94
KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2014-2015 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Nur Khakimatul Faizah NIM: 1113103000019 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

i

KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH

DENGUE YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RSU

KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2014-2015

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Nur Khakimatul Faizah

NIM: 1113103000019

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini ditulis sendiri atau hasil karya asli saya yang

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli

saya merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 1 Oktober 2016

Nur Khakimatul Faizah

Materai

Rp 6000

Page 3: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG

MENJALANI RAWAT INAP DI RSU KOTA KOTA TANGERANG

SELATAN TAHUN 2014-2015

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Kedokteran (S. Ked)

Oleh

Nur Khakimatul Faizah

1113103000019

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Pembimbing I

dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PD, KGEH

NIP. 19731005 2006042 001

Pembimbing II

dr. Silvia Dewi, Sp.PD

NIP. 19770403 200804 2 007

Page 4: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian berjudul KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM

BERDARAH DENGUE YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RSU

KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2014-2015 yang diajukan oleh Nur

Khakimatul Faizah (NIM: 1113103000019), telah diujikan dalam sidang di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada Oktober 2016. Laporan penelitian

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran

(S.Ked) pada Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.

Ciputat, 18 Oktober 2016

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PD, KGEH

NIP. 19731005 200604 2 001

PIMPINAN FAKULTAS

Penguji 1

dr. Sayid Ridho, Sp.PD, FINASIM

NIP. 19660629 199803 1 001

Penguji 2

dr. Merry Nitalia, Sp.PK

NIP. 19781230 200604 2 001

Dekan FKIK UIN

Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes

NIP. 19650808 198803 1 002

Kaprodi PSK PD FKIK UIN

dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT

NIP. 19780507 200501 1 005

Pembimbing I

dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PD, KGEH

NIP. 19731005 2006042 001

Pembimbing II

dr. Silvia Dewi, Sp.PD

NIP. 19770403 200804 2 007

Page 5: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul

“KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG

MENJALANI RAWAT INAP DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN 2014-2015” ini dengan baik sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan jenjang program sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan kita dengan

sebaik-baiknya akhlak.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan penelitian ini butuh

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Bersama ini, peneliti menyampaikan

penghargaan, rasa hormat, dan terima kasih kepada

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku Kepala Program Studi

Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PD, KGEH dan dr. Silvia Dewi, Sp.PD selaku

dosen pembimbing satu dan dua dalam yang selalu membimbing,

mengarahkan, dan memberi motivasi kepada peneliti mulai awal sampai

akhir penelitian

4. dr. Sayid Ridho, Sp.PD, FINASIM dan dr.Merry Nitalia, Sp.PK selaku

penguji sidang pertama dan kedua pada laporan penelitian ini yang telah

bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk menguji

penelitian ini dalam sidang skripsi

5. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab riset Program Studi

Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2013 yang telah memberikan

motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian tepat pada

Page 6: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

vi

waktunya

6. Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan, Direktur

rumah sakit beserta jajarannya, Mbak Fina dan seluruh pegawai bagian

rekam medik RSU Kota Tangerang Selatan yang telah mengijinkan

kepada peneliti untuk mengambil data sesuai dengan penelitian ini

7. Orang tua saya, Abah Muhammad Subchan dan Umi Istiqomah tercinta

dan terhebat yang selalu memberikan waktu, kasih sayang, dukungan baik

moral maupun materi kepada peneliti dalam menempuh pendidikan dokter

di FKIK UIN Jakarta

8. Saudara kandung saya Ahmad Salmanun Najih, Ahmad Maulal Kholis,

Nur Aula Muflichah, dan Ahmad Nasrul Aziz yang senantiasa mendoakan

dan mendukung saya dalam menempuh pendidikan dokter di FKIK UIN

Jakarta

9. Teman saya Sri Purwanti dan Achmad yang telah mengajarkan cara

menganalisis data penelitian ini

10. Kelompok riset saya, Ahmad Sisjufri, Rohman Sungkono, Raudya Iwana,

Charifa Sama, dan Azmi Jabbar Nassution yang telah berjuang bersama

dan saling membantu dalam menyelesaikan penelitian ini

11. PJ Modul Riset Mahasiswa, Wahyu Arifianti Haryoso yang telah

membantu dalam berkoordinasi dengan dengan pihak dosen demi

berjalannya modul riset dan penelitian mahasiswa

12. Teman teman Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan

2013 yang telah membuat saya terus termotivasi dalam menyusun

penelitian ini

13. Sahabat saya Sakinah Mawaddah, Wahyu Arifianti, Zaima Dzatul,

Nihayatul Kamila, Ana Khurnia, Rahmei Shofia, Latifatul Bariyah dan

Kartika Rosiana yang senantiasa memberikan dukungan dalam

penyusunan dan memberi semangat untuk segera menyelesaikan penelitian

ini

14. Serta pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas bantuan

secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Page 7: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

vii

Peneliti menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam laporan

penelitian ini, maka dari itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun bagi penelitian ini.

Akhir kata, peneliti berharap Allah SWT membalas kebaikan semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini. Semoga laporan

penelitian ini bermanfaat bagi kita semua dan menambah ilmu bagi yang

membaca.

Ciputat, 1 Oktober 2016

Nur Khakimatul Faizah

Page 8: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............………………………ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI……………………. ....................................................................... viii

ABSTRAK…….. ................................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 3

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 4

1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................. 4

1.4.2 Bagi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ............................... 4

1.4.3 Bagi RSU Kota Tangerang Selatan ............................................... 4

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 5

2.1.1 Definisi dan Epidemiologi ............................................................ 5

2.1.2 Etiologi .......................................................................................... 6

2.1.3 Penularan ....................................................................................... 6

2.1.4 Klasifikasi ..................................................................................... 6

2.1.5 Patogenesis dan Patofisiologi ........................................................ 9

2.1.6 Gambaran Klinis ......................................................................... 12

2.1.7 Diagnosis ..................................................................................... 13

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang ............................................................. 14

2.1.9 Diagnosis Banding ...................................................................... 15

2.1.10 Tata Laksana ............................................................................... 15

Page 9: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

ix

2.1.11 Indikasi Rawat Inap Pasien ......................................................... 21

2.1.12 Komplikasi .................................................................................. 21

2.1.13 Prognosis ..................................................................................... 21

2.1.14 Pencegahan .................................................................................. 21

2.2 Kerangka Teori ................................................................................... 25

2.3 Kerangka Konsep ............................................................................... 26

2.4 Definisi Operasional ........................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 32

3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 32

3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 32

3.3.1 Kriteria Sampel ........................................................................... 32

3.3.2 Jumlah Sampel ............................................................................ 33

3.3.3 Tehnik sampling .......................................................................... 33

3.4 Cara Kerja Penelitian ......................................................................... 34

3.4.1 Alur Penelitian ............................................................................ 34

3.5 Pengumpulan Data ............................................................................. 35

3.5.1 Variabel Penelitian ...................................................................... 35

3.6 Rencana Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 36

4.1 Sebaran Sosio-Demografi pasien DBD .............................................. 36

4.1.1 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Jenis Kelamin .................... 36

4.1.2 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Usia ................................... 38

4.1.3 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Alamat ............................... 41

4.1.4 Distribusi pasien DBD berdasarkan Bulan Kejadian .................. 44

4.1.5 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Lama Rawat Inap .............. 47

4.2 Gambaran Klinis Pasien ..................................................................... 49

4.2.1 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Gejala Klinis ..................... 49

4.2.2 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Diagnosis ........................... 53

4.2.3 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Kadar Hematokrit .............. 55

4.2.4 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Jumlah Trombosit.............. 58

4.3 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 61

5.1 Kesimpulan......................................................................................... 61

5.2 Saran ................................................................................................... 62

Page 10: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

x

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

LAMPIRAN……. ................................................................................................. 66

Page 11: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

xi

ABSTRAK

Nur Khakimatul Faizah. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.

Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Yang Menjalani Rawat Inap Di

RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014-2015.

Latar Belakang: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

kesehatan utama banyak negara di dunia. Sejak tahun 1968-2009, WHO mencatat

Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD terbanyak di Asia Tenggara. Pada

Tahun 2009, DBD menempati urutan kedua dari 10 besar penyakit yang dirawat

inap di rumah sakit. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif

observasional dengan pendekatan cross sectional dengan tehnik total sampling.

Jumlah sampel adalah 194 pasien dari 293 rekam medis pasien yang terdaftar dari

1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2015 di ruang rawat inap RSU Kota

Tangerang Selatan dan memenuhi kriteria penelitian. Hasil: Pada tahun 2014

terdapat 91 pasien dan tahun 2015 terdapat 103 pasien. Berdasarkan demografi

pasien pada tahun 2014 laki-laki 51,6% dan perempuan 48,4% sedangkan pada

tahun 2015 laki-laki 43,7% dan perempuan 56,3%. Berdasarkan usia pasien, tahun

2014 kelompok 25-34 tahun (28,6%) dan kelompok usia 18-24 tahun (26,2%)

pada tahun 2015. Berdasarkan bulan kejadian, tahun 2014 adalah Januari

sedangkan pada tahun 2015 adalah Mei dan Juni. Berdasarkan alamat pada tahun

2014 dan 2015 kebanyakan tinggal di Pamulang yaitu 35,2% dan 37,9%.

Mayoritas pasien memiliki lama rawat inap 1-3 hari pada tahun 2014 (52,7%) dan

pada tahun 2015(49,5%). Gejala klinis tersering yaitu demam (97,8%) pada tahun

2014 dan (99%) pada tahun 2015. Hasil laboratorium berupa trombositopenia

pada tahun 2014 adalah 95,6% dan pada tahun 2015 adalah 91,3%, sedangkan

hematokrit normal pada tahun 2014 adalah 70,3% dan pada tahun 2015 adalah

70,9%. Diagnosis pasien mayoritas DBD derajat II pada tahun 2014 (61,5%) dan

pada tahun 2015 (51,5%) .

Kata kunci : Demam Berdarah Dengue, Karakteristik, Rawat Inap

Page 12: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

xii

ABSTRACT

Nur Khakimatul Faizah. School of Medicine. Characteristics of Dengue

Hemorraghic Fever Patient were Hospitalized at General Hospital of South

Tangerang in 2014-2015.

Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the major health

problems of many countries in the world. Since 1968-2009, WHO noted that

Indonesia as the country with the highest dengue cases in Southeast Asia. In 2009,

dengue ranks second out of 10 major diseases that are hospitalized in the

hospital. Methods: This study was a descriptive observational research with cross

sectional approach with total sampling technique. The sample was 194 patients

from 293 medical records of patients registered from 1st January 2014 until

31stDecember 2015 in the inpatient unit RSU Tangerang Selatan and met the

study criteria. Results: In 2014 there were 91 patients and in 2015 there were 103

patients. Based on the demographics of patients in 2014 males 51.6% and females

48.4% and in 2015 43.7% male and 56.3% female. Based on the patient's age, in

2014 a group of 25-34 (28.6%) and the 18-24 age group (26.2%) in 2015. Based

on the months of the incident, was in January 2014 and in 2015 was in May and

June , Based on residence, in 2014 and 2015 mostly stayed in Pamulang was

35.2% and 37.9%. The majority of patients had a length of stay of 1-3 days in

2014 (52.7%) and 2015 (49.5%). The most common clinical symptoms include

fever (97,8%) in 2014 and (99%) in 2015. The result of laboratorium was

thrombocytopenia in 2014 was 95.6% and in 2015 was 91.3%, while normal

hematocrit in 2014 was 70.3% and in 2015 was 70.9%. The majority of diagnosis

was DHF grade II in 2014 (61.5%) and 2015 (51.5%).

