Upload
fariza-andriyawan
View
133
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
k
Citation preview
KARANGAN DESKRIPSI
LATAR BELAKANG KARANGAN DESKRIPSI
Keterampilan menulis deskripsi memang menjadi satu keterampilan berbahasa
yang paling sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan adanya dua unsur yang harus
dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti ejaan, stuktur kalimat, kohesi, dan
koherensi, serta unsur non bahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah
tulisan yang meliputi pengetahuan dan pangalaman penulis.
PENGERTIAN KARANGAN DESKRIPSI
Paragraf deskripsi disebut juga paragraf melukis (lukisan). Paragraf ini
melukiskan apa yang terlihat di depan mata, paragraf ini bersifat tata ruang atau tata
letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah, atau dari kiri ke kanan.
Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap dengan
panca indera.
Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan
sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan
penulisnya. Sasarannya dalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi
(daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan
sendiri apa yang dialami penulisnya. Dengan kata lain, deskripsi yaitu karangan yang
menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga
pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri sesuatu yang digambarkan itu.
Contoh:
Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning menunduk berayun-
ayun, meliuk-liuk ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai samudra. Dangau-
dangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara nyarin, mengusir
kawanan-kawanan parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang
membujur bagaikan raksasa tidur, membatas di kejauhan, berselimut mega seputih
kapas, menambah asri pemandangan.
Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis komunikasi tertulis yang
menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara detail atau mendalam sesuai
dengan keadaan yang sebenar-benarnya tentang objek yang dilukiskan tersebut.
Segala sesuatu yang didengar, dicium, dilihat, dan dirasa melalui alat-alat sensori,
yang selanjutnya dengan media kata-kata, hal tersebut dilukiskan agar dapat dihayati
oleh orang lain. Tujuan yang ingin dicapai oleh karangan ini adalah tercapainya
penghayatan yang imajinatif terhadap sesuatu sehingga pendengar atau pembaca
merasakan seolah-olah ia sendiri yang mengalami dan mengetahui secara langsung.
Oleh karena itu, untuk menulis karangan deskripsi erat kaitannya dengan pegetahuan
yang dimiliki oleh siswa dan kondisi lingkungan belajar yang kondusif.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil simpulan bahwa karangan
deskripsi adalah sebuah karangan atau tulisan yang menggambarkan atau melukiskan
suatu objek atau barang tertentu, sehingga objek tersebut seolah-olah hidup dan kita
juga seakan-akan ikut merasakan apa yang dialami oleh objek tersebut.
Hal yang menonjol pada karangan deskripsi adalah aspek pelukis objek yang
sebenarnya tentang ciri, sifat, atau hakikat sehingga pembaca dapat mengenal objek
yang dimaksud oleh penulis. Dalam hal ini terdapat dua sikap yang dapat
mempengaruhi pikiran penulis, yaitu sikap objektif dan sikap subjektif. Jika penulis
melukiskan suatu benda sesuai dengan keadaan yang dilihatnya, dinamakan deskripsi
realistis, sedangkan jika penulis melukiskan suatu benda dengan memasukkan unsur
subjektif, penulis turut menginterpretasi pandangan dirinya terhadap benda yang
dilukiskannya, karangan yang ia buat adalah jenis deskripsi impresionistis.
TUJUAN KARANGAN DESKRIPSI
Karangan deskripsi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk menyodorkan
gambaran mengenai suatu pokok persoalan, penggambaran sesuatu itu menurut apa
adanya. Karangan deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha
menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-
olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat
sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai sesuatu hal yang
dialami, misalnya pemandangan, orang, atau sensasi.
CIRI-CIRI KARANGAN DESKRIPSI
Ciri – ciri karangan deskripsi antara lain :
1. Bersifat informatif, artinya memberikan semua informasi tentang objek secara
tepat. Pengarang berupaya agar pembaca dapat mengetahui secara menyeluruh
tentang gambaran suatu objek.
2. Pembaca diajak menikmati apa yang dinikmati penulis. Pembaca seolah-olah
merasakan langsung apa yang dirasakan oleh pengarang di dalam tulisannya.
3. Susunan peristiwa tidak menjadi pertimbangan utama, yang utama adalah
gambaran tentang objek tersampaikan.
4. Tulisan didasarkan atas hasil pengamatan. Pengarang dalam menulis karangan
deskriptif tidak asal memasukkan suatu gambaran tentang adanya observasi.
