119

KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden
Page 2: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

i

KATA PENGANTAR

Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai

visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya

melalui penyusunan Laporan Kinerja (LKj). Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah mengacu kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP

sebagai aparat pengawasan intern pemerintah mempunyai tugas menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional. Di samping itu, menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, BPKP berperan melakukan pembinaan

penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan memfasilitasi

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam rangka meningkatkan

kapabilitasnya agar terwujud APIP yang efektif.

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan program dan kegiatan

yang diamanatkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2019. Secara umum, capaian kinerja

telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran kinerja tahun

2019 menunjukkan bahwa dari 8 (delapan) Sasaran Program dengan 22 (dua puluh dua)

Indikator Kinerja Program dan 9 (sembilan) Sasaran Kegiatan dengan 9 (sembilan)

Indikator Kinerja Kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, sebagian

besar telah mencapai target.

Dengan peran aktif dari Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, perkembangan

maturitas SPIP dan kapabilitas APIP pada tahun 2019 mengalami kemajuan yang cukup

signifikan. Dari 15 Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat,

11 (sebelas) pemerintah daerah telah berada di level 3 tingkat maturitas SPIP-nya.

Demikian juga dengan tingkat kapabilitas APIP, dari 6 (elemen) kapabilitas APIP,

sebanyak 8 (delapan) Inspektorat pemerintah daerah telah memenuhi 6 (enam) elemen

level 3 dan 7

Page 3: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden
Page 4: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. vii

RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 10

A.TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG ORGANISASI ....................................... 10

B.ASPEK STRATEGIS ORGANISASI .......................................................... 14

C.KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI .................................................. 14

D.STRUKTUR ORGANISASI .................................................................. 16

E.SISTEMATIKA PENYAJIAN ................................................................. 19

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................... 21

A.RENCANA STRATEGIS 2015-2019........................................................ 21

B.PERJANJIAN KINERJA 2019 .............................................................. 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 30

A.CAPAIAN KINERJA ORGANISASI.......................................................... 30

B.KINERJA LAINNYA ......................................................................... 92

C.AKUNTABILITAS KEUANGAN ........................................................... 101

BAB IV PENUTUP ............................................................................. 103

Page 5: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat ....... 17

Gambar 1.2 Infografis SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat ............. 19

Gambar 3.1 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Tindak Lanjut ................... 36

Gambar 3.2 Assessment Penerapan GCG PTPN XIII ...................................... 38

Gambar 3.3 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMN/ Anak Perusahaan ...... 39

Gambar 3.4 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMN/ Anak Perusahaan ...... 40

Gambar 3.5 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal

Berpredikat Baik dari BUMD yang Dievaluasi ............................................. 43

Gambar 3.6 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BLUD yang Tata Kelolanya

Minimal Cukup Baik dari BLUD yang Dievaluasi .......................................... 45

Gambar 3.7 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan ..................................... 49

Gambar 3.8 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH ........................................... 50

Gambar 3.9 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K ...................................... 52

Gambar 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga

yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K .......................................................... 53

Gambar 3.11 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Audit Klaim yang

Dimanfaatkan oleh K/L/P/K ................................................................ 55

Gambar 3.12 Realisasi Indikator Kinerja Persentase K/L/P/K yang

Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) .............................................. 57

Gambar 3.13 MPAK pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat ..................... 58

Gambar 3.14 Realisasi Indikator Kinerja Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas

Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan

Masyarakat..................................................................................... 59

Gambar 3.15 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Pemerintah Provinsi dengan

Maturitas SPIP level 3 ........................................................................ 63

Gambar 3.16 Workshop Penerapan SPIP pada Kabupaten Sambas .................... 66

Page 6: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

v

Gambar 3.17 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Maturitas SPIP Level 3 .............................................................. 66

Gambar 3.18 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Persentase Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2 ......................................... 68

Gambar 3.19 Penjaminan Kualitas atas Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP

Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat .................................................... 70

Gambar 3.20 Realisasi Indikator Kinerja Persentase APIP Pemerintah Provinsi

dengan Kapabilitas Level 3.................................................................. 71

Gambar 3.21 Bimtek Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Sekadau ...... 75

Gambar 3.22 Bimtek Kapabilitas APIP pada Inspektorat Daerah Kota Singkawang . 75

Gambar 3.23 Realisasi Indikator Kinerja Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3 ............................................. 76

Gambar 3.24 Realisasi Indikator Kinerja Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2 ............................................. 77

Gambar 3.25 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Persepsi Kepuasan Layanan

Perwakilan BPKP Kalimantan Barat Tahun 2019 ......................................... 78

Gambar 3.26 Reviu atas Tata Kelola PSN Pembangunan Kawasan Industri pada

Kabupaten Ketapang ......................................................................... 83

Gambar 3.27 Verifikasi atas Tagihan Tunggakan Sisa Pekerjaan Duplikasi Jembatan

Entikong ........................................................................................ 84

Gambar 3.28 Sosialisasi SIMDA Bersama DPRD pada Kabupaten Mempawah ........ 86

Gambar 3.29 Bimtek Siskeudes versi 2.0 pada Kabupaten Kayong Utara ............ 87

Gambar 3.30 Bimtek Maturitas SPIP pada Kabupaten Ketapang ...................... 89

Gambar 3.31 Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten

Sambas ......................................................................................... 90

Gambar 3.32 Penyelenggaraan Diklat Audit Investigatif dengan Pola PNBP pada

Lingkungan Provinsi Kalimantan Barat .................................................... 93

Gambar 3.33 Workshop Peningkatan Kapabillitas APIP Bekerjasama dengan Pusat

Edukasi Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ............................. 94

Gambar 3. 34 Workshop Penyusunan Pedoman dan Pengelolaan Pengembangan

Kompetensi Auditor/P2UPD Bekerjasama dengan Inspektorat Provinsi .............. 95

Gambar 3.35 Diseminasi Interkoneksi Aplikasi SISKEUDES dengan OMSPAN ......... 96

Page 7: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

vi

Gambar 3.36 Pelatihan Pengelola Keuangan Desa Berbasis Siskeudes Versi 2.0 bagi

Aparatur Pemerintah Desa pada Kabupaten Ketapang ................................. 97

Gambar 3.37 Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi BUMDes ............... 98

Gambar 3. 38 Realisasi Keuangan Tahun 2019 .......................................... 102

Page 8: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

vii

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Komposisi SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat................ 18

Tabel 2.1 Program dan Indikator Kinerja Program dalam Renstra ..................... 25

Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Sasaran/Program dan Kegiatan ................... 26

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Tahun 2019 .................... 31

Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja ................ 34

Tabel 3.3 Realisasi Kinerja Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi .................. 36

Tabel 3.4 Uraian Hasil Self Assessment Penerapan GCG ................................ 37

Tabel 3.5 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda ................................ 60

Tabel 3.6 Subunsur SPIP yang Masih Memerlukan Perbaikan ........................... 60

Tabel 3.7 Tingkat Maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2019 ........................ 61

Tabel 3.8 Rincian Skor SPIP Pemkab Level 2 .............................................. 67

Tabel 3.9 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah ......... 68

Tabel 3.10 Lima Pernyataan PK APIP yang perlu Perbaikan ............................ 69

Tabel 3.11 Tingkat Kapabilitas APIP Pemda tahun 2015 s.d. 2019 .................... 69

Tabel 3.12 Kegiatan QA Kapabilitas APIP di Provinsi Kalimantan Barat Level 3 ..... 73

Tabel 3.13 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2019 ............. 80

Tabel 3.14 PSN yang dilakukan Kegiatan Pengawasan ................................... 83

Tabel 3.15 Implementasi SIMDA pada Pemda di Wilayah Provinsi Kalimantan

Barat ............................................................................................. 86

Tabel 3.16 Implementasi Siskesudes di Provinsi Kalimantan Barat .................... 87

Tabel 3.17 Daftar Diklat Teknis Substantif Tahun 2019 ................................. 98

Tabel 3.18 Penghargaan yang Diterima Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

pada Tahun 2015-2019 ...................................................................... 100

Tabel 4. 1 Ringkasan Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja ............. 103

Page 9: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

RINGKASAN EKSEKUTIFTARGET DAN REALISASI OUTCOME SESUAI PERJANJIAN KINERJA

TAHUN 2019

Sasaran Program 1 : Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangannegara/korporasi

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan

Target

70 %

Realisasi

71,71 %Capaian

102,44%

PersentaseBUMN/anakperusahaan yang kinerjanya minimal berpredikat A (Baik)

Persentase BUMD yang kinerjanyaminimal berpredikatbaik dari BUMD yang dievaluasi

Persentase penyelesaianhambatan kelancaranpembangunan

Target

100 %

Realisasi

0 %

Capaian

0 %

Target53,85 %

Realisasi

38,46 %

Capaian

71,43 %

Target

80 %

Realisasi

100 %

Capaian

125 %

Sasaran Program 2 : Meningkatnya efektivitas hasilpengawasan keinvestigasian

Persentase hasilpengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

Persentase hasilpengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

Target

60 %

Realisasi

60 %

Capaian

100%

Target

75 %

Realisasi

100 %

Capaian

133,33%

Persentase hasilpengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Persentase hasil audit Penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Target

70 %

Realisasi

0 %

Capaian

0 %

Target

0 %

Realisasi

100 %

Capaian

100 %

Sasaran Program 3 : Meningkatnya Penyelesaian HambatanPelaksanaan Pembangunan Nasional

Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) Target

55 %

Realisasi

100 %

Capaian

181,82 %

Sasaran Program 4 : Meningkatnya kualitas Tata KelolaPemerintah dan Koperasi dalam Pencegahan Korupsi

Persentase K/L/P/K anggotaKomunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistempengaduan masyarakat

Target

70 %

Realisasi

100 %

Capaian

142,86 %

Sasaran Program 5 : Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Persentase BLUD yang kinerjanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi

Target62 %

Realisasi

100%

Capaian

161,29 %

Sasaran Program 6 : Meningkatnya kualitaspenerapan SPIP Pemda

Persentase PemerintahProvinsi denganMaturitas SPIP level 3

Persentase PemerintahKab/Kota denganMaturitas SPIP level 3

Target

100 %

Realisasi

100 %

Capaian

100 %

Target

64,29 %

Realisasi

71,43 %

Capaian

111,11 %

Persentase PemerintahKab/Kota denganMaturitas SPIP level 2

Target

35,71 %

Realisasi

28,57 %

Capaian

119,99 %

Sasaran Program 7 : Meningkatnya Kapabilitas PengawasanIntern Pemda

Persentase APIP Pemerintah Provinsidengan KapabilitasLevel 3

Persentase APIP Pemerintah Kab/Kota dengan KapabilitasLevel 2

Target

100 %

Realisasi

100 %

Capaian

100 %

Target0 %

Realisasi

0 %

Capaian

100 %

Persentase APIP Pemerintah Kab/Kota dengan KapabilitasLevel 3

Target100 %

Realisasi

100 %

Capaian

100 %

Kepuasan PelayananKetatausahaan PerwakilanBPKP (Skala likert 1-10) Target

8

Realisasi

8,1

Capaian

101,25 %

Sasaran Program 8 : Tersedianya Dukungan teknis kepuasanatas pelayanan Perwakilan BPKP

*satuan skala

PersentaseBUMN/anakperusahaandengan skorGCG baik

Target

100 %

Realisasi

0 %

Capaian

0 %

Persentase PemerintahProvinsi denganMaturitas SPIP level 2

Target

0%

Realisasi

0 %

Capaian

100 %

Persentase APIP Pemerintah Kab/Kota dengan KapabilitasLevel 2

Target0 %

Realisasi

0 %

Capaian

100 %

Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan olehK/L/P/K

Target

80 %

Realisasi

100 %

Capaian

120 %

viii

Page 10: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA

KEGIATAN TAHUN 2019

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi Capaian Kinerja

REALISASI KEUANGAN

TAHUN 2019Rp

01 Program Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya BPKP

06 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas KeuanganNegara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan

06.3701 PelaksanaanPengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta PembinaanPenyelenggaraan SPIP

ANGGARANRp 19.204.218.000

REALISASIRp 19.151.658.259

ANGGARAN Rp 5.268.036.000REALISASI Rp 5.099.435.210

3701.021 LaporanHasil PengawasanDana Desa BPKP

ANGGARAN Rp 342.704.000

REALISASI Rp 342.704.000

ANGGARAN Rp 24.472.254.000 REALISASI Rp24.251.093.469Capaian

99,10 %

99,73 %96.80%

100 %

3701.031 HasilPengawasan atasPertanggungjawabanKeuangan Dana Pemilu 2019

ANGGARAN Rp 107.535.000

REALISASI Rp 107.535.000

100%

3701.011 HasilPenerapanPembinaan SIMDA Integrasi PerwakilanBPKP

ANGGARAN Rp 202.950.000

REALISASI Rp 202.934.700

99,99 %

3701.004 HasilPembinaanKapabilitas APIP K/L/P PerwakilanBPKP

ANGGARAN Rp 560.154.000

REALISASI Rp560.136.861

99,99 %

3701.003 HasilPembinaan SPI/SPIP K/L/P/K PerwakilanBPKP

ANGGARAN Rp 1.226.160.000

REALISASI Rp 1.225.704.442

99,35%

3701.002 HasilPengawasan PPN Perwakilan BPKP

ANGGARAN Rp2.521.782.000

REALISASI Rp 2.353.700.120

93,33 %

ix

Tersedianya informasi hasil pengawasanProyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil PengawasanPSN BPKP Perwakilan

23 41

Lap 120%

Tersedianya informasi hasil pengawasanpembangunan Prioritas NasionalPerwakilan BPKP

Jumlah LHP PengawasanPembangunan Prioritas NasionalPerwakilan BPKP 100 120

Lap 120%

Tersedianya informasi hasil pembinaanpenerapan SIMDA Integrasi

Jumlah laporan hasil pembinaanpenerapan SIMDA Integrasi

6 6

100%

Tersedianya informasi hasil pengawasandana desa

Jumlah LHP Dana Desa PerwakilanBPKP

16 16

Lap 100%

Tersedianya informasi hasil pengawasanatas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan danapemilu tahun 2019

Jumlah Laporan Hasil Pengawasanatas pengelolaan danpertanggungjawaban keuangandana pemilu tahun 2019 6 6

Lap 100%

Tersedianya informasi hasil pembinaanSPIP Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil PembinaanSPIP Perwakilan BPKP

42 50

Lap 119%

Tersedianya Informasi Hasil PembinaanKapabilitas APIP Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil PembinaanKapabilitas APIP PerwakilanBPKP 42 46

Lap 109%

Termanfaatkannya Aset secara optimal Tersedianya sarana prasaran BPKP

92 92

Unit 100%

Tersedianya dukungan manajemen danpelaksanaan tugas teknis lainnya dalammencapai kepuasan layanan

Jumlah layanan dukunganmanajemen Perwakilan BPKP

36 36

Lap 100%

Lap

3701.001 HasilPengawasan ProyekStrategis danPrioritas PresidenPerwakilan BPKP

ANGGARAN Rp 306.751.000

REALISASI Rp 306.720.087

99,99%

Page 11: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

10

BAB I PENDAHULUAN

erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat merupakan instansi vertikal BPKP

yang berada di daerah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP untuk

melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau

daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

A. TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP yang

menggantikan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya,

BPKP memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang

bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan

penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan

kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban

akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran

keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain

yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran

negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya

yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

P

Page 12: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

11

3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset

negara/daerah;

4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian

intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan

program/kebijakan pemerintah yang strategis;

5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit

penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli,

dan upaya pencegahan korupsi;

6. Pengkoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-

sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya;

7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja Pemerintah

Pusat;

8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan

sistem pengendalian intern kepada instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah

Daerah, dan badan- badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan

atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai

peraturan perundang-undangan;

10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan

fungsional auditor;

11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang

pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil

pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara

Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di

BPKP; dan

Page 13: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

12

14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,

ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,

kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sebagai bagian integral dari BPKP

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, Perwakilan BPKP memiliki tugas:

1. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara

dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

3. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau

atas permintaan Kepala Daerah;

4. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya;

5. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

memiliki fungsi sebagai berikut:

1. pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan

laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;

2. pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,

BUMN/BUMD dan kinerja instansi pemerintah pusat/daerah/BUMN/BUMD;

3. pengawasan terhadap Badan Usaha Milik Negara, badan-badan lain yang

didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah

atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan

kontrak kerja, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah

pusat, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

4. evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja

pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat

kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan

pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

Page 14: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

13

5. pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban

akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran

keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain

yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran

negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya

yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari

pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah serta akuntabilitas

pembiayaan keuangan negara/daerah;

6. pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset

negara/daerah;

7. pemberian konsultansi terkait manajemen risiko, pengendalian intern, dan

tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan

program/kebijakan pemerintah yang strategis;

8. pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah. Audit

perhitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli,

dan upaya pencegahan korupsi;

9. pengkoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-

sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

10. pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultasi penyelenggaraan

sistem pengendalian intern pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-

badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan

lain dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah;

11. pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan pemerintah pusat

dan/atau pemerintah daerah sesuai peraturan perundang-undangan;

12. pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;

13. pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaran

akuntabilitas keuangan negara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah

dan;

Page 15: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

14

14. pelaksanaan dan pelayanan administrasi perwakilan BPKP.

B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Bertindak sebagai auditor internal Pemerintah Republik Indonesia, BPKP

memiliki mandat yang bersifat strategis sebagaimana tertuang dalam PP Nomor

60 Tahun 2008 tentang SPIP, yaitu melakukan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan atas penyelenggaraan

SPIP pada seluruh instansi pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan mandat

tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menyusun Rencana

Strategis (Renstra) 2015-2019 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

sasaran program, program dan kegiatan yang akan dilakukan selama tahun 2015-

2019 dengan target output dan outcome yang akan dicapai.

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015-2019 memuat

visi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat yang sejalan dengan visi BPKP

yaitu “Mewujudkan Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Nasional di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat.” Untuk mewujudkan visi

tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat mengambil peran penting

sebagai auditor internal pemerintah RI yang selalu hadir dalam membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya. Peran penting

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dilakukan melalui:

1. Fungsi pengawasan dalam pelaksanaan program lintas sektoral, dan program

yang termasuk ke dalam kategori current issue, mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap pelaporan;

2. Memfasilitasi dan mendorong K/L/P/K di wilayah Provinsi Kalimantan Barat

dengan cara membangun SPIP serta mendorong peningkatan level maturitas

SPIP pada setiap K/L/P/K; dan

3. Mendorong dan memfasilitasi APIP di wilayah Provinsi Kalimantan Barat

untuk meningkatkan kapabilitas pengawasan intern masing-masing APIP.

