadap

pemanfaatan inputan dari pengamatan xjn.

Kapasitas output pada efisiensi teknis (technical efficiency capacity

output,TECU) kemudian didefinisikan dengan menggandakan *1 dengan produksi

sesungguhnya. Kapasitas pemanfaatan (CU), berdasarkan pada output pengamatan,

kemudian dihitung dengan persamaan berikut (Fare et al., 1989):

*1

*1

1

u

uTECU

Metoda penghitungan ini kemungkinan besar mengandung bias, karena pembilang

dalam penghitungan CU, output pengamatan, tidak dihasilkan pada tingkat efisiensi

teknis. Untuk mengatasinya, kedua input (baik variable dan fixed) harus dibatasi oleh

kondisi sekarang. Efisiensi teknologi dari output, pada level observasi, kemudian dapat

ditentukan dengan memecahkan persoalan program linear lainnya (Fare et al., 1989):

2,

z

Max

subject to

J

jjmjjm uzu

12 , ,,...,2,1 Mm

J

jjnjnj xxz

1

, ,,...,2,1 Nn

,0jz Jj ,...,2,1

,0jn vxn

Page 17: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Efisiensi teknis kemudian diukur sebagai:

*2

1

TE

Kapasitas pemanfaatan dalam kondisi efisiensi teknis yang tak bias kemudian dihitung

sebagai:

*1

*2

*1

*2

u

uCU

2.5.2. Karakteristik sumberdaya ikan

Untuk mengetahui hasil tangkapan, jumlah dan komposisi jenis ikan serta

sebarannya, contoh ikan didapatkan dari berbagai jenis alat tangkap dari nelayan di

lokasi riset pada saat survey dan dari catatan harian nelayan (enumerator). Jumlah jenis

dan sebaran ikan diketahui dari data jenis-jenis ikan yang dikumpulkan nelayan yang

diletakkan dalam wadah yang telah diberikan pengawet (formalin 10 %). Karakteristik

biologi ikan seperti panjang, berat dan tingkat kematangan gonad diamati pada contoh

ikan pada kondisi segar di lapangan dan awetan di laboratorium.

Page 18: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

GAMBARAN UMUM DANAU LAUT TAWAR

3.1. Gambaran Umum Danau Laut Tawar

Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di

Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Daroessalam. Secara

geografis danau ini terletak pada 04o 34’43” LU dan 96o55’25” BT. Danau Laut Tawar

mempunyai 42 daerah tangkapan air dengan luas total 14803.22 Ha. Secara administrasi

daerah tangkapan air tersebut berada pada wilayah Kecamatan Lut Tawar, Kebayakan,

Bebesan dan Kecamatan Bintang. Berada pada ketinggian 1,230 meter dpl, dengan

kedalaman maksimum 84.23 meter dengan kedalaman rata-rata sebesar 25.19 meter.

Panjang maksimum danau laut tawar yang memanjang dari arah barat laut–tenggara

sebesar 15.7 km, sedangkan lebar maksimum yang memanjang dari arah timur-barat

tercatat sebesar 4.5 km. Luasan zona littoral yang merupakan area potensial terjadinya

proses fotosintesis dan metabolisme organisme akuatik sebesar 14.28% dari total luasan

area (Husnah at al, 2012).

Fluktuasi Muka Air Danau Laut Tawar

Tingginya kegiatan pembukaan hutan di sekitar Danau Laut Tawar baik untuk

perkebunan maupun penebangan liar menyebabkan pasokan air danau semakin

berkurang terutama pada musim kemarau. Selama sepuluh tahun terakhir diperkirakan

permukaan air danau mengalami penyusustan hingga 1 meter (Muchlisis, 2008) yang

menyebabkan beberapa sungai kecil di sekeliling danau yang biasanya dijadikan tempat

pemijahan (spawning ground) menjadi kering.

Berdasarkan data tinggi muka air di One-one (outlet danau Laut Tawar) tahun

2012-2013, menunjukkan fluktuasi muka air Danau Laut Tawar sekitar 0.82 meter,

dengan muka air tertinggi terukur pada minggu pertama bulan Januari dan terendah

pada minggu keempat September 2012. Pada tingkat fluktuasi muka air ini, maka

terdapat sejumlah massa air yang tersimpan selama periode musim hujan di Danau Laut

Tawar (Gambar 3.1).

Fluktuasi muka air Danau Laut Tawar merupakan refleksi dari curah hujan yang

terjadi di kawasan tersebut, meskipun ketinggian curah hujan tidak selalu sejalan

dengan tinggi muka air danau. Curah hujan yang tinggi pada bulan Februari ternyata

Page 19: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

tidak sejalan dengan tinggi muka air danau. Namun jelas bahwa pada saat tinggi muka

air danau maksimum pada April, didukung oleh curah hujan yang tinggi pula. Ada

waktu sela antara curah hujan yang meningkat dengan peningkatan muka air. Hal ini

tampaknya curah hujan pada awal musim hujan masih mengisi air pada lahan

daratannya. Namun pada saat curah hujan rendah di Agustus, ternyata muka air danau

dengan segera menurun.

Gambar 3.1. Fluktuasi muka air Danau Laut Tawar September 2012-Agustus 2013

3.2. Kondisi Danau Laut Tawar

Dari hasil pemantauan terdapat tidak kurang dari 21 sungai sebagai sumber mata

air, dengan kecamatan Kalabintang sebagai sumber air terbanyak yaitu ditemukan tidak

kurang dari enam buah sungai air Danau laut Tawar (Tabel 3.1), dengan lebar,

kedalaman dan kecepatan arus yang sangat bervariasi, dan hanya ditemukan satu buah

outlet pada Danau Laut Tawar. SKondisi tersebut diperkirakan penyebab terjaganya

kualitas air Danau laut Tawar secara keseluruhan.

182 cm/ 1,82m

100 cm/ 1m

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

123456789101112131415161718191234567891011121314151617181920212223242526272829303112345678910111213141516171819202122232425262728293012345678910111213141516171819202122232425262728293031123456789101112131415161718192021222324252627282930311234567891011121314151617181920212223242526272812345678910111213141516171819202122232425262728293012345678910111213141516171819202122232425262728291234567891011121314151617181920212223242526272829303112345678910111213141516171819202122232425262728293012345678910111213141516171819202122232425262728293031123456789101112

SeptemberOktober NovemberDesember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Waktu Pengukuran (tgl/bulan)

Ketin

ggia

n ai

r (cm

)

Page 20: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Tabel 3.1. Sungai-sungai yang berfungsi sebagai inlet dan outletnya Danau Laut Tawar2013

No. Lokasi Sungai Kecepatan Arus Lebar Kedalaman

detik m/s m cm

1 Pedemun 5 2,5 2,5 402 Toweran 3 1,5 5 253 Rawe 2 1 2 24 Kalang 3 1,5 1 105 Bale Nosar 4 2 3 106 Nosar Bawah 3 1,5 3 207 Mengaya 4 2 2,5 608 Kala Bintang 8 4 4 1009 Kala Bintang I 15 7,5 6 1200

10 Kala Bintang II 5 2,5 6 6011 Kala Bintang III 21 10,5 3 120012 Kala Bintang IV 7 3,5 2,5 6013 Kala Bintang V 18 9 5 120014 Klitu 44 22 0,5 3015 Ujung Paking 3 1,5 3 4016 Kebayakan 7 3,5 3 4017 Kala Mampak 6 3 1 3018 Outlet19 Dekat Jembatan 5 2,5 40,4 3,820 Tengah 9 4,5 16,8 321 Sebelum PLTA 8 4 53,64 3,4

Akan tetapi semakin tingginya aktivitas yang dilakukan di perairan dan disekitar

DLT sebagai upaya pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada di DLT diperkirakan

akan mengganggu kehidupan organisme perairan DLT, diantaranya sebagai pasokan air

minum bagi masyarakat Takengon, tempat pemeliharaan kembali ikan-ikan yang

tertangkap, daerah pertanian, tempat pemancingan, sebagai jalur transportasi, objek

wisata, daerah penangkapan ikan depik, sebagai daerah budidaya ikan dan yang terakhir

dan dalam tahap pengerjaan adalah akan dimanfaatakannya sebagai sumber pembangkit

listrik (PLTA) di kecamatan Lut Tawar.

Page 21: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Gambar 3.2. Aktifitas yang terdapat di Danau Laut Tawar

Pertanian

Penangkapan

Pemancingan

Jalur Transportasi

Pariwisata

Pemeliharaan hasil Tangkapan

Page 22: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN KARAKTERISTIK

SUMBERDAYA IKAN

Pada kegiatan penelitian di Danau Laut Tawar 2013 ini selain melakukan

penelitian kapasitas penangkapan jaring insang dan karakteristik sumberdaya ikan juga

dilakukan FGD (Focus Group Discussion), hal tersebut berkaitan dengan hasil

koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah serta

permintaan pemaparan hasil penelitian oleh Bupati Kabupaten Aceh Tengah mengenai

hasil penelitian 2012 dan penelitian 2013. Maka pada Laporan Teknis Kegiatan ini juga

akan dilampirkan Laporan FGD (Lampiran 1).

4.1. Kapasitas Penangkapan

4.1.1. Karakteristik Perikanan

Danau Laut Tawar memiliki area pengelolaan perairan umum yang cukup

potensial. Kegiatan penangkapan ikan dengan alat tangkap di Danau Laut Tawar pada

tahun 2012 tercatat sebanyak 562 unit, terdiri dari 5 jenis alat tangkap. Katagori alat

tangkap yaitu jaring insang tetap, pancing, bubu, perangkap, dan jala tebar. Alat

tangkap yang dominan adalah jaring insang, pancing dan bubu. Dari ketiga alat tangkap

tersebut yang paling dominan adalah jaring insang tercatat 318 unit (Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Aceh, 2012). Beberapa jenis jaring insang yang umumnya

dioperasikan nelayan Danau Laut Tawar dengan sebutan alat tangkap sesuai dengan

sasaran atau target tangkapannya, yaitu antaralain: jaring berukuran mata jaring (mesh

size) 5/8 - 3/4 inci dikenal dengan nama “jaring depik”, jaring insang berukuran mata

jaring 1,0 - 1,5 inci dikenal dengan sebutan “jaring kawan”, jaring insang berukuran

mata jaring 2,0 – 3,5 inci dikenal dengan nama “jaring jaher” dan jaring berukuran

mata 4,0 - 4,5 inci dikenal dengan “jaring bawal”. Nelayan jaring insang di Danau

Laut Tawar mengoperasikan alat tangkapnya di sepanjang perairan Danau Laut Tawar,

yaitu umumnya disekitar One-one, Renggali, Mangaya, Pademun, Lelabu, Toweran,

Loyang koro, Pesangan, Putri Pukes, Kalalengkio, Bintang, Gegarang, Kalatililis,

Klitu, Telpam.

Sarana untuk mengoperasikan alat tangkap jaring insang, nelayan di Danau Laut

Tawar menggunakan perahu dengan hanya menggunakan dayung dan sebagian

menggunakan tenaga penggerak mesin berkekuatan 5 PK (Gambar 1). Tenaga mesin

Page 23: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

disesuaikan dengan ukuran volume perahu untuk memudahkan operasi dan menjangkau

lokasi penangkapan yang lebih jauh. Perahu yang digunakan umumnya berukuran

panjang berkisar antara 5,0 -5,5 meter dan lebar antara 0,5 – 7,4 meter.

Gambar 4.1. Perahu jaring insang tanpa mesin dan perahu menggunakan mesin

Dalam pengoperasian jaring insang, beberapa metode yang dilakukan nelayan di

Danau Laut Tawar antaralain: pertama adalah metode “merawon”. Penangkapan ikan

cara merawon dilakukan pada malam hari dengan menggunakan bantuan cahaya lampu

petromak yaitu memanfaatkan gerombolan ikan yang tertarik oleh cahaya lampu

petromak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam pengoperasiannya, gerombolan

ikan target tangkapan yang sudah terkumpul di bawah cahaya lampu pada area

penangkapan kemudian diarahkan agar menabrak rentangan jaring yang sudah siap

terpasang dengan cara perahu melaju bolak balik melewati di atas jaring yang

terpasang sehingga gerombolan ikan dapat terjerat. Metode merawon ini dilakukan

untuk menangkap ikan depik atau eas sebagai sasaran penangkapan. Ukuran jaring yang

digunakan dalam metode merawon ini dalamnya (lebar jaring) mencapai sekitar 20

meter.

Kedua adalah metode yang dikenal dengan istilah “gerlok”. Cara penangkapan

dengan gerlok, ikan-ikan di arahkan ke jaring yang sudah terpasang dengan cara

dioprak-oprak menggunakan batang bambu sehingga ikan terusik atau merasa takut

oleh bunyi dari bambu, nelayan berupaya mengarahkan ikan-ikan berenang mengarah

pada jaring insang yang sudah terpasang untuk kemudian ikan-ikan dapat terjerat.

Metode gerlok ini dapat dilakukan pada malam dan siang hari dan umumnnya dilakukan

untuk menangkap ikan mujair.

Page 24: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Metode ketiga merupakan metode yang umum dilakukan nelayan jaring insang

di Danau Laut Tawar, yaitu dengan cara “dedem”. Cara dedem ini adalah memasang

jaring pada sore hari kemudian mengangakat kembali jaring pada pagi hari. Jaring

dibiarkan terpasang atau terendam di kolom air selama satu malam. Dengan cara

penangkapan ini umumnya dilakukan pada jaring depik, jaring kawan, jaring mujair

dan jaring bawal.