PENDEKATAN YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM KARANGAN
DESKRIPSI
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam menggambarkan perasaan ke dalam
bentuk karangan deskripsi yaitu :
1. Pendekatan realistis atau ekspositoris.
Di dalam pendekatan ini, penulis berupaya agar pendekatan terhadap objek
yang diamati dapat dilukiskan secara objektif sesuai keadaan apa adanya.
Hasil deskripsi tersebut diibaratkan sebagai objek pemotretan.
Contoh : Seorang mahasiswa ingin mendeskripsikan lapangan parkir.
Di FKIK terdapat sebuah lapangan parkir yang luas. Lapangan ini dapat
menampung motor yang dibawa oleh mahasiswa, dosen, pegawai Bank
Kalbar, dan tamu. Lapangan ini terbagi atas dua bagian. Pada bagian kanan
dikhususkan untuk parkir mobil. Sedangkan bagian kiri, dikhususkan untuk
parkir motor mahasiswa.
2. Pendekatan impressionistis
Di dalam pendekatan ini, penulis menggambarkan sesuatu yang diamatinya
secara subjektif, artinya dalam penggambaran suatu objek yang diamati
penulis mengemukakan objek dengan memasukkan kesan-kesan atau persepsi
darinya. Penulis ingin agar pembaca memperoleh kesan atau emosional dari
apa yang ditulisnya.
Contoh : Seorang mahasiswa ingin mendeskripsikan kolam tengah yang ada
di Kampus Putih Untan.
Di bagian tengah kampus, terdapat kolam yang cukup luas dan dinamakan
kolam hydrant. Airnya berwarna kecoklatan dan cukup menyejukkan mata
jika dilihat di siang hari. Di sekitarnya terdapat taman-taman indah yang
dapat menenangkan hati jika memandangnya. Kolam ini dikenal sebagai
jantung di kampus kami.
Perbedaan antara kedua pendekatan ini adalah di dalam pendekatan realistis
menggambarkan objek seperti hasil pemotretan, sedangkan di dalam pendekatan
impressionistis, penulis menggambarkan objek terhadap kesan penulis.
PENGEMBANGAN DALAM KARANGAN DESKRIPSI
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam teknik pengembangan sebuah
karangan deksripsi. Di antaranya adalah teknik deskripsi tempat, dan orang. Teknik
pengembangan karangan deskripsi itu diuraikan berikut ini :
1. Deskripsi tempat
Tempat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari sebuah
peristiwa. Semua peristiwa terjadi pada suatu tempat. Sebuah peristiwa akan
lebih enak untuk diikuti jika dihubungkan dengan tempat terjadinya peristiwa
tersebut.
Contoh : Kisah ekspedisi di dalam hutan akan lebih seru jika kita
menggambarkan pula tentang keadaan hutan tersebut, tentang rimbun dan
sejuknya udara yang ada di sana. Namun, pengarang tidak boleh asal
memasukkan detail tempat yang akan dideskripsikan , pengarang harus dapat
menemukan hubungan atau peranan tempat dalam peristiwa tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk mendeskripsikan suatu tempat.
1. Kita bergerak secara teratur menelusuri tempat itu dan mendeskripsikan
apa saja yang kita lihat.
2. Kita dapat memulai dengan menyebutkan kesan umum yang diikuti oleh
perincian yang paling menarik perhatian kita. Baru menyusul perincian lain
yang kurang penting yang terdapat di sekitarnya.
Kedua cara di atas harus disampaikan secara logis sehingga pembaca mudah
mengikutinya.
Beberapa aspek dalam memilih cara untuk mendeskripsikan tempat.
1. Suasana hati
Pengarang harus dapat menetapkan suasana hati yang akan ditonjolkan untuk
dijadikan landasan. Suasana hati itu dipertajam dengan pengalaman-
pengalaman sehingga mempengaruhi pendeskripsian terhadap suatu objek. Di
sini akan terlihat apakah pengarang menggunakan pendekatan realistis
(objektif) atau impresionistis (subjektif).
2. Bagian yang relevan
Pengarang deskripsi juga harus mampu memilih detail-detail yang relevan
(terkait, bersangkut paut) untuk dapat menggambarkan suasana hati.
3. Urutan penyajian
Pengarang deskripsi harus mampu menentukan urutan yang paling baik dalam
menampilkan detail-detail yang dipilih.
2. Deskripsi orang
Dalam mendeskripsikan keadaan seseorang pengarang harus mengetahui secara
mendetail keadaan diri seseorang yang akan digambarkan itu, misalnya bentuk tubuh,
tingkah laku, dan penampilannya.
