77
KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT ROUDLOTUS SAIDIYYAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Saiful Anwar Bardiansyah 6101406054 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX

SISWA SMP IT ROUDLOTUS SAIDIYYAH SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Saiful Anwar Bardiansyah

6101406054

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

ii

SARI

Saiful Anwar Bardiansyah. 2013. Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max Siswa

SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani

Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I. Drs. Tri Rustiadi, M. Kes. Pembimbing II. Dra. Heny

Setyawati, M. Si.

Kata Kunci: Kapasitas Vital Paru, VO2 Max , Siswa SMP IT Roudlotus

Saidiyyah Semarang

Proses belajar mengajar penjas di SMP IT Roudlotus Saidiyyah

setiap kelas dalam satu minggu sebanyak 2 jam pelajaran. Bidang olahraga

diajarkan oleh satu orang guru yang basic-nya bukan dari keolahragaan.

Proses belajar yang kurang maksimal tentunya menjadi penghambat

kurang maksimalnya proses belajar mengajar khususnya pada mata

pelajaran penjas.

Permasalahan yang diangkat dari diadakannya penelitian ini adalah

Seberapa Besar Kemampuan Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max Siswa SMP IT

Roudlotus Saidiyyah Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah Sisa SMP IT

Roudlotus Saidiyyah Semarang dengan jumlah siswa 106. Sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, sampel dari penelitian ini adalah

siswa putra SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang. Tekhnik Sampling adalah

tekhnik pengembilan sampel, karena jumplah sampel kurang dari 100 maka

tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampel yaitu 63 siswa

putra usia 12, 13 dan 14 tahun. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah variabel bebas yaitu Kapasitas Vital Paru dan VO2 max dan variabel

terikatnya adalah siswa putra usia 12, 13 dan 14 tahun siswa SMP IT Roudlotus

Saidiyyah Semarang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner dan tes menggunakan alat yaitu Spirometer Hutchinson dan multistage.

Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif Eksploratif.

Dari hasil tes diperoleh hasil dari kemampuan Kapasitas Vital Paru dan

VO2 max siswa putra usia 12, 13 dan 14 tahun termasuk dalam kategori sedang,

yaitu antara 1398- 1908 ml/BTPS usia 12 tahun, 1596- 2175 ml/BTPS dan 1789-

2438 ml/BTPS. Dan VO2 max siswa usia 12 tahun adalah 35,7- 39,2

ml/kg/.bb.mnt, usia 13 tahun antara 40- 45,2 ml/kg bb/mnt lalu untuk usia 14

tahun antara 41,2- 45,2 ml/kg.bb/mnt.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata- rata

kemampuan Kapasitas Vital Paru dan VO2 max Siswa SMP IT Doudlotus

Saidiyyah Semarang termasuk dalam kategori sedang, kegiatan olahraga diluar

jam pelajaran memiliki pengaruh terhadap kemampuan Kapasitas Vital Paru dan

VO2 max siswa serta guru pengampu mata pelajaran penjas bukan ber basic

keolahragaan sehingga proses belajar penjas siswa kurang maksimal. Saran,

Sekolah memperhatikan kegiatan olahraga siswa diluar jam sekolah karena

kegiatan olahraga diluar sekolah memiliki pengaruh terhadap kemampuan

Kapasitas Vital Paru dan VO2 max siswa. Guru pengampu penjas berasal dari/

ber- basic keolahragaan untuk hasil pembelajaran yang maksimal.

Page 3: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa ini benar- benarmerupakan hasil karya tulis

ilmiah yang telah saya susun sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan dari

karya tulis ilmiah orang lain. Berbagai pendapat serta temuan dari orang ataupun

pihak lain yang ada didalam karya tulis ilmiah ini dikutip dan dirujuk berdasarkan

pedoman kode etik penyusunan karya tulis ilmiah. Semoga karya tulis ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Semarang,

Saiful Anwar Bardiansyah

NIM. 6101406054

Page 4: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

iv

Page 5: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

v

Page 6: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Allah memberikan kapada setiap burung makanan, namun tidak

melemparkan makanan itu kedalam sarangnya.

2. Dalam sebuah peperangan, jika kamu sudah tidak bisa berperang maka

kamu bisa bertahan. Jika kamu tidak bisa bertahan, kamu bisa mundur.

Jika kamu tidak bisa mundur, kamu bisamenyerah. Jika kamu tidak

bisa menyerah, maka kamu bisa mati saat itu juga ( Mi Shil, The Great

Queen Of Soenduk ).

PERSEMBAHAN

1. Kedua orangtua saya tercinta: Bapak Slamet

Riyadi dan Ibu Pasni yang selalu berdoa dan

memberikan dukungan kepada saya.

2. Almarhum adik tersayang, Fitri Asri Nofitasari

3. Ika Ayu. T yang telah membantu dan

memberikan semangat.

4. Eka. S yang telah memberikan dukungan

semangat kapada saya.

5. Teman- teman tercinta

Page 7: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunian-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

baik., sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan trimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang;

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang;

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Unnes yang telah memberikan dorangan dan semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini;

4. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes., sebagai Pembimbing Utama yang telah

memberikan petunjuk dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi dengan

sabar, jelas;

5. Dra. Heny Setyawati,M.Si., sebagai Pembimbing Pendamping yang

dengan sabar dan tiliti dalam memberikan petunjuk dan dorongan kepada

penulis;

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang;

7. Kepada Kepala Sekolah SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian sampai

selesai;

8. Subagyo, S. Pd., selaku guru penjas orkes SMP IT Roudlotus Saidiyyah

Semarang:

9. Siswa SMP Roudlotus Saidiyyah Semarang yang telah bersedia menjadi

sampel penelitian;

10. Semua pihak yang membantu dalam penelitian untuk penulisan karya

ilmiah ini.

Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang,

Saiful Anwar Bardiansyah

NIM. 6101406054

Page 8: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

SARI .............................................................................................................. ii

PERNYATAAN ............................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR DAFTAR TABEL ......................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

1.5. Penegasan Istilah ......................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10

a. Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max ............................................. 10

i. Kapasitas Vital Paru ....................................................... 10

ii. VO2 Max .......................................................................... 11

iii. VO2 Max dan Olahraga ................................................... 13

iv. Energi yang disuplay Selama Penentuan VO2 Max ........ 14

v. Relevansi Daya Aerobik Maksimal dan Ambang

Anaerobik ........................................................................ 14

vi. Relevansi Ambang Aerobik ............................................ 15

Page 9: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

ix

vii. Kriteria Memilih Tes ....................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 17

3.1. Metodologi Penelitian ................................................................. 17

3.2. Jenis Penelitian ............................................................................ 17

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 17

3.3.1. Populasi ............................................................................. 17

3.3.2. Sampel ............................................................................... 18

3.3.3. Variabel Penelitian ............................................................ 18

3.3.4. Instrumen Penelitian.......................................................... 18

3.4. Metode Analisis Data .................................................................. 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 23

4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................ 23

4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................ 23

4.1.2. Umur Sampel .................................................................... 23

4.1.3. Kegemukan ....................................................................... 24

4.1.4. Aktifitas Olahraga Diluar Sekolah .................................... 26

4.1.5. Durasi Aktifitas Olahraga ................................................. 28

4.1.6. Konsumsi Rokok ............................................................... 29

4.2. Hasil Penelitian ........................................................................... 31

4.3. Pembahasan ................................................................................. 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 46

5.1. Simpulan ..................................................................................... 46

5.2. Saran ............................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Page 10: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Norma Penilaian VO2 Max Usia 12- 15 Tahun ....................................... 5

1.2 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Usia 12- 15 Tahun ..................... 6

1.3 Tabel Hasil Observasi Awal Siswa SMP Roudlotus Saidiyyah Semarang

Usia 14 Tahun ......................................................................................... 6

3.4 Nilai Standar Kapasitas Vital Paru.......................................................... 21

3.5 Norma Penilaian Vo2 Max Sampel Umur 12- 15 Tahun.......................... 21

3.6 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Usia 12- 15 Tahun ...................... 22

4.7 Klasifikasi Sampel Berdasarkan Umur ................................................... 24

4.8 Berdasarkan Kategori Indeks Status Gizi Usia 12 Tahun ....................... 24

4.9 Rumus Penghitungan .............................................................................. 25

4.10 Keterangan ............................................................................................. 25

4.11 Berdasarkan Kategori Indeks Status Gizi Usia 13 Tahun ...................... 25

4.12 Berdasarkan Kategori Indeks Status Gizi Usia 14 Tahun ..................... 26

4.13 Berdasarkan Aktifitas Olahraga di Luar Sekolah Usia 12 Tahun ......... 26

4.14 Berdasarkan Aktifitas Olahraga di Luar Sekolah Usia 13 Tahun ......... 27

4.15 Berdasarkan Aktifitas Olahraga di Luar Sekolah Usia 14 Tahun ......... 27

4.16 Berdasarkan Durasi Aktifitas Olahraga Usia 12 Tahun ........................ 28

4.17 Berdasarkan Durasi Aktifitas Olahraga Usia 13 Tahun ........................ 28

Page 11: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

xi

4.18 Berdasarkan Durasi Aktifitas Olahraga Usia 14 Tahun ........................ 29

4.19 Berdasarkan Konsumsi Rokok Usia 12 Tahun ..................................... 29

4.20 Berdasarkan Konsumsi Rokok Usia 13 Tahun ..................................... 30

4.21 Berdasarkan Konsumsi Rokok Usia 14 Tahun ...................................... 30

4.22 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Usia 12 Tahun .......................... 31

4.23 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Usia 13 Tahun .......................... 32

4.24 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Usia 14 Tahun .......................... 33

4.25 Norma Penilaian VO2 Max Usia 12 Tahun ............................................ 34

4.26 Norma Penilaian VO2 Max Usia 13 Tahun ............................................ 35

4.27 Norma Penilaian VO2 Max Usia 14 Tahun ............................................ 36

Page 12: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Spirometer Hutchinson ......................................................................... 19

4.1 Frekuensi Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 12 Tahun ..................... 32

4.2 Frekuensi Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 13 Tahun ..................... 33

4.3 Frekuensi Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 14 Tahun ..................... 34

4.4 Vrekuensi VO2 Max Sampel Umur 12 Tahun ...................................... 35

4.5 Vrekuensi VO2 Max Sampel Umur 13 Tahun ...................................... 36

4.6 Vrekuensi VO2 Max Sampel Umur 14 Tahun ...................................... 37

Page 13: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

xiii

DAFTAR LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. SK Dosen Pembimbing .................................................................... 50

2. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 51

3. Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 52

4. Daftar Nama Siswa .......................................................................... 53

5. Data Hasil Penghitungan ................................................................. 56

6. Lembar Kuisioner Siswa .................................................................. 59

7. Dokumentasi .................................................................................... 61

Page 14: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap makluk hidup yang mendiami bumi sejak dilahirkan tidak henti-

hentinya bernapas. Dalam waktu 24 jam manusia melakukan pernapasan secara

normal sebanyak 14- 16 kali untuk pria, sedangkan wanita 18- 20 kali setiap

menitnya. Paru-paru yang dilindungi tulang rusuk, dapat bergerak secara otomatis

dan merupakan alat yang sangat vital bagi manusia karena sebagai alat

pernapasan. Oleh karena itu pernapasan harus dipraktikkan dengan sebaik-

baiknya, agar setiap kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dengan sempurna.

