Upload
dangxuyen
View
235
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ii
KATA PENGANTAR
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan
serta cita-cita bangsa bernegara. Pada pasal 3 Undang-Undang No. 28 Tahun
1999 antara lain dijelaskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang
menentukan setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan negara
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) TA. 2015 Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah ini mengacu pada
Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No 239/IX/6/8/
2003 tanggal 25 maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam LAKIP ini dilaporkan mengenai
kinerja pelaksanaan kegiatan strategis bptp Kalimantan Tengah selama tahun
2015, sebagai pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
gambaran kinerja Balai.
Kami menyadari laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan
kritik dan saran untuk penyempurnaan di masa mendatang. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi penyelenggaraan kinerja BPTP Kalteng yang akan datang.
Palangka Raya, Januari 2016
Kepala Balai,
Dr. Ir. M. Saleh Mokhtar, MP
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
BPTP Kalimantan Tengah pada tahun 2015, diwajibkan untuk melakukan
evaluasi terhadap kinerjanya yang dituangkan dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPTP TA. 2015. Secara umum,
hasil evaluasi kinerja BPTP dapat dilihat dari akuntabilitas kinerja kegiatan tahun
2015, pencapaian sasaran tahun 2015, dan akuntabilitas keuangan tahun 2015.
Akuntabilitas kinerja kegiatan, sesuai dengan rencana strategis BPTP
tahun 2010-2014, pada tahun 2015 telah mengimplementasikan 5 (lima)
kegiatan utama BPTP: 1) Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi, 2) Diseminasi Inovasi
Teknologi, 3) Pendampingan inovasi Pertanian dan program Strategis Nasional/
Kementerian/Daerah, 4) Rekomendasi Kebijakan Pertanian, dan 5) Kegiatan
Kerjasama, Pengkajian, Pengembangan dan Pemanfaatan hasil Litbang.
Masing-masing kegiatan utama tersebut lebih lanjut pencapaiannya
dijabarkan dalam beberapa judul kegiatan. Kriteria penetapan judul kegiatan
tersebut berdasarkan pertimbangan kualitatif dan kuantitatif serta berdasarkan
pada penilaian secara obyektif sesuai panduan dan aturan yang berlaku serta
mekanisme perencanaan.
Kegiatan Utama Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi, terdiri dari 8 kegiatan
pengkajian yaitu: (1) Rekomendasi Pemupukan spesifik lokasi pada tanaman
padi di Kalimantan Tengah; yang menghasilkan rekomendasi pemupukan spesifik
lokasi di beberapa Kabupaten yaitu: Kotawaringin Timur, Seruyan, Lamandau,
Kotawaringin Barat dan Sukamara; (2) Teknologi Alat dan mesin pertanian
spesifik lokasi mendukung surplus beras nasional 10 juta ton di Kalimantan
Tengah; yang menghasilkan teknologi alat tanam padi transplanter di lahan
pasang surut; (3) Optimalisasi lahan irigasi non fungsional untuk usahatani padi
dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kabupaten
Kotawaringin Barat; yang menghasilkan Teknologi budidaya padi di lahan irigasi
non fungsional dengan pendekatan PTT di Kabupaten Kotawaringin Barat;
(4) Teknologi Pemetaan Zona Agroekologi (AEZ) Skala 1:50.000 pada Sentra
Produksi Komoditas Unggulan di Kalimantan Tengah; yang menghasilkan peta
Zona Agroekologi (AEZ) Skala 1:50.000 di Kabupaten Sukamara, Lamandau,
Kotawaringin Timur; (5) Pengkajian optimalisasi pemanfaatan potensi pakan
lokal dan formulasi pakan spesifik lokasi untuk pengembangan sapi potong di
Kalimantan Tengah; yang menghasilkan model manajemen pakan dan formulasi
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian iv
pakan spesifik lokasi berbasis sumberdaya lokal; (6). Model akselerasi
pembangunan pertanian ramah lingkungan lestari (m-AP2RLL) Integrasi sawit
sapi di lahan kering Kalimantan Tengah dengan pendekatan dynamics system
(Teknologi Modeling); yang menghasilkan model pembangunan pertanian ramah
lingkungan (integrasi sawit sapi) di lahan kering; (7) Eksplorasi dan pengelolaan
sumberdaya genetik spesifik lokasi Kalimantan Tengah, yang menghasilkan
informasi kekayaan plasma nutfah spesifik lokal Kalimantan Tengah yang dikelola
dengan sistem database menggunakan program SIPNP; (8) Metode dan Media
Komunikasi dan diseminasi inovasi pertanian spesifik lokasi di Kalimantan
Tengah, yang menghasilkan metode dan media komunikasi dan diseminasi yang
efektif untuk permasalahan teknologi spesifik lokasi di Kalimantan Tengah.
Teknologi yang terdiseminasikan ke pengguna ditargetkan sebanyak 12
teknologi dan tercapai 13 teknologi yang meliputi : Teknologi budidaya bawang
merah dilahan marginal, teknologi budidaya cabai merah dilahan marginal,
teknologi budidaya sayuran di polybag, teknologi formulasi dan bank pakan sapi
potong, teknologi budidaya padi dilahan pasang surut, teknologi pasca panen
nanas, teknologi penggunaan informasi Kalender Tanam melalui online, teknologi
kandang komunal sapi, teknologi budidaya kedelai di lahan pasang surut,
teknologi alat tanam padi (rice transplanter) di lahan pasang surut, teknologi
budidaya karet ramah lingkungan, teknologi sistem integrasi sapi sawit, dan
teknologi green house dryer bawang merah.
Kegiatan utama Pendampingan ada 6 kegiatan yaitu (1) Pendampingan
Kegiatan SL-PTT Padi, Jagung dan kedelai di 13 kabupaten di Kalimantan Tengah
(Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan,
Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, Seruyan, Gunung Mas,
Sukamara, dan Murung Raya); (2) Pendampingan PSDSK di Kalimantan Tengah
2 kabupaten yaitu di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawarigin Barat; (3)
MP3MI (Komoditas sapi potong di kabupaten Pulang Pisau); (4) MKRPL di 14
kabupaten/kota, yakni: Kota Palangkaraya, kabupaten Sukamara, Lamandau,
Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau,
Kapuas, Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Barito Utara, dan Murung
Raya; (5) Aplikasi dan sosialisasi Kalender Tanam terpadu (KATAM) di wilayah
Kalimantan Tengah; (6) Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan (PUAP) Melalui Fasilitasi Kesekretariatan dan Monev Gapoktan PUAP.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian v
Program advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan
pertanian wilayah, regional dan nasional, terdiri dari 1 kegiatan yaitu: Analisis
kebijakan pembangunan pertanian wilayah (antisipatif dan responsif) di
Kalimantan Tengah yang terdiri dari dua rekomendasi yaitu: (1) Strategi
pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan ke penggunaan lahan pertanian
non pangan di Provinsi Kalimantan Tengah; (2) Ketersediaan alat dan mesin
pertanian untuk mendukukung swasembada berkelanjutan di Kalimantan
Tengah.
Program pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam
pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian, terdiri dari 4 kegiatan yaitu
(1) Model pengembangan pertanian perdesaan melalui inovasi (M-P3MI)
Integrasi sawit-sapi potong di Kalimantan Tengah; (2) Peningkatan efisiensi
proses produksi dan kualitas produk klaster bawang merah di Kota Palangka
Raya Kalimantan Tengah melalui penerapan greenhouse dryer; (3) Identifikasi
kebutuhan teknologi spesifik lokasi mendukung penetapan prioritas kegiatan
pengkajian dan perencanaan di Provinsi Kalimantan Tengah; (4) Kajian alat
tanam padi transplanter sistem jajar legowo spesifik lahan pasang surut di
Kalimantan Tengah.
Program koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian, terdiri dari 2 kegiatan yaitu: (a) Pembinaan
program peningkatan kapasitas Balai dan koordinasi lintas institusi dan (b)
Peningkatan kapabilitas pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian. Program
penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi
institusi, terdiri dari 3 kegiatan yaitu:(a) Penyusunan program; (b) Evaluasi/
laporan kegiatan (monitoring dan evaluasi) serta SPI; (c) Pembinaan dan
peningkatan kapasitas kelembagaan, BMN dan implementasi ISO 9001:2008.
