Click here to load reader
Upload
truongliem
View
216
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.
1. Latar Belakang
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara
informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM
(yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak
bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa
telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung
maupun melalui perusahaan asosiasi.
2.Visi perusahaan
Visi dari TELKOM adalah: To become a leading InfoComm player in the region.
TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm terkemuka
dikawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut kekawasan Asia Pasifik.
3. Misi Perusahaan
TELKOM mempunyai misi memberikan layanan “One Stop Infocomm Service with
Excellent Quality and Comparative Price and to be The Role Model as the Best Managed
Indonesian Comporation” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan
terbaik berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga kopetitif.
TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang
kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung
secara sinergis.
4. Tujuan
Memberikan layanan jasa telekomunikasi terlengkap seperti telepon, internet,
network, content, dan application
5. Analisis Perkembangan PT. TELKOM
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 1
Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di
kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah
dilakukan TELKOM untuk tetap unggul diantara pemain telekomunikasi. Hasil dari kerja
keras tersebut terlihat dari jumlah pelanggan TELKOM. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2006, jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari: pelanggan
telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel
sejumlah 4,4 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jas telepon bergerak.
Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM ditahun 2006 sebesar 30,73% telah mendorong
kenaikan pendapatan usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun 2005.
Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebanyak
51,19% dan pemegang saham publik 48,81% yang terdiri dari 45,54% investor asing dan
3,27% investor lokal. Semenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama
tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi pasar
saham TELKOM pada akhir tahun 2006 sebesar U$ 22,6 Miliar.
Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul di
antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa
penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The
Best of Performance Excellence Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari
Majalah Finance Asia.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk
setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa
mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.
6. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan:
TELKOM sebagai penyedia jasa teleomunikasi terbesar di Indonesia memiliki
keunggulan dari sisi infrastruktur yang sangat baik dimana tersebar diseluruh wilayah
Indonesia. Dengan keunggulan tersebut TELKOM telah mampu mengembangkan produk
yang menjadi 5 (lima) pilar bisnis mereka, yaitu:
1. Fixed Phone (TELKOM Phone) - Personal Line - Corporate Line - Wartel & Telum
2. Mobile Phone (TELKOMSEL)
- Prepaid Services (simPATI)
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 2
- Postpaid Services (Halo)
3. Network & Interconnection (TELKOM Intercarier) - Interconnection Services - Network Leased Services