Berikut ini dikemukakan cara menggambarkan atau mendeskripsikan seseorang
dalam karangan deskripsi
a. Penggambaran bentuk fisik
Bentuk fisik seseorang dideskripsikan sejelas-jelasnya sehingga tampak lebih
objektif. Bentuk tubuhnya yang tinggi, kekar, matanya yang menatap tajam,
atau bentuk tubuh yang kurus, bermata sayu, wajah pucat dapat dideskripsikan
dalam karangan deskripsi.
b. Penggambaran tingkah laku atau perbuatan
Tingkah laku seseorang dideskripsikan mendekati keadaan yang sebenarnya
seperti perbuatan (apa yang dilakukan), atau gerak-gerik yang dilakukan
seseorang dari satu tempat tertentu ke tempat lainnya dan dari suatu waktu
tertentu kewaktu lainnya.
c. Penggambaran keadaan yang ada disekitar seseorang
Keadaan disekitar seseorang dapat pula dideskripsikan misalnya tempat
kediamannya, kendaraan yang digunakan, pakaian, dan perhiasan yang
digunakan.
d. Penggambaran perasaan
Perasaan seseorang agak suka digambarkan akan tetapi hal itu dapat saja
dilakukan misalnya dengan memperhatikan gejala fisik seseorang seperti
pandangan matanya, gerak-gerik, pancaran wajah, atau tatapan matanya.
e. Penggambaran watak
Watak seseorang juga agak sukar digambarkan akan tetapi dapat saja
dilakukan misalnya dengan melihat gejala fisik seseorang itu. Perasaan
merupakan gejala kejiwaan yang berlangsung sesaat, sedangkan watak
merupakan fenomena psikologis yang berlangsung permanen.
LANGKAH-LANGKAH MENULIS DESKRIPSI
1. Menetapkan Tema Tulisan
Tema tulisan, yaitu gagasan, persoalan, masalah, atau ide yang akan kita
kemukakan dalam tulisan. Karena tulisan yang hendak kita kembangkan
berbentuk deskripsi, tema tulisan tentu berupa objek yang akan kita tulis.
Misalnya, kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang kegiatan yang terdapat
di sekolah. Karena tema ini terlalu luas, maka perlu dipersempit lagi. Dari sini
dapat ditetapkan beberapa tema kecil, seperti upacara bendera, pergelaran seni,
atau pertandingan olahraga.
2. Menetapkan Tujuan Tulisan
Dengan menulis deskripsi maka tujuan hendak dicapai ialah memberikan
gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. Jika yang kita tulis
berbentuk deskripsi sugestif maka tujuan menulis ialah berusaha menciptakan
penghayatan melalui imajinasi pembaca terhadap objek tertentu. Akan tetapi, jika
yang kita tulis itu berbentuk deskripsi teknis maka tujuan menulis ialah berusaha
menanamkan pengertian kepada pembaca terhadap objek tertentu dengan cara
memberikan indentifikasi dan informasi mengenai objek tersebut. Umpamanya
kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang jalannya upacara penaikan
bendera di sekolah. Tujuan kita menulis ialah memberikan gambaran kepada
pembaca tentang jalannya upacara penaikan bendera agar pembaca dapat
menghayatinya.
3. Mengumpulkan Bahan Tulisan
Bahan tulisan dapat diperoleh melalui berbagai cara, diantaranya :
1. Dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek
yang akan ditulis.
2. Membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya. Cara seperti ini
disebut studi bacaan atau studi kepustakaan.
3. Melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai permasalahan yang
ingin kita ketahui.
4. Melalui gabungan beberapa cara yang telah dikemukakan.
Kita hendak menulis deskripsi sugestif tentang upacara penaikan bendera di
sekolah, bahan tulisan yang dapat diperoleh dan dikumpulkan adalah waktu
upacara, petugas pelaksana upacara, tempat upacara, peserta upacara,
pembina upacara, pesan pembina upacara, dan suasana upacara
4. Menyiapkan Kerangka Tulisan
Rancangan urutan gagasan-gagasan utama pada karangan deskripsi yang akan
dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi.
5. Mengembangkan Tulisan
Jika kita menulis deskripsi tentang pelaksanaan upacara penaikan bendera di sekolah
dengan menggunakan kerangka karangan seperti tampak pada langkah keempat.
