14
7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 1/14 FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) Jl. Terusan Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk - Jakarta Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA PRESENTASI KASUS : OLIGOHIDRAMNION SMF ILMU KEBIDANAN RUMAH SAKIT : RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA  Nama Mahasiswa : Tanda Tangan  Nim : ................................  Dr. Pembimbing : Dr.H.Achmad Djaenudin, SpOG  _______________________________________________________________________________  __________________________ IDENTITAS PASIEN  Nama : Ny I Nama : Tn J Umur : 34 tahun Umur : 36 tahun Pendidikan : S1 Pendidikan : S1 Agama : Islam Agama : Islam Suku Bangsa : Sunda Suku Bangsa : Sunda Alamat : Kampung Pondok RT 02/RW 03 Bojong Sari, Depok Alamat : Kampung Pondok RT 02/RW 03 Bojong Sari, Depok Masuk Rumah Sakit : Tanggal 24/04/2012 Jam : 09.32 ANAMNESIS Diambil dari : Autoanamnesis dengan pasien Ny I pada tanggal 24/04/2012 jam 09.32 1. Keluhan utama: Perut mules-mules yang kemudian menghilang 2 hari SMRS 2. Riwayat Penyakit Sekarang : 1 minggu SMRS, OS dengan G2P1A0 40 minggu mulai merasakan mules-mules pada  perutnya. OS kemudian memeriksakan dirinya pada hari sabtu tanggal 21 April 2012  bersamaan dengan jadwal ANC nya ke dokter kandungan. Dokter kandungan memeriksakan

KASUS OLIGOHIDRAMNION

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 1/14

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)

Jl. Terusan Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk - Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK 

STATUS ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

PRESENTASI KASUS : OLIGOHIDRAMNION

SMF ILMU KEBIDANAN

RUMAH SAKIT : RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA

 Nama Mahasiswa : Tanda Tangan

 Nim : ................................ 

Dr. Pembimbing : Dr.H.Achmad Djaenudin, SpOG

 _______________________________________________________________________________ 

 __________________________ 

IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny I Nama : Tn J

Umur : 34 tahun Umur : 36 tahun

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Agama : Islam Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda Suku Bangsa : Sunda

Alamat : Kampung Pondok RT 02/RW 03

Bojong Sari, Depok 

Alamat : Kampung Pondok RT 02/RW 03

Bojong Sari, Depok 

Masuk Rumah Sakit : Tanggal 24/04/2012 Jam : 09.32

ANAMNESIS

Diambil dari : Autoanamnesis dengan pasien Ny I pada tanggal 24/04/2012 jam 09.32

1. Keluhan utama:

Perut mules-mules yang kemudian menghilang 2 hari SMRS

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

1 minggu SMRS, OS dengan G2P1A0 40 minggu mulai merasakan mules-mules pada

 perutnya. OS kemudian memeriksakan dirinya pada hari sabtu tanggal 21 April 2012

 bersamaan dengan jadwal ANC nya ke dokter kandungan. Dokter kandungan memeriksakan

Page 2: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 2/14

keadaan janin dengan USG dan dokter menjelaskan kepada OS bahwa cairan amnionnya

 berkurang dan letak bayi miring. Berhubungan dengan ini, dokter menginformasikan kepada

OS untuk segera melahirkan bayinya dengan operasi. OS pun menyetujuinya dan sesuai

 perjanjian operasi pun berjalan sewaktu OS datang lagi kerumah sakit.

HPHT : 17 Juli 2011 TP : 24 April 2012

3. Riwayat Haid

Haid pertama : umur 13 tahun

Siklus : teratur, 28 hari/bulan

Lamanya : 7 hari

4. Riwayat Perkawinan

Kawin : sudah (1 kali)

Dengan suami sekarang : 9 tahun

5. Riwayat Obstetrik 

G2P1A0

Kehamilan pertama : 9 tahun, perempuan, berat badan 3,29 kg, panjang badan 50 cm, partus

ditolong oleh bidan.

6. Riwayat Keluarga Berencana

Sejak tahun 2002 OS mengaku memakai KB suntik setiap 1 bulan sekali. Kemudian OS

 berganti KB pada tahun 2005.

