KASUS 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KASUS POSR

Citation preview

KASUS 5Seorang laki-laki, berusia 65 tahun dibawa anaknya ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri ulu hati disertai muntah muntah sejak kemarin. Pasien mengatakan sempat muntah 5-6 kali, sampai dada terasa panas. Keluhan ini sudah dialami 10 tahun yang lalu, hilang timbul, tapi tidak pernah seberat ini. Menurut anaknya, pasien susah sekali disuruh makan, yang penting sudah ngopi dan ngerokok, pasien sudah merasa kenyang. Pasien juga susah makan karena giginya banyak yang sudah ompong. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 88kali/menit, RR 20 kali/menit, peristaltic kesan meningkat, nyeri tekan epigastrium (+)

1. Daftar Permasalahan laki-laki, berusia 65 tahun keluhan nyeri ulu hati muntah 5-6 kali dada terasa panas Keluhan sudah dialami 10 tahun yang lalu, hilang timbul dan mulai memberat susah sekali makan sering minum kopi dan merokok peristaltic kesan meningkat, nyeri tekan epigastrium (+)2. Tujuan Terapi Untuk mengurangi rasa nyeri ulu hati Mengurangi produksi asam lambung Untuk menghentikan muntah 3. Diagnosis Kerja Gastritis 4. Golongan obat yang digunakan untuk mencapai tujuan terapi.Golongan untuk nyeri ulu hati dan mengurangi produksi asam lambung: Antasida PPI Antihistamin Sitoprotektif

Mengurangi gejala muntah muntah Antagonis Dopamin Anti kolinergik Antihistamin 1 Derivate benzodiazepine Kortikosteroid Penilaian Golongan Obat5. Penilaian Golongan ObatObat Untuk Megurangi Keasaman LambungGolongan obatEfficacySafetySuitabilityCost

AntasidaMenetralkan asam lambung sehingga berguna untuk menghilangkan nyeri, meninggikan pH sehingga akan menurunkan aktivitas pepsin. Menurunkan aktivitas erosi mukosa lambung pasien gastritisNilai = 90ES: terutama akibat penggunaan dosis besar jangka lama: sindroma susu alkali (hiperkalsemia, alkalosis, kalsifikasi dan terbentuknya batu ginjal), osteomalasia, osteoporosis, antasid yang mengandung magnesium menimbulkan diare dan yang mengandung alumunium menimbulkan konstipasi.Nilai = 80KI: orang dengan insufiensi ginjal, payah jantung.

Tersedia banyak di Indonesia

Nilai = 70Berkisar dari Rp 32 sampai Rp 5700 perunit

Nilai = 95

PPIMenghambat pompa proton pada membran apikal sel parietal sehingga praktis menghambat produksi asam lambung (>90%)Mencegah hipersekresi asam lambungNilai = 90ES: mual, nyeri abdomen, konstipasi, flatulensi dan diare. Meningkatkan resiko tumor karsinoid pada hewan coba.

Nilai = 70Pengawasan pada ibu hamil trimester ITersedia banyak di IndonesiaNilai = 80Berkisar dari Rp 550 sampai Rp 86500

Nilai = 75

Antagonis reseptor histamin H2Struktur homolog dengan histamin, kerjanya memblokir efek histamin pada sel parietal sehingga sel parietal tidak dapat dirangsang untuk memproduksi asam lambung.Mencegah hipersekresi asam lambungNilai = 90ES : diare, sakit kepala, mengantuk, kelelahan, nyeri otot, gangguan ssp dan konstipasi. Ginekomasti pada pria dan galaktorea pada wanita pada penggunaan simetidin.

Nilai = 80CI: gangguan SSP, gangguan hepar dan gangguan ginjal

Nilai = 70Berkisar dari Rp 150 sampai Rp 2000 perunit

Nilai: 80

Golongan Obat Antiemetik1. Golongan antagonis reseptor 5HT3Contoh obat: Piridoksin, Kanabinoid2. Golongan antagonisDopaminContoh Obat : metoklopramid (maxalon), haloperidol, domperidon dan fenotiazin seperti klorpromazin dan proklorperazin (stemetil).3. GolonganAntihistaminesMenimbulkan sedasi : bromfeniramin,sinarizin, meklozin, trimeprazin, siklizin, prometazin, klorfeniraminTidak menimbulkan sedasi : setirizin, terfenadin, akrivastin, loratadin4. Penghambat channel kalsiumContoh obat: Flunarizine5. Phenothiazine (promethazine HCl)

Golongan obatEfficacySafetySuitability

antagonis reseptor 5HT3efektif memblokade reseptor 5HT3 pada pusat muntah dan chemoreseptor pencetus muntah.Waktu paruh 4-9 jam.