Program pengembangan kompetensi SDM, terdiri dari 2 kegiatan yaitu:
(a) Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya dan (b) Jumlah publikasi
bertaraf nasional/internasional. Pada kegiatan publikasi bertaraf nasional/
internasional belum terlaksana. Program peningkatan pengelolaan laboratorium,
terdiri dari 1 kegiatan yaitu: Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara
produktif, pada kegiatan ini penggunaan laboratorium adalah untuk kegiatan
pasca panen. Program peningkatan pengelolaan kebun percobaan, terdiri dari 1
kegiatan yaitu: pelaksanaan kegiatan uji adaptasi Varietas Unggul Baru (VUB) di
Kebun Percobaan (KP) Unit Tatas. Program peningkatan pengelolaan website,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian vi
database dan kepustakaan terdiri dari 2 kegiatan yaitu: (a) Pengembangan
sistem aplikasi database online; (b) Pengelolaan sistem akuntansi pemerintah
(SAP) (koordinasi pelaksanaan UAPPA/B).
Aspek pengelolaan anggaran, Anggaran BPTP Kalimantan Tengah
dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun Anggaran 2015 dari
Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor: SP DIPA- 018.09.2.567570/2015 tanggal 14
November 2014 adalah sebesar Rp 9.675.373.000,-. Setelah mengalami tiga kali
revisi, karena adanya kebijakan penganggaran, jumlah Pagu DIPA Tahun
Anggaran 2015 mengalami revisi pertama tanggal 5 Januari 2015 sebesar Rp.
10.327.861.000,-. Selanjutnya revisi kedua pada tanggal 6 Maret 2015 adalah
sebesar Rp. 19.261.556.000,-. Sedangkan revisi ketiga pada tanggal 3 Desember
2015 sebesar Rp. 19.407.719.000 ,-. Alokasi anggaran BPTP Kalimantan Tengah
berdasarkan jenis belanja (menurut DIPA tahun 2015) terdiri dari belanja
pegawai, belanja barang dan belanja modal.
Pencapaian sasaran tahun 2015, hasil pengukuran sasaran tahun 2015,
menunjukkan bahwa dari 5 (lima) sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis BPTP Kalimantan Tengah Tahun 2010-2014, telah diimplementasikan 5
(lima) sasaran semua dengan persentase realisasi capaiannya mencapai 100
persen. Angka ini menunjukkan bahwa seluruh kegiatan BPTP telah dilakukan
sesuai dengan rencana.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
secara umum BPTP Kalimantan Tengah pada tahun 2015 telah dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Namun demikian, masih
perlu dilakukan pembenahan dan optimalisasi kinerja, khususnya yang
menyangkut fungsi koordinasi. Beberapa permasalahan yang menyebabkan
beberapa fungsi belum berjalan secara optimal antara lain: (a) Masih terbatasnya
kemampuan SDM penunjang untuk mendukung kinerja kegiatan, (b) Masih
terbatasnya fasilitas pendukung (ruang kerja, komputer, perpustakaan),
sehingga membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian terhadap tupoksi
yang baru, dan (c) Masih lemahnya budaya kerja inovatif dalam menyongsong
reformasi birokrasi.
Namun demikian, beberapa permasalahan tersebut di atas sambil
berjalan juga terus diupayakan pemecahannya. Beberapa upaya yang telah
dilakukan dan akan terus berjalan, antara lain: (a) Meningkatkan kualitas SDM
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian vii
melalui berbagai pelatihan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, (b)
Peningkatan ketersediaan fasilitas pendukung, seperti komputer, ruang kerja,
jaringan internet, dan perbaikan perpustakaan, dan (c) penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9000-2001, yang di survailance oleh lembaga evaluator,
sehingga diharapkan semua fungsi pelayanan administrasi dapat berjalan sesuai
dengan sistem manajemen mutu ISO 9000-2001.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian viii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ii
Ikhtisar Eksekutif iii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
I Pendahuluan 1
1.1 Kedudukan 2
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi 2
1.3 Struktur Organisasi 3
1.4 Sumber Daya Manusia (SDM) 8
II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 13
2.1 Visi dan Misi 13
2.2 Tujuan dan Sasaran 13
2.2.1 Tujuan 13
2.2.2 Sasaran 14
2.3 Capaian Tujuan dan Sasaran 14
2.3.1 Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP
Kalimantan Tengah Tahun 2013
14
2.3.2 Indikator Keberhasilan Capaian kinerja 16
2.4 Rencana Kinerja Tahun 2015 19
III Akuntabilitas Kinerja 22
3.1 Pengukuran Kinerja 22
3.2 Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja 24
3.3 Akuntabilitas Keuangan 30
3.3.1 Anggaran dan Realisasi 30
3.3.2 Estimasi dan Realisasi Pendapatan 35
IV Penutup 36
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kondisi SDM BPTP Kalimantan Tengah Tahun 2015 8
Tabel 2 Kondisi SDM BPTP Kalteng Menurut Kelas Pemangku
Jabatan per-Desember 2014
9
Tabel 3 Keragaan SDM BPTP kalteng Menurut Bidang
Kepakaran/ Bidang Keahlian
10
Tabel 4 Keragaan SDM BPTP Kalteng Menurut Kelompok Umur 12
Tabel 5 Rencana Kerja Tahun 2015 BPTP Kalimantan Tengah 19
Tabel 6 Target dan capaian kinerja BPTP Kalimantan Tengah
2010, 2011, 2012, 2013, 2014
23
Tabel 7 Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah
2015 dengan indikator teknologi spesifik lokasi
25
Tabel 8 Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah
2015 dengan indikator teknologi yang di diseminasikan
26
Tabel 9 Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah
2015 dengan indikator Jumlah rekomendasi kebijakan
27
Tabel 10 Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah
2015 dengan indikator Jumlah laporan kerjasama
27
Tabel 11 Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah
2015 dengan indikator Jumlah pelaksanaan
pendampingan
28
Table 12 Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah
2015 dengan sasaran strategis meningkatnya
manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian
29
Table 13 Akuntabilitas keuangan berdasarkan realisasi
SPM/SP2D Tahun 2015
30
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi BPTP Kalimantan Tengah 3
Gambar 2 Kondisi SDM BPTP Kalimantan Tengah Berdasarkan
Tingkat Pendidikan per-Desember 2014
9
Gambar 3 Komposisi pegawai BPTP Kalteng menurut pemangku
jabatan per-Desember 2014
10
Gambar 4 Keragaan SDM BPTP Kalimantan Tengah menurut
bidang kepakaran/bidang keahlian
11
Gambar 5 Keragaan SDM BPTP Kalteng Menurut Kelompok Umur 12
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1
I. PENDAHULUAN
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu
laporan yang memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh instansi pemerintah dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan program-program yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan ini
sebagaimana yang dimaksud dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun
1999 dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggung-
jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya
pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah kepada masyarakat, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang
memadai.
Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan
akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan mandat/
amanat. Dengan demikian LAKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah
untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan
bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima
instansi pemerintah tersebut. Selain itu penyampaian LAKIP kepada pihak yang
berhak (secara hirarki) juga bertujuan untuk memenuhi antara lain:
a. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi
atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. LAKIP ini lebih
menonjolkan akuntabilitas manajerialnya;
b. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan ke arah
perbaikan dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi;
c. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah
dan jangka pendek.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2
1.1. Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/
Ot.140/3/2006 tanggal 01 Maret 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
adalah unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan pertanian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian.
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/OT.140/3/2006
tanggal 1 Maret 2006 adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi. Dalam melaksanakan tugasnya, BPTP
Kalimantan Tengah melaksanakan fungsi sebagai berikut :
(a) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian
tepat guna spesifik lokasi;
(b) Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat
guna spesifik lokasi;
(c) Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta
perakitan materi penyuluhan;
(d) Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi;
(e) Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;
(f) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3
1.3. Struktur Organisasi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 350/Kpts/OT.210/6/2000)
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi BPTP Kalimantan Tengah
Tata Hubungan Kerja
Tata hubungan kerja dimaksudkan agar masing-masing unsur di dalam
struktur organisasi menyadari tugas dan tanggung jawabnya di dalam setiap
pelaksanaan kegiatan lingkup BPTP Kalimantan Tengah.