Kebutuhan terhadap udara berbeda-beda bagi setiap makluk hidup,

tergantung pada banyak sedikitnya tenaga atau energi yang dibutuhkan. Bila

tubuh terbiasa dengan bernapas pendek maka lama-kelamaan kantung udara akan

sempit seperti kantung balon yang sudah usang dan pada waktu tubuh

memerlukan udara yang banyak, kantung sudah menjadi sukar dikembangkan.

Kemampuan paru- paru untuk menghisap dan menghembuskan udara secara

maksimum dinamakan kapasitas paru- paru. Hal ini tergantung pada besar

kecilnya tubuh dan gerakan rongga dada manusia (Jos Usin, 2003: 1).

Adolesensi atau masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-

kanak menuju masa dewasa. Masa ini berlangsung antara usia 12- 18 tahun atau

menurut Corbin (1980) yang menyatakan bahwa masa adolesensi berkisar antara 9

atau 10 tahun, sampai 21- 22 tahun (Sugiyanto, 1991: 137). Latihan yang

dilakukan sejak masa kanak- kanak akan memberikan pengaruh dalam

Page 15: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

2

pengambilan oksigen maksimum (VO2 Maks) menjadi lebih besar. Anak yang

terlatih dalam olahraga secara teratur dan terus menerus terutama olahraga yang

meningkatkan transport oksigen akan memiliki peningkatan VO2 Maks 10%

sampai 20%. Olahraga yang dapat meningkatkan kapasitas transport oksigen

antara lain lari, renang, bersepeda, bulu tangkis, sepakbola dan olahraga lain

sejenisnya.

Dari berbagai latihan tersebut, lari merupakan alternatif yang terbaik

daripada latihan lainnya. Olahraga lari juga bisa untuk melihat kapasitas aerobik

seseorang karena kapasitas aerobik adalah salah satu faktor yang menentukan

seberapa jauh atlet atau seseorang dapat berlari pada jarak yang jauh. Semakin

besar kapasitas aerobik, semakin besar konsumsi oksigen, maka semakin jauh

atlet dapat berlari (Brown dan Andersson, 1996: 8).

Kebugaran aerobik berarti ―Daya tahan atau Stamina‖ yang

menggambarkan kemampuan bagian yang diwarisi, dan bagian yang dilatih, untuk

mempertahankan usaha yang keras dan lama. Orang yang mengajar kebugaran

mendapatkan lebih banyak dari sekedar kesehatan yang meningkat dan prestasi.

Kebugaran aerobik didefinisikan sebagai kapasitas maksimal untuk menghirup,

menyalurkan, dan menggunakan oksigen, dalam pengukurannya disebut maksimal

pemasukan oksigen/ VO2 Maks (Sharkey, 2003: 72- 74). Dalam melakukan

olahraga lari akan melibatkan berbagai kemampuan organ tubuh antara lain

jantung, dan paru. Jantung memiki peranan yang sangat penting yaitu mensuplai

darah keseluruh tubuh. Sirkulasi darah akan meningkat selama olahraga

berlangsung dan ini adalah untuk metabolisme tubuh. Peredaran darah berperan

Page 16: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

3

untuk menyediakan oksigen (O2) melalui paru- paru. Jadi kapasitas vital paru juga

menentukan kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan jasmani.

Sedangkan daya aerobik maksimum yang dikonsumsi satuan waktu oleh

seseorang selama tes, dengan latihan yang semakin lama semakin berat sampai

kelelahan. VO2 Maks adalah ambilan oksigen (oxygen uptake) selama usaha

maksimal. Prestasi pada tingkat VO2 Maks hanya dapat dipertahankan dalam

waktu yang singkat (Sutardji, 2000: 27).

Sumber energi aerobik terbentuk dari pemecahan energi oksidatif dimana

diperlukan adanya oksigen yang cukup, sehingga hasil ATP yang dibangkitkan

secara proposional sebanding dengan volume oksigen yang dihabiskan oleh otot.

Dengan kata lain besarnya ATP yang dibentuk dipengaruhi secara langsung oleh

oksigen yang dikirim dan dihabiskan oleh otot. Walaupun peranan oksigen sangat

penting dalam hal ini, tetapi harus disadari bahwa oksigen bukan termasuk

komponen sumber energi. Oksigen adalah gas yang berperan sebagai penyusun

terakhir campuran kimia dengan dua atom hydrogen menjadi molekul air (2 H +

1/2 O2—> H2O).

ATP adalah singkatan dari Adenosin Triphosphat, yaitu bentuk energi kimia

yang siap dipakai untuk kerja. ATP ada di setiap sel otot, tepatnya adalah di

ujung- ujung kepala myosin. Dua kelompok fosfat yang terakhir merupakan

“High Energy Bonds” yang memungkinkan sel otot melakukan kerja. Tugas

pokok sumber energi adalah untuk mengisi ATP sel yang oleh karena latihan

dipakai secara berlebihan.

Page 17: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

4

SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang adalah sekolah swasta yang

merupakan yayasan dan dibangun pada tahun 2006 silam di daerah pemukiman

penduduk yaitu di Jalan Kalialang Baru Gunungpati Semarang. Dengan jumlah

kurang lebih 106 siswa, sekolah ini terletak ditengah-tengah pemukiman yang

jauh dari pusat keramaian kota, meskipun jarak nya yang cukup jauh dari

keramaian kota tidak dapat dipungkiri bahwa semakin banyaknya remaja sekarang

yang terpengeruh dengan kehidupan yang kurang sehat seperti misalnya,

merokok, minum minuman keras,begadang, dan lain- lain.

Sarana dan prasarana olahraga dari SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang

cukup memadai, walaupun termasuk sekolahan yang baru berdiri selama tiga

tahun ini. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya adalah: lapangan sepak bola,

fudsal, bola basket, bola voli, tenis lapangan, meja tenis. Untuk lapangan bola voli

dan basket masih dalam proses pembuatan yang direncanakan akan selesai pada

tahun ajaran baru.

Proses belajar mengajar penjas di SMP IT Roudlotus Saidiyyah setiap kelas

dalam satu minggu sebanyak 2 jam pelajaran. Bidang olahraga diajarkan oleh satu

orang guru yang basic-nya bukan dari keolahragaan. Proses belajar yang kurang

maksimal tentunya menjadi penghambat kurang maksimalnya proses belajar

mengajar khususnya pada mata pelajaran penjas.

Selain kegiatan intra sekolah yang terprogram dalam KBM di SMP IT

Roudlotus Saidiyyah juga diselenggarakan kegiatan ekstrakulikuler yang

bertujuan untuk pencapaian prestasi dibidang keagamaan serta penyaluran hobi

bagi siswa. Kegiatan ekstra yang dikembangkan saat ini adalah myop (ekstra

Page 18: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

5

akutansi dan komputer) yang dilaksanakan pada hari senin, dan rebana pada hari

jumat.

Karena banyaknya kegiatan ke agamaan yang di adakan baik pada saat jam

pelajaran maupun ekstra menyebabkan siswa lebih banyak diam dari pada

melakukan kegiatan yang mampu menghasilkan keringat dan tentunya membakar

kalori. Sehingga keadaan kapasitas vital paru dan vo2 maks masih menjadi

pertanyaan bagi penulis, karena kapasitas vital paru dan vo2 maks merupakan

salah satu indikator kesegaran jasmani yang juga mendukung proses belajar

mengajar siswa. MP IT Roudlotus Saiddiyah Semarang merupakan sekolah

swasta yang baru berdiri sekitar tiga tahun silam, dan tentunya masih mempunyai

banyak kekurangan baik di bidang tenaga pengajar maupun fasilitas sekolah.

Sejak didirikan, prestasi yang banyak didapat adalah prestasi dalam bidang

keagamaan, dan belum pernah sekalipun mendapatkan prestasi di bidang

olahraga. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis, kapasitas vital

paru dan VO2 Max dari beberapa siswa pada saat mengikuti pelajaran olahraga

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Norma penilaian VO2 Max Sampel Umur 12 – 15 Tahun

(cc/kg.bb/mnt)

(%) Klasifikasi 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun

> 95 Baik Sekali >48,8 >48,8 >50,4 >50,4

76- 95 Baik 39,3- 47,7 45,3- 47,7 46,3- 50,3 46,3- 50,3

56- 75 Sedang 35,7- 39,2 40- 45,2 41,2- 45,2 41,2- 45,2

40- 55 Kurang 33,1- 35,6 36,6- 39,9 38,3- 41,1 38,3- 41,1

5- 40 Krg Sekali <33 <36,5 <38,2 <38,2

Sumber : M. Doewes (1987: 20)

Page 19: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

6

Tabel 1.2 Norma Kapasitas Vital Paru Usia 12- 15 Tahun

(%) Klasifikasi 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun

>100 Baik Sekali >2540 >2900 >3250 >3600

76- 99 Baik 1906- 2539 2176- 2899 2439- 3249 2701- 3599

56- 75 Sedang 1398- 1908 1596- 2175 1789- 2438 1981- 2700

40- 55 Kurang 1017- 1397 1161- 1595 1301- 1788 1441- 1980

<40 KurangSekali <1016 <1160 <1300 <1440

Sumber: Herry Koesyanto dan Eram (2005: 3)

Observasi awal pada siswa umur 14 tahun yang dilakukan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.3 Data Hasil Observasi Awal Sampel Usia 14 Tahun

No Interval Frekuensi Prosentase Klasifikasi

1 >2900 0 0 % Baik Sekali

2 2176- 2899 2 10 % Baik

3 1596- 2175 18 90 % Sedang

4 1161- 1595 0 0 % Kurang

5 <1160 0 0 % Kurang Sekali

Jumlah 20 100%

Dilihat dari hasil observasi awal, dari jumlah total 20 siswa putra umur 14

tahun dan diambil 5 siswa sebagai observasi awal rata- rata KVP dalam kategori

sedang, dilihat dari banyaknya kegiatan yang menitik beratkan pada kegiatan

keagamaan.

Dengan keadaan kapasitas vital paru dan vo2 maks yang baik akan

meningkatkan minat siswa untuk mengikuti kegiatan di sekolah baik intra

Page 20: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

7

maupun ekstrakurikuler. Keadaan paru dan vo2 yang baik juga merupakan salah

satu penentu prestasi khususnya pada bidang olahraga yang memang dituntut

untuk mempunyai kondisi fisik dan daya tahan kapasitas vital paru dan vo2 maks

yang baik.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Kapasitas Vital Paru dan VO2 Maks di SMP IT Roudlotus

Saidiyyah Semarang dengan alasan:

1. SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang merupakan yayasan islam yang

tentunya kegiatannya lebih banyak ke kegiatan keagamaan dibandingkan

kegiatan olahraga.

2. Kapasitas vital paru dan VO2 maks merupakan indikator kesegaran jasmani

terutama kardiovaskuler respirasi.