7. Lain-lain

Tidak ada

PERMERIKSAAN JASMANI

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum :baik  

Kesadaran : kompos mentis

Kntak psikik : normal

Tinggi badan :150 cm

Berat badan : 52 KgKeadaan gizi : baik  

Tekanan darah : 100/60 mmHg

 Nadi : 100 x/menit

Suhu : 37,0 ’C

Pernapasan : 17x/menit

Kulit : sawo matang, tidak ada kelainan

Kepala : normocephal, tidak ada kelainan

Muka : tidak ditemukan kelainan

Mata : konjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Telinga : tidak ditemukan kelainanHidung : tidak ditemukan kelainan

Page 3: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 3/14

Mulut/gigi : mukosa bibir tidak kering, gigi lengkap tidak ada yang berlubang

Leher : tidak ditemukan kelainan

Dada : tidak ditemukan kelainan

Jantung : BJ1 dan BJII reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru-paru : suara napas vesikuler, wheezing (-), rhonki (-)

Kelenjar limfe :Submandibula : tidak teraba membesar 

Leher : tidak teraba membesar  

Supraklavikula : tidak teraba membesar 

Ketiak : tidak teraba membesar  

Ekstremita : akral hangat

Edema sensitibiltas

- - + +

- - + +

Pertumbuhan rambut :

Ketiak : distribusi normal

Pubis : distribusi normal

Betis : distribusi normal

2. Payudara

simetris, areola mammae bersih, puting susu menonjol keluar, tidak ada ASI

3. Pemeriksaan perut/abdomen

Bising usus : (+)

Status obstetrikus:

TFU :39 cm

DJJ : 150x/menit

PEMERIKSAAN GINEKOLOGIK 

1. Inspeksi

Tidak dilakukan

2. Pemeriksaan Bimanual

Vulva/Vagina tenang

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Data pemeriksaan laboratotium tidak didapatkan

Page 4: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 4/14

PEMERIKSAAN LAIN

USG: Letak lintang, lilitan tali pusat, Indek Cairan Amnion : 6,8

URAIAN MASALAH

Resume

OS datang sesuai anjuran dokter kandungan sewaktu ANC dimana pada ANC dilakukan pemeriksaan

USG dan didapatkan hasil dimana posisi bayi OS dalam kandungan adalah letak lintang, dan ada

lilitan tali pusat, indeks cairan amnion 6,8. 1 minggu SMRS OS juga mengeluhkan adanya mules-

mules.

Ringkasan (Summary)

Anamnesis : Os mengalami perdarahan post melahirkan 2 jam SMRS. Tidak ada

riwayat gangguan pembekuan darah

Pemeriksaan fisik : tinggi fundus uteri 39 cm, kontraksi uterus(+), edema (-), jantung dan paru

tidak ditemukan kelainan

DAFTAR MASALAH

Diagnosis kerja : G2P1A0 hamil 40 minggu dengan Oligohidramnion dan letak lintang.

Diagnosis banding :

RENCANA PERMULAAN

1. Rencana diagnostik:

-Observasi keadaan ibu

-Observasi DJJ bayi2. Rencana terapi

- Pro Sectio Caesarian

- Coamoxciclave 500mg 3x1

- A.mafenamat 3 x 500mg

3. Rencana pendidikan:

- Menjelaskan kepada OS tentang kondisi yang sedang dialami dan pentingnya

tindakan untuk melahirkan bayinya agar tidak terjadi gawan janin.

PROGNOSIS

Dubia ad bonam

Page 5: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 5/14

Lembar follow up

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan Dan Kebidanan

Fakultas Kedokteran UKRIDA

 Nama pasien : Ny. I

Umur : 34 tahun

Tanggal masuk RS : 24/04/2012

Diagnosis : G2P1A0 hamil 40 minggu dengan Oligohidramnion dan letak lintang.

25.04.2012/ jam 0500

S: Nyeri perut dan nyeri luka bekas operasi SC

O KU : baik  

Kesadaran : compos mentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 76 kali/menit

S : 37 ’C

RR : 20 kali/menit

ASI : -/-

TFU : 2 jari dibawah pusat

Kontraksi uterus (+)

Lochea : rubra (1 kali ganti softex)

Hasil laboratorium (tanggal 24/4/2012 jam 12.05)

Hb : 11,8 g/dl

Leukosit :7,99 ribu/mm3

Trombosit : 329 ribu/mm

3

Hematokrit : 35%

Gula Darah Sewaktu: 81 mg/dl.