C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat melakukan kegiatan dan layanan

sebagai produk organisasi yang dikategorikan ke dalam empat fokus pengawasan

BPKP, yaitu:

Page 16: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

15

1. Pengawalan pembangunan nasional

a. Audit/Evaluasi Kinerja Prioritas Pembangunan Nasional

b. Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pembangunan Nasional

c. Evaluasi Penyerapan Anggaran Program Prioritas Pembangunan Nasional

d. Evaluasi Pengelolaan Dana Desa

2. Peningkatan kontribusi ruang fiskal

a. Optimalisasi Penerimaan Negara

b. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

c. Audit/Evaluasi/Verifikasi terhadap Pengeluaran Negara/ Daerah

3. Pengamanan aset negara/daerah

a. Audit Investigatif

b. Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

c. Pemberian Keterangan Ahli

d. Audit Penyesuaian Harga/Klaim

e. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan

4. Peningkatan governance system

a. Sosialisasi/Bimbingan Teknis/Pendampingan Penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat

b. Sosialisasi/Bimbingan Teknis/Pendampingan Penyusunan dan Evaluasi

Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

c. Penilaian dan Sosialisasi/Bimbingan Teknis/Pendampingan Implementasi

Good Corporate Governance (GCG)

d. Kegiatan Pencegahan KKN melalui upaya preventif-edukatif

e. Sosialisasi/Bimbingan Teknis/Pendampingan Penerapan dan Evaluasi

Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

f. Bimbingan Teknis/Pendampingan Peningkatan Kapabilitas Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah

g. Bimbingan Teknis/Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa, Pencatatan

dan Pengelolaan Aset Negara/Daerah

Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat juga mendorong

stakeholders di wilayah Provinsi Kalimantan Barat untuk

mengimplementasikan produk-produk unggulan BPKP yang bermanfaat bagi

pembenahan manajemen pemerintahan, yaitu:

Page 17: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

16

1. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);

2. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes);

3. Audit Kinerja, termasuk Penilaian atas Standar Pelayanan Minimal di

Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PDAM;

5. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Badan Usaha Milik Desa (BumDes);

6. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;

7. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD;

8. Program Pengembangan Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi (MPAK);

9. Fraud Control Plan (FCP) dan Fraud Risk Assessment (FRA);

10. Pedoman Penilaian Maturitas SPIP; dan

11. Pedoman Pengembangan Kapabilitas APIP.

D. STRUKTUR ORGANISASI

1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Kepala

Pewakilan, 1 (satu) Kepala Bagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 18: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

17

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tugas bagian Tata Usaha dan setiap Kelompok Jabatan Fungsional adalah

sebagai berikut:

a. Bagian Tata Usaha bertugas melaksanakan penyusunan rencana dan

program, urusan kepegawaian, keuangan persuratan, urusan dalam,

perlengkapan, pengelolaan perpustakaan, dan penyusunan laporan.

b. Kelompok JFA Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat bertugas

melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang akuntabilitas

penyelenggaraan keuangan dan pembangunan pusat.

c. Kelompok JFA Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah bertugas

melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang akuntabilitas

penyelenggaraan keuangan dan pembangunan daerah.

d. Kelompok JFA Bidang Pengawasan Akuntan Negara bertugas

melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang keakuntannegaraan.

e. Kelompok JFA Bidang Pengawasan Investigasi bertugas melaksanakan

kegiatan keinvestigasian.

Page 19: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

18

f. Kelompok JFA Bidang Program, Pelaporan, dan Pembinaan APIP

bertugas melaksanakan program dan pelaporan serta kegiatan

pembinaan APIP.

2. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan kegiatannya, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat didukung dengan tenaga SDM sebanyak 97 orang dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Komposisi SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

No Jenjang Jabatan Jumlah

1 Pejabat Struktural 5

2 Korwas 5

3 Jabatan Fungsional Auditor, terdiri dari 70

a. Auditor Madya 7

b. Auditor Muda 6

c. Auditor Pertama 33

d. Auditor Penyelia 3

e. Auditor Pelaksana Lanjutan 11

f. Auditor Pelaksana 10

4 Jabatan Fungsional Umum, terdiri dari: 17

a. Pengelola Teknologi Informasi 1

b. Arsiparis Pelaksana 1

c. Pengadministrasi Perjalanan Dinas 1

d. Pengadministrasi Umum 8

e. Pengelola BMN dan Barang Persediaan 1

f. Pengelola Keuangan 1

g. Verifikatur Keuangan 1

h. Bendahara Pengeluaran 1

i. Sekretaris Pimpinan 1

j. Pengganda 1

Jumlah 97

Berdasarkan jenjang pendidikan pegawai, SDM Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat dapat digambarkan sesuai tabel dan grafik berikut:

Jenjang Pendidikan Jumlah

S2 5

S1/DIV 55

DIII 23

SMA 13

SD 1

Page 20: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

19

Struktur dan komposisi SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dapat

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.2 Infografis SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019

menyajikan informasi terkait pencapaian kinerja selama tahun 2019. Capaian

kinerja 2019 diukur berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2019 dan revisinya

sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Berikut sistematika

penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

2019.

Page 21: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

20

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

B. Aspek Strategis Organisasi

C. Kegiatan dan Produk Organisasi

D. Struktur Organisasi

E. Sistematika Penyajian

BAB IV PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN

A. Rencana Strategis 2015-2019

1. Visi

2. Misi

3. Tujuan dan Sasaran

4. Indikator Kinerja Utama

B. Perjanjian Kinerja 2019

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Sasaran Program

2. Sasaran Kegiatan

B. Kinerja Lainnya

1. Kinerja Lain di Luar Perkin

2. Penghargaan

C. Akuntabilitas Keuangan

Page 22: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

21

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional pasal 15 ayat (1) dan pasal 19 ayat (2), setiap

kementerian/lembaga wajib menyusun Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga (Renstra–KL) untuk menjamin keterkaitan dan

konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan

serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan. Di samping itu, sesuai dengan Inpres Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Diktum Kedua,

setiap instansi pemerintah sampai tingkat Eselon II wajib menyusun Rencana

Strategis untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai

wujud pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah.

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat merupakan unit kerja eselon II BPKP

telah menyusun rencana strategis dengan mengacu kepada Rencana Strategis

BPKP 2015-2019. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2015-2019 ditetapkan sesuai Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat Nomor: KEP-388/PW14/1/2015 tanggal 1 September 2015.

1. Pernyataan Visi

Penyusunan rencana strategis dilaksanakan secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala

yang ada atau yang mungkin timbul. Melalui proses dan tahapan yang

melibatkan pegawai hingga Kepala Perwakilan, Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat menetapkan suatu komitmen untuk mewujudkan visi yaitu:

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah

Provinsi Kalimantan Barat”

Page 23: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

22

2. Misi

Dalam rangka mencapai visi, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

menetapkan 3 (tiga) misi, yaitu:

Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP.

Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung

tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Pengawasan

Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini

akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas

penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan

perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, BPKP menjadi mitra

kerja K/L/P melalui jasa assurance, jasa consultancy. Jasa assurance

mencakup pemberian informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan

tugas dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy

berwujud rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan

kinerja K/L/P sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern

tersebut sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai

melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan

efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah dan sasaran pembangunan nasional.

Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan

Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat

Misi 1

Page 24: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

23

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang

bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP

diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara

partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif.

Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk

meningkatkan maturitas SPIP seluruh tingkat tatanan pemerintahan bahkan

hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan

SPIP K/L/P memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab

masing-masing K/L/P, namun demikian, dengan peran BPKP sebagai pembina

penyelenggaraan SPIP, maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan

untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas

penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi

seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen

pemerintah. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan

pengendalian risiko oleh semua personel BPKP kepada stakeholders. Selain itu,

pengkomunikasian SPIP dan evaluasi reguler terhadap konsistensi pedoman

pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara

keseluruhan.

Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang

Efektif di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat

Misi 2

Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional

dan Kompeten di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat

Misi 3

Page 25: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

24

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, unsur

pertama SPIP yaitu Lingkungan Pengendalian. Hal ini mewajibkan setiap

pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan

pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif bagi penerapan

budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya

pengendalian ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat

pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran

APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk

menjalankan tugas dan fungsinya.

Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun

peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan

pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam

organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme

pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e)

kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan

kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi

APIP.

3. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai dalam

periode 2015- 2019 yaitu:

1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;

2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah; dan

3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional

dan Kompeten.

b. Sasaran

Terdapat 3 Sasaran yang dilaksanakan guna mendukung tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan yaitu :

1) Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Kalimantan Barat.

Page 26: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

25

2) Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Daerah, Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di

wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada

Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan

Barat.

4. Indikator Kinerja Utama

Terdapat 3 (tiga) program strategis dan 13 Indikator Kinerja Program yang

hendak dicapai dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

pada akhir Tahun 2019 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Program dan Indikator Kinerja Program dalam Renstra

No Uraian Program

Indikator Kinerja Program

Uraian Target 2019

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

60%

Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

100%

Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

90%

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/ korporasi

Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)

100%

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

35,71%

Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik

100%

Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)

60%

Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

60%

Page 27: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

26

No Uraian Program Indikator Kinerja Program

Uraian Target 2019

Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

60%

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

100%

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

85%

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

0%

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

100%

B. PERJANJIAN KINERJA 2019

Perjanjian kinerja merupakan dokumen yang berisikan target kinerja yang harus

dicapai pada tahun bersangkutan dari pelaksanaan program/kegiatan sesuai

dengan sumber daya yang dimiliki instansi. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi

pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk

kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup

outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga

terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Sesuai dengan Perjanjian

Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 dapat diuraikan

indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Sasaran/Program dan Kegiatan

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Jumlah

1.

Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan

% 70,00

1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik

% 100,00

1.3 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)

% 100,00

1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

% 56,00

Page 28: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

27

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Jumlah

berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi

1.5 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi

% 62,00

2.

Meningkatnya Efektivitas Hasil pengawasan Keinvestigasian

2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 60,00

2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

% 75,00

2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70,00

2.4 Persentase hasil audit Penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 0,00

2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 80,00

3. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional

3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan

% 80,00

4. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi

4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

% 55,00

5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

5.1 Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 70,00

6.

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda

6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3

% 100,00

6.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 2

% 0,00

6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 3

% 64,29

6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 2

% 35,71

7.

Meningkatnya Kapabilitas

7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3

% 100,00

Page 29: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

28

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Jumlah

Pengawasan Intern Pemda

7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2

% 0,00

7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3

% 100,00

7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2

% 0,00

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

1. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP

1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas Presiden Perwakilan BPKP

Laporan 23

2. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP

2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP

Laporan 100

3. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi

3.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP

Laporan 6

4. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa

4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP

Laporan 16

5. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019

5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP

Laporan 6

6. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP

6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan bpkp

Laporan 42

7. Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP

7.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP

Laporan 42

B. Sasaran Program Indikator Kinerja Program

1. Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP

1.1 Kepuasan Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan BPKP

skala 8

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Page 30: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

29

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Jumlah

1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP

Laporan 36

2. Termanfaatkannya Aset secara optimal

2.1 Tersedianya sarana prasarana BPKP

Unit 9

Page 31: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

30

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat merupakan

bentuk akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanahkan dalam melaksanakan

kegiatan dan menggunakan anggaran. Dalam melakukan Pengukuran kinerja,

dilakukan perbandingan antara target kinerja yang telah ditetapkan dengan

realisasinya. Jika ada selisih, selanjutnya dianalisis untuk dicari penyebab

ketidakberhasilan sebagai dasar masukan dalam penetapan strategi peningkatan

kinerja di masa datang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator

kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Jika realisasi semakin tinggi, capaian kinerjanya semakin baik, digunakan

rumus:

Capaian = Realisasi

x 100% Target

2. Jika realisasi semakin tinggi, capaian kinerjanya semakin buruk, digunakan

rumus:

Capaian = 2 x Target - Realisasi

x 100% Target

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator

kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala

pencapaian kinerja.

Page 32: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

31

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan

kinerja yang meliputi pembandingan antara realisasi

kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja

tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan

pembandingan lain yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula

analisis efisiensi dengan cara membandingkan proporsi

capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber

daya, baik dana maupun sumber daya manusia, yang

dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari

(OH). Efisiensi sumber

daya terjadi manakala capaian kinerja output lebih

tinggi dari pada capaian penggunaan sumber daya,

baik dana maupun OH.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, secara

ringkas diikhtisarkan capaian kinerja Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Tahun 2019

No Indikator Kinerja Program Satuan Jumlah

Target Realisasi Capaian

1 2 3 4 5 6

Sasaran program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan

keuangan negara/korporasi

1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pengawasan

% 70,00 71,71 102,44

1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan

skor GCG baik

% 100,00 0,00 0,00

1.3 Persentase BUMN/anak perusahaan yang

kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)

% 100,00 0,00 0,00

1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 53,85 38,46 71,43

1.5 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal

cukup baik dari BLUD yang dibina

% 62,00 62,00 100,00

8 Sasaran Program

22 Indikator

Kinerja Sasaran

Program

Perkin 2019

18 dari 22 Indikator

mencapai 100% atau lebih

Page 33: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

32

No Indikator Kinerja Program Satuan Jumlah

Target Realisasi Capaian

1 2 3 4 5 6

Sasaran program 2: Meningkatnya Efektivitas Hasil pengawasan Keinvestigasian

2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan di persidangan

% 60,00 60,00 100,00

2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan oleh APH

% 75,00 100,00 133,33

2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70,00 0,00 0,00

2.4 Persentase hasil audit Penyesuaian harga yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 0,00 100,00 100,00

2.5 Persentase hasil audit klaim yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 80,00 100,00 125,00

Sasaran program 3: Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional

3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan

% 80,00 100,00 125,00

Sasaran program 4: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam

Pencegahan Korupsi

4.1 Persentase K/L/P/K yang

mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

% 55,00 100,00 181,82

Sasaran program 5: Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

5.1 Persentase K/L/P/K anggota Komunitas

Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan

masyarakat

% 70,00 100,00 142,86

Sasaran program 6: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda

6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan

Maturitas SPIP level 3

% 100,00 100,00 100,00

6.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan

Maturitas SPIP level 2

% 0,00 0,00 100,00

6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Maturitas SPIP level 3

% 64,29 71,43 111,11

6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Maturitas SPIP level 2

% 35,71 28,57 119,99

Sasaran program 7: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan

Kapabilitas Level 3

% 100,00 100,00 100,00

Page 34: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

33

No Indikator Kinerja Program Satuan Jumlah

Target Realisasi Capaian

1 2 3 4 5 6

7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan

Kapabilitas Level 2

% 0,00 0,00 100,00

7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Kapabilitas Level 3

% 100,00 100,00 100,00

7.4 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Kapabilitas Level 2

% 0,00 0,00 100,00

Sasaran program 8: Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan Perwakilan BPKP

8.1 Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan

Perwakilan BPKP

skala 8 8,1 101,25

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program berserta

realisasi anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1.

Adapun perbandingan indikator kinerja sasaran program tahun 2019 dengan tahun

2018 sebagaimana pada Lampiran 2.

1. Sasaran Program

Analisis terhadap 7 (tujuh) sasaran program dan masing-masing indikator

kinerja program yang disajikan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2019

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:

Sasaran Program Pengawasan 1

“Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan

Negara/Korporasi”

Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara/Korporasi diselenggarakan untuk mendukung tata kelola

pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan

intern BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif,

akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan

mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi

tujuan pemerintah dan pembangunan, termasuk korporasi.

Page 35: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

34

Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target

pemerintahan dan pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang

memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan

pembangunan tercapai.

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019 BPKP Perwakilan Provinsi

Kalimantan Barat, Sasaran Program

Perbaikan Pengelolaan Program

Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara/Korporasi diukur

melalui 5 (lima) Indikator Kinerja

Sasaran Program yang terkait langsung

dengan kualitas akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan

pembangunan program prioritas nasional dengan ringkasan target, realisasi

dan capaian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara/Korporasi

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1.1 Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan

% 70,00 71,71 102,44

1.2 Persentase BUMN/anak

perusahaan dengan skor GCG

baik

% 100,00 0,00 0,00

1.3 Persentase BUMN/anak

perusahaan yang kinerjanya

berpredikat minimal A (Baik)

% 100,00 0,00 0,00

1.4 Persentase BUMD yang

kinerjanya minimal berpredikat

baik dari BUMD yang dievaluasi

% 53,85 38,46 71,43

1.5 Presentase BLUD yang

kinerjanya minimal cukup baik

dari BLUD yang dievaluasi

% 62,00 100,00 161,29

Terdapat 5

Indikator Kinerja

Sasaran Program

Pengawasan 1

Page 36: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

35

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 5 (lima) Indikator yang mendukung

capaian sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi”, sebanyak 2 (dua) indikator

telah melampui target yang ditetapkan dengan capaian kinerja lebih dari 100%

dan 3 (tiga) indikator realisasinya tidak mencapai target yang telah

ditetapkan.

Uraian masing-masing Indikator Kinerja sasaran program “Perbaikan

Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan

Negara/Korporasi” adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan menggambarkan

tingkat perbaikan atas pengelolaan program

prioritas nasional dan pengelolaan keuangan

negara/korporasi. Indikator ini ditargetkan

sebesar 70% artinya rekomendasi dalam laporan

hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat ditindaklanjuti oleh auditan minimal sebesar 70% dari total

seluruh rekomendasi selama tahun 2019.

Indikator ini dikontribusikan oleh Bidwas Intansi Pemerintah Pusat, Bidwas

Akuntabilitas Pemerintah Daerah, dan Bidwas Akuntan Negara dengan jumlah

kegiatan PP dalam PKPT sebanyak 97 Penugasan pengawasan (PP) dengan

rincian yaitu: 90 PP Bidang IPP, 3 PP Bidang APD, dan 4 PP Bidang AN.

Indikator ini diukur dengan rumus sebagai berikut:

Realisasi Indikator Kinerja

Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan

=

Tindak Lanjut atas

Rekomendasi 2019

X 100% Rekomendasi 2019

Jumlah rekomendasi atas 97 penugasan tersebut sebanyak 152 rekomendasi

dan telah ditindaklanjuti sebanyak 109 rekomendasi sebagaimana tabel

berikut:

1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan

Kegiatan Penugasan

Indikator ini sebanyak 97

Penugasan dengan

Rekomendasi yang terbit

sebanyak 152 kejadian dan

ditindaklanjuti sebanyak

109 Kejadian

Page 37: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

36

Tabel 3.3 Realisasi Kinerja Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi

Bidang

Jumlah Persentase

(%) Rekomendasi Tindak Lanjut

TPB

IPP 105 76 29 72,38

AN 10 7 3 70,00

APD 37 26 11 70,27

Jumlah 152 109 43 71,71

Dengan demikian, realisasi Indikator Kinerja “Persentase tindak lanjut

rekomendasi hasil pengawasan” sebesar 71,71% atau tercapai sebesar 102,44%

dari target sebesar 70,00%.

Faktor pendukung meningkatnya realisasi Indikator Kinerja “Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan” adalah sebagai berikut:

a. Koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholders yang ada di wilayah

Provinsi Kalimantan Barat

b. Komitmen yang tinggi dari auditan untuk menindaklanjuti rekomendasi

dari Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 0,72%

dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 70,99%. Namun demikian,

capaian Indikator Kinerja tahun 2019 menurun 15,88% dibandingkan dengan

capaian tahun 2018 sebesar 118,32%. Jika dibandingkan dengan target akhir

periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 60,00%, maka realisasi Indikator

Kinerja tahun 2019 sudah melebihi target. Gambaran capaian kinerja secara

grafik sebagai berikut :

Gambar 3.1 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 45 55 60 70

Realisasi 0 44,12 60,47 70,99 71,71

0

4555

6070

0

44,12

60,47

70,99 71,71

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Target Realisasi

Page 38: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

37

1.2 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG baik

Indikator kinerja “Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik”

menunjukkan jumlah BUMN/anak perusahaan yang mempunyai skor GCG baik

di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja,

ditargetkan bahwa indikator “Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor

GCG baik” sebesar 100%. Indikator Kinerja tersebut mencerminkan nilai

kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMN/ anak perusahaan dengan skor GCG baik

=

BUMN/anak perusahaan skor GCG minimal baik 2019

X100% BUMN/ anak perusahaan yang dievaluasi 2019

Adapun BUMN yang ada di Kalimantan Barat sebanyak 1 (satu) BUMN, yaitu PT

Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII). Pada Tahun 2019, telah melakukan

Assessment penerapan GCG untuk tahun buku 2018 oleh Manajemen PTPN XIII

dengan skor 75,86 atau predikat “Cukup Baik”.

Rincian capaian hasil pelaksanaan Assessment GCG PT Perkebunan Nusantara

XIII tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Uraian Hasil Assessment Penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII)

Tahun Buku 2018

ASPEK PENGUJIAN /

INDIKATOR/PARAMETER BOBOT

CAPAIAN TAHUN

2018 PENJELASAN

SKOR % CAPAIAN

I

Komitmen Terhadap Penerapan

Tata Kelola Perusahaan yang

Baik Secara Berkelanjutan

7,00 6,28 89,67 Sangat Baik

II Pemegang Saham dan

RUPS/Pemilik Modal 9,00 8,21 91,19 Sangat Baik

III Dewan Komisaris/Dewan

Pengawas 35,00 27,95 79,86 Baik

IV Direksi 35,00 28,40 81,16 Baik

V Pengungkapan Informasi dan

Transparansi 9,00 5,02 55,81 Kurang Baik

VI Aspek Lainnya 5,00 - -

SKOR KESELURUHAN 100,00 75,86 75,86 Cukup Baik

Page 39: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

38

Dengan mengacu pada hasil

assessment penerapan GCG

tersebut, realisasi Indikator

Kinerja “Persentase BUMN/ anak

perusahaan dengan skor GCG baik”

tahun 2019 adalah sebesar 0,00%

atau tidak mencapai target sebesar

100%.