3. Merupakan salah satu penentu prestasi pada bidang olahraga yang

memerlukan kondisi fisik dan daya tahan kapasitas vital paru dan vo2 maks.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan alasan pemilihan judul di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar Kapasitas Vital Paru dan

VO2max pada siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui seberapa besar

Kapasitas vital paru dan VO2max siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang.

Page 21: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

8

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Pihak Sekolah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk

sekolah agar dapat mengetahui seberapa besar kapasitas vital paru dan VO2max

siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang.

1.4.2 Bagi Penulis

1) Mengetahui seberapa besar tingkat kapasitas vital paru dan VO2max serta

tingkat kesegaran jasmani siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang.

2) Sebagai prosedur penulisan karya ilmiah.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah yang digunakan pada judul terlebih dahulu

1.5.1 Kapasitas Vital Paru

1) Paru adalah satu organ vital bagi manusia, salah satu cara yang dapat

digunakan untuk menilai keadaan fungsi paru adalah dengan melakukan

pemeriksaan kapasitas vital paru.

2) Kapasitas vital paru adalah jumlah udara terbesar yang dapat dikeluarkan

dari paru-paru setelah inspirasi maksimal (Evelyn 2006:221).

3) Kapasitas paru- paru adalah volume udara yang dapat dicapai masuk dan

keluar paru-paru pada penarikan napas dan pengeluaran napas paling kuat

(Evelyn C Pearce 1997:221).

4) Kapasitas paru adalah kemampuan paru-paru untuk menghisap atau

menghembuskan udara secara maksimal (Jos Usin 2000:1).

Page 22: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

9

5) Kapasitas vital paru sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah

volume napas dan volume cadangan ekspresi. Ini adalah jumlah udara

maksimum yang dapat dikeluarkan seorang dari paru, setelah terlebih

dahulu mengisi paru secara maksimum (Guyton Hall, 1996:604).

1.5.2 VO2max

Adalah ambilan oksigen selama ekskresi maksimum latihan. VO2 hanya

dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang sangat pendek, cukup beberapa

menit saja, pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO2max. V yang

berarti Volume, O2 berarti oksigen, Max yang berarti maksimum. Dengan

demikian VO2 max berarti volume oksigen dalam tubuh yang dapat gunakan saat

bekerja sekeras mungkin (Jonathan & Kathken. L Kuntaraf, 1992:35). VO2max

adalah grafik atau ikhtiar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus pada

kapasitas aerobic maksimal (VO2max) adalah tempo tercepat dimana seseorang

menggunakan O2 selama olahraga (Russel R.Pate, 1993:255).

Page 23: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max

2.1.1 Kapasitas Vital Paru

Kapasitas vital paru sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah

volume alun nafas dan volume cadangan ekspirasi, ini adalah jumlah maksimum

yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru setelah terlebih dahulu penghisapan

secara maksimum (Guyton 1983: 604). Kapasitas vital rata- rata pada pria muda

dewasa kira- kira 4,6 liter, dan pada wanita muda dewasa kira- kira 3,1 liter.

Meskipun nilai itu jauh lebih besar pada beberapa orang dengan berat badan yang

sama pada orang lain. Orang yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus

biasanya mempunyai kapasitas paru yang lebih besar daripada orang yang gemuk

dan seorang atlet yang terlatih baik, mungkin mempunyai kapasitas vital 30- 40 %

diatas normal yaitu 6- 7 liter g (Guyton, 1983).

Besar daya muat oleh paru- paru ialah 4.500 ml sampai 5.000 ml atau 41/2

sampai 5 liter udara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira- kira 1/10 nya atau

500 ml adalah udara pasang- surut (tidal air), yaitu udara yang dihirup masuk dan

dihembuskan keluar pada pernapasan biasa dengan tenang, Sedangkan fungsi

paru- paru sendiri ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Oksigen

dipungut melalui hidung dan mulut, pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui

trakhea dan bronchial ke alveoli, dan dapat erat hubungan dengan darah di dalam

kapiler pulmonaris. Didalam paru-paru karbon dioksida, salah satu hasil buangan

metabolisme, menembus membrane alveolar- kapiler dari kapiler darah ke alveoli

Page 24: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

11

dan setelah melalui pipa bronchial dan trakhea, dinapaskan keluar melalui hidung

dan mulut (Evelyn C. Pearce, 2002:219-221). Paru-paru merupakan organ

pernapasan yang dibentuk oleh struktur-struktur yang ada didalam tubuh seperti:

arteri pulmonaris, vena pulmonaris, bronkhus, arteri bronkhailis, vena

bronkhailis, pembuluh limfe dan kelenjar limfe. Faktor- faktor yang

mempengaruhi kapasitas vital paru adalah (1) posisi dari orang yang melakukan

tes kapasitas vital paru, (2) kekuatan otot pernapasan, (3) Disebilitas paru- paru

dan sangkar dada yang disebut “compliance paru- paru”. Selain itu beberapa

penyakit seperti tubercolosis, entisema, kanker paru, bronchitis kronik dan

pleuritis fibrosa dapat menurunkan complience paru, dengan demikian akan dapat

menurunkan kapasitas vital paru (Guyton, 1997: 347).

Menurut R. Soekarman (1987: 48) yang dikutip oleh Agus Hartono (2002:

19) mengatakan bahwa kapasitas vital paru juga dipengaruhi oleh posisi tubuh,

tinggi badan, berat badan, usia, kekuatan otot pernapasan, kemampuan paru dan

rongga dada. Sedangkan menurut Hasjim Effendi (1984: 16- 17) mengatakan

bahwa orang kurus tinggi biasannya kapasitas vital paru lebih besar dari orang

gemuk dan pendek, sedangkan latihan (training) dapat menambah kapasitas vital

paru 30- 40% diatas normal.

2.1.2 VO2max

Adalah pengambilan oksigen selama ekskresi maksimum latihan. VO2

hanya dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang sangat pendek, cukup

beberapa menit saja, pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO2max.

V yang berarti Volume, O2 berarti oksigen, Max yang berarti maksimum. Dengan

Page 25: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

12

demikian VO2 max berarti volume oksigen yang tubuh dapat gunakan saat bekerja

sekeras mungkin (Jonathan & Kathken. L Kuntaraf, 1992:35). VO2max adalah

grafik atau ikhtiar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus pada kapasitas

12tatist maksimal (VO2max) adalah tempo tercepat dimana seseorang

menggunakan O2 selama olahraga (Russel R.Pate, 1993:255). Kemampuan atau

kapasitas seseorang untuk menggunakan O2 sebanyak- banyaknya (kapasitas

aerob maksimal atau VO2 max) merupakan 12tatistic tingkat kesegaran jasmani

seseorang antara curah jantung maksimal dengan kapasitas 12tatist maksimal

terdapat korelasi yang tinggi sehingga Astrand dan Rodhal dalam Sudarno SP

(1992: 8) menyatakan bahwa kapasitas aerob maksimal adalah kapasitas

fungsional dari sirkulasi.

Tenaga aerobik maksimal berbeda- beda antara satu orang dengan orang

yang lainya. Nilai VO2 max bersifat relatif terhadap berat badan. Menurut Sudarno

SP. (1992) yang di kutip oleh Tri Murtanto (2005: 15) beberapa 12tatis yang

mempengaruhi VO2 max adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Paru Jantung

Seseorang tidak dapat menggunakan oksigen lebih cepat daripada sistem paru

jantung dalam menggerakan oksigen ke jaringan aktif. Jadi kapasitas

fungsional paru jantung adalah kunci penentu dari VO2 Max- nya.

2) Metabolisme Otot Aerobik

Selama latihan, oksigen benar- benar digunakan dalam serabut otot yang

berkontraksi aktif. Jadi VO2 Max adalah gambaran kemampuan otot rangka

Page 26: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

13

untuk menyadap oksigen dari darah dan menggunakannya dalam

metabolisme aerobik.

3) Kegemukan badan

Jaringan lemak menambah berat badan, tetapi tidak mendukung kemampuan

olahragawan untuk secara langsung menggunakan oksigen selama melakukan

olahraga. Jadi kegemukan cenderung mengurangi berat 13tatisti VO2 Max.

4) Keadaan latihan

Keadaan latihan dan latar belakang olahragawan dapat mempengaruhi nilai

VO2 Max.

5) Keturunan

Meskipun VO2 Max dapat ditingkatkan melalui latihan, kebanyakan

penelitian menunjukkan besarnya peningkatan itu terbatas dari 10- 20%.

Gambaran ini dapat menganggap rendah peningkatan yang terjadi dalam

program jangka panjang untuk latihan dengan intensitas tinggi, tetapi

meskipun demikian jelas bahwa VO2 Max seorang olahragawan perorangan

dapat berbeda- beda karena perbedaan garis keturunan.

2.1.3 VO2 Max dan Olahraga

Kesegaran jasmani erat hubungannya dengan VO2 Max, karena VO2 Max

itu adalah tempo tercepat dimana seseorang dapat menggunakan oksigen selama

berolahraga. Fungsi kardiovaskuler menunjukkan besarnya VO2 max yang

selanjudnya menentukan kapasitas kerja fisik atau kesegaran. Salah satu cara

penting untuk menentukan kesegaran kardiovaskuler adalah dengan mengukur

besarnya VO2 max. Jadi seseorang yang mempunyai VO2 max yang baik maka

Page 27: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

14

dalam penggunaan oksigen akan lebih baik sehingga kesegaran jasmaninya akan

baik pula.

2.1.4 Energi yang di suplai selama penentuan VO2 max.

Selama usaha maksimal yang digunakan diperoleh dari perpaduan seimbang

dan optimum antara metabolism aerobic dan metabolism anaerobic. Menurut

Burke yang dikutip oleh Sutardji (2002: 27) membuat persamaan sederhana untuk

pemahaman pengeluaran dalam konteks usaha maksimal yaitu, pengeluaran

energi maksimal = Daya aerobik maksimal + daya anaerobic maksimal. Namun

menurut Jansen yang dikutip oleh Agus Hartono (2002: 24) menyimpulkan bahwa

suplai oksigen selama usaha VO2 max adalah pengambilan oksigen selama usaha

maksimum. Karena pengaruh latihan, VO2 max akan meningkat, jadi

kesimpulannya adalah bahwa latihan juga mempengaruhi suplai oksigen.

2.1.5 Relevansi Daya Aerobic Maksimal dan Ambang Anaerobic

Evaluasi kapasitas atlet untuk menghasilkan energi dari sumber aerobic

hanya akan relevan dengan cabang olahraga dan event yang prestasinya

dipengaruhi oleh pembatasan proses. Dengan demikian pengukuran kapasitas

aerobic atlet akan berkurang nilainya untuk memperkirakan potensi tanding yang

membutuhkan energi maksimal terus menerus dalam waktu kurang dari 40- 45

detik. Apabila lamanya event lebih panjang, pentingnya kapasitas aerobic lebih

meningkat sebagai faktor penentu untuk sukses. Karena VO2 max mempunyai

nilai praktis untuk atlet, cara latihan harus di analisis secara spesifik untuk cabang

olahraganya baik intensitas maupun durasi.

