17
KARAKTER KEPEMIMPINAN MODERN DALAM MENGHADAPI ANCAMAN NON STATE ACTOR UNTUK MENJAGA KEAMANAN DAN KEDAULATAN NKRI Erwin Kurnia N.M. 120130102007 Asymmetric Warfare Study Program, Faculty of Defense Strategy, Indonesia Defense University, Jakarta, 2014 Jalan Salemba Raya Nomor 14 Jakarta Pusat 10430 Telp/HP.+6281319288874 [email protected] The leader seeks to communicate his vision to his followers. He captures their attention with his optimistic intuition of possible solutions to their needs. He influences them demonstrates confidence that the challenge can be met, by the dynamism of his faith. (John Haggal). Artinya: “Pemimpin mengkomunikasikan visi yang dimiliki kepada para pengikutnya. Ia merebut perhatian pengikutnya dengan intuisi optimisme tentang kemungkinan solusi yang dibutuhkan oleh mereka. Ia mendorong mereka untuk menunjukkan kepercayaan diri guna mengatasi tantangan dengan dinamika keyakinannya. 1 I. Pandahuluan. Ancaman pada hakikatnya adalah setiap usaha dan kegiatan, baik yang berasal dari luar negeri atau bersifat lintas negara maupun yang timbul di dalam negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Dalam Doktrin Pertahanan Negara, terminologi ancaman mencakup setiap ancaman termasuk gangguan yang dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa atau yang bersifat penghambat atau penghalang terhadap kepentingan nasional. 2 Seiring dengan perkembangan globalisasi dan teknologi informasi saat ini, telah menghadirkan hakikat ancaman yang beragam dan kompleks antara ancaman militer dan ancaman nirmiliter. 3 Sistem pertahanan negara tidak cukup didekati dari aspek militer semata namun pendekatan pertahanan negara ke depan 1 Nurhidayat, Nasihat Tokoh-tokoh Terkenal Dunia, CV. Nuansa Aulia, Bandung, 2005. 2 Perpenhan Nomor:Per/23/M/XII/2007, Doktrin Pertahanan Negara RI. 3 Buku Putih Pertahanan Indonesia, 2008. Hal. 27.

Karakteristik Kepemimpinan Libre

Embed Size (px)

DESCRIPTION

libre

Citation preview

Page 1: Karakteristik Kepemimpinan Libre

KARAKTER KEPEMIMPINAN MODERN

DALAM MENGHADAPI ANCAMAN NON STATE ACTOR UNTUK

MENJAGA KEAMANAN DAN KEDAULATAN NKRI

Erwin Kurnia N.M.

120130102007

Asymmetric Warfare Study Program, Faculty of Defense Strategy, Indonesia Defense University, Jakarta, 2014

Jalan Salemba Raya Nomor 14 Jakarta Pusat 10430

Telp/HP.+6281319288874

[email protected]

The leader seeks to communicate his vision to his followers. He captures their attention with his optimistic intuition of possible solutions to their needs. He influences them demonstrates confidence that the challenge can be met, by the dynamism of his faith. (John Haggal). Artinya: “Pemimpin mengkomunikasikan visi yang dimiliki kepada para pengikutnya. Ia merebut perhatian pengikutnya dengan intuisi optimisme tentang kemungkinan solusi yang dibutuhkan oleh mereka. Ia mendorong mereka untuk menunjukkan kepercayaan diri guna mengatasi tantangan dengan dinamika keyakinannya”.1

I. Pandahuluan.

Ancaman pada hakikatnya adalah setiap usaha dan kegiatan, baik yang

berasal dari luar negeri atau bersifat lintas negara maupun yang timbul di dalam

negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,

dan keselamatan segenap bangsa. Dalam Doktrin Pertahanan Negara, terminologi

ancaman mencakup setiap ancaman termasuk gangguan yang dapat

membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan

bangsa atau yang bersifat penghambat atau penghalang terhadap kepentingan

nasional.2

Seiring dengan perkembangan globalisasi dan teknologi informasi saat ini,

telah menghadirkan hakikat ancaman yang beragam dan kompleks antara

ancaman militer dan ancaman nirmiliter.3 Sistem pertahanan negara tidak cukup

didekati dari aspek militer semata namun pendekatan pertahanan negara ke depan

1 Nurhidayat, Nasihat Tokoh-tokoh Terkenal Dunia, CV. Nuansa Aulia, Bandung, 2005. 2 Perpenhan Nomor:Per/23/M/XII/2007, Doktrin Pertahanan Negara RI. 3 Buku Putih Pertahanan Indonesia, 2008. Hal. 27.