Realisasi Indikator Kinerja tahun

2019 mengalami penurunan

sebesar 100% dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 100%.

Demikian juga capaian Indikator Kinerja tahun 2019 yang menurun 100%

dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 100%. Jika dibandingkan

dengan target kinerja lima tahunan dalam Renstra yang berakhir pada tahun

2019 capaian kinerja tersebut tidak terpenuhi.

Penyebab indikator kinerja ini tidak tercapai adalah masih terdapat aspek

yang kurang memadai dalam penerapan GCG PT Perkebunan Nusantara XIII,

yaitu aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi. Rencana untuk tindak

perbaikan kinerja selanjutnya, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

akan melakukan pendampingan pada PT Perkebunan Nusantara XIII agar dapat

mencapai peningkatan kinerja, dan mendorong PT Perkebunan Nusantara XIII

agar mengupayakan keikutsertaan perusahaan dalam ajang penghargaan yang

berhubungan dengan GCG, bidang publikasi dan keterbukaan informasi.

Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja untuk indikator

“Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik” dari tahun 2015

sampai dengan tahun 2019 disajikan pada gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.2 Assessment Penerapan GCG PTPN XIII

Page 40: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

39

Gambar 3.3 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMN/ Anak Perusahaan

dengan Skor GCG baik

1.3 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal

A (Baik)

Indikator kinerja “Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya

berpredikat minimal A (Baik)” menunjukkan jumlah BUMN/anak perusahaan

yang mempunyai predikat baik dalam evaluasi kinerja yang dilakukan

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Dalam dokumen Perjanjian

Kinerja, ditargetkan bahwa indikator “Persentase BUMN/anak perusahaan

yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)” sebesar 100%.

Indikator Kinerja tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan

rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMN/ anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik)

=

BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat min A (Baik) 2019

X100% BUMN/ anak perusahaan yang dievaluasi 2019

Adapun BUMN yang ada di Kalimantan Barat sebanyak 1 (satu) BUMN, yaitu PT

Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII). Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat pada tahun 2019 tidak melakukan evaluasi kinerja pada PT Perkebunan

Nusantara XIII, tetapi melakukan assessment penerapan GCG dan evaluasi

kapabilitas Satuan Pengawasan Intern (SPI) pada BUMN tersebut. Penilaian

kinerja dilakukan oleh Kementerian BUMN dengan realisasi tingkat kesehatan

tahun 2018 adalah Kurang Sehat “B” dengan skor 35,40. Dengan demikian

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 100 100 100 100

Realisasi 0 100 100 100 0

0

100 100 100 100

0

100 100 100

00

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Page 41: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

40

capaian target kinerja tahun 2019 untuk indikator ini tidak terpenuhi. Indikator

kinerja ini tidak tercapai disebabkan faktor-faktor berikut:

1. Adanya penurunan kinerja perusahaan yang nampak pada aspek produksi

2. Memburuknya indikator aspek keuangan perusahaan

Rencana tindak perbaikan kinerja tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat yaitu melakukan pendampingan restrukturisasi kepada PT

Perkebunan Nusantara XIII agar kinerja BUMN menjadi lebih baik dan predikat

kinerja PT Perkebunan Nusantara XIII minimal “Baik” dapat tercapai.

Realisasi dan capaian kinerja indikator tersebut mengalami penurunan sebesar

100% dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan

target kinerja lima tahunan dalam Renstra yang berakhir pada tahun 2019

capaian kinerja tersebut tidak terpenuhi. Perkembangan target dan realisasi

indikator kinerja ini disajikan pada Gambar 3.4 berikut.

Gambar 3.4 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMN/ Anak Perusahaan

yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)

1.4 Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD

yang dievaluasi

Indikator Kinerja “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dievaluasi” menunjukkan indikator berapa jumlah BUMD di

wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang mempunyai predikat baik dalam

evaluasi kinerja yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat.

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 100 100 100 100

Realisasi 0 100 100 100 0

0

100 100 100 100

0

100 100 100

00

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Page 42: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

41

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja,

indikator kinerja ini ditargetkan sebesar

56,00%, artinya dari 14 BUMD yang dibina

oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat, minimal sebanyak 8 BUMD

memperoleh predikat baik. Perhitungan

BUMD dalam dokumen Perjanjian Kinerja masih menyertakan BUMD non-

PDAM. Sesuai Petunjuk Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019, BUMD yang

diukur kinerjanya hanya BUMD PDAM. Oleh karena itu, target kinerja dalam

laporan kinerja tahun 2019 ini hanya mengukur kinerja BUMD PDAM, sehingga

target kinerja dikonversi menjadi 53,85%.

BUMD PDAM yang dibina oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

sebanyak 13 PDAM, sebagai berikut:

1. PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak

2. PDAM Gunung Poteng Kota Singkawang

3. PDAM Tirta Galaherang Kabupaten Mempawah

4. PDAM Tirta Muare Ulakan Kabupaten Sambas

5. PDAM Kabupaten Landak

6. PDAM Kabupaten Bengkayang

7. PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau

8. PDAM Sirin Meragun Kabupaten Sekadau

9. PDAM Kabupaten Melawi

10. PDAM Tirta Senentang Kabupaten Sintang

11. PDAM Kabupaten Kapuas Hulu

12. PDAM Kabupaten Ketapang

13. PDAM Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya

Adapun BUMD yang ditargetkan memperoleh kinerja minimal baik sebanyak 7

(tujuh) BUMD yaitu:

1. PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak.

2. PDAM Gunung Poteng Kota Singkawang.

3. PDAM Sirin Meragun Kabupaten Sekadau.

4. PDAM Kabupaten Melawi.

5. PDAM Kabupaten Bengkayang.

Dari 13 PDAM yang dievaluasi,

5 PDAM berpredikat Baik yaitu

PDAM Kab/Kota: Pontianak,

Singkawang, Sekadau, Melawi,

dan Bengkayang

Page 43: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

42

6. PDAM Tirta Senentang Kabupaten Sintang.

7. PDAM Kabupaten Ketapang.

Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi

=

BUMD yg kinerjanya minimal baik/sehat 2019

X 100%

BUMD yang dievaluasi 2019

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi” tahun 2019 adalah sebesar 38,46%

atau tercapai 71,43% dari target sebesar 53,85% dengan perhitungan 5 (lima)

BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat tahun 2019 dari 13

BUMD yang dievaluasi tahun 2019. Adapun Skor dan Kriteria dari hasil evaluasi

kinerja PDAM yang minimal berpredikat baik/sehat adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 BUMD PDAM yang mempunyai kinerja “Baik”

No BUMD PDAM Skor Kriteria

1 PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak 3,88 68,18

Sehat Baik

2 PDAM Gunung Poteng Kota Singkawang 2,83 58,76

Sehat Cukup Baik

3 PDAM Kabupaten Melawi 2,94 55,74

Sehat Cukup Baik

4 PDAM Kabupaten Bengkayang 2,83 53,11

Sehat Cukup Baik

5 PDAM Sirin Meragun Kabupaten Sekadau 3,49 52,26

Sehat Cukup Baik

Realisasi Indikator ini sampai dengan tahun 2019 sebesar 38,46% sama dengan

realisasi tahun 2018. Adapun capaian kinerja indikator ini sebesar 71,43%,

menurun 28,57% dibandingkan capaian tahun 2018 yaitu sebesar 100,00%.

Indikator “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dievaluasi” tidak dapat mencapai target disebabkan adanya

perubahan pedoman terkait pengukuran kinerja PDAM. Sesuai dengan pedoman

tahun sebelumnya, jumlah jiwa dalam rumah tangga dihitung berdasarkan

jumlah Kepala Keluarga (KK) dikali 6. Sementara itu, sesuai dengan pedoman

tahun 2019, cara perhitungan jumlah jiwa dalam rumah tangga diubah menjadi

jumlah Sambungan Rumah (SR) dikali rasio KK menurut data BPS (Kabupaten

dalam angka) dengan kondisi kecamatan-kecamatan di Provinsi Kalimantan

Page 44: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

43

Barat memiliki rasio <6 (rata-rata 4). Akibat perubahan cara pengukuran

kinerja PDAM tersebut, terjadi penurunan skor untuk capaian kinerja PDAM se-

indonesia, yang juga telah terkonfirmasi pada kegiatan Sosialisasi Aplikasi

Siskinerja PDAM.

Hal tersebut juga berdampak pada penurunan capaian indikator kinerja ini.

Untuk perbaikan kinerja tahun selanjutnya, upaya yang akan dilakukan

Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat adalah:

1. Sosialisasi mengenai aturan yang terbaru pada PDAM Kabupaten/Kota di

Provinsi Kalimantan Barat; dan

2. Melakukan pendampingan kepada PDAM agar kinerja BUMD meningkat.

Realisasi tahun 2019 sebesar 38,46% BUMD berkinerja baik, berkontribusi

sebesar 64,10% terhadap target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 yang

ditetapkan sebesar 60,00%.

Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019

disajikan pada Gambar 3.6.

Gambar 3.5 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal

Berpredikat Baik dari BUMD yang Dievaluasi

1.5 Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Cukup Baik dari BLUD yang

Dievaluasi

Indikator Kinerja “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik

dari BLUD yang dievaluasi” merupakan persentase jumlah BLUD di wilayah

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 26,67 31,25 38,46 53,85

Realisasi 0 20 31,25 38,46 38,46

0

26,6731,25

38,46

53,85

0

20

31,25

38,46 38,46

0

10

20

30

40

50

60

Target Realisasi

Page 45: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

44

Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki tata kelola minimal baik saat

dievaluasi.

Indikator kinerja ini dikontribusikan oleh Bidang

Pengawasan Akuntan Negara (AN) dengan target kinerja

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebesar 62,00%.

Jumlah BLUD yang dibina sebanyak 3 (tiga) BLUD yaitu:

1. RSUD Sultan Syarif Alkadrie Pontianak

2. RSUD Kabupaten Landak

3. RSUD dr. Rubini Kabupaten Mempawah

Adapun BLUD yang ditargetkan memperoleh kinerja minimal cukup baik

sebanyak 2 BLUD, yaitu sebagai berikut:

1. RSUD Sultan Syarif Alkadrie Pontianak

2. RSUD Kabupaten Landak

Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi

=

BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik 2019

X 100%

BLUD yang dievaluasi 2019

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal

cukup baik dari BLUD yang dievaluasi” tahun 2019 adalah sebesar 100% atau

tercapai 161,29% dari target sebesar 62,00%, dengan perhitungan sebanyak 3

(tiga) BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik tahun 2019 dari 3 (tiga)

BLUD yang dievaluasi tahun 2019. Adapun 3 (tiga) BLUD yang kinerjanya cukup

baik adalah sebagai berikut:

1. RSUD Sultan Syarif Alkadrie Pontianak

2. RSUD Kabupaten Landak

3. RSUD dr. Rubini Kabupaten Mempawah

Realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2019 sebesar 100,00%

meningkat 46,15% dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 53,85%.

Selain itu, capaian indikator kinerja tahun 2019 meningkat 53,60%

dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 107,69%.

Faktor pendukung meningkatnya realisasi dan capaian indikator kinerja antara

lain:

Seluruh BLUD yang

dievaluasi

kinerjanya “Cukup

Baik”

Page 46: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

45

1. Koordinasi yang baik antara Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dan

BLUD yang dibina.

2. Adanya komitmen yang tinggi dari manajemen BLUD untuk meningkatkan

kinerjanya, terutama pada aspek pelayanan serta aspek mutu dan manfaat

kepada masyarakat.

Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019

sebesar 60,00%, maka realisasi indikator kinerja tahun 2019 mencapai 166,67%.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 tinggi. Perkembangan target,

realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019 dan target akhir

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 disajikan pada

Gambar 7.

Gambar 3.6 Realisasi Indikator Kinerja Persentase BLUD yang Tata Kelolanya

Minimal Cukup Baik dari BLUD yang Dievaluasi

Sasaran Program Pengawasan 2

“Meningkatnya Efektivitas Hasil pengawasan Keinvestigasian”

Sasaran Program “Meningkatnya Efektivitas Hasil pengawasan Keinvestigasian”

merupakan upaya yang dilakukan Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat dalam rangka pengawasan atas Pengelolaaan Keuangan

Negara dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) melalui

beberapa kegiatan yaitu audit investigatif, audit dalam rangka penghitungan

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 25 33,33 50 62

Realisasi 0 25 41,67 53,85 100

0

25

33,33

50

62

0

25

41,67

53,85

100

0

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Page 47: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

46

kerugian keuangan negara, dan pemberian

keterangan ahli. Sinergi dan koordinasi

dengan Aparat Penegak Hukum (APH)

diarahkan untuk menindaklanjuti hasil

pengawasan investigatif dan penyelesaian

kasus-kasus yang berindikasi tindak pidana

korupsi sesuai peran dan fungsi BPKP dalam

Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014.

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019, capaian sasaran program

diukur melalui 5 (lima) Indikator Kinerja dengan ringkasan target, realisasi dan

capaian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.6 yaitu :

Tabel 3.6 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Efektivitas Hasil pengawasan Keinvestigasian

No. Indikator Kinerja Sasaran Program

Satuan Target Realisasi Capaian

2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 60,00 60,00 100,00

2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

% 75,00 100,00 133,33

2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70,00 0,00 0,00

2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 0,00 100,00 100,00

2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 80,00 100,00 125,00

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa 4 (empat) dari 5 (lima) indikator yang

mendukung capaian sasaran program “Meningkatnya Efektifitas Hasil

Pengawasan Keinvestigasian”, telah mencapai target dengan capaian 100% atau

lebih, sedangkan 1 (satu) dari 5 (lima) indikator tidak mencapai target yang

telah ditetapkan.

Uraian masing-masing Indikator Kinerja sasaran program “Meningkatnya

Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian” ini sebagai berikut:

Terdapat 5

Indikator Kinerja

Sasaran Program

Pengawasan 2

Page 48: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

47

2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di

Persidangan

Indikator Kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan” merupakan persentase jumlah kegiatan

pengawasan Pemberian Keterangan Ahli (PKA) yang dilaksanakan oleh Bidang

Investigasi selama tahun 2019. Indikator ini ditargetkan sebesar 60% dalam

dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun

2019.

Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan” tahun 2019 adalah sebesar 60% atau tercapai

100% dari target sebesar 60%. Realisasi tersebut diperoleh dari pelaksanaan 6

kali kegiatan Pemberian Keterangan Ahli (PKA) di sidang pengadilan pada tahun

2019 dibandingkan dengan 10 Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian dalam

tiga tahun terakhir (2017, 2018, 2019), yaitu laporan hasil Audit Dalam Rangka

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) sebanyak 10 laporan.

Pemberian Keterangan Ahli di sidang pengadilan pada tahun 2019 adalah

sebagai berikut:

1. PKA pada sidang Tipikor di Pengadilan Negeri Pontianak atas perkara dugaan

TPK Pengelolaan Dana Kegiatan Panitia Pengawas Pemilihan Umum

Kabupaten Sintang dalam rangka Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD serta

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 a.n. terdakwa Sdr. Sutoyo

dkk.

2. PKA pada sidang Tipikor di Pengadilan Negeri Pontianak atas perkara dugaan

TPK pengelolaan dana Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) PNPM

Mandiri Pedesaan di Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau Tahun

2011-2013 dan pergulirannya s.d. 2013 a.n. terdakwa Melinda Patrisia, S.E.

3. PKA pada sidang Tipikor di Pengadilan Negeri Pontianak atas perkara dugaan

TPK dalam pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sambas Tahun

Anggaran 2007-2009 dan 2011 dengan terdakwa atas nama Sdr. H. Abdul

Gafar, S.H.,M.H.

Realisasi Indikator Kinerja Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

=

PKA Tahun 2019

X100% LHAI+LHPKKN tiga tahun terakhir

Page 49: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

48

4. PKA pada sidang Tipikor di Pengadilan Negeri Pontianak atas Perkara Dugaan

TPK dalam Pengadaan Peralatan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten

Kubu Raya TA 2013 a.n. terdakwa Sdr. Kacung Trisnadi.

5. PKA pada sidang Tipikor di Pengadilan Negeri Pontianak atas perkara dugaan

TPK dalam pengadaan alat-alat laboratorium fisika/geodesi/geologi pada

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Singkawang TA

2013 an. Terdakwa Sdr. Minarno.

6. PKA pada sidang Tipikor di Pengadilan Negeri Pontianak atas perkara dugaan

TPK Pengadaan Meja dan Kursi Belajar Siswa SMKS-SMAS Tahun 2014 pada

Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya dengan terdakwa a.n. Drs.

Syafarudin S.

Faktor pendukung keberhasilan capaian 100% untuk indikator kinerja ini adalah

proses koordinasi yang baik antara Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Pengadilan Negeri.

Realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 lebih rendah sebesar 2,50% dibandingkan

realisasi tahun 2018 sebesar 62,50%. Demikian pula capaian Indikator Kinerja

tahun 2019 lebih rendah 25,00% dibandingkan dengan capaian tahun 2018

sebesar 125,00%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada

Tahun 2019 sebesar 90%, maka realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 mencapai

66,67%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2019 cukup tinggi, namun

perlu untuk ditingkatkan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian

Indikator Kinerja tahun 2019 antara lain:

1. Meningkatkan kompetensi auditor bidang investigasi dengan diklat dan

program sertifikasi profesi antara lain diklat sertifikasi Certified Forensic

Auditor (CFrA) dan Certified Government Auditing Professional (CGAP);

dan

2. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan penyidik baik dari

kepolisian dan kejaksaan di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019

disajikan pada Gambar 3.8.

Page 50: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

49

Gambar 3.7 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan

2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh

APH

Indikator Kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh APH” merupakan persentase jumlah kegiatan Laporan Hasil

Audit Investigasi yang diserahkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) selama

tahun 2019. Indikator ini ditargetkan sebesar 75,00% dalam dokumen

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019.

Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

=

LHAI yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan APH 2019

X 100%

LHAI yang terbit 2019

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh APH” tahun 2018 adalah sebesar 100,00% atau tercapai

133,33% dari target sebesar 75,00%, dengan perhitungan sebanyak 3 (tiga)

Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) yang diserahkan kepada oleh APH pada

tahun 2019 dibandingkan dengan 3 (tiga) LHAI yang diterbitkan pada tahun

2019.

Laporan audit investigatif yang terbit dan diserahkan kepada APH untuk

ditindaklanjuti yaitu:

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 40 50 60

Realisasi 0 0 50 62,5 60

0 0

40

50

60

0 0

50

62,5 60

0

10

20

30

40

50

60

70

Target Realisasi

Page 51: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

50

1. Laporan Hasil Audit Investigatif atas Pembangunan Sumur Pantek dan

Perlengkapannya pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Ketapang TA 2015;

2. Laporan Hasil Audit Investigatif atas Program revitalisasi Pasar Tradisional

di dusun Dungkan Desa Darma Bhakti Kecamatan Teriak Kabupaten

Bengkayang Tahun 2013;

3. Laporan Hasil Audit Investigasi atas Pengelolaan Dana Desa dan Alokasi

Dana Desa pada Pemerintahan Desa Semuntik, Kecamatan Badau,

Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2017.

Realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 sama dengan realisasi tahun 2018, yaitu

terealisasi sebesar 100,00%. Namun demikian capaian Indikator Kinerja tahun

2019 lebih rendah 5,56% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar

138,89%. Hal tersebut disebabkan target indikator kinerja tahun 2019 lebih

tinggi daripada target indikator kinerja tahun 2018. Jika dibandingkan dengan

target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 90%, maka realisasi

Indikator Kinerja tahun 2019 telah tercapai 111,11%. Perkembangan target,

realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019 dan target akhir

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 disajikan pada

Gambar 3.9.