4. Data & Internet - Leased Channel Service (TELKOM Link) - Internet Service (TELKOMNet) - VoIP Service (TELKOM Save & Global 017) - SMS Service (from TELKOMSEL, TELKOMFlexi & TELKOM SMS)
5. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi) - Prepaid Services (Flexi Trendy) - Postpaid Services (Flexi Classy)
7. Mitra Strategis
TELKOM terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya. Untuk
mewujudkan komitmennya tersebut, TELKOM bermitra dengan perusahaan-perusahaan
global yang terbaik di bidangnya. Di bawah ini adalah perusahaan yang menjalin kemitraan
strategis dengan TELKOM Indonesia:
1. PT. Siemens Indonesia
2. PT. NEC Indonesia
3. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia
4. PT. Compact Microwave Indonesia
5. PT. Alcatel Indonesia
6. Tomen Corporation
7. Llyod's Register Assurance Limited
8. SingTel
9. JICA (Japan International Cooperation Agency)
10. CISCO
11. KPN Netherlands
12 Mercer Cullen Egan Dell
12. AEOP (Australian Expert Overseas Program)
13. PT. ERICSSON INDONESIA
14. KONSORSIUM SIEMENS
15. PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 3
16. KYOWA EXEO CORP
17. PT. MCPHEE ANDREWARTHE CED LTD
18. PT. MOTOROLLA INDONESIA
19. NAMYANG TELECOM CO., LTD
20. NANTERE FRANCE
21. PT. NEC CORPORATION
22. NIPPON TELECOMM CONS Co LTD
23. PDC - PHILIPS DEVELOPMENT CORP
24. TELECOM NEW ZEALAND LTD
25. TELECON LTD
26. PHILIPS AUSTRALIA LTD
27. FRANCE TELECOM
28. FUJITSU
29. FURUKAWA ELECT
30. HITACHI KABEL Ltd
31. HYUNDAI
32. SAMSUNG Electronics
33. SINGAPORE TELECOMM
34. SPARCOMM (COMSTREAM)
35. TRT-TEL RADIO-ELECTRIQUEST et
36. NIPHONE USHASAMA SDN BHD
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 4
8. Komposisi Kepemilikan Saham TELKOM
Komposisi Kepemilikan Saham
Tanggal Tindakan Korporasi
Pemerintah Republik Indonesia
% Publik %
13 November 1995 Pre Inital Public Offering (IPO) 8.400.000.000 100,0 - -
14 November 1995 IPO
Penjualan saham milik Pemerintah (933.334.000) 933.334.000
Emisi saham baru TELKOM 933.333.000
Komposisi kepemilikan saham 7.466.666.000 80,0 1.866.667.000 20,0
11 Desember 1996 Block Sale saham milik Pemerintah (388.000.000) 388.000.000
Komposisi kepemilikan saham 7.078.666.000 75,8 2.254.667.000 24,2
15 Mei 1997 Pemerintah membagikan saham insentif kepada para pemegang saham publik (2.670.300) 2.670.300
Komposisi kepemilikan saham 7.075.995.700 75,8 2.257.337.300 24,2
07 Mei 1999 Block Sale saham milik Pemerintah (898.000.000) 898.000.000
Komposisi kepemilikan saham 6.177.995.700 66,2 3.155.337.300 33,8
02 Agustus 1999
Pembagian bonus saham (emisi)(setiap 50 saham mendapatkan 4 saham) 494.239.656 252.426.984
Komposisi kepemilikan saham 6.672.235.356 66,2 3.407.764.284 33,8
07 Desember 2001 Block Sale saham milik Pemerintah (1.200.000.000) 1.200.000.000
Komposisi kepemilikan saham 5.472.235.356 54,3 4.607.764.284 45,7
16 Juli 2002 Block Sale saham milik Pemerintah (321.000.000) 321.000.000
Komposisi kepemilikan saham 5.160.235.356 51,2 4.919.764.284 48,8
30 Juli 2004 Pemecahan nilai nominal saham (1:2)
Komposisi kepemilikan saham 10.320.470.712 51.2 9.839.528.568 48.8
9. Komposisi Pemegang Saham
Modal Dasar Perseroan:Satu lembar saham Seri A Dwiwarna, dan 79.999.999.999 lembar saham Seri B (saham biasa)
Pemegang Saham Treasuri TELKOM dan Saham Treasury pada tanggal 31 Desember 2007
Saham Seri A Dwiwarna
Saham Seri B (Saham Biasa) %
Pemerintah Republik Indonesia 1 10.320.470.711 51,82Publik 9.594.788.068 48,18Sub Total ditempatkan, diterbitkan, dan disetor penuh 1 19.915.258.779100,00
Saham Treasuri (Saham yang dibeli kembali) 244.740.500 -