Page 28: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

15

2.1.6 Relevansi Ambang Aerobic

Pada event daya tahan panjang, kemampuan atlet untuk mempertahankan

latihan pada prosentase VO2 max yang tinggi, mungkin sama dengan pentingnya

VO2 max sebenarnya. Beberapa ilmuan masih percaya pentingnya penentuan VO2

max, menurut Thoden bahwa tes kapasitas aerobic yang teratur dan periodic dapat

membantu menentukan :

1. Kecocokan atlet pada tipe olahraga tertentu.

2. Penekanan dimana seharusnya latihan aerobic dilakukan.

3. Tipe latihan aerobic yang harus digunakan.

4. Efek program tertentu pada daya aerobic maksimal serta penentuan program

latihan.

5. Saat peningkatan atlet atau perubahan program.

6. Pola atau irama tanding atlet.

7. Apakah kapasitas atlet menurun karena pertumbuhan, makanan atau factor-

faktor medis.

2.1.7 Kriteria Memilih Tes

Kriteria yang dijadikan pertimbangan memilih tes kapasitas vital paru dan

VO2 Max adalah sebagai berikut:

2.1.7.1 Kesahihan (validity)

Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak di ukur. Suatu

pengukuran dapat dikatakan valid apabila alat pengukuran tes benar- benar tepat

untuk mengukur apa yang akan di ukur (Nurhasan: 3.2).

Page 29: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

16

2.1.7.2 Keterandalan (reability)

Suatu tes dikatakan reliable bila alat ukur itu dapat menghasilkan suatu

gambaran yang benar- benar dapat dipercaya. Pengukuran yang dilakukan berkali-

kali dengan alat yang sama terhadap objek dan subjek yang sama dan hasilnya

akan tetap sama pula (Nurhasan, 2000: 3.8).

2.1.7.3 Objektivitas (obyektivity)

Objektivitas menunjukan dua orang atau lebih pelaksanaan tes terhadap

objek dan subjek yang sama baik tes pertama atau tes pengulangannya (Nurhasan,

2000: 3.15).

2.1.7.4 Ekonomis

Faktor ekonomis dari suatu tes berkaitan dengan hal- hal kemudahan dalam

mengadministrasikan tes, peralatan yang sederhana dan murah, jumlah pelaksana

yang terlibat sebagai pelaksana tes tidak banyak, serta mudah dalam

pelaksanaannya (Nurhasan, 2000: 3. 16).

2.1.7.5 Kepraktisan Dalam Pelaksanaan

Suatu tes akan mudah dilaksanakan jika tes itu dilengkapi dengan petunjuk

pelaksanaan yang jelas, ciri menskor yang jelas sehingga mudah dimengerti

(Nurhasan, 2000: 3.16).

2.1.7.6 Norma

Norma adalah standar yang dapat digunakan untuk mengetahui kedudukam

seseorang dalam tes, setelah nerakhirnya ia menjalani tes secara keseluruhan

(Nurhasan, 2000: 3. 17).

Page 30: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan cara atau prosedur yang digunakan untuk

memecahkan masalah penelitian. Metodologi penelitian sebagaimana yang

dikenal sekarang ini memberi garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-

syarat yang keras, yang artinya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang

dicapai dalam suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-

tingginya (Sutrisno Hadi, 2004: 4).

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratif

yang merupakan penelitian non hipotesis karena hanya menggambarkan suatu

keadaan atau fenomena.

Metode penelitian adalah survai dengan menggunakan kuesioner dan tes.

Survei adalah suatu penyimpulan data secara teratur dari kenyataan fakta- fakta

yang berkenaan dengan suatu usaha yang dimaksud untuk mengetahui status

gejala dan kesamaan status berdasarkan kesamaan yang dipilih (Suharsimi

Arikunto, 1998: 91).

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi menurut Suharsimi Arikunto (1998: 115) adalah keseluruhan

subjek penelitian. Jadi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang

Page 31: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

18

memiliki ciri- ciri atau karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang.

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto Sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang diteliti (1998: 117). Untuk menentukan perkiraan besarnya sampel

apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi selanjutnya jika jumlah subyeknya

besar dapat diambil antara 10- 15% atau 20- 25% atau lebih.

3.3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah subyek penelitian yang bervariasi (Suharsimi Arikunto,

1998: 97). Sedangkan menurut Sugiyono (2005: 2) Variabel merupakan gejala

yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel penelitian yang diamati

adalah Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max daari siswa SMP Roudlotus Saidiyyah

Semarang.

3.3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat ukur untuk pengumpulan data.

1. Kuisioner digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan wawancara untuk

memperoleh informasi dari responden yang dijadikan sampel.

2. Spirometer Hutchinson Alat ini digunakan untuk mengukur kapasitas vital

paru.

Page 32: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

19

GB 3.1. Spirometer Hutchinson (OktaWoro, 1999: 22)

3. Timbangan Badan digunakan untuk mengukur berat badan sampel.

4. Meteran digunakan untuk mengukur tinggi badan sampel dan untuk

mengukur lintasan tes VO2 Max.

5. Tape digunakan untuk memutar kaset dalam tes pengukuran VO2 Max.

6. Kapur/ tali raffia digunakan untuk membuat garis lintasan tes VO2 Max

7. Stop Watch digunakan untuk mengukur selisih waktu antara bunyi tut pada

tape terhadap jarak panjang lintasan multi stage dalam tes VO2 Max.

3.3.4.1 Petunjuk Pelaksanaan dan Cara Pengukuran

1. Pemeriksaan alat dan pemasangan termometer.

2. Tempatkan tabung putar berskala pada tempat yang datar.

3. Pasang pengunci untuk menahan gerak tabung.

4. Isikan air bersih sampai mencapai ketinggian batas lekukan dalam tabung.

5. Pengisian air dilakukan setengah jam sebelum spirometer digunakan agar

dalam keadaan yang stabil.

3.3.4.2 Cara Pengukuran

1. Bersihkan terlebih dahulu corong hembusan dengan alkohol.

2. Lepas dan buka pengunci saat tabung dihembuskan agar tabung bergerak.

Page 33: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

20

3. Tutup kran pembuang udara.

4. Testee berdiri diatas meja dan kaki sedikit dibuka.

5. Lakukan inspirasi maksimal kemudian hembuskan kedalam tabung. Secara

maksimal, baca pengukur pada skala.

6. Testee diberi kesempatan sebanyak tiga kali, dan diambil yang terbaik.

3.3.4.3. Petunjuk Pelaksanaan dan Cara Pengukuran VO2 Max.

3.3.4.3.1 Persiapan Tes

1. Panjang standar adalah 20 meter, dengan lebar tiap lintasan antara 1- 1,5

meter.

2. Pemanasan dan peregangan, terutama pada tungkai.

3. Disarankan agar tidak makan kurang dari 2 jam sebelum pelaksanaan tes.

4. Gunakan pakaian dan sepatu olahraga.

5. Hindari rokok dan minum minuman beralkohol sebelum dan sesudah

melakukan tes.

6. Jangan melakukan tes sesudah melakukan latihan berat.

3.3.4.3.2 Cara Pelaksanaan Tes

1. Periksa selisih bunyi beeb pada kaset dan panjang lapangan.

2. Testee harus berlari dan menginjakkan salah satu kaki pada garis yang

sudah ditentukan, dan berputar kembali setelah bunyi beeb.

3. Testee dianggap tidak mampu bila berturut- turut tidak mampu

menginjakkan kaki pada garis yang ditentukan saat bunyi beeb.

4. Dilakukan dengan sungguh- sungguh.

5. Untuk mempermudah pemantauan, gunakan format terlampir.

Page 34: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

21

6. Lakukan penenangan (cooling down) setelah selesai tes, dan jangan

langsung duduk.

Berikut adalah tabel nilai standar pengukuran Kapasitas Vital Paru dan VO2 max

menurut Herry Koesyanto dan Eram (2005: 3):

Tabel 3.4 Nilai Standar Kapasitas Vital Paru

Age Male

12

13

14

15

16

17

18

2540

2900

3250

3600

3900

4100

4200

Sumber: Herry Koesyanto dan Eram (2005: 3)

Tabel 3.5 Norma penilaian VO2 Max Sampel Umur 12 – 15 Tahun (cc/kg.bb/mnt)

(%) Klasifikasi 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun

> 95 Baik Sekali >48,8 >48,8 >50,4 >50,4

76- 95 Baik 39,3- 47,7 45,3- 47,7 46,3- 50,3 46,3- 50,3

56- 75 Sedang 35,7- 39,2 40- 45,2 41,2- 45,2 41,2- 45,2

40- 55 Kurang 33,1- 35,6 36,6- 39,9 38,3- 41,1 38,3- 41,1

5- 40 Krg Sekali <33 <36,5 <38,2 <38,2

Sumber : M. Doewes (1987: 20)

Page 35: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

22

Tabel 3.6. Norma Kapasitas Vital Paru Usia 12- 15 Tahun

(%) Klasifikasi 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun

>100 Baik Sekali >2450 >2900 >3250 >3600

76- 99 Baik 1906- 2539 2176- 2899 2439- 3249 2701- 3599

56- 75 Sedang 1398- 1905 1596- 2175 1789- 2438 1981- 2700

40- 55 Kurang 1017- 1397 1161- 1595 1301- 1788 1441- 1980

<40 KurangSekali <1016 <1160 <1300 <1440

Sumber: Herry Koesyanto dan Eram (2005: 3)

3.4 Metode Analisis Data

Untuk mencpai tujuan pokok ini, penelitian merumuskan masalah

penelitian, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menentukan teknik

statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

(Sugiyono 2005:5).

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan interpretasikan. Dalam penelitian ini analisis data yang dipakai

adalah analisis deskripsi. Analisis deskripsi adalah analisis yang digunakan

dengan cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun,

menyajikan, dan menganalisa data penyelidikan yang berwujud angka-angka.

Lebih jauh dari itu diharapkan dapat menjadikan dasar-dasar yang dapat

dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan dan untuk

mengambil keputusan yang lebih baik.

Page 36: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

SMP IT Roudlotus Saidiyyah merupakan lembaga pendidikan yang berada

dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Jumlah semua siswa adalah

118 siswa, dengan siswa putra sebanyak 63. 21 siswa untuk kelas VII, 25 siswa

untuk kelas VIII, dan 17 siswa untuk kelas IX. Untuk sampel penelitain diambil

semua karena subyek kurang dari 100.

Hasil penelitian pada siswa putra didapatkan 63 siswa yang terdiri dari 21

siswa kelasVII, 25 siswa kelas VIII dan 17 siswa kelas IX. Aktifitas siswa putra

dianggap sama walaupun bukan berasal dari daerah asal yang sama, namun

mereka tinggal ditempat yang sama lingkungan pondok pesantren. Jadi kegiatan

yang mereka lakukan adalah, sekolah, bermain, kegiatan agama dan

kepesantrenan dan kegiatan tambahan lainnya.

4.1.2 Umur Sampel

Dari 63 jumlah siswa yang diteliti terdapat 31,75 % sampel berumur 12

tahun, kemudian sampel berumur 13 tahun terdapat 36,50 %, dan sampel berumur

14 tahun terdapat 31,75 %. Dari penelitian tersebut diperoleh sebagian besar

sampel berumur 13 tahun ( Tabel 7 ).