Keywords: Dengue hemorraghic fever, characteristics, hospitalization

Page 13: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

Bagan 3.1 Alur Penelitian

Page 14: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi derajat infeksi dan keparahan DBD

Tabel 2.2 Kebutuhan cairan berdasarkan badan ideal

Tabel 2.3 Kecepatan cairan pada anak dan dewasa

Tabel 2.4 Profil kandidat vaksin dengue

Tabel 2.5 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jenis kelamin tahun 2014

Tabel 4.2 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jenis kelamin tahun 2015

Tabel 4.3 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan usiatahun 2014

Tabel 4.4 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan usia tahun 2015

Tabel 4.5 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan alamat tahun 2014

Tabel 4.6 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan alamat tahun 2015

Tabel 4.7 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan bulan kejadian tahun 2014

Tabel 4.8 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan bulan kejadian tahun 2015

Tabel 4.9 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan lama rawat inap tahun 2014

Tabel 4.10 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan lama rawat inap tahun 2015

Tabel 4.11 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan gejala klinis tahun 2014

Tabel 4.12 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan gejala klinis tahun 2015

Tabel 4.13 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan diagnosis tahun 2014

Tabel 4.14 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan diagnosis tahun 2015

Tabel 4.15 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit tahun 2014

Tabel 4.16 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit tahun 2015

Tabel 4.17 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit tahun 2014

Tabel 4.18 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit tahun 2015

Page 15: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patogenesis demam berdarah dengue

Gambar 2.2 Perjalanan penyakit dengue

Gambar 2.3 Waktu perkiraan infeksi virus dengue primer dan sekunder dan

metode diagnostik yang dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi

Gambar 2.4 Triase untuk pasien dengan dugaan infeksi dengue

Gambar 2.5 Tata laksana DBD dengan syok

Gambar 4.1 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jenis kelamin tahun 2014

Gambar 4.2 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jenis kelamin tahun 2015

Gambar 4.3 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan usiatahun 2014

Gambar 4.4 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan usia tahun 2015

Gambar 4.5 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan alamat tahun 2014

Gambar 4.6 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan alamat tahun 2015

Gambar 4.7 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan bulan kejadian tahun 2014

Gambar 4.8 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan bulan kejadian tahun 2015

Gambar 4.9 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan lama rawat inap tahun 2014

Gambar 4.10 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan lama rawat inap tahun 2015

Gambar 4.11 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan gejala klinis tahun 2014

Gambar 4.12 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan gejala klinis tahun 2015

Gambar 4.13 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan diagnosis tahun 2014

Gambar 4.14 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan diagnosis tahun 2015

Gambar 4.15 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit tahun 2014

Gambar 4.16 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit tahun 2015

Gambar 4.17 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit tahun 2014

Gambar 4.18 Disrtribusi Pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit tahun 2015

Page 16: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin pengambilan data

Lampiran 2 Hasil analisis data

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup

Page 17: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ADP : Adenin-di-fosfat

ALT : Alanine Amino Transferase

AST : Aspartate Amino Transferase

CCL : Chemokine CC motif Ligand

CFR : Case Fetality Rate

DBD : Demam Berdarah Dengue

DD : Demam Dengue

DENV : Dengue Virus

DIC : Disseminated Intravascular Coagulation

DSS : Dengue Shock Syndrome

FKIK : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kedokteran

IFN : Interferon

Ig G : Imunoglobulin G

Ig M : Imunoglobulin M

IL : Interleukin

IR : Incidence Rate

KLB : Kejadian Luar Biasa

LAV : Live Attenuated Vaccine

LED : Laju Endap Darah

MCP : Monocyte Chemottractant Protein

NO : Nitric Oxide

RSU : Rumah Sakit Umum

SSD : Sindrom Syok Dengue

TH : T-Helper

TNF : Tumor Necrosis Factor

TGF : Transforming Growth Factor

VEGF : Vascular Endothelial Growth Factor

WHO : World Health Organization

Page 18: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang sering

terjadi di daerah tropis dan sub tropis.1

Musim yang sesuai untuk

perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit ini membuat angka kejadian

di Indonesia cukup banyak. Gejala yang sering adalah demam tinggi yang

mendadak, sehingga banyak pasien berobat ke rumah sakit akibat penyakit

ini. Diagnosis penyakit demam beradarah dengue ditegakkan jika telah

didapatkan hasil pemeriksan fisik berupa demam tinggi yang mendadak dan

adanya hasil laboratorium yang menunjukkan kebocoran plasma seperti

trombositopenia dan atau peningkatan hematokrit. Tidak hanya itu, banyak

manifestasi klinis yang lain yang menyertai penyakit ini seperti gusi

berdarah, letargi, nyeri perut, dan lain-lain.2

World Health Organization (WHO) tahun 2009 mengestimasi bahwa

2,5 miliar manusia tinggal di daerah endemik dengue. Lebih dari 70% atau

1,8 miliar dari populasi dunia berisiko untuk DBD.2 Insidensi DBD telah

meningkat 30 kali lipat dalam 50 tahun terakhir dengan perkiraan setiap

tahun, 50 juta infeksi virus dengue dapat terjadi di dunia, 500 ribu

diantaranya membutuhkan perawatan intensif di fasilitas pelayanan

kesehatan.2 WHO mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus

DBD tertinggi di Asia Tenggara.1

Pada Tahun 2014 jumlah penderita DBD

yang dilaporkan sebanyak 100.347 kasus dengan jumlah kematian 907

orang, IR (Incidence Rate) 39,8 per 100.000 penduduk dan CFR (Case

Fatality Rate) sebesar 0,9%.4 Jumlah Kabupaten/Kota terjangkit DBD pada

tahun 2014 mengalami peningkatan dari 412 menjadi 433 Kabupaten/Kota

(87,74%). Pada tahun 2012 jumlah kasus DBD di Kabupaten/Kota

Tangerang Selatan sebanyak 780 kasus dengan jumlah kematian akibat

DBD sebanyak 5 orang, dan IR 31,5 per 100.000 penduduk.5

Page 19: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

2

Penyakit DBD dapat menyerang pada semua golongan umur, terutama

pada anak dan remaja. Awalnya insidensi anak lebih banyak dibandingkan

dengan dewasa. Namun, seiring berjalannya waktu kini kejadian DBD lebih

banyak terjadi pada dewasa dengan prevalensi tertinggi pada kelompok

umur 25-34 tahun yaitu 0,7% dan terendah pada bayi yaitu 0,2%.6 Demam

berdarah dengue tidak membedakan jenis kelamin karena faktor risiko

antara laki-laki dan perempuan sama saja.5

Perubahan iklim dapat memperpanjang masa penularan penyakit yang

ditularkan melalui vektor dan mengubah luas geografinya, dengan

kemungkinan menyebar ke daerah yang kekebalan populasinya rendah atau

dengan infrastruktur kesehatan masyarakat yang kurang. Selain perubahan

iklim faktor risiko lain yang mungkin mempengaruhi penularan adalah

faktor lingkungan, urbanisasi, mobilitas penduduk, kepadatan penduduk dan

transportasi.1

Penanganan pasien DBD membutuhkan perawatan intensif di instalasi

kesehatan. Penyakit DBD masuk dalam urutan kedua dari 10 besar penyakit

yang dirawat inap di rumah sakit pada tahun 2009 dengan 121.334 kasus

dan 898 kematian.7

Tingginya jumlah rawat inap di instalasi kesehatan pada

tahun 2008 akibat penyakit DBD ini mencapai 90.466 kasus sehingga

menjadi beban yang cukup besar.8

Banyaknya pasien yang dirawat inap karena demam berdarah dengue

dan berdasarkan data yang menunjukkan adanya peningkatan tiap tahun

pasien yang meninggal akibat demam berdarah dengue ini melatarbelakangi

peneliti untuk mengangkat judul “KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM

BERDARAH DENGUE YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RSU

KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2014-2015”.

1.2 Rumusan masalah

Dengan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

penilitian sebagai berikut: “Bagaimana karakteristik pasien DBD yang

menjalani rawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014-2015?”

Page 20: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui sebaran gambaran klinis pasien DBD yang

menjalani rawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun

2014-2015

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui berapa jumlah pasien yang dirawat inap di

RSU Kota Tangerang Selatan karena mengalami demam

berdarah dengue

Untuk mengetahui gambaran sosio-demografi pasien DBD yang

menjalani rawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun

2014-2015 berdasarkan:

a. Jenis kelamin

b. Usia

c. Alamat

d. Bulan kejadian

e. Lama rawat inap

Untuk mengetahui sebaran gambaran klinis pasien DBD yang

menjalani rawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun

2014-2015 berdasarkan:

a. Gejala klinis

b. Diagnosis

c. Kadar hematokrit

d. Jumlah trombosit

Page 21: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti :

Memperoleh ilmu dan pengalaman dalam melakukan penelitian

Mengaplikasikan ilmu medis maupun non medis yang telah

didapat

Menjadi syarat kelulusan Strata 1 di Perkuliahan Kedokteran

1.4.2 Bagi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :

Sebagai salah satu wujud tridarma perguruan tinggi dalam

kontribusi terhadap penelitian dan pengembangan keilmuan

Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi peneliti selanjutnya

1.4.3 Bagi RSU Kota Tangerang Selatan

Data sebaran pasien DBD berdasarkan sosio demografis dan

gambaran klinis

Page 22: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi dan Epidemiologi

Demam berdarah dengue (DBD merupakan penyakit yang

disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari orang ke orang

melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit DBD ditemukan

endemik pada wilayah tropis dan subtropis dimana kondisi dan iklim

cocok untuk perkembangbiakan vektor Aedes aegypti. Terdapat tiga

faktor yang berperan dalam penularan virus dengue ini yaitu manusia,

virus, dan vektor perantara. Aedes aegypti merupakan vektor perantara

paling banyak mengakibatkan penyakit DBD ini.1 Pada Tahun 2014

jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 100.347 kasus

dengan jumlah kematian 907 orang, IR 39,8 per 100.000 penduduk

dan CFR sebesar 0,9%.4

Demam berdarah dengue di Indonesia pertama kali ditemukan

pada tahun 1968 ketika terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) di

Surabaya dan Jakarta.1 Sejak dilaporkan, kasus DBD meningkat terus

bahkan pada tahun 2013 dibandingkan dengan jumlah kasus pada

tahun 2012 telah terjadi peningkatan sebanyak 90.425 kasus. Akan

tetapi, angka kesakitan DBD yang ditargetkan Kementrian Kesehatan

republik Indonesia pada tahun 2013 telah tercapai, yakni ≤52 kasus

per 100.000 penduduk.9

Distribusi kasus DBD per kelompok umur dari tahun 1993

sampai 2009 terjadi pergeseran dari kelompok kasus DBD terbesar

adalah umur <15 tahun, namun tahun 1999 sampai 2009 kelompok

umur terbesar yaitu ≥15 tahun. Persentase penderita laki-laki dan

perempuan hampir sama yaitu pada laki-laki (53,78%) dan perempuan

(46,23%).10

Demam berdarah dengue biasanya paling banyak terjadi

Page 23: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

6

pada musim hujan, ketika kelembabannya mendukung untuk

perkembangbiakan dari vektornya.11

2.1.2 Etiologi

Penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue

yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty, dan

Anopheles. Virus ini memiliki 4 serotipe yang beredar khususnya di

Indonesia yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4 dengan

bentuk batang, termolabil, dan stabil di suhu 70°C. Keempat serotipe

tersebut ditemukan di Indonesia terutama DENV-3. Urutan serotipe

yang menyebabkan DBD berat di Indonesia adalah DENV-3, disusul

DEN-2, DENV-1, dan DENV-4.11

2.1.3 Penularan

DBD ditularkan melalui vektor nyamuk betina Aedes aegypti

ataupun Aedes albopictus. Nyamuk ini harus mendapatkan virus

dengue dari manusia yang terinfeksi dengue dan menggigit manusia

pada fase viremia, yaitu 2 hari sebelum timbul demam hingga 4-5 hari

setelah gejala demam muncul. Nyamuk yang sudah menghisap darah

yang mengandung virus dengue akan terinfeksi pada sel epitel usus

dan virus akan bereplikasi di sel tersebut. Setelah itu virus dengue

akan menyebar ke kelenjar liur nyamuk dan akan masuk ke dalam air

liur. Ketika nyamuk menggigit manusia, maka nyamuk akan

mengeluarkan air liurnya dan virus dengue pun akan masuk ke

peredaran darah manusia dan memulai siklusnya di dalam tubuh

manusia.2

2.1.4 Klasifikasi

Dalam mengklasifikasikan penyakit demam berdarah dengue

telah ada kesepakatan bahwa DBD dibagi atas dengue tanpa tanda

bahaya, dengue dengan tanda bahaya, dan dengue berat.1

Page 24: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

7

Kriteria dengue tanpa/dengan tanda bahaya :

Dengue probable :

a. Bertempat tinggal di /bepergian ke daerah endemik dengue

b. Demam disertai 2 dari hal berikut :

1) Mual, muntah

2) Ruam

3) Sakit dan nyeri

4) Uji torniket positif

5) Leukopenia

6) Adanya tanda bahaya

c. Tanda bahaya adalah :

1) Nyeri perut atau kelembutannya

2) Muntah berkepanjangan

3) Terdapat akumulasi cairan

4) Perdarahan mukosa

5) Letargi, lemah

6) Pembesaran hati > 2 cm

7) Kenaikan hematokrit seiring dengan penurunan jumlah

trombosit yang cepat

Dengue dengan konfirmasi laboratorium (penting bila bukti

kebocoran plasma tidak jelas)

Kriteria dengue berat :

a. Kebocoran plasma berat, yang dapat menyebabkan dengue shock

syndrome (DSS), akumulasi cairan dengan distress pernafasan

b. Perdarahan hebat, sesuai pertimbangan klinisi

c. Gangguan organ berat, hepar (AST atau ALT ≥ 1000, gangguan

kesadaran, gangguan jantung dan organ lain)

Menurut WHO (2011), derajat keparahan DBD dibagi menjadi 4

tingkatan.2

Page 25: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

8

Tabel 2.1. Klasifikasi derajat infeksi dan keparahan DBD

Demam

Dengue

(DD/DBD)

Tingkat Tanda dan Gejala Hasil Laboratorium

DD Demam dengan 2 gejala berikut:

Sakit kepala

Nyeri daerah belakang mata

Nyeri otot

Nyeri sendi/nyeri tulang

Bercak kemerahan

Manifestasi perdarahan

Tidak ada bukti kebocoran

plasma

Leukopenia (≤5.000

sel/mm3)

Trombositopenia (hitung

trombosit < 150.000

sel/mm3)

Peningkatan hematokrit (5-

10%)