Gambar 3.8 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian

yang Dimanfaatkan oleh APH

0

20

40

60

80

100

120

140

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 70 72 75

Realisasi 0 0 100 138,89 100

0 0

70 72 75

0 0

100

138,89

100

Target Realisasi

Page 52: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

51

2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

Indikator Kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K” merupakan persentase jumlah kegiatan Laporan

Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang diserahkan kepada Kementerian,

Lembaga, Pemda, dan Korporasi selama tahun 2019. Indikator ini ditargetkan

sebesar 70% dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat tahun 2019. Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja

yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

=

LHP Keinvestigasian yang TL/dimanfaatkan oleh K/L/P/K tahun berjalan X 100%

LHP Keinvestigasian yang terbit pada tahun berjalan

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K” tahun 2019 adalah sebesar 0,00%, tidak mencapai

target yang telah ditetapkan. Hambatan dalam pencapaian kinerja untuk

Indikator Kinerja “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K” yaitu tidak terdapat target output atas penugasan

keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K di tahun 2019. Rencana tindak

perbaikan kinerja tahun 2019 antara lain:

1. Penambahan jumlah auditor di bidang Investigasi;

2. Peningkatan kompetensi auditor di bidang Investigasi melalui diklat yang

relevan dengan pengawasan keinvestigasian; dan

3. Meningkatkan kerja sama dan komunikasi dengan APH atau K/L/P/K terkait

kelengkapan data atau bukti yang dibutuhkan untuk pengawasan

keinvestigasian.

Realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 sebesar 0,00% mengalami penurunan

sebagai 100,00% dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 100,00%.

Adapun capaian Indikator Kinerja tahun 2019 lebih rendah 153,85%

dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 153,85%. Target ini tidak

ditetapkan dalam Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat. Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan

Page 53: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

52

tahun 2019 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.9 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian

yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K

2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

Indikator Kinerja “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K” merupakan persentase jumlah kegiatan Laporan Hasil Audit

Penyesuaian Harga yang diserahkan kepada Kementerian, Lembaga, Pemda,

dan Korporasi selama tahun 2019. Indikator ini ditargetkan sebesar 0,00% dalam

dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun

2019. Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

=

LHA Penyesuaian Harga yang ditindaklanjuti tahun 2019

X 100% LHA Penyesuaian Harga tahun 2019

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase hasil

audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K” tahun 2019 adalah sebesar

100,00% atau tercapai 100,00% dari target

sebesar 0,00%, dengan perhitungan 4 (empat) Laporan hasil audit penyesuaian

harga yang diserahkan kepada penanggung jawab kegiatan atau pengguna

barang/jasa pada tahun 2019 dibandingkan dengan 4 (empat) Laporan audit

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 60 65 70

Realisasi 0 0 100 100 0

0 0

6065

70

0 0

100 100

00

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Nilai koreksi penyesuaian harga

mencapai Rp5.049.389.000,00

Page 54: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

53

penyesuaian harga pada tahun 2019. Jumlah koreksi penyesuaian harga dari 4

(empat) laporan tersebut mencapai Rp5.049.389.000,00.

Realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 sama dengan realisasi tahun 2018 sebesar

100,00%. Adapun capaian Indikator Kinerja tahun 2019 mengalami penurunan

33,33% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 133,33%. Target ini

tidak ditetapkan dalam Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat. Gambaran capaian target, realisasi dan capaian kinerja tahun 2019

disajikan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang

Dimanfaatkan oleh K/L/P/K

2.5 Persentase Hasil Audit Klaim yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Indikator Kinerja “Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K” merupakan persentase jumlah

kegiatan Laporan Hasil Audit Klaim yang

diserahkan kepada Kementerian, Lembaga,

Pemda, dan Korporasi selama tahun 2019.

Indikator ini ditargetkan sebesar 80,00% dalam dokumen Perjanjian Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019. Indikator tersebut

mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

=

LHA Klaim yang ditindaklanjuti tahun 2019

X 100%

LHA Klaim tahun 2019

0102030405060708090

100

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 0 75 0

Realisasi 0 0 0 100 100

0 0 0

75

00 0 0

100 100

Target Realisasi

Nilai koreksi klaim kepada

pihak ketiga mencapai

Rp185.461.939,77

Page 55: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

54

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K” tahun 2019 adalah sebesar 100,00% atau tercapai 125,00% dari

target sebesar 80,00%. Laporan hasil audit klaim yang diserahkan kepada

K/L/P/K pada tahun 2019 yaitu Laporan Hasil Audit Klaim atas Kerja Tambah

Pembuatan Warehouse, Peningkatan Jalan Umum, dan Biaya Operasi Unit 1

PLTU Ketapang (2x10 MW) atas Kontrak No 509.PJ/041/WKB/2011 tanggal 24

Juni 2011 antara PT PLN (Persero) dengan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Jumlah koreksi klaim dari pihak ketiga dalam laporan tersebut mencapai

Rp185.461.939,77.

Indikator kinerja ini baru ditetapkan pada tahun 2019, dan tidak ditetapkan

dalam Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sehingga

tidak dapat digambarkan perbandingan target, realisasi dan capaian kinerja

lima tahunan.

Sasaran Program Pengawasan 3

“Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional”

Permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam merealisasikan program

pembangunan nasional terkadang menemui banyak kendala, antara lain dari

masyarakat, antar instansi pemerintah, BUMN/BUMD dan swasta. Permasalahan-

permasalahan tersebut harus dikelompokkan berdasarkan akar permasalahannya dan

dipetakan ke institusi yang bisa mengatasi permasalahan tersebut. Terkait dengan

hal tersebut Bidang Investigasi Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya

membantu menyelesaikan permasalahan hambatan pelaksanaan pembangunan dan

memberikan rekomendasi untuk perbaikan tata kelola instansi pemerintah/korporasi

dalam mencari solusi permasalahan yang menghambat kelancaran pelaksanaan

pembangunan dan efisiensi keuangan Negara/daerah. Dalam dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2019, indikator ini ditargetkan sebesar 80,00%. Capaian sasaran

program ini diukur dalam 1 (satu) Indikator Kinerja yang diukur dengan rumus

sebagai berikut:

Page 56: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

55

Realisasi Indikator Kinerja Persentase

penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan

=

LEHKP ditindaklanjuti

2019 X 100%

LEHKP 2019

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan” tahun 2019 adalah sebesar 100,00% atau tercapai 125,00% dari target

sebesar 80,00%. Laporan evaluasi hambatan kelancaran pembangunan yang terbit

dan ditindaklanjuti yaitu Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan atas

kerja tambah pemasangan Coal Conveyor Line 3 dan 4, Floating Barge, dan Electrical

Inverter PLTU Sanggau (2x7 MW) atas Kontrak Nomor 0203.PJ/041/WKB/2011

tanggal 18 Maret 2011 antara PT PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Barat dengan

PT. ZUG Industri Indonesia.

Realisasi Indikator Kinerja sampai dengan tahun 2019 sebesar 100% sama dengan

realisasi tahun sebelumnya. Namun demikian, capaian Indikator Kinerja tahun 2019

turun 8,33% dibandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya.

Perkembangan target dan realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun

disajikan pada Gambar 3.12.

Gambar 3.11 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Hasil Audit Klaim yang

Dimanfaatkan oleh K/L/P/K

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 70 75 80

Realisasi 0 0 100 100 100

0 0

7075

80

0 0

100 100 100

0

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Page 57: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

56

Sasaran Program Pengawasan 4

“Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam

Pencegahan Korupsi”

Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam

pencegahan korupsi” merupakan upaya dalam rangka peningkatan tata kelola

pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi. Bidang Investigasi

melaksanakan penugasan Fraud Control Plan (FCP) sebagai suatu pengendalian yang

dirancang secara spesifik, teratur dan terukur oleh suatu organisasi, untuk

mencegah, menangkal dan memudahkan pendeteksian, jumlah serta frekuensi

kemungkinan terjadinya korupsi/kecurangan yang ditandai dengan eksistensi dan

implementasi beberapa atribut dalam kerangka upaya mencapai tujuan organisasi

secara keseluruhan. FCP dirancang bukan untuk menggantikan sistem pengendalian

atau tatakelola yang sudah ada, namun FCP memperkuat dan melengkapi sistem

pengendalian atau tata kelola tersebut. Sasaran program didukung oleh capaian satu

Indikator Kinerja yaitu “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA)”. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019, indikator ini

ditargetkan sebesar 55,00%. Capaian sasaran program ini diukur dalam 1 (satu)

Indikator Kinerja yang diukur dengan rumus sebagai berikut:

Realisasi Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

=

K/L/P/K yang implementasi FCP/FRA tahun berjalan

X 100% Penugasan yang telah dilakukan pada tahun berjalan

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA)” tahun 2019 adalah sebesar 100,00% atau tercapai 181,82% dari

target sebesar 55,00% dengan perhitungan 7 (tujuh) K/L/P/K sudah dilaksanakan

kegiatan Diagnostic Assessment atas Fraud Control Plan/Fraud Risk Assessment

yaitu:

1. BKPSDM dan DPMPTSP Kota Pontianak;

2. BPKAD dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya;

3. Dinas PUPR dan Disdikpora Kabupaten Mempawah;

4. DPMPD Kabupaten Ketapang;

Page 58: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

57

5. Badan Perencanaan Pemerintah Daerah dan Bagian Umum Sekretariat Daerah

Kota Singkawang; dan

6. Kanwil ATR/BPN Provinsi Kalimantan Barat.

Realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 sama dengan realisasi tahun 2018 sebesar

100,00%. Faktor pendukung pencapaian Indikator Kinerja yaitu koordinasi yang

terjalin dengan baik antara Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dan

K/L/P/K.

Indikator ini tidak terdapat dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat. Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun

2019 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat disajikan pada Gambar 3.13.

Gambar 3.12 Realisasi Indikator Kinerja Persentase K/L/P/K yang

Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

Sasaran Program Pengawasan 5

“Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi”

Sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap

korupsi” merupakan upaya dari bidang Investigasi Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat dalam mempertajam strategi edukatif anti korupsi dengan

mengimplementasikan konsep masyarakat pembelajar (learning society) melalui

pengembangan Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi (MPAK). Kegiatan ini berupa

pembentukan Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) sebagai wadah bagi proses

interaksi peserta belajar dengan BPKP dan sumber belajar dimana BPKP berperan

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 50 52 55

Realisasi 0 0 75 100 100

0 0

50 52 55

0 0

75

100 100

Target Realisasi

Page 59: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

58

dalam membantu, mendorong dan memfasilitasi peserta belajar agar dapat

memperoleh pengetahuan dan menguasai ketrampilan/keahlian mengenai anti

korupsi serta merubah sikap peserta belajar menjadi peduli dengan anti korupsi.

Sasaran program ini didukung oleh capaian satu Indikator yaitu “Persentase K/L/P/K

Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan

sistem pengaduan masyarakat” dengan target di dokumen Perjanjian Kinerja sebesar

70,00%.

Uraian capaian Indikator Kinerja sasaran program “Meningkatnya kepedulian

K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi” diukur dengan rumus:

Realisasi Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

=

K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur kriteria

X 100% K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota KPAK

Realisasi Indikator Kinerja

“Persentase K/L/P/K Anggota

Komunitas Pembelajar Anti Korupsi

(KPAK) yang mengimplementasikan

sistem pengaduan masyarakat”

tahun 2019 adalah sebesar 100,00%

atau tercapai 142,86% dari target

sebesar 70,00%, dengan perhitungan

unit kerja eselon II di lingkungan

Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat yang telah memenuhi tiga

unsur kriteria yaitu Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat dengan sistem pengaduan

(whistleblowing system) yang sudah diterbitkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi

Kalimantan Barat Nomor 37 Tahun 2013.

Faktor pendukung keberhasilan kinerja untuk indikator kinerja ini adalah komitmen

OPD yang tinggi dalam mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat pada

Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK).

Realisasi Indikator Kinerja sampai dengan tahun 2019 sama seperti tahun

sebelumnya sebesar 100,00%, namun demikian capaian Indikator kinerja ini tahun

2018 menurun 10,99% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 153,85%.

Gambar 3.13 MPAK pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Page 60: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

59

Rencana tindak perbaikan kinerja tahun 2019 antara lain mendorong OPD atau

K/L/P/K untuk membentuk KPAK baru.

Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat disajikan pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Realisasi Indikator Kinerja Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas

Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat

Sasaran Program Pengawasan 6

“Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda”

Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang menunjukkan

karakteristik dasar kematangan

penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan

berkelanjutan. Semakin tinggi level maturitas

penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda,

diharapkan akan semakin baik kualitas

pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi

pemerintahan.

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat, Sasaran Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda

dikontribusikan oleh Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) yang

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 60 65 70

Realisasi 0 0 100 100 100

0 0

6065

70

0 0

100 100 100

Target Realisasi

Dari 15 Pemda, 9 Pemda sudah

mencapai SPIP Level 3 dan 6

Pemda mencapai SPIP Level 2

Page 61: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

60

diwujudkan ke dalam 4 (empat) Indikator Kinerja Program sebagaimana Tabel

3.5.

Tabel 3.5 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda

No. Indikator Kinerja Sasaran Program

Satuan Target Realisasi Capaian

6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3

% 100,00 100,00 100,00

6.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3

% 0,00 0,00 100,00

6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 3

% 64,29 71,43 111,11

6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 3

% 35,71 28,57 119,99

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa seluruh Indikator Kinerja yang

mengindikasikan sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP

Pemda”, telah mencapai capaian 100,00%. Dari 15 Pemerintah Daerah yang ada

di Provinsi Kalimantan Barat, 11 Pemda sudah memperoleh maturitas SPIP Level

3 dan 4 Pemda berada di level 2 maturitas SPIP-nya. Dari hasil penilaian tahun

2019, identifikasi subunsur yang masih memerlukan perbaikan sebagai berikut:

Tabel 3.6 Subunsur SPIP yang Masih Memerlukan Perbaikan

No Subunsur Jumlah Pemda

Unsur Lingkungan Pengendalian

1.1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 2

1.2 Komitmen terhadap Kompetensi 2

1.3 Kepemimpinan yang Kondusif 1

1.4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan -

1.5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat

1

1.6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM

1

1.7 Perwujudan Peran APIP yang Efektif 3

1.8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait

3

Unsur Penilaian Risiko

2.1 Identifikasi Risiko 4

Page 62: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

61

No Subunsur Jumlah Pemda

2.2 Analisis Risiko 4

Unsur Kegiatan Pengendalian

3.1 Reviu Kinerja 1

3.2 Pembinaan Sumber Daya Manusia 1

3.3 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 3

3.4 Pengendalian Fisik atas Aset 2

3.5 Penetapan dan Reviu Indikator 1

3.6 Pemisahan Fungsi -

3.7 Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting -

3.8 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu 1

3.9 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Catatan 1

3.10 Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber Daya -

3.11 Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) serta transaksi dan kejadian penting

2

Unsur Informasi dan Komunikasi

4.1 Informasi 1

4.2 Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif 2

Unsur Pemantauan

5.1 Pemantauan Berkelanjutan 3

5.2 Evaluasi Terpisah 2

Perkembangan tingkat maturitas SPIP sejak tahun 2015 sampai dengan tahun

2019 disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Tingkat Maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2019

No. Level Jumlah Pemda

2015 2016 2017 2018 2019

1. 1 Belum dinilai 9 - - -

2. 2 Belum dinilai 6 10 4 6

3. 3 Belum dinilai 0 5 11 9

Jumlah Pemda 15 15 15 15 15

Page 63: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

62

Daftar nama pemda dengan skor dan level maturitas SPIPnya pada tahun 2019

selengkapnya disajikan pada lampiran 5. Uraian capaian Indikator Kinerja

Sasaran Program sebagai berikut:

6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3

Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level

3” merupakan persentase tingkatan capaian SPIP pada pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat tahun 2019. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Barat, target level maturitas SPIP Pemerintahan

Provinsi Level 3 adalah 100%, artinya tingkat maturitas SPIP Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat pada akhir Tahun 2019, minimal telah berada di level

3. Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja

Persentase Pemerintah Provinsi

dengan Maturitas SPIP level 3

=

Pemerintah provinsi Minimal

Level 3 SPIP X 100%

Pemerintah provinsi

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas

SPIP level 3” tahun 2019 adalah sebesar 100,00% atau tercapai 100,00% dari

target. Hal ini sesuai penugasan Penilaian atas Maturitas SPIP Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2017 yang menunjukkan bahwa skor

maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebesar 3,2409.

Selanjutnya dilakukan kegiatan Quality Assurance (QA) oleh Kedeputian PPKD

dan ditetapkan bahwa skor maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat sebesar 3,0375 sesuai Laporan Nomor LAP-170/D3.02/2/2018 tanggal 2

Oktober 2018 perihal Laporan Hasil Quality Assurance (QA) atas Penilaian

Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada 5 Pemerintah Daerah di Lingkup Kerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat.

Realisasi dan capaian Indikator Kinerja tahun 2019 sama dengan tahun

sebelumnya, sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode

Renstra pada Tahun 2019 sebesar 100,00%, maka target capaian kinerja di

tahun 2019 sudah tercapai pada tahun ini. Capaian kinerja disajikan secara

grafik sebagai berikut:

Page 64: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

63

Gambar 3.15 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Pemerintah Provinsi dengan

Maturitas SPIP level 3

6.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 2

Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level

2” merupakan persentase tingkatan capaian SPIP pada pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat tahun 2019. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Barat, target level maturitas SPIP Pemerintahan

Provinsi Level 2 adalah 0,00%. Hal ini disebabkan tingkat maturitas SPIP

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada akhir Tahun 2019 ditargetkan

minimal telah berada di level 3. Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja

yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja

Persentase Pemerintah Provinsi

dengan Maturitas SPIP level 3

=

Pemerintah provinsi Minimal

Level 2 SPIP X 100%

Pemerintah provinsi

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas

SPIP level 3” tahun 2019 adalah sebesar 00,00% atau tercapai 100,00% dari

target. Hal ini sesuai dengan uraian indikator kinerja sebelumnya, berdasarkan

Laporan Kedeputian PPKD Nomor LAP-170/D3.02/2/2018 yang menyatakan

bahwa skor maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebesar

3,0375.

6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 3

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 2 3 3 3

Realisasi 0 2 3 3 3

0

2

3 3 3

0

2

3 3 3

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

LEV

EL

Target Realisasi

Page 65: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

64

Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP level 3” menunjukkan jumlah persentase pemerintah kabupaten/kota

yang sudah menerapkan pengendalian internal terstandar sesuai pedoman SPIP

Level 3.

Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP level 3” ditargetkan sebesar 64,29%, artinya sebanyak 9 dari 14

Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat pada akhir

tahun 2019 diharapkan telah memiliki maturitas SPIP level 3. Pemerintah

Kabupaten/Kota yang ditargetkan mencapai maturitas SPIP Level 3 yaitu:

1. Pemerintah Kota Pontianak;

2. Pemerintah Kota Singkawang;

3. Pemerintah Kabupaten Landak;

4. Pemerintah Kabupaten Sintang;

5. Pemerintah Kabupaten Mempawah;

6. Pemerintah Kabupaten Sanggau;

7. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu;

8. Pemerintah Kabupaten Sekadau; dan

9. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya

Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase

Pemerintah Kabupaten/Kota dengan

Maturitas SPIP Level 3

=

Pemkab/kota Min Level

3 SPIP X 100%

seluruh Pemkab/kota

Pada akhir Tahun 2019, kualitas penyelenggaraan SPIP level 3 pada Pemerintah

Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat yang telah diajukan proses reviu

Rendal di Pusat sebanyak 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota dengan rincian 8

(delapan) Kabupaten/Kota sudah direviu oleh Kedeputian PPKD dan 2 (dua)

kabupaten masih proses reviu. Rincian skor SPIP untuk 8 (delapan)

Kabupaten/Kota yang sudah direviu oleh Kedeputian PPKD adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.10

Rincian Skor SPIP Pemkab/Pemkot Level 3

No. Kab/Kota Skor Level Status Nomor Laporan/BA

1. Pontianak 3,0375 3 Lulus QA LAP-170/D3.02/2/2018

Page 66: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

65

No. Kab/Kota Skor Level Status Nomor Laporan/BA

tanggal 2 Oktober 2018

2. Landak 3,0375 3 Lulus QA LAP-170/D3.02/2/2018

tanggal 2 Oktober 2018

3. Sintang 3,0375 3 Lulus QA LAP-170/D3.02/2/2018

tanggal 2 Oktober 2018

4. Sanggau 3,0602 3 Lulus QA LAP-119/D3.04/1/2019

tanggal 2 Agustus 2019

5. Mempawah 3,0375 3 Lulus QA LAP-119/D3.04/1/2019

tanggal 2 Agustus 2019

6. Sekadau 3,0375 3 Lulus QA LAP-181/D3.04/1/2019

tanggal 4 Oktober 2019

7. Singkawang 3,0375 3 Lulus QA LAP-126/D3.04/1/2019

tanggal 8 Agustus 2019

8. Kubu Raya 3,0375 3 Lulus QA LAP-119/D3.04/1/2019

tanggal 2 Agustus 2019

Adapun 2 Kabupaten/Kota yang masih direviu oleh Kedeputian PPKD yaitu:

Kabupaten Kapuas Hulu, dan Kabupaten Ketapang.

Dengan demikian, realisasi kinerja tahun 2019 untuk indikator Persentase

Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 3 mencapai 71,43%,

atau tercapai 111,11% dari target kinerja sebesar 64,29%.

Realisasi IKU sampai dengan tahun 2019 sebesar sama dengan realisasi tahun

2018 yaitu sebesar 71,43%. Adapun capaian IKU tahun 2019 menurun 13,90%

dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 125,01%.

Faktor pendukung keberhasilan pencapaian indikator kinerja “Persentase

Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 3” antara lain adanya

kesadaran dan komitmen jajaran pimpinan Pemerintah Daerah di wilayah

Provinsi Kalimantan Barat untuk mencapai target SPIP sesuai RPJMN 2015-2019,

dan efektifnya bimbingan teknis strategi peningkatan maturitas SPIP menuju

level 3 oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat.

Page 67: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

66

Jika dibandingkan dengan target pada

renstra untuk tahun 2019, realisasi

kinerja tahun 2019 tergolong tinggi dan

sudah tercapai pada tahun ini karena

dalam dokumen Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan, target Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP

level 3 hanya sebesar 35,71%. Gambaran

target dan capaian kinerja Maturitas SPIP

level 3 Pemerintah Kabupaten/Kota di

Provinsi Kalimantan Barat dalam kurun

waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.17 Realisasi Indikator Kinerja Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Maturitas SPIP Level 3

6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2

Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP Level 2” menunjukkan jumlah persentase pemerintah kabupaten/kota

yang berada di level 2 penerapan SPIP-nya. Indikator Kinerja “Persentase

Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP level 2” ditargetkan

sebesar 35,71%, artinya sebanyak 5 dari 14 Pemerintah Kabupaten/Kota di

wilayah Provinsi Kalimantan Barat pada akhir tahun 2019 yang berada di level

2 maturitas SPIP-nya. Indikator kinerja sasaran program diukur dengan rumus:

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 14,29 28,57 57,14 64,29

Realisasi 0 0 28,57 71,43 71,43

0

14,2928,57

57,14

64,29

0 0

28,57

71,43 71,43

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Target Realisasi

Gambar 3.16 Workshop Penerapan SPIP pada Kabupaten Sambas

Page 68: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

67

Realisasi Indikator Kinerja Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2

=

Pemkab/kota Min Level 2 SPIP X 100%

seluruh Pemkab/kota

Dari 14 (empat belas) Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat,

10 (sepuluh) Kabupaten/Kota sudah berada di level 3 sedangkan 4 (empat)

Kabupaten/Kota masih berada di level 2 tingkat maturitas SPIP-nya. Dengan

demikian, realisasi Indikator Kinerja “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Maturitas SPIP Level 2” tahun 2019 adalah sebesar 28,57% atau

mencapai 119,99% dari target tahun 2019 sebesar 35,71% (menggunakan rumus

2). Sebanyak 4 (empat) Kabupaten/Kota yang tingkat maturitas SPIP-nya masih

berada di level 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Rincian Skor SPIP Pemkab Level 2

No Kabupaten /Kota

Skor Level Status Nomor Laporan

1. Sambas 2,1943 2 QA Perwakilan

LEV-66/PW14/3/2018 tanggal 5-4-2018

2. Bengkayang 2,0943 2 QA Perwakilan

LEV-66/PW14/3/2018 tanggal 5-4-2018

3. Kayong Utara

2,0364 2 QA Perwakilan

LHM-201/PW14.3/2017 tanggal 27-12-2017

4. Melawi 2,0250 2 QA Perwakilan

LHM-206/PW14.3/2017 tanggal 27-12-2017

Realisasi Indikator Kinerja sampai dengan tahun 2019 sama dengan realisasi

tahun 2018 sebesar 28,57%. Adapun capaian Indikator Kinerja tahun 2019

menurun 21,35% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 133,34%.

Jika dibandingkan dengan target di Renstra pada akhir tahun 2019, indikator

ini sudah tercapai pada tahun ini, karena 6 Kabupaten/Kota sudah mencapai

level 2 dan 8 Kabupaten/Kota sudah mencapai level 3 sehingga seluruh

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat sudah mencapai tingkat

maturitas SPIP level 2 (100%). Gambaran target dan capaian kinerja Kapabilitas

Inspektorat Kabupaten/Kota Kalimantan Barat dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun adalah sebagai berikut:

Page 69: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

68

Gambar 3.18 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Persentase Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2

Sasaran Program Pengawasan 7

“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah”

Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah Level 3 mencerminkan kualitas kapabilitas

Inspektorat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menjalankan perannya

sebagai auditor intern di Pemerintah Daerah. Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan

dari hasil penilaian mandiri kapabilitas yang dilaksanakan oleh APIP Pemda dengan

quality assurance dari Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dengan

menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP.

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat, Sasaran Program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

Daerah” didukung 4 (empat) Indikator Kinerja Program sebagaimana Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3

% 100,00 100,00 100,00

7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2

% 0,00 0,00 100,00

7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3

% 100,00 100,00 100,00

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 0 71,43 100 35,71

Realisasi 0 0 71,43 100 28,57

0 0

71,43

100

35,71

0 0

71,43

100

28,57

0

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Page 70: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

69

7.4 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2

% 0,00 0,00 100,00

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 4 (empat) Indikator Kinerja yang

mengindikasikan sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemerintah Daerah”, seluruhnya mencapai capaian 100%. Dari 6 (enam)

elemen kapabilitas APIP, 8 (delapan) Pemda telah mencapai 6 (enam) elemen

yang level 3, dan 6 (enam) Pemda telah mencapai 4 (empat) elemen yang level

3 dan 2 (dua) elemen yang masih level 2. Dari hasil penilaian tahun 2019

diidentifikasi 5 (lima) pernyataan yang secara umum masih memerlukan

perbaikan sebagai berikut:

Tabel 3.10 Lima Pernyataan PK APIP yang perlu Perbaikan

No. Pernyataan KPA

1. Kami mempunyai rencana pelatihan dan pengembangan setiap pegawai yang berpedoman pada kerangka kompetensi.

Tersedianya staf APIP yang berkualifikasi profesional

2. Kami telah melakukan pemutakhiran data/informasi semua unit kerja yang dapat diawasi (audit universe).

Adanya perencanaan pengawasan berbasis risiko

3. Kami telah mengidentifikasi unit kerja auditi yang memiliki risiko tertinggi.

Adanya perencanaan pengawasan berbasis risiko

4. Kami telah menentukan probabilitas terjadinya risiko yang signifikan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan unit kerja auditi.

Adanya perencanaan pengawasan berbasis risiko

5. Kami telah mengidentifikasi alternatif penanganan risiko yang dilakukan oleh manajemen.

Adanya perencanaan pengawasan berbasis risiko

Perkembangan tingkat kapabilitas APIP sejak tahun 2015 sampai dengan tahun

2019 disajikan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Tingkat Kapabilitas APIP Pemda tahun 2015 s.d. 2019

No. Level Jumlah Pemda

2015 2016 2017 2018 2019

1. 1 15 10 - - -

2. 2 - 5 9 1 -

3. 3 - 0 6 14 15

Jumlah Pemda 15 15 15 15 15

Page 71: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

70

Daftar nama pemda dan level kapabilitas APIP nya pada tahun 2019

selengkapnya disajikan pada lampiran 6.

Uraian capaian Indikator Kinerja sasaran program sebagai berikut:

7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3

Indikator Kinerja “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas

Level 3” merupakan tingkat kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

yang sudah mampu melaksanakan menjalankan perannya sebagai auditor

intern di Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sesuai kapabilitas APIP. Dalam

dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat,

Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 ditargetkan

sebesar 100%, artinya Kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat pada

akhir tahun 2019 diharapkan telah mencapai level 3.

Indikator kinerja ini diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja

Persentase APIP Pemerintah

Provinsi dengan Kapabilitas

Level 3

=

Pemerintah provinsi

Minimal Level 3 APIP X 100%

Seluruh Pemerintah

provinsi

Inspektorat Provinsi Kalimantan

Barat telah melakukan penilaian

mandiri (self assessment) atas

Kapabilitas APIP level 3 dan telah

mengirimkan kepada Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Barat

sesuai Surat Inspektur Provinsi

Kalimantan Barat Nomor

700/2400/IP-S.2 tanggal 18

November 2019 hal Hasil Penilaian

Kapabilitas APIP Inspektorat

Provinsi Kalimantan Barat per

November 2019. Selanjutnya Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah

melaksanakan kegiatan Quality Assurance (QA) atas Penilaian mandiri

Kapabilitas APIP Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Hasil QA menunjukkan

Gambar 3.19 Penjaminan Kualitas atas Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Page 72: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

71

bahwa tingkat kapabilitas APIP Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat telah

berada di Level 3. Hasil QA tersebut telah dikirimkan kepada Kedeputian PKD

untuk dilakukan reviu.

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan

Kapabilitas Level 3” tahun 2019 adalah sebesar 100,00% atau 100,00% dari

target sebesar 100,00%. Realisasi indikator persentase APIP Pemerintah

Provinsi yang berada Level 3 tahun 2019 sama dengan tahun sebelumnya,

telah tercapai secara maksimal sebesar 100%. Jika dibandingkan target

kinerja lima tahunan yang berakhir pada tahun 2019 untuk indikator kinerja

Kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat pada Level 3, maka capaian

kinerja tersebut telah terpenuhi.

Gambaran target dan capaian kinerja Kapabilitas Inspektorat Provinsi

Kalimantan Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut.

Gambar 3.20 Realisasi Indikator Kinerja Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan

Kapabilitas Level 3

7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2

Indikator Kinerja “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas

Level 2” merupakan tingkat kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

yang sudah mampu menjamin proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan

mampu mendeteksi terjadinya korupsi. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, Persentase APIP Pemerintah

Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 ditargetkan sebesar 0,00%, karena

2015 2016 2017 2018 2019

Target 0 2 3 3 3

Realisasi 0 2 3 3 3

0

2

3 3 3

0

2

3 3 3

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

Leve

l

Axis Title

Target Realisasi

Page 73: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

72

Kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat pada akhir tahun 2019

diharapkan bukan hanya mencapai level 2, melainkan telah mencapai level 3.

Indikator kinerja ini diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja

Persentase APIP Pemerintah

Provinsi dengan Kapabilitas

Level 3

=

Pemerintah provinsi

Minimal Level 2 APIP X 100%

Seluruh Pemerintah

provinsi

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan

Kapabilitas Level 2” tahun 2019 adalah sebesar 0,00% atau 100,00% dari target

sebesar 0,00%. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan indikator kinerja

“Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3” bahwa

Kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat telah berada di Level 3

berdasarkan hasil QA Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dan telah

dilakukan reviu oleh Kedeputian PKD atas hasil QA tersebut.

7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3

Indikator Kinerja “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan

Kapabilitas Level 3” merupakan jumlah persentase Inspektorat

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang telah mampu

melakukan penilaian tentang efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan

terhadap suatu kegiatan, serta mampu memberikan konsultasi pada tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal di lingkungan Pemda.

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja, Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3 ditargetkan sebesar 100,00%,

artinya sebanyak 14 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat

pada akhir tahun 2019 telah mencapai kapabilitas APIP Level 3.

Indikator kinerja sasaran program diukur dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3

=

Pemerintah kab/kota Minimal Level 3 APIP

X 100% Seluruh Pemkab/kota

Page 74: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

73

Sebanyak 14 Inspektorat Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat telah

melaksanakan penilaian mandiri (self assessment) atas Kapabilitas APIP Level

3 dan dilanjutkan dengan proses penugasan Quality Assurance oleh Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Hasil Quality Assurance terhadap kapabilitas

APIP 14 Inspektorat Kabupaten/Kota tersebut selanjutnya direviu oleh

Kedeputian PPKD.

Dari 14 Inspektorat Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat,

kondisi kapabilitas APIP setiap Inspektorat Kabupaten/Kota adalah sebagai

berikut:

1. sebanyak 4 (empat) Inspektorat Kabupaten/Kota telah selesai direviu oleh

Kedeputian PPKD dan ditetapkan bahwa Inspektorat Kabupaten/Kota

tersebut telah berada di Level 3 pada seluruh elemen.

2. Sebanyak 4 (empat) Inspektorat Kabupaten/Kota telah dilakukan Quality

Assurance (QA) atas Penilaian mandiri Kapabilitas APIP Inspektorat

Kabupaten/Kota oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat.

Berdasarkan hasil QA, tingkat kapabilitas APIP 4 (empat) Inspektorat

Kabupaten/Kota tersebut telah berada di Level 3 dan telah diajukan

permohonan reviu Kedeputian PPKD.

3. Sebanyak 6 (enam) Inspektorat Kabupaten/Kota telah berada di level 3

pada 4 elemen dan level 2 pada 2 elemen (level 3 dengan catatan).

Adapun gambaran kegiatan QA Kapabilitas APIP di Provinsi Kalimantan Barat

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12 Kegiatan QA Kapabilitas APIP di Provinsi Kalimantan Barat Level 3

No Inspektorat Kab/Kota

Self Assessment Hasil QA Perwakilan

BPKP

Hasil Reviu Kedeputian PPKD Nomor Tanggal

1. Sintang 700/489/ITKAB/2019

28/02/2019 Level 3 SP-2310/D3/04/2019 tanggal 25-11-2019

2. Pontianak 700/37/INS-SET/2019

20/03/2019 Level 3 SP Deputi PPKD Nomor SP-1079/D3/04/2019 tanggal 24 Juli 2019

3. Singkawang 700/094/Set-A 27/03/2019 Level 3 SP Deputi PPKD Nomor 744/D3/04/2019 tanggal 14 Mei 2019

Page 75: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

74

No Inspektorat Kab/Kota

Self Assessment Hasil QA Perwakilan

BPKP

Hasil Reviu Kedeputian PPKD Nomor Tanggal

4. Mempawah 700/127/IRDA-A/2019

19/03/2019 Level 3 SP Deputi PPKD Nomor SP-1079/D3/04/2019 tanggal 24 Juli 2019

5. Kubu Raya 700/1441/Inspt 14/11/2019 Level 3 Surat Permintaan Reviu Nomor S-1943/PW14/6/2019 tanggal 11-12-2019

6. Landak 700/164/ITKAB/2019

11/06/2019 Level 3 Masih proses reviu

7. Ketapang 700/0306/ITKAB-S1

20/03/2019 Level 3 Surat Permintaah Reviu Nomor 940/PW14/6/2019 tanggal 28-05-2019

8. Kayong Utara

700/488/SET-IR.A/2019

01/10/2019 Level 3 Dengan Catatan

Surat Permintaan Reviu Nomor S-1976/PW14/6/2019 tanggal 9-12-2019

9. Bengkayang 700/399/ITKAB/2019

01/11/2019 Level 3

Dengan

Catatan

Surat Permintaan Reviu Nomor S-1942/PW14/6/2019 tanggal 9-12-2019

10. Sekadau 700/282/ITKAB/2019

08/07/2019 Level 3

Dengan

Catatan

Surat Permintaan Reviu Nomor S-2013/PW14/6/2019 tanggal 11-12-2019

11. Sambas 700/226/IK-2 30/09/2019 Level 3

Dengan

Catatan

Surat Permintaan Reviu S-1971/PW14/6/2019 tanggal 9-12-2019

12. Sanggau 700/413/ITKAB/2019

08/11/2019 Level 3

Dengan

Catatan

Surat Permintaan Reviu S-2023/PW14/6/2019 tanggal 11-12-2019

13. Kapuas Hulu 700/286/INKAB/SET

20/06/2019 Level 3

Dengan

Catatan

Surat Permintaan Reviu Nomor S-2012/PW14/6/2019 tanggal 11-12-2019

14. Melawi 700/165/IT-SET/2019

03/07/2019 Level 3

Dengan

Catatan

Surat Permintaan Reviu Nomor S-1970/PW14/6/2019 tanggal 9-12-2019

Page 76: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

75

Dengan demikian, realisasi

kinerja tahun 2019 untuk

indikator Persentase APIP

Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Kapabilitas Level 3

sebesar 100%, telah mencapai

target kinerja yang telah

ditetapkan, dan capaian kinerja

program juga melebihi target,

yaitu mencapai 108,34%.

Faktor pendukung tercapainya target indikator kinerja “Persentase APIP

Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3” adalah:

1. Komitmen APIP dan Pemda

Kabupaten/Kota di lingkungan

Provinsi Kalimantan Barat yang

tinggi untuk meningkatkan

kompetensi auditor agar

memenuhi kualifikasi SDM yang

profesional; dan

2. Komunikasi serta koordinasi yang

baik antara Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Barat dan

seluruh Inspektorat

Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Kalimantan Barat.

Realisasi kinerja indikator ini pada tahun 2019 sebesar 100,00%, naik 7,14%

dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 92.86%. Namun demikian,

capaian kinerja indikator ini pada tahun 2019 sebesar 100% menurun 8,34%

dibandingkan capaian kinerja tahun 2018 sebesar 108,34%. Jika dibandingkan

dengan target kinerja lima tahunan yang berakhir pada tahun 2019, realisasi

kinerja tahun 2019 sebesar 100% sudah melebihi target Renstra karena di

dalam dokumen Renstra hanya ditargetkan sebanyak 12 APIP Kabupaten/Kota

(85%) yang mencapai kapabilitas level 3.

Gambar 3.21 Bimtek Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Sekadau

Gambar 3.22 Bimtek Kapabilitas APIP pada Inspektorat Daerah Kota Singkawang

Page 77: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

76

Gambaran target dan capaian kinerja Kapabilitas Inspektorat Kabupaten/Kota

Kalimantan Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

Gambar 3.23 Realisasi Indikator Kinerja Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3

7.4 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2

Indikator Kinerja “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan

Kapabilitas Level 2” menunjukkan persentase jumlah APIP di Provinsi

Kalimantan Barat yang mampu menjamin proses tata kelola sesuai dengan

peraturan dan mampu mendeteksi terjadinya korupsi. Kapabilitas APIP

Pemerintah Kabupaten/Kota Level 2 ditargetkan sebesar 0,00% pada dokumen

perjanjian kinerja tahun 2019. Indikator kinerja sasaran program diukur

dengan rumus:

Realisasi Indikator Kinerja Persentase

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Kapabilitas Level 2

=

Pemerintah kab/kota

Minimal Level 2 APIP X 100%

Seluruh Pemerintah

kab/kota

Dari 14 APIP kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, 14 (empat

belas) sudah dilaksanakan kegiatan Quality Assurance oleh Perwakilan BPKP.

Hasil QA dari Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan bahwa

kapabilitas APIP untuk 14 Inspektorat Kabupaten/Kota sudah melampui level

2 dan berada di level 3.