Page 37: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

24

Tabel 4.7 Klasifikasi Sampel Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi ( Thn ) Prosentase (% )

1 12 20 31,75

2 13 23 36,50

3 14 20 31,75

Jumlah 63 100

4.1.3 Kegemukan

Jaringan lemak menambah berat badan tetapi tidak mendukung kemampuan

olehragawan untuk secara langsung menggunakan oksigen selama melakukan

olahraga. Jadi kegemukan badan cenderung mengurangi berat relatif VO2 Max,

kapasitas dan menambah berat badan.

Dari 20 sampel berumur 12 tahun yang diteliti terdapat 5 % sampel kategori

gemuk, dan sebanyak 85 % termasuk kategori normal, dan sebanyak 10 %

termasuk kategori kurus. Dari penelitian tersebut daidapatkan sebagian besar

sampel umur 12 tahun termasuk kategori normal (tabel 8).

Tabel 4.8 Klasifikasi Sampel Umur 12 Tahun Berdasarkan Kategori Indeks Status

Gizi

No Umur (Th) Klasifikasi Frekuensi Prosentase

1. > 2 SD Gemuk 1 5 %

2. (- 2 SD) – (2 SD) Normal 17 85 %

3. (-3SD) – (-2 SD) Kurus 2 10 %

4. < -3 SD Sangat Kurus 0 0

Jumlah 20 100 %

Page 38: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

25

Tabel 4.9 Rumus Penghitungan

Tabel 4.10 Keterangan

Dari 23 sampel berumur 13 tahun yang diteliti terdapat 86,96 % sampel

kategori Normal, dan sebanyak 13,04 % termasuk kategori kurus. Dari penelitian

tersebut daidapatkan sebagian besar sampel umur 13 tahun termasuk kategori

normal (tabel 9).

Tabel 4.11 Klasifikasi Sampel Umur 13 Tahun Berdasarkan Kategori Indeks

Status Gizi

No Umur (Th) Klasifikasi Frekuensi Prosentase

1. > 2 SD Gemuk 0 0 %

2. (- 2 SD) – (2 SD) Normal 20 86,96 %

3. (-3SD) – (-2 SD) Kurus 3 13,04 %

4. < -3 SD Sangat Kurus 0 0

Jumlah 23 100 %

Rumus Penghitungan Z-Skor BB/U

Index BB/U

>2 SD : Gemuk

(-2) SD- (2) SD : Normal

(-3) SD- (-2) SD : Kurus

<(-3) SD : Sangat Kurus

Page 39: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

26

Dari 20 sampel berumur 14 tahun yang diteliti terdapat 90 % sampel

kategori Normal, dan sebanyak 10 % termasuk kategori kurus. Dari penelitian

tersebut daidapatkan sebagian besar sampel umur 14 tahun termasuk kategori

normal (tabel 10).

Tabel 4.12 Klasifikasi Sampel Umur 14 Tahun Berdasarkan Kategori Indeks

Status Gizi

No Umur (Th) Klasifikasi Frekuensi Prosentase

1. > 2 SD Gemuk 0 0 %

2. (- 2 SD) – (2 SD) Normal 18 90 %

3. (-3SD) – (-2 SD) Kurus 2 10 %

4. < -3 SD Sangat Kurus 0 0

Jumlah 20 100 %

4.1.4 Aktifitas Olahraga Di Luar Sekolah

Dari 20 sampel berumur 12 tahun yang diteliti terdapat 15 % sampel

melakukan olahraga lari, dan sebanyak 85 % melakukan olahraga sepak bola. Dari

penelitian tersebut daidapatkan sebagian besar sampel umur 12 tahun melakukan

aktifitas olahraga sepak bola diluar jam sekolah ( tabel 10 ).

Tabel 4.13 Klasifikasi Sampel Umur 12 Tahun Berdasarkan Aktivitas Olahraga di

Luar Sekolah

No Aktivitas Olahraga Frekuensi Prosentase ( % )

1 Lari 3 15

2 Sepak Bola 17 85

Jumlah 20 100

Page 40: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

27

Dari 23 sampel berumur 13 tahun yang diteliti terdapat 8,70% sampel

melakukan olahraga lari, sebanyak 26,09% melakukan olahraga sepak bola, dan

sebanyak 65,21% malakukan olahraga fudsal. Dari penelitian tersebut diperoleh

sebagian besar sampel umur 13 tahun melakukan aktivitas olahraga fudsal diluar

jam sekolah ( Tabel 9 ).

Tabel 4.14 Klasifikasi Sampel Umur 13 Tahun Berdasarkan Aktivitas Olahraga di

Luar Sekolah

No Aktivitas Olahraga Frekuensi Prosentase ( % )

1 Lari 2 8,70

2 Sepak Bola 6 26,09

3 Fudsal 15 65,21

Jumplah 23 100

Dari 20 sampel berumur 14 tahun yang diteliti terdapat 10% sampel

melakukan olahraga lari, sebanyak 40% melakukan olahraga sepak bola, dan 50%

sampel melakukan olahraga fudsal. Dari penelitian tersebut diperoleh sebagian

besar sampel berumur 14 tahun melakukan aktivitas olahraga fudsal diluar jam

sekolah ( Tabel 10).

Tabel 4.15 Klasifikasi Sampel Berumur 14 Tahun Berdasarkan Aktivitas Olahraga

di Luar Sekolah

No Aktivitas Olahraga Frekuensi Prosentase (%)

1 Lari 2 10

2 Sepak Bola 8 40

3 Fudsal 10 50

Jumlah 20 100

Page 41: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

28

4.1.5 Durasi Aktivitas Olahraga

Dari 20 sampel umur 12 tahun yang diteliti terdapat 20% yang melakukan

olahraga < 30 menit, 35% selama 30- 60 menit, dan 45% melakukan olahraga

selama 1- 2 jam. Dari penelitian tersebut diperoleh sebagian besar sampel umur

12 tahun melakukan olahraga dengan durasi waktu 1- 2 jam.

Tabel 4.16 Klasifikasi Sampel Umur 12 Tahun Berdasarkan Durasi Aktifitas

Olahraga

No Durasi Frekuensi Prosentase ( % )

1 <30 menit 4 20

2 30-60 menit 7 35

3 1-2 jam 9 45

4 >2 jam 0 0

Jumlah 20 100

Dari 23 sampel umur 13 tahun yang diteliti terdapat 21,73% yang

melakukan olahraga < 30 menit, 52,17% selama 30- 60 menit, dan 26,1%

melakukan olahraga selama 1- 2 jam. Dari penelitian tersebut diperoleh sebagian

besar sampel umur 13 tahun melakukan olahraga dengan durasi waktu 30- 60

menit.

Tabel 4.17 Klasifikasi Sampel Umur 13 Tahun Berdasarkan Durasi Aktifitas

Olahraga

No Durasi Frekuensi Prosentase ( % )

1 <30 menit 5 21,73

2 30-60 menit 12 52,17

3 1-2 jam 6 26,1

4 >2 jam 0 0

Jumlah 23 100

Page 42: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

29

Dari 20 sampel umur 14 tahun yang diteliti terdapat30% yang melakukan

olahraga < 30 menit, 55% selama 30- 60 menit, dan 15% melakukan olahraga

selama 1- 2 jam. Dari penelitian tersebut diperoleh sebagian besar sampel umur

14 tahun melakukan olahraga dengan durasi waktu 30- 60 menit.

Tabel 4.18 Klasifikasi Sampel Umur 14 Tahun Berdasarkan Durasi Aktifitas

Olahraga

No Durasi Frekuensi Prosentase ( % )

1 <30 menit 6 30

2 30-60 menit 11 55

3 1-2 jam 3 15

4 >2 jam 0 0

Jumlah 20 100

4.1.6 Konsumsi Rokok

Dari 20 sampel umur 12 tahun yang diteliti terdapat 10% yang tidak

merokok, 80% sebagai perokok pasif, dan 10% adalah perokok aktif. Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa sebagian besar sampel umur 12 tahun

merupakan perokok pasif ( Tabek 16 ).

Tabel 4.19 Klasifikasi Sampel Umur 12 Tahun Berdasarkan Komsumsi Rokok

No Konsumsi Rokok Frekuensi Prosentase ( % )

1 Tidak 11 55

2 Pasif 9 45

3 Aktif 0 0

Jumlah 20 100

Page 43: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

30

Dari 20 sampel umur 12 tahun yang diteliti terdapat 55% yang tidak

merokok, 45% sebagai perokok pasif, dan 0% adalah perokok aktif. Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa sebagian besar sampel umur 12 tahun

merupakan perokok pasif ( Tabel 16 ).

Tabel 4.20 Klasifikasi Sampel Umur 13 Tahun Berdasarkan Komsumsi Rokok

No Konsumsi Rokok Frekuensi Prosentase ( % )

1 Tidak 13 56,52

2 Pasif 9 39,13

3 Aktif 1 4,35

Jumlah 23 100

Dari 23 sampel umur 13 tahun yang diteliti terdapat 56,52% yang tidak

merokok, 39,13% sebagai perokok pasif, dan 4,35% adalah perokok aktif. Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa sebagian besar sampel umur 13 tahun

tidak merokok ( Tabel 17 ).

Tabel 4.21 Klasifikasi Sampel Umur 14 Tahun Berdasarkan Komsumsi Rokok

No Konsumsi Rokok Frekuensi Prosentase ( % )

1 Tidak 9 45

2 Pasif 8 40

3 Aktif 3 15

Jumlah 20 100

Page 44: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

31

Dari 20 sampel umur 14 tahun yang diteliti terdapat 45% yang tidak

merokok, 40% sebagai perokok pasif, dan 15% adalah perokok aktif. Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa sebagian besar sampel umur 14 tahun

tidak merokok (Tabel 17).

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Analisis Deskripsi Prosentase Kapasitas Vital Paru

Hasil analisis deskripsi yang disajikan pada hasil penelitian adalah hasil dari

pengkategorian didasarkan atas data penelitian sebanyak lima kategori, yaitu:

Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang, dan Kurang Sekali.

Tabel 4.22 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 12 Tahun

(ml/BTPS)

No Interval Frekuensi Prosentase

(%)

Klasifikasi

1 >2540 4 20 Baik Sekali

2 1906 – 2539 3 15 Baik

3 1398 – 1908 13 65 Sedang

4 1017 – 1397 0 0 Kurang

5 <1016 0 0 Kurang sekali

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabe diatas dapat dilihat bahwa sampel berumur 12 tahun

mempunyai kategori kapasitas vital paru baik sekali sebanyak 4 anak (20%), dan

Page 45: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

32

kategori baik sebanyak 3 anak (15%), dan ada 13 anak yang termasuk dalam

kategori sedang (65%).

Gambar 4.1 Frekuensi Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 12 Tahun

Tabel 4.23 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 13 Tahun

(ml/BTPS)

No Interval Frekuensi Prosentase (%) Klasifikasi

1 >2900 0 0 Baik Sekali

2 2176 – 2899 6 26,09 Baik

3 1596 – 2175 13 56,52 Sedang

4 1161 – 1595 4 17,39 Kurang

5 <1160 0 0 Kurang sekali

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel berumur 13 tahun

mempunyai kategori kapasitas vital paru baik sebanyak 6 anak (26,09%), untuk

kategori sedang sebanyak 13 anak (56,52%), dan untuk kategori kurang sebanyak

0

20

40

60

80

100

BS B S K KS

Series 1

Series 1

Page 46: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

33

4 anak (17,39%). Tidak ada sampel yang termasuk kategori baik sekali dan

kurang sekali.