Page 2: Karakteristik Kepemimpinan Libre

2

Universitas Pertahanan Indonesia

memerlukan pendekatan secara nirmiliter yang terpadu dengan segala aspek

kehidupan bangsa dan negara. Dengan demikian, pembangunan pertahanan militer

dan nirmiliter harus dilaksanakan secara bersama-sama sehingga menghasilkan

suatu kekuatan dan kemampuan pertahanan negara yang memiliki efek

penangkalan dalam menjaga eksistensi dan keutuhan NKRI.

Dinamika interaksi global juga berimplikasi terhadap tantangan keamanan

nasional dengan mengemukanya isu-isu keamanan baru dengan pola dan bentuk

ancaman yang berdimensi Asimetric Warfare.4 Dalam beberapa tahun terakhir,

intensitas ancaman keamanan nirmiliter atau asimetris telah menunjukkan angka

yang cukup signifikan dan telah mengancam ketenangan dan kenyamanan hidup

manusia. Bagi Indonesia, ancaman keamanan ini menjadi salah satu tantangan

untuk ditanggulangi secara serius dengan menggunakan pendekatan lintas

lembaga, baik secara nirmiliter maupun militer.

Ancaman negara di abad ke-21, tidak hanya didominasi oleh kekuatan

militer suatu negara akan tetapi kekuatan non state actors sangat berperan

didalamnya. Ancaman di era globalisasi tidak hanya ditujukan untuk menyerang

instansi pemerintah atau militer melainkan dapat mengancam seluruh bidang

kehidupan seperti ekonomi, politik, budaya, dan keamanan suatu negara.

Kebanyakan ancaman keamanan dan pertahanan abad-21 dilakukan dengan cara-

cara yang tidak lazim (asymmetric warfare) oleh non state actors, seperti

ancaman terrorism, insurgency, cyber crime, human trafficking, pembajakan laut,

jaringan narkotika, ancaman keamanan lintas negara, dan proliferasi senjata

pemusnah massal,5 bahkan mencakup hak azasi manusia. Selain ancaman

tersebut, masalah ke depan yang dihadapi Indonesia meliputi masalah perbatasan

dan perebutan resourse. Kawasan perbatasan Indonesia meliputi perbatasan

kontinen di daratan yang berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia di

Kalimantan, Papua New Guinea (PNG) di Papua, dan Republik Demokratik

4 Menurut Rod Thorton, dalam bukunya Asymmetric Warfare mendefinisikan arti Asymmetric Warfare Asymmetric, yaitu: “warfare is violent action undertaken by the „have-not‟ against the „have‟ whereby the have-nots, be they state or sub-state actors, seek to generate profound effects-at all levels of warfare (however defined), from the tactical to the strategic-by employing their own specific relative advantages against the vulnerabilities of much stronger opponents”. 5 Buku Putih Pertahanan Indonesia, 2008. Hal. 9.

Page 3: Karakteristik Kepemimpinan Libre

3

Universitas Pertahanan Indonesia

Timur Lesta (RDTL) di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta perbatasan kelautan

yaitu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, Papua New Guinea

(PNG), Republik Demokratik Timur Lesta (RDTL), Republik Palau, Filipina,

Thailand, Vietnam, dan India.6 Sementara itu, masalah perebutan resource

(Sumber Daya Alam/SDA) Indonesia yang berlimpah mengundang perhatian

masyarakat internasional, seperti Amerika Serikat dan Australia yang berambisi

ingin menguasai pasok natural resources dimasa yang akan datang.7

Dalam melakukan ancaman ke depan tidak selalu mengandalkan kekuatan

bersenjata (hard power) seperti yang dilakukan di era perang konvensional,

namun perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong

banyak negara untuk melakukan perang dengan cara yang

Unconvensional/Irregullar/Asymmteric Warfare, seperti yang dilakukan oleh state

non actors sebagai pihak lemah (weak) melawan pemerintah (state) sebagai pihak

yang kuat atau bagaimana negara lemah (weak state) melawan negara yang kuat

(strong state).8

Menghadapi ancaman dan persoalan yang besar dan komplek di era global

dan Teknologi Informasi (TI) saat ini, Indonesia perlu mempersiapkan seorang

pemimpin yang kuat, tangguh, tanggas, dan trengginas dalam menghantarkan

masyarakat dan bangsa Indonesia memasuki era milenium, yang sarat dengan

berbagai tantangan dan ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan NKRI.

