Upload
vohanh
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“TOKSISITAS SENYAWA ANTOSIANIN (SIANIDIN DAN PEONIDIN
SECARA IN SILICO” tepat pada waktunya.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, saran, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si., selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
2. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si., Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
serta selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh perhatian dan
kesabaran telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan, dan saran
selama penyusunan skripsi ini.
4. Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing II
yang telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan, dan saran selama
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana yang telah mendukung
penulis selama penyusunan skripsi ini.
iv
6. Kedua orang tua penulis, Drs. Putu Pujana dan Dra. Ni Made Suwendri,
M.Si, serta saudara penulis, Gede Wahyu Widnyana, S.T. dan Made Widya
Wibawa, S.S., terima kasih atas segala dukungan, doa, dan semangat yang
telah diberikan baik moral maupun material dalam penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan Analisis: Irma, Rio, Uut, Icik, Sintia, Sucen,
Dewi, dan Dyah yang telah ada dalam suka dan duka, telah membantu serta
saling mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
8. Rekan-rekan GGF’13/Bebangkaan 13/Piranha 13: Agus, Ajik, Angga, Cok
Arys, Prima, Rio, Gungde, Wiracana, Wisnu, Lova, Ina, Jay, dan Rama
yang telah membagi canda tawa dan dukungan dalam penyusunan skripsi
ini.
9. Keluarga besar angkatan 2013, Tredecim Paracelcius yang telah banyak
membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
10. Made Irma Widiastari yang selalu menemani, memberikan masukan,
semangat dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sehingga dapat menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Bukit Jimbaran, Mei 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... vii
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Antosianin ................................................................................ 5
2.2 Aktivitas Antosianin ................................................................ 7
2.3 Toksisitas Antosianin ............................................................... 11
vi
2.4 Uji Toksisitas In Silico ............................................................. 12
2.4.1 Toxtree ............................................................................ 13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 15
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 15
3.3 Bahan Penelitian ....................................................................... 15
3.4 Alat Penelitian .......................................................................... 16
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 16
3.5.1 Uji Toksisitas Senyawa Antosianin (Sianidin dan
Peonidin) dengan Software Toxtree ................................ 16
3.5.2 Analisis Data ................................................................... 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Toksisitas Senyawa Antosianin (Sianidin dan Peonidin)
dengan Software Toxtree .......................................................... 18
4.2 Analisis Data ............................................................................ 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 21
5.2 Saran ......................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22
LAMPIRAN ....................................................................................................... 26
vii
DAFTAR SINGKATAN
2D : dua dimensi
CDK : cyclin-dependent kinase
DPPH : α-diphenyl-β-picrylhydrazyl
HMG-CoA : 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl coenzyme A
HRBC : human red blood cells
iAGH : immobilized α-glucosidase
IC50 : inhibitor concentration 50%
IFN γ : Interferon-gamma
IL-1β : Interleukin-1 beta
IκK : Inhibitor of kappa B kinase
JAK1 : Jamus kinase 1
JAK2 : Jamus kinase 2
Ki : inhibition constant
LDL : low density lipoprotein
mg/kgBB : miligram per kilogram berat badan
SOD : superoxide dismutase
TNF-α : Tumor necrosis factor-alpha
viii
DAFTAR ISTILAH
Afinitas : Kecenderungan suatu senyawa untuk membentuk
ikatan kimia dengan senyawa lain.
Aglikon : Komponen non gula dari suatu glikosida.
Antioksidan : Senyawa atau zat yang dapat menghambat, menunda,
mencegah, atau memperlambat reaksi oksidasi.
Asetilasi : Penggantian gugus hidrogen dan gugus hidroksil
dengan gugus asetil.
Diabetes tipe II : Penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh
kenaikan gula darah akibat sekresi insulin oleh sel
beta pankreas atau gangguan fungsi insulin (resistensi
insulin).
Docking molecular : Metode yang dapat memprediksi interaksi antara
protein dengan ligan secara molekuler.
Hepatoprotektif : Kemampuan melindungi sel sekaligus memperbaiki
jaringan hati yang rusak akibat pengaruh zat toksik.
Hiperlipidemia : Abnormalitas yang terjadi pada komponen lemak
plasma dapat berupa peningkatan kadar kolesterol,
trigliserida, LDL atau penurunan HDL.
Genotoksik : Mampu merusak materi genetik seperti DNA
sehingga menyebabkan mutasi atau kanker.
In silico : Pemodelan virtual menggunakan komputer.
ix
In vitro : Penelitian yang tidak menggunakan organisme hidup
yang utuh, melainkan menggunakan media kultur
dalam kondisi terkontrol.
In vivo : Penelitian yang menggunakan keseluruhan organisme
hidup sebagai subjek.