Selama penelitian, dijumpai alat tangkap jaring insang mempunyai dimensi yang

relatif beragam. Umumnya alat tangkap jaring depik mempunyai mata jaring (mesh

size) berukuran ¾ inci dan 5/8 inci. Untuk satu pis jaring berdimensi panjang berkisar

15 – 70 meter, lebar jaring berkisar 1-20 meter dan jumlah pis yang operasikan

umumnya mencapai 1 – 40 pis. Jaring jaher mata jaring (mesh size) 2 inci, 2,5 inci,

2,75 inci 3 inci dan 3,5 inci. Panjang jaring berkisar berkisar antara 20-60 meter, lebar

jaring berkisar antara 0,6 – 7 meter. Jumlah pis jaring yang digunakan umumnya

berkisar 1- 35 pis. Jaring kawan berukuran (mesh size) 1 inci, 1 1/4 inci, 1 ¾ inci dan

1,5 inci. Dimensi jaring panjang berkisar 15 – 30 meter dan lebar jaring berkisar 0,5 –

06 meter. Jumlah pis yang dioperasikan umumnya mencapai 2 – 12 pis.

Selama periode 12 tahun untuk melihat pola efisiensi dari ke empat alat tangkap

tersebut. alat tangkap ini dipilih karena karena kelengkapan dan urut waktu. Hasil dari

analisis kapasitas penangkapan menunjukkan bahwa jaring insang (gill net) dan alat

tangkap lainnya menghasilkan skor efisiensi paling tinggi yaitu rata-rata 1,00.

Sementara nilai efisiensi untuk dua alat angkap bubu dan pancing masing-masing rata-

rata 0,84 dan 0,22 (Tabel 4.1). Rendahnya efisiensi kedua alat tangkap tersebut diduga

bahwa sumberdaya ikan yang menjadi target tangkapan sudah sangat terbatas sehingga

efektifitas dari kedua alat tangkap tersebut dalam memperoleh hasilkan tangkapan

relatif rendah. Produktivitas alat tangkap sangat berpengaruh pula terhadap efisiensi

penangapan. Diduga bubu dan pancing produktivitas nnya relatif lebih rendah dibanding

alat tangkap jaring insang dan alat tangkap lainnya. Untuk mencapai efisiensi yang

optimal maka output yang dihasilkan semestinya untuk unit bubu sebesar 19% dan

output unit pancing 365% lebih besar dari produksi aktual.

Page 25: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Tabel 4.1. Efisiensi produksi, input dan potensi improvement.

Alat tangkapAktual Target

Potensialinprovement (%)

Score Prod Trip Prod Trip outputJaring insang 1 269.0 38714 269.0 38714 0bubu 0.839 62.8 12136 74.8 12136 19pancing 0.215 35.9 24780 167.2 24780 365lainnya 1 58.2 9860 58.2 9860 0

Analisis dilakukan berdasarkan periode tahun 2001 hingga 2012. Model yang

digunakan dalam analisis efisiensi bersiifat variable return to scale (VRS). Pengukuran

kapasitas berlebih dapat dilakukan dalam jangka panjang. Hasil dari analisis DEA

menunjukkan pada tahun 2006, 2007 dan tahun 2011 memiliki angka efisiensi =1,00

sehingga dapat dijadikan tahun acuan, sedangkan tahun lainnya diperbandingkan secara

relatif terhadap tahun tersebut (Gambar 4.2). Dari gambar tersebut memperlihatkan

bahwa trajektori paling efisien terjadi pada tahun 2006, 2007 dan 2011. Sedangkan

trajektori paling tidak efisien terjadi pada tahun 2012. Hasil analisis menunjukkan

bahwa pada tahun 2012 hanya mampu mensuport sekitar 21% dari input yang ada untuk

mencapai kapasitas optimum. Penurunan efisiensi yang tajam terjadi tahun 2004 dan

2012 disebabkan dari penurunan produksi dibanding tahun sebelumnya, sementara

pada tahun 2012 telah terjadi peningkatan effort dari tahun sebelumnya.

Gambar 4.2. Trajektori efisiensi perikanan di Danau Laut Tawar

Sejak tahun 2005 respon nelayan cenderung bersifat ekspansi effort (trip) dalam

melakukan penangkapan ikan. Selama tahun 2005 terjadi peningkatan effort yang

sangat drastis yaitu mencapai 200%. Peningkatan effort tersebut menyebabkan

produksi meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan effort kembali

Page 26: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

terjadi tahun 2006 hingga 72% dari tahun sebelummnya dan sebaliknnya produksi

mengalami sedikit peningkatan 7,8% (menjadi 578,3 ton), proforsi peningkatan hasil

tangkapan pada tahun 2006 menyebabkan tahun tersebut tingkat efisiensinya menjadi

tinggi (optimal) dan diikuti tahun berikutnnya 2007 dan tahun 2011.

Tabel 4.2. Kapasitas berlebih perikanan di perairan Danau Laut Tawar

Input aktual Input target Kapasitas berlebihDMU / Upaya API Upaya API Upaya APITahun (trip) (unit) (trip) (unit) (trip) % (unit) %2001 77998 651 57816 306 -20182 -25.88 -345.00 -53.002002 71287 651 57816 306 -13471 -18.90 -345.00 -53.002003 71287 651 57816 306 -13471 -18.90 -345.00 -53.002004 71287 651 57816 306 -13471 -18.90 -345.00 -53.002005 213840 810 57816 306 -156024 -72.96 -504.00 -62.222006 57816 306 57816 306 0 0.00 0.00 0.002007 57816 337 57816 306 0 0.00 -31.00 -9.202008 88968 337 57816 306 -31152 -35.01 -31.00 -9.202009 80256 301 57816 301 -22440 -27.96 0.00 0.002010 80256 301 57816 301 -22440 -27.96 0.00 0.002011 38249 254 38249 254 0 0.00 0.00 0.002012 57391 562 57391 306 0 0.00 -256.00 -45.55

Hasil analisis DEA menunjukkan potensi peningkatan input yang bersifat

negatif. Kondisi potensi input tersebut memberikan suatu indikasi excess capacity

perikanan sehingga diperlukan kebijakan pengurangan kapasitas untuk menghasilkan

efisiensi dalam melakukan pengelolaan perikanan di Danau Laut Tawar. Secara

keseluruhan dibutuhkan kebijakan pengurangan rata-rata alat tangkap upaya sekitar

20,5% trip dan 30,0% unit API untuk mencapai pemanfaatan kapasitas yang optimal.

Hasil tangkapan total (actual catch) dan nilai kemampuan tangkap (potential

catch) pada kurun waktu tahun 2001 – 2012 yang merupakan hasil dari perhitungan

matematik (Gambar 4.3). Nilai tangkapan potensial dalam kurun waktu 2001 – 2012

relatif tidak terjadi fluktuatif, penurunan terjadi pada tahun 2011, berikutnya tahun

2012 menigkat kembali secara signifikan dengan nilai produksi potensial sebesar 577,8

ton. Kejadian ini menyebabkan nilai CU (efisiensi) kecil (0,20) jika dibandingkan tahun

yang lainnya (Gambar 4.3).

Page 27: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Gambar 4.3. Produksi aktual dan produksi potensial (ton) perikanan di Danau LautTawar tahun 2001-20012.

Excess capacity merupakan perbandingan relatif antara tingkat tangkapan

potensial (maksimal) terhadap hasil tangkapan aktual. Perhitungan nilai excess fishing

capacity perikanan di Danau Laut Tawar dihitung secara matematis (Gambar 4.4). Nilai

excess fishing capacity terbesar terjadi pada tahun 2012 sebesar 455 ton. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi penangkapan ikan di danau Laut Tawar pada

tahun 2012 kecil yaitu 21% terhadap hasil tangkapan potensial.

Gambar 4.4. Grafik excess fishing capacity pemanfaatan perikanan di Danau LautTawar, Aceh Tengah 2001-2012

Efisiensi Teknis

Analisis efisiensi antar alat tangkap yang sejenis terhadap jaring insang dihitung

dengan pendekatan single output (total tangkapan). Penilaian kapasitas penangkapan

berdasarkan data oprasional penangkapan jaring insang yang melakukan penangkapan

ikan di Danau Laut Tawar. Berdasarkan penghitungan DEA terhadap unit jaring insang

3/4” dan 5/8” yang disebut dengan jaring depik selama penelitian (Maret hingga

Agustus 2013) diperoleh nilai efisiensi yang bervariatif (Gambar 4.5). Hasil

Page 28: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

penghitungan terhadap dugaan tingkat pemanfaatan atau tingkat efisiensi unit jaring

depik pada Maret diperoleh rata-rata 0,53. Artinya, rata-rata input optimal yang

digunakan adalah sekitar 53% dari rata-rata produksi aktual selama alat tangkap

beroperasi. Pada Mei pemanfaatan kapasitas jaring depik dengan tingkat efisiensi

paling tinggi dibandingkan bulan lainnya yaitu sebesar 0,73 sementara April dan

Agustus diperoleh dengan nilai efisiensi yang sama yaitu sebesar 0,71. Nilai efisiensi

yang optimal dutunjukkan oleh beberapa unit jaring depik dengan nilai efisiensi (TE)

mencapai 1,00.

Pada Maret dari jumlah sampel (22 unit) yang dianalisis, terdapat 23%-nya

berada pada efisiensi yang optimal dan beberapa unit jaring lainnya (70%) tidak

optimal. Dari unit jaring yang tidak optimal 50% -nya dengan nilai efisiensi sebesar

<0,50. Pada Mei dari 14 unit jaring depik, terdapat 43%-nya mencapai nalai efisiensi

dengan skor 1,00 atau optimal dan 21%-nya unit jaring depik mencapai nilai efisiensi

<0,50 (jauh dari optimal). Sementara pada Agustus dari 27 unit jaring sampel, sebanyak

52%-nya berada pada tingkat yang optimal yaitu dengan skor efisiensi sebesar 1,00,

sedangkan beberapa unit lainnya (48%) nilai efisisiensi berada pada tingkat yang tidak

optimal.

Gambar 4.5. Distribusi efisiensi unit jaring depik.

Page 29: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Berdasarkan tingkat pemanfaatan variabel input (VIU) yaitu terhadap input

panjang jaring, lebar jaring dan jumlah set (pis) dalam setiap unit jaring depik diperoleh

nilai rata-rata berkisar 0,86 – 0,98. Dari nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa secara

umum dalam pemanfaatan ketiga variabel input tersebut sebagian besar berada pada

tingkat pemanfaatan yang efisien yang ditandai oleh sebagian besar unit jaring

pencapaian nilai pemanfaatan variable input (VIU) =1,0 (Gambar 4.6).

Hasil dari analisis menunjukkan bahwa unit jaring depik dalam pemanfaatan

variabel input (panjang jaring, lebar jaring, jumlah set (pis) jaring) secara konsisten

menghasilkan skor efisiensi yang relatif tinggi. Pada kondisi variabel penangkapan ikan

dengan jaring depik di Danau Laut Tawar sebagian besar telah memanfaatkan input

variabel dengan efisien. Dalam hal ini, panjang jaring, lebar jaring dan jumlah set (pis)

jaring merupakan variabel yang dapat dijadikan variabel pengendalian kapasitas.

Efisiensi unit jaring depik dapat ditingkatkan efisiensinya pada Agustus misalnya dapat

dilakukan dengan mengurangi secara keseluruhan rata-rata panjang jaring 60%, lebar

jaring rata-rata 69% dan jumlah set (pis) sebesar 30%.

Gambar 4.6. Distribusi pemanfaatan variable input (VIU) unit jaring depik

4.1.2. Kapasitas Penangkapan Jaring Mujaher

Penghitungan kapasitas penangkapan terhadap unit jaring insang 2,0 inci – 3,5

inci yang disebut dengan jaring mujaher berlangsung Maret–Agustus 2013. Hasil

penghitungan menunjukkan bahwa dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas atau tingkat

efisiensi unit jaring jaher pada Maret, Juli dan Agustus masing-masing bernilai rata-rata

0,72, 0,44 dan 0,61. Dari nilai-nilai tersebut, menunjukkan bahwa unit-unit alat tangkap

jaring jaher pada Maret, Juli dan Agustus masing-masing hanya mampu men-support

Page 30: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

sekitar 52%, 44% dan 61% dari sumberdayanya untuk mencapai kapasitas optimum

atau rata-rata input optimal yang digunakan adalah masing-masing sekitar 53% pada

Maret, 44% Juli dan 61% dari rata-rata produksi variabel selama alat tangkap

beroperasi. Pada Agustus nilai efisiensinya lebih tinggi dibandingkan Maret dan Juli.

(Gambar 4.7).

Pada Maret, dari 14 sampel unit jaring jaher diperoleh sebanyak 36% efisien

(nilai efisiensi = 1,00) dan beberapa unit jaring lainnya (64%) tidak efisien. Pada Juli

dari 21 unit jaring jaher sebanyak 19% efisien dan sebanyak 81% tidak efisien

Sedangkan pada Agustus dari 16 unit jaring jaher yang dianalisis, sebanyak 44% berada

pada tingkat yang optimal (efisien) yaitu dengan skor efisiensi sebesar 1,00, sementara

beberapa unit lainnya (56%) tidak efisien.

Gambar 4.7. Distribusi efisiensi unit jaring jaher

Berdasarkan tingkat pemanfaatan variabel input (VIU) yaitu terhadap input

panjang jaring, lebar jaring dan jumlah set (pis) unit jaring jaher dalam setiap unit jaring

Page 31: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

jaher diperoleh nilai rata-rata berkisar 0,83 – 0,98. Dari nilai-nilai tersebut menunjukkan

bahwa secara umum dalam pemanfaatan ketiga variable input yaitu jumlah set jaring

sebagian besar berada pada tingkat pemanfaatan yang efisien (pemanfaatan variable

pencapaian input =1,0) (Gambar 4.8).

Perbaikan efisiensi unit-jaring yang tidak efisien secara keseluruhan yaitu

dengan mengurangi rata-rata panjang jaring 83%, lebar jaring rata-rata 6% dan jumlah

set (pis) sebesar 9%.