II. Karakteristik Kepemimpinan.

Menurut Roger E. Herman (1999) mengemukakan bahwa untuk mencapai

suatu kesuksesan, setiap lembaga atau organisasi harus memiliki 3 (tiga) elemen

penting. Pertama, adanya kepemimpinan yang baik pada setiap tingkatan

organisasi, kedua adanya manajemen yang baik, dan terakhir adanya tim yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kecerdasan (kapabilitas) untuk

6 Kirbiantoro H.S dan Rudianto Dody, Rekonstruksi Pertahanan Indonesia:Potensi, Tantangan dan Prospek, Golden Terayon Press, Jakarta, 2010. Hal.68 7 Ibid. Hal 71 8 Toft-Arreguin Ivan, How the weak win wars: A theory of Asymmetric Conflict, Cambridge, 2005

Page 4: Karakteristik Kepemimpinan Libre

4

Universitas Pertahanan Indonesia

bekerja dengan tingkat produktivitas yang baik dalam mewujudkan tujuan

organisasi. Oleh sebab itu, dalam menghadapai ancaman keamanan dan

pertahanan negara ke depan dibutuhkan pemimpin yang cepat dan tanggap dalam

menganalisis setiap bentuk ancaman dengan di dukung oleh seluruh lembaga yang

ada serta melibatkan seluruh komponen kekuatan nasional lainnya. Dengan

demikian sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)

sebagai bentuk sistem pertahanan keamanan negara Indonesia dapat diwujudkan

secara nyata dalam membangun bangsa dan negara tercinta ini.

Leadership is capability of persuading others to work together undertheir

direction as a team to accomplish certain designated objective (Kepemimpinan

merupakan suatu kemampuan untuk dapat meyakinkan orang lain supaya bekerja

sama dibawah kepemimpinananya dalam satu tim untuk mencapai suatu tujuan

tertentu (James M. Black).9

Ada beberapa karakter kepemimpinan yang perlu diperhatikan oleh seorang

dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin di abad ke-21 ini, di antaranya:

Pertama, Pemimpin harus memiliki karakter yang kuat. Beberapa karakter

kepemimpinan yang perlu diperhatikan adalah: karismatik, integritas, komitmen

tinggi, bersikap adil, beretika, penuh tanggung jawab, percaya diri tinggi, tidak

takut perubahan, menjunjung tinggi kejujuran, dan disiplin.

Kedua, Pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas. Pemimpin yang baik

harus memiliki visi dan misi yang jelas seperti: tetap fokus terhadap tujuan,

bersedia melayani, berorientasi pada pengembangan, kerja yang matang, penuh

inovasi, dan energik dalam melakukan pertumbuhkan.

Ketiga, Pemimpin harus mampu menggiring anggotanya tanpa dengan paksaan.

Seorang pemimpin harus memiliki pengaruh kuat, tidak memaksakan kehendak,

dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain, memiliki daya tarik tersendiri,

kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, memimpin dengan hati, pencitraan diri

yang kuat, dan berprestasi dalam bidang pekerjaan.

9 Black James M, Assignment:Management a guide to executive command, Prentice Hall, 1968

Page 5: Karakteristik Kepemimpinan Libre

5

Universitas Pertahanan Indonesia

Keempat, Pemimpin dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi merupakan

syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, seperti: dapat

berkomunikasi secara efektif dan efisien, dapat menghargai bawahan,

berkoordinasi secara terus menerus, pendengar yang baik, kemampuan bicara

yang baik, menyampaikan perintah secara halus, dapat membangun fondasi

hubungan yang kuat, cerdas dalam diplomasi, berkata sopan dan santun, selalu

tersenyum, dan dapat menjalin toleransi yang baik di antara para anggotanya.

Kelima, Pemimpin harus cepat dan tanggap dalam mengantisipasi setiap

masalah/ancaman yang timbul. Seorang pemimpin harus dapat mengenali

masalah/ancaman secara dini, bersikap konstruktif, menerima kritikan dan saran,

mengambil keputusan dan menyimpulkan sesuatu dengan cepat dan tepat,

kebijakan yang efektif dan efisien, mampu bertahan terhadap situasi dan kondisi

apapun, berani mengambil resiko, kemampuan observasi yang baik, selalu

melakukan evaluasi dan monitoring terhadap setiap pekerjaan, bersikap selektif,

realistis, dan penuh keseimbangan dalam bertindak.

Keenam, Pemimpin harus mampu bekerja dalam tim. Seorang pemimpin harus

dapat memberdayakan tim dengan baik, dapat mengidentifikasi kebutuhan tim,

memiliki kemampuan melatih, memotivasi anak buah menjadi pemimpin masa

depan, manajemen waktu yang baik, etos kerja yang baik, pemberi dukungan bagi

anak buah, loyalitas tinggi, mengarahkan anak buah menjadi lebih baik, bersedia

mendelegasikan pekerjaan kepada anak buah, dan bersedia melakukan regenerasi

kepemimpinan menjadi lebih baik.