Tidak ada bukti kebocoran

plasma

DBD I Demam dan manifestasi

perdarahan ( positif pemeriksaan

torniket) dan adanya kebocoran

plasma

Trombositopenia <100.000

sel/mm3; peningkatan

hematokrit ≥20%

DBD II Sama seperti pada tingkat I dan

ditambah dengan perdarahan

spontan

Trombositopenia <100.000

sel/mm3; peningkatan

hematokrit ≥20%

DBD III Sama seperti pada tingkat I dan II

dan ditambah dengan kegagalan

sirkulasi (nadi lemah, selisih

antara sistol-diastol ≤ 20 mmHg,

hipotensi, restlessness)

Trombositopenia <100.000

sel/mm3; peningkatan

hematokrit ≥20%

DBD IV Sama seperti pada tingkat III dan

ditambah dengan syok yang

berkepanjangan dengan tekanan

darah dan nadi yang tidak dapat

dideteksi

Trombositopenia <100.000

sel/mm3; peningkatan

hematokrit ≥20%

Sumber : WHO 2011

Page 26: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

9

2.1.5 Patogenesis dan Patofisiologi

Infeksi virus dengue dimulai saat vektor mengambil darah host

dan memasukkan virus ke dalam tubuh host. Virus dengue ini akan

berikatan dan masuk dalam sel host melalui proses endositosis yang

dimediasi oleh sel dendritik. Selama internalisasi dan asidifikasi

endosom, virus berfusi dengan membran vesikuler sehingga

nukleokapsid masuk menuju sitoplasma dengan genome tanpa amplop

(uncoating genome).12

DEN-V akan bereplikasi didalam sel

langerhans dan makrofag dalam limpa. Selanjutnya, akan

menstimulasi pengaturan sel T, reaksi silang sel T aviditas rendah dan

reaksi silang sel T spesifik, yang akan meningkatkan produksi spesifik

dan reaksi silang antibodi.13

Antibodi terhadap virus dengue akan mempercepat replikasi

virus pada monosit atau makrofag. Infeksi virus dengue akan

menyebabkan tubuh kita akan mengaktivasi sel T. Limfosit T, baik T-

helper (CD4) dan T-sitotoksik (CD8) berperan dalam patogeneis ini.

Diferensiasi TH1 akan memproduksi interferon gamma (IFN γ),

interleukin-2 (IL-2) dan limfokin. Sedangkan TH2 memproduksi IL-4,

IL-5, IL-6 dan IL-10. 13

Limfosit T akan memproduksi beberapa mediator kimia

sehingga meningkatkan permeabilitas vaskular yang menyebabkan

terjadinya manifestasi klinis berupa capillary leakaege dan akan

menemukan tanda-tanda klinis berupa hipotensi/ syok, asites, efusi

pleura, perdarahan, dan lain-lain. Adanya reaksi antigen antibodi

dengan aktivasi sistem komplemen menyebabkan terjadinya disposisi

pada pembuluh, jaringan sekitar dan platelet yang menyebabkan

terjadinya manifestasi klinis berupa perdarahan.14

Pada tahap berikutnya terjadi secara simultan yaitu reaksi silang

antibodi dengan trombosit, reaksi silang antibodi dengan plasmin dan

produk spesifik. Proses ini kemudian akan meningkatkan peran

antibodi dalam meningkatkan titer virus dan di sisi lain antibodi

Page 27: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

10

bereaksi silang dengan endotheliocytes. Pada tahap berikutnya terjadi

efek replikasi sel mononuklear. Di dalam sel endotel, terjadi infeksi

dan replikasi selektif dalam endotheliocytes sehingga terjadi apoptosis

yang menyebabkan disfungsi endotel. Di sisi lain, akan terjadi

stimulasi mediator yang dapat larut (soluble), yaitu TNF α, IFN γ, IL-

1, IL-2, IL-6, IL-8, IL-10, IL-13, IL-18, TGF β, C3a, C4b, C5a, MCP-

1,CCL-2, VEGF, dan NO yang menyebabkan ketidakseimbangan

profil sitokin dan mediator lain yang menyebabkan terjadinya

gangguan koagulasi dan disfungsi endotel.13

Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus

sehingga meningkatkan replikasi virus dan sekresi sitokin oleh

makrofag. Selain itu, aktivasi oleh kompleks imun menyebabkan

terbentuknya senyawa proaktivator C3a dan C5a, sementara

proaktivator C1, C4, C5-C8 dan C3 menurun yang mengakibatkan

peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah sehingga terjadi

ekstravasasi plasma dari intravaskular menuju ekstravaskular.15,16

Peningkatan C3a dan C5a juga mengakibatkan terjadinya kebocoran

plasma melalui anafilaktosin yang dihasilkannya.15

Pada hati, akan terjadi replikasi dalam hepatosit dan sel Kuppfer

kemudian terjadi nekrosis dan atau apoptosis yang menurunkan fungsi

hati kemudian melepaskan produk toksik ke dalam darah yang

meningkatkan fungsi koagulasi sehingga meningkatkan konsumsi

trombosit, aktivasi sistem fibrinolitik, dan akhirnya menyebabkan

gangguan koagulasi.13

Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme

supresi sumsum tulang yang terjadi setelah replikasi virus dalam sel

stroma, serta destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit. Kadar

trombopoietin dalam darah pada saat terjadi trombositopenia justru

mengalami kenaikan, hal ini menunjukkan terjadinya stimulasi

trombopoiesis sebagai mekanisme kompensasi terhadap keadaan

trombositopenia. Destruksi trombosit terjadi melalui pengikatan

fragmen C3g, terdapatnya antibodi virus dengue, konsumsi trombosit

Page 28: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

11

selama proses koagulopati dan sekuestrasi di perifer. Gangguan fungsi

trombosit terjadi melalui mekanisme gangguan pelepasan senyawa

adenin-di-fosfat (ADP), peningkatan kadar β-tromboglobulin dan

faktor prokoagulator IV yang merupakan penanda degranulasi

trombosit.15

Koagulopati terjadi sebagai akibat interaksi virus dengan endotel

yang menyebabkan disfungsi endotel. Aktivasi koagulasi pada demam

berdarah dengue terjadi melalui jalur ekstrinsik (tissue factor

pathway). Jalur intrinsik juga berperan melalui aktivasi faktor XIa

namun tidak melalui aktivasi kontak (kalikrein C1-inhibitor

complex).15

Gambar 2.1. Patogenesis demam berdarah dengue Sumber: Martina 2009

Page 29: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

12

2.1.6 Gambaran Klinis

Gambaran klinis penderita dengue terdiri atas 3 fase yaitu fase

febris, fase kritis dan fase pemulihan.1 Pada fase febris biasanya

demam mendadak tinggi 2 – 7 hari, disertai muka kemerahan, eritema

kulit, nyeri seluruh tubuh, mialgia, artralgia dan sakit kepala. Pada

beberapa kasus ditemukan nyeri tenggorok, infeksi faring dan

konjungtiva, anoreksia, mual dan muntah. Pada fase ini dapat pula

ditemukan tanda perdarahan seperti ptekie, perdarahan mukosa.

Walaupun jarang dapat pula terjadi perdarahan pervaginam dan

perdarahan gastrointestinal.1

Fase kritis terjadi pada hari 3 – 7 sakit dan ditandai dengan

penurunan suhu tubuh. Kebocoran plasma sering didahului oleh

leukopenia progresif disertai penurunan hitung trombosit. Pada fase

ini dapat terjadi syok.1

Fase pemulihan terjadi bila fase kritis terlewati dan terjadi

pengembalian cairan dari ekstravaskuler ke intravaskuler secara

perlahan pada 48 – 72 jam setelahnya. Keadaan umum penderita

membaik, nafsu makan pulih kembali, hemodinamik stabil dan

diuresis membaik.1

Gambar 2.2 Perjalanan penyakit dengue Sumber: WHO 2009

Page 30: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

13

2.1.7 Diagnosis

Penegakkan diagnosis DBD meliputi kriteria klinis dan

laboratoris:2

Kriteria klinis terdiri atas:

a. Demam atau riwayat demam akut, antara 2 –7 hari, biasanya

bifasik

b. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut :

1) Uji bendung positif.

2) Ptekie, ekimosis, atau purpura

3) Perdarahan mukosa (tersering epistaksis dan perdarahan

gusi), atau perdarahan dari tempat lain

4) Hematemesis atau melena

c. Hepatomegali

d. Syok ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan

nadi (≤20 mmHg), hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit

lembab, dan pasien tampak gelisah

Kriteria laboratoris:

a. Trombositopenia ( jumlah trombosit < 100.000/mm3).

b. Terdapat hemokonsentrasi sebagai berikut :

Peningkatan hematokrit >20 % dibandingkan standar sesuai

dengan umur dan jenis kelamin.

Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan,

a. Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dan

hemokonsentrasi / peningkatan hematokrit ≥20%

b. Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi perembesan

plasma

c. Dijumpai tanda perembesan plasma

Efusi pleura (foto toraks/ ultrasonografi)

Hipoalbuminemia

Page 31: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

14

d. Perhatian2

Pada kasus syok, hematokrit yang tinggi dan

trombositopenia yang jelas, mendukung diagnosis DSS

Nilai LED (Laju Endap Darah) rendah (<10mm/jam)

saat syok membedakan dari syok sepsis

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang 2

Laboratorium

a. Pemeriksaan darah perifer, yaitu hemoglobin, leukosit,

hematokrit, dan trombosit. Antigen NS1 dapat dideteksi pada

hari ke -1 setelah demam dan akan menurun sehingga tidak

terdeteksi setelah hari 5-6.

b. Uji serologi IgM dgn IgG anti dengue

Antibodi IgM anti dengue dapat dideteksi pada hari ke -5

dan mencapai puncaknya pada hari ke 10-14. IgM ini akan

menurun pada minggu ke empat

Antibodi IgG anti dengue pada infeksi primer dapat

terdeteksi pada hari ke -14 dan menghilang setelah 6 bulan

sampai 4 tahun. Sedangkan pada infeksi sekunder akan

terdeteksi pada hari ke -2

Rasio IgM/IgG digunakan untuk membedakan infeksi

sekunder dan primer. Apabila >1,2 menunjukkan infeksi

primer namun apabila <1,2 menunjukkan infeksi sekunder

Page 32: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

15

Gambar 2.3 Waktu perkiraan infeksi virus dengue primer dan

sekunder dan metode diagnostik yang dapat digunakan untuk

mendeteksi infeksi Sumber: WHO 2009

2.1.9 Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari penyakit DBD adalah.3

a. Campak

b. Chikungunya

c. Malaria

d. Demam tifoid

e. Leptospirosis

f. Influenza

2.1.10 Tata Laksana

Dalam mentriase primer pasien DBD kita dapat melihat bagan

dibawah ini2

Page 33: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

16

Gambar 2.4 Triase untuk pasien dengan dugaan infeksi dengue Sumber: WHO 2011

Tanda kegawatan dapat terjadi pada setiap fase pada perjalanan

penyakit infeksi dengue, seperti berikut:

Tidak ada perbaikan klinis / perburukan saat sebelum atau selama

masa transisi ke fase bebas demam / sejalan dengan proses penyakit

Muntah yang menetap, tidak mau minum

Nyeri perut hebat

Letargi dan/atau gelisah, perubahan tingkah laku mendadak

Perdarahan: epistaksis, buang air besar hitam, hematemesis,

menstruasi yang hebat, warna urin gelap (hemoglobinuria) atau

hematuria Giddiness (pusing/perasaan ingin terjatuh)

Pucat, tangan-kaki dingin dan lembab

Diuresis kurang/tidak ada dalam 4-6 jam

Monitor perjalanan penyakit DD/DBD harus melakukan

beberapa parameter. Parameter yang harus dimonitor mencakup,

Keadaan umum, nafsu makan, muntah, perdarahan, dan tanda dan

gejala lain

Page 34: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

17

Perfusi perifer sesering mungkin karena sebagai indikator awal

tanda syok, serta mudah dan cepat untuk dilakukan

Tanda vital: suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah, diperiksa

minimal setiap 2-4 jam pada pasien non syok dan 1-2 jam pada

pasien syok.

Pemeriksaan hematokrit serial setiap 4-6 jam pada kasus stabil dan

lebih sering pada pasien tidak stabil / tersangka perdarahan.

Diuresis setiap 8-12 jam pada kasus tidak berat dan setiap jam pada

pasien dengan syok berkepanjangan / cairan yang berlebihan.

Jumlah urin harus 1 ml/kg berat badan/jam (berdasarkan berat

badan ideal)

Indikasi pemberian cairan intravena17,18

Pasien tidak dapat asupan yang adekuat untuk cairan per oral atau

muntah

Hematokrit meningkat 10%-20% meskipun dengan rehidrasi oral

Ancaman syok atau dalam keadaan syok

Prinsip umum terapi cairan pada DBD

Kristaloid isotonik harus digunakan selama masa kritis.

Cairan koloid digunakan pada pasien dengan perembesan plasma

hebat, dan tidak ada respon pada minimal volume cairan kristaloid

yang diberikan.

Volume cairan rumatan + dehidrasi 5% harus diberikan untuk

menjaga volume dan cairan intravaskular yang adekuat.