Gambar 4.8. Distribusi pemanfaatan variable input (VIU) unit jaring mujaher

4.1.3. Efisiensi Jaring Kawan

Selain pada jaring depik dan jaher, pengukuran kapasitas penangkapan

dilakukan pula terhadap jaring insang 1,0 – 1,5 inci yang dikenal oleh masyarakat

nelayan setempat dengan nama “jaring kawan”. Dari hasil penghitungan, distribusi nilai

pemanfaatan kapasitas penangkapan (CU) unit jaring kawan (31 unit) diperoleh skor

rata-rata sebesar 0,52. Dengan kata lain unit alat tangkap tersebut hanya mampu men-

support sekitar 52% dari sumberdayanya untuk mencapai kapasitas optimum.

Distribusi perolehan nilai efisiensi unit jaring kawan ditunjukkan pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9. Distribusi efisiensi unit jaring kawan

Page 32: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Dari hasil perhitungan DEA, nilai efisiensi unit jaring kawan yang mencapai

nilai optimal (CU=1,00) diperoleh sebanyak 19%. Beberapa unit jaring kawan (81%)

tidak efisien. Beberapa unit jaring 11ariable jauh dari efisien yang ditunjukkan oleh

capaian nilai efisiensi <0,50. Berdasarkan tingkat pemanfaatan variabel input (VIU)

unit jaring kawan diperoleh nilai rata-rata VIU >0,90. Secara umum unit jaring kawan

dalam pemanfaatan 11ariable input sebagian besar berada pada tingkat pemanfaatan

yang efisien yang ditandai oleh sebagian besar pencapaian nilai VIU =1,0 (Gambar

4.10).

Gambar 4.10. Tingkat pemanfaatan variable input (VIU) unit jaring kawan.

4.1.4. Pembahasan

Secara umum kapasitas penangkapan ikan di danau Laut tawar bervariasi setiap

bulannya. Perubahan tersebut secara temporal didasarkan pada bulan-bulan dimana

banyak tertangkap ikan-ikan target tangkapan. Faktor utama yang mempengaruhi

perubahan lokasi penangkapan baik secara spasial maupun temporal adalah ruaya ikan

(baik untuk kepentingan makan, pembesaran, proses reproduksi, lingkungan oseanografi

perairan). Pengaturan musim target penangkapan merupakan salahsatu instrument

pengendalian input penangkapan.

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa nelayan yang telah berpengalaman

dalam operasi penangkapan ikan, tidak selalu mencapai tingkat efisiensi yang

diharapkan. Dalam konteks tersebut, variasi produktivitas akan muncul walaupun

nelayan menggunakan teknologi penangkapan yang sama untuk ekploitasi sumberdaya

ikan di daerah penangkapan yang sama dan pada musim yang sama. Ini disebabkan

produksi ikan pada hakekatnya merupakan sebuah perpaduan dari sebuah faktor internal

yang dapat dikendalikan maupun faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Faktor

Page 33: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

eksternal mencakup sumberdaya ikan, musim, arus. Sedangkan faktor internal berkaitan

dengan kapabilitas manajerial dalam usaha penangkapan ikan diantarannya mencakup

tingkat penguasaan teknologi penangkapan. Nelayan dikatakan melakukan penangkapan

secara efisien jika produksi ikan yang diperoleh pada saat penangkapan mendekati

potensi maksimum.

Hasil dari analisis kapasitas penangkapan secara tahunan, menunjukkan bahwa

jaring insang dan jaring lainnya (termasuk jermal) menghasilkan skor efisiensi paling

tinggi berada pada kondisi efisien. Sementara untuk dua alat angkap yang lain yaitu

bubu dan pancing masing masing skor efisiensi 0,83 dan pancing 0,21.

Nilai efisiensi perikanan di danau Laut Tawar secara keseluruhan relatif

berfluktuasi sejak tahun 2001 hingga 2012. Pada tahun 2005 terjadi peningkatan

efisiensi yang tajam yaitu dengan nilai efisiensi sebesar 93% jika dibanding dengan

tingkat efisiensi pada tahun sebelumnnya. Pada tahun 2006 hingga tahun 2011 efisiensi

cenderung meningkat dan mencapai optimal karena proporsi peningkatan produksi lebih

besar dibanding proporsi peningkatan upaya dan unit penangkapan ikan. Pada tahun

2012 nilai efisiensi sangat rendah karena terjadi penuruna produksi juga diikuti oleh

peningkatan upaya dan jumlah unit penangkapan ikan dibandingkan tahun 2011.

Namum peningkitan effort tersebut tidak sebanding dengan hasil tangkapan yang

diperoleh. Selain itu pada tahun 2012 diduga dipengaruhi oleh meningkatnya

kebutuhan bahan pokok yang merupakan dampak dari meningkatnya harga BBM.

Dalam situasi meningkatnnya kebutuhan bahan pokok, nelayan merespon dengan

melakukan ekspansi upaya dalam melakukan penangkapan ikan namun sebaliknnya

produksi hasil tangkapan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnnya.

Menyebabkan tahun tersebut tingkat efisiensinya menjadi rendah (jauh dari optimal).

Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan perikanan di Danau Laut Tawar sudah

mengalami excess capacity dalam jangka panjang yang ditandai juga dengan nilai

efisiensi sebagian besar kurang <1,00. Pembatasan intensitas operasi penangkapan

dapat dilakukan agar perikanan yang efisien dapat dihasilkan. Oleh karena itu, solusi

melalui regulasi mengurangi inputan (trip) yang berlebih terutama pada bulan-bulan

tidak musim ikan dan pada bulan dimana ikan sedang pemijahan. Menurut Metzner

(2005), pada jangka pendek kebijakan pengendalian input produksi seperti pembatasan

jumlah unit kapal akan mengurangi hasil tangkapan aktual, tetapi dalam jangka panjang

Page 34: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

akan memberikan pengaruh berupa peningkatan kapasitas penangkapan. Le Floc’h dan

Boude (1998) dan Whitmars (1998) dalam Muldoon (2009) menyebutkan bahwa

teknologi adalah penyebab utama terhadap perubahan excess fishing capacity yang

berdampak pada perikanan skala tradisional maupun industri. Inovasi dalam

pembaharuan sumberdaya ikan telah diakui sebagai dampak berlebih baik positif

maupun negatif. Sehingga diperlukan pengurangan baik dalam hal jumlah unit atau

pengaturan waktu tangkap serta penyesuaian tingkat teknologi agar diperoleh tingkat

pemanfaatan yang optimal.

Uji model DEA untuk menghasilkan angka efisiensi sebagai 13indikator13

penilaian kapasitas penangkapan. DEA dapat digunakan untuk menghitung perbaikan

angka efisiensi, secara prinsip adalah dengan mengurangi input atau menambah output

(Cooper et al., 2004). Untuk menganalisis efisiensi dilakukan dengan membandingkan

efisiensi antar unit alat tangkap yang sejenis yang aktif beroperasi. Unit alat tangkap

yang dianggap efisien secara penuh (fully efficient) adalah kapal yang mempunyai skor

efisiensi sebesar 1,00 atau 100 persen, pada kondisi tersebut, seluruh input

dimanfaatkan penuh atau tidak terdapat potensi peningkatan input yang digunakan.

Perbandingan relatif tingkat pemanfaatan kapasitas (CU) penangkapan jaring

depik, pada bulan April, Mei, Juli dan Agustus sebagian besar unit jaring dalam

memanfaatkan input yang digunakan untuk usaha menangkap ikan telah efisien yang

ditandai oleh nilai efisiensi teknis (TE) mencapai 1,00. Sementara pada bulan Maret

sebagian unit jaring berada pada kondisi yang 13ariable jauh dari optimal. Nilai

efisiensi teknis pada bulan April, Mei, Juli dan Agustus masing-masing nilai

efisiensinya rata-rata 0,71, 0,73, 0,60 dan 0,71. Sementara rata-rata nilai efisiensi pada

bulan Maret bernilai paling redah dibandingkan bulan lainnya yaitu sebesar 0,53.

Rendahnya nilai efisiesi yang terjadi pada bulan Maret sangat dipengaruhi oleh

sebagian besar (50%) unit armada nilai efisiensinya <0,50 yaitu berkisar antara 0,05 –

0,40. Dari kisaran nilai tersebut tentu saja nilai efisiensi jauh dari optimal. Indikator

efisiensi yang optimal adalah skor efisiensi sebesar 1,00. Umumnya hasil tangkapan

mulai menurun seiring berakhirnya bulan musim ikan. Namun diduga jumlah upaya

tidak dikurangi pada periode tidak musim ikan sehingga terjadi kelebihan upaya

penangkapan. Kelebihan upaya penangkapan menyebabkan tingkat kapasitas unit

jaring depik pada bulan tersebut menjadi sangat rendah. Jika kapasitas perikanan

Page 35: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

dikendalikan maka produksi perikanan jaring insang sebenarnya mampu ditingkatkan

mencapai produksi yang optimal. Misal berdasarkan hasil analisis single output yang

sesuai kapasitas perikanan jaring depik pada Maret, April, Mei, Juli dan Agustus

masing-masing adalah 89%, 41% 37%, 67% dan 41% lebih besar dari produksi

14ariab. Sehingga berdasarkan pendekatan tersebut (Maret, April, Mei, Juli dan

Agustus) masing masing mengurangi kapasitas sebesar 47%, 29%, 27%, 47% dan 29%

akan memungkinkan output saat ini diproduksi optimal secara ekonomi.

Dari sisi pendekatan jaring jaher pada Maret Juli dan Agustus masing-masing

nilai efisiensinya rata-rata 0,72, 0,44 dan 0,61 artinya pada bulan-bulan tersebut jaring

jaher hanya mampu mensuport 72%, 44% dan 61% dari sumerdayannya untuk

mencapai kapasitas yang optimum. Sedangkan jaring kawan secara keseluruhan nilai

efisiensi teknis rata-rata 0,52 atau hanya mampu mensuport 52% dari sumberdaya yang

ada selama unit jaring beroperasi. Dari nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat

input yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas yang seharusnya. Sehingga secara

keseluruhan, hasil analisis menunjukkan perlunya intervensi pengurangan input untuk

alat tangkap di Perairan Danau Laut Tawar. Faktor-faktor yang menyebabkan

penurunan efisiensi harus dikendalikan. Disamping pengendalian upaya penangkapan

(effort), faktor-faktor seperti pengendalian kondisi pencemaran di perairan Danau Laut

Tawar dan sekitarnya mungkin akan membantu meningkatkan efisiensi perikanan ke

pengelolaan yang lestari.

Tingkat pemanfaatan input variabel (VIU) jaring depik dapat diukur

berdasarkan rasio dari penggunaan input optimal (target) dengan input 14ariab

(observasi). Input optimal merupakan input yang digunakan pada kondisi efisien teknis.

Berdasarkan tingkat pemanfaatan input variable, unit jaring depik menunjukkan bahwa

pada bulan Maret telah terjadi surplus penggunaan input sehingga perlu mengurangi

input tersebut (Fare et al. 1994). Untuk meningkatkan efisiensi kapasitas penangkapan

jaring depik , jaring jaher dan jaring kawan secara teknis dapat memperbaiki nilai

efisiensi penangkapan pada bulan-bulan tidak musim ikan melalui pengurangan

intensitas penangkapan dan mengurangi input 14 panjang dan lebar jaring dan jumlah

pis yang menjadi instrument dalam pengendalian kapasitas penangkapan jaring insang.

Ukuran unit jaring yg lebih besar dapat menjangkau daerah penangkapan yang lebih

jauh dan potensial saat operasi, sehingga lebih berpeluang untuk meningkatkan hasil

Page 36: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

tangkapan. Akan tetapi, perubahan dimensi alat tangkap perlu mempertimbangkan

perbandingan ukuran teknis alat tangkap dan kondisi sumberdaya yang sudah sangat

terbatas dan terus mendapat tekanan penangkapan. Karena dengan faktor sumberdaya

ikan yang sudah sangat terbatas menyebabkan ukuran jaring yang semakin panjang dan

lebar tidak serta merta mempunyai efisiensi yang tinggi. Dan dengan faktor

keterbatasan sumberdaya ikan input-input yang digunakan secara berlebih menyebabkan

berpengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi secara teknis. Sehingga pengelolaan

perikanan di Danau Laut Tawar perlu mempertimbangkan kondisi perikanan secara

umum, resistensi nelayan serta rendahnya para pelaku atas prinsip-prinsip kelestarian

dan keberlanjutan ekonomi maka pengendalian dilakukan dengan prinsip kehati hatian

(secara adaftif) yaitu salah satunya dapat dilakukan berupa pengurangan intensitas

(upaya) penangkapan pada bulan-bulan tertentu terutama saat musim ikan yang menjadi

target tangkapan sedang memijah.

4.2. Karakteristik Sumberdaya Ikan

4.2.1. Keragaman Jenis ikan

Selama waktu penelitian dilakukan ditemukan sebanyak 24 jenis/spesies ikan

yang ada di DLT. Jenis-jenis ikan yang diperoleh ditampilkan dalam Tabel 4.3.

Kemungkinan masih ada beberapa jenis ikan lainnya yang belum berhasil ditemukan

selama pengamatan terutama akibat kelimpahannya yang rendah sehingga butuh usaha

tersendiri untuk mendapatkannya, atau ikan tersebut mempunyai habitat yang spesifik

sehingga sulit untuk ditangkap selama pengamatan. Ikan Depik atau Eyas, Relo, Kawan,

Nila, Mas dan Mujair merupakan ikan-ikan yang bernilai ekonomis/konsumsi penting di

danau ini.