Ketujuh, Pemimpin memiliki ide-ide brilian. Untuk mencapai kesuksesan

seorang pemimpin harus mampu menciptakan kreatifitas dalam segala hal, penuh

dengan ide dan gagasan baru, memegang teguh kepercayaan, memberi reward

and punishment, demokratis, berpikir positif, membuang kebiasaan menunda

pekerjaan, mengutamakan skala prioritas, peka terhadap momentum, menghindari

keragu-raguan, bersikap terbuka, intuisi tajam, penuh inisiatif, dan tidak cepat

berpuas diri terhadap pekerjaan yang telah dicapai.

Page 6: Karakteristik Kepemimpinan Libre

6

Universitas Pertahanan Indonesia

Pemimpin abad ke-21, sekarang ini harus belajar, harus membaca, harus

mempunyai pengetahuan mutakhir dan pemahamannya mengenai berbagai

persoalan yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpinnya. Juga

pemimpin itu harus memiliki kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta

melanjutkan misi kepemimpinannya. Kalau tidak, pemimpin itu hanya akan

menjadi suatu karikatur yang akan menjadi cermin atau bahan tertawaan dalam

kurun sejarah kelak di kemudian hari.

III. Kepemimpinan Modern Dalam Menghadapi Ancaman Non State Actor

Untuk Menjaga Keamanan dan Kedaulatan NKRI.

Kepemimpinan merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk

mempengaruhi, mengelola, mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,

memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh

kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok yang membawa

berita gembira kepada semua orang. Seseorang dikatakan pemimpin apabila dapat

menjadi teladan, inspirator, motivator, dan dapat memberi semangat bagi para

pengikutnya untuk tergerak hatinya, pikirannya dan perbuatannya dalam meraih

harapan, cita-cita, tujuan hidup yang terbaik dan mulia. Abraham Zalesznik

berpendapat bahwa pemimpin berbeda dengan manajer. Manajer cenderung

bersikap impersonal, cenderung memandang pekerjaan adalah suatu proses

sehingga perlu mengatur strategi dan keputusan yang baik dalam penyelesaiannya.

Sedangkan, pemimpin bekerja pada posisi dengan resiko kerja tinggi bahkan

cenderung dapat membahayakan keselamatan dirinya sendiri. Pemimpin harus

mampu mentranformasikan seluruh pemikirannya kepada anak buah sehingga

anak buah bersedia melakukan apa saja yang disampaikan oleh pemimpin dalam

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Di sisi lain, John R. Schermerhorn, Jr, mendefinisikan arti kepemimpinan

dalam bukunya berjudul Management, yaitu:

“Leading and being a manager are not one and the samething. To be a manager means to act effectively in the comprehensive sense of planning, organizing, leading and controlling. Leadership success is a necessary but not sufficient condition for managerial success. A good manager is always a goodleader, but a good leader isnot necesserilya

Page 7: Karakteristik Kepemimpinan Libre

7

Universitas Pertahanan Indonesia

good manager” (Pemimpin dan manajer tidak dapat disamakan satu dengan lainnya. Untuk menjadi seorang manajer berarti secara komprehensif melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan. Sukses memimpin bukan berarti sukses dalam hal manajerial. Manajer yang baik adalah selalu disebut sebagai pemimpin yang baik, namun pemimpin yang baik belum tentu disebut sebagai manajer yang baik).10

Kepemimpinan yang diharapkan tidak hanya pintar secara manajerial,

namun seorang pemimpin yang memiliki tingkat komunikasi secara baik untuk

menyampaikan ide atau gagasan (transform) kepada seluruh anggotanya agar

anggotanya dapat menerima dan bersedia melakukan kemauan pemimpin untuk

mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan transformasional dan karismatik adalah teori-teori

kepemimpinan paling sering diteliti selama 20 tahun terahir (Avelio, 2005).

Karisma adalah hasil dari kepemimpinan yang efektif, bukan sebaliknya (Warren

Bennis, 2009). Teori-teori ini diawali pada tahun 1980 ketika peneliti

kepemimpinan tertarik terhadap aspek-aspek emosional dan simbolis

kepemimpinan (Yukl, 2006). Teori transformasional menjelaskan bagaimana

orang dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu tujuan sesuai dengan keinginan

pemimpin dengan menempatkan visi dan misi organisasi melebihi kepentingan

sendiri. Salah satu teori kepemimpinan transformasional yang paling berkembang

dan paling diteliti adalah model yang dirumuskan oleh Bass (1998). Dalam model

ini, Bass membuat perbedaan antara dimensi transformasional dan kepemimpinan

transaksional. Seperti dijelaskan pada tabel 1 dibawah ini.