Gambar 4.2 Frekuensi Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 13 Tahun

Tabel 4.24 Norma Penilaian Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 14 Tahun

(ml/BTPS)

No Interval Frekuensi Prosentase (%) Klasifikasi

1 >3250 0 0 Baik Sekali

2 2439 – 3249 2 10 Baik

3 1789 – 2438 17 85 Sedang

4 1301 – 1788 1 5 Kurang

5 <1300 0 0 Kurang sekali

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabe diatas dapat dilihat bahwa sampel berumur 14 tahun

mempunyai kategori kapasitas vital paru baik sebanyak 2 anak (10%), untuk

kategori sedang sebanyak 17 anak (85%), dan untuk kategori kurang sebanyak 1

0

20

40

60

80

100

BS B S K KS

Series 1

Series 1

Page 47: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

34

anak (5%). Tidak ada sampel yang termasuk kategori baik sekali dan kurang

sekali.

Gambar 4.3 Frekuensi Kapasitas Vital Paru Sampel Umur 14 Tahun

4.2.2 Hasil Analisis Deskripsi Prosentase VO2 Max

Tabel 4.25 Norma Penilaian VO2 Max Sampel Umur 12 Tahun (ml/kg.bb/mnt)

No Interval Frekuensi Prosentase

(%)

Klasifikasi

1 >47,8 0 0 Baik Sekali

2 39,3 – 47,7 1 5 Baik

3 35,7 – 39,2 17 85 Sedang

4 33,1 – 35,3 1 5 Kurang

5 <33 1 5 Kurang sekali

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sampel umur 12 tahun yang

mempunyai kategori baik ada 1 anak (5%), kategori sedang ada 17 anak (85%),

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

BS B S K KS

Series 1

Series 1

Page 48: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

35

kategori kurang ada 1 anak (5%), dan kategori kurang sekali ada 1 anak (5%).

Tidak ada sampel yang termasuk dalam kategori baik sekali.

Gambar 4.4 Frekuensi VO2 Max Sampel Umur 12 Tahun

Tabel 4.26 Norma Penilaian VO2 Max Sampel Umur 13 Tahun (ml/kg.bb/mnt)

No Interval Frekuensi Prosentase (%) Klasifikasi

1 >51,7 0 0 Baik Sekali

2 45,3 – 51,6 2 8,70 Baik

3 40 – 45,2 11 47,83 Sedang

4 36,6 – 39,9 7 30,43 Kurang

5 <36,5 3 13,04 Kurang sekali

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel umur 13 tahun

mempunyai kategori baik sebanyak 2 anak ((8,70%), kategori sedang 11 anak

0

10

20

30

40

BS B S K KS

Series 1

Series 1

Page 49: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

36

(47,83%), kategori kurang sebanyak 7 anak (30,43%), dan untuk kategori kurang

sekali terdapat 3 anak (13,04%).

Gambar 4.5 Frekuensi VO2 Maks Sampel Umur 13 Tahun

Tabel 4.27 Norma Penilaian VO2 Max Sampel Umur 14 Tahun (ml/kg.bb/mnt)

No Interval Frekuensi Prosentase (%) Klasifikasi

1 >50,4 0 0 Baik Sekali

2 45,3 – 50,3 7 35 Baik

3 41,2 – 45,2 13 65 Sedang

4 38,3 – 41,1 0 0 Kurang

5 <38,2 0 0 Kurang sekali

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel umur 14 tahun

mempunyai kategori VO2 Max baik sebanyak 7 anak (35%), dan kategori sedang

sebanyak 13 anak (65%).

0

10

20

30

40

50

60

BS B S K KS

Series 1

Series 1

Page 50: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

37

Gambar 4.6 Frekuensi VO2 Maks Sampel Umur 14 Tahun

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa SMP

Roudlotus Saidiyyah Semarang mengenai kategori Kapasitas Vital Paru dan VO2

Max maka diperoleh hasil secara berurutan sebagai berikut:

4.3.1 Pengukuran Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max Sampel Umur 12

Tahun

4.3.1.1 Kategori Baik Sekali

Sampel yang berumur 12 tahun dan berjumlah 20 siswa yang semuannya

adalah siswa kelas VII. Dari 20 sampel yang diambil pada pengukuran Kapasitas

Vital Paru dan VO2 Max terdapat 4 anak termasuk dalam kategori baik sekali

(20%). Hal ini disebabkan oleh aktifnya siswa dalam kegiatan olagraga diluar

sekolah, walaupaun umur 12 tahun masih mempunyai otot pernapasan yang

0

10

20

30

40

50

BS B S K KS

Series 1

Series 1

Page 51: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

38

terhitung masih lemah namun dengan rutinitas olahraga diluar sekolah anak

mampu mencapai kemampuan yang terhitung baik sekali.

Hal ini dipengaruhi oleh aktifitas olahraga yang dikukan siswa diluar jam

sekolah, sehingga berpengaruh terhadap kemampuan paru dan vo2 max tersebut,

terdapat 85% sampel umur 12 tahun melakukan kegiatan sepakbola diluar jam

sekolah, dan 15% lari. Berdasarkan durasi aktifitas olahraga terdapat 20%

melakukan aktifitas olahraga selama 30 menit, 35% selama 30 - 60 menit, dan

45% selama 1 – 2 jam. Sedangkan dilihat dari banyaknya konsumsi rokok sampel

umur 12 tahun, terdapat 15% tidak merokok, 85% merupakan perokok pasif,dan

0% perokok.

4.3.1.2 Kategori Baik

Dari sampel yang berumur 12 tahun yang berjumlah 20 siswa, pada

pengukuran Kapasitas Vital Paru adalah sebanyak 3 anak (15%), sedangkan pada

pengukuran VO2 Maks terdapat 1 anak (5%). Faktor yang mempengaruhi

pengukuran Kapasitas Vital Paru adalah posisi tubuh saat pengukuran, yaitu

dalam posisi berdiri yang tegap. Kondisi tubuh dilaksanakannya tes juga sangat

berpengaruh terhadap hasil pengukuran, dengan kondisi tubuh yang fit akan

memaksimalkan daya konsentrasi dan kemampuan maksimal tubuh.

4.3.1.3 Kategori Sedang

Dari 20 sampel yang termasuk dalam kategori sedang pada pengukuran

Kapasitas Vital Paru adalah sebanyak 13 anak (65%), sedangkan pada pengukuran

VO2 Max adalah sebanyak 17 anak (85%).

Page 52: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

39

Menjadi perokok pasif juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan paru

dalam melakukan pernapasan, kususnya dalam pernapasan panjang. Pada sampel

umur 12 tahun tidak ada yang merupakan perokok aktif, namun hanya sebagai

perokok aktif sebesar 85% sehingga dapat berpengaruh terhadap kemampuan

paru.

Pada sampel umur 12 tahun ini terdapat pada grafik dalam posisi sedang, hal

ini dipengaruhi oleh banyak nya kegiatan sampel yang lebih banyak ke kegiatan

keagamaan. Terdapat 100% sampel melakukan kegiatan keagamaan setiap hari

dan lebih banyak dibandingkan kegiatan olahraga formal maupun non- formal.

Pada usia ini segarusnya siswa mendapatkan kebebasan dalam melakukan

aktifitas fisik untuk kebutuhan pertumbuhan fisik siswa itu sendiri.

4.3.1.4 Kategori Kurang

Pada sampel umur 12 tahun, Kapasitas Vitas Paru dalam kategori kurang

terdapat 0%, sedangkan pada pengukuran VO2 Max terdapat 1 sampel (5%). Hal

ini dipengaruhi oleh kelelahan fisik karena kurang terbiasannya sampel terhadap

meteri tes sehingga dirasakan berat karena materi yang semakin lama semakin

meningkat.

4.3.1.5 Kategori Kurang Sekali

Dari 20 sampel terdapat 0% dalam pengukuran Kapasitas Vital Paru, namun

terdapat 1 sampel (5%) dalam kategori kurang sekali. Hal ini dipengaruhi oleh

Page 53: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

40

banyaknya kegiatan yang dilakukan diluar sekolah, seperti kegiatan keagamaan

yang dilaksanakan setelah jam sekolah berakhir.

4.3.2 Pengukuran Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max Sampel Umur 13

Tahun

4.3.2.1 Kategori Baik Sekali

Pada 23 sampel umur 13 tahun didalam pengukuran Kapasitas Vital Paru

terdapat 0% dan VO2 Max terdapat 0% sampel dalam kategori baik sekali.

4.3.2.2 Kategori Baik

Pada sampel umur 13 tahun dan 23 sampel terdapat 6 sampel (26,09%)

pada pengukuran Kapasitas Vital Paru, dan terdapat 2 sampel (8,70%) pada

pengukuran VO2 Max. Faktor yang mempengaruhi adalah kemampuan paru, paru

dalam fungsinya adalah menyediakan oksigen dan membuang karbondioksida

melalui kapiler- kapiler paru. Kemampuan paru sampel umur 13 tahun lebih baik

dibandingkan umur 12 tahun pada umumnya.

4.3.2.3 Kategori Sedang

Dari 23 sampel yang diambil yang termasuk dalam kategori sedang pada

pengukuran Kapasitas Vitas Paru adalah sebanyak 13 sampel (56,52%),

sedangkan pada pengukuran VO2 Max terdapat 11 sampel (47,83%). Faktor

keseriusan dalam menjalani tes juga sangat berpengaruh terhadap hasil tes

tersebut, tes yang dilakukan secara serius akan memotifasi diri sendiri untuk

mengeluarkan kemampuan dalam menjalankan tes secara sungguh- sungguh.

Page 54: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

41

Berdasarkan status gizi yang diperoleh dari sampel umur 13 tahun juga

termasuk kategori normal, yaitu sebanyak 20 sampel (86,96%) dalam kategori

normal, hal ini juga mempengaruhi sampel untuk menjalani tes dengan keadaan

tubuh yang tidak terlalu gemuk juga tidak terlalu kurus namun dalam keadaan

tubuh yang normal.

Konsumsi rokok juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan paru untuk

melakukan pernapasan panjang. Untuk sampel umur 13 tahun terdapat 13 sampel

(56,52%) tidak perokok sehingga masih memiliki paru- paru yang masih sehat.

Selain itu kegiatan olahraga yang dilakukan diluar sekolah berupa fudsal

dilakukan sampel sebanyak 15 sampel (65,21%) yang juga mampu melatih

sampel untuk melakukan pernapasan yang longgar atau pernapasan panjang. Dan

juga durasi waktu aktifitas olahraga yang dilakukan juga rata- rata dilakukan 30 –

60 menit oleh 12 sampel (52,17%).