2015 2016 2017 2018 2019

Target 13,33 28,57 21,43 85,71 100

Realisasi 6,67 28,57 35,71 92,86 100

13,33

28,57

21,…

85,71

100

6,67

28,5735,71

92,86100

0

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Page 78: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

77

Realisasi Indikator Kinerja “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Kapabilitas Level 2” tahun 2019 adalah sebesar 0,00% sama dengan

target yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2019, karena

seluruh APIP Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Kalimantan Barat telah

berada di level 3.

Realisasi kinerja indikator ini pada tahun 2019 tercapai 100% turun sebesar

50,03% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar 150,03% karena

target pada tahun 2019 meningkat dibandingkan target pada tahun 2018. Jika

dibandingkan dengan target lima tahunan di Renstra yang berakhir pada tahun

2019, indikator ini sudah tercapai pada tahun ini karena seluruh inspektorat

Kabupaten/Kota telah melampaui level 2 (100%).

Gambaran target dan capaian kinerja Kapabilitas Inspektorat Kabupaten/Kota

Kalimantan Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

Gambar 3.24 Realisasi Indikator Kinerja Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2

Sasaran Program Dukungan Pengawasan

“Tersedianya dukungan teknis kepuasan atas pelayanan Perwakilan BPKP”

Berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang yang dimiliki, Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat melaksanakan program dan kegiatan yang meliputi kegiatan yang

bersifat internal dan eksternal. Seluruh bidang layanan diharapkan dapat

meningkatkan kualitas dukungan teknis dalam pengawasan BPKP yang akan diukur

2015 2016 2017 2018 2019

Target 13,33 28,57 71,43 100 100

Realisasi 6,67 28,57 71,43 100 100

13,33

28,57

71,43

100 100

6,67

28,57

71,43

100 100

0

20

40

60

80

100

120

Target Realisasi

Page 79: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

78

melalui persepsi kepuasan layanan. Dalam tahun 2019, Sasaran program

“Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Perwakilan BPKP” didukung

dengan satu Indikator Kinerja “Kepuasan atas Pelayanan Perwakilan BPKP” dengan

target 8 dari skala 1-10".

Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan

ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi.

Pernyataan puas atau tidak puas diperoleh melalui survei dengan menyebarkan

kuesioner kepada para penerima layanan, dalam hal ini stakeholders yang dilayani

oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dan pegawai di Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Barat.

Realisasi Indikator Kinerja “Kepuasan atas Pelayanan Ketatausahaan Perwakilan

BPKP” sebesar 8,1 skala atau mencapai 101,25% dari target tahun 2019 sebesar 8

skala. Capaian tersebut merupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada 3

(tiga) layanan internal Perwakilan dan 1 (satu) layanan kepada stakeholders

eksternal.

Realisasi Indikator kinerja sampai dengan tahun 2019 sebesar 8,1 skala, menurun 0,1

skala dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 8,2 skala. Jika dibandingkan

dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 yaitu persepsi kepuasan

sebesar 8 skala, maka realisasi Indikator Kinerja tahun 2019 telah tercapai. Capaian

kinerja indikator tersebut disajikan pada Gambar 3.25.

Gambar 3.25 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Persepsi Kepuasan Layanan

Perwakilan BPKP Kalimantan Barat Tahun 2019

Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Subbagian Umum

0 2 4 6 8 10

LAYANAN KEPADA …

LAYANAN BIDANG …

LAYANAN BIDANG KEUANGAN

LAYANAN BIDANG UMUM

8,61

7,10

8,22

7,64

Layanan KepadaStakeholders

Layanan BidangKepegawaian

Layanan BidangKeuangan

Layanan BidangUmum

Persepsi Kepuasan Layanan 8,61 7,10 8,22 7,64

Persepsi Kepuasan Layanan

Page 80: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

79

Fungsi dukungan manajemen BPKP diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan

pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan di lingkungan BPKP.

Indikator ini diukur dari tingkat persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan

umum perkantoran yang dapat diberikan oleh unit layanan yang bertanggung jawab

atas pengelolaan sarpras.

Keberhasilan capaian Indikator Kinerja ditunjukkan dengan tingginya tingkat

kepuasan penerima layanan atas penyediaan sarana dan prasarana aparatur negara.

Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat, kuisioner yang kembali sebanyak 75 kuisioner dengan tingkat

kepuasan atas layanan subbagian umum mencapai 7,64 skala.

Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Layanan Subbagian Keuangan.

Subbagian Keuangan melaksanakan kegiatan yang terkait dengan administrasi

keuangan, yaitu:

a) Pembayaran gaji sebanyak 14 kali pembayaran;

b) Tunjangan kinerja bulanan sebanyak 14 kali pembayaran;

c) Pembayaran uang makan sebanyak 12 kali; dan

d) Pembayaran honor pada pegawai honorer 13 kali.

Realisasi Indikator kepuasan atas layanan subbagian keuangan ini diukur melalui hasil

pengisian kuesioner oleh pegawai mengenai pelayanan Subbagian Keuangan.

Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat, kuisioner yang kembali sebanyak 75 kuisioner dengan nilai yang

diperoleh oleh Subbagian Keuangan secara rata-rata adalah 8,22 skala likert.

Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian

Indikator tersebut dimaksudkan untuk menilai persepsi kepuasan terhadap

pelayanan pengelola kepegawaian. Indeks kepuasan pegawai terhadap pelayanan

pada Subbagian Kepegawaian, diukur dengan menyebarkan kuesioner kepada

pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat.

Subbagian kepegawaian melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a) Penyusunan Laporan Triwulanan PKS

b) Penyusunan Laporan Semesteran Budaya Kerja

c) Penilaian Angka Kredit

d) SK Pengangkatan, Pemberhentian, Pembebasan dan Alih Jabatan PFA

e) Pemrosesan DP3

f) Pemrosesan Inpassing/Penyesuaian/KGB Gaji Pokok PNS

Page 81: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

80

g) Pemrosesan Pengangkatan PNS

h) Pemrosesan Kenaikan Pangkat Terpadu

Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada pegawai Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat, kuisioner yang kembali sebanyak 75 kuisioner dengan tingkat

persepsi kepuasan pegawai atas layanan subbagian kepegawaian sebesar 7,10 skala.

Tingkat Kepuasan Stakeholders atas Pelayanan Perwakilan BPKP

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat juga melakukan survey kepuasan atas

layanan Perwakilan kepada stakeholders eksternal. Indikator tersebut dimaksudkan

untuk menilai persepsi kepuasan terhadap pelayanan perwakilan BPKP terhadap

stakesholder. Indeks kepuasan pegawai terhadap pelayanan BPKP, diukur dengan

menyebarkan kuesioner kepada stakesholder Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat, dengan indeks kepuasan sebagaimana skor berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

3 = Setuju

4 = Sangat Setuju

Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada stakeholders Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Barat, kuisioner yang kembali sebanyak 40 kuisioner dengan

tingkat kepuasan terhadap layanan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

barat sebesar 8,61.

2. Sasaran Kegiatan

Dalam Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat ditargetkan 9 (sembilan) sasaran kegiatan pengawasan dengan

7 (tujuh) indikator kinerja kegiatan (IKK) dan 2 sasaran kegiatan dukungan

pengawasan dengan 2 (dua) IKK. Capaian IKK tahun 2019 disajikan pada Tabel

3.13.

Tabel 3.13 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Satuan Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%) *

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas

1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan

Lap

23 41 120,00

Page 82: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

81

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Satuan Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%) *

Presiden Perwakilan BPKP

2 Tersedianya informasi hasil pengawasan pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP

2.1 Jumlah LHP Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP

Lap

100 120 120,00

3 Tersedianya informasi hasil pembinaan penerapan SIMDA Integrasi

3.1 Jumlah laporan hasil pembinaan penerapan SIMDA Integrasi

Lap

6 6 100,00

4 Tersedianya informasi hasil pengawasan dana desa

4.1 Jumlah LHP Dana Desa Perwakilan BPKP

Lap

16 16 100,00

5 Tersedianya informasi hasil pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019

5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana pemilu tahun 2019

Lap

6 6 100,00

6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan BPKP

6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP

Lap 42 50 119,05

7 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP

7.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP

Lap 42 44 104,76

Jumlah Output Pengawasan 235 283 100

Page 83: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

82

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Satuan Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%) *

Sasaran Kegiatan Dukungan

1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP

Lap

36 36 100,00

2 Termanfaatkannya Aset secara optimal

2.1 Tersedianya sarana prasarana BPKP

Unit 92 92 100,00

* Sesuai Surat Edaran Sekretaris Utama BPKP nomor S-2571/SU/01/2019

tanggal 18 November 2019 output rencana kerja dan RKA yang dilaporkan

dalam aplikasi Satker (SAS), Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja

Terpadu/PMK 249 (SMART), dan e-Monev PP 39/2006 harus sama yaitu

maksimal 120,00%.

Capaian kinerja masing-masing IKK di atas diuraikan sebagai berikut:

1.1 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek Strategis dan Prioritas

Presiden di Perwakilan

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat, sasaran kegiatan ”Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Proyek

Strategis dan Prioritas Presiden di Perwakilan” didukung satu IKK yaitu

“Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan” dengan target

output sebanyak 23 laporan.

Realisasi output tahun 2019 sebanyak 41 laporan atau tercapai maksimal

120,00% dari target sebanyak 23 laporan. Realisasi output tahun 2019

sebanyak 41 laporan, lebih rendah sebanyak 43 laporan dibandingkan realisasi

output tahun 2018 sebanyak 84 laporan.

PSN yang dilakukan pengawasan (Monitoring, reviu, evaluasi, dan kegiatan

lainnya) oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 sebanyak

26 (dua puluh enam) PSN dengan rincian sebagai berikut :

Page 84: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

83

Tabel 3.14 PSN yang dilakukan Kegiatan Pengawasan

No. Jenis PSN Jumlah PSN

1 Proyek Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan

4

2 Pembangunan Kawasan Industri Kabupaten Ketapang

4

3 Pembangunan Kawasan Industri Mandor Kabupaten Landak

4

4. Proyek Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) 8

5. Proyek Pembangunan Smelter Kabupaten Ketapang

4

6. Program Pemerataan Ekonomi Perhutanan Sosial pada Provinsi Kalimantan Barat

1

7. Program Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit 1

Jumlah 26

Realisasi indikator kinerja kegiatan

didukung dengan dana sebesar

Rp306.720.087,00 atau 99,99% dari

anggaran tahun 2019 sebesar

Rp306.751.000,00 dan dengan SDM

sebanyak 1005 OH atau 167,22%

dari rencana tahun 2019 sebanyak

601 OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKK “

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan

PSN BPKP Perwakilan” telah

tercapai secara efisien. Kondisi ini

terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar 178,26% lebih tinggi

dibandingkan dengan capaian dana tahun 2019 sebesar 99,99%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil

Pengawasan PSN BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini

terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar 11,04% lebih tinggi

dibandingkan dengan capaian OH tahun 2019 sebesar 167,22%.

Gambar 3.26 Reviu atas Tata Kelola PSN Pembangunan Kawasan Industri pada Kabupaten Ketapang

Page 85: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

84

1.2 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional

Perwakilan BPKP

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat, sasaran kegiatan “Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan

Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP” didukung satu IKK yaitu

“Jumlah LHP Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP”

dengan target output sebanyak 100 laporan.

Realisasi output tahun 2019

sebanyak 120 laporan atau

mencapai maksimal 120,00% dari

target sebanyak 100 laporan.

Realisasi output tahun 2019

sebanyak 120 laporan, lebih rendah

sebanyak 34 laporan dibandingkan

realisasi output tahun 2018

sebanyak 154 laporan.

Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Barat terkait realisasi output

"Jumlah LHP Pengawasan

Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP" antara lain:

1. Audit atas Laporan Keuangan Improving Project IPDMIP Loan IFAD pada

Kementerian Pertanian dan Village Innovation Program (VIP);

2. Audit Kinerja atas Pelayanan Pemerintah Daerah (AKPPD) pada bidang

Kesehatan, Pendidikan, Koperasi dan UMKM;

3. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Program Generasi Sehat dan Cerdas,

Program PAMSIMAS III, dan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU);

4. Audit Tujuan Tertentu atas KDP Gedung Bengkel dan Infrastruktur Kawasan

Terpadu I pada Politeknik Negeri Sambas;

5. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara

Dugaan Tindak Pidana Korupsi;

6. Audit Investigatif, dan Audit Penyesuaian Harga beberapa kasus di Pemda;

7. Kegiatan Pemberian Keterangan Ahli (PKA) atas dugaan Tindak Pidana

Korupsi;

8. Evaluasi Padat Karya Tunai di Desa (PKTD) pada beberapa Pemda;

Gambar 3.27 Verifikasi atas Tagihan Tunggakan Sisa Pekerjaan Duplikasi Jembatan Entikong

Page 86: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

85

9. Evaluasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada beberapa Pemda;

10. Evaluasi Kinerja pada PDAM, BLUD, dan Perusahaan Daerah di Provinsi

Kalimantan Barat;

11. Evaluasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2019 pada Kabupaten Ketapang dan

Kabupaten Sintang;

12. Audit Klaim atas Kerja Tambah Pembuatan Warehouse Peningkatan Jalan

Umum, dan Klaim Biaya Operasi Unit 1 PLTU Ketapang;

13. Audit Tujuan Tertentu atas Aset Dana Jaminan Sosial Kesehatan tahun 2018

pada BPJS Kesehatan; dan

14. Monitoring dan Evaluasi Program Kegiatan Prioritas Nasional Capaian B06,

B09, dan B12 pada beberapa Dinas di Provinsi Kalimantan Barat.

Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar

Rp2.306.932.924,00 atau 93,33% dari anggaran tahun 2019 sebesar Rp

2.353.700.120,00 dan dengan SDM sebanyak 5377 OH atau 105,65% dari rencana

tahun 2019 sebanyak 5649 OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah LHP Pengawasan Pembangunan Prioritas

Nasional Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari

capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar 120,00% lebih tinggi dibandingkan

dengan capaian dana tahun 2019 sebesar 93,33%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah LHP Pengawasan

Pembangunan Prioritas Nasional Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien.

Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019 lebih tinggi sebesar

14,35% dibandingkan dengan capaian OH tahun 2019 sebesar 105,65%.

1.3 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA Terintegrasi

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat,

sasaran kegiatan” Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA

Terintegrasi” didukung satu IKK yaitu “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Penerapan

SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP” dengan target output sebanyak 6 laporan.

Realisasi output tahun 2019 sebanyak 6 laporan atau mencapai 100,00% dari target

sebanyak 6 laporan.

Gambaran implementasi SIMDA di Provinsi Kalimantan Barat digambarkan dalam

tabel berikut:

Page 87: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

86

Tabel 3.15 Implementasi SIMDA pada Pemda di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota SIMDA

Keuangan SIMDA BMD

SIMDA Pendapatan

SIMDA Gaji

SIMDA Perencanaan

1. Kubu Raya V V - - -

2. Mempawah V V V V V

3. Landak V V - V V

4. Bengkayang V - V V -

5. Sanggau V - - - -

6. Kayong Utara V - - - -

Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar

Rp202.934.700,00 atau 99,99% dari anggaran

tahun 2019 sebesar Rp202.950.000,00 dan

dengan SDM sebanyak 144 OH atau 88,89% dari

rencana tahun 2019 sebanyak 162 OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah

Laporan Hasil Pembinaan Penerapan SIMDA

Integrasi Perwakilan BPKP” telah tercapai

secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian

indikator kinerja tahun 2019 sebesar 100,00%,

lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana

tahun 2019 sebesar 99,99%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil

Pembinaan Penerapan SIMDA Integrasi Perwakilan BPKP” telah tercapai secara

efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2019 lebih tinggi sebesar 11,11%

dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 88,89%.

1.4 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Dana Desa

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat,

sasaran kegiatan “Tersedianya Informasi Hasil Pengawsan Dana Desa” didukung

satu IKK yaitu “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP”

dengan target output sebanyak 16 laporan.

Realisasi output tahun 2019 sebanyak 16 laporan atau mencapai 100,00% dari target

sebanyak 16 laporan. Realisasi output tahun 2019 sebanyak 16 laporan lebih rendah

sebanyak 10 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebanyak 26 laporan.

Dari 2.031 desa pada 12 kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, seluruh desa telah

melakukan implementasi Siskeudes secara penuh sebagaimana tabel berikut:

Gambar 3.28 Sosialisasi SIMDA Bersama DPRD pada Kabupaten Mempawah

Page 88: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

87

Tabel 3.16 Implementasi Siskesudes di Provinsi Kalimantan Barat

No. Kabupaten Jumlah

Desa

Jumlah Desa yang

Mengimplementasikan Siskeudes

2015 2016 2017 2018 2019

1. Kubu Raya 117 0 0 117 117 117

2. Mempawah 60 0 0 60 60 60

3. Sambas 193 0 0 93 193 193

4. Landak 156 0 0 156 156 156

5. Bengkayang 122 0 0 122 122 122

6. Sanggau 163 0 0 163 163 163

7. Sekadau 87 0 0 87 87 87

8. Sintang 390 0 0 390 390 390

9. Melawi 169 0 0 169 169 169

10. Kapuas Hulu 278 0 0 278 278 278

11. Ketapang 253 0 0 253 253 253

12. Kayong Utara 43 0 0 43 43 43

Jumlah 2.031 0 0 2.031 2.031 2.031

Realisasi indikator kinerja kegiatan

didukung dengan dana sebesar

Rp342.704.000,00 atau 100,00% dari

anggaran tahun 2019 sebesar

Rp342.704.000,00 dan dengan SDM

sebanyak 530 OH atau 122,69% dari rencana

tahun 2019 sebanyak 432 OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah

Laporan Hasil Pengawasan Dana Desa

Perwakilan BPKP” telah tercapai secara

efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian

indikator kinerja tahun 2019 sebesar

100,00%, sama dengan capaian dana tahun

2019 sebesar 100,00%.

Gambar 3.29 Bimtek Siskeudes versi 2.0 pada Kabupaten Kayong Utara

Page 89: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

88

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil

Pengawasan Dana Desa Perwakilan BPKP” belum tercapai secara efisien. Kondisi ini

terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019 lebih rendah sebesar 22,69%

dibandingkan dengan capaian OH tahun 2019 sebesar 122,69%.

1.5 Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat,

Sasaran kegiatan “Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019” didukung satu IKK “Jumlah

Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP” dengan target sebanyak 6 laporan.

Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan barat

terkait realisasi output "Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019" adalah Reviu Akuntabilitas

Keuangan dan Kinerja Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 pada 6 (enam) instansi

diantaranya sebagai berikut:

1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sanggau

2. KPU Provinsi Kalimantan Barat

3. KPU Kabupaten Sambas

4. Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kalimantan Barat

5. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Melawi

6. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Sambas

Realisasi output tahun 2019 sebanyak 6 laporan atau mencapai 100,00% dari target

sebanyak 6 laporan. Sasaran kegiatan ini hanya ditargetkan pada tahun 2019

sehingga tidak dapat dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

Capaian IKK didukung dengan dana sebesar Rp107.535.000,00 atau 100,00% dari

anggaran tahun 2019 sebesar Rp107.535.000,00 dan dengan SDM sebanyak 261 OH

atau 48,33% dari rencana tahun 2018 sebanyak 540 OH.

Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja kegiatan “Sasaran kegiatan” telah

tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2019

dan capaian dana tahun 2019 sama-sama tercapai sebesar 100,00%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil

Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu

Page 90: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

89

Tahun 2019 Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari

capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar 100,00%, lebih tinggi 51,67%

dibandingkan dengan capaian OH tahun 2019 sebesar 48,44%.

1.6 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2019, sasaran kegiatan ” Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan SPIP

Perwakilan BPKP” didukung satu IKK yaitu “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP

Perwakilan BPKP” dengan target output sebanyak 42 laporan.