LATIHAN SOAL
I. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d atau e yang paling tepat !
1. Di bawah ini yang merupakan ciri-ciri dari karangan deskripsi adalah ...
a. Menggambarkan objek sejelas-jelasnya berhubungan dengan panca indera
b. Mempengaruhi seseorang untuk mengikuti apa yang disampaikan
c. Memaparkan pendapat seseorang sesuai dengan bukti-bukti
d. Menyampaikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadiannya
e. Menjelaskan secara rinci mengenai objek
2. Di bawah ini yang dimaksud dengan karangan deskripsi bersifat informatif
adalah ...
a. Susunan peristiwa tidak menjadi pertimbangan utama
b. Memberikan semua informasi tentang objek secara tepat
c. Pembaca diajak menikmati apa yang dinikmati penulis
d. Tulisan didasarkan atas hasil pengamatan
e. Penulis menekankan pada kesan terhadap objek yang diamati
3. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai pendekatan deskripsi
impresionistis adalah ...
a. Objek yang sedang diamati dijelaskan dengan keadaan sebenarnya
b. Objek yang sdang diamati dipaparkan secara jelas
c. Objek yang sedang diamati dijelaskan secara rinci
d. Objek yang sedang diamati ditujukan sebagai daya tarik
e. Objek yang sedang diamati dihubungkan dengan kesan penulis
4. Salah satu di bawah ini yang bukan merupakan langkah menulis karangan
deskripsi adalah .....
a. Menentukan tema atau objek
b. Menyusun data dalam urutan yang baik
c. Membuat kerangka deskripsi
d. Mengumpulkan data
e. Menentukan dasar pembuatan
5. Apa tujuan dari karangan deskripsi .....
a. Membuat pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mengalami langsung objek
yang diamati
b. Membuat pembaca memahami objek yang dideskripsikan
c. Membuat pembaca mengetahui objek yang diamati
d. Membuat pembaca dapat menganalisa objek yang diamati
e. Membuat pembaca dapat menggambarkan objek yang diamati
II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan benar
1. Tuliskan langkah-langkah membuat karangan deskripsi ?
2. Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan pendekatan realistis ?
JAWABAN SOAL
1. A
2. B
3. E
4. B
5. A
1. Langkah-langkah membuat karangan deskripsi antara lain :
1. Tentukan tema atau objek yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan
3. Pengumpulan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyiapkan dan membuat kerangka tulisan
5. Mengembangkan atau menguraikan tulisan
2. Contoh karangan deskripsi dengan pendekatan realistis
Universitas Tanjungpura yang terhampar luas memiliki sebuah
bangunan putih yang megah. Bangunan yang berdiri kokoh dibagian paling
ujung dari fakultas-fakultas yang ada di Universitas Tanjungpura adalah
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan lebih dikenal dengan FKIK Untan.
FKIK Untan kini lebih dikenal dengan Kampus Putih, di gedung ini terdapat
beberapa klasifikasi ruangan diantaranya RK atau Ruang Kuliah, DK atau
Diskusi Kelompok, SL atau Skil Laboratorium, Amphiteater.
Saat memasuki wilayah kampus ini kita akan melihat tempat parkir
yang sangat luas terdiri dari parkir mobil, parkir motor, dan parkir khusus bagi
pegawai Bank Kalbar. Tempat parkir ini berdekatan dengan lapangan depan
yang terdapat tiang bendera.
Ruangan kuliah dan ruangan diskusi yang berjajar teratur di setiap
koridor kampus. Kampus berlantai 3 ini memiliki sebua ruangan yang cukup
luas, rapi, sejuk, dengan kursi dan meja-meja yang berjajar rapi. Dua
proyektor selalu menemani di saat ruangan itu beroperasi, ruangan tersebut di
kenal dengan amphiteater.
Di tengah-tengah kampus terdapat kolam hydrant yang luas dengan
air yang tidak jernih. Kolam tersebut dikelilingi dengan berbagai bunga-bunga
yang indah membentuk taman. Bunga-bunga yang tumbuh dengan berbagai
jenis tanaman membentuk serangkaian warna yang indah dipandang mata.
Namun di sudut kiri kampus terdapat suatu ruangan yang sangat ditakuti oleh
mahasiswa baru, yaitu suatu ruangan yang diisukan sangat menyeramkan
dimalam hari, tetapi bagi kakak senior itu adalah ruangan tempat bermain para
dokter kelak. Ruangan yang berhawa mistis itu adalah ruang anatomi.