Menurut Yukl (2006), pengaruh dasar proses kepemimpinan transaksional

adalah kepatuhan dari seluruh anggotanya. Pemimpin transaksional lebih

memandu/memotivasi anggotanya kearah tujuan yang telah ditetapkan dengan

memperjelas tugas dan peran aktif anggotanya. Kepemimpinan transformasional

lebih dari pada kharisma. Dengan kharisma yang dimiliki, bawahan merasa

terdorong untuk melakukan apa yang pemimpin inginkan mereka melakukan,

akan tetapi hal ini tidak mudah dilakukan dan membutuhkan suatu proses panjang.

Pengaruh perilaku pemimpin tranformational selalu melibatkan bawahan,

menggali inspirasi bawahan, dan merangsang intelektual bawahan untuk selalu

10 Schermerhorn, John R, Management, Wiley, 2012

Page 8: Karakteristik Kepemimpinan Libre

8

Universitas Pertahanan Indonesia

mengatakan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan selalu memiliki nilai (value)

yang baik atau buruk. Dengan demikian, bawahan diberi kebebasan untuk

berkreasi, berinovatif, adanya rasa percaya diri, dan bertanggung jawab terhadap

suatu dikerjakan.

Tabel 1. Transformational and transactional leadership behavior, after Bass (1998)11

Transformational Leadership Dimensions

Leadership Behavior

Pengaruh ideal Penuh inspirasi dan motivasi tinggi. Merangsang Intelektual Pertimbangan individual Dimensi Kepemimpinan Transaksional Penghargaan Kelompok

Membangkitkan emosi kuat dan identifikasi kepemimpinan (misalnya menunjukkan kompetensi, mengambil risiko, menciptakan kepercayaan pengikut, menciptakan kepercayaan diri) Menginspirasi dan memotivasi pengikut untuk pekerjaan mereka dengan memberi arti positif (e.g.merumuskan dan mengkomunikasikan visi secara optimis, menciptakan hubungan yang baik dengan pengikutnya, menunjukkan komitmen dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Meningkatkan kesadaran akan masalah dan mempengaruhi pengikutnya untuk melihat masalah dari perspektif baru (misalnya mendorong minat yang luas, mendorong penggunaan lembaga, tidak mengkritik pengikut untuk membuat kesalahan). Menyediakan dukungan, dorongan, dan pelatihan untuk pengikut (misalnya mengakui poin yang kuat dan lemah pengikut, adalah insterested dalam pengikut kebutuhan, mendengarkan aktif. Menjelaskan pekerjaan apa yang diperlukan untuk memperoleh pahala, insentif, dan penghargaan kelompok untuk mempengaruhi motivasi (misalnya ukuran kinerja, menggunakan kriteria tertentu dalam penilaian kinerja)

11 Soeters Joseph, Fenema Van Paul C, Beeres Robert, Managing Military Organizations: Theory and Practice, Routledge, New York, 2010

Page 9: Karakteristik Kepemimpinan Libre

9

Universitas Pertahanan Indonesia

Manajemen pasif berdasarkan pengecualian Manajemen aktif berdasarkan pengecualian

Menggunakan hukuman dan tindakan korektif lain dalam menanggapi penyimpangan kerja dari standar kinerja yang sudah diterima (misalnya melakukan tindakan/perilaku yang tidak dapat diterima oleh orang lain, berarti bersikap korektif) Secara aktif mencari kekurangan dan menegakkan aturan untuk menghindari kesalahan (misalnya mengantisipasi kemungkinan melakukan kesalahan, monitor sangat erat)

Menghadapai ancaman yang multi komplek di abad ke-21, tentunya

membutuhkan seorang pemimpin tranformasional yang dapat mengintegrasikan

seluruh elemen kekuatan bangsa untuk secara bersama-sama menghadapi setiap

bentuk ancaman yang ada, baik ancaman yang datang dari dalam ataupun dari luar

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kepemimpinan yang dapat

mengeksplorasi gagasan/ide-idenya kepada seluruh staf dibawahnya sehingga

memiliki visi dan misi yang sama dalam memajukan pembangunan secara merata,

aman, damai, dan berkeadilan sosial sesuai dengan tujuan nasional bangsa

Indonesia, seperti tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang

berbunyi: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, untuk memajukan kesejahtetaan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.12 Dengan demikian, seorang pemimpin

harus memiliki integritas. Menurut Stanley Huffty, bukan posisi yang menjadikan

seorang dianggap sebagai pemimpin tetapi kepemimpinannyalah yang membuat

posisi. Integritas ini berguna untuk menjaga agar pemimpin tetap pada jalurnya,

sehingga apa yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Seseorang yang

belum pernah belajar untuk taat maka tidak akan menjadi komandan yang baik

(Aristoteles)