Pada sampel umur 13 tahun juga terdapat lebih banyak dalam kapasitas

sedang pada grafik, hal ini disebabkan pula oleh banyak nya kegiatan keagamaan

setelah pendidikan formal. Pada sampel umur 13 tahun ini juga terdapat 100%

siswa menjalani kegiatan keagamaan stiap harinya, dan juga status gizi yang

mempengaruhi hasil dari tes yang menunjuk pada kapasitas sedang. Terdapat

86,96% sampel dalam kategori status gizi sedang, lalu berdasarkan aktifitas

olahraga yang dilakukan diluar jam sekolah juga terdapat 52,17% dalam durasi

30- 60 menit tidak teratur ( tidak dalam keadaan yang selalu aktif saat melakukan

kegiatan olahraga). Lalu kegiatan olahraga yang dilakukan diluar jam sekolah

Page 55: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

42

dilakukan bersamaan atau campuran dan tanpa adanya takaran durasi dan jenis

kegiatan olahraga yang menyebabkan kualitas fisik sampel dalam kategori sedang.

4.3.2.4 Kategori Kurang

Dari 23 sampel yang diambil pada pengukuran Kapasitas Vital Paru

terdapat 4 sampel (17,39%) dalam kategori kurang, dan pada pengukuran VO2

Max terdapat 7 sampel (30,43%). Hal ini dipengaruhi adanya kegiatan keagamaan

yang dilakukan setiap hari pada sampel sampe larut malam, sehingga saat

pelaksanaan tes sampel masih ada yang tidak dalam keadaan yang fit. Dalam

keadaan tubuh yang kurang fit juga akan mempengaruhi konsentrasi dalam

melakukan tes yang juga berpengaruh terhadap hasil tes.

4.3.2.5 Kategori Kurang Sekali

Pada sampel umur 13 terdapat 3 sampel (13,04%) pada pengukuran VO2

max, dan 0% pada pengukuran Kapasitas Vital Paru. Hal ini dipengaruhi oleh

ketidak seriusannya sampel dalam mengikuti pelaksanaan tes sehingga hasil yang

diperoleh pada saat itu tidak dapat maksimal, ditambah lagi adanya faktor

kelelahan yang juga mempengaruhi maksimal tidaknya hasil tes yang didapat

serta kurang terbiasanya sampel terhadap materi tes yang diberikan.

4.3.3 Pengukuran Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max Sampel Umur 14

Tahun

4.3.3.1 Kategori Baik Sekali

Sampel yang berumur 14 tahun berjumplah 20 siswa, terdapat 0% dari

pengukuran Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max. Dari total sampel yang berjumlah

Page 56: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

43

60 siswa, terdapat 4 sampel (20%) yang termasuk dalam kategori baik sekali yang

terdapat pada samppel umur 12 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh faktor keseriusan

sampel dalam menjalani tes , karena akan mempengaruhi pada tingkat konsentrasi

sampel. Selain itu depengaruhi juga oleh banyak nya aktifitas dan kegiatan

keagamaan diluar jam sekolah, karena sekolah tersebutberdiri dilingkungan

pondok pesantren yang menitik beratkan pada kegiatan keagamaan. Selain itu

juga dipengaruhi oleh kurang adanya penyesuaian materi olahraga disekolah

dengan materi tes yang dilaksanakan.

4.3.3.2 Kategori Baik

Dari 20 sampel yang diambil yang termasuk dalam kategori baik pada

pengukuran Kapasitas Vital Paru adalah sebanyak 2 sampel (10%). Sedangkan

pada pengukuran VO2 Max terdapat 7 sampel (35%). Hal ini dipengaruhi juga

oleh minat dan keseriusan siswa dalam menjalani tes yang diberikan sehingga

mampu memperoleh hasil yang maksimal.

Kegiatan olahraga yang dilakukan siswa diluar sekolah juga akan melatih

pernafasan panjang sehingga dalam melakukan kegiatan olahraga tidak cepat

lelah. Sampel umur 12 tahun melakukan olahraga selama 30 – 60 menit sebanyak

7 sampel (35%), 13 tahun sebanyak 12 sampel (52,17%), dan umur 14 tahun

sebanyak 11 sampel (55%). Selain itu hal lain yang mempengaruhi kemampuan

paru dalam melakukan pernapasan panjang, untuk sampel umur 12 tahun terdapat

55% tidak merokok sehingga mempunyai paru- paru yang sehat dan kuat dalam

melakukan aktifitas olahraga.

Page 57: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

44

4.3.3.3 Kategori Sedang

Sampel umur 14 tahun terdapat 85% dalam kategori sedang pada

pengukuran kapasitas vital paru, dan 65% pada pengukuran VO2 Max. Hal ini

dipengaruhi juga oleh banyak nya kegiatan keagamaan yang diberikan oleh

sekolah, karena sekolah merupakan yayasan islam yang tentunya kegiatan

keagamaan lebih diutamakan dibandingkan kegiatan formal lainnya.

Selain kegiatan keagamaan, juga dipengaruhi oleh beberapa hal

diantaranya aktifitas olahraga yang dilakukan diluar jam sekolah yaitu 30- 60

menit tanpa adanya panduan setiap harinya. Sehingga menyebabkan kualitas fisik

dari sampel tidak maksimal pada umurnya, selain itu faktor lain yang

mempengaruhi adalah konsumsi rokok yang terdapat 15% sampel adalah perokok

aktif dan 40% perokok aktif. Kurangnya perhatian guru olahraga dalam aktifitas

yang dilakukan siswa nya juga mempengaruhi kualitas fisik dari siswa

seumurannya, sehingga tidak maksimal nya kemampuan fisik sampel saat

dilakukan tes yang baru sekali sampel melakukan tes fisik seperti yang diberikan

saat itu slain itu kegiatan diluar jam sekolah hanya terbatas dilingkungan podok

tersebut.

4.3.3.4 Kategori Kurang

Dari 20 sampel yang diambil pada pengukuran Kapasitas Vital Paru

terdapat 1 sampel (5%), sedangkan pada pengukuran VO2 Max terdapat sebanyak

0 sampel (0%) sampel termasuk dalam kategori kurang. Hal itu dipengaruhi oleh

kurangnya konsentrasi dalam melakukan tes akan berpengaruh terhadap hasil tes

Page 58: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

45

yang dicapai, sehingga konsentrasi sangat dibutuhkan dalam melakukan kegiatan

sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

4.3.3.5 Kategori Kurang Sekali

Pada pengambilan hasil tes umur 14 tahun dalam pengukuran Kapasitas

Vital Paru dan VO2 Max tidak terdapat satu pun sampel yang termasuk dalam

kategori kurang sekali. Hal ini dipengaruhi oleh minat siswa dalam menjalani tes

yang diberikan, dan juga banyaknya aktvitas olahraga yang dilakukan sampel

diluar jam sekolah, terbukti adannya bahwa pada sampel umur 14 tahun

melakukan aktifitas olahraga berupa fudsal sebanyak 50% selama kurang lebih 30

– 60 menit sebanyak 55%, dan sebanyak 45% sampel tidak merokok, sebagai

perokok pasif sebanyak 40%. Berdasarkan status gizi sampel umur 14 tahun

terdapat 90% termasuk dalam kategori normal, 0% gemuk, 0% dalam kategori

sangat kurus.

Page 59: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max yang

dilakukan pada siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang dapat disimpulkan

bahwa proses pembelajaran penjas yang dilaksanakan masih kurang maksimal

dikarenakan guru penjas yang tidak ber basic dari keolahragaan, serta kegiatan

olahrga yang dilakukan siswa diluar kelas sangat berpengaruh terhadap

kemampuan Kapasitas Vital Paru dan VO2 max siswa. Dengan hasil sebagai

berikut.

1) Pada pengukuran Kapasitas Vital Paru sampel umur 12 tahun dengan jumlah

20 siswa dengan kategori baik sekali 4 siswa (20%), dengan kategori baik

sebanyak 3 (15%) sampel,dan pada kategori sedang sebanyak 13 (65%).

Tidak ada sampel yang termasuk dalam kategori Kurang dan Kurang Sekali.

2) Pada pengukuran Kapasitas Vital Paru sampel umur 13 tahun dengan jumlah

23 siswa mempunyai kategori baik sebanyak 6 (26,09%), kategori sedang 13

(56,52%), kategori kurang 4 (17,39%) . Tidak ada sampel yang termasuk

dalam kategori baik sekali dan kurang sekali.

3) Pada pengukuran Kapasitas Vital Paru sampel umur 14 tahun dengan jumlah

20 siswa dengan kategori baik sebanyak 2 (10%), kategori sedang sebanyak

17 (85%), kategori kurang sebanyak 1 (5%) . Tidak ada sampel yang

termasuk dalam kategori baik sekali dan kurang sekali.

Page 60: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

47

4) Pada pengukuran VO2 Max sampel umur 12 tahun dengan jumlah 20 siswa

dalam kategori baik sebanyak 1 (5%), kategori sedang sebanyak 17 (85%),

kategori kurang sebanyak 1 (5%), dan untuk kategori kurang sekali sebanyak

1 (5%). Tidak ada sampel yang termasuk dalam kategori baik sekali.

5) Pada pengukuran VO2 Max sampel umur 13 tahun dengan jumlah 23 siswa

dalam kategori baik sebanyak 2 (8,70%), kategori sedang sebanyak 11

(47,83%), kategori kurang sebanyak 7 (30,43%) sedangkan dalam kategori

kurang sekali terdapat 3 (13,04%). Tidak ada sampel yang termasuk dalam

kategori baik sekali.

6) Pada pengukuran VO2 Max sampel umur 14 tahun dengan jumlah 20 tahun

termasuk dalam kategori baik sebanyak 7 (35%), dalam kategori sedang

sebanyak 13 (65%) sampel. Tidak ada sampel yang termasuk dalam kategori

baik sekali.

5.2. Saran

Dari hasil yang telah diperoleh, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1) Baiknya pihak sekolah memiliki guru pengampu mata pelajaran penjas yang

ber basic dari keolahragaan, agar saat proses pembelajaran penjas yang

kategorinya minim dibandingkan mata pelajaran lain dapat berlajalan lancar

dan maksimal.

2) Sekolah memperhatikan kegiatan olahraga siswa diluar jam sekolah melihat

pengaruh kegiatan olahraga diluar sekolah memiliki pengaruh besar terhadap

kemampuan Kapasitas Vital Paru dan VO2 max siswa. Misalnya dengan

memanfaatkan sarana prasarana sekolah contohnya lapangan sekolah untuk

Page 61: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

48

kegiatan ekstra kurikuler yang ber sifat mengolah raga seperti fudsal, volly,

serta kegiatan olahraga lainnya.

3) Peneliti yang mengembangkan penelitian tentang survey kapasitas paru dan

VO2 Max, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan dan

pembanding hasil penelitian- penelitian

Page 62: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Brian J. Sharkey. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Brown dan Andersson

Eri Pariknyo Dwikusumo. 2000. Tes dan Pengukuran Olahraga. Universitas

Negeri Semarang.

Evelyn C. Pearce. 1983. Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta:

Grandia Pustaka Utama.

Fox, E. L. 1979. Sport Psikologi. Philadelphia: Sounder College Publishing.

Guyton C. Arthur. 1983. Fisiolgi Kedokteran. Jakarta:EGC.

Harsono. 1982. Ilmu Choacing. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat.