Inflamasi : Reaksi kekebalan tubuh terhadap terjadinya kerusakan
jaringan, cedera, trauma, ataupun infeksi yang
melibatkan berbagai macam mediator.
Iritasi : Suatu kondisi pada kulit dan selaput lendir yang
mengalami rangsangan akibat kontak berkepanjangan
dengan iritan sehingga dapat menimbulkan proses
radang.
Korosif : Senyawa yang dapat mengikis jaringan organ secara
kimia atau secara peradangan.
Lesi : Kerusakan jaringan pada tubuh.
Monoasilasi : Penggantian atom hidrogen pada senyawa organik
dengan satu gugus asil.
Mutagenisitas : Kemampuan suatu zat kimia untuk menyebabkan
perubahan genetika secara permanen.
Toksisitas : Tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan
terhadap organisme atau kemampuan suatu zat untuk
meracuni tubuh.
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Toksisitas Senyawa Antosianin (Sianidin dan
Peonidin) dengan Software Toxtree ......................................... 19
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Molekul Antosianidin ..................................................... 6
Gambar 3.1 Struktur 2D Senyawa Antosianin (Sianidin dan Peonidin) .......... 16
Gambar 4.1 Struktur Ion Flavilium dari Antosianidin ...................................... 19
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Skema Umum Penelitian .............................................................. 26
Lampiran 2. Skema Pengujian Toksisitas dengan Software Toxtree ................ 27
xiii
ABSTRAK
Senyawa antosianin (sianidin dan peonidin) memiliki berbagai aktivitas baik
secara in vitro, in vivo, dan in silico, diantaranya: antioksidan, antihiperlipidemia,
antikanker, dan antidiabetes. Pengujian toksisitas perlu dilakukan untuk
menentukan potensi bahaya dari senyawa uji yang mungkin dihasilkan. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui toksisitas antosianin (sianidin dan peonidin)
secara in silico dengan menggunakan software Toxtree v2.6.13.
Pengujian toksisitas secara in silico dengan software Toxtree menggunakan
struktur 2D sianidin dan peonidin dengan parameter uji, yaitu: Skin
Irritation/Corrosion dan Eye Irritation and Corrosion. Analisis data selanjutnya
dilakukan secara deskriptif terhadap hasil dari parameter toksisitas yang diujikan.
Hasil penelitian terhadap toksisitas senyawa antosianin (sianidin dan
peonidin) secara in silico dengan software Toxtree menunjukkan bahwa sianidin
dan peonidin tidak berpotensi menyebabkan iritasi atau korosi pada kulit
sedangkan pada mata tidak berpotensi menimbulkan luka bakar atau luka bakar
yang parah.
Kata kunci: antosianin, sianidin, peonidin, toksisitas, in silico.
xiv
ABSTRACT
Anthocyanin compounds (cyanidin and peonidin) have many in vitro, in
vivo, and in silico activities, including: antioxidant, antihyperlipidemic,
anticancer, and antidiabetic. Toxicity testing is necessary to determine the
potential hazards may result from a test substance. This study was conducted to
determine the toxicity of anthocyanin compounds (cyanidin and peonidin) by in
silico using Toxtree v2.6.13 software.
The in silico toxicity testing with Toxtree software used 2D structure of
cyanidin and peonidin with the testing parameters, i.e: Skin Irritation/Corrosion
and Eye Irritation and Corrosion. Data analysis were conducted descriptively on
the result of tested toxicity parameters.
Results of toxicity of anthocyanin compounds (cyanidin and peonidin)
showed that cyanidin and peonidin are not potentially cause skin irritate or
corrode, while in eyes are not potentially cause burn or severe burn.
Keywords : anthocyanin, cyanidin, peonidin, toxicity, in silico.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senyawa antosianin merupakan salah satu dari golongan flavonoid yang
terdapat pada tumbuhan dengan ciri memberikan warna terang seperti jingga,
merah, dan biru (Winarti, 2008). Antosianin dalam makanan digunakan sebagai
pewarna makanan, sebagai bahan makanan, dan sebagai suplemen untuk diet
(Shipp and Abdel-Aal, 2010). Goulas et al. (2012) mengatakan bahwa terdapat
enam jenis antosianidin yang umum ditemukan pada tanaman tingkat tinggi,
yaitu: pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, petunidin, dan delvinidin.
Banyak tanaman yang mengandung antosianin. Salah satunya adalah tanaman ubi
ungu (Ipomoea batatas L.).