Secara umum tata hubungan kerja bersifat lini (garis komando) dan staf
(garis koordinasi). Tata hubungan kerja yang bersifat lini terdapat pada setiap
unsur struktural, yaitu meliputi Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian. Tata hubungan kerja yang
bersifat koordinasi terdapat pada unsur struktural eselon IVa (Kepala Sub Bagian
Tata Usaha dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pendayagunaan Pengkajian)
dengan Kelji dan Koordinator.
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI KERJASAMA DAN
PELAYANAN PENGKAJIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 4
Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Kerjasama
dan Pelayanan Pengkajian dan pemangku jabatan fungsional wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkup intern Balai,
Kementerian Pertanian, serta dengan dinas/instansi atau Lembaga lainnya sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Setiap pimpinan unit kerja dan koordinator dalam satuan organisasi
mempunyai kewajiban sebagai berikut :
1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing bawahan atau staf dan bila
terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan fungsi koordinasi antar unit kerja di lingkup BPTP Kalimantan
Tengah sesuai tugas dan fungsi masing-masing;
2. Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan masing-masing bawahan dan
memberikan bimbingan serta arahan bagi pelaksanaan tugas;
3. Mengikuti dan mematuhi petunjuk, bertanggung jawab kepada atasan
masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya;
4. Laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja atau satuan organisasi dari
bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan
lebih lanjut dan untuk memberikan arahan kepada bawahan atau stafnya;
5. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja;
6. Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugasnya,
mengevaluasi kinerja serta pemberian bimbingan/arahan kepada staf,
dibantu oleh Koordinator/Ketua dan untuk itu wajib mengadakan rapat
secara berkala. Uraian tugas dan fungsi masing-masing adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Balai mempunyai tugas :
- Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan program Balai,
merangkap Kuasa Pengguna Anggaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 5
- Menyusun program induk, landasan, arah dan strategi program
penelitian/pengkajian, sesuai dengan mandat UPT;
- Menggariskan kebijaksanaan dan pembinaan secara umum terhadap
seluruh kegiatan balai;
- Mengkoordinasi dan mengarahkan serta mengadakan kerjasama
dengan instansi terkait.
- Kepala Sekretariat UAPPA/B-W Propinsi Kalimantan Tengah
Kementerian Pertanian RI
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
- Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan
pegawai
- Melakukan penyiapan bahan dan penyusunan pengembangan
pegawai
- Melakukan urusan kesejahteraan pegawai
- Melakukan urusan tata usaha kepegawaian
- Melakukan urusan mutasi pegawai
- Menyiapkan bahan evaluasi kinerja
- Melakukan penyiapan bahan pendayagunaan Jabatan Fungsional
- Melakukan urusan perbendaharaan
- Melakukan urusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
- Menyiapkan bahan evaluasi dan tindak lanjut hasil
- Melakukan urusan penyiapan penerbitan Surat Perintah Membayar
(SPM
- Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan
- Melakukan urusan penatausahaan barang milik Negara
- Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan kekayaan Negara
- Melakukan urusan penghapusan Barang Milik Negara
- Melakukan urusan penetapan Barang Milik Negara
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 6
- Melakukan urusan tata usaha
- Melakukan urusan kearsipan
- Melakukan penyiapan bahan evaluasi
- Melakukan penyiapan penyusunan bahan rancangan peraturan
perundang-undangan
- Melakukan urusan rumah tangga
c. Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian mempunyai tugas :
- Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan
pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,
- Melakukan penyiapan bahan penyusunan program pengkajian
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,
- Melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran pengkajian
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,
- Menyiapkan bahan rencana pengembangan dan implementasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) program dan anggaran,
- Melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan program dan
anggaran
- Melakukan urusan sarana pengkajian
- Menyiapkan bahan perencanaan kerjasama pengkajian
- Melakukan penyiapan bahan evaluasi kerjasama
- Melakukan administrasi kerjasama pengkajian
- Melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem informasi
- Melakukan penyiapan promosi, diseminasi
- Melakukan urusan komersialisasi hasil pengkajian
- Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi hasil pengkajian
- Melakukan urusan publikasi hasil pengkajian
- Menyiapkan bahan laporan kegiatan promosi hasil pengkajian dan
hubungan masyarakat serta perpustakaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 7
- Menyiapkan bahan pengurusan HAKI
d. Koordinator Program mempunyai tugas :
- Melakukan penelaahan peraturan perundang-undangan terkait,
- Melakukan pengumpulan data dan informasi pengembangan
program, laporan kegiatan maupun sumber informasi lain sebagai
data dukung pengembangan program,
- Melakukan penyiapan bahan rumusan Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga (RENJA-K/L), serta menyiapkan bahan
rumusan Pembangunan Jangka Panjang/Menengah/Tahunan
- Melakukan telaahan tugas dan fungsi satuan organisasi untuk
evaluasi rencana kegiatan pada satuan kerja;
- Melakukan penyiapan bahan dan penyelenggaraan sinkronisasi
program dan kegiatan
- Melakukan pemantauan dan analisis pelaksanaan kegiatan RENJA-
Kementerian/Lembaga (RENJA-K/L)
e. Kelompok pengkaji
Kelompok pengkaji terdiri dari pemangku jabatan fungsional, peneliti,
penyuluh yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Kelompok pengkaji (Kelji) mempunyai tugas melakukan
penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 16,
kelompok pengkaji menyelenggarakan fungsi:
Menggalang prakarsa, mengkoordinasikan dan melakukan upaya
bersama dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan
kapasitas dan kompetensi profesionalisme pejabat fungsional
peneliti/penyuluh yang memiliki bidang keahlian sesuai dengan
kelompoknya.
Memberikan masukan dalam perumusan program BPTP terutama
dalam aspek yang sesuai dengan bidang keahlian/kelompoknya.
Membantu dalam perencanaan sesuai dengan bidang
keahlian/kelompoknya, yang terdiri atas penyusunan proporsal
Rencana Diseminasi dan RDHP, Rencana Operasional Kegiatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8
(ROK), maupun Proposal eksternal seperti Proposal Riset Unggulan
Terpadu (RUT), Proposal Riset Unggulan Kemitraan (RUK), dan
Proposal Kerjasama Pengkajian dan Pengembangan.
Melakukan kegiatan yang telah direncanakan dan merumuskan atau
memperbaiki metode/metodologi sesuai dengan bidang
keahlian/kelompoknya.
Membantu kegiatan publikasi dan penyebarluasan hasil pengkajian
yang meliputi penyusunan karya ilmiah primer dan sekunder sampai
dengan pelaksanaan publikasinya.
Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
kepada Koordinator Program sebagai bahan penyusunan laporan
pelaksanaan program.
Melaksanakan tugas-tugas khusus lain dari Kepala Balai.
1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan
Pertanian, maka BPTP Kalimantan Tengah didukung oleh potensi sumber daya
manusia (SDM) sebanyak 56 orang personel (Data per 31 Desember 2014).
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kondisi SDM BPTP Kalimantan Tengah Tahun 2015
Jenis Pendidikan
Jml
Gol.
Jml SD SMP SMA SM/D3 S1 S2 S3 I II III IV
4 - 11 6 24 8 3 56 3 10 40 3 56
Sumber : Sub Bag TU BPTP Kalteng per- Desember 2014
Kondisi SDM BPTP Kalimantan Tengah berdasarkan tingkat pendidikan
per-Desember 2014 disajikan dalam Gambar 2 di bawah ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 9
Gambar 2. Kondisi SDM BPTP Kalimantan Tengah berdasarkan tingkat
pendidikan per-Desember 2014
Untuk melaksanakan tugas khusus BPTP Kalimantan Tengah didukung
oleh tenaga harian lepas sebanyak 12 orang yang masing masing meliputi
tenaga Tenaga non sarjana sebanyak 1 orang, petugas kebersihan/cleaning
service sebanyak 4 orang, penjaga kebun percobaan (KP) Unit Tatas sebanyak 2
orang, penjaga malam/satuan pengamanan sebanyak 3 orang dan pengemudi/
sopir sebanyak 2 orang.