Empat jenis pertama adalah ikan-ikan yang berukuran kecil dan biasa ditangkap di

perairan danau dengan berbagai macam alat dan cara menangkapnya, sedangkan tiga

jenis yang lainnya adalah ikan-ikan yang dipelihara nelayan di dalam keramba jaring

apung atau keramba tancap di pinggir danau, walaupun ikan-ikan tersebut juga banyak

ditemukan di dalam danau. Ikan Depik (Rasbora tawarensis) merupakan ikan yang

paling terkenal dan telah menjadi trade mark Kota Takengon. Ikan ini bersifat endemik

(penyebarannya sempit dan hanya dijumpai di DLT). Menurut IUCN (1990), ikan

Depik bersama ikan kawan (Poropuntius tawarensis) tergolong ikan yang terancam dan

Page 37: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

telah masuk daftar merah, hasil evaluasi terakhir menunjukkan kedua ikan ini sudah

masuk pada Kategori Critical Endangered (CBSG, 2003). Berdasarkan wawancara

dengan sejumlah nelayan, diperoleh informasi bahwa kelimpahan ikan Depik meningkat

pada musim penghujan terutama antara September hingga akhir Desember, dimana pada

bulan-bulan tersebut turun hujan yang lebat dan bersamaan dengannya bertiup angin

Barat Daya. Pada masa tersebut ikan-ikan Depik dewasa bermigrasi dari tengah danau

ke sungai-sungai kecil (Didisen) di sekeliling danau untuk memijah. Sayangnya pada

saat itulah, penangkapan ikan Depik secara besar-besaran akan terjadi.

Tabel 4.3. Nama-nama ikan yang ditemukan di Danau Lut Tawar pada 2013.

No Nama Lokal Nama Ilmiah No Nama Lokal Nama Ilmiah123456789

1011

Sepat batuBawalLokotGabusLeleLiliSapu-sapuBelutMujaerNilaPeres

Anabas testudineusCyprinus carpioChana gochuaChanna striataClarias batrachusHomaloptera gymnogasterLiposarcus pardalisMonopterus albusOreochromis massambicusOreochromis niloticusOsteochilusbevicauda/O.kappeni

12131415161718192021222324

PalauKebareBontokGegaring/JejolongKawanReloDepik/easBuntalGegaringGegaringSepat merahLagaMas pedang

Osteochilus hasseltiiOsteochilus waandersiPoecilia reticulataPoropuntius tawarensisPuntius tawarensisRasbora sumatranaRasbora tawarensisTetraodon palembngensisTor douronensisTor soroTrichogaster trichopterusTrichopis vittataXiphophorus helleri

Secara morfologi ikan Depik, Eyas dan Relo mempunyai karekteristik yang

hampir sama sehingga sedikit sulit membedakannya di lapangan. Secara sepintas

terlihat ikan Eyas dan Relo memiliki ukuran mata relatif lebih besar berbanding dengan

panjangnya. Selain itu ikan Depik dapat dibedakan dari dengan dua jenis terakhir dari

sisiknya, sisik ikan Depik akan terasa halus bila diraba, sedangkan sisik ikan Eyas dan

Relo lebih kasar (Muchlisin, unpublished data). Untuk menjawab keraguan ini suatu

kajian DNA sequencing sedang dilakukan oleh salah seorang anggota tim survey dan

segera akan dipublikasikan. Ikan lain yang bernilai ekonomis dan terdapat dalam danau

adalah ikan Bawal (Ctenopharyngodon idella) yang dulunya masuk ke danau sekitar

tahun 1989 melalui sebuah proyek pemerintah, dimana bibitnya didatangkan dari

Sukabumi Jawa Barat. Diprediksi kelimpahannya di DLT tergolong rendah ditandai

dengan rendahnya hasil

Ikan-ikan tersebut memiliki bentuk dan ukuran tertentu berbeda antara ikan yang

satu dengan yang lain, hal ini menunjukkan bahwa ada spesifikasi tertentu pada

Page 38: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

karakteristik, bentuk dan ukuran tubuh ikan di alam. Pertumbuhan adalah pertambahan

ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetik, hormon,

dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja saling mempengaruhi, baik

dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk mengendalikan

perkembangan ikan (Fujaya,1999).

4.2.2. Beberapa Kajian Biologi Ikan Dominan Danau Laut Tawar

4.2.2.1. Panjang Berat

Hubungan panjang berat ikan merupakan pengetahuan yang signifikan

dipelajari, terutama untuk kepentingan pengelolaan perikanan. Pentingnya pengetahuan

ini sehingga Bayliff ( 1966 ) menegaskan, hubungan panjang-berat ikan dan distribusi

panjangnya perlu diketahui, terutama untuk mengkonversi statistik hasil tangkapan,

menduga besarnya populasi dan laju mortalitasnya. Disamping itu diperlukan juga

dalam mengatur perikanan, yaitu menentukan selektifitas alat tangkap agar ikan-ikan

yang tertangkap hanya yang berukuran layak tangkap (Vanichkul & Hongskul dalam

Merta 1993 ).

1. Ikan Nila

y = 2,8312x - 3,5701R2 = 0,9745

r = 0,987

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

0 1 2 3 4

Ln Panjang (cm)

Ln be

rat (

gram

)

NilaBetinaN=179

y = 2,7785x - 3,4432R2 = 0,9658

r = 0,983

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4

Ln Panjang (cm)

Ln B

erat

(gr

am)

NilaJantanN=121

2. Ikan Depik

y = 3,099x - 5,1102R2 = 0,9264

0,962

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5

Ln Panjang (cm)

Ln B

erat

(gra

m)

DepikbetinaN=50

y = 2,9512x - 4,7928R2 = 0,8979

r=0,948

0

0,5

1

1,5

2

2,5

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Ln Panjang (cm)

Ln b

erat

(gra

m)

DepikJantanN=39

Page 39: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

3. Ikan Kawan

y = 0,0095x3,1528

R2 = 0,9469

0

5

10

15

20

25

0 2 4 6 8 10 12 14Panjang (cm)

Ber

at (

gram

)

Kaw anBetinaN=77

y = 0,0238x2,6482

R2 = 0,8529

012345678

0 2 4 6 8 10

Panjang (cm)

bera

t (gr

am)

Kaw anJantanN=39

4. Ikan Bontok

Bontok Betinan=634

y = 5E-05x2,6712

R2 = 0,7861

0

1

2

3

4

5

6

0 20 40 60 80

Panjang (cm)

Berat

(gram

)

bontok Jantan n = 546

y = 0,0018x1,5945

R2 = 0,7265

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

0 20 40 60 80 100 120

Panjang (mm)

Bera

t (gr

am)

5. Ikan Relo

Relo Betinan = 645

y = 0,0003x2,1145

R2 = 0,6499

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

0 20 40 60 80

Panjang (mm)

Bera

t (g

ram

)

Relo JantanN=40

y = 0,0006x1,9825

R2 = 0,6762

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

0 20 40 60 80

Panjang (mm)

Bera

t (gr

am)

Gambar 4.11. Grafik hubungan panjang berat beberapa jenis ikan dominan Danau LautTawar 2013

Hasil analisis panjang-berat beberapa jenis ikan dominan (Depik, Nila, Relo,

Kawan dan Bontok) Gambar 11, di Danau laut Tawar menunjukkan bahwa ikan Nila

memiliki pola pertumbuhan yang isometrik, ikan Depik, Kawan dan Relo tergolong

allometrik negatif dan ikan Relo tergolong allometrik positif. Pola tertumbuhan

Page 40: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis, ukuran ikan, umur dan musim. Walaupun ikan

Nila di Laut Tawar menunjukkan pola pertumbuhan isometrik hasil studi lain

menunjukkan ikan nila juga memiliki pertumbuhan allometrik (Abowei et al., 2009).

4.2.2.2. Kematangan Gonad beberapa Jenis Ikan Dominan

a. Nisbah Kelamin

Dari tiga jenis ikan dominan yang diamati ikan relo merupakan ikan dengan nilai

nisbah kelamin terkecil yaitu pada kisaran 0,007-0,087, diikuti dengan ikan depik

sebesar 1,134-1,696 dan yang paling besar adalah ikan bontok yaitu 1,313-1,808). Ikan

relo yang diamati 830 ekor (ikan jantan 44 ekor dan ikan betina 786 ekor). Nisbah

kelamin di dalam populasi yang memijah dan di dalam kelompok-kelompok umur dan

ukuran bervariasi menurut jenis ikannya yang mencerminkan hubungan antara jenis

ikan tersebut dengan lingkungannya (Nikolsky, 1969).

Ikan Depik yang diamati 1134 ekor (ikan jantan 670 ekor dan ikan betina 464

ekor). Ikan Bontok yang diamati 1658 ekor (ikan jantan 982 ekor dan ikan betina 676

ekor). Nisbah kelamin. Secara umum rasio kelamin ikan Depik, Relo dan Depik selama

penelitian disampaikan pada Gambar 4.12.

Depik (1,134 -1,696),relo (0,007-0,087),

Bontok (1,313 - 1,808)

0,000,200,400,600,801,001,201,401,601,802,00

Maret Mei Juni Agustus

Bulan

Nis

bah

Kel

amin

(J/B

)

Depik relo Bontok

Garnbar 4.12. Nisbah kelantin ikan Depik, Relo dan Bontok di Danau Laut Tawar 2013

Page 41: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

b. Tingkat Kematangan Gonad

Tingkat kematangan gonad dapat di pergunakan sebagai penduga status

reproduksi ikan, ukuran dan umur pada saat pertama kali matang gonad, proporsi

jumlah stok yang secara produktif matang dengan pemahaman tentang siklus reproduksi

bagi suatu populasi atau spesies (Nielson, 1983).

a. Ikan Depik b. Ikan Kawan

0

100

200

300

400

500

600

I II III IV V

TKG

Jum

lah

Ikan

(Eko

r)

betina jantan

0

50

100

150

200

250

I II III IV V

TKG

Jum

lah

Ika

n (

Eko

r)

Betina Jantan

c. Ikan Bontok (Xiphophorus sp) d. Ikan Relo

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

I II III IV V

TKG

Jum

lah

Ikan

(Eko

r)

Betina Jantan

020

406080

100120140

160180

I II III VI V

TKG

Jum

lah

Ikan

(Eko

r)

Betina Jantan

Garnbar 4.13. TKG beberapa ikan dominan Danau Laut Tawar 2013

c. Indeks Kematangan Gonad

Nilai indek kematangan gonad bervariasi diantara ketiga jenis ikan, baik yang

jantan maupun betina. Gambar 4.13. menjelaskan bahwa rata-rata nilai indeks

kematangan gonad jantan lebih besar daripada betina. Hal ini berbeda dengan pendapat

Biusing (1998) bahwa pada umumnya nilai indeks kematangan gonad jantan lebih

rendah daripada betina. Effendie (1991) menyatakan bahwa sejalan dengan

pertumbuhan gonad, maka gonad akan semakin bertambah besar dan berat sampai batas

Page 42: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

maksimum ketika terjadi pemijahan. Hal ini terjadi juga pada penelitian ini, yakni pada

ketiga jenis ikan indeks kematangan gonad semakin meningkat dengan meningkatnya

tingkat kematangan gonad.

4.2.2.4. Fekunditas beberapa Jenis ikan Dominan

Fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam

biologi perikanan, yaitu dalam hubungannya dengan dinamika populasi dan produksi.

Dari fekunditas secara tidak langsung dapat diduga jumlah anak ikan yang akan

dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan

(Effendi, 1997). Dari 4 ikan dominan yang dianalisis ikan depik merupakan ikan dengan

fekunditas tertinggi yaitu rata-rata pada kisaran 300-6500 butir dari 97 ekor ikan yang

dianalisis, diikuti dengan ikan relo rata-rata pada kisaran 110-525 butir dari 270 ekor

ikan yang dianalisis , ikan kawan rata-rata pada kisaran 125-277 butir dari 73 ekor ikan

yang dianalisis. Ikan Bontok merupakan ikan dengan fekunditas terrendah yaitu rata-

rata pada kisaran 15-60 butir dari 495 ekor ikan yang dianalisis (Gambar 4.14).

a. Ikan Depik b. Ikan Relo

N = 96 EkorRata-rata fekunditas 2963 Butir

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000

Fekunditas telur (Butir)

Jum

lah

Ikan

(Ind

ivid

u)

n = 270 EkorDengan rata-rata 215 butir

0

1

2

3

4

5

6

7

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Fekunditas (Butir

Jum

lah

Ikan

(Ind

ivid

u)

c. Ikan Bontok (Xiphophorus sp) b. Ikan Kawan

n=495 Ekor

0

5

10

15

20

25

0 20 40 60 80 100 120 140 160Jumlah Telur

(Butir)

Jum

lah

Ikan

(Eko

r)

n = 73Kisaran Jumlah Telurrata-rata 125 s/d 277

1

2

3

4

0 100 200 300 400 500 600 700 800Jumlah Telur

(Butir)

Jum

lah

Ikan

(Eko

r)

Garnbar 4.14. Fekunditas beberapa ikan dominan Danau Laut Tawar 2013

Page 43: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

4.2.2.5. Diameter Telur Beberapa Jenis Ikan Dominan

Diameter telur ikan bervariasi, baik antara spesies maupun antara individu dalam

spesies yang sama. Hasil analisis data sebaran diameter telur 3 jenis ikan dominan

Danau Laut Tawar pada TKG III dan TKG IV dapat dilihat pada Gambar 4.15. Ketiga

jenis ikan tersebut memiliki sebaran diamater telur yang hampir sama yaitu rata-rata

pada kisaran 0,5-1,2 mm. Diameter telur ada hubungannya dengan fekunditas. Makin

banyak telur yang dipijahkan (fekunditas), maka ukuran diameter telurnya makin kecil,

demikian pula sebaliknya (Tang dan Affandi, 2001). Hal ini juga dikemukakan oleh

Wootton (1998) bahwa ikan yang memiliki diameter telur lebih kecil biasanya

mempunyai fekunditas yang lebih banyak, sedangkan yang memiliki diameter telur

yang besar cenderung memiliki fekunditas rendah.

a. Ikan Depik b. Ikan Relo

0

500

1000

1500

2000

2500

0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600

Diameter Telur

Jum

lah T

elur

(But

ir)

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

- 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50

Diameter Telur

Jum

lah

Telu

r (B

utir)

c. Ikan Kawan

n = 2676 Butirkisaran DT adalah 0,447 s/d 1,2

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

- 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500

Diameter Telur

Jum

lah

Telu

r(B

utir)

Garnbar 4.15. Distribusi diameter Telur 3 jenis ikan dominan Danau Laut Tawar 2013

Semakin besar ukuran diameter telur akan semakin baik, karena dalam telur

tersebut tersedia makanan cadangan sehingga larva ikan akan dapat bertahan lebih lama.