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 5
Total 1 20.159.999.279 -Pemerintah Republik Indonesia memiliki satu lembar saham Seri A Dwiwarna, yang memiliki hak suara istimewa.Hak-hak material dan batasan-batasan yang terdapat pada Saham Biasa, juga berlaku pada Saham Dwiwarna, kecuali Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham Dwiwarna dan Pemerintah memiliki hak veto berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi dan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk perubahan untuk menggabungkan atau membubarkan Perusahaan sebelum masa berlakunya berakhir, menambah atau mengurangi modal dasar dan mengurangi saham yang dipesan (subscribed capital)
Pemegang Saham TELKOM dengan Kepemilikan lebih dari 5% dan Jumlah Saham yang Dimiliki Dewan Komisaris dan Direksi, sampai dengan 31 Desember 2007
Jenis Saham Identitas Orang atau Kelompok Jumlah Saham
yang Dimiliki Persentase saham (%)
Seri A Pemerintah 1 -Seri B Pemerintah 10.320.470.711 51,82Seri B JPMCB US Resident (Norbax Inc) 1.691.164.849 8,49Seri B The Bank of New York 1.733.904.616 8,71Seri B Direksi 23.112 <0,01Pemegang Saham TELKOM dengan kepemilikan kurang dari 5%, sampai dengan 31 Desember 2007
Jenis Saham
Identitas Orang atau Kelompok
Jumlah Saham yang Dimiliki Persentase Saham (%)
Seri B Perorangan Indonesia 205.385.486 1,03Seri B Karyawan - Lokal 15.941.446 0,08Seri B Koperasi 661.720 0,00Seri B Yayasan 7.602.860 0,04Seri B Dana Pensiun 144.475.260 0,73Seri B Asuransi 149.814.540 0,75Seri B Bank 242.376 0,00Seri B Perseroan Terbatas 347.558.357 1,75Seri B Badan Usaha Lain 4.320 0,00Seri B Danareksa 32.000 0,00Seri B Reksadana 283.813.000 1,43Seri B Perorangan Asing 4.787.064 0,02Seri B Badan Usaha Asing 5.009.400.174 25,15 Jumlah 6.169.718.603 30,98
10. Ikhtisar KeuanganNeraca Konsolidasian (dalam miliar Rupiah) 31 Des 31Des 31 Des 31 Des 31 Des 2007
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 6
2003 2004 2005 2006Total Aktiva Lancar 8.942 9.204 10.305 13.921 15.978
Total Aktiva Tidak Lancar 41.341 46.975 51.866 61.215 66.081
TOTAL AKTIVA 50.283 56.179 62.171 75.136 82.059Total Kewajiban Lancar 11.170 11.677 13.513 20.536 20.674
Total Kewajiban Tidak Lancar 18.092 21.436 19.061 18.344 18.331TOTAL KEWAJIBAN 29.262 33.113 32.574 38.880 39.005
HAK MINORITAS 3.708 4.938 6.305 8.187 9.305EKUITAS 17.313 18.128 23.292 28.069 33.749
Laporan Laba-Rugi Konsolidasian(dalam miliar Rupiah, kecuali untuk laba bersih per lembar saham dan laba bersih per ADS)
31 Des 2003
31 Des 2004
31 Des 2005
31 Des 2006 31 Des 2007
Total Pendapatan Usaha 27.116 33.948 41.807 51.294 59.440Total Beban Usaha 15.140 19.360 24.636 29.701 32.967
EBITDA 17.486 21.899 25.660 31.716 37.067LABA USAHA 11.976 14.588 17.171 21.593 26.473
Penghasilan (Beban) Lain-Bersih (524) (1.839) (929) 400 (877)
LABA SEBELUM PAJAK 11.452 12.749 16.242 21.993 25.596LABA BERSIH 6.087 6.615 7.994 11.006 12.857
Laba Bersih per Saham 301,95 328,10 396,51 547,15 644,08Laba Bersih per ADS (40 Saham seri B per ADS) 12.077,83 13.124,14 15.860,25 21.886,00 25.763,20
Rasio Keuangan dan Operasi Konsolidasian
31 Des 2003
31 Des 2004
31 Des 2005
31 Des 2006 31 Des 2007
Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva (ROA)1(%) 12,1 11,8 12,9 14,6 15,7
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE)2(%) 35,2 36,5 34,3 39,2 38,1
Rasio Lancar3 (%) 80,1 78,8 76,3 67,8 77,3Rasio Total Kewajiban terhadap Total Aktiva4 (%) 58,2 58,9 52,4 51,7 47,5
Marjin Usaha5 (%) 44,2 43,0 41,1 42,1 44,5Marjin EBITDA Kotor6 (%) 64,5 64,5 61,4 61,8 62,4