Pada pasien dengan obesitas, digunakan berat badan ideal sebagai

acuan untuk menghitung volume cairan.

Page 35: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

18

Tabel 2.2 Kebutuhan cairan berdasarkan badan ideal

Sumber : WHO 2011

Kecepatan cairan intravena harus disesuaikan dengan keadaan

klinis.

Tabel 2.3 Kecepatan cairan pada anak dan dewasa

Keterangan Kecepatan cairan

untuk anak

(ml/kg/jam)

Kecepatan cairan

untuk dewasa

(ml/kg/jam)

Setengah rumatan/2 1.5 40-50

Rumatan 3 80-100

Rumatan + 5% defisit 5 100-120

Rumatan + 7% defisit 7 120-150

Rumatan + 10% defisit 10 300-500

Sumber: WHO 2011

berat badan

ideal (kg)

cairan rumatan

(ml)

cairan rumatan +

5% defisit (ml)

5 500 750

10 1000 1500

15 1250 2000

20 1500 2500

25 1600 2850

30 1700 3200

35 1800 3550

40 1900 3900

45 2000 4250

50 2100 4600

55 2200 4950

60 2300 5300

Page 36: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

19

Transfusi suspensi trombosit pada trombositopenia untuk

profilaksis tidak dianjurkan

Pemeriksaan laboratorium baik pada kasus syok maupun non syok

saat tidak ada perbaikan klinis walaupun penggantian volume

sudah cukup, maka perhatikan ABCS yang terdiri dari, A –

Acidosis: gas darah, B – Bleeding: hematokrit, C – Calsium:

elektrolit, Ca++ dan S – Sugar: gula darah (dekstrostik)

Berdasarkan fase- fase perjalanan penyakit, DBD memiliki tata

laksana yang berbeda.1

Pada fase demam, dapat diberikan antipiretik + cairan rumatan

atau cairan oral apabila anak masih mau minum, dan pemantauan

dilakukan setiap 12-24 jam18

Medikamentosa

1. Antipiretik dapat diberikan, dianjurkan pemberian

parasetamol bukan aspirin.

2. Diusahakan tidak memberikan obat-obat yang tidak

diperlukan (misalnya antasid, anti emetik) untuk mengurangi

beban detoksifikasi obat dalam hati.

3. Kortikosteroid diberikan pada DBD ensefalopati apabila

terdapat perdarahan saluran cerna, dan kortikosteroid tidak

diberikan.

4. Antibiotik diberikan untuk DBD ensefalopati.

Supportif

1. Cairan: cairan per oral + cairan intravena rumatan per hari +

5% defisit

2. Diberikan untuk 48 jam atau lebih

3. Kecepatan cairan IV disesuaikan dengan kecepatan

kehilangan plasma, sesuai keadaan klinis, tanda vital,

diuresis, dan hematokrit

Pada fase kritis pemberian cairan sangat diperlukan yaitu

kebutuhan rumatan + defisit, disertai monitor keadaan klinis dan

laboratorium setiap 4-6 jam.19

Page 37: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

20

Gambar 2.5 Tata laksana DBD dengan syok Sumber: WHO 2011

DBD dengan syok berkepanjangan (DBD derajat IV)

Cairan: 20 ml/kg cairan bolus dalam 10-15 menit, bila tekanan

darah sudah didapat, cairan selanjutnya sesuai algoritma pada

derajat III

Bila syok belum teratasi: setelah 10ml/kg pertama diulang 10

ml/kg, dapat diberikan bersama koloid 10-30ml/kgBB secepatnya

dalam 1 jam dan koreksi hasil laboratorium yang tidak normal

Transfusi darah segera dipertimbangkan sebagai langkah

selanjutnya (setelah review hematokrit sebelum resusitasi)

Monitor ketat (pemasangan katerisasi urin, katerisasi pembuluh

darah vena pusat / jalur arteri)

Inotropik dapat digunakan untuk mendukung tekanan darah

Apabila jalur intravena tidak didapatkan segera, coba cairan

elektrolit per oral bila pasien sadar atau jalur intraoseus. Jalur

intraoseus dilakukan dalam keadaan darurat atau setelah dua kali

kegagalan mendapatkan jalur vena perifer atau setelah gagal

pemberian cairan melalui oral. Cairan intraosesus harus dikerjakan

secara cepat dalam 2-5 menit.

Page 38: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

21

2.1.11 Indikasi Rawat Inap Pasien

Penderita infeksi dengue yang harus dirawat inap adalah seperti

berikut:1

a. bila ditemukan tanda bahaya, keluhan dan tanda hipotensi,

b. perdarahan,

c. gangguan organ (ginjal, hepar, jantung dan neurologik),

d. kenaikan hematokrit pada pemeriksaan ulang,

e. efusi pleura,

f. asites,

g. komorbiditas (kehamilan, diabetes mellitus, hipertensi, tukak

peptik dll),

h. kondisi sosial tertentu (tinggal sendiri, jauh dari fasilitas

kesehatan, transportasi sulit).

2.1.12 Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien DBD adalah

ensefalopati, kegagalan fungsi hati, miokarditis, gagal ginjal akut,

sindrom uremik akut, dan DIC (Disseminated Intravascular

Coagulation) yang menyebabkan perdarahan masif. Tetapi

komplikasi-komplikasi ini jarang terjadi.2

2.1.13 Prognosis

Mortalitas dapat diturunkan jika manajemen medis yang cepat

dan tepat yaitu dengan memonitor trombosit dan hematokrit serta

terapi cairan yang adekuat. DBD dapat terjadi fatal bila kebocoran

plasma tidak dideteksi lebih dini dan apabila trombosit <100.000/ul

dan hematokrit meningkat maka harus cepat waspadai DSS.2

2.1.14 Pencegahan

Dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk

menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya program

Page 39: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

22

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu

terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya

pada musim penghujan. Program PSN , yaitu:

1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan

tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat

penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain

2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat

penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain

sebagainya

3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang

memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk

penular demam berdarah dengue.

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk

kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada

tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat

nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur,

memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman

pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah,

menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang

bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.20

PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan

pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan

tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga

seringkali menimbulkan KLB terutama pada saat musim

penghujan. Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah

mengenalkan program 1 rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik)

untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat DBD.

Gerakan ini merupakan salah satu upaya preventif mencegah DBD

dari mulai pintu masuk negara sampai ke pintu rumah.20

Selain program PSN dan 3M Plus, 60 tahun terakhir telah

banyak usaha yang dilakukan peneliti untuk mengembangkan

vaksin dengue namun pencapaian optimal dari pengembangan

Page 40: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

23

tersebut baru sekitar 10 tahun ini. Meskipun hingga sekarang

vaksin tersebut belum dipasarkan, terdapat vaksin yang telah

sampai pada uji klinis tahap akhir yang memberikan harapan besar

dalam pencegahan DBD. Harapan tersebut tercermin pada uji awal

pre-klinis saat dilakukan evaluasi efektivitas vaksin dengan melihat

kemampuannya untuk menstimulasi antibodi penetralisir dan

mengurangi viremia. Pengurangan viremia, tidak hanya berasosiasi

dengan berkurangnya keparahan penyakit seseorang, tetapi juga

terkait dengan berkurangnya efisiensi transmisi virus yang

selanjutnya berkontribusi dalam penurunan jumlah infeksi.21

Live Attenuated Vaccine (LAV) merupakan vaksin yang paling

ekonomis dan dapat dijangkau khususnya di negara berkembang.

Dua kandidat vaksin tetravalen telah dikembangkan secara terpisah

yaitu di Universitas Mahidol di Thailand dan Walter Reed

Research Army di Amerika Serikat. Vaksin tersebut dikembangkan

dengan mekanisme spesifik menggunakan sel ginjal anjing,

monyet, dan fetal. Ke-2 vaksin tersebut mempunyai tingkat

imunitas yang tinggi terhadap ke-4 tipe DENV dalam dua sampai

tiga dosis, tetapi perlu diperhatikan kemungkinan replikasi virus

dalam kombinasi vaksin ini. Dikuatirkan dapat terjadi peningkatan

keparahan penyakit akibat ketidakseimbangan respons imun yang

mungkin terjadi. Formulasi dosis dan jadwal pemberian vaksin

berperan penting pada imunogenisitas ke-4 vaksin tersebut. Terkait

isu reaktogenisitas, studi kandidat vaksin oleh Avantis Pasteur

untuk sementara ditunda. Sementara itu, studi fase II oleh Glaxo

Smith Kline menunjukkan reaktivitas yang sangat kecil pada subjek

penelitian. Respons antibodi penetralisir tetravalen juga telah

dicapai pada 63% subjek dalam dua dosis penggunaan. Hingga

sekarang, studi telah dilakukan sampai fase III. Sekitar tahun 2015,

LAV akan selesai dan siap dipasarkan sesuai dengan rekomendasi

WHO dalam program pengembangan vaksin.21

Page 41: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

24

Sampai saat ini, terdapat empat jenis vaksin yang telah

dikembangkan yaitu LAV, vaksin chimera, vaksin DNA dengue,

dan vaksin DENV terinaktifasi. Vaksin itu mampu menghasilkan

respons imun protektif terhadap ke-4 tipe DENV. Uji klinis masih

terus dilakukan untuk mengembangkan vaksin secara optimal. Pada

tahun 2015, LAV akan rampung dan siap dipasarkan sesuai

rekomendasi WHO dalam pengembangan vaksin.21

Tabel 2.4 Profil kandidat vaksin dengue

Sumber: Departemen parasitologi FKUI 2013

Page 42: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

25

2.2 Kerangka Teori

Page 43: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

26

2.3 Kerangka Konsep

2.4 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat ukur Hasil Ukur Skala

Demam

berdarah

dengue

Pasien terdiagnosis DBD

oleh dokter tanpa disertai

penyakit infeksi lain yang

dibuktikan dengan hasil

pemeriksaan laboratorium

dan dirawat inap di RSU

Kota Tangerang Selatan4

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Jenis kelamin Perbedaan antara laki-laki

dan perempuan secara

biologis sejak seseorang

lahir dan sesuai dengan

yang tercantum pada rekam

medis pasien di RSU Kota

Tangerang Selatan22

Lembar

ceklis rekam

medis

Laki-laki

Perempuan

Pada tahun

2014 dan 2015

Nominal

Sosio-Demografi Pasien

- Jenis kelamin

- Usia

- Alamat

- Bulan Kejadian

- Lama rawat inap Pasien demam berdarah

dengue Gambaran Klinis

- Gejala klinis

- Diagnosis

- Hasil laboratorium

Kadar hematokrit

Jumlah trombosit

Page 44: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

27

Usia Usia pasien saat terdiagnosa

DBD yang tercantum pada

rekam medis pasien di RSU

Kota Tangerang Selatan

Lembar

ceklis rekam

medis

18-24 tahun

25-34 tahun

35-44 tahun

45-54 tahun

55-64 tahun

>65 tahun

Pada tahun

2014 dan

201523

Ordinal

Alamat Domisili tempat tinggal

pasien DBD yang tercantum

pada rekam medis di RSU

Kota Tangerang Selatan

Lembar

ceklis rekam

medis

Di Tangerang

Selatan

meliputi:

Pamulang

Ciputat

Ciputat Timur

Serpong

Setu

Serpong Utara

Pondok Aren

Di luar

Tangerang

Selatan

Pada tahun

2014 dan 2015

Kategorik

Trombosit

Trombosit merupakan

fragmen megakariosit yang

ditemukan pada darah tepi

dan ikut berperan dalam

proses pembekuan darah.24

Jumlah trombosit setiap

dinyatakan sebagai

Lembar

ceklis rekam

medis

≤100.000/µl

>100.000/µl

Pada tahun

2014 dan 20152

Nominal

Page 45: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

28

Trombosit konsentrasi, yaitu sel-sel

per unit volume darah.25

Jumlah trombosit berasal

dari histogram plt dan

dikalikan dengan konstanta

kalibrasi sebagai n x 103

sel/µl.26

Dihitung saat

masuk ke RSU Kota

Tangerang Selatan

Lembar

ceklis rekam

medis

≤100.000/µl

>100.000/µl

Pada tahun

2014 dan 20152

Nominal

Hematokrit Persentase sel darah merah

terhadap volume darah total

yang diperiksa saat masuk

ke RSU Kota Tangerang

Selatan27

Lembar

ceklis rekam

medis

Normal (laki-

laki 40-50 %

dan perempuan

35-45%)

Menurun (laki-

laki <40% dan

perempuan

<35%)

Meningkat

(laki-laki >50%

dan perempuan

>45%)