A P2A0 NH1 Post SC atas indikasi h. 40 minggu dengan oligohidramnion dan kepala letak 

tinggi dengan keadaan umum baik 

P Observasi KU, kesadaran, TTV

Menjaga kebersihan luka bekas operasi

Menyusukan bayi

Mobilisasi

Th/

- Coamoxciclave 500mg 3x1

- A.mafenamat 3 x 500mg

Page 6: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 6/14

- Becomb C

26.04.2012/ jam 0500

S: Nyeri perut dan nyeri luka bekas operasi SC

O KU : baik  

Kesadaran : compos mentis

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 88 kali/menit

S : 36,3oC

RR : 24 kali/menit

ASI : -/-

TFU : 3 jari dibawah pusatKontraksi uterus (+)

Lochea : rubra (1/4 kali ganti softex)

A P2A0 NH2 Post SC atas indikasi h. 40 minggu dengan oligohidramnion dan kepala letak 

tinggi dengan keadaan umum baik 

P Observasi KU, kesadaran, TTV

Menjaga kebersihan luka bekas operasi

Menyusukan bayi

Mobilisasi bertahap

Th/

- Coamoxciclave 500mg 3x1

- Becomb C 1x1

26.04.2012/ jam 0500

S: Nyeri perut dan nyeri luka bekas operasi SC

O KU : baik  

Kesadaran : compos mentisTTV : TD : 100/70 mmHg

N : 88 kali/menit

S : 36,3oC

RR : 24 kali/menit

ASI : -/-

TFU : 3 jari dibawah pusat

Kontraksi uterus (+)

Lochea : rubra (1/4 kali ganti softex)

Page 7: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 7/14

A P2A0 NH2 Post SC atas indikasi h. 40 minggu dengan oligohidramnion dan kepala letak 

tinggi dengan keadaan umum baik 

P Observasi KU, kesadaran, TTV

Menjaga kebersihan luka bekas operasi

Menyusukan bayi

Mobilisasi bertahap

Th/

- Coamoxciclave 500mg 3x1

- Becomb C 1x1

27.04.2012/ jam 0500

S: Nyeri perut dan nyeri luka bekas operasi SC

O KU : baik  

Kesadaran : compos mentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 88 kali/menit

S : 36,6oC

RR : 22 kali/menit

ASI : +/+

TFU : 3 jari dibawah pusat

Kontraksi uterus (+)

Lochea : rubra (1/3 kali ganti softex)

A P2A0 NH3 Post SC atas indikasi h. 40 minggu dengan oligohidramnion dan kepala letak 

tinggi dengan keadaan umum baik 

P Observasi KU, kesadaran, TTV

Menjaga kebersihan luka bekas operasi

Menyusukan bayi

Mobilisasi bertahap

Th/

- Coamoxciclave 500mg 3x1

- Becomb C 1x1

Page 8: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 8/14

TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan

Cairan ketuban sangat penting artinya bagi tumbuh kembang janin ke segala arah dengan jumlah

sama sehingga pertumbuhannya simetris.Untuk pertama kalinya, cairan amnion dibentuk oleh sel

trofoblas sehingga morula dapat berubah menjadi blastula. Selanjutnya terjadi perubahan sel

trofoblas sedemikian rupa sehingga mampu melakuakn tugas utamnya untuk berimplasntasi di

dinding uterus bagian depan atau belakang atas.Cairan amnion kemudian dibentuk oleh sel

amnion sehingga pertambahannya seiring dengan makin tua usia kehamilan.Oligohiramnion :

 jika produksi makin berkurang, disebabkan beberapa hal diantaranya : insufisiensi plasenta,kehamilan postterm, gangguan organ perkemihan-ginjal, janin terlalu banyak minum sehingga

makin kurang jumlah air ketuban intrauteri. Oligohidramnion bila air ketuban kurang dari 500

cc, biasanya cairannya kental, keruh, berwarna kehijau-hijauan. Sebabnya belum diketahui

dengan pasti. Kalau terjadi pada kehamilan muda akan menyebabkan gangguan bagi

 pertumbuhan janin, seperti deformitas dan amputasi ekstremitas. Uterus tampak lebih kecil, dan

detak jantung sudah terdengar lebih dini dan lebih jelas. Karena kurangnya cairan maka

 pergerakan anak akan menyulitkan si ibu. Prognosis oligohidramnion tidak begitu baik terutama

untuk janin.Air ketuban memiliki beberapa peranan yang penting diantaranya melindungi bayi

dari trauma, terjepitnya tali pusat, menjaga kestabilan suhu dalam rahim, melindungi dari infeksi,

membuat bayi bisa bergerak sehingga otot2nya berkembang dengan baik serta membantu

 perkembangan saluran cerna dan paru janin.

Ada beberapa definisi oligohidramnion yang dipakai diantaranya:

* Berkurangnya volume air ketuban (VAK)

* Volumenya kurang dari 500 cc saat usia 32-36 minggu

* Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm

* Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima

VAK tergantung dari usia kehamilan, sehingga definisi terbaik adalah < presentil kelima.

8

Page 9: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 9/14

VAK meningkat secara stabil saat kehamilan, volumenya sekitar 30 cc pada 10 minggu dan

mencapai puncaknya 1 Liter pada 34-36 minggu, yang selanjutnya berkurang. Rata-rata sekitar 

800 cc pada 40 minggu. Pengurangan volume maksimal bisa mencapai 150 cc/minggu pada usia

hamil 38-43 minggu.

Tiga hal utama yang berperan adalah VAK adalah(1) regulasi normal aliran air ketuban dari

 janin, (2) pergerakan air dan bahan2 yang larut didalamnya serta menembus membran (3) Efek 

ibu pada pergerakan cairan menembus plasenta.

Sumber ketuban yang berperanan adalah pipis bayi yang merupakan sumber utama air ketuban

dalam TM II. Sumber lain adalah cairan yan berasal dari paru janin serta rongga hidung janin.

Oligohidramnion diakibatkan oleh banyaknya cairan yg hilang ataupun kurangnya produksi urin

 janin. Secara umum oligohidramnion berhubungan dengan salah satu kondisi dibawah ini:

* Pecahnya selaput ketuban.

* Kelainan bawaan pada saluran ginjal dan atau saluran kemih janin.

* Produksi pipis janin yang kurang secara kronis.

* Hamil lewat waktu (Postterm)

Oligohidramnion lebih sering ditemukan pada kehamilan yang sudah cukup bulankarena VAK 

 biasanya menurun sat hamil sdh cukup bulan. Ditemukan pada sekitar 12 % kehamilan yang

mencapai 41 minggu.

Diagnosa dibuat dengan pemeriksaan USG yaitu dengan mengukur indeks caira ketuban

( Amniotic Fluid Index= AFI ). Tetapi secara klinis (dengan pemeriksaan fisik) bisa diduga

dengan : pengukuran tinggi rahim dari luar serta bagian bayi yang mudah diraba dari luar 

(didinding perut ibu). Namun hal ini hanya berupa asumsi/dugaan saja, tetap haris dikonfirmasi

dengan USG.

9

Page 10: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 10/14

USG juga bisa melihat anantomi janin untuk melihat kelainan seperti ginjal yang tidak tumbuh

(dengan tidak terlihatnya pipis di kandung kemih janin). Serta untuk mengetahui adanya

gangguan pertumbuhan janin. Pemeriksaan dengan spekulum dapat dilakukan guna mendeteksi

adanya kebocoran air ketuban akibat pecahnya air ketuban.

Oligohidramnion didefinisikan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena VAK tergantung

 pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI yang kurang dari presentil 5

( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan).

VAK merupakan prediktor kemampuan janin menghadapi persalinan, karena kemungkinan tali

 pusat terjepit antara bagian bayi dan dinding rahim meningkat tatkala air ketuban sedikit. Hal ini

akan menimbulkan gawat janin serta persalinan diakhiri dengan bedah cesar.

Jika terjadi oligohidramnion sebeleum cukup bulan, dilakukan perawatan secara ekspektatif 

tergantung kondidi bayi dan ibu, sedangkan jika terjadi pada hamil cukup bulan, dilakukan

 pengakhiran kehamilan (terminasi) sesuai dengan kondisi kematangan leher rahim. Jika matang

dilakukan induksi persalinan.

Jumlah air ketuban bisa ditambah drai luar dengan melakukan amnioinfusion. Cairan NaCl

hangat atau sesuai suhu ruangan dimasukkan lewat leher rahim. Sehingga akan menurunkan

angka cesar pada kasus oligohidramnion.

ISI

A. Definisi

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang

dari 500 cc.

 

B. Etiologi

Etiologi belum jelas, tetapi disangka ada kaitannya dengan renal agenosis janin. Etiologi

 primer lainnya mungkin oleh karena amnion kurang baik pertumbuhannya dan etiologi

sekunder lainnya, misalnya pada ketuban pecah dini.

10

Page 11: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 11/14

 

C. Patofisiologi

Sindroma Potter dan Fenotip Potter adalah suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan

gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit).

Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru lahir, dimana cairan

ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnion menyebabkan bayi tidak memiliki

 bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding rahim menyebabkan gambaran wajah

yang khas (wajah Potter). Selain itu, karena ruang di dalam rahim sempit, maka anggota gerak 

tubuh menjadi abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal.

Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru

hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Pada sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan, baik karena kegagalan

 pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun karena penyakit lain pada ginjal yang

menyebabkan ginjal gagal berfungsi.

Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air kemih) dan tidak 

adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma Potter.

Gejala Sindroma Potter berupa :

- Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung yang

lebar, telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).

- Tidak terbentuk air kemih

- Gawat pernafasan,

D. Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden oligohidramnion yang tinggi .

1. Anomali kongenital (misalnya : agenosis ginjal, sindrom patter).

2. Retardasi pertumbuhan intra uterin.

3. Ketuban pecah dini (24-26 minggu).

4. Sindrom paska maturitas.

 Epidemiologi Oligohidramnion

11

Page 12: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 12/14

Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit. Olygohydramnion dapat terjadi

kapan saja selama masa kehamilan, walau padaumumnya sering terjadi di masa kehamilan

trimester terakhir. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampaui batas waktu

 perkiraan lahir (usia kehamilan42 minggu) juga mengalami olygohydrasmnion, karena jumlah

cairan ketubanyang berkurang hampirsetengah dari jumlah normal pada masa kehamilan 42

minggu.

 

12

Page 13: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 13/14

E. Gambaran Klinis

1. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.

2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.

3. Sering berakhir dengan partus prematurus.

4. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas.

5. Persalinan lebih lama dari biasanya.

6. Sewaktu his akan sakit sekali.

7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.

 

F. Pemeriksaan Penunjang

 

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

- USG ibu (menunjukkan oligohidramnion serta tidak adanya ginjal janin atau ginjal yang

sangat abnormal)

- Rontgen perut bayi

- Rontgen paru-paru bayi

- Analisa gas darah.

.

G. Akibat Oligohidramnion

 

1. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan menderita cacat bawaan dan

 pertumbuhan janin dapat terganggu bahkan bisa terjadi partus prematurus yaitu picak 

seperti kertas kusut karena janin mengalami tekanan dinding rahim.

2. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat bawaan seperti club-foot,

cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan kering (lethery appereance).

 

H. Tindakan Konservatif 

1. Tirah baring.

13

Page 14: KASUS OLIGOHIDRAMNION

7/15/2019 KASUS OLIGOHIDRAMNION

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-oligohidramnion 14/14

2. Hidrasi.

3. Perbaikan nutrisi.

4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin, NST, Bpp).

5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.

6. Amnion infusion.

7. Induksi dan kelahiran.

Daftar pustaka

Cunningham F Gary,dkk. Obstetri Williams, Ed 21, vol 2,EGC, Jakarta, 2006, h 915-918

Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T editor: Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga, cetakan

ketujuh, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta,2006,359

Manuaba I.B.G, Manuaba I.B. Chandranita. Pengantar Kuliah Obstetri, EGC, Jakarta, 2007,

h500-502

14