Larva yang berasal dari telur yang besar memiliki keuntungan karena memiliki

Page 44: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

cadangan kuning telur yang lebih banyak sebagai sumber energi sebelum memperoleh

makanan dari luar. Ukuran diameter telur dapat menentukan kualitas yang berhubungan

dengan kandungan kuning telur dimana telur yang berukuran besar juga dapat

menghasilkan laeva yang berukuran besar. Effendie (1997) menyatakan bahwa semakin

berkembang gonad, maka ukuran diameter telur yang ada didalamnya semakin besar

sebagai hasil pengendapan kuning telur, hidrasi, dan pembentukan butir-butir minyak.

4.2.3. Karakteristik Biologi

a. Plankton

Fitoplankton merupakan golongan yang dominan di DLT, baik dari segi jenis

maupun kelimpahannya, dimana komunitas fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae

lebih mendominasi dan kelas Monogonanta yang mendominasi pada komunitas

zooplankton (Gambar 4.16). Terdapat 63 genus plankton yang terdiri dari 47 genus

fitoplankton dan 21 gebus zooplankton di DLT, dimana cosmarium (55%)

(fitoplankton) dan peridium (92%) (zooplankton) merupakan genus-genus yang

dominan (Gambar 4.17). Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan hasil

penelitian sebelumnya 19 genus (Kartamihardja et al., 1995) dan 46 jenis (Anonimous,

2009).

Fitoplankton

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Chlorophyceae Bacillariophyceae Dinophyceae Cyanophyceae

Kelas

Jum

lah G

enera

(%

)

Zooplankton

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Mastigophora Crustacea Monogononta Ciliata Sarcodina

Kelas

jum

lah

Gen

us(%

Indi

vidu

)

Gambar 4.16. % Genus Fitoplankton dan Zooplankton pada setiap kelas yang terdapatdi Danau Laut Tawar pada Maret dan Juni 2013

Page 45: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Fitoplankton

0%0%0%0%1%0%0% 6% 1%

0%

0%

0%0%0%0%0%0%0%8%

0%3%0%0%0%0%

Cosmarium55%

1%

0%

0%

0% 0%0%0% 0%

0%

0%

1%

Staurastrum12%

0%

0%

0%0%

0%0% 1%

0%

Tetraedron10%

Cymbella Diatoma Fragilaria

Gomphonema Navicula Neidium

Nitshcia Pinnularia Surirella

Synedra Tabellaria Coconeis

Coscinodiscus Melosira Cosmarium

Staurastrum Mougeotia Oedogonium

Tetraedron Scenedesmus Closterium

Coelastrum Oocystis Asterococcus

Crucigenia Cyclotella Actinastrum

Ulothrix Ankistrodesmus Mycrocystis

Aphanocapsa Anabaena Merismopedia

Chrococcus Oscillatoria Spirulina

Peridinium Crucigenia Anabaena

Trachelomonas Golenkinia Phacus

Merismopedia Spondylosium Selenastrum

Stauroneis Ceratium

Zooplankton

1%0%0%1%0%1%0%0%1%0%0%0%

Peridinium93%

1%

0%

0%

2%

0%0%

0%0% Trachelomonas Euglena

Peridinium Diaptomus

Nauplius Cyclops

Anureopsis Trichocerca

Notholca Pleosoma

Asplanchna Mytilina

Keratella Monostyla

Brachionus Actinophyrius

Oxytrcha Difflugia

Trinema Euglypha

Acanthocystis

Gambar 4.17. Kelimpahan Fitoplankton dan Zooplankton yang terdapat di Danau LautTawar pada Maret dan Juni 2013

Kehadiran plankton di suatu ekosistem perairan sangatlah penting, karena

fungsinya sebagai produsen primer atau karena kemampuannya dalam mensintesa

senyawa organik dari senyawa anorganik melalui proses fotosintesis (Heddy &

Kurniati, 1996). Kualitas suatu perairan terutama perairan menggenang dapat ditentukan

berdasarkan fluktuasi populasi plankton yang akan mempengaruhi tingkatan trofik

perairan tersebut.

Page 46: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Fluktuasi dari populasi plankton sendiri dipengaruhi terutama oleh perubahan

berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi populasi plankton adalah

ketersedian nutrisi di suatu perairan. Unsur nutrisi berupa nitrogen dan fosfor yang

terakumulasi dalam suatu perairan akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi

fitoplankton dan proses ini akan menyebabkan terjadinya eutrifikasi yang dapat

menurunkan kualitas perairan (Barus. 2004).

Hal ini ditunjukkan dengan cukup rendahnya nilai indeks keanekaragaman

plankton yang berkisar >2,0 (zooplankton) hingga>2,5 (fitoplankton). Dengan

demikian rata-rata indeks keanekaragaman plankton di Danau Laut Tawar pada

penelitian ini > 3, 00 bermakna bahwa kondisi komunitas plankton adalah sangat stabil

atau sangat mantap. Menurut Dresscher dan Mark bahwa indeks keanekaragaman

> 2, 0 menunjukkan kondisi perairan tidak tercemar. Sehingga dapat dikatakan bahwa

kondisi komunitas plankton pada Danau Laut Tawar tergolong masih alami (tidak

tercemar) (Gambar 4.18 dan 4.19).

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

Towere

n Das

ar

Towera

n 1 m

Towera

n 10 m

One-O

ne das

ar

One-on

e 1 m

One-O

ne 5 m

Kabay

akan

dasa

r

Kabay

akan

1 m

Kebay

akan

10 m

Mengay

a Das

ar

Mengay

a 1 m

Mengay

a 5 m

Klitu das

ar

Klitu 1 m

Klitu 10 m

Rawe D

asar

Rawe 1

m

Rawe 5

m

Bewang

dasa

r

Bewang

Bewang

5 m

Kala Bint

ang D

asar

Kala Bint

ang 1

m

Kala Bint

ang 1

0 mOutl

et

Stasiun

Inde

ks K

eane

kara

gan

(H")

0,0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

1,0

Inde

ks D

omin

ansi

(DI)

H' Trip 1 H' Trip 2

DI Trip 1 DI Trip 2

Gambar 4.18. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (DI) FitoplanktonDanau Laut Tawar 2013

Page 47: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

One-on

e das

ar

One-on

e 1 m

One-on

e 5 m

Towera

n Das

ar

Towera

n 1m

Towera

n 10 m

Bewan

g das

ar

Bewan

g 1 m

Bewan

g 5 m

Rawe D

asar

Rawe 1

m

Rawe 5

m

Menga

ya da

sar

Menga

ya 1

m

menga

ya 5

m

Kala Bint

ang d

asar

Kala Bint

ang 1

m

Kala bi

ntang

10 m

Klitu da

sar

Klitu 1

m

Klitu 10

mOutl

et

Dasar

Keb

ayak

an

Kebay

akan

Kebay

akan

10 m

Stasiun

Inde

ks K

eane

kara

gam

an (H

')

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

Inde

ks D

omin

ansi

(DI)

H' Trip 1 H' Trip 2 DI Trip 1 DI Trip 2

Gambar 4.19. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (DI) ZooplanktonDanau Laut Tawar 2013

b. Perifiton

Menurut James dan Evison (1978) bahwa perifiton merupakan salah satu

organisme yang hidup melekat pada tumbuhan air, batu-batuan serta ranting-ranting

sangan baik digunakan dalam menilai kualitas perairan. Diantara jenis-jenis organisme

tersebut ada yang sangat sensitif dan ada yang toleran terhadap pencemaran, sehingga

dapat digunakan sebagai bioindikator perairan. Salanki dan Punyi (1975) menyatakan

bahwa sebagian besar perifiton terdiri dari fitoplankton yang merupakan produsen

pertama dalam perairan (Tropik 1), juga sebagian dalam tropik II yaitu zoogpea,

protozoa dan binatang lain yang melekat. Kelas Bacillariophyceae merupakan

komunitas perifiton yang mendominasi pada setiap waktu pengamatan dari empat kelas

yang diketumukan yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, dan

Dinohyceae (Gambar 4.20).

0

10

20

30

40

50

60

70

Bacillarisphyceae Chlorophyceae Cyanophyceae Dinophyceae

Kelas

Jum

lah

Spes

ies

(%)

Maret Mei

Gambar 4.20. Kelimpahan Spesies pada setiap kelas perifiton yang terdapat di DanauLaut Tawar pada Maret dan Juni 2013

Page 48: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Persentase kelimpahan setiap kelas perifiton dengan genus yang mendominasi

pada setiap waktu pengamatan tidak mengalami perubahan yang signifikan, pada kelas

Bacillariophyceae yaitu genus Navicula dan Cymbella masing-masing 23,68%; 18,46%

pada Maret dan 15,56%; 24,44% pada Mei. Chlorophyceae yaitu closterium dan

Cosmarium masing-masing sebesar 20,59% pada Maret dan 17,5%; 20% pada Mei,

Cyanophyceae yaitu dari genus Oscillatoria dan Anabaena masing-masing sebesar

42,86%; 28,57% pada Maret dan 40%; 20% pada Mei sedangkan pada Kelas terakhir

yaitu Dynophyceae baik pada Maret maupun Mei hanya ditemukan satu jenis yaitu

Ceratium (Gambar 4.21).

1%0%0%0%0%0%0%0%0%1%1%0%3%4%

1%

0%

0%

3%

1%

1%

4%

2%

1%

0%

0%

0%0%0%

0%0%0%2%

0%1%1%0%2%0%2%0%0%0%1%1%0%0%0%1%0%0%0%1%3%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%4%0%0%0%

0%0%0%0%1%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%1%0%0%1%1%1%0%0%0%1%

0%1%0%0%0%0%2%1%0%2%1%0%0%

0%0%0%0%1%0%0%0%2%3%0%2%1%1%0%0%1%0%

Fragilaria sp8%

Ulotrix aequalies7%

Synedra ulna7%

Amphora ovalis Amphora normali Amphora spCaloneis bacillaris Caloneis bacillum Cocconeis dimunataCocconeis placentula Cocconeis sp Cymbella aff inisCymbella aspera Cymbella custila Cymbella cuspidataCymbella ehrenbergii Cymbella graciles Cymbella lauceolataCymbella naviculaformis Cymbella prostata Cymbella sinulataCymbella sp Cymbella tumida Cymbella turgidaCymbella ventricosa Diatoma elongatum Ephitemia zebraEunotia sp Eunotia robusta Fragilaria capucinaFragilaria virescens Fragilaria sp Gomphonema acuminatumGomphonema angustatum Gomphonema contrictum Gomphonema elongatumGomphonema gracille Gomphonema olivaceum Navicula anglicaNavicula bacillum Navicula cori Navicula cuspidaNavicula cryptocephala Navicula dichepala Navicula elegansNavicula exigua Navicula falaisiensis Navicula hastaNavicula lanceolata Navicula latrerostrata Navicula medisculusNavicula placentula Navicula pygmae Navicula radiosaNavicula spicula Navicula viridis Nedium spNitszchia capitalla Nitszchia gandersheimiensis Nitszchia hungaricaNitszchia frustulum Nitszchia kuctzingiana Nitszchia linearisNitszchia obtusa Nitszchia scolaris Nitszchia sigmaNitszchia spectabillis Pinnularia braunii Pinnularia gibbaPinnularia microstauron Rhopalodia gibberulla Rhopalodia gibbaSuriella robusta Suriella tenera Syndra acusSynedra fabulata Synedra pulchella Synedra ulnaTabelaria sp Navicula rhyncocephala Suriella spNavicula pupula Nedium digustus Nitszchia rictaSynedra f lugens Rhopalodia sp Surirella elagansCyclotella sp Gomphonema sp Mastogloia spMerismopodia elegans Navicula gracilles Navicula muticaAnkistrodesmus falcatus Ankistrodesmus spirolis Closterium aerosumClosterium cornu Closterium dianae Closterium juncidumClosterium gracile Closterium porvulum Closterium spCosmarium brotitys Cosmarium constractum Cosmarium formosulumCosmarium quadratum Cosmarium reniforme Cosmarium subcrenatumCosmarium sp Crugenia sp Eurastrum ansatumMougeotia japonica Mougeotia sp Nephrocytium digitusOedogonium borisianum Oedogonium crispum Scenedesmus obliquusScenedesmus quadrispina Scenedesmus sp Spirogyra minuticrassoideaSpirogyra sp Spondylosium sp Straurastrum gracilleStraurastrum longiradiatum Straurastrum sp Staurastrum subsaltanUlotrix aequalies Gonatozygon monotaenium Oedogonium oblongumOedogonium sp Mougeotia sp Ulotrix spCosmarium undulatum Desmidium coarctatum Aphanizomenon flos-aquaeAnabaena catenula Anabaena menderi Nodularia harveyanaOscillatoria sp Oscillatoria tenium Oscillatoria tenuisChroococcus minutus Nostoc sp Oscillatoria sanctaCeratium hirundinella

Gambar 4.21. Kelimpahan Perifiton (sel/100 ml) Danau Laut Tawar 2013

Perifiton berperan penting dalam sistem rantai makanan di Danau Laut Tawar.

Perifiton merupakan sumber daya pakan bagi organisme bentik seperti ikan, udang,

kepiting dan moluska. Meskipun perairan Danau Laut Tawar bersifat Oligotrofik

(miskin unsur hara), namun apabila dilihat dari kelimpahannya, menunjukkan bahwa

perifiton sebagai sumber pakan yang penting bagi biota. Kelimpahan perifiton pada

setiap stasiun hampir tidak jauh berbeda, akan tetapai berdasarkan waktu pengambilan

sampel pada Juni lebih tinggi daripada Maret, hal ini diduga karena pada Juni air lebih

rendah dari pada Maret sehingga mempengaruhi proses masuknya nutrien ke dalam

Page 49: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

danau ataupun yang keluar dari danau (Gambar 4.22). Tingginya kandungan perifiton di

Danau Laut Tawar didukung pula dengn tingginya indeks keanekaragaman perifiton

pada setiap stasiun dan waktu pengamatan (Gambar 4.23).