Pada tahun

2014 dan 2015

Nominal

Bulan

kejadian

Waktu dimana pasien

didiagnosis DBD di RSU

Kota Tangerang Selatan

Lembar

ceklis rekam

medis

1. Januari

2. Februari

3. Maret

4. April

5. Mei

6. Juni

7. Juli

8. Agustus

Ordinal

Page 46: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

29

Bulan

kejadian

Waktu dimana pasien

didiagnosis DBD di RSU

Kota Tangerang Selatan

Lembar

ceklis rekam

medis

9. September

10. Oktober

11. November

12. Desember

Pada tahun

2014 dan 2015

Ordinal

Demam Demam didefinisikan suhu

tubuh biasanya antara 39ºC

dan 40ºC, dan demam

bifasik, yang berlangsung

5-7 hari di sebagian besar

kasus2

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Malaise Didefinisikan sebagai

perasaan tidak nyaman yang

samar28

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Mual Mual didefinisikan sebagai

sensasi tidak

menyenangkan yang samar

pada epigastrium dan

abdomen, dengan

kecenderungan untuk

muntah28

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Muntah Muntah adalah pengeluaran

isi lambung melalui mulut28

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Anoreksia Didefinisikan sebagai

menurunnya atau hilangnya

nafsu makan28

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Sakit kepala Nyeri pada kepala bagian

frontal dan retroorbital 2

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Page 47: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

30

Nyeri perut Ketidaknyamanan pada

bagian epigastrium,

tenderness pada bagian sub-

costal kanan2

Lembar

ceklis

rekam medis

Baca Kategorik

Epistaksis

Perdarahan dari hidung,

biasanya akibat pecahnya

pembuluh darah kecil yang

terletak pada bagian

anterior septum nasal

kartilaginosa28

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Perdarahan

gusi

Keluarnya darah dari gusi Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Nyeri sendi Nyeri pada daerah sendi Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Melena Keluarnya feses hitam

akibat diwarnai oleh darah

yang berubah28

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Ptekie Bintik merah keunguan

kecil dan bulat sempurna

yang tidak menonjol akibat

perdarahan intradermal atau

submukosa28

Lembar

ceklis rekam

medis

Baca Kategorik

Derajat DBD Tingkat keparahan penyakit

DBD yang dialami oleh

pasien DBD selama dirawat

inap di RSU Kota

Tangerang Selatan

Lembar

ceklis rekam

medis

DBD derajat I

DBD derajat II

DBD derajat III

DBD derajat IV

Pada tahun

2014 dan 20152

Ordinal

Page 48: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

31

Lama Rawat

Inap

Lama pasien di rawat inap

dan dihitung dalam hari

Lembar

ceklis rekam

medis

1-3 hari

4-6 hari

7-10 hari

Pada tahun

2014 dan

201529

Ordinal

Page 49: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

32

3 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dipergunakan adalah studi deskriptif dengan

pendekatan retrospektif cross-sectional dengan mengumpulkan data di

bagian rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui

karakteristik pasien demam berdarah dengue yang menjalani rawat inap di

RSU Kota Tangerang Selatandari 1 Januari 2014 sampai 31 Desember2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan dari bulan

Juli sampai bulan Agustus 2016.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien demam berdarah

dengue yang dirawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2014-

2015. Sedangkan penelitian ini menggunakan rekam medis pasien demam

berdarah dengue yang dirawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun

yang terdaftar dari 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2015 yang dipilih

sesuai kriteria inklusi dan eksklusi .

3.3.1 Kriteria Sampel

a. Faktor Inklusi

Pasien memiliki usia ≥18 tahun

Pasien memiliki catatan medis yang menunjukkan jenis kelamin,

usia, alamat, bulan kejadian, lama rawat inap, gejala klinis,

diagnosis, jumlah trombosit, dan kadar hematokrit

Pasien dirawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan karena demam

berdarah dengue

Page 50: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

33

b. Faktor Eksklusi

Pasien memiliki usia ≤18 tahun

Pasien yang dirawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan karena

DBD dengan catatan medis tidak lengkap

Pasien memiliki penyakit infeksi lain seperti tuberkulosis,

hepatitis, dan tifoid

3.3.2 Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang dijadikan subjek dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan rumus besar hitung sampel untuk data

nominal, yaitu:30

n= zα2PQ

d2

= 1,962x0,5x0,5

0,052

= 385 sampel

Keterangan :

n = besar sampel minimal

zα = tingkat kemaknaan (ditetapkan peneliti)

P = proporsi penyakit ( dari pustaka)

Q = 1-P

D = tingkat ketepatan relative (ditetapkan peneliti)

3.3.3 Tehnik sampling

Pengambilan sampel diambil secara total sampling yaitu seluruh

populasi penderita DBD yang rawat inap di RSU Kota Tangerang

Selatan pada periode 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2015

Page 51: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

34

3.4 Cara Kerja Penelitian

3.4.1 Alur Penelitian

1. Peneliti datang ke bagian instalasi rekam medis RSU Kota

Tangerang Selatan.

2. Peneliti memilih dan menetapkan sampel.

3. Peneliti mengumpulkan data dari rekam medis pasien.

4. Melakukan analisis data dengan menggunakan aplikasi SPSS

22.

Persiapan penelitian

Menyaring rekam medis pasien

demam berdarah dengue

Total sampling dengan memperhatikan

kriteria inklusi dan eksklusi

Rekam medis memenuhi kriteria

Analisis

Kesimpulan

Mengurus perizinan

kepada pihak

administrasi

Pengambilan data

Page 52: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

35

3.5 Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data sekunder pasien

demam berdarah dengue yang dirawat inap di ruang rawat inap Ilmu

Penyakit Dalam RSU Kota Tangerang Selatan mulai dari 1 Januari 2014

sampai 31 Desember 2015 dengan melihat jenis kelamin, usia, alamat, bulan

kejadian, lama rawat inap, gejala klinis, diagnosis, jumlah trombosit, dan

kadar hematokrit saat masuk rumah sakit.

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel bebas : Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis

kelamin, usia, alamat, bulan kejadian, lama rawat inap, gejala klinis,

diagnosis, kadar hematokrit, dan jumlah trombosit.

Variabel terikat : Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pasien

demam berdarah dengue.

3.6 Rencana Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara bertahap berupa editing, coding,

tabulating, dan entering data. Data yang diperoleh dilakukan analisis

univariat dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan diagram.

Page 53: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan. Pengumpulan data

dimulai pada 25 Juli 2016 sampai 28 Agustus 2016. Proses pengumpulan data

dilakukan dengan melihat data sekunder rekam medis pasien DBD yang rawat

inap di ruang rawat inap Ilmu Penyakit Dalam dan teregistrasi pada periode 1

Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015. Perhitungan sampel minimal

pada penelitian ini adalah 385 responden. Namun, setelah pengambilan data di

rumah sakit diperoleh data 194 rekam medis yang memenuhi kriteria dari

penelitian ini. Dimana pada tahun 2014 terdapat 91 kasus dan tahun 2015 terdapat

103 kasus. Data-data yang dikumpulkan diolah menggunakan Excel dan SPSS 22

yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut

4.1 Sebaran Sosio-Demografi pasien DBD

4.1.1 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1. Distribusi pasien DBD berdasarkan jenis kelamin tahun 2014

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 47 51,6

Perempuan 44 48,4

Total 91 100

Page 54: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

37

Gambar 4.1 Distribusi pasien DBD berdasarkan jenis kelamin

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Dari tabel dan diagram di atas, tampak bahwa tidak ada perbedaan jauh

antara pasien DBD berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Jumlah

pasien DBD berjenis kelamin laki-laki pada tahun 2014 adalah 47 kasus

(51,6%) dan perempuan adalah 44 kasus (48,4%). Hasil ini sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan dimana

jumlah pasien DBD laki-laki adalah 10.463 orang sedangkan perempuan

berjumlah 8.991 orang. Hal ini menggambarkan bahwa risiko terkena

DBD untuk laki-laki dan perempuan hampir sama.1

Tabel 4.2. Distribusi pasien DBD berdasarkan jenis kelamin tahun 2015

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 45 43,7

Perempuan 58 56,3

Total 103 100

laki-laki

51,6%

perempua

n

48,4%

Jenis Kelamin

Page 55: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

38

Gambar 4.2 Distribusi pasien DBD berdasarkan jenis kelamin

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Hasil tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa jumlah pasien

DBD berjenis kelamin laki-laki pada tahun 2015 adalah 45 kasus (43,7%)

dan jumlah pasien DBD berjenis kelamin perempuan adalah 58 kasus

(56,3%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di RSUD

Makassar oleh Erni Herawati tahun 2015 dimana ditemukan kasus pasien

DBD berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding laki-laki

dikarenakan perempuan lebih sering berada di dalam rumah dibandingkan

laki-laki dan rumah merupakan tempat potensial nyamuk, dimana terdapat

benda yang tergantung di dalam rumah.31

Perbedaan hasil yang didapatkan ini kemungkinan disebabkan data

yang diambil oleh peneliti merupakan data sekunder berupa rekam medis

bukan survei epidemiologi sehingga data yang diperoleh peneliti hanya

data rekam medis pasien yang datang dan dirawat inap di RSU Kota

Tangerang Selatan saja.

4.1.2 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Usia

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

laki-laki

43,7% perempua

n

56,3%

Jenis Kelamin

Page 56: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

39

Tabel 4.3. Distribusi pasien DBD berdasarkan usia tahun 2014

Usia Jumlah Persentase (%)

18-24 tahun 24 26,4

25-34 tahun 26 28,6

35-44 tahun 18 19,8

45-54 tahun 12 13,2

55-64 tahun 6 6,6

>65 tahun 5 5,5

Total 91 100

Gambar 4.3 Distribusi pasien DBD berdasarkan usia

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Dari 91 sampel pasien di tahun 2014, didapatkan jumlah pasien

terbanyak dari kelompok usia 25-34 tahun sebanyak 26 pasien (28,6%),

dan jumlah kasus terendah pada kelompok usia >65 tahun dengan 5 kasus

(5,5%). Bila dibandingkan dengan penelitian serupa di Singapura yang

memiliki sampel 4152 didapatkan jumlah kasus tertinggi pada kelompok

usia 35-44 tahun yaitu sebanyak 25,2%.23

26,4 28,6

19,8

13,2

6,6 5,5

0

5

10

15

20

25

30

35

18-24

tahun

25-34

tahun

35-44

tahun

45-54

tahun

55-64

tahun

>65 tahun

Usia

Page 57: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

40

Tabel 4.4. Distribusi pasien DBD berdasarkan usia tahun 2015

Usia Jumlah Persentase (%)

18-24 tahun 27 26,2

25-34 tahun 24 23,3

35-44 tahun 25 24,3

45-54 tahun 16 15,5

55-64 tahun 9 8,7

>65 tahun 2 1,9

Total 103 100

Gambar 4.4 Distribusi pasien DBD berdasarkan usia

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Dari 103 sampel pasien di tahun 2015, didapatkan jumlah pasien

terbanyak dari kelompok usia 18-24 tahun sebanyak 27 pasien (26,2%),

dan jumlah kasus terendah pada kelompok usia >65 tahun dengan 2 kasus

(1,9%). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasary

di RS Universitas Hasanuddin dimana didapatkan 30 pasien (65,21%)

pada usia 18-30 tahun.32

Hal ini kemungkinan dikarenakan golongan usia

tersebut merupakan golongan usia dewasa muda yang cenderung lebih

26,2

23,3 24,3

15,5

8,7

1,9

0

5

10

15

20

25

30

18-24

tahun

25-34

tahun

35-44

tahun

45-54

tahun

55-64

tahun

>65 tahun

Usia

Page 58: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

41

produktif dan aktif serta memiliki banyak kegiatan tambahan di luar rumah

sehingga lebih berisiko untuk tergigit nyamuk Aedes aegypti.32

4.1.3 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Alamat

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5. Distribusi pasien DBD berdasarkan alamat tahun 2014

Alamat Jumlah Persentase (%)

Luar Tangerang Selatan 8 8,8

Pamulang 32 35,2

Ciputat 20 22

Pondok Aren 5 5,5

Serpong 15 16,5

Setu 10 11

Ciputat Timur 0 0

Serpong Utara 0 0

Total 91 100

Gambar 4.5 Distribusi pasien DBD berdasarkan alamat

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

35,2

22

0 5,5

16,5

0

11 8,8

05

10152025303540

Alamat

Page 59: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

42

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa pasien DBD yang

dirawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2014 mayoritas pasien

dari Pamulang terdapat 32 pasien (35,2%), Setu 10 pasien (11%), Serpong

15 pasien (16,5%), Pondok Aren 5 pasien (5,5%), Ciputat 20 pasien

(22%), dan pasien yang dari daerah Ciputat Timur dan Serpong Utara

tidak ditemukan. Sedangkan yang dari luar Tangerang Selatan terdapat

pasien dari Tasikmalaya 1 pasien (1,1%), Depok 3 pasien (3,3%), Bojong

Sari 1 pasien (1,1%), dan Bogor 3 pasien (3,3%). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Najib Askar di Cengkareng dimana 70,1 %

pasien beralamatkan Cengkareng karena letak RSUD ada di daerah

tersebut.29

Tabel 4.6. Distribusi pasien DBD berdasarkan alamat tahun 2015

Alamat Jumlah Persentase (%)

Luar Tangerang Selatan 7 6,8

Pamulang 39 37,9

Ciputat 16 15,5

Pondok Aren 7 6,8

Serpong 14 13,6

Setu 12 11,7

Ciputat Timur 5 4,9

Serpong Utara 3 2,9

Total 103 100

Page 60: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

43

Gambar 4.6 Distribusi pasien DBD berdasarkan alamat

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Sedangkan pada tahun 2015 terdapat 96 kasus (93,2%) yang tinggal di

Tangerang Selatan dan 7 kasus (6,8%) yang tinggal di Luar Tangerang

Selatan. Sebagian besar pasien DBD yang dirawat inap di RSU Kota

Tangerang Selatan berasal dari kecamatan Pamulang dimana didapatkan

39 pasien (37,9%), Ciputat 16 pasien (15,5%), Ciputat Timur 5 kasus

(4,9%), Pondok Aren 7 pasien (6,8%), Serpong 14 pasien (13,6%),

Serpong Utara 3 pasien (2,9%), dan Setu 12 pasien (11,7%). Sedangkan

pasien yang berada di Luar Tangerang Selatan yaitu daerah Depok 2

pasien (1,9%), Bojong Sari 2 pasien (1,9%), Tangerang 1 pasien (1%),

Cempaka Putih 1 pasien (1%), dan Luar Tangerang Selatan 1 pasien (1%).