Jumlah pegawai Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Tengah berdasarkan kelas pemangku jabatan per 31 Desember masih didominasi
tenaga fungsional umum sebesar 71,93 %. Keragaan SDM BPTP Kalimantan
Tengah menurut kelas pemangku jabatan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kondisi SDM BPTP Kalteng Menurut Kelas Pemangku Jabatan per–
Desember 2014
Jabatan Fungsional Jumlah Persen (%)
Struktural 3 5,36
Peneliti 10 17,86
Penyuluh 5 8,93
Pustakawan 1 1,79
Staf Pendukung 40 66,07
Jumlah 56 100,00
Sumber : Sub Bag TU BPTP Kalteng per- Desember 2014
3
8
24 6
11
4 S3
S2
S1/D4
SM/D3
SLTA
SD
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 10
Komposisi Pegawai BPTP Kalimantan Tengah menurut pemangku jabatan
per Desember 2014 disajikan dalam Gambar 3.
Sumber : Sub Bag TU BPTP Kalteng per- Desember 2014
Gambar 3. Komposisi pegawai BPTP Kalteng menurut pemangku jabatan
per Desember 2014
Jumlah SDM BPTP Kalimantan Tengah sesuai bidang kepakaran/bidang
keahlian, pada saat ini tidak terdistribusi secara merata dari segi jumlah dan
bidang kepakaran yang dibutuhkan tidak sesuai kebutuhan SDM BPTP
Kalimantan Tengah. Namun demikian BPTP Kalimantan Tengah setiap saat
berupaya untuk meningkatkan kompetensi, pelatihan dan pengembangan
pegawai baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk memenuhi
kebutuhan kualitas unit kerja. Keragaan SDM BPTP Kalteng berdasarkan bidang
kepakaran atau bidang keahlian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Keragaan SDM BPTP kalteng Menurut Bidang Kepakaran/ Bidang
Keahlian
Bidang Kepakaran Jumlah SDM Persentase
Agribisnis/Sosek 6 11%
Agronomi/Budidaya Pertanian 8 14%
Hama & Penyakit 2 4%
Ilmu Tanah 3 5%
Ilmu Komunikasi/Penyuluhan 5 7%
Ilmu Ternak 4 9%
Struktural 5%
Peneliti 18% Penyuluh
9% Pustakawan
2%
Staf Pendukun
g 66%
Komposisi Pegawai menurut jabatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 11
Informasi/Perpustakaan 2 4%
Teknologi Hasil 2 4%
Kearsipan 1 2%
Manajemen 6 11%
Teknik Pertanian 3 5%
Pemuliaan Tanaman 2 4%
Umum 11 21%
Teknik Kimia 1 2%
Total 56 100%
Sumber : Sub Bag TU BPTP Kalteng per- Desember 2014
Keragaan SDM BPTP Kalimantan Tengah menurut bidang
kepakaran/bidang keahlian disajikan dalam Gambar 4.
Sumber : Sub Bag TU BPTP Kalteng per Desember 2014
Gambar 4. Keragaan SDM BPTP Kalimantan Tengah menurut bidang
kepakaran/bidang keahlian
6 8
2
3
5
4
2 2 1
6 3
2
11
1
Agribisnis/Sosek
Agronomi/B. Pertanian
Hama & Penyakit
Ilmu Tanah
IlmuKomunikasi/PenyuluhanIlmu Ternak
Informasi/PerpustakaanTeknologi Hasil
Kearsipan
Manajemen
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 12
Tabel 4. Keragaan SDM BPTP Kalteng Menurut Kelompok Umur
NO Golongan Kelompok Umur (Tahun)
Total 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55
1 I - - - - - 3 3
2 II - 5 - 3 1 1 10
3 III 4 7 4 5 12 8 40
4 IV - - - - 2 1 3
JUMLAH 4 12 4 8 15 13 56
Sumber : Sub Bag TU BPTP Kalteng per- Desember 2014
Keragaan SDM BPTP Kalimantan Tengah menurut kelompok umur
disajikan dalam Gambar 5.
Gambar 5. Keragaan SDM BPTP Kalteng Menurut Kelompok Umur
Agar pembangunan ke depan tidak berjalan sendiri tanpa arah, maka
diperlukan satu arahan dan persamaan visi. Pembangunan tersebut mengarah
pada tindakan penuh kehati-hatian dan sikap arif dari semua pihak, agar terjalin
pembangunan terkoordinasi dan berdayaguna termasuk pembangunan yang
dijalankan oleh BPTP Kalimantan Tengah dan instansi lainnya.
26-3031-3536-40
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 13
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi dan Misi
Visi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah,
pada tahun 2014 BPTP Kalimantan Tengah menjadi lembaga yang
handal dalam penyediaan dan diseminasi inovasi pertanian spesifik lokasi
untuk mendukung pembangunan pertanian industrial unggul berkelanjutan
di Kalimantan Tengah. Sedangkan dalam rangka mewujudkan visi tersebut telah
ditetapkan misi sebagai berikut: (a) Melaksanakan penelitian, pengkajian dan
perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi mendukung
pembangunan pertanian industrial unggul berkelanjutan; (b) Melaksanakan
perakitan materi penyuluhan pertanian, pelayanan informasi dan penjaringan
umpan balik; (c) Membangun dan memperkuat kerjasama dengan stakeholder
dalam pendayagunaan hasil pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
tepat guna spesifik lokasi; (d) Mengembangkan kapasitas lembaga dan
sumberdaya manusia BPTP Kalimantan Tengah; (e) Menghasilkan bahan
publikasi hasil-hasil pengkajian dan diseminasi untuk jurnal dan Buletin/
Warta/Majalah nasional.
2.2. Tujuan dan Sasaran
2.2.1. Tujuan :
Dalam rangka merealisasikan visi dan misi tersebut, ditetapkan tujuan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketersediaan inovasi pertanian spesifik lokasi melalui
kegiatan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian;
2. Meningkatkan diseminasi inovasi pertanian unggulan hasil pengkajian
serta perakitan materi penyuluhan secara cepat dan tepat;
3. Meningkatkan kerjasama/kemitraan dengan pemerintah daerah,
Perguruan Tinggi, LSM, pelaku utama dan pelaku usaha pertanian
dalam kegiatan pengkajian, dan penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian;
4. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi institusi dan SDM
BPTP Kalimantan Tengah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 14
2.2.2. Sasaran :
Sasaran yang ingin dicapai oleh BPTP Kalimantan Tengah dalam
lima tahun kedepan (2010 – 2014) adalah :
1. Meningkatnya ketersediaan inovasi pertanian spesifik lokasi
sesuai kebutuhan pengguna dan pasar;
2. Meningkatnya diseminasi inovasi pertanian unggulan hasil
pengkajian serta perakitan materi penyuluhan sesuai kebutuhan
pengguna dan pasar secara cepat dan tepat;
3. Meningkatnya kerjasama/kemitraan dengan pemerintah daerah,
Perguruan Tinggi, LSM, pelaku utama dan pelaku usaha
pertanian dalam kegiatan pengkajian, penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian;
4. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi institusi dan SDM
BPTP KalimantanTengah
Dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut,
nilai-nilai yang wajib menjadi pegangan bagi pimpinan dan seluruh pegawai
BPTP Kalimantan Tengah adalah profesionalisme, komunikatif, transparan,
jujur, bertanggung jawab, konsisten, antisipatif, dinamis, efektif, efisien,
inovatif, dan responsif.