Nilai: 40toleransi tinggi, sangat aman digunakan. ES : headache, dizziness, constipation, tdk ada efek pd esophageal dan motilitas gastric.

Nilai: 80

Indikasi: nausea dan vomiting karna penyakit akut dan kronik dan setelah operasi atau pada gastroenteritis akut, dan penggunaan obat cytotoxic.K.I: hati-hati diberikan pd penyakit hati dan ginjal karena obat ini dimetabolisme oleh enzim Cytocrom P450 di hepar dan mengalami eliminasi di ginjal. Dosisnya diturunkan jika diberikan pd pasien dengan insufisiensi hati.

Sedikit sediaan yang ada di Indonesia

Nilai: 70

antagonisDopaminObat-obat yang menyekat kerja dopamine (antagonis D2) akan meredakan gejala muntah melalui kerjanya dalam dinding usus, pusat muntah dan zona pemicu kemoreseptor.

Nilai: 95ES: Traktus Gastrointestinal, Depresi sistem saraf pusat, Kelainan postur dan gerakan, Efek samping kardiovaskuler, Efek samping antimuskarinik, Reaksi Hipersensitivitas, efek ekstrapiramidal

Nilai: 70Indikasi : mabuk perjalanan dan rasa mual di pagi hari pada ibu hamil. nausea and vomiting pada gastrointestinal disorders and treatment dengan cytotoxics atau radiotherapy; gastro-oesophageal reflux; gastroparesis; premedication and postoperatively; aid to gastrointestinal intubation; nausea and vomiting in migraine.K.I : hati-hati diberikan pada anak-anak dan orang tua, penyakit hati berat. Jika diberikan dosisnya diturunkan.Nilai: 95

Antihistamin

antagonis reseptor H1 sehingga terjadi kontraksi otot polos dalam paru-paru,usus dan uterus, Vasodilatasi, Inflamasi. Obat-obat antihistamin mulai bekerja dalam waktu 15-60 menit sesudah pemberian oral , diabsorpsi secara maksimal dalam waktu satu hingga dua jam, dan berlangsung kerjanya selama tiga hingga enam jam. Obat-obat ini melintasai sawar darah / otak serta plasenta dan masuk ke ASI. Eliminasiya terjadi lewat hati dan ginjal.Aktivitas antiemetiknya lemah, biasanya digunakan dengan antiemetik yg lain.

Nilai: 50

Penyuntikan histamin intradermal menyebabkan kemerahan, bilur dan flare pada kulit yang terjadi akibat vasodilatasi mikrovaskulatur dan peningkatan permeabilitas venula, gatal-gatal.Gangguan usus dan hati, Sistem Kardiovaskuler, Sistem saraf pusat, Efek samping antimuskarinik.aktivitas antikolinergik sangat tinggi (sedasi, dizziness, mulut kering, cycloplegia, confusion, retensi urin) bila diberikan oral/parenteral.

Nilai: 60K.I: hati-hati pemberian pada prostate enlargement, urinary retention; ileus or pyloroduodenal obstruction; glaucoma; child under 1 year; pregnancy; breastfeeding; renal impairment; hepatic impairment; epilepsy;

Tidak banyak tersedia di Indonesia

Nilai: 60

Penghambat channel kalsium ; Flunarizine

penghambat selektif masuknya kalsium dengan cara ikatan calmodulin dan aktivitas hambatan histamin H1.Nilai : 90Indikasi: efektif untuk mencegah migren, penyakit vaskular periferal terbuka, vertigo, dan sebagai terapi tambahan pada epilepsi.Nilai : 70

6. Obat yang di Gunakan1. Golongan AntacidaObatEfficacySafetySuitabilityCost

Natrium bikarbonat

Menetralkan asam lambung dengan cepat karena daya larutnya yang tinggi

Nilai = 80ES: alkalosis sistemik, edema, perforasi lambung, tidak cocok pada pasien hipertensi

Nilai = 0untuk mengobati asidosis sistemik, membuat urine alkali, dan penggunaan lokal pada pruritusKI: gangguan hati dan ginjal, penyakit jantung, kehamilan, hindari penggunaan jangka panjang