Hal ini dikuatkan dengan penelitian Erni Herawati tahun 2015, bahwa

pasien DBD yang dirawat di RSUD Makassar mayoritas merupakan

penduduk yang tinggal di wilayah Makassar.31

Daerah Tangerang Selatan terutama Pamulang merupakan daerah yang

padat penduduk, sehingga tidak heran jika pasien yang banyak berobat di

RSU adalah masyarakat dari Tangerang Selatan sendiri dan merupakan

pusat rujukan puskesmas yang ada di daerah Tangerang Selatan. Adanya

37,9

15,5

4,9 6,8

13,6

2,9

11,7 6,8

05

10152025303540

Alamat

Page 61: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

44

pasien yang berasal dari daerah lain kemungkinan disebabkan pemanasan

global dan perubahan lingkungan yang merupakan variabel utama

penyebab meluasnya kasus DBD diberbagai belahan dunia.1

4.1.4 Distribusi pasien DBD berdasarkan Bulan Kejadian

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7 Karakteristik pasien DBD berdasarkan bulan kejadian tahun

2014

Bulan Kejadian Jumlah Persentase (%)

Januari 16 17,6

Februari 10 11,0

Maret 3 3,3

April 10 11,0

Mei 2 2,2

Juni 12 13,2

Juli 13 14,3

Agustus 9 9,9

September 5 5,5

Oktober 2 2,2

November 3 3,3

Desember 6 6,6

Total 91 100

Page 62: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

45

Gambar 4.7 Distribusi pasien DBD berdasarkan bulan kejadian

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014

jumlah kasus DBD di bulan Januari adalah 16 kasus (17,6%), bulan

Februari 10 kasus (11%), menurun pada bulan Maret yaitu 3 kasus

(3,3%), meningkat kembali menjadi 10 kasus (11%) pada bulan April,

kemudian menurun kembali di bulan Mei yaitu 2 kasus (2,2%). Pada

bulan Juni didapatkan 12 kasus (13,2%) dan di bulan Juli terdapat 13

kasus (14,3%), kemudian menurun terus hingga akhir tahun yaitu

menjadi 9 kasus (9,9%) di bulan Agustus, menurun lagi di bulan

September yaitu 5 kasus (5,5%), dan 2 kasus (2,2%) di bulan Oktober.

Kemudian meningkat menjadi 3 kasus (3,3%) di bulan November dan 6

kasus (6,6%) di bulan Desember. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Erna Herawati di Makassar tahun 2015 dimana

kejadian tertinggi terjadi pada bulan Februari.31

17,6

11

3,3

11

2,2

13,2 14,3

9,9

5,5

2,2 3,3

6,6

02468

101214161820

Bulan Kejadian

Page 63: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

46

Tabel 4.8 Distribusi pasien DBD berdasarkan bulan kejadian tahun 2015

Bulan Kejadian Jumlah Persentase (%)

Januari 7 6,8

Februari 9 8,7

Maret 13 12,6

April 11 10,7

Mei 16 15,5

Juni 16 15,5

Juli 6 5,8

Agustus 4 3,9

September 3 2,9

Oktober 8 7,8

November 4 3,9

Desember 6 5,8

Total 103 100

Gambar 4.8 Distribusi pasien DBD berdasarkan bulan kejadian

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Sepanjang tahun 2015 pasien DBD yang dirawat inap juga bervariasi.

Pada bulan Januari terdapat 7 kasus (6,8%) kemudian bulan Februari

menjadi 9 kasus (8,7%), meningkat lagi menjadi 13 kasus (12,6%) di

bulan Maret, kemudian menurun di bulan April menjadi 11 kasus

(10,7%), meningkat kembali menjadi 16 kasus (15,5%) pada bulan Mei

dan bulan Juni 16 kasus (15,5%), kemudian menurun sampai bulan

6,8

8,7

12,6

10,7

15,5 15,5

5,8

3,9 2,9

7,8

3,9

5,8

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Bulan Kejadian

Page 64: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

47

September dimana jumlah pasien DBD yang dirawat inap di bulan Juli 6

kasus (5,8%), bulan Agustus 4 kasus (3,9%), dan bulan September 3

kasus (2,9%). Pada bulan Oktober meningkat kembali menjadi 8 kasus

(7,8%), kemudian menurun lagi di bulan November 4 kasus (3,9%), dan

bulan Desember 6 kasus (5,8%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kurniasary di Makassar dimana didapatkan angka

kejadian DBD tertinggi terjadi pada bulan Mei.32

Berdasarkan hasil penelitian 2 tahun yaitu tahun 2014 dan 2015

menunjukkan bahwa pada tahun 2014 kasus terbanyak terjadi pada bulan

Januari yaitu 16 kasus (17,6%) dan pada tahun 2015 kejadian DBD

mencapai puncaknya pada bulan Mei dan Juni yaitu 16 kasus (15,5%).

Hal ini diduga musim hujan di Indonesia jatuh di bulan November

sampai Maret dimana curah hujan tertinggi di Tangerang Selatan terjadi

di bulan Januari.33

Sedangkan pada bulan setelahnya banyak terbentuk

genangan air yang menyebabkan perkembang biakan dari nyamuk Aedes

aegypti sangat baik. Kementrian kesehatan mencatat beberapa tahun

terakhir, kasus DBD seringkali muncul di musim pancaroba yang jatuh

pada bulan Mei dan Juni ditandai dengan hujan yang tidak deras namun

ketika sudah turun hujan maka cukup lama sehingga populasi

perkembangbiakan nyamuk banyak ditemukan di bulan tersebut.29

4.1.5 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Lama Rawat Inap

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi pasien DBD berdasarkan lama rawat inap tahun 2014

Lama Rawat Inap Jumlah Persentase (%)

1-3 hari 48 52,7

4-6 hari 40 44

7-10 hari 3 3,3

Total 91 100

Page 65: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

48

Gambar 4.9 Distribusi pasien DBD berdasarkan lama rawat inap

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa pasien DBD yang

dirawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2014 memiliki

rentang rawat inap terbanyak pada rentang 1-3 hari, yaitu sebanyak 48

pasien (52,7%), diikuti oleh rentang 4-6 hari yaitu 40 kasus (44%), dan

rentang 7-10 hari sebanyak 3 kasus (3,3%). Hal ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Najib Askar di RSUD Cengkareng

dimana didapatkan lama rawat inap terbanyak terdapat pada rentang 4-6

hari sebesar (68,7%).29

Tabel 4.10 Distribusi pasien DBD berdasarkan lama rawat inap tahun

2015

Lama Rawat Inap Jumlah Persentase (%)

1-3 hari 51 49,5

4-6 hari 43 41,7

7-10 hari 9 8,7

Total 103 100

52,7

44

3,3

0

10

20

30

40

50

60

1-3 hari 4-6 hari 7-10 hari

Lama Rawat Inap

Page 66: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

49

Gambar 4.10 Distribusi pasien DBD berdasarkan lama rawat inap

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Bila dilihat dari diagram di atas, pasien DBD di RSUD Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2015 memiliki rentang rawat inap

terbanyak pada rentang 1-3 hari, yaitu sebanyak 51 pasien (49,5%),

diikuti rentang 4-6 hari sebanyak 43 pasien (41,7%), dan rentang 7-10

hari sebanyak 9 pasien (8,7%). Hal ini kemungkinan dikarenakan pasien

telah mendapat perawatan sebelumnya dari puskesmas ataupun klinik

sehingga pasien kemungkinan besar telah membaik setelah dilakukannya

terapi tambahan di rumah sakit. Lama rawat inap juga sangat

berhubungan dengan imunitas dari masing-masing individu sehingga

tidak dapat menjadi tolak ukur apabila pasien datang pada fase awal

maka akan dirawat lebih lama daripada pasien pada fase kritis.

4.2 Gambaran Klinis Pasien

4.2.1 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Gejala Klinis

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

49,5

41,7

8,7

0

10

20

30

40

50

60

1-3 hari 4-6 hari 7-10 hari

Lama Rawat Inap

Page 67: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

50

Tabel 4.11. Distribusi pasien DBD berdasarkan gejala klinis tahun 2014

Gejala Klinis Jumlah Persentase (%)

Demam 89 97,8

Malaise 10 11

Nyeri perut 3 3,3

Mual 67 73,6

Muntah 38 41,8

Anoreksia 6 6,6

Gusi berdarah 13 14,3

Epistaksis 3 3,3

BAB hitam 10 11

Sakit kepala 26 28,6

Nyeri sendi 2 2,2

Ptekie 22 24,2

Gambar 4.11 Distribusi pasien DBD berdasarkan gejala klinis

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Berdasarkan diagram di atas tampak dimana keluhan utama pasien

DBD sewaktu datang ke RSU Kota Tangerang Selatan adalah demam

yaitu 89 kasus (97,8%) dan 2 kasus yang lain dating dengan keluhan

sesak napas dan bintik merah atau ptekie, kemudian mual 67 kasus

(73,6%) dan muntah 38 kasus (41,8%). Diikuti oleh malaise 10 kasus

(11%) dimana pasien mengeluh cepat lelah dan lemas kemudian

97,8

11 3,3

73,6

41,8

6,6 14,3

3,3 11

28,6

2,2

24,2

0

20

40

60

80

100

120

Gejala Klinis

Page 68: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

51

anoreksia 6 kasus (6,6%). Hasil penelitian mengenai gejala klinis berupa

manifestasi perdarahan didapatkan 13 kasus (14,3%) berupa gusi

berdarah, epistaksis 3 kasus (3,3%), BAB hitam 10 kasus (11%), dan

ptekie 22 kasus (24,2%). Kemudian untuk gejala klinis berupa nyeri

sendi didapatkan 2 kasus (2,2%), nyeri perut 3 kasus (3,3%), dan sakit

kepala 26 kasus (28,6%). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Najib

Askar di Cengkareng dimana yang menjadi keluhan utama pasien saat

masuk adalah demam dan diikuti dengan gangguan gastrointestinal

berupa mual dan muntah.29

Tabel 4.12. Distribusi pasien DBD berdasarkan gejala klinis tahun 2015

Gejala Klinis Jumlah Persentase (%)

Demam 102 99

Malaise 19 18,4

Nyeri perut 3 3,3

Mual 88 85,4

Muntah 45 43,7

Anoreksia 7 6,8

Gusi berdarah 10 9,7

Epistaksis 9 8,7

BAB hitam 13 12,6

Sakit kepala 40 38,8

Nyeri sendi 2 1,9

Ptekie 10 9,7

Page 69: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

52

Gambar 4.12 Distribusi pasien DBD berdasarkan gejala klinis

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Berdasarkan diagram di atas tampak dimana keluhan utama pasien

DBD sewaktu datang ke RSU Kota Tangerang Selatan adalah demam

yaitu 102 kasus (99%) dan 1 kasus pasien datang dengan keluahan sakit

kepala kemudian mual 88 kasus (85,4%) dan muntah 45 kasus (43,7%).

Diikuti oleh malaise 19 kasus (18,4%) dimana pasien mengeluh cepat

lelah dan lemas kemudian anoreksia 7 kasus (6,8%). Hasil penelitian

mengenai gejala klinis berupa manifestasi perdarahan didapatkan 10

kasus (9,7%) berupa gusi berdarah, epistaksis 9 kasus (8,7%), BAB

hitam 13 kasus (12,6%), dan ptekie 10 kasus (9,7%). Kemudian untuk

gejala klinis berupa nyeri sendi didapatkan 2 kasus (1.9%), nyeri perut 3

kasus (3,3%), dan sakit kepala 40 kasus (38,8%).. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh V.J Lee di Singapura dimana 100%

pasien mengalami demam.34

Gejala tersebut sesuai dengan gejala umum pada penyakit infeksi

virus seperti demam, sakit kepala, lemah, mual, muntah, dan nyeri sendi.

Dalam mencari keluhan pasien, peneliti harus mencari keseluruhan

halaman rekam medis pasien, walaupun ada formulir yang berisi daftar

99

18,4

3,3

85,4

43,7

6,8 9,7 8,7 12,6

38,8

1,9 9,7

0

20

40

60

80

100

120

Gejala Klinis

Page 70: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

53

keluhan pasien pada saat di UGD, namun tidak semua formulir terisi

lengkap dan hanya diisi seadanya. Oleh karena itu, peneliti mencari

keluhan yang dikeluhkan pasien di bagian catatan dari puskesmas

ataupun klinik yang merujuk.