2.3 Capaian Tujuan dan Sasaran
2.3.1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP Kalimantan
Tengah Tahun 2013
Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian
yang telah dirumuskan dalam Renstra BPTP Kalimantan Tengah 2010-2014 yang
dijabarkan melalui strategi, sebagai berikut:
1. Meningkatnya ketersediaan inovasi pertanian spesifik lokasi sesuai kebutuhan pengguna dan pasar, yaitu:
a. Meningkatkan fokus, prioritas, jumlah, kualitas kegiatan dan
capaian hasil pengkajian spesifik lokasi sesuai kebutuhan
pengguna dan pasar;
b. Meningkatkan sinergi dan sinkronisasi antara kegiatan
pengkajian dan diseminasi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 15
c. Meningkatkan ketersediaan database perencanaan dan hasil-
hasil pengkajian yang mudah diakses oleh pengguna (internal
dan eksternal).
2. Meningkatnya diseminasi inovasi pertanianspesifik lokasi
sesuai kebutuhan pengguna dan pasar, yaitu:
a. Meningkatkan fokus, prioritas, jumlah, kualitas kegiatan dan
capaian hasil diseminasi inovasi pertanian spesifik lokasi
sesuai kebutuhan pengguna dan pasar;
b. Meningkatkan sinergi dan sinkronisasi antara kegiatan
diseminasi dengan kegiatan pengkajian, program strategis
Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah;
c. Membangun model diseminasi dan komunikasi inovasi
pertanian konvergen dan interaktif;
d. Mengoptimalkan pemanfaatan Laboratorium diseminasi, visitor
plot, perpustakaan, dan website;
e. Meningkatkan kerjasama dalam kegiatan diseminasi inovasi
pertanian dengan Lembaga Penyuluhan Pertanian, dinas/
instansi terkait, swasta, stasion radio (RRI/swasta), stasion
TV lokal dan nasional (TVRI/TV Swasta), media cetak lokal
dan nasional.
3. Meningkatnya Kerjasama/Kemitraan dalam Penelitian,
Pengkajian dan Diseminasi inovasi pertanian spesifik
lokasi dengan pemerintah daerah, Perguruan Tinggi, LSM, pelaku utama dan pelaku usaha pertanian, yaitu:
a. Menumbuh kembangkan kerjasama/kemitraan efektif dalam
kegiatan penelitian, pengkajian dan diseminasi inovasi
pertanian dengan pemerintah provinsi dan kabupaten,
perguruan tinggi, pelaku usaha/swasta, dan petani;
b. Menumbuh kembangkan kerjasama/kemitraan efektif dalam
kegiatan penelitian, pengkajian dan diseminasi inovasi
pertanian dengan pemerintah asing, NGO, dan pelaku usaha
transnasional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 16
4. Meningkatnya kapasitas institusi dan kompetensi SDM,
yaitu:
a. Meningkatakan efektivitas pemanfaatan sumberdaya (SDM,
anggaran, sarana prasarana, kebun percobaan, laboratorium
teknis dan diseminasi);
b. Meningkatkan kompetensi peneliti, penyuluh, pustakawan,
dan staf pendukung(tenaga teknisi dan administrasi) melalui
pendidikan dan pelatihan;
c. Mengimplementasi sistem manajemen mutu berdasarkan
ISO 9001 secara konsisten dan berkelanjutan, serta memenuhi
standar jumlah SDM sesuai dengan critical mass;
d. Meningkatkan secara terus-menerus sarana-prasarana
pengkajian dan diseminasi, serta kantor;
e. Meningkatkan manajemen pengkajian dan diseminasi.
2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian kinerja
Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja
kegiatan yang dilakukan BPTP Kalimantan Tengah adalah masukan, keluaran,
hasil, manfaat dan dampak.
Masukan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.
Masukan yang digunakan dalam kegiatan BPTP Kalimantan Tengah adalah dana
dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti/penyuluh yang melaksanakan
kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian
dan diseminasi teknologi pertanian.
Keluaran adalah produk yang merupakan hasil langsung dari
pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP
Kalimantan Tengah umumnya berupa program/rencana, informasi/bahan
diseminasi, database, rumusan, paket teknologi maupun rekomendasi kebijakan
yang akan disampaikan ke stakeholder (petani dan masyarakat).
Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah. Setiap kegiatan yang akan dilakukan
jika diharapkan menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
penggunanya. Hasil yang diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 17
Kalimantan Tengah bergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh masing-
masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan pengkajian dan diseminasi BPTP
Kalimantan Tengah umumnya dirasakan langsung oleh pengambil kebijakan.
Manfaat merupakan kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung
oleh masyarakat
Dampak merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi,
lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja
setiap indikator dalam suatu kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan oleh BPTP Kalimantan Tengah pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) Kegiatan yang bersifat teknis,
dan (2) Kegiatan yang bersifat non teknis/sosial ekonomi. Output yang dihasilkan
oleh kegiatan teknis bersifat tangible (teknologi yang dapat dilihat secara fisik)
sehingga umumnya dapat terukur manfaat maupun dampaknya. Meskipun
demikian, dalam beberapa kegiatan teknis pengukurannya hanya merupakan
estimasi manfaat maupun dampak yang diharapkan, karena kegiatan tersebut
merupakan kegiatan yang berkelanjutan sehingga pengaruh kegiatan BPTP
Kalimantan Tengah tersebut umumnya tidak bersifat langsung. Sebaliknya,
output yang dihasilkan oleh kegiatan non teknis/sosial ekonomi bersifat
intangible (teknologi yang tidak dapat dilihat secara fisik), yang umumnya
berupa pengetahuan rumusan kebijakan atau program dan rumusan rekayasa
kelembagaan. Dengan demikian, manfaat maupun dampak atas hasil-hasil
kegiatan non teknis tersebut umumnya tidak dapat seketika atau dalam jangka
pendek dirasakan oleh masyarakat. Manfaat dan dampak kegiatan non teknis
tersebut baru terlihat setelah rumusan kebijakan dilaksanakan dan melalui
proses penyesuaian dari penggunanya.
Dalam menjabarkan tugas pokok dan fungsinya, program BPTP
Kalimantan Tengah yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2010 – 2015 mengacu
pada rensta yang tertuang pada 13 sub kegiatan BPTP Kalimantan Tengah yang
merupakan penjabaran dari program dan sub program pengkajian dan
percepatan diseminasi inovasi pertanian serta kegiatan pengkajian spesifik lokasi
Badan litbang Pertanian. Untuk mengimplementasikan mandatnya, selanjutnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 18
program tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama dan indikator,
yaitu :
1. Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik agroekosistem,
dengan indikator utama jumlah inovasi pertanian.
2. Penyediaan dan penyebarluasan inovasi pertanian, dengan indikator
utama jumlah jenis materi inovasi.
3. Pendampingan program strategis pembangunan pertanian wilayah,
dengan indikator utama jumlah kegiatan pendampingan program
strategis pembangunan pertanian wilayah yang mencapai sasaran.
4. Advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan pertanian
wilayah, regional dan nasional, dengan indikator utama jumlah
rekomendasi.
5. Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam
pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian, dengan indikator
utama jumlah dokumen yang terimplementasi.
6. Koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah
laporan operasional pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian.
7. Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak) /petunjuk teknis (juknis)
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, dengan indikator
utama jumlah juklak/juknis.
8. Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta
adminstrasi instituís, dengan indikator utama jumlah dokumen
perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan,
kepegawaian dan sarana prasarana.
9. Peningkatan kualitas manajemen institusi, dengan indikator utama
jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008.
10. Pengembangan kompetensi SDM, dengan indikator utama jumlah
SDM yang meningkat kompetensinya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 19
11. Peningkatan pengelolaan laboratorium, dengan indikator utama
jumlah laboratorium yang produktif.
12. Peningkatan pengelolaan kebun percobaan, dengan indikator utama
jumlah kebun percobaan yang produktif.
13. Peningkatan pengelolaan website dan database, dengan indikator
utama kontinyuitas updating secara berkelanjutan.