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

BEWANG

MENGAYA

RAWE

KLITA LE

LABU

ONE-ONE

TOWERAN

KALA BIN

TANG

KEBAYAKAN

OUTLET

Stasiun

Indi

vidu

/m2

Maret Juni

Gambar 4.22. Kelimpahan Perifiton (sel/m2) Danau Laut Tawar 2013

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

BEWANG

MENGAYARAWE

KLITA LE

LABU

ONE-ONE

TOWERAN

KALA BIN

TANG

KEBAYAKAN

OUTLET

Stasiun

Inde

ks K

eane

kara

gam

an (H

')

Maret Juni

Gambar 4.23. Indeks Keanekaragaman (H’) Perifiton Danau Laut Tawar 2013

c. Bentos

Makrozoobenthos merupakan satu dari beberapa organisma air yang dapat

digunakan sebagai indikator dari tingkat pencemaran suatu perairan. Keberadaan

makrozoobenthos erat kaitannya dengan jumlah bahan organik pada sedimen. Dari hasil

penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 pada 9 stasiun pengamatan di kawasan

Danau Laut Tawar yang dimulai dari Outlet hingga ke Kebayakan, jumlah jenis

Page 50: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

makrozoobenthos yang ditemukan sebanyak 24 genera yang berasal dari 11 famili yaitu

Chironomidae, Tubificidae, Lumbriculidae, Thiaridae, Pleuroceridae, Ampullariidae,

Viviparidae, Bulimidae, Lymnaeidae, Planorbidae dan Corbiculidae (Gambar 4.24).

05

1015202530354045

Chiron

omidae

Tubif ic

idae

Lumbric

ulida

e

Thiarid

ae

Pleuroc

erida

e

Ampulla

riidae

Vivipa

ridae

Bulimida

e

Lymna

eidae

Planorb

idae

Corbicu

lidae

Family

Kelim

paha

n sp

esie

s(%

indi

vidu

)

Maret Juni

Gambar 4.24. Jumlah genera perifiton pada setiap family Danau Laut Tawar 2013

Kelimpahan total macrozoobenthos beragam pada 9 stasiun baik pada Maret

maupun pada Agustus. Kelimpahan tertinggi ditemukan di stasiun Outlet pada Maret

(Gambar 4.25).

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Mengay

a

Out Le

t

Kala Bint

ang

Bewang Klitu

Rawe

One-O

ne

Kebay

akan

Towera

n

Stasiun

Kelim

paha

n (In

d/m

2)

Maret Juni

Gambar 4.25. Kelimpahan perifiton pada setiap stasiun pengamatan diDanau LautTawar 2013

Page 51: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Bila dikaitkan dengan kelimpahan relatif, famili makrozoobenthos yang

mendominasi pada stasiun tersebut adalah Tubificidae yang didominasi oleh genus

Lymnodrilus sp (Gambar 4.26 dan 4.27).

0

200

400

600

800

1000

1200

1400C

hiro

nom

us

Lim

nodr

ilus

Imm

atur

e

Bra

nchi

ura

Aul

odril

us

Lum

bric

ulus

Thia

ra w

inte

ri

Mel

anoi

des

Thia

ra s

cabr

a

Mel

anoi

des

Thia

ra li

neat

a

Bro

tia s

p

Mel

anoi

des

Ple

uroc

era

Pom

acea

Pila

scu

tata

Bel

lam

ya

Bel

lam

ya

Viv

ipar

us

Dig

onio

stom

a

Lym

nea

Hel

icor

bis

corb

icul

a

Ana

ndot

a

Spesies

Kel

impa

han

Indi

vidu

(m

2)

Maret Juni

Gambar 4.26. Kelimpahan genera perifiton pada setiap waktu penelitian di Danau LautTawar 2013

Bentos

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

Out Le

t

One-O

ne

Towera

n

Menga

ya

Bewan

g

Kala Bint

ang

Rawe

Klitu

Kebay

akan

Stasiun

Inde

ks K

eane

kara

gam

an(H

')

00,10,20,30,40,50,60,70,80,91

Inde

ks D

omin

ansi

(DI)

Trip 1 H' Trip 2 H'

Trip 2 DI Trip 1 DI

Gambar 4.27. Indek Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (DI) OrganismeBentos Danau Laut Tawar 2013

4.2.4. Parameter kondisi lingkungan sumber daya ikan

Dalam dunia perikanan parameter kualitas air mempunyai peranan yang sangat

penting, hal ini dikarenakan nilai kualitas aiar dapat menunjukkan apakah air tersebut

layak atau tidak untuk budidaya perikanan. Selain itu, parameter kualitas air juga

mampu mendeteksi tingkat kesuburan perairan. Kualitas fisik kimia dan biologi di suatu

Page 52: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

perairan sangat dipengaruhi oleh aktivitas yang memanfaatkan sumberdaya baik di

daratan ataupun di perairan itu sendiri. Pada kegiatan penelitian yang dilakukan pada

2013, pengamatan terhadap parameter perairan dilakukan secara insitu dan exsitu.

Parameter perairan yang diamati secara insitu adalah suhu udara, air, kecerahan,

kecepatan arus, kedalaman, pH, cuaca, oksigen terlarut (DO), alkalinitas dan hardnes.

Exsitu meliputi klorofil, COD, BOD, TP, TN, TDS, TSS, Turbidity dan TOC.

Hasil pengukuran suhu air dan suhu udara, fluktuasi suhu udara pada musim hujan dan

kering mencapai 4 oC, untuk Suhu air secara keseluruhan cenderung lebih stabil

dibandingkan dengan suhu udara antara musim hujan dan kering yaitu pada kisaran 25oC -26 oC. Menurut Buwono (1993), suhu yang ideal untuk kehidupan ikan dan udang

berkisar antara 25-30°C. Fluktuasi suhu air berkaitan erat dengan fluktuasi suhu udara

dan ketinggian muka air (Gambar 4.28). Menurut Nastie et al., (2003) dikawasan

tropika suhu perairan berkisar antara 25 - 33°C cocok untuk kehidupan ikan.

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

Kebay

akan

Teluk O

ne-on

e

Towera

n

Teluk M

engay

a

Teluk B

ewang

Kala Bint

ang

Lelab

uh/K

litu

Teluk R

awe

Outlet

lut ta

war

Stasiun

Suh

u A

ir (o

c)

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

Suh

u U

dara

(oC

)

udara Trip 1 udara Trip 2 udara Trip 3

air Trip 1 air Trip 2 air Trip 3

Gambar 4.28. Suhu udara dan air pada Maret, Juni dan Agustus 2013

Keasaman air pada Danau laut Tawar tergolong tinggi dengan nilai aktivitas ion

hidrogen (pH) pada kisaran 7.0-8.0 (Gambar 4.29). Menurut Cheng et al., 2003),

kisaran pH yang baik untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan ataupun udang adalah

antara 7 - 8,5.

Page 53: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

0123456789

Kebay

akan

Teluk O

ne-one

Towera

n

Teluk M

engay

a

Teluk B

ewan

g

Kala Bintan

g

Lelabu

h/Klitu

Teluk R

awe

Outlet

lut tawar

Stasiun

pH

Maret Juni Agustus

Gambar 4.29. pH pada Maret, Juni dan Agustus 2013

COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada

dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara

biologis maupun yang sukar didegradasi. Perairan dengan nilai COD tinggi tidak

diinginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan yang

tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mg/l, sedangkan pada perairan tercemar dapat

lebih dari 200 mg/l (UNESCO,WHO/UNEP, 1992). Kadar COD yang didapatkan

selama penelitian pada Maret dan Juni sebesar 0,25-1 mg/l dan pada Agustus yaitu pada

kisaran 5,49-10,32 mg/l, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa Danau Laut Tawar

masih dalam kategori tidak tercemar karena nilai COD kurang dari 20 mg/l.

BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam

lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organik yang ada dalam

air menjadi karbondioksida dan air. Jumlah mikroorganisme dalam air lingkungan

tergantung pada tingkat kebersihan air. Air yang bersih relatif mengandung

mikroorganisme lebih sedikit dibandingkan yang tercemar. Air yang telah tercemar oleh

bahan buangan yang bersifat antiseptik atau bersifat racun, seperti fenol, kreolin,

detergen, asam cianida, insektisida dan sebagainya, jumlah mikroorganismenya juga

relatif sedikit. Sehingga makin besar kadar BOD nya, maka merupakan indikasi bahwa

perairan tersebut telah tercemar, hasil pengukuran didapatkan pada Maret dan Juni yaitu

kisaran 0,25-4,93 mg/l sedangkan pada Agustus berada pada rentang kisaran yang

sangat luas yaitu 0,78-12,43 mg/l (Gambar 4.30).

Page 54: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

0,51,5

2,53,5

4,55,56,5

7,58,59,5

10,511,5

12,513,5

Mengay

a dasa

r

Mengay

a 5 m

Mengay

a 1 m

Klitu/Le

labuh d

asar

Klitu/Le

labuh 1

0 m

Klitu/Le

labuh 1

m

Bewang

dasa

r

Bewang

5 m

Bewang

1 m

Kebay

akan

dasa

r

Kebay

akan

10 m

Kebay

akan

5 m

Kebay

akan

1 m

One-on

e dasar

One-on

e 5 m

One-on

e 1 m

Towera

n dasar

Towera

n 10 m

Towera

n 5 m

Towera

n 1 m

Rawe das

ar

Rawe 5 m

Rawe 1 m

Kala Bintan

g das

ar

Kala Bintan

g 10 m

Kala Bintan

g 1 m

Outlet

Dedese

n Men

dale

Stasiun

BO

D (m

g/l)

-0,5

0,5

1,5

2,5

3,5

4,5

5,5

6,5

7,5

8,5

9,5

10,5

11,5

CO

D (m

g/l)

BOD Trip 1 BOD Trip 2 BOD Trip 3

COD Trip 1 COD Trip 2 COD Trip 3

Gambar 4.30. COD dan BOD Danau Laut Tawar 2013

Kandungan oksigen terlarut yang teramati pada Maret, Juni dan Agustus rata-

rata berada pada kisaran yaitu 5,5-6,7 mg/l (Gambar. 4.31) termasuk konsentrasi yang

baik untuk pertumbuhan biota perairan yaitu antara 5-7 mg/l (Kordi dan Tancung,

2007). Tanpa adanya oksegen terlarut, banyak mikroorganisme dalam air tidak dapat

hidup karena oksigen terlarut digunakan untuk proses degradasi senyawa organik dalam

air. Kelarutan oksigen dalam air tergantung pada temperatur dan tekanan atmosfir. Ikan

dan organisme akuatik lain membutuhkan oksigen terlarut dengan jumlah cukup

banyak, kebutuhan oksigen ini bervariasi antar organisme.

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

Kebay

akan

dasa

r

Kebay

akan

10 m

Kebay

akan

1 m

Teluk

One

-one

dasa

r

Teluk

One

-one

5 m

Teluk

One

-one

1 m

Towera

n das

ar

Towera

n 10 m

Towera

n 1 m

Teluk

Men

gaya

dasa

r

Teluk

Men

gaya

5 m

Teluk

Men

gaya

1 m

Teluk

Bew

ang D

asar

Teluk

Bew

ang 5

m

Teluk

Bew

ang 1

m

Kala bi

ntang

dasa

r

Kala bi

ntang

10 m

Kala bi

ntang

1 m

Lelab

uh/K

litu da

sar

Lelab

uh/kl

itu 10

m

Lelab

uh/kl

itu 1

m

Teluk

Raw

e das

ar

Teluk

Raw

e 10 m

Teluk

Raw

e 1 m

Outlet

lut ta

war

Stasiun

DO

(m

g/l

)

Agustus Maret Juni

Gambar 4.31. Oksigen Terlarut Danau Laut Tawar pada Maret Juni dan Agustus 2013

Total nitrogen adalah penjumlah dari nitrogen anorganik berupa N-N03, NN02,

N-NH3 yang bersifat terlarut dalam nitrogen organik yang berupa partikulat, tidak larut

dalam air (Mackereth et al., 1989). Nilai kisaran TN rata-rata antara 0,083-2,798 mg/l.

Wardoyo (1982) dalam Resti (2002) mengatakan bahwa alga khususnya fitoplankton

Page 55: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

dapat tumbuh optimal pada kandungan nitrat sebesar 0,09-3,5 mg/l. Pada konsentrasi

dibawah 0,01 mg/l atau diatas 4,5 mg/l nitrat dapat merupakan faktor pembatas.

Ditinjau dari kandungan nitrat Danau Laut Tawar memiliki kesuburan perairan

optimum.

Posfat adalah bentuk fosfor yang dimanfaatkan oleh tumbuhan (Dugan, 1972).

Total fosfat adalah fosfor baik berupa partikulat maupun terlarut, berupa anorganik

maupun organik. Fosfor anorganik contoh ortofosfat dan fosfor organik adalah perairan

yang banyak mengandung bahan organik. Nilai kisaran TP rata-rata antar 0,2-3,4 mg/l.