Tersedia di IndonesiaNilai = 0Botol1000 tabletRp.12.188

Alumunium hidroksida Daya menetralkan asam lambung lambatmasa kerjanya panjangNilai= 85ES: Eksresi alumunium fosfat meningkat, menimbulkan sindrom deplesi fosfat, konstipasi, mual, muntah dan onstruksi usus.Nilai = 30Indikasi: Untuk megobati tukak peptik, nefrolitiasis fosfat dan absorben pada keracunanKI: hipofosfatemia

Tersedia di IndonesiaNilai= 80Tablet kotak 10 x 10 Rp 9.117,00Suspensi 60 ml Rp 2.643,00Nilai=90

Magnesium hidroksidaOnset lebih lama dari kalsium karbonat tapi lebih cepat dari alumunium hidroksida, dosis lebih besar dari kalsium karbonat

Nilai = 90ES: Diare, kelainan neurologi, jantung, alkaliuria.

Nilai = 70KI: hipofosfatemia

Tersedia di Indonesia

Nilai = 70Tablet kotak 10 x 10 Rp 9.117,00- Suspensi 60 ml Rp 2.643,00Nilai: 85

Kalsium karbonat

onset cepat, masa kerjanya lama, dan daya menetralkan asamnya tinggi

Nilai = 90ES: Fenomena acid rebound, tinja menjadi keras, kerusakan ginjal, hiperkalsemia, alkalosis, milk alkali sindrom Nilai = 70KI: insufiensi ginjal

Nilai = 70Botol 100 tablet Rp.5403Nilai: 90

Antasida doen kombinasiMg(OH)2 + Al(OH)3 Tablet kunyah:Mg(OH)2 : 200 mgAl(OH)3 : 200 mg SuspensiMg(OH)2 : 200 mg/5mlAl(OH)3 : 200 mg/5mlOnsetnya lebih lambat daripada antasida yang larut air seperti natrium bikarbonat

Nilai = 90Efek samping saling menghilangkan karena di kombinasi

Nilai = 95Kontraindikasi: hipofosfatemia

Nilai = 85 Kotak 10X10 tablet kunyahRp.11.396 Botol 60 ml:Rp.3.304Nilai: 90

2. Penghambat Produksi asam lambungDari golongan obat di atas obat yang paling efektif untuk menghambat asam lambung sebagai penyebab dari gejala pasien yang berkepanjangan adalah golongan PPI, efektifitas sampai dengan 90 %. Mengingat pasien sudah merasa sangat terganggu dengan kondisinya, maka sebaiknya langsung di berikan obat yang efektif menghambat produksi asam lambung yakni PPI. Dari beberapa obat yang masuk kedalam golongan PPI antara lain : Omeprazol, Lansoprazol, pantoprazol, Rabeprazol. Obat Efficacy Safety Suitability Cost

Omeprazol Menghambat sekresi asam lambung

Nilai=90ES : Gangguan saluran cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi, nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.

Nilai=90I:tukak lambung, tukak duodenum khususnya yang disebabkan NSAID dan bakteri H. pylori, refluks esofangitis dan syndrome zollinger Ellison

Nilai=90 Botol 7 kapsul Rp 5.386,00 Kotak 3 x 10 kapsul 12.250,00

Nilai=90

Lansoprazol Menghambat sekresi asam lambungNilai: 90ES : Gangguan saluran cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi, nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.Nilai: 80I:tukak duodenum, tukak lambung ringan, refluks esofangitisHati-hati untuk gagal ginjal, penyakit hati, kehamilanNilai: 90Kapsul 30 mg kotak 2X10 kapsulRp.41.800Nilai: 85

PantoprazolMenghambat sekresi asam lambungES : Gangguan saluran cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi, nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.I : GERD, tukak lambung, tukak duodenum khususnya yang disebabkan NSAID dan bakteri H. pylori, refluks esofangitis dan syndrome zollinger EllisonDos 7 tablet 20 mg Rp. 56.925,; 7 tablet 40 mg. Rp. 71.750,-; 1 vial Rp. 109.205

RabeprazolMenghambat sekresi asam lambungES : Gangguan saluran cerna, mual muntah, kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi, nyeri kepala dan pusing, insomnia, penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus, mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.I : tukak duodenum yang aktif, tukak lambung dan GERD dengan erosi dan tukak.