2.4. Rencana Kinerja Tahun 2015
Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana
Kinerja Anggaran Kementrian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2015, BPTP
telah mengimplementasikan Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi
Inovasi Teknologi Pertanian seperti pada tabel berikut :
Tabel 5. Rencana Kerja Tahun 2015 BPTP Kalimantan Tengah
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi
8 teknologi
Meningkatnya diseminasi
inovasi teknologi pertanian
teknologi yang di
diseminasikan
12 teknologi
Tersedianya rekomendasi
kebijakan pembangunan pertanian
Jumlah rekomendasi
kebijakan
2 rekomendasi
Kerjasama nasional dan internasional (di bidang
pengkajian, diseminasi dan
pendayagunaan inovasi pertanian
Jumlah laporan pengelolaan kerjasama
1 laporan
Terlaksananya kegiatan pendampingan inovasi
pertanian dan program
strategis nasional
Jumlah pelaksanaan pendampingan
6 kegiatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 20
Lanjutan Tabel 5.
Jumlah Anggaran Rp. 8.873.410.000,-
Terdiri dari :
APBN : Rp. 8.873.410.000,-
Kegiatan Kerjasama :
1. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3mi)
Integrasi Sawit-Sapi Potong di Kalimantan Tengah; Rp. 183.600.000
2. Peningkatan Efisiensi Proses Produksi dan Kualitas Produk Kalster
Bawang Merah Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah Melalui
Penerapan Greenhouse Dryer; Rp. 145.480.000
3. Identifikasi Kebutuhan Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung
Penetapan Prioritas Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Provinsi
Kalimantan Tengah; Rp. 95.000.000
4. Kajian Alat Tanam Padi Transplanter Sistem Jajar Legowo Spesifik
Lahan Pasang Surut di Kalimantan Tengah; Rp. 148.680.000
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Meningkatnya manajemen pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian
1. Jumlah dokumen perencanaan dan
evaluasi kegiatan serta administrasi
keuangan
2. Jumlah BPTP yang menerapkan ISO
9001-2008 3. Jumlah SDM yang
meningkat
kompetensinya 4. Kontinyuitas
updating website, pengelolaan data
base dan kepustakaan secara
berkelanjutan
9 laporan
1 BPTP
32 orang
12 bulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21
5. Uji adaptasi varietas dan pemupukan spesifik lokasi cabai merah di
lahan pasir kuarsa dan gambut Kota Palangka Raya;
6. Pendampingan Kalster bawang merah di Kalimantan Tengah
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 22
III. AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam tahun anggaran 2015, Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian telah menetapkan 5 (sasaran) sasaran yang akan dicapai. Ke
lima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja.
Ke tiga belas Sasaran tersebut dicapai hanya melalui satu program, yaitu:
Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 13 (tiga belas) kegiatan utama.
Realisasi sampai akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa sebanyak lima sasaran
yang telah dapat dicapai dengan hasil baik.
3.1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Tengah Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara
target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian
kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam
Tabel 3 berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 23
Tabel 6. Target dan capaian kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2010, 2011, 2012, 2013, 2014
Sasaran Strategis Indikator Kerja T 2010
C 2010
T 2011
C 2011
T 2012
C 2012
T 2013
C 2013
T 2014
C 2014
Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi
Jumlah teknologi spesifik lokasi 4 4 7 7 8 12 6 6 8 8
Meningkatnya diseminasi inovasi teknologi pertanian
Jumlah teknologi yang di diseminasikan
9 9 5 5 10 14 12 13 12 13
Tersedianya rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian
Jumlah rekomendasi kebijakan 2 2 1 1 5 5 3 3 2 2
Kerjasama nasional dan internasional (dibidang pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian
Jumlah laporan kerjasama - - 1 1 3 3 1 3 1 6
Terlaksananya kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional
Jumlah pelaksanaan pendampingan 2 2 3 3 4 4 4 6 6 6
Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
1. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan
2. Jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001-2008
3. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya
4. Kontinyuitas updating website, pengelolaan data base dan kepustakaan secara berkelanjutan
2 1
20 -
2 1
20 -
6 1
32
12
6 1
32
12
6 1
32
12
6 1
32
12
9 1
32
12
9 1
32
12
9 1
32
12
9 1
32
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 24
Dilihat dari hasil tabel target dan capaian kinerja, kinerja Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian tahun 2015 secara umum menunjukkan hasil
yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada
tahun 2015. Dibandingkan dengan tahun 2013 ada beberapa sasaran strategis
yang mengalami penurunan capaian seperti jumlah rekomendasi kebijakan yang
hanya dua rekomendasi dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai tiga
rekomendasi.
Kegiatan kerjasama menunjukkan peningkatan hasil di mana pada tahun
2013 terdapat tiga kerjasama, pada tahun 2014 meningkat menjadi 6 kerjasama,
yaitu Kerjasama melalui SMARTD dengan judul Model pengembangan pertanian
perdesaan melalui inovasi (M-P3MI) integrasi sawit-sapi potong di Kalimantan
Tengah; Peningkatan efisiensi proses produksi dan kualitas produk klaster
bawang merah di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah melalui penerapan
greenhouse dryer; Identifikasi kebutuhan teknologi spesifik lokasi mendukung
penetapan prioritas kegiatan pengkajian dan perencanaan di Provinsi Kalimantan
Tengah; Kajian alat tanam padi transplanter sistem jajar legowo spesifik lahan
pasang surut di Kalimantan Tengah; kerjasama dengan Bank Indonesia
Kalimantan Tengah tentang uji adaptasi dan pemupikan cabai merah di Kota
Palangka Raya dan Kerjasama dengan Dinas Pertanian tentang pengembangan
klaster bawang merah di Kalimantan Tengah.
Jumlah teknologi yang terdiseminasikan ke pengguna melebih dari target
yaitu 13 teknologi dari target yang hanya 12 teknologi. Kontinuitas updating
website BPTP Kalimantan Tengah pada tahun 2014 dapat menembus 2 besar
lingkup BPTP se Indonesia, pada tahun 2013 hanya bertengger di peringkat 27.
Hal ini berkat kerja keras dan dukungan semua karyawan dan staf BPTP
Kalimantan Tengah.
3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja tahun 2015 Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 25
Tabel 7. Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015 dengan
indikator teknologi spesifik lokasi
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Tersedianya
teknologi
pertanian spesifik lokasi
Jumlah teknologi
spesifik lokasi
8 teknologi 8 teknologi 100
Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi dengan indikator kinerja
jumlah teknologi spesifik lokasi terdiri dari delapan kegiatan pengkajian dimana
masing- masing menghasilkan satu teknologi, yaitu :
(1) Rekomendasi pemupukan spesifik lokasi pada tanaman padi di Kalimantan
Tengah; yang menghasilkan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi di
Kalimantan Tengah yang mengambil lokasi di Kabupaten Kotawaringin
Timur, Seruyan, Lamandau, Kotawaringin Barat dan Sukamara.
(2) Teknologi alat dan mesin pertanian spesifik lokasi mendukung surplus
beras nasional 10 juta ton di Kalimantan Tengah; yang menghasilkan
Teknologi alat tanam padi transplanter di lahan pasang surut.
(3) Optimalisasi lahan irigasi non fungsional untuk usahatani padi dengan
pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kabupaten
Kotawaringin Barat; yang menghasilkan teknologi budidaya padi di lahan
irigasi non fungsional dengan pendekatan PTT di kabupaten Kotawaringin
Barat.
(4) Teknologi pemetaan zona agroekologi (AEZ) II skala 1:50.000 (teknologi
pemetaan AEZ); yang menghasilkan peta AEZ skala 1:50.000 kabupaten
sukamara, lamandau dan kotawaringin timur.
(5) Pengkajian optimalisasi pemanfaatan potensi pakan lokal dan formulasi
pakan spesifik lokasi untuk pengembangan sapi potong di Kalimantan
Tengah; yang menghasilkan model manajemen pakan dan formulasi
pakan spesifik lokasi berbasis sumberdaya lokal.
(6) Model akselarasi pembangunan pertanian ramah lingkungan lestari
(m-AP2RLL) integrasi sapi sawit di lahan kering kalimantan tengah dengan
pendekatan dynamics system (teknologi modeling); yang menghasilkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 26
model pembangunan ramah lingkungan (integrasi sapi-sawit) di lahan
kering.