Menurut Yoshimura dalam Liaw, (1969). Klasifikasi perairan berdasarkan kadar fosfat

total adalah 0 - 0, 02 mg/1 perairan dengan tingkat kesuburan rendah, 0,021-0,05 mg/1

tingkat kesuburan sedang dan 0,051-0,1 tingkat kesuburan tinggi.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

Men

gaya d

asar

Men

gaya 5

m

Men

gaya 1

m

Klitu/L

elabuh

dasa

r

Klitu/L

elabuh

10 m

Klitu/L

elabuh

1 m

Bewan

g das

ar

Bewan

g 5 m

Bewan

g 1 m

Kebay

akan

das

ar

Kebay

akan

10 m

Kebay

akan

5 m

Kebay

akan

1 m

One-o

ne da

sar

One-o

ne 5

m

One-o

ne 1

m

Tower

an da

sar

Tower

an 10

m

Tower

an 5

m

Tower

an 1

m

Rawe d

asar

Rawe 5

m

Rawe 1

m

Kala B

intan

g das

ar

Kala B

intan

g 10 m

Kala B

intan

g 1 m

Outlet

Dedes

en M

enda

le

Stasiun

TN

(m

g/l)

00,511,522,533,544,555,566,577,58

TP

(m

g/l)

TN trip 1 TN Trip 2 TN trip 3

TP trip 1 TP Trip 2 TP trip 3

Gambar 4.32. TN dan TP pada Maret, Juni dan Agustus 2013

Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam yang dikenal

dengan sebutan acid-neutralizing capacity (ANC) atau kuantitas anion di dalam air yang

dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas juga diartikan sebagai kapasitas

penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH perairan. Nilai alkalinitas yang baik

di perairan berkisar antara 30-500 mg/l CACO3 (Efendi, 2000). Perairan yang nilai

alkalinitasnya lebih kecil dari 40 mg/l disebut sebagai perairan lunak. Nilai alkalinitas

pada musim air besar (Maret) dan air kecil (Agustus) pada kisaran 41-180 mg/l dan

berbanding terbalik dengan masa peralihan dari air besar menuju air kecil (Juni) yaitu

pada kisaran 2-6 mg/l.

Page 56: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

220

Kebay

akan

das

ar

Kebay

akan

10

m

Kebay

akan

1 m

Teluk

One-o

ne d

asar

Teluk

One-o

ne 5

m

Teluk

One-o

ne 1

m

Tower

an d

asar

Tower

an 1

0 m

Tower

an 1

m

Teluk

Men

gaya

das

ar

Teluk

Men

gaya

5 m

Teluk

Men

gaya

1 m

Teluk

Bewan

g Das

ar

Teluk

Bewan

g 5 m

Teluk

Bewan

g 1 m

Kala b

inta

ng d

asar

Kala b

inta

ng 1

0 m

Kala b

inta

ng 1

m

Lelabu

h/K

litu

dasa

r

Lelabu

h/kl

itu 1

0 m

Lelabu

h/kl

itu 1

m

Teluk

Rawe d

asar

Teluk

Rawe 1

0 m

Teluk

Rawe 1

m

Outlet

lut t

awar

Stasiun

Har

dn

es (

mg

/l)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Alk

alin

itas

(m

g/l

)

Hardness Maret Hardness Juni Hardness Agustus

Alkalinitas Juni Alkalinitas Agustus Alkalinitas Maret

Gambar 4.33. Alkalinitas dan Hardnes Danau laut Tawar 2013

Kesadahan atau Hardnes adalah kandungan mineral tertentu di dalam air,

umumnya yaitu ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat.

Air sadah atau sering disebut dengan air keras adalah air yang memiliki kadar mineral

yang tinggi.

Kecerahan air bergantung pada warna dan kekeruhan. Kecerahan adalah ukuran

transparansi perairan, Kecerahan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan

cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Hasil pengukuran

kecerahan pada Maret, Juni dan Agustus di 9 stasiun kompleks Danau Laut Tawar rata-

rata berkisar 273,33-385,93 cm. Sangat tingginya kecerahan menunjukkan rendahnya

kandungan partikel lumpur di perairan tersebut. Air yang baik untuk kolam ikan

mempunyai kecerahan berkisar antara 40- 80 cm (Wardoyo, et.al., 1995). Kedalaman

adalah suatu keadaan yang menunjukkan tinggi rendahnya air dengan satuan meter (m).

Page 57: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

0

100

200

300

400

500

600

Kebay

akan

Teluk O

ne-on

e

Towera

n

Teluk M

enga

ya

Teluk B

ewan

g

Kala Bint

ang

Lelab

uh/Klitu

Teluk R

awe

Outlet

lut ta

war

Stasiun

Kece

raha

n (c

m)

0

10

20

30

40

50

60

Keda

lam

an (m

)

kecerahan Trip 1 kecerahan Trip 2 kecerahan Trip 3Kedalaman Trip 1 Kedalaman Trip 2 Kedalaman Trip 3

Gambar 4.34. Kecerahan dan Kedalaman pada Maret, Juni dan Agustus Danau lautTawar 2013

Total Suspended Solid (TSS) atau padatan tersuspensi adalah padatan yang

menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri

dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen.

Berdasarkan hasil pengukuran pada tiap stasiun menunjukkan bahwa kandungan TSS di

perairan Danau Laut Tawar dalam kriteria baik yaitu rata-rata pada kisaran 5,3-7,8 mg/l

menurut Canter dan Hill (1981) (Tabel 4.4).

Tabel 4.4. Kriteria kualitas perairan berdasarkan kandungan total bahantersuspensi (Canter and Hill, 1981)

Kandungan Total Bahan Tersuspensi(mg/l)

Kriteria Kualitas Air

< 44 - 1010 - 1515 - 2020 - 35

Sangat BaikBaik

SedangMiskinBuruk

Diantara tiga waktu pengamatan pengamatan pada saat air kecil sangat tinggi

dibanding pada saat air besar. Hal ini disebabkan karena pada saat air kecil proses

pergantian air sangat kecil sehingga air lebih pekat. Peningkatan kandungan TSS diduga

berhubungan erat dengan aliran air yang membawa bahan-bahan yang terlarut ke

perairan yang lebih rendah atau dari hulu ke hilir. Peningkatan nilai TSS ini juga dapat

disebabkan oleh banyak faktor salah satunya semakin banyak terjadi penggundulan

Page 58: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

hutan yang menyebabkan terjadi pengikisan tanah yang masuk ke erairan melalui proses

run-off. Total Dissoved Solid (TDS) adalah jumlah ukuran zat terlarut (baik itu zat

organik maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan

jumlah zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter

(mg/l).

0

50

100

150

200

250

Men

gaya

das

ar

Men

gaya

5 m

Men

gaya

1 m

Klit

u/Le

labu

h da

sar

Klit

u/Le

labu

h 10

m

Klit

u/Le

labu

h 1

m

Bew

ang

dasa

r

Bew

ang

5 m

Bew

ang

1 m

Keb

ayak

an d

asar

Keb

ayak

an 5

m

Keb

ayak

an 1

0 m

Keb

ayak

an 1

m

One

-one

das

ar

One

-one

5 m

One

-one

1 m

Tow

eran

das

ar

Tow

eran

5 m

Tow

eran

10

m

Tow

eran

1 m

Raw

e da

sar

Raw

e 5

m

Raw

e 1

m

Kal

a B

inta

ng d

asar

Kal

a B

inta

ng 1

0 m

Kal

a B

inta

ng 1

m

Out

let

Ded

esen

Men

dale

Stasiun

TS

S (

mg/

l)

0

5

10

15

20

25

30

TD

S (

ppm

)

TDS Trip 1 TDS Trip 2 TDS Trip 3

TSS Trip 1 TSS Trip 2 TSS Trip 3

Gambar 4.35. TSS dan TDS Danau laut Tawar pada Maret, Juni dan Agustus 2013

Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan

banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di

dalam air. Kekeruhan disebabkan adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi

dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan anorganik dan organik

yang berupa plankton dan mikroorganisne lain (APHA, 1976; Davis dan Cornwell,

1991dalam Effendi 2003). Zat anorganik yang menyebabkan kekeruhan dapat berasal

dari pelapukan batuan dan logam, sedangkan zat organik berasal dari lapukan hewan

dan tumbuhan. Tingginya nilai kekeruhan dapat mempersulit usaha penyaringan dan

mengurangi efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan air, pada Danau Laut Tawar

nilai Turbidity masih dalam kondisi rendah yaitu pada kisaran 0,36-0,52 (Gambar 4.36).

Hatta (2002) menyatakan bahwa konsentrasi klorofil-a di permukaan perairan

dapat dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu : Konsentrasi klorofil-a rendah (< 0,07

mg/m3); sedang (0,07 - 0,14 mg/m3); dan tinggi (> 0,14 mg/m3). (Tabel 4.5)

Tabel 4.5. Status Trofik Perairan Berdasarkan Konsentrasi Klorofil-aStatus Trofik Klorofil-a (μg/l)OligotrofikMesotrofik

EutrofikHipermetrofik

< 2< 5< 15= 200

(Sumber:Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 28 Thn 2009).

Page 59: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Hasil pengukuran konsentrasi klorofil yang berada pada kisaran 5,0-7,2 baik pada

Maret, Juni maupun Agustus mengindikasikan bahwa status tropik perairan Danau Laut

Tawar berada pada kisaran status mesotrofik hingga eutrofik

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

2

Men

gaya

das

arM

enga

ya 5

mM

enga

ya 1

m

Klitu

/Lel

abuh

das

arKl

itu/L

elab

uh 1

0 m

Klitu

/Lel

abuh

1 m

Bew

ang

dasa

rBe

wan

g 5

m

Bew

ang

1 m

Keba

yaka

n da

sar

Keba

yaka

n 10

mKe

baya

kan

5 m

Keba

yaka

n 1

m

One

-one

das

arO

ne-o

ne 5

m

One

-one

1 m

Tow

eran

das

arTo

wer

an 1

0 m

Tow

eran

5 m

Tow

eran

1 m

Raw

e da

sar

Raw

e 5

mR

awe

1 m

Kala

Bin

tang

das

arKa

la B

inta

ng 1

0 m

Kala

Bin

tang

1 m

Out

let

Ded

esen

Men

dale

Stasiun

Turb

idity

(NTU

)

-10

0

10

20

30

40

50

Klor

ofil

Turbidity Trip 1 Turbidity Trip 2 Turbidity Trip 3

Klorofil Trip 1 Klorofil Trip 2 Klorofil Trip 3

Gambar 4.36. Turbidity dan Klorofil Danau Laut Tawar 2013

Daya Hantar Listrik adalah gambaran numerik dari kemampuan air untuk

meneruskan arus listrik. Semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi

maka akan semakin tinggi nilai DHLnya. Nilai kisaran DHL selama penelitian masih

masuk pada kategori perairan alami dimana dari hasil pengukuran 28 stasiun Danau

Laut Tawar berkisar 90-214 µS/m (Gambar 4.34). Boyd (1979) mengatakan bahwa nilai

DHL perairan alami sekitar 20 - 1500 µS/em.

0

10

20

30

40

50

60

Menga

ya D

asar

Menga

ya 5

m

Menga

ya 1

m

Klitu (L

elabu

h) Das

ar

Klitu (L

elabu

h) 10

m

Klitu (L

elabu

h) 1 m

Bewan

g Das

ar

Bewan

g 5 m

Bewan

g 1 m

Kebay

akan

Das

ar

Kebay

akan

10 m

Kebay

akan

1 m

One-on

e Das

ar

One-on

e 5 m

One-on

e 1 m

Towera

n Das

ar

Towera

n 10 m

Towera

n 1 m

Rawe D

asar

Rawe 5

m

Rawe 1

m

Kala Bint

ang D

asar

Kala Bint

ang 1

0 m

Kala Bint

ang 1

mOutl

et

Stasiun

TOC

(mg/

l)

0,08

0,085

0,09

0,095

0,1

0,105

DH

L (M

s/cm

)

TOC (mg/L) Juni TOC (mg/L) Agustus DHL (Ms/cm) Juni

Gambar 4.37. DHL dan TOC Danau Laut Tawar 2013

Page 60: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

DAFTAR PUSTAKA

Cooper WC, Seiford, LM, Tone, Kaoru. 2004. Data Envelopment Analysis.Massachusets: Kluwer Academic Publisher.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh, 2012. Statistik Perairan Umum Aceh.

Fare, R. S., S. Grosskopf, & E. Kokkelenberg. 1989. Measurring Plant CapacityUtilization and Technical Change: A Nonparametric Approach. Int. Econ. Rev.30: 655-666.

Fare R. Grosskopf S and Lovell CAK. 1994. Production Frontiers. CambridgeUniversity Press, Commbridge.

Fauzi, A. & Suzy Anna. 2005. Data Envelopment Analysis (DEA) kapasitasperikanan di periaran pesisir DKI Jakarta. Permodelan Sumber Daya Perikanandan Kelautan: untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: P.T. Gramedia PustakanUtama.343 hal.

Metzner R. 2005. Fishing Aspiration & Fishing Capacity Key Management Issues.Paper Presented in Conference on The Governance of High Seas Fisheries and

the Fish Agrement: Moving from words to Action. International Journal Marineand Costal Law 20 (3-4): 469-478.

Muldoon,G.J. 2009, Innovation and capacity in fisheries : value-adding and theemergence of the live reef fish trade as part of the Great Barrier Reef reef-linefishery. Phd thesis, James Cook University, http://eprints.jcu.edu.au

Husnah, zulkarnaen Fahmi, Azwar Said, Melfa Marini, Apriyadi, Raider Sigit Junianto,Rusmaniar, Mersi dan Rosidi; 2012. Potensi Produksi dan KarakteristikSumberdaya Ikan di Kreung Peusangan, Provinsi Aceh. Laporan AkhirTahunan/Akhir. Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum. Palembang. 65 hal

Muchlisin Z.A. 2008b. Ikan depik yang terancam punah. Bulletin Leuser,6 (17): 9-12

IUCN. 1990. 1990 IUCN red list of threatened animal. IUCN, Gland and Cambrige.Jutting, B.W.S.S. 1956. Systematic studies on the non marine mollusca of theIndo- Australia Archipelago. Treubia 28 (2): 259-477.63

CBSG. 2003. Conservation Assessment and Management Plan for Sumatran ThreatenedSpecies: Final Report. IUCN SSC Conservation Breeding Specialist Group, AppleValley, MN, USA.