Obat yang di indikasikan penggunaanya pada tukak lambung yang khususnya di sebabkan oleh NSAID atau H. Pylori adalah Omeprazol. Terkait juga dengan ketersediaan obat di lapangan biasanya yang paling banyak adalah omeprazol. Dimana efektifitas cukup tinggi dan harga yang relative terjangkau. Bentuk sediaan yang di berikan adalah sediaan padat berupa capsul. Omeprazol bekerja pada suasana lambung yang asam, sebaiknya di minum sebelum makan agar obat dapat berfungsi maksimal.

3. AntiemeticObat yang dipilih adalah golongan antagonis dopamine yang bekerja pada CTZ (Chemoreseptor trigger zone) dan mungkin juga pada lambung. Kedua obat yakni metocloperamide dan domperidone sering di gunakan untuk mengurangi gejala muntah pada pasien.

Kelompok obat Efficacy Safety Suitability CcostTotal

MetocloperamidNilai: 90Antagonis reseptor D2 yang spesifik (CTZ dan lambung)

Kerja metoklopramid berkisar selama beberapa menit sesudah penyuntikan dan dalam waktu 1 jam setelah pemberian per oral. waktu-paruh 4-8 jam.bekerja pada saluran pencernaan sebagai prokinetik, dan ini berguna pada penyakit saluran cerna, Nilai: 70EEfek samping: EPS (Ekstrapiramidal syndrome), restlesness, ngantuk, lemah, agranulocytosis, methemoglobinemia

Nilai : 80Menurunkan GERD (gastroesofageal refluks disease), dispepsia ulkus peptikum, dyspepsia non ulkus, gastroparesis, mual muntah. Nilai : 90Injeksi Rp 914,00Tablet kotak 10 x 10 Rp 7.600,00

DomperidonNilai: 90Meningkatkan peristaltic esophagus, lambung dan usus.Nilai: 80TTidak menembus blood brain barrier sehingga EPS tidak terjadi. Efek samping:mulut kering, gatal di kulit, vertigo, diare, gejala peningkatan sekresi prolaktin

Nilai: 70Menurunkan GERD (gastroesofageal refluks disease), dispepsia ulkus peptikum, dyspepsia non ulkus, gastroparesis, mual muntah. (Chemoteraphy induced nausea and vomiting) dan PONV (post operative nausea and vomiting)Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal, hati, memiliki tumor pada kelenjar pituitari, memiliki masalah pada jantung, dan memiliki masalah pada sistem pencernaan, seperti pendarahan atau penyumbatanNilai : 80Suspensi 60 ml Rp12.650,00Tablet kotak 10 x 10 Rp 41.600,00

Karena efek samping ekstrapiramidal yang sering di timbulkan oleh metocloperamide maka lebih di saankan untuk menggunaka domperidone.Untuk dosis metoklopramide dapat diberikan 10 mg. Di utamakan untuk meminum obat antiemetic sebelum makan, untuk memperbaiki nafsu makan dari pasien karena berkurangnya mual. .7. BSO dan Dosisa. Antasida Doen : Sediaan 60 ml botol suspensi. Dewasa 3-4 kali sehari 1-2 sendok teh, diberikan sebelum makan.b. Omeprazol: Sediaan 20 mg kapsul (1 strip=10 kapsul). Diberikan satu kali sehari.c. domperidone: Sediaan 10 mg tablet. Diberikan 3 kali sehari 1 tablet, sebelum makan.

8. Resep

dr. Arif Rahman HakimSIP No : 300/123/UP/DINKESPraktek : Jl. Pejanggik no. 1 Mataram,No. Telp : 0370 - 640247Mataram, 8 Juni 2015R/Susp. Antasida Doen 60 mlLag II S. 3.d.d cth 1 a.cParafR/Caps. Omeprazole 20 mgNo. XS.1 d.d caps. I a.c Paraf R/Tab . Domperidon mg 10no XS. p. r. n. t. d .d. tab I. a. cParafPro: Tn. MUmur: 65 tahunAlamat: Jl. Pendidikan No. 38 Mataram

9. KIEa. Menghindari konsumsi makanan yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung seperti coklat, teh, peppermint, kopi, minuman bersoda dan menghindari rokok.b. Pasien dapat kembali untuk kontrol.c. Memberikan makanan yang lunak agar pasien mudah menelan,