12 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, 1945

Page 10: Karakteristik Kepemimpinan Libre

10

Universitas Pertahanan Indonesia

Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki komitmen tinggi. Ketika anda

menjadi seorang pemimpin, maka anda akan kehilangan hak untuk berpikir

tentang diri anda sendiri (Geral brooks), sedangkan segala sesuatu yang hilang itu

akan anda dapatkan dalam bentuk lain. Demikian juga sebaliknya, sesuatu yang

anda dapatkan, maka sesuatu juga anda akan kehilangan (Ralph Waldo Emerson)

13. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. The Cost of Leadership14

Seorang pemimpin harus memahami prinsip-prinsip organisasi yang akan

dipimpinnya, di antaranya: dapat mentransfer ketrampilan yang dimiliki kepada

para pengikutnya, memiliki kemampuan (ability) dan ketrampilan (skill) untuk

mencapai tujuan, dan memiliki karakter sebagai pemimpin (Northouse, 2007). Di

sisi lain, Katz (1955) mengindentifikasikan keahlian seorang pemimpin

(leadership skill), di antaranya: Pertama, memiliki pengetahuan secara teknis

(technical) atau kemahiran dalam mengembangkan pekerjaan/organisasi. Kedua,

adanya pengikut/anggota yang mampu diajak bekerja sama dalam mencapai suatu

tujuan (human). Ketiga adalah seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk

menciptakan visi dan konsep strategi yang akan dijalanakan guna mencapai tujuan

yang telah ditentukan (conceptual). Lihat Gambar 2 berikut ini:

13

Maxwell John C., The 21 Irrefutable Laws of Leadership:Folloe them and Will Follow You, 14 Ibid. Chapter 18, The Law of Sacrifice

Responsibilities

As you rise in leadership, responsibilities increase and rights decrease

Page 11: Karakteristik Kepemimpinan Libre

11

Universitas Pertahanan Indonesia

TOP

Management

MIDDLE Management

SUPERVISORY Management Gambar 2. Skills Model – Mumford, Zaccaro, Harding, Jacobs & Fleishman (2000)15

Individual Attributes Competencies Leadership Outcomes

Career Experiences

Environmental Influences

Gambar 3. Skills Model – Mumford, Zaccaro, Harding, Jacobs & Fleishman

(2000)16

Menurut gambar diatas, pemimpin memiliki lima keterampilan dasar dalam

berinteraksi dan mempengaruhi orang lain, diantaranya:

Pertama, Kompetensi. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan/keahlian

dalam pemecahan suatu permasalahan, mendefinisikan masalah, mengumpulkan

informasi, merumuskan dalam suatu analisis sehingga menghasilkan keputusan-

keputusan awal yang kemudian dapat dipergunakan dalam penyelesaian masalah

tersebut. Pemimpin juga harus mampu memahami hukum-hukum dalam

15

J.P. Kotter, The Leadership Factor, New York : The Free Press, 1998. 16 Ibid.

Technical Human Conceptual

Human Technical

Technical Human

Conceptual

Conceptual

• General Cognitive Ability • Crystalized Cognitive Ability • Motivation • Personality

• Problem-Solving Skills • Social Judgment Skills • Knowledge

• Effective Problem Solving • Performance

Page 12: Karakteristik Kepemimpinan Libre

12

Universitas Pertahanan Indonesia

lingkungan sosial, seperti: memahami dan mengerti orang lain, bekerja sama,

memahami organisasi, dan dapat mengkomunikasikan visi misi kepada orang lain,

sedangkan pengetahuan digunakan oleh seorang pemimpin dalam mengakumulasi

setiap informasi secara terstruktur sehingga dapat mengarahkan anggotanya untuk

melakukan pekerjaannya dengan benar dan baik guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Kedua, Kelengkapan pribadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus

memiliki kemampuan kognitif secara umum, seperti kecerdasan, pengumpulan

anggapan/informasi, mengolah informasi tersebut, untuk kemudian dianalisasi dan

dibuat laporan akhir sebagai hasil dari suatu pekerjaan. Kemampuan ini

berkembang dengan sendirinya seiring dengan adanya permasalahan/ancaman

yang dihadapi. Kemudian pemimpin harus dapat mengembangkan kemampuan

intelektual secara kognitif melalui pembelajaran, pengalaman dari waktu ke

waktu, dapat memotivasi diri dan anggota dalam mengatasi permasalahan

kompleks yang dihadapi, bersedia untuk mengekspresikan diri untuk

mempengaruhi orang lain, dan berkomitmen untuk kebaikan organisasi.