Herry Koesyanto dan Eram. 2005. Panduan Praktikum. Unnes Press

Horubi AS, E. S Panwel Siswojo. 1977. Kamus Umum Bahasa Indonesia inggris.

Jakarta: Gramedia.

Jos Usin. 2003. Pernapasan Untuk Kesehatan. Jakarta: Gramedia.

Muchsin Doewes. 1987. Multistage Fitnes Test. The National Coaching

Foundation.

Muchtamadji M. Ali. 2000. Ilmu Faal Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Sudarno SP. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta: Depdikbud.

Sugiyanto dan Sudjarwo M. P. 1991. Perkembangan Motorik. Jakarta: Depdikbud

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sutardji. 2002. Fisiologi Olahraga 1. Semarang: FIK UNNES. Tri Murtanto.

2005. Survey KVP dan VO2 Max Pada Pemain Persikaba Blora Tahun 2005.

Skripsi Unnes.

UNNES. 2006. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program S1. UNNES

Press.

Page 63: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

50

Lampiran 1

Page 64: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

51

Lampiran 2

Page 65: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

52

Lampiran 3

DAFTAR NAMA SISWA USIA 12 TAHUN

No Jenis Kelamin Nama

1 Laki- laki Abdul Hakim

2 Laki- laki Achmad Amirudin

3 Laki- laki Achmad Khotibus Safiq

4 Laki- laki Ahmad Javid. S

5 Laki- laki Ahmad Nasir

6 Laki- laki Andis Prasetyo

7 Laki- laki Dandi

8 Laki- laki Dimas Maulana. Y

9 Laki- laki Doni Prambodo

10 Laki- laki Gemuruh Bima

11 Laki- laki Iwan Pangi

12 Laki- laki Luqman Hakim. A

`13 Laki- laki M. Patiktur Risqi

14 Laki- laki Nanang Kurniawan

15 Laki- laki Noer Achmad. W

16 Laki- laki Ravi Syadam. M

17 Laki- laki Ricky Hadi. Y

18 Laki- laki Sangidun

19 Laki- laki Sawidi

20 Laki- laki Suseno Satria. A

Page 66: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

53

Lampiran 3

DAFTAR NAMA SISWA USIA 13 TAHUN

No Jenis Kelamin Nama

1 Laki- laki Agna. M. Al Huda

2 Laki- laki Abu Yusuf Maddery

3 Laki- laki Akhmad Rizal. H

4 Laki- laki Al Mukaror. A. C. H

5 Laki- laki Anggi Maulana

6 Laki- laki Dimas. M. Hafids

7 Laki- laki Fatulloh

8 Laki- laki Fikri Maulana

9 Laki- laki Indra Bagus. P

10 Laki- laki Irvan Andrean

11 Laki- laki Krisna Kamanjaya

12 Laki- laki Kumarhadi

`13 Laki- laki M. Yaska Aziz

14 Laki- laki Miftakhul Mujib

15 Laki- laki M. Risky. V

16 Laki- laki Nistifukil Artaji

17 Laki- laki Rifky Satria. W

18 Laki- laki Samsul Bakri

19 Laki- laki Samsul Ma’ arif

20 Laki- laki Sandi Maulana

21 Laki- laki Tomas Saeful

22 Laki- laki Turono

23 Laki- laki Panji Setyono

Page 67: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

54

Lampiran 3

DAFTAR NAMA SISWA USIA 14 TAHUN

No Jenis Kelamin Nama

1 Laki- laki Agus Lutfi

2 Laki- laki Agus Wahyudin

3 Laki- laki Ahmad Fuad. H

4 Laki- laki Ahmad Nur. R

5 Laki- laki Aji Bayu. S

6 Laki- laki Ali Imamuddin

7 Laki- laki Aminudin

8 Laki- laki Andre Armando

9 Laki- laki Fajar Nurmansyah

10 Laki- laki Iyan Aryo. W

11 Laki- laki Khoirul Ihsan

12 Laki- laki M. Arsyid. K. H

`13 Laki- laki M. Fattih Khoirul. I

14 Laki- laki M. Romdhoni

15 Laki- laki Puji Pangestu

16 Laki- laki Shotib Burhani

17 Laki- laki Sofy Mubarok

18 Laki- laki Adi Agus Riyanto

19 Laki- laki Aditya Firman

20 Laki- laki Ardi Tri Yulianto

Page 68: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

55

Lampiran 4

Data Hasil Penghitungan Kapasitas Vital Paru Usia 12 Tahun

No Nama Tes Kapasitas Vital Paru Hasil

Terbaik Tes I Tes II Tes III

1 Abdul Hakim 1500 1000 1000 1500

2 Achmad Amirudin 1800 1900 1700 1900

3 Achmad Khotibus 1000 1200 1500 1500

4 Ahmad Javid. S 1000 1200 1400 1400

5 Ahmad Nasir 1800 1400 1200 1800

6 Andis Prasetyo 1900 2000 1800 2000

7 Dandi 2500 2600 2300 1600

8 Dimas Maulana. Y 2400 2600 2000 2600

9 Doni Prambodo 2500 2300 2000 2500

10 Gemuruh Bima 1400 1200 1200 1400

11 Iwan Pangi 2600 2300 2200 2600

12 Luqman Hakim. A 1400 1000 1200 1400

`13 M. Patiktur Risqi 2300 2000 2000 2300

14 Nanang Kurniawan 1800 1300 1400 1800

15 Noer Achmad. W 1900 1700 1800 1900

16 Ravi Syadam. M 1000 1300 1600 1600

17 Ricky Hadi. Y 1500 1500 1200 1500

18 Sangidun 1000 1200 1500 1500

19 Sawidi 1500 1200 1000 1500

20 Suseno Satria. A 2300 2600 2400 2600

Page 69: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

56

Lampiran 4

Data Hasil Penghitungan Kapasitas Vital Paru Usia 13 Tahun

No Nama Tes Kapasitas Vital Paru Terbaik

Tes I Tes II Tes III

1 Agna. M. A 1000 1000 1300 1300

2 Abu Yusuf. M 1000 1200 1200 1200

3 Akhmad. R 1100 1500 1500 1500

4 Al Mukharos 1000 1300 1300 1300

5 Anggi Maulana 1700 2000 1800 2000

6 Dimas. M 1700 1800 1900 1900

7 Fatulloh 1200 1200 1000 1200

8 Fikri Maulana 1300 1500 1500 1500

9 Indra Bagus 1800 1500 1700 1800

10 Irvan Andrea 1400 1500 1200 1500

11 Krisna Kamanjaya 2300 2300 2200 2300

12 Kumarhadi 1400 1600 1200 1600

`13 M. Yaska Aziz 1400 1300 1200 1400

14 Miftakhul. M 1500 1300 1400 1500

15 M.Risky 2000 2200 2500 2500

16 N. Artaji 2000 2000 1900 1600

17 Rifky Satria 2400 2500 2100 2500

18 Samsul. B 1900 1200 1500 1900

19 Samsul. M 1600 1200 1000 1600

20 Sandi Maulana 1500 1200 1200 1500

21 Tomas Saeful 1500 1300 1200 1500

22 Turono 1400 1200 1300 1400

23 Panji Setyono 1500 1500 1200 1500

Page 70: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

57

Lampiran 4

Data Hasil Penghitungan Kapasitas Vital Paru Usia 14 Tahun

No Nama Tes Kapasitas Paru Hasil Terbaik

Tes I Tes II Tes III

1 Agus Lutfi 2000 2500 3300 3300

2 Agus. W 2800 2700 2000 2800

3 Ahmad Fuad 1800 2000 1700 2000

4 Ahmad Nur 3500 2500 2900 3500

5 Aji Bagus. S 2000 1900 1900 2000

6 Ali Imamudin 2000 2300 2000 2300

7 Aminudin 2000 2000 2100 2100

8 Andre. A 2400 2100 2300 2400

9 Fajar. N 1500 1800 1400 1800

10 Iyan Aryo 2000 2000 1800 2000

11 Khoirul Ihsan 2500 2400 2200 2500

12 M. Asyid. K. H 2400 2500 2300 2500

`13 M. Fathih. K 2300 2400 2300 2400

14 M. rondhoni 1800 2000 1900 2000

15 Puji Pangstu 1500 1800 1700 1800

16 Shohib Burhani 1800 1500 1200 1800

17 Sofik Mubarok 1400 1300 1300 1400

18 Adi Agus. R 1500 1800 1500 1800

19 Aditya Firman 2500 2000 2300 2500

20 Andi Tri. Y 2300 2000 2500 2500

Page 71: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

58

Lampiran 5

KUISIONER

KEBIASAAN SEHARI- HARI SISWA SMP ROUDLUTUS SAIDIYYAH

SEMARANG DILUAR JAM SEKOLAH

Aktifitas olahraga yang dilakukan diluar sekolah

1. Apakah kamu sering melakukan olahraga diluar sekolah?

a. Ya

b. Tidak

2. Jenis aktifitas olahraga apa yang kamu

lakukan................................................................................................................

.............

3. Berapa lama?

a. < 30 menit

b. 30- 1 jam

c. 1- 2 jam

d. > 2 jam

4. Kira- kira dalam seminggu berapa kali kamu melakukan olahraga diluar jam

sekolah?

a. < 2 kali

b. 3- 4 kali

c. 5- 6 kali

d. Tiap hari

Kegiatan luar sekolah yang dilakukan selain kegiatan olahraga

1. Aktifitas apa yang sering kamu lakukan diluar jam sekolah selain kegiatan

olahraga...............................................................................................................

.............

2. Dalam seminggu, kira- kira berapa kali kegiatan itu kalian lakukan?

a. > 2 kali

b. 3- 4 kali

Page 72: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

59

c. 5- 6 kali

d. Tiap hari

3. Setiap hari,berapa jam kegiatan keagamaan itu kamu

lakukan........................................

4. Dalam satu minggu, berapa kali kegiatan keagamaan itu kamu lakukan?

a. 1- 2 kali

b. 3- 4 kali

c. 5- 6 kali

d. Setiap hari

Apakah kamu merokok??

1. Berapa batang kamu merokok setiap

hari........................................................................

2. Sudah berapa lama kamu

merokok..................................................................................

3. Apa kah kamu terpapar asap rokok setiap hari?

a. Ya

b. Tidak

4. Bila Ya, berapa banyak kamu terpapar asap rokok setiap

hari........................................

Page 73: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

60

Lampiran 6

DOKUMENTASI

GB. 4.7 Tes Kapasitas Vital Paru

GB. 4.8 Tes Kapasitas Vital Paru

Page 74: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

61

GB. 4.9 Tes Kapasitas Vital Paru

GB. 4.10 Tes Kapasitas Vital Paru

Page 75: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

62

Lampiran 6

PERSIAPAN MELAKUKAN TES MULTI STAGE

GB. 4.11 Persiapan Melakukan Tes VO2 Max

GB. 12 Pelaksanaan Tes VO2 Max

Page 76: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

63

GB. 4.13 Pelaksanaan Tes VO2 Max

GB. 4.14 Pelaksanaan Tes VO2 Max

Page 77: KAPASITAS VITAL PARU DAN VO2 MAX SISWA SMP IT

64

GB. 4.15 Pelaksanaan Tes VO2 Max