Realisasi output tahun

2019 sebanyak 50 laporan

atau tercapai 119,05% dari

target sebanyak 42

laporan. Realisasi output

sampai dengan tahun 2019

sebanyak 50 laporan lebih

tinggi sebanyak 10 laporan

dibandingkan dengan

realisasi tahun 2018

sebanyak 40 laporan.

Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar

Rp1.225.704.442,00 atau 99,96% dari anggaran tahun 2019 sebesar

Rp1.226.160.000,00 dan dengan SDM sebanyak 1.725 OH atau 121,39% dari rencana

tahun 2019 sebanyak 1.421 OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP Perwakilan

BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator

kinerja tahun 2019 sebesar 119,05% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana

tahun 2019 sebesar 99,96%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil

Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP” belum tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat

dari capaian indikator kinerja tahun 2019 sebesar 119,05%, lebih rendah 2,34%

dibandingkan dengan capaian OH tahun 2019 sebesar 121,39%.

Gambar 3.30 Bimtek Maturitas SPIP pada Kabupaten Ketapang

Page 91: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

90

1.7 Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2019, sasaran kegiatan ”Tersedianya Informasi Hasil Pembinaan Kapabilitas

APIP Perwakilan BPKP” didukung satu IKK yaitu “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan

Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP” dengan target output sebanyak 42 laporan.

Realisasi output tahun 2019 sebanyak 46 laporan atau tercapai 109,52% dari target

sebanyak 42 laporan. Realisasi output sampai dengan tahun 2019 sebanyak 46

laporan lebih tinggi sebanyak 13 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2018

sebanyak 33 laporan. Hal ini sesuai

persetujuan Rendal Kedeputian PPKD

dalam menetapkan PKPT terkait

pembinaan kapabilitas APIP.

Realisasi indikator kinerja kegiatan

didukung dengan dana sebesar

Rp560.136.861,00 atau 99,99% dari

anggaran tahun 2019 sebesar

Rp560.154.000,00 dan dengan SDM

sebanyak 948 OH atau 82,51% dari

rencana tahun 2019 sebanyak 1.149

OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKK “

Jumlah Laporan Hasil Pembinaan

Kapabilitas APIP Perwakilan BPKP”

telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun

2019 sebesar 109,52% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2019

sebesar 99,99%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil

Pembinaan SPIP Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat

dari capaian indikator kinerja tahun 2019 lebih tinggi sebesar 27,02% dibandingkan

dengan capaian OH tahun 2019 sebesar 82,51%.

Gambar 3.31 Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Sambas

Page 92: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

91

1.8 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

dalam Mencapai Kepuasan Layanan

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2019, Sasaran kegiatan ”Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” didukung satu IKK yaitu “

Jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP” dengan target sebanyak 36

laporan.

Realisasi output tahun 2019 sebanyak 36 laporan atau mencapai 100,00% dari target

sebanyak 36 laporan. Rincian laporan dukungan manajemen sebanyak 81 laporan

disajikan pada Tabel 3.20.

Tabel 3.20 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2019 No Laporan Dukungan Manajemen Jumlah Output Laporan

1 Perjanjian Kinerja (Perkin) 1

2 Laporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 4

3 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM 1

4 Dokumen Pengangkatan, Jabatan, dan

Pemberhentian Pegawai

2

5 Laporan Program Pelatihan Mandiri/PPM 4

6 RKAKL/DIPA 2

7 Laporan Keuangan Bulanan, Semesteran,

dan Tahunan

14

8 Laporan Triwulanan Kehumasan 4

9 Laporan Triwulanan PPM Laporan Kearsipan,

Konservasi Energi, Laporan BMN/RKBMN

4

Jumlah 36

Realisasi output sampai dengan tahun 2019 sebanyak 36 laporan, lebih sedikit

sebanyak 11 (sebelas) laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebanyak

77 laporan. Adapun untuk capaian output tahun 2019 dan tahun 2018 sama-sama

tercapai sebesar 100%.

Page 93: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

92

Realisasi kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp18.386.350.559,00 atau

99,70% dari anggaran tahun 2019 sebesar Rp18.441.249.000,00 dan dengan SDM

sebanyak 3.600 OH atau 100% dari rencana tahun 2019 sebanyak 3.600 OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Laporan Dukungan Manajemen

Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun

2019 sebesar 100,00% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2019

sebesar 99,39%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Dukungan

Manajemen Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari

capaian IKK dan capaian OH yang sudah tercapai sebesar 100,00%.

1.9 Termanfaatkannya aset secara optimal

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2019, Sasaran kegiatan ”Termanfaatkannya aset secara optimal” didukung 1

(satu) IKK yaitu” Tersedianya sarana prasarana BPKP” dengan realisasi IKK tahun

2019 adalah sebanyak 92 unit atau 100% dari target sebesar 92 unit.

Realisasi output atas indikator ini sama dengan realisasi pada tahun sebelumnya,

yaitu tercapai secara maksimal sebesar 100,00%.

Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp 761.107.700,00 atau 99,76% dari

anggaran tahun 2019 sebesar Rp762.969.000,00 dan dengan SDM sebanyak 4.600 OH

atau 100,00% dari rencana tahun 2019 sebanyak 4.600 OH.

Dari sisi penggunaan dana dan SDM, IKK “Tersedianya sarana prasarana BPKP” telah

tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2019 dan tahun

sebelumnya yang sudah tercapai maksimal sebesar 100,00%.

B. KINERJA LAINNYA

1. Kinerja Lain di Luar Perkin

Selain kinerja pengawasan dan dukungan pengawasan yang diuraikan di atas,

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat juga melaksanakan beberapa kegiatan

yang dilakukan dalam rangka penguatan kompetensi pengawasan di lingkungan

Provinsi Kalimantan Barat, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Page 94: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

93

a. Penyelenggaraan Diklat Audit Investigatif dengan Pola PNBP di Lingkungan

Inspektorat se-Kalimantan Barat

Diklat Audit Investigatif dengan pola PNBP di lingkungan Inspektorat se-Kalimantan

Barat pada tanggal 16 September 2019 sampai dengan 20 September 2019 di Hotel

Orchard Kota Pontianak. Kegiatan diklat ini terselenggara atas kerja sama

Pusdiklatwas BPKP dengan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Direktur

Investigasi IV Deputi Investigasi BPKP, Buntoro membuka secara resmi pelaksanaan

diklat audit investigatif tersebut. Jumlah peserta diklat audit investigasi berjumlah

39 orang dari 12 Inspektorat se-Kalimantan Barat dengan materi diklat diantaranya

berupa pengenalan fraud, pengantar ilmu hukum, perencanaan audit

investigatif serta studi kasus dengan total 50 jam pelatihan.

Gambar 3.32 Penyelenggaraan Diklat Audit Investigatif dengan Pola PNBP pada Lingkungan Provinsi Kalimantan Barat

b. Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat bersama dengan Pusat Edukasi

Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan Workshop

Page 95: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

94

Peningkatan Kapabilitas APIP yang digelar di Ruang Aula Lantai 3 Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan APIP dari

seluruh Inspektorat wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Materi yang diberikan kepada

peserta workshop meliputi:

1) Hukum pidana, hukum acara tindak pidana dan tindak pidana korupsi dengan

narasumber dari Kejati Kalimantan Barat

2) Audit Investigatif dalam pengadaan barang dan jasa dengan narasumber dari

BPKP Perwakilan

3) Penanganan Pengaduan Masyarakat dengan narasumber dari

Korsupgah/Direktorat Dumas KPK

Gambar 3.33 Workshop Peningkatan Kapabillitas APIP Bekerjasama dengan Pusat Edukasi Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

c. Workshop Penyusunan Pedoman dan Pengelolaan Pengembangan Kompetensi

Auditor/P2UPD

Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat pada

tanggal 15 Oktober 2019 yang diikuti oleh Inspektorat Daerah se-Provinsi Kalimantan

Barat. Kegiatan ini dapat terselenggara atas kerjasama antara Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Barat dengan Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Dalam

Workshop ini, dibahas proses pengelolaan pengembangan kompetensi APIP dan hal-

Page 96: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

95

hal terkait penyusunan pedoman yang digunakan sebagai acuan proses

pengembangan kompetensi APIP di lingkungan Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan

dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengelolaan pengembangan kompetensi

APIP di Provinsi Kalimantan Barat, sehingga kualitas pengawasan yang dilaksanakan

dapat lebih optimal.

Gambar 3. 34 Workshop Penyusunan Pedoman dan Pengelolaan Pengembangan Kompetensi Auditor/P2UPD Bekerjasama dengan Inspektorat Provinsi

Kalimantan Barat

d. Diseminasi Interkoneksi Aplikasi SISKEUDES dengan OMSPAN

Diseminasi Interkoneksi Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) versi 2.0 dengan

Aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OMSPAN)

diselenggarakan di Aula Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat pada 24 Oktober

2019. Diseminasi dihadiri oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan

Daerah dari 12 kabupaten, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, APIP Provinsi dan

Kabupaten serta 6 KPPN yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat dengan

jumlah peserta yang hadir sebanyak 121 orang. Narasumber pada kegiatan tersebut

yaitu Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Page 97: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

96

Kalimantan Barat Bapak Edih Mulyadi, Direktur Pengawasan Akuntabilitas Keuangan

Pembangunan dan Tatakelola Desa BPKP Pusat Bapak Djoko Prihardono, serta

Auditor Madya pada Direktorat Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Pembangunan

dan Tatakelola Pemerintahan Desa Bapak Robertus Gatot Megantoro. Dalam

Diseminasi ini, para Narasumber menekankan bahwa alokasi dana desa yang terus

meningkat jumlahnya harus dikelola dengan baik, sehingga dapat benar-benar

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Gambar 3.35 Diseminasi Interkoneksi Aplikasi SISKEUDES dengan OMSPAN

e. Pelatihan Pengelola Keuangan Desa Berbasis Siskeudes Versi 2.0 bagi Aparatur

Pemerintah Desa

Kegiatan ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Borneo Emerald pada tanggal 13 Maret

2019. Acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Kabupaten Ketapang, dan 253 desa yang diwakili oleh Kepala Urusan Keuangan Desa,

beberapa Kepala Desa dan Sekretaris Desa serta Petugas verifikasi di Kecamatan.

Pelatihan pengelola keuangan desa berbasis aplikasi Siskeudes Versi 2.0 bagi

Aparatur Pemerintah Desa Kabupaten Ketapang Tahun 2019 dilakukan dalam rangka

peningkatan kompetensi SDM Pemerintah Daerah dan Desa agar dapat tercipta tata

kelola keuangan desa yang tertib, efisien, efektif dan akuntabel.

Page 98: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

97

Gambar 3.36 Pelatihan Pengelola Keuangan Desa Berbasis Siskeudes Versi 2.0 bagi Aparatur Pemerintah Desa pada Kabupaten Ketapang

f. Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi BUMDes

Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Kabupaten Kubu Raya dilaksanakan oleh PFA bidang Akuntan Negara Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Barat, pada acara Pelatihan Keterampilan Manajemen

Badan Usaha Milik Desa Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Hotel pada tanggal 3 Mei

2019. Acara diikuti oleh 40 peserta yang merupakan perwakilan dari 20 Desa, terdiri

dari Manager dan Bendahara BUMDes di Desa masing-masing.

Penyelenggaraan Sosialisasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) BUMDes ini diharapkan

dapat memberikan manfaat kepada peserta dalam menyusun laporan keuangan

Bumdes yang handal, dan dapat memperkuat tata kelola keuangan BumDes.

Page 99: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

98

Gambar 3.37 Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi BUMDes pada Kabupaten Kubu Raya

g. Diklat Teknis Substantif Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

2019

Untuk memperkuat kompetensi pengawasan dan kompetensi lainnya di lingkungan

internal BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat juga menugaskan

sejumlah pegawai untuk mengikuti diklat teknis substantif yang diselenggarakan

oleh Pusdiklatwas BPKP. Selain itu, agar dapat memberikan dampak yang lebih luas,

pengetahuan yang diperoleh selama diklat harus disampaikan oleh pegawai yang

mengikuti diklat kepada rekan pegawai lainnya dalam bentuk Program Pelatihan

Mandiri (PPM). Diklat teknis substantif yang diikuti oleh pegawai Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Barat selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.17 Daftar Diklat Teknis Substantif Tahun 2019

NO NAMA DIKLAT JUMLAH

PESERTA

1 Diklat Verifikasi Tunggak Bayar dan Reviu Pengadaan Tanah Proyek 1

2 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tematik PBJ 1

3 Assessment Good Corporate Governance (GCG) 1

4 Audit Investigasi 1

5 Pejabat Pembuat Komitmen 1

6 Penyusunan Standar Satuan Harga (SSH) dan Analisis Standar Belanja

(ASB)

1

7 Pengukuran Indeks AP3N 1

8 Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan STAR Tahun

2019

1

Page 100: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

99

NO NAMA DIKLAT JUMLAH

PESERTA

9 Peningkatan Kapabilitas APIP bagi Pegawai di. Ling BPKP Perwakilan 1

10 Reviu Tata kelola PSN 1

11 Networking dan Infrastruktur IT BPKP 1

12 Diklat dan Ujian Sertifikasi PBJ Dana STAR 1

13 Teknik Pengelolaan Arsip Dinamis 1

14 FCP dan Evaluasi HKP 1

15 Pengelolaan Keuangan BUM Desa dengan SIA BUMDes 1

16 Pengawasan Audit / Audit Pengelolaan desa dengan menggunakan

SISWAKEUDES

1

17 Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara, Audit Klaim, dan Audit

Penyesuaian Harga

1

18 Peningkatan Kapabilitas SPI Berbasis IACM 1

19 Sistem Informasi Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah (SIA BLUD) 1

20 TOT Pengawasan Intern Berbasis Risiko 1

21 Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan (AAP) Batch II 1

22 Pengawasan Intern Berbasis Risiko Batch II 2

23 Penilaian Angka Kredit 1

24 Diklat Purna Bakti Kelas Auditor Non Auditor Madya 1

25 Diklat Purna Bakti Kelas Kelas Non Struktural dan Auditor 1

26 Pengembangan Kompetensi Manajerial 1

27 Diklat Penguatan Pengelolaan Komunikasi dan Informasi Publik 1

Jumlah 28

2. Penghargaan

Penghargaan tingkat nasional yang diterima oleh perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Barat pada tahun 2015 sampai dengan 2019 disajikan dalam tabel3.18.

Page 101: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

100

Tabel 3.18 Penghargaan yang Diterima Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat pada Tahun 2015-2019

No Nama Penghargaan Instansi/Lembaga

Pemberi Penghargaan

Tahun

Penghargaan

1 Peringkat II Kinerja Pelaksanaan

Anggaran Tahun 2018 Kategori

Satuan Kerja dengan Pagu 10-25

Miliar

KPPN Pontianak 2019

2 Terbaik I Kuasa Pengguna Anggaran

Semester I Tahun Anggaran 2019

KPPN Pontianak 2019

3 Penghargaan Peringkat I Kategori

Lembaga Vertikal dalam

Pengimplementasian Undang-

Undang Keterbukaan Informasi

Publik tahun 2018

Komisi Informasi

Provinsi Kalimantan

Barat

2018

4 Penghargaan atas Capaian Kinerja

Terbaik ke-III untuk Peningkatan

Kapabilitas APIP Tahun 2018

Kedeputian PPKD

BPKP

2018

5 Penghargaan Perwakilan BPKP

Terbaik ke-II dalam Realisasi PKPT

pada Aplikasi SIMA Tahun 2018

Pusinfowas BPKP 2018

6 Penghargaan Perwakilan BPKP

terbaik ke-II atas Kesesuaian

Tanggal Input pada Aplikasi SIMA

Tahun 2018

Pusinfowas BPKP 2018

7 Penghargaan Kinerja Terbaik II

dalam Pembinaan Pengelolaan

Keuangan pada Pemerintah Desa

melalui Implementasi Siskeudes

Tahun 2018

Kedeputian PPKD

BPKP

2018

8 Peringkat I atas Penilaian Kinerja

Terbaik dengan Pagu 15 Miliar s.d.

Kementerian

Keuangan

2017

Page 102: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

101

No Nama Penghargaan Instansi/Lembaga

Pemberi Penghargaan

Tahun

Penghargaan

50 Miliar Semester I Tahun Anggaran

2017

9 Unit Kerja Perwakilan BPKP Terbaik

III untuk Manajemen Data Kinerja

Tahun 2017

BPKP Pusat 2017

10 Unit Kerja Perwakilan BPKP Terbaik

III BPKP Performance Award 2017

kategori Optimalisasi Teknologi

Informasi dan Pelaporan Hasil

Pengawasan

Sekretaris Utama

BPKP

2017

11 Unit Kerja Perwakilan BPKP Terbaik

III BPKP Performance Award 2017

kategori Pengembangan Kompetensi

SDM

Sekretaris Utama

BPKP

2017

12 Peringkat sepuluh Penilaian Kinerja

Pengelolaan Anggaran Semester I

Tahun 2016

Kementerian

Keuangan

2016

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pada Tahun Anggaran 2019, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp24.472.254.000,00. Gambaran realisasi

keuangan per program dapat dilihat pada Gambar 3.38.

Page 103: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

102

Gambar 3. 38 Realisasi Keuangan Tahun 2019

Page 104: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

103

BAB IV

PENUTUP

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menjalankan kegiatan sesuai

mandat yang diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Presiden

Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP, yaitu menyelenggarakan urusan pemerintahan

di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Sebagai

bentuk pertanggungjawaban kinerja, Laporan Kinerja ini disusun untuk mengukur

kinerja Perwakilan dalam mencapai sasaran program dan kegiatan sebagaimana yang

tertuang dalam Perjanjian Kinerja tahun 2019. Di samping itu, Laporan Kinerja juga

mencerminkan sejauh mana implementasi dari Sistem AKIP yang meliputi

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan

pencapaian sasaran organisasi.

Tabel 4. 1 Ringkasan Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja

Sasaran Program Indikator Kinerja Program Capaian Indikator

Kinerja Program

Sasaran program 1:

Perbaikan pengelolaan

program prioritas

nasional dan

pengelolaan keuangan

negara/korporasi

1.1 Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan

102,44%

1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan

dengan skor GCG baik

0,00%

1.3 Persentase BUMN/anak perusahaan

yang kinerjanya berpredikat

minimal A (Baik)

0,00%

1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya

minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina

71,42%

Page 105: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

104

Sasaran Program Indikator Kinerja Program Capaian Indikator

Kinerja Program

1.5 Presentase BLUD yang kinerjanya

minimal cukup baik dari BLUD yang

dibina

100,00%

Sasaran program 2:

Meningkatnya

Efektivitas Hasil

pengawasan

Keinvestigasian

2.1 Persentase hasil pengawasan

keinvestigasian yang dimanfaatkan

di persidangan

100,00%

2.2 Persentase hasil pengawasan

keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh APH

133,33%

2.3 Persentase hasil pengawasan

keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

0,00%

2.4 Persentase hasil audit Penyesuaian

harga yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

100,00%

2.5 Persentase hasil audit klaim yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K

125,00%

Sasaran program 3:

Meningkatnya

Penyelesaian

Hambatan Pelaksanaan

Pembangunan Nasional

3.1 Persentase penyelesaian hambatan

kelancaran pembangunan

125,00%

Sasaran program 4:

Meningkatnya Kualitas

Tata Kelola

Pemerintah dan

Korporasi dalam

Pencegahan Korupsi

4.1 Persentase K/L/P/K yang

mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA)

181,82%

Sasaran program 5:

Meningkatnya

Kepedulian K/L/P/K

dan masyarakat

terhadap korupsi

5.1 Persentase K/L/P/K anggota

Komunitas Pembelajar Anti Korupsi

(KPAK) yang mengimplementasikan

sistem pengaduan masyarakat

142,86%

6.1 Persentase Pemerintah Provinsi

dengan Maturitas SPIP level 3

100,00%

Page 106: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

105

Sasaran Program Indikator Kinerja Program Capaian Indikator

Kinerja Program

Sasaran program 6:

Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP Pemda

6.2 Persentase Pemerintah Provinsi

dengan Maturitas SPIP level 2

100,00%

6.3 Persentase Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP level 3

111,11%

6.4 Persentase Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP level 2

119,99%

Sasaran program 7:

Meningkatnya

Kapabilitas

Pengawasan Intern

Pemda

7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi

dengan Kapabilitas Level 3

100,00%

7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi

dengan Kapabilitas Level 2

100,00%

7.3 Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas

Level 3

100,00%

7.4 Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas

Level 2

100,00%

Sasaran program 8:

Tersedianya dukungan

teknis kepuasan atas

pelayanan Perwakilan

BPKP

8.1 Kepuasan atas Pelayanan

Ketatausahaan Perwakilan BPKP

101,25%

Sasaran kinerja program-program tahun 2019 secara umum sebagian besar telah

tercapai, namun berbagai upaya harus terus dilaksanakan untuk peningkatan kinerja

tahun selanjutnya, diantaranya sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas perencanaan pengawasan dengan pendekatan risiko,

terukur dan berkesinambungan sehingga terwujud keselarasan dengan tujuan

organisasi.