Kepribadian seorang pemimpin sangat mempengaruhi perkembangangan yang

akan dilaksanakan dalam pencapaian suatu tujuan.

Ketiga, hasil kepemimpinan. Keberhasilan seseorang pemimpin dapat dilihat dari

hasil kerja yang telah dilakukannya. Penanganan permasalahan yang dihadapi

merupakan tolak ukur dalam penilaian kerja seorang pemimpin. Pemecahan

masalah secara efektif dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur yang ada

dibawahnya berdasarkan masukan dan saran staf-stafnya.

Keempat, Pengalaman yang diperoleh dalam perjalanan karir pemimpin

mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan untuk memecahkan masalah

kompleks; penanganan pekerjaan yang baik, memonitor pekerjaan, melakukan

pelatihan yang sesuai, dan mengembangkan bentuk organisasi yang sesuai dengan

penangananan masalah yang dihadapi.

Kelima, Pengaruh lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi

kompetensi pemimpin, karakteristik dan pengalaman (yaitu fasilitas pendukung,

anggaran yang tidak memadai, tim yang sangat terampil, dll)

Page 13: Karakteristik Kepemimpinan Libre

13

Universitas Pertahanan Indonesia

Perkembangan globalisasi dan era teknologi informasi saat ini, tentunya

seorang pemimpin harus mampu menganilisis setiap kemungkinan ancaman yang

datang melalui pengumpulan informasi, pengolahan informasi, hingga

pengambilan keputusan yang tetap dalam penyelesaian permasalahan yang timbul.

Dengan demikian, akan lahir kepemimpinan efektif dengan kemampuan analisis

(analytical skills), fleksibel dan adaptasi (flexibility and adaptability skills), dan

kemampuan berkomunikasi (Communication skills).

Gambar 4. Kepemimpinan Efektif17

Kepemimpinan efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin

dalam mewujudkan hubungan manusiawi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

Kepemimpinan akan berlangsung efektif apabila fungsi kepemimpinan

diwujudkan sesuai dengan tipe dan karakter kepemimpinan yang dapat

memberikan peluang bagi orang yang dipimpin untuk ikut berperan serta dalam

melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan demikian, hubungan efektif antara

pemimpin dan yang dipimpin dapat terintegrasi dalam satu kesatuan visi dan misi

yang jelas. Robert Kiefner Greenleaf (1904-1990), mengemukakan bahwa

“Servant Leadership” merupakan motivasi kunci pelayanan seorang pemimpin.

Sedangkan, Larry Spears (1966), “Servant Leadership” lebih menekankan

pendekatan holistik kepada pekerjaan, kepekaan terhadap kepentingan

17 Sumber Internet: Cindy Alvionita, dkk, Kepemimpinan, link http://www.slideshare.net/cbahder/kepemimpinan-15695641

Page 14: Karakteristik Kepemimpinan Libre

14

Universitas Pertahanan Indonesia

masyarakat, dan pembagian kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Inilah

kepemimpinan yang diharapkan di abad ke-21, yaitu adanya sinergitas antara

pemimpin dan komponen kekuatan bangsa dalam menghadapi berbagai

permasalahan kompleks sebagai antisipasi terhadap ancaman kedaulatan dan

keutuhan NKRI yang kita cintai bersama.

IV. Kesimpulan.

Seorang pemimpin tidak terlahir begitu saja. Untuk membentuk karakter

kepemimpinan yang baik, membutuhkan usaha dan kerja keras, bukan hanya

sekedar dalam penguasaan teori kepemimpinan. Pengembangan kemampuan diri

akan menjadi kunci utama dalam mengambil keputusan/aksi secara cepat dalam

mengatasi permasalahan dibandingkan dengan sebatas pembicaraan tanpa adanya

tindakan.

Seorang pemimpin harus punya pengetahuan, keterampilan, informasi

yang mendalam dalam proses menyaring satu keputusan yang tepat. Disamping

itu, seorang pemimpin modern adalah seseorang yang dapat mempengaruhi dan

mengarahkan segala tingkah laku dari bawahan sedemikian rupa sehingga segala

tingkah laku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan yang bersangkutan.

Untuk itu seorang pemimpin setidaknya harus memiliki karakter-karakter tertentu,

sebagai seorang pemimpin.

Oleh sebab itu, mencari pemimpin yang ideal sesuai dengan harapan,

memang tidak mudah, apalagi memiliki karakteristik seperti yang disebutkan

diatas. Akan tetapi, dengan adanya karakteristik kepemimpinan tersebut, kita

dapat memilih atau menentukan seorang pemimpin yang kita harapkan dapat

membebaskan kita dari segala ancaman yang dapat mengakibatkan terganggunya

kestabilan keamanan dan pertahanan Negara kesatuan Republik Indonesia yang

kita cintai ini. Dengan demikian, kita tidak terpancing dan terpengaruh oleh janji-

janji para calom pemimpin, melainkan sifat dan kharisma yang terpancar dari

calon pemimpin tersebut.