Antosianin dalam tanaman ubi ungu (Ipomoea batatas L.) diketahui
memiliki aktivitas sebagai antioksidan, anti-inflamasi, antikarsinogenik, antiulser,
hepatoprotektif, dan hipourisemia (Shipp and Abdel-Aal, 2010; Montilla et al.,
2011; Jiao et al., 2012; Kang et al., 2014; Margaret et al., 2013; Zhang et al.,
2015). Jiao et al. (2012) mengatakan bahwa kandungan terbesar antosianidin
dalam akar ubi ungu (Ipomoea batatas L.) adalah jenis sianidin dan peonidin.
Secara in vitro dan in vivo, sianidin dan peonidin memiliki beberapa
aktivitas. Sianidin-3-glukosida dan peonidin-3-glukosida dari tanaman Oryza
sativa L. secara in vitro dan in vivo memiliki aktivitas antikanker, dimana paling
sensitif terhadap sel HS578T. Sianidin-3-glukosida dan peonidin-3-glukosida juga
2
menginduksi aktivasi caspase-3, kondensasi kromatin, dan kematian sel. Secara in
vivo, sianidin-3-glukosida dan peonidin-3-glukosida mampu menghambat
pertumbuhan sel Lewis lung carcinoma (Chen et al., 2005). Matsui et al. (2001),
melakukan uji aktivitas inhibisi α-glukosidase dari pelargonidin, sianidin, dan
peonidin-3-sophorosida-5-glukosida dari tanaman Pharbitis nil dan Ipomoea
batatas. Antosianin terasilasi menunjukkan inhibisi maltase yang kuat dengan
nilai IC50<200 μM.
Secara in silico, Sui et al. (2015) telah melakukan uji terhadap empat
antosianin, meliputi: sianidin-3-glukosida, sianidin-3,5-glukosida, sianidin-3-
rutinosida, dan peonidin-3-glukosida terhadap porcine pancreatic α-amylase.
Diketahui bahwa sianidin-3-glukosida memiliki aktivitas hambatan paling tinggi
sehingga berpotensi sebagai antidiabetes tipe II.
Peonidin telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan melalui mekanisme
induksi enzim superoxide dismutase (SOD) secara in silico (Laksmiani et al.,
2016). Paramita (2016), mengatakan berdasarkan uji in silico aglikon sianidin dan
peonidin mampu memproteksi sel beta pankreas karena mampu berikatan dengan
protein IL-1β, TNF-α, IFN γ, IκK, JAK1, JAK2, dan Caspase 3. Susanti et al.
(2017), mengatakan bahwa secara in silico antosianin terasetilasi memiliki potensi
sebagai inhibitor HMG-CoA reductase dalam mekanismenya sebagai
antihiperlipidemia melalui ikatan hidrogen pada asam amino 1156 LYS, 684 SER,
590 ARG, 692 LYS, 981 GLY, dan 982 CYS.
Pengetahuan mengenai toksisitas suatu senyawa dalam upaya
pengembangan obat baru sangat diperlukan. Uji toksisitas penting dilakukan
3
dalam skrining obat baru yang dikembangkan sebelum digunakan pada manusia.
Uji toksisitas merupakan penentuan potensi bahaya dari senyawa uji yang
mungkin dihasilkan (Arome and Chinedu, 2013).
Pengujian toksisitas dapat dilakukan secara in silico tanpa menggunakan
hewan coba, sehingga uji toksisitas dapat dilakukan dengan lebih cepat, hemat,
dan efisien dalam memprediksi toksisitas dari suatu senyawa (Raunio, 2011).
Metode in silico dikembangkan untuk memprediksi toksisitas suatu senyawa
berdasarkan hubungan matematika antara sifat fisikokimia dan aktivitas
biologisnya termasuk efek toksisitasnya. Banyak software yang dapat digunakan
untuk memprediksi toksisitas menggunakan model algoritma dan database yang
berbeda, yang memungkinkan untuk mendapatkan hasil prediksi yang berbeda
pula (Damayanti et al., 2015). Toxtree merupakan salah satu software yang dapat
digunakan untuk prediksi toksisitas suatu senyawa. Uji toksisitas dengan software
Toxtree dapat memprediksi potensi iritasi atau korosi pada kulit dan mata
(Ruswanto, 2014). Pada penelitian ini akan dilakukan uji toksisitas senyawa
antosianin sianidin dan peonidin secara in silico dengan menggunakan software
Toxtree.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana toksisitas antosianin (sianidin dan peonidin) secara in silico
dengan menggunakan software Toxtree?
4
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui toksisitas antosianin (sianidin dan peonidin) secara in
silico dengan menggunakan software Toxtree.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi toksisitas dari
senyawa antosianin (sianidin dan peonidin) secara in silico sehingga dapat
digunakan sebagai acuan dalam upaya pengembangan obat tradisional yang
bermutu, aman, berkhasiat, dan teruji secara ilmiah.