Marjin Laba Bersih7 (%) 22,4 19,5 19,1 21,5 21,6Rasio Hutang terhadap Ekuitas8 (%) 88,5 91,7 57,9 54,8 46,7
Rasio Hutang terhadap EBITDA9 (%) 87,6 75,9 52,5 48,5 42,6Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga10 (%) 12,6 17,2 21,8 24,7 25,8
Rasio EBITDA terhadap Hutang Bersih11 (%) 180,4 187,1 322,7 454,9 677,8RASIO PRODUKTIVITAS :
Rasio Total Pendapatan Usaha/Karyawan (Rp miliar) 0,9 1,0 1,2 1,5 1,8
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 7
LIS/Karyawan (sst) 275,1 340,3 452,4 465,9 593,3(1) ROA merupakan laba bersih dibagi jumlah aktiva pada akhir tahun(2) ROE merupakan laba bersih dibagi jumlah ekuitas pada akhir tahun(3) Rasio lancar merupakan aktiva lancer dibagi kewajiban lancer pada akhir tahun(4) Rasio jumlah kewajiban terhadap jumlah aktiva merupakan jumlah kewajiban dibagi jumlah aktiva pada akhir tahun.(5) Marjin usaha merupakan laba usaha dibagi pendapatan usaha(6) Marjin EBITDA merupakan EBITDA dibagi pendapatan usaha(7) EBITDA merupakan laba usaha ditambah penyusutan dan amortisasi(8) Marjin laba bersih merupakan laba bersih dibagi pendapatan usaha(9) Rasio hutang terhadap ekuitas merupakan jumlah hutang dibagi jumlah ekuitas pada akhir tahun.(10) Rasio EBITDA terhadap beban bunga merupakan EBITDA dibagi beban bunga.(11) Rasio EBITDA terhadap hutang bersih merupakan EBITDA dibagi jumlah kewajiban dikurang kas dan ekuivalen kas,penyertaan sementara dan rekening escrow pada akhir tahun. Ikhtisar Operasi
31 Des 2003
31 Des 2004
31 Des 2005
31 Des 2006
31 Des 2007
TELEPON TIDAK BERGERAK KABEL
Jumlah Pelanggan (dalam ribuan pelanggan) 8.241 8.559 8.686 8.709 8.685 Jumlah Produksi Pulsa (dalam jutaan pulsa 62.261 65.152 67.669 64.012 75.451
TELEPON TIDAK BERGERAK NIRKABEL (FLEXI)
Jumlah Pelanggan Classy/Pascabayar (dalam ribuan pelanggan) 228 684 821 794 828
Trendy/Prabayar (dalam ribuan pelanggan) 37 745 3.241 3.381 5.535 Total (dalam ribuan pelanggan) 265 1.429 4.062 4.176 6.363
Penjualan Classy/Pascabayar (dalam ribuan pelanggan) 228 595 475 261 273
Trendy/Prabayar (dalam ribuan pelanggan) 38 889 3.558 3.175 5.026 Jumlah (dalam ribuan pelanggan) 264 1.484 4.034 3.436 5.299
ARPU (rata-rata 12 bulan) Pascabayar (Rp ribu) 154 94 123 135 115
Prabayar (Rp ribu) 24 20 19 35 42 Campuran (Rp ribu) 141 60 47 54 53
Jaringan BTS (Unit) 396 1.136 1.448 1.531 1.911
Jumlah kota yang dilayani 38 192 231 236 238 SELULAR
Base Transceiver Station/BTS (unit) 4.820 6.205 9.895 16.057 20,858 Kapasitas Jaringan (dalam jutaan pelanggan) 10,8 17,9 26,2 38,8 50,5
Customer Base (dalam jutaan pelanggan) 9,6 16,3 24,3 35,6 47,9 Pascabayar (kartuHALO) 1,0 1,3 1,5 1,7 1,9
Prabayar (simPATI) 8,6 11,6 16,0 21,4 24,0 Prabayar (kartuAs) - 3,4 6,8 12,5 22,0
ARPU - campuran (Rp'000) 123 102 87 84 80
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 8
Pascabayar (kartuHALO) 314 304 291 274 264 Prabayar (simPATI) 95 84 84 83 84
Prabayar (kartuAs) - 48 45 54 57
11. Pernyataan Dividen Saham TELKOM dan Rasio Pembayaran
TELKOM membayar dividen tunai seperti yang diputuskan oleh RUPST, sebagai berikut:
Tahun Dividen
Tanggal RUPST
Rasio Pembayaran (%)
Jumlah Dividen (Rp Juta)
Dividen per Lembar Saham 1 (Rp)
2003 30 Juli 2004 50,0 3.043.614 301,952
2004 24 Juni 2005 50,0 3.064.6043 152,01
2005 30 Juni 2006 55,0 4.400.090 218,862006 5 Desember 2006 - 971.0174 48,41
2006 29 Juni 2007 55,0 5.082.050 254,802007 6 November 2007 - 965.3985 48,45
1. Merupakan persentase laba bersih dari tahun buku saat dividen dibayarkan 2. Dividen per lembar saham untuk tahun 2002 dan 2003 sebelum stock split 1:2 seperti yang telah disetujui pada RUPST 30 Juli 2004