Page 15: Karakteristik Kepemimpinan Libre

15

Universitas Pertahanan Indonesia

REFERENSI

Black James M, Assignment:Management a guide to executive command, Prentice

Hall, 1968 Buku Putih Pertahanan Indonesia, 2008. Hal. 27. J.P. Kotter, The Leadership Factor, New York : The Free Press, 1998 Kirbiantoro H.S dan Rudianto Dody, Rekonstruksi Pertahanan Indonesia:Potensi,

Tantangan dan Prospek, Golden Terayon Press, Jakarta, 2010. Hal.68 Maxwell John C., The 21 Irrefutable Laws of Leadership:Folloe them and Will

Follow You. Nurhidayat, Nasihat Tokoh-tokoh Terkenal Dunia, CV. Nuansa Aulia, Bandung,

2005. Perpenhan Nomor:Per/23/M/XII/2007, Doktrin Pertahanan Negara RI Rod Thornton, Asymmetric Warfare: Threat and Response in the 21st Century,

Cambridge, 2011 Schermerhorn, John R, Management, Wiley, 2012 Soeters Joseph, Fenema Van Paul C, Beeres Robert, Managing Military

Organizations: Theory and Practice, Routledge, New York, 2010 Toft-Arreguin Ivan, How the weak win wars: A theory of Asymmetric Conflict,

Cambridge, 2005 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, 1945 Undang-undang No. 3, Sistem Pertahanan Negara, 2002 Sumber Internet: Awang Anwaruddin, ( 2013, Juni), 10 Karakteristik Kepemimpinan Jakowi,

diunduh tanggal 14 Desember 2013, dari: http://www.slideshare.net/4W4N9/10-karakter-kepemimpinan-jokowi

Page 16: Karakteristik Kepemimpinan Libre

16

Universitas Pertahanan Indonesia

---------- (2013, 18 Oktober), Karakteristik Kepemimpinan, diunduh tanggal 12 Desember 2013 dari:

http://www.binapotensiaindonesia.com/2013/10/18/karakteristik-kepemimpinan/

Cindy Alvionita, dkk, Kepemimpinan, diunduh tanggal 12 Desember 2013 dari:

http://www.slideshare.net/cbahder/kepemimpinan-15695641 Debora Thea, (2013, 01 Oktober), Membangun Karakteristik Kepemimpinan,

diunduh tanggal, 14 Desember 2013 dari: http://www.umn.ac.id/home/viewarticle/Membangun_Karakteristik_Kepemimpinan

Elis Shofiyatin, (2012, 12), Karakter Pemimpin Yang Ideal, diunduh tanggal 12

Desember 2013 dari: http://sariberitacoco.blogspot.com/2012/12/karakteristik-pemimpin-yang-

ideal.html Elqorni, (2009, 03 April), Ciri-ciri dan karakteristik pemimpin, diunduh tanggal

13 Desember 2013) dari: http://elqorni.wordpress.com/2009/04/03/ciri-ciri-dan-karakteristik-pemimpin/

Elqorni, Tulisan dari „Kepemimpinan‟ Kategori 101 Tips Kilat! Kepemimpinan,

diunduh tanggal 13 Desember 2013 dari: http://elqorni.wordpress.com/category/manajemen-organisasi/kepemimpinan/

Mujtahid, (2011, 14 November), Tujuh Karakteristik Kepemimpinan Profetik, di

unduh dari: http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2682:tujuh-karakteristik-kepemimpinan-profetik&catid=35:artikel&Itemid=210

NTB Online, (2012, 2 Mei), Karakteristik Kepemimpinan (Leadership), di unduh

tanggal 12 Desember 2013, dari: http://ntbonline.wordpress.com/2012/05/02/karakteristik-kepemimpinan-

leadership/ Pinkan Rahmatu Zahra, 10 Karateristik kepemimpinan EQ, diunduh tanggal 13

Desember 2013 dari: http://pinkanrahmatuzzahra.wordpress.com/artikel/karakteristik-kepemimpinan/

Rama Mahriza, (2013, 24 April), Karakteristik Pemimpin, diunduh tanggal 12

Desember 2013, dari: http://ramahriza.blogspot.com/2013/04/karakteristik-pemimpin.html

Page 17: Karakteristik Kepemimpinan Libre

17

Universitas Pertahanan Indonesia