Kartamihardja, E.S., H. Satria and A.S. Sarnita. 1995. Limnologi dan potensi produksiikan danau laut tawar, Aceh Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 1(3):11-25.

Page 61: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Lampiran 2. Jenis-jenis ikan Danau Laut Tawar 2013Ikan Depik Ikan Kawan

Ikan Relo Ikan Mut

Ikan Palau Ikan Kerling

Ikan Nila Ikan Belut

Page 62: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Ikan Sapu-sapu Pedang Kuning

Ikan Peres

Ikan Gabus Ikan Lokot

Ikan Sepat Ikan Sepat Siam

Page 63: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Ikan Mujaer Ikan Iken

Ikan Bawal Ikan Keperas

Ikan sepat batu/betok

Page 64: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Lobster Kepiting

Kijing udang

Page 65: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Lampiran 3. Dokumentasi Pemaparan dengan Bupati Aceh Tengah 2013

Page 66: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Lampiran4. Beberapa Enomerator Danau Laut Tawar 2013

Page 67: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Lampiran 5. Sampel Hasil Eksperimen, Feeding Habit dan Koleksi Enomerator

Page 68: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan
Page 69: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Lampiran 6. Beberapa hasil penelitian BP3U 2012-2013 yang telahdiinformasikan kepada masyarakat

1. Bupati Tegaskan Kelola Danau Lut Tawar Mesti Dengan Kajian Ilmiah

Presentasi dan diskusi singkat Tim Peneliti BP3U Palembang dengan Bupati AcehTengah Ir. H. Nasaruddin, MM. (Lintas Gayo | Munawardi)

Takengon | Lintas Gayo – Bupati Aceh Tengah sangat mengapresiasi danmengucapkan terima kasih kepada tim peneliti dari Balai Penelitian PerikananPerairan Umum (BP3U) Palembang Kementerian Kelautan Perikanan RI yangdipimpin Dr. Ir. Husnah, M.Phil yang telah banyak memberikan data-data terbarumengenai Sumber Daya Perikanan perairan Danau Lut Tawar dan SungaiPesangan. Menurut Bupati, Ir. H. Nasaruddin, MM, selama ini pihaknya sangatminim memiliki data, sehingga kebijakan pengelolaan terhadap Danau Lut Tawarhanya dilakukan secara empiris berdasarkan pengalaman bukan berdasarkankajian ilmiah, dan kedepannya kebijakan pengelolaan Danau Lut Tawar akandilakukan dengan mempertimbangkan kajian ataupun rekomendasi ilmiah.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan KabupatenAceh Tengah drh. Rahmandi menyatakan bahwa Dinas Peternakan dan PerikananKabupaten Aceh Tengah merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerahmendukung penelitian di Danau Lut Tawar. Dirinya sangat senang dengan adanyapenelitian tersebut apalagi dengan beredarnya beberapa isu di kalanganmasyarakat bahwa Danau Lut Tawar telah mengalami kerusakan dan perairannyatercemar terutama disebabkan oleh kegiatan budidaya jaring apung. SementaraKabid. Budidaya Perikanan Iwan Ernis, S.Pi yang didampingi salah seorangstafnya Iwan Hasri, M.Si juga menyampaikan bahwa tahun ini akan diadakankajian terhadap sumberdaya perikanan di Danau Lut Tawar mengenai dayadukung kegiatan budidaya ikan di Danau Lut Tawar dan penetapan zonasipengelolaan dan pemanfaatan kawasan Danau Lut Tawar, sehingga dapatditentukan lokasi dan besaran jumlah unit budidaya jaring apung dan penentuankawasan lindung bagi sumberdaya ikan endemik Depik, Eyas dan Kawan diDanau Lut Tawar. (Munawardi)

Page 70: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

- See more at: http://www.lintasgayo.com/35582/bupati-tegaskan-kelola-danau-lut-tawar-mesti-dengan-kajian-ilmiah.html#sthash.WaKqlKhA.dpuf

2. Danau Lut Tawar Tercemar Logam Berat

http://www.lintasgayo.com/39326/danau-lut-tawar-tercemar-logam-berat.html

Kondisi outlet atau saluran keluar Danau Lut Tawar atau hulu Sungai Peusanganserta kawasan Kebayakan.(Lintas Gayo | Muna)

Takengon | Lintas Gayo – Peneliti senior Balai Penelitian Perikanan PerairanUmum (BP3U) Balitbang-KP Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Dr.Husnah,M.Phil, menyatakan bahwa Danau Lut Tawar telah tercemar logam berat,walaupun secara keseluruhan perairan Danau Lut Tawar masih tergolong tercemarringan sampai dengan mendekati sedang.

Pernyataan ini disampaikan pada saat mempresentasikan hasilpenelitiannya yang telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir di Danau LutTawar dan Sungai Peusangan pada acara pembukaan Focus Group Discussion(FGD) di opsroom Setdakab Aceh Tengah, Senin (27/5/2013). Dikatakan,pengamatan terhadap kandungan logam berat diperairan Danau Lut Tawardilakukan terhadap sedimen substrat dasar perairan Danau Lut Tawar dan SungaiPeusangan.

Keberadaan logam berat Kadmium (Cd) terdapat di stasiun pengamatanKala Bintang, Kebayakan dan Outlet Danau Lut Tawar sementara di stasiunpengamatan sepanjang Sungai Peusangan tidak terdeteksi adanya logam beratkadmium, sementara kandungan logam berat Timah Hitam (Pb) terdeteksi hampirdiseluruh stasiun pengamatan kecuali di lokasi Lelabu yang tidak terdeteksi samasekali.

Page 71: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

Kandungan logam berat didalam perairan akan mempengaruhi kandungan logamberat pada ikan, khususnya ikan pemakan substrat dasar perairan atau ikan yangbersifat bentopelagik.

Depik Aman

“Pengamatan terhadap organ daging, insang dan hati ikan Depik tidakmenunjukkan adanya kandungan logam berat artinya Depik aman dari kandunganlogam berat,” ujar Husnah.

Namun, lanjut Husnah, berbeda dengan ikan Nila (Oreochromis niloticus)ternyata pada organ hati ikan Nila mengandung logam berat Kadmium (Cd) danTimah Hitam (Pb) yang sangat tinggi melebihi ambang batas maksimal yangdiperbolehkan oleh badan pangan dunia FAO maupun BPOM RI khususnya ikanNila yang berasal dari lokasi Sungai Peusangan dan Kala Mampak yang telahmencapai 90,0 mg/kg logam Timah Hitam (Pb) dan 5,0 mg/kg logam Kadmium(Cd), sementara kandungan logam berat yang diperbolehkan oleh FoodAgriculture Organization (FAO) maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) adalah 0,02 mg/kg berat basah.

Tingginya kandungan logam berat ini diduga berkaitan dengan limbah yangberasal dari kegiatan di wilayah kota Takengon. Selain itu penggunaan pestisidapada kegiatan pertanian dan perkebunan juga berpengaruh terhadap kandunganlogam berat diperairan. Keberadaan logam berat pada bahan konsumsi sangatberbahaya bagi tubuh dan kesehatan manusia karena bersifat racun (toxic) dankarsinogenik atau penyebab atau pemicu segala jenis kanker.

“Untuk itu sementara ini hindari dulu mengkonsumsi organ hati ikan Nila,” saranHusna yang memiliki spesialisasi keilmuan bidang toksikologi perairan ini.(MunaArdi/red.04).

Page 72: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

- See more at: http://www.lintasgayo.com/39326/danau-lut-tawar-tercemar-logam-berat.html#sthash.c0uVaG3l.dpuf

3. Kualitas Air Weh Peusangan Diteliti

Peneliti dari BP3U Palembang, Husna (Sebalah kiri) dan Muchlisin ZA, penelitidari Unsyiah (kanan). (Lintas gayo | Khalisuddin)

Takengon | Lintas Gayo - Sejumlah peneliti dari Balai Penelitian PerikananPerairan Umum (BP3U) yang berpusat di Palembang Sumatera Selatan sejakbeberapa hari ini melakukan penelitian di sepanjang sungai Peusangan yangberhulu dari Danau Lut Tawar, melintasi Kabupaten Bener Meriah dan Bireuensebelum bermuara di laut. Kepada Lintas Gayo dijelaskan Husna, ketua timpeneliti tersebut, Selasa (6/3) tujuan penelitian yang mereka lakukan adalah untukmengetahui potensi produksi dan karakteristik sumber daya ikan di sungaiPeusangan dari hulu sampai akhir.

“Hasil penlitian ini berguna untuk rencana pengembangan ekonomi masyarakatdibidang perikanan di tiga kabupaten tersebut,” ujar Husna saat melakukan surveylokasi (stasiun-red) penelitian di kampung Bah Kecamatan Ketol Kabupaten AcehTengah. Dan dalam penelitian ini, lanjut peneliti kelahiran Palembang ini pihakBP3U bekerjasama dengan pemerintah 3 kabupaten, Aceh Tengah, Bener Meriahdan Bireuen serta didukung penuh oleh peneliti dari Universitas Syiah KualaBanda Aceh.

Sementara untuk kabupaten Aceh Tengah, mereka telah menetapkan 4 lokasistasiun penelitian diantaranya di hulu Peusangan tepatnya di Totor Bale, LokopBadak Pegasing, Angkup Silih Nara dan di Kampung Bah Kecamatan Ketol.(Khalisuddin)

See more at: http://www.lintasgayo.com/20570/kualitas-air-weh-peusangan-diteliti.html#sthash.bMSrnLD7.dpuf

Page 73: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

4. Ikan Depik Bisa Dibudidayakan

Dr. Husnah, M. Phil

Takengon | Lintas Gayo – Peneliti senior dari Balai Penelitian PerikananPerairan Umum (BP3U) Kementerian Kelautan dan Perikanan Palembang, Dr.Husnah, M.Phil menyatakan ikan Depik (Rasbora tawarensis) bisadibudidayakan.

Pernyataan tersebut disampaikan pada acara Focus Group Discussion(FGD) atau diskusi kelompok terarah yang dilaksanakan sebagai salah satumetode yang digunakan untuk menjaring data pada rangkaian penelitian terhadapsosial ekonomi perikanan di Danau Lut Tawar yang dilaksanakan atas kerjasamaDinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah dengan BP3UPalembang di ruang Opsroom Setdakab Aceh Tengah, Senin, 27 Mei 2013.

Berdasarkan hasil penelitian Tim BP3U, ikan Depik (Rasbora tawarensis)yang selama ini dianggap sebagian masyarakat sekitar Danau Lut Tawar sebagaiikan keramat atau ikan suci yang tidak dapat dibudidayakan ternyata tidak benar.Dipaparkan Husnah, telur ikan Depik yang diperoleh dari Didisen ternyata dapatmenetas dalam waktu 24 Jam dan setelah menetas dua hari larva ikan depik yangberbentuk seperti kecebong berukuran sangat kecil mulai membutuhkan pakanberupa plankton.

Dr. Husnah menceritakan, banyak sekali telur ikan Depik terdapatdisekitar lokasi didisen yang setiap hari dirusak dengan cara dikayuh oleh nelayandidisen agar dapat hanyut keluar dari didisen sehingga tidak mengotori didisenmereka. Perlakuan seperti ini tentunya dapat merusak telur-telur ikan Depik yangsudah dibuahi itu keluh Husnah menyayangkan hal itu, yang kembalimenerangkan bahwa ribuan bahkan jutaan telur atau larva ikan Depik akan matisia-sia sehingga mengganggu proses reproduksi alami ikan Depik di Danau LutTawar yang tentu saja mempercepat turunya jumlah populasi ikan Depik,

Page 74: KAPASITAS PENANGKAPAN JARING INSANG DAN …bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files... · 2017-05-24 · Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah 2. Dinas Peternakan dan Perikanan

selanjutnya berdampak langsung terhadap semakin menurunnya produksi hasiltangkapan. Sebagai solusi agar nelayan Didisen dapat berkontribusi terhadapupaya pelestarian ikan Depik, Dr. Husnah menyarankan kepada para nelayan agardapat membuatkan saluran khusus di Didisen agar telur-telur ikan Depik dapatmenetas dan larvanya dapat tumbuh kembali menjadi dewasa.

“Saya rasa tidak banyak habis biaya untuk membuat saluran itu jikadibandingkan dengan penghasilan dari menangkap ikan Depik yang mencapaibeberapa kaleng dan bernilai jutaan rupiah tiap bulannya,” himbau Husnah kepadapara nelayan. Dalam paparannya, Dr. Husnah juga menunjukkan videomenetasnya telur ikan Depik menjadi larva anak ikan yang berhasildidokumentasikannya melalui pengamatanya dibawah mikroskop.

Jadikan Ikon Daerah

Dalam kesempatan itu, Dr. Husnah, M.Phil juga mencetuskan jika ikanDepik (Rasbora tawarensis) dan ikan Kawan (Propuntius tawarensis) sangat baiksekali jika dijadikan ikon daerah. Dia mengaku juga telah menyarankan haltersebut kepada Wakil Bupati Aceh Tengah saat mengadakan audiensi dan diskusitentang kegiatan penelitian yang dilaksanakannya bersama tim di Danau LutTawar beberapa waktu lalu.

“Ini merupakan hal yang sangat luar biasa”, ungkap Husnah dengan nadaharu. Kita harus bangga karena Danau Lut Tawar menyimpan sumberdaya ikanyang hanya ada satu-satunya di dunia. Bayangkan jika Depik dan Kawan punahmaka dunia juga akan kehilangan. Timpal Husnah. Kegiatan ini diikuti olehpemangku kepentingan Danau Lut Tawar yang terdiri dari Nelayan, PembudidayaIkan, Pemerhati Danau Lut Tawar, instansi pemerintah dan lain-lain. (MunaArdi/Red.03).

- See more at: http://www.lintasgayo.com/39354/ikan-depik-bisa-dibudidayakan.html#sthash.nC5Hv9dr.dpuf