2. Meningkatkan peran teknologi informasi dalam kegiatan perencanaan

pengawasan maupun metodologi pengawasan.

Page 107: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

106

3. Peningkatan kompetensi SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

melalui PPM, workshop dan diklat.

4. Mendorong seluruh stakehoders di wilayah Provinsi Kalimantan Barat untuk

meningkatkan akuntabilitas dan penerapan manajemen risiko dengan

pengoptimalan penggunaaan teknologi informasi dalam mengelola keuangan

daerah yang diarahkan kepada kesesuaian penyelenggaraan risk management,

control, dan governance process.

5. Mewujudkan iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan

kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Provinsi Kalimantan Barat,

dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Pre-emptive dan Preventive pada implementasi Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) serta sistem pencegahan KKN (Fraud Control Plan) di

semua SKPD di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

b. Peningkatan komunikasi dengan instansi penegak hukum terkait dengan

permintaan audit investigasi maupun PKKN.

Page 108: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran I/1-3

Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan

% 70,00 71,71 102,44

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

Dengan Skor GCG Baik *)

% 100,00 0,00 0,00

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

yang Kinerjanya Berpredikat Minimal

A (baik)*)

% 100,00 0,00 100,00

Persentase BUMD yang Kinerjanya

Minimal Berpredikat Baik dari

BUMD yang Dievaluasi

% 53,85 38,46 71,42

Presentase BLUD yang Kinerjanya

Minimal Cukup Baik dari BLUD yang

Dievaluasi

% 62,00 100,00 107,69

Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di

Persidangan

% 60,00 60,00 100,00

Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan

oleh APH

% 75,00 100,00 133,33

Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

% 70,00 0,00 0,00

Persentase Hasil Audit Penyesuaian

Harga yang Dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

% 0,00 100,00 100,00

Persentase Hasil Audit Klaim yang

Dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 80,00 100,00 125,00

3 Meningkatnya

Penyelesaian Hambatan

Pelaksanaan Pembangunan

Nasional

Persentase Penyelesaian Hambatan

Kelancaran Pembangunan

% 80,00 100,00 125,00

1 Perbaikan Pengelolaan

Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan

Negara/Korporasi

2 Meningkatnya Efektifitas

Hasil Pengawasan

Keinvestigasian

KINERJA SASARAN PROGRAM DAN PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2019

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Target Realisasi Capaian (%)

Keuangan (Rp000) SDM (OH)

Page 109: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran I/2-3

Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan

% 70,00 71,71 102,44

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

Dengan Skor GCG Baik *)

% 100,00 0,00 0,00

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

yang Kinerjanya Berpredikat Minimal

A (baik)*)

% 100,00 0,00 100,00

Persentase BUMD yang Kinerjanya

Minimal Berpredikat Baik dari

BUMD yang Dievaluasi

% 53,85 38,46 71,42

Presentase BLUD yang Kinerjanya

Minimal Cukup Baik dari BLUD yang

Dievaluasi

% 62,00 100,00 107,69

1 Perbaikan Pengelolaan

Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan

Negara/Korporasi

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Target Realisasi Capaian (%)

Keuangan (Rp000) SDM (OH)

4 Meningkatnya Kualitas

Tatakelola Pemerintah dan

korporasi dalam

Pencegahan Korupsi

Persentase K/L/P/K Yang

Mengimplementasikan FCP (termasuk

FRA)

% 55,00 100,00 181,82

5 Meningkatnya Kepedulian

K/L/P/K dan Masyarakat

terhadap Korupsi

Persentase K/L/P/K Anggota

Komunitas Pembelajar Anti Korupsi

(KPAK) Yang Mengimplementasikan

Sistem Pengaduan Masyarakat

% 70,00 100,00 142,86

Persentase Pemerintah Provinsi

dengan Maturitas SPIP Level 3

% 100,00 100,00 100,00

Persentase Pemerintah Provinsi

dengan Maturitas SPIP Level 2

%

Persentase Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP Level 3

% 64,29 71,43 111,11

Persentase Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP Level 2

% 35,71 28,57 119,99

6 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP Pemda

Page 110: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran I/3-3

Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pengawasan

% 70,00 71,71 102,44

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

Dengan Skor GCG Baik *)

% 100,00 0,00 0,00

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

yang Kinerjanya Berpredikat Minimal

A (baik)*)

% 100,00 0,00 100,00

Persentase BUMD yang Kinerjanya

Minimal Berpredikat Baik dari

BUMD yang Dievaluasi

% 53,85 38,46 71,42

Presentase BLUD yang Kinerjanya

Minimal Cukup Baik dari BLUD yang

Dievaluasi

% 62,00 100,00 107,69

1 Perbaikan Pengelolaan

Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan

Negara/Korporasi

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Satuan Target Realisasi Capaian (%)

Keuangan (Rp000) SDM (OH)

Persentase APIP Pemerintah Provinsi

dengan Kapabilitas Level 3

% 100,00 100,00 100,00

Persentase APIP Pemerintah Provinsi

dengan Kapabilitas Level 2

%

Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas

Level 3

% 100,00 100,00 100,00

Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas

Level 2

%

5.268.036.000 5.099.435.210 96,80 18.154 18.190 100,20

8 Tersedianya Dukungan

Teknis Kepuasan atas

Pelayanan Sekretariat

Utama

Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat

Utama (skala likert 1-10)skala 8 8,1 101,25

19.204.218.000 19.151.658.259 99,73 8.200 8.200 100,00

24.472.254.000 24.251.093.469 99,10 26.354 26.390 100,14JUMLAH

7 Meningkatnya Kapabilitas

Pengawasan Intern

Pemerintah Pemda

Sub Jumlah Pengawasan

Sub Jumlah Dukungan Teknis

Page 111: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran II/1-2

2018 2019 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 12 13=11/12*100%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi

Hasil Pengawasan

%70,99 72,38 1,39 118,32 103,40 -14,92 72,38 60,00 120,63

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

Dengan Skor GCG Baik *)

%100,00 0,00 -100,00 100,00 0,00 -100,00 0,00 100,00 0,00

Persentase BUMN/Anak Perusahaan

yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A

(baik)*)

%

100,00 0,00 -100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 100,00 0,00

Persentase BUMD yang Kinerjanya

Minimal Berpredikat Baik dari BUMD

yang Dibina

%

38,46 38,46 0,00 100,00 71,42 -28,58 38,46 60,00 64,10

Presentase BLUD yang Kinerjanya

Minimal Cukup Baik dari BLUD yang

Dievaluasi

%

53,85 100,00 46,15 107,69 107,69 0,00 100,00 60,00 166,67

Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di

Persidangan

%

62,50 60,00 -2,50 125,00 100,00 -25,00 60,00 90,00 66,67

Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan

oleh APH

%

100,00 100,00 0,00 138,89 133,33 -5,56 100,00 90,00 111,11

Persentase Hasil Pengawasan

Keinvestigasian yang Dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

%

100,00 0,00 -100,00 153,85 0,00 -153,85 0,00 N/A N/A

Persentase Hasil Audit Penyesuaian

Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K

%

100,00 100,00 0,00 133,33 100,00 -33,33 100,00 N/A N/A

Persentase Hasil Audit Klaim yang

Dimanfaatkan oleh K/L/P/K

%N/A 100,00 N/A N/A 125,00 N/A 100,00 N/A N/A

3 Meningkatnya Penyelesaian Hambatan

Pelaksanaan Pembangunan Nasional

Persentase Penyelesaian Hambatan

Kelancaran Pembangunan

%

100,00 100,00 0,00 133,33 125,00 -8,33 100,00 N/A N/A

4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola

Pemerintah dan korporasi dalam

Pencegahan Korupsi

Persentase K/L/P/K Yang

Mengimplementasikan FCP (termasuk

FRA)

%

100,00 100,00 0,00 192,31 181,82 -10,49 100,00 N/A N/A

SatuanIndikator Kinerja ProgramSasaran ProgramNo.

1 Perbaikan Pengelolaan Program

Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara/Korporasi

2 Meningkatnya Efektifitas Hasil

Pengawasan Keinvestigasian

PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2019 DENGAN TAHUN 2018 DAN TARGET RENSTRA 2019PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Realisasi Capaian Realisasi

2019

Target

Renstra

2019

% realisasi 2019

dari target renstra

Naik /

(Turun)

Naik /

(Turun)

Page 112: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran II/2-2

2018 2019 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 12 13=11/12*100%

SatuanIndikator Kinerja ProgramSasaran ProgramNo.Realisasi Capaian Realisasi

2019

Target

Renstra

2019

% realisasi 2019

dari target renstra

Naik /

(Turun)

Naik /

(Turun)

5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K

dan Masyarakat terhadap Korupsi

Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas

Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang

Mengimplementasikan Sistem

Pengaduan Masyarakat

%

100,00 100,00 0,00 153,85 142,86 -10,99 100,00 N/A N/A

Persentase Pemerintah Provinsi dengan

Maturitas SPIP Level 3

%100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00

Persentase Pemerintah Provinsi dengan

Maturitas SPIP Level 2

%

Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Maturitas SPIP Level 3

%

71,43 71,43 0,00 125,01 111,11 -13,90 71,43 35,71 200,03

Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota

dengan Maturitas SPIP Level 2

%

28,57 28,57 0,00 133,34 119,99 -13,35 28,57 100,00 100,00

Persentase APIP Pemerintah Provinsi

dengan Kapabilitas Level 3

%100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00

Persentase APIP Pemerintah Provinsi

dengan Kapabilitas Level 2

%

Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas

Level 3

%

92,86 100,00 7,14 108,34 100,00 -8,34 100,00 85,00 117,65

Persentase APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas

Level 2

%

7,14 0,00 7,14 150,03 100,00 -50,03 100,00 100,00 100,00

Tersedianya Dukungan Teknis

Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat

Utama

Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat

Utama

skala 8,2 8,1 -0,1 102,5 102,5 0 8,1 8 101,25

7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemerintah Pemda

6 Meningkatnya Kualitas Penerapan

SPIP Pemda

Page 113: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran III/1-1

No. Nama PDAM SKOR TINGKAT KESEHATAN1 PDAM Tirta Khatulistiwa Kota

Pontianak

68,18 Sehat

2 PDAM Gunung Poteng Kota

Singkawang

58,76 Sehat

3 PDAM Tirta Galaherang Kabupaten

Mempawah

50,12 Sakit

4 PDAM Tirta Muare Ulakan Kabupaten

Sambas

54,65 Kurang Sehat

5 PDAM Kabupaten Landak 43,06 Sakit6 PDAM Kabupaten Bengkayang 53,11 Sehat7 PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau 47,71 Kurang Sehat8 PDAM Sirin Meragun Kabupaten

Sekadau

52,26 Sehat

9 PDAM Kabupaten Melawi 55,74 Sehat10 PDAM Tirta Senentang Kabupaten

Sintang

53,94 Kurang Sehat

11 PDAM Kabupaten Kapuas Hulu 54,51 Kurang Sehat12 PDAM Kabupaten Ketapang 70,32 Kurang Sehat13 PDAM Tirta Raya Kabupaten Kubu

Raya

66,07 Kurang Sehat

TINGKAT KESEHATAN BUMD TAHUN 2019PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Page 114: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran IV/1-1

Self Assessment QA Perwakilan Reviu Rendal

1 2 3 5 6 7 81 Provinsi Kalimantan Barat 3,0375 3 v v2 Pontianak 3,0375 3 v v v3 Landak 3,0375 3 v v v4 Sintang 3,0375 3 v v v5 Sanggau 3,0375 3 v v v6 Mempawah 3,0375 3 v v v7 Sekadau 3,060 3 v v v8 Singkawang 3,038 3 v v v9 Kubu Raya 3,0375 3 v v v

10 Kapuas Hulu 2,90455 3 v v v11 Ketapang 2,93977 3 v v v12 Sambas 2,19432 2 v v13 Bengkayang 2,09432 2 v v14 Kayong Utara 2,025 2 v v15 Melawi 2,03636 2 v v

MATURITAS SPIP PEMDA TAHUN 2019PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

No. Nama Pemda Skor Level Status Terakhir *)

Page 115: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran V/1-1

Self AssessmentQA

Perwakilan

Reviu

Rendal1 2 3 4 5 6

1 Provinsi Kalimantan Barat6 Elemen Level

3 v v

2 Kabupaten Sintang6 Elemen Level

3 v v v

3 Kota Pontianak6 Elemen Level

3 v v v

4 Kota Singkawang6 Elemen Level

3 v v v

5 Kabupaten Ketapang6 Elemen Level

3 v v v

6 Kabupaten Mempawah6 Elemen Level

3 v v v

7 Kabupaten Sambas6 Elemen Level

3 v v v

8 Kabupaten Sanggau6 Elemen Level

3 v v v

9 Kabupaten Kapuas Hulu6 Elemen Level

3 v v v

10 Kabupaten Kubu Raya6 Elemen Level

3 v v v

11 Kabupaten Landak6 Elemen Level

3 v v v

12 Kabupaten Kayong Utara

4 Elemen Level

3,

2 Elemen Level

2 v v v

13 Kabupaten Bengkayang

4 Elemen Level

3,

2 Elemen Level

2 v v v

14 Kabupaten Sekadau

4 Elemen Level

3,

2 Elemen Level

2 v v v

15 Kabupaten Melawi

4 Elemen Level

3,

2 Elemen Level

2

v v v

KAPABILITAS APIP PEMDA TAHUN 2019PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

No. Nama Pemda Level Status Terakhir *)

Page 116: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran VI/1-2

Penggunaan

Dana

Penggunaan

SDM/OH

Target Realisasi % Target Realisasi %

Efisien/

Tidak

Efisien

Efisien/

Tidak Efisien

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Tersedianya informasi

hasil pengawasan Proyek

Strategis dan Prioritas

Presiden Perwakilan

BPKP

Jumlah Laporan Hasil

Pengawasan PSN BPKP

Perwakilan

Laporan 23 41 178,26 306.751.000 306.720.087 99,99 601 1.005 167,22 Efisien Efisien

2 Tersedianya informasi

hasil pengawasan

pembangunan Prioritas

Nasional Perwakilan

BPKP

Jumlah LHP Pengawasan

Pembangunan Prioritas

Nasional Perwakilan BPKP

Laporan 100 120 120,00 2.521.782.000 2.353.700.120 93,33 5.649 5.377 95,18 Efisien Efisien

3 Tersedianya informasi

hasil pembinaan

penerapan SIMDA

Integrasi

Jumlah laporan hasil

pembinaan penerapan SIMDA

Integrasi

Laporan 6 6 100,00 202.950.000 202.934.700 99,99 162 144 88,89 Efisien Efisien

4 Tersedianya informasi

hasil pengawasan dana

desa

Jumlah LHP Dana Desa

Perwakilan BPKP

Laporan 16 16 100,00 342.704.000 342.704.000 100,00 432 530 122,69 Efisien Tidak Efisien

5 Tersedianya informasi

hasil pengawasan atas

pengelolaan dan

pertanggungjawaban

keuangan dana pemilu

tahun 2019

Jumlah Laporan Hasil

Pengawasan atas pengelolaan

dan pertanggungjawaban

keuangan dana pemilu tahun

2019

Laporan 6 6 100,00 107.535.000 107.535.000 100,00 540 261 48,33 Efisien Efisien

6 Tersedianya informasi

hasil pembinaan SPIP

Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil

Pembinaan SPIP Perwakilan

BPKP

Laporan 42 50 119,05 1.226.160.000 1.225.704.442 99,96 1.421 1.725 121,39 Efisien Tidak Efisien

7 Tersedianya Informasi

Hasil Pembinaan

Kapabilitas APIP

Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil

Pembinaan Kapabilitas APIP

Perwakilan BPKP

Laporan 42 46 109,52 560.154.000 560.136.861 100,00 1.149 948 82,51 Efisien Efisien

235 285 100,00 5.268.036.000 5.099.435.210 96,80 9.954 9.990 100,36Efisien Efisien

JUMLAH SASARAN KEGIATAN PENGAWASAN

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/OH (SDM)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2019

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target RealisasiCapaian

(%)

Dana (Rp000) SDM (OH)

Page 117: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran VI/2-2

Penggunaan

Dana

Penggunaan

SDM/OH

Target Realisasi % Target Realisasi %

Efisien/

Tidak

Efisien

Efisien/

Tidak Efisien

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target RealisasiCapaian

(%)

Dana (Rp000) SDM (OH)

8 Tersedianya Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Dalam

Mencapai Kepuasan

Layanan

Jumlah Layanan Dukungan

Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan 36 36 100,00 18.441.249.000 18.390.550.559 99,73 3.600 3.600 100,00 Efisien Efisien

9 Termanfaatkannya Aset

Secara Optimal

Tersedianya Sarana Prasarana

BPKP

Unit 92 92 100,00 762.969.000 761.107.700 99,76 4.600 4.600 100,00 Efisien Efisien

19.204.218.000 19.151.658.259 99,73 8.200 8.200 100,00

24.472.254.000 24.251.093.469 99,10 18.154 18.190 100,20

JUMLAH SASARAN KEGIATAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA

TOTAL

Page 118: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden

Lampiran VII/1-1

2018 2019 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8

1

Tersedianya informasi hasil

pengawasan Proyek Strategis dan

Prioritas Presiden Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP

PerwakilanLaporan 84 41 -43 100,00 120,00 20,00

2

Tersedianya informasi hasil

pengawasan pembangunan Prioritas

Nasional Perwakilan BPKP

Jumlah LHP Pengawasan Pembangunan

Prioritas Nasional Perwakilan BPKPLaporan 154 120 -34 100,00 120,00 20,00

3Tersedianya informasi hasil

pembinaan penerapan SIMDA

Integrasi

Jumlah laporan hasil pembinaan penerapan

SIMDA Integrasi Laporan 4 6 2 100,00 100,00 0,00

4Tersedianya informasi hasil

pengawasan dana desa

Jumlah LHP Dana Desa Perwakilan BPKPLaporan 26 16 -10 100,00 100,00 0,00

5

Tersedianya informasi hasil

pengawasan atas pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan dana

pemilu tahun 2019

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas

pengelolaan dan pertanggungjawaban

keuangan dana pemilu tahun 2019 Laporan N/A 6 N/A N/A 100,00 N/A

6Tersedianya informasi hasil

pembinaan SPIP Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP

Perwakilan BPKP Laporan 40 50 10 100,00 119,05 19,05

7Tersedianya Informasi Hasil

Pembinaan Kapabilitas APIP

Perwakilan BPKP

Jumlah Laporan Hasil Pembinaan Kapabilitas

APIP Perwakilan BPKP Laporan 33 46 13 100,00 109,52 9,52

8 Tersedianya Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Dalam Mencapai Kepuasan

Layanan

Jumlah Layanan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP

Laporan

81 36 -45 100,00 100,00 -

9 TermanfaatkannyaAset Secara

Optimal

Tersedianya Sarana Prasarana BPKP Unit1 92 91 100,00 100,00 -

PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2019 DENGAN TAHUN 2018

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Realisasi Naik /

(Turun)

Capaian Naik / (Turun)

Page 119: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id1).pdf · i KATA PENGANTAR Instansi Pemerintah yang melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, sesuai Peraturan Presiden