(7) Eksplorasi dan pengelolaan sumberdaya genetik spesifik lokasi Kalimantan
Tengah; yang menghasilkan sistem database karekteristik tanaman,
teknologi pengelolaan secara ex-situ dan in-situ, pengetahuan manfaat
dan bahan additif dari SDG di Kalimantan Tengah.
(8) Metode dan media komunikasi dan diseminasi inovasi pertanian spesifik
lokasi di Kalimantan Tengah; yang menghasilkan metode dan media
komunikasi dan diseminasi yang efektif untuk pemassalan teknologi
spesifik lokasi di Kalimantan Tengah.
Tabel 8. Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015 dengan
indikator teknologi yang di diseminasikan
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi %
Meningkatnya
diseminasi inovasi teknologi
pertanian
Jumlah teknologi
yang di diseminasikan
12 teknologi 13 teknologi 100
Teknologi yang terdiseminasikan ke pengguna ditargetkan sebanyak 12
teknologi dan tercapai 13 teknologi yang meliputi: Teknologi budidaya bawang
merah di lahan marginal, Teknologi budidaya cabai merah di lahan marginal,
Teknologi budidaya sayuran di polybag, Teknologi Formulasi dan bank pakan
sapi potong, Teknologi budidaya padi dilahan pasang surut, Teknologi pasca
panen nanas, Teknologi penggunaan informasi Kalender tanam melalui online,
Teknologi kandang komunal sapi, Teknologi budidaya kedelai di lahan pasang
surut, Teknologi alat tanam padi transplanter, Teknologi budidaya karet ramah
lingkungan, Teknologi integrasi sapi sawit, dan Teknologi greenhouse dryer
bawang merah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27
Tabel 9. Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015 dengan indikator Jumlah rekomendasi kebijakan
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target Realisasi %
Tersedianya
rekomendasi
kebijakan pembangunan
pertanian
Jumlah
rekomendasi
kebijakan
2 rekomendasi 2 rekomendasi 100
Rekomendasi kebijakan yang telah dihasilkan oleh BPTP Kalimantan
Tengah pada tahun 2014 meliputi : (1). Strategi pengendalian alih fungsi lahan
pertanian pangan ke penggunaan lahan pertanian non pangan di Provinsi
Kalimantan Tengah; (2). Ketersediaan alat dan mesin pertanian untuk
mendukukung swasembada berkelanjutan di Kalimantan Tengah.
Tabel 10. Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
dengan indikator Jumlah laporan kerjasama
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target Realisasi %
Kerjasama
nasional dan
internasional (di
bidang pengkajian,
diseminasi dan
pendayagunaan
inovasi pertanian
Jumlah laporan
kerjasama
1 laporan 6 laporan 100
Program pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam
pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian, terdiri dari 6 kegiatan yaitu
kerjasama dengan BBP2TP pada program SMARTD yang meliputi 4 kegiatan :
1. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3mi)
Integrasi Sawit-Sapi Potong di Kalimantan Tengah;
2. Peningkatan Efisiensi Proses Produksi dan Kualitas Produk Kalster
Bawang Merah Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah Melalui
Penerapan Greenhouse Dryer;
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 28
3. Identifikasi Kebutuhan Teknologi Spesifik LokasiMendukung
Penetapan Prioritas Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Provinsi
Kalimantan Tengah;
4. Kajian Alat Tanam Padi Transplanter Sistem Jajar Legowo Spesifik
Lahan Pasang Surut di Kalimantan Tengah;
Serta dua kegiatan kerjasama yang dilaksanakan dengan Bank Indonesia
Kalimantan Tengah dan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah
yaitu
5. Uji adaptasi varietas dan pemupukan spesifik lokasi cabai merah di
lahan pasir kuarsa dan gambut Kota Palangka Raya;
6. Pendampingan Kalster bawang merah di Kalimantan Tengah
Tabel 11. Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015 dengan indikator Jumlah pelaksanaan pendampingan
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target Realisasi %
Terlaksananya
kegiatan
pendampingan
inovasi pertanian
dan program
strategis nasional
Jumlah
pelaksanaan
pendampingan
4 kegiatan 6 kegiatan 100
Kegiatan utama pendampingan yang merupakan implementasi dari
program pendampingan model diseminasi spektrum multi chanel dan program
strategis nasional/daerah, terdiri dari 6 kegiatan yaitu: (1) Pendampingan
kegiatan SL-PTT padi, jagung dan kedelai di 13 kabupaten di Kalimantan Tengah
(Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan,
Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, Seruyan, Gunung Mas,
Sukamara, dan Murung Raya); (2) Pendampingan PSDSK di Kalimantan Tengah
2 kabupaten yaitu di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawarigin
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29
Barat; (3) MP3MI (Komoditas sapi potong di Kabupaten Pulang Pisau) ; (4)
MKRPL di 14 kabupaten/kota, yakni: Kota Palangkaraya, Kab. Sukamara,
Lamandau, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang
Pisau, Kapuas, Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Barito Utara, dan
Murung Raya; (5). Aplikasi dan sosialisasi Kalender Tanam Terpadu (KATAM) di
wilayah Kalimantan Tengah; (6). Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan (PUAP) melalui fasilitasi kesekretariatan dan monev gapoktan PUAP.
Tabel 12. Evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015 dengan
sasaran strategis meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya
manajemen
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
1. Jumlah dokumen perencanaan dan
evaluasi kegiatan serta administrasi
keuangan
2. Jumlah BPTP yang menerapkan
ISO 9001-2008
3. Jumlah SDM yang
meningkat
kompetensinya
4. Kontinyuitas
updating website, pengelolaan data
base dan kepustakaan
secara
berkelanjutan
6 dokumen
1 BPTP
32 orang
12 bulan
6 dokumen
1 BPTP
32 orang
12 bulan
100
100
100
100
Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi
keuangan yang dihasilkan BPTP Kalimantan Tengah selama tahun 2015 sejumlah
6 dokumen yang berupa: (1) laporan program, (2) laporan monev, (3) laporan
SPI, (4) laporan Balai, (5) LAKIP, (6) Pengelolan Satker. Untuk jumlah BPTP yang
melaksanakan ISO 9001-2008 sejumlah satu BPTP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 30
Program pengembangan kompetensi SDM, yaitu Jumlah SDM yang
meningkat kompetensinya sejumlah 32 karyawan. Program peningkatan
pengelolaan website, database dan kepustakaan terdiri dari 2 kegiatan yaitu: (a)
Pengembangan sistem aplikasi database online; (b) Pengelolaan sistem
akuntansi pemerintah (SAP) (koordinasi pelaksanaan UAPPA/B).
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah pada umumnya cukup berhasil
dalam mencapai sasaran dengan baik.
3.3.1. Anggaran dan Realisasi
Dalam melaksanakan tupoksinya sebagai unit pelaksana teknis dibidang
pengkajian BPTP Kalimantan Tengah pada TA. 2013 didukung oleh sumber dana
yang berasal dari Dana APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM).
Tabel 13. Akuntabilitas keuangan berdasarkan realisasi SPM/SP2D Tahun 2015
PROGRAM OUTPUT KEGIATAN PAGU DIPA REALISASI BKU*)
Rp %
018.09.12 Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing
1. Laporan Pengelolaan Satker
1.1 Manajemen 719.792.000 709.957.350 98,63
2. Laporan Kerjasama, Pengkajian, Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Litbang
2.1 Kerjasama antara BPTP Kalimantan Tengah dengan Pemda dan Stakeholder lainnya
47.700.000 47.232.800 99,02
3. Laporan Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan Satker
3.1 Pembinaan, Koordinasi, Sinkronisasi dan Raker
134.900.000 132.888.750 98,51
4. Teknologi Spesifik Lokasi
4.1 Pemetaan Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi pada Tanaman Padi di Kalimantan Tengah
88.800.000 86.969.000 97,94
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31
4.2 Pengkajian Teknologi Alat dan Mesin Pertanian Spesifik Lokasi Mendukung Surplus Beras Nasional 10 Juta Ton Di Kalimantan Tengah
65.000.000 64.179.000 98,74
4.3 Kajian Optimalisasi Lahan Irigasi Non Fungsional Untuk Usahatani Padi Dengan Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
85.600.000 85.483.900 99,86
4.4 Pemetaan Zona Agroekologi (AEZ) II Skala 1:50.000 pada Kawasan Sentra Produksi Komoditas Unggulan di Kalimantan Tengah
200.000.000 198.068.900 99,03
4.5 Pengkajian Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Pakan Lokal dan Formulasi Pakan Spesifik Lokasi Untuk Pengembangan Sapi Potong di Kalimantan Tengah
76.500.000 72.325.200 94,54
4.6 Model Akselarasi Pengelolaan Pertanian
84.000.000 83.335.400 99,21
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32
Ramah Lingkungan Lestari (m-AP2RLL) Integrasi Sapi Sawit Di Lahan Kering Kalimantan Tengah Dengan Pendekatan Dynamics System (Teknologi Modeling)
4.7 Eksplorasi dan Pengelolaan Sumberdaya Genetik Spesifik Lokasi Kalimantan Tengah
162.314.000 160.533.899 98,90
4.8 Kajian Efektivitas Komunikasi dan Diseminasi Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi Di Kalimantan Tengah.
80.400.000 75.451.200 93,84
5. Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian
1.1 Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian Wilayah (Responsif dan Antisipatif ) dan Penyusunan Renstra (Ketahanan Pangan dan Swasembada Beras)
99.150.000 98.681.100 99,53
6. Pengelolaan Instalasi Pengkajian
6.1 Pengelolaan Laboratorium Diseminasi
11.900.000 11.880.000 99,83
6.2 Pengelolaan Laboratorium Teknis
11.000.000 10.865.250 98,76
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 33
6.3 Pengelolaan Kebun Percobaan (KP) Unit Tatas
62.425.000 62.341.700 99,87
7. Teknologi yang Terdiseminasi ke Pengguna
4.1 Pameran dan Display
45.600.000 45.349.500 99,45
4.2 Publikasi 64.100.000 64.043.000 99,91
4.3 Visitor Plot/Gelar Teknologi
18.500.000 18.482.500 99,90
4.4 Diseminasi dan promosi Inovasi pertanian Spesifik Lokasi melalui Siaran TV dan Radio
49.600.000 47.648.500 96,07
4.5 Sosialisasi Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi Melalui Kegiatan Pekan Nasional KTNA Tingkat Nasional
27.800.000 27.398.500 98,55
4.6 Open House Bulan Bakti Badan Litbang Pertanian
86.210.000 82.550.100 95,75
4.7 Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Efektifitas Interaksi antara Penyuluh/Peneliti BPTP dengan Stakeholder
143.636.000 141.489.000 98,50
8. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Inovasi Pertanian dan Program Strategis Nasional
8.1 Pendampingan PTT , PSDSK dan Gugus KATAM Terpadu
600.700.000 578.936.550 96,38
8.2 Pendampingan Kawasan Rumah Pangan
488.486.000 487.296.100 99,76
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 34
Lestari
8.3 Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI)/Implementasi SDMC (Produksi dan Kelembagaan Sapi Potong)
141.000.000 137.756.100 97,70
8.4 Pendampingan PUAP
56.100.000 53.322.900 95,05
9. Produksi Benih
9.1 Pengembangan UPBS
401.900.000 400.732.200 99,71
10. Layanan Perkantoran
10.1 Layanan Perkantoran
4.438.547.000 4.138.343.237 93,24
11. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
11.1 Pengadaan Perangkat IT
72.000.000 71.940.000 99,92
12. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
12.1 Peralatan dan Fasilitas Kantor/Laboratorium Diseminasi
96.400.000 96.400.000 100
13. Gedung/Bangunan
13.1 Rehab Bangunan
213.350.000 213.350.000 100
TOTAL 8.873.410.000 8.505.231.636 95,85
Anggaran BPTP Kalimantan Tengah dicairkan sesuai dengan Surat
Pengesahan DIPA Tahun Anggaran 2015 dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: SP DIPA-
018.09.2.567570/2015 tanggal 14 November 2014 adalah sebesar
Rp 9.675.373.000,-. Setelah mengalami tiga kali revisi, karena adanya kebijakan
penganggaran, jumlah Pagu DIPA Tahun Anggaran 2015 mengalami revisi
pertama tanggal 5 Januari 2015 sebesar Rp. 10.327.861.000,-. Selanjutnya revisi
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 35
kedua pada tanggal 6 Maret 2015 adalah sebesar Rp. 19.261.556.000,-.
Sedangkan revisi ketiga pada tanggal 3 Desember 2015 sebesar Rp.
19.407.719.000 ,-. Alokasi anggaran BPTP Kalimantan Tengah berdasarkan jenis
belanja (menurut DIPA tahun 2015) terdiri dari belanja pegawai, belanja barang
dan belanja modal.
3.3.2. Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dihasilkan oleh BPTP
Kalimantan Tengah pada tahun 2015 diperoleh dari penerimaan umum dan
penerimaan fungsional. Estimasi PNBP yang dialokasikan pada BPTP Kalimantan
Tengah sesuai DIPA tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 186.351.000,-.
Terdiri dari target penerimaan umum yang berasal dari pendapatan sewa tanah,
gedung dan bangunan sebesar Rp. 11.532.000,; dan target penerimaan
fungsional yang terdiri dari pendapatan penjualan hasil pertanian, kehutanan dan
perkebunan sebesar Rp. 171.669.000,- serta pendapatan jasa lainnya sebesar
Rp. 3.150.000,-. Hasil Realisasi PNBP pada akhir tahun anggaran 2015 sebesar
Rp 338.990.086,- (181,91%) atau melebihi target sebesar Rp 152.639.086,-.
Berdasarkan kategorinya, penerimaan umum diperoleh dari pendapatan sewa
tanah, gedung dan bangunan sebesar Rp. 21.417.086,- dan Pendapatan kembali
belanja pegawai pusat TAYL sebesar Rp. 1.295.000,- serta penerimaan
fungsional yang berasal dari penjualan hasil pertanian sebesar Rp. 310.378.000,-
dan pendapatan jasa lainnya Rp. 5.900.000,-.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTP Kalimantan Tengah 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 36
IV. PENUTUP
Secara umum hasil analisis evaluasi kinerja dan capaian kinerja
menunjukkan bahwa kinerja kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Kalimantan Tengah Tahun 2015 telah dicapai dengan baik. Hal ini
ditunjukkan oleh capaian indikator kinerja kegiatan BPTP Kalimantan Tengah
tahun 2015, terutama indikator masukan (input) dan hasil (outcome), umumnya
telah terealisasi sesuai dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan kata lain, kegiatan yang direncanakan telah dapat
dilaksanakan dengan baik.
Indikator hasil dari evaluasi secara umum menunjukkan bahwa kegiatan
BPTP Kalimantan Tengah memiliki hasil yang cukup baik bagi penggunanya.
Demikian pula dengan capaian tahun 2015, baik yang mencakup keluaran
kegiatan pengkajian maupun kegiatan diseminasi teknologi, juga menunjukkan
kinerja yang baik. Meskipun demikian, ke depan masih diperlukan upaya
peningkatan kinerja. Perbaikan kinerja dapat dilakukan salah satunya melalui
peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kerja sama yang baik dengan
instansi terkait lainnya, sehingga kualitas kegiatan yang dihasilkan benar-benar
sesuai dengan kebutuhan pengguna, baik bagi pengambil kebijakan maupun
petani, sebagai pengguna akhir paket teknologi yang dihasilkan selama ini.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, BPTP Kalimantan Tengah juga
menghadapi berbagai hambatan dan kendala yang bersifat internal maupun
eksternal. Hambatan internal yang dihadapi oleh BPTP Kalimantan Tengah
terutama berkaitan dengan terbatasnya jumlah SDM yang dimiliki, dari sisi
kualifikasi maupun bidang keahlian. Selain itu, perimbangan komposisi peneliti
dengan penyuluh belum sesuai kebutuhan. Sedangkan kondisi lingkungan
merupakan salah satu hambatan/kendala eksternal.