4.2.2 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Diagnosis

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13. Distribusi pasien DBD berdasarkan diagnosis tahun 2014

Diagnosis Jumlah Persentase(%)

DBD derajat I 35 38,5

DBD derajat II 56 61,5

Total 91 100

Gambar 4.13 Distribusi pasien DBD berdasarkan diagnosis

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa pasien DBD yang rawat

inap pada tahun 2014 kebanyakan terdiagnosis DBD derajat II

dibandingkan DBD derajat I. Hasilnya adalah pasien DBD derajat II

38,5

61,5

0

10

20

30

40

50

60

70

DBD derajat I DBD derajat II

Diagnosis

Page 71: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

54

berjumlah 56 kasus (61,5%) dan DBD derajat I sebanyak 35 kasus

(38,5%). Kejadian DBD derajat III dan IV tidak ditemukan di RSU Kota

Tangerang Selatan. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Erni Herawati yang mendapatkan hasil bahwa kebanyakan terdiagnosis

DBD derajat I dan terdapat DBD derajat III dan IV yang ditemukan di

RSUD Makassar.31

Tabel 4.14. Distribusi pasien DBD berdasarkan diagnosis tahun 2015

Derajat DBD Jumlah Persentase (%)

DBD derajat I 50 48,5

DBD derajat II 53 51,5

Total 103 100

Gambar 4.14 Distribusi pasien DBD berdasarkan diagnosis

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Dari diagram di atas didapatkan bahwa pada tahun 2015 juga terjadi

hal yang sama yaitu pasien dengan diagnosis DBD derajat II lebih

banyak yaitu 53 kasus (51,5%) dan diikuti oleh DBD derajat I sebanyak

50 kasus (48,5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

50

53

48,5

49

49,5

50

50,5

51

51,5

52

52,5

53

53,5

DBD derajat I DBD derajat II

Diagnosis

Page 72: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

55

Kurniasary tahun 2015 bahwa berdasarkan derajat DBD yang terbanyak

adalah DBD derajat II kemudian DBD derajat I.32

Adanya perbedaan data ini dapat disebabkan kelompok umur yang

terinfeksi virus dengue dimana di Indonesia lebih banyak dialami oleh

dewasa daripada anak-anak dan jenis dari serotipe virus yang

menginfeksi pasien. Hal ini juga kemungkinan dapat disebabkan karena

adanya pemahaman masyarakat dan kekhawatiran yang tinggi mengenai

penyakit DBD sehingga masyarakat segera datang mengunjungi tempat

pelayanan kesehatan untuk berobat. Namun hasil data gejala klinis

kurang sinkron dengan diagnosis pada pasien, sehingga dapat menjadi

bahan evaluasi mengenai diagnosis pasien. Dimana manifestasi

perdarahan spontan tidak banyak ditemukan pada pasien. Hal ini

kemungkinan karena kurang lengkapnya dalam pengisian rekam medis

pasien sehingga beberapa gejala klinis tidak dituliskan.

4.2.3 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Kadar Hematokrit

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15 Distribusi pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit tahun

2014

Kadar Hematokrit Jumlah Persentase (%)

Menurun 17 18,7

Normal 64 70,3

Meningkat 10 11

Total 91 100

Page 73: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

56

Gambar 4.15 Distribusi pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Berdasarkan diagram di atas didapatkan pasien DBD yang datang ke

RSU paling banyak masih berada dalam batas normal yaitu 64 kasus

(70,3%), dan pasien dengan kadar hematokrit yang menurun 17 kasus

(18,7%) serta pasien dengan kadar hematokrit yang meningkat sebanyak

10 kasus (11%). Hasil ini tidak sesuai dengan tinjauan pustaka yang

menyatakan bahwa pada pasien DBD dapat terjadi peningkatan

hematokrit sebesar 20% dan merupakan penentu diagnosis itu sendiri.

Namun, hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Erni Herawati dimana didapatkan kebanyakan pasien hematokritnya

normal.31

Tabel 4.16 Distribusi pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit tahun

2015

Kadar Hematokrit Jumlah Persentase

(%)

Menurun 19 18,4

Normal 73 70,9

Meningkat 11 10,7

Total 103 100

18,7

70,3

11

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Menurun Normal Meningkat

Kadar hematokrit

Page 74: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

57

Gambar 4.16 Distribusi pasien DBD berdasarkan kadar hematokrit

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Berdasarkan diagram di atas didapatkan pasien DBD yang datang ke

RSU paling banyak masih berada dalam batas normal yaitu 73 kasus

(70,9%), dan pasien dengan kadar hematokrit yang menurun 19 kasus

(18,4%) serta pasien dengan kadar hematokrit yang meningkat sebanyak

11 kasus (10,7%). Mengenai kadar hematokrit patut dipertimbangkan

karena jumlah hematokrit sangat berkaitan erat dengan keadaan cairan

tubuh. Hematokrit dapat meningkat jika sudah terjadi perembesan cairan

dari intravaskular ke interstitial dan ini dapat terjadi dalam hari ke 3

sampai hari ke 5. Sedangkan, sebagian pasien DBD yang dirawat inap di

RSU Kota Tangerang Selatan datang ke rumah sakit pada saat demam

hari ke 6 atau 7 sehingga cairan sudah kembali ke intravaskular.Dari

hasil data yang ditemukan, peneliti kurang setuju jika pasien harus

dirawat inap padahal hematokrit pasien mayoritas masih dalam batas

normal. Namun, peneliti berpikir alasan pasien dirawat kemungkinan

adalah agar tidak berkembang menjadi wabah.

18,4

70,9

10,7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Menurun Normal Meningkat

Kadar Hematokrit

Page 75: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

58

4.2.4 Distribusi Pasien DBD berdasarkan Jumlah Trombosit

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan,

pada tahun 2014 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17 Distribusi pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit tahun

2014

Jumlah

Trombosit

Jumlah Persentase (%)

<100.000 87 95,6

>100.000 4 4,4

Total 91 100

Gambar 4.17 Distribusi pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

Berdasarkan diagram di atas, jumlah trombosit yang telah diperiksa

saat pasien DBD masuk ke RSU mayoritas mengalami trombositopenia

dimana pada tahun 2014 didapatkan pasien yang trombosit ≤100000/mm3

yaitu sebanyak 87 kasus (95,6%) dan terdapat 4 kasus (4,4%) yang

>100000/mm3. Hal inisesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ing-

95,6

4,4

0

20

40

60

80

100

120

≤100.000 >100.000

Jumlah trombosit

Page 76: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

59

Kit Lee di Singapura dimana 100% pasien mengalami trombositopenia

pada kelompok usia 19-64 tahun.35

Tabel 4.18 Distribusi pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit tahun

2015

Jumlah Trombosit Jumlah Persentase (%)

<100.000 94 91,3

≥100.000 9 8,7

Total 103 100

Gambar 4.18 Distribusi pasien DBD berdasarkan jumlah trombosit

Sumber : Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Hasil di tahun 2015 sama dengan tahun 2014 dimana didapatkan

bahwa pasien DBD yang rawat inap kebanyakan jumlah trombositnya

≤100.000/mm3 yaitu sebanyak 94 kasus (91,3%), kemudian terdapat 9

kasus (8,7%) yang >100.000/mm3. Hasil ini juga membuat peneliti

menanyakan kembali alasan pasien harus dirawat inap sedangkan

beberapa pasien mendapatkan hasil laboratorium trombosit

>100.000/mm3 walaupun mayoritas pasien memang mengalami

trombositopenia dimana sesuai dengan teori bahwa salah satu kriteria

pasien yang harus dirawat inap adalah jika jumlah trombosit

91,3

8,7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

≤100.000 >100.000

Jumlah Trombosit

Page 77: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

60

pasien≤100.000/mm3. Trombositopenia terjadi pada hari ke tiga sampai

hari ke tujuh. dimana sifat dari virus dengue yang menyebabkan supresi

sum-sum tulang, pemendekan masa hidup trombosit dan reaksi imun

yang menyebabkan terjadinya destruksi trombosit sehingga menimbulkan

keadaan yang cukup berbahaya berupa perdarahan. Namun melihat

rujukan dari pusat laboraorium RSUD yang menyatakan bahwa trombosit

normal itu adalah 150.000-440.000/mm3. Sehingga benar adanya jika

pasien dianggap trombositopenia walaupun masih di atas 100.000/mm3.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah desain penelitian yang masih

cross sectional descriptive sehingga hanya dapat menampilkan hasil dalam

bentuk gambaran saja. Cara pengambilan sampel yang masih menggunakan

data sekunder juga menjadi keterbatasan dalam penelitian ini sehingga

cukup banyak sampel yang tidak diambil sebab ketidaklengkapan isi dari

rekam medis. Selain itu sampel yang digunakan tidak semua kalangan umur,

hanya dilakukan pada pasien dewasa saja sehingga jumlah sampel yang

didapatkan belum memenuhi sampel minimal. Dalam proses pengambilan

data terdapat faktor-faktor keterbatasan yaitu waktu untuk pengambilan data

rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan dan mobilitas tinggi dari

rekam medis sehingga beberapa rekam medis tidak ditemukan.

Page 78: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan pada

periode 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2015 dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Jumlah pasien DBD yang dirawat inap di ruang rawat inap Ilmu

Penyakit Dalam RSU Kota Tangerang Selatan sebanyak 293 kasus

2. Gambaran sosio-demografi pasien DBD yang rawat inap di RSU Kota

Tangerang Selatan tahun 2014-2015 didapatkan hasil berupa

Berdasarkan berjenis kelamin, didapatkan laki-laki sebanyak

47 pasien dan perempuan 44 pasien pada tahun 2014

sedangkan pada tahun 2015 pasien DBD didapatkan

perempuan sebanyak 58 pasien dan laki-laki 45 pasien

Berdasarkan kelompok usia, didapatkan bahwa pada tahun

2014 mayoritas adalah 25-34 tahun (28,6%) sedangkan pada

tahun 2015 kelompok usia pasien DBD terbanyak adalah 18-

24 tahun (26,2%)

Bulan kejadian tertinggi pada tahun 2014 adalah Januari

(17,6%) sedangkan tahun 2015 adalah pada bulan Mei dan

Juni (15,5%)

Insidensi tertinggi penyakit DBD terjadi di Tangerang Selatan

terutama di daerah Pamulang yaitu 35,2% pada tahun 2014 dan

37,9% pada tahun 2015

Mayoritas lama rawat inap dari pasien DBD adalah dalam

rentang waktu 1-3 hari baik pada tahun 2014 (52,7%) dan

tahun 2015 (49,5%)

3. Berdasarkan gambaran klinis dari pasien DBD yang dirawat inap di

RSU Kota Tangerang Selatan didapatkan hasil

Page 79: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

62

Hampir semua pasien datang dengan keluhan utama demam

pada tahun 2014 (97,8%) dan tahun 2015 (99%)

Diagnosis pasien DBD yang dirawat inap terbanyak adalah

DBD derajat II baik pada tahun 2014 (61,5%) dan tahun 2015

(51,5%)

Hasil laboratorium pasien mayoritas dengan kadar hematokrit

normal yaitu 70,3% pada tahun 2014 dan 70,9% tahun 2015

Jumlah trombosit pasien DBD yang rawat inap kebanyakan

mengalami trombositopenia baik pada tahun 2014 (95,6%)

dan tahun 2015 (91,3%).

5.2 Saran

1. Menyarankan kepada Dinas Kesehatan atau jajaran yang terkait untuk

selalu waspada dan melakukan usaha pencegahan terjadinya DBD

terutama pada musim penghujan yang terjadi di bulan Januari dan musim

pancaroba di bulan Mei dan Juni dengan fogging rutin, abatisasi,

sosialisasi serta edukasi maupun perbaikan sarana dan prasarana dalam

kota

2. Menyarankan kepada pihak RSU Kota Tangerang Selatan untuk

melengkapi data rekam medis pasien mulai dari anamnesis, pemeriksaan

fisik, pemeriksaan penunjang dan diagnosis serta menyimpan data

tersebut dengan rapi

3. Menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penilitian

terkait DBD ini dengan variabel-variabel baru yang mungkin

berhubungan dengan faktor risiko penyakit ini dan menggunakan jumlah

sampel yang lebih banyak di lokasi yang berbeda.

Page 80: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

63

DAFTAR PUSTAKA

1. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi. Buletin Jendela Epidemiologi:

Topik Utama Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia; 2010. H.1, 6, 9, 21-24,

2. World Health Organization-South East Asia Regional Office.

Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and

Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO; 2011. P. 1, 12, 20, 24, 26-27, 32,

36-38, 42-43, 47,49

3. Nathan MB et al. Dengue Guidlines for Diagnosis, Treatment, Prevention,

and Control. New Edition. World Health Organization: Geneva; 2009.

4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2015.

5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Banten 2012.

Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

6. Balitbangkes-DEPKES RI. Laporan Nasional: Riset Kesehatan Dasar 2007;

2008

7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2009. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2010.