3. Termasuk dividen tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2004 sejumlah Rp 143.377 juta.
4. Dividen tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2006 sejumlah Rp 971.017 juta.
5. Dividen tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2007 sejumlah Rp 965.398 juta
12. Penghargaan PT. Telkom
Pada Tahun 2007
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 9
ANALISIS
13. Internal
Factor
Analysis
Summary
(IFAS)
FAKTOR INTERNAL Bobot Rate Skor KomentarStrengths:S.1. Brand Image yang kuat
S.2. Terdepan dalam teknologi
S.3. Penguasaan pasar yang baik
S.4. Tata kelola perusahaan yang baik
S.5. Pelayanan produk dan jasa yang variatif
S.6. Jaringan terluas
S.7. Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak lain
Weaknesses:
W.1. Harga yang ditawarkan masih termasuk harga premium
W.2. Penghentian pemakaian teknologi WLL (Wireless local look)
0.15
0.15
0.1
0.05
0.1
0.1
0.15
0.1
0.1
5.0
4.5
3.0
3.5
2.0
4.0
3.0
4.2
4.0
0.75
0.675
0.3
0.175
0.2
0.4
0.15
0.42
0.4
Lebih familiar di masyarakat
Digitalisasi PSTN(Public Switched Telephone network)&konvergensi di PSTN: teknologi Akses Berbasis IP(internet protocol)
Akhir September 2005, pangsa pasar sebesar 72% menurut EBITDA
Sebagai BUMN, TELKOM menerapkan praktek GCG, berdasarkan keputusan Menteri BUMN nomor; 117/M-MBU/2002
Memiliki 2 segmentasi pasar(personal dan korporat)
Mencakup seluruh kawasan Indonesia
Pengelolaan telepon seluler oleh TELKOM, bekerja sama dengan 37 perusahaan-perusahaan global yang terbaik di bidangnya
Akan tejadi kemungkinan konsumen akan berpindah kepada kompetitor
Teknologi ini telah usang dan harus diganti dengan yang lebih canggih
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008)
No Nama Penghargaan Kategori Pemberi Penghargaan1 Anugerah Media Humas
2007Juara Umum Badan Koordinasi Kehumasan
(Bakohumas) Pemerintah - Denpasar 30 Agustus 2007
2 Marketing Award 2007 1. The Best Experiental Marketing & Customer Experience
2. The Best Marketing Campaign
Majalah Marketing & Frontier Consulting Group di Balai Sarbini Semanggi Plaza Jakarta, Rabu 29 Agustus 2007
3 Anugerah Business Review 2007
1. Peringkat 1 dalam Pengembangan SDM Terbaik dan Kinerja Saham Terbaik
2. Peringkat 2 dalam Keuangan (berdasarkan EVA), Korporasi, Program Kepedulian Sosial (CSR)
3. Sekretaris Perusahaan Terbaiik oleh Harsya Denny Suryo
Mutiara 2 Ballroom JW Marriot Hotel –Kuningan Jakarta, Rabu 15 Agustus 2007
4 Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) Award 2007
1. IMAC Award 2007 di bidang Telekomunikasi
2. The Most Sustainable Corporate Image 2007
Majalah Business Week dan Frontier Consulting Group, Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, 18 Juli 2007
5 Call Center Award 2007 Call Center terbaik untuk kategori:1. Telekomunikasi
2. Internet Service Provider
Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) dan Majalah Marketing, XXI Club Jakarta Theater Building 12 April 2007
6 Zero Accident Award dan System Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Award
Zero Accident Award dan SMK3 Award
Jakarta Convention Center (JCC), 06 Februari 2007
10
1.00 3.69
14. External Factor Analysis Summary (EFAS)
FAKTOR EKSTERNAL Bobot Rate Skor Komentar
Opportunity:
O.1. Pengembangan pasar dan
produk melalui joint venture
dengan pihak lain
O.2. Memperluas (expanding)
produk ke luar negeri
O.3. Peningkatan teknologi secara
terus menerus
O.4 Corporate Social Responsibility
Threats:
T.1. Perubahan permintaan oleh
konsumen terhadap produk
yang dihasilkan
T.2. Persaingan harga yang
kompetitif
T.3. Bencana alam
T.4. Keadaan politik dalam negeri
0.20
0.15
0.10
0.10
0.15
0.15
0.075
0.075
5.00
4.5
5.00
4.3
3.0
4.5
3.0
4.0
1.00
0.675
1.00
0.43
0.45
0.675
0.75
0.675
Menjalin network dengan
perusahaan yang memiliki
kompetensi dibidang teknologi
informasi
Perluasan market share
Perkembangan teknologi harus
terus terintegrasi dalam strategi
perusahaan
Dengan memberikan kepedulian
terhadap lingkungan akan
menimbulkan image yang baik
Dimana konsumen meminta
produk apa saja yang mereka
rasa dibutuhkan
Persaingan harga murah dari
kompetitior
Rusaknya jaringan/infrastruktur
yang ada
Campur tangan pemerintah dapat
berpengaruh terhadap situasi
perusahaan
1.00 4.17
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 11
15. Strategi yang Digunakan
Menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang berubah cepat, menuntut TELKOM untuk
mengubah dan mengembangkan strategi yang baru. Langkah strategis yang pertama diubah
oleh TELKOM adalah merubah dan merumuskan visi-misi korporat yang baru yang akan
memberikan strategic guideliness bagi seluruh karyawan mengenai tujuan akhir transformasi
TELKOM.
Rumusan visi baru tersebut adalah” To become a leading InfoComm player in the region”,
sedangkan rumusan misinya adalah pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa
kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif. dan kedua,
TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dangan
mengoptimalisasikan SDM yang unggul, penggunaan teknologi yang unggul, penggunaan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal
balik dan saling mendukung secara sinergis.
Rumusan Visi-misi TELKOM sebelum tahun 2000
Visi: TELKOM akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh
masyarakat Indonesia melalui upaya perluasan dan pembaharuan jaringan yang berkelanjutan,
serta terus berupaya mencari peluang-peluang baru dimasa depan melalui pengembangan
teknologi dan inovasi untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang akan menempatkan
TELKOM sebagai pemimpin dibidang industri telekomunikasi.
Misi: TELKOM menyediakan layanan telekomunikasi dan penyaluran informasi yang
berkualitas, lengkap, terpadu, dan selalu berorientasi untuk memberikan hasil yang terbaik
bagi pelanggan, pemilik, pegawai, dan lingkungan perusahaan.
Rumusan Visi-misi TELKOM setelah tahun 2000:
Visi: ”To become a leading Infocomm player in region” TELKOM berupaya untuk
menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm berpengaruh dikawasan Asia Tenggara,
Asia, dan akan berlanjut ke Asia Pasifik.
Misi: Pertama TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan
terbaik berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif.
Kedua, TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan SDM yang unggul ,penggunaan teknologi yang kompetitif, serta
membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan saling mendukung
secara sinergis.
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 12
Namun, tidak hanya perubahan strategis ini saja yang dilakukan oleh TELKOM.
Masih ada beberapa sinergi lain yang dikembangkan oleh TELKOM antara lain adalah:
1. Strategi pertama yang paling dikembangkan oleh TELKOM adalah merubah orientasi
pasar. Sebelum tahun 2003 TELKOM menganut asset-based orientation, dimaa menjaga
keandalan produktif aset dan penguasaan produk sebagai landasan. Setelah tahun 2003
menjadi customer-centric, dimana seluruh operasi TELKOM harus benar-benar fokus
kepada pelanggan. Oleh sebab itu untuk mewujudkannya TELKOM telah
mengembangkan aplikasi dari TI, yang berperan sangat penting untuk mewujudkan
strategi ini.
2. Strategi yang kedua yang dikembangkan oleh TELKOM adalah pengembangan Teknologi
Informasi. Pada awalnya TI bagi TELKOM hanya sebagai sarana pendukung saja. Ini
digunakan bagi pelanggan untuk memudahkan dalam pembayaran tagihan. Selain iti belun
ada standar yang digunakan, karena TI dianggap sebagai biaya yang tidak signifikan
dampaknya. Namun perubahan lingkungan bisnis yang cepat menuntut TELKOM untuk
merubah peranan TI-nya tidak lagi sebagai pendukung tetapi sebagai sarana transformasi.
Oleh sebab itu TELKOM bertekad memberikan layanan yang lebih besar kepada TI dalam
menghadapi persaingan bisnis dimasa yang akan datang. Langkah-langkah strategis yang
diambil oleh TELKOM dalam mewujudkan meningkatkan peranan TI adalah:
Langkah pertama adalah menjalankan menejemen TI secara terkonsolidasi. Harus
diketahui bahwa unit-unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI belum berperan
dengan semestinya. Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak, antara lain:
pengelolaan TI menjadi tidak terkendali, peoses bisnis tidak efektif, kompetensi tidak
dikembangkan sesuai dengan perkembangan bisnis dan teknologi, dan tidak
tercapainya efisiensi biaya investasi dan operasional. Oleh sebab itu TELKOM kini
tengah membenahi semua sistem informasinya.
Langkah kedua yang dijalankan oleh TELKOM adalah pemantapan peran dan
tanggungjawab oerganisasi TI TELKOM. Saat ini peran dari TI tidak lagi sebagai
pendukung namun sudah menjadi sarana transformer. Untuk itu diperlukan
pemantapan peran dan tanggung jawab yang jelas dari organisasi pengelola TI.
Strategi ini sangat berpengaruh terhadap struktur organisasi dan pembagian peran dan
tanggungjawab.
Langakah ketiga yang harus dilakukan adalah pengembangan kompetensi SDM TI
TELKOM. Untuk mendukung terjadinya pengelolaan organisasi yang optimal
dibutuhkan penerapan yang tepat dalam pengelolaan SDM. Ada dua pendekatan yang
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 13
dapat digunakan yaitu dari sisi kualitas dan kuantitas. Dari sisi kualitas adalah
membentuk strategi pengembangan SDM yang terarah dan terstruktur dengan baik.
Dari sisi kuantitas, konstribusi TI sebatas implementasi slogan right man in the right
place. Meskipun hal ini masih berbau kualitas namun yang dimaksud adalah
bagaimana pengelolaan SDM sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelebihan SDM
pada satu tempat atau kekurangan SDM pada tempat lain, penempatan tidak sesuai
dengan prioritas dan pengembangan kompetensi tidak sesuai dengan kebutuhan.
Langkah keempat adalah penerapan kebijakan outsourcing. Langkah ini dilakukan
dalam rangka memacu efisiensi. Outsourcing di bidang TI adalah upaya untuk
memindahkan sebagian dari infrastruktur TI, staf, proses, dan aplikasi internal kepada
suatu resource provider eksternal. Faktor yang menjadi pertimbangan utama untuk
meng-outsourcing ada dua yaitu aspek kestrategisannya dan resource yang dimiliki
oleh TELKOM.
16. Kompetensi yang Digunakan
Seperti yang telah disebutkan diatas TELKOM telah merubah orientasi pasarnya menjadi
costumer-centric. Untuk mewujudkan ini TELKOM pun merubah kompetensi yang
digunakan. Sebelum tahun 2003 TELKOM menggunakan kompetensi POTS (Plain old
telephone service), yaitu teknologi telepon tetap, namun mulai dari 2003 TELKOM
menggunakan kompetensi PMM (phone,mobile,multimedia), dengan ini diharapkan
TELKOM menjadi “InfoCom Supermarket” dengan konsep one stop shop solution, langkah
ini telah membawa TELKOM menjadi full network service provider(FNSP) dengan lima pilar
bisnis yaitu: fixed line, fixed wireless,mobile, internet,&inter carrier.
Selain itu kini TELKOM juga menerapkan Competency-BaseHuman Resource
Management (CBHRM). Kompetensi yang dimaksud dalam sistem CBHRM adalah
kombinasi antara skill, knowledge dan personal qualities yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan secara efektif. Skill adalah kemampuan individu untuk menjalankan
sebuah pekerjaan dengan baik, seperti mendemonstrasikan sebuah produk. Knowledge adalah
informasi berharga yang dimiliki oleh seseorang dibidang tertentu, seperti pemahaman yang
dalam mengenai pesaing. Sementara personal qualities adalah nilai-nilai (value) dan sikap
(attitude) yang dimiliki seseorang yang menentukan kualitasnya.
Singkatnya TELKOM harus membangun sistem HR dimana kompetensi menjadi dasar
dalam seleksi karyawan (personnel selection), penilaian kinerja (performance appraisal),
maupun pembangunan karyawan (employee development). Dari sini terlihat kompetensi
menduduki posisi sentral dalam manajemen SDM di TELKOM.
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 14
DAFTAR PUSTAKA
1. Kartajaya, Hermawan. 2004. On Becoming A Costumer-Centric Company
Transformasi TELKOM Menjadi Perusahaan berbasis Pelanggan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
2. www. Telkom.ac.id edisi 1 Juni 2008 dan 2 Juli 2008
3. www.telkomflexi.com
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Serikat_Karyawan_Telkom
Pertanyaan.
1. Identifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam si Telekomunikasi.
2. Jelaskan bagaimana pengaruh setiap perubahan terhadap kebijakan yang diambil Telkom.
3. Identifikasi kebijakan yang dilakukan oleh Telkom untuk mengantisipasi perubahan.
Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 15