8. Allosamba T. Cost of Illness Demam Berdarah Dengue di RSUD Tarakan

DKI Jakarta Tahun 2004. Jakarta: Perpustakaan UI; 2004

9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar

2013. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

10. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2010. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2011.

11. Directorate of National Vector Borneo Diseases Control Programme.

Guidlines for Clinical Management of Dengue Fever, Dengue

Haemorrhagic Fever and Dengue Shock Syndrome. Delhi: Directorate

General of Health Services Ministry of Health & Family Welfare; 2008

12. Clyde K, Kyle J, Harris. Recent advances in deciphering viral and host

determinant of dengue virus replication and pathogenesis. Journal virology;

2006.

Page 81: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

64

13. Martina B.E.E., Koraka P., Osterhaus A.D.M.E. Dengue Virus

Pathogenesis: an Integrated View. Clinical Microbiology Reviews; 2009.

14. Dennis, L, Stephen, L, dkk. Harrison’s Principles of Internal Medicine.

USA : Mc. Graw Hill; 2011.

15. Sudoyo Aru W, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S, Simadibrata M, editors.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta: Interna

Publishing; 2009.

16. Oishi K, Saito M, Mapua CA, Nativadad FF. Dengue Illness: Clinical

Features and Pathogenesis. J Infect Chemother; 2007.

17. Soegijanto, Soegeng. Demam Berdarah Dengue Edisi II. Surabaya:

Airlangga University; 2008

18. Hadinegoro SRH, dkk. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan; 2006

19. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, et al. Harrison’s Manual of Medicine

17 th Edition. USA: MC Graw Hill; 2009

20. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kendalikan DBD Dengan PSN

3M Plus. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2016. H. 1-2

21. Amin, Hilman Zulkifli, dan Saleha Sungkar. Perkembangan Mutakhir

Vaksin Demam Berdarah Dengue Volume 1. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2013. H. 230-32

22. Hungu. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Penerbit Grasindo; 2007

23. Yew YW. Seroepidemiology of Dengue Virus Infection Among Adult in

Singapore. Singapore: Ann Acad Med; 2009. P. 669-671

24. World Health Organization. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium

Kesehatan. Jakarta: EGC; 2011. H. 258

25. McPherson RA, Pincus MR. Henry’s Clinical Diagnosis and Management

by Laboratory Methods. China: Elseiver; 2011. P. 509-35

26. National Center for Health Statistics. Complete Blood Count. 2008.

Available from: http://www.cdc.gov/nhcs/data/nhanes 07 08/cbc e met.pdf

27. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Interpretasi Data

Klinik. Jakarta; Departemen Kesehatan; 2011

Page 82: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

65

28. Mahode AA, Hartanto YB, dkk. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi. 28.

Jakrta: EGC; 2011. H. 65, 395, 500, 503, 662, 729, 803, 849, 1190

29. Askar, Najib. Profil Pasien demam Berdarah Dengue Di Rumah Sakit

Umum Daerah Cengkareng Tahun 2014. Jakarta: Skripsi Sarjana,

Universitas Islam Negeri Jakarta; 2015. H. 27, 32, 35,

30. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 4.

Jakarta; Sagung Seto; 2011

31. Herawati, Erna. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Yang

Dirawat Di Rumah Sakit Umum Daya Makassar Periode 1 Januari Sampai

31 Desember 2014. Makassar: Skripsi Sarjana, Universitas Hasanuddin;

2015

32. Rerung, Kurniasary. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Pada

Dewasa Di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 1 Januari-31

Desember 2014. Makassar: Skripsi Sarjana, Universitas Hasanuddin; 2015

33. Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. Kota Tangerang Selatan

Dalam Angka Tangerang Selatan in Figure 2015, Jakarta: Badan Pusat

Statistik Kota Tangerang Selatan; 2015

34. V.J. Lee, Lye. D.C, et al. Decision tree algorithm in deciding hospitalization

for adult patients with dengue haemorraghic fever in Singapore Vol. 14.

Singapore: Tropical Medicine and International Health; 2009. P. 1156

35. Ing-Kit Lee, Jien-Wei Liu, et al. Clinical and Laboratory Characteristics and

Risk Factors for Fatality in Elderly Patients with Denue Hemorraghic Fever.

Taiwan: American Society of Tropical Medicine and Hygene; 2008. P.151

Page 83: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

66

LAMPIRAN

Lampiran 1

Page 84: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

67

Lampiran 2

Tahun 2014

Jenis_kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 47 51.6 51.6 51.6

Perempuan 44 48.4 48.4 100.0

Total 91 100.0 100.0

Klasifikasi_usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 18-24 24 26.4 26.4 26.4

25-34 26 28.6 28.6 54.9

35-44 18 19.8 19.8 74.7

45-54 12 13.2 13.2 87.9

55-64 6 6.6 6.6 94.5

>65 5 5.5 5.5 100.0

Total 91 100.0 100.0

Alamat

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Pamulang 32 35.2 35.2 35.2

Ciputat 20 22.0 22.0 57.1

Pondok Aren 5 5.5 5.5 62.6

Serpong 15 16.5 16.5 79.1

Setu 10 11.0 11.0 90.1

Bogor 3 3.3 3.3 93.4

Bojong sari 1 1.1 1.1 94.5

Depok 3 3.3 3.3 97.8

Tangerang

Selatan 1 1.1 1.1 98.9

Tasikmalaya 1 1.1 1.1 100.0

Total 91 100.0 100.0

Page 85: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

68

(lanjutan)

Bulan_kejadian

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Januari 16 17.6 17.6 17.6

Oktober 2 2.2 2.2 19.8

November 3 3.3 3.3 23.1

Desember 6 6.6 6.6 29.7

Februari 10 11.0 11.0 40.7

Maret 3 3.3 3.3 44.0

April 10 11.0 11.0 54.9

Mei 2 2.2 2.2 57.1

Juni 12 13.2 13.2 70.3

Juli 13 14.3 14.3 84.6

Agustus 9 9.9 9.9 94.5

September 5 5.5 5.5 100.0

Total 91 100.0 100.0

Diagnosis

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid DHF grade

I 35 38.5 38.5 38.5

DHF grade

II 56 61.5 61.5 100.0

Total 91 100.0 100.0

Hematokrit

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Menurun 17 18.7 18.7 18.7

Normal 64 70.3 70.3 89.0

Meningka

t 10 11.0 11.0 100.0

Total 91 100.0 100.0

Page 86: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

69

(lanjutan)

Trombosit

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid <100000 87 95.6 95.6 95.6

>100000 4 4.4 4.4 100.0

Total 91 100.0 100.0

Lama_rawat_inap

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid 1-3 hari 48 52.7 52.7 52.7

4-6 hari 40 44.0 44.0 96.7

7-10 hari 3 3.3 3.3 100.0

Total 91 100.0 100.0

gusi_berdarah

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid ya 13 14.3 14.3 14.3

tidak 78 85.7 85.7 100.0

Total 91 100.0 100.0

demam

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid ya 89 97.8 97.8 97.8

tidak 2 2.2 2.2 100.0

Total 91 100.0 100.0

Mual

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid ya 67 73.6 73.6 73.6

tidak 24 26.4 26.4 100.0

Total 91 100.0 100.0

Page 87: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

70

(lanjutan)

Muntah

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid ya 38 41.8 41.8 41.8

tidak 53 58.2 58.2 100.0

Total 91 100.0 100.0

Anoreksia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 6 6.6 6.6 6.6

tidak 85 93.4 93.4 100.0

Total 91 100.0 100.0

Epistaksis

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 3 3.3 3.3 3.3

tidak 88 96.7 96.7 100.0

Total 91 100.0 100.0

BAB_hitam

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 10 11.0 11.0 11.0

tidak 81 89.0 89.0 100.0

Total 91 100.0 100.0

sakit_kepala

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid ya 26 28.6 28.6 28.6

tidak 65 71.4 71.4 100.0

Total 91 100.0 100.0

Page 88: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

71

(lanjutan)

nyeri_sendi

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid Ya 2 2.2 2.2 2.2

Tidak 89 97.8 97.8 100.0

Total 91 100.0 100.0

Ptekie

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 22 24.2 24.2 24.2

Tidak 69 75.8 75.8 100.0

Total 91 100.0 100.0

nyeri_perut

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 3 3.3 3.3 3.3

Tidak 88 96.7 96.7 100.0

Total 91 100.0 100.0

Malaise

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 10 11.0 11.0 11.0

Tidak 81 89.0 89.0 100.0

Total 91 100.0 100.0

Page 89: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

72

(lanjutan)

Tahun 2015

JENIS KELAMIN

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 45 43.7 43.7 43.7

Perempuan 58 56.3 56.3 100.0

Total 103 100.0 100.0

Klasifikasi_usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 18-24 27 26.2 26.2 26.2

25-34 24 23.3 23.3 49.5

35-44 25 24.3 24.3 73.8

45-54 16 15.5 15.5 89.3

55-64 9 8.7 8.7 98.1

>65 2 1.9 1.9 100.0

Total 103 100.0 100.0

ALAMAT

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Pamulang 39 37.9 37.9 37.9

Ciputat 16 15.5 15.5 53.4

Ciputat Timur 5 4.9 4.9 58.3

Pondok Aren 7 6.8 6.8 65.0

Serpong 14 13.6 13.6 78.6

Serpong Utara 3 2.9 2.9 81.6

Setu 12 11.7 11.7 93.2

Luar Tangerang

Selatan 3 2.9 2.9 96.1

Bojong sari 2 1.9 1.9 98.1

Cempaka putih 1 1.0 1.0 99.0

Depok 1 1.0 1.0 100.0

Total 103 100.0 100.0

Page 90: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

73

(lanjutan)

DIAGNOSIS

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid DHF grade

I 50 48.5 48.5 48.5

DHF grade

II 53 51.5 51.5 100.0

Total 103 100.0 100.0

BULAN KEJADIAN

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Januari 7 6.8 6.8 6.8

Oktober 8 7.8 7.8 14.6

November 4 3.9 3.9 18.4

Desember 6 5.8 5.8 24.3

Februari 9 8.7 8.7 33.0

Maret 13 12.6 12.6 45.6

April 11 10.7 10.7 56.3

Mei 16 15.5 15.5 71.8

Juni 16 15.5 15.5 87.4

Juli 6 5.8 5.8 93.2

Agustus 4 3.9 3.9 97.1

September 3 2.9 2.9 100.0

Total 103 100.0 100.0

HEMATOKRIT

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Menurun 19 18.4 18.4 18.4

Normal 73 70.9 70.9 89.3

Meningka

t 11 10.7 10.7 100.0

Total 103 100.0 100.0

Page 91: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

74

(lanjutan)

TROMBOSIT

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid <100000 94 91.3 91.3 91.3

>100000 9 8.7 8.7 100.0

Total 103 100.0 100.0

Lama_rawat_inap

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-3 hari 51 49.5 49.5 49.5

4-6 hari 43 41.7 41.7 91.3

7-10 hari 9 8.7 8.7 100.0

Total 103 100.0 100.0

gusi_berdarah

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 10 9.7 9.7 9.7

tidak 93 90.3 90.3 100.0

Total 103 100.0 100.0

Demam

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 102 99.0 99.0 99.0

tidak 1 1.0 1.0 100.0

Total 103 100.0 100.0

Mual

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 88 85.4 85.4 85.4

tidak 15 14.6 14.6 100.0

Total 103 100.0 100.0

Page 92: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

75

(lanjutan)

Muntah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 45 43.7 43.7 43.7

tidak 58 56.3 56.3 100.0

Total 103 100.0 100.0

Anoreksia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 7 6.8 6.8 6.8

tidak 96 93.2 93.2 100.0

Total 103 100.0 100.0

Epistaksis

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 9 8.7 8.7 8.7

tidak 94 91.3 91.3 100.0

Total 103 100.0 100.0

BAB_hitam

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 13 12.6 12.6 12.6

tidak 90 87.4 87.4 100.0

Total 103 100.0 100.0

sakit_kepala

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 40 38.8 38.8 38.8

tidak 63 61.2 61.2 100.0

Total 103 100.0 100.0

Page 93: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

76

(lanjutan)

Nyeri sendi

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 2 1.9 1.9 1.9

tidak 101 98.1 98.1 100.0

Total 103 100.0 100.0

Ptekie

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 10 9.7 9.7 9.7

tidak 93 90.3 90.3 100.0

Total 103 100.0 100.0

nyeri_perut

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 3 2.9 2.9 2.9

tidak 100 97.1 97.1 100.0

Total 103 100.0 100.0

Malaise

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 19 18.4 18.4 18.4

tidak 84 81.6 81.6 100.0

Total 103 100.0 100.0

Page 94: KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE YANG …

77

Lampiran 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Khakimatul Faizah

Tempat, tanggal lahir : Demak, 23 Maret 1994

Alamat : Jl. Semboja No.3 Bintoro Demak, Jawa Tengah

No.HP : 085313204477

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

2000-2006 : MI SULTAN FATAH DEMAK

2006-2009 : SMP N 2 DEMAK

2010-2011 : Madrasah Persiapan Aliyah (MDPA) Raudlatul Ulum

Guyangan, Pati

2010-2013 :Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum Guyangan, Pati

2013-sekarang : Fakultas Kedokteran dan Profesi Dokter Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta